Case 3 Print

42
DISUSUN OLEH : ALVIAN YUTA NUGRAHA J500100060 CASE REPORT Acute Myeloid Leukimia (AML)

description

acute myeoloid leukimis

Transcript of Case 3 Print

CASE REPORT DISENTRI

DISUSUN OLEH :

ALVIAn Yuta NugrahaJ500100060CASE REPORTAcute Myeloid Leukimia (AML)

PENDAHULUANLAPORAN KASUSNama: Ny. PJenis kelamin: PerempuanUmur: 51 tahunAlamat: Ngasinan Watubonang, Tawangsari, SukoharjoStatus Pernikahan: MenikahTanggal Masuk: 05 Januari 2015No. CM: 268xxxTanggal Pemeriksaaan: 08 Januari 2015ANAMNESIS Keluhan utama: Lemas Keluhan tambahan : Pusing

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang ke RSUD Sukoharjo dengan keluhan badan lemas. Keluhan tersebut sudah dirasakan penderita sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan Pusing (+), mual (-), muntah (-). Pasien tidak mengeluhkan pandangan kabur, nyeri dada, sesak nafas, atau kejang. RIWAYAT PENYAKIT DAHULURIWAYAT PENYAKIT KELUARGAPemeriksaan dilakukan tanggal 08 Januari 2015ANAMNESIS SISTEM

...anamnesis sistem

...anamnesis sistem

PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis Keadaan umum : BaikKesadaran: Compos mentis Vital Sign: TD: 130/80Nadi: 78x/menit S: 36,5CRR : 18x/menit.

Status LokalisKepalaKepala: NormocephalMuka edem: (-)MataPalpebra: Oedem -/-Konjungtiva: Anemis +/+Sclera: Ikterik -/-Pupil: Bulat, isokorReflek cahaya: +/+

...status lokalisLeherKGB: Tidak ada pembesaranKelenjar tyroid: Tidak ada pembesaran JVP : Dalam Batas Normal (DBN)Telinga: Deformitas (-/-), liang telinga lapang, Hidung : Sekret (-/-), deviasi septum (-)Mulut : Bibir kering, lidah kotor (-)Tenggorokan : Tidak hiperemis

Thoraks

ParuInspeksi: Simetris, ketinggalan gerak (-)Palpasi: Fremitus normal, ketinggalan gerak (-)Perkusi : Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : Suara dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- JantungInspeksi: Iktus kordis tak tampakPalpasi : Kuat angkat (+)Perkusi : Batas jantung dalam batas normalAuskultasi : bunyi jantung 1-2 reguler, bising jantung (-)

...status lokalisAbdomenInspeksi : distensi (-), bentuk supelAuskultasi : Peristaltik (+), bising usus (-)Perkusi : Timpani (+)Palpasi : Nyeri tekan (-) EkstremitasAkral : Hangat Capilari Refil Time : NormalTremor : -/-Udem : -/-

Px LABORATORIUM 05 Januari 2015PemeriksaanNilaiSatuanNilai NormalHemoglobin 4,6gr/dl11,7-15,4Hematokrit 13%35-47Lekosit2,6103 ul3,6-11,0Trombosit95103 ul150-450Eritrosit 1,1106 ul3,80-5,20MCV125Pf80-100MCH43Pg26-34MCHC35%SGOT22,91U/l0-35SGPT9,8U/l0-35Glukosa sewaktu107mg/dL70-120Ureum17,7mg/dL0-31Creatinin0,74mg/dL0,50-0,90Pemeriksaan Bone Marrow Aspiration RS. Dr. Sardjito Yogyakarta 25-08-2014

Pemeriksaan Darah Tepi

DIAGNOSISAcute Myeloid Leukimia (AML) AnemiaTERAPIInfus KAEN 3B 20tpmAmonofilin /24 jamOnjeksi Vit B1 B6 B12 1A/24 jamInjeksi Dipenhidramin 1A/12 jamInjeksi Dexamethason 1A/12 jam

FOLLOW UP06 JANUARI 2015SOAP Pusing (+), lemes (+), gembrebeg (+), Mual (-), Muntah (-), demam (-)

Tekanan Darah: 150/90Respiratory Rate: 18x /menit Suhu: 36 o CHR: 81 x/menitKeadaan Umum : Compos Mentis,.Mata : Konjungtiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/-Leher: PKGB(-)Cor : BJ 1 & 2 (reg) Bising (-)Pulmo : SDV +/+ , ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Peristaltik (+) Nyeri tekan (-)Ekstremitas : Akral hangat -/- Udem -/-

Acute Myeloid Leukimia (AML)AnemiaInfus KAEN 3B 20tpmAmonofilin /24 jam Injeksi Vit B1 B6 B12 1A/24 jamInjeksi Dipenhidramin 1A/12 jamInjeksi Dexamethason 1A/12 jam

07 JANUARI 2015SOAPPusing (+), Lemes (+), Mual (-), Muntah (-)Tekanan Darah: 110/80, RR: 18x /menit,Suhu: 36,2 o CHR: 80x/menitKeadaan Umum : Compos Mentis,.Mata : Konjungtiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/-Leher: PKGB(-)Cor : BJ 1 & 2 (reg) Bising (-)Pulmo : SDV +/+ , ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Peristaltik (+) Nyeri tekan (-)Ekstremitas : Akral hangat -/- Udem -/-Pemeriksaan Lab :Leukosit(2,4), Eritrosit (2.6),Hb(8.8), Ht(26), MCV(101),MCH(34), MCHC(34),Trombosit (87)

Acute Myeloid Leukimia (AML)Anemia

Tx LanjutPRC 2 kolff

08 JANUARI 2015SOAPLemes (+), Pusing (-), Mual (-), Muntah (-)Tekanan Darah: 130/80, RR: 18x /menit, Suhu: 36,3 o CHR: 78x/menitKeadaan Umum : Compos Mentis,.Mata : Konjungtiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/-Leher: PKGB(-)Cor : BJ 1 & 2 (reg) Bising (-)Pulmo : SDV +/+ , ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Peristaltik (+) Nyeri tekan (-)Ekstremitas : Akral hangat -/- Udem -/-

Acute Myeloid Leukimia (AML)Anemia

Tx Lanjut

09 JANUARI 2015SOAPKeluhan membaik (+)Tekanan Darah: 130/80, RR: 18x /menit, Suhu: 36 o CHR: 80 x/menitKeadaan Umum : Compos Mentis,.Mata : Konjungtiva Anemis -/- Sklera Ikterik -/-Leher: PKGB(-)Cor : BJ 1 & 2 (reg) Bising (-)Pulmo : SDV +/+ , ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Peristaltik (+) Nyeri tekan (-)Ekstremitas : Akral hangat -/- Udem -/-Pemeriksaan Lab :Leukosit(3,6), Eritrosit (3,3),Hb(10.8), Ht(33), MCV(99),MCH(33), MCHC(33),Trombosit (77), RDW-CW(30.0)

Acute Myeloid Leukimia (AML)Anemia

Tx Lanjut

10 JANUARI 2015SOAPKeluhan membaik (+)Tekanan Darah: 140/90,RR: 18x /menitSuhu: 36,3 o C, HR: 84 x/menitKeadaan Umum : Compos Mentis,.Mata : Konjungtiva Anemis -/- Sklera Ikterik -/-Leher: PKGB(-)Cor : BJ 1 & 2 (reg) Bising (-)Pulmo : SDV +/+ , ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Peristaltik (+) Nyeri tekan (-)Ekstremitas : Akral hangat -/- Udem -/-

Acute Myeloid Leukimia (AML)Anemia

BLPLOmeprazole 1x1Promavit 1x1TINJAUAN PUSTAKADEFINISILeukemia mieloid akut/Acute Myeloid Leukimia (AML) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel- sel progenitor dari seri mieloid. Bila penyakit ini tidak diobati maka akan mengakibatkan kematian secara cepat dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah diagnosis (Kurnianda, 2009).ETIOLOGIEtiologi penyakit Leukemia Mieloblastik Akut sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, pada beberapa faktor yang menjadi faktor presdiposisi penyakit ini pada populasi tertentu. Misal pada benzene yang digunakan di negara berkembang, diketahui sebagai zat leukomogenik untuk leukemia Mieloblastik.PATOGENESISPatogenesis utama AML adalah adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi sel-sel seri mieloid terhenti pada sel-sel muda (blast) dengan akibat terjadi akumulasi blast di sumsum tulang. Akumulasi blast di dalam sumsum tulang akan menyebabkan gangguan hematopoiesis normal dan pada gilirannya akan mengakibatkan sindrom kegagalan sumsum tulang (bone marrow failure syndrome) yang ditandai dengan adanya sitopenia (anemia, lekopenia, dan trombositopenia).PATOFISIOLOGIDimulai dari penangkapan sel-sel sumsum tulang pada saat stadium awal perkembangan. Mekanisme penangkapan ini masih dalam penelitian, namun dalam banyak kasus, hal ini melibatkan aktivasi gen abnormal melalui translokasi kromosom dan abnormalitas genetic lainnya. Hal ini berakibat pada dua proses penyakit. Pertama, produksi sel darah normal berkurang, yang berakibat pada anemia, trombositopenia, dan neutropenia dengan berbagai derajat atau tingkat keparahan. Kedua, proliferasi yang cepat pada sel-sel ini, dan seiring dengan berkurangnya kemampuan mereka untuk melakukan apoptosis, berakibat pada terjadinya akumulasi atau penumpukkan sel-sel ini di sumsum tulang, darah, lien, dan hepar GEJALA KLINISGejalanya meliputi anemia, kelelahan, penurunan berat badan, mudah memar, trombositopenia, granulositopenia yang mengarah pada infeksi bakteri presistenPEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan morfologi sel dan pengecatan sitokenikPx darah tepi

DIAGNOSISKlinisAdanya gejala gagal sumsum tulangAdanya organomegaliDarah tepi dan sum-sum tulangSel blast dalam darah tepi >5%Sel blast dalam sum-sum tulang >30%Dari kedua pemeriksaan tersebut dapatdisimpulkan diagnosis klinik leukemia akut.TATA LAKSANAPrinsip pengobatan pada leukemia mieloblastik akut adalahmelakukan induksi, konsolidasi, rumatan, dan reinduksi.MedikamentosaHidrasi Intravenous dan LeukopharesisAllopurinol dan alkalinisasi urineKortikosteroidKemoterapiTransfusi PRCUntuk mengatasi infeksi, diberikan terapi : 1. Antibiotika adekuat 2. Transfusi konsentrat granulosit 3. Hemopoietic growth factor (G-CSF atau GM-CSF)

...tata laksanaNonmedikamentosaMenghindari infeksi sekunder, denganmengisolasi penderita PROGNOSISPrognosis dari AML menurut Kurnianda (2009) 50-85%penderita AML memberikan respons yang baik terhadappengobatan.20-40% penderita tidak lagi menunjukkantanda-tanda leukemia dalam waktu 5 tahun setelahpengobatan; angka ini meningkat menjadi 40-50% padapenderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.Prognosis yang paling buruk ditemukan pada:penderita yang berusia diatas 50 tahunpenderita yang menjalani kemoterapi dan terapi penyinaran untuk penyakit lain (Kurnianda, 2009).

PEMBAHASANTelah dilaporkan kasus seorang perempuan berusia51 tahun datang dengan keluhan badan lemas, pusingmual(-), muntah (-). Keluhan tersebut sudah dirasakan 4hari yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan pandangankabur, sesak nafas, atau kejang. Keadaan umum cukup,compos mentis, Vital sign : TD : 130/80, RR : 18 x/menit,Nadi : 78 x/menit Suhu : 36,5C. konjungtiva anemis dansklera tidak ikterik, tidak didapatkan bising jantung, suaradasar vesikuler paru normal kanan dan kiri, perkusi padaparu kanan dan kiri sonor, peristaltik abdomen normal,supel, akral hangat

KESIMPULANAcute Myeloid Leukimia (AML) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel- sel progenitor dari seri mieloid.Etiologi penyakit Leukemia Mieloblastik Akut sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, pada beberapa faktor yang menjadi faktor presdiposisi penyakit ini pada populasi tertentu. Misal pada benzene yang digunakan di negara berkembang, diketahui sebagai zat leukomogenik untuk leukemia Mieloblastik.Prevalensi Leukemia Meiloblastik Akut ini meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Rata- rata kasus terjadi pada umur 70 tahun tetapi penyakit ini juga terjadi pada semua umur.Diagnosis leukemia akut harus dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan sumsum tulang. Pemeriksaan darah tepi yang normal tidak dapat menyingkirkan kemungkinan diagnosis, terutama pada aleukemic leukemia.

DAFTAR PUSTAKABakta, I Made., 2012. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGCDavey, Patrick., 2002. At a Glance Medicine. Jakarta : ErlanggaDorland, W. A., 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGCHoffbrand, A. B., 2008. At a Glance Hematologi. Jakarta: ErlanggaKurnianda, Johan., Fianza, Panji Irani., 2009. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta : InternaPublishingMansjoer, Arif., Triyanti, Kuspuji., Savitri, Rakhmi., et al. 2000. Kapita Selekta kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.Rofinda, Zelly Dia, 2012, Kelainan Hemostasis pada Leukimia, Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 1, Nomor 2, pp.68.Price, S A. Wilson, L M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGCSeiter K. Acute lymphoblastic leukemia.Hematology. 2006;22:1-11.Sudoyo Aru. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi III. Jakarta : EGC ; 622-628. Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana., 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta : GramediaWindiastuti, Endang., Mulawi, Caroline. 2002. Gangguan Metabolik pada Leukemia Limfositik Akut dengan Hiperleukositosis. Available At : http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/4-1-7.pdf

TERIMA KASIH