Chapter I
-
Upload
sihwahyunita -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
description
Transcript of Chapter I
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia adalah negara dengan potensi gempa yang sangat besar. Hal ini
disebabkan lokasi Indonesia yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik
utama, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia, Pasifik, dan Philipine sebagaimana
terlihat pada Gambar 1.1 di bawah. Pertemuan empat lempeng tersebut
mengakibatkan mekanisme tektonik dan geologi Indonesia menjadi lebih rumit.
Indonesia juga memiliki struktur island-arc dengan karakteristik physiografik yang
unik seperti palung samudera yang dalam, geanticlines belt, volcanic inner arc, dan
marginal basin. (Irsyam, 2005)
Gambar 1. 1 Indonesia dengan Empat Lempeng Tektonik Utama (Irsyam, 2005)
Gempa Aceh yang mengakibatkan terjadinya tsunami pada akhir tahun 2004
dan gempa-gempa yang terjadi di Sumatera beberapa bulan berikutnya telah
menghancurkan infrastruktur-infrastruktur yang ada pada daerah-daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
-
Gedung-gedung pertokoan, perkantoran, serta fasilitas umum banyak yang rusak dan
hancur. Kerugian material yang diakibatkan gempa tersebut sangat besar. Oleh sebab
itu, infrastruktur-infrastruktur yang ada di Indonesia mesti direncanakan terhadap
beban gempa.
Dalam merencanakan suatu struktur dengan beban gempa, banyak aspek yang
mempengaruhi, diantaranya adalah periode bangunan. Periode bangunan ini sangat
dipengaruhi oleh massa struktur serta kekakuan struktur tersebut. Kekakuan struktur
sendiri dipengaruhi oleh kondisi bahan, serta dimensi struktur yang digunakan.
Sebuah bangunan beton yang telah berdiri cukup lama biasanya akan terdapat
retakan-retakan. Hal itu mengindikasikan bahwa tulangan di dalam beton telah
bekerja menahan beban yang terjadi pada bangunan tersebut. Keretakan pada struktur
bangunan pun dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat time-dependent,
seperti susut dan rangkak. Semakin banyak retakan yang terjadi, maka kekakuan
bangunan tersebut akan berkurang sehingga bangunan tersebut menjadi lebih
flexible. Semakin tinggi tingkat ke flexible-an suatu gedung, maka makin tinggi pula
periode bangunan tersebut. Dengan demikian, ketika terjadi gempa, pada nilai
periode struktur tertentu, percepatan gempa yang melewati bangunan tersebut akan
menjadi lebih kecil. Dengan kata lain gaya akibat gempa yang dialami bangunan
tersebut akan semakin kecil.
Sangat tidak realistis jika dalam merencanakan bangunan terhadap beban
gempa menggunakan momen inersia utuh (gross). Indonesia memiliki peraturan
yang mengatur tentang perencanaan struktur gedung yaitu: SNI 2847-2002 yang
mengacu pada peraturan ACI 318M-2008, angka-angka reduksi terhadap momen
Universitas Sumatera Utara
-
inersia, reduksi terhadap kolom (70%) berbeda dengan reduksi terhadap balok
(35%).
Pengambilan angka reduksi yang tepat sangatlah penting. Jika angka reduksi
yang diambil lebih besar dibandingkan seharusnya, maka diasumsikan bahwa
momen inersia berkurang dengan angka yang besar. Hal itu akan memberikan
kekuatan yang bagus bagi bangunan. Tapi di lain pihak, deformasi yang timbul akan
lebih besar dari perhitungan awal. Begitu juga sebaliknya, jika angka reduksi yang
diambil lebih kecil, maka kekuatan struktur yang dapatkan akan lebih kecil dari
asumsi awal, namun deformasi yang terjadi akan lebih kecil dari asumsi awal.
Mengingat pentingnya angka reduksi yang tepat dan adanya perbedaan
koefisien reduksi dalam SNI, maka dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan kajian
perilaku penampang apakah koefisien reduksi yang terdapat dalam SNI 2847-2002
cukup realistis untuk dapat dipertanggungjawabkan dalam tataran suatu gedung yang
menahan beban yang kemungkinan akan terjadi pada gedung tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui distribusi
gaya-gaya dalam pada struktur beton bertulang akibat dari reduksi momen inersia
menurut peraturan SNI 2847-2002 dan hasil analitis, sedangkan tujuan penulisan
tugas akhir ini adalah:
1. Memahami teori mengenai pengaruh keretakan beton pada elemen
struktur.
Universitas Sumatera Utara
-
2. Mengevaluasi distribusi gaya-gaya dalam yang terjadi terhadap struktur
setelah dilakukan reduksi terhadap momen inersia berdasarkan peraturan
dan hasil analitis.
1.3. Lingkup Pembahasan
Elemen struktur yang menjadi konsentrasi pada tugas akhir ini adalah:
1.Balok.
2.Kolom.
Pemilihan elemen struktur tersebut karena keduanya merupakan elemen yang vital
dalam suatu bangunan. Sehingga ketika gempa terjadi, kerusakan yang terjadi pada
kedua elemen tersebut tidak akan menyebabkan bangunan runtuh.
1.4. Batasan Masalah
Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa batasan yang dipakai untuk
menganalisa maupun mengkajinya, diantaranya :
1. Mutu beton fc 30 Mpa, Mutu Baja fy 400 Mpa
2. Tebal plat atap yaitu 10 cm dan plat lantai seragam yaitu 12 cm
3. Bangunan struktur yang akan ditinjau diasumsikan berada pada zona 4
4. Fungsi bangunan yaitu sebagai perkantoran
5. Karakteristik tanah yaitu tanah sedang
6. Bangunan 4 lantai dengan tinggi tiap lantai 4m
7. Denah bangunan 21 x 12 m, jumlah bentang dalam arah x dan y
adalah sama yaitu 3 bentang
8. Jarak antar bentang 7 m dalam arah x dan 4 m dalam arah y
Universitas Sumatera Utara
-
9. Diagram tegangan linear
10. Dimensi balok dan kolom
Lantai
Dimensi Balok
(cm) Dimensi Kolom
(cm) Balok Induk Balok Anak
4 30 x 60 20 x 40 60 x 60
3 30 x 60 20 x 40 50 x 50
2 30 x 60 20 x 40 50 x 50
1 30 x 60 20 x 40 50 x 50
1.5. Metodologi
Metodologi yang digunakan untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah
melakukan kajian literatur dan menganalisa perilaku penampang elemen-elemen
struktur terhadap beban. Kajian literatur meliputi pembahasan mengenai gaya gempa
pada bangunan serta pengaruh yang diperhitungkan, pembebanan pada bangunan,
dan perhitungan momen inersia.
Modul bangunan yang dirancang adalah bangunan 4 lantai dengan struktur
utama kolom dan balok. Setelah modul bangunan ditetapkan, pertama kali akan
dilakukan analisis sensitivitas elemen struktur terhadap perubahan inersia
penampang. Analisis ini berguna untuk melihat seberapa besar pengaruh reduksi
momen inersia yang akan mempengaruhi kinerja elemen-elemen struktur dalam
menahan beban-beban yang bekerja. Analisis ini dilakukan dengan bantuan Program
Sap 2000.
Universitas Sumatera Utara
-
1.5. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan tugas akhir ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi gambaran secara umum mengenai latar belakang permasalahan, tujuan
tugas akhir, ruang lingkup, dan sistematika laporan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi ilmu-ilmu dasar yang diperlukan dalam bahasan, pertimbangan-
pertimbangan sebelum melakukan analisis struktur. Selain itu akan ditampilkan
studi-studi yang telah dilakukan berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
BAB III STUDI KASUS DAN PEMODELAN
Berisi gambaran umum kasus struktur yang akan ditinjau, deskripsi elemen
struktur, data-data parameter desain, dan beban-beban yang bekerja.
BAB IV ANALISIS PENAMPANG DAN PEMBAHASAN
Berisi pembahasan mengenai studi kasus yang ditinjau. Pada bab ini, akan
didapatkan perilaku penampang model-model elemen struktur yang telah didesain
dengan peraturan yang ada terhadap beban-beban rencana.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Menyajikan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tugas akhir dan
memberikan saran perbaikan untuk selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara