Case Obsgyn Elisse Maria

40
LAPORAN KASUS Pembimbing: Dr. Cipta Pramana, SpOG Oleh : Elisse Stephanie S (406118001) Maria Marcella (406127053) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSUD Kodya Semarang Periode 17 Desember 2012 – 7 Desember 2013

description

gfhfgh

Transcript of Case Obsgyn Elisse Maria

Page 1: Case Obsgyn Elisse Maria

LAPORAN KASUS

Pembimbing: Dr. Cipta Pramana, SpOG 

Oleh :Elisse Stephanie S (406118001)

Maria Marcella (406127053)

Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraKepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan

RSUD Kodya SemarangPeriode 17 Desember 2012 – 7 Desember 2013

Page 2: Case Obsgyn Elisse Maria

Identitas Pasien• Nama : Ny. NS• Jenis kelamin : Perempuan• Usia : 27 tahun• Suku bangsa : Jawa• Status perkawinan: Sudah menikah • Agama : Islam• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Pendidikan : SMA• Alamat : Gedong Selatan1197/07/06• Tanggal masuk RS: 12/10/2013

Page 3: Case Obsgyn Elisse Maria

Anamnesa Pasien

Page 4: Case Obsgyn Elisse Maria

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli RSUD Kota Semarang dengan

keluhan sedang hamil 3 bulan dan keluar darah dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Awalnya keluar bercak darah berwarna merah segar sejumlah setengah pembalut disertai prongkolan sebesar satu ruas jari tangan. Sekitar satu minggu sebelumnya, pasien merasa keluar bercak flek ketika terlalu lelah dan juga merasa lemas namun menyangkal merasakan nyeri di perutnya. Ia menyangkal minum jamu, pijat perut, dan jatuh selama hamil. Sebelumnya, pasien rutin memeriksakan kehamilannya tiap bulan dan dirujuk oleh bidan setelah diketahui keluar darah dari jalan lahir.

Page 5: Case Obsgyn Elisse Maria

Riwayat haid :• Menarche : 11 tahun• Siklus haid : 28 hari• Lama haid : 5 hari• HPHT : 20/07/2013• HPL : 27/04/2014Riwayat pernikahan : 1x, menikah usia 22

tahun, lama pernikahan 8 tahun

Page 6: Case Obsgyn Elisse Maria

Riwayat obstetri : G3 P2 A0• 2005/Puskesmas/Dokter/Spontan/Aterm/ /♂

3000g/sehat• 2010/Bidan/Spontan/Aterm/ /♂ 4300g/sehat• 2013/ Hamil sekarang

Riwayat ANC : 3x/ bidan & puskesmas/ suntik TT (-)

Page 7: Case Obsgyn Elisse Maria

Riwayat KB : Suntik 3 bulan/1 tahunRiwayat ginekologi : kista (-), myoma (-)

Riwayat penyakit dahulu :- Diabetes Mellitus : disangkal- Hipertensi : disangkal- Asma : disangkal- Alergi : disangkal- Penyakit Jantung : disangkal

Page 8: Case Obsgyn Elisse Maria

Riwayat penyakit keluarga :- Diabetes Mellitus : disangkal- Hipertensi : disangkal- Asma : disangkal- Alergi : disangkal- Penyakit Jantung : disangkal

Riwayat Kebiasaan dan Sosial : Pasien tidak merokok.

Page 9: Case Obsgyn Elisse Maria

Pemeriksaan Fisik1. Status Generalis• Keadaan umum : Baik• Kesadaran : Compos mentis• Keadaan gizi : Baik• Tanda-tanda vital : – Tekanan darah = 110/70 mmHg– Nadi = 80 kali/menit– Pernapasan = 20 kali/menit– Suhu = 36,5°C

• Berat badan : 60 kg• Tinggi badan : 154 cm

Page 10: Case Obsgyn Elisse Maria

• Kepala : Normosefal, tidak teraba benjolan• Mata : Konjungtiva anemis -/-

Sklera ikterik -/- Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+

• Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-• Hidung : Bentuk normal, sekret -/-• Mulut : Bibir tidak sianosis, Uvula : di tengah• Faring : tidak hiperemis, Lidah : tidak kotor• Leher : Trakea di tengah• Kelenjar tiroid tidak membesar• Aksila : Kelenjar getah bening tidak membesar• Payudara : Simetris kanan dan kiri, areola mammae tidak

retraksi, Tidak teraba massa, tanda radang (-), nyeri tekan (-)

Page 11: Case Obsgyn Elisse Maria

Thoraks :• Inspeksi : Bentuk

simetris saat statis dan dinamis, tidak tampak retraksi sela iga

• Palpasi : Stem fremitus kanan/kiri sama kuat

• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

• Auskultasi : Suara napas vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Abdomen :• Inspeksi : Membujur• Palpasi : Perut teraba

supel, nyeri tekan (-)• Auskultasi : Bising usus

(+), normal• Hati sulit dinilai• Limpa sulit dinilai

Page 12: Case Obsgyn Elisse Maria

• Kemaluan: Tampak normal, tanda radang (-), edema (-)

• Ekstremitas Atas :– Edema : -/-– Refleks fisiologis : -/-– Refleks patologis : -/-

• Ekstremitas Bawah– Edema : -/-– Refleks fisiologis : -/-– Refleks patologis : -/-

Page 13: Case Obsgyn Elisse Maria

2. Status Obstetri• TFU : -• DJJ : -• His : -• Leopold : ballotement +

Page 14: Case Obsgyn Elisse Maria

3. Status Ginekologi

Pemeriksaan dengan Vaginal touche :Pemeriksaan dengan Vaginal touche :

• Fluor : -• Fluxus : + bercak darah segar• Vulva Uteri Vagina : Tidak Ada

Kelainan• Portio : Sebesar ibu jari tangan

orang dewasa, permukaan halus, rata

• Orificium Uteri Externum : terbuka

• Corpus Uteri : sebesar telur bebek

• Adnexsa/parametrium/cavum douglas : tidak ada kelainan

Pemeriksaan dengan Inspekulo :Pemeriksaan dengan Inspekulo :

• Fluor : -• Fluxus : + bercak darah segar

pada portio• Dinding Vagina : dinding licin,

ulkus (-), perdarahan (-), erosi (-)• Portio : Sebesar ibu jari tangan

orang dewasa, warna kemerahan, berbenjol-benjol (-), erosi (-), perdarahan (-).

• Orificium Uteri Eksternum : terbuka, darah (+)

Page 15: Case Obsgyn Elisse Maria

Pemeriksaan PenunjangHasil Nilai Normal

Hematologi

Golongan Darah

Hemoglobin

Hematokrit

Jumlah Lekosit

Jumlah Trombosit

Masa Perdarahan/BT

Masa Pembekuan/CT

B

12.8

38.30

11.4

289.000

2 min 10 sec

7 min 45 sec

12-16 g/dL

37-47 %

4.8-10.8/uL

150.000-400.000/uL

1-3 min

5-15 min

Kimia Klinik

GDS 116 70-115 mg/dL

Imunologi

HBsAg Negatif Negatif

Page 16: Case Obsgyn Elisse Maria

USG

Page 17: Case Obsgyn Elisse Maria

Resume

Telah diperiksa seorang wanita G3P2A0 usia 27 tahun Pasien datang ke poli RSUD Kota Semarang dengan keluhan sedang hamil 3 bulan dan keluar darah dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Awalnya keluar bercak darah berwarna merah segar sejumlah setengah pembalut disertai prongkolan sebesar satu ruas jari tangan. Sekitar satu minggu sebelumnya, pasien merasa keluar bercak flek ketika terlalu lelah dan juga merasa lemas namun menyangkal merasakan nyeri di perutnya.

Page 18: Case Obsgyn Elisse Maria

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada status Obstetri didapatkan hasil pemeriksaan ballotement (+). Pada status ginekologi (vaginal toucher) didapatkan fluksus, portio sebesar ibu jari tangan orang dewasa, permukaan halus, rata ; orificium uteri externum terbuka ; corpus uteri sebesar telur bebek. Pemeriksaan inspekulo didapatkan fluksus pada portio, dinding vagina licin; portio sebesar ibu jari tangan orang dewasa, warna kemerahan ; orificium uteri eksternum terbuka.

Dari pemeriksaan penunjang, didapatkan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pada pemeriksaan USG didapatkan hasil gambaran blighted ovum.

Page 19: Case Obsgyn Elisse Maria

Diagnosa Kerja

• G3 P2 A0 U27th H12 mgg• Blighted Ovum

Page 20: Case Obsgyn Elisse Maria

Penatalaksanaan Pre Op

• Informed consent • Infus RL 20 tpm• Pro kuretase

Page 21: Case Obsgyn Elisse Maria

Perencanaan Post Program Kuretase dan Laparotomi eksplorasi (repair uteri – histeroraphy)

• Rawat : observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

• Pengawasan perdarahan dan luka operasi• Rencana Terapi Post op : – Infus RL 20 tpm– Inj. Cefotaxim 2 x1– Inj ketorolac 2x 1– Pasang DC

Page 22: Case Obsgyn Elisse Maria

Prognosis

• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad functionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 23: Case Obsgyn Elisse Maria

Laporan OperasiDilakukan kuretase pada pukul 14.00 dan dilanjutkan laparotomi eksplorasi setelahnyaLaporan Operasi 1. Ibu diposisikan litotomi di meja ginekologi2. Asepsis dan antisepsis daerah vulva dan sekitarnya3. Pasang duk steril kecuali daerah tindakan4. Pasang spekulum Sims posterior, pasang Sims spekulum anterior5. Asepsis portio dengan betadine6. Jepit portio dengan tenakulum7. Lepas Sims spekulum anterior8. Sondase uterus retrofleksi, ± 14cm9. Dilakukan kuretase endometrium secara sistematis10. Keluar sisa jaringan hasil konsepsi sendok kuret menembus uterus lalu perforasi11. Injeksi metergin 1 ampul12. Perdarahan baru ada 13. Lepas alat14. Operasi dilanjutkan dengan laparotomi-eksplorasi – tengah robekan uteri di fundus

uteri sebelah kiri ± 2,5 cm, perdarahan (+)15. Dilakukan hecting / repair uteri16. Perdarahan baru tidak ada17. Operasi selesai

Page 24: Case Obsgyn Elisse Maria

Follow Up Post Op13 Oktober 2013 • Keluhan : nyeri di luka operasi • Tanda vital : TD = 120/80 mmHg, HR

= 97 x/m, RR=18 x/m, T = 36,4°C• St. Internus :

KU/Kes : baik/CMMata : ca -/-, si -/-Thorax : c/p dbnAbd : datar luka dibalut, pus(-), darah(-), nyeri(+)

• Ext : oedem (-)• BAB / BAK / Flatus : -/+/+• Ass : P2 A1 U27 th

Post kuretase a.i BO H+1 dan laparotomi eksplorasi (histeroraphy) a.i perforasi uterus H+1

• Laboratorium : – Hemoglobin 11.0 (N =

12-16 g/dL)– Hematokrit 33.40 % (N

= 37-47%)– Jumlah Lekosit 15.2/uL

(N = 4.8-10.8/uL)– Jumlah Trombosit

246.000/uL (N = 150.000-400.000 / uL)

• Terapi : – Inj cefotaxim 2x1– P.o asam mefenamat

3x500mg– P.o sohobion 1x1

Page 25: Case Obsgyn Elisse Maria

14 Okt 2013• Keluhan : nyeri di luka

operasi • Tanda vital : TD = 100/80

mmHg, HR = 92 x/m, RR=18 x/m, T = 36,5°C

• St. Internus : KU/Kes : baik/CMMata : ca -/-, si -/-Thorax : c/p dbnAbd : datar luka dibalut, pus (-), darah (-), nyeri (+)

• Ext : oedem (-)• BAB / BAK / Flatus : -/+/+

• Ass : P2 A1 U27 thPost kuretase a.i BO H+2 post laparotomi eksplorasi (histeroraphy) a.i perforasi uterus H+2

• Terapi : – Inj cefotaxim 2x1– P.o asam mefenamat

3x500mg– P.o sohobion 1x1

Page 26: Case Obsgyn Elisse Maria

15 Okt 2013• Keluhan : nyeri di luka

operasi • Tanda vital : TD = 120/80

mmHg, HR = 88 x/m, RR=18 x/m, T = 36,4°C

• St. Internus : KU/Kes : baik/CMMata : ca -/-, si -/-Thorax : c/p dbnAbd : datar luka dibalut, pus (-), darah (-), nyeri (+)

• Ext : oedem (-)• BAB / BAK / Flatus : -/+/+

• Ass : P2 A1 U27 thPost kuretase a.i BO H+3 post laparotomi eksplorasi (histeroraphy) a.i perforasi uterus H+3

• Terapi : – Inj cefotaxim 2x1– P.o asam mefenamat

3x500mg– P.o sohobion 1x1

Page 27: Case Obsgyn Elisse Maria

KURETASE

Page 28: Case Obsgyn Elisse Maria

Definisi• Kuretase adalah cara membersihkan hasil

konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan) – lakukan pemeriksaan dalam (letak uterus, keadaan

serviks dan besarnya uterus) untuk mencegah perforasi.

Page 29: Case Obsgyn Elisse Maria

Tujuan kuretase

• Membersihkan rahim dan dinding rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak diharapkan.

• Penegakan diagnosis.

Page 30: Case Obsgyn Elisse Maria

Indikasi kuretase

Page 31: Case Obsgyn Elisse Maria

Indikasi kuretase

Page 32: Case Obsgyn Elisse Maria

Kontra Indikasi KuretaseKontra indikasi absolut :• Kehamilan yang viable• Obstruksi vagina

Kontra Indikasi relatif :• Stenosis servikal berat• Anomali serviks / uterus• Kelainan perdarahan• Infeksi pelvis akut• Lesi obstruksi serviks

Page 33: Case Obsgyn Elisse Maria

Persiapan kuretaseA. Informed ConsentB. Pemeriksaan sebelum curretage

1. USG (ultrasonografi)2. Mengukur tanda-tanda vital dan Laboratorium

C. PERSIAPAN TINDAKAN1. Persiapan pasien

• mengosongkan kandung kemih• membersihkan genetalia eksterna• Lakukanlah pemeriksaan tanda vital• Pemasangan infus• Pada umumnya diperlukan anestesi regional• Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam

sebelumnya supaya pada saat tindakan kuret, perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

Page 34: Case Obsgyn Elisse Maria

2. Persiapan petugas– Melakukan cuci tangan steril, memakai

perlengkapan operasi, memastikan kelengkapan instrument.

3. Obat-obatan: Analgetik, uterotonika (methergin),

Page 35: Case Obsgyn Elisse Maria

Graves speculum.Side opening Graves and

weighted speculum.

Hegar and Pratt dilators.Sharp curettes.

Tenaculum

Page 36: Case Obsgyn Elisse Maria

Teknik pengeluaran kuretase1. Sondase, menentukan posisi dan ukuran uterus2. Masukkan tang abortus sepanjang besar uterus,

buka dan putar 90˚ untuk melepaskan jaringan, kemudian tutup dan keluarkan jaringan tersebut

3. Sisa abortus dikeluarkan dengan kuret tumpul, gunakan sendok terbesar yang bisa masuk

4. Pastikan sisa konsepsi telah keluar semua, dengan eksplorasi jari maupun kuret.

Page 37: Case Obsgyn Elisse Maria
Page 38: Case Obsgyn Elisse Maria
Page 39: Case Obsgyn Elisse Maria

Komplikasi kuretasea. Perdarahanb. Gangguan haidc. Infeksid. Kankere. Perforasi uterus

f. Sindroma Ashermang. Nyeri

Page 40: Case Obsgyn Elisse Maria