Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

9
Persahabatan yang Mengesankan Bel masuk telah berbunyi. Pelajaran pertama hari ini adalah matematika. Pak Ritzi datang telat jadi suasana kelas sangat ramai. “Maaf ya anak-anak saya datang terlambat karena sebelumnya ada urusan penting,” ucap Pak Ritzi sambil mengeluarkan setumpuk soal.“ ... baiklah kita berdoa bersama sebelum memulai pelajaran,” lanjut Pak Ritzi. “Sikap siap, berdoa mulai,” ucap Doni. “Selesai, memberi salam,” ucap Doni. “Pagi, Pak!” seru siswa-siswi. “Pagi anak-anak, hari ini kita mengadakan ulangan harian, masukkan buku-buku kalian dan siapkan dua lembar kertas kosong,” perintah Pak Ritzi. Dan dimulailah ulangan harian matematika kelas 9A. Beberapa siswa terlihat kesusahan dalam mengerjakan ulangan harian tersebut. Saat bel istirahat berbunyi, ulangan pun selesai, lembar jawab para siswa segera dikumpulkan kepada Pak Ritzi. Di kantin pada jam istirahat terlihat Roger dan kawan- kawan sedang berkumpul dan membicarakan sesuatu. “Eh, teman-teman, Fahri ulang tahun nih, dia mau ngajak kita makan-makan, iya kan Ri?” tanya Roger. “Haha iya bener, kalian semua mau pada ikut ngga, nih?” tanya Fahri. “Wah, kita pasti ikut kok, masa tawaran makan-makan kita tolak,” canda Furhan. Saat mereka sedang bercakap-cakap, Helmi lewat, dan Roger memanggilnya. “Helmi, sini gabung bareng kita, nanti siang sepulang sekolah ikut kita makan-makan yuk!” ajak Roger.

description

silahkan dibaca , monggoh :)cerita ini adalah cerpen belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, karakter ataupun peristiwa. :) danke im Voraus . Lesen Sie bitte vor ! haha Just kidding friend .. zum Spass :D

Transcript of Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

Page 1: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

Persahabatan yang MengesankanBel masuk telah berbunyi. Pelajaran pertama hari ini adalah matematika. Pak Ritzi

datang telat jadi suasana kelas sangat ramai. “Maaf ya anak-anak saya datang terlambat karena sebelumnya ada urusan penting,”

ucap Pak Ritzi sambil mengeluarkan setumpuk soal.“ ... baiklah kita berdoa bersama sebelum memulai pelajaran,” lanjut Pak Ritzi.

“Sikap siap, berdoa mulai,” ucap Doni. “Selesai, memberi salam,” ucap Doni.

“Pagi, Pak!” seru siswa-siswi. “Pagi anak-anak, hari ini kita mengadakan ulangan harian, masukkan buku-buku kalian dan siapkan dua lembar kertas kosong,” perintah Pak Ritzi.

Dan dimulailah ulangan harian matematika kelas 9A. Beberapa siswa terlihat kesusahan dalam mengerjakan ulangan harian tersebut. Saat bel istirahat berbunyi, ulangan pun selesai, lembar jawab para siswa segera dikumpulkan kepada Pak Ritzi.

Di kantin pada jam istirahat terlihat Roger dan kawan-kawan sedang berkumpul dan membicarakan sesuatu.

“Eh, teman-teman, Fahri ulang tahun nih, dia mau ngajak kita makan-makan, iya kan Ri?” tanya Roger.

“Haha iya bener, kalian semua mau pada ikut ngga, nih?” tanya Fahri.

“Wah, kita pasti ikut kok, masa tawaran makan-makan kita tolak,” canda Furhan.

Saat mereka sedang bercakap-cakap, Helmi lewat, dan Roger memanggilnya.

“Helmi, sini gabung bareng kita, nanti siang sepulang sekolah ikut kita makan-makan yuk!” ajak Roger.

“Hm, aku sih mau aja. Tapi aku tanya sama Sunny dulu,” jawab Helmi dengan ragu.

“Oke, nanti kabarin kita yah!” ucap Furhan.

Helmi duduk di bangku SMP kelas 9A, teman dekatnya yaitu Sunny, Doni, dan Affin. Ia sedang beristirahat di kantin dan membeli titipan untuk Sunny. Setibanya di kelas, ia menghampiri Sunny dan menyerahkan titipan Sunny.

“Sunny, aku ijin ya untuk ikut makan-makan bareng Roger dan teman-temannya siang ini, boleh kan?” tanya Helmi.

“Apa kau bilang? Kau akan pergi makan-makan dengan Roger dan kawan-kawannya?” tanya Sunny dengan sindiran. Tidak boleh!” bentak Sunny.

“Tapi Sunny ... “ belum selesai Helmi berbicara Sunny memotong ucapannya. “Gini aja deh, kamu ikut kita aja untuk makan-makan, tapi jangan sama Roger dan kawan-kawannya!” perintah Sunny.

“Hm, baiklah, aku batalin dulu janjiku sama mereka yah?” tanya Helmi.

Page 2: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

“Oke!” jawab Sunny setuju.

Tiba-tiba Rinny menghampiri Sunny. “Sunny, aku boleh kan ikut kalian makan-makan nanti siang?” tanya Rinny. “Boleh banget dong, apa sih yang ngga boleh buat pacar aku?” canda Sunny. “Aku ajak Caitlin juga ya!” ucap Rinny lagi. “Yaps!” jawab Sunny setuju.

Sementara itu, Helmi sedang mencari Roger dan kawan-kawannya. Rupanya Roger dkk sedang berada di perpustakaan. Helmi menghampiri mereka dengan raut yang sedih.

“Roger, Fahri, Furhan sebelumnya aku minta ma’af ya, aku nggak bisa ikut kalian karena Sunny,” kata Helmi dengan menyesal.

“Oh gitu, ya udah nggak apa-apa kok, Mi, kita ngerti alasannya,” kata Roger.

Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, siswa-siswi segera masuk kelas masing-masing. Pada jam ini kelas 9A masuk jam pelajaran olahraga. Berlanjut hingga jam pelajaran olahraga selesai, siswa-siswi diperbolehkan pulang karena semua guru akan menghadiri acara di sekolah lain.

Siangnya Fahri menelfon Indri dan Verissa dengan tujuan mengajak mereka makan-makan dalam rangka ulang tahun Fahri. Indri dan Verissa akan ikut, mereka mengajak Diani untuk ikut makan-makan pula.

Sesampainya Indri, Verissa, dan Diani di Restoran. Mereka bergabung dengan Fahri dan kawan-kawannya di meja yang sudah Fahri pesan.

“Kalian semua pesan apa saja yang kalian mau, asalkan jangan makanan dengan harga yang mahal!” canda Fahri. “Wah, kau ini, suka-suka kita dong, mau pesan apa yang kita mau, yang mahal juga boleh seharusnya!” balas Furhan.

Setelah acara makan-makan selesai, tiba-tiba Sunny dan kawan-kawannya datang ke restoran yang sama.

“Rupanya ada kalian disini, wah, selera makanku jadi hilang!” tegur Sunny. ”Eh, Sunny, biasa aja dong! Apaan sih maksudmu bilang gitu?” ucap Furhan kesal. “Udahlah, udah, mending kita pulang aja yuk!” lerai Fahri. “Kita cari tempat yang lain, aku males disini!” ajak Sunny. “Huh..nyebelin banget sih si Sunny,” keluh Furhan.

Sunny dan kawan-kawannya mencari restoran lain, setelah mereka menemukan restoran lain. Mereka memesan makanan dan saling berbincang satu sama lain. Tiba-tiba Sunny mempengaruhi teman-temannya untuk tidak berteman dengan Roger dkk.

“Teman, sebaiknya kalian jauh-jauh deh dari Roger dan kawan-kawannya!” hasut Sunny.

“Ih apaan sih, kok kaya gituh, nggak baik tau...,” ucap Caitlin.

“Diam kamu Caitlin, kalau kalian nggak pada mau, nggak ku bayarin nih semua makanan yang kalian pesan,” ucap Sunny dengan kesal.

Mereka semua hanya diam, walaupun mereka semua dalam hati merasa kesal kepada Sunny. Setelah makan bersama itu selesai, Sunny mengajak Helmi untuk berbincang-bincang, sementara teman lainnya pulang menuju ke rumah masing-masing.

Page 3: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

“Helmi, aku rasa selama ini kamu ngga pernah dapet nilai yang bagus dalam pelajaran apapun, kamu selalu yang terjelek di antara kita berempat,” ucap Sunny.

“Ma.. Maafin a..aku ya Sun..Sunny, aku u..ud..dah u..usaha semampuku, ta..tapi te..tep aja nilainya jelek,” ucap Helmi dengan gugup.

“Huh.. aku kadang ngrasa malu tau punya temen kaya kamu,” keluh Sunny. “mendingan kamu nggak usah deh temenan sama kita bertiga lagi!” bentak Sunny.

“Jangan gitu dong Sunny, aku akan buktiin deh kalau aku bisa dapet 100 waktu ulangan Pkn besok,” ucap Helmi memohon.

“Oke, aku tunggu buktinya besok!” ucap Sunny setuju.

Malamnya Sunny BBm-an dengan Rinny, pacarnya. Dia cerita dengan Rinny tentang kekesalannya dengan Helmi yang selalu mendapat nilai jelek.

Dalam BBmnya, percakapan mereka seperti :

Di lain tempat Helmi sedang mencurahkan isi hatinya tentang Sunny kepada Diani.

“Dian, aku mau curhat nih, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya?” tanya Helmi.

“Hehe, oke .. palingan cuma bilang sama Verissa dan Indri kok!” canda Diani.

“Yah, sama aja bilang ke yang lain dong!” ucap Helmi kesal. Helmi melanjutkan “Gini nih, si Sunny ngrasa malu punya temen kaya aku, karena aku selalu jelek nilainya, dan aku paling bodoh,” ungkap Helmi.

“Ya ampun, Sunny berlebihan banget sih, kamu yang sabar ya, Mi!” ucap Diani sambil menenangkan Helmi.

Keesokan harinya di sekolah. Bel masuk berbunyi, namun Guru Pkn belum juga memasuki kelas 9A. Sementara itu Sunny menghampiri Helmi, ia berkata pada Helmi bahwa hari ini Helmi harus membuktikan bahwa ia bisa mendapat nilai 100 pada ulangan PKn.

Beberapa menit kemudian, ibu Yulia Endah Pertiwi memasuki ruang kelas 9A.

Sunny : Rin, ku kesel nih sama si Helmi, dia selalu dapet nilai jelek, padahal aku,Doni, dan Affin selalu dapet nilai bagus. Tapi aku lagi ngasih dia kesempatan buat perbaikan dia.

Rinny : hm.. iya Sunny harusnya kamu malu punya temen kaya si Helmi itu tuh. Kenapa ngga di jauhin aja tuh anak ? lagian kan kamu ketua gengnya, jadi kamu berhak dong ninggalin si Helmi itu .. kalau dia sia-siain kesempatan yang uda kamu kasih, langsung tinggalin aja!

Sunny : bener juga kamu, pinter kamu Rin ! .

Rinny : oh ya dong , Rinny gituh :D hahaha

Page 4: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

“Baiklah anak-anak, kita mulai ulangan harian PKn. Siapkan selembar kertas, lalu tulis identitas kalian.”perintah Ibu Yulia.

Setelah ulangan selesai, lembar jawab para siswa segera dikumpulkan.

“Ibu, langsung dikoreksi sekarang ya,Bu!” pinta Sunny.

“Ya, langsung kita koreksi!” ucap Bu Yulia.

Ketika nilai Helmi disebutkan, ternyata Helmi hanya mendapatkan nilai 84.

Saat istirahat berlangsung, Sunny menghampiri Helmi.

“Helmi, terbukti kan kalau kamu nggak bisa dapetin nilai 100 di ulangan harian PKn ini,” ucap Sunny dengan sindiran.

“Ya sih, tapi beri aku kesempatan yang kedua dong, Sunny?” pinta Helmi.

Tiba-tiba suara Doni dan Affin mengejutkan mereka berdua.

“Andai saja, aku masih punya kesempatan kedua,” ucap Doni dan Affin sambil menyanyi.

“Kalian berdua ini membuat kaget orang saja sih!” bentak Sunny.

“Lagian kalian berdua kelihatan tegang sih, jadi kita mencairkan suasana dengan nyanyian, iya nggak fin?” canda Doni.

“Yoi, Bro!” jawab Affin.

“Ah sudah, pokoknya Helmi udah nggak usah temenan sama kita bertiga lagi, jauh-jauh sana , Mi!” usir Sunny.

“Wah, gawat nih si Sunny,” ucap Doni dan Affin berbarengan.

“Yang sabar ya Helmi, kita akan cari cara biar kamu tetep bisa berteman sama kita semua!” ucap Affin menenangkan.

Di lain tempat, Rinny dan Caitlin sedang bersandar di bawah pohon sambil memakan camilan.

“Rin, aku rasa kamu berlebihan deh sama apa yang kamu saranin ke Sunny, itu perbuatan nggak baik, Rin!” ucap Caitlin mengingatkan.

“Ah, nggak kok, biasa aja,” kata Rinny sambil mengunyah camilannya.

“Hm, yaudah deh, yang penting aku uda ingetin kamu!” keluh Caitlin.

Setelah pulang sekolah. Caitlin menghampiri Verissa, Indri, dan Diani. Caitlin berbisik-bisik kepada mereka tentang sebuah rencana. Verissa, Indri, dan Diani mengangguk setuju atas usul Caitlin. Lalu mereka segera menemui Roger dan kawan-kawannya untuk kumpul bersama membahas rencana yang diajukan Caitlin untuk membuat Sunny jera.

Di rumah Furhan, mereka langsung membahas kepada pokok permasalahan.

Page 5: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

“Teman, jujur nih aku udah sebel sama tingkah laku Sunny yang makin menjadi-jadi,” ungkap Caitlin.

“Wow, makin menjadi-jadi? Sunny jadi apaan, Caitlin?” canda Furhan.

“Huu, itu cuma istilah, Furhan! Bukan jadi apa-apa!” ucap Caitlin kesal.

“Haha, baru segitu aja uda marah,” goda Fahri.

Caitlin tidak menanggapi ucapan Fahri. Ia langsung melanjutkan kepada permasalahan Sunny. Caitlin menceritakan bagaimana Helmi dikeluarkan oleh Sunny. Lalu Caitlin mengusulkan supaya ia dan Verissa untuk menemui Doni dan Affin, tujuannya meminta bantuan mereka membuat Sunny jera dengan perbuatannya. Roger dan kawan-kawan serta Verissa, Indri, dan Diani setuju dengan usul Caitlin.

Besoknya Caitlin dan Verissa menemui Doni dan Affin tanpa sepengetahuan Sunny.

“Don, Fin , sini kalian!” undang Verissa.

“Ada keperluan apa kalian manggil kita? Kok tanpa Sunny?” tanya Affin dengan penasaran.

“Kita punya rencana buat bikin si Sunny jera, kalian mau bantu ngga?” tanya Caitlin.

“Wah, jelas dong kita mau!” jawab Affin dan Doni berbarengan.

“Gini caranya, pertama kalian pura-pura bersikap ngga peduli sama Sunny dengan cara mutusin persahabatan kalian sama dia, lalu kita biarin dia sendiri selama 3 hari. Kita akan minta bantuan sama Rinny untuk bantuin nyadarin si Sunny itu, tapi tentang bantuan dari Rinny, aku yang urus aja nanti,” jelas Caitlin.

“Oke, setuju,” jawab Doni.

“Ya, kita setuju,” jawab Affin.

Istirahat masih berlangsung, Affin dan Doni pun segera melakukan apa yang diusulkan Caitlin. Affin dan Doni menghampiri Sunny sambil membawa minuman titipan Sunny, mereka berdua membentak Sunny karena perlakuannya terhadap Helmi yang berlebihan. Lalu mereka meninggalkan Sunny sendirian.

Sorenya di rumah Sunny ..

Ia mengirim pesan kepada Rinny tentang putusnya persahabatan Sunny dengan Doni dan Affin. Rinny membalas pesannya dengan berkata supaya Sunny tidak usah terlalu memikirkan hal itu.

3 hari setelah Sunny ditinggalkan oleh Doni dan Affin, Sunny merasa kesepian dan terus merenung sendiri di kelas. Tiba-tiba Rinny menghampirinya.

“Hei Sunny, nglamunin aku yah?” canda Rinny.

“Haha, nggak lah, aku masih kepikiran nih sama kejadian kemarin, aku ngrasa kesepian nggak ada mereka berdua,” ungkap Sunny.

Page 6: Cerpen persahabatan yang mengesankan (karyaku dibantu ide teman)

Rinny lalu ingat dengan apa yang pernah dikatakan Caitlin kepadanya. Caitlin memberi pesan kepada Rinny supaya ia menyadarkan Sunny akan perbuatannya.

“Sun, gini aja deh, biar kamu ngga kepikiran sama masalah itu, lebih baik kamu minta maaf sama sahabat-sahabat kamu itu, termasuk si Helmi,” saran Rinny.

“Oh, baiklah kalau begitu aku akan minta maaf sama mereka, kamu mau ngga temenin aku?” pinta Sunny. “Siiap!” kata Rinny.

Di waktu yang sama, Helmi sedang berada di perpustakaan bersama Diani, tiba-tiba Helmi jatuh dan tergeletak pingsan. Diani pun meminta bantuan petugas perpustakaan dan teman lainnya untuk mengangkat Helmi ke ruang UKS, setelah sampai ke UKS, orangtua Helmi datang dan membawa Helmi pulang.

Sorenya, Sunny dan Rinny bersiap-siap untuk menuju ke rumah Helmi.

Di rumah Helmi terlihat cukup ramai, rupanya Roger dan kawan-kawannya, serta Doni, Affin, Verissa, Indri, dan Caitlin sedang menjenguk Helmi yang sakit.

“Permisi, Pak, Bu, saya kesini untuk menjenguk Helmi, bagaimana keadaannya?” sapa Sunny dengan menanyakan keadaan Helmi.

“Oh ada dek Sunny, Helmi sedang di kamar, masuk saja dek,” ucap Ibu Helmi mempersilahkan masuk.

Sunny memasuki kamar Helmi. “Helmi, gimana keadaan kamu? Baik-baik aja, kan?” tanya Sunny dengan gelisah. “Oh, udah baikan kok,” jawab Helmi dengan senyuman.

“Aku minta maaf yah karena sikapku kemarin yang uda kasar sama kamu,” ucap Sunny meminta maaf.

“Nggak apa-apa Sunny, harusnya aku yang minta maaf sama kamu,” ucap Helmi mengelak.

Tiba-tiba teman-teman masuk ke kamar Helmi dan bertepuk tangan. Mereka tertawa senang karena rencana untuk menyadarkan Sunny berhasil dan tidak sia-sia. Akhirnya, mereka semua saling bermaaf-maafan dan saling menghibur satu sama lain.