Catatan Puisi(Unsur,Jenis Kontemporer)

13
PUISI LAMA A.PENGERTIAN Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : 1 . Jumlah kata dalam 1 aris !. Jumlah aris dalam 1 ait ". Persa#akan $rima% &. 'anyak suku kata tiap aris (. Irama B. MACAM-MACAM PUISI LAMA 1. MANTRA Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu  pada mulany a bukan sebag ai karya sastr a, melainka n lebih banyak b erkaitan dengan adat dan kepercaya an. )ontoh: Assalammu*alaiku m putri satulung esar +ang eralun erilir simayang ,ari keil kemari Aku menyanggul ramutmu Aku mema/a sadap gading Akan memasuh mukamu 2.GURINDAM Gurindam adalah puisi lama yang erasal dari Tamil $India% )IRI-)IRI G0RINA,: a. 2a#ak akhir erirama a 3 a 4 3 4 3 dst. . 'erasal dari Tamil $India% . Isinya merupakan nasihat yang ukup #elas yakni men#elaskan atau menampilkan suatui sea akiat. )ontoh : 5urang pikir kurang siasat $a% Tentu dirimu akan tersesat $a%

Transcript of Catatan Puisi(Unsur,Jenis Kontemporer)

PUISI LAMA

A.PENGERTIANPuisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :1

. Jumlah kata dalam 1 baris2. Jumlah baris dalam 1 bait3. Persajakan (rima)4. Banyak suku kata tiap baris5. Irama

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1. MANTRAMantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:Assalammualaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

2.GURINDAMGurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:a. Sajak akhir berirama a a ; b b; c c dst.b. Berasal dari Tamil (India)c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIRSyair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :a. Setiap bait terdiri dari 4 barisb. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku katac. Bersajak a a a ad. Isi semua tidak ada sampirane. Berasal dari ArabContoh :

Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)Negeri bernama Pasir Luhur (a)Tanahnya luas lagi subur (a)Rakyat teratur hidupnya makmur (a)Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)Tampan rupawan elok parasnya (a)Adil dan jujur penuh wibawa (a)Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUNPantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI CIRI PANTUN :1. Setiap bait terdiri 4 baris2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran3. Baris 3 dan 4 merupakan isi4. Bersajak a b a b5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :Ada pepaya ada mentimun (a)Ada mangga ada salak (b)Daripada duduk melamun (a)Mari kita membaca sajak (b)

MACAM-MACAM PANTUN

1. DILIHAT DARI BENTUKNYA

a. PANTUN BIASAPantun biasa sering juga disebut pantun saja.Contoh :Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukan ke dalam hati

2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketigac. Dan seterusnya

Contoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalanKayu jati bertimbal jalan,Turun angin patahlah dahanIbu mati bapak berjalan,Ke mana untung diserahkan

3. TALIBUNTalibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.Jadi :Apabila enam baris sajaknya a b c a b c.Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d

Contoh :Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu

4. PANTUN KILAT ( KARMINA )CIRI-CIRINYA :a. Setiap bait terdiri dari 2 barisb. Baris pertama merupakan sampiranc. Baris kedua merupakan isid. Bersajak a ae. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata

Contoh :Dahulu parang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)

2. DILIHAT DARI ISINYA

2.1. PANTUN ANAK-ANAKContoh :Elok rupanya si kumbang jatiDibawa itik pulang petangTidak terkata besar hatiMelihat ibu sudah datang

2.2. PANTUN ORANG MUDAContoh :Tanam melati di rama-ramaUbur-ubur sampingan duaSehidup semati kita bersamaSatu kubur kelak berdua

2.3. PANTUN ORANG TUAContoh :Asam kandis asam gelugurKedua asam riang-riangMenangis mayat di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang

2.4. PANTUN JENAKAContoh :Elok rupanya pohon belimbingTumbuh dekat pohon manggaElok rupanya berbini sumbingBiar marah tertawa juga

2.5. PANTUN TEKA-TEKIContoh :Kalau puan, puan cemaraAmbil gelas di dalam petiKalau tuan bijak laksanaBinatang apa tanduk di kakiPUISI BARU

A.MACAM-MACAM PUISI BARU

1. DISTIKONDistikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.Contoh :Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh(Or. Mandank)

2. TERZINATerzina adalah sanjak 3 seuntai.Contoh :Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendana

Dalam bahgia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sariDari ; Madah KelanaKarya : Sanusi Pane

3. QUATRAINQuatrain adalah sanjak 4 seuntaiContoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silau

Membayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)4. QUINTQuint adalah sanjak 5 seuntaiContoh :Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan(Or. Mandank)

5. SEXTETSextet adalah sanjak 6 seuntai.Contoh :Merindu BagiaJika harilah tengah malamAngin berhenti dari bernafasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih(Ipih)

6. SEPTIMASeptima adalah sanjak 7 seuntai.Contoh :Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Muhammad Yamin)7. STANZA ( OCTAV )Octav adalah sanjak 8 seuntaiContoh :AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)

8. SONETASoneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.

CIRI CIRI SONETA :a. Terdiri atas 14 barisb. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzinac. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alamf. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.g. Peralihan dari octav ke sextet disebut voltah. Penambahan baris pada soneta disebut koda.i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 14 suku kataj. Rima akhirnya adalah a b b a, a b b a, c d c, d c d

Contoh :GembalaPerasaan siapa ta kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)

B. FUNGSI SONETAPada masa lahirnya, Soneta dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati.Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas seperti :1. Pernyataan rindu pada tanah air2. Pergerakan kemajuan kebudayaan3. Ilham sukma4. Perasaan keagamaan

C. SONETA DIGEMARI PARA PUJANGGA BARUFaktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.2. Baris-baris Soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.

D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN1. PERSAMAAN SONETA DENGAN PANTUNPantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.

2. PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN

a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayub. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 barisc. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b

Puisi Kontemporer di bedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:1. Puisi Tanpa KataYaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.2. Puisi Mini KataYaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain.3. Puisi Multi LingualYaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.4. Puisi TipografiYaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi. Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.5. Puisi Supra KataYaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia. Puisi macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis (cenderung sebagai puisi mantra).6. Puisi Idiom BaruPuisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.7. Puisi MbelingPuisi mbeling pada umumnya mengandung unsure humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak mengharamkan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK PUISI

1. Tema

2. Rasa

3. Nada

4. Amanat

5. Diksi

6. Imajinasi

7. Kata-kata konkret

8. Gaya bahasa

9. Ritme

10. Rima

1. Tema adalah : ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita.

Hanya ada satu tema dalam satu puisi, walaupun puisinya panjang.

2. Rasa : Rasa disebut juga arti emosional. Misalnya : sedih, senang, marah, heran, gembira dll.

3. Nada adalah : sikap kita terhadap persoalan yang kita bicarakan.

o Menggurui

o Mencaci

o Merayu

o Merengek

o Mengajak

o Menyindir

o Dsb.

4. Amanat adalah : pesan yang akan disampaikan oleh pengarang.

Contoh amanat :

( Mengharapkan pembaca marah.

( Benci

( Menyenangi sesuatu

( Berontak pada sesuatu.

5. Diksi ialah : pilihan kata yang tepat.

Keberhasilan puisi dicapai dengan mengintensnsifkan pilihan kata yang tepat.

6. Imajeri atau daya bayang ialah :suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menggunakan kembali kesan-kesan panca indera dalam jiwa kita.

Jenis Imajeri :

1. Imajeri pandang2. Imajeri dengar3. Imajeri rasa4. Imajeri kecap7. Kata-kata konkret adalah : kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya8. Gaya Bahasa adalah : cara mengungkapkan pikiran melalui kata-kata.9. Irama atau Ritme adalah meninggi atau merendahnya nada mengeras-melembut tekanannya, mempercepat-melambat temponya.10. Rima atau unsur bunyi/sajak adalah unsur bunyi untuk menimbulkan kemerduan puisi unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi tersebut.