clin/repository.unp.ac.id/12720/1/Buku Gangguan Pemusatan...Gangguan otak di bagian dePan Otak...

54

Transcript of clin/repository.unp.ac.id/12720/1/Buku Gangguan Pemusatan...Gangguan otak di bagian dePan Otak...

  • LINDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIANO 19 TAHLIN 2OO2TENTANG HAK CIPTA

    PASAL 72KETENTUAN PIDANASAKSI PELANGGARAN

    1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkanatau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberi izin untukitu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.0;00,00 (iatu lutarupiah), atau pidana penjara paling Iania 7 (tujuh) tahun clin/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyarrupiah)

    2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkary menyiarkan,memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umumsuatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atauHak Terkait sebagaimana dimakiud dalam ayat ( I ), dipiclanadengan pidana'peniara paling lama 5 (lima) tahun dan/ataudenda paling banyak Rp 500.000.000,00 (tima ratus iutarupiah).

    IV

  • Gangguan Pemusatan Perhatian danHiperaktivitas pada Anak

    Marlina, S. Pd. M. Si.

    PenerbitUniversitas Negeri Padang Press

    v

  • MarlinaGangguan Pemusatan Perlutian dan Hiperoktiuitns pada Anak/Marlinaeditor, tim editor UNP PressPenerbit UNP Press Padang, 20081 (satu) iilid; (85 Jis)1&1 hal.

    Ganggtnn Pemusntan Perhntian dan Hipernktititas padn Anak

    ISBN : 978-979-8587 -42-91. Psikologi. 2. Pendidikan Anak. 3. Hiperakrif1. UNP Pr"ess

    GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DANHIPERAKTIVITAS PADA ANAK

    Hak Cipta dilidungi undang-undang pada penulisHak penerbitan pailn UNP Press

    PenyusunEdiforLayout

    Desain Santpul

    Marlina, S. Pd., M. Si.Tim dosenUNP Press, InDesienBook Antioue 12. ofNnsbnhry C'.

    Vi

  • Sepatah Kata

    Alhamdulillaahirabbif aalamin, tiada kata yang lebih indahselain puji syukur kehac{irat Allah Subhanaahuwata'ala, yangsenantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada setiap detaknapas kehidupan penulis dan keluarga. Salawat beriring salam kepadaJunjungan Besar Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadikan Islambercahaya sebagai rahmatan lil'alaamin.

    Ada tiga faktor yang mendorong penulis meny"usun buku ini.Pertama, sebagai wujud "kegundahan" penulis terhadap minimnyabuku sumber dibidang Pendidikan Anak Berkebutuhan Khususkhususnya tentang GPPH dan sejenisnya. "Kegundahan" ini semakinterasa manakala di masyarakat semakin banyak ditemukan anak-anak GPPH yang membutuhkan layanan yang tepat dan sesuai.Untuk dapat memberikan lay** kebutuhan khusus mereka sangatdibutuhkan adanya asesmen agar pelayanan yang diberikan sesuaidengan kebutuhan mereka. Faktor yang kedua adalah semenjakpenulis mengajarkan mata kuliah Pengantar Asesmen, Asesmen AnakBerkebutuhan Khusus dan Teknik Labor Pendidikan Khusus, semakindirasa betapa pentingnya langkah-langkah dan instrumen asesmen yangdigunakan untuk menjawab tantangan layanan pendidikan khususnyabagi anak-anak GPPH. Sedangkan faktor ketiga yakni kegundahan darifaktor satu dan keinginan dari faktor dua tersebut "distimulasi" olehUNP Press dalam bentuk tawaran penulisan buku sumber. Kesempatanini penulis manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

    Berdasarkan tiga motif yang mendasari penulisan buku ini,maka secara tersirat buku ini masih sangat jauh dari sempurna. Halini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri,keterbatasan bekal pengetahuan yang seharusnya menjadi landasankewenangan. Niat utama penulis adalah untuk sharing pengetahuandan pengalaman dengan pembaca. Memang, buku ini disusun tanpapretensi keahlian, hanya latar belakang pendidikan di bidang pendidikanluar biasa dan psikologi disertai keinginan untuk menyumbangkanbuah pemikiran guna pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karenaitu penulis sangat menghargai dan mengucapkan terimakasih kepadapembaca yang memberikan kritik dan saran bagi perbaikan buku ini dimasa mendatang.

    Buku ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut :Bagian Satu terdiri dari bab I dan bab II. Bab I tentang GPPH

    menguraikan tentang pengertiary faktor penyebab, gejala-gejaladan karakteristik, tipe-tipe GPPFf prevalensi, perkembangan dan

  • hambatan yang ditimbulkan gangguan GPPH serta karakteristik yangmenyertai perilaku GPPH. Bab II GPPH dan Kesulitan Belajar, berisiuraian tentang hubungan GPPH dengan gangguan kognitif. hubunganGPPH dengan rendahnya prestasi belajar yang rendah, kemungkinanpenyebab hubungan antara GPPH dan masalah akadernik, garis-garis besar asesmen GPPH dan kesulitan belajar, implikasi intervensi,GPPH sebagai kategori pendidikan khusus serta kebutuhan anak-anakGPPH.

    Bagian dua terdiri dari bab III dan bab IV. Bab III tentangasesmen GPPH menguraikan pengertian asesmen, pendekatan DSMdalam asesmen GPPH, dan komponen asesmen GPPH. Bab [V metodeasesmen GPPH. berisi uraian tentang tahap-tahap asesmen GPPH danpertimbangan pengembangan asesmen.

    Bagian tiga terdiri dari bab V bab VI dan bab VII. Bab Vintervensi GPPH menguraikan tentang intervensi berbasis sekolah danintervensi berbasis keluarga. Bab VI strategi intervensi berbasis kelasmenguraikan tentang pertimbangan umum intervensi berbasis kelas,strategi manajemen penguatan, pertimbangan dalam memberikanhadian dan hukuman, intervensi manajemen diri shategi pendidikanyang efektif, dukungan guru dan adaptasi kurikulum. Bab VIImanajemen perilaku berisi uraian tentang mengembangkan perilakuharu,strategi mengurangi perilaku destruptif, strategi mengurangiperilaku agresif, dan strategi menghadapi anak yang suka menyendiri.

    Bagian empat terdiri dari bab VIII teknik modifikasi perilakuyang menguraikan tentang penerapan khusus bagi guru, interaksigrrru dan anak, pelatihan dan adaptasi, bekerja dengan atau tanpaketerlibatan orangtua, strategi melayani anak-anak GPPH, danmenyikapi karakteristik anak GPPH.

    Akhirnya, penulis mengharapkan semoga apa yang tersaji dalambuku ini memberi manfaat bagi pembaca. Amiin.

    Padang, Juni 2008' Penulis,

    Marlina. S.Pd.M.Si.

    vIt

  • DAFTAR ISI

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    BAGIAN SATU

    BAB I. GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIANDAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)

    A. Pengertian Gangguan Pemusatan Perhatian danHiperaktivitas (GPPH)................

    B. Faktor Penyebab GPPH..,...I

    2

    4

    9

    C. Gejala-ge.jala dan Karakteristik GPPH.D. Tipe-tipe GPPH....E. Prevalensi...... 15F. Perkembangan dan Hambatan yang Ditimbulkan GppH....... 15G. Karakteristik yang Menyertai perilaku GppH....... 16

    BAB II. GPPH DAN KESULITAN BELAIARA. Hubungan GPPH dengan Gangguan Kognitif..........................B. Hubungan GPPH dengan Rendahnya Prestasi Akademik.....C. Kemungkinan Penyebab Hubungan Antara GppH dan

    Masalah Akademik...

    D. Garis-garis Besar Asesmen GppH clan Kesulitan Belajar........E. Implikasi Intervensi............F. GPPH sebagai Kategori Pendidikan Khusus.......G. Kebutuhan Anak-anak GppH.

    BAGIAN DUA

    BAB III. ASESMEN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIANDAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)

    A. Pengertian Asesmen...B. Pendekatan DSM dalam Asesmen GppHC. Komponen Asesmen GPPH...

    BAB IV METODE ASESMEN GPPHA. Tahap-tahap Asesmen GPPH

    21.

    22

    22

    28

    3l32

    34

    JO

    38

    41

    57

    60

    tx

  • B. Pertimbangan Pengembangan Asesmen GPPHBAGIAN TIGA

    BAB V. INTERVENSI GPPHA. Intervensi Berbasis Sekolah.............B. lntervensi Berbasis Keluarga....

    BAB VI, STRATEGI INTERVENSI BERBASIS KELASA. Pertimbangan Umum Intervensi Berbasis Kelas.. 9ZB. Strategi Manajemen Penguatan 95C. Pertimbangan dalam Memberikan Hadiah dan Hukuman..... 101D. Intervensi Manajemen Diri. 104E. Strategi Pendidikan yang 8fektif............................ 105F. Dukungan Guru.......................... 111G. Adaptasi Kuriku1um................. 772

    BAB VII. MANAJEMEN PERILAKUA. Mengembangkan Perilaku Baru.....................B. Strategi Mengurangi Perilaku Desruptif (Mengganggu).......... 131C. Strategi Mengurangi Perilaku A9esif.................... 7UD. Skategi Menangani Anak Suka Menyendiri (Withdrawl)....... 135

    BAGIANEMPAT

    BAB VIII.TEKNIK MODIFIKASI PERILAKUA. Penerapan Khusus bagi Guru.....B. Interaksi Guru dan Anak............ 137C. Pelatihan dan Adaptasi 137D. Bekerja dengan atau Tanpa Keterlibatan Orangtua 742E.ShategiMelayaniAnak-anakGPPH..................... 7MF. Menyikapi Karakteristik GPPH ').45

    Daftar Pustaka... 752

    767

    7&170

    GLOSSARY

    58

    74

    87

    Indeks.................

    Lampiran Bab III.......

  • BAGIAN SATU

    BAB IGANGGUAN PEMUSATAN PERHATIANDAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)

    A- PENGERTIAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DANHIPERAKTIVITAS (GPPH)

    ffiEfisflah GPPH diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu ADHD

    Nrusfff';Ji#*w:i:;:"H",:#tg3i,f :1H?I*Hsering menyebutnya dengan hiperaktif saja, namun agar pemahamant"t tuig GiPH menyeluruh maka dalam buku ini penulis lebihcenclerirng menggunakan istilah GPPH. GPPH merupakan perilakuyang berkembang secara tidak sempurna dan timlu! pada anak-anakdan orang dewasa. Perilaku yang dimaksud berupa kekurangmampuandalam lial menaruh perhatian, pengontrolan gerak hati sertapengendalian motor. Keadaan yang demikian -meniadi masalah

    bagi

    irai-anak (penderita) terutama dalam memusatkan perhatian terhadappelajaran sehingga akan menimbulkan kesukaran di dalam kelas'ienderita GPPH sering digambarkan sebagai "You dan't mean to do thethings you ilo to and you don't do tlu things you meln fo do"' Anak GPPHberirasalah dengan waktu, sangat terganggu oleh rangsangan dari luardan tidak mampu memusatkan perhatian.

    Pendapat lain dikemukakan oleh Santrock (2002) yangmmyatakan bahwa GPPH sebagai suatu kelainan berupa rentangperhatian yang pendek, perhatian mudah beralih dan tingkat kegiatanEsik yang tinggi. Dengan arti kata, anak-anak penyandang kelainan ini

  • 2 ePPutidak menaruh perhatian dan memiliki kesulitan memusatkan perhatian

    parla apa yang sedang tlilakukannya. Eric Taylor (1992) menyatakan

    bffU i"Ulgui"pola pe"rilaku seseorang yang menunjukkan sikap tidakmau diam, titlak menaruh perhatian dan impulsif. Sedangkan menurut

    Frances dan Harold (dalam DSM IV) membatasi GPPH sebagai " ""' is apersistent pattern of itmttention and/or hyperactiaity-impulsittity that is mo-re'frequent and seueri tlwn is typically obsen'etl in indit'.ieluals at a conrparable'leiel

    of deuelopment, GPPH memPakan pola perilaku seseorang yang

    tlitunlukkan clengan ketitlakmimpuan memp-erhatikan, impulsif-hiperattif yang tebitr banyak frekuensinya jika dibandingkan t19ry9teman sebiyaiya. Quay & W"rry (1986) memberikan batasan GPPHsebagai berikut- "..... Hyperactittity or GPPH is a signifcant defciency in age

    appropiate attention, impulse control and n e-gouerne.d behmior(compliance, self-control, and problem-solaing) that aisesinfaticy rearly ctrildhood is significantly pentasioe in nature andis not the tlirect result of general intellectual retardation, seuerelattguage delay ot emotional disturbance or Sross seflsory or nlotor

    impairment.

    Jika diterjemahkan secara bebas, hiperaktivitas atau GPPHmerupakan gangguan secara signifikan dalam memperhatikan,kontrll rangs=anguo aur, perilaku yang sesuai aturan yang munculsejak kanak-kanak sehingga menyebabkan mereka terganggu secara

    emosi, motorik kasar, dan keterlambatan berbahasa'Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

    bahwa GPPH meruPakan :1. Pola perilaku yang dilakukan oleh anak.2. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau memusatkan

    perhatian.3. Aktivitas yang berlebihan.4. Tidak mampu mengontrol perilaku.5. Aktivitas ying dilakukan ridak tepat dan tidak pantas, aktivitas

    tersebut dilakukan terus menerus sepaniang hari'

    B. FAKTOR PENYEBAB GPPHTidak acla faktor penyebab tunggal pada GPPH Ada beberapa

    dugaan penyebab GPPH-baik secara mandiri ataupun dalam kombinasi'

    fenyeUit tersebut antara lain: faktor neurologi, faktor genetik atauket runan, faktor lingkungan, trauma pranatal, melahirkan danpascanatal, gangguan oiak di bagian depan, dan sebagainya' Penjelasan

    masing-masing penyebab tersebut diuraikan sebagai berikut'

  • 4 GPPH

    d. lingkungan keluarga yang mengalami sosial disability (ndakdapat bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat). Ling-kungan sosial merupakan faktor sekuntler yang dapatmenimbulkan simptom agresif.

    e. pola asuh keluarga yang kurang tepat (Osman, 2002).

    (L Trauma Prenatal, Melahirkan dan PascanatalMinuman beralkohol yang dikonsumsi secara berlebihan olehibu selama hamil berkaitan dengan lemahnya perhatian danpemusatan perhatian anak mereka pada usia 4 tahun (Streissguth,dalam Flick 1998). Berkaitan dengan makanarL defisiensi vitamindapat menyebabkan masalah-masalah pemusatan perhatian, yaknikekurangan vitamin B. Selain itu Osman (2002) menambahkankelahiran prematur, berat badan turun pada masa kehamilary anoxia(kekurangan cadangan oksigen ke otak, selama kehamilan atausetelah kahhfuan) aiau suatu luka fisik serius, bisa mempengaruhikemampuan mempertahankan perhatian anak'

    5. Gangguan otak di bagian dePanOtak bagian depan disebut juga lobus frontalis yang berfungsimengontrol proses berpikir dan yang mempengaruhi perilaku.Diduga terjadi kelainan struktural otak dan kemungkinan masalahbiokimia di otak (Osman, 2002).

    C. GEJALA-GEJALA DAN KARAKTERISTIK GPPHBerdasarkan Diagnostic and Statistical Mnnual of Mental Disorders

    (DSM IV) (Westwood, 1995), gejala GPPH terdiri atas tiga geiala utama,yaitu :

    1. InatensivitasYakni tidak ada perhatian atau tidak menyimak. Penderitamengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian terhadapsesuatu yang sedang dihadapinya. Ciri-cirinya adalah :a. Gagal menyimak hal yang rinci.b. Kesulitan bertahan pada satu aktivitas.c. Tidak mendengarkan sewaktu diajak berbicala.d. Sering tidak mengikuti instruksi.e. Kesulitan mengatur jadual tugas dan kegiatan.f. Sering menghindar dari tugas yang memerlukan perhatian lama.g. Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk tugas.h. Sering beralih perhatian oleh stimulus dari luar.i. Sering pelupa dalam kegiatan sehari-hari.

  • Faktor NeurologiReif & Heimburge (1996) menjelaskan faktor neurologi diperolehdari fakta-fakta yang ber]

  • 2 ImpulsivitasYaitu kemampuan untuk mengontrol perilaku yang lebihmengutamakan untuk rnenuruti dorongan hati (tidak sabaran)'Imprilsif tersebut berupa impulsif motorik dan impulsif verbal ataukognitif, dengan ciri-ciri berikut.a. S.ring mimberi jawaban sebelum pertanyaan selesai'b. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.c. Sering memotong atau menyela orang lain.d. Sembiono, melakukan tindakan berbahaya tanPa pikir paniang'e.f.

    8.h.i

    Sering berteriak di kelas.Tidak sabaran.Usil, suka mengganggu siswa lain.Permintaannya harus segera dipenuhi.Mudah frustrasi dan putus asa.

    3. HiperaktivitasTiaak bisa diam, yaitu perilaku yang memPunyai kecenderunganmelakukan suatu iktivitis berlebihan, baik motorik maupun verbafdengan ciri-ciri:

    a. Sering t ,enggerakkan kaki atau tangan dan sering menggeliat'b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas.c. Sering berlari dan memanjat.d. Mengalami kesulitan melakukan kegiatan dengan tenang.e. Sering bergerak seolah diatur oleh motor penggerak.f. Sering berbicara berlebihan.

    Q"af C Werry (1986) menyatakan karakteristik anak GPPHr-aitu : a) k6nsentrasi iendah, kurang memperhatikan;- b) Telgganggui; metamun; d) koordinasi motoril rendih; e) pasif, tidak memilikiinisiatil; f) gelisah, tidak tenang g) gagal dalam meryelesaikan tugas;hp malas; i)-impulsif; j) hiperaktif;-ii) lclak menarik dan membosankan;dan I) mengantul.

    Sedimgkan Famham & Diggory (1994) mengemukakan ciri-ciriGPPII sebagai berikut :

    a- Sangat responsif terhaclap rangsang._b. t{ei'galami fiksasi ("kemanilegan" dalam perkembang.an),

    va}

  • 6 ePprrMenurut Encyclopedh of Special Education Volume I dijelaskan

    ciri-ciri GPPH sebagai berikut : aktivitasnya tinggl tidak dapatmemperhatikan, impulsif (berperilaku atau memberikan respon tanpaalasan dan pertimbangan), sulit untuk disiplin, tidak merespon sesuaidengan tuntutan sosial. Sedangkan karakteristik secondary-nya seperti: agresif, gagal dalam koordinasi motorik, gagal akademik, hubungandengan teman sebaya kurang baik, dan perilakunya kacau.

    Disamping itu Walsh (1979) mengemukakan ciri

  • merupakan suafu tanda bahwa anak tersebut sehat, cerdas,dan penuh semangat. Dalam waktu sesaat overakti-rritas daPatdiatami oleh anak--anak yang keaktifannya normal, kejadian inidisebabkan adanya ketelangan yang diaLami anak tersebut.

    b. Hiperaktivitas. i{iperaktivitas adalah perilaku yang terjadiseferti perilaku overaktivitas, tetapi disertai tindakan yang tidakterarah dan berkepanjangan.

    c. Sindrom Hiperkiiretiii. Siodro- hiperkinetik adalah perilakuseperti pada hiperaktivitas yang parah, sering disertai dengankeiambatan dalam perkembangan psikologis, misalnya sifatkikuk dan kesulitan daLam bicara (speech delay).Namun, hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa tidak

    semua gerakan fisik yang berlebihan mempakan hiperaktif, misalnyaanak-anak usia 2 atau 3 tahun biasanya sangat aktif. PeriLaku ini wajarkarma dalam usia tersebut anak suka bereksplorasi, yaitu rasa ingintahu yang cukup besar. Namun denrikian, menurut Osman (2002), iikagerakan irak ying berlebihan tersebut jauh lebih banyak dengan anakseusianya maka yang perlu diperhatikan adalah :

    a. Gerakan anali hiperaktif tidak terarah, tanPa tuiuan dan tidaksesuai dengan situasi yang dihadapi. Biasanya mereka terusbergerak kesana kemari tanpa tujuan yang pasti, seolah-olahada motor penggerak yang acla dalam dirinya.

    b. Anak tersebut sulit untuk memusatkan perhatian pada satu halsehingga sering gagal dalam menyelesaikan tugasnya.Tanda-tanda tersebut merupakan gejala primer, di samping itu

    terdapat tanda-tanda lain yang dinamakan gejala sekunder,yang meliputi :

    a. Yang bersangkutan memiliki harga diri yang rerdah.b. Mengalami kesulitan akademik.c. Menderita kecemasan atau memPunyai tolelansi yang

    rendah terhadap frustrasi.d. Menderitadisleksia,e. Temperamennya tingg (sering marah besar tidak sesuai

    dmgan stimulus).f. Suasana hati sering labil.g. Berperilaku sering tidak menghargai hak-hak orang lain dan

    tidak mengindahkan norma-norma sosial yang berlaku dilingkungan masyarakat (Taylor, 2000).

    Dalam membahas karakteristik GPPH di atas, ada 3 istilah yangsering muncul yakni, cid-ciri primer, ciri-ciri sekunder, dan ciri-cirikhusus. Cirlciri primer merupakan karakteristik pokok anak

  • T

    8 epPnTindih

    (Flick 1ee8).

    Ket€i.ngan :X = geiala yang biasa terjadi? = geiata yang mungkin tedadi

    geiala tidak biasa tedadi

    GPPHyaitul) inatensivitas: tidakmamPumemberikanperhatian,2) impulsivitas, tidak sabaran, dan 3) hiperaktivitas. Sedangkan ciri-cirisekunder merupakan ciri-ciri sebagai akibat dari ciriciri pokok, yaitu 1)agresif,2) gagal dalam kegiatan akademik, 3) hubungan dengan temansebaya kurang baik, 4) koordinasi motorik kurang baik, 5) dan kurang

    abel 1. Beberapa Karakteristik yang Saling T

    No KarakteristikPerilaku

    GPPH GangguaItKecemasaIl

    D€presi GatrgguanPerilaku

    I Miskin konsentrasi x x x x2. Resah dan gelisah x x

    Gagal menyelesaikantugas

    x x x

    4. Melamun x x x x

    5. Impulsif x x

    6. Susah tidur x x x x7. Agresif 2

    ,) x8. Gangguan suasana hati x x x x

    9. Miskio konsep diri x x xt0. Tenang dan suka

    menyendiri? x

    ll Merasa bersalah telahm€lakukan pelanggaran

    x x

    12. Masalah memori x x x13. Mencuri, berbohong x14. Miskin keterampilan

    sosial

    x x

    l5_ Takut/menghindar,| x

    16. Cdngeng x17. Mencari sensasi (sensai

    yang beresiko tinggi)x x

    lE. Sulit memusatkanperhatian pada tugas

    x , ?

  • clisiplin. Ciri-ciri khusus merupakan karattgisu.t ttrl,sus yang-melekat

    p"?"" *"ttpiH yaitu 1) hiperaktif, 2) tidak dapat berpiktu bera! 3)sulit tidur, dan sebagainYa.---

    ffi.t (fOe8) b"ahkin menjelaskan perbedaan karakteristik GPPHserine bersamaan teriaclinya dengan gangguan lain' seperti Sangguan;;;";; Adr"ri, dt,. grogg,i" p"iituiu, suting tumPang tindihnvatuiutt"titUt p'"rilaku terJebrit dijeliskan pada tabel 1 berikut ini'

    Tabel di atas menuniukkan bahwa ada beberapa geiala yangbiasa te4adi pada setiap jenis gangguan, sedangkan gejala yang satu

    tiasa te4aai ^pada gangguan bpifr U"t"^ tentu terjadi juga pada

    [""[g"J i"-i watairpririaemitian sebagian besar karakteristik di atasfiiuriiu4uai pucla gangguan GPPH dan gangguan perilaku'

    D. TIPE-TIPE GPPHPara ahli membuat penggolongan GPPH dengan uil11:i yulg

    tidak sama, secara umum ada 4-iasar penggolongan anakGPPE yaitu

    1. Penggolongan berdasarkan gejala-gejala perilatu'Z. nen[[ofon[an berdasarkan ienis kelainan perilaku'3. Peng[olongan berdasarkan penyebab'a. nen[[otn[an berdasarkan berat ringannya penyimpangan

    perilaku.Berikut ini akan dijelaskan satu persatu penggolongan tersebut'

    1. Penggolongan Berdasarkan Gejala-Geiala Perilaku

    ?lasifiiasi dai. Ameican Psychiatric Associntion (APA) yangclikemukakan d alam Diagnostic and itatisticnl Mnnual of Mental

    Disorder

    itlDSM rvr, menggoloigkan perilaku GPPH dalambelwior disorder'karlna itu ar*"ri""f tyrniatic Association (APA) menyebut gangguan;;til; ;;;"t dengin GPPH (AttentionDet'icit Hypeructit'ity Disoiler)'buU- OSIU fV ini GPPH digolongkan menjadi 3 tipe yaitu :

    a. Pruilomirantly Inattentioe (Kecenderungan Kurang Perhatian)-.

    Anak dinyitakan termasuk dalam tipe ini jika terdapat Palingtidak aia O gerata inattention atau lebih' Ciriciri anak yang tergolongtipe inattentii,e'dikemukakan oleh D'Alonzo (1996) yakni :' lnattettion. This clnssit'icntion results froru beluwiours such asinnttention to detail, carcless mistnkes in tife aitiaities such as sclnoltoork'

    Crr:u m1tr uUy in sustaining nttention and[isbning' incompktion of assigne-d

    ii,'"r{iiir"ti""al skill deficits, losing and ruisplacing .mateials' being easilyaiti*ira, auoiiting tasks iequiring suitaircd elfort and forgetfulness'

  • 10 GPPH

    lika diterjemahkan secara bebas, GPPH yang digolongkaninattzntiae meriliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1) Sembarangan dalam melakukan aktivitas sehari-hali, sepertitugas-tugas sekolah sehingga sering melakukan kesalahan.

    2) Kesulitan dalam memberikan perhatian atau mendengarkan.3) Tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.4) Minimnya keterampilan organisasional.5) Sering kehilangan dan salah menempatkan sesuatu benda.7) Mudah terganggu oleh stimulus dari luar.8) Menghindari tugas-tugas yang membutuhkan uPaya.9) Sering pelupa.

    b. Preilominantly Hyperactioe-lmpulsioe Type (Kecenderungan' Dominasi Hiperaktif-Impulsi$

    Alonzo (1996) menyatakan anak yang tergolong tipe ini memiliki5 gejala atau lebih yang terdapat pada karakteristik hiperaktif-impulsif,yaitu:

    Hyperactiaity. This classification results from behnuiours uch asbeing fidgety, leaoing assigned areas, running tbant excessiaely, difficultymgaging or playing actiaities quietly, aweaing to be in constant emokon,and talking excessiaely.

    lnryulsiaity. Blurting out answers, dilfianlty moaitirtg tunt, antlinterrupting and intruding on otlrcrs claracteize this category.

    Hiperaktivitas. Perilaku ini ditandai clengan : gelisah, meninggalkan tempat duduk, lari-lari berlebihary sulit melakukan aktivitas yangmenuntut untuk diam, bicara berlebihary gerakan yang dilakukankonstan.

    Impulsil. Ditandai dengan menyela Pembicaraan orang lain, sulitmenunggu gilirary berkata dan memberikan jawaban tanpa berpikirterlebih dahulu.

    c. Combineil Type (Tipe Kombinasi)Tipe kombinasi ini dijumpai pada ciri-ciri tipe hiperaktif-inattentif

    dan ciri-ciri hiperaktif-impulsif. Kriteria diagnostik untuk menetapkantipe kombinasi ini menggunakan kritetia DSM tV d.alam AmeicanPsychiatic Assoaatioz (APA), yaitu :1) Dapat menggunakan kriteria (a) dan (b) atau dapat juga keduanya.(a) Enam g$ala innttention, atau tidak ada menyimak atau tidak ada

    perhatian berlangsung paling sedikit 6 bulan, dengan gejala-

  • 11

    geiala sebagai berikut :(1) eagat menYimak hal Yang rinci'(z) feJ"Utun Uertahan pada satu aktivitas'iai tia* *"r,.tengarkan sewaktu diajak berbicara'(+) S"ti"g tia* mengikuti instruksi'iS; f"t.riitur, -"ngatur jadual tugas dan kegiatan'

    i;i S;rirrg ^""ghiidari tugas yang memerlukan perhatian lama'

    i4 S".i"[ Htiiangan barang yang dibutuhkan,untuk tugas'isi s"ti"[ U"tuth lerhatian oleh stimulus dari luar'ie; S"rn[ p"tupa tlalam kegiatan sehari-hari'

    fb) Enam atau lebih gejala hiperaktif-impulsif' berlangsung palingt"' ;J;.i il;rr", ualr.*"*iliki kemampuan beradaPtasi tlan tidakt""titt"" a""grn tingkat perkembangan' Geiala tersebut adalah :Hiperaktif :at'S;;t -""ggerakkan kaki dan tangan dan sering menggeliat'iZi Suti"[ -"ni"ggalkan tempat duduk di kelas'(3) Sering berlari dan memanjat'iat Mens"alami kesulitan melakukan kegiatan dengan tenang'

    isi S".itig u"rg"rak seolah diatur oleh motor penggerak'

    (6) Sering bicara berlebihan'imputsif, dengan geiala sebagai berikut :(1) Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesar'

    iz! s"tirr[ -""galami kesulitan menunggu giliran'

    ia) s".i"[ ^"*otong atau menyela orang lain'

    t+i i"^#."", melai'ukan tindikan berbahaya tanpa pikir panjang'(5) Sering berteriak di kelas'(6) Tidak sabaran.(7) Usil, suka mengganggu anak lain' . .(8) Permintaannya harus segera dipenuhi'(9) Mudah frustrasi dan Putus asa'

    .; !!U"rupu gejala hiperattif-impulsif (inatte til'e) ada pada anaksebelum usia 7 tahun'

    d) il;t"P, gejala terjacli pada tlua situasi atau lebih' misalnya di' rumah, di iekolah dan di tempat kerja'

    e) Harus ada bukti secara ktinis

  • 12 oPPHinattention dan 6 atau lebih gejala hiperaktif-impulsif. Gejalatersebut ada pada anak umur 7 tahun dan berlangsung pada duasituasi atau lebih dan kelemahan fungsi sosial akademik dibuktikansecara klinis.

    2. Penggolongan Berdasarkan ]enis Kelainan PerilakuBusono (1989) dan Strauss & Lehtinen (1955) menggolongkan

    GPPH berdasarkan kelainan perilaku. Busono menyebut GPPHdengan sebutan hiperaktif, dan ia mengemukakan ada 3 bentukhiperaktif, yaitu hiperaktif sensofis, hiperaktif motoris, danhiperaktif c.rmpuran. Penjelasan untuk masing-masing bentukhiperaktif tersebut akan dipaparkan berikut ini.

    a Hiperaktif SensorisHiperaktif sensoris disebabkan adanya kelainan atau cidera otak.

    Kelainan sensoris ini menyebabkan pencleritanya tidak sanggupuntuk merespon segala sesuatu yang tidak perlu atau tidak adahubungannya. Setiap rangsangan yang datang, tanpa memandangatau menyeleksi apakah rangsangan itu penting atau tidak bagikegiatan yang sedang dijalankan. Setiap rangsangan baik berupagerakan, bau, warna, bunyi atau perisdwa akan merangsang anakuntuk mengalihkan p6rhatiannya.

    Anak-anak yang mengalami hiperaktif sensoris, karenakelemahan neurologis tidak sanggup menahan diri terhadap setiapr.rngsangan yang dating padanya. Kelainan ini juga berpengaruhterhadap prestasi belajamya di sekolah.

    b. Hiperaktif MotorisHiperaktif motoris terjadi karena adanya gangguan neurologis,

    kelainan ini disebut juga dengan disirrhibisi motois yang merupakanketidakmampuan untuk bertahan terhadap rangsangan yangmenimbulkan respon motorik. Hiperaktif motoris kebalikandari hiperaktif sensoris, mereka mengalami "reaksi katastropis",yaitu keseluruhan tubuh bereaksi dengan cara yang tidak dapatdikendalikan. Anak ini ingin selalu melakukan aktivitas yang tidakdiperlukan selalu dilakukan.

    Busono (1989) mencirikan segala sesuatu yang dalam daerahpenglihatan anak atau yang dapat dicapai atau dipegang didorong,ditarik, diputar, diikat, maupun dibalikkan menjadi suatuperangsang yang bagi anak terpaksa ia mereSpon. Kelainan ini seringdisebut juga den gan sindrom hiperkinetik. ltka ia sekolah, benda-benda

  • seperti pensil, buku-buku, kertas tlan alat tulis lainnya tidak dapatmembantu anak malah menjadi pengganggu anak tlalam belajar.

    Anak yang mengalami kelainan ini iika mendengar bunyi yangkeras atau mengalami situasi yang tidak diharapkan tlapat menjadikacau, cemas, aiaupun gelisah. Anak memang tidak selalu bereaksisecara fisik, tetapi nampak bingung dan ragu-ragu serta meresPonnyaticlak rasional. Perilaku anak-anak semacarn ini kemudian menjadititlak masak, dan mereka menjadi tidak agresif baik dalam kata-katamaupun gerak.

    Anak-inak yang mengalami hiperaktif motoris ini juga mendapatkesulitan dalam belajar keterampilan motorik halus. Anak yangtitlak tlapat mengontrol aktivitas motoriknya akan mengalamikesulitan dalam kegiatan yang dilakukan dengan dutluk seperti:menulis, menalikan sepatu, dan mengiris makanan maupun makan.Kegiatan-kegiatan yang sederhana itu tlapat merangsang anak padagerakan-gerakan yang berlebihan. Misalnya, sedang menggosokgigi ia akan terganggu dengan adanya aliran air. Kelainan atauperilaku hiperaktif motoris ini berbeda-becla derajatnya untuk setiapindividu.

    c Hiperaktif CampuranKadang-kadang tipe hiperaktif motoris diikuti oleh geiala

    hiperaktif sensoris, sehingga seorang anak daPat memiliki ciri-cirivang ada pada hiperaktif motods dan hiperaktif sensoris, sehinggaanak digolongkan dalam tipe hiPeraktif camPuran.

    Sedangkan Strauss & Lehtine (1995) percaya bahwa ciri-ciri yangterdapat pada hiperaktif disebabkan karena radan g otak (encephalitis).Berdasarkan kepercayaan ini tentang penyebab hiperaktif, Straus &[,ehtine membagi hiperaktif meniadi 2 tipe, yaitu tipe brain-iniureddan tipe non-brain-injured. Masing'masing tipe ini akan dibahas clibawah ini.a. Tipe " brain-injured"Anak hiperaktif tipe ini ditandai dengan :

    1. Perilaku yang aneh, tidak teratux berpindah-pind ah (enntic)Z Tidak dapat mengontrol perilakunya (uncontrollable)3. Sangat akti{ (orteractioe)

    b. TS " non-brnin-injured"Tirye hiperaktif yang bukan disebabkan karena luka otak. TiPe initerdapat pada anak-anak tunagrahita (mentally retariled children)

  • 74 GPPH3. Penggolongan Berdasarkan Penyebab

    , Suharmini (2002) menggolongkan GppH berdasarkan penyebabpada 3 tipe, yaitu :a. Tipe GPPH yang disebabkan gangguan neurologis. penyebab

    gangguan neurologis dibedakan pada dua tipe yaitu GppHyang disebabkan kerusakan otak (brain injured dan brninlnmage) dan ketidakmasakan (sistem saraf pusat). Tipe GppHkarena kerusakan otak ini bila gejala GppH-nya telah hilangmelalui pengobatan medis dan latihan, maka gejala GppH-nya tidak dapat hilang secara keseluruhan, begitu juga karenaketidakmasakan sistem saraf pusat, masih ada gejala GFpH yangtertinggal misalnya ada gangguan pemusatan perhatian.

    b. Tipe GPPH yang disebabkan karena faktor perkembangan.Termasuk di dalamnya faktor genetika dan faktoi biologis. -

    c. ]ipe GPPH yang disebabkan karena faktor psikogen. Tipeini disebabkan karena faktor lingkungan, misalnya pola asuhorangtua yang menyebabkan anak mengalami konflik dantertekan.

    4. Penggolongan Berdasarkan Berat Ringannya penyimpanganPerilaku

    a. Tipe GPPH Berat.Penyimpangan perilaku dalam tipe termasuk parah terutama patlagerak motoriknya. GPPH ini sering disebut dengan hiperkinetik,Quay ! Werry (1986) mengemukakan ada 3 tipe hiperkinetik padakanak-kanak, yaitu : 1) sirnple rlisturbnnce of actittity and attention(yakni daya perhatian sangat rendah, perilaku kicau, aktivitassangat tinggr); 2) hyperkircsis tuith depelopmental ilelay (berkaitandengan gangguan bicara, gangguan koordinaii motorik,dan gangguan akademik); dan 3) hyperkinetic conduct disorder(berkaitan dengan gangguan perilaku yang tidak disebabkankarena gangguan perkembangan).

    b. Tipe GPPH Ringan.Penderita masih bisa mengontrol perilakunya. Tipe-tipe GppH iniperlu dipahami terutama bagi pihak yang memberikan pelayanan,

    farenl setiap tipe membutuhkan pendekatan layanan yangberbeda.

  • 15

    E. PREVALENSI

    Prevalesi GPPH berkisar antara 3 - 5% tlari jumlah populasi(Barktey, 1990). ]ika satu kelas jumlah anak 20 orang, maka 1 anakberkemungkinan menderita GPPH. Sebagai akibatnya, anak-tinak inidirujuk ke ahli psikologis, ahli pendidikan, ahli kesehatan mental untukmengatasi masalah mereka. Perbandingan anak laki-laki dan anakperempuan yang dirujuk ke klinik bimbingan anak adalah 6 : 1.

    Coleman (1976) menyatakan lebih dali 2 ifia anak-anak diAmerika digolongkan dan diberi label GPPH dan sekitar 5-10% diantaramereka berCekolah di sekolah dasar. Bahkan Barkley (1981) menjelaskansekitar 3-8% anak GPPH berada di sekolah dasar. Sedangkan EricTaylor (1987) menyatakan di Amerika Serikat sekitar 1% dari 100 anakyang mengalami kesulitan belajar dengan inteligensi normal di sekolahdasar didiagnosis sebagai anak GPPH.

    Di Indonesia sampai saat ini belum ada dilakukan survai tentangGPP[! kalaupun ada hanya pada daerah-daerah tertentu dan belumterintegrasi, Sunartini (2002) misalnya dari hasil survainya pada anakTK se Kotamadya Yogyakarta, dafi 3233 anak TK ditemukan 1,76%anak dikategorikan mengalami GPPH (Gangguan Peftrusatan Perhatianatau Hiperaktivitas). Anak-anak ini setelah memasuki sekolah dasarakan mengalami hambatan dalam mencapai prestasi belajar, karena itumereka membufuhkan bantuan untuk memusatkan perhatian, sehinggaperilaku hiperaktif dapat direduksi atau bahkan dihilangkan.

    F. PERKEMBANGAN DAN HAMBATAN YANG DITIMBULKANGPPH

    1. Perkembangan GPPHGangguan GPPH biasanya mulai timbul pada masa kanak-

    kanak sebelum usia 4 tahun. Gangguan tersebut sering tidakdiketahui sampai pada saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun.Pada masa tersebut biasanya keluhan pada umumnya berupaprestasi akademik anak yang ielek dikira bukan gejala GPPH. Olehsebab itu sering diketahui anak menderita GPPH baru pada usia7 tahun, walaupun timbulnya gangguan tersebut telah lama yaitusekitar usia 3 - 6 tahun.

    Individu yang pada masa kanak-kanak menderita GPPH,yang bersangkutan akan tetaP menderitanya sampai masa remajadan masa dewasa tanpa berkurang masalahnya. Masalah yangselalu tetap mengikuti penderita antara lain : agresif, sulit tidur,menyalahgunakan atkohol dan obat terlarang, suka melanggar

  • 1,6 cPPH

    peraturan, norma-norma sosial ada kalanya dapat menjadi antisosial pada masa dewasanya,

    2. Hambatan yang Ditimbulkan GPPHHambatan perilaku yang ditimbulkan oleh gangguan GPPH

    adalah :a. Hambatan belajar, yang berupa hambatan belajar bahasa,

    menulis, membaca. Hambatan ini terjadi karena anak hanyadapat memusatkan perhatiannya pada suatu hal, tetapi tidakdapat memahami artinya.

    b. Hambatan pada prestasi akademik yang semula akibat darihambatan belajar. Seorang yang mengalami hambatan belajarsudah tentu terganggu prestasi akademiknya.

    c. Mengganggu sosialisasi. Kemampuan anak untuk melakukansosialisasi dengan benar terganggu, akibatnya anak dijauhioleh teman-temarurya (suka usil dan mengganggu temannya).(DuPaul & Stoner, 1994).

    Barktey (1990) menjelaskan jika GPPH berkembang sampaipada masa remaja, maka hambatan yang timbul meliputi :a. Penderita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Hal

    ini disebabkan oleh perilaku penderita yang impulsif, dimanateman-temannya akan cenderung untuk meniauhinya. Akibatnyapenderita menjadi terisolasi dan sulit untuk menyesuaikan diri.

    b. Dalam bersosialisasi penderita tidak dapat bertahan secaraintensif.

    c. Penderita titlak mampu membuat citra diri yang positif (sefesteetn rcndah).

    d. Akibat penderita tidak mampu menyesuaikan diri, makapenderita sering berperilaku menyimpang. Misalnya melakukantindakan kriminal penyalahgunaan alkohol atau mengalamidepresi.

    G. KARAKTERISTIKYANG MENYERTAI PERILAKU GPPH

    Berbagai karakteristik perilaku yang menyertai perilaku GPPH,sebagaimana yang dinyatakan Flick (1998), antara lain disorganisasi.masalah sosial, perilaku agresif, minimya konsep diri dan harga diri,berperilaku mencari sensasi, melamun, minim koordinasi, gangguanmemori, berpikir obsesif persisten, dan tidak konsisten. Masing-masingkarakteristik dijelaskan berikut ini.

  • 77

    DisorganisasiGuru menyatakan :a. Dia tidak dapat menemukan sesuatu benda yang dia butuhkanb. Sebelum dia mengerjakan tugas-tugas di kelas, dia mengeluarkan

    pensil, memainkan pensil, mencoba mencari kertas, mencari pensil

    yang lain dan dia sulit memulai pekerjaannya.c. Meianya berantakan sampai ia tidak bisa menemukan sesuatu.Orangtua menyatakan:a. Kamarnya selalu berantakanb. Dia selalu kehilangan benda. Dia tidak bisa merapikannya'c. Jika saya meminta dia melipat bajunya, maka lebih berantakan

    ketika dia meletakkannya.

    Masalah SosialGuru menyatakan :a. Dia menyendiri, tak pernah kelihatan bersama yang lain. Kadang-

    kadang saya berpikir dia tidak dapat menyelesaikan pekerjaanya'Sehingga dia dapat diam dan menghindari istirahat

    b. Dia nampak terluka ketika teman sekelas menghindarinya..c. Dia bermaslah dalam bermain yakni mengikuti Peraturan

    permainan.Orangtua menyatakan:

    a. Dia menyatakan bahwa dia tidak memiliki temanb. Jika dia berada dalam suatu kelompok teman-temarurya, dia

    bertindak seperti seorang idiot.

    Perilaku AgresifGuru menyatakan :a. Anak ini tidak hormat pada gurunya.b. fika ada masalah, anak ini sering terlibat'Orangtua menyatakan:a. Dia selalu mengganggu saudaranya.b. Dia kelihatan seperti menantang, jika diminta mengerjakan sesuatu'c. Ketika anak ini marah, dia kelihatan liar dan sulit untuk

    mengontrolnya.

    Minimnya Konsep Diri atau Harga DiriGuru menyatakan :a. Tak seorangpun ingin bermain dengannya.b. Dia cepat menyerah, dan dia tidak mau mencoba lagi.c. Dia membuat kesenangan sendiri dan tertawa sendiri.

  • 18 GPPlr

    Orangtua menyatakan:a. Dia mengatakan dirinya bodoh.b. Dia kelihatar lebih baik dengan aaak-anak yang lebih muda dan

    anal-anal lain yang memfiki masalah.

    Pe.ilaku Mencari SensasiGuru menyatakan :a. Anal ini menekar anak-anak lain.b, Dia kelihatannya memancing anak lain untuk berkelali dengannya.c. Dia selalu meniadi pusat perhatianOrangtua menyatakan:a. Saya selalu memergokinya dengan sesuatu benda yang berbahaya.b. Terjatuh dari pohon tapi mencoba memaltiat lebih tinggi tinggi.c. Anak ini kelihatannya hidup dalam kebingungan.

    MelarnunGuru menyatakan:a. Dia bisa menghabiskan waktu bedam-ram melalukan sesuatu.b. Dia akan mengerjakan PR, tapi dia memulai dengan berbagai

    gambar.c. Kecuali jika dia bermain gdrre (kesayangarurya), dia memainkannya

    dengan setengah tidur.O:rangtua menyatakan :a. Tubulmya berada di kelas, tapi piknannya entah dimana.b. Dia sering iatuh tertidur di kelas.

    Minim KooidinasiOrangtua menyatakan :a. Dia selalu canggung (ranggal).b. Saya telah mengajarkan koordinasi geralan padanya dengan hasil

    memuaskan, tapi ketika dia memindal-rkan sesuatu yang saya suruh,hasilnya sangat jauh berbeda.

    c. Sepanjang hari belaiar bagaimana memukul bola.Guru menyatakan:a. Dia adala-h satu-satunya yang mengganggu dalam suatu permainan.b. Tulisamya saagat aneh, hanya ini yang terbaik tlilakukaanya.c. Jika berada di tempat bermai4 dia keluar masuk seenaknya dalam

    permainan tersebut.

    Gangguan MemoliOrangfua menyatalGn :

  • 79

    a. Dia sering kehilangan benda-benda yang dibuhrhkarrnya.b. Dia tidak mampu mengingat dimana dia meletakkan sesuatu.c. Dia mengerjakin PR-nya, tapi PR tersebut tidak dikeluarkan di

    sekolah.Guru menyatakan:a. Saya diiusuruh melakulan tugas tertentu, dia mengeiakan yang

    lain.b. Jika saya memesan sesuafu padalya, saya harus menuliskan apa

    yang saya mau.c. Dia sepetinya kehilangan inJormasi dengan sangat cePat.

    Berpikir Obsesif Pe$istenOrangtua menyatakan :a. Dii tak pernah puas dengan aPa yang telah ia Perolehb. Dia tak pernal berhenti bertanya.c. Jika meminta sesuatu, setelah diPenuhi, menyatakan tidak.Gu-ru enyatakan:a. Saya kadaag-kadaag membencinya, karena dia mengaiukan Perta

    nyaaa yang bodoh padaku.b. Dia banyak bertany4 tapi tidak dengan toPik yang sama.c. Sekali-sekali punya ide, taPi tidak bisa mewujudkan idenya ter-

    sebut.

    Tidak KonsistenOlangtua menyatakan :a. Dia kadang teruhat baik, kadang terlihat sangat ielek tnoody).b. Menurut saya, dia memiliki kepribadian yang terbelah.c. Saya tak pemah tahu apa yang saya harap darinya.Guru menyatakan:a. Suatu hari dia mengerjalan semua tugas-tugasnya, lain hari tidal.b. Kadang-kadang saya berpikir dia salah Pengobatanc. Saya tak taiu apa yang diinginkannya hari ini dan esok.

  • BAB IIGPPH DAN KESULITAN BELAIAR

    nak-anak GPPH banyak mengalami prestasi rendal dibidang akademik (Barkly, 1990). Di kelas anak-anak GPPHsedng menuniukkan masalah perilaku. Anak-anak GPPH

    lebih sulit merespon pengaiaran dan kurang mampu menyelesaikantugas akademik dibaadingkan dengan teman sebayanya (Pfiffner &Barkley, 1990). Cantwell & Baler (1991) menyatakan lebih da 80% dari anak-anak yang mengalami kelainan dinyatakan mengalamimasalah belaiar. Bahkan anak-anak GPPH ketika remaia mengalamimasalah akademik (underachiel,er\ serta acla yatg sampai droup-out da:l,sekolal Hal ini menunjukkan adanya hubungan antam GPPH dankesulitan belajar.

    Hubungan antara GPPH dan kesulitan belaiar tersebut meniadipenting bagi ahli psikologi sekolah dan profesional pendidikanlairurya agar mereka menyadari potensi kesulitan belajar pada anak-anal

  • 21_

    - ir! a GPIH tiJak samd dengan kesulitan belajar' u alauPun beberaPa.:ll berlesulitan belaia-r itu iuga mengalami GPPH dan sulillemusatkan perhatian, ietapi banyak iuga yang tenang dan tekeria

    -\.ras Lldlam'menyelesaikan suatu tugns. Ban)ak jugd 1"* ylng=engalami kesutit'ar belalar

    tanPa dis;rtdi ganggudn Perhatian dan:.asih dapat duduk diam dan tenang.

    Penulis sependapat dengan D'Alonzo karena kesulitar yangralal:d anak beikesulitan belajar hanya pada bidang tertentu saia..rlanekan oada anal GPPH kesulilan yang dialaml hamPir di sefiua:rJan;. Iika'clilihat.lari segi inteligensi, padd anak berkesulildn beldiar

    =emiiki inteligensi ,,or-il oturl"bih, sedangkan Pada anak CPPH

    rJa yang di bawah normal dan di atas normal.

    .I HUBUNGAN GPPH DENGAN GANGGUAN KOGNITIFPerberlaan antara anak-anak GPPH dengan anak-anak biasa

    terletak pada fungsi kognitifnya. Pertama mereka sering menunjukkankesulitan rlengan tugis yang membutuhkan strategi Pemecahanmasalahyang llomplef,dani

  • s,{B IV\IETODE ASESMEN GPPH

    -endelatdn

    asesmen dengan multimetode sdngdt tePat

    fNldjsunalan dalam mengumpullan irjorm'rsi dan]@l-Enn"urlru.i CPPH lnrormasi tersebut antara Iain

    .- a- "orargtua, observasi peri)aku anak' da;r sebagainla'- .'.]orrt Ooltvot-.ur"a dan prose,l,r ya'g sdma dalam menilai Perilaku

    '- r validitjs dan reliabilitas data asesmen hanrs tetdP ditegakLdn- --:i. memperoleh informasi asesmen lnsse5s ent inlormohon\ dapal: -.-rlan melalLri wa\^'ancdra, obse'vdci, Penguluran iilormal dan

    = ..ku for-ul Berbagai metode PengumPulan informasi tersebut

    -r.:"-f"uu clilakukan s'ecara sendiri-sendii tetaPi secara simultan--r-:,asin berbagai metode tersebut sebagai berikut :-

    .i'alrancara -diluk kutt untuk memPeroleh infolmasi asesmen:r-rrnnva mencakup clata tenlang andk' oranStua' keludrga'

    :.id!at LeldJliran, perlembalrgan fisik, sosjal dan pendrclikarl',-rbagai informasi yang diperoleh melalui wawancara tersebut

    =:etafi dianalisis .1un diiint"siskuo dalam menegakkan diagnosis'

    - -.n-ml.a

    aapot a,gunakdn unful men) u'un program pendidikarl, ,ng .e.uai d*ngal lebutuhan anak (Reif & Heimburge (1906)'

    L r.irvo.i dilak;kdn unluk mengumpulkan inJormdsi LPntang:-n\,esuaian dnak dengan tingkungdnnva' loordindsi motoril"'

    r.oto k kasar, kordinasi moto'ik halus, kordinasi mata tangan:- t"t"tu*pilutt mendengarkan Pelaksanaan obseNasi daPat.rrlolulon r".loro terpisah dan claPdt pula lerinlegrdsi dengan

    :-ldlsdnadn melode lain, mlsahl a pada sdat t{ dwdn( ara dtau Pada.j,t ajrak mengerlokdn tes irformdl dan le* bdlu lormal (DuPaul

  • 58 Metoile Ase.n en GPPE

    Barkley, 1993).1 Penouiurar informal yarg mencakuP Pemahaman auditoris'-

    tJi"u uiaran, orientasl, p-"tiluk', l1- motorik fl-erner' 1988)'Abtturrahrnan (1999) menjeiaskan pemahaman duditoris mencaku?

    kemampuarl men grku ti peiin tah lisan, mema}r ami d isk u si kelomPok'

    k"-u-prur, -"n!*gai atau menyimpan informasi yang diberikartsecara lisar, dan memahami arti kata'Kemdmpuan menggunakan bahasa uiaran mencakup lemampua_n

    menggurukan iJimat lengkap dengan struktur kalimatyanf"akurat, kemampuan memahami perbendaharaan kata'i"*-"r-pr- mmgingai dtau mengulang kdta-kata' kemamPuanmemfoimulasikan- id-"e-ide dari fakta-fakta yang terPisah' dankemamPuan mmcedtakan Pengalaman'Kemam_puan odmtasi mencakuP ketePatan, orientasi ruang'hubuneia-hubungar (besar-kecil iaui-dekdt ringan-berat)' danpemah-aman tmtang ara}. Perilaku aJlak mencalup kemampuanmenialin hubunedn keria sdma, memusatkdn perhatldn'mengorganisasikai, menguasdi situasi baru, (misalnya ddlamo".ti, ,Liutunur, p"rubahin suasana yang tidak dapdt dirdmalkan'luu iutirrr lehidupan sehdri-hari), Penerimddn sosial (sos'ri/occsptance), pe eifiaan tanggung,awab, menyelesaikan tu8as' dankebiiaksanaan.Kemampuan motoril alau geral mencakuP Lordinasi-umum (lari'memanjat, meloncat berialan, keseimbangar, dan kemamPuan

    -"rrn-rrtak-, perlakas alau keteramPilan tdngan kformasiasesi"en tentang penguasdan akademik daPal dilakukan dengdn tes

    inJormal membiia, irenulis dar matematika Tes informal sejenisini clapat clisusun oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang

    ."..,ui.lens.- kelas yang diduduki artak'4. Tes baku foimaldigunakan untuk mengetalui Potensi anak Potensi

    anak biasanya dikaitkan dengan inteligensi, dan karena itu tesinteugensimeme gangPerananPenting dalamasesmen Tesinteligensi

    yangiafhg Uany;t Jigunakan adalall WISC -R (Weschlet lrttellege ce'sro| kt Oiurei-net'is;) Tes tersebul terdiri dari dua sub-tes' yaitutes vlrbal rlan tes kineria llerlon anz tesl\'

    -fes verbal terdiri dari o

    macam yaitu it tormasi (in\ormatio'), pemahantan (amprehensiott.)'arihmetii (d/illrfl?li( ), Persamaan (s,,r'ilnfl'tr'),Perbendaha-raan Lata

    (uoubulnryT dan mengingat anSkd (d811 spn'?) Tes kineria,mmcakuP

    melenekapi gdmbar (picturc complelrcn), rren)'usun gambdr (l'l(rurc

    nnnnfi^"i|i ^"ny*iun balok (block tltsignl, memasa-nglan objek

    (objei assembly), ciding, datt mazes. Tes verbal menggunal€n bahasa

  • Mattis 59

    rJjatu,i (oral language\ bark untuk pengadminishasian maupununtuk menjawabnya. Tes informasi digunakan untuk mengukurpengetahuan umum anak yang diperoleh dalam kehidupanlingkungan sekitai. Tes pemahaman mengukur kemampuananak untuk membuat petimbangan tentang situasi sosial. Tesaritrnetika digunakan untuk mengukur kemampuan anal< dalammemecahkan masalal-masalah penalaran aritmetis dalam bataswal(hr tedenfu. Tes persamaan digunakar unfuk mengetahuiketerampilan anak dalam menggunakan analogi, atau mengetahuikesamaan dari objek-obiek yang berbeda. Tes perbendaharaan katamengukur kemampuan anak dalam menielaskan arti kata-kata yangtelal dipilih. Tes mengingat angka merupakan tes pilihan, yangdigunakan untuk menguku, kemampuan anak dalam mengingatdan mengulang deretan-deretan angka-angka yang diperdengarkankepadanya (Abdurralman, 1999).Tes kineria disaiikan secala visual dan anak diminta menjawabdengar menampilkan 6uatu tugas. Tes melengkapi gambar memintaanak untuk melengkapi gambar yarg dihilargkan. Tes menyusungambar menuntut anak meyusun suatu kelompok gambar agarmenjadi suatu rangkaian yang membentuk suatu urutan cedta.Tes menyusun balok meminta anak untuk meoyusun kubus-kubuskecil berwama sesuai dengan pola geometril yang diperlihatkankepadanya. Tes memasangkan objek meminta anak untukmenyusun s1tai7 puzzle yang menggambarkan suatu obrek. Tescodizg mengukur kemampuan mengingat hubungan antara angka-angka dengan simbol-simbol geomterik dan secara cepat mencatathubungan-hubungan tersebut. 'fes tnazes merupalGn suatu tespilihan yang mengukur keterampilan anak untuk menemukan ialankeluar dari suatu iaringan.

    5. Analisis tugas, digunakan untuk mengidentifikasi komPonen utamadari tugas darr menyusun keterampilan dalam urutan yang sesuai.

    Pacla kasus GPPH, metode asesmen yang sering digunakanadalah :a. Interviu dengan orangtua, guru dan arak akan berguna dalam

    menentukan masalah perilaku yang dialami anak.b. Skala rating perilaku yang diisi oleh orangtua dan guru yang

    membedlan data cukup kuat untuk menyatakan PerilakuGPPH.

    c. Laporan guru dan orangtua yang diikuti dengan pengukuranlangsung terhadap perilaku anak.

    d. Peritaku yang diamati tersebut dilakukan di kelas da]l di temPat

  • 60 Meto.le Asesnten GPPH

    bermain untuk mengetahui frekuensi tamPilnya Perilakutersebut. Pe laku tersebut nantinya dibandingkan denganpedlalu teman sekelasnya untuk menentukan penyimpanganpedlaku yang te4adi.

    e. Asesmen kognitif, asesmen neuroPsikologis, asesmenkemampuan akademik digrrnalan untuk menentukan tingkatkelainan anak. Misalrlya penggunaan lvlrc-R dinyatakan tidakcuJcup reliabel dalam menentukan GPPH (Barkley, 1990). Bahlanpenggunaan tes F/ee dom fron Distractibiliry Factols (sePerti subtescoaiig, aatnal.ka ,Ja diSit sp,tn) tidak tePat mendiagnosisindikasi GPPH (Becker & Campbell, 1990).

    f. Walaupur tes yang dilakukan secala individual bermanfaatunfiik menentukan kaPasitas intelektual dan kemarnpuanakademik anak, namun hal telsebut tidak culuP amPultmendiagnosis GPPH OIeh karena itu diPeilukan asesmenmultimetode, multimodalitas serta multidisiplin a i.

    g. Pengukuran standar yang cukup dikenal pada gangguan GPPH- ada-2, yaitn Cofltinuous Performance TesI (CPD da yllcll 8Familinr Frgures Test (MFFT). Walaupun skor dalam CPT darrMM datat membedakan artara anal GPPH dan bukanGPPH namun penggunaannya dalam mengasesmen anaksecara individual memiliki keterbatasan, yaitu : (a) banyak hasilpenelitian yang membuktikan sangat rendalmya korelasi antara

    ukuran kriteria dan skoi CPT atau MFFT; (b) iika pengaruh ieniskelamin, dan keterampilan kosakata resePtif adalah bagiar yargterpisah, akan mengalami kegagalan dalam menentukan antala

    anak GPPH, conduct disorders, gangguan kecemasan, denganteman sebayanya Yang lain

    h. Penggunaan kriteria DSM IV sePerti yang dinyatalan dalamAneicnn Psychiatic Association yang menggolongkan GPPHpada 3 ienis yaitu : i/r7fterfio,l, imPulsivitat dan hiPeraktivitas'

    A. TAHAP-TAHAP ASESMEN GPPH

    Asesmen GPPH yang berbasis sekolah terdiri dari 5 tahap, DuPaul

    & Stoner (1994) menj"losiur*yo sebagai berikut : 1\ tahap soeeniry' 2\tahap muitimetode asesmen tentanB GIPH, 3) talaP interPretasi hdsil,4) niengembangkaa rencana intervensi, dan 5) tahaP asesmen terhadap

    rincani intervensi. TahaP-tahaP asesmen telsebut selengkapnyadigambarkan pada bagan 4.1

  • Mattiaa 67

    l.Tahap l r SqeeflirtgProses screezizg dlaacang untuk menjawab Pertanyaan 1) aPakai

    anak mempunyai perilaku yang berkaitan dengan GPPH? 2) adalahtersedia asesmen GPPH?a- Prosea Screeflirtg

    Screeriag dilalukan oleh guru kapan saia karena g€ngguanpemuEatan perhatian dan hiPeraktivitas pada anak nampak- selamaproses pengalaran, seperti ketidakkoruistenan anak menyelesaikaniueas, ietidaimampuan bertaldn lama di temPat duduk, perilakuim"putsif, aan peritai

  • 62 Metode Aiea'kn GPPH

    Bagan 4.1

    z Tahap II : Asesmen Multimetode pada GPPH

    a. Proses Ase8menjika hasil screelizg teldahulu menuniukkan kemungkinaa GPPH,

    maka dilanjutkar dmgar evaluasi yang komprehensif terhadap anak.Pe ama, guru dan orangtua anak diinterviu untuk memfokuskanterhadap masalah perilaku anak, mengidentifikasi kemungkinananteseden gangguan perilaku dan menggali penyebab terjadinyagangguan tersebut. Data pendukung seperti catatan sekolah perlu digaliuatuk melmgkapi data historis. Selarrutnya dilakukan proses evaluasiuntuk mengidentifikasi gangguan perilaku spesifik, fattor lingkungandan variabel historis yang memerlukar asesmen selaniutnya.

    Tahap III : Interyretasi HasilJur ah simptom GPPH

    Deviansi dari Norma Usia rldn GenderUsia

    Situasi Seputai PenyebaranTingkat Gangguan Iungsional

    Tahap IV : Merancang Relcana Inte.vensiBanyalnya simptom GPPH

    Analisis Fungsional PerilakuKeberadaan Gangguan

    Respon terhadap htervensi Dini

    Tahap V : Evaluasi Protram lntervensiMengumpulkan secara Periodik Data Asesmen

    Reyisi terhadaD Rencana Intervmsi

  • Maiiu 63

    b. Teknik Ase8menIflten)il Gtuta. Gwu diminta urltul menggambarkan kesulitaa

    arak secara spesifik dan bentuk-bentul peiilaku anak. Hal yang perludiingat adalalr bahwa GPPH berhubungan dengat ADD, cotnluctdisorder, ot'erawious tlisorder, separation a xiety disoldel, dan depresi.Ada dua alasan yang berkaitan dengan keadaan tersebut, (1) gejalaGPPH pada hakekatnya dimanifestasikan dalam bentuk gangguan lain.Seorang anak yang depresi mungkin betmasalah dalam konsentrasi,karena itu diagnosis GPPH harus mengkaii gangguan lain yangmmyebabkan timbulnya gangguan perilaku. (2) anak yang mengalarltiGPPH iuga mmuniukkan geiala-gejala gangguan lain (Abikoff & Kein,7992). Deng?a demikian kombinasi GPPH dan gangguan emosionalserta pedlaku lain mengimplikasikan adanya kebutuhan intervenfiya gba\y ak (tnu| tiple int?rLention).

    Reoit Catatafl Sekolah- Catatar sekolah harus dfueviu untukmelengkapi data yang berkaitan dengan kesulitan-kesulitan anak dikelas yartg berhubungan dengan GPPH. Sebagai contolL guru seringmenilai kualitas belajar anak berdasarkan pada lapolan di kertas,temyata sebagian besar anak GPPH mempetoleh rangking di bawahrata-rata yang mencakup semua tingkat dan dalam berbagai bidang.Rendahnya rangking anak te$ebut sering dikomentari guru sebagaianak yang mirrim dalaft menyelesaikan tugas, tingkat kegelisahan yangtinggi, atau sering mengoceh sendiri tanpa ada rangsangan. Hasil dadleviu catatan sekolah ini selanjutnya dibicaralaD dengan otangtua.

    Ifltervit Oraflgtlto. Interviu dengan orangtua harus dilakukansecara personal. Hal-hal yang penting untul ditaryakan adalah :(1) frekuensi kesulitan mengontrol perilaku di ruma}; (2) informasiyang berkaitall dengan perkembangai anat( sejak hnir; (3) sejarahkeluarga anak tentang masalah perilaku, emosional, dart masalahbelajar. Walaupun hal ini kulang mmyenangkan bagi orangtua untukdidiskusikan, namun perlu karena : (a) hasil penelitian menunjukkanbahwa GPPH berkditan dengdn masalah genetika dan keluarga; (b)dalarn2T-32% kasus. arral-anak yang GPPH memiliki ibu yang secarahistods mengalarri depresi (Biederman, 1987). Sebagai contoh depresiyang dialami ibu yang mengalami anak dengan gangguan perilakuterbukti memifiki kegagalan yang hnggi dalam latihan modifikasiperilaku.

    Rating Oiaflgb&. Berbagai skala nting perilaku diguna*anuntuk penyimpangan perkembangan anak, diantaranya adalal I?Child Behaoior Clecklist (CBCL) dat Cotners Parent Rnting Scate-Retised.

  • 64 MetoaL Asesnen oPPH

    (CPRS-R). Rating orangtua dituiu_kan untul mengumpulkan informasiyang berkaitan dengan masalah perilalu yang terjadi di rumai. Karenasebagian besai aiak GPPH mengalami masalai keterampilan belaiarddn menyelesaikan pekeiaan rumah, mdka dsesmen dilakukdn unfukmengetalui bagaimana anal< mengedal

  • wtatliaa 65

    mengalami 6 dari 9 g eiaiai\atkntion, d.an 4 dari 6 perilaku hiperaktif-impulsif. Untuk menegakkan

  • 66 Metod4AgesM cwv

    1990). Gangguan fungsional ini dapat dilihat berdasarkan hasilpengaEratan dan rating guru. Perilaku GPPH akan mempengaruhikompetensi sosial dan hubungan dengan teman sebaya dan iikaarrak masih di TK biasanya perilaku agresilnya akan diabaikan olehteman sebayanya.

    e, Faktor Lain yang Menyertai Perilaku Layaknya Mengalami GPPHHal yang penting adalal petimbangan tentang kemungkinaa

    lain masalah kurang perhatian, impulsivitas, dan perilaku yangsulit menghentikan geiakan. Kemungkinan pertama, adalaimasalah perila-ku tersebut merupakan penyerta dad frustrasi karenakesulitan alademik. Anak menuniukkan masalai pe lalu hanyaselarna pengajaran beilartgsung. Namun jika geiala GPPH tersebutdi awal kehidupan dan itu teriadi di berbagai setting kehidupan,maka dapat disimpulkan anak mengalami GPPH dan gangguanmasalah akademik.

    Kemungkinan kedua adalah adarya masalah e&osional sertaadanya masalah manaiemen peril,aku seita minirmya keterampilanakademik. BebeEpa hipotesis di atas harus dikaii lebih larrjut denganasesmen data dari belbagai seting dan sumber. Hasil keputusandiagnosis harus disampaikan kepada anak, guru dan orangtua sertaprofessional lain yarl-g terkait (misalnya dokter anak, ahli psikologisekolah dan sebagainya).

    4. Tahap IV : Merancang Rencana InteNensi {TrcabnefltlPetanyaan yang dituiukan pada bagian ini adalah : 1) Apa

    kekuatan dan kelemahan anak (misal motivasi, keteiampilan dansebagainya), 2) shategi intervensi apa yang paling tepat dibedkan.Prosedur dan Proses Rencana Interyensi :

    Asesmen data yang telah. dikumpulkan digunalan untukmelalukaa rencana intervensi yang tepat. Strategi intervensiteEebut berbentuk intervensi pengobatan dan modifikasi pe lale(Barkley,1990).

    Intervensi GPPH secara khusus ditujukan urltul mempengaruhipe lalu target dibidang akademik dan sosial. Karena gejala GPPHmuncul diberbagai settin& maka shategi intervensi harus melibatkanberbagai unsur (misal guru dan orangtua). Walaupun tujuan programintervensi secara eksplisit untuk menurunkan frekuerui berbagaiperilaku GPPH, namun penekanan utamanya adalah meningkatkanseiumlah kompeten$i anak diberbagai bidang. Karena itu, targetintervensi adalah perilalu-perilaku yang berkaitan dengar fungsi

  • Maiig 67

    intervensi sePeti menyelesaikan Peke4aan secaia mandiri resPonakddemik yan; kpat, m;mdhami PengaralEn guru dan hubulg-/--qrrositif densdn teman sebayd. Hasil asesmenjuga al(an mengldennnKasr

    lourf"t"*i p"tilu-t." (mis; hubungan teman sebayd yang adelual)-' Ad; bebeiaPa faktor yang harus dipe*imbangtan dalamrrroses memilih p;ogram intervensi anal< GPPH' antara lain :

    ,- i"banvalan a ai-aiak GPPH dikategorikan Pada 4 tingkat (sePertibordzrllrc, mild, nod.rnk, sdrrel berdasarlan iumlah geiala yang

    ainvatal.an dalam Skala Rating CPPH dan tingkal pembultiantu.iseua, funeslonal . (Ameican Psychintri( Assoantiofi ' 1990\'

    U. FuaI" ,-"o,iyo, intervensi dirancang untuk leningkllllir-' p"it

    "t r" dan menyelesaikan pekerjaan (Dulaul & Stoner' .1.991)

    ilasil observasi pudu pto""t ini dl

  • 68 MetoiL Asesnen GPPH

    b. Teknik Evaluasi IntervensiAda berbagai teknik asesmen yang digunakan sePerti observasi

    langsung terhadap pedlaku dan performansi akademik. Teknikasesmen untuk menentukan apala}r Perubahan pedlaku reliabel atautidak sesuai dengan dengan fungsi intervensi. Pertama, rating gurudalam Conrers Rnting Scale dikumpulkan selama tahaP intervensi.Kedu& komponen asesmen yang perlu dinilai adaIal dokumenintervensi yang berkaitan dengan metode untuk menentukan aPal

  • Mo ina 69

    1991), Skala Laporan Diri Remaia ADD+H (Comeis & Wells, 1985)atau Evaluasi Diri Remaja (Giftelman, 1985).

    5. Perbedaan akhir dalam penilaian GPPH pada remaja adalahkesatuan rating pe laku da beberapa guru. Penafsfuan hasilrating meniadi masalah iika sampel terbatas pada peiilalu anakyang diobservasi oleh setiap guru.

    Contoh Kasus GPPH

    Arthur berumur 7 tahun, ia kelas II, ia dtuuiuk ke ahli psikologisekolah oleh guru kelasnya (di sekolah regular) karena ia tidak bisamenyelesaikan tugas-tugas secara mandid, tidal bisa duduk dengaatenan& berbicara tanpa permisi dan tidak mematuhi peraturan sekolah.Guru menyatakan bahwa kualitas kerja akademiknya tidak samadengan teman sekelasnya iika ia bekeria $endirian (dengan dirinyasendiri). Ia meraih prestasi yang terendal di kelasnya dan tidak sesuaidengan kemampuarurya

    Setelah membahas kasus tersebut, altli psikologi sekolahmeminta guru mengisi inshumen scteening (antata lain Skala RatingGPPH). Rating Arthu berada di bawah 93 percentil untuk skor total.Di samping itu ada 10 dali 14 gejala GPPH (menggurakan krite aDSM-III-R ). Berdasarkan hasil informasi te$ebut, mala dilakukanlahasesmen multimetode. ,

    Langkah pertama proses asesmen adalalt melakukan interviudengan gulu kelas Arthur. Berdasarkan hasil interviu dinyatalan baltwaclia mengalami masalah kurang perhatiar, tidak sabar, overaktif, dantidak mematuhi peraturan yang muncul diberbagai setting sekolai danaktivitas di kelas. Hal ini harus dibuktikan ketika ia ditugaskan bekerjasendiri atau dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam kelompokkecil. Arthur iuga dinyatakan memiliki gejala GPPH yakni 11 dari 14geiala berdasarkan kriteda DSM-III-R. Gejala-gejala ini ditunjukkandi kehidupan sehari-had lebih dari 6 bulan. Hal lain juga dilaporkanbahwa Arthur tidak mematuhi pe ntah guru, suka mengamuk danmalah melukai orang lain.

    Akibat dad masalah yang dihadapi ini, ia kurang berPrestasidi kelas, yang terlihat dari minimnya keterampilan membaca danmatematikanya. Baltkan gurunya menyatakan ia mengalami masalahbelajar diberbagai bidang studi. Guru melaporkan, jika Arthur bekerjasecara individual, ia mampu menunjukkal kemampuannya (misalnyaia mampu membaca bacaan yarrg sulit).

    Arthur iuga tidak memiliki teman yang banyal di kelas dan

  • 70 Metode Asesl't |GPPH

    banyal teman yang menolaknya. Dia tidak mengikuti aturan maindalam permainan dan menuniukkan sikap agresif baik secara verbalmaupun secara fisik. Gurunya menyatakan bahwa banyak Perilakunyayang kurang telkontlol (misalnya berjalan-jalan di kelas) dan sukamenarik perhdtidn teman sekeldsnya.

    Guiu ,uga mengalami ftustrasi mengatur perilaku Aithur,walaupur guru sudah belupaya untuk mengurangi pedlaku Arthuryang kurang terkontrol, mengirim catatan tentang Pe latu Arthuryang kurang tepat tersebut kepada orangtua, memberi Arthur hadiahjika ia menuniukkan perilaku yang sesuai. Berbagai stmtegi yangdilalukan guru tersebut tidak menghasilkan perubahan perilaku yangkonsisten. Laporan diri Arthur di masa-masa sebelumnya dibuka.Berbagai pendapat guru membuktikan adanya perilaku yang samayang dituniukkan Arthur dengan waktu sekarang.

    Orangtua Aithur segera ditelepon. Ia iuga mengeluhkan masalal-rperilaku anaknya telsebut. Orangtua iuga menyatakan bahwa banyakperil,aku Arthur di rumah yang menyimpang dar tidal kooperatif,Dengan demikian, sebagian besar perilaku GPPH ia miliki. Secarahistoiis, Arthur tidak memiliki kesulitan medis atau gangguanperkembangan. Ayah Arthur menyatakan ia dulu ketika masih keciliuga mengalami masalah perhatian dan masalah pe laku, tapi saat iniia sukses sebagai seorang pengusaha. Dalam keluarga tidak ditemukanadanya masalah perilaku yang cukup berarti.

    Berdasarkan hasil asesmen dengan berbagai instiume& dinyatakanbahwa:1. llasil Skala Rating GPPH diperoleh adanya 2 standar deviasi di atas

    rata-rata untuk skor total.2. Hasil HSQ-R menirrrjukkan sebagian besar masalah perilaku Arthur

    muncul di lingkungan rumah.3. Rating guru tentang Kompetensi Sosial dan Penyesuaian Sekolai

    menuniukkan skor Arthur di bawah tata-rata.4. Hasil Rating Prestasi Akademik menunjukkar skor Arthur 1,5

    standar deviasi di bawah rata-rata dan ini te4adi hanya pada faktorProduktivitas Akademik.

    5. Perilaku Arthur iuga diamati di kelas dan di temPat bermain.Observasi kelas dllakukan selama 20 menit dengan menggunakanSistem Koding Perilaku GPPH (GPPH Belw,ior Codirg System).Hasiloya menunjukkan adanya gangguan perilaku yang cul

  • Maiino 71

    dan oranptua Arthur secara terpisah menydtakan Paling tidak ada 8

    Jari 14 pei"ala GPPH vang dialdnti Arthur berdasarkan kriterid DSM-III-

    i. u"ni*t io*yu, Arth"trr muldi menuniukkan gargguan- CPPH padausia 3 tahun. Kedua rating guru dan orangtua menyatakdn masalah

    GPPH yang dialami Arthur tersebut, frekuensinya lebih banyakdibandingkan dengan anak lali-laki seusianya

    Ada" beberaP-a intervensi ydng dilalukan berdasalkan hasilDenilaian tersebut, antara lain :i. i* a- ahti psikologi sekolah merancang Progmm intervensi

    kelas dan progam komunikasi rumah-sekolah'Z. fr,l"^Urat *iif.an ke ahli psikologi klinis anak dan dokter anal<

    untuk menmtulGn latihan orangfud dan asesmen PengobatanKemungkinan untuk menemPatkdn Arthur ke dalam programpencliat an khusus Demungkinkan iika Arthur secara medikasi

    ?omeobatan medisl dinyatakan Positif'3. ii.,t"ri"*i t"t"rampilaniosial ctiLerikan khususnya yalg berkaitan

    densan tempat bermain, Prosedur mediasi teman sebaya lugaaiffiuUn;i u t"rrrur, sebaya dilatih untuk meningkatkan perilakusosial yang tePat.

    +. i"-"il"ri clilanjutkan dengan menilai peritaku di- kelas olehahli psikologi seiolah, hal ini di'lakukar untuk menilai Programau" i""""nir*u" jika a.la pembahan Penting yang menyangkutprogram intervensi.

  • BAGIAN TIGA

    BAB VINTERVENSI GPPH

    GE?ntervensi mempakan uPa) a Pemberian Perldkuan atauN$llfu"tu- agar ganggudrl CPPH daPaL dicegah dtaupf([lairanggulangr' Kegiatan intervensi terkait (lengan

    irlenEfikEl-dan asesmen, intervensi tanPa djdasarkan dtds hasilidmtifikasi dan asesmen tidak akan berhasil balkan mungkin dapatmenimbulkan masalah baru. Dalam melakukan intervensi ada bebelapahal yang harus diPerhatikan, Abdurrahman (1999) menyatakanseba[ai b-eri]

  • BABVI

    STRATEGI INTERVENSIBERBASIS KELAS

    nal usia sekolah rata-rata menghabiskan waktunya 6-8iam per hari dalam seminggu di sekolah Di sekolah anak-'anuk

    d itutt t ., t men gikuti di n m ematuli pera turan sekolah,

    berinteraksi dengan anak-anak lain dan oiang dewasa, -berPartjsiPasidalam aktivitas

    -pembelaiaran, mempelaiari apa yang diajarkan' dan

    mencegah andk agar tidak mengganggu proses pembelaiarar' Bagigr-..,, ia yung rieniadi tanggung jawabnya adala}r menanamkani"ng"taftritt ,tlan keterampitan seria mengaiarlan pada dnak.untukLro"erilaku konsisten di lingkungdn sosial ddn budaya Oleh karenaitu bab ini akar membahai straiegi mengatur perilaku anak CPPHserta untuk memlasilitasi pemberdiyaan kelas dalam Proses belajarmengaiar. Sebelum membahas tentdng strategi, ada ieberaPa^asu,msl

    yang"b'erkaitan dengan identifikasi dan intervensi pada anal GPPH ." ' Asumsi pertim4 bahwa GPPH harus dicermatr secara senuska:ena berkaitin dengan kesulitan mengatur Perilaku di- kelas'MiJalnva anal< varle dfuiagnosis mengalami GPPH datam beberaPat asus 'mengalarni liesutita-i dili,tang akademik dan belaiar sosial'walaupua iduL ""*ru

    kasus mengalami masalah -yang sama Bagi

    anak yang mengalami masatai akademik, harus melibatkan beberaPa

  • BABVIIMANAJEMEN PERILAKU

    emua aral harus belajar berperilaku sesuai baik di rumah,di sekolah, atau di tempat lain. Dalam mengembangkan

    €4 suatu perilalu yang baru, usia dan kemampuan fisik anakharus dipertimbangkan. Manaiemen Pedlaku merupakan isu penting

    datam lavanai p"n.-didiku, bagi anal-dnak yang mengalami masalah

    oerilaku, termasuL di dalamjlya anak-anak CPPH'Secara umum, anal-anak CPPH membutuhkan layandn

    oendidikan dan pembelaiaran yang tidak jauh berbeda dengan anak-

    inak lain pada umumnya, namun ada beberapa hal yang dibutuhkan

    oleh anakanak GPPH; Reif & Heimburge (1996) menyatakannyasebagai be kut:f. SEmal letas ya"g Posihf, lerstruktur, terbulG ddn inklusif'2. Guru yang bisa minladi model, terbuka dan jelas dalam menjalankan

    tugas.3. Liiekunean kelas yarg nyaman dan menyenangkan (merasa

    dlla-yani -aengan troirnai dan bermdrtabat, tidak dengan kritikan

    peal, tiaak iipermalukdn di hadaPan ternan sebayanya)4. Guru yang siap memenuhi kebutuhan khususnya'5. Sebuair kEsempatan untuk mewuiudkan perasaan, perhatian dan

    icle-idenya.6. Pelibatan anak-anak dalam membuat kePutusan

  • EACIAN EMPAT

    BAB VIIITEKNIK MODIFIKASI PERILAKU

    A. PENERAPAN KHUSUS BAGI GURU

    uru anak-anal GPPH sering menghadapi masalah,terkadang dengan orangtua. Guru sering menggambarkanpe lalu anak GPPH sebagai perilaku yang unik di kelas.

    Ketika guru melaporkan masalah pedlaku anak pada orangtua,mereka membantah pemyataart guru dan menyatakan : "Saya tidakmemiliki berbagai masalah dengannya di rumalt, mengapa ia banyakbermasalah di kelasmu?" Pemyataan guru tersebut mengimplikasikanbahwa ada cara-cara guru yang kurang tepat dalam membentuk danmengelola kelas, khususnya interaksi antara guru dan anak. Disampingitu guru mungkin juga lelah menghadapi kondisi anak sehingga anakkadang disekap, dihukum, dan sebagainya. Beberapa guru bahkanmeniadi defensif (mundur), merasa tak mampu, kewalahar; dan skesmenghadapi keadaan tersebut.

    Masalah tersebut dapat teriadi jika guru kurang memilikipengetahuan yang memadai tentang GPPH, pedlalu yargmenyertainy4 dan stfategi yang efektif dalam menangani perilaku anakGPPH. Guru yang kurang memiliki pengetaiuan dan keterampilanmeiasa kompetensinya terancam, kemudian mengembangkan perasaantidak mampu, depresi, minder darr tidal memiliki harapan. Jika gurumemiliki pengetaluan yang memadai maka mereka dapat menanganianak-aaak GPPH secara profesional. Oleh karena itu guru disarankanbanyak membaca buku tentang GPPH seta cara memenuii kebutuhankhususnya.

  • Daftar Pustaka

    Abikoff, H. & Kenr, R.G. 1992' Aftention Deficit HyPeractiwe Disorders

    '*^""i- c""J"ii Disorcler : comorbidity and ImPlications forir*t*"t t. loumal ol CotEulting ond Clinical PsYchologv' bu'887-892.

    Abdurrahman, M. 1999' Pendidikan bagi Sisua Berkestlitalt""*irfrr.-frun" : Pusat Perbukuan DePartemen Pendidikan dan

    KebudaYaan dan PT Rineka CiPld'

    Achenbach, T M. 1991. Matual fot the Chikl Behaoior Checklist and' '-"" iilii"i iiai nehloiot Pt;file B'rtL.o.,gton : vr r'M Achenbach'Alonzo, BD. 1996 l.lettificatiott antl Education of Sh:!ents-Yit!1,

    Aitention Deficit HyPeruclioe Disoftle$: Pre')enhtg Schootiailwe. SpecnlEdacation at New Mexico State University'

    Arikunto, Suha$imi . 1gg7. Maflui e'ne" P efl4Li at 4fl Secatu Matusiawi'

    Jakarta : Rineka CiPta.

    Barklev, R.A lg8l. Hypeructioe Children : A Handbook for Diaytosisaii.d Treatment. New York : Guilford Press

    Bdrkley, R.A. lqg} Attentio't Delicit Hyperctlittity Diso er: A"-"'iriiit"* 7., Diagnosis awi Treatrzerrr' New York : GuilfordPress

    Barllev, R.A. 1993. Stimulants tn J S Werry & M G Aman' Practitio-nlers G de to Psychoactiue Dr.rgs for Children and Aclolescents'205-232 New York : Plenum Press'

    Barklev, R A. DuPaul, G'1 , McMurray' M B 19q0 A ComprehensiveEl,aluation of Attention Dehcit Disorders r\ ith and wrthout ny-

    oeractiviw as Defined by Research Criterid' lo fial of Cofisulti'tg'and C linica I Psvchology, 58, V5-789'

    BarlJev, R.A., & Anastopololrs, AD 1992' Atlention Deficit H)?erac-"-'-i'iw iltota* in idolescentsr Mother Adolescent lnlerachons'i,";',1" n"-u"it ""a

    conflict, and Matemal Psychology lounal of

    Abno'rmat Child Psychotogy, 20, 263-288 '

    Berliner, D. C. 1987. Si, Ple Views ol Elfcctioe Teaching atd a Simp.le--- Theoru ol classroin Instrltiio;: h D C Berliner & B Vi"t"r[f.-" CaO. frff.s to fecher: A Festschrill for N L GaBe (PP'

  • uaiiaa 153

    93-110) New York Random House.

    Biederman, J., Munfu, K., Knee, D., Armentano, M , Autor'S ' watermaux'----i.

    C'"i""u.g, M.flSZ. High Rate of Effective Disorders inProbands witf, Attention Deficit Disordels and in their Relatives :

    e C""i"ff"a f"".ify Strtdy. American foumalof Psychiatry' 744'330-333.

    Brennan, W. K. 1985 . Cutxicdumfot Special Need' Milton Keynes: OPefl

    University Piess.

    Bovle, G., .1990. Tirne Out: a Remedial Strdtegy, in S Butler (eds) 77'e' txcptional Chiltl. Sydney: Harcourl Brace Jovanovich'Busono, M.1989. Pengelompol.kan sebagai Suatu Altematif Pendekalan

    diam Terapi Ke"lompok Anak Tunalaras (Karya lhniahTidak Dt-

    publikasikat).'1 ogyakarta : IKIP Yogyakarta'

    Cantlve[, D.P. & Baker, L. 1991. Association between Attention Deficit

    Hyperactive Disorder and Leaming Drsolllerc ' I oamal of Leanting

    Dis abilities, 24 88'95.

    Church, J. and Langley, J. 1990. Behavior Disordered Childreru SEI- - in"ant t"ToiaiiotrfotTeachers Hawthom: Australian Councilfor Educational Research.

    Conwav, R., 1990. Behavior Disorders, in A Ashman and J Elkins (Eds)iitcaUng Childrcn Toith SPeciat Needs Nev York Prentice Hall

    Cohe+ M., Becker, M. G., & Campbell, R 1991 Relation.shiPs AmongFour Achievement of Children with Attention-deficit Hyperactiv-

    ity Disotdet.Ioutn@l of School Psychology, 28, 789'202'

    Cohen, N.J. and Minde, K 1983. The Hyperactive Syn'lrom" L Ki"d:l-garten Children. /otrnat o/Child PsycholoS! and Psychialry 24'

    3: 443-55.

    Colemary JC. 1976. Abflotthal Psychology Modetn LiIe Ingg s : ScPt'Foresman and ComPanY.

    Conner, C.K. & Wells, K.C. 1985. ADD-H Adolescent SelJ-RePort Scale'

    Psy chophatma co logy Bulletit, 21, 927-92'

    Cruickshark, Willia ^M. 1980. Psychology oI Exceptio'tal Childftfl an'l

    yoath Eourth E.litior. New York : Englewood CliJfs'

    DuPaul, J. C. 1994. Attention Deficit HyPeractive Disorders : Clas-sroom

    Lntervention Str.rteSies school Ps|chology Intcmational' 72' 85'

    94.

  • GLOSSARY

    GPPH : singkatan da.i Attention D4icit llyryracLioit! Disarderc, -se.tin9 dbebrut

    iengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan HiperaktivitasMerupakan petmfu y"ttg berkembang secara tidak semPurnay".tg dit"ttlrrit"tt a"ngan kekurangmampuan menaruh Perhahan'pengontrolan gerak hati serta Pengendalian motor'

    Acresif : Derilaku suka menyerang, liar dan yang bersangkulan sulit" mengonhol perilatunya, ada agresif fisik ddn agresif verbal'Akalkulia : tidakmamPu berhitung.

    Anoxia : kekurangan cadangan oksigen ke otak

    APA : singkatan dari A meicon Psychiatic Associatian

    APRS: singkatan dai, Acade ic Pefonwnce Rating Scale atau Skala-Ratingirestasi Akademik, skala rating untuk menilai Prestasi akademik'

    Asesmen : proses Pengumpulan informasi tentang seorang €nak yang akan

    digunal

  • 162 cto ri

    Fiksa6i : adalah kemandegan dalam Perkembangan, yakni perkembanganberhenti pada satu tahaPan dan terlihat adanya Perilaku patologis'

    HiDeraktivitas : tidak bisa .liam, yaitu Perilaku yang memPunyaikecenderungan melakukan sudtu aktjvilrs berlebihan, baitr' motorikmauPun verbal.

    Hirleraktif motoris : disebul iuga disinhibisi motoris yaLni lehdakmampuanuntul bertahan terhadaP rangsangan yang menimbulLdn resPonmotorik yang clisebabkan oleh adanya gangguan neurologis'

    Hyperkinesis with developmental delay :gangguan bicard, ganggudnLoordindsi motorik dan Sangguan akademi]*

    IEP i lndioidualized Ed cationol Pr ran, yaitu Program Pendidikan yangDiindi\.idualkan.

    Impulsivitas : adalah kemamPuan untuk mengonkol Pe laku yang lebihmengutamakan untuk menuruti dorongan hati (tidak sabaran).Impulsif terbagi dua impulsif moto k dan imPulsif verbal ataukognitif.

    Inattensivitas : tidak ada Perhatian atau fdak menyimak- Penderita mengalamikesulitan dalam memusatkan Perhatian terhaclaP sesuatu yangsedang dihadaPinya

    Intervensi: pemberanian layanan, bantuan, bimbingan lrerdasarkan hasilasesmen Yang telah dilakukan.

    Irnpulsivitas : kemamPuan unfuk mengonkol Perilaku- yang lebihmengutamakan unfuk menurutr dorongan hati (tidak sabaran).

    Kesulitan belajar : gangguan yang dituniukkan dengan adanya kesulitan dibidang akademi& dimana hasil belajar yang dituniukkan tidaksesuai dengan kemampuan yang sebenarnya dimiliki,

    Maturatiott i sistemya g mengatu! kematangan.

    Methvlplpnidate I salnh satu obat yang diberikan Pdda Penderita CPPH, yang

    berguna untuk mengurangi Perilaku hiPeraktiJ.

    Metode sirgle s bject design: meruPakan salah satu cara penanganan padaa-nat< Cppn yang menggambarkan kondisi awal (baseline),intervensi samPai Pada pencaPaian target akhir perilaku. Metodeini sering divisualisasikan dalam bentuk grafik.

    Modifikasi perilaku : salah satu bentuk intervensi yang diberikan Pada anakGPPH yang bertujuan untuk merubah Perilakunya

    Overaktivitas : pe laku tidak mau diam (terlalu banyak aktivitas), yangdisebabkan oleh himpunan energi yang berlebihan

    Penegakan diagnosis : yakni menunjuk kePada cara-cara yang komPrchensifuntuk menentukan suatu ienis kesulitan dan kemungkinan

  • Indeks

    Abdurrahman 37, 58, 59, 72, 152

    Achenbach 68,152

    Adaptasi Pembelajaran dan Modifi-kasi Materi Pembelaiaran 122

    agtesit 4, 6,8,13,15,16, 27,30, 46,67 , 70, 78, 87 ,134, 735, 75"1,161

    Akalkulia 161

    alkohol 3, 1t 16Aloruo 10,152Ame ka 15,32anat-anak Z 13,15

    aneh 13, 18, 114, 128, 161

    Anoxia 161

    APA 9,10,"t61

    Asertivitas 134

    asesimen 20, 28, 29, 90, 37, 36, 37,

    38, 40, 47, 42, 45, 50, 52, 55,56, 57 , *, 59, 60, 67, 62, 64, 66,67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 7 4, 88,fi'I, 1.61., 762, 163, 192, 193

    asesmen berbasis sekolah 28

    Asesmen Kemampuan Bahasa Tuljsdanlisan.5l

    Asesmen Kemampuan Belaiar SPe_sifik 48

    A,gesmen Ke[rampuan Matematika

    50

    Asesmen Keterampilan Memper-hatikan 43

    Asesmen Keterampilan Moto k 43Asesmen Pelengkap 46

    Asesmen Perilaku di Kelas 49

    Awal Munculiya Masalah Perilaku65

    B

    Barkley 75, 76, 20, 21, 22, 24,, 28,30, 38, 58, 60, 65, 66, 6a, 80,87, ffi, 89,96,1'10,152,1 ,15t 15s,159

    Barlow 41

    Busono 12 153

    c

    Cengeng 8

    Coleman 1t 153Colour Word Test 42

    Conners 53, 63, 64, 68, 69

    D

    D' Alonzo 9,20,21

    Desruptive 161

    dewasa 1,3,'15, 47, 48, U, 85,90,97, 92, 94,'\75,'128, 729, 143

    diagnostik 10, 3Z 41, 42, 53, 55, 67,68,163

  • sumber infomasi maupun buku rujukar t.ntans anak h iperakri l kepada nralvarakai maup-ulmahasiswa- Plrtinenya informasi dari buku ini, agar dapar membarjkaj tayanan yarg tiparkepada anak. Seba-qai sebuah peneFiahuan khusur maka buku nr i memuar te;rang :1) Bagian satu Bab I mc,rswaill1n rentans pcDserrian. iirktor penycbat. sejaL gejala darkJralreri(.ik,'oe-dpe.p"evrten,..rerkerrbarrdrdJrl.-o",.,r)a;uJir'rnL;.,"-!;ns!,..,ItJc.:r drrrr .enJ kdrdrlearlrl \nnt rren).-.i penl:r(' 1er(,{d. Brb It .e1rdr. te. .triJ,BeldJJ,. herisr JmrJ4 renlang I', Drdgxr tr, rt.\J dnak Jenpdn g.rn;:L rn ,{osr.rtl \,.U ru,r.n(-irrtu dengan rcndanrvd presra,. betdjJ,. .rm,npkinar p.ij.ilu r.t*s.,n.,i,*pcilaku dan masall! aladsmik. saris garis besar asesmen pcrit;ku kesulitan belajar. rlasiandua Le-drri Jdi bJb III d,,n bdo I\. BJb Itr cnrJr ! ase.,nc,, pe1ttu, B.b r\ n.ru.re r