Case RSMH Pervinder Nita Agus

24
BAB I PENDAHULUAN Sesak napas atau dispnea adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma), maupun kecemasan. 1 Sesak napas karena kelainan saluran pernapasan paling sering ditemukan pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit ini disebabkan oleh proses peradangan paru dan ditandai dengan gangguan aliran udara dalam saluran pernapasan yang bersifat irreversible. Gejala lain yang menyertai adalah batuk lama (kronik) yang berdahak. Faktor risiko tinggi untuk menderita penyakit ini adalah perokok, usia diatas 40 tahun, sering terpapar debu dan zat kimia dalam jumlah banyak. Penelitian terhadap PPOK sebagai penyakit inflamasi lokal paru yang mempunyai beban inflamasi sistemik telah banyak diteliti, dan dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas yang semakin meningkat. 2 Menurut data Sukernas Tahun 2001, penyakit pernafasan (termasuk PPOK) merupakan penyebab kematian 1

description

MEDICAL

Transcript of Case RSMH Pervinder Nita Agus

BAB IPENDAHULUAN

Sesak napas atau dispnea adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma), maupun kecemasan.1Sesak napas karena kelainan saluran pernapasan paling sering ditemukan pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit ini disebabkan oleh proses peradangan paru dan ditandai dengan gangguan aliran udara dalam saluran pernapasan yang bersifat irreversible. Gejala lain yang menyertai adalah batuk lama (kronik) yang berdahak. Faktor risiko tinggi untuk menderita penyakit ini adalah perokok, usia diatas 40 tahun, sering terpapar debu dan zat kimia dalam jumlah banyak. Penelitian terhadap PPOK sebagai penyakit inflamasi lokal paru yang mempunyai beban inflamasi sistemik telah banyak diteliti, dan dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas yang semakin meningkat.2Menurut data Sukernas Tahun 2001, penyakit pernafasan (termasuk PPOK) merupakan penyebab kematian ke-2 di Indonesia. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 prevalensi PPOK akan terus meningkat dari urutan ke-6 menjadi peringkat ke-3 di dunia penyebab kematian tersering. Prevalensi PPOK meningkat dengan meningkatnya usia. Prevalensi ini juga lebih tinggi pada pria daripada wanita.PPOK lebih tinggi pada negara-negara dimana merokok adalah gaya hidup, angka kesakitannya meningkat dengan usia lanjut. Kematian akibat PPOK sangat rendah pada pasien usia di bawah 45 tahun.3Penyakit PPOK harus mendapatkan pengobatan yang baik dan terutama perawatan yang komprehensif, sejak serangan sampai dengan perawatan di rumah sakit. Dan yang lebih penting adalah perawatan untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan dan pencegahan serangan berulang pada pasien PPOK di rumah. Oleh karena itu penulis tertarik membahas mengenai cara penegakan diagnosa dan prinsip penatalaksanaan PPOK dalam laporan kasus ini.

BAB IILAPORAN KASUS

2.1 Identifikasi Nama: Tn. M DUsia : 64 tahun Jenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Komplek RSS A Blok 10, Sako, PalembangPekerjaan : BuruhAgama : Islam Status : Menikah MRS : 03 Februari 2015Med Rec: 873428

2.2 Anamnesis (Autoanamnesis tanggal 05 Februari 2015 pukul 09.00 WIB)2.2.1 Keluhan Utama :Sesak bertambah hebat sejak 2 hari SMRS.Keluhan Tambahan :Batuk berdahak (+) sejak 1 minggu yang lalu.

2.2.2 Riwayat Perjalanan Penyakit : 6 bulan SMRS, os mengeluh sering batuk, berdahak (+) warna hijau, sebanyak 1/2 sendok makan, darah (-), sesak nafas (+), mengi (-), sesak dipengaruhi cuaca dingin, namun tidak dipengaruhi aktivitas, debu maupun posisi, nyeri dada tidak ada, terbangun di malam hari karena sesak tidak ada, merasa mudah lelah tidak, demam tidak ada, nafsu makan berkurang (-), berat badan turun (-), mual dan muntah tidak ada, BAB dan BAK tidak ada keluhan. OS berobat ke Puskesmas dikatakan sakit asma kemudian diberi obat salbutamol 2x1 dan sirup batuk. 1 minggu SMRS os mengeluh sesak nafas (+), sesak tidak dipengaruhi cuaca, debu, posisi, makanan maupun emosi, ada mengi, ada batuk berdahak berwarna hijau sebanyak 1 sendok makan, terbangun di malam hari karena sesak (-), merasa mudah lelah (+) jika berjalan 50 meter, os nyaman tidur dengan 2-3 bantal, nyeri dada (-), demam (-), nafsu makan berkurang (-), berat badan turun (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.2 hari SMRS os mengeluh sesak semakin hebat, os berobat ke RS Pusri dan diasap 1x sesak berkurang namun karena tidak ada ruangan, kemudian os dirujuk ke RSMH Palembang.

2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu dan Kebiasaan Riwayat asma (+) sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat alergi obat, makanan, bahan tertentu disangkal. Riwayat darah tinggi (+) sejak 5 tahun yang lalu, namun tidak kontrol berobat. Riwayat penyakit kencing manis disangkal. Riwayat penyakit paru disangkal. Riwayat mengonsumsi obat OAT disangkal. Riwayat merokok (+), selama 30 tahun, dalam satu hari menghabiskan 1 bungkus rokok (20 batang), namun os sudah berhenti merokok sejak 2 tahun yang lalu.

2.2.4 Riwayat Dalam Keluarga Riwayat keluarga dengan sakit asma, bersin-bersin pada pagi hari, alergi terhadap makanan tertentu disangkal Riwayat kencing manis dalam keluarga disangkal. Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal. Riwayat penyakit paru dalam keluarga disangkal.

2.2.5 Riwayat Sosial Ekonomi Os sudah tidak bekerja sejak 6 bulan yang lalu, sebelumnya os bekerja sebagai tukang becak. Keadaan sosial ekonomi menengah ke bawah.

2.3 Pemeriksaan Fisik (Tanggal 05 Februari pukul 10.00 WIB) : Keadaan Umum Keadaan Sakit: Tampak sakit sedangKesadaran : Kompos mentis Tekanan darah : 150/90 mmHgNadi : 94 X/menit, reguler, isi dan tekanan cukupFrekuensi pernafasan : 26 X/menitSuhu : 36,7oC BB: 75 kgTB: 170 cmIMT: 25,95 Kesan: overweight

Keadaan Spesifik :Kepala : Muka tampak simetris, warna kulit sawo matang, rambut warna hitam-putih, mudah dicabut (-), alopesia (-), nyeri tekan supra dan infra orbita (-).Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), refleks cahaya (+/+), mata cekung (-/-), air mata (+/+).Hidung : Bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang baik dalam perabaan, sekret (-)Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), chelitis (-), lidah basah (+), atrofi papil lidah (-), stomatitis (-), pembesaran tonsil (-), pursed-lips breathing (-).Telinga : Pendengaran baik, nyeri tekan processus mastoideus (-), sekret (-)Leher : JVP (5-2cmH2O), pembesaran KGB (-), pembesaran struma/tiroid (-). Thoraks : Bentuk dada normal simetris, Barrel chest (-), venektasi (-), spider nevi (-).Cor : Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat Palpasi: Iktus kordis tidak teraba Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan ICS V linea sternalis, batas jantung kiri ICS V linea axilaris anterior sinistra. Auskultasi : HR 94 x/menit, reguler, bunyi jantung terdengar menjauh, murmur (-), gallop (-).

Pulmo : Inspeksi: Statis dan dinamis kanan = kiri. Palpasi: Stemfremitus melemah di kanan dan kiri. Perkusi: Hipersonor di kedua lapang paru. Auskultasi : Vesikuler (+) normal, Wheezing ekspirasi (+), Ekspirasi memanjang (+), Ronkhi Basah Sedang (+) di basal kanan.

Abdomen : Inspeksi: Datar Palpasi: Lemas, Nyeri tekan epigastrium (-), hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae, lien tak teraba, turgor baik. Perkusi: Timfani, shifting dullness (-) Auskultasi: Bising usus (+) normal.

Ekstremitas :Ekstremitas Superior : Deformitas (-), edema (-), pucat (-/-), akral sianosis (-), akral hangat (+), pembesaran KGB aksilla (-), CRT 50 %, jantung membesar ke kiri, apeks terangkat. Aorta dilatasi dan kalsifikasi. Trakea di tengah. Mediastinum superior tidak melebar. Tampak fibrotik pada kedua apeks paru. Sudut costo phrenicus hemidiafragma kanan tumpul, kiri lancip. Tulang-tulang dan jaringan lunak baik.Kesan : Kardiomegali dan aorta kalsifikasi (HHD). Bekas TB Paru tidak aktif. Efusi Pleura minimal.

Pemeriksaan Elektrokardiografi :

Interpretasi :Irama Sinus; Axis Normal; HR 98 kali/menit; Gelombang P normal; PR interval 0,16; QRS kompleks 0,06 detik; R/S V1