Cerpen Kekacauan Hutan_2

5
Nama : Sukma Hudhori NIM : 1513058 Kelas : TKI 02 (Sore) Tugas : Cerpen KEKACAUAN HUTAN Tokoh protagonis : Jonas, teman-teman Jonas, Ayah dan Ibu Jonas, serta penghuni hutan. Tokoh antagonis : Para burung yang menyamar menjadi penyihir jahat. Tokoh penolong : Pak rusa Latar tempat : Di sebuah hutan yang lebat dan rindang. Latar waktu : Pagi hari. Latar sosial : Keramahan dan saling tolong menolong satu sama lain. Topik : Kekacauan hutan. Di sebuah hutan yang lebat dan rindang, tinggallah sekelompok hewan yang hidup di hutan itu, ada gajah yang bernama Jonas. Jonas adalah seekor gajah yang lincah, baik hati dan pandai bergaul. Setiap hari ia bermain dengan teman-temannya di tengah hutan. Terkadang ia bermain air, ayunan dan masih banyak lagi. Ia mempunyai banyak teman, hamper semua anak hewan di hutan itu menjadi temannya. Akan tetapi, Jonas agak keras kepala. Setiap apa yang dia inginkan harus terlaksana walaupun itu adalah ide yang bodoh atau

description

cerpen

Transcript of Cerpen Kekacauan Hutan_2

Page 1: Cerpen Kekacauan Hutan_2

Nama : Sukma Hudhori

NIM : 1513058

Kelas : TKI 02 (Sore)

Tugas : Cerpen

KEKACAUAN HUTAN

Tokoh protagonis : Jonas, teman-teman Jonas, Ayah dan Ibu Jonas, serta penghuni hutan.

Tokoh antagonis : Para burung yang menyamar menjadi penyihir jahat.

Tokoh penolong : Pak rusa

Latar tempat : Di sebuah hutan yang lebat dan rindang.

Latar waktu : Pagi hari.

Latar sosial : Keramahan dan saling tolong menolong satu sama lain.

Topik : Kekacauan hutan.

Di sebuah hutan yang lebat dan rindang, tinggallah sekelompok hewan yang hidup di hutan itu, ada gajah yang bernama Jonas. Jonas adalah seekor gajah yang lincah, baik hati dan pandai bergaul. Setiap hari ia bermain dengan teman-temannya di tengah hutan. Terkadang ia bermain air, ayunan dan masih banyak lagi. Ia mempunyai banyak teman, hamper semua anak hewan di hutan itu menjadi temannya. Akan tetapi, Jonas agak keras kepala. Setiap apa yang dia inginkan harus terlaksana walaupun itu adalah ide yang bodoh atau gila. Teman-temannya sering mengingatkan Jonas akan ide-ide Jonas itu, namun Jonas tidak pernah mendengarkannya. Walapun begitu, teman-teman Jonas tetap menyukainya.

Matahari memunculkan sinarnya dan penghuni hutan memulai aktivitasnya, seperti biasa Jonas bermain bersama teman-temannya. Hari ini mereka hendak bermain petak umpet. Jonas pun menjadi bagian yang bersembunyi dengan teman-teman lainnya. Karena tidak ingin cepat ketahuan, Jonas bersembunyi agak jauh dari teman bermainnya. Ia pun bersembunyi di balik

Page 2: Cerpen Kekacauan Hutan_2

semak-semak yang berbuah seperti buah berry dan juga berwarna ungu. Sementara itu, teman-temannya sudah di temukan semua dan mereka bingung mencari Jonas. Jonas yang tak pernah tahu itu buah apa, ia pun mencobanya,

“enak sekali buah ini ! Buah apa ya?” kata Jonas sambil terus melahap buah itu. Jonas pun membawa beberapa buah itu dan memberikannya kepada teman-temannya jika ia sudah di temukan. Tiba-tiba Jonas mendengar suara dari teman-temannya,

“Jonas ! kemarilah, kawula sudah menyerah nih ! ayo keluar !”

Kemudian Jonas muncul dengan membawa buah-buah tersebut kepada teman-temannya,

“Eh ini aku bawakan buah enak tapi aku tidak tahu namanya. Nih makan ! Hmm…enak..” kata Jonas menawarkan buah itu sambil melahapnya.

“Jangan di makan buah itu ! Buah itu beracun ! Bisa membuat gigimu sakit nanti !” kata teman-teman Jonas memperingatkan Jonas agar tidak memakannya. Akan tetapi, Jonas menghiraukan teman-temannya itu bahkan ia semakin lahap memakannya. Tiba-tiba Jonas berhenti memakan buah itu,

“Waduh ! sakit sekali gigiku ini !” rintih Jonas,

“Kan sudah kita peringatkan kamu, tapi kamu menghiraukan kami. Yasudah ayo kita antar pulang.” Ajak teman Jonas.

Sesampainya di rumah Jonas, Jonas menangis dengan sangat kencang sehingga membuat seluruh isi di hutan itu menjadi gaduh. Para burung gagah dengan sayap yang indah dan bulu yang halus itu, tiba-tiba sempoyongan dan jatuh ke tanah,

“Hah, ada apa ini ?! kenapa ada suara tangisan yang membuat seluruh isi hutan gaduh bahkan kita terbang pun sampai jatuh begini !”

“Anak gajah itu yang membuat gaduh hutan ini ! mari kita beri ia pelajaran !”

Para burung gagah itu mendatangi rumah Jonas dengan berpura-pura menjadi penyihir yang menjual obat-obatan. Jonas pun menghampiri penyihir tersebut,

“Ah kebetulan sekali anda lewat, apa ada obat yang bisa menghilangkan rasa sakit di gigiku ini ?”

Page 3: Cerpen Kekacauan Hutan_2

“Memangnya kenapa denganmu nak ? tentu saja ada obatnya untuk menghilangkan rasa sakitmu itu.”

Kemudian para burung itu yang menyamar sebagai penyihir yang jahat dengan menggunakan jubah berwarna hitam sambil membawa tongkat layaknya penyihir sungguhan dan memberikan obat palsu kepada Jonas, lalu Jonas meminum ramuan tersebut dan ternyata membuat Jonas semakin kesakitan tiada ampun,

“Ayah ! Ibu ! Sakit sekali !” Jonas menangis dengan teriakan yang membuat penghuni hutan terhentak. Penghuni hutan yang tidak kuat dengan tangisa Jonas tersebut, kemudian menghampiri Jonas,

“Hei Jonas apa yang sedang terjadi ?! mengapa kamu menangis dan berteriak sangat kencang sehingga membuat hutan ini gaduh !”

Ayah dan Ibu Jonas memberikan permohonan maaf atas apa yang terjadi kepada anaknya sehingga membuat penghuni hutan tidak nyaman,

“Maaf untuk kejadian ini, Jonas habis memakan buah berry beracun, kemudian datang penyihir yang memberikan obat kepada Jonas. Setelah Jonas meminumnya, Jonas semakin sakit.”

“Kenapa tidak di bawa ke pak rusa saja bu gajah ? Pak rusa kan bisa menyembuhkan segala macam penyakit.” Salah satu penghuni hutan yang memberikan saran kepada ibu dan bapak Jonas. Kemudian Jonas dibawa ke pak rusa untuk disembuhkan sakit giginya. Pak rusa merupakan dukun yang ahli dalam bidang penyakit sehingga ia bisa menyembuhkan segala macam penyakit seluruh penghuni isi hutan ini,

“permisi pak rusa, bisa tolong sembuhkan anak kami ? daritadi ia menangis kencang karena sakitnya ini.”

“hmm…bisa, sebentar saya ambilkan ramuannya dulu.”

Setelah menunggu beberapa lama, kemudian pak rusa menyuruh Jonas untuk meminum ramuan itu. Awalnya Jonas ragu karena takut di tipu seperti penyihir tadi, namun setelah Jonas meminumnya, Jonas sudah tidak merasakan sakit giginya lagi dan kini kekacauan dalam hutan sudah terselesaikan. Jonas dapat kembali bermain dengan teman-temannya dan berjanji tidak akan memakan buah berry itu lagi dan juga mendengarkan kata-kata dari teman-temannya.