Cerpen Bahasa Indonesia

13
 CERPEN ANAK SEKOLAH. Warna abu-abu menghiasi biru di langit. Hari ini classmeeting pertama di MA NU Banat Kudus, setelah 9 hari penuh dijejali oleh soal semesteran. Tak bias dibayangkan kalau hujan datang dengan membawa hadiah ribuan gelintiran air hujan, Aku berharap classmeeting kali ini tak akan terlupakan, karena kini aku telah berdiri diujung tombak belajar dikelas XII bahasa. Ini akan menjadi classmeeting terakhirku disini, yang semua muridnya berjenis kelamin V. Liat ke kanan, ada cewek. Ngelirik ke kiri, Cuma ada cewek. Dan bertambah lengkap kebosananku dengan adanya

description

cerpen

Transcript of Cerpen Bahasa Indonesia

CERPEN ANAK SEKOLAH.

Warna abu-abu menghiasi biru di langit. Hari ini classmeeting pertama di MA NU Banat Kudus, setelah 9 hari penuh dijejali oleh soal semesteran. Tak bias dibayangkan kalau hujan datang dengan membawa hadiah ribuan gelintiran air hujan, Aku berharap classmeeting kali ini tak akan terlupakan, karena kini aku telah berdiri diujung tombak belajar dikelas XII bahasa. Ini akan menjadi classmeeting terakhirku disini, yang semua muridnya berjenis kelamin V. Liat ke kanan, ada cewek. Ngelirik ke kiri, Cuma ada cewek. Dan bertambah lengkap kebosananku dengan adanya peraturan bagi siswa yang gak boleh bawa HP ke sekolah. Pagi menjelang siang,Lomba yang sudah di jadwalkan adalah volley, lomba yang menjadi andalan dari sekian lomba disini. Aku mengajak Raras, teman sebangku ku untuk mengatur posisi p-w di depan kelas.Kelas XII bahasa merupakan kelas yang stategis, dekat dengan halaman, dekat dengan kantin, juga kelasnya yng luas. Kali ini kelas ku berkesempatan tanding melawan kelas XII IPA 3.Kelas yang sebagian besar penduduknya tinggal di Asrama sekolah.Sejak dulu, kelas XII bahasa dan XII IPA 3 selalu bermasalah. Jadi, kami pengen buktiin pada mereka kalo kelas kami bersatu.Kelas kami, kelas XII Bahasa punya nama bekenTEBS Community. Persiapan untuk kelas XII Bahasa dan XII IPA 3. Harap segera menuju ke lapangan , gelegar suara panitia yang memanggil peserta lomba.Kulihat teman-teman kami, dari TeBS yang mengikuti lomba, sudah turun di lapangan. Vika, semangat, teriak Raras mengagetkanku. Ayo, arek-arek TeBS., tambahnya penuh semangat. Aku dan teman-temanku suda bersiap-siap untuk mendukung mereka dengan 2 botol plastic kosong ini. Dan juga menyanyikan lagu kebangsaan untuk memberi support pada mereka. Bahasa Di Dadaku, bahasa kebanggaanku, kuyakin hari ini pasti menang. Pertandingan dimulai dari kelas XII IPA 3 dengan service pertama oleh Raya, si jago volley yang sering ikut pertandingan volley di luar sekolah.Pertandingan ini Cuma diadakan 2 babak saja,mungkin untuk menyingkat waktu.Memang sih dalam satu sekolah ini ada 21 kelas jadi rasanya kelamaan kalau diadakan 3 babak. Selama pertandingan berlangsung,lagu itu tak henti-hentinya dialunkan. Disertai dengan tabuhan dari 2 botol pastik kosong tadi yang saling dipukulkan. Jadi terdengar lumayan merdu kalau dilakukan bersama-sama Adik-adik kelas XI Bahasa yang ikut mendukung kami pun terlihat penuh semangat. Ras, berapa score-nya ?tanyaku. 20-19,Mer. Siapa yang unggul ? . Lawan. Pada detik-detik terakhir di babak I ini.aku sedikit kesal, bolanya ada di tangan lawan. Wah, bakal kalah ini, batinku. Dan dugaanku benar. Pada babak I ini XII IPA 3 unggul. Para supporter XII IPA 3 pun menanggapi lagu kebangsaan kami. Bahasa di dadaku,bahasa kebanggaanku,kuyakin hari ini pasti kalah.. Mereka memang gak kreatif, ungkapku.Iya,Dek.Ayo kita dukung anak TeBS. Kita nyanyi lagi.papar Raras menggebu-nggebu. Bahasa di dadaku,bahasa kebanggaanku,kuyakin hari ini pasti menang.Babak II ini baru saja di mulai dengan score 6-4. Bahasa memimpin. Vika,teriakku pada si jago volley di kelasku. Vika. Ayo, teriak Raras saat Vika mulai service. Ye, ye, ye.Aku bersemangat melihat bola Vika tak bisa dikembalikan. Dan Raras loncat-loncat kegirangan. Aku dan teman-teman yang lain semakin bersemangat mendukung kelas kami. Tapi, supporter XII IPA 3 pun tak mau kalah. Mereka mengganti lirik menang dengan kata kalah seperti tadi. Permainan yang semakin seru juga adu kekompakkan yang bertambah seru. Merry,sekarang scorenya berapa ? Tanya Lea padaku saat aku asik melantunkan lagu Kebangsaan TeBS.Karena keasyikan adu kekompakan, Aku sampai-sampai gak tau score yang diperoleh. Aku menuju papan penghitung yang berada tak jauh dari tempatku. Apa ?Lirihku kesal. Lawan unggul dengan score 23-20. Tak salah lagi. Supporter XII IPA 3. Semakin bersemangat kerena melihat point yang telah di dapat. Le,score-nya 23-20. Pihak lawan unggul, kata ku cemas. Gak apa-apa, yang penting kita tetap kompak dan semangat. Ayo,dukungan kita sangat berarti buat mereka,terang Lea panjang lebar.XII IPA 3 semakin tipis mendekati kemenangan tinggal satu point saja kemenangan di dapatnya. Aku gelagapanLea,gimana ini ? . tenang saja, ini Cuma permainan yang penting happy,Tenang LeaAku dapat ide.gimana kalo kata menang diganti happy?bagus itu. Ayo kita nyanyikan supaya teman-teman yang lain ikutan.. Bahasa di dadaku, Bahasa Kebanggaanku, ku yakin hari ini pasti Happy?Teman-teman yang lain mengikuti dan kami merasa happy lagu kebangsaan yang baru itu pun dinyanyikan sampai akhir, diiringi harmoni bahasa sampai kemenangan ini benar-benar di tangan XII IPA 3. Memang kemenangan ini layak di dapa oleh mereka. Vika dan kawan-kawan pun menuju Basecamp XII bahasa, diiringi lagi kebangsaan kami. Ku lihat Lea menghampiri Vika dan kawan-kawan.Teman-teman, ini kan classmeeting yang terakhir kalinya. Gimana kalo kita lulus dengan damai. Nggak ada lagi dendam diantara kita dan lainnya. Kita lupakan masalah yang dulu. Kita saling minta maaf terutama sama anak XII IPA 3,Usulkan pada yang lain. Bagus tuh, Lea dan Raras setuju. Kini aku mengajak Lea terlebih dahulu, selaku presiden TeBS untuk menghampiri anak XII IPA 3. Kami menghampiri Maya, ketua kelas XII IPA 3 yang masih ada di depan kelasnyaMaya berhubung kita sudah kelas XII, aku dan teman-teman mau minta maaf kalo selama ini ada yang menyakitkan. Dan masalah yang tadi, gak ada logak heboh, Lea memulai. Ya sama-sama. Gak ada lo juga gak heboh. Kami tertawa renyah. Walaupun kita tak mendapatkan kemenangan. Kita tetap dapat kedamaian hati yang selama ini belum kita dapatkan. Only You Who No Everythink. Thanks God. Doa ku telah kau dengar dan kau kabulkan. Classmeeting kali ini benar-benar classmeeting yang paling berkesan dan tak akan ku lupakan. For TeBS Community, always together Bahasa di dadaku.

ANALISIS CERPEN BAHASA DI DADAKU TEMA: Pertandingan/classmeeting antara kelas XII Bahasa dan kelas XII IPA.

ALUR: Maju

Awal Konflik: Ketika pertandingan babak pertama dimana kelas XII IPA Skornya lebih unggul dibanding kelas XII bahasa. Siapa yang unggul ?.Lawan. Pada detik-detik terakhir di babak I ini,aku sedikit kesal, bolanya ada di tangan lawan.

Menuju Konflik: Ketika para supporter kelas XII bahasa menanggapi lagu kebangsaan kami dengan merubah kata menang jadi kata kalah. Supporter XII IPA 3 pun tak mau kalah, mereka mengganti lirik menang dengan kata kalah. Bahasa di dadaku ,bahasa kebanggaanku kuyakin hari ini pasti kalah.

Konflik Memuncak: Terjadi pada saat babak kedua dimana detik terakhir kelas XII IPA score-nya semakin mendekati kemenangan.Biar kalah,kita tetep bersatu.Biar mereka bilang lebay,kita tetap kompak.

Penyelesaian :Terjadi pada saat kelas XII IPA memenangkan pertandingan,tetapi kekalahan di kelas XII bahasa di sikapi dengan bijak, dengan menerima kekalahan,tanpa ada rasa dendam.dan akhirnya kelas XII IPA dan kelas XII Bahasa saling berdamai dan saling memaafkan. Temen-temen,ini kan classmeeting yang terkhir kalinya.Gimana kalau kita lulus dengan damai. Gak ada lagi dendam di antara kita dan yang lainnya.Kita lupakan masalah yang dulu. Kita saling minta maaf terutama sama anak XII IPA 3, usulku pada yang lain.

NAMA : VIKA EDITHIA CHANDRAKELAS : VIII A