Cntoh Format Pkl Struktur

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Maju mundurnya satu bangsa dapat dipenguruhi oleh kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan sumber daya manusianya perlu dilakukan peningkatan dalam bidang pendidikan yaitu pengetahuan dan ketrampilan.Ilmu pengetahuan dapat diproleh melalui jenjang pendidikan sedangkan ketrampilan hanya dapat diproleh melalui magang misalnya Praktek Kerja Lapangan. Bangunan memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan seringkali mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Sebagian besar dari hidup kita berada disekitar didalam bangunan seperti perumahan, kantor-kantor, rumah sakit, jalan, jembatan dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan sector bangunan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahtaran dan perekonomian suatu negara. Kolom merupakan elemen struktur vertical yang berfungsi menahan beban aksial atau elemen tekan dari struktur diatas. Kolom harus mampu menahan beban sehingga dalam pelaksanaan penulangan dan pengecoran arus benar – diperhatikan. Universitas Cendrawasih, khususnya difakultas teknik bertujuaan untuk meningkatkan pendidikan di tanah Papua khususnya

description

civil

Transcript of Cntoh Format Pkl Struktur

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangMaju mundurnya satu bangsa dapat dipenguruhi oleh kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan sumber daya manusianya perlu dilakukan peningkatan dalam bidang pendidikan yaitu pengetahuan dan ketrampilan.Ilmu pengetahuan dapat diproleh melalui jenjang pendidikan sedangkan ketrampilan hanya dapat diproleh melalui magang misalnya Praktek Kerja Lapangan.

Bangunan memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan seringkali mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Sebagian besar dari hidup kita berada disekitar didalam bangunan seperti perumahan, kantor-kantor, rumah sakit, jalan, jembatan dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan sector bangunan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahtaran dan perekonomian suatu negara.Kolom merupakan elemen struktur vertical yang berfungsi menahan beban aksial atau elemen tekan dari struktur diatas. Kolom harus mampu menahan beban sehingga dalam pelaksanaan penulangan dan pengecoran arus benar diperhatikan.

Universitas Cendrawasih, khususnya difakultas teknik bertujuaan untuk meningkatkan pendidikan di tanah Papua khususnya dibidang teknik sipil, maka praktek kerja lapangan tersebut diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan ketrampilannya.

1.2 Maksud dan tujuan. Adapun maksud dan tujuan dari praktek kerja lapangan adalah :a. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk memenuhi syarat sebelum memperoleh gelar Strata Satu (S1) di bidang Teknik Sipil di Universitas Cenderawasih b. Melihat secara langsung pekerjaan di lapangan serta memadukan teori yang di dapat selama perkuliahan serta mngaplikasikannya lewat Praktek Kerja Lapangan.c. Agar mahasiswa mengetahui problem yang timbul pada proses pelaksanaan dan pengawasan dari suatu proyek d. Tujuan dari praktek kerja lapangan, agar mahasiswa pada umumnya dapat melihat pekerjaan yang sedang berlangsung sekaligus berfungsi sebagai kualiti control dalam pembangunan konstruksi.e. Dapat menimjau pekerjaan struktur yaitu, pada kolom pada prokyek pembangunan gedung Pembangunan Ruko pada CV. HARRYSANJAYA di Sentani 1.3 Batasan Masalah.Adapun batasan masalah dari laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis membatasi pada pekerjaan kolom.

1.4 Metode Pengumpulan Data.Metode untuk bahan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini diantara lain :a. Wawancara (Interview) Melakukan Tanya jawab secara langsung kepada pihak Proyek, Pengawas Lapangan, kontraktor dan mandor. b. Pengamatan Lapangan (Observasi) Secara langsung melihat aktivitas pelaksanaan pekerjaan pada lokasi proyek.c. Data lain Dengan mengambil data dari dokumen proyek, gambar rencaana dan buku-buku atau dokumen lain yang berkaitan dengan penulisan laporan ini.

1.5 Sistematika laporan Adapun kerangka berfikir atau sistematika laporan adalah sebagai berikut ;

BAB I. PENDAHULUAN Menerangkan tentang latar belakang, Makud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK Menguraikan tentang nama proyek, lokasai pelaksanaan, struktur organisasi proyek.

BAB III PEMBAHASAN Menguraikan tentang pekerjaan persiapan, alat dan bahan yang di gunakan dalam pelaksanaan proyek.

BAB IV PENUTUP Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

BAB IITINJAUAN UMUM PROYEK2.1 Nama ProyekAdapun nama proyek yang di ambil sebagai tempat praktek Kerja Lappangan (PKL), adalah :Proyek : Pembagunan gedung RukoPekerjaan : Pembagunan gedung Ruko

2.2 Lokasi ProyekAdapun lokasi proyek gedung Ruko adalah Sentani kabupaten Jayapura

2.3 Struktur Organisasi Proyek Adapun struktur organisasi proyek adalah sebagai berikut :

2.3.1. Proyect ManagerMelapor kepada : Kepala cabang, Direktur perusahan Membawahi : 1. Site manager2. Site Engineer3. Pelaksana.4. Logistic5. Staf Adminitrasi Keuangan6. Mandor7. Pekerja dan Buruh.a. Fungsi Manajemen Proyek Sebagai pembntu kepela cabang yang bertugas khusus mengelola proyek-proyek.

b. Tugas-tugas manager proyek 1. Membantu kepada cabang dalam 2. Menguasai sifat/jenis proyek dengan mempelajari RKS dan gambar3. Meyiapkan rencana pelaksanaan proyek yang meeliputi metode pelaksanaan, proyek, jadwal organisasi4. Memimpin pelaksanaan proyek yang dimulai dengan kordinasi ke kepala cabang, konsultan, owner dan membrikan pengarahan kepada staff5. Mengelola tugas perencanaan teknis, pengendalian operasi pelaksana, pengawasan pada recana pelaksana 6. Mengendalikan pelaksana pekerjaan secara efectif dan afisien dengan mengacu pada rencana pelaksana7. Mengatur adminitrasi proyek sesuai peraturan peraturan yang berlaku 8. Melakukan evaluasi pekerjaan9. Membuat laporan- laporan yang telah ditetapkan 10. Melakukan koodinasi rutin ke owner dan konsultan 11. Membina bawahan pada proyeknya

c. Wewenag manager proyek 1. Menjalankan anggaran pelaksanaan proyek yang telah disetujui2. Menetapkan harga satuan upah, sewa alat, biaya-biaya tidak langsung diproyek dengan mengacu pada rapell3. Menentukan teknis pelaksanaan 4. Mensyahkan bukti pembayaran 5. Mengusulkan mutasi personal proyek6. Mewakili perusahaan dalam rapat-rapat proyek

d. Tanggung jawab manager proyek1. Menyelesaikan proyek dengan tepat dengan biaya, waktu, mutu dan tertib administrasi dengan melampaui pelaksanaan 2. Membuat laporan yang diminta

2.3.2. Staff Pergudangana. Fungsi Staff Pergudangan sebagai pembantu kepala Adminitrasi dan logistic dalam masalah pengudangan

b. Tugas Staff Pergudangan1. Melakukan penerimaan material, menghitung dan mengontrol kualitas2. Melakukan penempatan/penyiapan material sesuai petunjuk Kepala adminitrasi dan logistic3. Melakukan pengamanan/perawatan terhadap material-material proyek4. Melakukan pengecekan volume material masuk dan keluar5. Melakukan pengeluaran material sesuai prosedur yang berlaku6. Membuat laporan-laporan pergudangan 7. Menjaga kerapuhan penyusunan material di gudang dan lapangan

c. Tanggung jawab staf pergudangan1. bertanggung jawab atas kebenaran dan kualitas material2. bertanggung jawab atas kelengkapan, kerapihan, pengamanan dan semua peralatan bahan yang berada di gudang3. bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan pergudangan

2.3.3. Staff Peralatana. Fungsi Staff Peralatan Sebagai pembantu kepala Adminitrasi dan logistic dalam masalah peralatan di proyek

b. Tugas Staff peralatan1. Melakukan penempatan/penyiapan alat-alat proyek sesuai dengan petunjuk 2. Membuat adminitrasi mutasi alat, riwayat alat3. Memonitoring keberadaan dan kondisi alat4. Melakukan pengamanan/perawatan terhadap alat-alat di proyek5. Membuat laporan-laporanperalatan proyek6. Menjaga kebersihan dan kerapihan penyimpanan alat7. Mengatur pemeliharaan alat secara berkala

c. Tanggung jawab staf Peralatan1. Bertanggung jawab atas kebenaran dan kondisi alat yang ada di proyek2. Bertanggung jawab atas kelengkapan, kerapihan, pengamanan dan semua peralatan yang di proyek3. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan peralatan

2.3.2. Pelaksanaa. Fungsi pelaksana sebagai pembantu kepala pelaksana sesuai dengan bidangnya masing-masing

b. Tugas pelaksana1. Melaksanakan, mengawasi, dan memimpin pekerjaan yang diperintahkan oleh kepala pelaksana dan bertanggung jawab atas pekerjaan-pekerjaan tersebut2. Meberikan pengarhan-pengarahan pada mandor/tenaga kerja sehubung teknis pelaksanaan3. Mengejar target waktu pekerjaan yang diberikan 4. Mengontrol efisiensi pengunaan bahan dan alat pada pekerjaan yang dipimpinnya5. Menjaga kebersihan dan kerapihan daerah kerjanya6. Mengawasi mutu pekerjaan supaya sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi7. Mengawasi ketelitian ukuran-ukuran /elevasi8. Membuat laporan-laporan prestasi kerja mandor9. Membuat laporan-laporan yang diminta kepada pelaksana10. Membuat laporan yang ditentukan perusahaan

1. Pimpinan Perusahan- Bertanggung jawab untuk terhadab penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan proyek.- Menandatangani segala urusan Adminitrasi proyek - Memberikan perintah kepada seluruh unsure bagian dari organisasi proyek

2. Site Manager- Bertanggung jawab kepada pimpinan peusahan mengenai tugasnya sehubungan dengan penetapan kebijakan dalam pelaksanaan proyek.- Mengerakan bawahannya untuk menjalangkan kegiatan dalam melaksanakan proyek- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan kepada pimpinan.

3. Site Engineer- Mengawasi dan meneliti ketetapan, semua pengukuran lapangan yang di lakukan oleh kontraktor. - Melaksanakan pengawasan secara teratur dan memberikan penjelasan kepada kontraktor.- Mencatat kemajuan pekerjaan setiap hari dengan berpedoman kepada time schedule yang telah di setujui.- Mengawasi kelengkapan adminitrasi proyek

4. Pelaksana- Bertanggung jawab kepada site manager - Bertabggubg jawab atas pelanggaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.- Memberi perintah kepada operator alat berat, mekanik lapangan, dan mandor.- Membuat laporan harian pekerjaan.- Memahami prosedur untuk menetapkan Upah borongan.

5. Logistik- Bertanggung jawab kepada site manager - Bertugas menyediakan dan meneliti alat-alat berat dan bahan-bahan apapun yang dibutuka dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan.

6. Staf Adminitrasi Keuangan- Bertanggung jawab kepada site manager dalam pelaksanaan tugasnya.- Membantu pelaksana dalam penylenggaraan urusan adminitrasi lapangan.- Bertugas membuat dan membuat dan menyusun segala bentuk urusan adminitrasi lapangan

7. Mandor- Bertanggung jawab kepada pelaksa dalam menjalankan tugas.- Membuat pelaksana dalam menyelenggarakan urusan kegitan kemandoran.- Bertugas mengkoordinasi seluruh tenaga kerja atau buruh dalam melaksanakan segala bentuk pekerjaan buruh di lapangan.

8. Pekerja /Baruh- Bertanggung jawab kepada mandor dalammenjalangkan tugas- Membantu mandor dalam penyelenggaraan kegiatan pekerjaan baruh di lapangan sesuai dengan bidang yang dikuasai.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Alat dan BahanBahan dan alat yang digunakan adalah:

3.1.1. Bahana. Air Air berfungsi untuk melangsungkan proses hidrasi kimia agregat dengan semen. Proses hidrasi akan menyebabkan peningkatan kekuatan beton. Air yang cocok untuk pembuatan semen adalah air yang tidak mengandung bahan macam pemeriksaan yang diijinkan terhadap pada table 3.1

Tabel. 3.1 persyaratan AirMacam pemriksaan Persyaratan yang diijinkanCara pemeriksaan

-Ph-Bahan padat-Bahan tersuspensi-Bahan organic-Minyak-Ion Sulfat (Na2SO4)-Ion Chlor (NaCI)4,5 8,5Max 2000 ppmMax 2000 ppmMax 2000 ppm2% berat semen10.000 ppm10.000 ppmPB -0301 76PB -0302 76PB -0303 76PB -0304 76PB -0305 76PB -0306 76

Sumber : Buku Petunjuk Pelaksana Beton Departemen pekerjaan umum

Dalam pekerjaan pengecoran sloof, kolom, plat, dan balok air yang digunakan adalah Air PDAMb. SemenSemen berfungsi sebagai bahan campuran beton. Semen tidak boleh mengandung gumpalan-gumpalan keras yang tidak pecah apabila dihancurkan. Jenis semen yang digunakan untuk membuat adukan beton terdapat pada table 3.2

Tabel 3.2 Jenis-Jenis semenJenis SemenPemakaian

Type ISemen Portland BiasaPembatan beton biasa dimana sifat khas dari jenis-jenis semen lain tidak tidak diperlukan, tidak tahan serangan sulfat

Type IISemen Portland Dengan PerubahaPembuatan beton yang memerlukan panas hidrasi lebih rendah dari panas hidrasi semen jenis I. Tahan pengaruh sulfat kadar sedang

Type IIISemen Kekuatan Awal TinggiPembuatan beton yang memerlukan kekuatan awal tinggi/pengerasan yang lebih tepat

Pembuatan beton yang memerlukan panas hidrasi rendah, kekuatan beton dicapai dalam waktu lebih lama dari jenis

Type VSemen Tahan SulfatPembuatan beton yang memerlukan tahan terhadap serangan sulfat dalam konsentrasi tinggi

Sumber : Buku Petunjuk Pelaksana Beton Departemen pekerjaan umum

Dalam pekerjaan pengecoran balok, Plat dan kolom pada proyek ini,jenis semen yang digunakan semen tonasa (semen Portland biasa Type I)

c. AgregatAgregat terdiri dari agregat kasar (kerikil) dan agregat halus (pasir). Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi beton. Agregat halus adalah Agregat dengan ukuran butiran yang lewat saringan No. 4 (4.75 mm). sedangkan agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butiran yang tertahan diatas saringan No. 4 (4,75 mm).Macam pemeriksaan dan persyaratan yang diijinkan untuk agregat terdapat pada table 3.3 Table. 3.3. Jenis dan Persyaratan AgregatMacam PemeriksaanPersyaratanCara pemeriksaan

Agregat HalusAgregat Kasar

1. kadar Lumpur max2. lewat saringan No. 200 max3. kotoran organik4. partikel lunak max5. partikel lunak max6. berat jenis min7. peresapan max8. berat isi min9. keausan (Los Anjles)3 %5%No.31%1%2,35% kg /I- 5%1%

1%1%2.35% kg /I50%c.142 - 71PB.0208 - 76PB.0208 - 76ASTM C 235 - 66ASTM C 123 - 66PB.0203 - 76PB.0202 - 76PB.0204 - 76PB.0206 - 76

Sumber : Buku Petunjuk Pelaksana Beton Departemen pekerjaan umum

Dalam pekerjaan proyek ini agregat yang digunakan, yaitu agregat halus (pasir) yang lolos saringan No.4(4,75 mm). Agregat kasar (kerikil/batu pecah) yaitu agregat yang tertahan pada saringan No.4 (4.75mm).Agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil) yang digunakan diambil dari kampung harapan.

d. Baja tulanganBaja yang digunakan adalah baja yang permukaannya polos. Baja tulanganberfungsi untuk meningkatkan kekuatan beton dalam hal kuat tarik.Macam- macam baja yang sering digunakan pada kontruksi betonTerdapat pada table 3.4

Table. 3.4. Jenis-jenis bajaJenis baja tulangan MpaDiameter (mm)Pemakaian

BJTP 24 = Fy. 2401012151619Tulangan platTulangan pengakuTulangan sengkangTulangan balokTulangan balok dan kolom

Sumber. Dari gambar struktur Ruko

Dalam perencanaan struktur pada proyek ini, tulangan yang pakai adalah 19 mm untuk tulangan balok. D16 untuk tulangan tulangan balok. D 15 untuk tulangan geser.D12 untuk tulangan pengaku. D10 tulangan plat.

e. KayuKayu yang dipergunakan untuk kontruksi bekesting. Pada dasarnya kayu terdiri dari beberapa kelas. Kelas menurut ketentuan terdapat pada table 3.5

Table. 3.5. Kelas Kayu dan Ketentuan Lentur dan Tekan Kelas kayuBerat jenisKering udaraKekuatan lenturMutlak (kg/cm)Kekuatan tekan Mutlak (kg/cm)

IIIIIIIVV0,900,90 0,600,60 0,400,40 0,30