Case 3-Glomerulonefritis Akut

download Case 3-Glomerulonefritis Akut

of 4

Transcript of Case 3-Glomerulonefritis Akut

  • 7/27/2019 Case 3-Glomerulonefritis Akut

    1/4

    GLOMERULONEFRITIS

    Definisi Nefritis yg disertai peradangan lengkung kapiler dlm glomerulus ginjal

    Dapat terjadi dlm bentuk akut, subakut, kronik & bisa sekunder thd infeksi

    Streptococcus hemoliticusKlasifikasi

    Berdasarkan sumber terjadinya kelainan :

    - Primer Bila penyakit berasal dr ginjal

    - Sekunder Bila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti

    DM, SLE, Mieloma Multipel

    Berdasarkan Distribusi :

    - Difus : Mengenai semua glomerulus

    - Fokal : Hanya sebagian glomerulus abnormal

    - Lokal : Hanya sebagian glomerulus yang abnormal misalnya 1 simpai kapiler

    Berdasarkan bentuk klinis dr GN difus :

    - AkutGN yg ditandai dg proteinuria, edema, hematuria, gagal ginjal, & hipertensi.

    Keadaan ini dpt didahului tonsilitis / faringitis dg demam- Subakut

    GN progresif cepat. Menetapnya GN akut & menyebabkan kematian

    - KronikGN progresif lambat yg umumnya menyebabkan gagal ginjal yg ireversibel.

    Berdasarkan gambaran histologiknya :

    - Perubahan minimal

    - Perubahan proliferatif- Perubahan membranosa

    - GN fokal Berdasarkan sindrom klinis :

    - Sindrom nefritis akut

    - Sindrom nefrotik

    - Kelainan urin asimptomatik- Sindrom uremik

    Pada sindom kelainan urin asimtomatik ditemukan proteinuria,hematuria micros.

    Pada sinrom nefritik ditemukan hematuri, proteinuri, gangguan.fungsi ginjal, retensiair,dan garam serta hipertensi. Glomerulonefritis progresif cepat ditandai gangguan

    penurunan fungsi ginjal,cgambaran nefrotik. Sindrom nefritik ditandai proteinuria

    masif (>3,5g/1,73m/hari), edema, anasarka, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia.

    Glomerulonefritis kronik ditandai proteinuria persisten disertai penurunan fungsiginjal.

    Patofisologi

    Imunopatogenesis

    Terdapat 2 mekanisme :1. Circulating immune complex

  • 7/27/2019 Case 3-Glomerulonefritis Akut

    2/4

    2. Antibodi (Ab) sec. lgsg berikatan dg Antigen (Ag) yg mrpkn komponen

    glomerulus

    Faktor faktor yg berperan pd kerusakan glomerulus :1. Proses inflamasi 3. Mediator inflamasi

    2. Sel inflamasi 4. Komplemen

    Kerusakan glomerulus dpt tjd :a. Melibatkan komplemen & sel inflamasi

    b. Melibatkan komplemen tanpa sel inflamasic. Melibatkan sel inflamasi tanpa keterlibatan sistem komplemen

  • 7/27/2019 Case 3-Glomerulonefritis Akut

    3/4

    GLOMERULONEFRITIS AKUT

    Pasca Infeksi Streptococcus Hemolyticus

    Terjadi setelah infeksi Streptococcus hemoliticus grup A pd faring / kadang2 pdkulit sesdh masa laten 1 - 2 mgg

    Penyebab lazim : Streptococcus hemoliticus grup A tipe 1, 4, 12Nefritogenik

    Paling sering menyerang anak usia 3 7 th Pria : Wanita = 2 : 1

    Gejala Klinis Gejala Umum :

    - Rasa lelah

    - Anoreksia- Kadang2 demam

    - Sakit kepala

    - Mual & muntah Edema periorbita Proteinuria

    Oligouria

    Hipertensi Hematuria

    Pemeriksaan

    Laju Filtrasi Glomerulus $

    Berat jenis urin $

    Urin tampak kemerah2an / spt kopi

    Px. Mikroskopik sedimen urin :

    1. Silindruria

    2. Eritrosit3. Silinder eritrosit Pdrhan berasal dr glomerulus

    4. Px. ASTO (Anti Streptolisin O) $$

    5. Px. ASTO utk menegakkan diagnosis

    6. Kadar komplemen serum C3 $ sementara & kembali normal 8 mggu

  • 7/27/2019 Case 3-Glomerulonefritis Akut

    4/4

    7. Biakan tenggorok & kulit biasanya (-) sebab infeksi Streptococcus biasanya telah

    hilang

    Penatalaksanaan

    Non Farmakologi :

    1. Istirahat / Tirah baring selama 1 2 mggu / selama fase akut2. Makan makanan rendah Natrium bila terjadi gejala edema / gejala Gagal Jantung

    (1 gr/hari) & rendah protein (1 gr/ kgBB/ hr)

    Farmakologi1. Diberikan antihipertensi bila perlu

    2. Penicillin untuk infeksi Streptococcus

    Komplikasi Gagal ginjal akut

    Ensefalopati hipertensif

    Gagal jantung

    Edema paru Retinopati hipertensif

    Prognosis

    1. Jangka pendek :

    Sangat baik. 95% pasien mengalami penyembuhan klinis dlm 6 minggu & kembali kefungsi ginjal normal dalam 1 tahun. Kelainan pada sedimen urin dapat menetap

    selama beberapa tahun

    2. Jangka Panjang :

    Sebagian. besar penelitian tidak mengalami penyakit.ginjal progresif

    3. Prognosis lbh buruk pd :

    a. Pasien dewasa dengan penyakit kronis terjadi pada 30 50% kasus

    b. Pasien dengan temuan klinis tidak khasc. Pasien yang mengalami proteinuria berat menetap