Checklist Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil maternitas oleh pihak dosen dan teman-teman
-
Upload
adhe-ratna -
Category
Documents
-
view
1.037 -
download
62
description
Transcript of Checklist Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil maternitas oleh pihak dosen dan teman-teman
CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
Nama : …………………………………… NIM : …………………..
ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
Definisi :
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian
tubuh dari kepala sampai kaki.
ANC (Ante Natal Care) ialah perawatan fisik mental sebelum persalinan
atau pada masa hamil
Tujuan :
• untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin saat ini
• untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya.
A. Persiapan alat dan bahan :
Stetoskop
Sarung tangan bersih
Selimut
Baju periksa
Baki dan pengalas
Timbangan
Meteran
Tensi
Reflek hammer
Foundoskopi
Dopler
Tahap pre interaksi
1. Siapkan alat
2. Cuci tangan
Tahap orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Berikan penerangan kepada penderita apa yang akan anda lakukan
3. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4. Penderita diminta menanggalkan baju
5. Posisi penderita dapat duduk, berdiri atau berbaring sesuai dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan
Tahap Kerja
1. ANAMNESE
I.MENYAMBUT IBU
a. Menyambut klien dan seseorang yang menemani klien
b. Memperkenalkan diri kepada klien
c. Menanyakan nama dan usia klien
II. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
a. Keluhan umum
b. HPHT dan apakah normal
c. Gerakan janin
d. Tanda-tanda bahaya dan penyulit
e. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
f. Kehawatiran-kehawatiran khusus
III RIWAYAT KEHAMILAN YANG LALU
a. Anak keberapa
b. Jumlah kehamilan
c. Jumlah anak yang lahir hidup
d. Jumlah kelahiran premature
e. Jumlah keguguran
f. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep, vakum)
g. Riwayat pendarahan pada persalinan atau pasca persalinan
h. Kehamilan derngan tekanan darah tinggi
i. Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg
j. Masalah janin
IV RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT YANG DIDERITA
SEKARANG DAN DULU
a. Masalah kardiovaskuler
b. Hipertensi
c. Diabetes
d. Malaria
e. Penyakit/ kelamin HIV/ AIDS
f. Imunisasi toxoid tetanus (TT)
V. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
a. Status perkawinan
b. Respon ibu dan keluarga
c. Riwayat KB
d. Dukungan keluarga
e. Pengambil keputusan dalam keluarga
f. Gizi ynag dikonsumsi dan kebiasaan makan, vitramin A
g. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang
h. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
i. tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk membantu
persalinan
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan
menampungnya di bengkok (urine mead stream)
a. Mencuci tangan
b. Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukan pemeriksaan
c. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil
melakukan pemeriksaan sesuai dengaan kebutuhan dan kelayakan.
I. TANDA-TANDA VITAL
a. Mengukur tinggi badan dan berat badan
b. Mengukur tekanan darah, nadi dan suhu
c. Meminta klien untuk melepaskan pakaian dan menawarkan kain
linen untuk menutup tubuhnya (atau meminta klien untuk
melonggarkan pakaiannya dan menggunakannya sebagai
penutup tubuh
d. Membantu klien berbaring dimeja/tikar tempat tidur
pemeriksaan yang bersih.
II. KEPALA DAN LEHER
a. Mata
Lihat konjungtiva, normalnya berwarna merah muda (beritahu
pasien untuk melihat ke atas)
Lihat sklera, normalnya berwana putih (beritahu pasien untuk
melihat ke bawah)
b. Hidung
Kaji adanya pernapasan cuping hidung atau tidak
c. Bibir
Kaji adanya sianosis atau tidak
Lihat ada tidaknya pernapasan lips breathing
d. Leher
Lihat ada tidaknya distensi vena jugularis
Lihat apakah ada otot bantu pernafasan sternocleidomastoideus.
Anjurkan pasien untuk menoleh ke kiri dan ke kanan
Kaji apakah pasien menggunakan otot trapezeus (saat pernafasan
bahu terlihat terangkat sendiri)
III. DADA
1. PARU-PARU
a.INSPEKSI : kesimetrisan bentuk dan gerak pernafasan, warna kulit dada,
retraksi, jaringan parut.
b. PALPASI : gerakan dinding dada, tactil fremitus secara sistemis
c.PERKUSI : Batas-batas paru secara sistemis
d. AUSKULTASI :
• bagian Menentukan ada tidaknya perubahan dalam saluran pernafasan
pengembang-an paru sesuai tempat perkusi
• Penderita diminta menarik nafas pelan-pelan dengan mulut terbuka
• Lakukan auskultasi secara sistematis Dengarkan tiap kali secara lengkap
satu periode inspirasi dan ekspirasi
• Bandingkan kanan dan kiri.
2 PAYUDARA
a.Dengan posisi klien disamping, memeriksa payudara:
Bentuk, ukuran, dan simetris atau tidak
Putting payudara menonjol atau masuk kedalam
Adanya kolostrum atau cairan lain.
b. Pada saat klien mengangkat tangan keatas kepala, memeriksa payudara
untuk mengetahui adanya retraksi ditengah payudara atau dumpling
c.Klien berbaring dengan tangan kiri diatas, tahan bawah payudara lakukan
palpasi secara melingkar pada payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah
kanan juga) kalau-kalau terdapat massa dan tumor payudara.
IV ABDOMEN
a. Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya jika perlu
b. bantulah ia untuk santai. Letakkan sebuah bantal dibawah kepala dan
bahunya. Fleksikan tangan dan lutut. Jika ia gelisah bantulah ia untuk
santai dengan memintanya menarik nafas panjang.
c. cucilah tangan anda sebelum mulai memeriksa, keringkan dan usahakan
agar tangan perawat cukup hangat.
d. Membuka baju klien sampai bawah simpisis pubis
e. Inspeksi adanya pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris)
adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka
operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan juga dengan
pemeriksaan raba adanya pergerakan janin. Tentukan apakah
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya.
f. Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan tangan (kalau > 12
minggu) atau pita ukuran (kalau > 22minggu)
g. Pemeriksaan leopod
1) Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin yang
berada dalam fundus uteri.
Ø Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kearah kepala
pasien. Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan
mengikuti bentuk uterus. Lakukan palpasi secara lembut untuk
menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan janin. Tentukan
bagian janin mana yang terletak di fundus. jika kepala janin yang
nerada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan
dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di
fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik,
lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta
fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan
terasa kosong.
2) Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus.
Ø pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kepala pasien.
Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan
tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua sisi.
Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain untuk
menentukan pada sisi mana terletak pada sisi mana terletak punggung,
lengan dan kaki. Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda
yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk
teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian – bagian kecil yang tidak
teratur mempunyai banyak tonjolan serta dapat bergerak dan
menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila
punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin
berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau
janin dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah
satu sisi.
3) Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian terbawah
janin. Bagian bawah sudah masuk PAP atau belum.
Ø Dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian
bawah abdomen pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai
bagian janin apa yang berada disana. Bandingkan dengan hasil
pemeriksaan Leopold. Bila bagian janin dapat digerakkan, maka bagian
terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala
yang berada dibagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila
kepala tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah masuk PAP, bila
tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah
melintang.
4) Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan seberapa bagian bawah
janin masuk PAP.
Ø Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut ibu masih pada
posisi fleksi. Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah
abdomen dan coba untuk menekan kearah pintu atas panggul. pada
dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III, menilai bagian janin
terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh
bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.
h. Menghitung denyut jantung janin.
V. GENITALIA
a. Membantu klien mengambil posisi untuk pemeriksaan genitalia dan
tutup tubuh untuk menjaga privasi
b. Melepaskan priasan di jari dan di lengan
c. Cuci tangan
d. Pakai sarung tangan
e. Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia minora, kemudian
klitoris, lubang uretra dan dan introitus vagina untuk melihat adanya:
Tukak/ luka
Cairan (warna, konsistensi, jumlah dan bau)
f. Melakukan palpasi pada daerah selangkangan untuk mengetahui
adanya:
Pembengkakan
Massa atau kista
Cairan
g. Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati wajah ibu untuk
mengetahui apakah ibu merasakan sakit atau nyeri karena prosedur ini
.
VI PEMERIKSAAN EKSTREMITAS (TANGAN DAN KAKI)
a. Memeriksa apakah tangan dan kaki : Edema dan pucat pada kuku jari
b. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
c. Mengukur lingkar lengan atas
d. Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi pergerakkan
hypo atau hyper
VII PUNGGUNG
a. Inspeksi kesimetrisan bentuk dan gerak, warna kulit, luka
b. Perkusi bagian punggung secara sistematis
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna