CIC MPH Sari Kuliah

download CIC MPH Sari Kuliah

of 38

description

sdsd

Transcript of CIC MPH Sari Kuliah

  • METODE PENELITIAN HUKUM

    Dosen :

    1. Prof. Dr. R . Otje Salaman ,S. ,S.H.

    2. Dewi Kania SH. MH.

    3. Dadang Epi SH. MH.

    PENGERTIAN

    Ilmu adalah penegetahuan yang bersifat sistematis, rasional, empiris, metodis. Pengetahuan adalah konsep yang ditangkap oleh panca indra Metode adalah cara mengenai penelitian, dengan hanya menggunakan satu

    pendekatan saja.

    Metodologi adalah cara mengenai penelitian menggunakan lebih dari satu pendekatan.

    Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologi, sistematis dan konsisten (Soerjono

    Soekanto).

    Penelitian secara ilmiah artinya suatu metode, yang bertujuan untuk mempelajari suatu gejala, mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta tersebut,

    untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan masalah-masalah yang

    ditimbulkan oleh fakta tersebut.

    Gejala-gejala disini merupakan sistem ajaran tentang kenyataan. Penelitian dapat bersifat :

    - Exploratoris yaitu penelitian terhadap suatu yang baru menurut data-data baru

    (relative baru/etis)

    - Explanatoris penelitian yang bersifat menerusakan penelitian (Exploratoris)

    Disiplin hukum lazimnya diartikan sebagai suatu sistem ajaran tentang hukum sebagai norma dan sebagai kenyataan (= perilaku atau sikap tindak), artinya bahwa

    sistem hukum menyoroti hukum sebagai suatu yang dicita-citakan maupun realitas.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    1

  • METODE PENELITIAN HUKUM (MPH)

    Berbicara tentang MPH maka pembicaraan kita tertuju pada masalah-masalah hukum, dimana masalah-masalah hukum ini berkaitan dengan berjalannya hukum

    (efektivitas hukum)

    Adapun yang menjadi unsur-unsur yang menjadai efektivitas hukum itu adalah meliputi :

    1. Kesadaran hukum

    2. Aparat hukum

    3. Hukum itu sendiri (aspek yuridis, sosiologis dan filosofis)

    4. Fasilitas hukum

    5. Budaya hukum

    (kelima unsur ini adalah teori dari Soejono Soekanto, dimana ia menggambarkannya

    dalam praktek yaitu berkenaan dengam kesadaran berlalu lintas)

    Budaya hukum menggambarkan tingkat kesadaran hukum yang sudah tinggi tingkatnya.

    Berkaitan dengan budaya hukum maka Rush Benedict memberikan 2 ciri yang menjadikan kategori budaya hukum, yaitu :

    1. Malu untuk melanggar hukum.

    2. Adanya rasa bersalah apabila melanggar hukum.

    Dalam MPH terdapat 2 jens pendekatan, yaitu : 1. yuridis normative

    2. yuridis empiris (metodologi)

    MPH menegakan aliran positivism (yang yuridisnya/das sollen) sedangkan yang lainnya diakomodir oleh das sein.

    MPH adalah suatu cara penyelidikan yang dilakukan didalam dunia hukum yaitu meneliti masalah-masalah yang didasarkan pada pendekatan yuridis normativ dan

    yuridis empiris.

    Syarat-syarat MPH: Bersifat dekriptif analitis, yaitu melukiskan fakta-fakta berupa data, baik data primer

    maupun sekunder (data primer dialamatkan kepada pendekataan yuridis empiris,

    data empiris dialamatkan kepada pendekatan yuridis normatif yang dilaksanakan

    dengan kualitatif yuridis).

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    2

  • Selanjutnya bahwa masih berkenaan dengan MPH kaitannya dengan tugas akhir maka perlu diketahui juga hal-hal berkenaan dengan sistematikanya.

    Penelitian dilakukan dengan 2 tahap, yaitu : 1. Studi kepustakaan

    Bisa yuridis empiris, bisa juga yuridis normatif, baik data primer maupun data

    sekunder.

    2. Studi lapangan

    - Yuridis Normatif, untuk melengkapi apa yang dilakukan dalam studi

    kepustakaan., misal mencari Surat Keputusan Direktur suatu perusahaan

    yang tak ada dalam perpustakaan (tetap menjadi bahan hukum primer).

    - Yuridis empiris, dengan quesioner tertutup dengan mencari sampel-sampel

    yang memadai sesuai ukuran yag telah ditentukan dalam mewakili suatu

    daerah (sampling).

    Yuridis Normatif

    Yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka.

    Penelitian Yuridis Normatif mencakup : 1. Penelitian terhadap asas-asas hukum

    2. Penelitian terhadap sistematika hukum

    3. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal

    4. Perbandingan hukum

    5. Sejarah hukum

    Diukur secara kualitatif, denagan rumusan yang bersifat parametrik, data sekunder (dalam bentuk angka-angka murni), caranya dengan Quisioner terbuka (disertakan

    pemahaman respondent)

    Dalam kualitatif alatnya adalah interview, adapun kualitatif yang diterima dalam penelitian hukum adalah yang kualitatif yuridisnya.

    Perbedaan antara quesioner terbuka dan tertutup adalah bahwa interview lebih mendalam, ditujukan kepada orang pilihan.

    Hipotesis didalam yuridis normatif hanya sebagai pedoman; uraian terhadap kesimpulan sementara.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    3

  • Biasanya yang diteliti hanya bahan pustaka atau data sekunder, yang mungkin mencakup data primer, sekunder dan tersier.

    Penyusunan kerangka teoritis yang bersifat tentatif dapat ditinggalkan, tetapi kerangka konsepsionil mutlak diperlukan.

    Aplikasi dikaitkan dengan Tugas akhir adalah kepada rencana penelitian yang nantinya penting dalam menentukan judul apakah itu Legal Memorandum, Studi

    Kasus ataukah Skripsi.

    Yuridis Empiris

    Diukur secara kuantitatf, non parametrik/rumus-rumus statistik (bentukya tabel-tabel), data primer (pada awalnya adalah data sekunder dan untuk selanjutnya

    dengan data primer langsung dilapangan), caranya dengan questioner tertutup (tidak

    dikehendaki pendapat sendiri).

    Kuantitatif ukurannya dengan non parametrik karena sifatnya hanya membantu (anvolen) ilmu hukum (untuk mempertajam tinjauan yuridis normatif).

    Berkaitan dengan metodologis, dalam hukum yang sifatnya parametrik maka hanya digunakan sebagai pendukung (hanya melengkapi yang normatif).

    Yuridis empiris hanya membicarakan tentang kesadaran hukum. Kesadaran hukum adalah keserasian antara hukum yang berlaku dengan hukum

    yang dicita-citakan, yaitu dilihat dari :

    1. Pengetahuan masyarakat

    2. Paham mengenai hukum

    3. Sikap mengenai hukum

    4. Pola tingkah laku terhadap hukum

    Digunakan hipotesa sebagai pedoman yang statusnya sama dengan kesimpulan sementara dengan maksud supaya tidak menyimpang dari pokok bahasan.

    Yuridis empiris sebaiknya hanya untuk skripsi, selanjutnya pakai teori Hans Kelsen dengan teori murninya (dan non yuridis) :

    - Non yuridis (das sein); filsafat (misal : keadilan), sosiologis (misal : living law),

    etis (misal : noma), ekonomis (misal : pasal 33), politis (misal ; partai).

    - Yuridis (das sollenn)

    Das sein di sollen-kan (misal: dicari pasal dalam perudang-undangan)

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    4

  • DATA

    Data tediri dari : 1. Data primer

    Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yaitu perilaku warga

    masyarakat, melalui penelitian.

    2. Data sekunder

    Yaitu mencakup dokumen-dokumen resmi buku-buku, hasil penelitian yang

    berwujud laporan, buku harian, dsb.

    Data primer

    Data primer adalah pendapat sejumlah orang tentang sesuatu, biasanya dilakukan dengan quesioner tertutup dengan menggunakan rumus kuantitatif, non parametrik

    sebagai penambah.

    Data primer merupakan pendapat sejumlah orang tentang sesuatu/ informasi langsung dari manusia/ bersifat kuantitatif/ kesadaran hukum/ cenderung pada ilmu

    sosial.

    Data sekunder

    Data sekunder adalah data buatan manusia tentang bahan hukum primer (perundang-undangan), bahan hukum sekunder (doktrin) dan bahan hukum tersier

    (ensiklopedia/ opini masyarakat yang ada di majalah/ koran), dengan menggunakan

    analisis kualitatif yuridis.

    Kualitatif yuridis, yaitu dimana : 1. peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya tak boleh

    bertentangan.

    2. memperbaiki hierarki, dimana perundang-undangan yang rendah tidak boleh

    bertentangan dengan yang tinggi.

    3. kepastian hukum, dimana Undang-undang diteliti dengan benar, dilaksanakan

    baik privat (oleh hakim perdata, notaris) maupun publik (oleh polisi, jaksa,

    hakim).

    Data sekunder terdiri dari : 1. Bahan hukum primer

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    5

  • Adalah Perundang-undangan.

    2. Bahan hukum sekunder

    Adalah doktrin, misal ; dalam penerapannya, yaitu doktrin dikaitkan dengan apa

    yang diteliti dalam kasus. Misal : doktrin dari Prof. Mochtar yaitu mengenai

    hukum sebagai sarana pembaharuan, dikaitkan dengan kasus website Mustika

    Ratu persaingan tidak sehat/curang melawan hukum (1365 KUHPdt)

    perdata (kerugian/ganti rugi) dan pidana (penggelapan).

    3. Bahan hukum tersier

    Adalah ensiklopedie/ opini masyarakat yang ada di majalah atau koran.

    ANALISIS

    Analisis yuridis hanya kepada perundang-undangan saja, sedangkan analisis hukum tidak hanya pada perundang-undangan saja, tapi juga terhadap kebiasaan, traktat,

    doktrin dsb.

    Menurut Prof. Mochtar bahwa arti dan makna lebih sepit daripada hukum. Definisi hukum menurut Prof. Mochtar;

    1. mewujudkan kaidah (Undang-undang)

    2. mewujudkan hukum (yurisprudensi dalam kekosongan)

    MPH dihubungkan dengan tugas akhir adalah berkenaan dengan alat analisis.

    TUGAS AKHIR

    Legal Memorandum

    Alat yang digunakan dalam analisanya adalah penafsiran hukum tetapi penafsiran yang normatif (penafsiran tidak untuk yang normatif tapi untuk yang empiris) dan

    sentuhan filsafat hukumnya adalah positivisme hukum.

    Sasaran Legal Memorandum adalah konsultasi. Legal Memorandum (memo = catatan), didalamnya :

    - Judul : Analisa Yuridis/ Hukum

    - Identifikasi masalah; jabaran dari judul dalam bentuk pertanyaan.

    - Kesimpulan jawaban dari identifikasi, kalau lebih maka masuk dalam saran.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    6

  • Studi Kasus

    Dalam Studi Kasus, maka alat analisanya adalah konstruksi hukum (dikaitkan dengan pasal 27 Undang-undang No. 14 tahun 1970, dimana pertimbangan Hakim

    mengandung konsep living law, yaitu hukum tertulis dan hukum tak tertulis), aliran

    hukumnya positivisme hukum, dan Sociological Jurisprudence.

    Contoh konstruksi hukum: Contoh I :

    - GHR (pasal 6) hukum yang berlaku adalah hukum suami.

    - Tetapi dalam HOCI kalau istrinya beragama Kristen maka terhadapnya

    (istri) berlaku HOCI.

    Contoh II :

    Diktum UU No. 5 tahun 1960 bahwa mencabut buku II BW sepanjang

    mengenai air, bumi beserta isinya, kecuali hipotek. Artinya buku II yang

    masih berlaku adalah yang tidak menyangkut bumi, air beserta isinya, hipotek

    dan buku I, III dan IV masih berlaku.

    Sasaran Studi Kasus adalah konsultasi Yang diharapkan dalam Studi Kasus adalah komentar dan saran. Dalam Studi Kasus maka yang dianalisis adalah pertimbangan hakimnya, tidak usah

    meneliti penuh tapi kerangka pemikirannya saja, misal teori apa.

    Skripsi

    Alat yang digunakan dalam analisanya adalah filsafat hukum. Dalam skripsi menggunakan analisis kualitatif yuridis dengan alat analisisnya

    adalah penafsiran, konstruksi dan juga filsafat.

    Sasaran Skripsi adalah pembinaan. Kebenaran yang dicapai dalam Skripsi adalah kebenaran yang diasumsikan terhadap

    hukum.

    Sistematika Skripsi : I. Judul

    II. Kerangka teori

    Berhubungan dengan Bab I. kerangka pemikiran tetapi tidak disebutkan

    teorinya (nama teori)

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    7

  • III. Fakta kasus

    IV. Analisa dan pembahasan

    V. Kesimplan dan saran

    Filsafat Hukum Sebagai Alat Analisis Dalam Skripsi

    Hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat artinya hukum yang berlaku dalam memenui kebutuhan masyarakat, yaitu tertulis dan tidak tertulis.

    Hukum yang berlaku di suatu tempat pada waktu tertentu menurut Logemann dalam bukunya Gebeids Leer, yang artinya wilayah tertentu dan waktu tertentu.

    Definisi hukum menurut Prof. Mochtar meliputi : 1. Norma-norma/kaidah-kaidah

    2. Lembaga/ institusi

    3. Proses

    4. Tujuan

    Aliran positivism : 1. Perundang-undangan yang satu dengan yang lain tidak boleh bertentangan

    2. Kepastian hukum

    3. Hierarkie

    Kepastian hukum artinya bahwa hukum benar-benar dilaksanakan, baik publik/ privat.

    Filsafat lingkungan : 1. Filsafat Aristoteles; manusia merupakan bagian dari alam dan majikan bagi

    alam (teori kontribusi/ dualisme)

    2. Filsafat Pancasila (Notonegoro) sila 1 pancasila ( dimungkinkan juga sila yang

    lainnya karena bagaimanapun sila 1 menjadi nafas/jiwa bagi sila lain)

    Gustav Radbruch; masalah filsafat hukum itu menyangkut hati nurani artinya hati nurani tersebut ada kaitannya dengan tujuan hukum yaitu :

    1. Mengandung nilai keadilan

    2. Mengandung nilai kepastian

    3. Mengandung nilai manfaat

    Ketiganya tidak pernah tercapai serempak pada satu masa karena selalu terjadi

    ketegangan.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    8

  • Tujuan hukum adalah kebahagiaan yang merupakan konsep ketuhanan. Konsep keseimbangan ketuhanan (menurut Prof. Otje Salman), yaitu meliputi :

    1. keseimbangan individu dengan Tuhan (sila I)

    2. Keseimbangn alam (sila III)

    3. Sesuai dengan kepentingan/kebutuhan (sila V)

    Keseimbangan tersebut mencakup keseimbangan individu, masyarakat dan

    penguasa.

    UU No. 1 tahun 1974 merubah pemikiran masyarakat dari poligami ke monogami karena poligami dipandang tidak efisien.

    Berbicara yuridis maka asosiasi tertuju pada perundang-undangan. Prof. Mochtar berpendapat bahwa arti yuridis lebih sempit daripada arti hukum.

    Pemikiran ini berpijak pada pemikiran Austin, yang mana pemikiran Austin ini

    dipengaruhi oleh pemikiran Jean Bodin tentang teori kedaulatannya, yaitu dimana

    yang berdaulat adalah legislatif-nya.

    Dalam HTN yang terkenal dalam kaitannya dengan aliran positvisme adalah George Jellinek dan Mac Iver.

    Berkaitan dengan positivisme hukum, maka teori yang mendukung adalah Teori Austin common law/ hukum kebiasaan asas persendence. Selanjutnya ialah

    Hans Kelsen berkenaan dengan teori hukum murninya (yang diambil adalah yang

    non yuridis identik dengan das sein, yaitu diantaranya sosiologis, etis, filsafat,

    ekonomi, politik).

    JUDUL PENELITIAN

    Apabila kita berbicara tentang judul (misal untuk skripsi), maka kita dituntut untuk dapat mencari kasus dan yurisprudensi yang berhubungan dengan kasus tersebut.

    Dalam judul terdapat ciri-ciri/ identitas, dimana : - Dalam Legal Momerandum; analisis hukum/ upaya hukum (ada keberpihakan).

    - Dalam Studi Kasus; terhadap suatu Putusan Mahkamah Agung-nya.

    - Dalam Skripsi; ada tinjauan yuridisnya.

    Kasus Putusan hakim Pengadilan Negeri yang dibatalkan. Judul merupakan suatu refleksi daripada masalah yang akan diteliti.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    9

  • Dari ketiga tugas akhir tersebut, maka judul dalam ketiga bentuk tugas akhir harus mencerminkan masalah hukumnya/ aspek hukumnya.

    Judul dan rangkaiannya harus mencerminkan identitas ilmu yang sedang kita pelajari (ilmu hukum).

    Dalam judul diperlukan dependent variable dan independent variable. Variable merupakan karakteristik atau ciri daripada orang-orang, benda-benda atau

    keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, seperti misalnya; usia,

    pendidikan, kedudukan sosial, kedudukan ekonomi, jenis kelamin, dan sebagainya.

    Independent variable merupakan sebab yang diduga dari suatu gejala, sedangkan dependent variable merupakan akibat yang diduga dari gejala yang sama.

    Contoh judul skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap Hubungan Antara Unsur-unsur Tindakan yang Dapat

    Dipidana Dengan Euthanasia Ditinjau Dari KUHPidana Indonesia.

    Dalam kasus euthanasia, dikaitkan dengan hukum positif, kita maka mengenali hal ini belum dapat diterima, adapun yang menjadi dasar hukumnya adalah suatu asas

    yang menyatakan bahwa bunuh diri itu sama dengan tindak pidana (di Bali kita

    kenal upacara Sati, yang pada prinsipnya sama dengan euthanasia).

    Judul memiliki syarat, yaitu adanya dua variabel yang sifatnya sebab-akibat (bukan umum-khusus).

    Kita tidak boleh menggunakan dua variabel yang memiliki kekuatan yang sama (misal; satu parametrik, sedangkan satunya lagi non parametrik).

    ANALISIS TERHADAP AMANDEMEN UUD 1945

    Amandemen Undang-undang Dasar 1945 non yuridis (das sein) di-sollen-kan (berkenaan dengan pasal-pasal mana yang harus diperbaiki).

    Berkenaan dengan ini, maka alat analisis yang mungkin paling tepat adalah teori Montesquie tentang pemisahan kekuasaan.

    Adapun secara umum isi daripada Undang-undang Dasar 1945 tersebut antara lain : - Amandemen Pertama :

    1. Masa Jabatan.

    2. Pembentukan Undang-undang.

    3. Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    10

  • 4. Kekuasaan Presiden dalam pemberian grasi, amnesti, abolisi, dan

    rehabilitasi.

    5. Pengangkatan Menteri, dll.

    - Amandemen Kedua :

    1. Pemerintah Daerah

    2. Kewarganegaraan.

    3. Hak Asasi Manusia

    4. Bendera, Bahasa dan Lambang Negara.

    5. Wilayah Negara

    6. Dewan Perwakilan Rakyat, dll

    - Amandemen Ketiga

    1. Kedaulatan Negara

    2. Majelis Perwakilan Rakyat

    3. Syarat-syarat calon Presiden

    4. Masa Jabatan

    5. Dewan Perwakilan Rakyat

    6. Pemilu

    7. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

    8. Kekuasaan Kehakiman

    9. Mahkamah Konstitusi

    10. Komisi Yudisial

    Berkenaan dengan Teori Montesquie bahwa dalam praktek kenegaraa, maka banyak hal yang kita anggap sebagai janggal/ menyimpang dari teori ini, misal dalam hal

    kekuasaan kehakiman. Maka sebagaimana kita ketahui bahwa dahulu Departemen

    Kehakiman berada dibawah eksekutif (mendukung eksekutif), sehingga tidak benar

    kalau disebut ada pemisahan kekuasaan, karena dengan demikian maka fungsi

    yudikatif berada dibawah eksekutif. Selanjutnya dalam praktek sebagai reaksi

    terhadap keadaan ini, maka lahirlah apa yang disebut Hakim karir.

    Berkaitan dengan konsep negara hukum, maka sistem hukum harus mengatur sistem ekonomi dan sistem politik. Bila terjadi kebalikan dimana sistem poitik dan/ atau

    sistem ekonomi mengatur sistem hukum, maka yang terjadi adalah tirani.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    11

  • Politik tidak sama dengan politik hukum, karena politik hukum lebih kepada kegiatan dalam menerapkan nilai-nilai hukum.

    Analisis terhadap amandemen kedua Undang-undang Dasar 1945 : - Berkenaan dengan materi pemerintahan daerah, sebagai contoh Negara

    Amerika. Disini kita harus memperjelas batasan yang berkenaan dengan bentuk

    negara dalam kaitannya dengan otonomi daerah. Dalam arti apakah tetap

    kesatuan atau federal.

    - Mengenai Hak Asasi Manusia, diperlukan batasan yang jelas mengenai apa

    yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia itu sendiri. Apakah Hak Asasi

    Manusia import (Amerika) ataukah Hak Asasi Manusia lokal (Indonesia).

    - Dalam kasus Hak Asasi Manusia di TimTim, maka perlu kita ketahui

    sebenarnya apa yang menjadi pokok permasalahan ini sehingga tidak pernah

    selesai, yang salah satunya yakni bahwa penegakan hukum di Timtim masih

    dibiaskan dengan kepentingan politik. Sehingga apabila kita konsekuen dengan

    masalah hukum, maka kita harus melihat kasus tersebut dalam kerangka hukum.

    Yaitu dalam konteks suatu sistem dimana yang dianggap telah melakukan

    pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah TNI dan secara struktural maka yang

    bertanggung jawab adalah Panglima TNI (tanggung jawab komando). Sehingga

    dengan demikian adalah tidak benar adalah apabila dalam proses pengungkapan

    kasus ini yang dilibatkan hanya aparat dilapangan, prajurit, Pangab, dan

    Pangdam, padahal dalam Undang-undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa

    Panglima tertinggi TNI adalah Presiden.

    - Konteks Hak Asasi Manusia di Indonesia, adalah terbatas pada kepentingan

    individu, masyarakat dan negara. Adapun yang menjadi dasar hukum hak

    individu adalah pasal 6 Undang-undang No. 5 Tahun 1960, dimana hak milik

    harus memiliki fungsi sosial demi kepentingan masyarakat banyak.

    ANALISIS TERHADAP PASAL 33 UNDANG-UNDANG DASAR 1945

    Ayat 1 : - Demokrasi ekonomi wujudnya ekonomi kerakyatan yang lahir dari konsep

    Pancasila Notonegoro (Teori Keseimbangan).

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    12

  • - Berdasarkan ayat (1), tidak tercapainya keseimbangan dapat berakibat pada

    terguncangnya hidup dan kehidupan manusia.

    - Mengandung asas kekeluargaan yang merupakan cerminan Pancasila, yakni :

    Dalam Sila 1 tercermin keseimbangan. Dalam Sila 3 Pancasila mengandung Hukum Adat (religius, magis, cosmis,

    partis).

    Dalam Sila 5 Pancasila proporsional, artinya sesuai dengan kepentingan/ kedudukan.

    Ayat 2 : - Penekanan pada BUMN, harus dibedakan antara milik (eigendom) dengan

    menguasai (bezit).

    - Lain halnya dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat memisahkan antara

    perusahaan negara dengan perusahaan swasta, dan tidak menswastakan

    perusahaan-perusahaan negara.

    Ayat 3 : Dialamatkan ke Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea kedua aliran

    utility.

    Contoh analisis terhadap suatu judul : Analisis Terhadap Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 Dalam Hubungannya

    Dengan Kebijakan Pemerintah Mengenai Swastanisasi Perusahaan BUMN.

    Variabel yang terdapat dalam judul tersebut yaitu :

    Variabel 1 : Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945

    Negara hanya sebagai bezitter, bukan eigenaar.

    Variabel 2 : Kebijakan Pemerintah

    Freiss ermessen negara kesejahteraan

    Variabel 3 : Swastanisasi Perusahaan BUMN

    Seharusnya perusahaan negara tidak diswastakan, tetapi dibiarkan

    swasta dan negara tumbuh bersama-sama (contoh : Amerika Serikat).

    Perlu diperjelas mengenai pembagian keuntungannya dalam PT

    (BUMN), dimana memang berbentuk PT yang berorientasi pada

    keuntungan tetapi tetap dengan prinsip bahwa negara mendapat bagian

    dari keuntungan yang diperoleh PT tersebut.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    13

  • Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    14

  • KUTIPAN

    Kutipan adalah pinjaman kalimat

    atau pendapat dari seorang

    pengarang, atau ucapan seseorang

    yang terkenal, baik terdapat dalam

    buku-buku maupun dalam majalah

    (Gorys Keraf, 1984:179)

    Jenis Kutipan :

    1. kutipan langsung

    2. kutipan tidak langsung

    Kutipan langsung adalah

    pinjaman pendapat dengan

    mengambil secara lengkap kata

    demi kata, kalimat demi kalimat

    dari sebuah teks asli.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    15

  • Kutipan tidak langsung adalah

    pendapat seorang pengarang atau

    tokoh terkenal berupa inti sari atau

    ikhtisar dari pendapat tersebut.

    Perhatikan tanda kutip ().

    Pada kutipan langsung,

    selalu digunakan.

    Prinsip-prinsip mengutip

    Jangan mengadakan perubahan

    Apabila terjadi perubahan, maka perubahan tersebut tidak

    mengenai substansi, tetapi hanya secara teknik saja, dan terbatas pada berapa tujuan, misalnya

    bertujuan untuk memberi aksentuasi, contoh, pertentangan, dsb.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    16

  • Kata/kalimat yang diubah tersebut harus diberi keterangan, misalnya dengan: garis bawah, huruf miring, ditebalkan, atau kursif (), bahwa perubahan itu

    secara teknik dibuat oleh penulis/ peneliti sendiri.

    Keterangan tersebut harus

    ditempatkan di dalam tanda

    ng segi empat [kuru ].

    Misalnya;

    alpa [huruf miring, Penulis].

    Apabila ada kesalahan

    Penulis/ peneliti tidak

    diperkenankan untuk mengubah

    apa yang dikutip.

    Tulis saja apa adanya!

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    17

  • Apabila terdapat kesalahan pada kata/kalimat yang dikutip, dan peneliti ingin menjelaskan bahwa kesalahan tersebut bukan oleh pengutip, maka pengutip diperkenankan membuat

    catatan kaki, atau dijelaskan di dalam tanda kurung segi empat [] dengan kata [sic!] di belakang kata/ kalimat

    diyang salah dan yang akan dijelaskan/

    perbaiki.

    [sic!] artinya sesuai dengan

    naskah aslinya.

    Misalnya: kelapaan atau

    kelapaan [sic!]

    kata kelapaan di atas sebenarnya

    salah cetak. Seharusnya kealpaan.

    Menghilangkan bagian kutipan Diperkenankan menghilangkan

    bagian kutipan (bisa di awal, di tengah, atau di akhir), tetapi tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya baik sebagian atau seluruhnya.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    18

  • Perubahan itu dinyatakan dengan menggunakan tiga titik berspasi [. . . ].

    Tidak diperkenankan

    menggunakan garis penghubung (-) sebagai pengganti titik-titik.

    Contoh:

    Soedikno mengatakan, . . .

    hukum tidak sekedar merupakan

    pedoman saja tentang bagaimana

    seharusnya kita bertindak . . . .

    Teknik mengutip: a. Pada kutipan langsung

    Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris:

    Kutipan itu diintegrasikandengan teks;

    Jaraknya dua spasi;

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    19

  • Diapit dengan tanda kutip ();

    Sesudah kutipan diberi nomor

    urut penunjukan setengah spasi

    ke atas (footnote) [ .].

    Kutipan langsung yang lebih dari

    empat baris:

    Dipisahkan dari teks, dengan

    jarak 2,5 spasi;

    Jarak antara baris dengan baris

    kutipan satu spasi;

    Diapit dengan tanda kutip

    ();

    Sesudah kutipan dibe ri nomor

    asukkan ke

    dalam 5-7 ketikan.

    catatan kaki ( .);

    Seluruh kutipan dim

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    20

  • b. Pada kutipan tidak langsung Perhatikan syarat-syarat sbb.: Kutipan diintegrasikan dengan

    teks; Jarak antara baris dengan baris

    dua spasi; Tidak diapit dengan tanda kutip; Tetap diberi nomor kutipan

    (catatan kaki).

    Kutipan pada catatan kaki Ditempatkan dalam spasi rapat, Dimasukkan dalam tanda kutip, Dikutip seperti teks aslinya,

    Biasanya dilakukan apabila teks yang dikutip sangat panjang.

    Kutipan dari ucapan/verbal

    Sumber: dari kuliah, ceramah,

    diskusi, seminar, simposium, atau

    dari interview.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    21

  • Bila perlu dan memungkinkan,sebaiknya dibuat dulu teksnya,kemudian diperlihatkan kepadasumbernya untuk mendapatkanpengesahan.

    Sumber ini dapat diintegrasikandengan teks atau dimasukkandalam catatan kaki.

    Sumber-sumber yang dapat dikutip: Teksbooks, Internet, Mass media (cetak dan atau

    elektronik), Kamus, bibliografi, encyclopedia, Verbal : interview, seminar, diskusi,dll.

    Sistem mengutip:

    1. Footnote

    2. Runningnote

    3. Endnote

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    22

  • Yang berlaku di Fakultas Hukum Unpad

    adalah sistem footnote , berdasarkan Surat

    Keputusan Dekan Fakultas Hukum Unpad

    Nomor 1164/J06.6.FH/Kep/PP/2004 tentang

    Penetapan Pedoman Penyelenggaraan

    Pendidikan dan Pelaksanaan Kurikulum 2003

    Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

    Footnote

    Footnote adalah keterangan-kete-

    rangan atas teks karangan yang

    ditempatkan pada kaki halaman

    karangan yang bersangkutan.

    Footnote berfungsi untuk

    menyatakan sumber suatu kutipan,

    buah fikiran (verbal), fakta-fakta,

    atau ikhtisar dari yang ber-

    hubungan dengan teks karangan.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    23

  • Yang perlu diperhatikan dalam

    membuat footnote :

    Setiap footnote diberi nomor

    atau simbol (numbering/bullet)

    Nomor footnote harus diberi jarak dengan garis margin teks sebelah kiri.

    Jika footnote lebih dari satu

    baris maka baris keduaseterusnya dimulai pada margin teks.

    dan

    Penulisan footnote sbb:

    Nama pengarang (tanpa gelar), judul buku (cetak miring), cetakan (bila dicetak lebih dari satu kali), edisi (bila lebih dari satu kali), nama penerbit, kota penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    24

  • Dalam pencantuman nama

    pengarang:

    1. Jika pengarangnya sebanyak

    sampai dengan tiga (3)

    orang, maka nama pengarang

    ditulis seluruhnya;

    2. Jika pengarangnya lebih dari tiga

    (3) orang, maka cukup mencan-

    tumkan nama pengarang pertama

    dan di belakangnya ditulis dalam

    tanda kurung kata-kata et. al.

    Artinya dengan orang lain;

    3. Untuk kumpulan karangan yang

    ditulis cukup nama editornya

    dan dibelakangnya ditulis da

    tanda kurung kata ed (ed);

    lam

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    25

  • Dipakai apabila suatu kutipan diambil

    dari sumber yang sama dengan yang

    mendahuluinya, yang tidak diselingi

    oleh sumber atau footnote lain.

    Penulisan ibid, selalu diikuti dengan

    penulisan halaman.

    Beberapa istilah yang diguna-

    kan dalam penulisan footnote:

    Ibid singkatan dari ibidem,

    artinya pada tempat yang sama.

    4. Jika bukunya merupakan

    terjemahan, pengarang aslinya

    harus dicantumkan pertama kali,

    kemudian di belakangnya ditulis

    nama penerjemahnya.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    26

  • op. cit. singkatan dari opera citato artinya dalam karangan yangtelah disebut.

    pi lain.

    Dipakai untuk menunjuk pada suatu buku (teks), atau sumberyang telah disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain, tetatelah diselingi oleh sumber

    Apabila nama pengarang sama, dan buku atau sumber yang dikutip lebih dari satu, sebaiknya disebutkan sebagian dari judul buku atau sumber tersebut. Penulisan op. cit selalu diiku ti dengan penulisan halaman.

    Loc. cit,

    singkatan dari loco citato, artinya

    pada tempat yang telah disebut.

    Pada penulisan loc. cit, tidak

    disertai dengan penulisan halaman.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    27

  • Digunakan untuk menunjuk

    kepada halaman yang sama

    atau persoalan yang sama dari

    sumber yang telah disebut,

    tetapi telah diselingi oleh

    sumber lain.

    DAFTAR PUSTAKA Dicantukan secara lengkap ke-

    pustakaan yang dipergunakan, Tidak diperkenankan

    mencantumkan kepustakaan di luar yang di-footnote-kan,

    tanpa menggunakan nomor halaman kutipan,

    Jika satu referensi dalam daftar pustaka terdiri lebih dari satu baris, maka baris kedua dst ditulis menjorok ke dalam dan ditulis dalam satu spasi,

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    28

  • Font yang digunakan harus lebih besar daripada yang digunakan dalam footnotes,

    Untuk referensi berikutnya setelah referensi pertama ke referensi kedua dst diberi jarak dua spasi.

    DAFTAR PUSTAKA Alfabetis (A z), Tidak menggunakan nomor urut, Tidak menggunakan nama gelar, Untuk nama Indonesia yang tidak

    diketahui nama familinya, atau marganya, tulis apa adanya.

    Untuk nama orang asing dan nama

    Indonesia yang diketahui

    marga/familinya, ditulis lebih dulu

    nama familinya diikuti dengan

    tanda koma (,) kemudian ditulis

    nama depan dst.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    29

  • PENULISAN HUKUM

    PENULISAN HUKUM merupakan rangkaian kegiatan penelitian dan

    penyusunan suatu karya tulis ilmiah, berupa

    paparan tulisan hasil penelitian yang membah

    suatu masalah dalam bidang ilmu hukum de

    menggunakan kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

    as

    ngan

    TUJUAN

    AGAR MAHASISWA MAMPU :

    Melakukan penelitian hukum yang relevan

    dengan masalah hukum (topik) yang dipilih dan

    ditetapkan,

    Mengembangkan kemampuan mahasiswamemperoleh bahan-bahan hukum dan atauinformasi tentang masalah hukum sertamenumbuhkembangkan kemampuan mahasiswadalam memecahkan masalah hukum,

    Menyusun dan menulis suatu karya tulis ilmiah

    dalam bidang ilmu hukum berdasarkan hasil penelitian.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    30

  • MATERI PENULISAN HUKUM Dikembangkan Dari:

    Bidang Ilmu Hukum dan Bidang Ilmu Terkait.

    Bahan-bahan Hukum

    Informasi Hukum

    JENIS PENULISAN HUKUM

    SKRIPSI

    LEGAL MEMORANDUM

    STUDI KASUS

    SKRIPSI

    adalah karya tulis ilmiah berupa paparan hasil

    penelitian yang membahas suatu masalah dalam

    bidang ilmu hukum untuk mencari pemecahan

    masalahnya dengan menggunakan teori-teori, asas-

    asas dan kaidah-kaidah hukum.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    31

  • KERANGKA SKRIPSI

    BAGIAN AWAL

    BAGIAN SUBSTANSI

    BAGIAN AKHIR

    SISTEMATIKA SKRIPSI

    Bagian Awal : a. Halaman Judul b. Halaman Pernyataan c. Halaman Pengesahan d. Halaman Abstrak e. Kata Pengantar f. Halaman Daftar Isi g. Halaman Daftar Lampiran (kalau ada)

    Bagian Substansi : BAB I

    PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang Mas lah ab. Identifikasi Masalah c. Tujuan Penelitian d. Kegunaan Penelitian e. Kerangka Pemikiran f. Metode Penelitian g. Sistematika Penulisan

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    32

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    BAB III

    OBJEK PENELITIAN

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Bagian Akhir :

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

    LEGAL MEMORANDUM Penulisan hukum yang khusus disusun dalam

    bentuk pendapat hukum (legal opinion), yang

    berisikan nasihat atau rekomendasi hukum (legal

    advice) dan pemecahan masalah hukum (problem

    solving) yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    33

  • mengingat memorandum hukum merupakan tugas akhir mahasiswa, maka diperlukan penajaman teoretik dari masalah yang diteliti.

    Langkah-langkah: 1. penetapan masalah hukum

    3. pendapat atau rekomendasi 2. pemeriksaan dokumen

    Sistematika

    Bagian Awal: a. Halaman Judul b. Halaman Pernyataan c. Halaman Pengesahan/Persetujuan d. Halaman Rekomendasi e. Halaman Ringkasan f. Halaman Kata Pengantar g. Halaman Daftar Isi

    Bagian Substansi : BAB I KASUS POSISI & PERMASALAHAN

    HUKUM A. Kasus Posisi: Para Pihak dan Fakta-fakta B. Permasalahan Hukum (Identifikasi)

    BAB II PEMERIKSAAN DOKUMEN BAB III TINJAUAN TEORETIK BAB IV PENDAPAT HUKUM BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    34

  • Bagian Akhir :

    A. Daftar Pustaka

    B. Lampiran

    C. Curriculum Vitae

    STUDI KASUS

    Adalah suatu karya tulis ilmiah untuk menyusun

    tanggapan terhadap suatu putusan pengadilan yang

    telah memiliki kekuatan hukum yang tetap (in

    kracht).

    Apabila putusan pengadilan belum mempunyai

    kekuatan hukum yang tetap, dapat digunakan

    putusan hipotetis.

    Mengingat studi kasus merupakan tugas akhir

    mahasiswa, maka diperlukan pula penajaman

    teoretik dari kasus-kasus yang diteliti.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    35

  • Langkah-langkah: 1. Penetapan Kasus / Putusan 2. Penyusunan Fakta Juridis 3. Penetapan Masalah Hukum 4. Perumusan Intisari Putusan 5. Pertimbangan, Landasan Teori & Hukum 6. Analisis Putusan

    Sistematika

    Bagian Awal: a. Halaman Judul b. Halaman Pernyataan c. Halaman Pengesahan/Persetujuan d. Halaman Rekomendasi e. Halaman Ringkasan f. Halaman Kata Pengantar g. Halaman Daftar Isi h. Halaman Daftar Lampiran

    Bagian Substansi : BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN

    KASUS DAN KASUS POSISI A. Latar Belakang Pemilihan Kasus B. Kasus Posisi

    BAB II MASALAH HUKUM DAN TINJAUAN

    TEORETIK A. Masalah Hukum B. Tinjauan Teoretik

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    36

  • BAB III RINGKASAN PUTUSAN DAN

    PERTIMBANGAN HUKUM

    A. Ringkasan Putusan

    B. Pertimbangan Hukum

    BAB IV ANALISIS KASUS

    BAB V KESIMPULAN

    Bagian Akhir :

    A. Daftar Pustaka

    B. Lampiran

    C. Curriculum Vitae

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    37

  • REFERENSI

    - Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, oleh : Prof . Dr. Soerjono

    Soekanto, SH. Mahkamah Agung dan Sri mamudji, SH. LLM.

    - Pengantar Penelitian Hukum, oleh Prof. Sorjono Soekanto.

    - Dll.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact Metode Penelitian Hukum

    38

    METODE PENELITIAN HUKUMPENGERTIANMETODE PENELITIAN HUKUM (MPH)Yuridis NormatifYuridis Empiris

    DATAData primerData sekunder

    ANALISISTUGAS AKHIRLegal MemorandumStudi KasusSkripsiFilsafat Hukum Sebagai Alat Analisis Dalam Skripsi

    JUDUL PENELITIANANALISIS TERHADAP AMANDEMEN UUD 1945ANALISIS TERHADAP PASAL 33 UNDANG-UNDANG DASAR 1945

    KUTIPANPENULISAN HUKUMREFERENSI