Cara Menggunakan Mikroskop

35

description

laporan

Transcript of Cara Menggunakan Mikroskop

Page 1: Cara Menggunakan Mikroskop
Page 2: Cara Menggunakan Mikroskop

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah

banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu

penemuan itu adalah mikroskop.

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi.

Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-

benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang

(kurang dari 0.1 mm).

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang

diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop biologi/monokuler) dan

mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo/binokuler). Mikroskop biologi

umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran

40x hingga 1000x. Adapun kekuatan perbesaran lensa okuler dan objektif adalah

sebagai berikut :

1. Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40x.

2. Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x.

3. Objektif 40x dan okuler 10x, pembesaran total 400x.

4. Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x.

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi,

karena penggunaannya harus dengan minyak emersi.

Page 3: Cara Menggunakan Mikroskop

Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-

benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari

atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah okuler

dan dua buah objektif, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan

pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu kuat

umumnya objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x.

Pada kesempatan praktikum ini kita akan melakukan pengamatan

epidermis tumbuhan dengan menggunakan mikroskop biologi atau mikroskop

monokuler dengan beberapa pembesaran.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu agar kita sebagai mahasiswa

terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat

sediaan sederhana.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa, masyarakat dan

umum dapat lebih mengenal tentang mikroskop dan mengetahui teknik

penggunaan mikroskop yang benar.

Page 4: Cara Menggunakan Mikroskop

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Seiring dengan kemajuan zaman, penemuan dan kajian awal tentang sel

memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop

pada abad ke-17, berbagai jenis mikroskop masih menjadi alat yang digunakan dalam

mengkaji sel. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para Saintis Renaisans

dan juga mikroskop yang digunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya

(light microscope). Cahaya-cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen dan

kemudian menembus lensa kaca. Dua nilai penting lensa ini atau mikroskop ialah

daya pembesaran dan penguraiannya (Campbell, 2000).

Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil

dan scropos yang artinya melihat/tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop

adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

telanjang (Anonim, 2007).

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati

obyek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan

manusia tentang organisme berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan

pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop

cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan

sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop

elektron (Anonim, 2007).

Page 5: Cara Menggunakan Mikroskop

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “compound light

microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai

pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop

konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar

matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat

di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam

kondensor. Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa objektif,

lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua

ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop

bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah

tabung mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga

lensa atau lebih. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan

untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (Anonim, 2007).

Menurut Anonim (2007), lensa-lensa pada mikroskop memiliki fungsi

masing-masing yaitu :

1. Lensa objektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan

akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan objek sehingga

dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa

objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu

menunjukkan struktur renik yang berekatan sebagai dua benda yang

terpisah.

Page 6: Cara Menggunakan Mikroskop

2. Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas

tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk

memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berkisar

antara 4 hingga 25 kali.

3. Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung

terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan

pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

Menurut Ali (2005), mikroskop terbagi dalam dua macam, yaitu :

1. Mikroskop sederhana atau tunggal (monokuler): hanya terdiri dari 1

(satu) lensa.

2. Mikroskop majemuk : berisi 2 (dua) lensa.

Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah

mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang

akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran

yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek

tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap

cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil

kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran.

Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak

oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004)

Page 7: Cara Menggunakan Mikroskop

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini :

a. Waktu praktikum

Hari/tanggal : Kamis, 1 November 2007

Pukul : 13.10 – 14.50 WITA

b. Tempat praktikum

Tempat : Laboratorium Biologi lantai III Timur FMIPA UNM.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah yaitu :

1. Alat yang disediakan oleh laboratorium

a. Mikroskop biologi

b. Kotak peralatan, berisi :

1. Kaca benda

2. Kaca penutup

3. Cawan petri

4. Pinset

5. Pipet tangan

Page 8: Cara Menggunakan Mikroskop

2. Alat yang disediakan oleh mahasiswa

a. Pisau silet baru

b. Kain planel baru

c. Lap katun

d. Buku gambar dan pensil

e. Tusuk gigi

2. Bahan

Adapun bahan dari percobaan ini yaitu :

1. Bahan yang disediakan oleh laboratorium

a. Air suling

b. Kertas saring atau kertas hisap

c. Kapas atau kapuk

2. Bahan yang disediakan oleh mahasiswa

a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

b. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)

c. Daun labu (Cucurbita moschata)

d. Bawang merah (Allium cepa)

C. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan Mikroskop

a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihapan.

b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel. Jangan sekali-kali

menggosok lensa dengan kain.

Page 9: Cara Menggunakan Mikroskop

c. Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca

benda dan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun

atau kertas saring.

d. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya,

buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum.

Menyingkirkan yang lainnya pada tempat lain yang sudah disediakan.

2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus

2.1. Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya

cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan) kemudian

mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut dan

membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang.

Mengatur posisi mikroskop yang memiliki kondensor mendekati meja

sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa

kondensor menggunakan cermin cekung.

2.2. Mengatur posisi revolver sehingga objektif paling pendek menghadap ke

meja sediaan sampai bunyi klik.

2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan

5-10 mm atau tubus turun maksimal.

2.4. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata

kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih (medan

pandang). Jika terangnya tidak merata, maka kita menggerakkan sedikit

cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, kita mempersempit

Page 10: Cara Menggunakan Mikroskop

diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur

berarti kurang cahaya yang masuk, maka kita membuka diafragma,

pasang lubang lebih besar pada lempeng.

2.5. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.

3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan

3.1. Memutar pengatur kasar atu makrometer ke arah empu jari, tubus turun,

jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, kemudian sebaliknya. Apa

yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak

bisa naik turun, maka meja sediaan bergerak naik turun apabila memutar

makrometer dan mikrometer.

3.2. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan

sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang

meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.

3.3. Jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu

longgar, maka kita memutar makrometer untuk menurunkan tubus

sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda

sampai maksimum 5-10 mm.

3.4. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer

menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan pandang sampai

muncul bayangan, kalau tubus telah terangkat setengah putaran

makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka

kita mengulangi langkah 3.3 kembali, kalau sudah ada bayangan tapi

Page 11: Cara Menggunakan Mikroskop

masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer

naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.

3.5. Memeriksa perbesaran lansa okuler dan objektif dan perbesaran

bayangan tersebut.

3.6. Mengeluarkan preparat yang telah diamati.

4. Membuat Preparat Sederhana

4.1. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang

serata mungkin.

4.2. Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.

4.3. Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan meletakkannya

di tengah tetesan air. Untuk bahan daun waru, daun labu, dan daun

kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian

epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk

bawang merah, kita mengirisnya setipis mungkin setelah itu

meletakkannya di preparat.

4.4. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara empu jari

dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang berlawanan.

4.5. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan

air dengan kemiringan 45O kemudian dilepaskan sehingga tepat

menutupi tetesan air. Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi

kaca dengan kertas saring.

Page 12: Cara Menggunakan Mikroskop

4.6. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti

langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.

5. Mengganti Perbesaran

5.1. Apabila pengamatan sudah berhasil, 3.4 dan 3.5, bayangan yang nampak

akan dibesarkan lagi dan jangan menyentuh posisi preparat atau tubus.

5.2. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang

(kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran)

5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan

yang lebih besar dari bayangan yang diamati.

5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, kita menaikkan tubus

dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari, memutar

revolver kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah

(pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat kemudian

mengulang lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5 lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3, sampai

berhasil.

5.5. Menaikkan tubus apabila akan mengamati bahan lain dan mengeluarkan

preparat yang sudah diamati kemudian membersihkan kaca benda dan

kaca penutup.

5.6. Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai 4.6.

5.7. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal

berikut :

Page 13: Cara Menggunakan Mikroskop

i. Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan tetapi kita harus

mengeluarkannya.

ii. Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun

(kaca benda + kaca penutup) kemudian menyimpannya dalam cawan

petri dan memasukkannya ke dalam kotak perlengkapan.

iii. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel, menurunkan

tubus serendah mungkin.

iv. Menyimpan mikroskop ke dalam kotak mikroskop.

v. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun

dan disimpan dalam kotaknya.

vi. Menyimpan sendiri peralatan yang telah dibawa untuk kegiatan

berikutnya.

vii. Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah

yang tersedia.

Page 14: Cara Menggunakan Mikroskop

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

- Mikroskop Biologi

Keterangan :

1. Okuler

2. Makrometer

3. Mikrometer

4. Lengan

5. Penggerak mekanik

6. Sumbu inklinasi

7. Pengatur kondenser

8. Kaki

9. Cermin

10. Diafragma

11. Kondenser

12. Meja sediaan

13. Sengkeling

14. Objektif

15. Revolver

16. TubusMikroskop Monokuler

Page 15: Cara Menggunakan Mikroskop

1

Allium Cepa / 40x

1

2

Allium Cepa / 100x

- Bawang merah (Allium Cepa)

Keterangan :

1. Dinding Sel

- Bawang merah (Allium Cepa)

Keterangan :

1. Dinding Sel

2. Sitoplasma

Page 16: Cara Menggunakan Mikroskop

1

2

3

Allium Cepa / 400x

- Bawang merah (Allium Cepa)

Keterangan :

1. Dinding Sel

2. Sitoplasma

3. Inti Sel

B. Pembahasan

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-

benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop membuat benda-benda kecil

kelihatan lebih dari pada wujud sebenarnya dan mikroskop membuat kita melihat

pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang.

Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak,

berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan

yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut.

Mikroskop mempunyai komponen-komponen pendukung seperti :

1. Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.

2. Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan

sumbu inklinasi.

Page 17: Cara Menggunakan Mikroskop

3. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.

4. Cermin, alat penangkap dan pamantul cahaya.

5. Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan

kondensor.

6. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin

masuk ke lubang meja sediaan.

7. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya

cahaya yang amasuk ke kondensor.

8. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).

9. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).

10. Penggerak Mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.

11. Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat

lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa

objektif.

12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke

bawah secara kasar.

13. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke

bawah secara halus.

14. Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.

15. Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa

objektif berbagai ukuran.

Page 18: Cara Menggunakan Mikroskop

16. Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus

pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian

membesarkannya.

17. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan

dari objektif dan membesarkannya.

Pada percobaan ini kami hanya mengambil satu sampel bahan percobaan

yaitu bawang merah (Allium cepa), dan kami mengamati sampel tersebut dengan

tiga macam perbesaran seperti yang terlihat pada gambar. Dari gambar tersebut

kita dapat melihat bahwa pada pembesaran lemah terlihat hanya bagian kecil dari

epidermis Allium cepa tersebut dan pola-pola epidermis Allium cepa masih

kurang jelas pemisahannya. Sedangkan pada pembesaran yang lebih kuat, kita

bisa mengamati pola pemisahan yang lebih jelas dan bagian-bagian dari

epidermis Allium cepa tersebut terlihat lebih kompleks.

Page 19: Cara Menggunakan Mikroskop

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang

berukuran sangat kecil (benda renik).

2. Mahasiswa mampu mengenali dan mengetahui bagian-bagian

mikroskop biologi dan fungsinya masing-masing, serta mampu dan

terampil menggunakan mikroskop biologi tersebut dengan cepat dan

aman untuk melihat sediaan sederhana

B. Saran

Adapun saran dari percobaan ini adalah :

1. Sebaiknya para asisten mendiskusikan terlebih dahulu metode

praktikulum yang akan diberikan kepada praktikan agar proses

praktikulum berjalan lebih lancar.

2. Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan

berlangsung.

Page 20: Cara Menggunakan Mikroskop

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Alimuddin. 2005. Penuntun Praktikulum Mikrobiologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Anonim. 2007. Mikroskop Cahaya. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop cahaya. Diakses tanggal 3 November 2007.

Anonim. 2007. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 3 November 2007.

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarata.

Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Tim Pengajar. 2007. Penuntun Praktikulum Biologi Umum. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Page 21: Cara Menggunakan Mikroskop

PERTANYAAN

1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop !

2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop !

3. Tulis fungsi bagian mekanik !

4. Kalau bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan, ke arah

manakah kaca benda/sediaan harus digeser? Mengapa?

5. Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain

atau kertas biasa/kasar?

Jawaban :

1. Bagian optik dari mikroskop, yaitu :

a. Cermin

b. Kondensor

c. Lensa objektif

d. Lensa okuler

2. Bagian optik dari mikroskop, yaitu :

a. Lengan

b. Makrometer

c. Mikrometer

d. Penggerak mekanik

e. Sumbu inklinasi

f. Pengatur kondensor

g. Diafragma

h. Sengkeling

i. Revolver

j. Meja sediaan

k. Tubus

l. Kaki mikroskop

Page 22: Cara Menggunakan Mikroskop

3. Fungsi bagian mekanik :

a. Pengatur kondensor berfungsi sebagai alat untuk menaikkan atau

menurunkan kondensor.

b. Meja sediaan berfungsi sebagai tempat meletakkan kaca benda.

c. Makrometer berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan tubus naik turun

secara kasar.

d. Mikrometer berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan tubus naik turun

secara halus.

e. Sengkeling berfungsi sebagai penjepit atau pengatur letak sediaan.

f. Penggerak mekanis berfungsi sebagai alat pengatur letak kaca benda pada

meja.

g. Tubus berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa okuler pada ujungnya.

h. Revolver berfungsi sebagai cakram tempat melekatnya lensa objektif

berbagai ukuran.

4. Apabila bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan, maka kaca

benda harus digeser ke arah yang berlawanan dengan bayangan, karena sifat lensa

okuler yang menerima bayangan dari lensa objektif yaitu maya, terbalik dan

diperbesar.

5. Pengaruh negatif terhadap mikroskop apabila lensa digosok dengan kain atau kertas

biasa/kasar adalah lensa dapat menjadi buram dan bahkan akan tergores sehingga

lensa mikroskop sudah tidak baik lagi untuk digunakan, karena bila lensanya sudah

tergores bila digunakan akan membentuk bayangan lain yang menyebabkan bayangan

dari sediaan tidak jelas lagi.

Page 23: Cara Menggunakan Mikroskop