Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

6
www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730 BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011 BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011 www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730 bu Bakar Baasyir (ABB) ditangkap untuk kedua kalinya pada 9 Agustus 2010 dengan kapasitas sebagai ketua Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) yang anggotanya konon terlibat dengan aktifitas perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan terorisme Aceh. Penangkapan itu sebenarnya biasa saja. Karena, memang pemerintah sedang giat- giatnya menumpas gerakan teror di Indonesia. Namun, fakta bahwa ABB juga seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Jawa Tengah patut menjadi kekuatiran kita bersama, para santri dan pengasuh pesantren. Apalagi, ada beberapa alumni ponpes Ngruki yang terbukti terlibat tindakan terorisme, seperti Utomo Pamungkas alias Fadlullah Hasan alias Mubarok dan Joni Achmad Fauzan yang dijatuhi hukuman 6 tahun penjara pada April 2006. Dengan fakta-fakta itu, kalangan luar pesantren mulai beranggapan bahwa pesantren itu identik dengan terorisme. Atau setidaknya simpati pada para teroris. Walaupun citra buruk ini belum begitu meluas, namun ini patut menjadi perhatian kita bersama dan mengambil langkah antisipatif yang diperlukan untuk membersihkan nama pesantren dari segala anggapan yang keliru. Kita tidak ingin Diversifikasi Pesantren dan Ideologi Jamhari dan Jajat Burhanudin membagi pesantren menjadi tiga kelompok. Yaitu, pesantren berbasis NU (Nahdlatul Ulama), pesantren modern dan pesantren independen. Dua pesantren jenis pertama adalah pesantren yang sudah umum diketahui. Pesantren berbasis NU adalah pesantren tradisional yang memiliki hubungan organisasional atau kultural dengan NU. Begitu juga dengan pesantren Muhammadiyah yaitu pesantren yang berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan ormas Muhammadiyah. Sedang pesantren independen adalah jenis pesantren model baru di Indonesia. Ia adalah pesantren yang didirikan oleh mereka yang langsung atau tidak langsung berafiliasi dengan ajaran Wahabi atau Salafi. A Edisi 36/Vol. 05/februari/2011 Penasihat: KH. Zainal Ali Suyuthi, KH. A. Fatih Syuhud, KH. Ja`far Shodiq Syuhud. Pemimpin Redaksi: M.Toha ([email protected]) Wakil Pemred: : Syukron Fauzi([email protected]) Sekretaris: Khoirul Anam ([email protected]) Staf Redaksi: Syamsul Huda, Syamsul Arifin, Ali Ma`sum, Abd.Rohim. Mustaji, Mahfudz Alamat Redaksi: PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran (0341)879709, Malang 65174, Email: [email protected]m, SMS: 081555702122 Website: www.buletin.alkhoirot.com Ket.:1- Redaksi menerima kontribusi tulisan opini seputar santri, pesantren, Islam dan problematika dunia Islam secara umum. 2- saran dan kritik mohon dikirim ke-alamat redaksi melalui Email atau SMS, mohon disertakan data dan alamat lengkap pengirim. B u l e t i n P e s a n t r e n Oleh : A.fatih syuhud. Dewan Pengasuh PP-Al-khoirot Website: www.fatihsyuhud.com 1 Redaksi Redaksi Redaksi Redaksi

Transcript of Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

Page 1: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

bu Bakar Baasyir (ABB) ditangkap untuk kedua kalinya pada 9 Agustus 2010

dengan kapasitas sebagai ketua Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) yang anggotanya konon terlibat dengan aktifitas perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan terorisme Aceh. Penangkapan itu sebenarnya biasa saja. Karena, memang pemerintah sedang giat-giatnya menumpas gerakan teror di Indonesia. Namun, fakta bahwa ABB juga seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Jawa Tengah patut menjadi kekuatiran kita bersama, para santri dan pengasuh pesantren. Apalagi, ada beberapa alumni ponpes Ngruki yang terbukti terlibat tindakan terorisme, seperti Utomo Pamungkas alias Fadlullah Hasan alias Mubarok dan Joni Achmad Fauzan yang dijatuhi hukuman 6 tahun penjara pada April 2006.

Dengan fakta-fakta itu, kalangan luar pesantren mulai beranggapan bahwa pesantren itu identik dengan terorisme. Atau setidaknya simpati pada para teroris. Walaupun citra buruk ini belum begitu meluas, namun ini patut menjadi perhatian kita bersama dan mengambil langkah antisipatif

yang diperlukan untuk membersihkan nama pesantren dari segala anggapan yang keliru. Kita tidak ingin

Diversifikasi Pesantren dan Ideologi Jamhari dan Jajat Burhanudin membagi pesantren menjadi tiga kelompok. Yaitu, pesantren berbasis NU (Nahdlatul Ulama), pesantren modern dan pesantren independen. Dua pesantren jenis pertama adalah pesantren yang sudah umum diketahui. Pesantren berbasis NU adalah pesantren tradisional yang memiliki hubungan organisasional atau kultural dengan NU. Begitu juga dengan pesantren Muhammadiyah yaitu pesantren yang berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan ormas Muhammadiyah. Sedang pesantren independen adalah jenis pesantren model baru di Indonesia. Ia adalah pesantren yang didirikan oleh mereka yang langsung atau tidak langsung berafiliasi dengan ajaran Wahabi atau Salafi.

A

Edisi 36/Vol. 05/februari/2011

Penasihat: KH. Zainal Ali Suyuthi, KH. A. Fatih Syuhud, KH. Ja`far Shodiq Syuhud. Pemimpin Redaksi: M.Toha ([email protected]) Wakil Pemred: : Syukron Fauzi([email protected]) Sekretaris: Khoirul Anam ([email protected]) Staf Redaksi: Syamsul Huda, Syamsul Arifin, Ali Ma`sum, Abd.Rohim. Mustaji, Mahfudz

Alamat Redaksi: PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran � (0341)879709, Malang 65174, Email: [email protected], SMS: 081555702122

Website: www.buletin.alkhoirot.com Ket.:1- Redaksi menerima kontribusi tulisan opini seputar santri, pesantren, Islam dan problematika

dunia Islam secara umum. 2- saran dan kritik mohon dikirim ke-alamat redaksi melalui Email atau SMS, mohon disertakan

data dan alamat lengkap pengirim.

B u le t in P e s a n t r e n

Oleh : A.fatih syuhud. Dewan Pengasuh PP-Al-khoirot Website: www.fatihsyuhud.com

1

RedaksiRedaksiRedaksiRedaksi

Page 2: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

Pesantren berbasis NU adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang jauh dari hingar bingar aktifitas ideologi ekstrim. Secara empiris pesantren-pesantren tipe ini lebih memfokuskan diri pada program pendidikan. Baik program pengajian kitab kuning klasik, madrasah diniyah maupun pendidikan formal. Materi kurikulum keagamaannya pun tidak jauh dari fiqh, nahwu/sharaf, tauhid, tasawwuf dan Quran hadits.

Pesantren berbasis Muhammadiyah (MD) juga tidak jauh berbeda dengan pesantren NU. Walapun pendirian organisasi Muhammadiyah itu sendiri terinspirasi oleh ajaran pembaharuannya Ibnu Abdul Wahhab, namun Muhammadiyah boleh dikatakan sebagai “Wahabi versi lunak.” Yang tema utama dalam berkonfrontasi dengan orang NU hanya seputar tahlil, talqin, ziarah kubur dan jumlah rakaat tarawih.

Hal ini berbeda dengan pesantren tipe ketiga yang berada di bawah kendali kalangan Salafi. Salafi adalah gerakan paling ektrim di antara gerakan-gerakan Islam yang terinspirasi ajaran Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792), yang dikenal juga dengan gerakan Wahabisme.

Ideologi Takfir Salafi

Salah satu doktrin yang menyesatkan dari Salafi atau Wahabisme adalah ideologi takfir.Yakni, keyakinan yang menganggap bahwa orang muslim yang tidak seide dengan dirinya dianggap kafir dan halal untuk dibunuh. Doktrin ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Ibnu Saud, pendiri kerajaan Arab Saudi untuk menyerang dan membunuh suku-suku lain untuk tujuan mendirikan negara Arab Saudi. Ideologi takfir ini menjadi pemicu masih hidup dan bertahannya terorisme di Indonesia.

Ideologi takfir dari Muhammad Ibnu Abdul Wahhab tertuang jelas dalam salah satu karyanya Kasyfu asy-Sybubuha.t. Kitab ini sarat dengan doktrin pengafiran atas kaum muslimin

selain kelompok Wahhabi (yang tunduk menerima ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb). Ia telah mengkategorikan banyak hal yang bukan syirik ke dalam daftar kesyirikan. Dan atas dasar itu ia mengafirkann dan menvonis musyrik selain kelompoknya.

Dalam buku kecil itu, Ibnu Abdil Wahhâb telah menyebut umat Islam, seluruh umat Islam, baik awam maupun ulamanya dari berbagai madzhab dan golongan selain kelompoknya dengan sebutan musyrikin, kafir, syaitan, penyembah berhala, munafikun, dan lain-lain. Konsekuensi dari doktrin ini dipakai oleh kalarangan teroris yang membunuh sesama muslim dengan tanpa merasa berdosa.

Ideologi intoleransi dan sangat mengancam kerukunan antar umat Islam ini semakin berbahaya karena ajaran Salafi ini ditunjang oleh dana besar dari pemerintah Arab Saudi untuk disebarkan ke berbagai negara Islam di seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Penyebaran ajaran Wahabi ini umumnya melalui lulusan universitas-universitas Arab Saudi seperti Jamiah Ummul Quro, Universitas Islam Madinah, Universitas King Saud, atau perguruan tinggi luar Arab Saudi yang mendapat subsidi dari pemerintah Arab Saudi seperti LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta.

Penyebaran doktrin Wahabi selain melalui pesantren mereka, juga melalui khotbah Jum’at, dan ceramah di masjid dan musholla yang sudah mereka “kuasai.” Respons Pesantren NU

Walaupun sudah jelas bahwa doktrin terorisme dan ajaran Islam garis keras bukan berasal dari pesantren NU dan bahwa pesantren NU selalu menganut ajaran Islam yang moderat (wasath), akan tetapi adalah kurang tepat apabila santri dan kyai pesantren NU tinggal diam terhadap fenomena radikalisasi ini. Pesantren harus memberi respons antisipatif guna

mengkonter laju gerakan mereka, memelihara keharmonisan antar-golongan umat Islam dan menjaga nama baik pesantren.

Pertama, tidak membolehkan apalagi mengundang mubalig atau khatib Jum’at kalangan yang dicurigai terpengaruh doktrin Wahabi. Dan menolak tokoh atau organisasi yang menganjurkan kekerasan antar umat Islam.

Kedua, tidak membiarkan kalangan ini menguasai masjid dan mushola milik NU.

Ketiga, membuat pernyataan yang jelas dan tegas baik secara lisan maupun tulisan bahwa pesantren kita adalah penganut ahlussunnah wal jama’ah yang sangat menghormati perbedaan pendapat, mengakui adanya variasi golongan dalam internal umat; dan karena itu sangat tidak setuju pada kelompok gerakan Islam yang tidak toleran apalagi yang menyerukan kekerasan dan terorisme sebagai jihad.

Keempat, menjadikan sikap toleransli dan anti-teror sebagai kurikulum wajib di madrasah diniyah atau sekolah formal (apabila ada). Kelima, tidak melindungi mereka yang diduga terlibat dalam gerakan terorisme. Bukan hanya itu, kalau perlu melaporkan mereka apabila diketahui bersembunyi dari pengejaran aparat atau diketahui melakukan perilaku yang mengarah ke tindakan terorisme. Saya percaya bahwa ideologi kekerasan tidak memiliki banyak pengikut dan bertahan lama. Akan tetapi, dengan aliran dana yang besar membuat golongan yang kecil itu memiliki semangat besar untuk memperjuangkan ideologinya. Apalagi, satu tindakan terorisme sudah cukup untuk menghancurkan nama baik Islam secara keseluruhan. Last but not least, kejahatan timbul bukan hanya karena adanya orang yang jahat. Akan tetapi, terkadang disebabkan oleh diamnya orang yang baik.[]

Further reading Barakat Jassem, Global Jihad: A History of the Jihadi Salafi Movement, I.B.Tauris, London, 2011 Jamal Ma’mur Asmani, "Salafi Radikal, Pesantren, dan Terorisme", JIL 2003 Jamhari and Jajat Burhanudin, “A Brief Mapping of Islamic Education in Indonesia”, PPIM UIN Jakarta. Roel Meijer (Editor), Global Salafism: Islam's New Religious Movement, Columbia University Press, 2009. Zamakhsyari Dhofier, The Pesantren Tradition: The Role of the Kyai in the Maintenance of Traditional Islam in Java, Arizona State University, 1999. Oleh:M.Toha Santri: PP. Al-Khoirot Website: www.maztoha.blogspot.com Al-Hamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beberapa kenikmatan diantaranya Nikmat Iman, Islam dan Nikmat Kesehatan sehingga tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Rabi,ul awwal yang mana pada bulan ini merupakan bulan yang tak kan pernah dilupakan dan akan dikenang oleh kaum Muslimin bagaimana tidak bulan ini merupakan bulan kelahiran mahluk yang paling utama disisi Allah SWT banyak dari sebagian ummatI slam di berbagai belahan dunia merayakan kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW

Perspektif Opini

2 3

Page 3: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

Beliau adalah Insan pilihan tuhan yang mana beliau adalah Insan yang mempunyai jiwa yang murni yang tidak di dominasi oleh kepentingan pribadi beliau sangat peduli kepada ummatnya beliau takut ummatnya tidak bahagia dunia akhirat yang mana sampai akhir hayatnya beliau masih memikirkan ummatnya ummati..ummati …bahkan pada nazaknya beliau meminta agar rasa sakit ummatnya pada waktu naza, di tanggung beliau karna rasa sayang dan rasa peduli pada ummatnya. Kiranya alangkah layak bagi Kita sebagai Ummatnya untuk merayakan kelahiran beliau dengan rasa cinta dan penuh kegembiraan yang amat dalam dan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas Nikmat yang agung.yang telah di berikan kepada kita semua. Adapun sejarah maulid Nabi SAW di mulai sejak zaman kekholifaan Sholahuddin Al-Ayyubi (1137M-1193 M) dimana tentaranya selalu kalah dalam peperangan melawan kaum Salibis (tentara Salip yang berpusat di Yarussalem) .akhirnya Panglima perang waktu itu mengusulkan kepada Kholifah agar mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara mengumpulkan semua kaumnya disitu dibacakan sholawat atas Nabi SAW , dibacakaan tentang sejarah Nabi SAW sejak kelahiran sampai kehidupan beliau dan di hidangkan makanan tujuanya untuk mengharap syafaat dari baginda saw dan mengembalikan semangat juang kaum Muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid Al-Aqsha di Palestin dari cengkraman kaum salibis.hasilnya? semangat jihad ummat islam mengelora .ditahun (1187 M,)Kholifah Sholahuddin sendiri yang membawa pasukannya masuk Kota Yarussalem dan membebaskan AL-Aqsha dari cengkraman musuh-musuh Allah. Dalil Maulid Nabi Muhammad SAW.

Diantara dalil yang berkenaan dengan mengadakan perkumpulan dalam rangka memperingati Maulid Rosul saw ialah, firman Allah SWT: katakanlah :”Dengan karunia Allah dan rahmatnya,hendaklah dengan itu mereka

bergembira .karunia Allah dan rahmatnya adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.(QS.Yunus:5( Ayat diatas tersebut menganjurkan kita untuk melahirkan rasa senang dan gembira ketika mendapatkan karunia dan rahmat Allah SWT. Dan tidak ada karunia yang paling mulia dan rahmat yang paling agung melebihi dilahirkannya Nabi Muhammad saw. di jelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan dari Imam Bukhori bahwa Abu Lahab paman Nabi yang didalam Al-Qur,an sudah jelas-jelas dilaknat oleh Allah SWT setiap hari Senin diringkan siksanya oleh Allah sebab memerdekakan budaknya yang bernama Suwaibah Al-Aslamiyah sebagai ungkapan gembira atas lahirnya Nabi Muhammad SAW apalagi kita sebagai kaum muslim Perayaan maulid seperti yang kita adakan dan saksikan bersama ini memang tidak pernah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Hal ini di sebabkan oleh kesibukan beliau untuk mengemban dakwah,menyebarkan risalah, berperang dalam menghadapi musuh-musuh Islam dan kesibukan-kesibukan lainnya.akan tetapi bukan berarti beliau tidak memperingati maulid (kelahirannya),bahkan ungkapan rasa gembira tersebut beliau laksanakan dengan cara berpuasa.suatu hari beliau ditanya oleh seseorang sahabat: “sesungguhnya Nabi saw ditanya tentang puasa hari senin,maka beliau menjawab:pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula diturunkan wahyu padaku.” (HR.Muslim( Hadits tersebut menunjukkan bahwa beliaupun senang akan hari kelahirannya walaupun dalam konteks yang tidak sama,yaitu beliau melaksanakan maulid dengan cara berpuasa. dan kitamemperingatinya dengan cara mengumpulkan orang-orang untuk membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersholawat dan bersedekah akan tetapi tujuannya adalah sama.4 Walhasil (kesimpulannya), berkumpul untuk mengadakan Maulid Nabi merupakan sesuatu

yang sudah lumrah terjadi.akan tetapi hal ini termasuk kebiasaan yang baik yang mengandung banyak kegunaan dan manfaat yang akhirnya kembali kepada umat sendiri dengan beberapa keutamaan (di dalamnya).sebab kebiasaan seperti ini memang dianjurkan oleh syara’ secara parsial (bagian-bagiannya). sesugguhnya perkumpulan ini merupakan sarana yang baik untuk berdakwah.sekaligus merupakan kesempatan emas yang seharusnya tidak boleh terlewatkan.bahkan menjadi kewajiban para da’i dan ‘Ulama untuk mengingatkan umat kepada akhlaq, sopansantun, keadaan sehari-hari, sejarah, tata cara bergaul dan ibadah Nabi Muhammad saw.dan hendaknya mereka menasehati dan memberikan petunjuk untuk selalu melakukan kebaikan dan keberuntungan.dan memperingatkan umat akan datangnya bala’ (ujian), bid’ah, kejahatan dan berbagai fitnah”.5

Oleh :rokhim

Santri PP. Al-khoirot website:rokimgd.wordpress.com

1. Periode Nabi Muhammad SAW

l-Qur’an adalah kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW dengan perantara malaikat jibril yang menjadi mu’jizat atas kenabiannya. Dimana Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam, akan tetapi diwahyukannya Al-Qur’an kepada rasulullah tidak sekaligus melainkan secara mutawatir(bertahap) pada saat terjadi suatu peristiwa (As-Babun Nuzul),

akan tetepi apabila mengadakan maulid dikatakan bid,ah karena pada zaman Nabi tidak diadakan acara maulid yang sama seperti sekarang berarti disitu termasuk bid,ah hasanah dan hukumnya boleh-boleh saja. Refrensi:

1. Inilah Islam 2. Islam net.com 3. Al-Fikrah 4. Cahaya Nabawi 5. Mafahim yajibu an tushahhah 6. mkarrom.blogspot.com

Disamping Rasulullah menghafalkan secara pribadi, Nabi juga memberikan pengaja ran kepada sahabat -sahabatnya untuk di pahami dan dihafal kan, ketika wahyu turun Rasulullah menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menulisnya agar mudah dihafal karena Zaid merupakan orang yang

paling berpotensi dengan penulisan, sebagian dari mereka dengan sendirinya menulis teks Al-Qur’an untuk di milikinya sendiri diantara

A

Opini TarikhTarikhTarikhTarikh

4 5

Page 4: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

sahabat tadi , sebagian para sahabat lagi ada yang menyodorkan al-Qur’an kepada Nabi dalam bentuk hafalan dan tulisan-tulisan. Pada masa rasullah untuk menulis teks al-Qur’an sangat terbatas sampai-sampai para sahabat menulis Al-Qur’an di pelepah-pelepah kurma,lempengan-lempengan batu dan dikeping-keping tulang hewan. Meskipun Al-Qur’an sudah tertuliskan pada masa rasulullah tapi al-qur’an masih berserakan tidak terkumpul menjadi satu mushaf .

Pada saat itu memang sengaja dibentuk dengan hafalan yang tertanam di benak-benak dada para sahabat dan penulisan teks Al-Qur’an yang di lakukan oleh para sahabat. Dan tidak dibukukan di dalam satu mushaf di karenakan rasulullah masih menunggu wahyu yang akan turun selanjutnya, dan sebagian ayat-ayat Al-Qur’an ada yang dimansukh oleh ayat yang lain, jika umpama Al-Qur’an segera dibukukan pada masa rasulullah, tentunya ada perubahan ketika ada ayat yang turun lagi atau ada ayat yang dimanskuh oleh ayat yang lain.

2. Periode Abu Bakar r.a

Ketika rasullulah wafat dan ke khalifaaan jatuh ketangan Abu Bakar, kondosi sosial sangat ricuh pada masalah aqidah diantaranya:

• Kemurtatan yang dialakukan oleh suku arab, akan tetapi kejadian ini dapat dipadamkan dengan mudah, dalam sejarah tragedi ini disebut perang riddah.

• Keengganan suku arab membayar zakat, karena mereka beranggapan membayar zakat hanya ada pada hayat Nabi Muhammad. Tragedi ini dengan Abu- Bakar juga mampu dipadamkan.

• Banyaknya Dari kepala suku yang mengaku Nabi setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW (632M) seperti Aswad Al-Ansi seorang pemimpin suku badui

dari yaman, Saj’ah seorang wanita Kristen yang mengaku Nabi dari suku yarbu di Asia tengah, Thulaihah Bin Khuwalid dari suku bani As’ad di Arabia selatan, Musailamah Al-Kadzab dari suku hanifah di pusat jazirah Arab.

Dalam rangka memerangai musailamah Al-Kadzab terjadilah pertempuran yang sangat besar antara pasukan islam yang dipimpin oleh Khalid bin walid dan pasukan musailamah Al-Kadzab yang berjumlah 40.000 semestara dari Khalid bin walid hanya berjumlah 10.000 akan tetapi atas niat tulus untuk menegakkan agama Allah kemenangan masih berpihak kepada islam. Tragedi ini dinamakan perang Yamamah (12 H),yang menewaskan sekitar 70 para Qori’dan Hufadz. dari sekian banyaknya para hufadz yang gugur, Umar Bin Khattab khawatir Al-Qur’an akan punah dan tidak akan terjaga, kemudian umar menyusulkan kepada Abu Bakar yang saat itu menjadi khalifah untuk mengumpulkan Al-Qur’an yang masih berserakan kedalam satu mushaf, pada awalnya Abu Bakar menolak dikarenakan hal itu tidak dilakukan pada masa rasulullah, dengan penuh keyakinan dan semangatnya untuk melestarikan Al-Qur’an umar berkata kepada Abu Bakar “ Demi allah ini adalah baik” dengan terbukanya hati Abu Bakar akhirnya usulan Umar diterima. Abu Bakar menyerahkan urusan tersebut kepada Zaid Bin Tsabit . Pada awalnya Zaid bin Tsabit menolak dikarenakan pengumpulan Al-Qur’an tidak pernah dilakukan pada masa rasulullah sebagaimana Abu Bakar menolaknya. Zaid bin Tsabit dengan kecerdasannya mengumpulkan Al-Qur’an dengan berpegang teguh terhadap mushaf yang ada di rumah rasulullah, mushaf pribadi para sahabat dan hafalan-hafalan yang ada di benak para sahabat yang masih tersisa pada peperangan yamamah . Zaid sangat hati-hati didalam penulisannya, karena al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran islam. Yang kemudian Zaid menyerahkan hasil

penyusunannya kepada Abu Bakar, dan beliau menyimpannya sampai wafat.

3. Periode Umar Bin Khattab

Pada masa masa Umar Bin Khattab tidak terjadi penyusunan dan permasalahan apapun tentang Al-Qur’an karena al-Qur’an dianggap sudah menjadi kesepakatan dan tidak ada perselisihan dari kalangan sahabat dan para tabi’in. dimasa kekhalifaan umar lebih konsen terhadap perluasan wilayah yang meliputi Syiria, Persia, palestina dan mesir. Akan tetapi Umar Bin tetap menjaga al-Qur’an dengan sepenuhnya sebagai mana Abu –Bakar menjaganya dengan penuh perhatian. Setelah Umar Bin Khattab wafat Al-Qur’an Diserahkan Kepada Hafsah istri Nabi Muhammad.

4. Periode Ustman Bin Affan

Semakin banyaknya negara yang ditaklukkan oleh Umar Bin Khattab, semakin beraneragamlah pula pemeluk agama islam, disekian banyaknya pemeluk agama islam mengakibatkan perbedaan tentang Qiro’ah antara suku yang satu dengan yang lain, masing-masing suku mengklaim Qiro’ah dirinyalah yang paling benar. Perbedaan Qiro’ah tersebut terjadi disebabkan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan Nabi Muhammad kepada Kabilah-kabilah Arab dalam membaca Al-Qur’an menurut dialeknya masing-masing. Hufaidzah bin Yaman yang pernah ikut perang melawan syam bagian Armenia bersamaan Azabaijan bersama penduduk Iraq. Telah melihat perbedaan tentang Qiro’ah tersebut. Setelah pulang dari peperangan. Hufaidzah menceritakan adanya perbedaan qiro’ah kepada Ustman Bin Affan, sekaligus ia mengusulkan untuk segera menindak perbedaan dan membuat kebijakan, dikhawatirkan akan terjadi perpecahan dikalangan ummat islam tentang kitab suci, seperti perbedaan yang terjadi

dikalangan orang yahudi dan Nasrani yang mempermasalahkan perbedaan antara kitab injil dan taurat. Selanjutnya Ustman Bin Affan membentuk lajnah (panitia) yang dipimpin oleh Zaid Bin Harist dengan anggotanya Abdullah bin Zubair. Said ibnu Ash dan Abdurahman bin Harits.

Ustman Bin Affan memerintahkan kepada Zaid untuk mengambil Mushaf yang berada dirumah Hafsah dan menyeragamkan bacaan dengan satu dialek yakni dialek Qurays, mushaf yang asli dikembalikan lagi ke Hafsah. Ustman Bin Affan menyuruh Zaid untuk memperbanyak mushaf yang diperbaruhi menjadi 6 mushaf, yang lima dikirimkan kewilayah islam seperti Mekkah, Kuffah, Basrah dan Suria, yang satu tersisa disimpan sendiri oleh Ustaman dirumahnya. Mushaf ini dinamai Al-Imam yang lebih dikenal mushaf Ustmani, demikianlah terbentuknya mushaf ustmani dikarenakan adanya pembaruan mushaf pada masa ustman Bin affan.

Kesimpulan

Pada masa rasulullah Al-Qur’an hanya berupa hafalan-hafalan yang berada benak dada para sahabat dan tulisan dilempeng-lempeng batu, pelepah kurma dan dikeping-keping tulang, pada masa itu Al-Qur’an masih berserakan belum ada pembukuan al-Qur’an dalam satu mushaf. atas usulan Umar pada Abu Bakar mulailah terbentuk pengumpulan dan pembukuan Al-Qur’an, yang dipicu oleh banyak para Qori’ dan hufadz yang gugur pada peperangan Yamamah ( melawan orang yang mengaku nabi palsu ), dikawatirkan Al-Qur’an akan punah. Pada masa Umar Bin Khattab tidak terjadi permasalahan dengan Al-Qur’an, karena pada masa pemerintahan Umar Bin Khattab lebih berorientasi terhadap perluasan wilayah. Masa Ustman terjadi perubahan da Mushaf Al-Qur’an karena adanya perbedaan antar suku, atas usulan

TarikhTarikhTarikhTarikh TarikhTarikhTarikhTarikh

6 7

Page 5: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

Hufaidazh ustman menyeragamkan pembacaan Al-

Oleh: Moch. Sholehuddin Santri Al-Khoirot “Dua hal yang harus kita ingat, keburukan kita kepada orang lain dan kebaikan orang lain kepada kita. Dan dua hal yang harus kita lupakan, kebaikan kita kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kita”.

Sebuah kata singkat, namun mengandung banyak arti yang begitu dalam. Tanpa diresapi dengan kepribadian yang baik mungkin seseorang tidak akan setuju dengan kata-kata di atas, bagaimana mungkin kalau dia harus mengingat keburukannya kepada orang lain dan mengigat kebaikan orang lain kepadanya, kemudian juga harus melupakan kebaikannya kepada orang lain serta melupakan keburukan orang lain kepadanya, kayaknya kurang adil hal itu tidak akan pernah terjadi selamanya dan hanya orang bodoh yang akan melakukan hal itu.Tidak salah apabila ada seseorang yang mengatakan kata-kata seperti di atas.

karena hal itu sangat wajar terjadi pada seorang manusia. Namun yang harus disalahkan karakternya yang dongkol, kering kerontang tanpa tetesan air kepedulian dan pengertian kepada orang lain, sifat egoisme sudah merusak fikirannya sehingga ia tidak bisa berfikir manusawi, selalu mementingkan dirinya dan perbuatannya

Qur’an dengan dialek Qurays, yang kemudian Mushaf tersebut disebut Al-Imam yang lebih dikenal dengan mushaf Ustmani.[]

Bagi kita seorang muslim hal itu sangat penting, karena dengan mengingat keburukan kita kepada orang lain kepada kita dan mengingat kebaikan kita kepada orang lain pada kita, kita akan senantiasa melakukan hal-hal yang positif, takut melakukan hal-hal yang negatif, selalu ingin minta maaf kepada orang dan selalu merasa mempunyai hutang budi kepada orang lain karena kebaikannya kepada kita. Hidup kita akan senantiasa damai dan tentram.

Kemudian dengan melupakan kebaikan kita kepada orang lain dan kebarukan kita kepada oranglain , kita termotivasi untuk melakukan kebajikan serta tolong menolong karena kita tidak pernah ingat kepada kebaikan kita sehingga kita selalu merasa belum melakukan kebaikan. Dengan melupakan keburukan oranglain kepada kita, kita akan hidup dalam kehidupan yang damai. Sebutir pun tidak akan ada benih-benih dendam dalam diri kita karena hanya kebaikan oranglain yang selalu kita rasakan.

Dendam hanya akan membuat kita jauh dari ridlo Allah dan akan memutuskan tali persaudaraan di antara sesama, satu dengan lain saling bermusuhan. Hidup ini bagaikan neraka yang hanya akan membinasakan setiap orang yang berkecimpung di dalamnya. Na’udzubillahi min dzalik.

Seorang mukmin diperintah untuk berakhlak mulia sebagai bentuk bagi kesempurnaan iman. Seseorang akan dikatan paling sempurna imannya apabila ia berakhlak mulia, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw dalam salahsatu Haditsnya yaitu;

���� ���)روا� أ �(أآ � ا� ���� إ� ��� أ Artinya: Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budipekertinya. (HR. Ahmad).

Hadits di atas mengingatkan kita untuk senantiasa menjadi orang yang baik dan mempunyai budipekerti yang patut dibanggakan, Sungguh hidup akan menjadi lebih hidup, ridlo Allah senantiasa menemani kita, hari-hari kita lebih berwarna karnanya, seakan hidup di surga. Ust. Hb. Ahmad Al Hamid, S.PdI. Guru MTs-MA Al-khoirot

���� ��� ا�����ء وا������ ���� ُ�َ"ـّ ـٌ�ا����� ا����ب ���� ا

و �� و���� و���

Nabi Besar Muhammad Bin Abdullah SAW.

Dalam Rangka Memperingati Kelahiran Nur Di Atas Nur, Pembawa Hidayah Ilahiy, dan dengan harapan untuk memperoleh kelak dari-nya "SYAFA'AT UDLMA" maka kami merasa perlu menambah cinta kepada beliau SAW dengan banyak mengenal apa dan siapa beliau SAW ?.

Dengan risalah inilah kami mempersembahkan setetes dari lautan tentang

Beliau SAW, semoga dapat membawa berkah bagi kita semua. Amin.

1. Kelahiran Rasulullah SAW : Makkah,

Senin menjelang fajar, tanggal 12 Robi'ul Awal (menurut riwayat yang masyhur), bertepatan dengan 20 April 571 M.

2. Ayah Rasulullah SAW: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushoiy bin Kilab. (Ibu Syd. Abdullah : Fathimah Binti Amr Almakhzumiyah)

3. Ibu Rasulullah SAW : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhro bin Kilab. (Ibu Sydh. Aminah : Barrah Binti Abdul Uzza)

4. Ibu Susu Rasulullah SAW : Tsuwaibah Al-Aslamiyah dan Halimatus Sa'diyah.

5. Ibu Asuh Rasulullah : Barkah (Ummu Aiman) Alhabsyiyah

6. Paman dan Bibi (dari Ayah) Rasul SAW : 1.Harits, 2.Qutsm, 3.Zubair, 4.Hamzah(Muslim), 5.Abbaas (Muslim), 6.Abu Tholib (Muslim), 7.Abu Lahab,(Kafir), 8.Abdul Ka'bah, 9.Hajl, 10.Ghoidaq, 11.Dliror, (1.Shofiyyah (Muslimah), 2.'Atikah (Muslimah), 3.Arwa (Muslimah), 4.Umaimah, 5. Barrah, 6. Umu Hakim)

7. Paman dan Bibi (dari Ibu) Rasul SAW : 1.Aswad, 2.Abdu Yaghuts, (1.Fari'ah)

8. Saudara Se-susu (Rodo'ah) Rasulullah SAW. (Tidak ada saudara kandung, seayah atau seibu) : 1.Hamzah Bin Abdul Asad (Tsuwaibah), 2.Abu Salamah Abdullah Bin Abdul Asad (Tsuwaibah), 3.Masruh Bin Tsuwaibah, 4.Abu Sufyan Bin

Periskop Silsila

8 9

Page 6: Buletin Alkhoirot Februari 2011 Edisi 36 Vol V

www. buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

BULETIN AL KHOIROT 36/Vol. 05/Februari/2011

www.buletin.alkhoirot.com Tlp. 0341-879730

Harits (Halimatus Sa'diyah), 5.Abdullah Bin Halimatus Sa'diyah, 6. Asiyah Bin Halimatus Sa'diyah, 7.Syaima' Bin Halimatus Sa'diyah.

9. Istri Rasul SAW. : 1.Khodijah Binti Khuwailid, 2.Saudah Binti Zum'ah (menghibahkan Qisimnya kpd istri lain), 3.'Aisyah Binti Abu Bakar, 4.Hafshoh Binti Umar, 5. Mariyatul Qibtiyah (hadiyah dari Mesir, berputra Ibrahim), 6.Ummu Habibah Binti Abi Sufyan, 7.Ummu Salmah Hindun Binti Umayyah, 8.Zainab Binti Jahsy, 9.Juwairiyah Binti Harits (tahanan perang), 10.Maimunah Binti Harits, 11.Shofiyyah Binti Hayyiy (tahanan perang), 12.Zainab (Ummul Masakin) Binti Khuzaimah, 13.Fathimah Binti Addohhak (memilih sendiri utk dicerai), 14.Usaaf Alkalabiy, 15.Kholah Binti Hudzail/Hakim (menghibah dirinya kpd Nabi), 16.Asma' Binti Ka'b Aljauniyah (ditalak sblm dukhul), 17.Seorang Alghifariyah (tdk jadi dukhul krn ada belang), 18.Umaimah (dicerai sblm dukhul krn dia berkata A'udzu Billah Minka), 19.'Aliyah Binti Dhobyan (dicerai pada setelah/awal dukhul), 20.Binti Salath (meninggal sblm dukhul), 21.Malikah Allaitsiyah (dirwytkan dialah yg Ta'awwudz lalu dicerai sblm dukhul), 22.Seorang Wanita digagalkan pada saat dilamar (yg pada saat dilamar ayahnya berkata dia tdk pernah sakit, dll.) Rodiyallohu 'Anhunna Jami'an.

10. Putra – putri Rasulullah SAW (7) : 1. Qosim 2. Abdullah (Riwayat: Thohir / Thoyyib) 3. Ibrohim 1. Fathimah 2. Zainab 3. Kultsum 4. Ruqoyyah

11. Mantu Rasul SAW : Abil 'Aash Bin Robi' (Zainab), Ali Bin Abi Tholib (Fathimah), 'Usman Bin Affan (Ruqoyyah dan Ummu Kultsum). Rodiyallohu 'Anhum.

12. Mertua Rasul SAW : Diantaranya; Abubakar Assiddiq, Umar Bin Khottob, Abi Sufyan (sepupu Nabi), Umayyah, dll. Rodiyallohu 'Anhum.

13. Shahabat Rasulullah SAW : Jumlah mereka sangat banyak, dan beliau wafat meninggalkan 114,000 Shahabat. (yg meninggalnya setelah Rasulullah) Rodiyallohu 'Anhum.

14. Lain-lain : Budak Laki-laki : 43 orang (tdk bersamaan pada satu masa) Budak Perempuan : 11 otang (tdk bersamaan pada satu masa) Budak yg telah dimerdekakan : 63

orang (sama dengan umur beliau SAW)

Khoddam dan Asisten : 19 pria dan 5 wanita. (mereka dg sendirinya melayani dg mengabdi kpd Nabi SAW tanpa disuruh, dan mereka mempunyai tugas masing-masing)

Penjaga-penjaga : 9 orang (berbeda tempat pada situasi dan kondisi tertentu), kemudian mereka tdk lagi diizinkan pada saat turut ayat yang artinya : Dan ALLAH telah menjaga-Mu dari -kejelakan dan kejahata- manusia.

Utusan Delegasi ke Raja-raja : 14 orang (setiap orang dikirim ke seorang Raja/penguasa tertentu) mereka membawa surat atau pesan dan ajakan dari Rasulullah SAW.

Alat-alat dan Senjata-senjata : 9 Pedang, 4 Panah, 7 Baju Perang (bkn Kain), 6 Busur, dll.

Kendaraan dan Hewan : 10 Kuda, 5 Binghol, dan 2 Himar/keledai 15. Hijrahnya Rasulullah SAW. : Senin

Subuh, 12 R. Awal, bersama Sayyidina Abubakar Assiddiiq (3 hari sembunyi di Gua Hiro'), dan sampai ke Madinah hari Senin.

16. Peperangan Rasulullah SAW. : 27 kali Ghozwah (yang dipimpin langsung oleh Nabi). Dan 56 kali Sariyyah (yang dipimpin seorang Shahabat yg ditunjuk oleh Nabi dan beliau tidak ikut).

17. Wafatnya Rasulullah SAW. :Madinah, Senin waktu Dhuha, 12 Robi'ul Awal 11 H. dimakamkan Rabu sore/malam (sebelumnya beliau sakit 14 hari).

* * *

Ust. Hb. Ahmad Al Hamid, S.PdI.

Pembangunan Kantor MTs/MA

Al-Khoirot

Madrasah MTs/MA alkhoirot yang berdiri pada tahun 2009 awal mulanya tidak mempunyai kantor, untuk sementara yang ditempati oleh administrasi ialah ruangan kelas yang tidak terpakai. Tentunya dalam pembangunan ini tidak mudah karena melibatkan dana yang sangat besar untuk itu demi berdirinya kantor administrasi ini pihak yayasan melibatkan para Alumni, simpatisan dan bantuan pemeintah. Proses pembangunan kantor ini sudah berjalan sekitar kurang lebih 4 bulan yaitu mulai tanggal 20 Sep 2010 sampai sekarang. Kantor ini rencana secapatnya mugkin akan diselesaikan pada bulan-bulan ini, karena selayaknya sebagai sebuah madrasah yang dituntut untuk menyelenggarakan proses akreditasi paling tidak harus mempunyai kantor sebagai persyaratanya.

Kejujuran seringkali menyakitkan tapi

kebohongan Lebih meyakitkan saat

diketahui Diberi adalah saat yang

membahagiakan tapi memberi adalah

kebahagiaan yang sesungguhnya

Silsila Liputan

10 11