BULETIN MMS3

2
MMS ( MISI MEDIS & SOSIAL) Jalan Kaliurang Km 6,7 Kentungan Depok, Sleman, Jogjakarta 0877 8141 3687 MARI BERSABAR KETIKA TERTIMPA MUSIBAH/PENYAKIT DENGAN BAIK DAN BENAR BULETIN MMS MMS ( MISI MEDIS & SOSIAL) Jalan Kaliurang Km 6,7 Kentungan Depok, Sleman, Jogjakarta 0877 8141 3687 PENTING ! DILARANG MEMBACA BULETIN INI KETIKA KHATIB BERKHOTBAH ! DILARANG MEMBAWA MASUK BULETIN INI KE DALAM TOILET Kami (Allah) jadikan kisah Ayub ini sebagai suri teladan agar orang-orang yang tertim- pa musibah jangan beranggapan bahwa sesungguhnya Kami (Allah) lakukan cobaan itu kepada mereka tiada lain karena mereka hina dalam pandangan Kami (Allah). Dan agar mereka meniru kesabaran Ayub dalam menghadapi takdir Allah dan cobaan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam cobaan yang dikehendaki-Nya. Hanya Dia sajalah yang mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik semuan- ya itu. [Tafsir Ibnu Katsir] Tindak lanjut In shaa Allah, kita dapat melakukan hal-hal berikut setelah membaca tulisan ini: 1. Memahami lebih lanjut tentang sabar dengan mempelajari al Quran, kitab Hadist, kitab-kitab para ulama ahlus sunnah wal jama’ah dan bertanya kepada orang yang lebih ‘alim dari kita. 2. Mengikuti kajian Islam di Masjid yang membahas Ilmu Syar’i khususnya tentang- sabar 3. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan pikiran yakni tidak berprasangka buruk kepada Allah juga kepada orang lain. 4. Melatih pikiran untuk senantiasa berpasangka baik kepada Allah dan juga muslim lainnya ketika tertimpa musibah 5. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan hati yakni tidak merasa kesal terhadap segala keten- tuan (takdir) Allah 6. Melatih hati/kalbu untuk senantiasa berlapang dada menerima segala ketentu- an (takdir) Allah. 7. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan lisan yakni tidak berkeluah kesah kepada orang lain selain Allah, tidak menghina orang lain, tidak mencemooh orang lain, dan tidak mengucapkan ucapan kotor lainnya. 8. Melatih lisan untuk senantiasa men- gucapkan, إِنَّ الِلَّهِ وَإِنَّ اإِلَيْهِ رَجاِعُنوَ dan selalu berkeluh kesah kepada Allah ketika tertimpa musibah. 9. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan perbua- tan yakni tidak melakukan kemaksiatan, tidak menampar-nampar pipi, tidak mer- obek-robek baju, tidak mencabut-cabut rambut, dan yang semisalnya. 2 RABIUL AKHIR 1436 H/22 JANUARI 2015 َ ْ ُ ْ اﻧَ ﺎ وَ َ اﻣَ ْ َ أْ ّ ِ َ َ ا وً ْ َ ﺎ ﺻَ ْ َ َ ْ غِ ْ َ ﺎ أَ ّ َ َ رَ ﻳﻦِ ِ ﺎﻓَ ْ اﻟِ مْ َ ْ ﻰ اﻟَ َ Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250) Misi Medis Sosial merupakan LSM yang bergerak di bidang Medis dan Sosial Kemanusiaan. Kami menerima dan menyal- urkan donasi kepada yang membutuhkan. Donasi dapat disalurkan memlui rekening : Mandiri 900 0019 330 720 a.n IKRIMAH (Kcp. Katamso, Yogyakarta) BCA 1691 967 74 9 a.n IKRIMAH (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta) BRI 0029 0110 999 7500 a.n IKRIMAH (Kcu. Cik Ditiro, Yogyakarta) BNi 0317 563 523 a.n IKRIMAH (Kcp. Parang Tritis, Yogyakarta)

description

buletin

Transcript of BULETIN MMS3

Page 1: BULETIN MMS3

MMS ( MISI MEDIS & SOSIAL)Jalan Kaliurang Km 6,7 KentunganDepok, Sleman, Jogjakarta0877 8141 3687

MARI BERSABARKETIKA TERTIMPA MUSIBAH/PENYAKIT DENGAN BAIK DAN BENAR

BULETIN MMS

MMS ( MISI MEDIS & SOSIAL)Jalan Kaliurang Km 6,7 KentunganDepok, Sleman, Jogjakarta0877 8141 3687

PENTING ! DILARANG MEMBACA BULETIN INI KETIKA KHATIB BERKHOTBAH! DILARANG MEMBAWA MASUK BULETIN INI KE DALAM TOILET

Kami (Allah) jadikan kisah Ayub ini sebagai suri teladan agar orang-orang yang tertim-pa musibah jangan beranggapan bahwa sesungguhnya Kami (Allah) lakukan cobaan itu kepada mereka tiada lain karena mereka hina dalam pandangan Kami (Allah). Dan agar mereka meniru kesabaran Ayub dalam menghadapi takdir Allah dan cobaan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam cobaan yang dikehendaki-Nya. Hanya Dia sajalah yang mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik semuan-ya itu. [Tafsir Ibnu Katsir]

Tindak lanjut

In shaa Allah, kita dapat melakukan hal-hal berikut setelah membaca tulisan ini:

1. Memahami lebih lanjut tentang sabar dengan mempelajari al Quran, kitab Hadist, kitab-kitab para ulama ahlus sunnah wal jama’ah dan bertanya kepada orang yang lebih ‘alim dari kita. 2. Mengikuti kajian Islam di Masjid yang membahas Ilmu Syar’i khususnya tentang-sabar 3. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan pikiran yakni tidak berprasangka buruk kepada Allah juga kepada orang lain.4. Melatih pikiran untuk senantiasa berpasangka baik kepada Allah dan juga muslim lainnya ketika tertimpa musibah

5. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan hati yakni tidak merasa kesal terhadap segala keten-tuan (takdir) Allah6. Melatih hati/kalbu untuk senantiasa berlapang dada menerima segala ketentu-an (takdir) Allah. 7. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan lisan yakni tidak berkeluah kesah kepada orang lain selain Allah, tidak menghina orang lain, tidak mencemooh orang lain, dan tidak mengucapkan ucapan kotor lainnya. 8. Melatih lisan untuk senantiasa men-gucapkan, نوعجار هيلإ انإو هلل انإ dan selalu berkeluh kesah kepada Allah ketika tertimpa musibah. 9. Berusaha keras untuk tetap bersabar ketika tertimpa musibah dengan perbua-tan yakni tidak melakukan kemaksiatan, tidak menampar-nampar pipi, tidak mer-obek-robek baju, tidak mencabut-cabut rambut, dan yang semisalnya.

2 RABIUL AKHIR 1436 H/22 JANUARI 2015

وانصرنا أقدامنا ت وثب صبرا علينا أفرغ نا رب

الكافرين القوم على Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin

Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)

Misi Medis Sosial merupakan LSM yang bergerak di bidang Medis dan Sosial Kemanusiaan. Kami menerima dan menyal-urkan donasi kepada yang membutuhkan. Donasi dapat disalurkan memlui rekening :Mandiri 900 0019 330 720 a.n IKRIMAH (Kcp. Katamso, Yogyakarta)

BCA 1691 967 74 9 a.n IKRIMAH (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta)

BRI 0029 0110 999 7500 a.n IKRIMAH(Kcu. Cik Ditiro, Yogyakarta)

BNi 0317 563 523 a.n IKRIMAH(Kcp. Parang Tritis, Yogyakarta)

Page 2: BULETIN MMS3

kedua jenis pahala ialah yang disebut-kan di dalam firman-Nya: “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempur-na dan rahmat dari Tuhannya”. (Al-Baqar-ah: 157) Kedua jenis pahala tersebut adalah berkah dan rahmat yang sempur-na. Dan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: “Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Al-Baqarah: 157) adalah pahala tambah-annya, yang ditambahkan kepada salah satu dari kedua sisi timbangan hingga beratnya bertambah. Demikian pula keadaan mereka; mereka diberi pahala yang setimpal berikut tambahannya. [Tafsir Ibnu Katsir]Ayat ini menunjukkan pula balasan bagi orang yang tidak mampu bersabar. Yaitu akan mendapat balasan dalam bentuk celaan, hukuman dari Allah, kesesatan dan kerugian. [Taisirul-Karimir-Rahman]

Kisah Nyata

أرحم وأنت ر ني الض مس أني ه رب نادى إذ وأيوب ضر من به ما فكشفنا له فاستجبنا (83) احمني الروذكرى عندنا من رحمة معهم ومثلهم أهله وآتيناه

84) للعابدين

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penya-kit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami-

BULETIN MMS | JUMAT 2 RABIUL AKHIR 1436 H / 22 JANUARI 2015

Bentuk Ketidaksabaran

Perbuatan apa sajakah yang dapat menia-dakan / menghilangkan kesabaran? Menurut al-Imam Ibnul Qayyim rahima-humallah hal-hal yang menghilangkan kesabaran adalah rasa kesal dalam kalbu, berkeluh kesah dengan lisan kepada selain Allah Subhanahu wata’ala, dan melakukan perbuatan maksiat, seperti menampar-nam-par pipi, merobek-robek baju, mencab-ut-cabut rambut, dan yang semisalnya. [Uddatush Shabirin]

Balasan mereka yang bersabar dan tidak bersabar

موال األ من ونقص وع واجل وف اخل من بشيء ولنبلونكم

إذا الذين () ابرين الص ر وبش � مرات والث نفس واألئك أول راجعون () إليه نا وإ هللا نا إ قالوا مصيبة أصابتهم املهتدون هم ئك وأول � ورحمة هم رب من صلوات عليهم

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembi-ra kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musi-bah, mereka mengucapkan,"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petun-juk". [Al Baqarah/2:155-157]

Amirul Muminin Umar ibnul Khattab r.a. pernah mengatakan bahwa sebaik-baik

kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” [QS. Al Anbiya: 83-84]Allah Swt. menceritakan tentang Ayub ‘alaihis salaam dan musibah yang menimpanya sebagai cobaan untuk dirinya. Musibah itu menimpa harta benda, anak-anaknya, juga penyakit pada tubuhnya. Demikian itu karena Ayub adalah seorang yang memiliki banyak ternak dan lahan pertanian, ia pun memi-liki banyak anak serta tempat-tempat tinggal yang menyenangkan. Maka Allah menguji Ayub dengan menimpakan bencana kepada semua miliknya itu, semuanya lenyap tiada tersisa. Kemudi-an cobaan ditimpakan pula kepada jasad atau tubuh Ayub sendiri. Menurut suatu pendapat, penyakit yang menimpanya adalah penyakit lepra yang mengenai sekujur tubuhnya, sehingga tiada suatu bagian pun dari anggota tubuhnya yang selamat dari penyakit ini, kecuali hati dan lisannya yang selalu berzikir mengin-gat Allah Swt. Cobaan ini membuat orang-orang tidak mau sekedudukan dengan Ayub. Maka Ayub tinggal terpen-cil menyendiri di pinggir kota tempat tinggalnya. Tiada seorang manusia pun yang mau datang kepadanya selain dari istrinya yang bertugas merawatnya dan mengurusi keperluannya. Lalu Nabi Ayub bersabar dan tidak mengeluh kepada orang lain sehingga beliau disembuhkan oleh Allah dan dikembalikan keadaan beliau seperti sebelum terkena musibah.

Apa itu Sabar ?

Sabar memiliki makna tenang, tidak terburu-buru. [KBBI] Sabar juga bermak-na menahan, yakni menahan kalbu dari rasa kesal terhadap ketentuan Allah Subhanahu wata’ala (takdir), menahan lisan dari berkeluh kesah, dan menahan anggota badan dari perbuatan maksiat, seperti menampar-nampar pipi, merobekrobek baju, mencabut-cabut rambut, dan yang semisalnya. Di atas tiga asas itulah kesabaran dibangun. [Al-Wabilush Shayyib]Dan hakikat sabar itu sendiri adalah sebuah budi pekerti luhur yang dapat menahan seseorang dari perbuatan yang tidak baik. Sabar termasuk salah satu dari kekuatan batin (psikis) yang dapat menstabilkan jiwa seseorang sehingga menjadi baik dan lurus. (Uddatush Shabirin]Dalam ranah kehidupan beragama sehari-hari, para ulama mengklasifikasi sabar menjadi tiga,1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, dengan selalu mengerjakan segala perintah-Nya Subha-nahu wata’ala.2. Sabar dari perbuatan maksiat, selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala.3. Sabar atas segala musibah musibah yang menimpa,termasuk didalamnya penyakit/gangguan kesehatan lainya. [Madarijus Salikin]

(