Ceramah Singkat Kultum

5
Di antara rahmat Allah bahwa bagaimanapun berat dan memayahkannya suatu penyakit, namun Allah hendak memberikan bagi seorang hamba, pasti si hamba akan diberi kemudahan mendapat obat yang mujarab dan penyembuhan yang efektif. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim) Akan tetapi di samping taufiq dari Allah, kesembuhan itu harus memenuhi beberapa hal. Coba perhatikan kisah Nabi, kekasih Allah, mengetuk jiwa orang yang penuh keyakinan: “Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan…”(Asy- Syu’ara: 80) Penyembuh sesungguhnya hanyalah Allah, yang menghilangkan bala bencana hanyalah Allah semata. Seorang ahli ruqyah atau pengobatan dengan ruqyah, dokter, obat- obatan dan berbagai sarana lain terkadang dijadikan jalan oleh Allah untuk mempermudah kesembuhan. Maka hendaknya kita menjadikan ketawakalan kita kepada Allah, kebergantungan kita kepada-Nya untuk memperoleh kemenangan dengan kesehatan dan keselamatan di dunia, serta keselamatan dan kejayaan di akhirat kelak. Kalau kita tertimpa musibah, hendaknya kita percaya kepada Allah dan bersikap ridha terhadap-Nya. Yang menghilangkan musibah hanyalah Allah, dan Allah itu Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana. Allah tidak akan melakukan sesuatu dengan sia-sia. Allah juga Maha Penyayang, kasih saying-Nya amatlah beragam. Setiap kali Allah menetapkan takdir, pasti menjadi yang terbaik buat hamba-Nya. Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Mukmin itu sungguh ajaib!! Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla memutuskan suatu perkara, pasti akan menjadi kebaikan buat dirinya!!” (Diriwayatkan oleh Ahmad)

Transcript of Ceramah Singkat Kultum

Page 1: Ceramah Singkat Kultum

Di antara rahmat Allah bahwa bagaimanapun berat dan memayahkannya suatu

penyakit, namun Allah hendak memberikan bagi seorang hamba, pasti si hamba

akan diberi kemudahan mendapat obat yang mujarab dan penyembuhan yang

efektif. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia

menceritakan: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan

obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)

Akan tetapi di samping taufiq dari Allah, kesembuhan itu harus memenuhi

beberapa hal. Coba perhatikan kisah Nabi, kekasih Allah, mengetuk jiwa orang

yang penuh keyakinan:

“Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan

kesembuhan…”(Asy-Syu’ara: 80)

Penyembuh sesungguhnya hanyalah Allah, yang menghilangkan bala bencana

hanyalah Allah semata.

Seorang ahli ruqyah atau pengobatan dengan ruqyah, dokter, obat-obatan dan

berbagai sarana lain terkadang dijadikan jalan oleh Allah untuk mempermudah

kesembuhan. Maka hendaknya kita menjadikan ketawakalan kita kepada Allah,

kebergantungan kita  kepada-Nya untuk memperoleh kemenangan dengan

kesehatan dan keselamatan di dunia, serta keselamatan dan kejayaan di akhirat

kelak.

Kalau kita tertimpa musibah, hendaknya kita percaya kepada Allah dan bersikap

ridha terhadap-Nya. Yang menghilangkan musibah hanyalah Allah, dan Allah itu

Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana. Allah tidak akan melakukan sesuatu

dengan sia-sia. Allah juga Maha Penyayang, kasih saying-Nya amatlah beragam.

Setiap kali Allah menetapkan takdir, pasti menjadi yang terbaik buat hamba-Nya.

Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

“Mukmin itu sungguh ajaib!! Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla

memutuskan suatu perkara, pasti akan menjadi kebaikan buat

dirinya!!” (Diriwayatkan oleh Ahmad)

Syarat lain, melakukan pengobatan dengan ruqyah yang disyari’atkan dari

Kitabullah dan Sunnah Rasul.

Page 2: Ceramah Singkat Kultum

Allah berfirman:”Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..”(Al-Israa: 82)

Dengan tekad kesembuhan yang akan Allah berikan, kita harus bertekad untuk

meruqyah diri kita dengan menggunaan Al-Qur’an dan cara-cara yang tercantum

dalam hadits-hadits Nabi. Itu adalah kiat terbaik untuk menyembuhkan penyakit

sekaligus menghilangkan musibah.

Contohnya dengan membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas

dan muawwidzatain (An-Naas dan Al-Falaq). Al-Qur’an sendiri, seluruhnya adalah

obat dan rahmat.

Di antara bentuk doa dan dzikir yang disebutkan dalam hadits-hadits yang ada

misalnya riwayat Aisyah –Radhiyallahu ‘anha- bahwa dahulu apabila seseorang

mengeluhkan sesuatu kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam, atau bila

orang tersebut terkena luka atau penyakit kulit, beliau akan melakukan sesuatu

dengan jarinya –Sufyan bin uyainah, salah seorang perawi hadits ini,

(mencontohkannya dengan) meletakkan jarinya di atas tanah kemudian

mengangkatnya kembali-sambil berkata:

“Bismillah, tanah yang berasal dari bumi kita, dengan siraman air

sebagian di antara kita, dan obat bagi penyakit yang diderita sebagian

kita, dengan ijin Allah Rabb kita.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan

Muslim)

Masih dari Aisyah, diriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam pernah

menjenguk salah seorang istrinya yang sedang sakit. Beliau mengusapkan

tangan kanannya sambil mengucapkan:

“Ya Allah, Rabb sekalian manusia: Singkirkanlah penyakitnya,

berikanlah kesembuhan. Sesungguhnya Engkau adalah Penyembuh,

tidak ada kesembuhan melainkan dengan kehendak-Mu; kesembuhan

yang tidak diiringi dengan penyakit lainnya.”(Diriwayatkan oleh Al-

Bukhari dan Muslim)

Dari Utsman bin Al-Aash diriwayatkan bahwa ia pernah mengeluhkan

penyakitnya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam, yaitu penyakit di

tubuhnya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

Page 3: Ceramah Singkat Kultum

“Letakkan tanganmu di bagian tubuhmu yang sakit, lalu

ucapkanlah:”Bismillah, bismillah, bismillah. Lalu ucapkan kalimat

berikut sebanyak tujuh kali:”Aku memohon perlindungan kepada Allah

dengan kemuliaan dan kekuasaan-Nya, dari keburukan segala yang

kudapatkan dan kukhawatirkan.”(Diriwayatkan oleh Muslim)

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma diriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu

‘alaihi wassallam bersabda:

“Barang siapa menjenguk orang sakit sebelum saat kematiannya, lalu

mengucapkan doa berikut sebanyak tujuh kali, :”Aku memohon kepada

Allah yang Maha Agung, Rabb dari Arsy yang agung pula, agar memberi

kesembuhan kepadamu,”pasti Allah akan memberikan kesembuhan

kepadanya dari penyakitnya tersebut.”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud

dan Muslim)

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Jibril pernah

datang menjumpai Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam sambil bertanya: “Hai

Muhammad, apakah engkau sedang sakit?” Beliau menjawab:”Ya” Jibril berkata:

“Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala penyakit

yangmengganggumu, dari kejahatan jiwa dan kejahatan kekuatan ‘ain

dari orang-orang yang hasad. Semoga Allah memberikan kesembuhan

kepadamu. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu.”(Diriwayatkan oleh

Muslim)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma diriwayatkan Nabi Shalallahu ‘alaihi

wassallam apabila tertimpa kesusahan, biasanya mengucapkan:

“Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar kecuali Allah, Yang

Maha Lembut lagi Maha Agung. Tidak ada yang berhak diibadahi secara

benar kecuali Allah, Rabb dari Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak

diibadahi secara benar kecuali Allah, Rabb dari seluruh langit dan bumi

dan Rabb dari Arsy yang mulia.”(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan

Muslim)

Dari Saad bin Abi WAqqash radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia

menceritakan: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

Doa Dzun Nuun saat berada dalam perut ikan paus adalah sebagai

berikut:

Page 4: Ceramah Singkat Kultum

“Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Engkau,

Maha Suci Engkau; sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang

zhalim.”Apabila seorang muslim mengucapkan doa tersebut dalam

kesulitan apapun, pasti doanya itu akan dikabulkan.”(Diriwayatkan oleh

At-Tirmidzi)

Akan tetapi seluruh doa dan ruqyah tersebut membutuhkan hati yang khusu’,

penuh ketundukan lagi kejujuran, serta memiliki keyakinan yang tulus, bukan

hanya dibaca berulang-ulang untuk sekedar mencoba-coba atau mengisi

kekosongan belaka.

Cara lain, yaitu berdoa.

Di samping seluruh doa-doa dan ruqyah yang telah disebutkan, sesungguhnya

berdoa kepada Allah dan mengembalikan segalanya kepada Allah termasuk

terapi terbaik. Bahkan doa adalah tujuan dan sasaran sesungguhnya saat orang

tertimpa musibah.

Allah berfirman:”Kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)

kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada

Allah) dengan tunduk dan merendahkan diri…”(Al-An’aam:42)

Tidakkah terlintas di benak kita bahwa Allah Ta’ala menguji kita dengan penyakit

tertentu agar Allah mendengar suara kita saat berdoa kepada-Nya, agar Allah

melihat kita saat kita memohon kepada-Nya dengan penuh harapan…

Cobalah kita menadahkan tangan dan menitikkan air mata kita, menampakkan

kelemahan dan rasa kebutuhan kita kepada Allah. Cobalah kita mengakui semua

itu dan mengakui segala kelemahan diri kita. Niscaya kita akan memperoleh

keridhaan Allah dan diberi pertolongan dengan dihindarkan dari marabahaya.

Cara lain, memanfaatkan shalat

Allah berfirman:”Dan carilah pertolongan dengan kesabaran dan

shalat..”(Al-Baqarah: 45)

Konon apabila Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam didera kesulitan oleh suatu

permasalahan, beliau segera melakukan shalat.”(Diriwayatkan oleh Ahmad)

Cara lain, memperbanyak sedekah.

Page 5: Ceramah Singkat Kultum

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi

wassallam bersabda:

“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan

bersedekah.”(Shahih Al-Jaami’)

Cara lain, berobat dengan berbagai cara pengobatan yang diakui

keberadaannya. Contohnya, mengkonsumsi madu, jintan hitam dan air Zamzam,

atau menggunakan metode bekam.

Cara lain, menggunakan obat-obatan yang dihalalkan oleh Allah.