Bumdes Sergai 2015 - Final
-
Upload
abdul-lathif-hamdy -
Category
Documents
-
view
72 -
download
38
description
Transcript of Bumdes Sergai 2015 - Final
BUMDES Sebagai Penggerak Perekenomian di Desa
By ZULIA RIFDA DAULAY
Pelatihan Pengembangan Badan Usaha Ekonomi Masyarakat Kab. Serdang Bedagai 2015
DASAR HUKUM
BUMDESA
UU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa No. 6 Tahun 2014
PP Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN
Permendagri NO .39 tahun 2010 tentang BUMDES
Permendesa Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDesa
PERDA / PERBUP ???????????????????
INTERVENSI DESA
Proses kemandirian1
2
34
5
6
Penggalian potensi desaPerencanaan terpadu
Peningkatan pendapatan
Kesejahteraan warga
Mengenal kebutuhandan masalah
• Sebagai penyediaan pelayanan publik. • Mendorong pembangunan ekonomi desa • Peningkatan kapasitas pemerintah desa menuju
kemandirian.
1. Kenapa perlu BUMDes ?
Mengapa Perlu KELEMBAGAAN BUMDes ?– Memungkinkan keterlibatan / partisipasi masyarakat
dalam pembangunan desa– Penciptaan peluang usaha desa untuk peningkatan PAD– Penciptaan lapangan pekerjaan– Mengatasi kemiskinan dan pengangguran di tingkat lokal
STRUKTUR ORGANISASI BUMDESA
KOMISARIS / KADES
KEPALA UNIT USAHA
KEPALA UNIT USAHA
KEPALA UNIT USAHA
SEKRETARIS BENDAHARA
DIREKTUR
PENGAWAS/ BPD
TUJUAN BUMDES ada empat :
Meningkatkan Pengelolaan potensi desa
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Meningkatkan Perekonomian
Desa
Meningkatkan Pendapatan asli
Desa
Menjadi tulang punggung
pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi desa
PERANAN BUMDes
• MENDORONG PRAKARSA MASYARAKAT DESA UTK MENGEMBANGKAN POTENSI DESANYA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN KEWENANGAN DESA
Sebagai INSTRUMEN PENGUATAN
OTONOMI DESA
• MENDORONG KESEMPATAN BERUSAHA DI DESA DAN PENINGKATAN PENDAPATAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
Sebagai INSTRUMEN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGUATAN KEGIATAN BUMDESDilaksanakan secara bersama antar para pelaku :* Masyarakat Desa* Pemerintah Desa* Dunia Usaha* Pemerintah dan Pemda
Strategi Penguatan* Berbasis pada potensi dan kebutuhan desa* Memperhatikan daya dukung dan rencana tata ruang wilayah* Mengembangkan usaha-usaha kerjasama antar desa dan menguatkan produksi lokal* Memberikan rasa aman bagi kegiatan investasi
Pemdes, Pemda dan Pemerintah dapat memfasilitasi, melalui :* Penyusunan rencana pengembangan perekonomian desa* Mengembangkan dan menguatkan keuangan desa dengan pendirian BUMDES* Kebijakan dan anggaran * Pelatihan bagi aparat maupun masyarakat desa* Penguatan kelembagaan desa / masyarakat desa* Fasilitasi akses modal , kerjasama dan pasar
Pengembangan BUMDES diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan lembaga ekonomi desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa yang antara lain meliputi :1. Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat;2. Sumber Daya Desa yang belum di manfa’atkan secara
optimal;3. SDM yang mampu mengelola perekonomian
masyarakat desa ;4. Adanya unit usaha ekonomi di desa yang potensi
dikembangkan
PERMODALAN
1. Pemerintah Desa2. Tabungan Masyarakat
3. Bantuan Pemerintah, Pemrov,
Pemkab.4. Pinjaman Modal5. Penyertaan Modal pihak lain
atau kerjasama dengan pihak
lain dengan cara bagi hasil/keuntungan
BUMDes sebagai wadah penataan Perekonomian desa
USAHA DESA :Kegiatan ekonomi riil di desa
Simpan pinjam
Pasar Desa
Lumbung Desa
Air Minum
Kerajinan rmh tg
pertanianWarung desa
Mendorong USAHA MIKROPERDESAAN
OTODES
HUBUNGAN KERJA:• Bentuk Kerjasama: Kemitraan• Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis).
SISTEM PENGELOLAAN
PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:• Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.)• Pemerintahan Desa.
PENGELOLA USAHA:• Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.
BENTUK BADAN USAHA:• USAHA DESA (UD) dengan prinsip:
• member-base : kebersamaan (saling menolong)• self-help : mandiri
WILAYAH KERJA : Desa dan Antar Desa
Sistem PENGELOLAAN
FILOSOFI EKONOMI BAYI
• Persiapan BUMDesa Usaha Desa.• Bayi BUMDesa harus “ DISUSUI” dengan regulasi
( proteksi, pendampingan atau lainnya ??? )Tahap I• Pengelolaan : dilatih Cara Berdiri dan
mampu Berjalan ( mampu mengelola secara mandiri )
Tahap II• Pengawasan untuk Monitoring dan Evaluasi
( MONEV ) simultan Pemberdayaan & Pendampingan : pengembangan “ inisiatif kreatif “Tahap III
Tahap IV KEMANDIRIAN DAN KEBERDAYAAN mampu bertanggungjawab
KAJIAN LAPANG• Pembentukan Modal = Melalui Penyertaan Modal dari
Penyisihan ADD dan menghimpun Dana dari Masyarakat atau Embrio Usaha Desa.
• Masyarakat Apatis = Pemdes harus Pro-Aktif
• Belum Terintegrasi dengan Potensi Desa = perlu dilakukan Pendataan Usaha Produktif Misalkan Pasar Desa, Usaha Air, dll.
• Model Pengelolaan BUMDES agar tidak seperti kasus Koperasi ( KUD ) = Tata kelola Profesional & efektif Pengawasan Masyarakat.
• Payung Hukum = Diupayakan ada Perda tentang BUMDES-dan Desa perlu Perdes.
BUMDES sebagai penggerak perekonomian masyarakat pedesaan
Pembangunan pedesaan pada dasarnya merupakan suatu strategi memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi golongan miskin melalui pemerataan pendapatan dan adanya perbaikan kelembagaan ( Juara 1985 ). Aspek kelembagaan sangat penting terutama dilihat dari segi ekonomi pedesaan. Dikatakan bahwa aspek kelembagaan merupakan syarat pokok yang diperlukan agar struktur pembangunan dipedesaan dikatakan maju.
Fungsi-fungsi dari pokok lembaga adalah :a. Pengatur pola hubungan kerja antara para pelaku
ekonomi pedesaan, baik antara kelompok – kelompok anggota komunitas maupun komunitas lainnya.
b. Menghimpun kekuatan untuk memobilisasi sumber daya secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan dan perbaikan ekonomi.
c. Pengatur arus informasi pembangunan.d. Permusyawaratan pembangunan sosial ekonomi
pedesaan.e. Memberikan pedoman umum kepada warga komunitas
tentang pola aktivitas sosial ekonomi yang lebih baik.
PERSIAPAN PENDIRIAN BUMDes
• Peran Pemerintah, Pemprov, Pemkab sangat menentukan terhadap pendirian BUMDes. Hal ini mengingat BUMDes merupakan lembaga ekonomi baru yang belum dikenal dan belum pernah beroperasi.
• Pemerintah harus memfasilitasi dan mendorong masyarakat mendirikan BUMDes melalui sosialisasi.
• Dana stimulan dari Pemerintah, Pemprov, Pemkab akan menjadi faktor pendorong pendirian BUMDes.
• BUMDes memerlukan intervensi Pemerintah, Pemprov, Pemkab karena masih pada tahap awal pembelajaran.
KELANGSUNGAN HIDUP BUMDes
• Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat bergantung pada kemampuannya memenuhi kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu. Artinya, BUMDes diharapkan dapat menjadi pemasok utama kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi di bidang jasa, perdagangan, dan manufaktur (produksi).
• BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil produksi masyarakat desa (home industri, industri mikro) ke pasar (lokal atau antar desa).
• BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport dana bagi kebutuhan usaha produktif masyarakat.
11 agenda YANG KITA PERLUKAN SEGERA:
1. Memahami potensi dan kapasitas desa (kluster) yang menjadi faktor kendala dan pendukung utama dalam menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat desa.
2. Memahami karakteristik pola perilaku sosial (social behaviour) masyarakat desa dalam melaksanakan kegiatan ekonomi produktif desa.
3. Memahami kebutuhan masyarakat desa terhadap BUMDes yang sesuai dengan karakteristik potensi, kapasitas, dan masyarakat desa dalam memandirikan ekonomi desa.
4. Memahami tatacara pengelolaan BUMDes yang sesuai dengan kondisi lokal masyarakat desa.
5. Menyusun desain model pendirian dan pengelolaan BUMDes, serta sosialisasi, pelatihan, dan pendampingannya.
11 agenda YANG KITA PERLUKAN SEGERA:
6. Mendiseminasikan potensi dan kapasitas desa yang menjadi faktor kendala dan pendukung utama dalam menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat desa;
7. Mendiskusikan karakteristik pola perilaku sosial (social behaviour) masyarakat desa dalam melaksanakan kegiatan ekonomi produktif desa;
8. Mendiskusikan kebutuhan dan keinginan masyarakat desa berkenaan dengan pendirian dan pengelolaan BUMDes;
9. Mensepakati tentang bentuk struktur organisasi BUMDes yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat desa;
10. Mensepakati bentuk “legal drafting” di tingkat kabupaten ;
11. Menyusun PEDOMAN sebagai rujukan mendirikan dan mengelola BUMDes.
Keberadaan BUMDES secara umum akan dapat memacu perkembangan dan menggerakkan roda perekonomian pedesaan. Sebagai lembaga sosial
ekonomi BUMDES diharapkan mampu menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi pedesaan dalam rangka penanggulangan kemiskinan