Case Tonsil It Is

download Case Tonsil It Is

of 17

Transcript of Case Tonsil It Is

BAB I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tonsilitis Kronis. Tonsilitis merupakan peradangan tonsil palatine yang merupakan bagian dari cincin waldeyer. Proses peradangan biasanya meluas sampai ke daerah adenoid dan tonsil lingual.Sedangkan Tonsilitis Kronis adalah peradangan kronis tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis. 2.2. Etiologi Bakteri penyebab tonsilitis kronis sama halnya dengan tonsilitis akut yaitu kuman grup A Streptokokus beta hemolitikus, pneumokokus, Streptokokus viridian dan Streptokokus piogenes, Staphilokokus , Hemophilus influenza, namun terkadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan Gram negatif. 2.3. Faktor Predisposisi Beberapa factor predisposisi timbulnya Tonsillitis Kronis adalah: rangsangan kronik karena rokok maupun makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca (udara dingin ,lembab, suhu yang berubah-ubah), alergi (iritasi kronis dari allergen), keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik), pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat. 2.4.Patofisiologi Proses peradangan dimulai pada satu atau lebih kripti tonsil. Karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga kripte akan melebar, ruang antara kelompok melebar yang akan diisi oleh detritus (akumulasi epitel yang mati, sel leukosit yang mati dan bakteri yang menutupi kripte berupa eksudat berwarna kekuning-kuningan). Proses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. Pada anakanak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar submandibula. 2.5. Manifestasi Klinis 1

Pasien sering mengeluh adanya rasa sakit (nyeri) yang terus menerus pada tenggorokan (odinofagi), di tenggorokan seperti ada penghalang atau ada yang menganjal terutama ketika pasien menelan, tenggorokan terasa kering, pernapasan pasien berbau. Saat pemeriksaan ditemukan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus membesar dan terisi detritus.

Ukuran tonsil dibagi atas : T0 T1 T2 T3 T4 2.6. Diagnosis Diagnosis Tonsilitis Kronis : 1.Anannesis Pasien datang dengan keluhan rasa sakit pada tengorokan yang terus menerus, sakit waktu mwenelan , nafas bau busuk, malaise, sakit pada sendi, kadang ada demam dan nyeri pada leher. 2. Pemeriksaan Fisik 2 : Post tonsilektomi. : Tonsil masih terbatas dalam fossa tonsilaris. : Sudah melewati pilar anterior, belum melewati garis paramedian (pilar posterior). : Sudah melewati garis paramedian, belum melewati garis median. : Sudah melewati garis median.

Tonsil tampak membesar dengan adanya hipertrofi dan jaringan parut. Sebagian kripta mengalami stenosis, tapi eksudat (purulen) dapat diperlihatkan dari kripta-kripta tersebut. 3. Pemeriksaan penunjang Dapat dilakukan uji resistensi (sensitifitas) kuman dari sediaan apus tonsil. 2.7. Diagnosis Banding Diagnosis banding dari Tonsilitis Kronis adalah: 1. Penyakit penyakit dengan pseudomembran atau adanya membrane semu yang menutupi tonsil (Tonsilitis Pseudomembran). a. Tonsilitis Difteri b. Angina Plaut Vincent (Stomatitis Ulseromembranosa) c. Mononukleosis Infeksiosa 2.Penyakit Kronik Faring Granulomatosa a. Faringitis Tuberkulosa b. Faringitis Luetika c. Lepra (Lues) d.Aktinomikosis Faring 3.Tumor tonsil 2.8. Komplikasi Komplikasi Tonsilitis Kronis dapat terjadi secara perkontibuitatum ke daerah sekitar atau secara hematogen atau limfogen ke organ yang jauh dari tonsil. Ada beberapa komplikasi yang sering ditemui : 1.Komplikasi sekitar tonsil a. Peritonsilitis b. Abses peritonsilar (Quinsy) c. Abses Parafaringeal d. Abses Retrofaring e. Krista Tonsil f. Tonsilolith (Kalkulus dari tonsil)

3

2.Komplikasi Organ jauh a.Demam rematik dengan penyakit jantung rematik b. Glomerulonefritis c. Episkleritis, konjungtivitis berulang dan koroiditis. d.Psoriasis, eritema multiforme, kronik urtikaria dan purpura. e. Artritis dan fibrositis. 2.8. Penatalaksanaan Pengobatan pada Tonsilitis Kronis adalah pembedahan dengan pengangkatan tonsil, tindakan ini dilakukan bila dengan penatalaksaan medis tidak berhasil . Penatalaksaan medis antara lain : - Terapi mulut (terapi lokal) ditujukan kepada hygiene mulut dengan berkumur atau obat isap. - Terapi sistemik dengan pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan analgetik. INDIKASI TONSILEKTOMI 1) Sumbatan a. b. c. 2) Infeksi a. b. c. d. Infeksi telinga tengah berulang Rinitis dan sinusitis yang kronis Peritonsiler abses Tonsilitis kronis dengan gejala nyeri tenggorok yang menetap Hiperplasia tonsil dengan sumbatan jalan nafas Gangguan menelan Gangguan berbicara

3) Kecurigaan adanya tumor jinak atau ganas

Indikasi tonsilektomi :

4

1. Indikasi Absolut a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner. b. Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase c. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi 2. Indikasi Relatif a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat. b. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis c. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik -laktamase resisten Kontraindikasi : 1. Gangguan perdarahan a. leukemia b. purpura c. anemia aplastik d. hemofilia e. blood dyskrasia 2. penyakit sistemik yg belum terkontrol a. penyakit jantung b. DM 3. Risiko anestesi yang besar atau penyakit berat 4. Infeksi akut yang berat.

Tonsilektomi :

5

1)

Evaluasi Laboratorium dan Foto Rontgen : Sebelum pembedahan tonsil, pemeriksaan laboratorium rutin harus mencakup pemeriksaan golongan darah ABO/Rh, kadar hemoglobin, hitung leukosit dan hitung jenis. Penentuan kadar klorida keringat atau immunoglobulin serum mungkin penting untuk mengevaluasi diagnosis banding medis yang mencakup fibrosis kistik atau imunodefisiensi.

2)

Teknik Tonsilektomi Prabedah penting untuk menghindari hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi. Pemberian antikolinergik dan antasida prabedah dapat mencegah masalah aspirasi. Dengan anestesi umum, saluran pernapasan diproteksi oleh pipa endotrakea bermanset. Pendarahan dikontrol dengan tampon pada saat tonsil diangkat. Pengupasan harus dilakukan pada kapsula tonsilaris, dan harus hati-hati melindungi konstriktor faring serta arkus palatoglosus dan palatofaringeus. Pascabedah, diberikan cairan IV selama 24 jam untuk menghindarkan dehidrasi dini. Pemberian aspirin harus dihindarkan. Pada awal pascabedah, bisa diberikan 1,5 mg kodein fosfat per kilogram berat badan untuk mengurangi rasa nyeri.

6

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusmarjono, Efiaty AS. Faringitis, tonsilitis, dan hipertrofi adenoid. Dalam ; Soepardi EA, Iskandar NH (eds). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2007.hal 220225. 2. George LA. Penyakit-Penyakit Nasofaring dan Orofaring. Dalam : Adams, Boies, Higler (eds). Buku Ajar Penyakit THT, edisi 6. Jakarta : EGC ; 1997. hal 327342. 3. Bailey BJ, Johnson JT. Head and Neck Surgery-Otolaringology 3th edition volume 1. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 2006. hal 1188-1197. 4. www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08Tonsilektomi89.pdf/Tonsilektomi89.htm 5. http://emedicine.medscape.com/article/871977-overview. 6. http://emedicine.medscape.com/article/872119-overview. 7. Fkuii.org/tikidownload_wiki_attachment.php?attld=1311&page=ike %20Rahmawati. 8. http://medinux.blogspot.com/2007/09/tonsilektomi.html.

7

BAB II ILUSTRASI KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur : Nn. M : 9 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Minang Alamat : Banuaran Lubuk Begalung

ANAMNESIS Seorang pasien perempuan datang ke poli THT RSUP Dr. M. Djamil Padang tanggal 9 Agustus 2011 dengan : Keluhan Utama : Nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang : Nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengalami batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu, batuk berdahak, warna bening. Riwayat tidur ngorok sejak 6 bulan yang lalu. Nyeri telinga kanan sejak 1 hari yang lalu. Riwayat sulit bernafas tidak ada. Demam tidak ada. Rasa mengganjal di tenggorokan tidak ada. Riwayat Penyakit Dahulu : Pada tahun 2009, pasien sudah pernah berobat ke RSUP Dr. M. Djamil Padang didiagnosis dengan tonsilitis dan dianjurkan untuk operasi pengangkatan tonsil, tetapi keluarga menolak. 8

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini. Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan: Pasien anak kedua dari 2 bersaudara, seorang pelajar kelas 3 SD. Pasien suka mengkonsumsi es dan coklat. Pasien menggosok gigi 2x sehari. Pemeriksaan Fisik Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi nadi Frekuensi nafas Suhu Pemeriksaan sistemik Mata Leher Paru Jantung Abdomen Extremitas Status Lokalis THT Telinga Pemeriksaan Daun Telinga Kelainan Kel. Kongenital Trauma Radang Kel. Metabolik Dekstra Sinistra : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : Tidak ditemukan pembesaran KGB : Dalam batas Normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : tidak ada kelainan : Tampak sakit sedang : CMC : 110/70 mmHg : 82x/menit : 20x/menit : 37,0 C

9

Nyeri Tarik Nyeri Tarik tragus Dinding liang telinga Cukup lapang (N) Sempit Hiperemi Edema Massa Sekret/serumen Bau Warna Jumlah Jenis Membran timpani Utuh Warna Reflek cahaya Bulging Retraksi Atrofi Perforasi Jumlahperforasi Jenis Kwadran pinggir Gambar

+ -

+ -

Putih mengkilat + (arah jam5) -

Putih mengkilat + (arah jam7) -

Mastoid

Tanda radang Fistel Sikatrik Nyeri tekan Nyeri ketok Rinne Scwabach Weber

+ Sama

+ dengan Sama dgn pemeriksa ada Tidak ada lateralisasi

Tes garputala

pemeriksa Tidak lateralisasi 10

audiometri HidungPemeriksaan Hidung luar

Kesimpulan Tidak dilakukan

Normal

Normal

Kelainan Deformitas Kelainan kogenital Trauma Radang Massa

Dextra Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Sinistra

Sinus paranasal Pemeriksaan Nyeri tekan Nyeri ketok

Dextra -

Sinistra -

Rinoskopi anterior Vestibulum Kavum nasi Secret Vibrise Radang Cukup lapang Sempit Lapang Lokasi Jenis Jumlah Bau Ukuran Warna Permukaan Edema Ukuran Warna Permukaan Edema Cukup lurus/deviasi Permukaan Warna Spina Krista Abses Perforasi Lokasi Ada Cukup lapang Ada Serous Minimal Tidak ada Eutropi Merah muda Licin Eutropi Merah muda Licin Tidak ada Licin Merah muda Licin Merah muda Ada Cukup lapang Ada Serous Minimal Tidak ada Eutropi Merah muda Licin Eutropi Merah muda Licin -

Konka inferior

Konka media

Septum

Massa

11

Bentuk Ukuran Permukan Warna Konsistensi Mudah digoyang Pengaruh konstriktor Gambar Rinoskpopi Posterior (nasofaring) Pemeriksaan Kelainan Koana Cukup lapang (N) Sempit Lapang Mukosa Warna Edema Jaringan granulasi Konkha inferior Ukuran Warna Permukaan Edema Adenoid Ada/tidak Muara tuba eustachius Tertutup secret Edema mukosa Masa Lokasi Ukuran Bentuk Permukaan Post Nasal Drip Ada/tidak Jenis Gambar

-

-

Dekstra + Merah muda Eutrofi Merah muda Licin -

Sinistra + Merah muda Eutrofi merah muda Licin -

Orofaring dan Mulut Pemeriksaan Palatum mole+ arcus Simetris/tidak Warna faring Edema Bercak/eksudat Dinding Faring Warna Permukaan Tonsil Ukuran Warna Permukaan Muara kripti

Dextra Simetris Hiperemis Hiperemis Tidak rata T2 Hiperemis Tidak Rata Melebar

Sinistra

T4 Hiperemis Tidak rata Melebar

12

Detritus Eksudat Perlengketan dengan Peritonsil Tumor pilar Warna Edema Abses Lokasi Bentuk Ukuran Permukaan Konsistensi Karies/radiks Kesan Warna Bentuk Deviasi Masa

+ Hiperemis + Merah muda -

+ -

Gigi Lidah

+ Merah muda -

Gambar

Laringoskopi indirek : sulit dilakukan Pemeriksaan epiglotis Bentuk Warna Edema Pinggir rata atau tidak Masa Aritenoid Warna Edema Massa Gerakan Ventricular band Warna Edema Massa Plika vokalis Warna Gerakan Pinggir medial Massa Subglotis/trachea Massa Secret ada/tidak Sinus piriformis Massa Secret

Dextra

Sinistra

13

Gambar

Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran KGB leher. Diagnosis Kerja Diagnosis Banding : Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut :Diagnosis Tambahan : Pemeriksaan Anjuran : Laboratorium rutin: Hb,Ht,leukosit,LED Kultur dan uji resistensi kuman dari sedian apus tonsil.

Terapi: Prognosis Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam : bonam Quo ad fungsio : bonam Cefixime syrup 2xcth 1/2 Metilprednisolon 3x2 mg Ambroxol 3x1/2 tab Rhinofed 3x1/2 tab

Terapi anjuran: Tonsilektomi

14

BAB III DISKUSI

15

RESUME (DASAR DIAGNOSIS) ANAMNESIS Nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengalami batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu, batuk berdahak, warna bening. Riwayat tidur ngorok sejak 6 bulan yang lalu. Nyeri telinga kanan sejak 1 hari yang lalu. PEMERIKSAAN FISIK Pada rinoskopi anterior ditemukan sekret dalam jumlah minimal dan jenisnya serous. Pada pemeriksaan orofaring dan mulut ditemukan palatum mole dan arkus faring hiperemis, dinding faring hiperemis dan permukaan tidak rata, tonsil dekstra ukuran T2 dan tonsil sinistra T4, hiperemis, permukaan tidak rata, muara kripti melebar dan ditemukan detritus, peritonsil hiperemis. Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Terapi: Prognosis 16 Cefixime syrup 2xcth 1/2 Metilprednisolon 3x2 mg Ambroxol 3x1/2 tab Rhinofed 3x1/2 tab : Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut :Diagnosis Tambahan : Pemeriksaan Anjuran : Laboratorium rutin: Hb,Ht,leukosit,LED Kultur dan uji resistensi kuman dari sedian apus tonsil.

Terapi anjuran: Tonsilektomi

Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam : bonam Quo ad fungsio : bonam Pasien agar tetap menjaga higiene rongga mulut dengan menggosok gigi minimal 2x sehari. Pasien mengurangi minum es dan makan coklat.

Nasehat:

17