Ch. Heni (6).docx · Web viewPerhitungan efektivitas iklan pada media jejaring sosial akan...

29
OFFICIAL ACCOUNT LINE SEBAGAI MEDIA PROMOSI INDOSAT OOREDOO (Studi Efektivitas Media Jejaring Sosial “Official Account” LINE Sebagai Media Promosi Indosat Ooredoo Di Kalangan Pengguna Official Account LINE) Ch. Heny Dwi Surwati Avininda Astrieannafi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The rapid development of internet technology encouraged the emergence of many new social media. One of them was LINE social network. The number of Indonesian LINE user reached 23 million in 2013. LINE provided “Official Account” feature as facilities to promote a company's brand. In this study the selected brand was Indosat Ooredoo which had followers 4.13 million in November 25th 2015. The purpose of this study was to determine the effectiveness of social media LINE "official account" as Indosat Ooredoo media campaign and to find out the effect of interest in the purchase on the Indosat Ooredoo promotion among the LINE official account user.This study is a descriptive type. The technique of collecting data used questionnaires. The sample in this study were 100 respondents of Indosat Ooredoo LINE official account user with a non-probability sampling techniques. The measurement type of this study was a quantitative method. The method to measure the effectiveness relied on Customer Response Index (CRI) method which was modified by AISAS model that was developed by Densu 1

Transcript of Ch. Heni (6).docx · Web viewPerhitungan efektivitas iklan pada media jejaring sosial akan...

OFFICIAL ACCOUNT LINE SEBAGAI MEDIA PROMOSI

INDOSAT OOREDOO

(Studi Efektivitas Media Jejaring Sosial “Official Account” LINE Sebagai

Media Promosi Indosat Ooredoo Di Kalangan Pengguna

Official Account LINE)

Ch. Heny Dwi Surwati

Avininda Astrieannafi

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThe rapid development of internet technology encouraged the emergence

of many new social media. One of them was LINE social network. The number of Indonesian LINE user reached 23 million in 2013. LINE provided “Official Account” feature as facilities to promote a company's brand. In this study the selected brand was Indosat Ooredoo which had followers 4.13 million in November 25th 2015.

The purpose of this study was to determine the effectiveness of social media LINE "official account" as Indosat Ooredoo media campaign and to find out the effect of interest in the purchase on the Indosat Ooredoo promotion among the LINE official account user.This study is a descriptive type. The technique of collecting data used questionnaires. The sample in this study were 100 respondents of Indosat Ooredoo LINE official account user with a non-probability sampling techniques. The measurement type of this study was a quantitative method. The method to measure the effectiveness relied on Customer Response Index (CRI) method which was modified by AISAS model that was developed by Densu Advertising Agency. The CRI, which were modified with non-linear AISAS concept,calculation resultswere as follows: CRI AISAS was 2,38%, CRI AISA was 6.82%, CRI AISS was 11.37%, and CRI AIS 12.88%. Besides from the promotion which affect the interests of purchase showed the following results: product 48, price 70, discount 73.

The conclusion from this study was the promotion using LINE official account was ineffective. Because the results showed that each model is lower than which of no Attention, no Interest, no Search, no Action, and no Share. Promotion which affect the interests in purchase the most was discount.Keywords: Social Media, Effectiveness, CRI AISAS, Promotion

1

Pendahuluan

Masyarakat sekarang tidak bisa lepas dari internet, dimana internet

merupakan perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini. Internet

membuat komunikasi tanpa batas, baik negara maupun budaya. Kemajuan

teknologi di bidang informasi memungkinkan masyarakat menyampaikan

informasi kepada khalayak luas, dalam waktu yang singkat, dalam bentuk yang

menarik dan dengan isi pesan yang semakin nyata dan akurat. Internet

menjanjikan kecanggihan teknologi informasi di masa mendatang dan

perkembangan internet yang akan terus maju.

Pembangunaan teknologi informasi dan peningkatan pengguna akan

sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing secara terus

menerus. Perkembangan penggunaan internet melalui media smartphone di jaman

sekarang sangat mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Menurut lembaga

riset pasar e-Marketer,  populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada

2014. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia

diproyeksikan bakal mencapai 3 miliar orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya,

pada 2018, diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi bakal mengakses

internet, setidaknya sekali tiap satu bulan.

Kelebihan LINE ketimbang WhatsApp dan sebangsanya, tidak cuma

sekedar sebagai alat berkomunikasi, LINE sudah merupakan sarana aplikasi

media jejaring sosial dengan berbagai fitur dan added values. LINE telah

mengambil alih kancah internet dengan memotivasi para pengguna untuk tidak

hanya mengikuti mereknya tetapi juga untuk berinteraksi, sehingga kini LINE

sudah berhasil menarik banyak perhatian, terutama dari dunia marketing.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Line, lebih dari setengah

pengguna perempuan aplikasi ini telah mengikuti merek Line, 63% dari seluruh

pengguna telah membaca pesan-pesan yang dikirim oleh Line, 32% telah

menggunakan kupon yang dikirim oleh Line, dan 27% telah meng-klik setidaknya

satu link yang direkomendasikan oleh Line.

Official account merupakan akun resmi LINE yaitu layanan ini

memungkinkan pembisnis membuat akunnya sendiri. Perusahaan dapat

2

menyebarkan pesan ke seluruh pengguna dengan akun pertemanan mereka,

memasang promosi di Timeline, dan lainnya. Akun perusahaan ditampilkan dalam

platform LINE, yang memungkinkan perusahaan menjangkau seluruh kalangan

pengguna pada skala media massa. Perusahaan dapat menggunakan fasilitas Line

untuk menawarkan kupon atau program promosi lainnya. LINE akan memberikan

biaya ekstra bila pemasang promosi ingin membuat cap sponsor, yaitu sejenis

emoticon atau stiker lucu yang kini sedang nge-tren.

Para pemasang promosi pada umumnya memiliki insentif untuk selalu

menggunakan Line dalam jangka waktu panjang karena jika berhenti melakukan

pembayaran, itu berarti akun perusahaan bisnis akan dihapus dan tidak hanya akan

kehilangan follower tetapi juga konten yang sudah buat. Berbagai perusahaan

yang memiliki brand terkenal menggunakan LINE untuk mengiklankan produk

mereka. Brand yang bergabung dengan LINE seperti XL 123, UNIQLO

INDONESIA, Cornetto, Starbucks Indonesia, Fanta Indonesia, Coca-Cola

Indonesia, Telkomsel, Indosat, Indomaret, Alfamart, Samsumg Mobile, LG

Mobile, dan lain-lain. Salah satu keberhasilan Line dapat memikat hati pengguna

smartphone dengan promosi yang agresif.

Semakin banyak pengguna media jejaring sosial yang menggunakan LINE

sehingga membuat penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui

bagaimana efektivitas penggunaan aplikasi media jejaring sosial LINE sebagai

media promosi Indosat Ooredoo. Peneliti memilih salah satu official account yaitu

Indosat Ooredoo karena para pengguna LINE terutama anak muda yang

mengikuti official account Indosat Ooredoo sekitar 4,13 juta pada 25 November

2015 dalam kategori brand.

Peneliti mengambil populasi para pengguna LINE yang mengikuti official

account Indosat Ooredoo terutama anak muda berusia 15 sampai 25 tahun karena

mereka mengerti dan mengetahui tentang promosi yang dilakukaan oleh official

account Indosat Ooredoo. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk

meneliti official account LINE Sebagai Media Promosi Indosat Ooredoo.

3

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah efektif media jejaring sosial “official account” LINE sebagai media

promosi Indosat Ooredoo di kalangan pengguna official account LINE ?

2. Apakah promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official

acoount” LINE mempengaruhi minat pembelian di kalangan pengguna

official account LINE ?

Tinjuan Pustaka

a. Komunikasi

Komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan

dalam bentuk pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2006: 27). Secara

etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa

Latin communicati, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti

communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu semua

makna mengenal satu hal.

Adapun unsur-unsur dalam proses komunikasi yaitu:a. sender ialah komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.b. encoding ialah penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam

bentuk lambang.c. message ialah pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.d. media ialah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.e. decoding ialah pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. receiver ialah komunikan yang menerima pesan dari komunikatorg. response ialah tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterpa pesan.h. feedback ialah umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan kepada komunikator.i. noise ialah gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi

sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda

4

dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya (Effendi, 1990: 10).

b. Komunikasi Massa

Menurut Rakhmat (2004), komunikasi massa diartikan sebagai jenis

komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,

heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan

yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Definisi yang paling

sederhana tentang komunikasi massa adalah “Mass communication is

messages communicated through a mass medium to a large number of

people” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat 2012: 186).

Karlinah, dkk, (2009: 52) menyebut efek pesan media massa yaitu:

1. Efek Kognitif

Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas

tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam

mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan

keterampilan kognitifnya. Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada

apa yang diketahui, difahami, atau diapresiasi khalayak. Efek ini

berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau

informasi.

2. Efek Afektif

Efek Afektif ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak agar menjadi

tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi

yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan

iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

3. Efek Behavioral

Efek Behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam

bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Merujuk pada perilaku nyata

5

yang diamati yang meliputi pola-pola tindakan atau kebiasaan

berperilaku.

c. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk

dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan

pesan adalah apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Dalam

bauran pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi.

Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti

yang dijelaskan di atas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan,

publisitas serta perusahaanan langsung (Setiadi, 2003:250).

Menurut Duncan dalam Rangkuti (2009: 29) komunikasi pemasaran

terpadu (Integrated Marketing Comunication) adalah proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jadi komunikasi pesaran

terpadu merupakan suatu sinergi, kreativitas, integrasi dan komunikasi

pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan beragam elemen

komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang paling saling

mendukung. Manusia akan dapat mempertahankan komunikasi terpadu dari

waktu kewaktu apabila dalam perkembangannya, komunikasi kita dianggap

benar sesuai keadaan dan karakteristik mereka yang ada.

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Swastha dan Irawan (1990) promosi

adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong

permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Swastha

dan Irawan (1990) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

6

Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010:134)

terbagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru

2. Mengingatkan pelanggan tentang merek perusahaan

3. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli

Promosi membuat orang yang pada awalnya tidak menyukai sebuah produk

akan menjadi menyukai dan mencoba sebuah produk tersebut.

e. Media Promosi

Media promosi disini memiliki arti umum sebagai suatu sarana untuk

mengkomunikasikan suatu produk, jasa, gambar, perusahaan atau yang lain

untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi juga sebagai

sarana untuk komunikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiriyanto, 2005:15).

Media promosi dibagi menjadi 2 jenis dalam periklanan yaitu:

1. Above The Line (ATL) atau Media Lini Atas.

Pemasaran atau marketing Above The Line (ATL) merupakan pemasaran

produk atau jasa yang menggunakan media massa. Media yang digunakan

biasanya adalah media televise, radio, media cetak, internet, dan

sebagainya. ATL merupakan media tidak langsung yang mengenai

audience karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

2. Below The Line (BTL) atau Media Lini Bawah.

Below The Line (BTL) merupakan aktifitas marketing atau promosi yang

dilakukan ditingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya

adalah merangkul konsumen agar tertarik dengan suatu produk. BTL

merupakan media langsung yang mengenai audience, contohnya: program

bonus atau haidah, event, pembinan konsumen, dan sebagainya

(belajarpemasaran.wordpress.com: 2009) .

f. Media Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana (2004) Media adalah peralatan atau kegiatan

yang menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan seseorang

memperoleh keterampilan, pengetahuan dan sikap. Wujud media bias tertulis

maupun lisan, manual, elektrik atau elektronik dan sebagainya. Media

7

komunikasi sangat mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi. Media

Komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah

penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk memcapai

tujuan yang ditentukan.

Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat

bahwa media komunikasi adalah suatu ekstensi manusia yang

memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak

langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan ini, media komunikasi

mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon, bahwa jalan raya dan jalan

kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi

dengan orang lain.

g. Media Massa

Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak pemerintah atau negara. Media massa tersebut sebagai wadah untuk menyalurkan informasi yang merupakan perwujudan dari hak asasi manusia dalam kehidaupan ermasyarakat dan bernegara, dalam diri media massa juga terselubung kepentingan-kepentingan yang lain, misalnya kepentingan kapitalisme modal dan kepentingan keberlangsungan lapangan pekerjaan bagi karyawan dan sebagainya.

Melvin L. Defleur dan Sandra Ball (Bungin, 2001:21), memberikan

gambaran terhadap ketiga efek perubahan tersebut:

1. Efek kognitif adalah informasi yang diberikan media massa kadang

bersifat ambigu (mendua), informasi kadang simpang-siur, hal ini

menyebabkan masyarakat sulit mempercayai kebenaran informasi media.

Efek kognitif dapat mengubah nilai yang ada saat ini dan telah terpelihara

oleh masyarakat karena nilai itu terbentuk berdasarkan pula pada

pengetahuan masyarakat sebelumnya mengenai obyek nilai itu sendiri.

8

2. Efek afektif yaitu berhubungan dengan emosi dan perasaan, yang

tercermin dalam sikap suka dan tidak suka, takut, benci, cinta, kasihan

dan sebagainya. Efek afektif ini lebih banyak berhubungan dengan

ketidakpekaan, ketakutan kegelisahan, moral dan alienasi yang dialami

individu.

3. Efek perilaku individu sangat berhubungan dengan hasil perluasan efek

kognitif dan afektif, yang mengarahkan kepada individu untuk

mengerjakan sesuatu.

h. New MediaSaat ini perkembangan teknologi sangatlah cepat dan mempermudah

dalam segala hal. New media atau media baru merupakan istilah yang

sekarang digunakan dalam semua bentuk media komunikasi massa.

Teknologi komunikasi yang mempunyai fitur yang terbaru dalam bentuk

digital sebagai alat untuk berkomunikasi manusia.

New media atau media baru merupakan istilah yang digunakan untuk

semua media komunikasi yang berlatar belakang teknologi komunikasi dan

informasi. Istilah media baru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah

mencangkup seperangkat teknologi komunikasi terpaan yang semakin

berkembang dan beragam (McQuail, 2011). Media baru dapat berarti “sebuah

rangkaian perubahan yang luas pada produksi media, distribusi media, dan

penggunaan media” (Lister, M., Dovey, J., Giddings, & Kelly, K., 2003, p.9).

i. Media SosialMedia sosial merupakan media online dimana para pengguna dengan

mudah menggunakan dalam mendapatkan informasi dan memberikan

informasi dengan mudah dan cepat. Dengan pesatnya perkembangan media

sosial sekarang membuat orang mempunyai media sosial sendiri. Media

sosial yang mudah digunakan dan mudah dijangkau dari segi materi.

Pengguna media sosial dapat mengakses berbagai informasi lewat sosial

media hanya menggunakan internet denga biaya yang tidak besar. Pengguna

dapat memberikan atau memperoleh informasi dari berbagai dunia tentang

peristiwa – peristiwa yang terjadi.

9

Media sosial juga mampu memberikan kemudahan untuk

berkomunikasi jarak jauh. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein

mendefinisikan mesia sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web.2.0, dan

memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0

menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam berbagi bentuk

yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs,

micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating dan bookmark sosial

(Kaplan dan Haenlein, 2010; Weber 2009).

j. Media Jejaring SosialMedia jejaring sosial ini diluncurkan pertama kali pada tahun 1997

yang dikenal dengan SixDegress.com. Dimana situs ini awalnya

memungkinkan pengguna membuat profilnya sendiri dan menunjukan daftar

teman-temannya. Profil disini akan menjelaskan biodata kita seperti usia,

lokasi, kesenangan dan hobi serta halhal lain yang bisa menggambarkan

pengguna (Boyd & Ellison, 2007, Chap 2).

Media jejaring sosial menurut Boyd dan Ellison (Sosiawan, 2011: 69)

merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan

penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia,

serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs

tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil

pengguna, yang didalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Situs

jejaring sosial membangun komunitas online bagi orang-orang untuk berbagi

hobi (ketertarikan) dan aktivitas atau bagi siapa saja yang suka bereksplorasi

dengan ketertarikan dan aktivitas (Kluemper dan Rosen, 2009: 568).

Layanan yang diberikan oleh masing-masing media jejaring sosial

berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut yang membuat keunggulan

dan ciri khas dari media jejaring sosial tersebut. Namun pada umumnya

media jejaring sosial memberikan layanan berupa chating, email, berbagi

pesan, berbagi foto dan video, blog, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri

pengguna media jejaring sosial setiap tahun bertambah terus menerus

10

sehingga banyak juga layanan yang diberikan kepada pengguna. Macam-

macam aplikasi media jejaring sosial yang disediakan oleh smartphone,

seperti Path, LINE, Instagram, Whatsapp, Blackberry Messenger, dan lain-

lain. Selain aplikasi yang tersedia pada smartphone, ada juga aplikasi yang

tersedia pada situs, contohnya Twitter, Linkedln, Facebook, Wikipedia,

Google Plus, dan lain-lain.

k. EfektivitasMenurut Bernard (dalam Anoraga, 2007:178) bahwa “efektivitas

adalah suatu tindakan dimana tindakan itu akan efektif apabila telah mencapai

tujuan yang telah ditentukan” sedangkan, Anogara (2007:178) menyatakan

bahwa “efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang lebih

dikaitkan dengan hasil kerja.

Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana

dalam jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas

menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkannya. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin

tinggi efektivitasnya (Siagian, 2001: 24).

Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang

telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan

suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya.

Terdapat beberapa cara pengukuran terhadap efektivitas, sebagai berikut:

1. Keberhasilan program

2. Keberhasilan sasaran

3. Kepuasan terhadap program

4. Tingkat input dan output

5. Pencapaian tujuan menyeluruh (Campbell, 1989:121).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan teori CRI

(Customer Response Index) dan akan dimodifikasi pada konsep AISAS. CRI

11

dikembangkan oleh Roger Best sebagai alat pengukur efektivitas iklan

dengan menggunakan respons audiens penonton iklan sebagai indikatornya,

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah teori CRI (Costumer

Response Index), CRI adalah salah satu cara untuk mengukur efektivitas

komunikasi yang dijalankan oleh pengiklan. CRI merupakan hasil perkalian

antara awareness (kesadaran), comprehend (pemahaman konsumen), interest

(ketertarikan), intentions (maksud untuk membeli), dan action (tindakan

pembelian).

CRI menampilkan proses pembelian yang berawal dari munculnya

awareness konsumen, hingga pada akhirnya mampu mengarahkan konsumen

pada suatu aktivitas action. CRI dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk

mengukur efektivitas iklan, karena komunikasi pemasaran sangat berperan

penting dalam membangkitkan iklan yang efektif (Durianto,2003:48). Model

Customer Response Index memiliki hasil akhir atau output berupa Customer

Response Index (CRI) yang berbentuk persentase jumlah audiens yang telah

melalui tahapan Hirarki Respons secara keseluruhan, mulai dari awareness

hingga action. Perhitungan efektivitas iklan pada media jejaring sosial akan

menggunakan modifikasi CRI pada konsep AISAS yang dapat digunakan

untuk mengukur efektifitas iklan online.

Konsep AISAS digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas iklan pada

aplikasi yang ada pada media jejaring sosial. Konsep AISAS mencangkup

lima dimensi, yaitu Attention, Interest, Search, Action dan Share. Konsep

AISAS adalah pengembangan dari konsep AIDMA yang ditemukan Rolland

Hall pada tahun 1920. Konsep AIDMA adalah proses yang mengarahkan

konsumen untuk membeli beberapa produk.

Konsep AIDMA menggambarkan hal pertama yang ingin dicapai adalah

membuat konsumen menjadi sadar akan produk (Attention), lalu

mendapatkan ketertarikan (Interest), kemudian memunculkan keinginan

untuk mendapatkan produk atau jasa yang diiklankan (Desire), kemudian

menghafalnya (Memory), dan tahap terakhir adalah melakukan pembelian

(Action). Konsep AIDMA berasumsi pada tindakan yang diambil oleh orang

12

yang menonton Televisi sebagai media beriklan, dilihat dari satu konsep yaitu

menghafal atau melihat secara berulang (Memory), bukan perilaku orang

yang belanja di toko-toko konvensional (Sugiyama dan Andree, 2011:55).

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif tipe deskriptif dengan

metode survei. Penelitian metode survei adalah metode riset yang menggunakan

kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data untuk memperoleh informasi

tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu

(Kriyantono, 2006:60).

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui mengapa suatu situasi

atau kondisi tercipta atau apa yang mempengaruhinya (Kriyantono, 2006:61).

Penelitian deskriptif ini dapat diartikan dengan proses pemecahan masalah yang

diselidiki dalam menggambarkan keadaan pengguna media jejaring sosial LINE

pada saat penelitian berlangsung berdasarkan fakta yang ada. Setelah

mendapatkan hasil analisis dari efektivitas berdasarkan metode CRI yang

dimodifikasi pada konsep AISAS, selanjutkan akan dilihat apakah promosi media

jejaring sosial tersebut efektif atau tidak dan promosi yang ada mempengaruhi

minat permbelian atau tidak terhadap terhadap pengguna media jejaring LINE

yang mengikuti official account Indosat Ooredoo.

Sajian dan Analisis Data

a. Efektifitas media jejaring sosial “official account” LINE sebagai media

promosi Indosat Ooredoo

Dari hasil yang telah ada pada tahap attention dan interest mempunyai

hasil yang efektif sedangkan pada tahap search, action dan share mempunyai hasil

yang tidak efektif. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan dari promosi karena hasil

yang didapat menunjukkan bahwa pada tahap action tidak efektif. Sedangkan

tujuan dari promosi adalah pembelian terhadap sebuah produk oleh konsumen.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa responden memproses promosi dengan

cara yang berbeda-beda.

13

Tidak semua responden melakukan tahap attention sampai tahap action

atau tahap share tetapi ada juga hanya melakukan pada tahap attention dan tidak

sampai pada tahap action atau share. Dapat dilihat dari hasil di atas pada tahap

attention sebesar 84%, interest menurun sebesar 73%, search menurun sebesar

53%, selanjutnya pada tahap action menurun sebesar 35% dan pada tahap share

menurun kembali sebesar 21%. Hal tersebut dikarenakan model AISAS yang

tidak linier, yaitu konsumen bisa melompati salah satu atau lebih tahapan.

Sehingga hasil tersebut menjelaskan bahwa promosi dengan menggunakan media

jejaring sosial Line adalah tidak efektif.

Promosi menggunakan media jejaring sosial saat ini sangat diminati oleh

para pembisnis tetapi dalam promosi menggunakan official account line ini

kurang memberikan hasil yang diinginkan karena konsumen tidak semua

melakukan pembelian akan produk. Official account memberikan ruang kepada

pembisnis untuk mempromosikan produk mereka, akan tetapi jika isi dari promosi

tersebut kurang menarik maka konsumen hanya mengetahui isi promosi tersebut

tapi tidak melakukan pembelian.

a. Perhitungan berdasarkan model AISAS menunjukkan bahwa model AISAS

dengan nilai CRI 2,39% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai

media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share

adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI masih lebih rendah dari

pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%, yang tidak Interest

sebesar 22,68%, yang tidak Search sebesar 28,82, yang tidak Action 21,12%

yang tidak Share sebesar 8,99%.

b. Perhitungan berdasarkan model AISS menunjukkan bahwa model AISS

dengan nilai CRI 6,82% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai

media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share

melewati tahap action adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI

masih lebih rendah dari pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%,

yang tidak Interest sebesar 22,68%, yang tidak search sebesar 28,82%, yang

tidak Share sebesar 25,67%.

14

c. Perhitungan berdasarkan model AISA menunjukkan bahwa model AISA

dengan nilai CRI 11,37% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai

media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap action

adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI masih lebih rendah dari

pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%, yang tidak Interest

sebesar 22,68%, yang tidak Search sebesar 28,82%, yang tidak Action sebesar

21,12%.

d. Perhitungan berdasarkan model AIS menunjukkan bahwa model AIS dengan

nilai CRI 12,88% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai media

promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share melewati

tahap search dan action adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI

masih lebih rendah dari pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%,

yang tidak Interest sebesar 22,68%, yang tidak Share sebesar 48,44%.

b. Pengaruh promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official

acoount” LINE terhadap minat pembelian di kalangan pengguna official

account LINE

Berdasarkan penelitian ini tentang pengaruh media jejaring sosial “official

account” LINE sebagai media promosi indosat ooredoo terhadap minat pembelian

dikalangan pengguna official account LINE yaitu didapat hasil produk sebesar 48,

harga 70 dan diskon 73. Dari data yang didapat bahwa presentase diskon

mempunyai nilai yang paling tinggi dibanding presentase produk dan harga. Dari

ketiga kategori yang diambil sesuai isi pesan yang ada pada official account

indosat ooredoo, promosi yang mempengaruhi minat pembelian konsumen adalah

pada kategori diskon.

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 2001:253).

15

Dari temuan penelitian ini promosi merupakan hal penting untuk membuat

konsumen melakukan tindakan pembelian. Dalam penelitian ini diketahui bahwa

promosi diskon dapat membuat konsumen melakukan tindakan pembelian.

a. Mengetahui Produk pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden

berdasarkan Produk pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian adalah tidak berpengaruh dengan presentasi 48%.

b. Mengetahui Harga pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden

berdasarkan Harga pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian adalah berpengaruh dengan presentasi 70%.

c. Mengetahui Diskon pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden

berdasarkan Diskon pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi

minat pembelian adalah tidak berpengaruh dengan presentasi 73%.

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa efektivitas Official Account LINE Sebagai Media

Promosi Indosat Ooredoo dengan perhitungan CRI dalam penelitan ini adalah

tidak efektif, karena presentase responden dalam perhitungan CRI yang

paling tinggi hanya pada tahap attention dan interest sedangkan search,

action dan share memperoleh hasil rendah. Hasil dengan menggunakan

model AISAS, AISS, AISA, AIS tidak efektif karena presentase yang

diperoleh rendah, perhitungan CRI nilainya sebagai berikut : CRI AISAS

sebesar 2,38%, CRI AISA sebesar 6,82%, CRI AISS sebesar 11,37%, dan

CRI AIS sebesar 12,88%.

2. Promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official acoount” LINE

mempengaruhi minat pembelian di kalangan pengguna official account LINE

didapatkan hasil sebagai berikut: Diskon pada Official Account Indosat

16

Ooredoo mempengaruhi minat pembelian dengan jumlah 73. Hasil tersebut

lebih tinggi daripada produk 48, dan harga 70.

Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, bersadarkan hasil penelitian

yang dilakukan, maka berikut dapat disimpulkan beberapa saran yang mungkin

akan berguna bagi pihak – pihak terkait :

1. Bagi pihak pengguna LINE, lebih memperhatian promosi yang ada pada

Official Account Indosat Ooredoo karena banyak promosi yang menarik dan

bermanfaat untuk pengguna Official Account.

2. Bagi penelitian selanjutnya, dalam pengumpulan data sebaiknya dilakukan

tidak hanya melalui kuesioner saja tetapi dapat dilengkapi dengan wawancara

sehingga data dan informasi yang diperoleh lebih mendalam.

3. Bagi perusahaan, untuk lebih meningkatkan promosi, meningkatkan inovasi

dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna LINE

sehingga produk yang ditawarkan lebih dikenal dan lebih diminati.

Daftar Pustaka

Anoraga, Panji. (2007). “Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam Era Globalisasi”. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardiant, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. (2009). “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”. Bandung : Rafika Offset.

Bungin, Burhan. (2001). “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Boyd, & Ellison. (2007). “Social Network Site: Definition, history and scholarship”. Retrevied September 20, 2012, form http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison.html

Campbell. (1989). “Riset dalam Efektivitas Organisasi, Terjemahan Sahat Simamora”. Jakarta: Erlangga.

Durianto, Darmadi, Sugiarto, Widjaja & Supraktino. (2003). “Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Effendy, Onong Uchjana. (1990). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

. (2006). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2003). “Proses belajar Mengajar”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

17

https://belajarpemasaran.wordpress.com/2009/01/27/atl-btl-ttl/Kaplan, Andreas. M. dan Haenlein, Michael. (2010). “Users of the world, unite!

The challenges and opportunities of Social Media”. Business Horizons.Kluemper, D.H. dan Rosen, P.A. (2009). “Future Employment Selection Methods:

135 Evaluating Social Networking Websites,” Journal of Managerial Psychology, Vol. 24, No. 6, pp. 567-580.

Kriyantono, R. (2006). “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Jakarta: Kencana.Kuncoro, Mudrajad. (2010). “Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan”.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Lister M, Dovey J, Giddings S, Grant I, dan Kelly K. (2003). “New media: A

Critical Reader”. New York: Routhledge.McQuail, Denis. (2011). “Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar”. Jakarta:

Erlangga.Mulyana, Deddy. (2004). “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”. Bandung:

Rosdakarya.Pujiriyanto. (2005). “Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer)”.

Yogyakarta: CV Andi Offset.Rakhmat, Jalaluddin. (2004). “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: Remaja

Rosdakarya. . (2012). “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.Rangkuti, Freddy. (2009). “Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus

Integrated Marketing Communication”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setiadi, Nugroho. J. (2003). “Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Kencana.

Siagian P, Sondang. (2001). “Definisi Efektifitas”. Jakarta : PT Bumi aksara.

Sobur, Alex. (2004). “Analisis Teks Media Suatu pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing”. Bandung : PT Remaja RosdaKarya.

Sosiawan, E. (2011). “Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Interaksi dan Komunikasi di Kalangan Mahasiswa”. Jurnal ISSN 1410-4628 http://jurnaledvokasi.files.wordpress.pdf. (diunduh 15 Desember 2015).

Sugiyama, Kotaro & Andree, tim. (2011). “The Dentsu Way”. New York : McGraw Hill.

Swastha dan Irawan. (1990). “Manajemen Pemasaran Modern”. Yogyakarta: Liberty.

18