RKS-Teknis Boarding School

43
1 RKS Teknis Pembangunan Boarding School Pasal 1 KETENTUAN UMUM 1.1 Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Pemborong wajib menyerahkan suatu rencana kerja. Rencana kerja tersebut meliputi: I. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan dari masing- masing bagian pekerjaan. II. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan. III. Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan. IV. Jumlah pegawai pemborong yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan disebutkan fungsi atau keahliannya. 1.2 Buku Harian Pemborong harus menyediakan Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan. 1.3 Laporan Pemborong harus membuat laporan mingguan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan-keterangan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan risalah kemajuan sebagai berikut: I. Jumlah pegawai yang dipekerjakan di pekerjaan selama minggu itu. II. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu. III. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk. IV. Keadaan cuaca. V. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek. VI. Kunjungan tamu-tamu lain. VII. Kejadian Khusus. VIII. Photo-photo ukuran kartu pos dalam rangkap 3 (tiga) dan dibuat sebelum pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Direksi.

description

RKS

Transcript of RKS-Teknis Boarding School

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 1

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 1

    KETENTUAN UMUM

    1.1 Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan

    Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Pemborong wajib menyerahkan suatu rencana

    kerja.

    Rencana kerja tersebut meliputi:

    I. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan dari masing-

    masing bagian pekerjaan.

    II. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.

    III. Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan.

    IV. Jumlah pegawai pemborong yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan

    disebutkan fungsi atau keahliannya.

    1.2 Buku Harian

    Pemborong harus menyediakan Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk,

    keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.

    1.3 Laporan

    Pemborong harus membuat laporan mingguan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan

    pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan-keterangan yang berhubungan dengan

    kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan risalah kemajuan sebagai berikut:

    I. Jumlah pegawai yang dipekerjakan di pekerjaan selama minggu itu.

    II. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu.

    III. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk.

    IV. Keadaan cuaca.

    V. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek.

    VI. Kunjungan tamu-tamu lain.

    VII. Kejadian Khusus.

    VIII. Photo-photo ukuran kartu pos dalam rangkap 3 (tiga) dan dibuat sebelum pekerjaan dimulai

    sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Direksi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 2

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    1.4 Bantuan kepada pengawas lapangan

    Bila dikehendaki, pemborong wajib atas biaya sendiri mengadakan pegawai sebanyak yang

    diperlukan untuk membantu Pengawas Lapangan dalam mengadakan pemeriksaan garis-garis

    permukaan (levels), pemeriksaan-pemeriksaan pematokan (setting out), pengambilan contoh,

    pemeriksaan bahan-bahan bangunan dan segala fasilitas yang layak untuk pekerjaan atau segala

    pekerjaan yang ada hubungannya dengan kontrak.

    1.5 Penyediaan

    Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan secara

    sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua bahan dan

    semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-alat

    pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Pemborong dan

    untuk menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak

    berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.

    1.6 Bangunan sementara (bouwkeet)

    Pemborong harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi permanent untuk

    digunakan sebagai ruang Direksi/pengawas, Kantor pelaksana, gudang-gudang penyimpanan dan

    perlindungan bahan-bahan bangunan.

    Untuk bangunan Direksi keet dibuat seperti gambar, dan setelah kegunaannya selesai, bangunan

    tersebut adalah milik Proyek/Pemberi Tugas tidak dibongkar jikalau tidak ada perintah dari

    Pemberi Tugas.

    Semua gudang dan perlengkapan Pemborong dan sebagainya pada waktu penyelesaian pekerjaan

    harus dibongkar dan disingkirkan dari tapak, juga segala pekerjaan yang terganggu harus

    diperbaiki.

    1.7 Jalan masuk ke tempat pekerjaan

    Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus dinyatakan dan dibuat atas biaya pemborong, sesuai

    dengan kebutuhan dan kepentingan, dengan seizing Direksi.

    1.8 Pembangkit tenaga sementara.

    Setelah pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

    harus diadakan oleh Pemborong, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, meteran,

    upah, dan tagihan dan pemberiannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban

    Pemborong. Sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan lain dari Direksi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 3

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    1.9 Air

    Air untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Pemborong sendiri. Pemborong harus

    membayar segala ongkos pengadaan dan penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya

    kembali. Pemberi tugas dalam hal ini tidak bertanggung kawab atau pengganti biaya yang

    dikeluarkan oleh Pemborong umtuk keperluan itu.

    1.10 Iklan

    Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas-batas)

    lapangan pekerjaan atau di tanah yang bedekatan tanpa izin Pemimpin Bagian proyek/Direksi.

    1.11 Orang-orang yang tidak berkepentingan

    Pemborong wajib melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan

    dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga

    untuk melaksanakan larangan tersebut.

    1.12 Perlindungan

    1.12.1. Wilayah orang lain

    Pemborong diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus mencegah para

    pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.

    1.12.2. Milik Umum

    Pemborong harus menjaga agar perjalanan umum bersih dari alat-alat, mesin, bahan-bahan

    bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi kendaraan maupun

    pejalan kaki.

    Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi terhadap

    saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Pemborong. Ia

    wajib membayar segala ongkos dan biaya yang berhubungan dengan pemasangannya kembali

    beserta perbaikan-perbaikannya.

    1.12.3. Bangunan yang ada

    Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala

    kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya

    di tapak, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Pemborong

    dalam arti kata yang luas. Kerusakan tersebut harus diperbaiki oleh Pemborong hingga

    memuaskan dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas dan Direksi.

    1.12.4. Keamanan

    Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan

    bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh

    Pemberi Tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala kemungkinan

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 4

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh Sub

    Pemborong dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan banjir, memompa,

    menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

    1.13 Kesejahteraan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama

    Pemborong harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan

    yang layak untuk dilindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ke tempat pekerjaan.

    Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini selain untuk memuaskan Pemberi Tugas juga harus

    menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang dan peraturan mengenai keselamatan kerja yang

    berlaku pada waktu ini.

    Di Pekerjaan Pemborong Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan

    pertama yang mudah dicapai. Sebagai tindakan hendaknya di tiap tapak ditempatkan paling

    sedikit seorang petugas yang telah dilatih soal-soal mengenai pertolongan pertama.

    1.14 Bangunan pada tetangga

    Segala pekerjaan yang menurut pemberi tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan

    pada kegiatan-kegiatan yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu yang akan

    ditentukan oleh Pemberi Tugas dan tidak akan ada tambahan penggantian uang yang akan

    diberikan kepada Pemborong sebagai tambahan yang mungkin ia keluarkan.

    1.15 Upacara keagamaan

    Pemborong harus memperhintungkan untuk hal-hal semacam itu agar gangguan karena adanya

    upacara keagamaan terjadi sesedikit mungkin.

    1.16 Pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja normal

    Pemborong akan mendapat izin tertulis dari pengawas Lapangan/Direksi untuk melaksanakan

    pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini di luar jam-jam yang biasa pada hari-hari minggu atau

    hari-hari libur yang resmi.

    Biaya pengawasan akibat lembur seperti ditentukan pasal 17 ayat a.

    1.17 Kebersihan dan kerapian

    Pemborong harus mengangkut semua sampah secara teratur jika sudah bertumpuk dan pada waktu

    penyelesaian pekerjaan keadaan lapangan harus bersih dan rapi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 5

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    1.18 Gambar pelaksanaan di lapangan

    Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada dilapangan dalam setiap

    waktu.

    Gambar-gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-

    perubahan terakhir.

    1.19 Ukuran

    Ukuran yang harus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari

    gambar-gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Pemborong harus segera meminta

    nasihat Pemberi Tugas atau wakilnya di pekerjaan.

    1.20 Ketidak sesuaian antara gambar dan Uraian & Syarat-syarat

    Bilamana ada ketidak sesuaian antara gambar-gambar kontrak dengan syarat-syarat Umum

    beserta Uraian dan Syarat-syarat, maka hal ini harus selekas mungkin di tujukan kepada Pemberi

    Tugas untuk mendapatkan keputusan.

    1.21 Contoh

    Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa

    keterlambatan atas biaya Pemborong, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan standard

    contoh yang telah disetujui.

    Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa

    bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

    Standard contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan

    dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai

    dengan standard contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

    1.22 Bahan-bahan dan barang-barang jadi

    Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka

    ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang dianggap

    dapat memuaskan Pemberi Tugas.

    1.23 Pemeriksaan dan Pengujian

    Dalam pengajuan penawarannya Pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian

    bahan dan pekerjaan. Pemborong bertanggung jawab atas biaya pengujian dari bahan-bahan yang

    tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 6

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    1.24 Perhitungan dan gambar-gambar pelaksanaan

    Jika dikehendaki dalam uraian dan syarat-syarat, Pemborong wajjib membuat perhitungan-

    perhitungan (kalkulasi) yang terinci dan gambar-gambar pelaksanaan.

    Kalkulasi dan gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 3

    (tiga) untuk diperiksa dan disetujui.

    Pmborong wajib menyerahkan Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi) dan gambar-gambar

    terakhir yang telah disetujui dalam rangkap 3 (tiga).

    1.25 Gambar revisi Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan (as built drawing)

    Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gamabr-gamabr, baik

    penyimpanan Itu atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Pemborong harus membuat gambar-

    gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan (gambar revisi), yang memperlihatkan dengan

    jelas perbedaan antara gambar-gambar kontrak dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan dalam

    waktu tidak lebih dari 4 (empat) setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus sudah

    selesai dilaksanakan.

    Pemborong harus menyerahkn gambar-gamabar yang sesuai dengan kenyataan pelaksanaan (as

    built dwaing) dakam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga) dan

    semua pembuatannya ditanggung oleh 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oeh

    pemborong

    1.26 Peraturan dan standard

    Tata cara pelaksanaan dan lain-lain yang syah yang diperhhubungan dengan peraturan

    pembangunan yang syah yang berlaku di Negara Republik Indonesia selama pelaksanaan kontrak

    ini harus betul-betul ditaati, kecuali jika dibatalkan oleh Uraian dan syarat-syarat ini.

    Pada khususnya peraturan-peraturan ini berkenan dengan pasal ini di atas meliputi:

    a) Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)/1996, NI-3/1963,

    PUBB-1969, NI-3/1970.

    b) Peraturan Beton Indonesia (PBI-NI-2/1971).

    c) Peraturan Muatan Indonesia (PMI-NI-18/1970).

    d) Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga kerja; harian, mingguan dan

    bulanan/borongan).

    e) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-5/1961)

    f) Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrrik Negara.

    g) Peraturan A.V. tanggal 24 mei 1941 No. 9

    h) Peraturan Umum Instalasi Listrrik (PUIL-NI-6/1972).

    i) Pedoman Plumbing Indonesia 1974 (Rancangan Peraturan).

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 7

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari Pemerintah setempat harus

    ditaati, hanya bila ketentuan-ketentuan lebih keras daripada yang dikeluarkan oleh Pemerintah

    Pusat.

    Bilamana dalam Uraian dan syarat-syarat telah ditentukan patokan untuk kualitas bahan-bahan

    bangunan, maka sumber dari standard itu dianggap telah pula ditambahkan. Jika tidak ada

    ketentuan lain, standard lainnya yang biasa diperbandingkan dapat dipergunakan sebagai

    pengganti standard-standard yang telah diperinci di atas asal saja disetujui oleh Pemberi Tugas.

    1.27 Site Supervisor/Direksi Lapangan

    Site Supervisor adalah wakil Arsitek yang akan betindak sebagai Pengawas pelaksanaan kontrak

    dan harus memberi bantuan sesuai dengan ayat 4 pasal ini.

    Pasal 2

    PEKERJAAN LAPANGAN

    2.1 Luas Pekerjaan

    a) Membongkar dan memindahkan penghalang-penghalang.

    b) Melindungi harta-harta dan barang-barang yang berguna.

    c) Daya upaya yang bersifat melindungi.

    d) Pengeringan dan kontrol drainase.

    e) Menggali dan mengurung

    f) Memadatkan.

    g) Membuang bahan bangunan dan sisa bahan bangunan yang tidak berguna lagi.

    h) Menyediakan bahan-bahan tanah urug yang cocok.

    i) Menyediakan tenaga kerja dan peratalan serta bahan-bahan yang berhubungan dengan

    pekerjaan lapangan.

    j) Pembuatan Jalan masuk (entrance) dan pedestrian.

    2.2 Permukaan tanah

    Sebelum memulai sesuatu penggalian, Pemborong harus yakin bahwa semua permukaan tanah

    baik setempat maupun garis transisi yang tertera dalam gambar kontrak adalah betul.

    Jika terdapat ketidak sesuaian permukaan tanah, maka Pemberi Tugas harus diberitahu secara

    tertulis dalam waktu 10 (sepuluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja, jika tidak maka tuntutan tidak

    akan dipertimbangkan dan gugatan dari Pemborong mengenai ketidaksesuaian garis transisi, tidak

    akan dibenarkan setelah tanah di lapangan sudah tergali.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 8

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    2.3 Pembongkaran dan pembersihan

    2.3.1 Semua penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya pekerjaan

    harus dibongkar atau dibersihkan dan dipindahkan dari tanah bangunan itu, kecuali hal-

    hal yang tercantum dalam gambar atau yang ditentukan oleh Pemberi Tugas harus

    dilindungi agar tetap utuh.

    2.3.2 Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan

    harta benda atau bangunan yang berdekatan dari kerusakan.

    2.3.3 Kerusakan yang terjadi pada harta/benda instansi atau badan lain atau perorangan di

    dalam atau di luar halaman karena alasan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dari

    Pemberi Tugas/Pemilik.

    2.3.4 Tempatkan semua bahan bangunan dan sisa bahan yang dibongkar sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    2.3.5 Semua pohon-pohonan, semak-semak, rumput-rumputan dan tumbuh-tumbuhan lainnya

    yang ada di daerah yang harus diurug, harus dihilangkan/dibersihkan kecuali kalau

    tercantum supaya tetap berada disitu.

    2.4 Perlindungan pada benda-benda yang berfaedah dan pekerjaan

    2.4.1 Semua saluran-saluran yang masih berjalan; roil, air, listrik atau benda-benda lain yang

    berfaedah harus di lindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan.

    Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti oleh Pemborong atau beban

    Pemborong. Bila Benda-benda tersebut di atas itu ada dan masih berfungsi dan tidak

    dinyatakan dalam gambar dan yang tidak diberitahukan kepada pemborong dan kini

    membutuhkan perlindungan atau perlu ditempatkan kembali, maka Pemborong harus

    bertanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjamin agar

    benda-benda itu tetap berjalan lancar dan tidak mendapat gangguan.

    Bila terganggu karena operasi pekerjaan Pemborong, maka ia harus segera mengambil

    langkah-langkah dengan jalan membetulkan agar dapat berfungsi terus tanpa penambahan

    biaya dari pemberi tugas.

    2.4.2 Adakan pemeliharaan selama pekerjaan berjalan dan perlindungan yang diminta oleh jenis

    dan sifat pekerjaan.

    2.4.3 Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah yang berada

    sekelilingnya harus dilindungi dari erosi yang mungkin terjadi dengan tanggul-tanggul

    tanah dan selokan-selokan sementara.

    2.4.4 Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir lubang galian dan tidak ada

    tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok, bahan

    atau cara membuat lainnya, dalam hal ini Pemborong harus bertanggung jawab atas segala

    kerusakan terhadap bangunan-bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum,

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 9

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul-tanggul

    lubang galian.

    2.5 Lapisan permukaan tanah asli (top soil)

    Pada daerah tapak bangunan dan daerah untuk jalan dan daerah yang harus di urug, top soil harus

    dibuang minimum 20 cm. Setelah top soil dibuang daerah itu harus dipadatkan sebelum dimulai

    pengurugan.

    2.6 Penggalian

    Semua penggalian harus dilaksanakan menurut apa yang di syaratkan mengenai panjangnya,

    dalamnya, serongan-serongan dan kelokal-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan-

    pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar untuk bahan apapun, dan tanah kelebihannya

    harus dipergunakan untuk urugan atau dibuang menurut apa yang diinstruksikan oleh Pemberi

    Tugas/Direksi.

    2.7 Pemadatan Tanah

    Pemadatan Tanah yang dilakukan pada daerah tapak bangunan dan titik titik pondasi dan jalur

    pondasi poer serta jalan-jalan harus mencapai 90 % kepadatan maksimum,. Untuk daerah luar

    tapak bangunan sekurang-kurangnnya 85 % kepadatan maksimum.

    Standard kepadatan maksimum sesuai dengan standard proktor, kecuali kalau ditentukan lain oleh

    Pemberi Tugas.

    2.8 Penggalian dan pengurugan

    2.8.1 Lapisan tanah paling atas harus dibuang seperti tercantum dalam ayat 5 pasal ini dan

    permukaan tanah harus digilas untuk mencapai 90 % kepadatan maksimum. Ketebalan

    maksimum setiap lapisan pengurungan adalah 15 cm.

    2.8.2 Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah

    buyar dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum.

    Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Pemberi Tugas/Direksi, pemadatan tersebut

    tidak dengan dibasahi air. Pemberian air untuk pembahasan tanah hanya seperlunya saja,

    sampai kadar air tanah mencapai w optimum (hasil test lab). Pemadatan urugan dilakukan

    dengan memakai alat penggilas untuk pemadatan seperti; Sheep Foot Roller, Hand

    Compaction, Light Mechanical Tampor, atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan

    Direksi.

    2.8.3 Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 10

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    2.8.4 Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Pemberi

    Tugas/Direksi harus segera diberitahu agar ia dapat segera mengatur untuk mengadakan

    pengujian kepadatan.

    2.8.5 Kayu-kayu, bekas-bekas dan lain-lain tidak boleh di biarkan tertinggal pada waktu

    pengurugan dilaksanakan.

    2.9 Bahan Tanah Urug

    2.9.1 Didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari tempat-tempat/sumber-sumber di

    luar tanah bangunan yang bebas dari akar-akaran, bahan organic, sampah dan batu-batuan

    yang lebih besar dari 10 cm dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.

    2.9.2 Bila terdapat bahan urug yang tidak memuaskan untuk pemadatan seperti diuraikan di

    atas, maka bahan urug itu harus diganti dengan pasir urug (fill sand)

    2.10 Pengurugan kembali

    2.10.1 Pengurugan kembali tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang

    dibangun yang bakal ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dan disetujui

    oleh Pemberi Tugas/Direksi.

    2.10.2 Pengurugan sekitar pondasi, septitank dan lain-lain yang dibangun harus dilaksanakan

    sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah, kecuali jika ada

    persetujuan Pemberi Tugas. Menurut ayat 9 dari pasal ini, hanya bahan yang telah

    disetujui boleh dipakai untuk urugan dan ini harus ditaruh lapisan demi lapisan yang

    masing-masing tebalnya tidak boleh melebihi 5 cm.

    Tiap lapisan harus ditibris betul-betul dan dikuatkan, sebaiknya dengan memakai alat

    mesin dan tidak boleh dicampur dengan air, kecuali jika dikehendaki dan disetujui oleh

    Direksi.

    2.11 Perataan Terakhir

    2.11.1 Semua daerah yang dicakup Proyek termasuk bagian-bagian yang digali dan diurug, dan

    daerah-daerah transisi yang berdekatan harus diratakan secara licin dan sama dan bebas

    dari permukaan-permukaan yang tidak beraturan.

    2.11.2 Harus diusahakan agar permukaan tanah memiliki kemiringan 2% dari arah bangunan,

    kecuali bilamana dinyatakan lain dalam gambar.

    2.12 Pemeriksaan pekerjaan tanah

    2.12.1 Pekerjaan pemadatan tanah diperiksa dan ditest oleh Laboratoriun Tanah yang ditunjuk

    oleh Direksi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 11

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    2.12.1 Tugas pekerjaan yang disampaikan pada Laboratorium Tanah ditentukan oleh Arsitek

    yang pada umumnya terdiri dari:

    a) Cara mengurug dan pemadatan

    b) Test kepadatan untuk semua fill & back fill (compaction test) dan pemeriksaan bahan

    urug.

    c) Mengirimkan laporan-laporan hasil pemadatan kepada Arsitek.

    2.12.2 Bilamana hasil test pemadatan tidak memenuhi angka test pemadatan yang ditentukan,

    maka Pemborong harus membongkar kembali tanah urug sampai ke permukaan tanah asli

    kemudian memadatkannya kembali.

    2.13 Biaya untuk test dan pengukuran

    2.13.1 Pemborong harus memasukkan ke dalam penawarannya segala biaya untuk keperluan

    pengetesan dan pengontrolan, pengukuran.

    2.13.2 Pemborong harus bertanggung jawab pula untuk semua ongkos-ongkos, semua test-test

    yang gagal dalam memenuhi permintaan standard yang ditentukan.

    2.14 Pembersihan

    Pembersihan semua bahan bekas galian yang berlebihan yang tidak dipakai untuk fill, back fill

    atau grading dan semua sampah dan bekas bongkaran bangunan harus dibuang dari tanah

    bangunan.

    2.15 Perlindungan terhadap gangguan air

    Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, Pemborong harus melindungi seluruh site dari

    gangguan air ataupun erosi. Untuk itu termasuk pembuatan selokan-selokan sementara, sumur-

    sumur pompa atau lainnya yang dapat mencegah kerusakan terhadap hasil pekerjaan ataupun yang

    mungkin menghambat jalannya pekerjaan.

    2.16 Perlindungan terhadap sarana utlitas

    Semua sarana air buangan, air minum, listrik dan sarana utilitas lainnya yang masih berjalan harus

    dilindungi dari perusakan dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki dan dibetulkan oleh

    Pemborong atas biaya Pemborong.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 12

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 3

    PEKERJAAN BETON

    3.1. Material Bahan Beton

    3.1.1. S e m e n

    Yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis merk dan mutu yang baik atas persetujuan

    direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang tidak boleh digunakan

    adalah :

    Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya.

    Kantong zaknya telah sobek.

    Semen yang tertumpah

    Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam.

    Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari.

    Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas

    dari kelembaban lantai atau percikan air.

    3.1.2. Pasir Beton

    Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik

    serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis

    lainnya.

    Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat alat

    pemecahan batu.

    Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan

    organis lainnya.

    Pasir harus terhindar dari batu batu tajam dan keras. Butir butir halus bersifat

    kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.

    Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat

    kering).

    Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus

    memenuhi syarat syarat PBI 71 Bab 3.3.

    3.1.3. Kerikil/Batu Pecah Beton

    Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan batuan yang diperoleh dari

    pemecahan batu.

    Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan

    bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 13

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971

    Bab 3.

    Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras serta dihindarkan

    terjadinya pengotoran serta tercampur adukan.

    Bahan untuk batu gunung keculi dipersyaratan lain, harus sesuai dengan PUBB 1977

    NI-3.

    Batu gunung / kali yang digunakan berukuran sesuai standar kebutuhan untuk

    pondasi dan untuk pasangan batu kosong bahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan

    awet serta tidak keropos.

    Kerikil/batu pecah beton sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih

    (bila kotor). Penumpukan bahan kerikil/batu pecah beton harus dipisahkan dengan

    material lain.

    3.1.4. Air

    Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam,

    alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.

    3.1.5. Takaran Material Beton

    Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya

    menggunakan skop/diperkirakan saja. Takaran yang diperbolehkan adalah ukuran

    dan bahan sama, antara lain seperti : ember, drum plastik, atau tong dari kayu dengan

    standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran K175 atau 225.

    Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab 4.7. termasuk slump test maupun

    compression test. Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka seluruh adukan

    tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar site oleh kontraktor.

    Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI. 1997 untuk perbaikan

    beton yang harus dilakukan. Mutu beton harus K.225. pemborong harus membuat

    mixed desain untuk ditujukkan dan disetujui Direksi sebelum mulai dengan

    pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat.

    3.1.6. Besi Beton

    Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan kekuatan

    konstruksi yang diperlukan yaitu baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.

    Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat cacat

    seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Memenuhi syarat syarat

    yang ditentukan dalam PBI 1985.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 14

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk

    gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII), memenuhi batas toleransi minimal

    seperti yang dipersyaratkan dalam PBI 1971.

    Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi

    pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Biaya

    menjadi tanggungan kontraktor.

    Batang baja/besi beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Harus

    disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka

    waktu panjang.

    Besi beton harus bersih dari lapisan, minyak, karat bebas dari cacat seperti retak,

    bengkok bengkok dan lain lain sebagainya serta harus berpenampang, bulat dan

    memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

    3.2. Pekerjaan Pembesian Beton

    3.2.1. Pembesian/rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan diukur

    dengan mm (millimeter) untuk besaran diameternya.

    3.2.2. Ikatan besi beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat selama

    pengecoran & selimut beton harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.

    3.2.3. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan potongan besi

    minimal sama dengan diameter besi tersebut.

    3.2.4. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan standar PBI-

    1971 adalah minimal 2,5 cm anatara besi.

    3.2.5. Ketentuan ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

    3.2.6. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

    waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi.

    3.3. Jenis dan Mutu Beton

    3.3.1. Beton bertulang K 225 (Sesuai dengan hasil Job Mix), digunakan untuk semua jenis

    pekerjaan beton bertulang..

    3.3.2. Beton tidak bertulang campuran K 100 (Sesuai dengan hasil JobMix), digunakan untuk

    lantai beton (rabat) pada overstek keliling bangunan (T-7 cm).

    3.3.3. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar komposisi

    bahan atau setara/minimal:

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 15

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    3.4. Pengecoran dan Perawatan Beton

    3.4.1. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan kapasitas diatas 250 L. lebih

    disukai molen yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk

    berdasarkan volume, maka kontraktor harus menghitung perbandingan material dalam

    volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.

    3.4.2. Lubang-lubang Serta Kelos Kayu Dan Lain-lain

    Kontraktor harus menentukan tempat serta pembuatan lobang-lobang, kelos-kelos kayu,

    angker-angker dan sebagaimana yang diperlukan untuk jalan pipa, pemasangan alat-alat

    penyambung dan sebagainya. Apabila kemudian ternyata tempatnya tidak sesuai maka

    harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk Direksi dan perlengkapan lainnya harus

    dilakukan agar dicapai tujuan yang disyaratkan.

    3.4.3. Toleransi

    1. Toleransi untuk beton kasar.

    Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 cm dengan syarat

    toleransi ini tidak boleh komulatif.

    Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas-batas ketelitian 0,3 dan + 0,5 cm.

    2. Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.

    Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan bagian-bagian dan antara 0

    dan 0,2 cm untuk ukuran-ukuran bagian.

    Pergeseran bekisting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 cm

    penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas-batas 1 % tetapi toleransi

    ini tidak boleh kumulatif.

    3.4.4. Pemberitahuan Sebelum Pengecoran

    Sebelum melakukan proses pengecoran Kontraktor diwajibkan memberitahukan Direksi

    serta mendapatkan persetujuan.

    Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh

    Direksi, maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan

    biayanya sendiri.

    3.4.5. Pengangkutan dan Pengecoran Beton

    Beton harus diangkut dengan menghindari dengan terjadinya penguraian dari komponen-

    komponennya serta tidak diperkenankan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 m kecuali

    disetujui Direksi. Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada

    bekisting untuk menghindari hal tersebut.

    Semua kotoran dan lain lain harus dibersihkan sebelum pengecoran.

    Permukaan bekisting yang menghadap beton harus dibasahi dengan air bersih segera

    sebelum pengecoran.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 16

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan

    sebagainya.

    3.4.6. Pengecoran Beton

    Pengecoran beton dalam bekisting harus diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu

    sebelum 30 menit pada keadaan normal.

    Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian

    pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi.

    Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan didalam

    PBI. 1997.

    Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan kecuali apabila Kontraktor telah

    mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi.

    3.5. Pemadatan Beton

    Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai

    frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih

    dari 20 detik. Bila disaran kan oleh direksi.

    Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung, maupuin melalui

    penulangan.

    Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI. 1997.

    3.6. Proses Pengerasan

    Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai

    beton tersebut mengeras secara wajar dan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat dengan

    cara sebagai berikut :

    3.6.1. Semua bekisting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur

    sampai dibongkar.

    3.6.2. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi untuk 14 hari setelah

    pengecoran.

    3.6.3. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi

    tutup yang basah.

    Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang menurut

    pendapat Direksi belum cukup mengeras.

    3.7. Pembongkaran Bekisting

    3.7.1. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting, sebelum memcapai kekuatan sesuai PBI

    1997 Bab 5 ayat 8 (hal 51).

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 17

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    3.7.2. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mandapat

    tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya

    untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan disini bahwa

    tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya ada dipihak kontraktor serta harus

    memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting didalam PBI 1997.

    3.7.3. Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting

    bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tapi

    hal ini tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.

    3.8. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi.

    3.9. Pembongkaran mall beton harus dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton

    beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur 3-7 hari dengan persetujuan

    Direksi.

    Pasal 4

    PEKERJAAN PASANGAN TEMBOK

    4.1. Lingkup pekerjaan

    4.1.1. Berkaitan dengan pekerjaan:

    a) Pondasi

    b) Dinding

    c) Speci penguat

    4.1.2. Termasuk didalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-bahan yang berhubungan

    dengan pekerjaan menembok sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan Gambar.

    4.2. Bahan-bahan

    4.2.1. Semen

    Yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis merk dan mutu yang baik atas persetujuan

    direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang tidak boleh digunakan

    adalah :

    Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya.

    Kantong zaknya telah sobek.

    Semen yang tertumpah

    Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam.

    Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari.

    Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas

    dari kelembaban lantai atau percikan air.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 18

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    4.2.2. Air

    Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam,

    alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.

    4.2.3. Pasir/agregat

    Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik

    serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis

    lainnya.

    Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat alat

    pemecahan batu.

    Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan

    organis lainnya.

    Pasir harus terhindar dari batu batu tajam dan keras. Butir butir halus bersifat

    kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.

    Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat

    kering).

    Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus

    memenuhi syarat syarat PBI 71 Bab 3.3.

    4.2.4. Bata

    Bata harus bata biasa dari tanah liat hasil produksi lokal dengan ukuran-ukuran nominal 5

    x 11 x 22 cm, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan tanpa cacat atau

    mengandung kotoran. Berkwalitas baik dan tidak banyak/mudah patah/hancur bila kena

    air.

    Meskipun ukuran bata yang bias diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dedngan

    ukuran tersebut di tas, harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-

    ukuran tersebut.

    Sesuai dengan pasal S1 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate harus 30 kg/cm2

    4.2.5. Jenis adukan

    Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau

    dalam uraian dan syarat-syarat ini:

    M1 = Pas. tembok adukan (1 pc : kp : 5 Psr) atau (1 pc : 4 Psr)

    M2 = Pasangan tembok trasraam 1 pc: 2 psr

    4.3. Cara mencampur

    Adukan harus dicampur dalam alat tempat mencapur yang telah disetujui atau dicampur dengan

    tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilaranag memakai adukan yang sudah mulai

    mengeras atau membutuhkan untuk dipakai lagi.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 19

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    4.4. Dinding

    4.2.1. Bahan

    Untuk dinding dipakai bata merah seperti ditentukan dalam bab 4.2.4 pasal ini.

    4.2.2. Adukan

    a) Semua dinding mulai dari ujung atas balok pondasi beton sampai 30 cm di atas lantai

    dasar yang sudah jadi harus dibuat dari adukan jenis M 2.

    b) Seperti ditujukan dalam gambar, dinding untuk kamar mandi, toilet, jika tidak

    ditentukan lain harus memakai adukan jenis M 2, sampai ketinggian sesuai gambar,

    atau bila tidak ditentukan dalam gambar, maka tingginya minimal 175 cm.

    c) Untuk dinding-dinding bata lainnya diatas trasraam dipakai jenis adukan M 1.

    4.5. Pelaksanaan

    Dinding harus dipasang (uitzet) dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan dan

    ketinggian, yang disyaratkan seperti yang ditujukan dalam gambar, dan Pemborong harus

    memasang piket (uitzet), lobang-lobang dan sebagainya dengan alat uirzet yang disetujui. Semua

    unit harus betul-betul kering kalau mau dipakai, hanya ujung-ujungnya dibasahi jika dianggap

    perlu untuk mengatur pengisapan.

    Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm, didasari dengan baik dan sambungan-

    sambungan yang terus lurus dan rata. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan di satu

    bagian lebih dari satu meter tingginya.

    4.6. Mengorek sambungan

    Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm, agar finish dinding dapat melekat dengan

    baik.

    4.7. Perlindungan

    Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus

    diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk

    perlindungan.

    4.8. Perawatan

    Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah

    didirikan.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 20

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 5

    PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

    5.1. Lingkup pekerjaan

    5.1.1. Berkaitan dengan pekerjaan:

    Dinding

    Beton yang nampak

    5.1.2. Termasuk didalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-bahan yang berhubungan

    dengan pekerjaan menembok sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan Gambar.

    5.2. Bahan-bahan

    Jenis dan kualitas material sebagaimana yang telah diatur dalam bab sebelumnya.

    5.3. Adukan

    Plesteran adukan 1 pc: kp : 5 psr atau adukan 1 pc: 4 psr, digunakan untuk: Seluruh pasangan

    tembok dan termasuk kolom beton yang rata dengan tembok/dinding, kecuali kolom, balok,

    ringbalk, plat beton yang terpisah digunakan adukan 1 pc: 3 psr.

    5.4. Pelaksanaan

    5.4.1. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan penyiraman

    sampai jenuh didaerah rencana plesteran.

    5.4.2. Pemasangan benang pada keempat sisi bidang ditambah dengan posisi diagonal bidang

    yang akan diplester dilakukan untuk mengontrol ketebalan dan kerataan hasil plesteran.

    5.4.3. Sedapat mungkin menggunakan alat Bantu Aluminium batang untuk dapat menjamin

    kerataan plesteran.

    5.4.4. Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok dengan campuran 1

    PC : 8 PCputih. Diaci/digosok hingga permukaannya licin dan rata.

    Pasal 6

    PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

    6.1 Lingkup pekerjaan

    Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan menurut instruksi

    pabrik/produsen dan standar-standar antara lain:

    1. The Alumunium Association (AA)

    2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)

    3. American Society for Testing Materials (ASTM)

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 21

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    6.2 Bahan

    Aluminium yang akan digunakan adalah produksi Super Bangunan-Alcan, NIKKEI, YKK atau

    setara produksi dalam negeri yang baik (sesual Sll extrusi 0695-82 dan SH jendela 0649-82).

    Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan scrap/sisa).

    Anodizing terdiri, dari

    1. Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron

    2. Lapisan kedua resin film tebal 12 micron

    Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:

    1. Kusen Aluminium

    2. Ukuran profil

    Kusen Aluminium UK 4 x 1

    Bingkai Jendela UK 2 x 1

    3. Beban angin 100 kg/m2

    4. Tebal profil minimal 1.35 mm

    Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion tidak kurang

    dari 30 x 30 cm. Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek tersebut.

    6.3 Pelaksanaan

    Pekerjaan Pelaksanaan

    a.Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus

    dilaksanakan oleh pemborong alumunium yang ahli dalam bidangnya.

    b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, pemborong aluminium harus datang ke lapangan dan

    melakukan pengukuran

    c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen alumunium harus dilakukan di

    pabrik secara masimal dan dilapangan tinggal pasang, kecuali mendapat persetujuan

    penyedia jasa

    d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan sealen" yang elastis

    e.Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket

    f. Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang

    mempengaruhi permukaan aluminium

    g. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang,

    demikian juga pengkombinasian profil-profil alumimum harus dipasang sempurna

    h. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan

    tahan karat.

    i. Kaca tidak boleh bergetar dan diber tanda setelah terpasang

    j. Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc chromate

    + bitumen.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 22

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    6.4 Pengetesan

    Pengetesan terdiri dari hal-hal sebagal berikut :

    Performance Test (Test terhadap kebocoran air, udara, beban angin, kekedapan suara dan

    lain-lain harus dilaksanakan dilaboratorium yang disetujul Direksi)

    Matenial Test (Test terhadap bahan, powder coating, test koros, berat dan lain-lain)

    dilaksanakan di laboratorium yang disetujui Direksi.

    Hasil test harus diserahkan secara lengkap kepada Direksi. Apabila hasil pengetesan gagal,

    pemborong wajib melakukan pengetesan ulang hingga mencapai standar test yang

    disyaratkan.

    Biaya pengetesan dan lain-lain menjadi tanggungjawab pemborong.

    6.5 Memperbaiki pekerjaan yang tidak sempurna

    Semua pintu dapat ditutup dan di buka dengan bebas tapi tidak longsor, tanpa macet atau

    terlambat, dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

    Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi melengkung atau bengkok atau

    kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan aluminium sebelum masa pemeliharaan berakhir,

    maka pekerjaan yang cacat tesebut harus dibongkar dan di ganti hingga Pemberi Tugas merasa

    puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus

    dibetulkan atas biaya pemborong.

    Perapihan dan penyempurnaan pada semua pertemuan antara tembok dan kozen aluminium harus

    dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu/merusak lapisan permukaan Aluminium.

    Semua pengujian kozen, daun pintu, daun jendela, kaca mati, penggantung harus dipastikan

    berfungsi dengan baik dan kokoh sebelum pekerjaan dianggap selesai.

    6.6 Pembersihan

    Kontraktor diharuskan melakukan pembersihan terhadap sambungan-sambungan, serta hubungan

    antara aluminium dengan tembok sehingga campuran yang melekat pada a;uminium harus

    dibersihkan.

    6.7 Garansi (Jaminan)

    Pemborong wajib memberikan garansi bahan selama 2 tahun. dan garansi pemasangan selama 5

    tahun, terhitung sejak selesainya masa perawatan

    Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat pewarnaan akibat dari proses

    powder coating yang tidak sempurna dan lain-lain, sedang garansi pemasangan sebagai

    perlindungan kemungkinan terjadinya kebocoran udara & air akibat dari aplikasi yang tidak

    sempurna

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 23

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 7

    PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN KUNCI

    7.1. Lingkup pekerjaan

    Berkaitan dengan

    a. Pemasangan Kunci-kunci

    b. Pemasangan engsel dan kelengkapan jendela

    c. Pemasangan kaca

    7.2. Jenis Bahan

    7.2.1. Untuk pintu menggunakan engsel biasa Kw 1 penggantung sebanyak 2 (dua buah) dan

    daun jendela menggunakan engsel sebanyak 2 (dua buah). Dan semua daun jendela

    menggunakan hak angin serta grendel dari dalam.

    7.2.1. Semua jenis kaca menggunakan kaca bening ketebalan 5 (lima) mm tidak bergelombang

    dan harus produksi pabrik yang disetujui direksi, sesuai petunjuk gambar detail Tiap kunci

    harus mempunyai 3 buah anak kunci, pengunciannya harus 2 (dua) kali putar sebagai

    petunjuk kualitas kunci yang dimaksud adalah antara lain produksi pabrik DOM = Jerman

    Barat, DORMA, ALFA, YALE USA atau lainnya yang setara.

    7.2.1. Kaca yang digunakan adalah kaca bening 5 mm berkualitas baik tidak bergelombang/

    bergelembung udara. (Perletakan sesuai gambar).

    7.2.1. Gantungan/engsel daun pintu Panil menggunakan engsel sebanyak 3 bh untuk setiap

    pintu.

    7.2.1. Gantungan/engsel daun jendela kaca menggunakan engsel anti karat dengan jumlah 2 bh

    setiap jendela.

    7.2.1. Kait/hak angin dan tarikan digunakan untuk daun jendela kaca dengan bahan berkualitas

    baik.

    7.2.1. Grendel dan tarikan berkualitas baik digunakan untuk daun jendela kaca.

    7.2.1. Kunci pintu tanam 2x putar dipakai merk Union/Jangkar/Ses atau dengan kualitas setara.

    7.2.1. Khusus penggunaan pintu utama menggunakan engsel Otomatis yang ditanam dalam

    lantai dan ambang kosen aluminium (Ex. Alfa)

    7.2.1. Spanyolet / Door Closer digunakan pada pintu kepala bagian sebagaimana yang tertera

    dalam gambar detail.

    7.2.1. Pemborong harus memperhatikan contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan

    Pemberi Tugas/Arsitek.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 24

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    7.3. Cara pelaksanaan

    7.3.1 Syarat-syarat besi harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, harus dihasilkan dari

    pabrik yang terkenal dan disetujui, dipilih atau yang selaras dengan yang dikehendaki

    oleh Pemberi Tugas.

    7.3.2 Pegangan-pegangan dan engsel-engsel

    Pegangan-pegangan dan engsel-engsel harus dari baja yang galvanisir/Kuningan dengan

    memakai ring nylon. Engsel-engsel menerus/piano dan engsel sendok untuk pekerjaan

    halus harus dari kuningan (beras) pemakaian jenis engsel untuk satu daun pintu

    menggunakan tiga buah engsel, sedangkan untuk daun jendela menggunakan dua buah

    engsel jendela atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Pintu-pintu harus diberi

    door closer kecuali pada daun pintu PVC dan door stopper dari karet yang ditanam pada

    lantai, kalau keadaan tidak mengizinkan, door Stoper ditanam pada dinding.

    7.3.3 Pemasangan dan penggantungan tidak boleh kandas baik terhadap ambang atas maupun

    terhadap lantai keramik, sehingga daun dapat dengan leluasa dibuka dan ditutup tanpa da

    halangan sedikitpun.

    Pasal 8

    PEKERJAAN RANGKA BAJA RINGAN DAN ATAP.

    8.1 Lingkup Pekerjaan

    Ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan serta pemasangan dari

    semua pekerjaan baja ringan yang bersifat struktur.

    8.2 Syarat-syarat umum:

    8.2.1. Pekerjaan baja ringan harus dilakukan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera

    dalam gambar lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan

    menyambung, pelat-pelat siku dan sebagainya.

    8.2.2. Semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan

    terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan

    tidak akan memerlukan pengisi kecuali kalau gambar detail menunjukkan hal tersebut.

    8.2.3. Semua detail hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk

    menghasilkan tampak yang rapi sekali.

    Semua perlengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan

    pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau

    dipersyaratkan di sini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau

    dipersyaratkan lain.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 25

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    8.2.4. Pemborong diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan dan

    tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya,

    terutama pada bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.

    8.2.5. Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan pasal 8.2.1 akan

    ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-puntiran,

    bengkokan dan sambungan-sambungan yang menganga.

    8.2.6. Konstruksi baja ringan yang telah dikerjakan harus segera di lindungi terhadap pengaruh-

    pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.

    8.2.7. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu

    sudah diberi lubang dan sudah dibersihjkan dari tahi besi, maka bagian-bagian itu harus

    diperiksa dalam keadaan tidak di cat.

    8.3 Persyaratan Material Rangka Atap

    8.3.1. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)

    Untuk pengadaan material kontraktor harus berkoordinasi dengan konsultan pengawas,

    konsultan perencana, dan pemberi kerja yang meliputi :

    Mutu baja

    Kekuatan leleh minimum

    Tegangan maksimum

    Modulus Elastisitas

    Modulus geser

    8.3.2. Lapisan anti karat

    Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi

    8.3.3. Multigrip (MG)

    Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) yang berfundi untuk

    menahan gaya lateral tiga arah harus sesuai dengan standar yang disyaratkan

    8.3.4. Brace System (bracing)

    Bottom Chord Bracing, pengaku/ikatan pada batang tarik bawah pada kuda-kuda

    Lateral Tie Bracing, Pengaku antara web pada kuda-kuda baja ringan, sekaligus

    berfungsi untuk mengurangi tekuk local (buckling) pada batang tekan (web) standar

    teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda

    Ikatan Angin

    Pita Baja sesuai dengan perhitungan desain struktur

    Talang Jurai Dalam, ketebalan minimal 0.45mm atau disesuaikan dengan gambar

    konstruksi

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 26

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    8.3.5. Alat sambung

    Kelas ketahanan korosi minimum kelas 2

    Panjang (termasuk kepala baut) 16mm

    Kepadatan alur 16 alur/inci

    8.4 Tahapan Pelaksanaan :

    8.4.1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan

    rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .

    8.4.2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada

    dokumen tender.

    8.4.3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan

    bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.

    Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap

    titik buhul.

    8.4.4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas,

    Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.

    8.4.5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen

    dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan

    (fabrikasi)

    8.4.6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia

    jasa Rangka Atap Baja ringan,

    8.4.7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi

    nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

    8.4.8. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai

    gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan

    sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.

    8.4.9. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.

    8.4.10. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin

    rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi

    dengan kontrol torsi.

    8.4.11. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata

    air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.

    8.4.12. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai

    untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli

    berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.

    8.4.13. Jarak gording sesuai ukuran dalam gambar detail.

    8.4.14. Pasangan gording harus rata sesuai dengan rencana kemiringan atap.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 27

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    8.4.15. Pasangan kuda-kuda dan gording harus vertical dan Horisontal serta sesuai kemiringan

    yang telah ditetapkan didalam gambar kerja.

    Pasal 9

    PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN NOK

    9.1. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan dalam hubungannya

    dengan gambar-gambar dan spesifikasi.

    9.2. Contoh

    Pemborong jauh sebelumnya harus menyarankan contoh dari bahan-bahan tersebut di atas untuk

    mendapat persetujuan Pengawas.

    9.3. Bahan

    9.3.1. Bahan penutup atap menggunakan atap zyncalum 0.6cm permukaan rata dan halus.

    Warna ditentukan kemudian.

    9.3.2. Nok atap digunakan type Nok Long Spandek Type G550 AZ-100 T=0.4 mm.

    9.4. Sistim pemasangan :

    Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek/ditimbang

    (elevasi), rata dan tidak bergelombang pada permukaan.

    Sambungan antara senk yang saling bersinggungan adalah minimal 10 cm baik kearah atas.

    Sedapat mungkin tidak melakukan penyambungan pada setiap lajurnya.

    Penutup Nok Long Spandek Type G550 AZ-100 T=0.4 mm dipasang harus elevasinya

    rata/timbang dan ditopang dengan balok nok, ditambah campuran untuk memperkuat hubungan

    antara nok dengan miring untuk mendapatkan hasil yang rapih dan lurus.

    9.5. Pekerjaan atap zynkalum dianggap selesai bila telah dibersihkan semua bekas-bekas campuran

    yang menempel, dan plesteran nok telah di cat sesuai warna yang ditentukan

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 28

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 10

    PEKERJAAN KERAMIK LANTAI

    10.1. Persyaratan Umum

    Sebeum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Pemborong wajib mengadakan pengecekan kembali

    peil lantal dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar krja dan persyaratan teknis yang sudah

    ditentukan

    10.2. Lingkup Pekerjaan

    Lingku pekerjaan meliputi semua tenaga kerja, penyediaan bahan, persiapan pemasangan,

    pembersihan lantai yang akan dikerjakan dan pelaksanaan pemasangan.

    10.3. Bahan ;

    10.2.1. Lantai utama untuk gedung kantor, menggunakan bahan dari ubin Keramik dengan

    ukuran 40x40 cm (sesuaikan gambar detail), berkualitas baik (siku dan rata) tidak pecah,

    warna ditentukan kemudian (Ex. INA dan/atau KIA atau setaraf).

    10.2.2. Lantai bahan dari ubin Keramik dengan ukuran 20x25 cm (sesuaikan gambar detail) ,

    berkualitas baik (siku dan rata) tidak pecah, warna ditentukan kemudian (Ex. INA

    dan/atau KIA atau setaraf).

    10.2.3. Lantai toilet, menggunakan bahan dari ubin Keramik ukuran 20 x 20 cm dari

    kasar/Tekstur dan berkualitas baik dan warna yang disesuaikan dengan gambar (Ex.

    INA,ASIA dan/atau KIA).Alas pedestrian dari rabat beton adukan 1sm : 3ps : 5kr,

    setelah waterprofing.

    10.2.4. Alas lantai digunakan dari beton cor mutu K100 setelah pasir ruang dipadatkan

    10.2.5. Keramik yang digunakan adalah produksi dalam negeri yang sekualitas dengan ASIA atau

    INA.

    10.2.6. Ubin keramik untuk dinding dan lantai yang cacat tidak boleh dipasang dengan tetap

    memperhatikan permukaan dinding keramik yang harus rata dan pemasangannya rapih

    dan bersih.

    10.4. Adukan

    a) Adukan untuk alas : 1 bag pc : 4 bag pasir

    b) Adukan untuk sambungan : 1 bag pc : 3 bag pasir

    Portland Cement (PC), pasir dan air, dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan pasal

    terdahulu.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 29

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    10.5. Cara pemasangan Tegel Keramik Lantai/Dinding :

    10.4.1. Pemeriksaan

    Sebelum mulai memasang ubin, Pemborong harus memeriksa apakah persiapan

    dasarnya sudak baik dan yakin bahwa dasar pasir sudah betul-betul padat.

    Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-saluran dan sebagainya harus

    dilaksanakan dan diperiksa sebelum memulai memasang ubin.

    Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur

    adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur yang telah disetujui

    atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai

    adukan yang sudah mulai mengerah atau membubukannya/menghancurkannya untuk

    dipakai lagi

    10.4.2. Memotong Tegel./Ubin

    Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan tidak boleh pada ada potongan

    yang lebih kecil dari 0,5 ukuran ubin, kecuali jika tercantum dalam gambar.

    Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan

    lapisannya.

    10.4.3. Memasang tegel Portland Cement

    Tegel harus dipasang di atas adukan yang setengah kering seperti ditentukan pada bab

    2.4 dari pasal ini dan tabelnya di manapun tidak boleh lebih tipis dari 20 mm,

    dipadatkan sampai dasar dan dibiarkan lembab untuk mengurangi penghisapan. Lapisan

    atas adukan yang akan dipasangi tegel itu harus di jatuhkan dan disebarkan seperti

    dikehendaki dan sambungan-sambungan harus merupakan garis lurus dan juga

    warnanya harus diusahakan sama dengan tegelnya.

    Sebelum memasang tegel, alas adukan harus ditaburi cemen kering 1 m2 setiap kali dan

    tegel-tegel disiapkan dengan jalan membersihkan debu dari bagian bawahnya dan

    mengusapkan adonan semen 24 jam sebelum dipasang.

    Lebar sambungan harus 3 mm dan diisi dengan adonan kering yang diuraikan pada Bab

    2.4 ayat b dari pasal ini, di atas adukan yang terdiri dari 1:1 semen sesudah menunggu

    sampai isian pertama menjadi kuat.

    10.4.4. Nat ubin keramik yang diizinkan adalah 3 mm harus rata dan lurus serta pemasangan

    harus dileveling dengan memakai waterpass.

    10.4.5. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan yang

    baik terutama pemadatan pasir urugan yang menggunakan mesin stemper dengan baik

    permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Harus

    disetujui oleh pengawas/direksi, baik kontrol rencana peil lantai yang diinginkan

    maupun leveling.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 30

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    10.4.6. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai,

    pemasangan keramik lantai, dimulai dari tulangan/patokan yang telah direncanakan.

    10.4.7. Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu.

    10.4.8. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.

    10.4.9. Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus penuh, baik dipermukaan dasar

    maupun dibadan belakang keramik yang terpasang, yang sementara terpasang.

    10.4.10. Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc :

    3ps dengan ketebalan rata-rata 0,5 1,5 cm diatas lantai kerja.

    10.4.11. Lebar Nat yang dianjurkan, untuk lantai 3 mm dengan adukan pengisi nat dari semen

    Tegel special hingga berisi penuh dan dioles dengan jari tangan atau dengan

    menggunakan bahan dari karet atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow

    agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata.

    10.4.12. Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam sesudah pemasangan tegel

    keramik lantai.

    10.4.13. Pemotongan ubin harus dihindarkan buila terpaksa harus dipotong, maka potongan

    terkecil tidak boleh kurang dari ukuran ubin. Pemotongan harus dilakukan dengan

    hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.

    10.4.14. Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak memenuhi mutu standard atau

    percontohan yang sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan perintah

    pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana kontraktor dilapangan.

    Pasal 11

    PEKERJAAN INSTALASI AIR (PLUMBING)

    11.2.1. Umum

    Lingkup pekerjaan Pemborong termasuk semua persiapan, pengerjaan, pengadaa peralatan dan

    bahan-bahan yang berhubungan dengan instalasi-instalasi plumbing selengkapnya.

    Untuk pekerjaa-pekerjaan tersebut di bawah ini sampai selesai dan berfungsi baik, yaitu:

    a) Penyediaan air bersih

    b) Pembuangan air hujan, Saluran kotoran dan pembuangannya.

    11.2.2. Standard

    Semua pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan penuh keahlian dan sesuai dengan

    spesifikasidan gambar-gambar. Harus mentaati semua persyaratan standard yang berlaku di

    Indonesia antara lain Perancangan Pedoman Plumbing Indonesia 1974 dan standard lain yang

    dapat dipakai seperti Uniform Plumbing Code U.S.A.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 31

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    11.2.3. Spesifikasi manufacture/pabrik

    Spesifikasi semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan harus sudah ditunjukan kepada

    perencana untuk disetujui Pemberi Tugas sekurang-kurangnnya 30 hari sebelum pekerjaan.

    11.2.4. Bahan-bahan yang harus dipakai

    11.4.1. Air Bersih.

    i. Menggunakan pipa PVC AW 1 AB

    ii. Untuk pipa PVC, diameter 3/4 MB termasuk sambungan-sambungannya digunakan

    pada pipa distribusi dan suplay air bersih yang tidak tertanam dalam

    dinding/lantai/beton. Sistim penyambungan menggunakan Lem.

    iii. Penggunaan lem (pada pemakaian pipa PVC) memakai bahan Ex Jepang dalam

    kaleng. Tidak dibenarkan memakai bahan lem selain yang telah ditentukan dan

    apabila ingin melaksanakan pemakaian lem tersebut terlebih dahulu harus diketahui

    oleh direksi/ pengawas lapangan.

    iv. Pemasangan pipa Instalasi air bersih tersebut ditanam ditembok, lantai atau beton.

    11.4.2. Air Kotor/ buangan.

    Instalasi air kotor terdiri atas 2 jenis yaitu air padat dan air buangan cair dengan uraian

    sebagai berikut :

    i. Instalasi air kotor padat.

    a. Menggunakan pipa PVC diameter 4 dengan standard ketebalan D dan

    sambungannya menggunakan ketebalan AW.

    b. Penggunaan lem dan pemasangan seperti uraian diatas (air bersih) point A.

    ii. Instalasi air kotor cair.

    a. Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horisontal memakai pipa PVC

    diameter 3 dengan standard ketebalan D , sampai ke riol terbuka dan

    sistim sambungan danpemasangan sambungannya menggunakan ketebalan

    AW. seperti dalam uraian tersebut diatas (air bersih) ayat b & c.

    b. Sedangkan pipa buangan Washtafel/wasbashin menggunakan PVC diameter

    1 dengan standar ketebalan AW

    c. Instalasi lingkungan atau saluran pembuangan memakai instalasi (got) terbuka

    dengan pembuatan dari bahan batu bata diplester/diaci semen licin sehingga

    bentuk seperti dalam gambar bestek.

    d. Jika dibutuhkan penutup saluran, maka digunakan plat beton cor dengan camp.

    1 pc: 2psr: 3 krk, dengan ketebalan 10 cm, dengan peil disesuaikan dengan

    kebutuhan.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 32

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    11.2.5. Stop kran dan Fitting

    Stop kraan untuk air harus dari Stainlees Steel yang tidak karatan dengan sekrup tekanan rendah

    yang disetujui.

    Fitting-fitting harus dari jenis standard dan dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui. Pipa dan

    fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet, perekat khusus atau cara-cara lain yang

    sesuai.

    11.2.6. Instalasi/Pemasangan

    Semua pekerjaan pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di

    bawah ini:

    11.6.1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak ada hawa busuk yang keluar

    dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus dan rata.

    11.6.2. Pipa-pipa panjang harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa, kecuali jika

    panjang saluran yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjangnya pipa.

    11.6.3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-

    tekanan.

    11.6.4. Sambungan-sambungan harus halus dan didalamnya tidak tersumbat. Sebelum pipa

    panjang dan fitting dipasang harus diperikas dengan seksama dan segala yang

    menyumbat disingkirkan. Uliran harus dipotong dengan teliti dan tidak boleh dari 3

    uliran yang kelihatan di luar fitting.

    11.6.5. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga menjamin

    pengaliran air yang lancar dan memungkinkang drainage total dan pengontrolan

    sistimnya. Jika diperlukan, lubang pemeriksaan atau lubang untuk membersihkan pipa-

    pipa buangan harus diadakan.

    11.6.6. Ujung-ujung Pipa dan Lubang-lubang harus segera ditutup selama pemasangan untuk

    mencegah kotoran memasuki pipa dan pasangan.

    11.6.7. Pengujian pekerjaan instalasi harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finiching dimulai.

    11.2.7. Penggunaan Material Sanitair

    11.7.1. Semua WC menggunakan Closet Duduk merk Toto/KIA Atau Kloset Jongkok (sesuai

    Petunjuk Gambar kerja).

    11.7.2. Kran air memakai bahan stainless stell anti karat, merk setara Ito/San-Ei/Cess.

    11.7.3. Floor Drain memakai bahan anti karat setara merk Puma datar (dikoordinasikan dengan

    direksi).

    11.7.4. Urinoir memakai bahan keramik setara merk KIA putih lengkap dengan seafon dan

    saringan serta kran otomatis.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 33

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    11.7.5. Partisi Urinoir memakai bahan dari PVC ukuran 60x120 cm dipasang menempel di

    dinding sesuai gambar atau bahan lain yang disetujui Direksi.

    11.7.6. Septic Tank memakai bahan batu bata, diplester kedap air dan menggunakan

    perembesan sesuai penjelasan gambar kerja.

    Pekerjaan memasang alat-alat saniter hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah

    ahli dan berpengalaman dalam bidang ini, seorang mandor yang betul-betul cakap harus selalu

    mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.

    11.2.8. Pengujian

    11.2.8.1. Pengujiam sistem-sistem pengalihan air

    Semua pipa-pipa air dan saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hydroliknya

    10 kg/cm2 atau dua kali tekanan yang biasa, mana saja yang lebih kecil.

    Air harus diperiksa memasuki saluran-saluran utama dengan pomp adan dibiarkan

    mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama satu jam. Tidak oleh menutup pipa,

    bagian pipa atau fittingnya, atau parit-parit galian sebelum disetujui oleh Pemberi

    Tugas.

    11.2.8.2. Pengujian sistem air pembuangan

    Seluruh sistem sanitasi harus diuji pada waktu penyelesaian dengan mengadakan

    pengujian yang disetujui oleh Pemberi Tugas, dan Pemborong harus memberikan

    fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengadakan pengujian-pengukian seperti ini.

    Segala yang cacat harus diperbaiki oleh Pemborong atas biaya sendiri sampai Pemberi

    Tugas Puas.

    11.2.9. Penyesuaian dengan sistem pengaliran air.

    Sedapat mungkin saluran pipa-pipa air hujan sesuai dalam segala hal dengan ketentuan

    Pemerintah setempat tetntang sistem pengaliran air, jika ketentuan-ketentuan tersebut berbeda

    deengan yang diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat atau gambar-gambar detail, maka Pemberi

    Tugas harus segera diberitau.

    11.2.10. Penahan pipa Vertikal pada dinding (vertical support)

    Untuk perletakan dekat/pada dinding agar pipa terpasang baik dengan penahan

    Untuk pipa yang ditanam pada dinding diberi kaitan terutama pada dinding sehingga pipa

    letaknya baik.

    11.2.11. Saluran pembuangan

    Saluran pembuangan dari site, jalan, parit-parit harus dibuat sesuai gambar kerja.

    Pemborong harus memeriksa posisi saluran yang disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 34

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Perubahan atau penyesuaian dengan lapangan supaya ditentukan bersama dengan Pemberi

    Tugas.

    Pasal 12

    PEKERJAAN PLAFOND

    12.1. Lingkup Pekerjaan

    Lingkup pekerjaan Pemborong termasuk semua persiapan, pengerjaan, pengadaan peralatan dan

    bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan plafond selengkapnya

    12.2. Persyaratan Bahan dan Teknis

    12.2.1. Semua bahan rangka plafond menggunakan Hollow sesuai gambar rencana

    12.2.2. Penutup Plafond Ruang bersih menggunakan bahan Gypsum, Penutup plafond yang

    dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa cacat atau noda lainnya( air,minyak,dan

    kotoran lainnya).

    12.3. Persyaratan Pelaksanaan

    12.3.1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama Gambar Kerja dan

    memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan serta mengadakan

    koordinasi dengan disiplin lain yaitu: Elektrikal, Mekanikal dan Sanitasi; terhadap

    peletakan-peletakan diantaranya

    Perpipaan Instalasi air

    Dan instalasi listirik

    Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-

    langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang bersangkutan.

    Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan

    Pengawas/ Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan.

    Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan pengarahan dari

    Konsultan Pengawas/Direksi.

    Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari bahan dan

    material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain mengikuti

    Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.

    12.3.2. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka langit-langit

    disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi

    12.3.3. Bahan untuk semua rangka plafond yang digunakan harus memenuhi persyaratan

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 35

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    12.3.4. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarak pemakuan

    maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit. Lubang bekas paku harus

    ditutup dengan dempul, kemudian diratakan dengan permukaan memakai ampelas halus.

    12.3.5. Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap perselingan dan pertemuan harus

    tegak lurus dan rapi.

    12.3.6. Disyaratkan tidak ada sambungan sepanjang kayu utuh yaitu minimal 300 cm

    Pasal 13

    PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

    13.1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam keahlian ini meliputi penyediaan semua bahan yang

    diperlukan dalam instalasi penerangan yang lengkap, instalasi tenaga sistem penghubung ke bumi,

    termasuk papan-papan sekering, pemutus-pemutus aliran utama, pembantu dan sebagainya.

    Pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dalam pasal ini, dimulai pada pemasukan kabel tanah panil

    utama.

    13.2. Umum

    13.2.1. Cara pemasangan semua peralatan listrik (armatur lampu, kabel, saklar, lemari pembagi

    dll), harus dilakukan dengan rapi, memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan

    oleh PLN setempat.

    13.2.2. Semua peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baru, memenuhi syarat-syarat

    kekuatan listrik dan mekanis yang distandardkan dan disetujui terlebih dahulu oleh

    pemilik atau badan yang ditunjuk oleh pemilik.

    13.2.3. Kualitas semua peralatan minimum harus sama dengan kualitas alat-alat buatan TIGER,

    SIEMENS, atau pabrik sejenis (dikoordinasikan dengan direksi).

    13.2.4. Pekerjaan Instalasi

    Semua pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh perusahaan yang ternama dan

    dapat dipercaya atau oleh pekerja-pekerja Pemborong yang ahli.

    Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan sesuai dengan edisi paling akhir dari

    Peraturan Umum Instalasi-instalasi Listrik di Indonesia, atau peraturan-peraturan

    setempat lainnya yang lazim (berlaku), dan harus memerlukan persetujuan Pemerintah

    dan Pemberi Tugas.

    Perusahaan instalasi tersebut harus mempunyai izin usaha khusus untuk pekerjaan

    instalasi yang disahkan oleh PLN pada lokasi eksploitasi dimana proyek dibangun,.

    Pekerjaan pada sub Kontraktor ini harus dengan sepengetahuan Pemberi Tugas.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 36

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    13.2.5. Gambar-gambar

    Diagram dari instalasi-instalasi listrtik ditunjukan dalam gambar kontrak. Diagram-

    diagram ini hanya menunjukan pekerjan instalasi yang akan dipasang. Aliran dan

    pengaturan saluran-saluran, kawat-kawat, kedudukan saklar (switch). Stopkontak-

    stopkontak, papan sekering (panel board) dan sebagainya dalam garis besarnya harus

    seperti yang ditunjuka, dapat diperoleh jika dikehendaki untuk disesuaikan dengan

    keadaan bangunan, tapi tergantung kepada persetujuan Pemberi Tugas, meskipun

    persetujuan seperti itu tidaj membebaskan Pemborong dari tanggung jawab untuk

    mendirikan instalasi dengan cara yang ahli, yang betul dan tepat fungsinya, ukuran-

    ukurannya dan sifat-sifat pekerjaan selanjutnya.

    Pemborong harus menyerahkan gambar kerja (shop drawings) tentang sakelar-sakelar dan

    papan sekering dan untuk tiap satuan (unit) bangunan, menyediakan gambar-gamabar

    instalasi yang persis seperti yang dipasang (as installes drawing).

    13.3. Jenis Bahan.

    13.3.1. Panel Tegangan Rendah.

    Panel Tegangan Rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus

    mengikuti peraturan IEC dan PUIL.

    Panel yang digunakan dari jenis Plastic / Viber yang dapat menampung 4 hingga 8

    MCB

    Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya

    harus diatur sedemikian rupa, sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan-

    perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen yang di

    maksud maka hal itu dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu

    komponen-komponen yang lainnya.

    Ukuran dari tiap-tiap unit panel, harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan

    sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Komponen-komponen

    pengaman yang dapat digunakan, adalah yang sesuai pada Gambar.

    13.3.2. Kabel kabel.

    Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 KV

    dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standard yang diizinkan.

    Pada prinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah; Jenis NYM dan NYA

    untuk kabel penerangan.

    Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan

    persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.

    Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 mm.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 37

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    13.3.3. Lampu - Lampu.

    Lampu TL yang digunakan, merk Filifs dan lampu pijar yang digunakan merk Filifs

    atau setara termasuk isinya ( lengkap ), berkwalitas baik (dikoordinasikan dengan

    direksi).

    Condensator yang dipasang seri pada lampu TL harus dapat memberikan koreksi

    faktor total minimal 0. 85.

    Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis cool daylight 54.

    Fitting lampu dari type yang baik jenis Broco/Ellips.

    13.3.4. Kotak Kontak dan Saklar.

    Saklar yang akan dipasang pada dinding tembok adalah type pemasangan

    masuk/Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding yang tampak di

    Gambar.

    Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti

    Standard VDE sedangkan, kotak kontak khusus 1 (satu) phase (inbow), mempunyai

    rating 15 A.

    Kotak kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15 A.

    Kotak Kontak dinding dan Saklar yang dipasang 150 cm dari permukaan lantai.

    Jenis kotak Kontak dan Saklar yang digunakan yaitu merk Broco, Clipsal atau setara.

    13.3.5. Grounding.

    Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang ( BBC = Bare Copper

    Conductor ).

    Besarnya kawat Grounding yang bisa digunakan, minimal berpenampang sama

    dengan penampang kabel masuk, (incoming feeder).

    Elektrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized dengan diameter

    minimal satu inchi. Diujung pipa tersebut dipasang Copper Rod sepanjang 0,5 m.

    Elekrode Pentahanan yang dipantek didalam tanah, minimal sedalam 6 m atau

    sampai menyentuh permukaan air tanah.

    13.4. Persyaratan Teknis Pemasangan.

    13.4.1. Panel-panel

    Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan

    harus rata ( horisontal ).

    Setiap Kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari karet,

    atau Penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

    Panel harus di-tanah-kan.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 38

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    13.4.2. Kabel kabel.

    Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang jelas dan

    tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasikan arah beban.

    Setiap Kabel Daya, pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk

    mengidentifikasi- kan phasenya dengan PUIL.

    Kabel Daya yang dipasang, harus di Klem dan disusun dengan rapih.

    Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya penyambungan, kecuali pada kabel

    penerangan.

    Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibuatkan

    Sleeve dari pipa PVC, dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

    13.4.3. Lampu lampu Penerangan.

    Pemasangan Lampu Penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan

    artistik serta disetujui oleh Direksi.

    Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond.

    Penggunaan Lampu sesuai gambar kerja adalah :

    - Lampu SL 9 Watt

    - Lampu TL 2 x 36 Watt Merek Filifs

    - Lampu Downlight DL 9 Watt

    13.5. Pentanahan.

    13.5.1. Semua bagian dari sistem listrik harus ditanahkan.

    13.5.2. Elektroda Pentanahan harus ditanam dengan kedalaman sesuai standard.

    13.5.3. Tahanan Pentanahan maximum adalah 2 Ohm.

    13.6. Pengujian.

    13.6.1. Sebelum semua peralatan utama dari sistem listrik itu dipasang, harus diadakan terlebih

    dahulu pengujian secara individual.

    13.6.2. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian

    yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang

    berwenang untuk itu.

    13.6.3. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari

    sistem, untuk menjamin bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 39

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    Pasal 14

    PEKERJAAN CAT.

    14.1. Lingkup Pekerjaan

    Lingkup Pekerjaan termasuk pengadaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan

    yang berhubungan dengan semua pekerjaan pengecatan :

    Pengecatan Kayu

    Pengecatan Tembok dan Plafond

    14.2. Persiapan Umum

    Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan pelituran, lantai harus dicuci seluruhnya dan

    dijaga agar tidak ada deby berterbangan.

    Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui dan

    diuraikan dalam bab-bab yang relevan.

    14.3. Bahan, ketentuan-ketentuan khusus.

    Pekerjaan kayu

    Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik terkenal seperti; Glotex, Aviant, atau lainnya

    yang kualitasnya setaraf dan disetujui.

    Dinding-dinding

    Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik terkenal seperti; Metrolite, atau lainnya yang

    kulaitasnya setaraf dan disetujui.

    14.4. Daftar bahan-bahan

    Setelah kontrak ditandatangani, Pemborong garis secepatnya tapi tidak kurang dari 2 (dua) bulan

    sebelum memulai pekerjaan pengecatan mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan

    dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi kepada Pemberi Tugas/Direksi. Semua bahan-

    bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.

    14.5. Pemilihan Warna

    Semua warna harus dipilih oleh Arsitek/Direksi, dan pemborong harus memasukan dalam

    penawarannya biaya untuk mengadakan contah warna-warna untuk disetujui.

    Pemborong harus menyerahkan contah warna-warna tersebut kepada Arsitek pada suatu potongan

    triplex atau asbes berukuran 30x30 cm masing-masing warna.

    Setelah disetujui oleh Arsitek,maka yang satu akan disimpan oleh Pemborong.

  • RKS Teknis Pembangunan Boarding School 40

    RKS Teknis Pembangunan Boarding School

    14.6. Metode pelaksanaan

    14.6.1. Persiapan dan pengecatan dasar untuk kayu

    i. Retak-retak, celah-celah dan lubang-lubang harus digosok, dicat dasar dan diperbaiki

    dengan jalam menambal keras dan meratakannya. Penambalannya yang keras harus

    dari merk yang disetujui. Mata kayu harus dipotong dan diganti dengan kayu yang