Buletin V Edisi 1Tahun 2010
-
Upload
adminkkptanjungpriok -
Category
Documents
-
view
895 -
download
8
description
Transcript of Buletin V Edisi 1Tahun 2010
1
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010 Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume V Edisi 1 Triwulan I Tahun 2010
2
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Pengantar Redaksi 3
Informasi Publik yang Harus di Ketahui,
Raissekki,SKM,MM 4
Laporan Keuangan, Irene Kusumastuti, SE 6
Pelasanaan Kegiatan PK&SE, (RBAW) 7
Epidemiology of Air Pollution assessment
of Health effects, Dra. Diah Lestari, ,MKM 16
Pelaksanaan Upaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah tahun 2009 (Nyompu) 24
Study perbandingan sertifikat ISO 9000
dan ISO 14000 By. DIAH LESTARI 31
Memperhalus kulit sekujur tubuh, oleh
Roswitha Kusuma Waardhani 34
Executive report Pertemuan Jejaring
Kerja dan kemitraan SE dengan
pelayanan kesehatan, (RBAW)
35
Ikan lele yang Manis,
Ny. Bertha M. Pasolang, SSos. 39
Executive repot Evaluasi Pasca Pelatihan
Kekarantinaan Kapal (RBAW) 40
Upas Banyu alias dumpo (RBAW) 50
Gembira adalah Obat , oleh : Hendra
Kusumawardhana 51
DAFTAR ISI
Diterbitkan oleh :
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK DITJEN PP & PL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PELINDUNG / PENASEHAT :
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Raissekki, SKM.MM. DEWAN REDAKSI :
Ketua, RBA. Widjonarko,SKM.M.Kes.
Anggota Redaktur :
Drs. Wilpren Gultom,MM. Rosyid Ridlo Prayogo,SE.,MKM. Ikron, SKM.,MKM. Agus Syah FH.SKM. dr.Endriana S.Lubis. Dewi Dyah Palupi,SKM.
EDITOR :
Nana Mulyana,SKM. Lussi Soraya. Dian Puspa Riana,SKM.
Desain Grafis & Photografer :
Robi’ur Rosyid Syaflovida
Sekertariat :
Nursamah,S.Sos Evi Maria
Alamat :
Jl. Raya pelabuhan No.17 - Tanjung Priok, Jakarta Utara,
Telepon : (021) 43931045, 4373266.,
Faximile : (021) 4373265,
Webblog: http://kkptanjungpriok.blogspot.com.
E-mail : [email protected]
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
3
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan ini merupakan buletin Volume V edisi 1 yang diterbitkan
oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Buletin ini merupakan wahana
informasi bagi insan pelabuhan dalam mengembangkan potensi diri guna mendukung
pelaksanaan program kesehatan, khususnya bagi para pegawai Kantor Kesehatan
Pelabuhan di seluruh Indonesia.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan berisi informasi hasil kegiatan pelaksanaan
program, kajian – kajian, pengembangan teknologi, peningkatan sumber
daya manusia melalui pelatihan, naskah – naskah ilmiah, dan karya – karya
seni serta peristiwa – peristiwa terkini lainya, bahkan informasi kesehatan
tradisional. Topik – topiknya yakni Atensi, Ruang TU, Ruang PKSE, Ruang
PRL, Ruang UKLW, Teknologi dan informasi, Serba serbi, Jejaring kerja dan
kemitraan, Flora dan fauna, Kajian dan Diklat, Aneka peristiwa serta
Relaksasi
Redaksi menerima sumbangan artikel, laporan, reportase, saduran, karikatur, sajak – sajak ataupun
karya sastra lain dan foto – foto yang berkaitan dengan program kesehatan pelabuhan. Redaksi memberikan
kesempatan ini pada para kolega KKP, institusi kesehatan unit pusat dan daerah serta seluruh pembaca di
seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam penulisan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan.
Dewan redaksi mengajak para pembaca buletin ini untuk melaju dengan kecepatan optimal dalam
meningkatkan jejaring informasi guna mencapai kinerja yang kita inginkan. Silakan jika ada yang mau
bergabung.
Selamat bekerja dan sukses selalu
Dewan Redaksi
Pengantar Redaksi
INFO KESEHATAN PELABUHAN
Pengantar Redaksi
4
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Informasi merupakan
kebutuhan pokok dan hak
asasi setiap individu, baik
individu di perkotaan maupun
di pedesaan, baik pegawai
pemerintah maupun swasta
dan masyarakat pada
umumnya. Untuk mengatur
agar penyelenggaraan
negara menjadi lebih optimal
dalam era keterbukaan
informasi ini, pada tahun 2008
muncul Undang – Undang
tentang keterbukaan informasi
publik, dengan harapan agar
dapat mendorong terjadinya
reformasi penyelenggaraan
pemerintahan ke arah yang
lebih transparan, akuntabel,
partisipatif, efektif, dan efisien,
serta sesuai dengan aturan
hukum yang ada dan
kebijakan pemerintah akan
makin mudah diakses dan
diawasi publik. Yang perlu kita
ketahui bersama adalah
pengertian tentang informasi,
informasi publik dan badan
publik.
Menurut Undang –
Undang 14 / 2008 tentang
keterbukaan informasi publik,
y a n g
d i m a k s u d
i n f o r m a s i
a d a l a h
kete rangan,
pernyataan,
gagasan dan
tanda – tanda
y a n g
mengandung
nilai, makna
dan pesan,
baik data, fakta maupun
penjelasannya yang dapat
dilihat, didengar dan dibaca
ya ng d i s a j i ka n da l a m
berbagai kemasan dan format
sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik
ataupun non elektronik;
Informasi publik adalah
informasi yang dihasilkan,
disimpan, dikelola, dikirim dan/
atau diterima oleh suatu
badan publik yang berkaitan
dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan badan
publik lainnya serta informasi
lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik; Badan
publik adalah lembaga
eksekutif, legislatif, yudikatif
dan badan lain yang fungsi
dan tugas pokoknya berkaitan
penyelenggaraan negara,
yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari APBN
d a n / a t a u A P B D a t a u
organisasi non pemerintah
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
ATENSI INFORMASI PUBLIK YANG PERLU DIKETAHUI
Oleh : RAISSEKKI, SKM, MM
5
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
sepanjang sebagian atau
seluruh dananya APBN dan
a t a u A P B D ,
s u m b a n g a n
masyarakat dan/
atau luar negeri.
Kesadaran
institusi pemerintah
m e n i n g k a t k a n
kualitas layanan
informasi publik
semakin tinggi dan
banyak instansi
p e m e r i n t a h
mengalokas ikan
anggaran untuk
imp lementas i te kno log i
informasi dan komunikasi
dalam layanan informasi
kepada publik, tidak terkecuali
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Informasi publik yang harus
tersedia setiap saat, antara
lain :
1. informasi dan kebijakan pe-
jabat dalam pertemuan
terbuka untuk umum,
misalnya dengan cara
pemasangan poster, leflet,
dan lain – lain tentang
upaya pencegahan keluar
masuknya penyakit melalui
pelabuhan.
2. prosedur kerja pelayanan
p e n g g u n a
jasa ataupun masyarakat,
misalnya pemasangan
gambar alur prosedur
tetap penerbita sertifikat di
dalam ruang pelayanan
publik
3. rencana kerja proyek
a t a u p u n s e j e n i s n y a ,
misalnya pengumuman
lelang pada media massa,
pemasangan tarif PNBP, dll.
4. dan lain – lain kebijakan
y a n g a d a , b e r i k u t
dokumennya.
S e d a n g i n f o r ma s i
temporer dan harus segera
diinformasikan yakni : informasi
y a n g d a p a t
mengancam hajat
h i d u p o r a n g
b a n y a k d a n
ketertiban umum.
M e m a n g a d a
informasi yang tidak
perlu dipublikasikan,
antara lain apabila
diberikan menghambat
proses penegakan hokum,
m e m b a h a y a k a n
pertahanan dan keamanan
N e g a r a , m e r u g i k a n
ketahanan ekonomi nasional,
dll sesuai payung hukum yang
berlaku.
Semoga naskah ini dapat
berguna bagi para pejabat /
petugas pada Kantor
Kesehatan Pelabuhan dalam
menata informasi publik sesuai
yang dibutuhkan oleh para
pengguna jasa / masyarakat.
Dengan demikian kita bisa
memiliki harapan dalam
penyelenggaraan fungsi untuk
lebih baik lagi, transparan,
efektif dan efisien, akuntabel
d a n d a p a t
dipertanggungjawabkan.
Selamat bekerja.
6
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
P e m a k a i l a p o r a n
keuangan dibedakan oleh
beberapa pihak yang
berkepentingan yaitu pihak
manajemen, pemegang
saham, kreditor, pemerintah,
ka r ya wa n pe r usa haa n ,
pemasok, konsumen dan
masyarakat umum lainnya.
Pihak manajemen memiliki
tanggung jawab utama
dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan,
sedangkan pihak lainnya
seperti pemegang saham,
kreditor dan pemerintah
merupakan pihak – pihak
yang sangat berkepentingan
atas informasi laporan
keuangan yang berguna
untuk pengambilan keputusan
e k o n o m i ( e a r n i n g
management). Oleh karena
i tu, laporan keuangan
merupakan informasi penting
untuk menilai prestasi dan
kondisi ekonomis suatu instansi
pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu.
Managemen meng-
gunakan teknik – teknik
tertentu untuk memperkecil
atau memperbesar jumlah
laba suatu periode sama
dengan jumlah laba dengan
periode sebelumnya. Usaha
untuk mengurangi fluktuasi
laba merupakan suatu bentuk
manipulasi laba agar jumlah
laba suatu periode tidak jauh
berbeda dengan jumlah laba
s e b e l u m n y a . P r a k t e k
manajemen laba tidak
dilarang selama itu dilakukan
d a l a m b a ta s a n y a n g
diperbolehkan oleh prinsip
akuntansi umum. Namun
praktek manajemen laba
j a n g a n m e n g u r a n g i
kepercayaan masyarakat
umum atas validitas informasi
yang disajikan dalam suatu
laporan keuangan. Secara
umum, semua bagian dari
laporan keuangan yang terdiri
dari neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan ini
disusun oleh pihak manajemen
sehingga laporan keuangan
m e n u n j u k k a n k i n e r j a
manajemen dan merupakan
sumber untuk mengevaluasi
manajemen.
Informasi laba pada
umumnya merupakan per-
hatian utama dalam menarik
kinerja atau pertanggung-
jawaban manajemen dan in-
formasi laba membantu
pemilik perusahaan atau pihak
lainnya dalam “earnings
power”.
N a h , s e l a n j u t n y a
apakah laba atau keuntungan
atau bahkan kerugian ini juga
cocok untuk diterapkan pada
instansi pemerintahan??
Laporan keuangan memang
dibutuhkan oleh sektor
pemerintahan, namun apabila
bicara tentang untung rugi,
diperlukan kajian khusus.
Keuntungan apa??
Keuntungan uang siluman ??
Jawabnya ada pada anda
sendiri.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Ruang TU LAPORAN KEUANGAN
(Laba?)
Oleh : Irene Kusumastuti, SE
7
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
A. Pengawasan kedatangan
kapal
Salah satu fungsi
kekarantinaan adalah
melakukan pengawasan
kedatangan kapal dalam
karantina baik yang berasal
dari pelabuhan luar negeri
sehat maupun pelabuhan
terjangkit. Tujuan dari
kegiatan ini menjaga agar
kapal yang datang ke
Wilayah Pengamatan KKP
Kelas I Tanjung Priok
(Pelabuhan Tanjung Priok,
Pelabuhan Muara Baru,
Pelabuhan Sunda Kelapa,
Pe l a b u ha n Ma r u nda ,
Pelabuhan Kali Baru dan
Pelabuhan Muara Angke)
tetap sehat dan bebas dari
sumber penularan penyakit
y a n g b e r p o t e n s i
menimbulkan masalah
PHEIC. Berdasarkan bentuk
penanganan pengawasan
kedatangan kapal di bagi
menjadi beberapa katagori,
sebagai berikut :
1. Pengawasan kedata-
ngan kapal dalam
karantina dari pelabuhan
luar negeri Sehat.
Pengawasan kapal
d i l a k u k a n d e n g a n
melakukan pemeriksaan
di kade (tempat kapal
sandar) oleh Tim KKP,
berupa pemeriksaan
dokumen (Mar i t ime
Declaration of Health,
Voyage Memo/List Port of
Call, Crew List,Passenger
List, Ship Sanitation
C o n t r o l E x a m p t i o n
C e r t i f i c a t e / S h i p
S a n i t a t i o n C o n t r o l
Certificate, Medicine
certificate, Health Book,
International Certificate
V a c c i n a t i o n , S h i p
Particular, Vaccinastion
list, General nil list, Last
Port of Clearance), faktor
risiko kapal (Sanitasi kapal
dan kesehatan ABK).
Jumlah kedatangan
kapal dari pelabuhan luar
negeri sehat tahun 2009
sebesar 1110 kapal, de-
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
RUANG PKSE Selintas tentang :
PELAKSANAAN KEGIATAN PK & SE PADA TAHUN 2009
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK
8
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
kemudian dengan cepat
menyebar ke negara-
negara lainnya termasuk
negara Malaysia dan
Singapore yang mana ke
dua Negara tersebut
merupakan Negara-
negara yang rutin datang
ke Indonesia khususnya
Pelabuhan Tanjung Priok.
n g a n r a t a - r a t a
kedatang an se t ia p
bulannya sebesar 92
kapal. Berdasarkan grafik
1 di bawah, dapat
diinformasikan bahwa
jumlah kedatangan
kapal terbesar pada
Bulan Januari sebesar 255
kapal (22,97%) dan
terkecil pada Bulan Juli
sebesar 1 kapal (0,09 %).
Terjadinya penurunan di
Bulan Mei - Juni ini
d i karenakan adanya
pandemi influenza A
(H1N1) yang muncul
pertama kali di negara
Mexico pada akhir Bulan
Maret Tahun 2009, yang
Grafik 1
Dibandingkan dengan
kedatangan kapal pada
dua tahun terakhir yaitu
tahun 2007 dan tahun
2008 di Pelabuhan
Tanjung Priok, maka
kedatangan kapal asal
pelabuhan luar negari
s e h a t m e n g a l a m i
p e n u r u n a n y a n g
s i g n i f i k a t . H a l i n i
kemungkinan disebabkan
karena terjadinya pandemi
influenza A (H1N1) hampir
di seluruh dunia, sehingga
banyak Negara-negara
y a n g s e b e l u m n y a
termasuk klasifikasi negara
sehat berubah menjadi
negara terjangkit.
2. Pengawasan kedatangan
kapal dalam karantina
dari pelabuhan luar negeri
terjangkit.
P e n g a w a s a n k a p a l
d i l a k u k a n d e n g a n
melakukan pemeriksaan
di luar dam (zona
karantina) oleh Tim KKP,
berupa pemeriksaan
9
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Ship Sanitation Control
Certi ficate, Medicine
certificate, Health Book,
International Certificate
V a c c i n a t i o n , S h i p
Particular, Vaccinastion
list, General nil list, Last Port
of Clearance),, faktor risiko
kapal (Sanitasi kapal dan
kesehatan ABK).
d o k u m e n ( Ma r i t i m e
Declaration of Health,
Voyage Memo/List Port of
Call, Crew List,Passenger
List, Ship Sanitation Control
Examption Certificate/
Grafik 2
Pada grafik 2 di atas
diketahui bahwa jumlah
kedatangan kapal dalam
karantina asal pelabuhan
negara terjangkit tahun
2009 sebanyak 2238 kapal.
Rata-rata kedatangan
kapal setiap bulannya 186
kapal, dimana jumlah
k e d a t a n g a n k a p a l
terbesar terjadi pada
Bulan Oktober sebesar 310
kapal (13,85%) dan yang
terkecil pada Bulan
Februari sebesar 25 kapal
(1,11%).
Seperti di jelaskan
sebelumnya bahwa WHO
pada akhir Maret men-
yatakan bahwa dunia te-
lah terjadi wabah pan-
demi Influenza A (H1N1)
yang dimulai dengan ka-
sus pertama terjadi di Ne-
gara Mexico. Oleh karena
itu, sejak ditetapkan hal
tersebut oleh WHO maka
setiap negara perlu ber-
hati-hati terhadap penye-
baran penyakit ini, di-
karenakan dapat mem-
pengaruhi perekonomian
suatu negara seperti ke-
lancaran maupun biaya
pelaksanaan eksport – im-
port.
N e g a r a - n e g a r a
yang termasuk negara ter-
jangkit adalah negara
yang oleh WHO dinyata-
kan terjangkit penyakit
menular potensial wabah
10
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
(Negara terjangkit) dapat
dilihat pada tabel 1 di
bawah ini :
(H1N1). Untuk lebih
jelasnya mengenai
kedatangan kapal dari
pelabuhan luar negeri
Seperti ; pes, kolera,
yellow fever, Avian Influ-
enza, Foot and mouth
desease dan Influenza A
Tabel 1
Distribusi Kedatangan Kapal Dari Pelabuhan Negara Terjangkit
Menurut Jenis Penyakit di Wilayah Pengawasan KKP Kelas I
Tanjung Priok, Tahun 2009
NO NEGARA
JENIS PENYAKIT
JML % PES KOLERA
Yellow
Fever AI
Foot and
mouth de-
sease
H1N1
1 China X X X 123 5.50
2 Brazil X X X X 11 0.49
3 Afrika X X 4 0.18
4 India X X X 22 0.98
5 Vietnam X X X X 48 2.14
6 Hongkong X X 165 7.37
7 Durban X X 8 0.36
8 Manila X X X 117 5.23
9 Myanmar
X X 1 0.04
10 Malaysia
X 312 13.94
11 Thailand
X 130 5.81
12 Australia
X 154 6.88
13 Singapore
X 1046 46.74
14 Korea
X 38 1.70
15 Jepang
X 31 1.39
16 Taiwan
X 17 0.76
17 Canada
X 11 0.49
JUMLAH 2238 100
11
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Melihat pada tabel 1,
dapat diinformasikan
bahwa kedatangan kapal
dari pelabuhan negara
terjangkit terbesar datang
dari Singapore sebesar
1046 kapal (46,74%).
Tingginya kapal yang
datang dari negara
Singapore kemungkinan
d i s e b a b k a n k a r e n a
Singapore merupakan
negara transit dunia dan
l o k a s i n y a y a n g
berdekatan dengan
N e g a r a I n d o n e s i a ,
s e h i n g g a b a n y a k
perdagangan yang terjadi
diantara ke dua negara.
M e n i n g k a t n y a
kapal- kapal dari luar
negeri terjangkit di Tahun
2009, disebabkan karena
semakin banyaknyanya
negara-negara yang oleh
WHO ditetapkan sebagai
Negara yang terjangkit
oleh penyakit menular
potensial wabah. Yang
paling signifikan adalah
penyebaran penyakit
influenza A H1N1.
3. Pengawasan kedatangan
kapal dari pelabuhan
dalam negeri.
Pengawasan kapal dilaku-
kan dengan melakukan
pemeriksaan dokumen
(Ship Sanitation Control
Examption Certificate/
Ship Sanitation Control
Certificate, Medicine cer-
tificate/P3K kapal, Health
Book, Medicine certificate,
crew list, passenger list,
Port Health Quarantine
Clearance, Ship Particu-
lar), faktor risiko kapal
(Sanitasi kapal dan
k e s e h a t a n
A B K ) . P e n g a w a s a n
kedatangan kapal dalam
karantina dari pelabuhan
n e g a r a T e r j a n g k i t
Pengawasan kedatangan
kapal dari pelabuhan
dalam negeri.
Grafik 3
12
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
D i s t r i b u s i
kedatangan kapal dari
pelabuhan dalam negeri
dapat dilihat pada grafik
3. Kedatangan terbesar
terjadi di Bulan Oktober
sebesar 2019 kapal
(9,86%), dan terkecil di
Bulan Februari sebesar
1456 kapal (7,11%),
d e n g a n r a t a - r a t a
kedatangan kapal dalam
negeri setiap bulannya
sebesar 1705 kapal.
Keadaan kedatangan
kapal dari dalam negeri
hampir sama dengan
keadaan tahun 2008,
tetapi secara keseluruhan
baik di wilayah induk
maupun di wilayah kerja
jumlah kedatangan kapal
dari pelabuhan dalam
n e g e r i m e n g a l a m i
p e n i n g k a t a n
dibandingkan tahun 2008.
Jika dibuat per-
bandingan antara kapal
yang datang dari pelabu-
han dalam negeri, pela-
buhan luar negeri sehat
dan pelabuhan luar
negeri terjangkit maka da-
pat di lihat pada grafik 4.
Kedatangan kapal
di sepanjang Tahun 2009
tampak bervariasi, yang
paling jelas terlihat pada
kedatangan kapal asal
pelabuhan luar negeri se-
hat dengan pelabuhan
luar negeri terjangkit.
Pada grafik 4di bawah ter-
lihat pergantian nilai yang
cukup significant. Seperti
yang telah dijelaskan se-
belumnya mengenai
adanya pandemic influ-
enza A (H1N1) yang
melanda seluruh dunia.
Grafik 4
13
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
pelabuhan dalam negeri
dan kapa l tu ju an
pelabuhan luar negeri.
Keberangkatan kapal
tujuan pelabuhan luar
negeri dan dalam negeri
pada tahun 2009 setiap
bulannya relatif sama
d a n t i d a k te r l a l u
mengalami fluktuatif.
Pada grafik 5 di bawah
dapat dijelaskan bahwa
keberangkatan kapal
terbesar terjadi pada
Bulan Oktober sebesar
2353 kapal (9,90%) dan
terkecil terjadi pada
Bulan Januari sebesar
1627 kapal (6,84%)
d e n g a n r a t a - r a t a
keberangkatan kapal
setiap bulannya sebesar
1979 kapal dari total
keberangkatan kapal
sebesar 23755 kapal.
Jumlah keberangkatan
kapal pada tahun 2009 ini
mengalami peningkatan
dibandingkan dengan
tahun 2008 sebesar 2327
kapal (9,79%). Hal ini terjadi
s e j a l a n d e n g a n
p e n i n g k a ta n j u m l a h
kedatangan kapal di
wilayah pengawasan KKP
Kelas I Tanjung Priok.
Peningkatan kedatangan
maupun keberangkatan
B. Pengawasan keberangkatan
kapal.
Se la in pengawasan
kedatangan kapal, bidang
karantina & SE juga
melakukan pengawasan
terhadap keberangkatan
kapal baik tujuan pelabuhan
dalam negeri, pelabuhan
sehat maupun Pelabuhan
t e r j a n g k i t . U n t u k
ke b e r a ng ka ta n ka p a l
perlakuan pengawasan
b e r b e d a d e n g a n
kedatangan kapal. Untuk
kapal yang berangkat dari
Pelabuhan Tanjung Priok
tidak dilakukan perbedaan
antara kapal dengan tujuan
Grafik 5
14
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
kapal di Tahun 2009
kemungkinan disebabkan
karena keber ha s i lan
Indonesia berjuang dalam
percaturan politik dunia,
yang meyakinkan dunia
I n te rnas iona l bahwa
Pelabuhan di Indonesia
khususnya Pelabuhan
Tanjung Priok aman dan
bisa dijadikan tempat
untuk kapal-kapal besar
dunia berlabuh.
Untuk melihat distribusi
keberangkatan kapal tu-
juan pelabuhan dalam
negeri, pelabuhan luar
negeri sehat dan pelabu-
han luar negeri terjangkit
maka dapat di lihat pada
grafik 6.
Distribusi keberangka-
tan kapal di sepanjang Ta-
hun 2009 tidak terlalu men-
galami perbedaan den-
gan distribusi kedatangan
kapal. Sama dengan ke-
datangan kapal yang pal-
ing jelas terlihat keberang-
katan kapal asal pelabu-
han luar negeri sehat den-
gan pelabuhan luar negeri
terjangkit.
Pada grafik 6 di bawah
juga terlihat adanya
peningkatan keberangka-
tan kapal yang cukup
significant.
Grafik 6
Untuk distribusi kedatan-
gan dan keberangkatan
kapal di Wilayah Penga-
matan KKP Kelas I Tanjung
Priok maka dapat dilihat pada
tabel 2.
15
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Tabel 2
Distribusi Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
Di Wilayah Pengawasan KKP Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2009
Bulan
Pelab. Dalam Negeri Pelab. Luar Negeri
Sehat
Pelab. Luar Negeri
Terjangkit Jumlah
Datang Berangkat Datang Berang-
kat Datang
Berang-
kat Datang
Ber-
angkat
Januari 1335 1400 255 205 31 22 1621 1627
Februari 1456 1507 220 177 25 18 1701 1702
Maret 1678 1729 233 195 53 37 1964 1961
April 1540 1587 220 203 40 32 1800 1822
Mei 1772 1785 161 140 96 87 2029 2012
Juni 1798 1847 8 3 261 222 2067 2072
Juli 1863 1839 1 0 289 237 2153 2076
Agustus 1960 2002 2 0 280 245 2242 2247
September 1439 1480 5 0 263 203 1707 1683
Oktober 2019 2106 2 0 310 247 2331 2353
November 1743 1795 0 0 294 245 2037 2040
Desember 1866 1932 3 0 296 228 2165 2160
Jumlah 20469 21009 1110 923 2238 1823 23817 23755
Bersambung ke volume V Edisi 2
16
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
RUANG PRL Epidemiology of Air Pollution
ASSESMENT OF HEALTH EFFECTS (Chronic Respiratory Effect)
By Diah Lestari
A. Pencemaran Udara
Kesehatan manusia
tidak terlepas dari udara.
Udara normal yang
diperlukan untuk bernapas,
h a r u s m e m e n u h i
komponen udara yang
tidak merugikan. Agar
bernapas dengan sehat
diperlukan ± 25 kg udara/
hari. Rata-rata manusia
t i d a k d a p a t
m e m p e r t a h a n k a n
hidupnya tanpa udara
lebih dari tiga menit.
Komposis i udara
merupakan campuran
berbagai gas, dengan
komposisi yang tidak selalu
konstan, terutama uap air
(H2O) dan karbondioksida
(CO2) tergantung kepada
cuaca dan suhu. Misalnya
proporsi CO2 adalah relatif
rendah karena diabsorbsi
oleh tanaman pada waktu
proses fotosintesis dan
karena kelarutannya di
dalam air. Komposisi udara
kering dan bersih adalah :
Nitrogen (N2) 78,08%;
Oksigen (O2) 20,95%; Argon
(Ar) 0,934%; Carbondioksida
(CO2) 0,0314%; Neon (Ne)
0,00182; Hel ium (He)
0,0005245%; Metana (CH4)
0,0002; Kripton (Kr) 0,000114.
Gas-gas lain muncul
kemudian akibat proses
alami, misalnya aktifitas
vulkanik, pembusukan
s a m p a h t a n a m a n ,
kebakaran hutan, maupun
pencemaran oleh berbagai
industri, transportasi dsb,
s e h i n g g a t e r j a d i
peningkatan CO, SO2, Pb,
partikel debu dsb.
M e n u r u t H e n r y
C.Perkin, 1974 pencemaran
udara berarti hadirnya satu
atau beberapa kontaminan
di dalam udara atmosfir di
luar, seperti debu, busa,
gas, kabut, bau-bauan,
asap atau uap dalam
kuantitas yang banyak
dengan berbagai sifat
m a u p u n l a m a
berlangsungnya di udara
tersebut, hingga dapat
menimbulkan gangguan-
ga ngg uan te rhadap
ke h i dup a n ma nu s i a ,
tumbuhan atau hewan
maupun benda atau
tanpa alasan jelas sudah
dapat mempengaruhi
kelestarian kehidupan
organisme maupun benda.
Menurut PP No.41/1999,
pencemaran udara terjadi
karena masuknya atau
dimasukkannya zat, energi
dan atau komponen lain
ke dalam udara ambien
oleh kegiatan manusia,
sehingga mutu udara
ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yang
menyebabkan udara
17
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.
Pencemaran udara
9 0 % b e r a s a l d a r i
pencemaran primer (CO,
Nox,HC,Sox, dan Partikel),
yaitu karena kegiatan
manusia, seperti proses
pembakaran di dalam
industri, dan 60% dari
pencemaran udara total
berasal dari transportasi.
Pencemaran lain antara
lain karena pembentukan
o z o n o l e h m o l e k u l
hidrokarbon yang ada di
udara dengan Nox, melalui
pengaruh sinar ultra violet
dan adanya partikel-
partikel logam yang
b e r f u n g s i s e b a g a i
katalisator. Perwujudan
kualitas lingkungan yang
sehat merupakan bagian
yang pokok dalam usaha
dibidang kesehatan seperti
dijelaskan dalam UU
Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan antara
lain, perlu dilakukan di
tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum dan
lingkungan lainnya.
kesehatan manusia dan
ter jadinya penularan
penyakit. Hal ini dapat
dilihat dari data angka
kematian pneumonia balita
di Indonesia diperkirakan
sekitar 6/1000 balita. Hasil
survei kesehatan rumah
tangga (SKRT) tahun 1995
menunjukkan bahwa 32,1%
kematian anak di bawah
satu tahun dan 38,8% anak
golongan umur 1 sampai 4
tahun disebabkan oleh
gangguan sistem saluran
pernapasan.
D i p e r k i r a k a n
pencemaran udara akibat
kegiatan industri dan
kendar aa n bermotor
d i p e r k i r a k a n a k a n
meningkat 2 kali lipat pada
tahun 2000 dari kondisi
tahun 1990 dan 10 kalinya
p a d a t a h u n 2 0 2 0 .
Disamping kualitas udara
ambien, kualitas udara
dalam ruangan (indoor air
quality) juga merupakan
masalah yang per lu
mendapat perhat ian
karena akan berpengaruh
t e r ha d a p ke s e ha ta n
manusia. Menurut NIOSH
Udara merupakan media
lingkungan yang perlu
menjadi perhatian dari
sasaran dan kawasan
tersebut di atas. Hal ini
merupakan kebijakan
pembangunan kesehatan
Indonesia Sehat 2010
d i m a n a p r o g r a m
p e n g e n d a l i a n
p e n c e m a r a n u d a r a
merupakan salah satu dari
sepuluh program unggulan.
P e r t u m b u h a n s e k t o r
industri, pertambangan
p e r t a h u n m a s i h
merupakan sektor yang
sangat potensial dalam
memacu pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan
lapangan usaha, tetapi
disisi lain juga dapat
member ikan dampak
n e g a t i f t e r h a d a p
lingkungan bila tidak
ditangani dengan sebaik-
baiknya. Dampak negatif
dimaksud antara lain
berupa pencemaran
udara baik yang terjadi di
dalam ruangan (in door)
maupun di luar ruangan
(out door) yang dapat
m e m b a h a y a k a n
18
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
D i c h l o r o m e t h a n e ,
Formaldehide, Styrene,
Tetrachloroethylene,
T o l u e n e ,
Trichloroethylene, Vinyl
chloride.
2. P e n c e m a r u d a r a
bersifat Inorganik :
Ar s e n ic , As be s tos ,
C a d m i u n , C a r b o n
Monoxide, Chromium,
Hydrogen sulfide, Lead,
Manganase, Mercury,
Nickel, Nitrogen oxides,
Ozone/ photochemical
oxidants, Particulate
matter, Radon, Sulfur
oxides dan Vanadium.
Secara garis besar
parameter udara dapat
dibagi atas 3 kelompok,
yaitu :
a. Fisika, terdiri dari :
Suhu, kebisingan,
getaran, radiasi
(sinar ultra violet).
b. Kimia, terdiri dari :
Gas : CO, CO2,
Nox, O3, H2S, NH3,
Ether dll
Partikel : Debu,
logam berat, aero-
sol (fog, smoke)
bebarpa tempat di dunia.
M a s u k n y a g a s C O
menimbulkan efek toksik
yang membahayakan
karena dapat beraksi
d e n g a n H B d a r a h
membentuk ikatan HBCO.
B. Parameter Udara
Berdasarkan baku
mutu Udara Ambien
Nasional (PP 41/1999)
terdapat 13 parameter
udara, yaitu Sulfur Dioksida,
K a r b o n M o n o k s i d a ,
Nitrogen Dioksida, Ozon
(Oksidan), Hidrokarbon,
Partikel (PM10 dan PM 2,5),
Debu (Total Suspended
Particulate), Timah hitam,
Debu jatuh (Dustfall), Total
Fluorides (F), Flour Indeks,
Chlor ine & Chlor ine
dioksida, Sulfat Indeks.
M e n u r u t W H O
Env i ronmental Heal th
C r i t e r i a , p a r a m e t e r
pencemar udara meliputi,
yaitu :
1. P e n c e m a r u d a r a
bers ifat Organik :
Acrylonitril, Benzene,
Carbon disulfide, 1,2-
d i c h l o r o e t h a n e ,
1997, penyebab timbulnya
masalah kualitas udara
dalam ruangan pada
umumnya disebabkan oleh
beberapa hal , yaitu
kurangnya ventilasi udara
(52%), adanya sumber
kontaminan di dalam
ruangan (16%) kontaminan
dari luar ruangan (10%),
mikroba 5% bahan material
bangunan (4%), lain-lain
(13%).
D i p e d e s a a n
pencemaran udara berasal
dari kebakaran hutan, emisi
d a r i k e g i a t a n
pertambangan dan bahan
bakar yang digunakan
untuk memasak di dapur
yang menggunakan kayu
bakar dimana hasil sisa
pertambangannya dapat
mengganggu kesehatan
masyarakat. Sampai pada
tahun 1930 di Belgia terjadi
wabah penyakit paru-paru
yang disebabkan oleh
pencemaran udara. Tahun-
t a h u n b e r i k u t n y a
p e n c e m a r a n u d a r a
menyebabkan terjadinya
kematian dan kesakitan
dalam proporsi epidemik di
19
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
dan bahan kimia
yang bersifat uap,
seperti merkuri dll.
Mikrobiologi : Bak-
teri, virus, jamur,
algae dll.
C. Exposure Assesment
Kajian dan pengu-
kuran dari paparan adalah
penting dalam mendesign
studi epidemiologi pence-
maran udara. Pengkajian
paparan dapat melibatkan
multidisiplin ilmu, untuk
menggambarkan siapa
yang terkena, jenis sub-
stansi, berapa lama serta
kondisi kesehatan yang
mereka alami, dapat dila-
kukan dengan pengukuran
langsung, modelling, kajian
paparan sebagai bagian
penting dari epidemiologi
l ingkungan. Keadaan
p e nc e ma r a n a d a l a h
kegiatan yang mengaki-
batkan penurunan kualitas
udara yang berdampak
negatif terhadap kese-
hatan. Pencemaran udara
tidak terjadi secara inde-
penden tetapi merupakan
campuran, sehingga kaji-
annya menjadi kompleks.
Sumber pencemaran udara
antara lain :
1.Kegiatan industri
2.Kegiatan transportasi
3.Kegiatan perkantoran
4.Kegiatan perumahan
5 . K e g i a t a n a l a m ,
kebakaran hutan, gunung
eletus dsb.
Di kota-kota besar,
kontribusi gas buang
ke nda r aa n b e rmoto r
sebagai sumber polusi
udara mencapai 60-70
p e r s e n . S e d a n g k a n
kontribusi gas buang dari
cerobong asap industri
hanya berkisar 10-15
persen, sisanya berasal dari
s u mb e r p e mb a ka r a n
memperkirakan bahwa 70
persen penduduk kota di
dunia pernah menghiup
udara kotor akibat emisi
kendaraan bermotor ,
sedangkan 10 persen
sisanya menghirup udara
yang bersifat ”marjinal”,
akibatnya fatal bagi bayi
dan anak-anak. Orang
dewasa yang beresiko
tinggi, misalnya wanita
hamil, usia lanjut, serta
orang yang telah memiliki
riwayat penyakit paru dan
s a l u r a n p e r n a p a s a n
menahun. Pada tahun 1990
-an dilaporkan bahwa di
Cubatao, Brasil, terjadi
tragedi lingkungan yang
cukup fatal bagi bayi.
Empat puluh dari setiap
1000 bayi yang lahir di kota
i t u m e n i ng g a l s a a t
dilahirkan, sedangkan 40
yang lain kebanyakan
cacat atau meninggal
pada minggu pertama
hidupnya. Pada era tahun
tersebut, dengan 80.000
p e n d u d u k C u b a t a o
mengalami sekitar 10.000
kasus kedaruratan medis,
yang meliputi penyakit
t u b e r c u l o s i s ( T B C ) ,
pneumonia, bronki t i s ,
emfisema, asma brochiale,
serta beberapa penyakit
pernapasan lain.
Pencemaran udara
dapat dibedakan atas tiga
kategori yaitu outdoor
seperti sulfates, ozone dan
lead. Outdoor dan indoor
seperti partikel halus,
n i togen ox ides dan
carbonmonoxide, indoor
20
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
hidrokarbon yang salah
s a t u d i a n t a r a n y a
m e m p u n y a i e f e k
k a r s i n o g e n i k y a i t u
benzopyren. Zat-zat lain
yang terdapat di udara
seperti Pb, As, Cd, Be dan
non logam (Asbes, Minyak
Garam Sulfat Peroxyasil
Nitrat, Fenosida & Etylen)
d a p a t m e n i m b u l k a n
berbagai gangguan yang
m e m b a h a y a k a n
k e s e h a t a n m a n u s i a .
Sebelum terjadinya bahaya
pencemaran udara orang
selalu mengira bahwa
epidemi hanya dapat
disebabkan oleh penyakit
menular, maka bencana
yang pertama terjadi tidak
d iperk i rakan adanya
h u b u n g a n d e n g a n
pencemaran udara. Pada
kenyataannya penyakit
jantung dan paru-paru
yang bersifat tidak menular
dapat terjadi secara
epidemis. Dari penelitian
yang dilakukan kemudian
membukt i kan bahwa
penyebabnya adalah
pencemaran udara, yang
pada akhirnya menggugah
masyarakat ilmiah untuk
m e m p e l a j a r i d a n
memelihara kebersihan
udara, karena udara
dibutuhkan oleh manusia
setiap detik, maka strategi
pengelolaan ditekankan
pada upaya pencegahan,
y a i t u m e n c e g a h
p e n c e m a r a n u d a r a
s e h i n g g a k e s e h a t a n
m a s y a r a k a t t i d a k
terganggu.
Beberapa Polutan Udara
yang terjadi di indoor
antara lain :
A s a p T e m b a k a u
(Environmental Tobacco
Smoke = ETS).
Anak-anak yang hidup
dengan perokok tanpa
sengaja menghirup
banyak polutan pada
asap rokok. Asap rokok
merupakan campuran
komplek lebih dari 4000
bahan kimia, termasuk
karbon monoksida, ETS
cenderung menderita
bronchitis, pneumonia,
i n f e k s i s a l u r a n
per napasa n, o t i t i s
media (cairan di tengah
sepert volatile organic
c o m p o u n d s , r a d o n ,
f o r m a l d e h y d e d a n
woodsmoke.
Bahan pencemar di
udara yang berbahaya
antara lain adalah O3,
terbentuk dari O- yang
beraksi dengan O2 bebas
di udara melalui sinar
matahari akibat adanya
pencemaran oleh gas N2
hal ini mengakibatkan rasa
gatal pada hidung,
tenggorokan manusia bila
konsentrasinya mencapai
0,3 ppm. Pada konsentrasi
yang lebih tinggi lagi
d i m u n g k i n k a n p u l a
terjadinya sterilitas dan
k e m a t i a n . S e n y a w a
h i d r o k a r b o n d a p a t
menimbulkan gangguan
pada manusia. Proses
hidrokarbon ini pada
umumnya terjadi akibat
a d a n y a p r o s e s
pembakaran senyawa
gasoline yang tidak
sempurna dan larutan uap
dar i proses indust r i .
D i ke ta hu i d i da l am
senyawa ini mengandung
antara 20-2000 jenis ikatan
21
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
jamur,spora, bakteri dan
virus, dikenal sebagai
p e n y e b a b a t a u
p e nc e tu s a s th m a .
Reaksi alergi sering
merupakan gabungan
d e n g a n c e t u s a n
asthma yang serius,
influenza, pneumonia
dan kondisi lainnya.
A l e r g e n j u g a
menyebabkan iritasi
mata, hidung dan
tenggorokan, napas
sesak, pusing, lethargy
dan demam.
V o l a t i l e O r g a n i c
Compounds (VOCs)
VOCs adalah zat
kimia yang dapat
menguap dari senyawa,
s e p e r t i p r o d u k
pembersih, adhesive,
cat, pengawet kayu.
V O C s d a p a t
dikeluarkan dari produk-
produk ini ke udara dan
terperangkap dalam
ruangan, khususnya
bangunan yang rapat.
P e n e l i t i a n E P A
menyatakan udara
ruang mengandung
VOCs 10 kali lebih tinggi
daripada udara luar
ruang di beberapa
bagian USA. Gejala
paparan VOCs meliputi
iritasi mata, hidung, paru
-paru, ruam-ruam, sakit
kepala, mual, muntah
dan asthma. Paparan
terhadap VOCs tertentu
seperti benzen dan vinil
k l o r i d a m u n g k i n
menyebabkan kanker.
Formaldehid
F o rmal deh id t ida k
berwarna, berbau kuat
digunakan pada kayu
yang dipres (papan
partikel, papan fiber
dan plywood), cat,
pelapis, kosmetik, kain
te nu n da n p ada
pembakaran kayu,
minyak, gas alam, dari
mobil dan cigaret. Pada
l a b o r a t o r i u m
f o r m a l d e h i d
menyebabkan kanker
p a d a b i n a t a n g
p e r c o b a a n d a n
pertimbangan oleh EPA
karsinogen terhadap
manusia. Walaupun
demikian, formaldehid
mempengaruhi manusia
telinga), gejala asthma.
F r e k w e n s i i n f e k s i
tergantung secara
l a n g s u n g d e n g a n
jumlah asap di rumah.
Anak-anak yang hidup
dengan kedua orang
tua perokok lebih
banyak terkena infeksi
saluran pernapasan
dibanding dengan anak
-anak yang hidup
dengan satu orang tua
perokok. Rata-rata
kejadian infeksi saluran
p e r n a p a s a n d a n
asthma yang rendah
ditemui pada anak-
anak dengan orang tua
yang tidak merokok
sama sekali. Ibu yang
m e r o k o k s e l a m a
kehamilan diasosiasikan
dengan peningkatan
kejadian Sudden Infant
Death Syndrome.
Alergen
Alergen, khususnya
yang mengandung
material biologi seperti
debu rumah dari kutu,
k e c o a , h e w a n
pel iharaan, serbuk
b u n g a ( p o l l e n ) ,
22
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
membentuk zat oxidant
sebagai hasil reaksi
dengan gas organik
h idrokarbon. Pada
tahun 1945 di New York
terjadi kematian 400
orang dan tahun 1952 di
L o n d o n b a h k a n
mengakibatkan 4000
o r a n g me n i n g g a l .
Kemudian terulang
k e m b a l i t r a g e d i
k e m a t i a n d e n g a n
karbon 900 orang pada
tahun 1956.
Carbon Monoksida
Carbon monoksida
merupakan gas yang
tidak berbau, berwarna
d i h a s i l k a n d a r i
pembakaran yang
tidak sempurna. CO
berakumulasi dalam
udara ruang sebagai
hasil dari merokok,
ventilasi yang tidak
bagus dan dari garasi
yang menempel pada
rumah. CO masuk tubuh
melalui dari paru-paru
d a n b e r g a b u n g
dengan haemoglobin,
memblok kemampuan
darah untuk membawa
oksigen ke sel tubuh.
Gejala paparan CO
inf luenza termasuk
kelelahan, sakit kepala,
pusing, mual, muntah,
bingung, degup jantung
yang lebih cepat.
T e r g a n t u n g p a d a
tingkat paparan CO
dapat berakibat fatal
segera. Paparan jangka
panjang, pada tingkat
rendah pada wanita
h a m i l m e m p u n y a i
potens i gangguan
pada perkembangan
fetus.
Radon
R a d o n , d i ke na l
sebagai karsinogen
terhadap manusia,
terjadi secara alami, gas
radioaktif yang tidak
erwarna, berbau dan
berasa. Radon berasal
dari pembusukan alami
u r a n i u m , l o g a m
r a d i o a k t i f y a n g
ditemukan pada tanah
dan batuan dalam
kerak bumi di seluruh
A m e r i k a . R a d o n
berjalan melalui tanah
dan batuan masuk ke
s e c a r a b e r b e d a ,
mungkin mengiritasi
m a t a , s i n u s ,
tenggorokan, paru-paru
dan memicu asthma.
Nitrogen oksida
N i t rogen oks ida
dikenal sebagai polutan
udara luar ruang dilepas
o l e h k e n d a r a a n
b e r m o t o r d a n
pembakaran bahan
bakar fosil pada PLN,
tetapi juga ditemukan
pada udara ruang.
Ventilasi gas yang tidak
cukup, lampu gas,
pemanas gas atau
minyak dan kegiatan
p e n g e l a s a n ,
sebagaimana asap
rokok berkontr ibusi
te rhadap n i t rogen
oksida dalam udara
ruang, oleh sebab
b e r p o t e n s i i r i t a n
t e r h a d a p s a l u r a n
pernapasan.
Emisi gas Nox, yang
berada dalam udara
dapat menimbulkan
gangguan pernapasan.
Gas ini di udara dapat
23
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
tanah yang terkon-
taminasi. Sumber lain
perpipaan, vinil mini-
blinds, cat mainan, furni-
ture yang dibuat sebe-
lum 1978 mungkin di cat
dengan cat berbahan
timbal, peleburan timbal
dan industri lainnya
dapat melepas timbal
ke udara dan barang
keramik yang dilapis
hiasan berbahan timbal,
tembikar, kristal dapat
m e n g k o n t a m i n a s i
makanan dan cairan
yang tersimpan di
dalamnya.
Paparan rendah
d a p a t s e c a r a
permanen mempe-
ngaruhi anak-anak,
m e n y e b a b k a n
kerusakan sistem syaraf
dan ginjal, kemampuan
belajar terganggu, per-
hatian yang terganggu,
menurunkan tingkat
intelegensia. Paparan
tingkat tinggi menye-
babkan tidak sadar dan
kematian. Penelitian
oleh NIEHS menyatakan
bahwa anak muda de-
ngan timbal tidak hanya
terkait dengan IQ yang
rendah dan tingkat ke-
lulusan di SLTA yang
rendah tetapi juga
peningkatan kejahatan.
Pestisida
75% rumah tangga
di AS menggunakan
paling tidak satu produk
p e s t i s i d a d a l a m
ruangan, sebagian
b e s a r d i g u n a k a n
sebagai insektisida dan
disinfektan. Penelitaian
lain menyatakan 80%
m a nu s i a t e r p a p a r
pestisida terjadi dalam
ruangan dan selusin
j e n i s p e s t i s i d a
ditemukan dalam udara
dalam rumah. Paparan
j a n g k a p a n j a n g
m e n y e b a b k a n
kerusakan liver, sistem
s a r a f p u s a t
s e b a g a i m a n a
meningkatkan kejadian
kanker.
lngkungan udara ruang
melalui retakan dan fon-
dasi yang terbuka lain-
nya. Bahkan radon
membusuk menjadi par-
tikel radioaktif yang da-
pat terhirup dan terpe-
rangkap dalam paru-
paru, radon melepas-
kan radiasi kecil yang
dapat merusak jaringan
paru-paru dan menjadi
kanker paru-paru di-
kemudian hari. Resiko
untuk mendapatkan
kanker paru-paru dari
radon utamanya ter-
gantung tiga faktor ya-
itu, tingkat paparan, la-
ma paparan dan ke-
biasaan merokok.
Timbal
P a p a r a n d e b u
terkontaminasi timbal,
adalah media yang
umum untuk keracunan
timbal. Timbal meru-
pakan zat toksik dan
terpapar timbal sangat
berbahaya khususnya
anak-anak di bawah u-
mur 6 tahun. Sumber
umum rumah tangga
cat, debu timbal dan Bersambung ke volume V Edisi 2
24
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
sehat dan terbebas dari
penularan penyakit. Dalam
menjalankan peranannya itu
KKP Kelas I Tanjung Priok
membagi diri menjadi tiga
Bidang dan satu Bagian, salah
satunya B idang Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah.
Tugas dan fungsi pokok Bidang
Upaya Kesehatan dan Lintas
Wilayah ialah:
Seksi Pencegahan dan
Pelayanan Kesehatan :
Pengawasan obat/alat P3K
kapal, Pengujian Kes.
Nahkoda, ABK, Penjamah
m a k a n a n , K a j i a n
Ergonomik, Advokasi dan
Sosialisasi kesehatan kerja,
Pengembangan jejaring
Kerja, Kemitraan dan
Teknologi, Pendidikan dan
pelatihan
Seksi Kesehatan Matra dan
Lintas Wilayah : Vaksinasi
dan penerbitan ICV ,
P e n g a w a s a n
pengangkutan orang sakit
dan jenazah, Kesehatan
haji, Kesehatan matra,
Perpindahan Penduduk,
Penanggulangan Bencana,
Pelayanan kesehatan
terbatas, Rujukan gawat
d a r u r a t m e d i k ,
Pengembangan jejaring
Kerja, Pendidikan dan
pelatihan.
Dari tujuh belas tugas
pokok yang terbagi dalam
dua seksi tersebut Bidang
Upaya Kesehatan Pelabuhan
te lah melaksanakannya
s e c a r a o p t i m a l g u n a
mendukung pelaksanaan
TUPOKSI KKP Kelas I Tanjung
Priok yaitu Cegah tangkal
penyakit menular dan penyakit
potensial wabah.
1. Seksi Pencegahan dan
Pelayanan Kesehatan.
Pengawasan obat/alat
P3K kapal
L A T A R B E L A K A N G
P e r k e m b a n g a n
pelabuhan dewasa ini bukan
saja sebagai pintu keluar
masuknya barang, jasa dan
manusia akan tetapi juga
m e n j a d i t e m p a t
berkembangnya sentra –
s e n t r a i n d u s t r i , p u s a t
perdagangan serta tempat
wisata yang marak dikunjungi
oleh para turis baik domestik
maupun mancanegara. Hal
tersebut semakin membuka
peluang bagi penyebaran
penyakit. Untuk itu perlu
dilakukan pengawasan dan
penanganan yang optimal,
terencana dan berkelanjutan.
K a n t o r Ke s e ha ta n
Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebagai salah satu unit
pelaksana teknis Departemen
Ke s e ha ta n d i w i l a ya h
pelabuhan mempunyai peran
y a n g p e n t i n g d a l a m
mewujudkan pelabuhan yang
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
RUANG UKLW Selintas tentang :
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN DAN LINTAS
WILAYAH TAHUN 2009
25
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Tanjung Priok bertujuan
untuk mengantisipasi
adanya kejadian sakit
a t a u k e c e l a k a a n
s e l a m a d a l a m
perjalanan/berlayar.
Adapun hasil kegiatan
pengawasan obat/alat
P3K kapal Tahun 2009
adalah sebagai berikut :
Kegiatan pengawasan
obat/alat P3K kapal
dilakukan terhadap
semua kapal yang
sandar di Pelabuhan
Grafik 1.1
Untuk kapal asing
p e n g a w a s a n
terbanyak pada
Bulan Oktober yaitu
103 kapal dan
te r e nda h p a da
B u l a n P e b r u a r i
sebanyak 67 kapal.
P e n g u j i a n K e s .
N a h k o d a / A B K ,
Penjamah makanan
dan masyarakat
u m u m K a n t o r
K e s e h a t a n
Pelabuhan Kelas I
T a n j u n g P r i o k
s e b a g a i u n i t
pelaksana tehnis di
L i n g k u n g a n
D e p a r t e m e n
Kesehatan RI berada
d i b a w a h d a n
bertanggung jawab
kepada Direktorat
J e n d e r a l
Dari grafik diatas
dapat digambarkan
bahwa pengawasan
obat / alat P3K untuk
kapal RI paling
banyak dilakukan
pada Bulan Maret
sebanyak 128 kapal
s e d a n g k a n
p e n g a w a s a n
terendahnya pada
Bulan September
sebanyak 85 kapal.
26
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
p e n g e n d a l i a n
P e n y a k i t d a n
P e n y e h a t a n
Lingkungan, salah
s a t u f u n g s i n y a
adalah melakukan
p e n g u j i a n
K e s e h a t a n
N a h k o d a / A B K ,
Penjamah makanan
dan masyarakat
umum.
Pengujian Kes.
N a h k o d a / A B K ,
Penjamah makanan
dan masyarakta
umum di lakukan
a t a s d a s a r
permintaan pasien.
Pengujian kesehatan
dilakukan sebelum
kerja, berkala dan
menjelang masa
purna bakti.
Adapun maksud
dan tujuan dari
pengujian kesehatan
ini antara lain :
Mendeteksi penyakit
sed in i mungk in ,
M e n c e g a h
b e r k e m b a n g n y a
penyakit, Mencagah
t e r j a d i n y a
k o m p l i k a s i ,
M e l a k u k a n
pengobatan segera,
M e m p e r p a n j a n g
u s i a p r o d u k t i f ,
M e n i n g k a t k a n
k u a l i t a s h i d u p ,
M e m p e r p a n j a n g
usia harapan hidup,
Menghemat biaya
pengobatan
J e n i s
pemeriksaan yang
dilakukan adalah :
Fisik, Laboratorium,
A u d i o m e t r i ,
Radiologi , Mata ,
Gigi, EKG.
Grafik 1.2
Distribusi Pemeriksaan kesehatan dan MCU
Di KKP Kelas I Tg. Priok Tahun 2009
27
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Baru, Sunda Kelapa,
Muara Baru dan
M u a r a A n g k e .
Adapun maksud dan
tu juan di lakukan
monitoring adalah
untuk melakukan
pengawasan pelak-
sanaan kesehatan
kerja dalam rangka
peningkatan derajat
kesehatan pegawai/
karyawan.
Has i l mon i to r ing
kesehatan kerja yang
dilaksanakan Tahun
2009 sebagai berikut :
1.Jumlah perusahaan
yang termonitor-
ing:
Marunda : 3
Kali Baru : 3
Sunda Kelapa : 7
Muara Baru : 4
Muara Angke : 3
2.Hal – hal yang di
monitoring;
A. Karyawan
B. Tempat kerja
C. Faktor Resiko
2. Seksi Kesehatan Matra dan
Lintas Wilayah.
Vaksinasi dan pener-
bitan ICV.
Vaksinasi adalah pem-
berian vaksin kedalam
tubuh seseorang untuk
memberikan kekebalan
terhadap penyakit ter-
sebut.
Kata vaksinasi berasal
dari bahasa Latin vacca
yang berarti sapi -
diistilahkan demikian
karena vaksin pertama
berasal dari virus yang
menginfeksi sapi (cacar
sapi). Vaksinasi sering
juga disebut dengan
imunisasi.
Vaksinasi dibe-
rikan kepada Nahkoda,
ABK dan masyarakat
umum yang membutuh-
kan berdasarkan per-
mintaan pasien.
Jenis Vaksinasi yang
diberikan adalah Yellow
Fever dan Thypoid ,
Meningitis dan Cholera.
Adapun hasil kegiatan
tersebut dapat dilihat
p a d a g r a f i k 1 . 3
halaman berikut ini :
Dari grafik tersebut
d i a t a s d a p a t
disimpulkan bahwa
k e u r i n g p a l i n g
banyak dilakukan
pada Bulan Januari
sebesar 802 orang
dan paling sedikit
pada Bulan Sep-
tember yaitu 429
orang, sedang untuk
medical chek – up
p a l i n g t i n g g i
dilakukan pada Bulan
April sebanyak 232
orang, paling sedikit
pada Bulan Pebruari
14 orang, dan untuk
p e m e r i k s a a n
penjamah makanan
terjadi pada Bulan
Januari dan seba-
nyak 0 orang.
Monitoring Kesehatan
Kerja.
Monitoring kesehatan
k e r j a d i l a k u k a n
terhadap semua
p e r u s a h a a n –
perusahaan yang
ada dil ingkungan
Pelabuhan Tanjung
Priok, Marunda, Kali
28
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Grafik 1.3
Pemberian Vaksinasi
Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2009
Grafik 1.4
29
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
rendah Bulan Januari
455 buku se-dang
untuk buku lama paling
banyak pada Bulan
Juni sebanyak 270 buku
dan paling rendah
pada Bulan Januari
yaitu 88 buku.
Pengawasan pengang-
kutan orang sakit dan
jenazah.
Pengawasan pe-
ngangkutan orang
sakit / rujukan pasien
dilaku-kan jika Kantor
Keseha-tan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok
tidak dapat membe-
rikan per-tolongan lebih
lanjut / jika pasien perlu
pera-watan lanjutan.
Pengawasan pe-
ngangkutan jenazah
dilakukan terhadap
jenazah yang berasal
dari dalam pelabuhan
baik itu karyawan
pelabuhan, penum-
pang maupun nah-
koda, ABK kapal yang
akan dibawa keluar
Pelabuhan Utama
Tanjung Priok.
Adapun hasil kegia-
tannya dapat di-lihat
dalam grafik 1.5.
Berdasarkan grafik 1.5,
dapat disimpulkan
bahwa pengawaan pe-
ngangkutan jenazah
paling tinggi dilakukan
pada Bulan Maret yaitu
sebanyak 13 orang ang-
ka ini muncul dikar-
enakan pada Bulan
tersebut terjadi
kecelakaan laut yang
menyebabkan KM. RIM-
BA tenggelam.
Selanjutnya, untuk
beberapa bulan tidak
ada kegiatan pe-
ngawasan pengang-
kutan jenazah.
Berdasarkan gra-
fik 1.6, dapat disim-
pulkan bahwa penga-
wasan pengangkutan
orang sakit tertinggi
pada Bulan Mei dan
Juni yaitu sebesar 10
orang dan terendah
pada Bulan Maret, April
dan Desember sebesar
1 orang.
Pemberian Vaksi-
nasi oleh Kantor Kese-
hatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok berda-
sarkan Grafik 1.3 diatas
dapat digambarkan
bahwa vaksinasi yellow
fever tertinggi dilakukan
pada Bulan September
yaitu sebesar 356 orang
terendah pada Bulan
Maret sebesar 50 orang,
sedang pada bebe-
rapa bulan tidak dila-
kukan vaksinasi karena
stok vaksinasi yekllow
fever kosong.
Vaksinasi Meningitis
terbanyak di-lakukan
Bulan Pebruari sebesar
370 orang, terendah
pada Bulan Mei
sebanyak 2 orang dan
di beberapa bulan tidak
ada kegiatan vaksinasi
meningitis ka-rena tidak
ada vaksin.
Dari grafik 1.4
dapat disimpulkan
bahwa penerbitan bu-
ku baru ICV terbanyak
pada Bulan Juni se-
besar 1158 buku te-
30
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Grafik 1.5
Grafik 1.6
Bersambung ke volume V Edisi 2
31
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
TEKNOLOGI
dan
INFORMASI
TINJAUAN TENTANG STUDY PERBANDINGAN DALAM
MOTIVASI DAN PENGALAMAN DENGAN SERTIFIKAT ISO 9000
DAN ISO 14000
DIANTARA NEGARA-NEGARA TIMUR JAUH
By. DIAH LESTARI
Korea dan Taiwan. Sejak tahun
1986 lebih dari 400.000
perusahaan di dunia sudah
menerima sertifikat untuk stan-
dar sistem manajemen berkua-
litas ISO 9000, dan lebih dari
30.000 perusahaan sudah
menerima sertifikasi sistem
manajemen lingkungan yang
baku ISO 14000 sejak tahun
1996. Di dalam referensi lain
ditahun 1994 sebuah survai
dilaksanakan melalui jaringan
ISO International dan diter-
bitkan dalam ISO 9000 News,
menunjukkan bahwa hampir
100.000 perusahaan telah
memiliki sertifikat ISO 9000.
Antara akhir September 1993
sampai dengan akhir Juni
1994, jumlah tersebut me-
ningkat dari 46.546 ke 70.517
atau naik hampir 100%
pertahun. Berdasarkan jumlah
pemegang sertifikat ISO 9000,
Inggris berada pada posisi
tertinggi diikuti Eropa secara
umum, Amerika Utara,
Australia, Selandia Baru dan
Timur Jauh.
Tinjauan tentang study
ini dilakukan dengan me-
ngumpulkan data menggu-
nakan kuisioner survey dan
dilakukan analisis statistik oleh
para ahli dibidang lingkungan
dan peduli lingkungan. Pro-
sedur dilakukan untuk menye-
lidiki motivasi, dampak dan
manfaat penerapan sertifikasi
ISO 9000 dan ISO 14000 di
negara Timur Jauh. Hasil
respon rate/RR Jepang yang
paling tinggi, diikuti oleh
Taiwan, Hongkong dan Korea.
Dari 2.196 perusahaan terpilih,
456 bersertifikat ISO 9000 dan
ISO 14000. Pada umumnya RR
berasal dari perusahaan
pabrik. Standar ISO 9000
dibutuhkan oleh sebagian
besar perusahaan yang
menjual produknya ke negara
maju dihadapkan pada suatu
Tinjauan studi ini adalah
untuk menyelidiki motivasi
perusahaan yang mendaf-
tarkan untuk memperoleh serti-
fikat ISO, manfaat menerima
dan implementasi sertifikat.
Pasar dan lingkungan
industri mendorong banyak
perusahaan di negara timur
jauh untuk memperoleh ISO,
baik ISO 9000 dan ISO 14000,
dan pengenalan terhadap isu
lingkungan global jadi lebih
cepat menyebar. ISO 9000
dan ISO 14000 adalah bagian
dari kecenderungan dunia
yang oleh beberapa ahli
disebut sebagai tendensi
dominan. Pada saat
perusahaan-perusahaan Ero-
pa menerapkan ISO 9000,
perusahaan-perusahaan Ame-
rika di Eropa juga melakukan
hal yang sama, dan kemudian
diterapkan dianak atau induk
perusahaan di Amerika dan
seluruh dunia yaitu di Jepang,
32
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
kompetensi dan hubungan
masyarakat pada keempat
negara timur jauh. Walau ke-
pemilikan berbeda, jenis usaha
dan industri berbeda dan
manfaat ISO 9000 pada ma-
sing-masing negara tidak sa-
ma.
Beberapa tekanan fak-
tor eksternal (luar) yang dapat
dianalisis untuk motivasi mem-
peroleh sertifikat ISO 14000
adalah ; peningkatan citra pe-
rusahaan, hubungan masyara-
kat dan pengelolaan ter-
hadap lingkungan dsb.
Manfaat sertifikat ISO
14000 adalah peningkatan
kompetitif walau kepemilikan
berbeda, jenis usaha dan in-
dustri berbeda, sehingga man-
faat ISO 14000 pada masing-
masing negara tidak sama.
Pertimbangan yang
umum pada empat negara
timur jauh untuk memperoleh
sertifikat ISO 9000 dan ISO
14000 adalah :
1. Tuntutan konsumen atau
pelanggan yang akan
menggunakan produk dari
produsen yang telah memi-
liki ISO 9000.
2. Meningkatnya pengharga-
an positif yang diberikan
masyarakat pada manaje-
men puncak organisasi
yang telah peduli terhadap
lingkungan.
3. Sistem melindungi atau me-
minisasi dampak terhadap
lingkungan juga akan me-
minisasi dampak terhadap
pekerja, sehingga akan ter-
lihat pada penurunan ting-
kat kecelakaan kerja dan
jumlah pekerja yang sakit.
4. Dengan sertifikat ISO 14000
lebih dapat diukur karena
perusahaan mempunyai
dokumen yang cukup un-
tuk mendukung kegiatan
perlindungan terhadap
lingkungan dan perusa-
haan benar-benar peduli
pada lingkungan.
5. Dengan memiliki sertifikat
ISO 14000 pada empat ne-
gara timur jauh akan me-
ningkatkat hubungan den-
gan masyarakat, karena
sebagian besar masyarakat
peduli terhadap lingkun-
gan.
6. Suatu penghematan biaya
dalam jangka panjang da-
lam hal pembersihan dan
kemungkinan bahwa sekarang
atau sebentar lagi mereka
harus membuktikan melalui
sert i f i kat bahwa s is tem
manajemen mutu mereka
telah sesuai dengan ISO 9000.
Perusahaan yang diharapkan
dapat memenuhi ISO 9000
adalah yang bergerak
dibidang sebagai berikut :
Pemasok komponen atau
material industri, seperti
elektronik, farmasi (obat-
obatan).
Produk makanan dan minu-
man
Bahan bangunan
Penerbitan dan pengema-
san
Transportasi
Pemasok untuk pasar u-
mum
Beberapa tekanan fak-
tor eksternal (luar) yang dapat
dianalisis untuk motivasi dalam
memperoleh sertifikat ISO 9000
adalah; kompetensi di dalam
dan di luar perusahaan, pe-
ningkatan hubungan masyara-
kat dsb.
Manfaat sertifikat ISO
9000 adalah meningkatkan
33
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
lingkungan secara nyata
sesuai dengan kebijakan
manajemen perusahaan
yang baik untuk menjamin
keberhasilan.
3. Pengawasan terhadap
pengadaan dan Vendor
dari pembelian. Pemasok
h a r u s m e n g g u n a k a n
produk-produk yang dapat
didaur ulang.
4. P e r u s a h a a n h a r u s
mewajibkan kontraktor
yang memasok bahan-
bahan kimia, suku cadang
atau jasa bagi organisasi
untuk memperoleh sertifikat
ISO 9000 atau ISO 14000.
5. Perusahaan melakukan
komunikasi dengan dunia
luar diantaranya konsumen,
media dan masyarakat
umum.
empat negara tersebut.
10.Mengurangi perbedaan
y a n g b e s a r a n t a r a
perusaha-an pada empat
negara yang meletakkan
dasar yang sama rata
pada setiap perusahaan
dalam hal pemeliharaan
lng-kungan dan memberi
kesem-patan yang besar
pada perusahaan yang
sadar lingkungan.
Beberapa saran yang
dapat diambil adalah :
1. Melakukan penilaian untuk
m e n g i n d e n t i f i k a s i k a n
dokumen tindakan dan
prosedur yang diperlukan
seperti, sistem pengelolaan,
perencanaan, kegiatan
operasional personil dan
pelatihan pekerja.
2. Perlu diimplementasikan
s i s t e m p e n g e l o l a a n
pengawasan lingkungan
bila sertifikat ISO dikelola
dengan baik.
7. Stándar untuk memperoleh
sertifikat ISO 14000 berisi
tehnik-tehnik pengelolaan
yang baik yaitu pengelola-
an personil dengan pela-
tihan personil lingkungan
untuk mengatasi peruba-
han dan perkembangan
yang cepat.
8. Dengan sertifikat ISO 14000
menunjukkan perusahaan
telah menyesuaikan dan
peduli terhadap peraturan
dan lebih bertindak sesuai
dengan peraturan yang
berlaku dengan menunjuk-
kan dokumen yang tertulis.
9. Peningkatan citra perusaha-
an karena peduli terhadap
l i n g k u n g a n d e n g a n
menunjukkan sertifikat ISO
9000 dan ISO 14000 pada
Reff:
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=35&did=520379971,
Industrial Management+Data System, Wembley; 2003. Vol.103.
Banyak tikus. . .
Mimpi mau ISO ?
34
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
SERBA-SERBI
MEMPERHALUS KULIT SEKUJUR TUBUH
Oleh : Roswitha Kusuma Wardhani
Apakah pembaca
mempunyai keinginan agar
kulit di sekujur tubuh anda
men jad i ha lus mu lus?
Padahal anda malas ke salon
atau uang anda terbatas
untuk luluran di salon. Modal
murah meriah dengan hasil
optimal untuk memperhalus
kulit di sekujur tubuh dengan
cara luluran di rumah sendiri
m e r u p a k a n a l t e r n a t i f
terjempol. Selain membuat
kulit halus mulus, luluran juga
membuat kulit lebih bersih,
tampak lebih putih dan
menghilangkan gatal – gatal
serta. Luluran ini merupakan
stimulan untuk memperlancar
peredaran darah sehingga
dapat menghilangkan rasa
lelah.
Bahan yang diperlukan:
Tepung beras sebanyak 2
sendok makan.
Kunyit ukuran ibu jari
sebanyak 3 ruas.
memutar hingga bubuk
lulur akan berjatuhan
membawa kotoran dan sel
kulit yang telah mati.
Selanjutnya, bilas tubuh
dengan air hangat.
Tahukah anda bahwa
kunyit bermanfaat sebagai
anti – oksidan, antiseptik, anti
bakteri, anti jamur dan anti
alergi sedangkan kencur ber-
manfaat penghalus kulit,
merawat jaringan kulit yang
teriritasi, dan menyingkirkan
bau badan.
Selamat mencoba.
Kencur ukuran ibu jari
sebanyak 2 ruas.
Daun bayam sebanyak 5
helai.
Minyak wangi kesukaan
Anda sebagai pengharum.
Cara membuat ramuan
lulur : Haluskan semua bahan
di atas dengan cara ditumbuk
atau menggunakan blender
h i n g g a a d o n a n n y a
menyerupai pasta.
Cara penggunaannya :
Setelah selesai mandi,
oleskan minyak zaitun atau
baby oil di sekujur tubuh
dengan cara minta
bantuan suami atau istri
atau anak atau orang lain
untuk memijat agar otot
tubuh menjadi rileks.
Diamkan sejenak hingga
minyaknya kering meresap.
Lumurkan ramuan tadi
menutupi tubuh Anda.
Biarkan hingga setengah
kering, kemudian gosoklah
perlahan dengan gerakan
35
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
JEJARING
KEMITRAAN
EXECUTIVE REPORT
PERTEMUAN JEJARING KERJA DAN KEMITRAAN
SURVAILANS EPIDEMIOLOGI DENGAN PELAYANAN KESEHATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK
BOGOR – JAWA BARAT, 04 – 06 MARET 2010
I. PENDAHULUAN
Pelabuhan Tanjung Pri-ok
merupakan pelabuhan
terbesar dan tersibuk di
Indonesia, dimana sekitar 65%
dari total arus barang secara
nasional diangkut melalui
pelabuhan ini. Dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir arus
kapal dan ba-rang terus
menunjukan peningkatan
dengan rata-rata kenaikan 5
s/d 6% pertahun. Pada tahun
2009 jumlah kunjungan kapal
sebanyak 17554 unit, jumlah
arus barng yang dibongkar
maupun yang dimuat
mencapai 40.821.622 Ton,
dan Peti Kemas mencapai
2.781.018 Boxes / 3.778.116
Teus.
Fungsi Pelabuhan Tan-
jung Priok kini telah berkem-
bang lebih luas, bukan hanya
sebagai pintu masuk arus
keluar barang tetapi juga
sebagai sentra–sentra
industri yang banyak me-
yerap tenaga kerja, pusat
perdagangan dan tempat
wisata bagi kalangan turis
domestik maupun dari luar
negeri. Perkembangan pel-
abuhan ini tentu hal yang
positif bagi negara karena
akan memacu pening-
katan ekonomi secara na-
sional.
Sebagaimana diama-
natkan oleh IHR 2005 bah-
wa di pintu masuk, negara
berkewajiban untuk me-
ngembangkan, memperku-
at kapasitas inti untuk
merespon secara cepat
dan efektif terhadap risiko
kesehatan masyarakat dan
PHEIC. Artinya upaya
pencegahan dan penang-
gulangan penyakit harus
efektif dan efisien tanpa
mengganggu kelancaran
arus perjalanan dan
perdagangan internasio-
nal. Salah satu kapasitas
i n t i y a n g p e r l u
d i kembangkan dan
dikuatkan tersebut
adalah pelaksanaan surv
-eilans epidemiologi yang
intensif terhadap penyakit
dan faktor risiko di pintu
masuk pelabuhan.
Sesuai dengan per-
menkes RI NO.356/
Menkes/PER/IV/2008 ten-
tang organisasi dan Tata
kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), bahwa
KKP mempunyai tugas
pokok dan fungsi yaitu
melaksanakan cegah
tangkal penyakit karan-
tina dan penyakit me-
nular potensial wabah di
pelabuhan. Salah satu
upaya dalam melak-
36
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
sanakan cegah tangkal
yang dilakukan oleh KKP
adalah melaksanakan
surveilans penyakit dan
faktor risiko. Pelaksanaan
surveialns epidemiologi ini
akan dapat berjalan opt-
imal jika didukung oleh
informasi epidemiologis
yang cepat dan akurat.
Ber tolak dar i ha l
tersebut diatas, maka perlu
dibangun pers-amaan
persepsi dan kerjasama
antara KKP de-ngan sarana
pelayanan kesehatan yang
ada di wilayah pelabuhan
dan disekitar pelabuhan,
melalui pertemuan jejaring
kerja surveilans epidemilogi
yang dilaksanakan pada
tanggal 4 s/d 6 Maret 2010
di Hotel Ria Diani, Bogor-
Jawa Ba-rat.
II. TUJUAN
Bersinergisnya kegiatan
pengumpulan data survei-
lans penyakit pada sarana
pelayanan kesehatan de-
ngan pelaksanaan kegia-
tan surveilans epidemiologi
pada KKP kelas I Tanjung
priok.
Priok.
III.POKOK BAHASAN
1. Tugas Pokok dan Fungsi
KKP
2. Peran ADPEL dalam
mendukung pelaksanaa
survailans epidemiologi
di pelabuhan
3. Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi di Jakarta
Utara
4. Peran PT PELNI dalam
mendukung pelak-
sanaan surveilans epide-
miologi angkutan
5. Pelaksanaan surveilans
e p i d e m i o l o g i d i
Pelabuhan Tanjung Priok
IV. NARASUMBER/FASILITATOR
1. ADPEL Utama Tanjung
Priok
2. Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Utara
3. KKP Kelas I Tanjung Priok
V. PESERTA
Peserta pertemuan
jejaring kerja dan kemitraan
survailans epidemiologi
dengan sarana pelayanan
kesehatan adalah lintas
program, lintas sektor serta
stake holder terkait, dengan
jumlah peserta sebanyak 35
peserta. Rincian peserta
berasal dari instansi : KKP
Kelas I Tanjung Priok, ADPEL
Utama Tanjung Priok, PT
PELNI, SUDIN Kesehatan
Jakarta Utara, Puskesmas
Kelurahan Kebun Bawang,
Puskesmas Kecamatan
Pademangan, Puskesmas
Kelurahan Penjaringan I,
Puskesmas Kelurahan Pluit,
Puskesmas Kecamatan
C i l i nc i n g , P u s k e s m a s
K e l u r a h a n K a l i b a r u ,
Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok, RS Port
Medical Centre, RSPI
Soelianti Saroso, Klinik KPU
Bea Cukai Tipe A Tanjung
Priok dan Klinik PT Bogasari
(Indofood Sukses Makmur
Tbk,
VI. MEKANISME
M e k a n i s m e d a l a m
penyelenggaraan jejaring
kerja dan kemitraan ini
dilaksanakan dengan cara :
1. Pembukaan pertemuan
2. P e n y a j i a n p o k o k
bahasan oleh nara
sumber
37
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
telah di rencanakan
(sesuai jadwal jejaring
kerja) sehingga peserta
pertemuan antusias
untuk mengikuti kegiatan
ini
C. Penyelenggaraan kegi-
atan ini berjalan dengan
baik dan sebagaimana
mestinya
1. Hari I
Registrasi
Pembukaan perte-
muan jejaring
Penyajian materi
dan Tanya jawab /
diskusi: Tugas Pokok
dan Fungsi KKP
2. Hari II
Penyajian materi dan
Tanya jawab / diskusi :
Peran Adpel dalam
mendukung pelak-
sanaan survailans
epidemiologi di
pelabuhan
Peran PT PELNI
dalam mendukung
pelaksanaan sur-
veilans epidemi-
ologi angkutan
Pelaksanaan Sur-
veilans Epidemi-
ologi di Jakarta
Utara
Pelaksanaan survei-
lans epidemiologi di
Pelabuhan Tanjung
Priok
3. Hari III
a. Round table discus-
sion, menghasilkan
b e b e r a p a k e -
sepakatan : Ada-
nya kesepakatan
antara KKP Kelas I
T a n j u n g P r i o k
dengan sarana
pelayanan kese-
hatan yang ada di
sekitar pelabuhan
d a l a m r a n g -
k a p e l a k s a n a a n
surveilans penyakit
dengan perincian
sebagai berikut :
1. Alur pelaporan :
Klinik di luar pe-
labuhan :
K l i n i k
B o g a s a r i
mengirimkan
laporan ke
P u s k e s m a s
Kec. Cilincing
K l i n i k
B o g a s a r i
mengirimkan
3. Tanya jawab
4. Diskus i (Roundtabel
discussion)
5. Penutupan pertemuan
VII. WAKTU DAN TEMPAT
Jejaring kerja dan
kemitraan ini dilaksanakan
pada tanggal 4 s/d 6
Maret 2010, di Hotel Ria
Diani Puncak, Bogor –
Jawa Barat
VIII.SUMBER DANA
B iaya pelaksanaan
kegiatan jejaring kerja dan
kemitraandengan sarana
pelayanan kesehatan
berasal dari DIPA KKP Kelas I
Tanjung Pr iok Tahun
Anggaran 2010.
IX. JALANNYA PENYELENGGA-
RAAN
Hasil dari penyelenggaraan
jejaring kerja ini sebagai
berikut :
A. Jumlah peserta yang
hadir sebanyak 35 (tiga
puluh lima) peserta
B. Narasumber/fasil itator
memberikan mater i
sesuai dengan yang
38
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
saling memberikan lapo-
ran dan umpan balik ke
KKP Kelas I Tanjung Priok
E. Rumah sakit :
RSPI Prof. DR. Sulianti
Saroso, RS Port Medical
Center dan KKP Kelas I
Tanjung priok saling
melakukan koordinasi
f. RSPI Prof. DR. Sulianti
Saroso dan KKP Kelas I
Tanjung priok saling mela-
kukan koordinasi
g. ADPEL & Instansi Terkait :
ADPEL & Instansi terkait di
wilayah pelabuhan den-
gan KKP Kelas I Tanjung
Priok saling melakukan
koordinasi.
h. KKP Kelas I Tanjung Priok :
KKP Kelas I Tanjung priok
memberi umpan balik ke
Klinik dalam pelabuhan
KKP Kelas I Tanjung priok
memberi umpan balik ke
Klinik di luar pelabuhan
KKP Kelas I Tanjung priok
memberikan umpan
balik ke Puskesmas
KKP Kelas I Tanjung priok
saling memberikan lapo-
ran dan umpan balik ke
Sudinkes Jakarta Utara
2. Metode pengum- pulan
data dengan meng-
gunakan :
Format LB1 (ICD10),
terlampir
Format W1 dengan
adanya penambahan
penyakit sesuai IHR 2005
(Annex 2), terlampir
3. Waktu pelaporan : setiap
tanggal 10 pada bulan
berikutnya
4. Pengambilan data dengan
cara : KKP Kelas I Tanjung
Priok datang langsung ke
masing-masing sarana pe-
layanan kesehatan
5. Terdapatnya kontak person
dari masing-masing sarana
pelayanan kesehatan
(Terlampir)
6. Rumah Sakit RSPI dan RSUD
Koja sebagai tempat ruju-
kan kasus yang berasal dari
pelabuhan
7. PT Pelni melaporkan ke KKP
Kelas I Tg priok tentang :
Kedatangan kapal pen-
gangkut TKI dalam waktu
minimal 1 x 24 jam
Tiap kasus kesakitan / ke-
celakaan / kematian yang
terjadi di atas kapal
Tiap kasus rujukan ke RS
laporan ke KKP Kelas I
Tanjung Priok .
B. Klinik di dalam pelabu-
han :
1. Klinik Bea & Cukai Tg.
Priok .
Klinik Bea & Cukai Tg
Priok memberi laporan
ke KKP Kelas I Tg Priok
KKP Kelas I Tg Priok
memberi umpan balik
ke Klinik Bea & Cukai Tg
Priok
2. Klinik KBN Tanjung Priok
Klinik KBN Tg Priok mem-
berikan laporan ke KKP
Kelas I Tg Priok
KKP Kelas I Tg Priok
memberi umpan balik
ke Klinik KBN Tg Priok
C. Puskesmas :
Puskesmas memberikan
laporan ke Sudinkes JKT
Utara
Puskesmas memberikan
laporan ke KKP Kelas I
Tanjung Priok
Sudinkes JKT Utara dan
KKP Kelas I Tg priok mem-
beri umpan balik ke pusk-
esmas
D. Sudinkes Jakarta Utara :
Sudinkes Jakarta Utara
39
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
IKAN LELE YANG MANIS
Oleh : Ny. Bertha M. Pasolang, SSos.
saluran pembua-ngan.
Ikan lele bersifat nok-
turnal, yaitu aktif bergerak
mencari
makanan
pada malam hari sedang
pada siang hari hanya
berdiam diri dan berlindung di
tempat – te-
mpat gelap.
Ada bermacam – ma-
cam nama Ikan lele di Nus-
antara ini, nama ikan lele ini
digunakan di Jawa Timur dan
Jawa Tengah
Manfaat :
a. Sebagai lauk
pa-uk. Yang paling
penting dan unik yakni
sebagai lauk pauk petugas
KKP yang kerja lembur
karena harganya yang
murah meriah de-
ngan
rasa yang ma-nis.
b. Sebagai hiasan rumah
c. Sebagai obat : datang
bulan terlambat, hidung mi-
misan, dll
Ikan Lele adalah sejenis
ikan yang hidup di air tawar
yang mudah dikenali karena
tubuhnya tidak bersisik (licin),
agak pipih memanjang dan
memiliki empat pasang "kumis"
yang panjang mencuat dari
sekitar bagian mulutnya yang
amat berguna untuk bergerak
di air yang gelap. Kepalanya
keras di bagian atasnya,
dengan mata kecil dan mulut
lebar yang terletak di ujung
moncong, dilengkapi dengan
empat pasang sungut peraba
(barbels) yang amat berguna
untuk bergerak di air yang
gelap juga terdapat sepasang
“patil” yakni duri tulang
yang tajam
pada sirip-sirip
dadanya
Habitatnya di
air yang te-
nang, rawa, wa-duk, sawah
yang tergenang air, bahkan
ikan lele bisa hidup pada air
yang ter-cemar, seperti di
FLORA
Dan
FAUNA
40
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
KAJIAN
Dan
DIKLAT
EXCECUTIVE REPORT
EVALUASI PASCA PELATIHAN KEKARANTINAAN KAPAL
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK
TAHUN 2009
pengamanan radiasi di pengamanan radiasi di
wi layah kerja bandara, wi layah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas pelabuhan, dan lintas batas
darat negara.darat negara.
S e i r i n g d e n g a n
perkembangan era globalisasi,
p e r k e m b a n g a n I P T E K
k h u s u s n y a t e k n o l o g i
transportasi, berkembang juga
p e nya k i t - p e n ya k i t N e w
Emerging Diseases seperti
Influenza A (H1N1) dan SARS
serta Re- Emerging Diseases
seperti pes, dan filariasis yang
m e r u p a k a n M a s a l a h
Kedaru ratan Kesehatan
Masyarakat Yang Menjadi
Perhatian Global.
Sebagai garda terde-
pan dalam upaya cegah
tangkal penyakit menular po-
tensial wabah, petugas men-
jadi riskan dan sangat berisiko
untuk terkena penyakit, maka
dari itu profesionalisme, ke-
jelian dan kearifan petugas
dalam melaksanakan tugas
perlu mendapatkan perhatian.
Upaya peningkatan profesion-
alisme tersebut diwujudkan
melalui motivasi, semangat
terus belajar dan bekerja se-
cara benar serta tanggung
jawab. Berkaitan dengan hal
ini sangatlah tepat jika kiranya
pelatihan Kekarantinaan Kapal
yang telah diselenggarakan
oleh Kantor Kesehatan Pelabu-
han Kelas I Tanjung Priok dapat
dijadikan sebagai ajang lati-
han bagi petugas dalam men-
ingkatkan kemampuan me-
nempa diri sebagai petugas
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Sejalan dengan hal
tersebut, agar peningkatan
ku a l i ta s S DM t e r s e b ut
maksimal, serta untuk lebih
mengetahui keberhasilan
pelatihan kekarantinaan kapal
maka telah dilakukan kegiatan
evaluasi pasca pelatihan
kekarantinaan kapal sebagai
tindak lanjut dari pelatihan ke-
Pendahuluan
Pengawasan kesehatan
kapal/kekarantinaan kapal di
w i l a y a h p e l a b u h a n
merupakan tanggung jawab
Kantor Kesehatan Pelabuhan
sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
No. 356 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Tugas pokok dan fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan tersebut
a d a l a h m e l a k u k a n
pencegahan masuk & pencegahan masuk &
keluarnya penyakit, penyakit keluarnya penyakit, penyakit
p o t e n s i a l w a b a h , p o t e n s i a l w a b a h ,
pe ngama nan te rhadap pe ngama nan te rhadap
penyakit baru dan penyakit penyakit baru dan penyakit
yang muncul kembal i , yang muncul kembal i ,
survai lans epidemiologi , survai lans epidemiologi ,
kekarantinaan, pengawasan kekarantinaan, pengawasan
O M K A B A , p e l a y a n a n O M K A B A , p e l a y a n a n
kesehatan, pengendalian kesehatan, pengendalian
d a m p a k k e s e h a t a n d a m p a k k e s e h a t a n
lingkungan, bioterorism, unsur lingkungan, bioterorism, unsur
b i o l o g i , k i m i a d a n b i o l o g i , k i m i a d a n
41
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
oleh : Raissekki, SKM, MM;
RBA. Wdjonarko, SKM, M. Kes;
Ikron, SKM., MKM; Rosyid Ridlo
Prayogo, SE., MKM; Umar
Fahmi, SKM; Dewi Dyah Palupi,
SKM; Mulyono; Fitri Nurhayati.
Tempat Dan Waktu
Tempat
Tempat pelaksanaan
evaluasi pasca pelatihan
yaitu di 10 KKP, terdiri dari :
K a n t o r K e s e h a t a n
P e l a b u h a n K e l a s I
M a k a s a r ; K a n t o r
Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Medan; Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Surabaya; Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Banjarmasin;
K a n t o r K e s e h a t a n
Pelabuhan Kelas II Pekan
Baru; Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Tanjung
Pinang; Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Balik
Papan; Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Tanjung
Balai Karimun; Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Samarinda; Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Dumai.
Waktu
Waktu pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan
pada : Tanggal 23 sampai
dengan 26 Februari 2009 di
KKP Kelas II Banjarmasin;
Tanggal 1 sampai dengan
4 April 2009 di KKP Kelas I
Surabaya; Tanggal 12
sampai dengan 15 April di
KKP Kelas II Tanjung
Pinang; Tanggal 12
sampai dengan 15 April di
KKP Ke-las II Balik Papan;
Tanggal 23 sampai
dengan 26 April 2009 di
KKP Kelas I Makasar;
Tanggal 23 sampai
dengan 26 April di KKP
Kelas II Tanjung Balai
Karimun; Tanggal 29 April
sampai dengan 02 Mei
2009 di KKP Kelas II Pekan
Baru; Tanggal 12 sampai
dengan 15 Mei 2009 di
KKP Kelas I Medan; Tang-
gal 13 sampai dengan 16
Mei 2009 di KKP Kelas III
Dumai; Tanggal 20 sampai
dengan 23 Mei 2009 di
KKKP Kelas II Samarinda.
karantinaan kapal sebagai
tindak lanjut dari pelatihan
kekarantinaan kapal di Tahun
2008.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui peningkatan
p e n g e t a h u a n d a n
ketrampilan peserta latih
dalam melaksanakan
kegiatan kekarantinaan
kapal.
Tujuan Khusus
Mengetahui peningkatkan
p e r k e m b a n g a n
pengetahuan peserta
latih.
Mengetahui peningkatkan
sikap peserta latih
Mengetahui peningkatkan
keterampilan (psikomotor)
peserta latih
Pelaksana
Pelaksana evaluasi
p a s c a p e l a t i h a n
kekarantinaan kapal adalah
seluruh pihak yang terlibat
d a l a m p e l a t i h a n
kekarantinaan kapal dengan
penanggungjawab adalah
Kepala KKP Kelas I Tanjung
P r i o k . A d a p u n p a d a
pelaksanaannya dilaksanakan
42
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
valuasi pasca pela-
tihan kekarantinaan
kapal.
c. Melaporkan tujuan
kedatangan dalam
rangka pelaksanaan
evaluasi pasca pel-
atihan kekarantinaan
kapal.
b. Mengevaluasi pengeta-
huan peserta latih
tentang kekarantinaan
kapal
1. Bertemu dengan
peserta latih tentang
tujuan kedatangan
tim evaluasi
2. Memberikan formulir
penilaian evaluasi
pasca pelatihan
kekarantinaan kapal
untuk diisi oleh
peserta latih secara
cermat.
3. Melakukan pendam-
pingan selama pe-
serta latih mengisi
formulir tersebut, ter-
masuk memberikan
penjelasan tentang
cara pengisian for-
mulir tersebut.
c. Melakukan wawancara
dengan peserta latih
tentang sikap peserta
latih dalam pelak-
sanaan kegiatan keka-
rantinaan kapal.
3. Hari Ketiga
a. Melakukan observasi
terhadap peserta latih
tentang penerapan
keterampilan (psikomo-
tor) pelaksanaan kegia-
tan kekarantinaan ka-
pal. (Hasil pada point G)
b. Melakukan diskusi de-
ngan peserta latih dan
u n s u r e p i m p i n a n
tentang hasil evaluasi
pasca pelatihan dan
pelaks-anaan kegiatan
kekar-antinaan kapal,
sekaligus mohon diri
a t a s s e l e s a - i n y a
kegiatan tim eval-uasi
ini.
4. Hari Keempat
Tim evaluasi meninggalkan
tempat evaluasi dan kem-
bali menuju Jakarta.
Analisa Hasil
Hasil dari kegiatan eva-
luasi pasca pelatihan secara
garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Pengetahuan peserta latih
dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Pembiayaan
Biaya pelaksanaan Eva-
luasi Pasca Pelatihan Keka-
rantinaan Kapal dibebankan
pada DIPA KKP Kelas 1
Tanjung Priok Tahun anggaran
2009.
Penyelenggaraan Kegiatan
Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi
pasca pelatihan kekaran-
tinaan kapal pada 10 lokasi
KKP dilakukan sesuai dengan
jadwal yang telah diren-
canakan. Kegiatan tersebut
di laksanakan selama 4
(empat) hari di masing -
masing KKP.
Secara umum pelak-
sanaan evaluasi hampir sama
di setiap KKP, sebagai berikut :
1. Hari Pertama
Perjalanan menuju lokasi
tujuan peserta latih sesuai
d e n g a n y a n g t e l a h
direncanakan
2. Hari kedua
a. Bertemu dengan Kepala
KKP dari masing-masing
peserta latih :
b. Menyampaikan surat
tugas petugas pelak-
sanaan kegiatan e-
43
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
HASIL PENGETAHUAN PESERTA PELATIHAN
PRE TEST – POST TEST PELATIHAN
NO NAMA INSTANSI
HASIL
di
di2
(di -
(di -d
PRE
TES POST TES
1 YOYOK DWI SANTOSO KKP KLS II TANJUNG
PINANG 76 80 4 16 -5.6 31.36
2 MUHAMMAD NOOR KKP KLS II
SAMARINDA 68 76 8 64 -1.6 2.56
3 dr. SUWIGNYO KKP KLS II PEKAN
BARU 76 80 4 16 -5.6 31.36
4 NUR MAGFIRAH KKP KLS I MAKASSAR 72 76 4 16 -5.6 31.36
5 GUSFIAN KKP KLS II TG. BALAI
KARIMUN 56 68 12 144 2.4 5.76
6 RIZAL MAYRIDIAN KKP KLS II MEDAN 64 76 12 144 2.4 5.76
7 DR. SRI MAHA MERSY KKP KLS II DUMAI 56 68 12 144 2.4 5.76
8 MAKBUL KKP KLS II
BALIKPAPAN 44 60 16 256 6.4 40.96
9 TRI SULUH
WISMANTORO KKP KLS II SURABAYA 68 76 8 64 -1.6 2.56
10 SYARKANI, SKM KKP KLS II
BANJARMASIN 60 76 16 256 6.4 40.96
= 736
1x ∑ = 96
∑ =
198.4 73.6
= 9.6 d
Perhitungan manual :
SD = 695.4
9
4.198
1
)( 2
n
ddi
10695.4
6.9
nSD
d
T- Hitung =
= 6.466
Diperoleh t = 6.466 dan df = 9, maka berarti
nilai P < 0,01, maka dapat diputuskan Ho
ditolak. Sehingga dengan menggunakan
alpha 5% dapat disimpulkan bahwa
secara statistik ada perbedaan
pengetahuan peserta latih antara sebelum
dan sesudah diberi pelatihan.
Paired Samples Test
-9.60 4.695 1.485 -12.96 -6.24 -6.466 9 .000PRE - POSTPair 1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Dif ference
Paired Dif ferences
t df Sig. (2-tailed)
44
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
ra sebelum dan sesudah
pelatihan adalah – 9.60
dengan SD 4.695. Hasil uji
statistik di dapat nilai p =
0.000, maka dapat disim-
pulkan ada perbedaan
yang signifikan antara pe-
ngetahuan peserta latih
sebelum dengan sesudah
mendapatkan pelatihan.
Memperhatikan ke dua uji
tersebut di atas, diint-
erpretasikan bahwa pe-
ngetahuan peserta latih
tentang kekarantinaan ka-
pal meningkat secara sig-
nifikan setelah mengikuti
pelatihan kekarantinaan
kapal.
Rata-rata pengetahuan
peserta latih sebelum pela-
tihan sebesar 64 dengan
SD 10.154. Sedangkan rata
-rata pengetahuan peser-
ta latih setelah pelatihan
sebesar 73.60 dengan SD
6.310. Terlihat nilai mean
perbedaan antara penget
-ahuan peserta latih anta-
HASIL PENGETAHUAN PESERTA PELATIHAN
SAAT POST TEST – PASCA PELATIHAN
NO NAMA INSTANSI
HASIL
di
di2
(di -
) d
(di - )2 d
POST
TES
PASCA
TES
1 YOYOK DWI
SANTOSO
KKP KLS II TANJUNG
PINANG 80 88 8 64 2 4
2 MUHAMMAD NOOR KKP KLS II
SAMARINDA 76 96 20 400 14 196
3 dr. SUWIGNYO KKP KLS II PEKAN
BARU 80 84 4 16 -2 4
4 NUR MAGFIRAH KKP KLS I MAKASSAR 76 76 0 0 -6 36
5 GUSFIAN KKP KLS II TG. BALAI
KARIMUN 68 68 0 0 -6 36
6 RIZAL MAYRIDIAN KKP KLS II MEDAN 76 92 16 256 10 100
7 DR. SRI MAHA
MERSY KKP KLS II DUMAI 68 76 8 64 2 4
8 MAKBUL KKP KLS II
BALIKPAPAN 60 64 4 16 -2 4
9 TRI SULUH
WISMANTORO KKP KLS II SURABAYA 76 76 0 0 -6 36
10 SYARKANI, SKM KKP KLS II
BANJARMASIN 76 76 0 0 -6 36
=
796
1x∑ = 60
∑ = 456
79.6 = 6
d
45
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Perhitungan :
SD =
t hitung = 2.66
11.79
456
1
)( 2
n
ddi
1011.7
6
nSD
d
Diperoleh t = 2.66 dan df = 9, maka berarti
nilai P < 0,026, maka dapat diputuskan Ho
ditolak. Sehingga dengan menggunakan
alpha 5% dapat disimpulkan bahwa secara
statistik ada perbedaan pengetahuan
peserta latih antara sesudah pelatihan
dengan pasca pelatihan.
Paired Samples Test
-6.00 7.118 2.251 -11.09 -.91 -2.666 9 .026POST - PASCAPair 1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Dif ference
Paired Dif ferences
t df Sig. (2-tailed)
tara setelah pelatihan
dengan pasca pelatihan
adalah - 6 dengan SD
7.118. Hasil uji statistik di
dapat nilai p = 0.026, maka
dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan pe-
serta latih sesudah pela-
tihan dengan pasca pela-
tihan.
Memperhatikan ke dua uji
tersebut di atas, diinter-
pretasikan bahwa penge-
tahuan peserta latih
tentang kekarantinaan ka-
pal meningkat secara sig-
nifikan pada saat Tim eva-
luasi melakukan evaluasi
pasca pelatihan kekaran-
tinaan kapal.
Rata-rata pengetahuan
peserta latih setelah pe-
latihan sebesar 73.60
dengan SD 6.310. Se-
dangkan rata-rata penge-
tahuan peserta latih se-
telah pelatihan sebesar
79.60 dengan SD 10.233.
Terlihat nilai mean per-
bedaan antara penge-
tahuan peserta latih an-
46
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
HASIL PENGETAHUAN PESERTA PELATIHAN
PRE TEST – PASCA PELATIHAN
NO NAMA INSTANSI
HASIL
di
di2
(di -
(di - )2 d
POST
TES
PASCA
TES
1 YOYOK DWI
SANTOSO
KKP KLS II TANJUNG
PINANG 80 88 8 64 2 4
2 MUHAMMAD NOOR KKP KLS II
SAMARINDA 76 96 20 400 14 196
3 dr. SUWIGNYO KKP KLS II PEKAN
BARU 80 84 4 16 -2 4
4 NUR MAGFIRAH KKP KLS I MAKASSAR 76 76 0 0 -6 36
5 GUSFIAN KKP KLS II TG. BALAI
KARIMUN 68 68 0 0 -6 36
6 RIZAL MAYRIDIAN KKP KLS II MEDAN 76 92 16 256 10 100
7 DR. SRI MAHA
MERSY KKP KLS II DUMAI 68 76 8 64 2 4
8 MAKBUL KKP KLS II
BALIKPAPAN 60 64 4 16 -2 4
9 TRI SULUH
WISMANTORO KKP KLS II SURABAYA 76 76 0 0 -6 36
10 SYARKANI, SKM KKP KLS II
BANJARMASIN 76 76 0 0 -6 36
=
796
1x∑ = 60
∑ = 456
79.6 = 6
d
Diperoleh t = 5.932 dan df = 9, maka
berarti nilai P < 0,01, maka dapat diputuskan
Ho ditolak. Sehingga dengan menggunakan
alpha 5% dapat disimpulkan bahwa secara
statistik ada perbedaan pengetahuan
peserta latih antara sebelum pelatihan
dengan pasca pelatihan.
Perhitungan :
SD =
t hitung = 2.66
11.79
456
1
)( 2
n
ddi
1011.7
6
nSD
d
Paired Samples Test
-15.60 8.316 2.630 -21.55 -9.65 -5.932 9 .000PRE - PASCAPair 1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Dif ference
Paired Dif ferences
t df Sig. (2-tailed)
47
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Evaluasi tentang sikap
peserta latih dalam pe-
laksanaan kegiatan keka-
rantinaan kapal menun-
jukkan bahwa:
a. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju melakukan
pengumpulan data
tentang kedatangan
kapal.
b. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju melakukan
pengumpulan data
tentang keberangka-
tan kapal.
c. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju melakukan
pengolahan data ke-
karantinaan kapal
tentang kedatangan
kapal.
d. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju melakukan
pengolahan data
kekarantinaan kapal
tentang keberang-
katan kapal.
e. Sete lah mengikut i
p e l a t i h a n
kekarantinaan kapal,
100% peserta latih setu-
ju melakukan analisis
minimal (univariat) ter-
hadap variabel data
kedatangan kapal.
f. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 50% peserta
latih setuju dan 50%
lainnya tidak setuju
untuk selalu melakukan
p e ng e c e ka n Al a t
Pelindung Diri sebelum
melakukan penga-
wasan kedatangan
kapal dalam karantina.
g. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju untuk selalu
memakai Alat Pelin-
d u n g D i r i s a a t
melakukan penga-
wasan kedatangan
kapal dalam karantina.
h. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih setuju untuk selalu
melakukan penelitian/
Rata-rata pengetahuan
peserta latih sebelum
pelatihan sebesar 64.0 de-
ngan SD 10.154. Se-
d a n g k a n r a t a - r a t a
pengetahuan peserta latih
pasca pelatihan sebesar
79.60 dengan SD 10.233.
Te r l i ha t n i la i mean
perbedaan antara pe-
ngetahuan peserta latih
antara sebelum pelatihan
dengan pasca pelatihan
adalah – 15.60 dengan SD
8.316. Hasil uji statistik di
dapat nilai p = 0.01, maka
dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan
peserta latih sebelum
pelatihan dengan pasca
pelatihan.
Memperhatikan ke dua
uji tersebut di atas, di-
interpretasikan bahwa
pengetahuan peserta latih
tentang kekarantinaan
kapal meningkat secara
signifikan setelah mengikuti
pelatihan kekarantinaan
kapal.
2. Sikap peserta latih
Hasil wawancara Tim
48
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
luasi tentang keterampilan
peserta latih dalam pener-
apankegiatan kekaranti-
naan kapal menunjukkan
bahwa:
a. Setelah mengikuti pe-
latihan kekarantinaan
kapal, 100% peserta la-
tih melakukan pengum-
pulan data tentang ke-
datangan kapal.
b. Setelah mengikuti pe-
atihan kekarantinaan
kapal, 100% peserta
latih melakukan pe-
ngumpulan data ten-
tang keberangkatan
kapal.
c. Setelah mengikuti
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
l a t i h m e l a k u k a n
pengolahan data
kekarantinaan kapal
tentang kedatangan
kapal.
d. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
l a t i h m e l a k u k a n
pengolahan data
kekarantinaan kapal
tentang keberangka-
tan kapal.
e. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih melakukan analisis
minimal (univariat)
terhadap variabel data
kedatangan kapal.
f. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 50% peserta
latih selalu melakukan
dan 50% lainnya tidak
s e l a l u me l a ku ka n
p e ng e c e ka n Al a t
Pelindung Diri sebelum
melakukan pengawa-
san kedatangan kapal
dalam karantina.
g. Setelah mengikuti
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih selalu memakai
Alat Pelindung Diri saat
melakukan pengawa-
san kedatangan kapal
dalam karantina.
h. Sete lah mengikut i
pelatihan kekarantina-
an kapal, 100% peserta
latih selalu melakukan
penelitian/pemeriksaan
dokumen kesehatan
kapal pada saat
melakukan pengawa-
pemeriksaan dokumen
kesehatan kapal pada
saat melakukan pe-
ngawasan kedatangan
kapal dalam karantina.
i. Setelah mengikuti pela-
tihan kekarantinaan
kapal, 100% peserta
latih setuju untuk selalu
melakukan penga-
matan isyarat karantina
sebelum naik ke atas
kapal pada saat mela-
kukan pengawasan ke-
datangan kapal da-
lam karantina.
J. Setelah mengikuti pe-
latihan kekarantinaan
kapal, 60% peserta latih
setuju dan 40% lainnya
tidak setuju untuk selalu
melakukan pengama-
tan aktivitas naik/turun
orang dan atau bong-
kar muat barang diatas
kapal sebelum naik ke
atas kapal pada saat
melakukan pengawa-
san kedatangan kapal
dalam karantina.
3. Keterampilan (Psikomotor)
peserta latih.
Hasil observasi Tim Eva-
49
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
bongkar muat barang
diatas kapal sebelum
naik ke atas kapal
pada saat melakukan
pengawasan keda-
tangan kapal dalam
karantina.
Saran/ Rekomendasi
1. Untuk meningkatkan pe-
ngetahuan peserta latih
diharapkan peserta latih
sebaiknya membaca dan
mempelajari Standar Ope-
rasional Prosedur (SOP)
Nasional kegiatan KKP di
pintu masuk negara Ditjen
P P & P L D e p a t e m e n
Kesehatan RI Tahun 2009,
Permenkes 356 Tahun 2008
Tentang Organisasi Tata
Kerja KKP, IHR 2005, UU No.1
Tahun 1962 Tentang
Karantina Laut, UU No.17
Tahun 2008 Tentang
Pelayaran dan referensi
lainnya.
2. Agar Pelaksanaan kegiatan
kekarantinaan kapal dalam
hal pengawasan kapal
dalam karantina yang
dilaksanakan oleh peserta
latih, agar berpedoman
sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Nasional kekarantinaan,
Permenkes 356 Tahun 2008
Tentang Organisasi Tata
Kerja KKP, IHR 2005, UU No.1
Tahun 1962 Tentang Ka-
rantina Laut.
san kedatangan kapal
dalam karantina.
i. Setelah mengikuti pe-
latihan kekarantinaan
kapal, 100% peserta
latih selalu melakukan
pengamatan isyarat
karantina sebelum naik
ke atas kapal pada
saat melakukan pe-
ngawasan kedatangan
kapal dalam karantina.
J. Setelah mengikuti pe-
latihan kekarantinaan
kapal, 60% peserta latih
selalu melakukan dan
40% lainnya selalu
melakukan penga-
matan aktivitas naik/
turun orang dan atau
50
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
ANEKA UPAS BANYU alias DUMPO alias DAMPA
DISEMBUHKAN OLEH ORANG YANG LAHIR SUNGSANG ??
Tanda - tanda
Herpes zoster hidup dalam jaringan
saraf. Tanda - tanda herpes zoster
dimulai dengan gatal, mati rasa,
kesemutan atau rasa nyeri yang amat
sangat pada daerah bentuk tali lebar
dibagian dada, punggung, atau
hidung dan mata. Disamping itu juga
dapat menular pada saraf wajah dan
mata, di sekitar mulut, pada wajah,
leher, kulit kepala, sekitar telinga dan
hidung. Kebanyakan bagian tubuh
yang disrang oleh herpes zoster
adalah bagian satu sisi tubuh.
Setelah beberapa hari, ruam muncul
pada daerah kulit yang berhubungan
dengan saraf yang meradang. Lepuh
kecil terbentuk, dan berisi cairan,
kemudian lepuh pecah dan
berkeropang. Jika lepuh digaruk,
infeksi kulit dapat terjadi yang
membutuhkan pengobatan dengan
antibiotik dan mungkin dapat
menimbulkanb bekas.
Biasanya, ruam hilang dalam
beberapa minggu, tetapi kadang-
kadang rasa nyeri yang berat dapat
bertahan berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Kondisi ini disebut
“neuralgia pascaherpes”. Kalau ada
staf yang terjangkit kasus ini, semoga
pimpinannya mengerti.
Menghindarinya?
Bagi yang belum terinfeksi cacar air,
harus menghindari hubungan dengan
ruam herpes zoster atau dengan
bahan yang mungkin sudah
menyentuh ruam atau lepuh herpes
zoster
Pengobatannya?
Pengobatan Herpes Zoster, dianjurkan
untuk ke dokter.
Dokter sering meresepkan berbagai
obat penawar nyeri untuk penderita
herpes zoster karena rasa nyeri herpes
zoster dapat sangat hebat bahkan
suntikan obat bius dan/atau steroid
sedang diteliti sebagai penghambat
saraf.
Penghambat saraf (nerve blockers)?
Biasanya dokter meresepkan
berbagai obat penawar nyeri untuk
kasus herpes zoster ini karena rasa
nyeri yang begitu hebat.
Obat untuk menghambat rasa nyeri
tersebut, masih diteliti terus. Suntikan
obat bius juga sedang diteliti sebagai
penghambat saraf.
Obat tersebut dapat disuntikkan
pada saraf perifer atau pada sumsum
tulang belakang (susunan saraf
pusat).
Pengobatan kulit?
Sedang diteliti untuk meringankan
sementara pada rasa sakit. Obat
tempelan dengan nama merek
Lidoderm, meringankan rasa nyeri.
Pada zaman dahulu kala di
Tanah Jawa banyak sekali penyakit
yang tidak tertangani secara
profesional namun orang – orang
Jawa mengetahui secara fisik
tentang penyakit tersebut. Upas
Banyu atau Dumpo menurut orang
Jawa dan Dampa menurut orang
Sunda adalah penyakit yang saat ini
kita kenal dengan Herpes Zoster.
Kebiasaan orang Jawa menangani
penyakit ini dengan cara sembur
yang dilakukan oleh para Dukun –
Dukun Jawa, sedangkan kebiasaan
orang Sunda dalam menangani
penyakit ini dengan cara
menggosokkan kaki orang yang lahir
sungsang pada bagian tubuh yang
terserang penyakit ini. Kesamaan
kebiasaan orang Jawa dan orang
Sunda dalam menangani penyakit ini
yakni penempelan kunyahan daun
muda Petei Cina atau Lamtoro pada
bagian tubuh yang terserang
penyakit ini.
Sekilas pengertian
Herpes zoster adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus herpes
yang membuat sangat nyeri yang
amat sangat. Virus ini cenderung
akan terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan yang lemah,
terutama pada orang di atas usia 50
tahun.
51
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010
RELAKSASI GEMBIRA ADALAH OBAT Oleh : Hendra Kusumawardhana
setelahnya jangan menangis”.
Hal ini bisa saya buktikan pada
saat saya masih kecil bahwa
pada saat Tante saya tertawa
yang berlarut – larut, pastilah
beliau tertawa sampai me-
nangis. Nah, apakah anda
mau tertawa yang membuat
hati anda gembira??
Ada cerita lucu yang
tidak lucu pada saat adik saya
sekolah Taman Kanak – kanak
Nol Kecil. Baru saja adik saya
tiba dari sekolah, dia langsung
bilang pada saya bahwa Ibu
gurunya pembohong. Men-
dengar hal ini, saya sangat
terkejut seraya bertanya : Ibu
guru berbohong bagaimana,
dik? Jawabnya : Iya Ibu guru
tadi bilang bahwa 3 + 3 = 6,
padahal Mama kemaren
bilang bahwa 4 + 2 = 6.
Nah, kalau anda tidak
tertawa, sebaiknya anda
mawas diri.
Seseorang yang merasa
gembira cenderung akan
tertawa, pal ing kurang
tersesnyum. Sampai saat ini
belum pernah ada se-
orangpun manusia waras
yang bersedih atau marah
pada saat hatinya merasa
gembira.
U n t u k m e m b a n t u
menghilangkan stress, mengu-
rangi rasa takut, rasa sakit hati,
mar i lah k i ta mencoba
memakai terapi tertawa,
tersenyum dengan cara
membuat cerita – cerita lucu
agar kita bisa merasa gembira.
P e n g a l a m a n h i d u p
menunjukkan bahwa tertawa
merupakan cara yang sangat
tepat untuk melepaskan
ketegangan karena dapat
membantu mengal ihkan
perhatian dari beberapa per-
soalan rumit.
Pada saat saya masih
kecil, seringkali Ibu saya me-
ngatakan bahwa “Jangan
terlalu lama tertawa supaya
52
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume V Edisi 1 Triwulan I ( Januari - Maret ) Tahun 2010