Checklist Pemasangan Infus

9
CHECKLIST PEMASANGAN INFUS Nama : …………………………………… NIM : ………………………………… ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 1 2 Definisi : Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui jarum kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan Tujuan : 1. Untuk menyediakan air, elektrolit, dan nutrien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 2. Untuk menggantikan air dan memperbaiki kekurangan elektrolit 3. Untuk menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secara intravena Indikasi : 1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah) 2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah) 3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah) 4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan 1

description

pemasasngan infus adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah kehilangan cairan pada tubuh dengan memberikan cairan melalui intra vena

Transcript of Checklist Pemasangan Infus

Page 1: Checklist Pemasangan Infus

CHECKLIST PEMASANGAN INFUS

Nama : …………………………………… NIM : …………………………………

ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

Definisi :

Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui jarum

kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan

Tujuan :

1. Untuk menyediakan air, elektrolit, dan nutrien untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari

2. Untuk menggantikan air dan memperbaiki kekurangan elektrolit

3. Untuk menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secara

intravena

Indikasi :

1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah)

2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah)

3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur

(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada

dehidrasi)

5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)

6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)

7. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan

cairan tubuh dan komponen darah)

1

Page 2: Checklist Pemasangan Infus

Kontraindikasi

a. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi

pemasangan infus.

b. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi

ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-

V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).

c. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena

kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena

di tungkai dan kaki).

A. Persiapan alat dan bahan :

Alat :

Bak instrumen berisi :

1. Perlak pengalas

2. Larutan yang benar

3. Jarum yang sesuai (abbocath, wing needle/butterfly)

4. Set infuse

5. Selang intravena

6. Alkohol dan swab pembersih yodium (povidon)

7. Torniket

8. Sarung tangan sekali pakai

9. Kasa atau balutan trasparan dan larutan atau salep yodium

(povidon)

10. Plester dan gunting plester

11. Handuk/pengalas tangan

12. Tiang penyangga IV

13. Bengkok (tempat pembuangan jarum)

2

Page 3: Checklist Pemasangan Infus

Persiapan Pasien

a. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan

(meliputi proses pungsi vena, informasi tentang lamanya

infus dan pembatasan aktivitas)

b. Jika pasien akan menggunakan anestesi lokal pada area

insersi, tanyakan adanya alergi terhadap anestesi yang

digunakan

c. Jika pasien tidak menggunakan anestesi, jelaskan bahwa

nanti akan muncul  nyeri ketika jarum dimasukkan, tapi akan

hilang ketika kateter sudah masuk.

d. Jelaskan bahwa cairan yang masuk awalnya akan terasa

dingin, tapi sensasi itu hanya akan terasa pada beberapa

menit saja.

e. Jelaskan pada pasien bahwa jika ada

keluhan/ketidaknyamanan  selama pemasangan, supaya

menghubungi perawat.

Persiapan Lingkungan

Pasang sampiran

Tahap pre interaksi

1. Cuci tangan

2. Siapkan alat-alat

Tahap orientasi

1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi

2. Memperkenalkan nama perawat

3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga

4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

3

Page 4: Checklist Pemasangan Infus

Tahap Kerja

1. Pastikan program medis untuk terapi IV, periksa label

larutan, dan identifikasi pasien.

2. Jelaskan prosedur pada pasien.

3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan sekali pakai.

4. Pasang turniket dan identifikasi vena yang sesuai.

5. Pilih letak insersi.

6. Pilih kanula IV.

7. Hubungkan kantong infus dengan selang, dan alirkan larutan

sepanjang selang untuk mengeluarkan udara, tututp ujung

selang.

8. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja dan posisi

psien yang nyaman; atur pencahayaan. Posisikan lengan

pasien di bawah ketinggian jantung untuk meningkatkan

pengisian kapiler. Letakkan bantalan pelindung di atas

tempat tidur di bawah lengan pasien.

9. Tergantung pada kebijakan dan prosedur rumah sakit,

lidokain 1 % (tanpa epinefrine) 0.1-0.2 cc mungkin

disuntikan secara lokal ke tempat IV.

10. Pasang turniket baru untuk setiap pasien atau manset tekanan

darah 15 sampai 20 cm (6-8 inci) di atas tempat penusukan.

Palpasi nadi di distal turniket. Minta pasien untuk membuka

dan menutup kepalan tangan beberapa kali atau

menggantung lengan pasien untuk melebarkan vena.

11. Pastikan apakah pasien alergi terhadap yodium. Siapkan

tempat dengan membersihkan menggunakan tiga swab

betadine slema 2-3 menit dalam gerakan memutar, bergerak

keluar dari tempat penusukan. Biarkan kering, kemudian

bersihkan dengan alkohol70% untuk melihat dengan jelas

vena profunda.

a. Jika tempat yang dipilih sangat berambut, gunting

4

Page 5: Checklist Pemasangan Infus

rambut. (Periksa kebijakan dan prosedur lembaga tentang

hali ini).

b. Jika pasien alergi dengan povidone-yodium, maka dapat

digunakan alkohol 70% saja.

12. Dengan tangan yang tidak memegang peralatan akses vena,

pegang tangan pasien dan gunakan jari atau ibu jari untuk

menegangkan kulit di atas pembuluh darah.

13. Pegang jarum dengan bagian bevel ke ats dan pada sudut 25-

45 derajat, tergantung pada kedalaman vena, tusuk kulit

tetapi tidak menusuk vena.

14. Turunkan sudut jarum menjadi 10-20 derajat atau sampai

hampir sejajar dengan kulit, kemudian masuki vena baik

langsung dari atas atau dari samping dengan satu gerakan

cepat.

15. Jika tampak aliran darah balik, luruskan sudut dan dorong

jarum. Langkah-langkah tambahan untuk pemasangan

kateter yang membungkus jarum:

a. Dorong jarum 0.6 cm setelang pungsi vena yang

berhasil.

b. Tahan hub jarum, dan dorong kateter yang membungkus

jarum ke dalam vena. Jangan pernah memasukkan

kembali jarum ke dalam kateter plastik atau menarik

kateter kembai ke jarum.

c. Lepaskan jarum, sambil menekan perlahan kulit di atas

ujung kateter tahan hub kateter di tempatnya.

16. Lepaskan turniket, dan sambungkan selang infus, buka klem

sehingga memungkinkan tetesan.

17. Sisipkan bantalan kasa steril berukuran 2 x 2 inchi di bawah

ujung kateter.

18. Rekatkan jarum dengan kuat di tempatnya dengan plester.

19. Tempat penusukan kemudian ditutup dengan Bandaid atau

5

Page 6: Checklist Pemasangan Infus

kasa steril; rekatkan dengan plester nonalergenik tetapi

jangan melingkari ekstremitas.

20. Plesterkan sedikit lengkungan selang IV ke atas balutan.

21. Tutup tempat penusukan dengan balutan sesuai dengan

kebijakan dan prosedur rumah sakit. Balutan kasa atau

transparan mungkin digunakan.

22. Beri label balutan dengan jenis dan panjang kanula, tanggal,

dan inisial.

23. Hitung kecepatan infus, dan atur aliran infus.

24. Rapikan alat dan pasien

25. Cuci tangan

Tahap terminasi

1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan

2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

Tahap Evaluasi

Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .

Tahap dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna

2= dikerjakan dengan sempurna

6