CASE DR. FANANI HEMOROID

11
PRESENTASI KASUS HEMOROID INTERNA KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD KOJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI Topik : Hemoroid interna grade III Dokter pembimbing : Dr. A. Fanani, Sp. B Penyaji : Dian Wienarni Erwin NIM : 030. 06. 069 I. Identitas Pasien Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Umur Pasien : 54 tahun Alamat : Agama : Islam Pekerjaan : Bagian gerinda pembersihan atap tong pabrik. Tanggal masuk : 17 Juni 2010 II. Anamnesa Dilakukan pada tanggal 21 Juni 2010 pukul 17.00 Keluhan utama :

Transcript of CASE DR. FANANI HEMOROID

Page 1: CASE DR. FANANI HEMOROID

PRESENTASI KASUS

HEMOROID INTERNA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RSUD KOJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Topik : Hemoroid interna grade III

Dokter pembimbing : Dr. A. Fanani, Sp. B

Penyaji : Dian Wienarni Erwin

NIM : 030. 06. 069

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. M

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur Pasien : 54 tahun

Alamat :

Agama : Islam

Pekerjaan : Bagian gerinda pembersihan atap tong pabrik.

Tanggal masuk : 17 Juni 2010

II. Anamnesa

Dilakukan pada tanggal 21 Juni 2010 pukul 17.00

Keluhan utama :

Keluar benjolan dari anus sebesar ibu jari sebanyak 3 buah dan tidak dapat dimasukkan

kembali sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

Page 2: CASE DR. FANANI HEMOROID

` Riwayat perjalanan penyakit sekarang :

5 hari SMRS, Os mengeluhkan gatal di sekitar anusnya sepulang kerja, Os mengira hal

tersebut akibat debu gerinda yg masuk ke dalam celana ketika ia bekerja. Os menggaruk

daerah sekitar anus dan menemukan adanya bisul yang mengeluarkan sedikit nanah di

pinggir anus . Os merasakan ada sesuatu yang turun saat defekasi dan beberapa kali

menemukan adanya sedikit lendir disekitar anus saat defekasi. Keesokan harinya Os

berobat ke puskesmas dan diberikan obat antibiotic dan antinyeri tetapi keadaan

dirasakan tidak membaik. 3 hari kemudian Os berinisiatif untuk pergi ke apotek untuk

membeli obat anti nyeri dan antibiotic kembali. Setelah meminum obat dari apotek

selama 2 hari tidak dirasakan adanya perubahan, benjolan di anus Os masih tetap ada,

semakin membengkak dan semakin nyeri. Os lalu mendatangi IGD RSUD Koja, di IGD

benjolan dimasukkan akan tetapi keluar kembali, Os lalu disarankan untuk dirawat dan

menjalani operasi. Demam (-). Inkontinensia feces (-). Konsistensi feces normal. Pola

defekasi normal 1-2 hari sekali. Nyeri saat BAB (-)

Riwayat penyakit dahulu :

Os mengatakan merasakan ada sesuatu yang turun saat defekasi tersebut sudah sejak 1

tahun yang lalu. Os merasakan adanya benjolan di sekitar anus keluar setelah buang air

besar dan dapat dimasukkan kembali, darah menetes (-), nyeri (-). Riwayat BAB berdarah

(-). Diabetes Mellitus (-). Hipertensi (-)

Riwayat penyakit keluarga :

Os mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit yang serupa.

Riwayat kebiasaan, pribadi dan sosial :

Os mengaku merokok sejak usia muda, setiap harinya dapat menhabiskan satu bungkus

rokok. Sejak kecil Os mengaku sangat jarang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Os

mengkonsumsi kopi biasanya 5 gelas per hari dan Os mengatakan jarang mengkonsumsi

nasi, sehari-hari hanya makan roti dan meminum kopi dikarenakan tempat Os bekerja

sulit untuk membeli makanan. Penurunan berat badan signifikan disangkal.

Riwayat seksual normal.

III. Pemeriksaan fisik

Status Generalis :

Page 3: CASE DR. FANANI HEMOROID

Keadaan umum : Tampak sakit ringan.

Kesadaran : Compos Mentis

Antropometri : Berat Badan :

Tinggi Badan :

BMI :

Tanda- tanda vital : Tekanan darah :

Nadi :

Suhu :

Pernapasan :

Kepala : Normocephali, rambut hitam distribusi merata,

deformititas (-).

Mata : Pupil bulat isokor,konjungtiva anemis (-/-), sklera

ikterik(-/-), refleks cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak

langsung (+/+).

Hidung : Normoseptia, deviasi septum (-), mukosa hiperemis (-),

deformitas (-).

Mulut : bibir pucat (-). Lidah kotor (-).

Telinga : Normotia, serumen (-/-).

Leher : Tiroid dan KGB tidak teraba membesar.

Thoraks : Inspeksi : Dinding dada terlihat simetris, retraksi

interkostal (-), pergerakan dada simetris.

Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, vocal

fremitus simetris.

Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.

Auskultasi : Suara napas vesikuler. Ronkhi (-/-).

Wheezing (-/-).

Abdomen : Inspeksi : Datar, pelebaran vena (-), sikatriks (-), ben

jolan (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Page 4: CASE DR. FANANI HEMOROID

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali

(-).

Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-).

Ekstremitas : Oedem - - Akral teraba hangat +

Sianosis

Status Lokalis Regio Anal :

Inspeksi : Terlihat benjolan berukuran 3x4x2 cm sebanyak dua buah pada anus arah

jam 11 dan 3, serta benjolan berukuran 2x1x1 cm pada anus arah jam 5.

Benjolan bulat, berwarna coklat tua. Fistel perianal (-)

Palpasi : Benjolan teraba bulat, permukaan rata suhu sama dengan sekitarnya,

mobilitas (-), nyeri tekan (+).

Pemeriksaan tambahan :

Rectal toucher :

Diagnosis kerja : Hemoroid interna grade III

Diagnosis banding : Polip rekti

Prolapsus rekti

Abses anorektal

Kondiloma akuminata

Karsinoma sel skuamosa anus

Penatalaksanaan : Terapi farmakologis :

Terapi pembedahan : 24 Juni 2010 telah dilakukan hemoroidektomi

Prognosis : Ad Vitam : Ad bonam

Ad Fungsionam : Ad bonam

Page 5: CASE DR. FANANI HEMOROID

Ad Sanationam : Ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Hemoroid adalah pelebaran vena dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal

dari pleksus hemoroidalis.

Hemoroid dibagi menjadi dua jenis :

1. Hemoroid interna

Pelebaran vena pada pleksus hemoroidalis superior diatas garis mukokutan (linea dentata)

dan ditutupi oleh mukosa.

2. Hemoroid eksterna

Pelebaran vena pada pleksus hemoroidalis inferior di distal garis mukokutan di dalam

jaringan di bawah epitel anus.

Kedua pleksus hemoroid berhubungan secara longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang

berawal dari rectum distal dan anus.

Pleksus hemoroidalis internus mengalirkan darah ke vena hemoroidalis superior dan selanjutknya ke

vena porta.

Pleksus hemoroidalis eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum

dan lipat paha ke vena iliaca.

Faktor resiko terjadinya hemoroid :

- Mengedan terlalu sering dan keras saat buang air besar.

- Kurang asupan air putih dan makanan berserat.

- Kehamilan , penyakit-penyakit yang meningkatkan tekanan intra abdomen (tumor abdomen,

tumor usus)

- Konstipasi kronik.

Trauma akibat feces yang keras

Page 6: CASE DR. FANANI HEMOROID

Pada Pemeriksaan

Tonus perineal normal

Benjolan dan rasa tidak nyaman

Perasaan ‘ada sesuatu yang turun semakin terasa saat defekasi. Darah merah segar yang tidak bercampur dengan pergerakan Discharge mucus atau serosa dan rasa gatal.

Tonus perineal menurun intkontinensia alvi pada perempuan

Pembengkakan yang ditutupi mukosa, merah, nyeri dan tegang pada posisi jam 3,7, dan 11

Protusi seluruh ketebalan mukosa rectum tanpa rasa nyeri

Pembengkakan yang ditutupi mukosa, merah, nyeri dan tegang pada posisi jam 3,7, dan 11

HEMOROID

Terlihat paling sering pd progtoskopi, prolaps tp dpt dimasukkan kembali

Prolaps tp tdk dpt dimasukkan kembali

PROLAPSUS REKTI th/ : Retropeksi

Pada atau di luar tepi anus Tidak dapat dimasukkan kembali

Pada Pemeriksaan

Kulit menonjol

Papiloma bertangkai, multiple di sekitar anus. Dapat menyebar ke vagina/skrotum/penis dan dlm saluran anus

Massa yg tak beraturan dan keras bersambung dgn tepi anus. Berdarah dan ulserasi

TONJOLAN KULIT th/: Eksisi

KUTIL PERIANAL biasanya pd pria homoseksual

KONDILOMA AKUMINATA th/: krioterapi eksisi bedah

KONDILOMA LATA kemerahan, ulkus menyerupai jejak siput, limfadenopati, serologi sifilis (+). Th/ : Penisilin

Biopsi

KARSINOMA SEL SKUAMOSA ANUS. Th/: Radioterapi,kemoterapi, operasi.

Page 7: CASE DR. FANANI HEMOROID

Gejala klinis hemoroid :

1. Adanya benjolan yang tidak disertai dengan rasa nyeri pada anus.

Nyeri yang hebat jarang sekali ditemukan pada hemoroid interna, hanya timbul pada

hemoroid eksterna yang mengalami trombosis vena, oedem dan radang.

2. Adanya perdarahan berwarna merah segar tidak bercampur feces.

Perdarahan akibat trauma oleh feces yang keras. Darah berwarna merah segar karena vena

Hemoroidalis merupakan perdarahan luas dan intensif sehingga banyak mengandung

oksigen.

3. Keluarnya mucus dan terdapatnya feces pada pakaian dalam.

Dapat terjadi pada hemoroid lanjut yang tidak dapat dimasukkan kembali.

4. Rasa gatal pada anus (pruritus ani).

Terjadi karena terdapat iritasi pada perianal, kelembapan terus menerus dan rangsangan

mucus.

Derajat pembagian Hemoroid Interna :

Derajat Hemoroid Interna

Berdarah Menonjol Reposisi

Derajat 1 + - -Derajat 2 + + SpontanDerajat 3 + + ManualDerajat 4 + Tetap Tidak dapat

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis hemoroid :

- Dapat dilihat adanya tonjolan pada anus, terdapat lapisan epitel yang mengeluarkan mucus apabila pasien diminta untuk mengedan.

- Colok dubur.- Anuskop.- Proktosigmoideskopi.

Penyulit yang mungkin terjadi pada hemoroid interna :

- Nekrosis pada mukosa dan kulit anus.Hemoroid interna yang mengalami prolaps dan ireponibel dapat terjadi kongesti vena pada hemoroid interna dapat mengakibatkan oedem dan thrombosis sehingga menimbulkan

Page 8: CASE DR. FANANI HEMOROID

gejala yang sangat nyeri pada benjolan. Pada keadaan lanjut dapat menyebabkan nekrosis pada mukosa dan kulit diatasnya.

- Abses hati.Pada keadaan yang terinfeksi, emboli septic dapat terjadi dan dapat menyebabkan abses hati hematogen melalui vena porta.

- Perdarahan yang banyak.

Penatalaksanaan

Penatalaksaan pada hemoroid dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penatalaksaan medis dan penatalaksanaan bedah.

Penatalaksaan medis terbagi lagi menjadi tiga bagian, yakni :

1. Penatalaksanaan medis non farmakologisBerupa : perbaikan pola hidup untuk banyak olahraga dan menghindari rokok, pola makan tinggi serat dan banyak minum air putih (30-40 ml/kgBB/hari) dan memperbaiki pola defekasi.Perbaikan defekasi disebut juga Bowel Management Program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan, serat tambahan, pelican feces dan perilaku buang air besar. Dianjurkan untuk berdefekasi dalam posisi jongkok, karena sudut anorektal lebih lurus ke bawah dan lebih sedikit diperlukan usaha untuk mengedan. Dapat dilakukan juga perendaman anus selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari untuk membersihkan sisa tinja yang lengket untuk menghindari iritasi dan gatal pada anus.

2. Penatalaksanaan medis farmakologis.a. Obat untuk memperbaiki defekasi

Dapat digunakan suplemen serat dan pelicin tinja. Dapat diberikan psyllium atau isphagula husk (Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk), obat laksans (natrium dioktil sulfosuksinat atau R/ Laxadine) yang dapat merangsang sekresi mukosa usus halus dan meningkatkan penetrasi cairan ke dalam tinja.

b. Obat simtomatikDapat digunakan obat obatan kortikosteroid untuk m engurangi radang pada daerah anus (Ultraproc, Anusol HC ointment atau suppositoria)

c. Obat menghentikan perdarahan dan pencegah serangan hemoroid.Dapat digunakan campuran diosmin (90%) dan hesperidin (10%) nama dagang Ardium / Daflon 500 mg

3. Penatalaksanaan minimal invasiveMenggunakan aethhoxyscherol 11% 1ml dan Fenol 5% dalam minyak nabati.Efektif untuk hemoroid derajat 1 dan 2. Penyuntikan dilakukan ke submukosa di dalam jaringan areolat yang longgar dibawah hemoroid interna untuk menimbulkan peradangan dan kemudian fibrotic dan meninggalkan jaringan parut. Penyulit : infeksi, prostatitis akut jika obat masuk ke prostat, serta reaksi hipersensitif terhadap obat yang dimasukkan.

Page 9: CASE DR. FANANI HEMOROID

Penatalaksaan bedah :

1. Ligasi dengan gelang karetDengan bantuan anuskop mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik dalam tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat disekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut, lalu benjolan akan nekrosis dan lepas sendiri dalam waktu 7-10 hari. Satu kali terapi hanya diikat satu kompleks hemoroid saja, ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 2-4 minggu.

2. Bedah bekuJarang dilakukan karena mukosa yang nekrotik sulit ditentukan luasnya, lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rectum.

3. HemoroidektomiMerupakan terapi terpilih bagi penderita hemoroid derajat 3 atau 4. Eksissi dilakukan oada jaringan yang benar benar berlebihan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus.