Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

9
Halaman 1 JUMAT, 5 APRIL 2013 EDISI 6 TOPIK BERITA ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi Mln. Shagir Ahmad PENANGGUNGJAWAB Suseno KOORDINATOR Nasir Ahmad KONTRIBUTOR Iin Quratul Ain Rizqi Baihaqi TIM REDAKSI S imposium perdamaian Nasional yang diseleng- garakan di mesjid terbesar di Eropa Barat adalah acara inti Komunitas Muslim Ah- madiyah dan merupakan simposi- um ke-10. Tema untuk tahun ini adalah "Jalan menuju perdama- ian." Foto simposium tahun lalu Simposium ini mempromosi- kan pemahaman lebih mendalam tentang Islam dan agama-agama lain dan merupakan upaya terpadu membangkitkan perdamaian ab- adi. Lebih dari 800 tamu akan hadir pada acara istimewa ini ter- masuk sekretaris-sekretaris Negara, anggota-anggota parle- men, para diplomat, para pemuka agama dan masyarakat juga para perwakilan dari sejumlah organ- isasi amal dan keagamaan. Seabad komunitas Muslim Ahmadiyah UK 1913-2013 Tahun ini menandai tonggak tasyakur 100 tahun berdirinya Komunitas Muslim Ahmadiyah UK. Komunitas yang berdiri di UK pa- da tahun 1913 ini memiliki sejarah membanggakan atas pencapaian- pencapaiannya dalam kurun satu abad termasuk pembangunan mesjid pertama yang membuka pintunya pertama kali di tahun 1926. Mesjid Fazl di Putney telah menambah keunikannya saat itu sebagai satu-satunya masjid di London yang dikenal dengan sebutan ‘The London Mosque’. Sekarang Komunitas ini te- lah memiliki seratus cabang di se- luruh Britania dan telah membuka banyak mesjid termasuk Mesjid Baitul Futuh di London selatan yang memenangkan award sebagai mesjid terbesar di Eropa Barat. Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twier : @arhlibrary e-mail : [email protected] SELAMAT DATANG DI SIMPOSIUM PERDAMAIAN TA- HUNAN AHMADI- YAH, LONDON 23 MARET 2013 1 KAIN KAFAN TURIN YANG SEDANG DA- LAM RESEARCH TERBARU TERUS TAYANG DI TV 4 DPR TANGANI ILMU HITAM DALAM RE- VISI HUKUM 5 TIDAK ADA LAGI TOLERANSI: KETEGANGAN AGA- MA DI INDONESIA 6 PAUS MENDORONG DIALOG DENGAN ISLAM, LEBIH MEM- BANTU FAKIR MISKIN 8 SELAMAT DATANG DI SIMPOSIUM PERDAMAIAN TAHUNAN AHMADIYAH, LONDON 23 MARET 2013

Transcript of Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Page 1: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 1

J U M A T , 5 A P R I L 2 0 1 3 E D I S I 6

TOPIK BERITA

ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT

Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi

Mln. Shagir Ahmad

PENANGGUNGJAWAB

Suseno

KOORDINATOR Nasir Ahmad

KONTRIBUTOR

Iin Quratul Ain

Rizqi Baihaqi

TIM REDAKSI

S imposium perdamaian

Nasional yang diseleng-

garakan di mesjid

terbesar di Eropa Barat adalah

acara inti Komunitas Muslim Ah-

madiyah dan merupakan simposi-

um ke-10. Tema untuk tahun ini

adalah "Jalan menuju perdama-

ian."

Foto simposium tahun lalu

Simposium ini mempromosi-

kan pemahaman lebih mendalam

tentang Islam dan agama-agama

lain dan merupakan upaya terpadu

membangkitkan perdamaian ab-

adi. Lebih dari 800 tamu akan

hadir pada acara istimewa ini ter-

masuk sekretaris-sekretaris

Negara, anggota-anggota parle-

men, para diplomat, para pemuka

agama dan masyarakat juga para

perwakilan dari sejumlah organ-

isasi amal dan keagamaan.

Seabad komunitas Muslim

Ahmadiyah UK 1913-2013

Tahun ini menandai tonggak

tasyakur 100 tahun berdirinya

Komunitas Muslim Ahmadiyah UK.

Komunitas yang berdiri di UK pa-

da tahun 1913 ini memiliki sejarah

membanggakan atas pencapaian-

pencapaiannya dalam kurun satu

abad termasuk pembangunan

mesjid pertama yang membuka

pintunya pertama kali di tahun

1926. Mesjid Fazl di Putney telah

menambah keunikannya saat itu

sebagai satu-satunya masjid di

London yang dikenal dengan

sebutan ‘The London Mosque’.

Sekarang Komunitas ini te-

lah memiliki seratus cabang di se-

luruh Britania dan telah membuka

banyak mesjid termasuk Mesjid

Baitul Futuh di London selatan

yang memenangkan award sebagai

mesjid terbesar di Eropa Barat.

Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twitter : @arhlibrary e-mail : [email protected]

SELAMAT DATANG

DI SIMPOSIUM

PERDAMAIAN TA-

HUNAN AHMADI-

YAH, LONDON 23

MARET 2013

1

KAIN KAFAN TURIN

YANG SEDANG DA-

LAM RESEARCH

TERBARU TERUS

TAYANG DI TV

4

DPR TANGANI ILMU

HITAM DALAM RE-

VISI HUKUM 5

TIDAK ADA LAGI

TOLERANSI:

KETEGANGAN AGA-

MA DI INDONESIA

6

PAUS MENDORONG

DIALOG DENGAN

ISLAM, LEBIH MEM-

BANTU FAKIR

MISKIN

8

SELAMAT DATANG DI SIMPOSIUM PERDAMAIAN

TAHUNAN AHMADIYAH, LONDON 23 MARET 2013

Page 2: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 2

Komunitas ini tetap berkomitmen me-

nolong sesama, berhubungan dengan komuni-

tas-komunitas lokal dan bekerja untuk ke-

baikan bersama. Komunitas yang juga aktif

dalam kegiatan-kegiatan amalnya dan dalam

setiap tahunnya berhasil mengumpulkan ribu-

an poundsterling untuk kegiatan-kegiatan

amal Inggris. Tahun 2013 ini merupakan tahun

pelayanan kemanusiaan dan tahun bersyukur

kepada Tuhan.

Satu Komunitas, Satu Pimpinan

Dr. Noori menjelaskan

tentang persediaan

darah dan trombosit,

sebanyak 36.000 jiwa

telah mendapatkan

manfaat donor darah

yang diadakan oleh

komunitas ini.

Presiden komuni-

tas tersebut mem-

berikan penghargaan

kepada penduduk Georgia yang memungkinkan

kegiatan kampanye ini berlangsung lancar. Dia

menambahkan, persediaan darah pada peristi-

wa 9 September merupakan hal yang sulit

didapatkan khususnya bila diharapkan dari

umat Islam, namun peristiwa tersebut juga

merubah banyak hati. Dan Muslim Ahmadi

lakukan pengkhidmatan ini karena termotivasi

untuk memuliakan nilai kehormatan hidup

manusia.

Mr. Mahmood Ahmad,yang juga seorang

insinyur berbicara tentang kehidupan Muham-

madsaw. Dia menceritakan bahwa sebelum

Muhammad saw menjadi nabi, kaum wanita

saat itu tidak bisa memperoleh hak-haknya

begitu pula banyak suku berperang satu sama

lain.

Kendati Muhammad saw ditinggal wafat

ayah, ibu dan kakeknya, beliau dipercaya men-

jadi ‘juru damai’. Beliau membantu yang tak

mampu dan beliau menghormati tamu-

tamunya. Reputasi kejujuran Muhammadsaw

begitu tinggi hingga beliau diberi julukan ‘Al

Amin, ‘Orang yang bisa dipercaya.’ Malaikat

Jibril berbicara kepada Muhammad saw di

gua Hira, seperti berbicaranya malaikat ini

kepada Musa dan Ibrahim, nabi-nabi sebelum

beliau.

George Bernard Shaw, seorang drama-

wan Irlandia menyebut Muhammad saw se-

bagai penyelamat manusia. Hal demikian

sesuai dengan firman Allah di dalam

Qur’an, “Tidaklah Aku utus engkau ya, Mu-

hammad melainkan sebagai rahmat bagi se-

mesta alam.”

Mr. Ahmad menekankan tentang Mu-

hammmadsaw sebagai orang pertama di dalam

sejarah yang menorehkan piagam bagi hak-

hak wanita. Beliausaw menyebutkan wanita

berhak menuntut setiap hak yang seharusnya

mereka dapatkan dimana saat itu tak ada

satupun pria yang dengan rela memberikan

kepada wanita hak-hak mereka sendiri. Dan

Muhammad saw mendeklarasikan bahwasanya

semua ras adalah setara. Sesungguhnya nilai

kemanusiaan semestinya ditentukan dengan

tingkat keimanan mereka dan bukan diten-

tukan oleh ukuran standar apapun.

Walau Muhammad saw memperoleh

kedudukan sebagai Raja Arab kala itu namun

beliau tetap hidup sederhana seiring dengan

karakternya yang paling rendah hati. Mr.

Qamar Zafar and Mr. Ghayyur Khan menjadi

nara sumber pada sesi Tanya Jawab. Ada

seseorang bertanya, “ Bagaimana Komunitas

Muslim Ahmadi bisa berbeda dari muslim

lainnya?” Jawaban singkat atas pertanyaan itu

ialah bahwa karena Muslim Ahmadi memiliki

berkat kepemimpinan. Muslim lain meyakini

bahwa jihad adalah dengan pedang. Mereka

berpandangan ini karena ulama-ulama mereka

mengajarkan demikan, namun Islam Ahmadi-

yah mengikuti ajaran Ahmad yang menyatakan

jihad sebenarnya adalah “mensucikan diri

sendiri. ”

Page 3: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 3

Muslim Ahmadi meyakini ramalan Muhammad-

saw bahwa suatu saat akan tiba dimana Umat

Muslim akan menjadi makhluk paling buruk

dan demikian itu sudah tergenapi. Dimana

saat ini Umat Muslim telah mengatas namakan

agama dan membunuh yang lainnya den-

Komunitas ini dibimbing oleh sebuah sistem

Khilafat atau Pimpinan rohani. Beliau Yang

mulia Hadhrat Mirza Masroor Ahmad adalah

Khalifah ke-5 yang berbasis di London. Yang

mulia memimpin komunitas dunia ini dan men-

dorong komunitasnya untuk mengabdi pada

kemanusiaan yang didasari ruh kebaikan dan

kerendahan hati yang sejalan dengan ajaran

Islam.

Beliau membela kehormatan semua nabi yang

diutus Tuhan dan mendukung peranan agama

dalam menyebarluaskan perdamaian. Yang

mulia memimpin ajakan mendunia untuk

menyampaikan ajaran damai Islam melalui

semua bentuk media cetak dan digital.

Di bawah kepemimpinannya, semua

Negara yang memiliki komunitas Muslim Ah-

madiyah mengadakan kampanye yang menc-

erminkan ajaran Islam hakiki dan damai. Mus-

lim Ahmadi di seluruh dunia berperan dalam

upaya-upaya memasyarakat dengan menyebar-

kan jutaan selebaran baik kepada umat Mus-

lim maupun non-Muslim, menjadi tuan rumah

simposium-simposium perdamaian dan antar

umat beragama juga mengadakan pameran-

pameran Al Qur’an karim untuk menunjukan

kebenaran ajarannya yang mulia.

Kampanye-kampanye yang diselenggara-

kan diliput media dunia dan memperlihatkan

bahwa Islam mengedepankan perdamaian,

kesetiaan kepada Negara dimana seseorang

tinggal dan pelayanan kemanusiaan.

Pendiri Komunitas Muslim Ahmadiyah

Al-Masih – Mirza Ghulam Ahmad Qadiani

Komunitas Muslim

Ahmadiyah didiri-

kan oleh Hadhrat

M i r z a G h u -

lam Ahmad (1835-

1908) dari Qa-

dian, India pada

tahun 1889. Beliau

mendakwakan diri

sebagai pemba-

haru yang dinanti-

kan di hari akhir

dan yang juga dinantikan oleh agama-agama di

dunia (Al-masih dan Mahdi akhir jaman).

Misinya adalah menghidupkan ajaran-ajaran

damai Islam dan menarik setiap hati manusia

menuju kecintaan kepada Tuhan serta

kewajibannya mengabdi kepada umat manusia.

Komunitas ini kini berdiri di lebih dari 200

negara di dunia dan menjadi ujung tombak da-

lam upaya mendunianya mendorong pendidikan

dan kesehatan di Negara-negara berkembang

juga mengusahakan perdamaian global demi

tegaknya kehormatan dan Hak Asasi manusia

bagi semuanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang

Komunitas Muslim Ahmadiyah, lihat di :

www.LoveForAllHatredForNone.org

Sumber: http://

www.themuslimtimes.org/2013/03/countries/

uk/welcome-to-the-10th-annual-ahmadiyya-

peace-symposium-saturday-23rd-

march#ixzz2O9CBvvkl

Diterjemahkan oleh: Iin Qurrotul Ain binti

Tatang Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 4: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 4

V atikan masih menangani seputar kain yang dikenal memiliki simbol kuat bukti penderitaan Yesus dan sementara ini tidak ada klaim akan ke-autentikannya.

Paus Fransiskus menyebutnya sebuah “ikon” — bukan sebuah pusaka. Paus Benediktus XVI dalam salah satu

keputusan akhir masa ke-pausannya telah

mengizinkan sebuah TV menayangkan

tayangan tunggal kain Turin 30 maret 2013

(hari Sabat suci) lalu. Ahmadiyya Times had

reported telah memberitakan hal ini di bulan

Pebruari.

Today Associated Press melaporkan dari

kota Vatikan:

Kain kafan Turin telah tayang dalam acara TV khusus itu. Kain linen

tersebut tengah dalam penelitian baru yang diakui beberapa orang merupakan

kain kafan yang dikenakan Yesus pada pemakamannya tak lama setelah

kewafatannya.

Paus Fransiskus mengirimkan pesan video khusus dalam even di

Kathedral Turin, yang secara kebetulan bersamaan dengan hari Sabat suci,

saat dimana Umat Katholik memperingati periode antara penyaliban Yesus

pada Jumat beberkat dan kebangkitan Yesus pada Minggu Paskah.

Vatikan masih menangani seputar kain yang dikenal memiliki simbol kuat

bukti penderitaan Yesus dan sementara ini tidak ada klaim akan ke-

autentikannya. Fransiskus menyentuh linen tersebut pada hari Sabtu lalu dan

menyebutnya sebagai sebuah “ikon” — bukan sebuah pusaka.

Banyak ahli berpegang bahwa karbon penetapan tanggal potongan kain

tersebut terkait dengan abad ke-13 atau ke-14.

Sumber:http://www.foxnews.com/world/2013/03/30/shroud-turin-goes-on-

tv-display-amid-new-research-pope-francis-calls-it-icon/

Diterjemahkan oleh: Iin Qurrotul Ain binti Tatang Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 5: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 5

I NDONESIA – Politikus dan para aktifis

sedang menyuarakan keberatan mereka

atas revisi draft KUHP yang tengah

dibahas dan dipertimbangkan Komisi III DPR

minggu depan.

Salah satu kritikan menyatakan bahwa revisi

RUU yang diajukan tersebut mengancam kebebasan

individu dan membuat bangsa kembali ke masa abad

pertengahan dimana revisi ini menyetujui ketentuan

hukum bagi mereka yang melakukan praktek ilmu

hitam.

Pasal 293 RUU revisi menetapkan bahwa

individu yang menyatakan dirinya mempunyai

kekuatan gaib atau mendorong praktek ilmu nujum

dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun atau pidana denda paling

banyak 300 juta rupiah (S$37,480)

Berita buruk bagi prospek

pekerjaan para dukun atau ahli

nujum di Indonesia karena pasal

ini akan menjerat hukuman bagi

mereka yang mempraktekkan ilmu

hitam demi memperoleh uang.

Versi terbaru dari draft ini jika

diloloskan juga akan bertentangan dengan hak-hak

kelompok-kelompok minoritas agama.

Pasal 341 dari RUU tersebut contohnya,

memberikan hukuman dua tahun penjara bagi

ekpresi publik yang mengundang kebencian terhadap

5 agama yang diakui di Indonesia, sementara pasal

342 menyatakan bahwa mereka yang dinyatakan

bersalah dalam penodaan agama dapat dikenai

pidana hingga 5 tahun hukuman penjara atau

membayar denda maksimum sebesar 300 juta. RUU

tersebut akan menjatuhkan hukuman yang sama bagi

mereka yang secara umum menghina ajaran-ajaran

nabi-nabi, rosul-rosul, kitab-kitab suci dan ritual-

ritual agama tertentu.

Anggota DPR dari Fraksi PDI-P mengatakan

ketentuan demikian dapat lebih lanjut menggerogoti

dan merusak toleransi beragama di Negara ini.

"Beberapa pasal masih memicu kebencian terhadap

kelompok-kelompok minoritas agama. Pasal-pasal

itu memaksa orang-orang untuk menempatkan

Tuhan mereka di atas lainnya,” ujar Eva. Eva

menggambarkan ketentuan hukum yang mengatur

ilmu hitam sebagai hal yang irasional dan cenderung

akan disalahgunakan."Pasal ini dan pasal-pasal

represif lainnya menjadi jelas bagi saya bahwa

sistem hukum Negara kita belum membawa keadilan

bagi kelompok-kelompok minoritas," katanya.

Pasal hukum lain yang mengundang

perdebatan terkait dengan hidup bersama tanpa

ikatan pernikahan. Mereka yang melakukan tindakan

ini dikenai hukuman pidana satu tahun penjara dan

membayar denda 30 juta, menurut isi revisi RUU itu.

Sementara artikel 483 menyediakan maksimum

pidana 5 tahun hukuman penjara lebih lama dari

ketentuan hukuman 9 bulan penjara sebelumnya.

Para aktifis juga menyuarakan revisi yang

akan memuluskan pemerintah untuk melumpuhkan

kritik-kritik di media massa. Draft baru terdiri dari

10 pasal yang mencakup pengkhianatan. Pasal 284

contohnya yang memaksakan hukuman maksimum 3

tahun penjara atau denda 300 juta bagi mereka yang

dianggap“menghujat” pemerintah.

Pasal 285 memberlakukan pidana

yang sama bagi mereka yang terbukti

menyampaikan atau menyebarluaskan

hal yang mengandung “hujatan” bagi

pemerintah atau hal yang

memungkinkan terciptanya kekeruhan

di masyarakat.

Aktifis Hak Asasi Manusia,

Wahyudin Djafar dari Lembaga Penelitian dan

Advokasi (ELSAM), yaitu sebuah Pemantau Hak

Asasi manusia mengingatkan bahwa rancangan RUU

ini gagal memenuhi nilai-nilai universal Hak Asasi

Manusia.

"Hampir semua pasalnya memberikan

kesempatan bagi Negara untuk memperlakukan

rakyatnya sebagai pelaku kriminal," ujar Wahyudin.

"Revisi ini seharusnya ditujukan untuk

memodernisasi hukum positif Negara namun nyata

draft RUU ini malah membawa Negara kembali ke

era kolonial," tambahnya lagi.

Salah seorang anggota DPR mengabaikan

kritik-kritik draft RUU ini, Indra, anggota DPR dari

Partai PKS (Partai Keadilan Sejahtera) mengatakan

bahwa dia mendukung draft versi pemerintah ini

yang dijadwalkan akan dibahas oleh DPR. Indra

berkata lagi dia juga mendukung pasal ketentuan

hukuman bagi ‘hidup bersama tanpa pernikahan’

yang dianggapnya bisa memperbaiki standar moral

bangsa.

Sumber:http://news.asiaone.com/News/AsiaOne%

2BNews/Asia/Story/A1Story20130323-410814.html

Diterjemahkan oleh: Iin Qurrotul Ain binti Tatang

Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 6: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 6

N ovriantoni Kahar, intelektual

Muslim muda mengatakan kekera-

san kerap terjadi saat sebuah

Negara bertransisi dari sistim diktator men-

jadi demokrasi, dia mencontohkan kekerasan

sektaris di Mesir, Libya dan Tunisia

Lima polisi mengawal seorang wanita Syiah

dan putrinya dari serangan para ektrimis.

Indonesia memiliki populasi muslim

terbesar di dunia dan sering digambarkan se-

bagai sebuah Negara dimana penduduknya

hidup damai berdampingan dan menghargai

perbedaan. Namun kenyataan sekarang ter-

jadi di Negara ini, kekerasan terhadap kaum

agama minoritas meningkat dalam tahun-

tahun belakangan.

Brand Islam yang dimiliki Indonesia

digambarkan dengan wanita-wanitanya yang

berkerudung sedang tersenyum ramah atau

anak-anaknya yang sedang bermain di depan

sebuah masjid. Hampir 90 persen dari 240

juta penduduk Negara kepulauan ini beragama

Islam. Namun gambaran positif dimana

masyarakat dan budaya yang beragam bisa

berinteraksi damai satu sama lain kali ini kon-

tras sekali dengan kenyataan terbaru di ta-

hun-tahun terakhir.

Pada tahun-tahun belakangan terdapat

peningkatan serangan terhadap kaum agama

minoritas. Pada pertengahan bulan Pebruari

2013, sebanyak tiga gereja di Propinsi Sula-

wesi Selatan diserang dengan molotov bensin.

Tahun lalu, sebuah Jemaat Kristen di Bekasi

yang terletak di luar ibukota Jakarta semen-

tara hanya bisa melakukan misa di jalanan ka-

rena mereka tidak bisa menggunakan gerejan-

ya setelah dibombardir dengan kantong-

kantong yang berisi kotoran dan urin manusia.

Ketegangan dalam masyarakat beragama

Namun tidak hanya umat Kristen Indo-

nesia yang ketakutan dengan meningkatnya

kekerasan. Terdapat pula peningkatan se-

rangan disertai kekerasan terhadap kaum

agama minoritas. "Penelitian membuktikan

ketegangan dalam satu komunitas agama lebih

besar dari ketegangan antara kelompok-

kelompok agama," kata Novriantoni Kahar,

Direktur Badan Indonesia Tanpa Diskriminasi

yang melakukan penelitian atas intoleransi.

Sebuah poling teranyar 2012

menemukan bahwa lebih dari 40 % mereka

yang disurvei tidak menginginkan komunitas

Syiah dan Ahmadiyah tinggal dalam ling-

kungan tempat tinggal mereka, walaupun

kedua komunitas tersebut termasuk kelompok

muslim. Bandingkan dengan 15.1 persen yang

menyatakan tidak ingin orang Kristen atau

Hindu menjadi tetangga mereka.

Diskriminasi terhadap pengikut Ahmadiyah

Mayoritas terbesar dari 200 juta Mus-

lim adalah Suni. Diperkirakan jumlah Syiah

100.000 jiwa dan Ahmadiyah sebanyak

400,000 jiwa. Komunitas Ahmadiyah adalah

kelompok agama yang muncul di anak benua

India pada akhir abad ke-19 Mereka menye-

but diri mereka sebagai muslim sejati. Namun

gerakan ini dikeluarkan dari komunitas Muslim

pada 40 tahun terakhir dan para pengikutnya

dicurigai dan tidak dipercaya bahkan dianiaya

di banyak Negara.

TIDAK ADA LAGI TOLERANSI:

KETEGANGAN AGAMA DI INDONESIA

Page 7: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 7

Di Indonesia, komunitas Ahmadiyah te-

lah menjadi target dalam sejumlah serangan

di tahun-tahun terbaru ini. Mubarik Ahmad,

juru bicara komunitas Ahmadiyah di Indone-

sia mengeluhkan bahwa anggota komunitas ini

diintimidasi dan diteror sejak tahun 2005 dan

ibadah serta aktifitas keagamaan mereka dil-

arang di banyak kabupaten. Perlu diketahui,

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan

fatwa yang menyatakan Ahmadiyah sebagai

“golongan sesat”. Di tahun 2011, tiga orang

Ahmadi dibunuh dalam sebuah serangan pada

sebuah tempat ibadah pengikut ini.

Indikasi lain pertumbuhan intoleransi

jelas terlihat, karena mereka yang diperla-

kukan diskriminatif atas dasar agama tidak

bisa mendapatkan keadilan di pengadilan. Pada

tahun 2012, seorang pegawai pemerintah di

Sumatera Barat dihukum dua setengah tahun

penjara karena membentuk sebuah forum

bagi atheis di media sosial facebook. Dia

dinyatakan bersalah karena menghina Islam

dan merendahkan Nabi Muhammad.

Merapat ke kanan?

Para ahli telah mendiskusikan masalah dan

penyebab intoleransi meningkat di Indonesia.

Novriantoni Kahar, intelektual Muslim muda

mengatakan kekerasan kerap terjadi saat se-

buah Negara bertransisi dari sistim diktator

menjadi demokrasi, dia mencontohkan

kekerasan sektaris di Mesir, Libya dan Tuni-

sia. "Namun masalahnya adalah terdapat

kekerasan dalam rentang panjang di Indone-

sia. Transisi sedang berlangsung dalam 10 ta-

hun ini."

William Liddle dari Universitas Negeri

Ohio, dia adalah seorang ahli tentang Indone-

sia berkebangsaan Amerika telah mengidenti-

fikasi trend suara dalam politik Indonesia:

"Partai-partai sekuler seperti Partai Golongan

Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi sedang

merapat dan merapat ke kanan. Situasi

demikian lebih berbahaya karena mempertan-

yakan perlindungan kepada minoritas. Saya

yakin para pengikut Ahmadi dan Syiah akan

dijadikan target yang lebih lagi karena mere-

ka tidak akan dilindungi polisi ataupun sistim

politik."

Kahar sepakat dan menuduh partai-

partai politik tidak memiliki suara cukup

keras berkenaan kasus-kasus intoleransi.

Tentang merapatnya ke kanan, katanya,

Orang-orang akan lebih menerima atau men-

dukung tindakan-tindakan kekerasan. Ber-

dasarkan sebuah jajak pendapat yang dil-

akukan oleh Indonesia Tanpa Diskriminasi,

hampir 25 persen penduduk Indonesia me-

nyetujui tindakan kekerasan terhadap minori-

tas demi melindungi prinsip-prinsip keaga-

maan.

Sumber: http://en.qantara.de/Tolerance-No-

More/20854c23127i1p524/

Diterjemahkan oleh: Iin Qurrotul Ain binti

Tatang Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 8: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 8

"H ubungan dengan Tuhan adalah benar; tidak mungkin kita menegakkan hubungan dengan

Tuhan sementara kita mengabaikan sesama. Dengan demikian penting untuk mengintensifkan dialog antar berbagai agama. Saya pikir, khususnya kita perlu berdialog dengan Islam." (Reuters) – Paus Fransiskus mendorong

Dunia Barat pada hari Jumat sebelumnya

untuk mengintensifkan dialog dengan Islam

dan menyeru dunia untuk lebih banyak

memerangi kemiskinan dan menjaga alam

sekitar.

Paus berbicara dari Italia dan

mengatakan negara-negara kaya harus

melawan apa yang beliau sebut “Kemiskinan

Spiritual pada masa-masa kita” dengan

menempa kembali hubungan dengan Tuhan.

"Berapa banyak orang-orang miskin yang

masih ada di bumi ini! Dan begitu besar

penderitaan yang harus mereka alami!” Ucap

beliau kepada para diplomat di Frescoed

SalaRegia, Vatikan.

Beberapa masukan dari gereja Katholik

muncul seiring dengan skandal-skandal dan

perpecahan internal Gereja Katholik. Gereja

Katholik salah satunya mengatakan

penolakkannya atas kontrasepsi yang

khususnya merugikan kaum miskin. Sementara

masukan lainnya menyebutkan bahwa Gereja

seharusnya melakukan kegiatan positif dalam

membangun dunia, menjalankan ribuan rumah

sakit, sekolah, panti asuhan dan rumah fakir

miskin.

Fransiskus menyampaikan himbauannya

dalam sebuah pidato di hadapan para diplomat

yang mendapat akreditasi dari Vatikan untuk

menyampaikan pesan kepada para pemimpin di

180 negara. Para diplomat ini berasal dari

negara-negara yang memiliki hubungan

diplomatik dengan Vatikan. Beliau

menghimbau mereka untuk membantu

menjaga pusat agama dalam kehidupan

masyarakat dan menganjurkan dialog antar

agama sebagai perantara upaya-upaya

membangun perdamaian. "Dalam pekerjaan ini

(membangun perdamaian) peranan agama

adalah fundamental. Tidak mungkin

membangun jembatan hubungan antara

manusia sementara kita melupakan Tuhan, "

kata beliau. "Hubungan dengan Tuhan adalah

benar; tidak mungkin kita menegakkan

hubungan dengan Tuhan sementara kita

mengabaikan sesama. Dengan demikian

penting untuk mengintensifkan dialog antar

berbagai agama. Saya pikir, khususnya kita

perlu berdialog dengan Islam."

Fransiskus yang sebelumnya menjabat

sebagai Kardinal Jorge Mario Bergoglio

Argentina, mengatakan beliau berterimakasih

kepada banyak pemuka Islam dan pemimpin

rakyat Islam yang menghadiri misa pertama

Paus Fransiskus pada hari Selasa lalu.

Page 9: Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)

Halaman 9

DIALOG, BUKAN PERSAINGAN

Dialog, kata beliau, "harus membantu

membentuk jembatan yang menghubungkan

semua penduduk dunia, dengan cara demikian

setiap orang bisa melihat yang lainnya bukan

sebagai seorang musuh, bukan pula pesaing

namun melihat yang lain sebagai saudara." Be-

liau menggaris bawahi pentingnya membela

fakir miskin. Beliau menjelaskan kenapa

memutuskan mengambil nama Santa Fransis-

kus dari Assisi, dimana hal itu terkait erat

dengan kesederhanaan dan menolong fakir

miskin.

"Melawan kemiskinan baik materi mau-

pun spiritual, membangun perdamaian dan

membentuk kontruksi jembatan-jembatan

penghubung; hal tersebut adalah poin-poin

acuan bagi sebuah perjalanan dimana saya

ingin mengundang tiap-tiap negara mewakili

datang ke tempat ini untuk membicarakann-

ya," kata Paus. Dalam pidatonya, Paus men-

gucapkan terima kasih kepada umat Kristen di

dalam membangun dunia, "yang mengabdikan

diri mereka untuk membantu yang sakit,

yatim piatu, orang-orang yang tak memiliki

tempat tinggal dan semua orang yang terping-

girkan. Dengan demikian mereka berjuang

membuat masyarakat lebih manusiawi dan se-

jajar". Umat Katholik Afrika menyatakan mereka

menginginkan Paus baru memenangkan ajaran-ajaran

tradisi gereja seperti menentang kontrasepsi, aborsi

dan pernikahan sesama jenis. Sejak beliau terpilih,

Fransiskus membawa perhatian umat kepada keperluan

memperjuangkan kodrat yang juga disampaikan pada

pidatonya kepada para diplomat tersebut. "Pada kes-

empatan ini, atas nama Santa Fransiskus yang telah

mengajari kita bagaimana keutamaan menghormati

semua ciptaan Tuhan dan penjagaan alam sekitar yang

kita semua kerap mengambil manfaatnya untuk ke-

baikan namun kita serakah mengekploitasi alam dan

menimbulkan kerusakkan satu menuju kerusakkan lain,

" kata Paus lagi.

Fransiskus telah menetapkan suara bagi se-

buah Kepausan yang rendah hati. Vatikan mengatakan

bahwa Paus akan mengadakan misa suci pada upacara

Kamis, Minggu depan di Kapel Penjara kaum muda dan

bukan diadakan di Vatikan atau Basilika Roma, tempat

yang sebelumnya biasa digunakan. Beliau juga telah

mulai mengundang orang-orang luar untuk menghadiri

misa paginya, sesuatu yang Paus John Paul II pernah

lakukan namun tidak dilakukan Benediktus XVI atau

"Paus Emeritus". “Fransiskus pada hari Kamis telah

mengundang para staf di komplek Santa Martha di

Vatikan dan hari Jumat giliran bagi para tukang kebun

Vatikan untuk turut hadir pada misa pagi di Gereja

sekitar komplek Santa Martha,” kata seorang juru

bicara Vatikan.

Pada hari Sabtu, Fransiskus akan terbang da-

lam Kunjungan Kepausan di Musim Panas ke Roma Se-

latan dalam rangka kunjungan ke Paus sebelumnya,

Benediktus. Benediktus pada bulan lalu menjadi Paus

pertama yang menyerahkan tahta kepausan dalam masa

600 tahun terakhir. Beliau tidak memilih memimpin

umat dan mengatakan tidak lagi memiliki kekuatan un-

tuk mengemban misinya.

Sumber:http://www.reuters.com/

article/2013/03/22/us-pope-diplomats-

idUSBRE92L0BH20130322?irpc=932

Diterjemahkan oleh: Iin Qurrotul Ain binti Tatang Hi-

dayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com