CA Nasopharing

6
Ca Nasofaring Ca Nasofaring • Tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring : = 3 : 1 Umur rata-rata = 40 – 50 th ETIOLOGI Virus Epstein Barr (EBV) Bahan karsinogenik Iritasi menahun Ras Faktor sosial KLASIFIKASI A.Histopatologi: WHO tipe 1, 2 , dan 3 B.Lokalisasi: Fossa Rosenmülleri, sekitar tuba Eustachii, dinding belakang nasofaring, atap nasofaring

description

tht

Transcript of CA Nasopharing

  • Ca NasofaringTumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring : = 3 : 1 Umur rata-rata = 40 50 th

    ETIOLOGIVirus Epstein Barr (EBV)Bahan karsinogenikIritasi menahunRasFaktor sosial

    KLASIFIKASIHistopatologi: WHO tipe 1, 2 , dan 3Lokalisasi: Fossa Rosenmlleri, sekitar tuba Eustachii, dinding belakang nasofaring, atap nasofaring

  • Bentuk dan cara tumbuh: Ulseratif, Eksofitik, Endofitik

    DIAGNOSIS Anamnesis dan Gejala KlinisGejala dini:Telinga: mendenging/grebek2 (tinitus), pendengaran menurun, otalgiHidung: pilek lama, ingus/dahak campur darah, buntu hidungGejala lanjut:Ekspansif: Ke depan : menutup koane, terjadi buntu hidung Ke bawah : mendesak palatum, terjadi bombans palatum moleInfiltratif: Ke atas, lewat foramen laserum ke endokranium (sindroma petrosfenoidal) sakit kepala parese N. VI (m. rektus lateralis) strabismus, diplopi parese N. V & cabang2nya trigeminal neuralgi parese N. III, IV ptosis & oftalmoplegi parese N. IX, X, XI, XII Ke samping, lewat spatium parafaring (sindroma parotidean)parese N. IX, X parese palatum mole, faring, laringparese N. XII deviasi lidah, ggn menelan

  • Metastasis:Melalui aliran getah bening (limfogen) kgb servikalis profunda laterokranialis (letak: kaudal dari ujung mastoid, dorsal dari angulus mandibula dan medial dari m. sternokleidomastoideus) (Merupakan keluhan utama pdrt datang berobat ke dokter 65-85%)Melalui aliran darah (hematogen) ke hati, tulang, ginjal, limpa

    Pemeriksaan FisikInspeksi luar : wajah, mata, rongga mulut, leher.Pemeriksaan THT: Otoskopi, RA, RP, Faringoskopi dan laringoskopiPemeriksaan PenunjangBiopsi nasofaring PAPemeriksaan Radiologis 1. Foto Skull (AP, lateral,dasar tengkorak, Waters) 2. CT-scan (daerah nasofaring) 3. Foto Thoraks (PA) 4. Bone scintigraphy

  • Klasifikasi TNMT menggambarkan keadaan tumor primer, besar, dan perluasannyaT1 : Tumor terbatas pada nasofaringT2 : Tumor meluas ke orofaring dan / fossa nasalT2a : Tanpa perluasan ke parafaringT2b : dengan perluasan ke parafaringT3 : Invasi ke struktur tulang dan / sinus paranasalT4 : Tumor meluas ke intrakranial dan / mengenai saraf otak, fossa infratemporal, hipofaring / orbita

    N menggambarkan keadaan limfe regional N0 : Tidak ada pembesaran kelenjar N1 : Ada pembesaran kelenjar ipsilateral < 6 cm N2 : Ada pembesaran kelenjar bilateral < 6 cm N3 : Pembesaran kelenjar > 6 cm atau ekstensi ke supraklavikular

    M menggambarkan metastasis jauh M0 : Tidak ada metastasis jauh M1 : Terdapat metasatsis jauh

  • Berdasarkan TNM tersebut di atas, stadium penyakit dapat ditentukan : Stadium I: T1, N0, M0 Stadium II A: T2a, N0, M0 Stadium II B: T1,N1,M0;T2a,N1,M0 atau T2b,N0-1,M0 Stadium III: T1-2, N2, M0 atau T3, N0-2, M0 Stadium IV A: T4, N0-2, M0 Stadium IV B: Tiap T, N3, M0 Stadium IV C: Tiap T, Tiap N, M1

    TATALAKSANARadiasi sensitif utk tumor anaplastikSitostatika

  • TERIMA KASIH