Ceklist Pemberian Obat Tetes Mata

7
CEKLIST PEMBERIAN OBAT TETES MATA Nama : …………………………………… NIM : ………………………………… ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 1 2 Definisi : Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Tujuan : Meredakan meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang. Indikasi : Biasanya obat tetes mata digunakan dengan indikasi sebagai berikur meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang. antiseptik dan antiinfeksi. radang atau alergi mata. Kontra indikasi Obat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita glaukoma atau penyakit mata

description

Checklist prosedur pemberian obat tetes mata

Transcript of Ceklist Pemberian Obat Tetes Mata

CEKLIST PEMBERIAN OBAT TETES MATANama : NIM : ASPEK YANG DINILAINILAI

012

Definisi : Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata.Tujuan : Meredakan meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.

Indikasi :Biasanya obat tetes mata digunakan dengan indikasi sebagai berikur1. meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.1. antiseptik dan antiinfeksi.1. radang atau alergi mata.

Kontra indikasiObat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak.Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.

PelaksanaanPersiapan Pasien :0. Identifikasi klien untuk meyakinkan tindakan dilakukan pada klien yang tepat0. Jelaskan tujuan prosedur dan rasional tindakan (inform concent)0. Jelaskan posisi,waktu yang dibutuhkan dan beberapa ketidaknyamanan atau efek samping

a. Persiapan alat dan bahan :1. Persiapan Alat dan BahanAlat dan Bahan:0. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril 0. Pipet.0. Pinset anatomi dalam tempatnya.0. Korentang dalam tempatnya.0. Plestier.0. Kain kasa.0. Kertas tisu.0. Balutan.0. Sarung tangan.0. Air hangat/kapas pelembab

Tahap pre interaksi1. Cuci tangan2. Siapkan alat-alat

Tahap orientasi1. Memberi salam, periksa identifikasi klien dengan membaca gelang identifikasi dan menanyakan nama klien.2. Memperkenalkan nama perawat3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.4. Menanyakan kesiapan dan persetujuan pasien sebelum tindakan5. Memposisikan pasien senyaman mungkin6. Menjelaskan tentang kerahasiaan.

Tahap Kerja1. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian.1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan1. Identifikasi klien secara tepat1. Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat1. Atur klien dengan posisi terlentang atau duduk dengan hiperektensi leher1. Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari dalam keluar1. Teteskan obat tetes mata :

1. Dengan tangan dominan anda di dahi klien, pegang penetes mata yang terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5 0,75 inci) diatas sacus konjungtiva. Sementara jari tangan non dominan menarik kelopak mata kebawah.1. Teteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sacus konjungtiva. Sacus konjungtiva normal menahan 1-2 tetes. Meneteskan obat tetes ke dalam sacus memberikan penyebaran obat yang merata di seluruh mata.1. Bila klien berkedip atau menutup mata atau bila tetesan jatuh ke pinggir luar kelopak mata, ulangi prosedur1. Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mata dengan perlaha1. Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal klien selama 30-60 detik.1. Membuka kelopak mata atas1. Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata atas pada konjungtiva dalam.Biarkan klien memejamkan mata dan menggosok kelopak mata secara perlahan dengan gerakan sirkuler menggunakan bola kapas.1. Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, dengan perlahan usap dari bagian dalam ke luar kantus1. Bila klien mempunyai penutup mata, pasang penutup mata yang bersih diatas pada mata yang sakit sehingga seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa memberikan penekanan pada mata.1. Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian dan mata (kiri, kanan atau kedua duanya) yang menerima obat.1. Terminasi : Tanyakan respon klien,reinforcement,kontrak waktu,salam (lihat SOP Komunikasi Terapeutik)1. Evaluasi hasil : Iritasi mata atau alergi mata berkurang1. Dokumentasikan pada catatan pemberian obat (Tanggal dan jam,Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian.tindakan yang dilakukan,respon klien terhadap prosedur)

Tahap terminasi1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan.2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan3. Melakukan kontrak waktu selanjutnya.4. Berikan reinforcement sesuai kemampuan pasien

Tahap EvaluasiCatat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan, dan respon klien terhadap tindakan yang dilakukan

Tahap dokumentasiMendokumentasikan seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan, dan respon klien terhadap tindakan yang dilakukan. .

Keterangan :0 = tidak dikerjakan1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna2= dikerjakan dengan sempurna