Capital Budgeting

21

Click here to load reader

Transcript of Capital Budgeting

Page 1: Capital Budgeting

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

SESI 11 dan 12CAPITAL BUDGETING

Oleh:

Mafizatun Nurhayati, SE., MM.

Tujuan Instruksional Khusus

Agar mahasiwa dapat menjelaskan :

1. Pengertian penganggaran modal

2. Klasifikasi proyek

3. Metode-metode Keputusan Penganggaran Modal

Daftar Pustaka :

Manajemen Keuangan jilid 1 & 2 Edisi 8 Fred Weston, Thomas F. Copeland, Indeks.

Manajemen Keuangan Jilid 2 Keown, Martin, Petty, & Scott, Indeks.

Manajemen Keuangan, Teori dan penerapan buku 1 dan 2, Edisi 4 Suad Husnan,

BPFE.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 1

Page 2: Capital Budgeting

CAPITAL BUDGETING

1. Pengertian Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk

produksi

Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan

aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

saat yg akan datang.

Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh

menganalisa proyek-proyek dan menentuan mana saja yang

dimasukkan ke dalam anggaran modal.

2. Pentingnya Penganggaran Modal

Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu

yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan

kualitas dari penambahan aktiva.

Pengeluaran modal sangatlah penting

3. Klasifikasi Proyek

Replacement: perawatan bisnis

mengganti peralatan yang rusak

Replacement: pengurangan biaya

mengganti peralatan yang sudah ketinggalan jaman sehingga

mengurangi biaya

Ekspansi produk atau pasar yang sudah ada

Pengeluaran-pengeluaran untuk meningkatkan output produk yang

sudah ada atau menambah toko.

Ekspansi ke produk atau pasar yang baru

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 2

Page 3: Capital Budgeting

Proyek keamanan atau lingkungan

Penelitian dan pengembangan

Kontrak-kontrak jangka panjang: kontrak untuk menyediakan produk

atau jasa pada kustomer tertentu

Lain-lain: bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang perusahaan.

4. TAHAP-TAHAP PENGANGGARAN MODAL

Biaya proyek harus ditentukan

Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,

termasuk nilai akhir aktiva

Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi

probabilitas aliran kas)

Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan

biaya modal (cost of capital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas

proyek

Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang

diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.

Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan

dengan biayanya,

5. METODE-METODE KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL

Payback period

Return on Investment (ROI)

Net Present Value (NPV)

Internal Rate of Return (IRR)

Profitability Index

A. PAY-BACK PERIOD (Periode Pengembalian)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 3

Page 4: Capital Budgeting

Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa

kembali

Periode pengembalian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan

modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran kas bersih adalah

selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per tahun. Periode

pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun.

a. Aliran Kas Tahunan dengan jumlah tetap

Dalam hal ini selisih pendapatan dan pengeluaran per tahun atau aliran kas bersih

dari tahun ke tahun adalah tetap.

Periode pengembalian = Cf / A

Dimana: Cf = biaya pertama

A = Aliran kas bersih (neto) per tahun.

Contoh 1:

Suatu perusahaan sedang mengkaji periode pengembalian suatu rencana investasi

dengan biaya pertama Rp 30 juta. Diharapkan aliran kas neto per tahun adalah Rp 6

juta selama umur investasi. Hitung periode pengembalian.

b. Aliran kas tahunan dengan jumlah tidak tetap

Bila aliran kas tiap tahun berubah-ubah maka rumus periode pengembalian :

n-1Periode pengembalian = (n-1) + [ Cf - ∑ An] {1/An}

1

Dimana : Cf = biaya pertama

An = Aliran kas pada tahun n

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 4

Page 5: Capital Budgeting

n = tahun pengembalian ditambah 1

Contoh 2:

Suatu proyek penanaman modal mengikuti aliran kas neto sebagai berikut:

Akhir tahun ke Aliran kas neto (Rp)

0 -15.0001 +2.0002 +4.0003 +4.5004 +3.5005 +2.000

Ditanyakan: tahun berapa terjadi periode pengembalian?

Contoh 3:

Terdapat dua proyek penanaman modal mengikuti aliran kas neto sebagai berikut:

Cash inflows of $10.000 investment

Year Project A Project B

1 5.000 1.500

2 5.000 2.000

3 2.000 2.500

4 - 5.000

5 - 5.000

Ditanyakan: tahun berapa terjadi periode pengembalian untuk masing-masing

proyek? Proyek mana yang lebih baik?

Metode ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut:

Sederhana, menghitungnya tidak sulit, dan memberikan pengertian yang mudah

terntang waktu pengembalian modal (capital decovery)

Bagi proyek yang memiliki risiko semakin lama semakin tinggi, atau perusahaan

yang peka terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, dengan

mengetahui kapan pengembalian modal selesai, akan amat membantu untuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 5

Page 6: Capital Budgeting

memutuskan disetujui tidaknya proyek tersebut. Jadi, berlaku seperti indeks

risiko bagi investor.

Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relative cepat berubah

atau usang, perlu diketahui kapan dicapai periode pengembaliannya.

Masalah-masalah / keterbatasan payback period:

1. Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode

pengembalian selesai. Mengabaikan aliran kas masuk setelah periode cutofff.

Contoh: $2000 di tahun 3 untuk proyek A diabaikan. Juga $5000 di tahun 5

untuk proyek B. Walaupun $5.000 diganti dengan $50.000, itu tidak

mempengaruhi decision pada metode payback period.

2. Metoda payback tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.

3. Tidak memberikan indikasi profitabilitas dari uit usaha hasil proyek.

Indikasi

Kriteria ini memberikan gambaran indikasi atau petunjuk bahwa proyek dengan

periode pengembalian lebih cepat akan lebih disukai. Dalam memakai kriteria ini

perusahaan yang bersangkutan perlu menentukan batasan maksimum waktu

pengembalian (cutoff). Berarti lewat waktu tersebut tidak dipertimbangkan.

B. Return on Investment (ROI)

Pengembalian atas investasi atau asset (Return on Investment - ROI) adalah

perbandingan dari pemasukan (income) per tahun terhadap dana investasi. Dengan

demikian mengindikasikan profitabilitas suatu investasi.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Pemasukan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 6

Page 7: Capital Budgeting

ROI = ------------------ x 100% Investasi

Karena investasi dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti biaya pertama,

investasi rata-rata dan lain-lain, demikian juga perhitungan pemasukan dapat

dimasukkan factor-faktor depresiasi, pajak, bunga dan lain-lain, maka akan dihasilkan

bayak sekali variasi ROI, diantaranya sebagai berikut:

Pemasukan neto sebelum pajakROI = ----------------------------------------------- x 100% Biaya pertama

Pemasukan neto sebelum pajakROI = ----------------------------------------------- x 100% Rata-rata Investasi

Pemasukan neto setelah pajakROI = ---------------------------------------------- x 100% Rata-rata Investasi

Indikasi

Berdasarkan analisis di atas terlihat bahwa semakin besar ROI, semakin disukai oleh

calon investor. Seperti halnya dengan periode pengembalian, pemakai criteria ini

harus menentukan terlebih dahulu berapa besar angka ROI sebagai patokan. Bila

ROI yang ditawarkan kurang dari angka tersebut, usulan investasi tidak disetujui.

Keuntungan menggunakan ROI

Mudah dipahami dan tidak sulit menghitungnya.

Tidak seperti periode pengembalian, lingkup pengkajian kriterian ini menjangkau

seluruh umur investasi. Dengan demikian, wawasannya lebih luas.

Keterbatasannya terutama disebabkan oleh:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 7

Page 8: Capital Budgeting

Terdapat berbagai variasi cara menghitung ROI sehingga seringkali sulit

menentukan besar angka ROI yang akan dipakai sebagai patokan menerima

atau menolak usulan investasi.

Tidak menunjukkan profil laba terhadap waktu. Hal ini dapat menyebabkan

keputusan yang kurang tepat. Misalnya, ada dua rencana investasi, yaitu satu

memiliki pemasukan /laba yang lebih besar di tahun-tahun awal, jadi l;ebih

disukai, tetapi mungkin memiliki ROI yang sama besar.

Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.

Kriteria ini disarankan dipakai sebagai tambahan atau pelengkar (suplemen) dari

criteria yang lain.

Contoh soal 4:

Suatu usaha memerlukan biaya pertama Rp 26 juta dengan perkiraan nilai sisa Rp 6

juta, pada akhir tahun ke-4. Adapun proyeksi pemasukan bersih sebelum pajak

setiap tahun adalah sebagai berikut:

Tahun ke Pemasukan neto

(Rp juta)

1 3,0

2 4,0

3 5,5

4 3,0

Hitung ROI tersebut dengan menggunakan ketiga rumus ROI di atas.

C. Nilai sekarang neto - Net Present Value (NPV)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 8

Page 9: Capital Budgeting

Kriteria nilai sekarang neto (net present value – NPV) didasarkan pada konsep

mendiskonto seluruh aliran kas ke nilai sekarang. Dengan mendiskonto semua aliran

kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian

menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang

sama, yaitu harga (pasar) saat ini. Berarti sekaligus dua hal telah diperhatikan, yaitu

faktor nilai waktu dari uang dan (selisih) besar aliran kas masuk dan keluar. Dengan

demikian, amat membantu pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. NPV

menunjukkan jumlah lump-sum yang dengan arus diskonto tertentu memberikan

angka berapa besar nilai usaha (Rp) tersebut pada saat ini.

Adapun aliran kas proyek (investasi) yang akan dikaji meliputi keseluruhan, yaitu

biaya pertama, operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran.

Ditulis dengan rumus menjadi:

n (C)t n (Co)tNPV = ∑ ---------- - ∑ ---------- t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t

dimana : NPV = Nilai sekarang neto

( C ) t = Aliran kas masuk tahun ke t

(Co)t = aliran kas keluar tahun ke t

n = umur unit usaha hasil investasi

i = Arus pengembalian (rate of return)

t = waktu

Bisa juga ditulis dengan rumus sebagai berikut:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 9

NPV CC

r

C

r

C

rt

t

01

12

21 1 1( ) ( )...

( )

NPV CC

rt

t

0 1( )

Page 10: Capital Budgeting

Terminology

C = Cash Flow

t = time period of the investment

r = “opportunity cost of capital”

The Cash Flow could be positive or negative at any time period.

Biaya pertama dan Pengeluaran Tahunan

Untuk proyek yang tidak terlalu besar dan berlangsung relative singkat, biaya

pertama umumnya diperlakukan sebagai single sum yang terjadi pada tahun 0. Akan

tetapi untuk proyek besar denagn periode bertahun-tahun diperlakukan lebih teliti,

yaitu dengan diperhitungkan sebagai single sum seri. Biaya pembebasan

(pembelian) tanah dan modal kerja seringkali dimasukkan sebagai biaya pertama.

Adapun pengeluaran tahunan seperti biaya operasi, produksi, pemeliharaan dan lain-

lain, jumlahnya dikurangkan dari pendapatan kemudian diperhitungkan sebagau

single sum dan didiskonto ke saat ini. Nilai sisa bila ada, diperhitungkan pada akhir

proyek dengan didiskonto ke nilai saat ini.

Arus Pengembalian

Keputusan yang sulit dalam penggunaan criteria ini adalah menentukan besarnya

angka arus pengembalian (i) atau Cut-off rate atau opportunity cost suatu usaha.

Dengan ungkapan yang sederhana, dapat dikatakan bahwa besar angka (i) adalah

sembarang angka yang menurut pertimbangan investor merupakan angka

pengembalian (tingkat keuntungan) minimal yang masih menarik.

Indikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 10

Page 11: Capital Budgeting

Mengkaji usulan proyek dengan NPV memberikan petunjuk (indikasi) sebagai berikut:

NPV = positif, berarti usulan proyek dapat diterima, semakin tinggi angka NPV

semakin baik.

NPV = negative, berarti usulan proyek ditolak

NPV = 0, berarti netral.

Kelebihan metode NPV:

Memasukkan factor nilai waktu dari uang

Mempertimbangkan semua aliran kas proyek

Mengukur besaran absolute dan bukan relatif, sehingga mudah mengikuti

kontribusinya terhadap usaha meningkatkan kekayaan perusahaan atau

pemegang saham.

Contoh 5

Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli gedung kantor.

Anda akan mempunyai penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar

Rp16 juta per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga anda

memperkirakan akan bisa menjual gedung kantor itu senilai Rp 450 juta.

Harga berapa yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate of return

yang diharapkan= 7%

Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga Rp350 juta,

apakah anda akan membelinya? Dan berapa nilai tambah (added value) yang

dihasilkan oleh pembelian anda? (dalam ribuan)

Contoh kasus 6:

Hitung NPV dari suatu usaha yang memerlukan arus kas keluar sebesar Rp 20 juta.

Usaha ini diharapkan dapat menghasilkan berturut-turut Rp 9. 8, 6, dan 4 juta dalam

jangka waktu 5 tahun. Ditentukan pengembalian 15%. Pada akhir tahun ke-5 tidak

ada nilai sisa.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 11

Page 12: Capital Budgeting

D. Arus Pengembalian Internal = IRR (Internal Rate of Return)

Seringkali diperlukan suatu analisis yang menjelaskan apakah rencana proyek cukup

menarik bila dilihat dari arus pengembalian yang telah ditentukan (diinginkan).

Sehubungan dengan hal tersebut prosedur yang lazim dipakai adalah dengan

mengkaji arus pengembalian internal. Adapun yang dimaksud dengan arus

pengembalian internal (internal rate of return – IRR) adalah arus pengembalian yang

menghasilkan NPV aliran kas masuk = NPV aliran kas keluar. Pada metode NPV

analisis dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu besar arus pengembalian

(diskonto) (i), kemudian dihitung nilai sekarang neto (PV) dari aliran kas keluar dan

masuk. Untuk IRR ditentukan dulu NPV = 0, lemudian dicari berapa besar arus

pengembalian (diskonto) (i) agar hal tersebut terjadi.

Jadi IRR Adalah tingkat discount (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang

dari aliran kas yang akan terjadi (PV inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar

mula-mula (PV investment cost)

PV (inflows) = PV (investment costs)

Atau

Internal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

n (C)t n (Co)t ∑ ---------- - ∑ ---------- = 0 t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t

dimana : ( C ) t = Aliran kas masuk tahun ke t

(Co)t = aliran kas keluar tahun ke t

n = umur unit usaha hasil investasi

i = Arus pengembalian (rate of return)

t = waktu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 12

Page 13: Capital Budgeting

Karena aliran kas keluar proyek umumnya merupakan biaya pertama (Cf) maka

persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:

n (C)t ∑ ---------- - (Cf) = 0 t=0 (1 + i)t

Indikasi

Menganalisis usulan proyek dengan IRR memberi kita petunjuk sebagai berikut :

IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return –RRR),

proyek diterima. Apabila suatu proyek mempunyai IRR lebih besar daripada

biaya dana (cost of fund) maka proyek diterima. Ini berarti proyek

menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi shareholder setelah dana yg

dihasilkan proyek digunakan untuk membayar modal.

IRR < arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return –RRR),

proyek ditolak.

Contoh kasus 7:

Suatu usulan proyek (investasi) memerlukan biaya pertama sebesar Rp 6 juta.

Proyek tersebut diharapkan menghasilkan aliran kas masuk Rp 1,5 juta selama 5

tahun berturut-turut. Hitung IRR!

Cara Trial and Error

Pada contoh di atas diumpamakan aliran kas masuk tetap per tahun (Rp 1,5 juta)

selama umur proyek, sehinggan bisa digunakan rumus atau table PV anuitas. Namun

bagaimana bila aliran kas masuk tidak tetap? Hal ini dapat dihitung dengan trial and

error.

Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR nya.

Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggikan IRRnya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 13

Page 14: Capital Budgeting

Contoh 8:

Usulan proyek / investasi dengan biaya pertama Rp 10.000 direncanakan

menghasilkan pemasukan berturut-turut Rp 6.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 pada

tahun pertama, kedua dan ketiga. Hitung IRR dari proyek / investasi tersebut.

Perbandingan antara Metode NPV dan IRR

Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu

memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan

proyek tersebut.

Tapi apabila ada proyek-proyek yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak

selalu memberikan rekomendasi yang sama.

Ini disebabkan oleh dua kondisi:

Ukuran proyek berbeda. Yang satu lebih besar daripada yang lain

Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu

proyek aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun awal sementara yang proyek

yang lain aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun akhir

Intinya: untuk proyek-proyek yang mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV

yang tertinggi.

D. Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

Variasi lain dari criteria NPV adalah indeks profitabilitas (IP), yang menunjukkan

kemampuan mendatangkan laba per satuan nilai investasi.

Didevinisikan sebagai berikut:

Nilai sekarang aliran kas masuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 14

Page 15: Capital Budgeting

Indeks Profitabilitas = --------------------------------------------- Nilai sekarang aliran kas keluar

n (C)t ∑ ---------- t=0 (1 + i)t

Indeks Profitabilitas = ---------------------- n (Co)t ∑ ---------- t=0 (1 + i)t

Dengan demikian, dalam batas atau syarat tertentu indeks profitabilitas dapat

digunakan untuk membandingkan secara langsung menarik tidaknya usulan proyek-

proyek atau investasi

Indikasi

Mengkaji usulan proyek atau investasi dengan IP memberikan petunjuk sebagai

berikut :

IP > 1, usulan diterima

IP < 1, usulan ditolak

Contoh 9:

Suatu perusahaan sedang menganalisis 3 buah usulan proyek atau investasi. Aliran

kas dari tiga proyek tersebut adalah sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 15

Page 16: Capital Budgeting

Tahun Jumlah Rp (juta)

Proyek A Proyek B Proyek C

0 -75,0 -35,0 -110,0

1 40,0 20,0 50,0

2 30,0 25,0 60,0

3 25,0 15,0 45,0

Bila biaya modal perusahaan adalah 10%, bagaimana susunan prioritasnya bila

dilihat dari IP ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Mafizhatun Nurhayati, SE.

MM. MANAJEMEN KEUANGAN I 16