Case Individu Rsko (Anaytullah-108103000004)
-
Upload
chacha-tasya -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Case Individu Rsko (Anaytullah-108103000004)
PRESENTASI KASUS
OPIAT DEPENDENCE
Pembimbing:
dr. Tjahjani Natriani Sp.S
Disusun oleh:
Anaytullah
108103000004
KEPANITERAAN KLINIK ELEKTIF NAPZA
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT CIBUBUR, JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Saya ucapkan terima kasih kepada para pengajar, fasilitator, dan narasumber Rumah
Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), terutama dr Tjahjani Natriani Sp.S selaku pembimbing
kasus dan dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, SpKJ, MPH selaku pembimbing kepaniteraan saya.
Saya sadari presentasi kasus “Opiat Dependence” ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi yang
membacanya.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka bila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada
tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah:6-7)”
Jakarta, Februari 2014
Penulis
2
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
No RM : 028899
Nama : Tn. Fa
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 3O th
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gempong No. 25 RT 012/RW 02, Bambu Apus, Jaktim
Suku/Warga Negara : Menado
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Sudah Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 03 Februari 2014
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 03 Februari 2014, di poli metadon.
A. Keluhan utama:
Pasien datang karena ingin sembuh dari ketergantungan putau
B. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien saat ini sudah 5 tahun menjalani terapi rumatan metadon di RSKO dan sedah
berhenti total memakai obat-obatan NAPZA. Pasien selalu datang setiap hari ke Poli
Metadon RSKO dan saat ini menggunakan dosis metadon 165 ml. sebelum menggunakan
metadon, pasien terlebih dahulu menggunakan subuxon yang hanya dapat bertahan
digunakan oleh pasien selama tiga hari karena menimbulkan efek tidak nyaman pada pasien
karena tidak menutup gejala-gejala sakau (withdrawal) yang pernah pasien alami seperti
badan menjadi sakit, sakit kepala, cemas, dan lai-lain.
Pasien menggunakan putau pertama kali saat berumur 16 tahun, pada tahun 1997, saat
itu pasien di kelas dua SMA. Pasien saat itu di bujuk oleh teman-temannya untuk
3
menggunakan putau, alcohol dan ganja, kemudian pasien juga menggunakan shabu dan
ectasy pada tahun 2006.
Pasien merupakan anak pertama dan memiliki lima adik tiri. Ayah pasien telah
meninggal dan meninggalkan usaha keluarha yaitu pabrik roti yang saat ini dikelola oleh
pasien berseta adik-adiknya. Ibu pasien tinggal di daerah Salemba bersama saudara-
saudaranya, sedangkan pasien berserta istri dan anak laki-lakinya yang berumur empat tahun
tinggal dekat pabrik roti di Cipayung. Tidak ada riwayat dalam keluarga pasien yang pernah
menggunakan putau ataupun obat-obatan napza lainnya. Kegiatan pasien sehari-harinya
selain bekerja di pabrik roti adalah bekerja sebagai teknisi computer lepas.
Pasien tidak pernah mengalami gangguan kejiwaan sebelumnya, tidak pernah
mengalami kecelakaan yang menyebabkan benturan atau trauma di kepala, dan tidak ada
riwayat kejang sebelumnya.
C. Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat diabetes melitus tidak ada, hipertensi ada, tekanan darah pasien paling tinggi
selama ini 140/90 mmhg, tidak pernah berobat teratur, asma tidak ada , tidak ada riwayat
sakit kuning, riwayat TB atau minum obat 6 bulan/lebih disangkal. Pasien HIV+ sejak 2011.
D. Riwayat penyakit keluarga:
Riwayat diabetes mellitus, darah tinggi, sakit kuning, asma, pengobatan TB selama 6
bulan atau batuk-batuk lama disangkal.
E. Riwayat sosial
Pasien saat ini bekerja wiraswasta dengan pendapatan yang tidak menentu. Pasien
saat ini tinggal bersama istri dan anak laki-lakinya. Sesekali pasien dibantu oleh keluarga
kandungnya.
4
No Jenis Zat Alkohol Nikotin Opioid Ganja Methampeth
amin
kokain MDMA Halusinogen Hipnotik
1. Sejak umur 13 tahun 12 tahun 16 tahun 14 thn 16 thn - 16 thn - 16 thn
2. Cara penggunaan minum Hisap IV Hirup Hirup - 2 tab - 0,5 mg
3. Frekuensi pemakaian
dan kuantitas
1-5
botol/min
ggu
1
bungkus
/hari
3x1paket/hari 3linting/
minggu
2-3 paket
0.1/0.2
- 2x/per
sekali
kumpul
- 1tab
/minggu
4. Pemakaian 1thn
terakhir
Ya Ya Ya Ya - - Ya - Ya
5. Pemakaian 1bln
terakhir
Tidak Ya Tidak Tidak - - Tidak - Tidak
6. Pemakaian yg terakhir
kali
2013 Sampai saat ini
2013 2013 - - 2013 - 2013
7. Alasan pemakaian
pertama kali
Coba-
coba,
Diajak
teman
Coba-
coba,
Diajak
teman
Diajak teman Diajak
teman
Diajak teman - Diajak
teman
- Menghilang
kan stress
8. Alasan biasa memakai Kumpul
dengan
teman
Menghil
angkan
stress
Rasa nyaman,
sakau
Kumpul
dengan
teman
Kumpul
dengan teman
- Kumpul
dengan
teman
- Jika
bertengkar
dengan istri
9. Alasan tidak
menggunakan lagi
Ingin
Berhenti
menggun
akan
NAPZA
- Ingin hidup
lebih baik,
biaya mahal
Karena
lebih
enak
putau
Karena lebih
enak putau
- Ingin
hidup
lebih
baik
- Ingin hidup
lebih baik
RIWAYAT KEHIDUPAN SEKSUAL
Menurut pasien, ia memiliki riwayat berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
terkadang menggunakan kondom, terkadang tidak
RIWAYAT MENGGUNAKAN JARUM SUNTIK
Pasien menggunakan jarum suntik sejak tahun 1997 hingga 2004, dan bertukar dengan teman-
temannya.
RIWAYAT BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM
Menurut keterangan pasien, dia tidak pernah terjerat urusan hukum
RIWAYAT PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
Pasien belum pernah dilaporkan menderita penyakit apapun selama ini
5
STRESSOR PSIKOSOSIAL
Masalah dengan :
1. Orang Tua : tidak ada
2. Saudara : tidak ada
3. Anak : tidak ada
4. Anggota Keluarga : tidak ada
5. Istri : saat ini sudah tidak ada
6. Teman :Teman sekelompok pasien merupakan pengguna zat psikoaktif,
sehingga pasien merasa tidak dapat bergaul jika tidak menggunakan zat psikoaktif seperti
teman-temannya.
7. Guru/Sekolah : tidak ada
8. Pelajaran : tidak ada
9. Pekerjaan : Wiraswasta
10. Keuangan : tidak ada
RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRIK
KEADAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36.7oC
Tinggi badan : 178 cm
6
Insomnia - Fobia -
Depresi - Panik -
Ansietas - ADHD -
Skizofrenia - PTSD -
Berat badan : 68 kg
Bentuk badan : Habitus Astenikus
Kepala : Normocephal, luka -, memar-
Mata : Konjungtiva pucat -, sclera ikterik –
Mulut dan tenggorokan : candidiasis oral -, hiperemis -, T1/T1
Sistem Kardiovaskular : Bunyi jantung I dan II Normal ; Murmur - ; Gallop -
Sistem Respiratorius : Vesikular di kedua lapangan paru ; Wheezing -/- ; Ronkhi -/-
Sistem Gastrointestinal : Datar, Supel, NTE-, Hepar dan lien tidak teraba, timpani, Bu+ N
Kulit : Needle track (+), bintik kehitaman seluruh tangan-kaki
Kelainan khusus : tidak ada
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
Penampilan : Sikap & perilaku tampak nyaman, cara berpakaian rapih, tenang
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Baik
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Pembicaraan : Spontan
Mood : Euthym
Afek : luas
Keserasian : Serasi dan perasaan pasien dapat dirabarasakan
Gangguan persepsi
Halusinasi : -
Ilusi : -
Arus pikiran
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Tidak terganggu
Isi pikiran
Preokupasi pikiran : -
Waham : -
Usaha bunuh diri : -
7
Sensorium, kognitif
Orientasi
waktu : Baik
tempat : Baik
orang : Baik
situasi : Baik
Daya ingat
Recent memory : Baik
Immediate memory : Baik
Remote memory : Baik
Konsentrasi, perhatian : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Pengendalian impuls : Baik
Insight : Baik (derajat V)
Judgement : Baik
Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM (25/10/2010)
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan HasilHematologiHemoglobin P 13,2-17,3; W 11,7-15,5 g/dl 11.6Hematokrit P 40-52; W 35-47 vol% 35
LeukositP 3600-10600; W 3600-11000 sel/ul 3.300
Trombosit 150-440 ribu sel/ul 284Eritrosit P 4,4-5,9; W 3,8-5,2 juta sel/ul 2.98ImunoserologiRapid Test HIV Negative ReaktifKimia darahSGOT/AST P<50; W<35 U/L 199SGPT/ALT P<50; W<35 U/L 174CD4 Absolut 410-1590 sel/ul 301
8
HASIL EVALUASI SOSIAL
Tidak dilakukan
RIWAYAT PERAWATAN/PENGOBATAN/REHABILITASI SEBELUMNYA
Pernah menjalani detoksifikasi : -
Pernah menjalani rawat jalan : -
Pernah menjalani rawat inap : -
Pernah menjalani detoksifikasi cepat : -
Pernah menjalani rehabilitasi : -
Apakah pernah menjalani program rumatan
Methadone : Puskesmas Johor Baru, Tanah Tinggi (2010)
Buprenorphine : -
Naltrekson : -
Kodein : -
RESUME
9
1992
Pertama kali mencoba rokok, awalnya 1 batang/hari saat ini 1 bks/hari
201320061997
Pertama kali menggunakan alkohol : jumlah 2-4 botol setiap kumpul-kumpul dengan teman (1x/minggu)
Pertama kali menggunakan ganja ½ linting/hari, mulai mencoba shabu dengan cara nge-drag 1/4 – ½ per hari
Masih menggunakan shabu, ganja putaw, dengan dosis yang serupa
Mulai menggunakan putau, dosis awal 0.2x/hr, saat ini 1.5-2
2-3x/hr, inex 1-2 tab, benzo(apazol) 0.5 mg
Ada masalah dengan istri, kembali menggunakan putaw 2 g, inex 2 tab, benzo 0.5 mg
Efek Positif :
Rasa nyaman
Negatif :
Pasien menjadi nyeri – nyeri dan pegal di sekujur tubuh bila tidak konsumsi
Tidak peduli pada keluarga dan lingkungan
Pengeluaran besar
FORMULA DIAGNOSIS
Diagnosis Aksis I
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala akibat
kecelakaan. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kondisi medis umum yang
10
19961993 2012
Memulai terapi
metadon
2014
Melanjutkan
terapi, clean
and sober
mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan mental organik dapat
disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis pasien memiliki ketergantungan penuh terhadap opiat, pasien
menggunakanya hampir setiap hari, meskipun pasien menggunakan jenis obat-obatan
lain, namun obat-obatan lain tidak rutin digunakan, hanya jika sedang kumpul-
kumpul dengan teman-temannya, dan pasien tidak pernah mengalami gejala sakau
atau putus obat yang diakibatkan oleh obat-obatan lain, tapi pernah sakau dan sugesti
ketika berhenti menggunakan putau.
Diagnosis Aksis II
Berdasarkan anamnesis, diketahui bahwa pasien sifatnya cenderung tidak peduli
dengan sekitar, Namun diagnosis belum dapat ditentukan karena dibutuhkan
wawancara terhadap keluarga pasien untuk dapat mengetahui perilaku pasien sehati-
hari dirumah
Diagnosis Aksis III
Berdasarkan anamnesis , pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan pasien
mengidap HIV
Diagnosis Aksis IV
Berdasarkan anamnesis yang dilakukan pada pasien, didapatkan data bahwa pasien
memiliki masalah dengan lingkungan pertemanan yang masih menggunakan NAPZA
sehingga memungkinkan pasien untuk menggunakan zat tersebut lagi.
Diagnosis Aksis V
Berdasarkan skala Global Assesment of Functioning (GAF) dalam satu tahun terakhir
atau the highest level past year (HLPY) didapatkan nilai 70 yaitu disabilitas ringan
dalam sosial dan dapat diatasi. Berdasarkan skala GAF pada saat pemeriksaan
(current) didapatkan nilai 70 yaitu disabilitas ringan dalam sosial dan dapat diatasi.
EVALUASI DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
11
Axis I : F11 Opioid Dependence on Agonist Therapy (Methadon)
Axis II : Belum dapat didiagnosis
Axis III : HIV (+)
Axis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Axis V : GAF HLPY : 70, GAF CURRENT : 70
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
PENATALAKSANAAN
Methadon dosis 1x 165 ml (Sirup)
SARAN PEMERIKSAAN
Laboratorium : CD4 dan Hepatitis B dan C setiap 6 bulan sekali
12