Case VERSHIRE COMPANY FINAL.ppt
-
Upload
kira-jd-yamato -
Category
Documents
-
view
544 -
download
68
description
Transcript of Case VERSHIRE COMPANY FINAL.ppt
KASUS VERSHIRE KASUS VERSHIRE COMPANYCOMPANY
1
KELOMPOK VII
HENDRA DWI SAPUTRA SUMARSENO (7)
FAJAR WAHYUDI (19)
NOVIANA DIAS SUSANTI (31)
VERSHIRE COMPANYVERSHIRE COMPANYMerupakan perusahaan
pengemasan yang terbagi kedalam beberapa divisi besar, termasuk divisi Alumunium Can (perusahaan produsen kaleng minuman)
Latar Belakang IndustriLatar Belakang IndustriBahan baku tempat minuman
tradisional: alumunium, baja, gelas, fiber-oil (campuran kertas dan logam), atau plastik.
Industri tempat minuman logam memproduksi kaleng-kaleng alumunium dan baja berlapis timah.
Tahun 1970-an, kaleng-kaleng baja menyumbang 88% dari produksi kaleng logam, namun tahun 1990-an, alumunium mulai mendominasi industri
Latar Belakang IndustriLatar Belakang IndustriPada awal tahun 1970an, pembuatan
kaleng dengan menggulung selembar baja, disolder, dan dipotong sesuai dengan ukurannya
Tahun 1972, revolusi pembuatan kaleng alumumunium: selembar metal dimasukkan ke dalam cangkir yang dalam dan di tutup di bagian atas
Tahun 1996, proses manufaktur telah lebih efisien, mampu produksi > 2000 kaleng per menit.
Latar Belakang IndustriLatar Belakang IndustriKeunggulan alumunium
dibandingkan baja:◦Lebih mudah dibentuk◦Mengurangi masalah dalam
penambahan rasa◦Lebih menarik karena dapat dihias◦Ringan dan mengurangi biaya
transportasi◦Lebih mudah didaur ulang
STRENGHT AND WEAKNESS IN STRENGHT AND WEAKNESS IN PLANNING AND CONTROL SYSTEMPLANNING AND CONTROL SYSTEM
STRENGHTTelah melakukan penjabaran tujuan perusahaan kepada tiap-tiap cabang perusahaan.Ada standar cost sebagai dasar pengukuran performa oleh tiap cabang perusahaan.Ada bimbingan dan konsultasi anggaran cabang perusahaan oleh perusahaan pusat.Terdapat review manajer pusat terhadap anggaran.Berfokus pada pelangganTerdapat pelaporan rutin
STRENGHT AND WEAKNESS IN STRENGHT AND WEAKNESS IN PLANNING AND CONTROL SYSTEMPLANNING AND CONTROL SYSTEM
WEAKNESS (1)Tidak seharusnya seluruh tanggung jawab berada di cabang perusahaanPerusahaan hanya membuat anggaran penjualan.Pembagian cabang berdasarkan bagaimana hasil produksi akan dikirimkan.Anggaran yang dibuat tidak lengkap (tidak ada cash budget dan pro forma balance sheet)Waktu visit hanya setengah hariTidak dimungkinkan merubah anggaran yang telah disahkan
STRENGHT AND WEAKNESS IN STRENGHT AND WEAKNESS IN PLANNING AND CONTROL SYSTEMPLANNING AND CONTROL SYSTEM
WEAKNESS (2)Reviu manajer umum hanya berdasarkan ekspektasi manajer.Perusahaan akan melakukan kegiatan sedemikian rupa demi memenuhi keinginan pelanggan walau mengganggu kegiatan perusahaan.
BUDGET PROCESSBUDGET PROCESS Pengesahaan Budget Perusahaan (hanya
anggaran penjualan) Anggaran penjualan dibagi menjadi anggaran
penjualan tiap cabang perusahaan berdasarkan bagaimana hasil produksi akan dikirimkan
Tiap cabang perusahaan kemudian menganggarkan anggaran laba kotor, beban tetap, dan laba bersih
Setiap departemen mesin di masing-masing cabang membuat standar biaya sebagai ukuran performa.
Pengawas dari kantor pusat kemudian datang ke lokasi tiap cabang untuk mengetahui kondisi dan alasan penganggaran.
BUDGET PROCESSBUDGET PROCESS Selama visit (selama setengah hari), dilakukan
pembahasan anggaran dengan manajer dan supervisor serta melihat proses produksi yang berjalan.
Anggaran cabang (sekitar 1 september) diserahkan ke kantor pusat.
Anggaran kemudian dikonsolidasikan dan diserahkan kepada manajer umum tiap divisi.
Manajer umum kemudian mereviu ketersesuaian anggaran dengan ekspektasinya.
Hasil reviu kemudian diserahkan ke CEO untuk disetujui (dapat pula meminta perubahan)
Anggaran kemudian disahkan dalam rapat direksi (desember)
Haruskah Manajer Pabrik Haruskah Manajer Pabrik Bertanggung Jawab Untuk Bertanggung Jawab Untuk
Mencapai Laba? Mencapai Laba?
Manajer pabrik harus bertanggung jawab terhadap pencapaian laba perusahaan namun tidak sepenuhnya, karena laba perusahaan itu merupakan suatu bentuk ukuran kinerja suatu perusahaan.
Seluruh bagian dari perusahaan seharusnya bertanggung jawab terhadap perolehan laba perusahaan.
Besarnya volume penjualan yang menjadi tanggung jawab departemen penjualan juga turut mempengaruhi tingkat laba dan hal ini berada diluar kendali manajer produksi.
Pengukuran ini juga memiliki beberapa kelemahan antara lain dapat terjadinya persaingan antar divisi dan pabrik untuk mendapatkan keuntungan dan persaingan untuk memperoleh konsumen, sehingga dikhawatirkan dapat menghancurkan perusahaan.
Bagaimana menilai sistem evaluasi Bagaimana menilai sistem evaluasi kinerja yang terdapat dalam kinerja yang terdapat dalam
tampilan 2 dan 3?tampilan 2 dan 3?Sistem evaluasi kinerja yang terdapat dalam
tampilan 2 dan 3 sudah baik jika manajer pabrik diberi tanggung jawab menghasilkan laba, karena prestasi akan diukur berdasarkan tingkat laba. Evaluasi dilakukan ketika kinerja perusahaan tidak sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Namun, masih ada kekurangan yaitu tidak adil jika membandingkan laba dan biaya untuk semua pabrik karena produk yang dihasilkan dan kapasitas pabrik tidak sama satu dengan yang lain. Seharusnya laba dan biaya diperbandingkan antar pabrik dengan produk yang sama dan kapasitas yang sama pula.
Pengukuran Kinerja dan Pengukuran Kinerja dan EvaluasiEvaluasi
Item
BulanVarians Harian dalam Dolar
Aktual dalam Dolar
Varians dalam Dolar
Total penjualanvarians berdasarkan •Harga jual•Campuran penjualan•Volume penjualanTotal biaya variabel dalam penjualanVarians berdasarkan•Material•Tenaga kerja•Variabel overheadTotal biaya tetap manufakturVarians dalam biaya tetap Laba BersihModal DitanamImbas hasil atas Modal yang digunakanKonsumen selalu menjadi perhatian utama
Insentif ManajemenInsentif ManajemenLaporan Level Pabrik Individual
Laporan penjualan berdasarkan kelompok pelangganAnalisis penjualan
Analisis biaya
Analisis mendetail atas volume penjualan, nilai dolar prnjualan, laba dolar, margin laba berdasarkan pelanggan pemakai akhir Analisis pendukung yang lebih mendetail berkenaan dengan varians dari harga jual, campuran penjualan, dan volume penjualanAnalisis pendukung yang lebih mendetail berkenaan dengan varians dari biaya manufaktur variabel dan tetap
Analisis komparatif atas kinerja labaAnalisis komparatif atas efisiensi manufaktur
Perbandingan atas penjualan terhadap laba antarpabrik
Perbandingan atas efisiensi dalam biaya variabel dan tetap antarpabrik
Penilaian prestasi seharusnya dipakai sebagai alat untuk memastikan bahwa anggaran yang sudah disetujui bersama tidak akan dilebihkan tanpa persetujuan dari pihak manajemen, bukan untuk mengukur efisiensi sehingga manajer pabrik tidak melakukan hal-hal yang mengurangi mutu dan kualitas untuk memenuhi standar efisiensi.
KESIMPULANKESIMPULAN