Case ANC

download Case ANC

of 29

Transcript of Case ANC

  • 8/10/2019 Case ANC

    1/29

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah

    yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudulAntenatal Care (ANC). Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

    kepaniteraan klinik di bagian Obstetri dan Ginekologi di RSUP DR M Djamil

    Padang.

    Rasa terima kasih yang besar kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah

    membantu dalam proses pembuatan case ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini

    masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

    dari semua pihak yang membaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga

    berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang

    Antenatal Care (ANC) terutama bagi penulis sendiri dan bagi rekan-rekan sejawat

    lainnya.

    Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan,

    pengetahuan, serta pemahaman semua pihak tentang KaAntenatal Care pada ibu

    hamil.

    Padang, 24

    Oktober 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Case ANC

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang

    mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,

    untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan,

    baik penyakit komplikasi dan lain-lain.

    Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan

    kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care

    merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan

    mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai

    deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab

    kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka

    kematian ibu.

    Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan

    hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda

    kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering

    memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.

    Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik

    dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan

    sesuai dengan standart yang diterapkan.

    1.2. BATASAN MASALAH

    Makalah ini membahas mengenai pemeriksaan Antenatal Care pada ibu hamil.

    1.3. TUJUAN PENULISAN

    1.3.1. Tujuan Umum

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah dapat memberikan asuhan

    kebidanan langsung kepada pasien secara optimal serta mempersiapkan mental ibu

  • 8/10/2019 Case ANC

    3/29

    selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga ibu dapat melahirkan selamat dan anak

    lahir sehat sehingga dapat menurunkan resiko saat kehamilan yang dapat berdampak

    kepada kematian ibu dan anak.

    1.4. MANFAAT PENELITIAN

    Makalah ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi dan

    pengetahuan tentang pemeriksaan Antenatal care pada ibu hamil.

    1.5. METODE PENULISAN

    Metode yang digunakan dalam penulisan referat ini adalah melalui studi

    kepustakaan serta jurnal.

  • 8/10/2019 Case ANC

    4/29

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian

    Secara umum pengertian antenatal care adalah pengawasan sebelum

    persalinan, terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

    rahim, untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit

    yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan

    menetapkan risiko kehamilan.4,5

    Secara khusus, pengertian antenatal care dapat

    dibedakan menjadi antenatal caredalam arti luas dan antenatal dalam arti sempit.6

    Antenatal dalam arti yang sempit meliputi:6

    Pengawasan ibu hamil.

    Pertolongan persalinan adekuat.

    Mempersiapkan pemeliharaan bayi.

    Mempersiapkan pemberian laktasi.

    Antenatal dalam arti yang luas meliputi:5,6

    Mempersiapkan remaja untuk menjadi calon orang tua yang efektif.

    Meningkatkan pengertian bahwa keluarga sebagai masyarakat.

    Meningkatkan pengertian hubungan seksual yang sehat.

    Meningkatkan pengertian merencanakan keluarga dan keluarga berencana

    untuk meningkatkan kesejahteraan umum keluarga.

    Menghindari PID dari infertilitas.

    Menegakkan secara dini berbagai penyulit hamil atau penyakit yang

    menyertai kehamilan.

    Menetapkan kehamilan dengan risiko rendah, meragukan atau kehamilan

    dengan risiko tinggi.

    Menghilangkan faktor-faktor sosial dari masyarakat yang dapat

    mempengaruhi kesehatan reproduksi.

  • 8/10/2019 Case ANC

    5/29

    2.2. Tujuan Antenatal Care

    Antenatal care berperan penting dalam upaya menurunkan angka kematian

    ibu dan perinatal. Tujuan antenatal careini adalah untuk mengetahui data kesehatan

    ibu hamil dan perkembangan bayi intrauterin sehingga kesehatan yang optimal dapatdicapai dalam menghadapi persalinan, puerperium, dan laktasi, serta mempunyai

    pengetahuan yang cukup untuk pemeliharaan bayinya. Evaluasi keadaan dan

    kemajuan dalam inpartu menggunakan evaluasi menurut Friedmann dan / atau

    Partogram menurut WHO sehingga pada saat mencapai garis waspada, penderita

    sudah dapat direferal ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang cukup untuk

    melakukan pertolongan sehingga Well Born Baby (WBB) dan Well Health Mother

    (WHM)dapat tercapai.7

    Mufdlilah(2009b) menyatakan bahwa tujuan pelayanan antenatal antara lain

    :8

    1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan

    memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.

    2. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetri selama

    kehamilan

    3. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi

    komplikasi

    4.

    Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankanpuerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial

    2.3. Kesehatan Umum Kehamilan

    2.3.1. Diet Saat Hamil dan Laktasi5

    Tujuan penataan diet ibu hamil dan laktasi:

    a. Meningkatkan tumbuh-kembang janin dalam rahim.

    b.

    Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan menjelang persalinan.

    c. Meningkatkan kemampuan penyembuhan trauma persalinan.

    d. Persiapan memberi laktasi.

    Konsep diet empat sehat lima sempurna untuk menambah protein dan

    mineral. Suplemen diet yang diberikan adalah vitamin khusus.

  • 8/10/2019 Case ANC

    6/29

    2.3.2. Perawatan Jasmani Ibu Hamil5

    a. Perawatan ibu hamil sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan umum

    dan terhindar dari infeksi atau sumber infeksi.

    b.

    Kesehatan gigi. Hyperemesis gravidarum menyebabkan gangguan gigi dalam

    bentuk gingivitis dan pembengkakan gusi (evulis).

    c. Kesehatan organ perkemihan. Banyak minum (1,5-2 liter per hari) dan tidak

    menahan berkemih.

    d. Persiapan dan kesehatan puting susu. Pemelihaaan puting susu sejak dini

    dengan menariknya keluar sehingga lebih menonjol dan melemaskan puting

    susu dengan minyak.

    e.

    Pakaian ibu hamil. Pakaian tidak boleh yang ketat sehingga mengganggu

    peredaran darah. Pakaian harus longgar dan terbuat dari katun sehingga

    menyerap keringat. Ibu juga harus sering mengganti pakaian, terutama

    pakaian dalam.

    f. Istirahat. Istirahat terutama dilakukan pada satu bulan sebelum dan dua bulan

    setelah persalinan. Saat hamil tua, lebih baik istirahat tirah baring sehingga

    gangguan aliran darah tidak terlalu banyak.

    g. Hubungan seksual. Masih dipernolehkan sampai satu bulan sebelum

    persalinan. Bla dijumpai riwayat obstetri yang kurang baik, hubungan seksual

    harus dikurangi terutama trimester pertama. Perhatikan teknik hubungan

    seksual untuk menyesuaikan kondisi saat hamil besar.

    h. Defekasi. Sebaiknya teratur sehingga tidak menimbulkan gangguan. Bila

    defekasi sulit, perlu diperhatikan makanan yang lebih banyak mengandung

    serat, seperti buah dan sayur.

    i. Imunisasi. Dianjurkan vaksin toksoid tetanus dua kali selama hamil.

    2.3.3. Masalah Psikosomatik dan Psikoprofilaksis dalam Obstetri5

    Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain hubungan

    kejiwaan, kehamilan yang diinginkan atau tidak diinginkan, atau perasaan takut

    menghadapi kehamilan dan persalinan.

  • 8/10/2019 Case ANC

    7/29

    Dalam mengatasi rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, dapat

    dilakukan:

    a. Pendekatan yang manis dan harmonis dari dokter, bidan dan tenaga lain.

    b.

    Memperlihatkan tempat bersalin sehingga mulai beradaptasi.

    c. Melakukan latihan (senam kesegaran hamil dan latihan pernapasan untuk

    mengejan).

    d. Memperbaiki cerita yang salah tentang hamil serta bersalin, dan bila

    menghadapi masalah, mengemukakannya kepada dokter.

    2.3.4. Pemeriksaan Fisik Kehamilan5

    Pemeriksaan fisik kehamilan meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu

    hamil.

    a. Anamnesis kehamilan, untuk mendapatkan gambaran khusus tentang data-

    data pasien sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang risikonya.

    b. Pemeriksaan fisik ibu hamil yang meliputi:

    Pengukuran tinggi ibu hamil. Apabila tinggi badan

  • 8/10/2019 Case ANC

    8/29

    Usia kehamilan (crown-rump length, biparietal, lingkar abdomen,

    panjang tulang femur)

    Aktivitas janin

    Air ketuban

    Trimester III:

    Bentuk seluruhnya

    Air ketuban

    Mungkin jenis kelamin janin

    Well being intrauterine

    Plasenta berkaitan dengan rencana persalinan

    d.

    Pemeriksaan USG tambahan: postdate, preeclampsia-eklampsia, air ketuban

    (jumlah, kekeruhan), kalsifikasi plasenta, dll.

    2.3.5. Jadwal Antenatal Care7

    Jadwal antenatal care disesuaikan dengan trimester kehamilan. Dalam

    praktiknya, antenatal caredianjurkan dilakukan secara teratur pada setiap kehamilan,

    sesuai dengan jadwal yang lazim berlaku. Jadwal antenatal care adalah sebagai

    berikut:7

    2.3.5.1. Trimester I dan II

    a.

    Sebulan sekali.

    b. Pengambilan data hasil pemeriksaan laboratorium.

    c. Pemeriksaan ultrasonografi.

    d. Nasihat diet:

    Empat sehat lima sempurna

    Protein 0,5/kgBB, ditambah satu telur/hari

    e. Observasi:

    Penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan

    Komplikasi kehamilan

    f. Rencana:

  • 8/10/2019 Case ANC

    9/29

    Mengobati penyakit

    Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan I/II

    Imunisasi tetanus I

    2.3.5.2. Trimester III

    a. Setiap dua minggu, kemudian seminggu sampai tanda kelahiran tiba.

    b. Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.

    c. Diet empat sehat lima sempurna.

    d. Pemeriksaan ultrasonografi.

    e. Imunisasi tetanus II.

    f.

    Observasi:

    Penyakit yang menyertai kehamilan.

    Komplikasi hamil trimester III.

    Berbagai kelainan kehamilan trimester III.

    g. Rencana pengobatan.

    h. Nasihat dan petunjuk tentang:

    Tanda inpartu

    Kemana harus datang untuk melahirkan.

    Di negara maju, antenatal caredilakukan sebanyak 12-13 kali selama hamil,

    tetapi di negara berkembang cukup dilakukan empat kali sebagai kasus tercatat.7

    2.3.6. Program Pelayanan Kehamilan, Persalinan, dan Pascapartus

    Berdasarkan buku pedoman pelayanan antenatal di tingkat pelayanan dasar,

    pemeriksaan antenatal (ante = sebelum; natal = lahir), hendaknya memenuhi tiga

    aspek pokok, yaitu:

    9

    2.3.6.1.Pemeriksaan Medis9

    - Diagnostik kehamilan

    - Penemuan kelainan secara dini

    - Pemberian terapi sesuai dengan diagnosis

  • 8/10/2019 Case ANC

    10/29

    2.3.6.2.Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil antara lain mengenai:9

    - Penjagaan kesehatan dirinya dan janinnya

    - Pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor resiko yang dimilikinya

    -

    Pencarian pertolongan yang memadai secara tepat waktu

    2.3.6.3.Rujukan9

    Ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang

    mempunyai fasilitas lebih lengkap.

    2.3.6.1. Pemeriksaan Medis9

    A. Anamnesis

    Anamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil untuk

    mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko yang dimilikinya. Pelaksana pelayanan

    antenatal perlu mengetahui makna dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.

    a. Keluhan Utama

    Keluhan utama adalah hal yang berkaitan dengan kehamilan yang dirasakan

    dan dikemukakan ibu kepada pemeriksa.

    b. Identitas Ibu

    Identitas yang perlu ditanyakan adalah:

    - Nama ibu

    - Nama suami

    - Alamat lengkap

    c. Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi reproduktif

    Pertanyaan meliputi hal-hal yang mungkin berkaitan dengan faktor resiko,

    yaitu:

    - Umur ibu

    -

    Paritas

    - Hari pertama haid terakhir (HPHT)

    - Lama haid

    - Siklus haid

    - Jenis kontrasepsi yang digunakan (sebelum kehamilan ini)

  • 8/10/2019 Case ANC

    11/29

    d. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang

    Pertanyaan yang berkaitan dengan kehamilan sekarang meliputi gerakan janin,

    hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari

    normal (keadaan patologis).

    1) Gerakan Janin

    Hal- hal yang ditanyakan sehubungan dengan gerak janin adalah:

    - Kapan janin mulai bergerak

    - Janin masih bergerak atau tidak

    2) Keluhan yang berkaitan dengan perkembangan kehamilan

    Pertanyaan pada kehamilan muda berbeda dengan kehamilan yang lebih lanjut.

    a) Pada kehamilan muda (sampai umur kehamilan 3 bulan)

    -

    Sakit kepala, mual dan muntah

    - Rasa sakit/rasa tidak enak pada perut bagian bawah

    - Sering buang air kecil

    b) Pada kehamilan 4-6 bulan

    - Sulit tidur

    - Agak sulit bernafas, terutama pada primigravida

    - Pegal pada daerah panggul atau bokong

    -

    Rasa tegang yang timbul sewaktu-waktu di perut bawah

    - Bengkak di kaki yang menghilang pada pagi hari setelah bangun tidur

    c) Pada kehamilan 7 bulan ke atas

    - Pegal dipanggul atau bokong masih terasa

    - Lebih sering buang air kecil

    - Mulas-mulas yang timbul tidak beraturan

    Bila hal-hal tersebut ditemukan, perlu dijelaskan bahwa itu merupakan

    keadaan yang biasa dan normal ditemukan pada ibu hamil.

    3) Keadaan patologis

    Pertanyaan yang harus diajukan adalah gejala komplikasi obstetrik langsung,

    yaitu perdarahan melalui jalan lahir, preeklamsia/eklampsia dan keluarnya cairan

  • 8/10/2019 Case ANC

    12/29

    ketuban sebelum waktunya. Keadaan tersebut merupakan ancaman utama untuk

    kematian ibu karena merupakan komplikasi tersering dan terberat.

    a) Perdarahan melalui jalan lahir

    -

    Kapan permulaan terjadinya perdarahan dan umur kehamilan berapa

    - Berapa kali terjadi pendarahan dan jumlah darah yang keluar (dapat

    dibandingkan dengan darah haid)

    - Keluhan lain yang menyertai pendarahan

    Perdarahan merupakan tanda bahaya walaupun jumlahnya hanya sedikit.

    Perdarahan pada kehamilan muda dapat disebabkan oleh abortus, mola hidatidosa

    dan kehamilan ektopik terganggu sedangkan perdarahan pada kehamilan tua

    bersifat lebih berbahaya karena seringkali berkaitan dengan kelainan letak

    plasenta.b) Preeklampsia dan eklampsia

    Gejala yang ditimbulkan antara lain:

    - Mula-mula timbul bengkak pada kaki yang menetap atau tidak hilang setelah

    bangun tidur

    - Pada keadaan berat, bengkak semakin bertambah disertai sakit kepala, mual,

    nyeri ulu hati hingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan menjadi kabur,

    kesadaran menurun dan kemudian kejang-kejang.

    c)

    Keluar cairan ketuban

    Hal- hal yang perlu ditanyakan adalah:

    - Kapan pertama kali keluar cairan ketuban dan berwarna apa

    - Apakah disertai dengan tanda-tanda persalinan

    - Warna cairan ketuban normal adalah jernih keputihan. Warna ketuban yang

    hijau berarti cairan ketuban tercampur oleh mekonium. Hal ini menandakan

    janin dalam keadaan asfiksia.

    d) Penyakit lain

    Gejala-gejala penyakit lain yang perlu ditanyakan adalah:

    -

    Sesak nafas dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

    - Pertanyaan ini mengarah pada kemungkinan penyakit jantung dan diabetes

    - Penyakit kuning

    - Riwayat penyakit kronis (malaria, tbc dan lain-lain)

  • 8/10/2019 Case ANC

    13/29

    - Riwayat penyakit gula dalam keadaan sulit dikontrol dan menyebabkan

    penyulit pada persalinan

    - Penyakit jantung yang berbahaya bagi kehamilan dan persalinan

    4) Keadaan non obstetrik yang mempengaruhi kehamilan

    Pertanyaan yang diajukan adalah:

    - Kecelakaan yang dialami selama hamil: jatuh, terbakar, dan lain-lain.

    - Cedera berat yang pernah dialami saat hamil

    e. Riwayat obstetrik

    Hal-hal yang perlu ditanyakan adalah:

    - Berapa kali hamil dan uraian riwayat setiap kehamilan

    -

    Berapa kali melahirkan, jarak kelahiran dan uraian riwayat setiap persalinan

    (penolong, tempat pelayanan dan cara persalinan normal atau tidak)

    - Berapa kali abortus; kapan, umur kehamilan berapa dan tindakan

    - Hasil kehamilan : kurang atau lebih bulan, BBLR, lahir mati, bayi lahir tidak

    langsung menangis, dan lain-lain

    - Riwayat kelahiran kembar

    Riwayat obstetrik dikatakan buruk jika:

    - Gravida > 4

    -

    Pernah abortus

    - Pernah mengalami persalinan dengan tindakan (forseps, vakum ekstraksi dan

    bedah sesar)

    - Status bayi yang dilahirkan : lahir mati, bayi besar, BBLR dan

    - prematur

    - Riwayat kehamilan ganda

    Keadaan- keadaan tersebut diatas merupakan faktor resiko untuk kehamilan

    sekarang.

    B. Pemeriksaan9

    Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik diagnostik, obstetrik dan diagnostic

    penunjang. Pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari anamnesis.

  • 8/10/2019 Case ANC

    14/29

    a. Pemeriksaan Fisik Diagnostik

    Hal-hal yang diperiksa adalah:

    - Barat badan, lingkar lengan atas (LLA) dan tinggi badan

    -

    Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh- Adanya cacat tubuh

    b. Pemeriksaan Obstetrik

    Pemeriksaan obstetrik meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan panggul

    dalam (pelvimetri)

    1. Pemeriksaan luar

    Pemeriksaan luar dilakukan dengan perabaan perut (cara Leopold I sampai

    IV) yang bertujuan untuk memperkirakan:

    - Umur kehamilan

    - Taksiran berat janin terhadap umur kehamilan

    - Letak janin

    - Turunnya bagian terendah janin

    - Detak jantung janin

    2. Pemeriksaan panggul dalam (pelvimetri)

    Biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan untuk mengetahui panggul

    sempit, pintu atas panggul, pintu bawah panggul dan kelainan bentuk panggul.Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan atau lebih.

    c. Pemeriksaan Diagnostik Penunjang

    Pemeriksaan Diagnostik yang penting adalah:

    - Pemeriksaan Hb : untuk menentukan kadar hemoglobin dan derajat anemia

    (bila ada)

    - Pemeriksaan urin : untuk mengetahui adanya protein dan gula dalam urine

    - Lain-lain bila diperlukan

    C. Diagnosis9

    Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik diagnostik,

    obstetrik dan diagnostik penunjang seperti diuraikan diatas. Diagnosis dituliskan

    secara singkat.

  • 8/10/2019 Case ANC

    15/29

    2.3.6.2. Intervensi dalam Pelayanan Antenatal9

    Intervensi dalam pelayanan antenatal adalah perlakuan yang diberikan kepada

    ibu hamil setelah dibuat diagnosis kehamilan.

    A. Intervensi Dasar9

    Intervensi dasar adalah perlakuan yang diberikan kepada semua ibu hamil

    yang mendapat pemeriksaan kehamilan, yaitu meliputi pemberian tetanus toksoid,

    tablet zat besi, vitamin dan mineral, serta penyuluhan terarah.

    B. Intervensi Khusus9

    Intervensi khusus adalah perlakuan khusus yang diberikan kepada ibu hamil

    sesuai dengan faktor resiko dan kelainan yang ditemukan. Perlakuan tersebut meliputi

    tindakan pemantauan ketat atau intensif, pemberian obat, bila perlu dirujuk ke tingkat

    pelayanan yang lebih lengkap.

    1) Faktor resiko

    Faktor resiko adalah keadaan yang tidak secara langsung mengancam jiwa

    akan tetapi memperburuk keadaan kesehatan ibu. Faktor resiko pada ibu hamil

    meliputi:

    - Umur : terlalu muda yaitu < 20 tahun dan terlalu tua yaitu > 35 tahun

    - Paritas : paritas 0 dan paritas > 4

    - Interval : jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekurang-

    kurangnya 2 tahun

    - Tinggi badan : < 145 cm

    - Lingkar lengan atas: < 23,5 cm

    - Kelainan bentuk tubuh : kelainan tulang belakang dan kelainan pada panggul

    2)

    Komplikasi Kehamilan

    a) Komplikasi obstetrik langsung

    - Pendarahan

    - Preeklampsia/eklampsia

    - Kelainan letak janin

  • 8/10/2019 Case ANC

    16/29

    - Anak besar, hidramnion dan kehamilan kembar

    - Ketuban pecah dini

    b) Komplikasi obstetrik tidak langsung

    -

    Penyakit jantung

    - Hepatitis

    - Tuberkulosa

    - Anemia

    - Malaria

    - Diabetes Mellitus

    3) Komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetrik

    Cedera akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran dan lain-lain)

    C. Penyuluhan Bagi Ibu Hamil9

    Penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan

    mengenai kehamilan, perubahan yang berkaitan dengan kehamilan, pertumbuhan dan

    perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama kehamilan serta tanda

    bahaya yang perlu diawasi.

  • 8/10/2019 Case ANC

    17/29

    Tabel 1. Pemeriksaan Antenatal10

  • 8/10/2019 Case ANC

    18/29

  • 8/10/2019 Case ANC

    19/29

    2.4. Pemeriksaan Kebidanan pada Antenatal Care11

    2.4.1. Inspeksi11

    Dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka /

    wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Pemeriksaanselanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran

    kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah

    dada dan dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut

    membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada

    tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada

    tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk

    menilai ada tidaknya varises.11

    2.4.2. Palpasi11

    Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia

    kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi

    dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :

    a. Leopold I

    Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang

    ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka

    ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari

    kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada

    didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.

    Gambar 1. Leopold I

    b. Leopold II

    Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak

    bagian kecil pada anak.

  • 8/10/2019 Case ANC

    20/29

    Caranya: Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanakan

    bagian terkecil bayi

    Gambar 2. Leopold II

    c.

    Leopold III

    Leopold IIIdigunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian

    bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas

    panggul.

    Caranya: Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara

    lembut dan masuk kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.

    Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi

    presentasi tersebut.

    Gambar 3. Leopold III

    d. Leopold IV

    Leopold IVdigunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan

    seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.

  • 8/10/2019 Case ANC

    21/29

    Caranya: Letakkan kedua tangan disis bawah uterus lalu tekan kedalam dan

    gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah

    bagian presentasi telah masuk .

    Gambar 4. Leopold IV

    Pemeriksaan ini dilakukan bila kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold

    lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI le atas.

    2.4.3. Auskultasi11

    Dilakukan umumnya dengan stetoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi

    jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bisisng rahim, bunyi aorta, serta bising

    usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke -5, walaupun dengan

    ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke 3. bunyi jantung anak dapat

    terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat bila presentasi kepala. Bila terdengarpada pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka

    defleksi.

    Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali permenit. Bunyi

    jantung dihitung dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari

    120 kali per menit atau lebih dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam

    keadaan gawat janin . selain bunyi jantung anak, dapat didengarkan bising tali pusat

    seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya sama seperti

    denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur.

  • 8/10/2019 Case ANC

    22/29

    BAB 3

    LAPORAN KASUS

    1. Identitas Pasien

    Nama : Ny. Nurmawati

    Umur : 37 tahun

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Alamat : Padang

    M.R. : 88.36.35

    1. Anamnesis

    Keluhan utama :

    Seorang pasien wanita umur 37 tahun datang ke poliklinik RSUP Dr. M.

    Djamil, Padang tanggal 23 Oktober 2014 jam 12:00 WIB dengan diagnosa

    G1P0A0H0gravid aterm

    Riwayat penyakit sekarang :

    Nyeri pinggang menjalar keari-ari tidak ada.

    Keluar lendir campur darah dari kemaluan tidak ada.

    Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.

    Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada.

    Tidak haid sejak lebih kurang 9 bulan yang lalu.

    HPHT : 05-02-2014 TP : 12-11-2014

    Gerak anak dirasakan sejak 4 bulan yang lalu

    Riwayat hamil muda : mual (-), muntah (-), perdarahan (-)

    Antenatal Care : kontrol ke dokter spesialis 2 kali mulai usia kehamilan 3

    bulan dan kehamilan 6 bulan. Sebelumnya tidak pernah didapatkan tekanan

    darah tinggi.

  • 8/10/2019 Case ANC

    23/29

    Riwayat hamil tua : mual (-), muntah(-), perdarahan (-).

    Riwayat Menstruasi: menarche: 13 tahun, siklus haid teratur setiap 28 hari,

    lamanya 5-7 hari, banyaknya 2- 3 x ganti duk/hari, nyeri (-).

    Riwayat penyakit dahulu :

    Tidak pernah menderita penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal,

    penyakit hepar, penyakit diabetes melitus dan alergi.

    Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya

    Riwayat penyakit keluarga :

    Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, penyakit

    menular dan penyakit kejiwaan.

    Riwayat perkawinan : 1 x tahun 2007

    Riwayat kehamilan / abortus / persalinan : 1/0/0

    1. Sekarang

    Riwayat pemakaian kontrasepsi : (-)

    Riwayat imunisasi : (-)

    Riwayat pendidikan : SMU

    Riwayat pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Riwayat kebiasaan : Merokok (-), Alkohol (-), Narkoba (-)

    1.

    Pemeriksaan fisik

    Keadaan umum : sedang

    Kesadaran : CMC

    Tekanan darah : 110/70 mmHg

  • 8/10/2019 Case ANC

    24/29

    Frekuensi nadi : 85 x / menit

    Frekuensi nafas : 20 x / menit

    Suhu : 37,20C

    Pemeriksaan sistemik

    Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

    Telinga : tidak ditemukan kelainan

    Hidung : tidak ditemukan kelainan

    Tenggorokan : tidak ditemukan kelainan

    Leher : JVP 5 - 2 cmH2O, Kelenjer tiroid tidak membesar

    Thorak : Jantung

    Inspeksi : iktus tidak terlihat

    Palpasi : iktus tampak 2 jari medial LMCS RIC V

    Perkusi : batas jantung dalam batas normal

    Auskultasi : Irama teratur, bising (-)

    Paru

    Inspeksi : simetris kiri= kanan

    Palpasi : fremitus kiri=kanan

    Perkusi : sonor

    Auskultasi : vesikuler, rhonki-/-, wheezing -/-

    Abdomen : Status Obstetri

  • 8/10/2019 Case ANC

    25/29

    Genitalia : Status Obstetri

    Ekstremitas : edema -/- , reflek fisiologis +/+ (refleks Patella +/+ normal) ,

    reflek patologis -/-, akral hangat

    Status obstetri

    Abdomen

    Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm, Linea

    mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-).

    Palpasi :

    L I : teraba FUT 3 jari BPX, teraba massa besar lunak noduler

    L II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, teraba bagian-bagian

    kecil di sebelah kanan

    L III : Teraba massa bulat, keras, tidak terfiksir

    L IV : Tidak dilakukan

    TFU : 35 cm TBA = 3410 gr

    His : ( - )

    Perkusi : Timpani

    Auskultasi : BU (+)/N

    BJA 136 -143 kali/menit

    Genitalia

    Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)

  • 8/10/2019 Case ANC

    26/29

    Laboratorium

    Lab : Jumlah urin 200cc (sewaktu)

    Parameter 30/9/14 Satuan Rujukan

    Hemoglobin 9,5 Gr% 9,5-15

    Leukosit 10.500 /mm3 5.000-10.000

    Hematokrit 40 % 37-43

    Trombosit 194.000 /mm3 150.000-400.000

    Eritrosit 4,9.10

    6

    Jt/mm

    3

    4jt-5jt

    Diagnosis

    G1P0A0H0 gravid aterm + anemia ringan + primigravida tua + riwayat

    infertilitas

  • 8/10/2019 Case ANC

    27/29

    BAB 4

    DISKUSI

    Telah dilaporkan seorang pasien nama Ny. N, usia 37 tahun dengan diagnosis

    G1P0A0H0 gravid aterm + anemia ringan + primigravida tua + riwayat infertilitas.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunjang. Dari anamnesis diketahui pasien datang sendiri untuk kontrol kehamilan.

    Sebelumnya pasien rutin kontrol ke dokter spesialis, namun karena dokter spesialis

    yang biasa dikunjungi tidak ada di tempat, maka pasien datang ke RSUP M. Djamil

    untuk kontorl kehamilan. Dari kontrol kehamilan sebelumnya dengan dokter

    spesialis, didapatkan keterangan pasien anemia dengan Hb = 9 gr/dL. Kemudian

    pasien mendapatkan tablet Fe dari dokter spesialis untuk menangani anemia. Dari

    hasil Lab per tanggal 23 Oktober 2014, didapatkan Hb pasien 9,5 gr/dl, telah

    didapatkan peningkatan namun masih anemia ringan.

    Dari anamnesis didapatkan ini merupakan kehamilan pertama, dimana pasien

    sudah menikah 7 tahun dengan usia 37 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan

    Ny. N termasuk kehamilan berisiko tinggi dikarenakan usia tua, riwayat infertilitas,dan juga disertai dengan anemia.

    Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa TFU berada 3 jari bawah procesus

    xyphoideus. Hal ini sesuai dengan usia kehamilan ibu yaitu 37-38 minggu. Gerak

    anak aktif dirasakan ibu dan denyut jantung janin = 136-143 x/menit. Hal ini

    menunjukkan bahwa kondisi janin baik.

    Tatalaksana pada pasien ini adalah dengan memperbaiki keadaan umum ibu

    agar anemianya teratasi dan juga dilakukan eksplorasi terjadinya penyebab anemia

    pada ibu. Penatalaksanaan anemia pada pasien ini dilakukan setelah penyebab anemia

    diketahui. Selain itu, diberikan edukasi kepada pasien untuk lebih banyak

    mengkonsumsi banyak daging, kacang-kacangan, telur, dan makanan lain yang

  • 8/10/2019 Case ANC

    28/29

    banyak mengandung zat besi. Kemudian pasien juga diedukasi mengenai tanda-tanda

    awal persalinan, seperti nyeri yang menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah,

    air-air yang banyak, dan juga keluar darah yang banyak dar kemaluan. Jika terdapat

    tanda-tanda seperti itu, edukasi pasien agar segera datang ke tempat pelayanan

    kesehata terdekat.

  • 8/10/2019 Case ANC

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    4. Manuaba

    IBG.1998

    . Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KeluargaBerencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

    5. ManuabaIAC, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa

    Kebidanan. Jakarta: EGC.

    6. ManuabaIBG. 1995.Penuntun Diskusi Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

    7. ManuabaIBG. 2004. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi

    Edisi 2. Jakarta: EGC.

    8. Mufdlilah. 2009b. Panduan Asuhan Kebidanan I bu H amil. Jogjakarta :

    Nuha Medika

    9. Anonim. 2010. Tinjauan Pustaka Pelayanan Dasar Antenatal Care.

    Universitas Pembangunan Nasional.

    Diunduh dari

    http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311021/BAB%20II.pdf,

    pada tanggal 11 Oktober 2012.

    10.Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

    Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.

    11.

    Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk

    Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

    http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311021/BAB%20II.pdfhttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311021/BAB%20II.pdf