ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna...

31
13 Pendahuluan Tembakau adalah salah satu hasil pertanian di Indonesia. Tembakau dan industri yang menyertainya yaitu industri rokok telah berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan rokok telah menjelma menjadi perusahaan raksasa di Indonesia. Dari sisi Pedagang, industri rokok memberikan kontribusi besar terutama dalam peningkatan pendapatan para pedagang dalam berbagai ukuran usaha seperti pedagang eceran dan grosir. Hal ini meningkatkan kesejahteraan para pedagang rokok sebagai komoditas yang memiliki pangsa pasar luas. Selain itu, pergerakan kegiatan ekonomi suatu daerah khususnya jual beli, semakin meningkat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan daerah secara keseluruhan. Selain hal di atas manfaat dari industri rokok adalah mempengaruhi lingkungan ekonominya. Manfaat Industri rokok bagi lingkungan ekonominya, yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, mendorong pergerakan perekonomian suatu daerah dan memberikan kontribusi pendapatan melalui bea cukai rokok. Tetapi perusahaan rokok sendiri menimbulkan bahaya yang cukup besar bagi pengguna maupun lingkungan perusahaan yang dapat membuat pekerja rentan terkena berbagai macam penyakit akibat zat-zat berbahaya yang terdapat dalam rokok. Para perokok di Indonesia semakin hari semakin bertambah karena tingginya pergaulan yang membuat para remaja mencoba dan akhirnya kecanduan merokok. Banyak sekali beredar merek rokok di Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan rokok ini berusaha menutupi kesalahan akan bahaya rokok dengan menyelengarakan beberapa kegiatan, diantaranya seperti Djarum Superrokok ini merupakan brand rokok yang sering mensponsori acara-acara olahraga, seperti Liga Djarum. Selanjutnya yaitu Gudang Garam, rokok ini terkenal dengan iklannya yang fenomenal, contohnya PRIA PUNYA SELERA. Kemudian Lucky Strike merupakan sebuah merek rokok ternama di dunia yang diproduksi oleh British American Tobacco. Merek rokok ini menjadi sponsor utama tim

Transcript of ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna...

Page 1: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

13

Pendahuluan

Tembakau adalah salah satu hasil pertanian di Indonesia. Tembakau dan industri yang

menyertainya yaitu industri rokok telah berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan rokok

telah menjelma menjadi perusahaan raksasa di Indonesia. Dari sisi Pedagang, industri rokok

memberikan kontribusi besar terutama dalam peningkatan pendapatan para pedagang dalam

berbagai ukuran usaha seperti pedagang eceran dan grosir. Hal ini meningkatkan

kesejahteraan para pedagang rokok sebagai komoditas yang memiliki pangsa pasar luas.

Selain itu, pergerakan kegiatan ekonomi suatu daerah khususnya jual beli, semakin meningkat

dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan daerah secara keseluruhan. Selain hal di atas

manfaat dari industri rokok adalah mempengaruhi lingkungan ekonominya. Manfaat Industri

rokok bagi lingkungan ekonominya, yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sekitar, mendorong pergerakan perekonomian suatu daerah dan memberikan kontribusi

pendapatan melalui bea cukai rokok. Tetapi perusahaan rokok sendiri menimbulkan bahaya

yang cukup besar bagi pengguna maupun lingkungan perusahaan yang dapat membuat

pekerja rentan terkena berbagai macam penyakit akibat zat-zat berbahaya yang terdapat

dalam rokok. Para perokok di Indonesia semakin hari semakin bertambah karena tingginya

pergaulan yang membuat para remaja mencoba dan akhirnya kecanduan merokok.

Banyak sekali beredar merek rokok di Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan

rokok ini berusaha menutupi kesalahan akan bahaya rokok dengan menyelengarakan

beberapa kegiatan, diantaranya seperti Djarum Superrokok ini merupakan brand rokok yang

sering mensponsori acara-acara olahraga, seperti Liga Djarum. Selanjutnya yaitu Gudang

Garam, rokok ini terkenal dengan iklannya yang fenomenal, contohnya PRIA PUNYA

SELERA. Kemudian Lucky Strike merupakan sebuah merek rokok ternama di dunia yang

diproduksi oleh British American Tobacco. Merek rokok ini menjadi sponsor utama tim

Page 2: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

14

British American Racing dari tahun 1999 hingga 2005 dan Honda F1 pada tahun 2006. Dan

yang terakhir yaitu Marlboro, Marlboro merupakan perusahaan rokok yang diproduksi oleh

Phillip Morris. Dalam olahraga balap, perusahaan ini mensponsori Ferrari dan Ducati

(unikgaul.com).

Dari berbagai merek rokok tersebut hanya ada beberapa perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Perusahan-perusahaan yang terdaftar di BEI adalah GGRM (Gudang

Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International

Investama Tbk).

Saat ini hampir semua perusahaan rokok melakukan aksi Corporate Social

Responsibility (CSR) melalui kegiatan beasiswa, olahraga atau pun pendidikan. Tapi praktisi

CSR mengungkapkan tidak ada CSR dari industri rokok dan itu hanya untuk mencari muka

dan pencitraan saja. Corporate Social Responsibility sebagai suatu bentuk tanggung jawab

sosial peusahaan kini semakin diterima luas oleh masyarakat walaupun bentuknya berbeda-

beda pada tiap-tiap perusahaan. Pada intinya CSR sangat beragam, tergantung dengan

kebijakan yang akan dipilih oleh perusahaan. Untuk perusahaan rokok sendiri

melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan rokok berpartisipasi aktif berupa

pelatihan, pembangunan fasilitas daerah, pendidikan masyarakat dan berbagai bentuk lainnya,

meningkatkan pergerakkan kegiatan ekonomi suatu daerah. Peningkatan pegerakan ekonomi

suatu daerah secara umum juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Manfaat

diadakannya kegiatan CSR yang bermacam-macam diupayakan untuk meningkatkan

penjualan, dimana pengungkapan CSR yang lebih luas setidaknya memberikan informasi

kepada publik tentang kepedulian perusahaan terhadapa masalah sosial yang ada. Hal ini pada

akhirnya dapat meningkatkan daya jual produk sebagai manfaat lanjutan dari kepercayaan

dan simpati masyarakat terhadap perusahaan, dengan adanya peningkatan penjualan juga

Page 3: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

15

akan mendorong peningkatan Return On Sales (Husnan, 2013). Kontribusi industri rokok

pada pertumbuhan ekonomi nasional tercermin pada penerimaan negara yang meningkat tiap

tahun.

Penelitian terdahulu telah mencoba untuk mengungkapkan bahwa penerapan CSR

dipercaya dapat memberi manfaat bagi para stakeholder sekaligus memberi manfaat bagi

perusahaan, dan implementasi CSR yang baik akan memberikan makna keuntungan jangka

panjang yang diyakini bahwa implementasi CSR akan lebih baik dan menguntungkan

(Manurung, 2012 ). Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan

berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua

pihak (true win-win solution) konsumen mendapat produk unggul yang ramah lingkungan,

produsen pun mendapat profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan

masyarakat secara tidak langsung (Achmad , 2007 : 13-14 dalam Handjaja 2012).

Meskipun penelitian ini merupakan replikasi, namun terdapat perbedaan dari

penilitian sekarang dengan penelitian terdahulu mengenai sampel dan variabel dependen

dalam penelitian. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Manurung (2012) mengenai

analisis penerapan corporate social responsibility pada PT Perkebunan Nusantara IV- Medan,

memilih PT Perkebunan Nusantara IV- Medan sebagai sampel penelitian sedangkan

penelitian sekarang menganalisis perusahaan rokok, pemilihan perusahaan rokok sebagai

sampel penelitian karena perusahaan tersebut lebih banyak mempunyai manfaat terhadap

lingkungan perusahaan khususnya bagi para pekerja, dan pendapatan negara, sehingga CSR

dibutuhkan untuk menciptakan brand image bagi perusahaan. Periode analisis dilakukan dari

tahun 2011 sampai 2012 dengan menambahkan variabel ROS sebagai bentuk pengukuran

kinerja perusahaan akibat penerapan CSR pada Bursa Efek Indonesia (BEI) .

Page 4: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

16

Penelitian ini akan menganalisis profitabilitas berdasarkan nilai penjualan sehingga

dapat mencapai efektifitas perusahaan yang baik. Dimana profitabilitas dilihat berdasarkan

kemampuan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan. Dengan

demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis

profitabilitas ini.

Persoalan Penelitian

Dari latar belakang diatas adapun persoalan penelitian dari penelitian ini adalah

“Analisis penerapan corporate social responsibility dan manfaatnya bagi kinerja perusahaan

rokok pada perusahaan rokok yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012”

Tujuan Penelitian

Dari persoalan penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah “ untuk

mengetahui analisis penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan manfaatnya bagi

kinerja penjualan pada Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

periode 2011-2012”.

Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti , penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

“ Analisis penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan manfaatnya bagi

kinerja penjualan pada Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada periode 2011-2012”.

2. Bagi perusahaan, dapat memberikan kontribusi positif mengenai “Analisis penerapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dan manfaatnya bagi kinerja penjualan pada

Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-

2012”

Page 5: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

17

LANDASAN TEORI

Teori Legitimasi

Menurut teori ini suatu perusahaan beroperasi dengan ijin dari masyarakat, dimana

ijin ini dapat ditarik jika masyarakan menilai bahwa perusahaan tidak melakukan hal-hal yang

diwajibkan kepadanya. Dalam konteks ini CSR dipandang sebagai suatu kewajiban yang

disetujui antara perusahaan dengan masyarakat. Namun harus diingat bahwa ijin tersebut

tidaklah tetap sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari perusahaan bergantung

pada bagaimana perusahaaan secara terus menerus berevolusi dan beradaptasi terhadap

perubahan keinginan dan tuntutan dari masyarakat ( Walden dan Schwartz (1997) dalam

Bramono (2008)).

Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategi bagi perusahaan dalam rangka

mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat dijadikan sebagai wahana untuk

mengonstruksikan strategi perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri

dalam lingkungan masyarakat yang semakin maju.

Praktek Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk

menyelaraskan diri dengan norma masyarakat. Dengan adanya pengungkapan Corporate

Social Responsibility yang baik, maka diharapkan perusahaan akan mendapat legitimasi dari

masyarakat sehingga dapat meningkatkan kinerja yang bertujuan untuk pencapaian

keuntungan perusahaan.

Corporate Social Responsibility

Tindakan perusahaan yang bertujuan pada kebersamaan organisasi dan masyarakat

dalam mendapatkan keuntungan kemudian menjadi konsep CSR. Dengan kata lain CSR

adalah pengaturan praktek manajemen yang memastikan perusahaan untuk memaksimalkan

Page 6: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

18

manfaat positif dalam operasinya pada masyarakat (Jamali dan Mirhsak (2006) dalam

Ajilaksana (2011)).

Dalam penelitian ini tanggung jawab sosial diukur melalui variabel pengukuran

independen yaitu index pengungkapan sosial dan ROS. Pengukuran terhadap variabel-

variabel tersebut dilakukan menggunakan data sekunder berupa laporan keungan perusahaan

denga melihat optimasi biaya sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

lingkungan sekitar.

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan sebagai penentu ukuran-ukuran tertentu yang dapat

mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja

keuangan perlu dikaitkan antara perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban (Ermayanti,

2009 dalam Husnan, 2013). Penilaian kinerja keuangan adalah salah satu cara yang dilakukan

oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya kepada para pemiliki perusahaan.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah

dengan menggunakan rasio likuiditas seperti Return On Sales (ROS).

ROS (Return on Sales)

Return On Sales adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai penjualan yang

tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan pajak. Menurut Munawir

(1997) ROS diduga mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait

langsung dengan objek perataan penghasilan.ROS yang rendah menandakan penjualan yang

terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat

penjualan yang tertentu.

Page 7: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

19

Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan rokok di

Indonesia

Corporate Social Responsibility merupakan isu yang berkembang baik di dalam

negeri maupun luar negeri. Hal ini sama juga terjadi di Indonesia, banyak perusahaan yang

gencar menerapkan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada lingkungan dan

masyarakat sekitar. Termasuk bagi perusahaan rokok, dimana perusahaan ini merupakan

perusahaan yang menghasilkan produk yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Terlebih

lagi setelah adanya fatwa MUI (Majelis Ulamah Indonesia) pada tahun 2010 yang

menyatakan bahwa merokok itu haram.

Dengan adanya fatwa MUI kegiatan CSR semakin ditingkatkan sebagai upaya

reputation driven atau upaya meningkatkan citra perusahaan dimata konsumen. Perusahaan

rokok mewujudkan aksi CSR berupa pemberian beasiswa, sumbangan bagi kegiatan

keagamaan, dan sponsor kegiatan-kegiatan olah raga di Indonesia.

Dengan adanya penerapan CSR yang dilakukan perusahaan untuk masyarakat akan

memberikan manfaat bagi masyarakat dan perusahaan. Dengan bantuan-bantuan yang

diberikan oleh perusahaan, masyarakat akan merasa bahwa taraf hidup mereka meningkat dan

kesejahteraan mereka terjamin. Sedangkan perusahaan akan mengalami peningkatan citra

perusahaan.

Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Rokok Bermanfaat Pada

Peningkatan Return On Sales (ROS)

Perusahaan rokok merupakan perusahaan yang memproduksi produk konsumsi yang

dinilai sangat membahayakan kesehatan konsumennya. Sehingga banyak pihak yang

berusaha untuk membatasi konsumsi rokok oleh masyarakat, seperti halnya upaya yang

dilakukan oleh pemerintah dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2010

Page 8: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

20

tentang Larangan Merokok. Organisasi keagamaan Majelis Ulama Indonesia pun juga ikut

berperan dengan mengeluarkan Fatwa MUI pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa

merokok adalah haram.

Seperti yang dinyatakan oleh Medo (2010), setelah diterbitkannya Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2010 dan Fatwa MUI 2010, loyalitas konsumen rokok mulai berkurang, hal

ini ditandai oleh penjualan produk rokok yang menurun pada tahun 2011 menjadi 248,4

miliar batang dari tahun sebelumnya yaitu 264 miliar batang. Sehingga perusahaan terdorong

untuk melakukan aksi-aksi sosial yang lebih banyak untuk meningkatkan citra baiknya dimata

konsumen. Perusahaan rokok menjadi semakin gencar dalam melakukan kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat serta kegiatan-kegiatan pemberian

bantuan bagi masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kembali loyalitas konsumen.

Dengan adanya kegiatan CSR yang semakin banyak dan beragam yang dilakukan oleh

perusahaan rokok, masyarakat menjadi kembali melihat sisi baik dari perusahaan rokok.

Masyarakat menjadi kembali bersimpati atas kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh

perusahaan rokok, dengan terus ditingkatkannya aksi CSR citra baik perusahaan dimata

masyarakat menjadi lebih meningkat. Oleh karena adanya brand image yang baik, maka

penjualan rokok akan semakin meningkat. Bahkan adanya Undang-Undang Larangan

Merokok dan Fatwa MUI, diabaikan oleh para pecandu rokok.

Ariningsih (2011) menyatakan bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR)

yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik (mendukung bisnis inti perusahaan) akan

menambah nilai bagi perusahaan sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu

timbulnya loyalitas merek. Sehingga CSR yang dilakukan dapat menjaga atau meningkatkan

daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk atau citra perusahaan. Dengan

Page 9: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

21

demikian kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan dapat mendorong penjualan yang

dilakukan perusahaan karena telah memiliki citra baik dimata konsumen.

Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Return on Sales

(ROS) dimana pengungkapan CSR yang lebih luas setidaknya memberikan informasi kepada

publik tentang kepedulian perusahaan terhadap masalah sosial yang ada. Hal ini pada

akhirnya dapat meningkatkan daya jual produk sebagai manfaat lanjutan dari kepercayaan

dan simpati masyarakat terhadap perusahaan (Tsoutsoura (2004) dalam Husnan (2013)).

Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Rokok Bermanfaat Pada

Peningkatan Penjualan

Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilakukan untuk karyawan, lingkungan dan masyarakat atas kegiatan bisnis

yang dilakukan perusahaan. Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan

akan memberikan manfaat terhadap penjualan produk perusahaan dan tercipta brand image

yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR mendapatkan manfaat, salah satunya

adalah terciptanya peningkatan penjualan karena reputasi perusahaan yang dinilai baik serta

bertanggung jawab (Kotler dan Lee,2005 dalam Christiawan dan Leki, 2013). Reputasi

perusahaan yang baik karena adanya kegiatan CSR dapat dijadikan jaminan bagi pelanggan

untuk menilai kualitas produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Andreson (1994)

dalam Christiawan dan Leki (2013) menyatakan bahwa reputasi perusahaan akan

menstimulasi terjadinya pembelian ulang oleh pelanggan. Hal ini membuat penjualan rokok

dapat meningkat yang akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan yang juga akan

mendorong meningkatnya nilai ROS.

Page 10: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

22

METODE PENELITIAN

Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari data

akuntansi yang berupa data laporan keuangan, dan data laporan tahunan perusahaan yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id pada tahun 2011

dan 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode 2011-2012.

Teknik dalam pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik

pemilihan sampel non acak / purposive sampling, menurut Uma (2004) teknik purposive

sampling merupakan teknik pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang

dianggap mempunyai sangkutpaut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. Pada penelitian ini sampel yang diambil dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan rokok yang terdaftar dalam BEI 2011-2012

b. Menyediakan laporan keuangan tahunan yang lengkap pada tahun 2011-2012

c. Memiliki data yang lengkap tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Dalam penelitian ini dipilih industri rokok sebagai sample penelitian, dan perusahaan

rokok yang memenuhi tiga kriteria yang telah ditentukan akan disajikan dalam table satu.

Tabel 1

Daftar Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

1 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk RMBA

2 PT GUDANG GARAM Tbk GGRM

3 PT HM SAMPOERNA Tbk HMSP

Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah

Page 11: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

23

Dalam tabel satu dapat diketahui bahwa hanya terdapat tiga perusahaan yang

memenuhi kriteria, yaitu PT. Bentoel Internasional Investama. Tbk (RMBA), PT. Gudang

Garam. Tbk (GGRM) dan PT. HM Sampoerna. Tbk (HMSP).

Pengukuran variabel

a. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara

sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan

interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum

(Darwin, 2004 dalam Marina, 2007). Dalam penelitian ini variabel CSR akan diukur dengan

cara menghitung secara manual item-item yang di ungkapkan oleh masing-masing

perusahaan. Selanjutnya skor dari keseluruhan item dijumlahkan untuk memperoleh

keseluruhan skor untuk setiap perusahaan dan akan dibandingkan pengungkapan masing-

masing item pada tahun 2011 dan 2012. Item-item pengungkapan CSR yang digunakan

sebagai acuan adalah 78 item pengungkapan yang pernah digunakan oleh Sri Rahayu (2010).

b. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan diartikan sebagai penetuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat

mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja

keuangan perlu dihubungkan antara perusahaan dengan pusat pertanggung jawaban

(Ermayanti, 2009 dalam Husnan, 2013). Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat

dilakukan dengan penilaian analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar

untuk menilai dan manganalisis prestasi operasi perusahaan (Husnan,2013). Dalam penelitian

ini, kinerja keuangan perusahaan akan diwakili dengan rasio Return On Sales (ROS) yang

dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu.

Page 12: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

24

ROS (Return on sales)

ROS menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada

tingkat penjualan tertentu.ROS yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk

tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu.

Menurut Hanafi (1995) dalam Husnan (2013) rumus perhitungan Return On Sales

dengan adalah :

ROS = Laba Bersih

Penjualan

Return On Sales yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. ROS yang rendah menandakan penjualan yang

rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan

tertentu, atau kombinasi dari hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan

ketidakefisienan manajemen.

Metode Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif stastistik dan

deskriptif kualitatif. Deskriptif stastistik digunakan untuk mengetahui deskripsi data yang

dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi.

Sedangkan deskriptif kualitatif mengambarkan dan menjabarkan secara jelas permasalahan

yang ada pada obyek yang diteliti dengan menggunakan cara berfikir deduktif yang pada

akhirnya akan dilakukan perbandingan dengan teori-teori yang berhubungan (Manurung,

2012). Penelitian ini meringkaskan berbagai kondisi, dan situasi atau berbagai variabel yang

timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian berdasarkan apa yang terjadi.

Page 13: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

25

HASIL dan PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi data yang dilihat dari nilai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi. Berdasarkan analisis

stastistik deskriptif di peroleh gambar perusahaan sebagai berikut :

Tabel 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maxsimum Mean

ROS 6 -0.03 0.15 0.08

Valid N ( listwise ) 6

Sumber Hasil Penelitian data diolah

Dari tabel dua dapat diketahui jumlah responden ( N ) adalah 6 perusahaan. Variabel

ROS memiliki nilai minimun sebesar (-0,03) yang berarti ada perusahaan yang memiliki

ROS terendah sebesar ( -0,03 ) yaitu PT. Bentoel, yang menggambarkan bahwa PT. Bentoel

sedang mengalami kerugian penjualan. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,15 yang

berati nilai ROS tertinggi sebesar 0,15 dimiliki oleh perusahaan H.M Sampoerna, Nilai rata-

rata dari variabel ROS sebesar 0,08. Perusahaan H.M Sampoerna memiliki nilai ROS paling

tinggi karena selama tahun 2011 sampai 2012 jumlah penjualan yang dialami perusahaan

mengalami kenaikan.

H.M Sampoerna memiliki ROS yang tinggi karena adanya pencapain penjualan yang

tinggi, dengan adanya penjualan yang tinggi maka laba yang diperoleh PT. H.M Sampoerna

juga mengalami kenaikan .

Selanjutnya item pengungkapan CSR yang dilakukan oleh seluruh perusahaan

dijelaskan melalui tabel tiga.

Page 14: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

26

Tabel 3

Pengungkapan Item CSR

Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah.

Dalam tabel tiga dapat diketahui bahwa pada item lingkungan perusahaan minimal

mengungkapkan dua sub item dan paling banyak mengungkapkan enam sub item untuk item

lingkungan. Sedangkan untuk item energi, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain-lain

tenaga kerja semuanya memiliki nilai minimum pengungkapan nol dan maksimum

pengungkapan nol. Yang artinya tidak ada perusahaan yang melakukan pengungkapan untuk

ketiga item tersebut. Sedangkan item produk, memiliki nilai minimum nol dan nilai

maksimum tiga, yang artinya perusahaan paling banyak melakukan pengungkapan tiga sub

item untuk item produk. Item keterlibatan masyarakat dapat diketahui bahwa perusahaan

melakukan pengungkapan minimal empat sub item dan maksimal tiga belas sub item yang

ada untuk item-item keterlibatan masyarakat, seperti penanggulangan bencana alam,

pemberian bantuan alat pertanian, memberikan bantuan pembangunan hunian sementara,

pemberian beasiswa pada anak-anak disekitar perusahaan dan bantuan pelayanan kesehatan

masyarakat. Dan untuk item umum, dapat diketahui bahwa nilai minimum untuk

pengungkapan item umum adalah nol dan memiliki nilai maksimum pengungkapan empat,

yang artinya perusahaan paling banyak mengungkapkan empat sub item dari item umum.

ITEM

Pengungkapan CSR

Jumlah

Minimum Maksimum

Lingkungan 2 6

Energi 0 0

Kesehatan dan Keselamatan Kerja 0 0

Lain-Lain Tenaga Kerja 0 0

Produk 0 3

Keterlibatan Masyarakat 4 13

Umum 0 4

Page 15: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

27

Kemudian untuk dapat melihat besarnya nilai ROS tahun 2011 masing-masing

perusahaan, akan secara jelas digambarkan dalam tabel empat.

Page 16: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

28

Tabel 4

Data Penjualan, Laba Setelah Pajak, ROS, Biaya Bahan Baku, Pita Cukai dan PPN

Tahun 2011-2012

Sumber: Hasil Penelitian. Data diolah.

N

O

NAMA

PERUSAH

AAN

PENJUALAN

( Dalam Jutaan Rupiah )

LABA SESUDAH

PAJAK ( Dalam Jutaan

Rupiah )

ROS

SELIS

IH

ROS

Biaya Bahan Baku

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pita Cukai dan PPN

(Dalam Jutaan Rupiah)

2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 HMSP 52.856.708 66.626.123 8.064.426 9.945.296 0,15 0,14 -1% 9.649.174 11.954.147 20.894.914 28.281.449

2 GGRM 41.884.352 49.028.696 4.958.102 4.068.711 0,11 0,08 -3% 7.582.831 10.065.293 22.323.435 26.066.869

3 RMBK 10.070.175 9.850.010 305.997 (323.351.) 0,03 -0,03 -6% 1.924.914 2.402.323 6.163.984 5.791.483

Page 17: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

29

Dapat diketahui bahwa penjualan mengalami peningkatan, tetapi laba setelah pajak

cenderung mengalami penurunan, hal ini terjadi akibat dari adanya biaya produksi yang

meningkat. Peningkatan biaya produksi disebabkan oleh adanya harga bahan baku seperti

tembakau dan cengkih yang meningkat dan adanya kenaikan harga pita cukai dan PPN,

seperti yang tertuang dalam Peraturan Kementrian Keuangan Republik Indonesia Nomor

167/PMK.011/ 2011 harga pita cukai rokok meningkat antara 15%-16% dimana peningkatan

terjadi untuk jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan I dengan tarif Rp 355 per batang

dan untuk jenis Sigeret Kretek Tangan golongan II dan golongan III dengan tariff Rp 75,

sementara pada Peraturan Kementrian Keuangan Republik Indonesia Nomor

179/PMK.011/2012 harga pita cukai rokok rata-rata meningkat sebesar 8,5% dimana

peningkatan terjadi untuk jenis Sigaret Kretek Mesin Golongan I dengan tarif menjadi Rp 375

per batang, dan untuk jenis Tembakau Iris (TIS), Klobot (KLB), Kelembak Menyan (KLM),

Cerutu (CRT) dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) dinaikkan Rp 1 sampai Rp

4 per batang/ gram.

Selain itu, dalam menjalankan kegiatan bisnisnya perusahaan memiliki kewajiban

terhadap masyarakat. Kewajiban terhadap masyarakat dilakukan untuk menunjang

kelangsungan hidup perusahaan untuk jangka panjang. Kewajiban terhadap masyarakat dapat

dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dan kegiatan-kegiatan sosial yang

berhubungan dengan masyarakat.

Dari tabel empat dapat diketahui bahwa perusahaan Sampoerna (HMSP) pada tahun

2011 dapat melakukan penjualan sebesar Rp 52,8 triliun dan memperoleh laba setelah pajak

sebesar Rp 8 triliun dan besarnya nilai ROS adalah 0,15. Sedangkan pada tahun 2012 HM

Sampoerna dapat melakukan penjualan sebesar Rp 66,6 triliun dan memperoleh laba sebesar

Rp 9.9 triliun dan besarnya nilai ROS adalah 0,14. Sedangkan untuk Gudang Garam

Page 18: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

30

(GGRM) besarnya penjualan pada tahun 2011 adalah Rp 4,8 triliun dengan laba setelah pajak

sebesar Rp 4,9 triliun dan besarnya nilai ROS adalah 0,11. Selanjutnya, pada tahun 2012

Gudang Garam (GGRM) dapat mencapai penjualan sebesar Rp 49 triliun dengan laba

sebesar Rp 4 triliun dan besarnya nilai ROS adalah 0,11. Untuk perusahaan Bentoel (RMBK)

penjualan yang dicapai pada tahun 2011 sebesar Rp 10 triliun dengan laba sebesar Rp 305,9

milyar dan nilai ROS sebesar 0,03. Sedangkan pada tahun 2012 perusahaan Bentoel (RMBK)

penjualan yang dapat dicapai sebesar Rp 9.8 triliun dengan kerugian setelah pajak sebesar

Rp 323,3 milyar dan nilai ROS sebesar -0,03. Yang berarti semakin kecil nilai ROS suatu

perusahaan maka jumlah penjualan yang dicapai terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu.

Pada table empat juga dapat diketahui Perusahaan Sampoerna mengalami penurunan

ROS sebesar 1% ditahun 2012. Hal ini terjadi meskipun terdapat peningkatan penjualan dari

tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu sebesar Rp 52,8 triliun ditahun 2011 meningkat menjadi

Rp 66,6 triliun pada tahun 2012. Namun juga diikuti dengan adanya kenaikan harga pokok

penjualan sebesar Rp 37,6 triliun di tahun 2011 meningkat menjadi Rp 48,1 triliun pada

tahun 2012, yang terjadi akibat adanya peningkatan beban produksi, pembelian pita cukai,

dan pembelian barang dagangan. Selain itu, pada tahun 2012 PT. HM Sampoerna juga

mengalami kerugian aktuarial atas imbalan pasca kerja, yang sebelumnya tidak terjadi pada

tahun 2011. Perusahaan Gudang Garam mengalami penurunan ROS sebesar 3 % ditahun

2012, meskipun pada tahun 2012 PT. Gudang Garam mengalami peningkatan penjualan dari

tahun 2011 sebesar Rp 41,8 triliun meningkat menjadi Rp 49 triliun pada tahun 2012. Akan

tetapi pada tahun 2012 PT. Gudang Garam juga mengalami peningkatan harga pokok

penjualan sebesar Rp 31,7 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 39,8 triliun pada tahun 2012,

yang terjadi akibat adanya peningkatan pembelian bahan baku, pembelian pita cukai dan ppn

rokok. Sedangkan Perusahaan Bentoel mengalami penurunan ROS sebesar 6% pada tahun

Page 19: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

31

2012. Sebagai akibat dari adanya penurunan penjualan dari Rp 10 triliun rupiah pada tahun

2011 menjadi Rp 9,8 triliun pada tahun 2012, yang juga diakibatkan karena adanya

peningkatan harga pokok penjualan sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 8,1

triliun pada tahun 2012 yang terjadi karena peningkatan pembelian bahan baku dan pita cukai

serta ppn rokok.

Penurunan ROS yang dialami oleh seluruh perusahaan terjadi akibat adanya

peningkatan harga pokok penjualan yang tinggi, yang besarnya melebihi peningkatan

penjualan. Seluruh perusahaan mengalami peningkatan harga pokok penjualan dikarenakan

pada tahun 2012 terjadi kenaikan harga bahan baku yaitu cengkih yang harganya meningkat

hampir empat kali lipat, harga tembakau meningkat berkisar antara lima persen sampai

sepuluh persen, serta adanya kenaikan pita cukai dan serta ppn rokok (Annual Repport

Gudang Garam, 2012).

Selain adanya peningkatan harga pokok penjualan, khususnya PT. Bentoel.Tbk juga

mengalami penurunan volume penjualan, peningkatan tarif cukai, koreksi harga saham, dan

kelanjutan investasi dalam rencana jangka panjang, sehingga mempengaruhi laba yang

diperoleh perusahaan pada tahun 2012 (Annual Report Bentoel International Investama,

2012).

Page 20: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

32

Tabel 5

Pengungkapan aksi CSR dan Penjualan Pada Perusahaan Rokok

No ITEM

RMBK HMSP GGRM

CSR PENJUALAN

(Dalam Jutaan Rupiah) CSR

PENJUALAN

(Dalam Jutaan Rupiah) CSR

PENJUALAN

(Dalam Jutaan Rupiah)

2011 2011 2012 2011 2011 2012 2011 2011 2012

1 LINGKUNGAN 2

10.070.175 9.850.010

6

52.856.708 66.626.123

2

41.884.352 49.028.696

2 ENERGI 0 0 0

3 KESEHATAN dan

KESELAMATAN

KERJA

0 0 0

4 LAIN-LAIN TENAGA

KERJA 0 0 0

5 PRODUK 0 0 0

6 KETERLIBATAN

MASYARAKAT 5 9 8

7 UMUM 0 0 4

Sumber: Hasil Penelitian. Data Diolah

Page 21: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

33

Berdasarkan tabel lima perusahaan rokok banyak melakukan aksi CSR dalam bidang

Keterlibatan masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan atas kegiatan

bisnis yang dilakukan, dengan cara membantu masyarakat dengan memberikan bantuan-

bantuan langsung pada masyarakat. Item keterlibatan masyarakat yang dilakukan cukup

tinggi, hal ini dilakukan untuk dapat menarik simpati masyarakat dan untuk terus menjaga

eksistensi perusahaan rokok ditengah maraknya kampanye-kampanye mengenai bahaya

merokok bagi kesehatan. Dengan adanya perhatian dan simpati dari masyarakat karena

adanya kegiatan CSR maka citra baik perusahaan akan terus terjaga sehingga loyalitas

konsumen juga akan terjaga bahkan dengan adanya kegiatan CSR dapat menarik konsumen

baru dalam industri rokok.

Dari tabel lima juga dapat diketahui bahwa perusahaan yang banyak melakukan

kegiatan CSR juga dapat mengalami pencapaian penjualan yang tinggi, seperti yang terjadi

pada PT. HM. Sampoerna, dimana perusahaan tersebut melakukan 15 aksi kegiatan CSR pada

tahun 2011 dan penjualan yang dapat dicapai pada tahun yang sama adalah 52.856.708 juta

rupiah dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 66.626.123juta rupiah. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan adanya kegiatan CSR yang beragam dapat membantu meningkatkan penjualan

perusahaan.

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan corporate

social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan penjualan

perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kolter dan Lee (2005)

dalam Christiawan dan Leki (2013), yang menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan

kegiatan CSR mendapatkan manfaat, salah satunya adalah peningkatan penjualan karena

reputasi perusahaan yang dinilai baik dan bertanggungjawab. Masyarakat menjadi bersimpati

Page 22: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

34

atas kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, bersamaan dengan itu masyarakat juga

mulai menganal produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan rokok. Akibat citra baik

perusahaan rokok di mata masyarakat membuat masyarakat terdorong untuk membeli produk

rokok yang ditawrkan perusahaan, sehingga dapat membuat penjualan perusahaan mengalami

peningkatan.

Akan tetapi, meskipun dapat membatu peningkatan penjualan, kegiatan CSR tidak

dapat secara langsung memberikan manfaat dalam peningkatan ROS. Karena peningkatan

penjualan yang tidak diikuti oleh adanya peningkatan laba, hal ini terjadi akibat adanya

kenaikan biaya bahan baku seperti cengkih dan tembakau, kenaikan harga pita cukai dan

PPN. Penelitian yang dilakukan oleh Ariningsih (2011) juga menyatakan bahwa CSR yang

dilakukan dengan baik akan berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan, namun

membutuhkan waktu yang panjang supaya terbentu reputasi positif perusahaan. Adanya fatwa

MUI mengenai merokok itu haram juga tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat penjualan

rokok oleh perusahaan. Selain itu, untuk jangka pendek kegiatan CSR yang dilakukan justru

akan menjadi beban bagi perusahaan sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

semakin meningkat. Oleh sebab itu besarnya ROS perusahaan nilainya kecil, karena

penjualan yang tinggi juga diikuti dengan kenaikan biaya seperti halnya dengan kenaikan

harga pita cukai rokok dan bahan baku seperti cengkih dan tembakau sehingga laba yang

dihasilkan tidak mengalami peningkatan yang signifikan bahkan mengalami penurunan.

Page 23: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

35

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan Corporate

Social Responsibility yang diterapkan oleh perusahaan rokok yang terdaftar di BEI tahun

2011-2012 merupakan wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan atas aktivitas bisnis

perusahaan. Selain itu, CSR juga dapat memberikan manfaat pada peningkatan penjualan

karena perusahaan telah memiliki citra baik dimata konsumen dan telah dianggap

bertanggungjawab. Penerapan CSR pada perusahaan rokok diposisikan sebagai salah satu

strategi keunggulan kompetitif dibandingkan dengan kompetitor lain selain itu, CSR

diterapkan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu penilaian indeks CSRDI berkisar antara 0

dan 1, sehingga penelitian ini tidak memberi rincian informasi tentang kualitas pengungkapan

yang disajikan oleh masing-masing perusahaan, sehingga terdapat unsur subyektivitas dalam

menentukan indeks pengungkapan, karena tidak adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan

standar dan acuan, sehingga penentuan indeks dapat berbeda antar peneliti. Penelitian

selanjutnya diharapkan menggunakan atau menambah variabel lain untuk menemukan suatu

model atau metode standar pengukuran CSR yang lain seperti dengan menggunakan metode

Opportunity Cost Approach, Survey Techniques, Outlay Cost maupun dengan menggunakan

metode lain yang dapat mendukung penelitian selanjutnya.

Page 24: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

36

Daftar Pustaka

Ajilaksana, I Dewa Ketut Yudyadana.2011.Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR )

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Semarang.Universitas Diponegoro

Ariningsih, Endah Pri.2011.Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility

(CSR) Pada Pembentukan Brand Equity. Purworejo.Universitas Muhamadiyah

Purworejo

Bramono, Eduardus. 2008. Tanggung Jawab Sosial dan Profitabilitas Perusahaan. Jakarta.

Universitas Indonesia

Christiawan dan Leki.2013.Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap

Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2011.Semarang.Universitas Kristen Petra

Fitri.2008.Pengaruh Variabel-Variabel Corporate Reputation Terhadap Corporate

Performance.Jakarta.Universitas Negeri

Handjaja, Gabriela.2012. Analisis PenerapanCorporate Social Responsibility ( CSR ) di

Perusahaan Multilevel Marketing PT.Harmoni Dinamika

Indonesia.Surabaya.Universitas Surabaya

Husnan, Ahmad.2013.Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR disclosure )

Terhadap Kinerja Keuangan. Semarang.Universitas Diponegoro

http://health.detik.com/read/2012/05/22/183218/1922151/763/aksi-csr-rokok-hanya-untuk-

cari-muka, November 2013

http://hukum.kompasiana.com/2013/02/20/produsen-rokok-vs-pp-no-109-tahun-2012-

535410.html, November 2013

http://komunitaskretek.or.id/forum/showthread.php?tid=158, November 2013

http://mazda4education.wordpress.com/2011/07/03/fenomena-csr-dalam-industri-rokok/

http://rahadiandimas.staff.uns.ac.id/, November 2013

http://www.unikgaul.com/2012/09/7-merk-rokok-paling-laris-di-indonesia.html, November

2013

Kurnianto, Eko Adhy.2011.Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan.Semarang.Universitas Diponegoro

Lageranna,Akmal.2012. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social

Responsibility/CSR) Pada Perusahaan Industri Rokok. Makasar.Universitas

Hasanuddin

Page 25: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

37

Manurung, Dwi Endah Mira.2012. Analisis PenerapanCorporate Social Responsibility

(CSR)pada PT. Perkebunan Nusantara IV- Medan. Jakarta.Universitas Indonesia

Marina, Anna. 2007.Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Dalam Praktek di Perusahaan

Go Public di Indonesia. Surabaya. Universitas Muhammadiyah Surabaya

Medo, A. Rodes.2010. Manfaat Fatwa MUI dan Muhammadiyah Terhadap Perekonomian

Indonesia.Jakarta.

Peraturan Kementrian Keuangan Republik Indonesia Nomor 167/PMK.011/2011

_________________________________________ Nomor 179/ PMK.011/2012

Rahayu,Sri.2010.Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan CSR dan GCG tahun 2010.Semarang. Universitas Diponegoro

Resturiyani,Novi.2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Kinerja

Keuangan. Bandung.Universitas Pasundan

Retno, Reny Dyah dan Priantinah, Denies,2012.Pengaruh Good Corporate Governace Dan

Pengungkapan Corporet Social Responsibility Terhadap Nilai. Perusahaan

Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta

Yaparto, Marissa, Frisko K.Dianne, dan Eriandani Rizky.2013.Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010-2011. Surabaya .Universitas Surabaya

Page 26: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

38

LAMPIRAN

Page 27: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

39

Kategori

LINGKUNGAN

1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk

pengurangan polusi

2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi

atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi

3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi.

4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam,

misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.

5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air, dan

kertas.

6. Penggunaan material daur ulang.

7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan.

8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.

9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.

10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.

11. Pengolahan limbah

12. Mempelajarai manfaat lingkungan untuk memonitor manfaat lingkungan perusahaan.

13. Perlindungan lingkungan hidup.

ENERGI

1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.

2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.

3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.

Page 28: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

40

4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.

5. Peningkatan efisiensi energi dari produk.

6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.

7. Kebijakan energi perusahaan.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.

2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental

3. Statistik kecelakaan kerja.

4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.

5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.

6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.

7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.

8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja.

LAIN-LAIN TENAGA KERJA

1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat

2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial.

3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan

4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat

5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja

6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan

7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja

8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri

atau yang telah membuat kesalahan

Page 29: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

41

9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan

10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi

11. Presentase gaji untuk pensiun

12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan

13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan

14. Tingkatan managerial yang ada

15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan

16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka

17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja

18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut

19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja

20. Rencana pembagian keuntungan lain

21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan

&motivasi kerja

22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan perusahaan

23. Laporan tenaga kerja yang terpisah

24. Hubungan perusahaan dengan serikat buruh

25. Gangguan dan aksi tenaga kerja

26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan

27. Kondisi kerja secara umum

28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja

29. Statistik perputaran tenaga kerja

PRODUK

Page 30: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

42

1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya

2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk

3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk

4. Produk memenuhi standar keselamatan

5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen

6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan

7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk

8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan

9. Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan

10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (misalnya ISO

9000)

KETERLIBATAN MASYARAKAT

1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat,

pendidikan & seni

2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar

3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat

4. Membantu riset medis

5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni

6. Membiayai program beasiswa

7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat

8. Sponsor kampanye nasional

9. Mendukung pengembangan industri lokal

UMUM

Page 31: ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL ......GGRM (Gudang Garam Tbk), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), RMBA (Bentoel International Investama Tbk). Saat ini hampir semua perusahaan

43

1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial

perusahaan kepada masyarakat

2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang

disebutkan di atas