Case Presbo Andre

19
BAB I REKAM MEDIS IDENTIFIKASI Nama : Ny W Umur : 30 tahun Alamat : Jl. Balai Makmur No. 10, RT 01, Kelurahan Balai Makmur, Kecamatan Banyuasin I, Palembang Agama : Islam Status : Menikah Pekerjaan : Ibu rumah tangga MRS : 16-01-2005, pukul 19.00WIB ANAMNESIS Anamnesis Umum (16-01-2005) Riwayat Obstetri : G3P2A 0 No. Tempat bersal in Tahun kehmil an Jenis Persal inan Keadaan Anak Lahir Nifa s Lain - lain Kelamin Berat 1. Dukun 1994 Aterm Sponta n Laki- laki 2500 gram 2. Bidan 1997 Aterm Sponta n Perempu an 2500 gram 3. Hamil

description

presentasi bokong lanjutan

Transcript of Case Presbo Andre

Page 1: Case Presbo Andre

BAB I

REKAM MEDIS

IDENTIFIKASI

Nama : Ny W

Umur : 30 tahun

Alamat : Jl. Balai Makmur No. 10, RT 01, Kelurahan Balai Makmur,

Kecamatan Banyuasin I, Palembang

Agama : Islam

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

MRS : 16-01-2005, pukul 19.00WIB

ANAMNESIS

Anamnesis Umum (16-01-2005)

Riwayat Obstetri : G3P2A0

No.Tempat

bersalinTahun kehmilan

Jenis

Persalinan

Keadaan Anak LahirNifas

Lain-

lainKelamin Berat

1. Dukun 1994 Aterm Spontan Laki-laki2500

gram

2. Bidan 1997 Aterm Spontan Perempuan2500

gram

3. Hamil ini

Riwayat Kehamilan Lalu

Preeklampsi-eklampsia/hiperemesis (-)

perdarahan post partum (-)

Penyakit-penyakit lain (-)

operasi yang lalu (-)

Page 2: Case Presbo Andre

Riwayat kehamilan sekarang

Haid : teratur, siklus 28 hari

Lamanya : 5 hari

Banyaknya : biasa

HPHT : 14-04-2004

Taksiran persalinan : 21-01-2005

Nafsu makan : baik

Miksi : normal

Defekasi : normal

Gerakan anak dirasakan: 4 bulan yang lalu

Periksa hamil : kontrol kehamilan ke Posyandu dan ke bidan 5 kali

Riwayat Persalinan

Dikirim oleh : Os datang sendiri

His mulai sejak tanggal : 16-01-2005 pukul 10.30 10.30WIB

Darah lendir sejak tanggal : 16-01-2005 pukul 09.30 WIB

Rasa mengedan sejak tanggal : -

Ketuban belum / sudah pecah : belum

Riwayat Perkawinan : 1 x masih menikah selama 15 tahun

Riwayat Sosial ekonomi : cukup

Riwayat gizi : cukup

Anamnesis Khusus

Keluhan Utama : Mau melahirkan dengan anak sungsang

Riwayat Perjalanan Penyakit :

Lebih kurang 9 jam sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh perut mules yang menjalar

ke pinggang, hilang timbul, makin lama makin kuat dan sering. Riwayat keluar darah

lendir (+)8 jam yang lalu, riwayat keluar air-air (+) 2 jam yang lalu. Os berobat ke bidan

dan diketahui anak sungsang sehingga dirujuk ke rumah sakit. Os mengaku hamil cukup

bulan dan gerakan anak masih banyak dirasakan.

Page 3: Case Presbo Andre

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

Frekuensi pernafasan : 20 x/mnt

Suhu : 37,8 oC

Berat badan : 53 kg

Tinggi badan : 143 cm

Konjunctiva palpebra pucat : -/-

Sklera ikterik : -/-

Gizi : sedang

Payudara hiperpigmentasi : (+/+)

Jantung : gallop (-), murmur (-)

Paru-paru : bising nafas vesikuler N, wheezing (-), ronkhi (-)

Hati dan lien : sulit dinilai

Edema pretibia : (-/-)

Varises : (-/-)

Refleks fisiologis : (+/+)

Refleks patologis : (-/-).

Status Obstetri

Pemeriksaan luar:

Tanggal : 16-01-2005 pukul 20.00 WIB

Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah procesus xipoideus (30 cm), detak jantung janin 148

kali/menit teratur, letak janin memanjang, punggung kanan, terbawah bokong, his tiga

kali dalam 10 menit lamanya 35 detik, taksiran berat janin 2800 gr.

Pemeriksaan dalam vagina :

Page 4: Case Presbo Andre

Tanggal : 16-01-2005 pukul 20.00 WIB

Portio konsistensi lunak, posisi medial, pendataran 80 %, pembukaan 6 cm, terbawah

bokong, penurunan di bawah spina ischiadika, penunjuk sacrum kanan depan.

Pemeriksaan panggul:

Promontorium tidak teraba, KD >13 cm, KV >11,5 cm, linea innominata teraba 1/3-1/3,

sakrum konkaf, spina iskiadika tak menonjol, arkus pubis >900, dinding samping lurus,

kesan panggul luas.

DIAGNOSA KERJA

G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup presentasi bokong

PROGNOSIS

Ibu : dubia

Anak : dubia

PENATALAKSANAAN

Zatuchni-Andros skor : paritas = 1, masa gestasi = 0, TBJ = 2, riwayat presbo = 0,

station = 1, pembukaan = 2. Total = 6

Rencana partus pervaginam

Observasi his, DJJ dan TVI

Kosongkan kandung kemih

Evaluasi dengan partograf WHO (pukul 00.00 WIB)

Pemeriksaan darah rutin

Follow Up (16 Januari 2005, pukul 20.00)

Keluhan : mau melahirkan dengan anak sungsang

Status present :

KU : baik Sense : CM

Page 5: Case Presbo Andre

TD : 120/80 mmHg N : 80 kali/menit

T : 37o C RR : 20 kali/menit

Status Obstetrikus:

Pemeriksaan Luar:

Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah proc.xipoideus (30 cm), letak janin memanjang,

punggung kanan, presentasi bokong, di bawah spina ischiadica, His 3x/10'/35’', detak

jantung janin 148 kali/menit teratur, taksiran berat janin 2800 gr.

Pemeriksaan Dalam Vagina:

Portio lunak, posisi medial, pendataran 100%, pembukaan 6 cm, ketuban (+), terbawah

bokong, penurunan di bawah spina ischiadica, penunjuk sacrum kanan depan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah

Hb : 11,7 gr/dl

leukosit : 9900/mm3

hitung jenis : 0/2/0/81/16/1.

LED : 43 mm/jam

Ht : 36 vol%

trombosit : 168.000/mm3

hematorit : 35 vol %

hitung jenis

basofil : 0

eosinofil : 2

batang : 2

segment : 2

limfosit : 18

monosit : 4

Diagnosa:

G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup presentasi bokong

Penatalaksanaan:

Zatuchni-Andros skor : paritas= 1, masa gestasi = 0, TBJ = 2, riwayat presbo = 0,

station = 1, pembukaan =2. Total = 6

Re-evaluasi rencana partus pervaginam

Evaluasi partograf WHO

Follow Up (17 Januari 2005, pukul 00.00 WIB)

Keluhan : mau melahirkan dengan anak sungsang

Page 6: Case Presbo Andre

Status present :

KU : baik Sense : CM

TD : 120/80 mmHg N : 80 kali/menit

T : 37o C RR : 20 kali/menit

Status Obstetrikus:

Pemeriksaan Luar:

Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc.xipoideus (29 cm), letak janin memanjang,

punggung kiri, presentasi bokong, di atas spina ischiadica, His 3x/10'/35'', detak jantung

janin 148 kali/menit teratur, taksiran berat janin 2800 gr.

Pemeriksaan dalam Vagina:

Portio lunak, posisi medial, pendataran 100%, pembukaan 8 cm, ketuban (-), jernih,

terbawah bokong, penurunan di bawah spina ischiadica, penunjuk sacrum kanan depan

Diagnosa:

G3P2A0 Hamil aterm inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup presentasi bokong

Penatalaksanaan

Zatuchni-Andros skor : paritas= 1, masa gestasi = 0, TBJ = 2, riwayat

presbo = 0, station = 1, pembukaan =2. Total = 6

rencana partus pervaginam

Evaluasi partograf WHO

Page 7: Case Presbo Andre

LAPORAN PERSALINAN

Masuk kamar bersalin, tanggal 16-01-2005 jam 02.00 WIB

Tanggal 17 Januari 2005 pukul 02.00 WIB tampak parturien ingin mengejan kuat. Pada

pemeriksaan didapatkan :

- portio tidak teraba

- pembukaan lengkap (10 cm)

- ketuban (-), jernih, bau (-)

- terbawah bokong

- penurunan dibawah spina ischiadica

- penunjuk di sakrum kanan depan

Page 8: Case Presbo Andre

D/: G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup presentasi bokong

T/: - pimpin persalinan

- episiotomi mediolateral

Pukul 02.05 WIB

Bokong lahir spontan dengan tenaga mengedan, tali pusat dikendorkan, ibu dipimpin

mengedan 3 kali, scapula tidak tampak dibawah simfisis diputuskan untuk melakukan

ekstraksi partial dengan cara lovset untuk melahirkan bahu, kepala dilahirkan secara

mauriceau

Pukul 02.08 WIB

Lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi, dan kepala. Lahir bayi laki-laki dengan BB 2850

gram dan PB 46 cm. Apgar Score 3/5, bayi diover ke IKA.

Pukul 12.10 WIB plasenta lahir lengkap, BP: 500 gr, PTP: 40 cm, diameter 17 x 19 cm.

Setelah diyakini tidak didapatkan perpanjangan luka episiotomi. Luka epsiotomi dijahit

secara jelujur dan terputus dengan chromic catgut 2-0.

BAB II

PERMASALAHAN

1. Apakah diagnosis pada kasus ini sudah tepat?

2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

Page 9: Case Presbo Andre

BAB III

ANALISA KASUS

Pada tanggal 16 Januari 2005, Ny. W berusia 30 tahun, alamat dalam kota,

berkebangsaan Indonesia, pekerjaan ibu rumah tangga, datang ke RSMH dengan keluhan

mau melairkan dengan anak sungsang. Lebih kurang 9 jam sebelum masuk rumah sakit,

os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul, makin lama makin

kuat dan sering. Riwayat keluar darah lendir (+) 8 jam yang lalu, riwayat keluar air-air

(+) 2 jam yang lalu. Os berobat ke bidan dan diketahui anak sungsang sehingga dirujuk

ke rumah sakit. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih banyak

dirasakan.

Page 10: Case Presbo Andre

Os menikah satu kali dan lamanya 15 tahun. Os menars pada usia 12 tahun,

dengan siklus teratur, 28 hari, lamanya 7 hari. Hari pertama haid terakhir tanggal 14 April

2004. Riwayat penyakit yang pernah diderita tidak ada. Riwayat operasi tidak ada.

Riwayat kehamilan sebelumnya dua kali hamil aterm dengan persalinan spontan, riwayat

abortus tidak ada. Riwayat sosial ekonomi cukup.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran kompos

mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 37,8◦C, dan

keadaan organ lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan luar obstetri didapatkan tinggi

fundus uteri 3 jari dibawah procesus xipoideus (30 cm), letak janin memanjang,

punggung kanan, bagian terbawah bokong yang ditandai dengan tidak dapat dirabanya

bagian yang keras dan bulat, yakni kepala pada bagian bawah uterus, dan kepala teraba di

fundus uteri. Detak jantung janin 148 kali/menit teratur, his tiap tiga kali dalam 10 menit

lamanya 35 detik kualitas sedang, taksiran berat janin 2800 gram. Pada pemeriksaan

dalam obstetri didapatkan portio dengan konsistensi lunak, posisi medial, pendataran 80

%, pembukaan 6 cm, terbawah bokong, penurunan di bawah spina ischiadika, penunjuk

sacrum kanan depan. Nilai Zatuchni Andros 6. Pada pemeriksaan panggul didapatkan

promontorium tidak teraba, KD >13 cm, KV >11,5 cm, linea innominata teraba 1/3-1/3,

sakrum konkaf, spina iskiadika tak menonjol, arkus pubis >900, dinding samping lurus,

kesan panggul luas. Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hasil dalam

batas normal.

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik-obstetri dan pemeriksaan penunjang,

pasien ini didiagnosa dengan G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif janin tunggal

hidup presentasi bokong.

Prognosis ibu dan anak adalah dubia mengingat angka kematian bayi pada

persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Sebab

kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang

kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak.

Sedangkan hipoksia terjadi akibat terjepitnya tali pusat antara kepala dan panggul pada

waktu kepala memasuki rongga panggul, serta akibat retraksi uterus yang dapat

menyebabkan lepasnya plasenta sebelum kepala lahir. Komplikasi lain yang dapat terjadi

Page 11: Case Presbo Andre

yaitu luka dan perdarahan pada kepala akibat kompresi dan dekompresi yang terjadi

dengan cepat.

Dari penilaian didapatkan skor Zatuchni Andros adalah 6 sehingga pada

penatalaksanaannya pasien ini di reevaluasi menggunakan partograf WHO untuk menilai

kemajuan persalinan.

Pada follow up tanggal 16 Januari 2005 pukul 20.00, pada pemeriksaan dalam

didapatkan pembukaan serviks 6 cm dalam waktu 8 jam yang berarti telah memasuki

fase aktif sesuai dengan partograf WHO dan direncanakan untuk memimpin persalinan

pervaginam, pada evaluasi empat jam berikutnya, pembukaan serviks hanya 8 cm. Pada

follow up tanggal 17 Januari 2005 pukul 02.00, dari pemeriksaan dalam didapatkan

pembukaan serviks sudah mencapai 10 cm sehingga diputuskan untuk segera memimpin

persalinan dengan metode spontan Bracht. Cara ini merupakan cara yang paling

mendekati persalinan fisiologis sehingga mengurangi trauma pada janin dan mengurangi

kemungkinan infeksi karena tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir.

Ada beberapa tahapan dalam persalinan dengan presentasi bokong, yaitu:

1. fase lambat: yaitu mulai lahirnya bokong sampai pusat. Disebut fase lambat

karena fase ini hanya untuk melahirkan bokong, yaitu bagian janin yang tidak

berbahaya.

2. fase cepat: yaitu mulai dari lahirnya pusar sampai lahirnya mulut. Disebut fase

cepat karena pada fase ini kepala janin mulai masuk pintu atas panggul, sehingga

kemungkinan tali pusat terjepit. Oeh karena itu fase ini harus segera diselesaikan

dan tali pusat segera dilonggarkan.

3. fase lambat:yaitu mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala lahir. Disebut fase

cepat lambat karena kepala akan keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi, ke

dunia luar yang tekanannya lebih rendah, sehingga kepala harus dilahirkan secara

perlahan-lahan untuk menghindari terjadinya perdarahan intrakranial.

Adapun teknik persalinan spontan bracht yang dilakukan pada janin yaitu dengan

cara:

segera setelah bokong lahir bokong dicekam secara Bracht yaitu kedua ibu jari

penolong sejajar dengan panjangnya paha sedangkan jari-jari lain memegang daerah

panggul.

Page 12: Case Presbo Andre

Melonggarkan tali pusat saat tali pusat lahir dengan jari

Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus skapula inferior tampak di bawah

simphisis, dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan

kearah perut ibu tanpa tarikan, hanya disesaikan dengan lahirnya badan bayi.

Dorongan Kristeler pada fundus uteri dimulai bersamaan dengan tindakan

hiperlordosis.

Letakkan bayi di atas perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan

jalan nafas bayi oleh asisten, tali pusat dipotong

Selanjutnya bayi didekatkan pada ibu untuk menyusui

Apabila anak lahir sampai pusat tak maju lagi, metode Bracht dinyatakan gagal dan

bahu dapat dilahirkan secara klasik, Muler atau Lovset serta kepala bayi secara

Mauriceau. Sejak tali pusat lahir sampai bayi lahir, tidak boleh lebih dari 8 menit.

Persalinan dimulai pada tanggal 17-1-2005 pukul 12.00 WIB tampak parturien

ingin mengejan kuat. Pada pemeriksaan dalam didapatkan portio lunak, pembukaan

lengkap, ketuban (-), bagian terbawah janin adalah bokong, penurunan dibawah spina

ischiadica.

Pukul 02.08 WIB lahir hidup dengan spontan Bracht bayi laki-laki BB: 2850 gr,

PB:46 cm, AS 3/5. Pukul 02.10 WIB plasenta lahir lengkap, BP: 500 gr, PTP: 40 cm,

diameter 17x19cm. Dilakukan episiotomi jalan lahir, tidak didapatkan perpanjangan luka

episiotomi. Luka episiotomi dijahit secara jelujur dan terputus dengn chromic catgut 2-0.

Keadaan ibu dan bayi post partum baik.

BAB 1V

KESIMPULAN

1. Diagnosis pada kasus ini sudah tepat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaaan luar, inspekulo, pemeriksaaan penunjang.

2. Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat yaitu pimpinan persalinan spontan

(spontan Bracht). Cara ini merupakan cara yang paling mendekati persalinan

fisiologis sehingga mengurangi trauma pada janin dan mengurangi kemungkinan

infeksi karena tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir. Episiotomi

Page 13: Case Presbo Andre

dilakukan pada pasien ini karena pada presentasi bokong tidak ada bagian keras

dari janin yang dapat membuka jalan lahir. Tehnik episiotomi yang dipakai adalah

episiotomi mediolateral karena dapat mengurangi terjadinya ruptur pada

perineum.

Page 14: Case Presbo Andre

DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin A.B. Modul “safe motherhood” dalam Kurikulum Inti Pendidikan

Dokter di Indonesia. 1997

2. Angsar M.D Persalinan Sungsang dalam Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi pertama.

Yayasan Bina Pustaka, 2000. Jakarta.

3. Mortooesodo S. Distosia karena Kelainan Letak serta Bentuk Janin dalam Ilmu

Kebidanan. Edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka, 1999. Jakarta.