Case Abses Peritonsil.doc

19
ILUSTRASI KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. RS Umur : 33 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Gadut Suku bangsa : Minangkabau ANAMNESIS Seorang pasien perempuan berumur 33 tahun datang ke poli THT RS. DR. Achmad Moechtar Bukit Tinggi pada tanggal 22 Oktober 2009 dengan : Keluhan Utama : Nyeri menelan sejak 28 hari yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak bisa bernafas melalui hidung Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh sakit gigi. Dibawa ke dokter dan dinyatakan sakit gigi biasa. 1 bulan yang lalu tenggorokan pasien bengkak dan semakin membesar. Sukar menelan sejak seminggu yang lalu. Air liur 1

description

abses

Transcript of Case Abses Peritonsil.doc

Page 1: Case Abses Peritonsil.doc

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. RS

Umur : 33 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Gadut

Suku bangsa : Minangkabau

ANAMNESIS

Seorang pasien perempuan berumur 33 tahun datang ke poli THT RS. DR. Achmad Moechtar

Bukit Tinggi pada tanggal 22 Oktober 2009 dengan :

Keluhan Utama : Nyeri menelan sejak 28 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak bisa bernafas melalui hidung

Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh sakit gigi. Dibawa ke dokter dan dinyatakan

sakit gigi biasa.

1 bulan yang lalu tenggorokan pasien bengkak dan semakin membesar. Sukar menelan

sejak seminggu yang lalu. Air liur banyak, mulut kotor dan berbau. Sukar menelan, hanya

bisa makan bubur. Rahang kaku, tidak bisa membuka mulut dengan lebar.

Pendengaran pasien berkurang sejak > 1 bulan yang lalu.

Hidung tersumbat sejak < 1 bulan yag lalu. Tidak bisa bernafas melalui hidung sejak 2

minggu yang lalu. Stridor (+) saat tidur dan terjaga.

Sulit berbicara dan suara serak.

Demam (-), sering keluar cairan kental bening dari hidung.

1

Page 2: Case Abses Peritonsil.doc

Pandangan kabur, epistaksis (-), tinitus (-).

Tidak ada riwayat trauma.

Riwayat sakit kepala dan terasa berputar disangkal.

Sering makan makanan yang mengandung penyedap makanan.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan :

Pasien adalah seorang

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit

Kesadaran : Somnolen

Tekanan darah : 110 / 70 mmHg

Frekuensi nadi : 84 x /menit

Suhu : 36,7 oC

Pemeriksaan Sistemik

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Toraks : Paru dan jantung dalam batas normal

Abdomen : Dalam batas normal

Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler < 2

2

Page 3: Case Abses Peritonsil.doc

STATUS LOKALIS THT

Telinga

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Daun Telinga

Kel. Congenital Tidak ada Tidak ada

Trauma Tidak ada Tidak ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada

Dinding Liang

Telinga

Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)

Sempit

Hiperemi Tidak ada Tidak ada

Edema Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret/serumen

Bau Tidak ada Tidak ada

Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan

Jumlah Sedikit Sedikit

Jenis Basah Basah

Membran timpani

Warna Putih mutiara Putih mutiara

Reflex cahaya Tidak ada Tidak ada

Bulging Tidak ada Tidak ada3

Page 4: Case Abses Peritonsil.doc

Utuh

Retraksi Ada Ada

Atrofi Tidak ada Tidak ada

Perforasi

Jumlah perforasi Tidak ada Tidak ada

Jenis Tidak ada Tidak ada

Kuadran Tidak ada Tidak ada

Pinggir Tidak ada Tidak ada

Gambar

Mastoid

Tanda radang Tidak ada Tidak ada

Fistel Tidak ada Tidak ada

Sikatrik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

Tes garpu tala

Rhine - -

Schwabach - -

Weber - -

Kesimpulan

Audiometri

4

Page 5: Case Abses Peritonsil.doc

Hidung

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Hidung luar

Deformitas Tidak ada Tidak ada

Kel. Congenital Tidak ada Tidak ada

Trauma Tidak ada Tidak ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Sinus paranasal : inspeksi : tanda radang/trauma/sikatrik/massa tidak ada

Pemeriksaan Dekstra Sinistra

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi Anterior

Vestibulum

Vibrise Ada Ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Cavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)

Sempit

Lapang

Sekret

Lokasi - -

Jenis - -

Jumlah - -

Bau - -

5

Page 6: Case Abses Peritonsil.doc

Konka inferior

Ukuran N N

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Konka media

Ukuran N N

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Septum

Cukup lurus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus

Permukaan Licin Licin

Warna Merah muda Merah muda

Spina Tidak ada Tidak ada

Kripta Tidak ada Tidak ada

Abses Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Massa

Lokasi - -

Bentuk - -

Ukuran - -

Permukaan - -

Warna - -

Konsistensi - -

Mudah digoyang - -6

Page 7: Case Abses Peritonsil.doc

Pengaruh

vasokonstriktor

- -

Gambar

Rinoskopi Posterior

Tidak dilakukan

Orofaring dan Mulut

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Palatum mole +

arkus faring

Simetris /tidak Tidak simetris Tidak simetris

Warna Hiperemis HIperemis

Edema Ada Ada

Bercak /eksudat Ada Ada

Dinding faring Warna - -

Permukaan - -

Tonsil

Ukuran - -

Warna - -

Permukaan - -

Muara kripti - -

Detritus - -

7

Page 8: Case Abses Peritonsil.doc

Eksudat - -

Perlengketan dengan

pilar

- -

Peritonsil

Warna Merah muda Merah muda

Edema Ada Ada

Abses Ada Ada

Tumor

Lokasi - -

Bentuk - -

Ukuran - -

Permukaan - -

Konsistensi - -

Gigi Karies /radiks Tidak ada Tidak ada

Kesan Higiene mulut kurang

Lidah Warna Pucat Pucat

Bentuk N N

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Gambar

Laringoskopi Indirek

Tidak dilakukan

8

Page 9: Case Abses Peritonsil.doc

Pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Inspeksi : Tidak terlihat tanda pembesaran kelenjar getah bening

Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening

9

Page 10: Case Abses Peritonsil.doc

RESUME

Seorang pasien perempuan berumur 33 tahun mengeluhkan nyeri menelan sejak 28 hari yang

lalu. Tidak bisa bernafas melalui hidung. Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh sakit gigi.

Dibawa ke dokter dan dinyatakan sakit gigi biasa. 1 bulan yang lalu tenggorokan pasien bengkak

dan semakin membesar sehingga sukar menelan sejak seminggu yang lalu. Air liur banyak,

mulut kotor dan berbau. Sukar menelan, hanya bisa makan bubur. Rahang kaku, tidak bisa

membuka mulut dengan lebar. Pendengaran pasien berkurang sejak > 1 bulan yang lalu. Hidung

tersumbat sejak < 1 bulan yag lalu. Tidak bisa bernafas melalui hidung sejak 2 minggu yang lalu.

Stridor (+) saat tidur dan terjaga. Sulit berbicara dan suara serak. Demam (-), sering keluar cairan

kental bening dari hidung. Pandangan kabur, epistaksis (-), tinitus (-). Tidak ada riwayat trauma.

Riwayat sakit kepala dan terasa berputar disangkal. Sering makan makanan yang mengandung

penyedap makanan.

10

Page 11: Case Abses Peritonsil.doc

1. Diagnosis Kerja

Abses peritonsil

2. Diagnosis Tambahan

3. Diagnosis Banding

- Ca Nasofaring

- Tumor Ganas Rongga Mulut

4. Pemeriksaan Anjuran

- Biopsi

- Rontgen Kepala Leher

- CT-Scan

5. Terapi

- Antibiotik : Ceftriaxone

- Dexametason

- Ranitidin

6. Terapi Anjuran

- Drainase abses

- Tonsilektomi, setelah infeksi tenang (2-3 minggu setelah drainase abses)

7. Prognosis

Quo ed Sanam : Bonam

Quo ed Vitam : Bonam

8. Nasehat

- Istirahat

- Jaga kebersihan gigi dan mulut.

11

Page 12: Case Abses Peritonsil.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Soepardi E. Arsyad , dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala

Leher. Edisi 6. Jakarta : FKUI. Hal. 226-227.

2. Wikipedia. Peritonsillar Abscess. http://en.wikipedia.org/wiki/Peritonsillar_abscess.

12

Page 13: Case Abses Peritonsil.doc

13

Page 14: Case Abses Peritonsil.doc

Peritonsillar abscessFrom Wikipedia, the free encyclopedia

Peritonsillar abscess, also called PTA or quinsy, is a recognised complication of tonsillitis and consists of a collection of pus beside the tonsil (peritonsillar space).

Causes

PTA usually arises as a complication of an untreated or partially treated episode of acute tonsillitis. The infection, in these cases, spreads to the peritonsillar area (peritonsillitis). This region comprises loose connective tissue and is hence susceptible to formation of abscess. PTA can also occur de novo. Both aerobic and anaerobic bacteria can be causative. Commonly involved species include streptococci, staphylococci and hemophilus.

Symptoms and signs

Unlike tonsillitis, which is more common in the pediatric age group, PTA has a more even age spread — from children to adults. Symptoms start appearing 2–8 days before the formation of abscess. Progressively worsening unilateral sore throat and pain during swallowing usually are the earliest symptoms. As the abscess develops, persistent pain in the peritonsillar area, fever, malaise, headache and a distortion of vowels informally known as "hot potato voice" may appear. Neck pain associated with tender, swollen lymph nodes, referred ear pain and halitosis are also common. Whilst these signs may be present in tonsillitis itself, a PTA should be specifically considered if there is limited ability to open the mouth (trismus).

Physical signs include redness and edema in the tonsillar area of the affected side and swelling of the jugulodigastric lymph nodes. The uvula may be displaced towards the unaffected side. Odynophagia (pain during swallowing), and ipsilateral earache also can occur.

European Super Quinsy

A new fatal and airborne strain, Maximus Peritonsillar Abscess, commonly referred to as European Super Quinsy has recently been discovered. There is so far only one know case and life expectancy is currently unknown.

Treatment

Treatment is, as for all abscesses, through surgical incision and drainage of the pus, thereby relieving the pain of the pressed tissues. The drainage may be performed as an outpatient procedure, using a guarded No. 11 blade in an awake and co-operative patient. More commonly, a needle aspiration using a 9 or 10 gauge needle after a lidocaine and epinephrine gargle is used.

14

Page 15: Case Abses Peritonsil.doc

Antibiotics are also given to treat the infection. Internationally, the infection is frequently penicillin resistant and for this reason it is now common to treat with clindamycin[1]. Treatment can also be given while a patient is under anesthesia, but this is usually reserved for children or increasingly agitated or anxious patients.

Complications associated with peritonsillar abscess

Parapharyngeal abscess Extension of abscess in other deep neck spaces leading to airway compromise

Septicaemia

Possible Necrosis of surrounding deep tissues

In rare cases, Mediastinitis

15