CEDERA KEPALA.doc

6
CEDERA KEPALA I. PENGERTIAN Trauma / cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001) II. ETIOLOGI Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil. Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan. Cedera akibat kekerasan III. PATIFISIOLOGI Klasifikasi Cedera kepala menurut patofisiologinya dibagi menjadi dua : 1. Cedera Kepala Primer Adalah kelainan patologi otak yang timbul akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera primer dapat terjadi : a. Gegar kepala ringan

Transcript of CEDERA KEPALA.doc

CEDERA KEPALAI. PENGERTIAN

Trauma / cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)II. ETIOLOGI

Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil. Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan. Cedera akibat kekerasanIII. PATIFISIOLOGI

Klasifikasi Cedera kepala menurut patofisiologinya dibagi menjadi dua :1. Cedera Kepala PrimerAdalah kelainan patologi otak yang timbul akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan.Pada cedera primer dapat terjadi :a. Gegar kepala ringanb. Memar otakc. Laserasi2. Cedera Kepala SekunderAdalah kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia, metabolisme, fisiologi yang timbul setelah trauma.Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti :a. Hipotensi sistemikb. Hipoksiac. Hiperkapnead. Udema otake. Komplikasi pernapasanf. infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain

Klasifikasi cedera kepala berdasarkan Nilai Skala Glasgow (GCS):1. Cedera Kepala Ringan GCS 13 - 15

Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.

Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.

2. Cedera kepala Sedang GCS 9 12 Kehilangan kesadaran dan amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.

Dapat mengalami fraktur tengkorak.

3. Cedera Kepala Berat GCS 3 - 8

Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam. Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

Proses-proses fisiologi yang abnormal: Kejang-kejang Gangguan saluran nafas Tekanan intrakranial meningkat yang dapat disebabkan oleh karena:

Edema fokal atau difusi Hematoma epidural Hematoma subdural Hematoma intraserebral Over hidrasi

Sepsis/septik syok Anemia SyokProses fisiologis yang abnormal ini lebih memperberat kerusakan cedera otak dan sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas.

Perdarahan yang sering ditemukan:

Epidural hematom:Terdapat pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah/cabang-cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1 - 2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu dilobus temporalis dan parietalis.

Tanda dan gejala:

Penurunan tingkat kesadaran Nyeri kepala Muntah Hemiparesa Dilatasi pupil ipsilateral Pernapasan dalam dan cepat kemudian dangka Irreguler Penurunan nadi Peningkatan suhu.

Subdural hematomaTerkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena/jembatan vena yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan.

Tanda dan gejala:

Nyeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan edema pupil.

Perdarahan intraserebral

Perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri, kapiler, vena.

Tanda dan gejala:

Nyeri kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegi kontralateral, dilatasi pupil, perubahan tanda-tanda vital.

Perdarahan subarachnoid:Perdarahan didalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pada cedera kepala yang hebat.

Tanda dan gejala:

Nyeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan kaku kuduk.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. (00201) Resiko inefektif perfusi jaringan serebral2. (00032) Pola napas tak efektif3. (00122) Gangguan persepsi sensori4. (00131) Kerusakan memori5. (00085) Kerusakan mobilitas fisik6. (00004) Resiko infeksi7. (00002) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh8. (00060) Hambatan proses keluarga9. (00126) Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatanV. DISCHARGE PLANNING

1. Jelaskan tentang kondisi pasien

2. Jelaskan tentang kemungkinan akibat timbul dari trauma tersebut3. Jelaskan aturan minum obat dan kapan harus kontrol4. Jelaskan aktifitas yang dapat dilakukan pasien setelah di rumah