ceramah hioki
-
Upload
kholisenang -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of ceramah hioki
-
Peningkatan Kwalitas Daya Listrik
www.tridinamika.co.id
TRID
INA
MI
NW
SKA
E
TRID
INA
MI
NW
SKA
E
1
Spirit of Excellencee ae-pap r vai ablel
Penghematan adalah solusi terbaik dalam upaya menyiasati kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan salah satu bentuk excellence action dalam penghematan energi adalah meningkatkan kualitas daya listrik.
PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved
Vol.4.11.2010
berlangsung pada tanggal 28 Oktober 2010 di Gedung Jakarta Design Center. Dalam event rutin tiga bulanan TRIDINAMIKA tersebut, Pak Iwa
yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian
Sains dan Teknologi Universitas Indonesiamengemukakan bahwa konsumsi energi di Indonesia untuk menghasilkan satu buah produk termasuk boros bahkan mencapai 3 kali konsumsi energi n e g a r a m a j u seperti Jepang. Sedangkan konsumsi energi per kapita masyarakat Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN. Hal ini tentunya akan sangat kontradiktif dan menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia yang daerahnya terjangkau oleh listrik memiliki sikap yang boros sementara daerah lain yang pasokan listriknya terbatas memiliki berbagai kendala dalam pemenuhan kebutuhan listrik. Hal senada juga di ungkapkan oleh Aditya Minarto selaku General Manager PT.TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT, Kenaikan TDL adalah satu hal yang wajar karena tarif listrik kita tergolong murah jika dibandingkan dengan negara lain. Hal terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah melakukan pengehematan dengan cara mengoptimalisasikan penggunaan energi. Penghematan akan lebih dirasakan bila kita mampu mempertahankan lifetime dari peralatan listrik yang kita punya Di wilayah Jakarta ini terdapat kurang lebih dari 11.000 trafo dan
erkenaan dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik yang dimulai pada semuanya harus segera diganti. Harmonisa telah menyebabkan beberapa bulan yang lalu, seruan tentang pengehematan kembali terjadinya derating pada trafo-trafo tersebut. Trafo mengalami overheat akrap terdengar baik di kalangan Industri maupun konsumsi sebelum mencapai rating puncaknya dan harmonisa adalah salah satu B
rumah tangga. ak dapat dipungkiri bahwa persepsi masyarakat tentang T penyebab utama terjadinya overheat. Jika sebuah trafo mengalami penghematan energi terkadang selalu identik dengan mengurangi overload maka trafo tersebut akan overheat, namun trafo overheat belum konsumsi listrik. tentu disebabkan oleh overload, tambah pak Iwa berkenaan Penghematan adalah optimalisasi penggunaan energi, atau dengan
peningkatan lifetime electrical equipment.kata lain kita berusaha untuk menggunakan energi serendah mungkin Dari beberapa penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan produksi yang se maksimal mungkin. Demikian permasalahan power quality haruslah mendapat perhatian yang lebih ditegaskan oleh Prof.Dr.Ir Iwa Garniwa, selaku nara sumber dalam talk karena efek dari buruknya power quality akan sangat terasa baik dalam show Customer Gathering PT.TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT yang jangka pendek maupun jangka panjang. EDED
Permasalahan tentang power quality pada dasarnya adalah semua permasalahan daya listrik yang berupa penyimpangan tegangan, arus dan frekwensi dari kondisi normalnya yang dapat menyebabkan buruknya kinerja peralatan konsumen.Bila mengacu UU No 30 Tahun 2009, permasalahan power quality di Indonesia seharusnya telah memiliki regulasi yang berkaitan dengan mutu kelistrikannya. Didalam pasal 28 undang-undang tersebut disebutkan bahwa pihak penyelenggara wajib menyediakan tenaga listrik sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Sementara itu pasal 29 menyebutkan bahwa konsumen mendapatkan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keadalan yang baik dan wajib menaati persyaratan teknis dibidang ketenagalistrikan.Bila ditelaah lebih detail sedikitnya terdapat 10 permasalahan power quality yang harus segera di regulasikan. Regulasi ini akan seperti ulangan dari regulasi beberapa tahun yang lalu ketika permasalahan power factor menjadi satu hal yang wajib untuk ditata sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. sTransien teganganKesepuluh permasalahan tersebut berkenaan dengan :
s Sag/DIP (tegangan turun) dan Swell (tegangan naik)s Netral dan Groundings Flicker (fluktuasi naik turunnya tegangan secara periodik)s Distorsi Harmononisa
1. Payung Regulasi Permasalahan Power Quality
Gambar 1. Harmonisa, salah satu problem power quality yang harus segera diregulasi
Prof Dr.Ir Iwa Garniwa MT menjelaskan tentang permasalahan Power Quality (insert : General Manager TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT)
-
2Spirit of ExcellenceVol.4.11.2010TR
IDIN
AM
IN
WS
KA
E
TRID
INA
MI
NW
SKA
E
perkembangan yang luar biasa pesat. Penggunaan sistem kontrol s Noise (derau)berbasis elektronik, inverter, variable speed drive dan power supply s Interruption (pemadaman)switching memberikan kontribusi yang besar terhadap munculnya
s Variasi Frekwensi harmonisa. s R.F.I (Radio Frequency Interference) Maraknya penggunaan beban non linier adalah sebuah jawaban dari s E.M.F (Electro Magnetic Force) tuntutan zaman yang mengharuskan tingginya tingkat efisiensi dari
sebuah sistem elektrik. Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran beban non s E.S.D (Electro Static Discharge)linier memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap sistem elektrik
Beberapa sumber mengatakan bahwa permasalahan pada jalur netral dan grounding muncul akibat dari :s Instalasi tidak mengikuti standard-standard pemasangan listrik yang
ada (secara tidak disengaja maupun tidak dimengerti)s Sambungan kabel ground maupun netral tidak sempurnas Adanya kemungkinan sambungan kendor atau terlepas akibat efek
thermal maupun perangkatPermasalahan pada line netral dan grounding semakin diperparah dengan meningkatnya penggunaan beban-benar non linier. Pada news edisi 3 bulan oktober yang lalu telah dibahas bahwa beban non linier akan menghasilkan harmonisa dan harmonisa orde 3 akan berdampak pada penambahan arus netral hingga 1,7 sampai dengan 2 kali lipat arus fasa. Bila kondisi ini terjadi, dapat dipastikan beda potensial antara netral terhadap ground akan melebihi batas normal. Bila tegangan netral terhadap ground naik, dapat dipastikan pula tegangan fasa terhadap netral akan turun. Nilai rms tegangan yang rendah disertai flat top signal voltage adalah kombinasi mematikan yang dapat merusak beban-beban
terutama dalam hal konsumsi daya. Disisi lain, pengematan daya yang dihasilkan harus kita bayar mahal dengan menurunnya lifetime dari sistem itu sendiri. Seperti kita ketahui bahwa peralatan elektrik maupun elektronik saat ini jauh lebih canggih dan efisien jika dibandingkan dengan peralatan serupa yang menjadi tren pada 10 tahun yang lalu. Namun peralatan modern nan canggih tersebut ternyata lebih rentan terhadap buruknya power quality terutama harmonisa.Sinyal harmonisa bersifat merusak dan proporsi perusakan sinyal harmonisa terhadap sinyal fundamental sering dinyatakan dengan istilah % THD F. Sedangkan hubungan distorsi harmonisa dengan penurunan nilai rms sinyal secara keseluruhan dinyatakan dalam % THD R. Semakin tinggi prosentase THD, maka semakin parah pula distorsi elektronik. Selain keberadaan harmonisa, ketidakseimbangan beban sinyalnya.(unbalance) dapat menyebabkan timbulnya arus pada jalur netral.Akibat yang ditimbulkan dari harmonisa adalah :Akibat lain yang ditimbulkan dari permasalahan power quality dalam netral s Meningkatnya aliran arus pada kawat netral bahkan dapat dan grounding adalah:
mencapai 1,7 hingga 2 kali lipat dari arus fasa.s Benda kerja memiliki tegangan yang lebih tinggis Motor dan trafo akan lebih cepat panas (overheating) s Menyebabkan kemungkinan fatal terhadap jiwa manusia apabila
sehingga mengurangi umur pemakaianterjadi hubung singkat pada salah satu peralatans Mengurangi efisiensi dari kerja transformer (derating)s Masuknya noise ke dalam sistem yang berdapak pada rusaknya
peralatan s Munculnya noise berupa suara serta getaran-getaran mekanis (bising).s Terganggunya aliran data yang dapat menyebabkan eror di terminal
maupun printer s Terbakarnya kabel / konduktor penghantar meskipun belum mencapai nilai maksimum
s Circuit breaker tidak bekerja dengan sebagaimana Pada ulasan terdahulu (news edisi oktober) telah dibahas bahwa mestinyakehadiran distorsi harmonisa adalah sebuah konsekwensi logis dari s Kacaunya peralatan-peralatan yang menggunakan maraknya penggunaan beban-beban non linier. Sinyal arus maupun frekwensi 50 hz sebagai referensitegangan yang mengandung harmonisa tak lagi berbentuk sinusoidal. Di s Kerusakan pada peralatan elektronikdalam dunia industri, beban-beban non linier telah mengalami
A. Netral dan Grounding2. Sumber Masalah Power Quality
VLN = Beda potensial Line terhadap NetralVNG = Beda potensial Netral terhadap GroundVLN1 = Beda potensial Line terhadap Netral setelah terjadi penambahan arus netralVNG1 = Beda potensial Netral terhadap Ground setelah terjadi penambahan arus ne tral
VLN1
VNG1
L
N
G
VLN
VNG
B. Distorsi Harmonisa (Total Harmonic Distortion)
Gambar 2. Ilustrasi naiknya tegangan Netral terhadap Ground
Gambar 3. Sinyal yang mengalami distorsi harmonisa
www.tridinamika.co.id PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved
Gambar 4. Tampilan pengukuran harmonisa menggunakan PQA 3196
-
sPersyaratan tentang limit harmonisa yang diperbolehkan tertulis dalam sIEEE , Recomended Practices and Requirements for Harmonic Control in sElectrical Power Systems Std 519-1992
Sedangkan untuk THD sarus, besarnya THD yang diperbolehkan tergantung dari perbandingan arus hubung singkat pada Point
Berkurangnya nilai rms tegangan dari 1 siklus hingga beberapa menit of Common Coupling dikenal dengan istilah voltage DIP (Sags). Fenomena voltage DIP sering (PCC) dengan arus beban diakibatkan oleh penyalaan beban-beban yang memerlukan supply arus fundamental nominal. dalam kuantitas yang besar. Selain switching beban-beban besar, adanya U n t u k f o r m u l a petir yang dihubungsikatkan dengan arrester dapat pula menyebabkan penghitungan beserta penurunan tegangan. Kebalikan dari voltage DIP, Swell adalah fenomena detail tabelnya dapat dilihat pada materi premium training Power Quality naiknya rms tegangan. Salah satu penyebab terjadinya voltage swell adalah Analyzer PT.TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT.dimatikannya beban-beban berat. Kedua fenomena tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dapat kita analogikan dengan suatu arena tarik tambang dimana kekuatan dari masing-masing kelompok
Gejala Trasient diakibatkan oleh 2 tidak seimbang. Ketika keduanya sama-sama menarik, maka kelompok faktor yakni faktor eksternal seperti lingkungan (environtment) dan faktor yang lemah akan tertarik ke arah kelompok yang kuat (voltage DIP). Namun internal seperti switching beban-beban berat. Selain itu, Fault Clearing begitu tambang dilepaskan secara mendadak, maka kelompok yang lemah (putusnya sekering) dapat pula menimbulkan terjadinya trasient tegangan. akan terpental ke belakang (voltage swell). Dalam sesi seminar Customer Gathering PT.TRIDINAMIKA JAYA Penjelasan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh voltage DIP pada
motor asinkron adalah sebagai berikut. Saat terjadi DIP maka torsi motor akan turun secara drastis bahkan dapat terjadi stall. Pada saat recovery tegangan, motor akan berakselerasi kembali dengan cepat. Hal ini akan memicu terjadinya inrush current yang besarnya hampir sama dengan pada saat pertama kali start. Seperti kita ketahui bahwa inrush current akan memicu terjadinya over current. Over current akan memicu overheat pada motor. Pada ulasan bulan lalu disebutkan bahwa umur isolasi winding motor akan berkurang separuhnya pada setiap kenaikan 10 derajat. Misalnya, pada nameplate sebuah motor tertera suhu kerja 30 derajat dan INSTRUMENT, Prof.Dr.Ir Iwa Garniwa mengemukakan tentang sebuah memiliki life time 10 tahun. Maka ketika motor dipaksa bekerja penelitian yang menyatakan bahwa ketika petir menyambar dan
menginduksi kawat yang dibentangkan sepanjang 100 meter, maka induksi dengan temperature yang meningkat menjadi 50 derajat, life tersebut akan menimbulkan tegangan sebesar 100.000 volt pada time motor akan berubah menjadi 2,5 tahun saja. bentangan kawat itu. Untuk voltage swell, fenomena ini dapat menyebabkan Dampak yang ditimbulkan oleh transient adalah : rusaknya perangkat keras maupun perangkat lunak dari s komputer.s
Thermal stress.Kesalahan pada tape atau disk.Kerusakan perangkat keras.Kesalahan proses (error process)
Selain potensi kerusakan, fenomena transient dapat membahayakan keselamatan kerja.
Transient adalah fenomena naiknya peak tegangan hingga ribuan volt dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Degradasi kemampuan electrical equipmentDielektrik breakedown (sistem isolasi rusak)
Tabel 1Voltage Distortion Limit
Gambar 5. Transient Tegangan
Gambar 6. Rekaman fenomena transient pada software analyzer PQA Hi view PRO 9624-50
Spirit of ExcellenceVol.4.11.2010
3www.tridinamika.co.id PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved
TRID
INA
MI
NW
SKA
E
TRID
INA
MI
NW
SKA
E
Voltage at PCC % THD
< 69 KV
Antara 69 KV - 191 KV
Diatas 191 KV
5%
2.5%
1.5%
C. Transient (impuls)
t
D. Sag (DIP) dan Swell
Normal DIP/ SAG Swell
Gambar 7.Ilustrasi terjadinya voltage DIP dan Swell
-
Pemadaman atau interruption dapat terjadi dalam tempo yang singkat maupun lama. Dalam ulasan news edisi oktober telah dijelaskan kriteria pemadaman listrik berdasarkan durasi waktunya. Pemadaman dapat menyebabkan kerusakan yang fatal meskipun hanya terjadi dalam orde milisecond (1/1000 detik). Pemadaman terjadi karena beberapa faktor yaitu :s Petirs Putusnya sekring panel utamas Adanya pembatasan dari PLN (pemadaman bergilir)s Beban yang berlebih pada gardu sehingga seluruh distribusi padams Kecelakaan dan lain sebagainya
Variasi frekwensi sering dikenal dengan istilah ketidakstabilan frekwensi. Permasalahan terhadap ketidakstabilan frekwensi dulunya sering dirasakan di daerah-daerah yang menggunakan suplay listrik dari PLTD. Namun, seiring dengan sering terjadinya pemadaman bergilir oleh PLN, pemakaian genset sebagai catu cadangan mulai marak digunakan. Tak hanya industri besar, industri skala menengah dan kecilpun mulai memburu sumber listrik ini. Kendala ketidakstabilan frekwensi pada genset dapat menyebabkan kerusakan pada data maupun perangkat keras.
Gambar 8. Analisa voltage DIP menggunakan Power Quality Analyzer
Spirit of ExcellenceVol.4.11.2010
4www.tridinamika.co.id PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved
TRD
NA
MW
SI
IIK
A N
ETR
DN
AM
WS
II
IKA
NE
E. Pemadaman (interruption)
Gambar 9. Analisa voltage Interruption menggunakan Power Quality Analyzer
F. Variasi Frekwensi
Frek.Normal Frek.Tinggi Frek.Rendah
Gambar 10. Ilustrasi variasi frekwensi pada genset
3. Dampak dari Permasalahan Power QualityA. Terhadap Peralatan Komputer *
B. Terhadap Imaging System (MRI,CT Scan dsb) *
C. Terhadap Proses Kontrol *
D. Terhadap Peralatan Telekomunikasi *
PROBLEMSPROBLEMS DIPDIP TRANSTRANS PADAMPADAM TEGANGANN-GTEGANGAN
N-G NOISENOISE SWELLSWELL
PROBLEMSPROBLEMS DIPDIP TRANSTRANS PADAMPADAM TEGANGANN-GTEGANGAN
N-G NOISENOISE SWELLSWELL
E. Performance Impact *
Kerusakan Circuit Board
Soft Error
Hard Disk Crash
Lock Up
Parity Error
Kerusakan Power Supply
Reset / Reboot
Ya
Ya
-
-
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
-
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
-
-Ya
Ya
Ya
Kerusakan Circuit Board
Dropped Calls
Suara Berisik
Lock Up
Parity Error
Kerusakan Power Supply
Reset / Reboot
Ya
Ya
-
-
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
Ya
-
-
-
-
--
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
-
-
PROBLEMSPROBLEMS DIPDIP TRANSTRANS PADAMPADAM TEGANGANN-GTEGANGAN
N-G NOISENOISE SWELLSWELL
-
Dropped Calls
Suara Berisik
Lock Up
Parity Error
Kerusakan Power Supply
Reset / Reboot
Ya
Ya
-
--
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya
-
-
--
-
Ya
Ya
Ya
Ya
-
- Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
Ya
Ya-
-
-
-
NoNo POWER QUALITY ITEMPOWER QUALITY ITEM DurasiDurasi MagnitudeMagnitude PeralatanPeralatan IndustriIndustri
1
2
3
4
5
6
7
Variasi Frekwensi
Transient
Impuls
Isolasi
Variasi Tegangan
Flicker
Voltage SAG / DIP
Voltage Swell
Harmonic
Ketidakseimbangan Tegangan
Keandalan (pemadaman)SAIDI, CAIDI, MAIDISAIFI, CAIFI, MAIFI
Faktor Daya Rendah
< 10 s
< 1 ms< 5 ms
< 25 Hz
0.5 - 30 cycle
0.5 - 30 cycle
-
TipikalTipikal
-
+ 1 Hz
0 - 8 pu0 - 4 pu
0.1 - 0.2 pu
0.1 - 0.9 pu
1.1 - 1.4 pu
THD 5%,Parsial 3%
0.5 - 7 %
85 %
Motor
ElectronikElectronik
Lamp
Contactor, Drive
Capasitor
Transformer
Motor 3 phase
AllAll
Trafo, Motor
Listrik
Data ServerKomunikasi
Office
Garmen, Stell
Distribution
Industri, Residence
AllAll
All
* Sumber : Slide seminar Peningkatan Kualitas daya listrik oleh Prof.Dr.Iwa Garniwa MT
PROBLEMSPROBLEMS DIPDIP TRANSTRANS PADAMPADAM TEGANGANN-GTEGANGAN
N-G NOISENOISE SWELLSWELL
Kerusakan Circuit Board
Low Voltage Inhibit
High Voltage Tabk Failure
Residu Gambar Jelek
Kerusakan Power Supply
Reset / Reboot
Lock Up
Ya
Ya
-
-
-
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
-
-
-
Ya
Ya
-
-
-
-
- Ya
Ya
Ya
-
-
-
-
-
-
Ya
-
Ya
-
--
-
Spirit of ExcellenceVol.4.11.2010
www.tridinamika.co.id PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved 5
TRD
NA
MW
SI
IIK
A N
ETR
DN
AM
WS
II
IKA
NE
Berkaitan dengan permasalahan harmonisa, IEC /EN 61000-3-2(1995-03) Pemerintah Indonesia sendiri hingga saat ini belum menentukan regulasi + (am 1 + am 2 1998-04) menjelaskan tentang Limits for harmonic current yang khusus membahas mengenai permasalahan Power Quality. Satu- emissions khususnya pada equipment input current
-
Spirit of ExcellenceVol.4.11.2010
6
TRD
NA
MW
SI
IIK
A N
ETR
DN
AM
WS
II
IKA
NE
www.tridinamika.co.id PT.Tridinamika Jaya Instrument copyright@2010 - All Right Reserved
8. Kesimpulan
engehematan biaya adalah satu hal yang wajib kita lakukan dalam menyikapi kenaikan TDL. Hakikat dari pengehematan adalah P
optimalisasi kinerja dari elemen-elemen kelistrikan yang mendukung berjalannya roda produksi. Jika elemen tersebut dapat bertahan sesuai dengan lifetime yang seharusnya, kita dapat bayangkan berapa juta rupiah pengeluaran yang bisa tereduksi. Dengan mengurangi resiko terjadinya premature downtime, maka dapat dipastikan 90 % line produksi dapat bekerja sesuai dengan target yang diinginkan. Salah satu penyumbang terbesar dari terjadinya premature downtime adalah buruknya power quality. Berbagai ulasan didepan telah membahas mengenai berbagai dampak yang ditimbulkan oleh buruknya kualitas listrik. Beragam parameter power quality yang dijelaskan setidaknya menjadi bahan pertimbangan kita bahwa problem power quality saat ini berbeda dengan 5 atau 10 tahun yang lalu dimana permasalahan power factor lebih mendominasi. Pemerintah Indonesia sendiri belum menetapkan regulasi yang membahas tentang permasalahan power quality secara detail. Saat ini hanya UU No.30 Tahun 2009 lah yang menjadi dasarnya. Sementara itu, regulasi standarisasi SNI yang diharapkan dapat mengatur permasalahan power quality barulah sebatas tahapan lobi-lobi tanpa dapat dipastikan kapan dapat tersosialisasi. Bandingan dengan beberapa negara tetangga yang telah terlebih dahulu membuat regulasi meski sebagian besar adalah hasil adopsi dari aturan IEC. Di Eropa, skema power quality umumnya menyatu dengan program penghematan energi dan efisiensi di dunia Industri. Artinya, dari awal mereka telah menyadari bahwa perbaikan power quality akan memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap program penghematan energi.
Berkenaan dengan permasalahan power quality, seorang guru besar sekaligus pakar dibidang kelistrikan seperti Prof.Dr.Ir Iwa Garniwa sekalipun mengamini bahwa penyelesaian problem power quality akan sangat berhubungan dengan pengukuran. Artinya, pengukuran akan kunci utama dalam membuka problem power quality yang mungkin saat ini telah menjadi aktor utama kerusakan electrical equipment kita. Dalam pengukuran power quality, diperlukan sebuah alat ukur yang bukan hanya merekam berdasarkan interval waktu, tapi juga berdasarkan event threshold. Hal ini lebih dikarenakan hampir sebagian besar fenomena merusak tersebut terjadi dalam tempo yang sangat cepat. Event detector adalah fitur yang menjadi ciri khas dari sebuah alat ukur berlabel Power Quality Analyzer. Fitur inilah berfungsi untuk memonitor fenomena distruktif super cepat yang tidak bisa direkam oleh power meter biasa.
Terlepas dari semua penjelasan diatas, keputusan tetaplah ditangan kita. Kita akan melangkah ke depan atau kita tetap menunggu munculnya regulasi dari pemerintah. Pada akhirnya kedua pilihan tersebut akan berujung pada satu muara yakni penghematan. Pengehematan akan diperoleh bila kita dapat memaksimalkan kinerja peralatan. Alat akan bekerja dengan maksimal bila ia dapat bekerja sesuai dengan lifetimenya. Untuk mempertahankan life time peralatan maka dibutuhkan supply listrik yang berkualitas dan untuk mengetahui kualitas listrik maka pengukuran adalah jalan satu satunya. Untuk itu semakin cepat kita melakukan pengukuran, semakin cepat pula kita mengetahui apa biang keladinya sehingga kita dapat menentukan counter measure yang tepat. Untuk itu, jangan tunggu sampai peralatan tersebut rusak baru kita menyadarinya. Segeralah melakukan action karena semuanya telah jelas baik dan buruknya.
SEKILAS INFOSebagai centre of instrument, PT.TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT menyediakan beragam training yang berkaitan dengan Power Quality Analyzing. Training terdiri dari 2 macam yakni :A. Reguler TrainingYakni training yang ditawarkan kepada customer yang telah memiliki Power Quality Analyzer. Reguler Training terdiri dari :o Fundamental Operation of HIOKI PQA Trainingo Fundamental Power Quality Analyzer Trainingo Professional Power Quality Analyzer Trainingo Advanced Power Quality Analyzer Training
B. Premium TrainingPremium training adalah training yang dapat diikuti oleh customer yang telah memiliki alat PQA maupun customer yang belum memilikinya. Training akan berlangsung selama 4 hari berturut-turut yang akan membahas tentang :o Sistem kelistrikan di Indonesiao Karakteristik kelistrikan moderno Power System Reliability o Fenomena distruktif dalam powerlineo Harmonisao Power Quality Monitoring Toolo Power Quality Trobleshootingo Power Quality Recordingo Power Quality Analysis
Selain layanan training, kami memiliki layanan jasa pengukuran yang dikemas dalam bentuk paket titik pengukuran yang menarik :o Paket Transformator Io Paket Transformator IIo Paket Transformator IIIo Paket Panel Cabang Io Paket Panel Cabang IIo Paket Beban 3 phasa Io Paket Inverter / Variable Speed Drive Io Paket Inverter / Variabel Speed Drive IIo Paket Sensitive Load
Paket-paket tersebut memiliki beragam content pengukuran yang dapat anda gunakan sebagai bahan referensi dalam pencarian solusi penghematan, untuk informasi lebih detailnya, silahkan menghubungi kami via telephon maupun email
PT.TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENTJl. Boulevard Raya Blok BA.3 No.15Gading Serpong - TangerangTel : 62-21-5467617 - 5467618Fax : 62-21-5467617email : [email protected]
Sole Agent HIOKI di INDONESIA
POWERED BY :ED
1: Pendahuluan2: Point Restandarisasi PQ3: Transient dan DIP/SWELL4: Problem Lainnya5: Regulasi Power Quality6: Kesimpulan