Bagan Akun Standar
-
Upload
tatang-suwandi -
Category
Economy & Finance
-
view
541 -
download
7
Transcript of Bagan Akun Standar
BAGAN AKUN STANDAR
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Lingkup Bahasan
Dasar Hukum
Hubungan Bagan Akun Standar (BAS) dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
Siklus Manajemen Keuangan dalam APBN
Restrukturisasi BAS
BAS (Segmen Akun) dalam Penganggaran, Pelaksanaan Anggaran, dan Pertanggungjawaban
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
DASAR HUKUM
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Landasan Pengaturan Bagan Akun Standar
UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
PP No. 90/2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
PMK No. 214/PMK.05/2014 tentang Bagan Akun Standar.
PMK No. 134/PMK.02/2012 tentang Perubahan PMKNo.101/PMK.02/2011 tentang Klasifikasi Anggaran
Kepdirjen Perbendaharaan No. 224/PB/2013 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar
Kepdirjen Perbendaharaan No. 224/PB/2013 tentang Kodefikasi Segmen Satker, KPPN, Program, Output, Dana, Bank, Kewenangan, Lokasi, Anggaran, Antar Entitas, dan Cadangan pada Bagan Akun Standar
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Hubungan Bagan Akun Standar
(BAS) dalam Sistem Akuntansi
Pemerintah Pusat (SAPP)
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
DEFINISI BAGAN AKUN STANDAR
Daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksikeuangan yang disusun secara sistematis sebagai
pedoman dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuangan
pemerintah.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
HUBUNGAN SAPP DENGAN
BASAPBN
Penganggar
an
SAPP
Pelaksana
an
Anggaran
Pengawas
an
Pertanggu
ngjawaban
Anggaran
BAS
BAS
BAS
BAS
RK
A-
K/L
DIPA
SPM
SP2D
MPN
SIMAK
BMNSAIBA
SA-
BUN
E-
AUDIT
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Siklus Manajemen
Keuangan dalam APBN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
TUJUAN BAGAN AKUN STANDAR
Memastikan rencana keuangan(anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama;
Meningkatkan kualitas informasikeuangan;
Memudahkan pengawasan keuangan.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Restrukturisasi BAS
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
11
Perluasan definisi BAS dari akun menjadi 12 segmen yang membentuk struktur BAS
Menggunakan satu BAS untuk pencatatan akrual dan kas (Accrual Ledger dan Cash Ledger)
Mengakomodir Penganggaran Berbasis Kinerjadengan adanya kode Output
Penyesuaian dengan aplikasi SPAN, SAIBA
- Terdapat pemisahan antara struktur dan atribut pelaporan
Penyempurnaan akun untuk implementasiakuntansi berbasis akrual
a
b
d
c
e
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
TAMPILAN BAS PADA SPAN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Penyempurnaan
Proses BisnisPP 71/2010
Kebijakan
Akuntansi
Kesesuaian
dengan Aplikasi
Bagan Akun Standar
Penyusunan
Struktur BAS
Aplikasi SPAN Aplikasi SAKTI
Aplikasi
SAIBA
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
ISI STRUKTUR BAS
14
No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN
1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker
2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
3 AKUN 6 Kode Akun
4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program
5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,
Satuan
6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No.
Register
No Register
7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening,
Bank
Kode KPPN
8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan
9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota
10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran
11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas
12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan
Jumlah (minus
cadangan)
56
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
15
Digunakan dalam tahapan siklus
APBN
Dapat dimutakhirkan
PRINSIP
BAS
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Dikelola oleh Ditjen Perbendaharaan
Perubahan dapat disebabkan oleh adanya usulan atau
penetapan kebijakan
Usulan disampaikan kepada Ditjen Anggaran atau Ditjen
Perbendaharaan
Tata Cara Pemutakhiran diatur dengan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan
16
PENGELOLAAN
BAS
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
BAS (Segmen Akun) dalam
Penganggaran,
Pelaksanaan Anggaran, dan
Pertanggungjawaban
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
SEGMEN AKUN (1)Terdiri dari: Akun APBN:
o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan; dano Apropriasi Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan
Akun DIPA:o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan yg dialokasikan; dano Alotmen Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan.
Akun Komitmen:o Komitmen Belanja
Akun Realisasi:o Pendapatan-LOo Pendapatan-LRAo Bebano Belanjao Penerimaan Pembiayaan; dano Pengeluaran Pembiayaan
Akun Transitoris:o Penerimaan Non Anggaran dan Pengeluaran Non Anggaran
Akun Neracao Aseto Kewajibano Ekuitas
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
SEGMEN AKUN (2)
Pakem Penyusunan dan Pengembangan
Akun Neraca
o Aset diawali dengan angka 1
o Kewajiban diawali dengan angka 2
o Ekuitas diawali dengan angka 3
Menggunakan akun yang sama untuk akun APBN, akun DIPA, akunKomitmen dan akun Realisasi. Tahapan dalam pelaksanaananggaran tersebut ditandai dengan perbedaan pada segmen TipeAnggaran.
Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali angka 4 baik untuk Pendapatan LRA maupun Pendapatan LO.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
SEGMEN AKUN (3)Pakem Penyusunan dan Pengembangan - lanjutan Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali
angka 5 dan 6 baik untuk Belanja dan Transfermaupun Beban.
Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 49untuk pendapatan-LO dan 59 untuk beban yang tidakakan terdapat pada pencatatan basis kas (sepertipendapatan pelepasan aset, beban penyusutan,beban amortisasi, beban penyisihan piutang tidaktertagih.
Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 7untuk Pembiayaan.
Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 8untuk transaksi transitoris.
Kodefikasi: 6 digitINTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Klasifikasi AnggaranOrganisasi
(BA, Es, Satker)
Fungsi
Sub Fungsi Sub Fungsi
Program Program
Kegiatan Kegiatan
Keluaran/Output Keluaran/Output
Kode Ekonomi/ Jenis belanja
Kode Ekonomi/ Jenis belanja
Kode Ekonomi/ Jenis belanja
Kegiatan
Program
FungsiPMK No.
134/PMK.02/2012
tentang Perubahan
PMK
No.101/PMK.02/2011
tentang Klasifikasi
Anggaran
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
KLASIFIKASI AKUN DALAM SEGMEN AKUN DI
BAS
KODE AKUN NAMA AKUN
1 ASET
2 KEWAJIBAN
3 EKUITAS
4 PENDAPATAN
5 BELANJA
6 TRANSFER KE DAERAH
7 PEMBIAYAAN
8 TRANSITORIS
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Akun Dalam Akrual
Kas Menuju Akrual Akrual
Kode Uraian Kode Uraian
1xxxxx ASET 1xxxxx ASET
2xxxxx KEWAJIBAN 2xxxxx KEWAJIBAN
3xxxxx EKUITAS 39xxxx EKUITAS
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN ASET (1xxxxx)
Digunakan untuk mencatat sumber dayaekonomi yang dikuasai dan/atau dimilikioleh pemerintah sebagai akibat dariperistiwa masa lalu dan dari mana manfaatekonomi dan/atau sosial di masa depandiharapkan dapat diperoleh, baik olehpemerintah maupun masyarakat, serta dapatdiukur dalam satuan uang, termasuk sumberdaya non keuangan yang diperlukan untukpenyediaan jasa bagi masyarakat umum dansumber-sumber daya yang dipelihara karenaalasan sejarah dan budaya.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN KEWAJIBAN (2xxxxx)
Digunakan untuk mencatat kewajiban/utang pemerintah yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN EKUITAS (39xxxx)
Digunakan untuk mencatat Surplus/Defisit Laporan Operasional. 391112 Surplus/Defisit-LO
Digunakan untuk mencatat Surplus/Defisit-LO. 391113 Koreksi Persediaan
Digunakan untuk mencatat koreksi persediaan. 391114 Revaluasi Aset Tetap
Digunakan untuk mencatat revaluasi aset tetap. 391115 Dana yang Disediakan Untuk Pengalihan
AsetDigunakan untuk mencatat ekuitas dana yang disediakan untuk pengalihan aset.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Akun Transaksi LRA VS LO
Kas Menuju Akrual Akrual
Kode Uraian Kode Uraian
4xxxxx PENDAPATAN-
LRA
4xxxxx PENDAPATAN-
LO
49xxxx PENDAPATAN
PENYESUAIAN
5xxxxx BELANJA 5xxxxx BEBAN
59xxxx BEBAN
PENYESUAIAN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
KLASIFIKASI PENDAPATAN PADA SEGMEN AKUN DI BAS
KODE
AKUN
URAIAN AKUN
4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH
41 PENERIMAAN PERPAJAKAN
42 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
43 PENERIMAAN HIBAH
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN TRANSAKSI PENDAPATAN (4xxxxx)
Dalam buku besar kas yang menghasilkan LRA, kelompok satu digit akun ini digunakanuntuk mencatat penerimaan kas pada rekening kas negara berdasarkan dokumen transaksi setoran ke rekening kas negara atau pengesahan/ potongan.
Dalam buku besar akrual yang menghasilkan LO, kelompok satu digit akun ini digunakanuntuk mencatat penerimaan hak pemerintah berdasarkan dokumen transaksi yang sah sesuai peraturan perundangan.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN TRANSAKSIPENDAPATAN PENYESUAIAN (49xxxx)
Akun ini digunakan untuk mencatat: Penyesuaian nilai hak pemerintah pada akhir
periode yang bertujuan untuk menyajikan secara wajar dan tepat jumlah hak dalam LO;
Pendapatan dari kegiatan non operasional; dan
Selisih Pendapatan antara Kementerian/ Lembaga dengan BUN yang masih menunggu penelusuran kebenaran datanya.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
JENIS BELANJA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMIPADA SEGMEN AKUN DI BAS
KODE
AKUN
URAIAN AKUN
5 BELANJA NEGARA
51 BELANJA PEGAWAI
52 BELANJA BARANG
53 BELANJA MODAL
54 BELANJA BUNGA
55 BELANJA SUBSIDI
56 BELANJA HIBAH
57 BELANJA BANTUAN SOSIAL
58 BELANJA LAIN-LAIN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN TRANSAKSI BELANJA ATAU BEBAN (5xxxxx)
Dalam buku besar kas yang menghasilkan LRA sebagai “Belanja”, kelompok satu digit akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dari rekening kas negara berdasarkan dokumen pembebanan anggaran yang sah sesuai peraturan perundangan.
Dalam buku besar akrual yang menghasilkan LO sebagai “Beban”, kelompok satu digit akun ini digunakan untuk mencatat beban pemerintah (kemungkinan aliran keluar sumber daya pemerintah di masa mendatang) berdasarkan dokumen transaksi yang sah sesuai peraturan perundangan.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
AKUN TRANSAKSIBEBAN PENYESUAIAN (59xxxx)
Akun ini digunakan untuk mencatat: Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi; Konsumsi Barang Persediaan; Penyisihan Piutang Pajak; Tidak tertagihnya Dana Bergulir; Reklasifikasi Aset Beban dari Kegiatan Non Operasional Selisih Belanja antara Kementerian/ Lembaga
dengan BUN yang masih menunggu penelusuran kebenaran datanya
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
DEFINISI JENIS BELANJA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMI
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
BELANJA PEGAWAIKompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan karyawan pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam kelompok belanja barang dan jasa.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Belanja Pegawai difokuskan untuk membayar gaji dan tunjangan yang melekat dengan gaji, honor-honor pegawai non PNS serta tunjangan-tunjangan yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Sementara itu, sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka pembayaran honor-honor untuk pelaksana kegiatan yang semula disediakan dari “Belanja Pegawai : Uang honor tidak tetap” diintegrasikan ke dalam kegiatan induknya dan kode akun yang digunakan mengikuti jenis belanja kegiatan yang bersangkutan.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksibarang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan,Barang dan Jasa yang digunakan untuk riset dan pengembangan,pelatihan staf, riset pasar termasuk.
• ATK dan operasional kantor lainnya
• Biaya pemeliharaan
• Biaya perjalanan.
• Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan
atau dijual kepada masyarakat
BELANJA BARANG
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan operasionalkantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan aset tetap lainnyaserta biaya perjalanan.
b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk pembayaranhonor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara danPejabat Penguji/Penandatangan SPM, termasuk Petugas SAI/ SIMAKBMN).
c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan makapembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi satukesatuan dengan kegiatan induknya.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :
• Pengadaan Aset Tetap (Gedung dan Bangunan serta Peralatan dan Mesin) yang nilai persatuannya di bawah nilaiminimum kapitalisasi;
• Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umurekonomis/masa manfaat atau kapasitas;
• Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habis.
e. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk kegiatanoperasional Satker BLU (gaji dan operasional pelayanan Satker BLU).
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Klasifikasi Belanja Barang
Kodefikasi akun 526:
Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipisahkan dari akun 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya).
Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi:
52
521 522 523 524 525 526Belanja
barang
Belanja
Jasa
Belanja
Pemeliharaa
n
Belanja
Perjalanan
Belanja
BLU
Belanja Barang
untuk diserah-
kan kpd masy./
Pemda
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
(PP 71 dan PMK 214/PMK.05/2013)
BELANJA MODAL
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
BELANJA MODAL
Belanja
Modal
(53)
Belanja
Modal Tanah
(531)
Belanja
Modal
Peralatan
dan Mesin
(532)
Belanja
Modal
Gedung dan
Bangunan
(533)
Belanja
Modal Jalan,
Irigasi dan
Jaringan
(534)
Belanja
Modal
Lainnya
(536)
42INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
KONSEP NILAI PEROLEHAN
Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap meliputi:
Harga beli aset tetap
Semua biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap siap digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
* biaya uji coba
* biaya konsultan
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Belanja Barang atau Belanja Modal?
Pemilihan
antara Belanja
Barang dan
Belanja Modal
dalam
pengadaan awal
Memenuhi
Kriteria
Pengakuan
Aset
Tetap/Aset
Lainnya?
Y
T
Memenuhi
Nilai Min.
kapitalisasi:P/M ≥ 300.000G/B ≥ 10.000.000
Belanja Barang
sesuai
peruntukannya
T
Belanja Modal
sesuai
peruntukannya
Y
Sesuai PMK ttg
Penatausahaan
BMN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
DEFINISI ASET TETAP
1. Dimiliki dan Berwujud;
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari12 bulan;
3. Digunakan dalam kegiatan operasionalpemerintah atau dimanfaatkan olehmasyarakat umum;
4. Memenuhi kriteria nilai satuanminimum kapitalisasi
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
KRITERIA PENGAKUAN ASET TETAP
1. Mempunyai masa manfaat lebih dari12 bulan;
2. Biaya perolehan dapat diukur secaraandal;
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalamoperasi normal entitas;
4. Diperoleh atau dibangun denganmaksud untuk digunakan
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
BELANJA MODAL BELANJA BARANG
TERPENUHINYA SALAH SATU KRITERIA KAPITALISASI
1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR
EKONOMIS;
2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS,
PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU
VOLUME ASETTIDAK
NILAI MINIMUM KAPITALISASI:
≥ 300.000 untuk Peralatan & Mesin
≥10.000.000 untuk Gedung & BangunanYA
RKA-KL
dan
TIDAK
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Pendapatan
- Pajak XXXX
- PNBP XXXX
Belanja
- Belanja Barang XXXX
- Belanja Modal XXXX
- Belanja Bansos XXXX
NERACA
Aset Lancar Kewajiban
- Persediaan
Aset Tetap
- Tanah, Gedung,
- Peralatan dll.
Ekuitas
Aset Lainnya
Total Aset Total Kewajiban+
Ekuitas
Belanja
Barang
Belanja Modal
Belanja
Bansos
berupa barang
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Pengeluaran berupa transfer uang, barangatau jasa yang diberikan oleh Pemerintahkepada masyarakat guna melindungi darikemungkinan terjadinya risiko sosial,meningkatkan kemampuan ekonomidan/atau kesejahteraan masyarakat
BELANJA BANTUAN SOSIAL
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Klasifikasi Belanja Bantuan Sosial
Restrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57):
Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial.
Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi:
57
571 572 573 574 575 576Belanja
Bansos utk
Rehabilitasi
Sosial
Belanja
Bansos utk
Jaminan
Sosial
Belanja
Bansos utk
Pemberdayaa
n Sosial
Belanja
Bansos utk
Perlindunga
n Sosial
Belanja
Bansos utk
Penanggula
ngan
kemiskinan
Belanja
Bansos utk
Penanggula
ngan
Bencana
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN