Case Hemoroid Rizky

50
CASE REPORT Seorang pria 62 tahun dengan hemorrhoid interna stage III Oleh: Muhammad Rizky Huryamin Hasdinata, S.Ked J500090106 Pembimbing: dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B 1

Transcript of Case Hemoroid Rizky

Page 1: Case Hemoroid Rizky

CASE REPORT

Seorang pria 62 tahun dengan hemorrhoid interna stage III

Oleh:Muhammad Rizky Huryamin Hasdinata, S.Ked

J500090106

Pembimbing:dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT BEDAH RSUD DR. HARJONO S. PONOROGO

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

1

Page 2: Case Hemoroid Rizky

CASE REPORTSeorang pria 62 tahun dengan hemorrhoid

interna stage III

OlehMuhammad Rizky Huryamin Hasdinata, S. Ked

J500090106

Telah disetujui dan disahkan oleh bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

SurakartaApril 2014

Pembimbing:dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B

(.............................................)

Dipresentasikan dihadapan:dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B

(.............................................)

Disahkan Ka. Program Pendidikan Profesi FK UMS:dr. Dona Dewi Nirlawati

(.............................................)

2

Page 3: Case Hemoroid Rizky

BAB I

IDENTITAS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J

Jenis Kelamin : Laki - laki

Umur : 62 tahun

Alamat : Jetis, Ponorogo

Agama : Islam

Pekerjaan : Tani

Tanggal masuk RS : 22 maret 2014

Tanggal pemeriksaan : 24 maret 2014

Tanggal Operasi : 24 maret 2014

II. ANAMNESA

A. Keluhan utama :

Benjolan yang keluar dari anus

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli bedah RSUD dr.Harjono Ponorogo dengan

keluhan benjolan yang keluar dari anus. Keluhan Benjolan tersebut

mulai dirasakan pasien sejak ±6 bulan yang lalu, mula – mula keluar

benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah besar. Benjolan

tersebut mulanya bisa masuk sendiri setelah BAB, namun sejak ± 2

minggu yang lalu pasien benjolan tidak dapat masuk kembali sehingga

3

Page 4: Case Hemoroid Rizky

pasien menggunakan jari tangannya untuk memasukkan benjolan 

tersebut kembali kedalam anus. Pasien merasa tidak nyaman saat jalan

maupun duduk. Menurut pasien benjolan tersebut teraba lunak saat

diraba dan tidak berbenjol-benjol. Pasien juga mengeluh ketika BAB

terasa nyeri dan panas disekitar anus dan keluar darah merah segar

menetes di akhir BAB dan tidak bercampur dengan fesesnya.

Pasien seringkali dalam seminggu buang air besarnya tidak teratur

dan bila buang air besar harus berlama-lama jongkok di toilet dan harus

mengejan karena BAB nya keras. Pasien juga tidak mengeluh perutnya

kembung atau mules, nyeri didaerah perut, tidak merasa mual atau

muntah, tidak mengeluh nafsu makan turun, maupun berat badan turun.

Pasien tidak mengeluh adanya perubahan ukuran feses. Sebelumnya

pasien juga bercerita bahwa pasien mengeluh hal yang sama dan pernah

operasi sekitar 5 tahun yang lalu di rumah sakit swasta.

Pasien tidak mengeluh adanya nyeri dibagian tubuh lain, pusing

(-), sakit kepala (-), demam (-), mual (-), muntah (-), sesak nafas (-),

nyeri dada (-), nyeri perut (-).

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Batuk lama : diakui

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat Penyakit Jantung/Paru : disangkal

Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal

Riwayat Sakit Ginjal/Liver : disangkal

Riwayat Maag : disangkal

Riwayat Operasi sebelumnya : disangkal

Riwayat Trauma` : disangkal

Riwayat Serupa : diakui

D. Riwayat Penyakit Keluarga

4

Page 5: Case Hemoroid Rizky

Riwayat Alergi dalam keluarga : disangkal

Riwayat Asma dalam keluarga : disangkal

Riwayat Hipertensi dalam keluarga : disangkal

Riwayat DM dalam keluarga : disangkal

E. Anamnesis Sistem

Sistem Serebrospinal : Pusing (-), Demam (-)

Sistem Respirasi : Batuk (-), Pilek (-), sulit bernafas (-)

Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), Pucat (-)

Sistem Digestivus : Mual (-), Muntah (-), BAB lancar

Sistem Urogenital : BAK lancar, jernih kekuningan, nyeri (-)

Sistem Muskuloskeletal : nyeri sendi(-) dan nyeri otot(-)

Sistem Integumentum : Suhu teraba hangat

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Gizi : Cukup

Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6

Vital Sign :

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 78 x/menit isi cukup dan reguler

RR : 16 x/menit

Suhu : 36,2 oC per axilla

B. Pemeriksaan fisik

a) Kepala/Leher

Jejas (-), ekskoriasi (-), nyeri tekan (-), hematom (-), rhinorea

(-), otorhea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar

getah bening (-)

b) Mata

Konjungtiva : Anemis (-/-)

5

Page 6: Case Hemoroid Rizky

Sklera : Ikterus (-/-)

Pupil : Ukuran 3 mm reguler, reflek cahaya (+/+),

isokor (+/+)

Palpebra : Edema (-/-)

c) Thoraks

Dinding thoraks : Jejas (-)

Paru

- Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri

- Palpasi : Ketinggalan gerak (-), Fremitus taktil kanan

dan kiri (N)

- Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru

- Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-),

wheezing (-/-)

Jantung

- Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

- Palpasi : Iktus kordis teraba kuat angkat pada SIC V

sinistra 2 cm sisi medial linea midclavicula

sinistra

- Perkusi : Batas jantung tidak membesar

Batas kiri jantung

Atas : SIC II sinistra di sisi lateral linea

parasternalis sinistra.

Bawah : SIC V sinistra 2 cm sisi medial linea

midclavicula sinistra.

Batas kanan jantung

Atas : SIC II dextra di sisi lateral linea

parasternalis dextra.

Bawah : SIC IV dextra di sisi lateral linea

parasternalis dextra.

- Auskultasi : Suara Jantung I-II regular, Bising jantung

(-)

6

Page 7: Case Hemoroid Rizky

d) Abdomen

Inspeksi : Jejas (-), distensi (-), darm steifung (-), darm

contour (-)

Auskultasi : Peristaltik (+) bising usus normal

Perkusi : Timpani, hepar pekak, hepatomegali (-),

splenomegali (-)

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-),

hepatomegali (-), splenomegali (-)

e) Ekstremitas

Atas : Clubbing finger tidak ditemukan, edema tidak

ditemukan, akral hangat.

Bawah : clubbing finger tidak ditemukan, edema tidak

ditemukan, akral hangat.

C. Status Lokalis

a) Inspeksi : tidak terdapat benjolan di luar anus

b) Palpasi : pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan:

Site : terdapat benjolan pada jam 7dan 9

Size : ukuran 3 x 2, sebesar telur puyuh

Shape : bulat lonjong

Surface : licin, tidak berbenjol-benjol

Konsistensi : kenyal

Mobile

Nyeri tekan (+), lendir (-), darah (-)

IV. RESUME

Seorang Laki-laki 62 tahun masuk dengan keluhan benjolan pada

anus yang dialami sejak ±6 bualan yang lalu, benjolan awalnya kecil

yang semakin lama semakin membesar. Benjolan terasa sakit dan tidak

nyaman saat jalan maupun duduk. Nyeri disekitar anus, kadang keluar

darah merah segar menetes di akhir BAB, tidak bercampur dengan feses

dan tidak berlendir. Sejak kurang lebih 2 minggu terakhir, setiap buang

7

Page 8: Case Hemoroid Rizky

air besar disertai dengan rasa nyeri dan darah segar menetes di akhir

BAB. Tidak ada riwayat febris, nausea dan vomit, nyeri abdomen,

anoreksia dan penurunan berat badan.

Tidak ada riwayat perubahan pada pola defekasi, tetapi sebelumnya

pasien pernah mengeluh hal yang sama sekitar 5 tahun yang lalu dan

dilakukan operasi.

Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum baik, kesadaran

compos mentis. Tanda vital dalam batas normal, regio kepala, leher,

thorax dalam batas normal. Pada abdomen dan extremitas juga tidak

didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan rectal toucher terdapat nyeri

tekan, darah (-), lendir (-), terdapat benjolan pada jam 7 dan 9, ukuran

3x2 cm, sebesar telur puyuh, kenyal, bulat, mobile, licin, tidak

berbenjol-benjol.

V. PLANING

Planning Diagnosis : Anoscopy, Sigmoidoscopy

Planning Terapi :

- Konservatif : antibiotik, analgesik, suplemen vitamin

- Operatif : Hemoroidectomy

Planning Monitoring : Vital Sign, tanda-tanda klinis

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan Darah Lengkap

Parameter Hasil Nilai Normal

WBC 9.0. 103 /µL 4.0 – 10.0 103 /µL

Lymph 1,2. 103 /µL 0.8 – 4.0 103 /µL

Mid 0,3. 103 /µL 0.1 – 0.9 103 /µL

Gran 6,5. 103 /µL 2.0 – 7.0 103 /µL

Lymph% 19,0 % 20.0 – 40.0 %

Mid% 4,43 % 3.0 – 9.0 %

Gran% 38,6 % 50.0 – 70.0 %

HGB 13.0 gr/dL 11.0 – 16.0 gr/dL

8

Page 9: Case Hemoroid Rizky

RBC 4.40 103 /µL 3.5 – 5.5 103 /µL

HCT 37.9 % 37.0 – 50.0 %

MCV 87.2 fL 82.0 – 95.0 fL

MCH 30.4 Pg 27.0 – 31.0 pg

MCHC 34.9 gr/dL 32.0 – 36.0 gr/dL

RDW – CV 14.3 % 11.5 – 14.5 %

RDW – SD 44.9 fL 35.0 – 56.0 fL

PLT 339.0 103 100 – 300 . 103

MPV 5,8 fL 7 – 11.0

PDW 15.0 15.0 – 17.0

PCT 0,208 % 0.108 – 0.282 %

GDA 107 < 140

CT 7 5-11

BT 2 1 – 5

B. Pemeriksaan Kimia Darah

Parameter Hasil Nilai Normal

SGOT 28 U/I 0-38 U/I

SGPT 11.9 U/I 0-31 U/I

Urea 23.5 mg/dl 10-50 mg/dl

Creat 0.93 mg/dl 0,7-12 mg/dl

ALB 3.9 g/dl 3.5 – 5.5 g/dl

UA 3.7 mg/dl 3.4 – 7 mg/dl

VII. ASSESMENT/ DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis kerja : Hemorrhoid grade III

Diagnosis post operasi : Hemorrhoid grade III

Diagnosis banding : Ca kolon rektal, polip, prolaps rekti

VIII. EDUKASI

Pengaturan gaya hidup meliputi :

9

Page 10: Case Hemoroid Rizky

Olahraga

Minum air putih ditingkatkan

Diet berserat, konsumsi sayur dan buah-buahan, makanan yang

harus dihindari: pedas, merica, daging kambing, durian, nanas, salak,

acar/cuka, rempah-rempah.

Sikap dan lama duduk waktu BAB

Lama duduk ditempat kerja

Tidak menahan saat ingin BAB

IX. FOLLOW UP

Tanggal Subyek O Assesment Planning

24 Maret 2014

Pusing, mual, anus terasa panas

KU: baikKesadaran: CMTD: 120/80mmHgN: 84 x/menitRR: 20 x/menitS: 36oC

Status lokalis :Look: tidak terdapat benjolan di luar anus.pemeriksaan rectal toucher: terdapat nyeri tekan, darah (-), lendir (-), terdapat benjolan pada jam 7 dan 9, ukuran 3x2 cm, sebesar telur puyuh, kenyal, bulat, mobile, licin, tidak berbenjol-benjol.

Hemorroid interna

-Infuse RL 14 tpm-Ceftriaxone 2x1-Ranitidin 2x1

26 Maret 2014

Pasien mengeluh terasa perih dan panas pada luka

KU: baikKesadaran: CMTD: 130/80mmHgN: 82x/menitRR: 22x/menit

Post hemoroidectomy hari ke-1

-Infuse RL 16 tpm-inj Ceftriaxone 2x1gr

10

Page 11: Case Hemoroid Rizky

bekas operasi

S: 36,5oCStatus lokalis : luka tertutup kasa, rembesan darah (-) pus (-)

-inj Ketorolac 2x1-inj Ranitidin 2x1-inj Asam tranexamat 2x1 amp-Perawatan luka rendam duduk hangat selama 10-15 menit (pagi dan sore)Monitoring: dilakukan RT pada hari ke5 atau ke6 post op u/ memastikan penyembuhan luka dan adanya spasme fingter ani interna

11

Page 12: Case Hemoroid Rizky

BAB II

PEMBAHASAN

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dipaparkan pada

resume diatas, maka untuk benjolan yang keluar dari anus pada pasien ini

dapat dipikirkan dua kemungkinanan, yaitu :

1. Hemoroid interna grade III

2. Prolaps rekti

3. Ca kolorektal

Kemungkinan Ca kolorektal kurang mendukung karena Ca

kolorektal gejala umum yang dapat ditemukan adalah perdarahan

rektum,  darah di feses dan dapat disertai feses berlendir,  perubahan pola

defekasi, pasca defekasi perasaan tidak puas atau rasa penuh, nyeri perut,

anoreksia dan berat badan menurun dan pada pemeriksaan fisis dapat

ditemukan massa di abdomen, apabila ada gejala-gejala obstruksi dari

inspeksi dapat ditemukan dinding abdomen distensi, darm countour, darm

steifung. Dari palpasi ditemukan massa abdomen, dan hipertympani pada

perkusi abdomen, auskultasi usus bisa ditemukan peningkatan peristaltik

yang kemudian diikuti dengan barborigmi, metalic sound dan penurunan

serta menghilangnya peristaltik bisa juga ditemukan nyeri tekan pada

seluruh dinding abdomen apabila terjadi perforasi usus. Penemuan tumor

pada colok dubur, penemuan tumor rektosigmoid.

Pemeriksaan Digital Rectal Examination (DRE) bisa ditemukan

massa maligna (massa berbenjol-benjol dengan striktura) direktum dan

rektosigmoid teraba keras kenyal dan lendir darah pada sarung tangan.

Kolonoskopi merupakan cara pemeriksaan mukosa kolon yang sangat

akurat dan dapat sekaligus melakukan biopsi pada lesi yang mencurigakan.

Pada kolonoskopi memberikan gambaran keseluruhan colon yang dapat

mengidentifikasi dari lesi yang proximal dan lesi distal sehingga diagnosa

ca kolorektal dapat disingkirkan. Namun pada pasien ini tidak mendukung

12

Page 13: Case Hemoroid Rizky

ditemukan adanya tanda dan gejala tersebut meskipun adanya perdarahan

pada feses namun pada pasien ini darah menetes diakhir buang air besar

dan tidak bercampur dengan feses.

Kemungkinan prolaps rekti kurang mendukung karena pada

prolaps rekti mukosa rektum keluar saat defekasi dan masuk kembali tanpa

menimbulkan nyeri, kadang diperlukan dorongan tangan. Pada sebagian

pasien, mukosa yang prolaps tersebut tidak dapat kembali walau didorong.

Hal ini akan menimbulkan udem, nyeri, dan seringkali berdarah. Pada

prolaps rekti juga didapatkan lipatan mukosa tampak konsentrik, teraba

dua dinding pada palpasi, anus dalam posisi normal, teraba sulkus (antara

anus dan bagian yang prolaps), pada pemeriksaan fisis didapatkan

penonjolan rektum dengan lipatan mukosa konsentrik, massa dapat

direposisi, inkarserasi atau strangulasi, ulkus mukosa dengan perdarahan,

tampak posisi anus normal (tidak eversi) Rectal Touche : pinggir anus

beralur, tonus sfingter lemah, jari dapat masuk dan kemudian terhenti.

Pada pasien ini tidak mendukung diagnosa prolaps rekti walaupun terdapat

benjolan yang keluar namun pada prolaps rekti seluruh dinding akan

prolaps sedangkan pada hemoroid hanya mukosa saja yang prolaps maka

dari tanda dan gejala yang lain tidak mendukung diagnosis ini.

Diagnosa yang paling memungkinkan pada pasien ini adalah

interna grade III dengan alasan :

1. Dari identitas pasien didapatkan: prevalensi hemoroid meningkat

pada usia dekade ke 5

2. Adanya darah segar yang menetes pada akhir BAB, darah tidak

bercampur dengan feses dan tidak berlendir.

3. Adanya benjolan yang keluar dari anusnya setiap buang air besar

yang tidak dapat masuk dengan sendirinya sehingga harus di

masukan secara manual.

4. Tidak ada riwayat perubahan pada pola defekasi, tidak ada riwayat

BAB seperti kotoran kambing.

13

Page 14: Case Hemoroid Rizky

Dari pemeriksaan Rectal Touche didapatkan:

Teraba massa yang menonjol keluar anus pada arah jam 5, 7,

9. Nyeri tekan (+), konsistensi lunak, permukaan rata

Ampulla isi feses

Handschoen : darah (+),lendir (-), feses (+)

Hemoroid dapat dklasifikasikan atas hemoroid eksterna dan

interna. Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis atas :

1. Derajat 1 : Bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps

keluar kanal anus. Hanya dapat dilihat dengan anorektoskop.

2. Derajat 2 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau

masuk sendiri ke dalam anus secara spontan.

3. Derajat 3 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke

dalam anus dengan bantuan dorongan jari.

4. Derajat 4 : Prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan cenderung

untuk mengalami thrombosis dan infark.

Diagnosis hemoroid ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan

klinis dari hemoroid berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat 1 sampai

dengan derajat 4) dan pemeriksaan anoskopi/kolonoskopi juga dibutuhkan.

Penilaian dengan anoskop diperlukan untuk melihat hemoroid

interna yang tidak menonjol keluar. Hemoroid interna terlihat sebagai

struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita

diminta mengedan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan

penonjolan atau prolaps akan lebih nyata.

Sigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan bahwa keluhan

bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan karena

hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai.

Apabila terdapat tumor dan jika tumor terletak di bawah, bisa terlihat

langsung. Karsinoma kolon dibagian proksimal sering berhubungan

dengan adanya polip pada daerah rektosigmoid.

14

Page 15: Case Hemoroid Rizky

Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan

penatalaksanaan bedah. Penatalaksanaan medis terdiri dari

nonfarmakologis, farmakologis, tindakan minimal invasive. Pada pasien

ini mengalami hemoroid interna stage III yang merupakan salah satu

indikasi dari hemoroidektomi.

15

Page 16: Case Hemoroid Rizky

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Definisi

Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak

merupakan kelainan patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan keluhan

atau penyulit, diperlukan tindakan.3

II.2. Anatomi Rektum

Rektum panjangnya 15 – 20 cm dan berbentuk huruf S. Mula – mula

mengikuti cembungan tulang kelangkang, fleksura sakralis, kemudian membelok

kebelakang pada ketinggian tulang ekor dan melintas melalui dasar panggul pada

fleksura perinealis. Akhirnya rektum menjadi kanalis analis dan berakhir jadi

anus. Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang dibentuk oleh lipatan

kohlrausch. Fleksura sakralis terletak di belakang peritoneum dan bagian

anteriornya tertutup oleh paritoneum. Fleksura perinealis berjalan ektraperitoneal.

Haustra ( kantong ) dan tenia ( pita ) tidak terdapat pada rektum, dan lapisan otot

longitudinalnya berkesinambungan. Pada sepertiga bagian atas rektum, terdapat

bagian yang dapat cukup banyak meluas yakni ampula rektum bila ini terisi maka

imbullah perasaan ingin buang air besar. Di bawah ampula, tiga buah lipatan

proyeksi seperti sayap – sayap ke dalam lumen rektum, dua yang lebih kecil pada

sisi yang kiri dan diantara keduanya terdapat satu lipatan yang lebih besar pada

sisi kanan, yakni lipatan kohlrausch, pada jarak 5 – 8 cm dari anus. Melalui

kontraksi serabut – serabut otot sirkuler, lipatan tersebut saling mendekati, dan

pada kontraksi serabut otot longitudinal lipatan tersebut saling menjauhi.

Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan kulit tipis

yang sedikit bertanduk yang mengandung persarafan sensoris yang bergabung

dengan kulit bagian luar, kulit ini mencapai ke dalam bagian akhir kanalis analis

dan mempunyai epidermis berpigmen yang bertanduk rambut dengan kelenjar

sebacea dan kelenjar keringat. Mukosa kolon mencapai dua pertiga bagian atas

kanalis analis. Pada daerah ini, 6 – 10 lipatan longitudinal berbentuk gulungan,

16

Page 17: Case Hemoroid Rizky

kolumna analis melengkung kedalam lumen. Lipatan ini terlontar keatas oleh

simpul pembuluh dan tertutup beberapa lapisan epitel gepeng yang tidak

bertanduk. Pada ujung bawahnya, kolumna analis saling bergabung dengan

perantaraan lipatan transversal. Alur – alur diantara lipatan longitudinal berakhir

pada kantong dangkal pada akhiran analnya dan tertutup selapis epitel thorax.

Daerah kolumna analis, yang panjangnya kira – kira 1 cm, di sebut daerah

hemoroidal, cabang arteri rectalis superior turun ke kolumna analis terletak di

bawah mukosa dan membentuk dasar hemorhoid interna.5

Gambar. 2.1

Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna. Hemoroid interna

adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea dentata/garis mukokutan

dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di

dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid terdapat

pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan ( jam 7 ), kanan belakang (jam 11), dan

kiri lateral (jam 3). Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak

primer tesebut.4,5

17

Page 18: Case Hemoroid Rizky

Gambar. 2.2

Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus

hemoroid inferior terdapat di sebelah distal linea dentata/garis mukokutan di

dalam jaringan di bawah epitel anus.

Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan secara

longgar dan merupakan awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum

sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid interna mengalirkan darah ke vena

hemoroidalis superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus

mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha

ke vena iliaka.4,5

II.3. Faktor risiko

1. Anatomik : vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus

hemoroidalis kurang mendapat sokongan dari otot dan fascia

sekitarnya.

2. U m u r : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan

tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis.

3. Keturunan : dinding pembuluh darah lemah dan tipis.

4. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus

mengangkat barang berat mempunyai predisposisi untuk hemoroid.

5. Mekanis : semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya tekanan

intra abdomen, misalnya penderita hipertrofi prostat, konstipasi

menahun dan sering mengejan pada waktu defekasi.

6. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus

oleh karena ada sekresi hormone relaksin.

18

Page 19: Case Hemoroid Rizky

7. Fisiologi : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada

penderita sirosis hepatis.5

II.4. Manifestasi Klinis

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa ada

hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat

jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada

hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna

akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar

dan tidak tercampur dengan faeces, dapat hanya berupa garis pada faeces atau

kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air

toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya

dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini

hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul reduksi spontan setelah defekasi.

Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu didorong kembali

setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam anus.

Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami

prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan

terdapatnya faeces pada pakaian dalam merupkan ciri hemoroid yang mengalami

prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal

sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan

rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas

dengan udem dan radang. 4

II.5. Klasifikasi

Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut

berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya

merupakan hematoma, walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna akut.

Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit merupakan

19

Page 20: Case Hemoroid Rizky

reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu atau lebih

lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh

darah.

Hemoroid interna diklasifikasikan menjadi 4 derajat yaitu :

Derajat I : Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan penderita adalah

perdarahan.

Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan masuk sendiri setelah

selesai defekasi.

Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong masuk setelah

defekasi selesai karena tidak dapat masuk sendiri.

Derajat IV : Tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi.

II.6. Pemeriksaan

Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras,

yamg membutuhkan tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan ), pasien

sering duduk berjam-jam di WC, dan dapat disertai rasa nyeri bila terjadi

peradangan. Pemeriksaan umum tidak boleh diabaikan karena keadaan ini dapat

disebabkan oleh penyakit lain seperti sindrom hipertensi portal. Hemoroid

eksterna dapat dilihat dengan inspeksi apalagi bila terjadi trombosis. Bila

hemoroid interna mengalami prolaps, maka tonjolan yang ditutupi epitel penghasil

musin akan dapat dilihat apabila penderita diminta mengejan. 4,5

II.6.1. Pemeriksaan Colok Dubur

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat

diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak

nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering

prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa

20

Page 21: Case Hemoroid Rizky

padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk menyingkirkan

kemungkinan karsinoma rektum. 5

II.6.2. Pemeriksaan Anoskopi

Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol

keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam

posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam

mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid

interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila

penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan

penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,

letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor

ganas harus diperhatikan. 4,5

II.6.3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi

Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan

disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena

hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Faeces

harus diperiksa terhadap adanya darah samar. 5

II.7. Diagnosis Banding

Perdarahan rektum merupakan manifestasi utama hemoroid interna yang juga terjadi pada :

1. Karsinoma kolorektum2. Penyakit divertikel3. Polip4. Kolitis ulserosa

Pemeriksaan sigmoidoskopi harus dilakukan. Foto barium kolon dan

kolonoskopi perlu dipilih secara selektif, bergantung pada keluhan dan gejala

penderita. Prolaps rektum juga harus dibedakan dari prolaps mukosa akibat

hemoroid interna. 5

21

Page 22: Case Hemoroid Rizky

II.8. Komplikasi

Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila yang pecah

adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan portal

sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini mengalami

perdarahan maka darah dapat sangat banyak.

Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat

menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa

mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga sering

tidak menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah karena

adanya mekanisme adaptasi.

Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi (inkarserata/terjepit)

akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa

mengakibatkan kematian. 3

II.9. Penatalaksanaan

II.9.1. Terapi non bedah

A. Terapi obat-obatan (medikamentosa) / diet

Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat kedua

dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang

makan. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti

sayur dan buah-buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar,

namun lunak, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan

mengejan berlebihan.

Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang

bermakna kecuali efek anestetik dan astringen. Hemoroid interna yang

mengalami prolaps oleh karena udem umumnya dapat dimasukkan

kembali secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal

22

Page 23: Case Hemoroid Rizky

untuk mengurangi pembengkakan. Rendam duduk dengan dengan cairan

hangat juga dapat meringankan nyeri. 5

B. Skleroterapi

Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang,

misalnya 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke

submukosa dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid

interna dengan tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian

menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Penyuntikan dilakukan di

sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang panjang melalui

anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yang tepat maka

tidak ada nyeri.Penyulit penyuntikan termasuk infeksi, prostatitis akut jika

masuk dalam prostat, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang

disuntikan.

Terapi suntikan bahan sklerotik bersama nasehat tentang makanan

merupakan terapi yang efektif untuk hemoroid interna derajat I dan II,

tidak tepat untuk hemoroid yang lebih parah atau prolaps. 4,5

C. Ligasi dengan gelang karet

Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani

dengan ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anoskop,

mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke

tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan

secara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Pada satu

kali terapi hanya diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi

berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 2 – 4 minggu.

Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena

terkenanya garis mukokutan. Untuk menghindari ini maka gelang tersebut

ditempatkan cukup jauh dari garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat

23

Page 24: Case Hemoroid Rizky

pula disebabkan infeksi. Perdarahan dapat terjadi waktu hemoroid

mengalami nekrosis, biasanya setelah 7 – 10 hari. 3,5

Krioterapi / bedah beku

Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah sekali. Jika

digunakan dengan cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas hemoroid

pada sambungan anus rektum, maka krioterapi mencapai hasil yang serupa

dengan yang terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak ada nyeri.

Dingin diinduksi melalui sonde dari mesin kecil yang dirancang bagi

proses ini. Tindakan ini cepat dan mudah dilakukan dalam tempat praktek

atau klinik. Terapi ini tidak dipakai secara luas karena mukosa yang

nekrotik sukar ditentukan luasnya. Krioterapi ini lebih cocok untuk terapi

paliatif pada karsinoma rektum yang ireponibel.3

D. Hemorroidal Arteri Ligation ( HAL )

Pada terapi ini, arteri hemoroidalis diikat sehingga jaringan hemoroid

tidak mendapat aliran darah yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan

hemoroid mengempis dan akhirnya nekrosis. 3

E. Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah

Dengan sinar infra merah yang dihasilkan oleh alat yang dinamakan

photocuagulation, tonjolan hemoroid dikauter sehingga terjadi nekrosis

pada jaringan dan akhirnya fibrosis. Cara ini baik digunakan pada

hemoroid yang sedang mengalami perdarahan. 3

F. Generator galvanis

Jaringan hemoroid dirusak dengan arus listrik searah yang berasal dari

baterai kimia. Cara ini paling efektif digunakan pada hemoroid interna.

24

Page 25: Case Hemoroid Rizky

G. Bipolar Coagulation / Diatermi bipolar

Prinsipnya tetap sama dengan terapi hemoroid lain di atas yaitu

menimbulkan nekrosis jaringan dan akhirnya fibrosis. Namun yang

digunakan sebagai penghancur jaringan yaitu radiasi elektromagnetik

berfrekuensi tinggi. Pada terapi dengan diatermi bipolar, selaput mukosa

sekitar hemoroid dipanasi dengan radiasi elektromagnetik berfrekuensi

tinggi sampai akhirnya timbul kerusakan jaringan. Cara ini efektif untuk

hemoroid interna yang mengalami perdarahan.3

II.9.2. Terapi bedah

Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun

dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat

dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh

dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV

yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan

hemoroidektomi.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah eksisi yang

hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat

mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak

mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan rekonstruksi

tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat prolapsus

mukosa. 4,6

Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional

( menggunakan pisau dan gunting), bedah laser ( sinar laser sebagai alat

pemotong) dan bedah stapler ( menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).

Bedah konvensional

Saat ini ada 3 teknik operasi yang biasa digunakan yaitu :

1. Teknik Milligan – Morgan

25

Page 26: Case Hemoroid Rizky

Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat utama. Teknik ini

dikembangkan di Inggris oleh Milligan dan Morgan pada tahun 1973. Basis massa

hemoroid tepat diatas linea mukokutan dicekap dengan hemostat dan diretraksi

dari rektum. Kemudian dipasang jahitan transfiksi catgut proksimal terhadap

pleksus hemoroidalis. Penting untuk mencegah pemasangan jahitan melalui otot

sfingter internus.

Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid eksterna. Suatu incisi

elips dibuat dengan skalpel melalui kulit dan tunika mukosa sekitar pleksus

hemoroidalis internus dan eksternus, yang dibebaskan dari jaringan yang

mendasarinya. Hemoroid dieksisi secara keseluruhan. Bila diseksi mencapai

jahitan transfiksi cat gut maka hemoroid ekstena dibawah kulit dieksisi. Setelah

mengamankan hemostasis, maka mukosa dan kulit anus ditutup secara

longitudinal dengan jahitan jelujur sederhana.

Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada satu

waktu. Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi tunika mukosa

rektum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik mengambil terlalu sedikit

daripada mengambil terlalu banyak jaringan. 6

2. Teknik Whitehead

Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu dengan

mengupas seluruh hemoroid dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan

mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu. Lalu mengusahakan

kontinuitas mukosa kembali.

3. Teknik Langenbeck

Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan klem.

Lakukan jahitan jelujur di bawah klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian

eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu klem dilepas dan jepitan jelujur di bawah

klem diikat. Teknik ini lebih sering digunakan karena caranya mudah dan tidak

26

Page 27: Case Hemoroid Rizky

mengandung resiko pembentukan jaringan parut sekunder yang biasa

menimbulkan stenosis. 5

A. Bedah Laser

Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional,

hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh

jaringan terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka

dan dengan nyeri yang minimal. Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena

syaraf rasa nyeri ikut terpatri. Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah

konvensional, saat post operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat

memotong jaringan, serabut syaraf terbuka akibat serabut syaraf tidak mengerut

sedangkan selubungnya mengerut.

Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf menempel jadi

satu, seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka. Untuk

hemoroidektomi, dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah jaringan diangkat,

luka bekas operasi direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4 – 6 minggu, luka

akan mengering. Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat jalan 7 .

B. Bedah Stapler

Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse Hemorrhoids

(PPH) atau Hemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai diperkenalkan pada tahun

1993 oleh dokter berkebangsaan Italia yang bernama Longo sehingga teknik ini

juga sering disebut teknik Longo. Di Indonesia sendiri alat ini diperkenalkan pada

tahun 1999. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja stapler. Bentuk alat

ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di belakangnya.

Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di saluran

anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama jaringan

hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol

keluarnya cairan dan kotoran dari dubur. Teknik PPH ini mengurangi prolaps

jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis mukokutan dan

27

Page 28: Case Hemoroid Rizky

mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena

jaringan hemoroid ini masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga

tidak perlu dibuang semua.

Gambar. 2.3. Internal/External Hemorrhoids

Gambar. 2.4. Dilator

28

Page 29: Case Hemoroid Rizky

Gambar. 2.5. Purse String

Gambar. 2.6. Closing PPH

Gambar. 2.7. Mucosa Pull

Gambar. 2.8. Staples

Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat

yang dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus.

Kemudian alat stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan

sebuah gelang dari titanium diselipkan dalam jahitan dan ditanamkan di bagian

atas saluran anus untuk mengokohkan posisi jaringan hemoroid tersebut. Bagian

jaringan hemoroid yang berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar

sekrup yang terdapat pada ujung alat , maka alat akan memotong jaringan yang

berlebih secara otomatis. Dengan terpotongnya jaringan hemoroid maka suplai

darah ke jaringan tersebut terhenti sehingga jaringan hemoroid mengempis dengan

sendirinya.

29

Page 30: Case Hemoroid Rizky

Keuntungan teknik ini yaitu mengembalikan ke posisi anatomis, tidak

mengganggu fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena

tindakan dilakukan di luar bagian sensitif, tindakan berlangsung cepat sekitar 20 –

45 menit, pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di rumah sakit semakin

singkat. 3,7,8 Meskipun jarang, tindakan PPH memiliki resiko yaitu :

1. Jika terlalu banyak jaringan otot yang ikut terbuang, akan mengakibatkan

kerusakan dinding rektum.

2. Jika m. sfinter ani internus tertarik, dapat menyebabkan disfungsi baik dalam

jangka waktu pendek maupun jangka panjang.

3. Seperti pada operasi dengan teknik lain, infeksi pada pelvis juga pernah

dilaporkan.

4. PPH bisa saja gagal pada hemoroid yang terlalu besar karena sulit untuk

memperoleh jalan masuk ke saluran anus dan kalaupun bisa masuk, jaringan

mungkin terlalu tebal untuk masuk ke dalam stapler.

II.9.3. Tindakan pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis

Keadaan ini bukan hemoroid dalam arti yang sebenarnya tetapi merupakan

trombosis vena oroid eksterna ang terletak subkutan di daerah kanalis analis.

Trombosis dapat terjadi karena tekanan tinggi di vena tersebut misalnya

ketika mengangkat barang berat, batuk, bersin, mengejan, atau partus. Vena lebar

yang menonjol itu dapat terjepit sehingga kemudian terjadi trombosis. Kelainan

yang nyeri sekali ini dapat terjadi pada semua usia dan tidak ada hubungan dengan

ada/tidaknya hemoroid interna Kadang terdapat lebih dari satu trombus.

Keadaan ini ditandai dengan adanya benjolan di bawah kulit kanalis analis

yang nyeri sekali, tegang dan berwarna kebiru-biruan, berukuran dari beberapa

milimeter sampai satu atau dua sentimeter garis tengahnya. Benjolan itu dapat

unilobular, dan dapat pula multilokuler atau beberapa benjolan. Ruptur dapat

terjadi pada dinding vena, meskipun biasanya tidak lengkap, sehingga masih

terdapat lapisan tipis adventitiia menutupi darah yang membeku.

30

Page 31: Case Hemoroid Rizky

Pada awal timbulnya trombosis, erasa sangat nyeri, kemudian nyeri

berkurang dalam waktu dua sampai tiga hari bersamaan dengan berkurangnya

udem akut. Ruptur spontan dapat terjadi diikuti dengan perdarahan. Resolusi

spontan dapat pula terjadi tanpa terapi setelah dua sampai empat hari.4

Terapi

Keluhan dapat dikurangi dengan rendam duduk menggunakan larutan

hangat, salep yang mengandung analgesik untuk mengurangi nyeri atau gesekan

pada waktu berjalan, dan sedasi. Istirahat di tempat tidur dapat membantu

mempercepat berkurangnya pembengkakan.

Pasien yang datang sebelum 48 jam dapat ditolong dan berhasil baik dengan

cara segera mengeluarkan trombus atau melakukan eksisi lengkap secara

hemoroidektomi dengan anestesi lokal. Bila trombus sudah dikeluarkan, kulit

dieksisi berbentuk elips untuk mencegah bertautnya tepi kulit dan pembentukan

kembali trombus dibawahnya. Nyeri segera hilang pada saat tindakan dan luka

akan sembuh dalam waktu singkat sebab luka berada di daerah yang kaya akan

darah.

Trombus yang sudah terorganisasi tidak dapat dikeluarkan, dalam hal ini

terapi konservatif merupakan pilihan. Usaha untuk melakukan reposisi hemoroid

ekstern yang mengalami trombus tidak boleh dilakukan karena kelainan ini terjadi

pada struktur luar anus yang tidak dapat direposisi. 4

Dilatasi anus merupakan salah satu pengobatan pada hemoroid interna yang

besar, prolaps, berwarna biru dan sering berdarah atau yang biasa disebut

hemoroid strangulasi. Pada pasien hemoroid hampir selalu terjadi karena kenaikan

tonus sfingter dan cincin otot sehingga menutup di belakang massa hemoroid

menyebabkan strangulasi. Dilatasi dapat mengatasi sebagian besar pasien

hemoroid strangulasi, akan terjadi regresi sehingga setidak-tidaknya akan terjadi

penyembuhan sementara. Dilatasi tidak boleh dilakukan jika sfingter relaksasi

( jarang pada strangulasi), karena bisa menyebabkan inkontinensia flatus atau tinja

atau kedua-duanya yang mungkin menetap.

31

Page 32: Case Hemoroid Rizky

Anestesi umum dilakukan dan pasien diletakkan pada posisi lateral kiri atau

posisi litotomi. Dengan hati-hati anus diregangkan cukup luas sehingga dapat

dilalui 6–8 jari. Sangat penting sekali bahwa untuk prosedur ini diperlukan waktu

yang cukup agar tidak merobekkan jaringan. Satu menit untuk sebesar satu jari

sudah cukup ( berarti dibutuhkan waktu 6-8 menit), terutama jika kanalis agak

kaku. Selama prosedur tersebut, sfingter anus dapat terasa memberikan jalan.

Namun karena metode dilatasi menurut Lord ini kadang disertai penyulit

inkontinensia sehingga tidak dianjurkan.

II.10. Prognosis

Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid simptomatis dapat dibuat

menjadi asimptomatis. Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih

dahulu pada semua kasus. Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil

yang baik. Sesudah terapi penderita harus diajari untuk menghindari obstipasi

dengan makan makanan serat agar dapat mencegah timbulnya kembali gejala

hemoroid. 4

32

Page 33: Case Hemoroid Rizky

BAB III

KESIMPULAN

1. Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis akibat

kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis

yang tidak merupakan keadaan patologik. Diperlukan tindakan apabila

hemoroid menimbulkan keluhan.

2. Faktor resiko terjadinya hemoroid yaitu keturunan, anatomi, pekerjaan, umur,

endokrin, mekanis, fisiologis dan radang.

3. Hemoroid terdiri dari 2 jenis yaitu hemoroid interna yang terletak di atas garis

mukokutan dan hemoroid eksterna yang terletak di bawah garis mukokutan.

4. Manifestasi klinis hemoroid yaitu perdarahan per anum berwarna merah segar

dan tidak tercampur dengan faeces.

5. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesa, inspeksi, colok dubur dan penilaian

anoskop. Bila perlu dilakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi untuk

menyingkirkan kemungkinan radang dan keganasan.

6. Diagnosis banding dari hemoroid yaitu Ca kolorektum, penyakit divertikel,

polip, kolitis ulserosa dan fissura ani.

7. Komplikasi dari hemoroid yaitu perdarahan hebat, inkarserasi dan sepsis.

8. Penatalaksanaan hemoroid yaitu dengan konservatif, membuat nekrosis

jaringan dan bedah.

9. Prognosis hemoroid baik bila diberikan terapi yang sesuai.

33

Page 34: Case Hemoroid Rizky

DAFTAR PUSTAKA

1. Silvia A.P, Lorraine M.W, Hemoroid, 2005. Dalam: Konsep – konsep Klinis

Proses Penyakit, Edisi VI, Patofisiologi Vol.1. Jakarta, Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Hal: 467

2. Susan Galandiuk, MD, Louisville, KY, A Systematic Review of Stapled

Hemorrhoidectomy – Invited Critique, Jama and Archives, Vol. 137 No. 12,

December, 2002, http://archsurg.ama.org/egi/content/extract. last update

Desember 2009.

3. Anonim, 2004, Hemorhoid, http://www.hemorjoid.net/hemoroid galery.html.

Last update Desember 2009.

4. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Hemoroid, 2004 Dalam: Buku Ajar Ilmu

Bedah, Ed.2, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 672 – 675

5. Werner Kahle ( Helmut Leonhardt,werner platzer ), dr Marjadi

Hardjasudarma ( alih bahasa ), 1998, Berwarna dan teks anatomi Manusia

Alat – Alat Dalam,Hal: 232

6. Mansjur A dkk ( editor ), 1999, Kapita selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III,

FK UI, Jakarta,pemeriksaan penunjang: 321 – 324.

7. Linchan W.M,1994,Sabiston Buku Ajar Bedah Jilid II,EGC, Jakarta,hal 56 –

59

8. Brown, John Stuart, Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor, alih Bahasa, Devi H,

Ronardy, Melfiawati, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2001.

34