Case Vesicolithiasis
-
Upload
carameljavachip -
Category
Documents
-
view
84 -
download
8
description
Transcript of Case Vesicolithiasis
STATUS BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
Nama Mahasiswa : Christy Suryandari
NIM : 030.08.070
Dokter Pembimbing : dr. Tri Endah, Sp.U
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn. Katiman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : pensiun
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Poncol Raya
Tanggal masuk RS : 4 Desember 2012
A. ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesis, tanggal 5 Desember 2012 pukul 07.00
Keluhan Utama : sulit buang air kecil sejak 2 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan: nyeri saat berkemih
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 2 bulan terakhir, os merasa sulit buang air kecil. Os juga mengeluh perlu
mengejan setiap kali mulai berkemih. Setelah urin keluar, aliran kemih yang awalnya lancar
sering mendadak berhenti saat tengah berkemih dan terlihat menetes. Akibatnya os sering
merasa anyang-anyangan dan tidak puas saat berkemih. Os mengaku jika berubah posisi saat
berkemih, urin yang tadinya terhambat kembali lancar. Pada saat malam hari, os suka
terbangun untuk berkemih sekitar 2-3 kali.
Sejak 1 minggu terakhir, os merasakan nyeri saat berkemih. Nyeri terutama dirasakan
di bagian penis. Nyeri bersifat hilang timbul, timbul terutama pada akhir berkemih. Os juga
mengeluh urinnya keruh dan berdarah. Riwayat demam, mual, muntah dan nyeri pinggang
disangkal oleh pasien. Os mengaku tidak ada penurunan badan dan tidak mengkonsumsi
obat-obatan tertentu. Selama ini os tidak pernah berobat ke dokter.
1
2
Riwayat Penyakit Dahulu:
Os menyangkal adanya riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, asma,
penyakit sendi, dan riwayat trauma. Os menyangkal pernah mengalami penyakit yang sama
seperti ini sebelumnya. Os juga mengaku tidak ada riwayat operasi.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama. Tidak ada riwayat
darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, dan keganasan pada keluarga pasien.
Riwayat Kebiasaan:
Os tidak mengingat jumlah air putih yang diminum dalam sehari, tetapi os mengaku
jarang minum air putih dan lebih senang minum kopi. Pasien seorang perokok, dalam sehari
os merokok 3-5 batang. Os tidak mengkonsumsi alkohol.
Riwayat Pengobatan:
Os tidak ada riwayat alergi obat dan tidak sedang mengkonsumsi obat secara rutin.
Riwayat Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan:
Os tinggal di lingkungan padat penduduk
B. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran: Compos mentis
Kesan sakit: Tampak sakit sedang
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah: 130/90 mmHg
Nadi: 84x/menit
Suhu: 36oC
Pernapasan: 20x/menit
Kesan gizi:
Berat badan: 65 kg
Tinggi badan: 157 cm
BMI: 26,37 kg/m2 (overwight)3
Status Generalis
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, reflex
cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tak langsung (+/+)
Hidung : bentuk normal, deviasi septum nasi (-), sekret (-), konka hiperemis (-/-)
Telinga : normotia, simetris, liang telinga lapang, membran timpani (+/+)
Mulut : bentuk normal, bibir tidak kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, faring
tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Leher : bentuk normal, trakea di tengah, tiroid tidak membesar, KGB tidak
membesar
Thorak:
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV garis midklavikularis kiri
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru:
Inspeksi : pergerakan dada simetris
Palpasi : vocal fremitus simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-/-), ronki (-/-)
Abdomen:
Inspeksi : perut datar simetris
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+)
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
Status Urologi
Ginjal pada regio costovertebralis
Inspeksi : dalam batas normal, tidak ada massa, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi : nyeri tekan (-) pada CVA kanan dan kiri, Ballotement (-)
4
Perkusi : nyeri ketok (-) pada CVA kanan dan kiri
Ureter pada regio lumbal
Palpasi : nyeri tekan (-) pada lumbal kanan dan kiri
Vesica urinaria pada regio suprapubik
Inspeksi : dalam batas normal, tidak ada massa, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi : buli tidak penuh, nyeri tekan (+)
Perkusi : redup
Uretra/OUE pada regio genital eksterna
Inspeksi : discharge (-), kemerahan (-)
Rectal Toucher : prostat simetris, batas atas teraba, nyeri tekan (-), konsistensi
kenyal, mobilitas (-)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal 5-11-2012
Hematologi
Leukosit : 8.1 ribu/uL (3.8-10.6 ribu/uL)
Hemoglobin : 14.9 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Hematokrit : 43 % (40-52 %)
Trombosit : 348 ribu/uL (150-440 ribu/uL)
Faal Hemostasis
Protrombin Time (PT)
Kontrol : 13.40 detik
Pasien : 14.2 detik (12-14 detik)
Masa Tromboplastin (APTT)
Kontrol : 33.1 detik
Pasien : 29.2 detik (20-40 detik)
Elektrolit Serum
Natrium : 150 mmol/L (135-155 mmol/L)
Kalium : 4.4 mmol/L (3.6-5.5 mmol/L)
Klorida : 111 mmol/L (98-109 mmol/L)
Imunoserologi Penanda Tumor
PSA Total : 1.55 ng/mL (0.27-3.42 ng/mL)
5
Radiologi
Tanggal 30-10-2012
BNO : terdapat gambaran batu multipel berdensitas radiopaque yang terletak di linea media
suprasimphysis
Kesan: batu buli multipel
D. RESUME
Laki-laki, 58 tahun datang ke poli bedah urologi RSUD Budhi Asih dengan keluhan
sulit buang air kecil sejak 2 bulan yang lalu. Os mengeluh perlu mengejan setiap kali mulai
berkemih. Setelah urin keluar, aliran kemih yang awalnya lancar sering mendadak berhenti
saat tengah berkemih dan terlihat menetes. Os sering merasa anyang-anyangan dan tidak puas
saat berkemih. Os mengaku jika berubah posisi saat berkemih, urin yang tadinya terhambat
kembali lancar. Pada saat malam hari, os suka terbangun untuk berkemih sekitar 2-3 kali.
Sejak 1 minggu terakhir, os merasakan nyeri saat berkemih. Nyeri terutama dirasakan di
bagian penis. Nyeri bersifat hilang timbul, timbul terutama pada akhir berkemih. Os juga
mengeluh urinnya keruh dan berdarah. Os jarang minum air putih dan lebih sering minum
kopi. Pada pemeriksaan fisik status lokalis regio suprapubik didapatkan nyeri tekan (+),
perkusi redup. Hasil pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran batu multipel berdensitas
radiopaque yang terletak di linea media suprasimphysis.
6
E. DIAGNOSIS KERJA
Vesicolithiasis
Dasar: sulit berkemih dan perlu mengejan setiap kali mulai berkemih. Setelah urin keluar,
aliran kemih yang awalnya lancar sering mendadak berhenti saat tengah berkemih dan terlihat
menetes. Jika berubah posisi saat berkemih, urin yang tadinya terhambat kembali lancar.
Pada saat malam hari, os suka terbangun untuk berkemih sekitar 2-3 kali. Nyeri saat
berkemih, terutama dirasakan di bagian penis. Nyeri bersifat hilang timbul, timbul terutama
pada akhir berkemih. Urin keruh dan berdarah. Pada pemeriksaan fisik status lokalis regio
suprapubik didapatkan nyeri tekan (+), perkusi redup. Hasil pemeriksaan radiologi
didapatkan gambaran batu multipel berdensitas radiopaque yang terletak di linea media
suprasimphysis.
F. DIAGNOSIS BANDING
1. BPH
Dasar: sulit untuk mulai berkemih dan urin terlihat menetes.
Tidak mendukung: perubahan posisi pada saat berkemih mempengaruhi aliran kencing,
pada rectal toucher batas atas prostat teraba.
2. Nefrolithiasis
Dasar: hematuria.
Tidak mendukung: tidak ada nyeri pinggang dan nyeri ketok CVA (-/-).
3. Tumor buli
Dasar: hematuria.
Tidak mendukung: terdapat rasa nyeri di akhir berkemih, tidak ada penurunan berat
badan.
G. PENATALAKSANAAN
- Bed rest
- Minum air putih 2 liter per hari
- Pro op sectio alta
- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
- Cefeperazone 2 x 1gr
- Dycinon 2 x 1ampul
- Kaltrofen sup 2 x 1
7
H. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
8
Follow up tanggal 5-12-2012
S : sulit buang air kecil dan nyeri pada saat berkemih
O : Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi: 84x/menit
Suhu: 36.6oC
Pernapasan: 24x/menit
A : vesicolithiasis
P : pro sectio alta
Instruksi post-op: awasi TNSP dan produksi urin
Cefeperazone 2 x 1gr
Kaltrofen sup 2 x 1
Dycinon 2 x 1ampul
Diet bebas
Follow up tanggal 6-12-2012
S : nyeri di luka operasi
O : luka operasi tidak ada rembesan, produksi urin jernih
Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi: 64x/menit
Suhu: 36oC
Pernapasan: 20x/menit
A : post sectio alta H-1
P :Cefeperazone 2 x 1gr
Kaltrofen sup 2 x 1
Aff IVFD
Diet bebas
Pertahankan kateter
Mobilisasi
Follow up tanggal 7-12-2012
S : nyeri di luka operasi berkurang
O : luka operasi tidak ada rembesan, produksi urin jernih
Tekanan darah: 120/70 mmHg9
Nadi: 92x/menit
Suhu: 36.7oC
Pernapasan: 24x/menit
A : post sectio alta H-2
P : Cefeperazone 2 x 1gr
Kaltrofen sup 2 x 1
Diet bebas
Pertahankan kateter
Mobilisasi
Follow up tanggal 8-12-2012
S : tidak ada keluhan
O : luka operasi tidak ada rembesan, produksi urin jernih
Tekanan darah: 120/70 mmHg
Nadi: 80x/menit
Suhu: 36oC
Pernapasan: 20x/menit
A : post sectio alta H-3
P :Aff drain
Boleh rawat jalan
Kontrol untuk aff kateter Senin 17-12-2012
10