cairan rongga mulut

13

Click here to load reader

description

cairan rongga mulut

Transcript of cairan rongga mulut

Page 1: cairan rongga mulut

Modul 4Cairan Rongga Mulut

Skenario 4 Karena Gigi Palsu

Doni (35 thn) datang ke dokter gigi Kota A tempat baru dimana ia bertugas. Doni

merasa aneh dengan keadaan mulutnya yang akhir-akhir ini selalu banyak mengeluarkan

saliva, sehingga sangat mengganggu aktivitasnya. Hal ini Doni rasakan semenjak ia

memasang protesa pada rahang bawahnya yang dibuat oleh dokter gigi di kota asal Doni.

Setelah dokter gigi memeriksa, dokter menjelaskan saliva yang banyak keluar tersebut

bisa disebabkan gigi palsu yang dipakai Doni. Tapi menurut dokter setelah terbiasa akan

normal kembali.

Doni berfikir sampai kapan hal ini akan kembali normal dirasakan sementara ia harus

melakukan aktivitas.

Dapatkah Saudara menjelaskan kegelisahan Doni?

Page 2: cairan rongga mulut

I. TERMINOLOGI

1. Saliva

Cairan yang di sekresikan oleh kelenjer saliva yang berguna untuk menjaga kestabilan rongga mulut dan dikeluarkan melalui rongga mulut.

2. Protesa

Restorasi buatan suatu bagian tubuh secara kongenital, hancur karena kecelakaan/ dibuang secara pembedahan.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa hubungan banyak saliva dengan protesa yang dipakai Doni?

2. Kenapa saliva yang banyak tersebut dapat mengganggu aktivitas?

3. Apa saja faktor yang menyebabkan keluarnya saliva?

4. Apa saja kandungan dari saliva tersebut?

5. Berapa jumlah normal dari saliva?

6. Apakah efek jika protesa dipasang pada rahang atas juga sama dengan yang terjadi pada rahang bawah?

7. Cara apa yang dilakukan untuk mengurangi jumlah saliva yang berlebihan pada Doni?

8. Berapa lama waktu yang diperlukan agar kembali normal lagi?

9. Apakah pemasangan protesa dengan pengeluaran saliva yang berlebihan merupakan homeostasis?

Page 3: cairan rongga mulut

III. ANALISA MASALAH

1. Hubungan banyak saliva dengan protesa yang dipakai Doni adalah:- respon terhadap benda asing (gigi palsu)- perangsangan pada kelenjer saliva parotis, submandibularis, dan sublingualis.

2. Saliva yang banyak tersebut dapat mengganggu aktivitas karena:

- adanya gangguan dalam mekanisme berbicara- terjadi penumpukan saliva sehingga sering meludah

3. Faktor yang menyebabkan keluarnya saliva adalah:

Nonstimulasi : dari kelenjer saliva Stimulasi : faktor mekanis, keasaman rongga mulut

- Pada suhu á, saliva á, dan sebaliknya- Pada usia á, produksi saliva â

4. Kandungan dari saliva tersebut:

Anorganik : Na, K, Cl, Ca, F, Bikarbonat, Triosianat, Laktoperoksidase, Air. Organik : α amilase, lisozim, ptialin, kalikrenin, gustin, laktoferin.

5. Jumlah normal saliva :

• Jumlah keseluruhan: 500-600 ml/24 jam• Dewasa 1000-1500 ml/24 jam• Istirahat 10 ml/8 jam

6. Apakah efek jika protesa dipasang pada rahang atas juga sama dengan yang terjadi pada rahang bawah?Ya, pemakaian protesa di rahang atas juga mensekresikan saliva berlebih, namun jumlahnya tidak sebanyak pada saat pemakaian protesa rahang bawah.

7. Cara yang dilakukan untuk mengurangi jumlah saliva yang berlebihan pada Doni adalah: Karena merupakan efek biologis bukan efek patologis, bisa teratasi dengan berjalannya waktu.

8. Lama waktu yang diperlukan agar kembali normal lagi : Tergantung pada adaptasi rongga mulut.

9. Apakah pemasangan protesa dengan pengeluaran saliva yang berlebihan merupakan homeostasis?Ya, karena saliva berguna untuk memudahkan adaptasi rongga mulut terhadap pemakaian gigi palsu.

Page 4: cairan rongga mulut

IV. SKEMATIKA

V. LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi saliva2. Mahasiswa mampu menjelaskan Aspek fisiologis saliva3. Mahasiswa mampu menjelaskan Aspek biokimia saliva4. Mahasiswa mampu menjelaskan Mekanisme sekresi saliva5. Mahasiswa mampu menjelaskan Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva6. Mahasiswa mampu menjelaskan Mikroflora normal dalam rongga mulut7. Mahasiswa mampu menjelaskan Peran saliva sebagai sistem imun

Page 5: cairan rongga mulut

VII. SHARING INFORMATION

1. Definisi saliva

Suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran

sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral.

2. Aspek fisiologi salivaMelarutkan makanan secara kimiawiMelembabkan & melunakkan makanan sehingga mudah ditelanMemberi kelembaban pada bibir & lidahSebagai zat antibodiAmilase pada saliva dapat menguraikan zat tepung menjadi polisakarida & maltosaSebagai bufer:menjaga kestabilan pH, disini bikarbonat sangat berperan dengan meningkatkan laju alir salivaPembersih mekanik Memberikan pelumasan pada gigi & lidah sehingga memudahkan dalam bicaraMerangsang taste buds untuk kemampuan pengecapJumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuhPerbaikan penyembuhan luka & regenerasi epitel

3. Aspek biokimia salivaa) Meliputi komponen organik & anorganik, namun kadar tersebut masih terhitung

rendah dibandingkan dengan serum karna pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak : Na, K,(sebagai kation) Cl, Bikarbonat (sebagai anion).

b) Komponen organik : protein berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vit.C, beberapa asam amino, lisosom, laktat, & beberapa hormon seperti testosteron & kortisol.

c) Saliva juga mengandung gas O2,CO2, DAN N2, saliva juga mengandung imunoglobin seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg.

d) Lisozim :menghancurkan dinding bakterie) Laktoferin : mengikat zat besif) Protein kaya prolin : memproteksi gigi

Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein utama:1. Serosa : mengandung ptyalin, enzim untuk mencerna serat.

Page 6: cairan rongga mulut

2. Mukosa : mengandung mucin, glikoprotein yang melumbrikasi makan & memproteksi mukosa oral.

Pada malam hari sekresi saliva dari kelenjar parotis 0%, submandibula 70%, & sublingualis 30%.Saliva disekresikan oleh:1. Kelenjar Mayor

Kel. Parotis : tipe sekret serus murni, mengandung ptialin untuk mencerna serat.Terletak di bag. Bawah telinga dibelakang ramus mandibula. Duktus bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapan M2 atas, saluran keluar utama (duktus interlobaris) disebut duktus stenson terdiri atas epitel berlapis semu.

Kel. Submandibularis : tipe sekret seromukosTerletak di sebelah dalam korpus mandibula & mempunyai duktus ekskretoris(ductus wharton) yang bermuara pada dasar RM pada frenulum lidah,di belakang gigi seri bawah mengandung musin untuk terjadi pelumasan & perlindungan, musin mengandung IgA untuk menghadang bakteri 7 virus.

Kelenjar sublingualis : Tipe sekret mukoserus, terletak pada dasar RM, di bawah mukosa & mempunyai saluran keluar yang disebut ductus rivinus, bermuara pada dasar RM di belakang muara ductus Wharton pada frenulum lidah.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel:a) Unit sekretori

Terdiri dari sel-sel asinar, duktus interkalaris, d. Striata, & main secretory ductus. Sel-sel ini bertanggung jawab besar untuk sekresi dan modifikasi saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada sekresi saliva, setidaknya pada kel.minor.

b) Unit non sekretoriTerdiri dari myoepitel sel dan sel saraf.

2. Kelenjar Minor, diantaranya: Kel. Labialis Kel. Palatina Kel. Bucalis Kel. Lingualis

4. Mekanisme sekresi saliva1. Tahap asinus

Sel asinus menyekresi sekresi primer yang mengandung ptialin dan atau musin, larutan ion dengan konsentrasi yang tidak jauh berbeda dari yang disekresikan dalam CES khusus

2. Saat sekresi primer mengalir ke ductus terjadi 2 proses transpor aktif utama yang mengubah komponen saliva, diantaranya:

Page 7: cairan rongga mulut

1. Tahap pertamaa. Natrium direabsorbsi di semua ductus salivarius.b. Kalium disekresi untuk pengganti Natrium, hal ini menyebabkan Na saliva

berkurang dan K bertambah.c. Konsentrasi Cl menurun.

2. Tahap keduaHCO3 disekresikan oleh epitel ductus ke lumen ductus.

Mekanisme sekresi saliva secara umum :Kel. Endokrin menghasilkan Nor adrenalin, kemudian nor adrenalin ini merangsang membran sel (cAMP),cAMP menggiatkan protein kinase sehingga merangsang terjadinya fosforilasi kinase, ini menyebabkan terjadinya fosforilasi mikrofilamen, yang merangsang mikrofilamen untuk berkontraksi sehingga granula sekresi keluar, kemudian granula ini diangkut ke membran plasma secara eksositosis,lalu ke lumen dan kemudian lanjut ke duktus, di duktus inilah bentuk sekret(mukus/serus) ditentukan, barulah disekresikan ke rongga mulut.

Sekresi saliva berada di bawah kontrol saraf. Rangsangan pada:1. Saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius superior menyebabkan sekresi air

liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan bahan organik rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada kelenjar yang disebabkan pelepasan VIP(vasoactive intestine polipeptide). Polipeptide ini adalah co-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis pasca ganglion.

2. Saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi & sekresi sedikit saliva yang kaya akan bahan organik dari kenjar submandibularis.

5. Faktor yang mempengaruhi sekresi salivaPenyebab kekurangan saliva: Gejala mulut kering Rasa takut dan tekanan batin Perubahan hormonal Perubahan tekanan oleh protesa gigi

Penyebab kelebihan saliva: Erupsi pada anak-anak muda,disebabkan oleh hormonal dan neural Penderita psikotik Pemakaian protesa gigi Kerja samping obat-obatan

Selain itu faktor yang mempengaruhi saliva:1. Rangsangan: perbedaan rangsangan akan menimbulkan perbedaan laju alir saliva.

Page 8: cairan rongga mulut

2. Tidur (sekresi parotis tidak ada,sedangkan submandibularis sedikit).3. Musim: laju alir parotis tertinggi pada musim dingin dan akan menurun pada

musim panas dan naik lagi secara gradual.4. Posisi tubuh : berdiri 100%,duduk 69%, dan bersandar 25% laju alir parotis.5. Perokok : laju alir orang perokok lebih besar daripada tidak perokok.6. Cahaya : laju alir di tempat terang lebih besar.7. Umur : pada anak & remaja laju alir saliva meningkat & menurun ketika sudah

tua.8. Mekanis: benda halus menyebabkan salivasi nyata dan benda kasar kurang

menyebabkan salivasi & kadang menghambat salivasi.9. Psikis : bila mencium / memikirkan makanan yang disukai menyebabkan

pengeluaran saliva lebih banyak.10. Kimiawi : rasa asam merangsang sekresi saliva 8-20x dari kecepatan biasa.11. Respon thd reflek lambung&usus bag. Atas khususnya saat menelan makanan tp

sakit/saat mual. Saliva yg meningkat membantu menghilangkan rasa sakit dengan cara mengencerkan zat iritan.

12. Suplai darah ke kelenjarKarena setiap sekresi tubuh butuh nutrisi yang cukup, suplai darah menurun, berarti nutrisi menurun,sehingga sekresi saliva jg menurun, dan sebaliknya.

6. Mikroflora cairan rongga mulut1. Aerobik

Gram +cooci: streptococcus spp, staphylococcus spp Eikenella spp Gram – kokus (neisseria sp) Gram+ batang (corynebacterium sp) Gram – batang (haemophilus sp) Tidak terdiferensiasi

2. Anaerobik Gram + kokus: streptococcis sp, poptostreptococcus sp Gram – kokus (veillonela sp) Gram + batang : eubacterium sp, lactobacillus sp, actinomyces sp, actinomyces sp,

clostridis sp, Gram – batang

Efek menguntungkan mikroflora normal:1. Mencegah penyakit infeksi tertentu akibat antagonisme bakteri.2. Stimulasi respon imun inang.3. Mempengaruhi pergantian & maturasi sel inang.4. Menyediakan sebagian nutrisi tertentu yang dibutuhkan inang.

Page 9: cairan rongga mulut

Efek merugikan dari mikroflora normal:1. Sebagai sumber infeksi endogen.2. Predisposisi inang terhadap patogen eksogen TTT.3. Inang menjadi sensitif terhadap antigen bakteri.

Mikroflora normal menetap dalam tubuh manusia di posisi semestinya tanpa adanya keadaan abnormal, contohnya streptococcus viridans : mikroflora pada saluran pernafasan atas.

7. Peran saliva sebagai sistem imunCara kerja Ig:• Mengikat diri pada antigen spesifik dinding sel bakteri• Bakteri dibuat menjadi tidak berbahaya• Dengan pengikatan komponen dari sistem komplemen yang dilakukan IgG dan IgM• IgA memfiksasi sistem komplemen

Sistem imun saliva terbagi atas:1. Enzimatik2. Non enzimatik

Saliva sebagai antibakteri IgA menghambat melekatnya bakteri/ proses kimiawi bakteri seperti menghambat

glikolisis, pembentukan matriks, glukan sel. Hipoti osianat(OSCN), menghambat pertumbuhan bakteri melalui proses oksidasi

gugus tiol protein bakteri. Lisozim: aksi hidrolitik pada dinding sel bakteri sehingga sel bakteri lisis. Laktoferin: menghambat proliferasi bakteri. Konsentrasi IgA yang tertinggi pada stimulasi minimal seperti di saat tidur, pengaruh

melindung justru akan paling tinggi. Sehingga dengan IgA yang banyak ,gigi akan resistensi terhadap karies.

Laktoferin: menghambat proliferasi bakteri. Konsentrasi IgA yang tertinggi pada stimulasi minimal seperti di saat tidur, pengaruh

melindung justru akan paling tinggi. Sehingga dengan IgA yang banyak ,gigi akan resistensi terhadap karies.

Page 10: cairan rongga mulut

LAPORAN TUTORIAL BLOK 5 MODUL 4CAIRAN RONGGA MULUT

SKENARIO “KARENA GIGI PALSU”

KELOMPOK 1TUTOR : drg. Harfindo Nismal

Ketua : Adrian Triandhika B. (0810342014)Sekretaris 1 : Redila Irine (0810342035)Sekretaris 2 : Dwi Shindy Herfani (0810342044)Anggota : Amalia Pratiwi Putri (0810342002)

Ericowanafri (0810342053)Haria Fitri (0810342019)Lusi Asrina (0810342042)Nesa Perdana Putri (0810342021)Varel Yunosa (0810342047)Yolla Pandu Asta (0810342046)Yona Ladyventini (0810342028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN 2008/2009