BURSA - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2669/b63db8e9_Des17-AstrindoPacific...... PT...

1

Transcript of BURSA - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2669/b63db8e9_Des17-AstrindoPacific...... PT...

Page 1: BURSA - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2669/b63db8e9_Des17-AstrindoPacific...... PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) ma- ... arus jual akibat sentimen global. Alhasil, banyak

2BURSA

Kontan Jumat, 27 April 2018

JAKARTA. Tekanan terhadap In-deks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlanjut. Aksi jual yang masif mewarnai transaksi bursa sejak lima hari terakhir. IHSG pun jatuh ke level teren-dahnya sepanjang tahun ini di level 5.909,19.

Nilai kapitalisasi pasar (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah turun Rp 375 triliun sejak awal tahun ini. Saat ini, ni-lai kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.566 triliun. Komposisi sa-ham-saham emiten yang meng-huni 10 kapitalisasi pasar terbe-sar juga bergeser.

Sejak akhir tahun 2017 lalu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) ma-sih memimpin sebagai perusaha-an dengan kapitalisasi pasar ter-besar. Kala itu, nilai HMSP setara dengan Rp 550,18 triliun. Namun, kemarin nilai market cap HMSP hanya Rp 425 triliun. Angka ini turun 22,75% dibandingkan posisi akhir tahun 2017 lalu. HMSP pun menempati posisi kedua dari ja-jaran top market cap.

Kini, posisi pertama ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang memimpin puncak market cap dengan nilai Rp 521 triliun. Selain HMSP, nilai market cap emiten konsumer lainnya, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Gudang Ga-ram Tbk (GGRM), juga turun cu-kup dalam.

Franky Riyandi Rivan, Analis Kresna Sekuritas, mengatakan, sentimen domestik yang kurang kuat tidak bisa membendung arus jual akibat sentimen global. Alhasil, banyak saham keping biru yang tertekan.

Di antara saham-saham big caps yang ada, sektor barang konsumsi masih menjadi soro-tan. Kinerja keuangan HMSP dan UNVR memang tengah tertekan. Sehingga, penurunan saham ke-duanya sejalan dengan kinerja perusahaan.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, mengata-kan, nilai market cap turun se-iring profi t taking investor. An-jloknya saham big cap juga tak lepas dari penguatan dollar AS. Alhasil, beberapa emiten yang memiliki utang dollar AS bakal menanggung beban bunga pin-jaman lebih tinggi.

Penurunan nilai kapitalisasi pasar di sektor barang konsumsi juga disebabkan kenaikan bahan baku. Hal ini mengakibatkan laba bruto perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum-nya. "Dalam tiga bulan terakhir, bahan baku meningkat dipenga-ruhi oleh dollar AS yang menguat,” ujar Bertoni, Kamis (26/4).

Suku bunga

Saham sektor perbankan juga terjerembab ke zona merah.

Franky menilai, pada tahun lalu perbankan banyak mengandal-kan pendapatan dari kredit. Se-bab masih memasuki era suku bunga rendah. "Tapi tahun ini berbeda. Kami ekspektasi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga 25 basis poin," kata dia.

Bila intervensi BI terealisasi, maka ada kecenderungan penda-patan dari kredit akan berkurang signifi kan (lihat halaman 3).

Di sisi lain, Franky masih meli-hat sektor perbankan overweight. Di sektor ini, dia masih mereko-

mendasikan buy BBRI dengan target harga Rp 4.435 per saham dan buy BBNI dengan target har-ga Rp 10.975. Lalu, di luar sektor bank, Franky merekomendasi-kan buy saham ASII dengan tar-get harga 9.100 per saham.

Bertoni mengatakan, saat ini IHSG telah masuk dalam tren pelemahan. Sementara itu, dollar AS masih akan menguat terhadap beberapa mata uang Asia.

Hal itu akibat dari tingginya tensi kecemasan pasar dalam menanti keputusan The Fed me-naikkan suku bunga maupun yi-eld obligasi AS. Secara langsung, hal tersebut akan memberatkan emiten-emiten yang memiliki utang obligasi, sehingga menam-bah berat biaya jaminan.

Karena masih banyak tekanan, saat ini, Bertoni menyarankan sebaiknya investor menyimpan dana kas hingga risiko pasar ber-kurang. ■

KINERJA EMITEN■

Kuartal I, INDY Kantongi Pendapatan US$ 809,03 JutaJAKARTA. Kinerja PT Indika Energy Tbk (INDY) pada kuartal I-2018 moncer. INDY mengantongi pendapatan se-besar US$ 809,03 juta, melam-bung 264% dibandingkan pe-riode yang sama tahun lalu sebesar US$ 222,53 juta.

Laba bersih INDY juga naik 164,47% menjadi US$ 58,37 juta. Selain disokong memba-iknya harga batubara, kinerja INDY juga tak lepas dari ke-putusan perusahaan ini me-nambah kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Ki-deco menyumbang pendapat-an hingga US$ 527,8 juta, atau setara 65,2% dari total penda-patan INDY.

Sementara itu, pendapatan dari PT Petrosea Tbk (PTRO) mencapai US$ 68,9 juta atau berkontribusi 8,5% terhadap total pendapatan. Lalu, penda-patan lainnya berasal dari In-dika Resources sebesar US$ 126 juta dan Tripatra sekitar US$ 60,3 juta.

Sebagai catatan, INDY mer-ampungkan akuisisi Kideco pada Desember 2017. INDY membeli 45% tambahan sa-ham Kideco senilai US$ 677,5 juta. Sehingga, kini INDY mengempit 91% saham Kideco.

Akuisisi Kideco juga berhasil membu-at INDY membukukan

laba bersih sejak akhir tahun 2017 lalu. Padahal selama em-pat tahun berturut-turut, INDY terus mengalami kerugian.

Dengan kinerja yang mulai biru, INDY akhirnya bisa membagikan dividen sebesar US$ 40 juta ke pemegang sa-ham. Nilai itu setara dengan 42,3% dari laba inti tahun 2017 senilai US$ 94,5 juta. "Tahun 2017 jadi titik balik bagi INDY. Kinerja ini diperoleh karena melakukan perampingan bia-

ya dan membaiknya harga batubara," ujar Arsjad Rasjid, Direktur Utama INDY, usai RUPS, Kamis (26/4).

Arsjad menambahkan, tahun ini INDY akan berupaya men-dorong diversifi kasi bisnis, sa-lah satunya ke bisnis penyim-panan bahan bakar. Belum lama ini, INDY melakukan in-vestasi senilai US$ 108 juta untuk membangun terminal produk bahan bakar di Kari-angau, Kalimantan Timur.

INDY juga meneken kon-trak dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia untuk membangun dan mengopera-sikan fasilitas penyimpanan dan pengiriman produk bahan bakar selama 20 tahun.

Selain bisnis penyimpanan bahan bakar, INDY juga mem-pelajari potensi bisnis non-batubara lainnya, seperti bis-nis energi terbarukan

Dian Sari Pertiwi

Rp 375 Triliun Terbang Keluar dari IHSG

Aksi jual investor membuat kapitalisasi pasar sejumlah emiten anjlok

Dede Suprayitno

Kenaikan dollar AS

menekan kinerja

sejumlah emiten

berkapitalisasi

pasar besar.

Proyeksi IHSG

Membuka Peluang ReboundJAKARTA. Indeks Harga Saham Ga-bungan (IHSG) kembali mengalami penurunan dalam kemarin, Kamis (26/5). Indeks terjun 170 poin atau se-tara 2,81% ke level 5.909,20.

Lanjar Nafi , analis Reliance Sekuri-tas, menjelaskan, tekanan tersebut tak lepas dari sikap konservatif Bank In-donesia (BI) tentang suku bunga sejak bulan lalu pasca naiknya Fed fund rate. "Akibatnya, terjadi outfl ow yang terus menerus terasa hingga saat ini sebesar Rp 32,96 triliun sejak awal ta-hun," ujar Lanjar, kemarin.

Tambah lagi, yield obligasi AS tenor 10 tahun naik menembus 3% dan dol-lar Amerika Serikat (AS) menguat. Alhasil, terjadi sell of obligasi Indone-sia terbesar dalam dua minggu.

Tapi, tekanan itu secara teknikal justru membuat indeks tertahan pada level 5.900 yang merupakan level tar-get support koreksi FR 161.8%. "Se-

hingga indikasi rebound cukup kuat," imbuh Lanjar.

Dia memprediksi, pada hari ini IHSG akan bergerak dengan rentang 5.880–6.000. Secara fundamental, pergerak-an indeks selanjutnya akan dipengaru-hi oleh sikap investor yang fokus pada statement BI dalam penyesuaian kebi-jakan moneter dan kelanjutan inter-vensi jika dibutuhkan guna menahan permintaan dollar AS.

Hendri Widiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas memprediksi, indeks pada perdagangan akhir pekan ini akan bergerak kembali turun dengan rentang pergerakan 5.879–5.967. Indeks telah membentuk pola candle bearish continuation. "Indeks terkon-fi rmasi kembali melanjutkan tren pe-lemahan jangka menengahnya," pung-kas Hendri.

Dityasa Hanin Forddanta

Top GainersTop Losers

Disclaimer: Prediksi 10 analis disajikan berdasarkan kondisi pasar saham pada saat prediksi ini dibuat. KONTAN dan para analis tidak bertanggungjawab atas segala risiko yang timbul akibat penggunaan prediksi ini.

Bullish-Bearish

Prediksi IHSG 10 Analis (27 April 2018)

Nama Institusi Naik Turun Support Resistance

Hans Kwee Investa Saran Mandiri ✔ 5.870 6.000

Bertoni Rio Anugerah Sekuritas Indonesia

✔ 5.841 5.965

Nafan Aji Binaartha Parama Sekuritas ✔ 6.034 6.159

Achmad Yaki BCA Sekuritas ✔ 5.840 5.998

Juan Harahap Artha Sekuritas ✔ 5.856 5.974

Parningotan Julio Yuanta Sekuritas ✔ 5.831 5.948

Aditya Perdana Semesta Indovest Sekuritas ✔ 5.880 5.970

Hendri Widiantoro Erdikha Elit Sekuritas ✔ 5.879 5.967

Lanjar Nafi Reliance Sekuritas ✔ 5.900 6.000

William Surya Indosurya Bersinar ✔ 5.888 6.123

Total / Nilai median 5.875 6.986

Sumber: BEI, 26 April 2018

JECC -20,00%

MTSM -17,90%

BIMA -17,65%

SSTM 25,00%

OASA 24,55%

MREI 21,94%

Hot Money di Saham

Tanggal Net Buy Net Sell

20-04-2018 - 219,03

23-04-2018 - 1.022,93

24-04-2018 - 659,42

25-04-2018 - 1.958,20

26-04-2018 - 1.305,65

Total - 5.165,23(dalam Rp miliar) Sumber: Bloomberg

RUPST PGAS

KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Komisaris Utama Perusahaan Gas Negara (PGAS) terpilih IGN Wiratmaja Puja (kiri) dan Direktur Utama PGAS Jobi Triananda Hasjim (kedua kiri) bersama Komisaris dan direksi lainnya hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (26/4). Salah satu keputusan RUPST yaitu mengangkat IGN Wiratmaja sebagai Komisaris Utama menggantikan Harry Sampurno.

31.000

30.500

30.000

29.500

Hang Seng

3.600

3.580

3.560

3.540

STI

Perubahan : -0,80%

Nikkei 225

22.400

22.200

22.000

21.800Perubahan : 0,58%

KOSPI

2.500

2.480

2.460

2.440

Perubahan : -0,42%

6.500

6.000

5.500

5.000

IHSG SSEC Index

Perubahan : -1,36%

3.150

3.100

3.050

3.000

Taiex

Perubahan : -4,40%

11.500

11.000

10.500

10.000

Sensex

Perubahan : 0,83%

34.800

34.600

34.400

33.200

Pergerakan Indeks Bursa Saham di Asia Periode 19 - 26 April 2018

Perubahan : -2,28% Perubahan : -7,03%

Sumber: Bloomberg

22.191,1819 Apr '18

2.486,10819 Apr '18 2.475,64

26 Apr '18 3.570,0226 Apr '18

3.598,7319 Apr '18

6.355,9019 Apr '18

5.909,2026 Apr '18

3.117,3819 Apr '18

3.075,0326 Apr '18

10.971,2219 Apr '18 34.427,29

19 Apr '18

34.713,6026 Apr '18

10.488,5826 Apr '18

30.708,4419 Apr '18

22.319,6126 Apr '18

30.007,6826 Apr '18

pusdok
Typewritten Text
27 April 2018, Kontan | Hal. 2