Bagan Akun Standar

51
BAGAN AKUN STANDAR INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Transcript of Bagan Akun Standar

Page 1: Bagan Akun Standar

BAGAN AKUN STANDAR

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 2: Bagan Akun Standar

Lingkup Bahasan

Dasar Hukum

Hubungan Bagan Akun Standar (BAS) dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

Siklus Manajemen Keuangan dalam APBN

Restrukturisasi BAS

BAS (Segmen Akun) dalam Penganggaran, Pelaksanaan Anggaran, dan Pertanggungjawaban

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 3: Bagan Akun Standar

DASAR HUKUM

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 4: Bagan Akun Standar

Landasan Pengaturan Bagan Akun Standar

UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;

UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

PP No. 90/2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;

PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

PMK No. 214/PMK.05/2014 tentang Bagan Akun Standar.

PMK No. 134/PMK.02/2012 tentang Perubahan PMKNo.101/PMK.02/2011 tentang Klasifikasi Anggaran

Kepdirjen Perbendaharaan No. 224/PB/2013 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar

Kepdirjen Perbendaharaan No. 224/PB/2013 tentang Kodefikasi Segmen Satker, KPPN, Program, Output, Dana, Bank, Kewenangan, Lokasi, Anggaran, Antar Entitas, dan Cadangan pada Bagan Akun Standar

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 5: Bagan Akun Standar

Hubungan Bagan Akun Standar

(BAS) dalam Sistem Akuntansi

Pemerintah Pusat (SAPP)

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 6: Bagan Akun Standar

DEFINISI BAGAN AKUN STANDAR

Daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksikeuangan yang disusun secara sistematis sebagai

pedoman dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuangan

pemerintah.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 7: Bagan Akun Standar

HUBUNGAN SAPP DENGAN

BASAPBN

Penganggar

an

SAPP

Pelaksana

an

Anggaran

Pengawas

an

Pertanggu

ngjawaban

Anggaran

BAS

BAS

BAS

BAS

RK

A-

K/L

DIPA

SPM

SP2D

MPN

SIMAK

BMNSAIBA

SA-

BUN

E-

AUDIT

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 8: Bagan Akun Standar

Siklus Manajemen

Keuangan dalam APBN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 9: Bagan Akun Standar

TUJUAN BAGAN AKUN STANDAR

Memastikan rencana keuangan(anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama;

Meningkatkan kualitas informasikeuangan;

Memudahkan pengawasan keuangan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 10: Bagan Akun Standar

Restrukturisasi BAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 11: Bagan Akun Standar

11

Perluasan definisi BAS dari akun menjadi 12 segmen yang membentuk struktur BAS

Menggunakan satu BAS untuk pencatatan akrual dan kas (Accrual Ledger dan Cash Ledger)

Mengakomodir Penganggaran Berbasis Kinerjadengan adanya kode Output

Penyesuaian dengan aplikasi SPAN, SAIBA

- Terdapat pemisahan antara struktur dan atribut pelaporan

Penyempurnaan akun untuk implementasiakuntansi berbasis akrual

a

b

d

c

e

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 12: Bagan Akun Standar

TAMPILAN BAS PADA SPAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 13: Bagan Akun Standar

Penyempurnaan

Proses BisnisPP 71/2010

Kebijakan

Akuntansi

Kesesuaian

dengan Aplikasi

Bagan Akun Standar

Penyusunan

Struktur BAS

Aplikasi SPAN Aplikasi SAKTI

Aplikasi

SAIBA

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 14: Bagan Akun Standar

ISI STRUKTUR BAS

14

No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN

1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker

2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen

Perbendaharaan

3 AKUN 6 Kode Akun

4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program

5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,

Satuan

6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No.

Register

No Register

7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening,

Bank

Kode KPPN

8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan

9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota

10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran

11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas

12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan

Jumlah (minus

cadangan)

56

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 15: Bagan Akun Standar

15

Digunakan dalam tahapan siklus

APBN

Dapat dimutakhirkan

PRINSIP

BAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 16: Bagan Akun Standar

Dikelola oleh Ditjen Perbendaharaan

Perubahan dapat disebabkan oleh adanya usulan atau

penetapan kebijakan

Usulan disampaikan kepada Ditjen Anggaran atau Ditjen

Perbendaharaan

Tata Cara Pemutakhiran diatur dengan Peraturan Dirjen

Perbendaharaan

16

PENGELOLAAN

BAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 17: Bagan Akun Standar

BAS (Segmen Akun) dalam

Penganggaran,

Pelaksanaan Anggaran, dan

Pertanggungjawaban

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 18: Bagan Akun Standar

SEGMEN AKUN (1)Terdiri dari: Akun APBN:

o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan; dano Apropriasi Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan

Akun DIPA:o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan yg dialokasikan; dano Alotmen Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan.

Akun Komitmen:o Komitmen Belanja

Akun Realisasi:o Pendapatan-LOo Pendapatan-LRAo Bebano Belanjao Penerimaan Pembiayaan; dano Pengeluaran Pembiayaan

Akun Transitoris:o Penerimaan Non Anggaran dan Pengeluaran Non Anggaran

Akun Neracao Aseto Kewajibano Ekuitas

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 19: Bagan Akun Standar

SEGMEN AKUN (2)

Pakem Penyusunan dan Pengembangan

Akun Neraca

o Aset diawali dengan angka 1

o Kewajiban diawali dengan angka 2

o Ekuitas diawali dengan angka 3

Menggunakan akun yang sama untuk akun APBN, akun DIPA, akunKomitmen dan akun Realisasi. Tahapan dalam pelaksanaananggaran tersebut ditandai dengan perbedaan pada segmen TipeAnggaran.

Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali angka 4 baik untuk Pendapatan LRA maupun Pendapatan LO.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 20: Bagan Akun Standar

SEGMEN AKUN (3)Pakem Penyusunan dan Pengembangan - lanjutan Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali

angka 5 dan 6 baik untuk Belanja dan Transfermaupun Beban.

Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 49untuk pendapatan-LO dan 59 untuk beban yang tidakakan terdapat pada pencatatan basis kas (sepertipendapatan pelepasan aset, beban penyusutan,beban amortisasi, beban penyisihan piutang tidaktertagih.

Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 7untuk Pembiayaan.

Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 8untuk transaksi transitoris.

Kodefikasi: 6 digitINTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 21: Bagan Akun Standar

Klasifikasi AnggaranOrganisasi

(BA, Es, Satker)

Fungsi

Sub Fungsi Sub Fungsi

Program Program

Kegiatan Kegiatan

Keluaran/Output Keluaran/Output

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kegiatan

Program

FungsiPMK No.

134/PMK.02/2012

tentang Perubahan

PMK

No.101/PMK.02/2011

tentang Klasifikasi

Anggaran

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 22: Bagan Akun Standar

KLASIFIKASI AKUN DALAM SEGMEN AKUN DI

BAS

KODE AKUN NAMA AKUN

1 ASET

2 KEWAJIBAN

3 EKUITAS

4 PENDAPATAN

5 BELANJA

6 TRANSFER KE DAERAH

7 PEMBIAYAAN

8 TRANSITORIS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 23: Bagan Akun Standar

Akun Dalam Akrual

Kas Menuju Akrual Akrual

Kode Uraian Kode Uraian

1xxxxx ASET 1xxxxx ASET

2xxxxx KEWAJIBAN 2xxxxx KEWAJIBAN

3xxxxx EKUITAS 39xxxx EKUITAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 24: Bagan Akun Standar

AKUN ASET (1xxxxx)

Digunakan untuk mencatat sumber dayaekonomi yang dikuasai dan/atau dimilikioleh pemerintah sebagai akibat dariperistiwa masa lalu dan dari mana manfaatekonomi dan/atau sosial di masa depandiharapkan dapat diperoleh, baik olehpemerintah maupun masyarakat, serta dapatdiukur dalam satuan uang, termasuk sumberdaya non keuangan yang diperlukan untukpenyediaan jasa bagi masyarakat umum dansumber-sumber daya yang dipelihara karenaalasan sejarah dan budaya.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 25: Bagan Akun Standar

AKUN KEWAJIBAN (2xxxxx)

Digunakan untuk mencatat kewajiban/utang pemerintah yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 26: Bagan Akun Standar

AKUN EKUITAS (39xxxx)

Digunakan untuk mencatat Surplus/Defisit Laporan Operasional. 391112 Surplus/Defisit-LO

Digunakan untuk mencatat Surplus/Defisit-LO. 391113 Koreksi Persediaan

Digunakan untuk mencatat koreksi persediaan. 391114 Revaluasi Aset Tetap

Digunakan untuk mencatat revaluasi aset tetap. 391115 Dana yang Disediakan Untuk Pengalihan

AsetDigunakan untuk mencatat ekuitas dana yang disediakan untuk pengalihan aset.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 27: Bagan Akun Standar

Akun Transaksi LRA VS LO

Kas Menuju Akrual Akrual

Kode Uraian Kode Uraian

4xxxxx PENDAPATAN-

LRA

4xxxxx PENDAPATAN-

LO

49xxxx PENDAPATAN

PENYESUAIAN

5xxxxx BELANJA 5xxxxx BEBAN

59xxxx BEBAN

PENYESUAIAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 28: Bagan Akun Standar

KLASIFIKASI PENDAPATAN PADA SEGMEN AKUN DI BAS

KODE

AKUN

URAIAN AKUN

4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

41 PENERIMAAN PERPAJAKAN

42 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

43 PENERIMAAN HIBAH

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 29: Bagan Akun Standar

AKUN TRANSAKSI PENDAPATAN (4xxxxx)

Dalam buku besar kas yang menghasilkan LRA, kelompok satu digit akun ini digunakanuntuk mencatat penerimaan kas pada rekening kas negara berdasarkan dokumen transaksi setoran ke rekening kas negara atau pengesahan/ potongan.

Dalam buku besar akrual yang menghasilkan LO, kelompok satu digit akun ini digunakanuntuk mencatat penerimaan hak pemerintah berdasarkan dokumen transaksi yang sah sesuai peraturan perundangan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 30: Bagan Akun Standar

AKUN TRANSAKSIPENDAPATAN PENYESUAIAN (49xxxx)

Akun ini digunakan untuk mencatat: Penyesuaian nilai hak pemerintah pada akhir

periode yang bertujuan untuk menyajikan secara wajar dan tepat jumlah hak dalam LO;

Pendapatan dari kegiatan non operasional; dan

Selisih Pendapatan antara Kementerian/ Lembaga dengan BUN yang masih menunggu penelusuran kebenaran datanya.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 31: Bagan Akun Standar

JENIS BELANJA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMIPADA SEGMEN AKUN DI BAS

KODE

AKUN

URAIAN AKUN

5 BELANJA NEGARA

51 BELANJA PEGAWAI

52 BELANJA BARANG

53 BELANJA MODAL

54 BELANJA BUNGA

55 BELANJA SUBSIDI

56 BELANJA HIBAH

57 BELANJA BANTUAN SOSIAL

58 BELANJA LAIN-LAIN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 32: Bagan Akun Standar

AKUN TRANSAKSI BELANJA ATAU BEBAN (5xxxxx)

Dalam buku besar kas yang menghasilkan LRA sebagai “Belanja”, kelompok satu digit akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dari rekening kas negara berdasarkan dokumen pembebanan anggaran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Dalam buku besar akrual yang menghasilkan LO sebagai “Beban”, kelompok satu digit akun ini digunakan untuk mencatat beban pemerintah (kemungkinan aliran keluar sumber daya pemerintah di masa mendatang) berdasarkan dokumen transaksi yang sah sesuai peraturan perundangan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 33: Bagan Akun Standar

AKUN TRANSAKSIBEBAN PENYESUAIAN (59xxxx)

Akun ini digunakan untuk mencatat: Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi; Konsumsi Barang Persediaan; Penyisihan Piutang Pajak; Tidak tertagihnya Dana Bergulir; Reklasifikasi Aset Beban dari Kegiatan Non Operasional Selisih Belanja antara Kementerian/ Lembaga

dengan BUN yang masih menunggu penelusuran kebenaran datanya

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 34: Bagan Akun Standar

DEFINISI JENIS BELANJA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMI

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 35: Bagan Akun Standar

BELANJA PEGAWAIKompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan karyawan pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam kelompok belanja barang dan jasa.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 36: Bagan Akun Standar

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Belanja Pegawai difokuskan untuk membayar gaji dan tunjangan yang melekat dengan gaji, honor-honor pegawai non PNS serta tunjangan-tunjangan yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

b. Sementara itu, sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka pembayaran honor-honor untuk pelaksana kegiatan yang semula disediakan dari “Belanja Pegawai : Uang honor tidak tetap” diintegrasikan ke dalam kegiatan induknya dan kode akun yang digunakan mengikuti jenis belanja kegiatan yang bersangkutan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 37: Bagan Akun Standar

Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksibarang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan,Barang dan Jasa yang digunakan untuk riset dan pengembangan,pelatihan staf, riset pasar termasuk.

• ATK dan operasional kantor lainnya

• Biaya pemeliharaan

• Biaya perjalanan.

• Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan

atau dijual kepada masyarakat

BELANJA BARANG

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 38: Bagan Akun Standar

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan operasionalkantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan aset tetap lainnyaserta biaya perjalanan.

b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk pembayaranhonor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara danPejabat Penguji/Penandatangan SPM, termasuk Petugas SAI/ SIMAKBMN).

c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan makapembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi satukesatuan dengan kegiatan induknya.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 39: Bagan Akun Standar

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :

• Pengadaan Aset Tetap (Gedung dan Bangunan serta Peralatan dan Mesin) yang nilai persatuannya di bawah nilaiminimum kapitalisasi;

• Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umurekonomis/masa manfaat atau kapasitas;

• Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habis.

e. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk kegiatanoperasional Satker BLU (gaji dan operasional pelayanan Satker BLU).

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 40: Bagan Akun Standar

Klasifikasi Belanja Barang

Kodefikasi akun 526:

Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipisahkan dari akun 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya).

Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi:

52

521 522 523 524 525 526Belanja

barang

Belanja

Jasa

Belanja

Pemeliharaa

n

Belanja

Perjalanan

Belanja

BLU

Belanja Barang

untuk diserah-

kan kpd masy./

Pemda

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 41: Bagan Akun Standar

Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan

aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari

satu periode akuntansi.

Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan

untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan

oleh masyarakat umum.

Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan penjualan

angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset

kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).

(PP 71 dan PMK 214/PMK.05/2013)

BELANJA MODAL

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 42: Bagan Akun Standar

BELANJA MODAL

Belanja

Modal

(53)

Belanja

Modal Tanah

(531)

Belanja

Modal

Peralatan

dan Mesin

(532)

Belanja

Modal

Gedung dan

Bangunan

(533)

Belanja

Modal Jalan,

Irigasi dan

Jaringan

(534)

Belanja

Modal

Lainnya

(536)

42INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 43: Bagan Akun Standar

KONSEP NILAI PEROLEHAN

Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap meliputi:

Harga beli aset tetap

Semua biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap siap digunakan, termasuk:

* biaya perjalanan dinas

* ongkos angkut

* biaya uji coba

* biaya konsultan

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 44: Bagan Akun Standar

Belanja Barang atau Belanja Modal?

Pemilihan

antara Belanja

Barang dan

Belanja Modal

dalam

pengadaan awal

Memenuhi

Kriteria

Pengakuan

Aset

Tetap/Aset

Lainnya?

Y

T

Memenuhi

Nilai Min.

kapitalisasi:P/M ≥ 300.000G/B ≥ 10.000.000

Belanja Barang

sesuai

peruntukannya

T

Belanja Modal

sesuai

peruntukannya

Y

Sesuai PMK ttg

Penatausahaan

BMN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 45: Bagan Akun Standar

DEFINISI ASET TETAP

1. Dimiliki dan Berwujud;

2. Mempunyai masa manfaat lebih dari12 bulan;

3. Digunakan dalam kegiatan operasionalpemerintah atau dimanfaatkan olehmasyarakat umum;

4. Memenuhi kriteria nilai satuanminimum kapitalisasi

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 46: Bagan Akun Standar

KRITERIA PENGAKUAN ASET TETAP

1. Mempunyai masa manfaat lebih dari12 bulan;

2. Biaya perolehan dapat diukur secaraandal;

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalamoperasi normal entitas;

4. Diperoleh atau dibangun denganmaksud untuk digunakan

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 47: Bagan Akun Standar

BELANJA MODAL BELANJA BARANG

TERPENUHINYA SALAH SATU KRITERIA KAPITALISASI

1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR

EKONOMIS;

2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS,

PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU

VOLUME ASETTIDAK

NILAI MINIMUM KAPITALISASI:

≥ 300.000 untuk Peralatan & Mesin

≥10.000.000 untuk Gedung & BangunanYA

RKA-KL

dan

TIDAK

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 48: Bagan Akun Standar

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Pendapatan

- Pajak XXXX

- PNBP XXXX

Belanja

- Belanja Barang XXXX

- Belanja Modal XXXX

- Belanja Bansos XXXX

NERACA

Aset Lancar Kewajiban

- Persediaan

Aset Tetap

- Tanah, Gedung,

- Peralatan dll.

Ekuitas

Aset Lainnya

Total Aset Total Kewajiban+

Ekuitas

Belanja

Barang

Belanja Modal

Belanja

Bansos

berupa barang

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 49: Bagan Akun Standar

Pengeluaran berupa transfer uang, barangatau jasa yang diberikan oleh Pemerintahkepada masyarakat guna melindungi darikemungkinan terjadinya risiko sosial,meningkatkan kemampuan ekonomidan/atau kesejahteraan masyarakat

BELANJA BANTUAN SOSIAL

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 50: Bagan Akun Standar

Klasifikasi Belanja Bantuan Sosial

Restrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57):

Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial.

Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi:

57

571 572 573 574 575 576Belanja

Bansos utk

Rehabilitasi

Sosial

Belanja

Bansos utk

Jaminan

Sosial

Belanja

Bansos utk

Pemberdayaa

n Sosial

Belanja

Bansos utk

Perlindunga

n Sosial

Belanja

Bansos utk

Penanggula

ngan

kemiskinan

Belanja

Bansos utk

Penanggula

ngan

Bencana

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 51: Bagan Akun Standar