Cara Kerja Bagan Kti
-
Upload
desitarosalinda -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Cara Kerja Bagan Kti
Cara kerja ekstraksi senyawa bioaktif kulit bawang merah
Didihkan selama 45 menit
100 gram kulit bawang merah dimasukkan ke dalam panci stainless dan ditambahkan air sebanyak 2 liter
Kulit bawang merah diserkai menggunakan kain flanel dan dimasukkan ke dalam beaker glass
Rebusan kulit bawang merah disimpan ke dalam lemari pendingin (2-8oC) selama 24 jam
Setelah 24 jam, rebusan kulit bawang merah disaring dengan kertas saring
Filtrat yang disaring dibilas dengan etanol 95% menggunakan botol semprot pada kertas saring
Dipekatkan kembali dengan menguapkan selama 5 menit dan disaring kemudian didiamkan hingga suhu larutan turun pada suhu
ruangan
Disaring menggunakan kertas saring larutan yang difiltrasi kemudian di dryer sampai menjadi serbuk coklat. Perlakuan
dilakukan sebanyak 3 kali
Ditimbang dan dihitung hasil rendemen yang didapat, kemudian dilakukan proses rekristalisasi
Rekristalisasi kulit bawang merah
Rekristalisasi dilarutkan dengan melarutkan 2,5 mg senyawa bioaktif kulit bawang merah dengan 2 ml etanol p.a dan ditambahkan 150 ml aquades
Didiamkan selama 24 jam di dalam lemari pendingin
Setelah tampak endapan kuning di dasar botol kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring
Filtrat yang disaring dibilas dengan etanol 95% dan dikeringkan menggunakan dryer
Ditimbang dan dihitung rendemen hasil rekristalisasi
KLT
Silika gel dengan ukuran 10 x 5 cm diberi tanda batas pada bagian bawah 1,5 cm dan atas 0,5 cm
Dibuat eluen dengan campuran Butanol : Asam asetat : Air
(5 : 4 : 1)
Sampel diencerkan dengan etanol hingga larut dan dimasukkan ke dala vial dan diberi label
Ditotolkan sampel pada lempeng silika gel pada masing-masing bagian dengan pipa kapiler
Lempeng silika gel yang sudah ditotol dimasukkan ke dalam chamber
Dielusi hingga gerak eluen mencapai garis batas dan jangan sampai melewati batas
Dikeluarkan lempeng dan dikering anginkan kemudian diamati noda pada sinar UV 254 nm dan 366 nm
Ditentukan nilai Rf dari masing-masing komponen yang terpisah
SKRINING FITOKIM IA
Pemeriksaan
alkaloida1. Diam bil 3 tetes
filtrat, lalu ditam bahka
n 2 tetes pereaksi M ayer
m enghasilkan endapan putih/kunin
g
2. Diam bil 3 tetes filtrat,
lalu ditam bahkan 2
tetes pereaksi Bouchar
dat m enghas
ilkan endapan coklat-hitam
3. Diam b
il 3 tetes
filtrat, lalu
ditam bahkan 2 tetes pereak
si Dragendrof
m enghasilkan endapa
n m erah bata
Alkaloid
dianggap
positif jika terja
di endapan atau palin
g sedikit dua atau tiga dari
percobaan
di atas.
Pemeriksaan
flavonoidDim asukkan sebanyak
2 m l lalu ditam bahka
n 0,1 g serbuk M g dan 1 m l
HCl pekat dan 2 m l
am il alkohol
Dikocok, dan
dibiarkan
m emisah.
Flavonoida
positif jika
terjadi warna m erah, kuning, jingga pada
lapisan am il
alkohol.
Pemeriksaan tannin
Dim asukkan sebanyak
2 m l larutan
sam pel ke dalam tabung reaksi
D itam bahkan 1
sam pai 2 tetes
pereaksi besi (III) klorida. Terjadi warna
biru atau hijau
kehitam an
m enunjukkan
adanya tannin .
Pemeriksaan
saponinDim asukkan sebanyak
2 m l sam pel ke
dalam tabung reaksi
Ditambahkan 10 m l air suling panas
Didinginkan
kem udian
dikocok kuat-
kuat selama
10 detik,
terbentuk
buih atau busa yang
selama tidak
kurang dari 10 m enit
setinggi 1-10 cm .
Pada penam bahan 1 tetes larut
an asam klorida 2 N ,
apabila
buih tidak hilan
g m enunjukkan
adanya
saponin.
Pemeriksaan
steroid/triterpenoidDim asukka
n sam pel ke dalam
cawan porselin
sebanyak 1 tetes.
Dikipas sam pel
yang ada dalam cawan
porselin sam pai
m enguap.
Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidr
at.Ditam bahkan 1 tetes HCl
pekat.
Timbul warna
ungu
atau m erah
kemudia
n beruba
h m enjadi hija
u biru m enunjukkan
adanya steroid/triterpenoid.