Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

39
1 Buletin KS-NFBS No 01/2012 BULETIN KS-NFBS Media Komunikasi Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Nomor Perdana, tahun 2012 RAPAT KERJA PENGURUS KS-NFBS 2011-2013 Oleh: Atiek Mappasawang, Sekretaris KS-NFBS (Serang, 14 Maret 2012) Di pagi hari sabtu (9 Maret 2012) yang indah di sebuah Villa di desa cinangka, banyak kendaraan parkir di depan sebuah sekolah SDIT yang dikelilingi bendungan, persawahan hutan dan dan bendungan yang sejuk dipandang mata, mengingatkan kepada kita akan keagungan kepada Sang Pencipta alam ini. Rupanya dalam dua hari ini sabtu dan minggu tanggal 10-11 maret 2012 akan berlangsung perhelatan fenomenal Rapat Kerja Komite Sekolah NFBS yang pertama dengan tema MELALUI PROGRAM KERJA KOMITE SEKOLAH, KITA TINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN NFBS MENJADI SEKOLAH YANG TERBAIK DI INDONESIA. Peserta begitu antusias meyongsong raker ini, tidak kurang 25 orang yang tercatat dalam daftar hadir (belum termasuk yg tidak tanda tangan daftar hadir) ditambah lagi dengan keikutsertaan keluarga anak, istri atau suami yang menambah kehangatan suasana silaturahim keluarga besar NFBS di Villa yang bernama An-Nadzir ini milik seorang tokoh di desa Cinangka, kompleks Villa ini terdiri dari PENANGGUNG JAWAB : KETUA KS-NFBS REDAKTURPELAKSANA : A. FANAR SYUKRI, PH.D DAFTAR ISI Rapat Kerja Pengurus KS-NFBS 2012-2013 …..1 Daftar Pengurus KS- NFBS 2012-2013 …6 Sekilas milis NFBS ..8 Diskusi menarik di milis NFBS: makan di asrama …………….10 Kita Bangsa Besar yang akan mendunia …………………….16 Kisah Masjid Abdul Malik ………………..20 Gunakan Usia Emasmu ……………22 PPM dan Belajar Mendulang Makna ..28 Kutunggu Kedatanganmu, Ramadhanku …… 31

description

Buletin yang disusun oleh pengurus dan anggota Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012. NFBS bertempat di Cinangka, Anyer, Serang, Banten, Indonesia.

Transcript of Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

Page 1: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

1

Buletin KS-NFBS No 01/2012

BULETIN KS-NFBS Media Komunikasi Komite Sekolah

Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Nomor Perdana, tahun 2012

RAPAT KERJA PENGURUS

KS-NFBS 2011-2013

Oleh: Atiek Mappasawang, Sekretaris KS-NFBS

(Serang, 14 Maret 2012) Di pagi hari sabtu (9

Maret 2012) yang indah di sebuah Villa di desa

cinangka, banyak kendaraan parkir di depan

sebuah sekolah SDIT yang dikelilingi bendungan,

persawahan hutan dan dan bendungan yang

sejuk dipandang mata, mengingatkan kepada

kita akan keagungan kepada Sang Pencipta

alam ini. Rupanya dalam dua hari ini sabtu dan

minggu tanggal 10-11 maret 2012 akan

berlangsung perhelatan fenomenal Rapat Kerja

Komite Sekolah NFBS yang pertama dengan

tema MELALUI PROGRAM KERJA KOMITE

SEKOLAH, KITA TINGKATKAN MUTU

PENDIDIKAN NFBS MENJADI SEKOLAH YANG

TERBAIK DI INDONESIA.

Peserta begitu antusias meyongsong raker ini,

tidak kurang 25 orang yang tercatat dalam

daftar hadir (belum termasuk yg tidak tanda

tangan daftar hadir) ditambah lagi dengan

keikutsertaan keluarga anak, istri atau suami

yang menambah kehangatan suasana

silaturahim keluarga besar NFBS di Villa yang

bernama An-Nadzir ini milik seorang tokoh di

desa Cinangka, kompleks Villa ini terdiri dari

PENANGGUNG JAWAB :

KETUA KS-NFBS

REDAKTURPELAKSANA :

A. FANAR SYUKRI, PH.D

DAFTAR ISI

Rapat Kerja

Pengurus KS-NFBS

2012-2013 …..1

Daftar Pengurus KS-

NFBS 2012-2013 …6

Sekilas milis NFBS ..8

Diskusi menarik di

milis NFBS: makan di

asrama …………….10

Kita Bangsa Besar

yang akan mendunia

…………………….16

Kisah Masjid Abdul

Malik ………………..20

Gunakan Usia

Emasmu ……………22

PPM dan Belajar

Mendulang Makna ..28

Kutunggu

Kedatanganmu,

Ramadhanku …… 31

Page 2: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

2

Buletin KS-NFBS No 01/2012

banyak bangunan mulai dari sekolah SDIT,

bungalow, ruang rapat, tempat wudhu ( tertulis

donation from UAE) dan masjid yang indah

serta juga tidak ketinggalan saung tempat

mancing ikan.....jadi kayaknya sangat

rugi....rugi....rugi....bagi para undangan yang

tidak sempat hadir dalam acara ini.

Awalnya kami ragu apakah kami dapat dengan

mudah menemukan lokasi ini, jadi khawatir

terlambat mengikuti acara raker, selepas

shubuh kami langsung meluncur dari Jakarta

dengan berbekal sedikit pengetahuan peta

lokasi, rupanya masyarakat sekitar begitu

paham akan lokasi tempat ini, sehingga kami

dengan mudah menemukannya alhamdulillah...

Kami disambut dengan ramah dan cerita-cerita

tentang lokasi yang indah dan asri ini oleh ibu

Yuyun istri Haji Mas'a pemilik Villa tersebut.

Dari KITA untuk KiTA oleh KITA begitu mungkin

pikir peserta rapat, karena kita semua

undangan bahu membahu mulai dari pasang

backdrop spanduk acara, membereskan kursi,

mengatur meja rapat, pasang sound system

dan juga proyektornya...

Page 3: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

3

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Rapat dibuka oleh MC yang juga sekretaris KS-

NFBS, dengan didahului pembacaan ayat-ayat

kitab suci Al-Quran dengan penuh kekhusyukan,

dilanjutkan dengan laporan ketua KS-NFBS dan

selanjutnya pengarahan dari Yayasan. Raker

berjalan dengan khidmat, dimulai dengan

sharing program tentang mutu pendidikan oleh

kepala sekolah SMP yang berisi tentang target

dan pencapaian program yang telah

berlangsung selama ini. standar mutu SMP

tidak hanya meliputi bidang science, berpikir

ilmiah (lomba), kompetensi akademik siswa

hingga standard mutu karakter islam, Sharing

program kerja mutu pendidikan ini begitu

menarik bagi peserta, SMP NFBS telah banyak

mencapai kemajuan...., kita doakan semoga

lebih baik ditahun-tahun mendatang.

Setelah itu tidak mau ketinggalan juga

pemaparan program kerja sekolah SMA,

dimulai dengan pemaparan sasaran, program,

indikator dan kegiatan serta penanggung

jawabnya. sasaran program meliputi kesiswaan

dan akademik. Dilaporkan bahwa tahun lalu

(tahun 2011) siswa lulusan SMA NFBS

75%masuk perguruan tinggi negeri dan

diharapkan meningkat menjadi 80% tahun ini

(2012). Jalur undangan PTN perlu diperbaiki

mekanismenya karena masih sedikit yg diterima

lewat jalur ini, karena penerapan model yg

masih perlu disempurnakan, namun secara

umum peserta raker dapat melihat betapa

seriusnya sekolah SMA mempersiapkan

lulusannya agar bisa masuk perguruan tinggi

negeri... semoga Allah SWT memudahkan.....

Amiiin demikian laporan pandangan mata dari

perhelatan RAKER NFBS bagian pertama

���������

Daftar Pengurus

Harian KS-NFBS 2012-

2013

Ketua:

Hendratno

Wakil Ketua

Jhonny ZA

Sekretaris:

Masnawati

Mappasawang

Bendahara:

Heniwidyani

���������

Page 4: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

4

Buletin KS-NFBS No 01/2012

nantikan laporan selanjutnya.... wassalam,

Atiek Mappasawang

*****

(Serang, 20 Maret 2012) Dalam laporan kali ini (laporan ke-2) akan

disampaikan paparan bidang pembinaan santri, keasramaan dan osis

SMA-SMP serta komentar Alumni KANS terhadap almamaternya...

Dalam paparannya kepala bidang pembinaan santri dan asrama Dr.Oni

Sahroni meyampaikan OUTCOME pembinaan santri adalah terciptanya

TAQWIM sebagai dasar pengembangan karakter islami yaitu santri yang

cerdas, sholeh dan Muslih dengan pendekatan 3 Proses yang pertama

adalah pengembangan proses MASPLIN (masjid dan kedisiplinan)

dengan target 80% santri rajin beribadah dan disiplin aturan aturan

PANTAS, yang kedua proses pengembangan kehidupan dalam asrama

dengan target 80% terbiasa hidup bersih, teratur, jujur, konsisten dan

mandiri serta yang ketiga adalah proses Tarbawi dengan target 100%

daya dukung manhaj Tarbiyah NF terpenuhi dan 40% Santri berani dan

aktif mengaktualisasikam perannya dalam dakwah.

Subhanallah, Luar biasa...., begitu barangkali komentar para ortu

santri..., jika outcome ini berhasil dicapai...apalagi bisa 100% semua...

he.. he... untuk itu peran orang tua santri juga tidak kalah pentingnya

untuk mendukung target OUTCOME ini. Banyak hal menarik yang

disampaikan oleh Ustad Oni yang 15 tahun sekolah di Mesir ini yang

perlu didukung oleh para orang tua santri, misalnya PROTAP mencium

dan memegang kepala santri sambil mendoakannya...,semboyan 3 S,

mentoring khalaqoh dan juga program-program lainya misalnya ada

pekan ibadah, pekan belajar wudlu, pekan belajar dzikir, pekan

berpakaian islami dan ada pekan belajar mandiri (hari tanpa aturan.... )

di mana santri menerapkan ilmu yang telah diajarkan tanpa pengaturan

lagi oleh pembimbingnya....

Ustadz Oni juga menyampaikan bahwa BINSAN telah memiliki program

Internalisasi karakter Islami, berikut Raportnya dan presentasi data

karakter santri secara rutin..., jadi sebenarnya para orang tua santri

bisa mengetahui bagaimana perkembangan karakter islami anaknya...

laporan yang dimiliki ustadz ONi sangat detail lho......

Page 5: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

5

Buletin KS-NFBS No 01/2012

misalnya para orang tua santri bisa mengetahui laporan tentang

apakah anaknya rajin shalat di Masjid, apakah anaknya qiyamulail....

dan sebagainya.... Cuma ustadz Oni kesulitan kapan waktunya hal

tersebut dapat disampaikan kepada orang tua santri .... ( mungkin para

orang tua santri punya usulan silahkan.....!)

Program pengembangan karater santri ini juga diimplementasikan

dalam Kegiatan reguler santri...., tengok saja jadwal anak kita mulai dari

hari ahad hingga hari sabtu pekan berikutnya...., dimulai dari bangun

tidur di pagi hari jam 03.30 dilanjutkan Qiyamulail, berzikir dan shalat

shubuh hingga jam 05.15 setelah itu ada piket pagi lalu sarapan dan

persiapan sekolah hingga jam 06.30 dan dilanjutkan sekolah hingga jam

12.00 setelah sholat dhuhur, makan siang, remedial, eskul, bimbel

hingga15.30 dilajutkan sholat ashar, dzikir, khalakoh, mentoring. piket

sore, mandi dan makan dilanjutkan sholat magrib dan Tahfidz hingga

sholat isya sampai jam 20.00 dilanjutkan belajar mandiri hingga 21.30

istihat tidur... para orang tua santri mungkin bertanya..... apakah anak-

anaknya dapat mengikuti jadwal reguler ini dengan baik.... di sinilah

mungkin ... peran orang tua saat mengunjungi dan berinteraksi dengan

anaknya dapat menggali sejauh mana partisipasi anaknya dan

mendiskusikannya dengan BINSAN untuk peningkatan

pengembangan karakter islami anaknya....

Undangan peserta Raker KS-NFBS juga dihadiri oleh Alumni dan OSIS

SMP-SMA...., salah seorang perwakilan alumni yang masuk SMP

sebagai alumni pertama tahun 1999, menyampaikan bahwa situasi

NFBS (dulu ketika yang bersangkutan bersekolah) jauh berbeda

dibandingkan sekarang, sudah lebih maju dan berkembang, tidak hanya

secara fisik namun juga program sekolahnya sangat baik... namun

alumni juga mengkritisi pengisian kegiatan waktu luang oleh para santri

saat ini...., contohnya kalau dulu para santri saat waktu luang.... kreatif

mengisi kegiatannya dengan masuk hutan.... keluar pantai...., sekarang

saat waktu luang... para santri kelihatanya banyak menggunakan laptop

komputer untuk main game atau nonton video...., syukur-syukur kalau

laptopnya dibuat mengakses internet untuk mencari ilmu atau bahkan

membuat program aplikasi komputer yang dapat meningkatkan

ketrampilan.....

Page 6: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

6

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Tak ketinggalan juga giliran OSIS SMP-SMA menyampaikan

presentasinya dengan antusias... bayangkan saja... program kerja OSIS

yang telah dibuatnya tak kurang dari 46 Program Kerja yang berkaitan

denga Tholib dan 32 Program kerja yang berkaitan dengan Tholibah

yang meliputi Seminar, jurnalistik, kesenian, Olahraga.... ada liga

Basket....Liga LPI..... hingga melukis tembok kolam renang...., OSIS juga

kreatif menggalang dana... contohnya saja untuk salah satu

kegiatannya OSIS menargetkan mengumpulkan dana hingga 120 juta

rupiah dan saat ini OSIS telah berhasil mengumpulkan 26 jutaan,

caranyapun unik... misalnya dengan cara menjual hasil karya seni

ataupun bingkisan, anggota OSIS misalnya diharapkan dapat

berkontribusi 125 ribuan rupiah dengan caranya masing-masing.....

OSIS berharap para orang tua santri dapat membantu mensukseskan

program kegiatannya secara moril dan materi....

Raker KS-NFBS ini memang sangat melelahkan...., namun dengan tekad

dan semangat ingin memajukan NFBS menjadi sekolah terbaik di

indonesia...., semua para undangan tetap mengikuti rapat ini dengan

khidmat...., para koordinator asrama juga hadir menyimak

penyampaian materi dan menambahkan informasi kejelasan tentang

perlunya peningkatan pembinaan karakter islami...,

Selanjutnya Pak Fanar selaku salah seorang anggota dewan penasehat

menyampaikan pentingnya POSITIONING KS-NFBS dalam berinteraksi

dengan para Stake-Holder, pak Fanar menyampaikan bahwa fungsi KS

harus jelas yaitu sebagai advisory agency, suppoting agency, controling

agency dan mediator agency, sehingga diharapkan Program Kerja KS-

NFBS dapat mengacu pada positioning ini.

Pak Fanar juga menyampaikan makalah dari PROF Syamsir Abduh (yang

berhalangan hadir), makalah tentang MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

PESANTREN TERPADU, menurutnya MUTU.... dapat diartikan sebagai

agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan

konsumen/ pelanggan, untuk mencapai MUTU diperlukan pendekatan

PARADIGMA BARU 5 Pilar (otonomi, akuntabilitas, akreditasi, evaluasi

dan terakhir penerapan konsep AHLI)... untuk itu dalam makalahnya

disarankan Program Kerja KS yang akan ditetapkan hendaklah

menggunakan PARADIGMA BARU ini didahului dengan analisis SWOT

(kondisi saat ini, lingkungan strategis, peluang dan kendala ) dan Pak

Page 7: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

7

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Fanar juga menambahkan pendekatan BSC ( balance score card ) agar

ke-10 stake-holder (yg meliputi santri, orangtua santri, yayasan,

sekolah ........hingga pemerintah) dapat TERPUASKAN..., karena satu

saja di antara para stake holder ini tidak terpuaskan akan menjadi

masalah...!

demikian Laporan Pandangan Mata Raker KS-NFBS bagian kedua kali

ini...

Pengurus Komite Sekolah SMP Islam dan SMA Islam

Nurul Fikri Boarding School Periode 2011 – 2013

Penasihat:

1. Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri

2. Prof. Dr. Ir. H. Syamsir Abduh

3. Agus Fanar Syukri, PhD

Pengurus Harian

Ketua : Hendratno, SP, MM.

Wakil Ketua : Ir. Jhonny, ZA, MMSI.

Sekretaris : Masnawati Mappasawang, SH, M.Kn

Wakil Sekretaris I : dr. Erliano Sufarnap

Wakil Sekretaris II : Irmawati, S.Pd.

Bendahara : Heniwidyani,S.Si

Wakil Bendahara I : Hj. Fatimah Tamsil Linrung

Wakil Bendahara II : Riyadi Nurohman

Koord Kelas SMP : Nurul Aini

Koord Kelas SMA : Ir. Supriadi

Koord asrama Tholib ; Ir. Padlis Awang

Koord asrama Tholibah : Yuli Suryandari, S.PdI

Bidang – Bidang :

1. Bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan

Ketua : Lukman Ibrahim

Anggota : Nurul Aini

Page 8: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

8

Buletin KS-NFBS No 01/2012

2. Bidang Peningkatan Karakter SDM Sekolah baik Guru, Karyawan dan

Santri

Ketua : Alvin

Anggota : Yuli Suryandari, SpdI

3. Bidang Jaringan Kerja sama dan Sistem Informasi

Ketua : HR. Herman Salam

Anggota : Ir. Supriyadi

4. Bidang Peningkatan Kapasitas Orang Tua dan Silaturahim

Ketua : Ir. Fadlis Awang

Anggota : dr. Erliano S

5. Bidang Penggalian dana dan kegiatan sosial

Ketua : H. Masrukhin, SE

Anggota : Riyadi Nurohman

SEKILAS MILIS NFBS Oleh: A. Fanar Syukri, Ph.D

Milis NFBS yang

beralamat di

[email protected] ini

didedikasikan untuk seluruh

stakeholders (pemangku

kepentingan) yang terlibat

dalam pengembangan NFBS,

termasuk di dalamnya para

Ustadz, Ustadzah, Orang Tua

Santri, Pengurus Yayasan,

dan para Thalib (santri putra) maupun Tholibah (santri putri) beserta para

alumninya.

Nurul Fikri Boarding School (NFBS) - berada di Pondok Pesantren Modern

Ibnu Salam adalah pondok pesantren modern yang dikelola oleh Yayasan

Pendidikan Ibnu Salam Nurul Fikri, berada pada area lebih dari 60 hektar di

Cinangka, Serang, Banten. Sekolah NFBS terdiri dari SMP dan SMA, dengan

sistem asrama, dikelola secara profesional untuk menghasilkan putra-putri

terbaik yang Insya Allah akan menjadi pemimpin ummat di masa mendatang.

Page 9: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

9

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Milis dibuat 12 April 2005, saat ini telah beranggotakan 545 email address,

dengan anggota paling banyak adalah orang tua santri. Email yang

dikirimkan oleh para anggota milis dari tahun ke tahun, dari bulan ke

bulan, dapat ditunjukkan di tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah email di milis NFBS tahun 2005-2012

Untuk bergabung ke milis

NFBS, cukup dengan

mengirimkan email kosong

ke nfbs-

[email protected] dari email address Anda. Setelah Anda

menjadi anggota, maka segala topik diskusi yang melibatkan orang tua

santri, manajemen yayasan, manajemen pesantren, ustadz, ustadzah,

alumni, juga santri sendiri akan dapat ikuti.

Milis KHUSUS untuk pengurus Komite Sekolah NFBS adalah ks-nfbs-

[email protected] silakan dimanfaatkan untuk berkomunikasi

dengan pengurus komite sekolah NFBS.

Page 10: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

10

Buletin KS-NFBS No 01/2012

DISKUSI MENARIK DI MILIS NFBS:

MAKAN DI ASRAMA

Catatan Redaksi: tulisan ini adalah rangkuman hasil diskusi di milis NFBS, yang

sangat menarik, dan penting untuk diketahui oleh para orang tua & santri, dan

semoga dapat diperbaiki di masa yang akan datang.

Bermula dari email Ibu Vera, bunda-nya Dhanie Atha yang tinggal di

asrama Utsman Bin Affan (UBA), yang menceritakan bahwa beberapa

minggu di asrama UBA para santri bergiliran jatuh sakit. mungkin asrama

lain juga. gejalanya panas tinggi naik turun, sakit perut, mual. sebagian

kena tipus.

(gambar ilustrasi, sumber:

tribunnews.com)

Dari hasil pengamatan bu Vera,

sepertinya kebiasaan makan

para santri kemungkinan yg

menjadi penyebab. jam makan

tidak dilakukan serempak.

Tidak ada ruang makan yg

memadai supaya para santri

bisa makan bersama-sama, seperti yg dicontohkan Nabi. Santri yang

makan lebih dulu, setelah mengambil jatah lupa tidak menutup tempat

nasi dan lauk, akhirnya santri yg makan belakangan harus rela makan

makanan yang sudah dicicipi kucing dan lalat; bahkan terkadang malah

harus berbagi lauk dengan kucing, karena lauk sdh digigit sebagian oleh

kucing.

Lalu bu Vera dan beberapa Bapak-bapak yang anak-anaknya tinggal di

asrama UBA beserta ustadz/wali asrama berandai-andai: seandainya ada

semacam dapur umum / ruang makan luas yg bisa menampung para

santri utk makan bersama, mempraktekkan cara Nabi makan, tentu

bukan hanya kenyang perut yg didapat, tetapi juga keberkahan, dan

kesehatan.

Page 11: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

11

Buletin KS-NFBS No 01/2012

memang kelihatannya sepele, hanya cara makan, tp kalau bisa

mencontoh cara Nabi, insya Allah akan memperkaya pengalaman

spiritual para santri.

kalau sdh makan bersama, lauk apa pun insya Allah terasa lezat. Jadi

para santri gak perlu lagi masak indomie krn lauknya 'gak jelas' - gak

jelas rasanya atau gak jelas bentuknya, tulis bu Vera mengakhiri

emailnya, dan penuh mengharap bahwa insya Allah pengandaian Bapak

& Ibu para orang tua di asrama UBA ini juga diaamiini oleh

abun/ustadz/ustadzah/yayasan/pejabat yg berwenang lainnya.

Ibu Yusfiana Alfi, Orang tua zaidan, kelas 7, yang tinggal di asrama UBA

juga, menceritakan bahwa kebetulan, zaidan, anak beliau adalah salah

satu yg sakit. Alhamdulillah bukan termasuk yang sakit thypus. Tp

sempat 4 hari tidak sekolah, panas naik turun. Setelah bicara dari hati ke

hati mengakulah dia bahwa memang dia sangat tidak berselera sarapan.

Ujung-ujungnya -jika sangat lapar- dia makan di kantin jam istirahat.

Makan siang+ malam, sama saja. Sekedar pengganjal rasa lapar. Sangat

kurang untuk ukuran anak yang dalam masa pertumbuhan.

MAKAN BERSAMA

Bu Yusfi juga setuju dengan

usulan bu vera, agar anak-

anak yang tinggal di asrama

makan bersama di ruang

makan -bukan di kamar- bisa

menambah selera makan dan

kedisiplinan anak tentang

jam makan. Jadi tidak ada yg

makan belakangan,atau tidak

kebagian makanan dan

sebagainya. (ilustrasi, sumber: fotopage.com)

Ustadz Idris sebagai Direktur Operasional menyampaikan terima kasih

atas masukan bu Vera, dan berharap semoga berandai-andainya tidak

termasuk yang dilarang Nabi. Alhamdulillah... Asrama Sofiyah

merupakan type asrama terakhir yang dinyatakan tepat untuk menjadi

Page 12: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

12

Buletin KS-NFBS No 01/2012

percontohan asrama yang lainnya, karena pada area tengah asrama

atasnya tertutup bagian tengahnya saja, sehingga dapat digunakan

sebagai ruang makan bersama seasrama.

Rencananya semua asrama yg bertype asrama UBA akan direnovasi

seperti asrama Sofiyah. Sekarang ini sedang dimulai dari asrama Ali Bin

Abi Tholib. mohon bantuan dan dukungan serta doanya, semoga proses

Renovasi Asrama berjalan lancar dan tepat waktu, ust Idris menjelaskan.

Pak Budi Sulistiyo menanyakan ke ust Idris Azhar, apakah maksudnya

pengelola asrama itu wali asrama? Kemudian mengusulkan agar ada

lomba antar asrama tentang kebersihan, kenyemanan dan kesehatan

para santri, juga lingkungan asrama, sehingga yg pemenang asrama akan

menjadi kebanggaan dan reputasi bagi pengelola/wali asrama ybs, bila

perlu ada reward-nya.

Ust Idris Azhar menjawab bahwa lomba asrama sudah terlaksana,

bahkan ada piala bergilir-nya segala.

(ilustrasi, sumber: ahsanfle.wordpress.com)

Bapak Dibiansyah Hamid - ayah Aditya R Hamid kelas VII , asrama UBA

memperkuat pendapat bu Vera bahwa beberapa kali beliau

mengunjungi asrama ananda di UBA saat jam makan memang membuat

Page 13: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

13

Buletin KS-NFBS No 01/2012

pak Dibiansyah cukup kaget.. Anak-anak sepertinya sudah terbiasa

makan di sembarang tempat, ada yang di teras, ada yang di tempat

tidur, ada yang sedikit lebih sopan di kursi belajar dalam kamarnya,

bahkan banyak yang di lantai dalam kamar sambil rebahan. Pak Dibi

berpikir … mungkin ada yang di halaman atau lapangan? setelah

biasanya mereka ambil makanan yang disediakan di dapur asrama.

Belum lagi soal kebersihan juga menjadi satu hal yang sulit dijaga dan

diperhatikan lewat cara makan seperti sekarang ini. Anak-anak pasti

cenderung meninggalkan tempat makanan di dapur dalam keadaan

terbuka. Mudah2an nggak saingan dengan kucing (dan lalat) seperti

yang disebutkan bu Vera di emailnya.

Rasanya kita memang perlu menaruh perhatian lebih dalam hal ini,

untuk mendidik anak-anak kita makan dengan adab makan Rasulullah.

Rasulullah sangat tidak mengajarkan kita makan sambil berdiri, berjalan

dll.

Ustadz di asramapun, saat pak DIbi pernah bicarakan juga setuju dengan

kesulitan mengatur cara makan anak-anak, walau sudah berusaha terus

menerus menegur anak-anak. Cuma pak Dibi berpikir memang kembali

ke fasilitas yang tersedia.

Ide makan bersama akan insyaAllah banyak manfaatnya bagi

(pendidikan) anak-anak kita. Selain menjaga kebersihan, kebersamaan

salah satunya, melatih tanggung jawab bagi yang bertugas kurvey,

mendidik adab makan Rasulullah yang pasti. Dan pasti bisa dihindari hal-

hal yang dilarang nabi (seperti banyak kebiasaan cara makan kita di luar

komunitas kita saat ini), dll.

Kalau dapur umum belum bisa direalisasikan, minimal sementara dapur

kecil asrama juga sementara bisa disulap jadi tempat makan bersama

yang cukup bagus, walau sepertinya masih terlalu kecil?

Pak Budi Sulistyo kembali menanggapi bahwa beliau sangat sependapat

dengan usulan ibu Vera dan Bapak Ibu yang lain, dengan mata kepala

pak Budi sendiri juga menyaksikan kondisi yg di ceritakan ibu Vera,

kebetulan pak Budi dda dinas Dan sempat menengok anak saya di

Page 14: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

14

Buletin KS-NFBS No 01/2012

asrama umar pas jam makan siang, saya perhatikan tingkat higienis

sangat jauh karena situasi cara makan yg berkeroyokan Dan asal

mengambil serta lingkungan Adanya banyak lalat mungkin juga kucing,

saya sangat prihatin sekali dg kondisi tsb terutama utk kesehatan anak-

anak kita tersayang yg kita percayakan sepenuhnya ke pihak asrama

atau sekolahan.

Ternyata dugaan pak Budi memang benar, anak beliau menjadi salah

satu korban, dg sakit di opname di Jakarta selama 1 pekan dg indikasi

awal tipus, dan ternyata DB, mudah-mudaan diskusi kita ini membawa

hikmah bagi kita semua baik pihak ortu maupun pihak sekolah agar para

santri tdk banyak yg jatuh sakit dan proses belajar para santri tidak akan

terganggu.

Pak Budi juga sependapat apabila setiap kamar Ada semacam

dapur/meja makan khusus untuk anak-anak makan atau pun di tengah-

tengah asrama dg anak-anak makan harus dijaga kenyamanan dan

kebersihannya.

Alhamdulilah, setelah membaca masukan dari para orang tua santri,

ustadz Idris Azhar sebagai Direktur Operasional NFBS menyatakan

bahwa rencana pihak sekolah untuk membuat pilot proyek yg terbaik

seperti asrama asyafiah serta masukan dan saran dari bapak/ibu

sekalian ...saya sangat bersyukur bahwa kita masih memikirkan

kesehatan Dan kenyamanan anak-anak santri tersayang kita.

Mengingat banyaknya asrama yg harus di renovasi serta mempercepat

pelaksanaan renovasi ruang makan bersama di tengah-tengah / teras

asrama yg kadang-kadang kalau hujan juga sangat licin serta

membahayakan anak-anak santri, maka Pak Budi mohon maaf kalau

mengusulkan agar kita para orang tua santri bisa mendukung proyek ini

sepenuhnya Dan bisa Memberikan donatur pembiayaan pembangunan

secara bersama-sama.

Page 15: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

15

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Akan lebih mudah Dan ringan beban apa bila kita laksanakan bersama-

sama atau gotong royong, Hal ini hanya sekedar utk kebaikan Dan

kesehatan anak-anak santri kita tersayang serta dg maksud. ' kebersihan

adalah sebagian Dari iman' ini Akan tertanam terrhadap anak-anak

santri.

VAKSINASI

Ada juga masukan

tambahan dari Ibu

Noer'Aida, ortu Kelas 8,

yang menyarankan

bahwa ada baiknya anak-

anak kita divaksinasi Anti

Thyphus sehingga bila

pun akan terkena tidak

akan parah karena sudah

mempunyai anti bodinya.

Hal ini disarankan oleh dokter ketika anak beliau akan masuk sekolah

berasrama... karena bukan hanya karena kondisi makanan yang

tercemar lalat dsb.... tetapi karena kebanyakan anak-anak kalau sudah

lelah dan ngantuk kemudian melihat makanan kurang berselera (apalagi

untuk anak keas 7 dan 10 masih home sick lah dan membandingkan

dengan makanan di rumah ...)

penyakit typhus bisa datang tanpa diundang... kalo sudah terkena

akibatnya jadi panjang... tidak bisa mengikuti pelajaran dengan tenang...

kembali ke asrama menjadi gamang... karena banyak pelajaran yang

tertinggal dan tugas menghadang... :)

vaksinasi bisa dilakukan oleh siapa saja (anak-anak, mahasiswa, atau kita

yang sudah agak berumur...) dan diulang setiap 3 tahun satu kali....

Di akhir diskusi, A Fanar Syukri ortu M. Irfan F (kelas 10) & Yumna N.

F (kelas 7) mengemukakan pendapatnya bahwa hidup berasrama

memang ada kelebihan dan kekurangan, tetapi bila bisa dikelola dengan

Page 16: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

16

Buletin KS-NFBS No 01/2012

lebih baik, insyaAlloh akan menjadi pembelajaran yang luar biasa

baiknya. Sebaliknya ... bila tidak dikelola dg baik, maka yang biasanya

baik, akan terpengaruh utk bertindak praktis & ego-sentris.

Mungkin pengalaman berikut bisa menjadi salah satu referensi

perbaikan. Mungkin bukan hanya tempat semata, tetapi aturan, sistem

& komitmen bersama yg lebih penting.

Bapak Fanar pernah menginap di sebuah perguruan tinggi kedinasan

(PTK) sebuah lembaga pemerintah, yang mahasiswa/i-nya diseleksi dari

ribuan orang, diambil hanya 40 orang tiap angkatan. Walaupun usianya

memang lebih matang dibandingkan dg siswa/i SMA apalagi SMP, tetapi

sistem hidup bersama di asrama, termasuk aturan makannya, sangat

menginspiratif PTK-PTK lainya untuk menirunya, karena dipakai sebagai

salah satu sarana pembentukan karakter mahasiswa/i.

Untuk aturan makan di PTK tsb:

(1) waktu utk makan pagi, siang, malam hanya diberi waktu 15 menit.

(2) makan harus bersama-sama di aula utk 180 orang (mahasiswa &

pamong), 1 meja ada 8 orang, masing-masing tingkat 2 orang (tingkat 1 2

orang, tingkat 2 2 orang dst sampai tingkat 4), utk keakraban senior-

yunior. kecuali bagi yang sakit.

(3) pembagian tugas mengambil nasi, lauk, piring, buah dsb diatur

dengan sistem piket; termasuk saat membereskannya.

(4) setelah makan, khususnya makan malam ... ada kultum/tausyiyah,

dari pamong ataupun dari senior.

Nah, selain rencana perbaikan infrastuktur di masing-masing asrama,

mungkin aturan waktu makan, kebersamaan, piket & (bila perlu) ada

kultum ... bisa dijadikan referensi perbaikan di NFBS. Mungkin bisa

dimulai setelah masuk tahun ajaran baru yang akan datang.

Hanya masukan saja, semoga ada yang bisa mengambil manfaat. Pak

Fanar mengakui bahwa beliau termasuk yang ikut mengurut dada, ketika

anak-anak/santri NFBS, yang makannya di bagian akhir, tidak

mendapatkan lauk, bahkan juga nasi, sayurnya tinggal kuahnya saja;

akhirnya harus bikin mie atau jajan ... menurut saya koq bagaimanaaaa

begitu ya. Tinggal bersama di asrama, ahsannya bisa dimanfaatkan utk

Page 17: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

17

Buletin KS-NFBS No 01/2012

mendidik karakter setiap anak tentang akhlak makan, itsar, berbagi

bersama, dsb. InsyaAlloh ... berat di awalnya, tetapi setelah 1-2 bulan,

insyaAlloh akan ada perbaikan yg cukup signifikan.

Bunda Hasyim, orang tua kelas 8B, sangat setuju permasalahan tentang

makan ini diangkat di millis ini, karena sudah sangat sering saya melihat

makanan anak-anak terbuka dan berantakan serta dikerubuni lalat di

dapur. Bunda Hasyim hanya bisa mengurut dada saat menyaksikannya,

terutama di Asrama Tholib tingkat SMP.

Peran wali Asrama sangat dibutuhkan dalam masalah ini, beberapa

tahun yang lalu saya pernah mengusulkan agar wali Asrama dibebas

tugaskan dalam mengajar di kelas, tetapi mendapatkan penghasilan

yang setara dgn guru-guru yang mengajar di kelas. Tugas wali asrama

sangat berat untuk mengawasi anak-anak yang sangat membutuhkan

perhatian, bimbingan dan komunikasi dengan wali asrama. Karena Peran

wali Asrama adalah sebagai

penganti kita orang tua

yang menitipkan putra-

putrinya untuk mondok dan

bersekolah disini. Kondisi

saat ini untuk bisa bertemu

sama wali asrama saja

sangat susah karena

padatnya kesibukan beliau

di luar asrama, apalagi

dalam memperhatikan jam-

jam makan dan ketertiban

lainnya di Asrama.

(ilustrasi, sumber: http://dewiultralight08.wordpress.com)

Semua masukan dari para orang tua, ditanggapi secara positif oleh

manajemen operasional NFBS, dan berjanji akan diperbaiki di masa yang

akan datang. Para orang tua, para santri, di tahun ajaran baru bisa

melihat kembali suasana makan para santri di asrama, apakah memang

akan ada perubahan yang signifikan? Semoga.

Page 18: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

18

Buletin KS-NFBS No 01/2012

TULISAN PARA SANTRI (catatan redaksi: Tulisan-tulisan para santri berikut ini, beberapa adalah hasil pengerjaan

tugas membuat teks pidato tentang fakta multikultural masyarakat indonesia, dan

analisis solusi untuk mengatur & mentransformasikan kemultikulturalan itu menuju

indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera; dan dikirimkan ke milis NFBS. Atau tulisan

orijinal santri tentang apa yang dirasakannya, dan dituangkan dalam bentuk tulisan opini,

yang menggugah. Syukron kepada ustadz pengampu pelajaran, juga para santri yang

telah mengerjakan tugas-tugas dengan sangat baik.)

KITA, BANGSA BESAR YANG AKAN MENDUNIA!

Oleh : Ahmad Wildan & Ihkam Aufar Zauhari, Kelas 11 IPS 1

Indonesia adalah serpihan

mozaik keajaiban sebuah bentuk

kesatuan. Percampuran berbagai

perbedaan yang disatukan lewat

sebuah semboyan serta semangat

perubahan. Tidak terasa Indonesia

telah berlari sejauh ini. Melewati

berbagai rintangan serta cobaan,

diterpa berbagai badai serta topan.

Ingatkah saudara-saudara

sekalian, ketika dulu patih gajah

mada berhasil menyatukan nusantara yang dulu kala masih terpecah-

pecah. Sudah sekian ratus masehi nusantara ini terus hidup, berganti

dari generasi ke generasi. Kini telah kita pijak angka 66 tahun indonesia

merdeka. Indonesia semakin terisi oleh bermacam-macam karakter,

semakin banyak ragam kebudayaan di indonesia ini, mulai dari yang

tradisional hingga yang modern. dan itu membuat persatuan yang dulu

mungkin disatukan oleh patih gajah mada menjadi retak. Hampir

dimana-mana kita lihat banyak pertikaian maupun pertempuran antar

suku yang melibatkan putra-putra kebanggaan negeri ini! Yang

melibatkan para orang-orang pemelihara adat indonesia.

Page 19: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

19

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Berbagai konflik bernuansa agama terus terjadi sejak negara

didirikan. Konflik itu memuncak di awal reformasi ketika terjadi

kerusuhan masal, ratusan gereja dan tempat usaha etnis Tionghoa

dibakar, dirusak, dan dijarah. Pada bulan Mei 1998, kerusuhan

bernuansa SARA menewaskan lebih dari 1000 orang. Kerusuhan Timor-

Timur, Poso, Ambon, Sambas, dan lainnya, adalah sebagian dari daftar

panjang kerusuhan yang dilatarbelakangi oleh konflik agama dan etnik.

Fenomena yang terjadi di negeri tercinta ini sebenarnya telah

dirumuskan obat penawarnya lewat sebuah kata-kata

“multikulturalisme”, sebuah kata yang jika kita di implementasikan

dalam kehidupan kita niscaya dapat menjadi solusi nyata untuk

Indonesia. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Multikultural

dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu

kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat

multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal

dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri

khas tersendiri yang

mampu membedakan

antara satu masyarakat

dengan masyarakat yang

lain. Setiap masyarakat

akan menghasilkan

kebudayaannya masing-

masing yang akan

menjadi ciri khas bagi

masyarakat tersebut.

Dari sinilah muncul istilah

multikulturalisme.

(ilustrasi, sumber: tubasmedia.com)

Banyak definisi mengenai multikulturalisme, di antaranya

multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia -yang

kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan-

yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keragaman,

Page 20: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

20

Buletin KS-NFBS No 01/2012

pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat.

Menurut Azyumardi Azra, seorang cendekiawan Indonesia,

multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang

kemudian diwujudkan dalam “politics of recognition”. Lawrence Blum

mengungkapkan bahwa multikulturalisme mencakup suatu

pemahaman, penghargaan dan penilaian atas budaya seseorang, serta

penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain.

Berbagai pengertian mengenaimultikulturalisme tersebut

dapatdisimpulkan bahwa inti dari multikulturalisme adalah mengenai

penerimaan dan penghargaan terhadap suatu kebudayaan, baik

kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang lain. Setiap orang

ditekankan untuk saling menghargai dan menghormati setiap

kebudayaan yang ada di masyarakat. Apapun bentuk suatu

kebudayaan harus dapat diterima oleh setiap orang tanpa membeda-

bedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain.

Penerimaan serta penghargaan terhadap suatu kebudayaan

merupakan sikap yang harus kita tanamkan dari buaian hingga akhir

zaman! Bagaimana tidak?!?

Dengan total luas wilayah 1,904,569 km2, terdiri dari 13.487 pulau,

Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, tercampur

dengan penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya

adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab dimana mereka sudah lama

datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan

menetap menjadi bagian dari Nusantara.

Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa. Angka

ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah

melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat

Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.Indonesia memiliki

sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang

berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.

Dengan fakta yang telah saya paparkan tadi, jelas bahwa

pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan kita di negeri Indonesia

Page 21: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

21

Buletin KS-NFBS No 01/2012

tercinta ini bukan hanya sebatas artifisial saja, tapi harus bisa di

implementasikan secara nyata dalam realita!

Saudara-saudara senasib sepenanggungan, sudah saatnya kita,

saya selaku presiden berserta jajaran pemerintahan, bersama anda,

selaku rakyat Indonesia, bersatu! Menanamkan rasa penerimaan serta

penghargaan tidaklah dapat dilakukan hanya dalam hitungan bulan,

rasa itu haruslah tertanam dalam-dalam yang dimulai saat kita masih

belia, serta ditanamkan bersama-sama oleh kita semua!

Rakyatku tersayang, Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang

masih beranjak dewasa, sehingga dalam perjalanannya masih banyak

hal yang harus kita bantu agar bisa berkembang secara bersama-sama.

Rakyatku yang selalu di ridhoi oleh Allah, sudah saatnya kita

berangkat dari berbagai macam masalah-masalah yang dikarenakan

kita belum dapat menerima perbedaan. Mari kita maanfaatkan

keanekaragaman yang kita miliki agar negara indonesia maju. Marilah

jadikan menerima perbedaan sebagai satu kekuatan bersama yang

nantinya akan menyebabkan persatuan seluruh ragam suku budaya

sehingga Indonesia dapat menakhlukan ego pribadi untuk selanjutnya

mengekspansi keseluruh penjuru bumi!

Akhir kata, saya sebagai

presiden republik Indonesia,

mewakili segenap jajaran

menteri dan politisi di negeri

ini, berkomitmen, akan

berusaha melaksanakan apa

yang baru saja saya katakan,

saya harap, seluruh rakyat

Indonesia dapat mencontoh

perilaku saya sehingga

persatuan Indonesia dapat

benar-benar terlaksana. MERDEKA!

Page 22: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

22

Buletin KS-NFBS No 01/2012

KISAH MASJID ABDUL MALIK

Oleh: MUHAMMAD RUHIYAT HARIRIE, SANTRI KELAS 10

Assalamualaikum Wr Wb

Selamat serta keberkahan

semoga tetap Allah

limpahkan pada kita semua

selaku hambanya dan

semoga kita di golongkan

hambanya yang selalu taat

menjalankan kewajiban

kepadanya.

Allah SWt berfirman dalam

surat At-Taubah ayat 18

"sesungguhnya yang

memakmurkan masjid Allah

hanyalah orang-orang yang

beriman kepada Allah dan

hari kemudian, serta tetap

melaksanakan shalat,

menunaikan zakat dan tidak

takut kepada apapun kecuali

Allah. Maka mudah-

mudahan mereka termasuk

orang-orang yang mendapat petunjuk" juga dalam surat al-jin Allah

mengingatkan kita yang berbunyi "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu

hanyalah untuk Allah semata, Maka janganlah kamu menyembah apapun di

dalamnya selain Allah".

Jika kita semua melihat dan meninjau kembali arti dari 2 ayat tersebut,

disitu jelas bahwasannya Allah SWt mengatakan bahwa masjid adalah

tempat yang amat mulia, tempat dimana kita bersujud, bernaung dan

berteduh. tahun 2004 silam, tatkala tsunami di Aceh melanda, ribuan

Page 23: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

23

Buletin KS-NFBS No 01/2012

rumah luluh lantah rata dengan tanah, namun sebuah keajaiban dan

mukjizat ternyata ratusan masjid disana tidak satupun yang rusak dan rata

dengan tanah. ini sungguh menjadi gambaran bahwasannya Allah akan

menjadikan rumahnya (masjid) sebagai tempat yang aman bagi siapa-siapa

yang senantiasa tunduk pada perintahnya.

akhir-akhir ini, NF tengah dilanda dengan hujan yang cukup sering dengan

curah hujan yang cukup besar. dengan besarnya curah hujan tersebut,

ternyata bukan hanya membawa dampak positif, namun juga membawa

dampak negatif. kurang lebih sudah hampir 1 tahun saya merasakan

bersekolah di NF dari bulan-bulan awal kedatangan saya, saya merasakan

ada hal yang janggal di NF ini. sebuah pesantren besar namun ternyata

masjidnya tidak terawat dengan baik. ketika hujan datang, banyak sekali

langit-langit masjid yang mengeluarkan air yang bocor akibat hujan yang

cukup deras sehingga membuat jamaah yang sholat di masjid abdul malik

(masjid tholib) menjadi tidak khusyu dalam beribadah.

melihat fenomena tersebut, saya agak sedikit tertegun dan termenung,

apakah layak kita disebut sebagai umat nabi muhammad yang senantiasa

mengharapkan syafaatnya namun kita tidak peduli dengan fenomena yang

terjadi dan peringatan Allah Swt dengan membiarkan masjid yang menjadi

tempat kita sujud, dan beribadah kepada sang illahi rabbi rusak dan tak

terawat.

saya tidak menyalahkan siapapun, namun kita sebagai muslim harusnya

sadar dan tergerak hati kita saat melihat fenomena ini dan bersegera

mencari ampunan Allah akibat kelalaian kita.

saya bukanlah siapa-siapa disini, saya hanyalah seorang anak kecil atau

remaja yang sok-sokan menggurui, namun apa salahnya kita mengambil

hikmah dari seorang anak kecil selama itu benar dan baik bagi perubahan

kita dan umat ini. ingatkah kisah konstantinopel yang takluk oleh islam,

ingatkah kisah perang uhud, ingatah kisah penaklkan andalusia, mesir dan

Page 24: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

24

Buletin KS-NFBS No 01/2012

tempat lainnya. ya, itu semua tak lain di organisir oleh seorang tokoh yang

tak lain adalah seorang pemuda yang prihatin akan keadaan umatnya.

maka dari itu tak ada salahnya mari kita sama-sama bermuhasabah dan

berkaca pada diri kita dan sudah sepatutnya kita bertanya pada diri kita

"APAKAH LAYAK KITA DIGOLONGKAN SEBAGAI HAMBANYA YANG TAAT

DAN BERSYUKUR, TETAPI KITA TIDAK MENGHIRAUKAN PERINGATAN DARI

ALLAH SWT ?"

wallahu alam bish shawab

alhaqqu mirrabbikum wa laa takunanna minal mumtarin

wassalamualaikum wr wb

Page 25: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

25

Buletin KS-NFBS No 01/2012

TULISAN ORANG TUA SANTRI

Gunakan Usia Emasmu Oleh: Sudarmono Moedjari

Wakil Orang Tua Santri NFBS

Anak-anakku yang kami

cintai.

Pertama, atas nama

seluruh orang tua santri,

kami ucapkan Selamat

atas keberhasilan kalian

menyelesaikan masa studi

di SMP/SMA NFBS. Bagi

yang belum selesai, tidak

usah berkecil hati, pintu

surga tidak ditutup hanya

gara-gara engkau gagal dalam ujian nasional. Berupayalah secara sabar, tawakal,

dan istiqomah. Bukankah yang buruk menurut pandanganmu belum tentu buruk

pula dimata Allah? Yakinlah bahwa dibelakang kegagalan tersebut tersembunyi

mutiara-mutiara kehidupan yang masih tersimpan. Setelah gagal 999 kali, Alfa

Thomas Edison – pendiri General Electric masih berani berujar, “aku berhasil

menemukan kegagalan yang ke 999”.

Tentu kami juga ucapkan terima kasih kepada Yayasan NFBS, para Asatidz,

karyawan dan seluruh sivitas NFBS atas jerih payahnya menggembleng anak-

anak kami, pagi-siang-malam, 24 jam sehari, 7 hari perminggu, hari terik

maupun hujan deras, tanpa kenal lelah tanpa kenal bosan untuk menghantarkan

anak-anak menuju usia emas, di kellas SMA dan Perguruan Tinggi nanti.

Kami tahu, anak-anak kami bukanlah anak-anak yang manis-manis. Segala

kenakalan anak-anak menempel erat di anak-anak, ngobrol sepanjang hari, main

Page 26: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

26

Buletin KS-NFBS No 01/2012

di sana-sini, SMS ke sana – ke mari. Asatidz tidak pernah bosan-bosannya

mengarahkan anak-anak kami, untuk tetap setia pada tujuan awal menjadi calon

imam yang sholeh (immamul muttaqien). Semoga semua jerih payah ini semua

tercatat sebagai amal jariyah.

Anak-anakku,

Usia perak telah kau

lalui. Tangis rindu

rumah telah lama lewat,

kemanjaan pada

kemudahan fasilitas

dirumah telah kau

lupakan, televisi sudah

tidak menjadi fardhu

‘ain yang harus selalu

mendampingimu seperti

3 tahun lalu. Masa menangis berjamaah di kamar Wali Asrama menjadi cerita-

cerita masa lalu. Rengekan minta ditunggu terus oleh ayah-ibu juga sudah

berlalu. Nazmi pun semakin gendut, Rizkipun semakin kekar.

Engkau sekarang sudah mandiri! Bahkan engkau sudah tidak takut lagi pada

PANTAS, Mahkamah Bahasa, bahkan Dewan Mahkamah. Dahulu Dewan

Mahkamah bagaikan hantu yang menyeramkan. Sekarang semua sudah menjadi

teman akrab, karena engkau sudah pandai meng-ngatasi semua aturan-aturan

itu dengan berbagai akalmu, yang kadang keluar dari akal bulus.

Hukuman yang diberikan para asatidz sudah tidak mempan lagi. Hukuman

bersih-bersih telah kau anggap bagaikan mahasiswa yang sedang bakti kampus.

Hukuman berdiri didepan kelas sudah kau anggap bagaikan laki-laki gagah

dengan tangan keatas dan rantai putus, seperti lelaki kekar di monomen patung

pembebasan Irian Barat. Usai hukuman, kau anggap bagaikan Sukarno sedang

keluar dari Penjara Sukamiskin.

Page 27: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

27

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Jaman “ngumpet” di lemari buku, sudah engkau lewati. Urunan beli HP bekas,

untuk siap-siap bila ada razia handphone, dan menyerahkan HP bekas untuk

menyimpan HP yang bagus sudah menjadi cerita indah.

Jam Praktek di Bengkel Elektronik, menjadi idolamu. Ya, saya yakin engkau lebih

senang bila NFBS tidak membuat Bengkel Elektronik baru selain di komplek

Tholib. Bagimu pertemuan di BE menjadi melting point antara dirimu dengan

dirinya yang ada diseberang danau. Alangkah senangnya dirimu bila jam

pelajaran BE santri diseberang, tepat dengan jam istirahat.

Sebelum engkau tinggalkan pesantren ini, sudahkah pesan-pesan yang kau tulis

di saung telah kau hapus? Ingatlah papan-papan di saung telah menorehkan

sebagian nafas-nafas kehidupanmu di NF ini.

Kerjasama yang terjalin baik antar sahabat sudah menjadi solidaritas yang

mendarah daging. Suatu nilai yang patut dibanggakan. Tetapi dengan solidaritas

pula, kadangkala pertarungan antar angkatan bisa terjadi. Bahkan 3 hari

menjelang UAN pun tidak menjadi masalah, bila darah telah mendidih.

Bila 3 tahun lalu, engkau selalu telpun ke rumah dengan cara mis-call. Saat ini

para Tholib tidak saja mengenal mis call, tetapi juga sudah mengenal call-miss.

Dulu para tholib bertemu tholibah dengan malu-malu, sekarang bahkan tholibah

sudah berani menatap muka para tholib.

Anak-anakku,

Itu semua adalah dinamika selama 3 tahun di sini (NFBS). Saatnya kau tatap

masa depanmu dengan lebih jernih. Tongkat masa depanmu tergantung pada

dirimu sendiri. Ingatlah 3 tahun kedepan, di tingkat SMA/Perguruan Tinggi

adalah periode usia emasmu. Engkau jadi apa tergantung bagaimana engkau

menggoreskan pena hidupmu pada tahun-tahun itu. Tidak bisa kau

mengandalkan bapak/ibumu, tidak bisa kau mengandalkan usadz dan ustadzhah.

Meskipun bagi yang di NF, PANTAS tetap ada, itu hanyalah alat kontrol belaka.

Semua tergantung padamu. Karena engkaulah pemilik hidupmu.

Page 28: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

28

Buletin KS-NFBS No 01/2012

Engkau tak akan kenal Christiano Ronaldo seperti sekarang ini, bila Christiano

tidak masuk ke Club Sporting pada usia sekitar 16 tahun. Dan di club inilah

Chistiano harus berlatih mengasah kemampuan untuk mengikuti kejuaraan Piala

UEFA Dibawah Usia 17 Tahun. Bila pada akhir kejuaraan dia dilirik oleh Gerarld

Huller, boss dari FC Liverpool . Tak bisa dipungkiri Sporting adalah titik balik

Chistiano menuju pemain bintang. Dan saat itu dia berusia 16 tahun! Seperti

usia-usiamu saat ini.

Aku takut andaikata orang ini datang ke sini, engkau semua termasuk para

tholibah jadi histeris (pasti engkau akan bilang, imanku belum kuat, kalau

menghadapi orang semacam ini) . Tetapi engkau tidak akan kenal Stevan

Gerrard andaikan dia tidak mau menjadi “school boy”, anak gawang yang

disuruh ke sana ke mari, ambil bola di sana-sini di Club Liverpoll. Jika pada umur

pada umur 17 dia tidak mengambil keputusan untuk menandadatangai kontrak

profesional dengan Liverpoll, pasti dunia bola tidak akan berputar sekencang

sekarang ini.

Engkau tidak akan kenal Fernando Alonso, andaikata Adrian Campos, Boss

Minardi F1 tidak memberi kesempatan pada Alonso untuk test kemampuan

balapnya. Dan itu terjadi pada bulan oktober 1998, ketika Alonso berusia 17

tahun. Tentu Andrian Compos tidak akan memberikan kesempatan pada Alonso

bila Alonso tidak memenangi Piala Dunia Balap Karting Yunior tahun 1996. Dan

tentu Alonso tidak akan memenangkan semua pertandingannya hanya dengan

ngobrol dan SMS-an melulu.

Engkau kenal Lewis Hamilton? Warga Inggris keturunan Grenada ini, sekarang

menjadi pembicaraan hangat warga dunia. Pekan lalu dia memecahkan kembali

rekor F1 sebagai pembalap termuda dan tercepat didunia, ketika 2 pekan

berturut-turut memenangkan arena balap di Kanada dan Indianapolis AS. Tahun

2001, ketika Lewis Hamilton masih bersuia 16 tahun, Michael Schumacher

berujar ”Dia adalah pembalap yang sangat berkualitas, sangat kuat, dan masih

berumur 16 tahun. Andaikata dia menunjukkan kemampuannya secara terus-

menerus, dia akan memperkaya kazanah F1”. Tentu penasbian ini tidak

didapatkan dengan bermain-main di Cilegon Super Mall seharian. Bintang F1

Page 29: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

29

Buletin KS-NFBS No 01/2012

yang saat ini sedang berkibar, memecahkan hampir semua record yang pernah

dicapai oleh pembalap manapun selama 100 tahun terakhir.

Anak-anakku semua manusia dewasa harus melewati umur-umur emas ini. Dan

hanya mereka yang berhasil melalui umur emas dengan gilang-gemilang yang

boleh mendapatkan berlian. Di SMA-lah babak final kehidupanmu ditorehkan. Di

SMA pulalah engkau harus memilih perguruan tinggi kelas mana yang boleh

engkau ikuti. Italia tidak akan pernah juara dunia bila dalam babak final, spirit

juangnya lemah, kedisipilannya lemah, pemainnya SMS-an melulu, pacaran

melulu, ngobrol melulu, kena DM melulu.

Anak-anakku,

Sebenarnya Allah sangat sayang kepadamu, telah banyak nikmat yang engkau

dapatkan dari Allah. Bercerminlah pada Hee Ah Lee. Terlahir dengan hanya 4 jari,

satu tangan hanya 2 jari, seperti kepiting. Sementara kakinya hanya sebatas

lutut, dua-duanya. Untuk tetap hidup dan berguna, dia harus berjuang siang dan

malam. Untuk dapat memainkan piano, oleh gurunya dia dipaksa belajar persis

seperti orang normal lainnya. Dengan keterbatas tersebut, untuk dapat

memainkan karya Chopin Fantasie Impromptu, Hee harus berlatih lima sampai

sepuluh jam sehari selama lima tahun. Jauh lebih berat daripada engkau

menghafal tahfiz Juz Amma. Itupun sebagian dari engkau menyelesaikannya

pada saat injury, atau engkau sebagian tholibah menyelesaikan dengan

earphone menempel di telinga, dan kable tertutup jilbab, sementara tanganmu

sibuk memegang-megang tuts MP3 player.

Ingatlah, dalam redupnya lampu malam, Hee berujar lirih “Teman-teman ada

yang mengatai aku sebagai hantu atau monster. Tetapi, aku menerima itu,”

Kisah ini harus kita jadikan ibror, betapa gigihnya dia menantang beratnya

cobaan.

Bila saat ini Hee mampu memainkan Ode to Joy karya Beethoven, Ballade Pour

Adeline, Hungarian Dance dari Brahms dengan sangat sempurna di konser-

konser kelas dunia. Kau harus ingat, umur Hee masih 21 tahun, dan untuk

Page 30: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

30

Buletin KS-NFBS No 01/2012

mengatasi semua kendala, dia harus kerja keras, penuh disiplin, dan spirit yang

pantang menyerah. Dengan tegar Hee mampu berujar “Terlahir cacat itu bagiku

merupakan anugerah spesial dari Tuhan. Aku sampaikan pesan padamu semua

bahwa kalian bisa melakukan apa pun”

Bila Hee yang cacat bisa melakukan itu semua, bila Christiano, Ronaldo, Steven

Gerrard, Fernando Alonso, Lewis Hamilton yang kafir bisa melakukan prestasi

luar biasa. Kau yang Muslim pasti bisa! Rubahlah wajah dunia menjadi wajah

Muslim. Isilah usia emasmu ini menjadi lompatan kehidupanmu kedepan.

Perang Badar mengajarkan kita, hanya dengan 313 pasukan Muslim bisa

mengalahkan 10.000 pasukan musuh. Spirit menjadi kata kunci. Dan spirit abadi

hanyalah spirit untuk mendapatkan Ridho Allah.

Selamat Berjuang, Allahu Akbar.

(Catatan redaksi: tulisan ini adalah sambutan wakil orang tua di acara tasyakuran kelulusan tahun

2007 yll, yang berisi refleksi salah seorang orang tua santri NFBS, untuk buah hatinya yang lulus

SMP NFBS 2007, dan saat ini telah mencoba menorehkan tinta emasnya di lembaga pendidikan

papan atas di Indonesia dan Dunia, seperti Nazmi sudah di Jurusan Elektro ITS, Ulum di Jurusan

Jurnalistik - FIKOM UNPAD, Habibie kuliah di Jerman, Reza Rahardian di Psikologi UNAIR, Reza

Bahtera di UGM, dll. Semoga mereka tetap istiqomah dengan NFBS way-nya! Amiin x3. Juni 2012)

Page 31: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

31

Buletin KS-NFBS No 01/2012

BERITA NFBS PPM dan Belajar Mendulang Makna

Oleh: ustadz Abu Usamah UTR

Ahad 13 Mei 2012, ba’da maghrib @ masjid Abdul Malik,

seorang thalib berbagi pengalaman tentang apa saja yang Ia dapatkan selama

sepekan di desa PPM dimana Ia ditempatkan. Dengan gaya cueknya Ia

bercerita tentang berbagai hikmah yang Ia dan teman-teman kelompoknya

dapatkan. Di esok paginya, sesuai jadwal jam mengajar, saya masuk di kelas 11

IPS thalibah, walau tidak saya minta secara khusus, di akhir-akhir sesi mengajar,

menggebu-gebu para thalibah bergantian menceritakan pengalaman mereka

selama PPM di desa masing-masing.

PPM merupakan singkatan dari Praktik Pengabdian Masyarakat, sebuah

program anyar yang digulirkan unit Pembinaan Santri Pesantren Ibnu Salam.

Selama sepekan, dengan dibagi menjadi beberapa kelompok, para santri kelas

11 disebar di berbagai desa di sekitar Cinangka hingga Sirih. Sejak Senin hingga

Ahad mereka mencoba beraktualisasi di masyarakat, menghasilkan

pengalaman berharga yang belum pernah mereka rasakan.

Walau tidak full mendampingi 24 jam selama 7 hari di Kamasan, saya

merasakan betul bahwa para santri selama diterjunkan di desa merasa

sangat enjoy dengan peran mereka. Mengajar siswa SD hingga SMP atau yang

sederajat, belajar mengaji Qur’an di TPA atau rumah para guru ngaji selepas

maghrib, dan kegiatan-kegiatan lain yang penuh manfaat menjadi sensasi yang

Page 32: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

32

Buletin KS-NFBS No 01/2012

benar-benar mereka nikmati. Dan saya yakin itu pula yang dirasakan oleh

santri-santri yang ditempatkan di desa lain dari program PPM ini.

Tentang kedalaman kesan maupun keberhargaan makna terhadap

keberadaan mereka selama mengabdi di wilayah masing-masing menjadi

sesuatu yang bagi saya pribadi sangat menggetarkan sekaligus mengharukan.

Hal itu dapat saya rasakan saat dalam jenak-jenak membersamai mereka

dalam beberapa malam di posko PPM desa Kamasan. Mereka bercerita

tentang kegiatan selama seharian bersama para murid madrasah diniyah dan

tsanawiyah. Tentang murid-murid diniyah yang lincah dan jenaka. Tentang

santri pengajian yang antusias saat dikisahkan sebuah cerita. Tentang plastik

besar berisi makanan hasil kiriman kelompok santri pengajian. Tentang tingkah

polah mereka yang nge-fans pada kakak santri PPMnya. Bahkan saat suatu pagi

saya ikut merasakan menu breakfast asli masakan beberapa santri PPM.

Kesemuanya menjadi suatu pengalaman unik dan menggetarkan hati bagi saya

secara pribadi. Terlebih saat menghadiri acara perpisahan PPM yang menandai

usainya masa pengabdian mereka di desa Kamasan. Bergerombol para murid

yang pernah mereka ajar seperti merasa berat berpisah dengan kakak-kakak

yang selama sepekan belajar bersama mereka.

Memungut makna. Ya, sepekan keberadaan para santri di berbagai

desa pada program PPM ini bagi saya menginspirasikan satu hal tersebut.

Dalam waktu yang sangat singkat ini mereka belajar tentang berbagai macam

hal dari suatu makna hidup yang sebetulnya telah mereka dapatkan sehari-hari

dalam kehidupan mereka, baik secara khusus sebagai santri NF, atau secara

umum sebagai insan makhluk ciptaan-Nya. Dalam masa itu mereka belajar

Page 33: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

33

Buletin KS-NFBS No 01/2012

tentang nikmatnya bersekolah dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dari

adik-adik mereka di desa PPM. Belajar tentang proses mendidik yang ternyata

tidak mudah, yang harapannya, karenanya mereka dapat mengambil hikmah

untuk tidak bersikap sulit dalam prosesnya untuk dididik, baik oleh gurunya di

sekolah, atau oleh orang tua mereka di rumah. Belajar tentang nikmatnya

memiliki orang tua yang sangat perhatian terhadap pendidikan anak-anak

mereka. Belajar tentang betapa senangnya dihargai, dihormati dan dirindukan

oleh murid-murid, yang harapannya pula mereka juga dapat melakukan hal

yang sama pada guru-guru mereka di sekolah atau di manapun. Belajar

tentang betapa gembiranya saat mengajarkan sesuatu yang sesuatu itu

dimengerti dan diikuti oleh para murid mereka. Belajar tentang betapa

terenyuhnya saat kita tahu bahwa orang lain begitu merindukan dan

mengharapkan kehadiran kita, dan bukan sebaliknya yakni membenci dan

tidak menginginkan kita bersama mereka. Belajar, belajar dan belajar, ada

begitu banyak pelajaran dalam masa mereka terjun ke masyarakat selama PPM

ini.

Terdapat bermacam hikmah yang dapat mereka petik dari kegiatan ini,

sebagaimana saratnya makna berharga yang tanpa sadar sebetulnya dapat

mereka temukan dalam keseharian hidup mereka selama ini. Semoga masa

satu pekan ini menjadi periode waktu mereka meraih percepatan ilmu

mengenai kebijaksanaan dalam kehidupan yang karenanya mereka berhak

untuk lebih dini meraih mimpi sebagai pribadi pemimpin para orang-orang

yang bertakwa. Amiin...Amiin...Ya Rabbal ‘Aalamiin.

(sumber foto: osissmainurulfikri.tamblr.com)

Page 34: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

34

Buletin KS-NFBS No 01/2012

RENUNGAN

KUTUNGGU KEDATANGANMU, RAMADHANKU…

oleh: ustadz Abu Usamah UTR

Sya’ban sudah datang

Ramadhan segera menjelang

Persiapkan dengan matang

Tingkatkan ibadah mulai dari sekarang

Tidak terasa, sebentar

lagi kita kembali bersua

dengan Ramadhan nan suci.

Sepertinya baru beberapa

saat yang lalu kita berucap

selamat jalan kepada bulan

penuh keberkahan dengan

sama-sama kita bersuka

cita di hari raya

kemenangan. Saat ini,

dalam waktu yang tidak

lama lagi,insyaAlloh kita

akan bertemu dengan bulan yang tersimpan banyak keutamaan bulan

Ramadhan. Harapan kita semua, semoga kita termasuk yang diberikan

kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadhan tahun ini dan juga tahun-

tahun setelahnya. Pun permohonan kita, semoga kita semua dapat

memanfaatkan bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan-ramadhan

sebelumnya, sehingga kita semua dapat menjadi seorang hamba yang

senantiasa lebih baik dari Ramadhan ke Ramadhan, dari saat ini hingga

berakhirnya takdir kehidupan, amin ya Robbal ‘aalamiin.

Tentunya, ada berbagai rasa dan makna, termasuk juga persiapan

yang sudah kita punya terkait dengan bulan Ramadhan yang akan segera kita

jelang kedatangannya. Banyak dari kita yang sudah jauh-jauh hari sudah

bersiap diri, baik itu persiapan ruhani maupun juga persiapan jasmani, tidak

Page 35: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

35

Buletin KS-NFBS No 01/2012

lupa pula persiapan yang menyangkut dimensi fikri (keilmuwan). Semua itu

ditandai dengan banyak melakukan ibadah-ibadah “pemanasan” menjelang

Ramadhan. Menjaga kondisi tubuh, serta rajin mengikuti kajian-kajian jelang

Ramadhan dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penyambutan

bulan Ramadhan. Selain itu, mungkin banyak dari kita yang bersikap biasa

saja dalam meyongsong bulan mulia. Ketika ditanyakan kepada mereka apa

yang sudah dipersiapkan dalam menyambut Ramadhan, mereka akan

menjawab, “Ramadhan ini seperti Ramadhan sebelumnya, pokoknya dijalani

saja apa adanya”. Sementara itu, mungkin banyak juga dari kita yang kurang

peduli, bahkan bisa jadi tidak ngeh kalau Ramadhan akan datang sebentar

lagi. Tapi, dimanapun posisi kita dalam pembagian umat Islam dalam

menghadapi Ramadhan yang terrepresentasikan dalam tiga golongan di atas,

besar harapan semoga tulisan ini menjadi pemantik semangat kita untuk

kemudian melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut Ramadhan.

Bila kita mencoba membuka lembar sejarah kaum shalih terdahulu,

kita akan menjumpai persiapan mereka yang luar biasa dalam menyongsong

Ramadhan. Ibadah-ibadah harian mereka tambah volume pelaksanaannya,

baik itu sholat-sholat nafilah, maupun juga puasa sunnah. Mereka juga

memulai sedikit demi sedikit mengurangi aktifitas ‘amaliyah mereka seperti

berjual beli dan sebagainya. Walaupun bukan sebuah cela jika memang

seorang hamba tetap berfokus pada urusan keduniaannya, selama itu tidak

menyisihkan dan melupakan urusan akhiratnya. Singkatnya, mereka betul-

betul berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjalani Ramadhan dalam

kondisi yang prima. Semua itu mereka lakukan tidak lain agar mereka

menjadi orang-orang yang dapat meraih keberkahan Ramadhan yang salah

satunya adalah mendapatkan keutamaan malam lailatul qodhar,malam yang

disebut qur’an lebih baik daripada seribu bulan.

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh mereka

yang memiliki kecendrungan iman. Mereka betul-betul mengistimewakan

bulan ini dibandingkan bulan-bulan selainnya. Mereka selalu

memiliki azzam (tekad); “Apabila Alloh menyampaikanku nanti di bulan suci,

maka akan aku pergunakan sebaik mungkin untuk peningkatan kualitas

penghambaanku kepada Alloh SWT”. Oleh karena itu sejak jauh hari mereka

mempersiapkan dengan sungguh-sungguh diri mereka, agar ketika Alloh

mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, mereka akan

Page 36: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

36

Buletin KS-NFBS No 01/2012

menjalaninya dengan sepenuh kekhusyu’an. Mereka pun mengamalkan do’a

yang pernah rosululloh contohkan sebelum memasuki fase Ramadhan, “Ya

Alloh, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami di

bulan Ramadhan”

Namun, jika kita coba memperhatikan realitas masyarakat kita,

khususnya saat-saat menjelang kedatangan Ramadhan, kita akan melihat

sebuah kondisi dimana mereka bersiap diri, tetapi persiapan yang dimaksud

bukan persiapan ruhani, jasmani dan fikri seperti yang terpaparkan di atas,

melainkan persiapan seputar kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya tidak

terkait secara mutlak dengan esensi dari aktifitas amal ibadah di bulan

Ramadhan. Kita mungkin dapat melihat kondisi-kondisi dimana menjelang

memasuki bulan Ramadhan, pasar-pasar yang menyediakan kebutuhan

pangan begitu ramai diserbu oleh masyarakat. Pun itu bertambah padat

membludak ketika sudah memasuki masa-masa akhir bulan Ramadhan dan

mendekati Idul Fitri hari kemenangan. Kebutuhan yang laris manis terjual dan

diborong oleh masyarakat pun tidak sebatas kebutuhan pangan, tetapi juga

kebutuhan-kebutuhan akan sandang. Seperti inilah budaya yang menjangkiti

masyarakat menjelang Ramadhan dan ketika Ramadhan. Ramadhan sebagai

bulan yang penuh keutamaan kehilangan maknanya sebagai bulan khusus

dimana Alloh mengobral pahala dan mengampuni dosa. Kita tersibukkan

dengan urusan dunia yang sesungguhnya tidak terkait secara esensi dengan

Ramadhan. Memang jika kita mencoba menyoroti dari segi ilmu ekonomi hal

ini dapat dicarikan alasan rasionalisasi. Dimana Ramadhan dengan segala

kebutuhan yang mengiringinya merupakan suatu momentum peningkatan

aktifitas ekonomi. Hal ini memang dapat kita insyafi bersama, tetapi tidak

kita toleransi jika kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan di bulan

Ramadhan sudah mengarah kepada bentuk-bentuk konsumerisasi. Segala

macam makanan kita konsumsi, pakaian-pakaian yang sebetulnya tidak

terlalu urgen untuk kita miliki pun akhirnya kita beli. Dalihnya, agar nanti

Ramadhan dan Idul Fitri bisa memakai baju baru untuk dipakai

bersilaturrahmi ke sanak famili. Hal ini yang seharusnya kita camkan bersama.

Agar nanti Ramadhan yang akan kita sapa dalam waktu yang tidak seberapa

lama tidak kehilangan esensinya.

Lalu, bentuk-bentuk amal ibadah seperti apa yang dapat kita

lakukan untuk menyongsong kehadiran Ramadhan? Setidaknya ada beberapa

Page 37: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

37

Buletin KS-NFBS No 01/2012

aktifitas ibadah yang dapat kita lakukan untuk menghadapi dan

mempersiapkan diri sebelum kita menyapa Ramadhan. Aktifitas-aktifitas itu

meliputi penambahan amalan ketaatan kepada Alloh, maupun amalan-

amalan shalih yang dimensinya horizontal, yaitu hubungan antar sesama

warga masyarakat. Kita dapat menyambut keberkahan Ramadhan dengan

melakukan berbagai amalan seperti:

1. Puasa senin dan Kamis atau bahkan Puasa Daud

2. Tilawah Al-Qur’an

sesuai dengan

kesanggupan kita dalam

sehari

Jika hanya sanggup satu

lembar silahkan

dilaksanakan. Jika sanggup

3 lembar akan lebih baik.

Jika dapat melaksanakan

setengah atau satu juz

sehari, itupun lebih baik

lagi. Usahakan minimal ada

beberapa ayat Al-qur’an

yang kita baca dalam seharinya.

3. Perbanyak istighfar, dzikir dan do’a

Hal ini dapat kita lakukan di setiap saat tanpa memerlukan waktu yang

khusus. Selagi kita bekerja kita dapat berdoa. Saat sedang kuliah ataupun

belajar, kita bisa sambil beristighfar. Pun saat kita sedang berfikir, usahakan

didalamnya juga kita menyisipkan unsur dzikir. Segala keadaan bisa kita

barengi dengan amalan-amalan ketaatan.

4. Memakmurkan masjid dengan sholat berjama’ah

Ramadhan disamping bulan yang Alloh sediakan berjuta keutamaan juga

menjadi momentum syiar keIslaman. Salah satu medianya adalah ibadah

sholat lima waktu berjamaah. Kita pun dapat melatih diri kita untuk dapat

menjadi hamba yang berhasil meraih keutamaan Ramadhan dengan

merajinkan diri kita sholat berjamaah ke masjid dalam setiap harinya. Hal itu

bisa kita lakukan mulai dari saat ini juga.

Page 38: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

38

Buletin KS-NFBS No 01/2012

5. Memelihara lisan, sikap, pandangan, dan pergaulan

beberapa hama keimanan adalah keempat hal yang tersebut di atas.

Rosululloh pernah bersabda tentang orang yang berpuasa tapi yang didapat

hanya lapar dan dahaga. Hal itu disebabkan diantaranya jika seseorang tidak

dapat menjaga lisan, sikap, pandangan dan pergaulan. Maka mulai saat ini

kita dapat melatih diri, agar pasca Ramadhan kita dapat merubah pribadi kita

menjadi lebih baik lagi.

6. Menutup aurat secara benar

Terutama bagi wanita, ada kaidah-kaidah syar’i bagaimana menutup aurat

secara sempurna. Busana taqwa yang

membuat seorang wanita lebih

mempesona, itu sangat lebih baik

dibanding mempertontonkan aurat

mereka yang membuat wanita seperti

tidak berharga. Dengan Ramadhan

banyak orang yang berhasil merevolusi

diri. Bagi wanita ada revolusi yang

sungguh sangat berarti, yaitu ketika

mereka menyadari dan mengamalkan

etika berbusana secara syar’i.

7. Mengurangi konsumsi rokok

Untuk yang ini lebih banyak diserukan

kepada kaum laki-laki. Siapapun dari kita

akan mengakui bahwa dalam setiap

batang rokok yang dihisap tidak ada

manfaatnya sama sekali, yang terjadi

justru kemudharatan yang jumlahnya tak

terhitung lagi. Maka mari kita mulai

menyadari diri, dan kita tinggalkan

kebiasaan buruk kita yang salah satunya

yaitu mengkonsumsi rokok

8. Meminta dan memberi maaf,

serta berbuat baik kepada semua orang

Menjadi seseorang yang baik tidak

Page 39: Buletin Komite Sekolah Nurul Fikri Boarding School (KS-NFBS) edisi perdana 01-2012

39

Buletin KS-NFBS No 01/2012

akan mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan

pula. Seseorang tidak bisa tidak harus

bergaul dengan orang lainnya. Berbuat

kebaikan dan dikenal sebagai orang yang

senantiasa melakukan kebaikan akan

menyisakan satu rahasia penyebab utama

kebahagiaan dalam kehidupan.

Semua yang tersebutkan di atas dapat kita

lakukan sebagai latihan kita dalam

menggapai Ramadhan yang penuh dengan

keberkahan. Salah satu ciri keberkahan

adalah ketika kita dapat menambah kebaikan

dalam segala apapun bentuknya. Ramadhan

ini bisa jadi menjadi Ramadhan yang terakhir

untuk dapat kita nikmati. Maka kita harus

mempersiapkannya sebaik mungkin.

Disamping beberapa hal di atas kita juga

dapat melakukan amalan ketaatan lainnya.

Memperbaiki dan membina hubungan

dengan tetangga, bersilaturrahmi kepada

sahabat saudara serta orang tua, berinfak

dengan sedikit harta yang kita punya, bahkan

walau dengan tersenyum dan senantiasa

menunjukkan wajah ceria di hadapan setiap

manusia. Semuanya dapat kita lakukan untuk

mempersiapkan diri dan menjaga kondisi

sebelum kita memasuki bulan Ramadhan.

Maka saat ini kita coba berazzam atas diri,

agar Ramadhan kali ini kita jadikan lebih

berarti. Revolusi dalam kebaikan, selama

hayat masih dikandung Ramadhan. Wallohu

A’lam Bish-Showwab.

CATATAN AKHIR

REDAKSI

Memulai sesuatu sungguh

terasa berat, apalagi bila hal

yang dikerjakan adalah

sesuatu yang BESAR, perlu

perhatian khusus, padahal ada

tugas-tugas lain yang

prioritasnya lebih tinggi.

Dalam suasana demikianlah

Buletin KS-NFBS ini dilahirkan.

Sekretaris KS-NFBS, bu Atiek

Mappasawang telah

membantu membuatkan

outline isi buletin, bahkan juga

jadwal persiapannya. Tetapi

para pengurus KS-NFBS yang

juga diminta menjadi redaksi

buletin, merupakan orang-

orang yang sangat sibuk di

tempat kerja masing-masing,

sehingga ketika tenggat

waktunya sudah mendekat,

akhirnya baru menggeliat &

bergerak. Itu pun belum

mencukupi untuk

mengumpulkan tulisan-tulisan

yang layak muat di edisi

perdana ini.

Dengan memuji Alloh SWT

pula-lah, akhirnya buletin ini

dapat terbit sesuai yang

direncanakan, yaitu di hari

tasyakuran NFBS, ahad 24 Juni

2012. Semoga berkah! Redaksi menerima artikel/tulisan yang sesuai

dengan visi & misi NFBS. Silakan kirimkan ke ks-

[email protected]. Redaksi berhak

menyunting tanpa mengubah isi tulisan.