Buku Siswa KRH

68
1 TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI StandarKom petensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan 1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keseragaman 2. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keberagaman 3. Peserta didik dapat mengemukakan defenisi keanekaragaman gen, jenis & ekosistem 4. Peserta didik dapat menunjukkan contoh berbagai tingkat Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

description

Buku siswa/modul materi Keanekaragaman hayati

Transcript of Buku Siswa KRH

Page 1: Buku Siswa KRH

1

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

Mendeskripsikan konsep keanekaragaman

gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan

1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keseragaman

2. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keberagaman

3. Peserta didik dapat mengemukakan defenisi keanekaragaman gen, jenis & ekosistem

4. Peserta didik dapat menunjukkan contoh berbagai tingkat keanekaragaman di lingkungan sekitar

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran

Page 2: Buku Siswa KRH

2

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman menggambarkan keadaan

bermacam-macam benda, yang dapat terjadi

akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,

warna, rasa, bentuk, tekstur ataupun jumlah.

Sedangkan kata “hayati” menunjukkan sesuatu

yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati

menggambarkan bermacam-macam makhluk

hidup (organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga

“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau

keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi

karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran,

bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-

sifat lainnya.

Keseragaman dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup

yang satu dengan yang lainnya. Untuk memahami konsep keseragaman dan

keberagaman makhluk hidup, anda dapat mengamati teman dalam kelompok masing-

masing. Anda akan menjumpai persamaan dan perbedaannya.

A. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar

organisme sesama jenis, tetapi perbedaan itu

lebih nampak pada organisme berbeda jenis.

Keanekaragaman dalam satu jenis terjadi

karena perbedaan susunan gen

(keanekaragaman gen).

Catatan Pinggir :

Catatan pinggir:

Tulislah ide-ide atau hal-hal penting pada bacaan atau yang terkait, untuk diingat!

Page 3: Buku Siswa KRH

3

Antara individu berbeda jenis (keanekaragaman jenis/spesies) perbedaannya lebih

tampak lagi (lebih mudah dibedakan).

Interaksi antar organisme-organisme di permukaan bumi ini termasuk dengan

lingkungan abiotik, akan membentuk ekosistem. Antar satu ekosistem dengan

ekosistem lainnya tentu terdapat perbedaan (keanekaragaman ekosistem).

1.Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman

hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban

ini, silahkan kerjakan LKS-1 (kegiatan-1).

Keanekaragaman dapat Anda temukan antara

lain pada ukuran buah, rasa, dan warna.

Gambar 1. Contoh keanekaragaman gen pada durian

(sumber: http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=DURIAN&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=)

Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar

penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan

ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada

keturunannya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu

individu dalam satu spesies.

Catatan Pinggir:

Page 4: Buku Siswa KRH

4

(sumber: http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=gen&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=)

Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami

maupun buatan. Secara alami terjadi akibat

adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu

dengan lingkungan, seperti pada rambutan,

durian, dan kakao (yang tumbuh pada tempat

yang berbeda). Sedangkan secara buatan dapat

terjadi melalui perkawinan silang (hibridisasi),

seperti pada berbagai jenis rambutan, durian,

ataupun kakao yang dikawin silangkan.

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman

gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda,

antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang);

warna kulit (hitam, putih, sawo matang,

kuning); mata (sipit, sedang, lebar), serta

bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Perhatikan

gambar!

Gambar 3 Keanekaragaman pada manusia (dua bersaudara)(Doc pribadi Andil)

Catatan pinggir:

Gambar 2: Gen

Page 5: Buku Siswa KRH

5

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Dapatkah Anda membedakan antara kelapa,

kelapa sawit, sagu, pinang, dan palem? Atau

membedakan jenis kacang-kacangan, seperti

kacang buncis, kacang kapri, dan kacang

panjang? Kelapa, kelapa sawit, sagu, pinang,

dan palem merupakan organisme satu famili.

Keanekaragaman hayati tingkat jenis pada

tumbuhan, dapat diketahui dengan mengamati,

antara lain ciri-ciri fisiknya.

Misalnya bentuk/ukuran buah, ukuran batang, warna, dan habitat. Untuk

menemukan jawabannya silahkan anda kerjakan LKS-1 kegiatan 2.

Gambar 4 Keanekaragaman pada suku Palmae (Doc. Pribadi Andil)

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Semua makhluk hidup berinteraksi atau

berhubungan erat dengan lingkungan tempat

hidupnya. Lingkungan hidup meliputi

komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen biotik meliputi berbagai jenis

makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni

seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak

(multi seluler).

Catatan Pinggir :

Catatan Pinggir:

Page 6: Buku Siswa KRH

6

Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini

semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti kadar garam

(salinitas), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau

bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen

biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.

Setiap makhluk hidup yang menyusun ekosistem selalu melakukan hubungan

timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya

atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian

hidup di dalam suatu ekosistem. Variasi dan jumlah organisme yang mengalami

interaksi tidak sama antar satu ekosistem dengan ekosistem lainnya. Perbedaan letak

geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk

ekosistem.

Gambar 5: Ekosistem sawah; tambak; bakau, padang rumput (Doc. Pribadi Andil)Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim

menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya

Page 7: Buku Siswa KRH

7

matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-

jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.

Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki

flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam.

Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan

membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat

ekosistem.

Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen,

keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.

Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah

spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian

keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-

komponennya yang mengalami gangguan.

Page 8: Buku Siswa KRH

8

PETA KONSEP

Langkah-langkah

1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep

2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut

3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut

4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide

utama tersebut

Keanekaragaman Hayati

Tingkat Keanekaragaman

Hayati

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Klasifikasi Krh

Page 9: Buku Siswa KRH

9

RANGKUMAN

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 10: Buku Siswa KRH

10

SOAL LATIHAN:

Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Perbedaan ukuran yang ditemukan di antara sesama rambutan dalam satu kebun disebut ……..

  A. evolusi   B. adaptasi   C. Variasi  D. Keseragaman  E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………

  A. lingkungan   B. Induknya  C. Jenisnya  D. lingkungan dan gen  E. gen dan plasma nutfahAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen

berikut ini, kecuali …………..  A. sumber energi primer   B. jenis produsennya   C. produktifitasnya   D. jenis konsumennya   E.  komponen biotiknya 

4. Ayam kampung dan ayam hutan dapat dikawinkan, dan dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena ayam-ayam tersebut ……

  A. satu genus    B. satu familia   C. satu species    D. satu ordo   E.  satu kingdom Alasan: ………………………………………………………………………………

Page 11: Buku Siswa KRH

11

5. Hutan bakau di Malangke, hutan tropis di Balebo, dan padang rumput di Masamba, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….

  A. genetik     B. species   C. ekosistem   D. populasi   E.  individu 

6. Keanekaragaman rasa pada buah durian merupakan contoh keanekaragaman tingkat ……

  A. gen     B. genus    C. ekosistem   D. species   E.  individu 

7. Variasi yang terdapat antara pohon kelapa sawit, sagu, dan kelapa termasuk keanekaragaman tingkat …………..

  A. Gen     B. jenis   C. Kromosom  D. Ekosistem  E.  PopulasiAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………8.

9.

Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman jenis antara lain:A. Gen dan habitatB. Habitat dan makananC. Gen dan lingkunganD. Tingkah laku dan genE. Lingkungan dan tingkah laku

Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah …………

  A. Keanekaragaman individu     B. keaneragaman jenis   C. keanekaragaman genetik   D. keanekaragaman daur energi   E.  keanekaragaman ekosistem 

Page 12: Buku Siswa KRH

12

Alasan: …………………………………………………………………..…………………………………………………………………………..

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………  A. individu     B. varietas   C. species    D. populasi   E.  Ekosistem

Page 13: Buku Siswa KRH

13

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

Mengomunikasikan keanekaragaman

hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

1. Peserta didik dapat memberikan contoh keanekaragaman hayati di Luwu Utara

2. Peserta didik dapat memberikan contoh keanekaragaman flora & fauna Indonesia

3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hutan tropis bagi kehidupan

4. Peserta didik dapat menjelaskan nilai keanekaragaman hayati

5. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati

6. peserta didik dapat menjelaskan defenisi in-situ

7. Peserta didik dapat menjelaskan defenisi ex-situ

8. Peserta didik dapat menjelaskan contoh pelestarian secara in-situ

9. Peserta didik dapat menjelaskan contoh pelestarian secara ex-situ

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran

Page 14: Buku Siswa KRH

“Dan kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan yang indah dipandang mata.Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap

hamba yang kembali (mengingat) Allah).”(QS.Qaaf: 7 -8).

14

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati

dengan keunikan tersendiri, yaitu selain

memiliki keanekragaman hayati yang tinggi,

Indonesia juga mempunyai areal tipe

Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental,

Australia, dan peralihannya. Selain itu di

Indonesia terdapat banyak hewan dan

tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan

endemik (penyebaran terbatas).

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga

memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia

ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang

ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai,

ekosistem hutan bakau, ekosistem padang

rumput, ekosistem hutan hujan tropis,

ekosistem air tawar, ekosistem air laut,

ekosistem savana, dan lain-lain. Masing-masing

ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati

tersendiri.

Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan

Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam,

Catatan pinggir

Page 15: Buku Siswa KRH

15

Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia,

Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah,

dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang

memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus),

Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di

Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.

Gambar 6: Garis Wallacea (Sumber:http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=garis+wallace&gbv=2&aq=0&aqi=g3&aql=&oq=garis+Wallace

Di Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi

sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non–Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki

pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata).

Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.

Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat

Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan

di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng,

harimau, dan badak.

2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan

Page 16: Buku Siswa KRH

16

3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis

binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang

(Nyeticebus coucang).

4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat

berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar

nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih

(Mycrohyerax latifrons).

Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi,

Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:

1. Mamalia berukuran kecil

2. Banyak hewan berkantung (kanguru (Dendrolagus ursinus)), kuskus (Spiloeus

maculatus))

3. Tidak terdapat species kera

4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam (Cenderawasih (Paradiseae

sp))

Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptil terbesar yaitu

komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di

sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis

hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo),

anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

Di Luwu Utara terdapat banyak jenis durian, rambutan, kakao, serta sagu.

Selain itu juga terdapat perkebunan kelapa sawit, langsat, dan kopi.

Page 17: Buku Siswa KRH

17

Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia sangat bermanfaat dan

mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati adalah

sebagai berikut:

A. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati

1. Nilai ekonomi

Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai

sumber pendapatan (dapat mendatangkan

devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan

baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan.

Bahan baku industri misalnya: kayu jati dan

rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri

minuman, jagung dan padi untuk industri

makanan. Selain itu, terdapat rempah-rempah,

misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Juga

ditemukan pula perkebunan misalnya: kakao,

durian, rambutan dan kelapa sawit.

2. Nilai Biologis

Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan

bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2)

pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan,

menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi yang digunakan sebagai bahan

makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh

manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi bahan

anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain

yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).

3. Nilai ekologis

Catatan pinggir

Page 18: Buku Siswa KRH

18

Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat

penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau

nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a) Merupakan paru-paru bumi.

Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida

(CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat

mencegah efek rumah kaca. b) Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu

mempertahankan suhu dan kelembaban udara.

Gambar 7: Hutan tropis yang mempunyai nilai ekologis yang penting bagi bumihttp://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US

%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=hutan+tropis&btnG=Telusuri&oq=hutan+tropis&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=346795l351058l0l24l16l0l

3l3l1l404l3044l0.4.8.0.1

4. Nilai sosial

Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi

atau pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.

Page 19: Buku Siswa KRH

19

B. Manfaat Keanekaragaman Hayati

1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan

kesehatan

a. Pangan, misalnya: padi, jagung, sagu,

singkong, ikan, daging, durian,

rambutan, sayuran, dan lain-lain.

b. Perumahan, misalnya: jati

c. Kesehatan, misalnya: beberapa jenis

daun untuk obat tradisional.

Gambar 8. Keanakaragaman Hayati sebagai sumber pangan (a) tomat (b) belimbing (c) anggur (d) durian (e) kelapa (f) ayam.

(Sumber: http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&btnG=Telusuri&oq=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=120491l136381l0l54l46l0l31l12l1l303l3278l0.6.8.1)

2. Sebagai sumber pendapatan/devisa

a. bahan baku industri kerajinan, misalnya: kayu, rotan

b. bahan baku industri kosmetik, misalnya: rumput laut

3. Sebagai sumber plasma nutfah/sumber daya genetik. Di hutan masih terdapat

tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan

sebagai sumber plasma nutfah/sumberdaya genetik.

Catatan pinggir:

Page 20: Buku Siswa KRH

20

4. Manfaat ekologi. Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia,

keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan

ekosistem

5. Manfaat keilmuan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan

pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.

6. Manfaat keindahan. Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah

lingkungan

Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berlebihan dapat mengancam

kelestariannya. Setiap tahun jutaan hektar hutan menghilang karena berubah fungsi

untuk berbagai kegiatan manusia. Pembabatan dan pembakaran hutan, reklamasi

pantai dan rawa, pengembangan industri yang tidak dilengkapi pengolahan limbah,

serta pemakaian bahan kimia seperti pupuk dan pestisida secara berlebihan, akan

menurunkan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati perlu dijaga kelestariannya, untuk itu kita harus

memanfaatkannya secara bijaksana, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan

kelestariannya. Tanggung jawab kerusakan keanekaragaman hayati merupakan

tanggung jawab kita bersama.

Adapun usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian

(konservasi) keanekaragaman hayati, yaitu secara in-situ dan ex-situ. sebagai berikut:

Secara in-situ, yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya, sedangkan ex-situ,

adalah pelestarian yang dilakukan d luar habitat aslinya.

Pelestarian In-Situ

1. Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu

baik di darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:

a. Taman Nasional Ujung Kulon. Terletak

di kawasan ujung barat Pulau Jawa.

Taman Nasional ini merupakan habitat

terakhir dari hewan-hewan yang

terancam punah, seperti: badak bercula

Catatan pinggir:

Page 21: Buku Siswa KRH

21

satu (Rhinoceros sendaicus), banteng

(Bos sondaicus), harimau loreng

(Panthera tigris), dan surili (Presbytis

aygula).

Gambar 9. Fauna di Taman Nasional Ujung Kulon (a)Banteng (b) Surili (c) Harimau(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=fauna+ujung+kulon&btnG=Telusuri&oq=fauna+ujung+kulon&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=95227l99465l0l17l17l0l10l2l1l309l1626l0.1.5.1)

b. Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat,

Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai

(Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan

yang dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra,

harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang

Gambar 10: Bunga bangkai(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bunga+bangkai&btnG=Telusuri&oq=bunga+bangkai&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=94420l96912l0l13l10l0l1l1l0l260l1789l0.4.5)

c. Taman Nasional Bantimurung. Terletak di Maros Sulawesi-selatan. Fauna

yang dilindungi adalah berbagai jenis kupu-kupu.

Page 22: Buku Siswa KRH

22

d. Taman Nasional Komodo.

Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora

yang dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros

javanica) dan bayur (Pterospermum

diversifolium). Satwa/fauna khas adalah

komodo.

Gambar 11: Komodo (Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=komodo&btnG=Telusuri&oq=komodo&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=100639l103528l0l18l10l0l0l0l2l282l2208l0.3.7)

  e. Taman Nasional Kepulauan Seribu. Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI

Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah ekosistem terumbu karang.

(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=128376l132579l0l19l17l0l8l8l2l264l1804l0.5.4)

Gambar 12. Ekosistem Terumbu Karang

2. Cagar alam. kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan

ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.

3. Hutan wisata. kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu

dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi

kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu

hutan wisata Pangandaran.

4. Taman laut. merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa ke-

indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang

Page 23: Buku Siswa KRH

23

diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Taka Bonerate di

Selayar Sulawesi-Selatan, Bunaken di Manado Sulawesi Utara.

Gambar 13: Taman laut Taka Bonerate Gambar 14: Taman Laut Bunaken(Sumber: http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+taka+bonerate&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+taka+bonerate&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=117788l121236l0l14l14l0l11l1l1l306l718l0.1.1.1http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+bunaken&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+bunaken&aq=f&aqi=g1&aql=&gs_sm=s&gs_upl=45939l48761l0l7l7l0l6l6l0l143l143l0.1)

5. Hutan lindung.

Kawasan hutan alam yang biasanya terletak di

daerah pegunungan yang dikonservasikan untuk

tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan

untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede

Pangrango, Bantimurung di Maros.

Gambar 14: Bantimurung(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bantimurung&btnG=Telusuri&oq=bantimurung&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=74605l76393l0l11l11l0l5l5l0l264l1201l0.3.3)

Pelestarian Ex-Situ

1. Kebun Botani. adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tumbuh-

tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan

Page 24: Buku Siswa KRH

24

konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun

Raya Purwodadi.

2. Kebun Binatang, adalah tempat perlindungan dan pemeliharaan binatang-binatang

tertentu. Misalnya: Kebun Binatang Ragunan Jakarta.

(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=ragunang&btnG=Telusuri&oq=ragunang&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=51349l52700l0l8l6l0l2l2l0l294l1044l2-4)

Gambar 15 :Kebun Binatang Ragunan

3. Penangkaran

Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan

pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian

jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk :

a Pengembangbiakan satwa,

b Pembesaran satwa, yang merupakan pembesaran anakan dari telur yang

diambil dari habitat alam yang ditetaskan di dalam lingkungan terkontrol dan

atau dari anakan yang diambil dari alam (ranching/rearing),

c Perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam kondisi yang terkontrol

(artificial propagation). http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=33

(Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar)

(Sumber: http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a& rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=penangkaran+buaya+masamba&btnG=Telusuri&oq=penangkaran+buaya+masamba&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=49693l50806l0l7l7l0l5l0l1l245l490l2—2

Page 25: Buku Siswa KRH

25

Gambar 16 Penangkaran Buaya

Page 26: Buku Siswa KRH

26

PETA KONSEP

Langkah-langkah

1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep

2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut

3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut

4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide

utama tersebut

Keanekaragaman Hayati

Tingkat keanekaragaman

Klasifikasi KRH

Page 27: Buku Siswa KRH

27

Page 28: Buku Siswa KRH

28

RANGKUMAN

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 29: Buku Siswa KRH

29

SOAL LATIHAN:

Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang unik dengan alasan sebagai berikut:a. Memiliki tipe Indomalaya, Oriental, Australia, serta peralihanb. Memiliki banyak hewan langkac. Memiliki banyak tumbuhan langkad. Memiliki hewan dan tumbuhan endemike. Semua jawaban benar

2. Jenis-jenis burung yang memiliki warna yang beragam merupakan ciri fauna khas a. Indonesia bagian baratb. Indonesia bagian tengahc. Indonesia bagian timurd. Peralihane. Indo-Malaya

3. Jenis-jenis flora unggulan yang ada di Luwu Utara adalah …………….a. Durian, rambutan, kakao, dan kelapa sawitb. Durian, rambutan, kakao, dan manggac. Durian, langsat, kakao, dan tehd. Kakao, jeruk manis, kopi, dan tehe. Kakao, jeruk manis, kopi, dan vanily

4. Keanekaragaman hayati dapat menjaga kestabilan iklim global, hal tersebut merupakan nilai ………..A. Ekonomi b. biologi c. ekologis d. sosial e. wisata

5. Nilai keanekaragam hayati di Desa Meli yang dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dengan fanorama alamnya merupakan nilai …………..

a. Sosialb. Ekologisc. Biologisd. Ekonomie. budaya

6. Siswa kelas X SMAN 1 Masamba mengadakan Study Lapang di hutan Sepakat & Pincara. Pemanfaatan keanekaragaman hayati tersebut adalah ……

A. Manfaat devisa b. ekologi c. keindahan d. keilmuan e. wisataAlasan:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

7. Hutan merupakan salah satu tempat yang tingkat keanekaragaman hayatinya sangat tinggi, karena di hutan dapat ditemukan berbagai jenis makhluk hidup. Karena itu

Page 30: Buku Siswa KRH

30

hutan merupakan gudang:  A. Flora  B. Fauna  C. Mikroorganisme  D. Organisme  E. plasma nutfah

8. Berikut ini hewan endemik yang ada di Indonesia adalah ……………..  A. Anoa di Sulawesi  B. Gajah di Papua  C. kuda di Sumbawa  D. badak bercula satu di Sulawesi  E.  Kanguru di KalimantanAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………9. Tindakan-tindakan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati adalah   A. Penanaman monokultur  B. Reboisasi  C. Tebang pilih   D. Penganekaragaman makanan  E.  Rotasi tanaman 

10. Contoh tempat pelestarian keanekaragaman hayati secara ex situ adalah …….  A. kebun botani dan kebun binatang  B. cagar alam dan taman nasional   C. taman wisata dan hutan lindung  D. kebun raya dan taman nasional  E.  kebun binatang dan hutan lindungAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………11. Berbagai jenis kupu-kupu merupakan fauna yang dilindungi di kawasan wisata

Taman Nasional …………a. ujung Kulonb. bantimurungc. kepulauan seribud. kerinci Seblaie. taka Bonerate

13. 12. Banyak jenis obat yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Contohnya, obat malaria yang bahan dasarnya berasal dari ………….

  A.dapopohon angsana  B. biji kapas

Page 31: Buku Siswa KRH

31

  C. daun lidah buaya  D. akar anggrek bulan  E.  kulit batang kina

13. Beberapa jenis hewan yang ada di Indonesia sudah dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah. Hewan yang terancam punah keberadaannya sebagai akibat kebakaran hutan di Kalimantan ………….

  A. Banteng  B. badak bercula satu  C. orang utan  D. beruang madu  E.  Gajah

14. Daerah yang memiliki tingkat keanekaragaman tertinggi diantara daerah berikut adalah ……………..

  A. Taman laut Taka Bonerate  B. Pulau Komodo  C. Pantai Tanjung Makassar  D. Puncak Jayawijaya  E.  Gunung BromoAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………15. Penyebab utama Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi

adalah ……………..  A. terletak di antara 2 benua dan 2 samudera  B. memiliki flora fauna yang mirip dengan Oriental dan Australia  C. memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi  D. merupakan daerah yang di lalui migrasi hewan-hewan  E.  merupakan daerah kepulauan yang telah terpisah dari daratan benua Asia

16. Jika dipandang dari sudut ekologi, keanekaragaman hayati sangat penting dalam ……………..

  A. menjaga kelangsungan hidup suatu populasi  B. menjaga keseimbangan dan survival suatu lingkungan  C. menyediakan sumber penghidupan bagi manusia  D. menyediakan plasma nutfah yang lengkap  E.  pencarian sumber-sumber tanaman obat bagi penyakit tertentu

17. Berikut adalah hewan-hewan endemik yang terdapat di Indonesia, kecuali   A. Badak bercula satu d. Babirussa

Page 32: Buku Siswa KRH

32

  B. Anoa e. Cendrawasih  C. Elang

Page 33: Buku Siswa KRH

33

KLASIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

Mengkomunikasikan keanekaragaman

hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

1. Siswa dapat menjelaskan tujuan klasifikasi

2. Siswa dapat menjelaskan manfaat klasifikasi

3. Menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi

4. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dapat diamati

5. Siswa dapat menjelaskan cara pemberian nama spesies dengan prinsip Binomial Nomenklatur

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran

Page 34: Buku Siswa KRH

34

Tujuan Pembelajaran:1. Menjelaskan tujuan klasifikasi2. Menjelaskan manfaat klasifikasi3. Menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi4. Menjelaskan macam-macam sistem klasifikasi5. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri

yang dapat diamati6. Menjelaskan tata cara pemberian nama spesies (Binomial Nomenklatur)

Klasifikasi/pengelompokan makhluk hidup dipelajari dalam cabang ilmu

biologi yang disebut taksonomi. Ilmu ini mencakup pengelompokan dan pemberian

nama makhluk hidup. Takson dimulai dari yang beranggota banyak hingga yang

beranggota paling sedikit. Takson dengan anggota banyak hanya memiliki sedikit

persamaan sifat, sedangkan takson dengan anggota sedikit memiliki banyak

persamaan sifat.

1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli

Biologi bertujuan untuk:

1) mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk

membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah

dikenal

2) mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan

ciri-cirinya.

3) mengetahui hubungan kekerabatan antar

makhluk hidup;dan

4) memberi nama makhluk hidup yang belum

memiliki nama

Catatan pinggir

Dan Aku ciptakan kamu dari bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, agar kamu saling kenal mengenal…

Tulislah ide-ide atau hal-hal penting pada bacaan atau yang terkait, untuk diingat!

Page 35: Buku Siswa KRH

35

Sedangkan klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung

diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:

1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka

ragam

2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar

makhluk hidup yang satu dengan yang lain

2. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah

pembentukan kelompok-kelompok makhluk

hidup dengan cara mencari keseragaman ciri

atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang

ada pada makhluk hidup tersebut.

Sangat sulit mempelajari makhluk hidup yang sangat beranekaragam. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan atau klasifikasi. Jadi tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah menyederhanakan obyek kajian, sekaligus mempermudah dalam mengenali keanekaragaman makhluk hidup.Sejak zaman prasejarah, manusia sudah

melakukan pengelompokan makhluk hidup.

Ada kelompok hewan berbisa dan tidak

berbisa, kelompok hewan pemangsa dan yang

dimangsa, serta hewan yang berguna dan

merugikan bagi manusia.

Demikian juga tumbuhan, ada tumbuhan obat-obatan, dan tumbuhan penghasil

pangan. Selain itu ada pula tumbuhan sayur-sayuran dan buah-buahan serta umbi-

umbian.

Anda dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup seperti di atas.

Melalui pengamatan di lingkungan sekitar, Anda dapat mengelompokkan hewan

berkaki dua dan berkaki empat, serta hewan pemakan rumput dan pemakan daging.

Catatan pinggir

Page 36: Buku Siswa KRH

36

Demikian pula pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan buah-buahan, sayur-sayuran

dan sebagainya.

Pengelompokan makhluk hidup dapat pula kita lihat dalam kehidupan sehari-

hari. Misalnya, di pasar ada kelompok sayuran, buah-buahan, hewan ternak dan lain-

lain. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kita memperolehnya serta

memanfaatkannya.

Berdasarkan contoh-contoh di atas, maka pengelompokan atau klasifikasi

makhluk hidup pada zaman prasejarah, antara lain berdasarkan manfaat bagi

manusia.

Perkembangan selanjutnya, para ilmuwan telah mengembangkan cara

pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan dengan

cara-cara pengelompokan pada zaman prasejarah. Contoh; Aristoteles (384 – 322

SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan

hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan pohon. Sedangkan

hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata. John Ray (1627 – 1708),

merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan

konsep tentang jenis dan spesies. Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan

makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada

sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Pada

tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima)

kingdom/kerajaan, yaitu Monera (bakteri dan ganggang biru); Protista (ganggang dan

protozoa); Fungi (jamur); Plantae (tumbuhan); dan Animalia (hewan).

Page 37: Buku Siswa KRH

37

Gambar 17. Kerajaan makhluk hidup menurut Whittaker(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=kerajaan+makhluk+hidup+menurut+whitaker&btnG=Telusuri&oq=kerajaan+makhluk+hidup+menurut+whitaker&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=685980l697260l0l46l42l0l28l28l1l401l2861l0.8.5.0.1)

Masing-masing kingdom/kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi

Divisio/Divisi untuk tumbuhan dan Phylum/Filum untuk hewan. Setiap Divisi atau

Filum terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Demikian dan

seterusnya.

Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut

Takson. Lahirlah istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hukum), atau juga

disebut sistematika (susunan dalam suatu sistem). Berdasarkan uraian diatas dapat

ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan

banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan anatominya.

Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya.

Makin sedikit persamaannya, makin jauh kekerabatannya. Makhluk hidup

yang memiliki banyak persamaan ciri, dapat saling kawin dan menghasilkan

keturunan yang fertil (subur), maka makhluk ini dimasukkan ke dalam suatu

kelompok (takson) yang disebut spesies atau jenis.

Contohnya:  Spesies kucing (Felis domestica)

                 Spesies harimau (Felis tigris)

Beberapa spesies atau jenis yang berkerabat dekat dapat dikelompokkan de

dalam takson Familia (suku). Familia yang berkerabat dekat membentuk Ordo

(bangsa), dan Ordo-ordo yang berkerabat dekat dikelompokkan ke dalan Classis

(kelas). Kelas-kelas yang berkerabat dikelompokkan ke dalam Phylum (Filum) untuk

hewan, pada tumbuhan disebut Divisio atau Divisi. Semua Filum dan atau Divisi

yang berkerabat membentuk Kingdom atau kerajaan.

Dengan cara demikian maka terbentuklah tingkatan klasifikasi atau tingkatan

takson. Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka semakin sedikit persamaan ciri

tetapi semakin banyak jumlah anggotanya. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan

takson, semakin banyak persamaan ciri, tetapi jumlah anggotanya sedikit.

Page 38: Buku Siswa KRH

38

Untuk membantu memahami uraian di atas, perhatikan skema atau bagan berikut!

Gambar 18 . Skema tingkatan takson, spesies (jenis), sampai kingdom (kerajaan)(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US

%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=skema+tingkatan+takson&btnG=Telusuri&oq=skema+tingkatan+takson&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=84706l90955l0l26l26l2l

14l14l0l302l2536l0.2.7.1)

Pengelompokkan/klasifikasi makhluk hidup didasarkan atas ciri-ciri

morfologi, anatomi dan fisiologinya.

Page 39: Buku Siswa KRH

39

3. Sistem-sistem Klasifikasi

Terdapat 3 (tiga) sistem klasifikasi makhluk hidup,

yaitu Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan

Sistem Filogenetik.

Secara berurutan kita mulai dari klasifikasi makhluk

hidup menurut Sistem Artifisial atau buatan.

a. Sistem Artifisial atau Buatan

Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri pada

makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang

sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan

dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan

perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).

Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup

menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Ia pun

membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna serta memanjat.

Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan

berdasarkan alat reproduksinya.

b. Sistem alami

Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de

Lamarck. Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan

morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua,

berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu,

bersisik, berambut dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok

tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.

Catatan pinggir

Page 40: Buku Siswa KRH

40

c. Sistem Filogenetik

Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh

para ahli biologi. Pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.

Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi.

Sistem filogenetik

Sistem filogenetik disususn berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara

takson yang satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan

perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya, sistem ini pun

menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan bio

kimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya pada setiap makhluk

hidup.

Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan

persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang

dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner

sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.

Perhatikan gambar atau diagram pohon filogenetik hewan dan filogenetik

tumbuhan berikut ini yang menunjukkan urutan evolusi pada hewan dan pada

tumbuhan.

Page 41: Buku Siswa KRH

41

Gambar 19. Klasifilasi dan evolusi, kerajaan, divisi, anak divisi, dan beberapa kelas, untuk menunjukkan kemungkinan urutan evolusi tumbuhan.

Gambar 20. Pohon Filogenetik, untuk menunjukkan kemungkinan urutan

evolusi hewan(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US

%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=urutan+evolusi+hewan+dan+tumbuhan&btnG=Telusuri&oq=urutan+evolusi+hewan+dan+tumbuhan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=62747l62747l0l1l1l0l0l0l0l220l220l2-1)

Contoh sederhana untuk menunjukkan pengelompokkan atau klasifikasi

makhluk hidup menurut sistem filogenetik, Anda dapat amati di kebun binatang. Di

situ Anda akan menemukan kelompok hewan reptilia, amphibia, unggas, dan

mamalia dan sebagainya.

Contoh sederhana untuk menunjukkan pengelompokkan atau klasifikasi

makhluk hidup menurut sistem filogenetik, silahkan anda kerjakan LKS 3.

Page 42: Buku Siswa KRH

42

Tata Nama Makhluk Hidup

Dalam kehidupan Anda, mungkin sering menemukan

suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga

dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-

beda, bahkan dalam satu provinsi, misalnya orang

Makassar menyebutnya taipa, orang selayar dan bugis

menyebutnya pao. Agar nama-nama tersebut

dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis

makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan

menggunakan nama latin, sesuai dengan kode

Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan.

Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat

komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-

kadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan

suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar.

Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan,

akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang

meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis. Di samping itu akan dibahas juga

tata nama untuk takson Marga dan Suku.

a. Nama Jenis

Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata

tunggal (mufrad) yang sudah dilatinkan. Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya

(jenis) Zea mays; Durian (Durio zibethinus); Kakao (Theobroma cacao). Burung

merpati nama spesiesnya Columbia livia. Kata pertama merupakan nama marga

(genus), sedangkan kata kedua, merupakan petunjuk spesies atau petunjuk jenis.

Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar, sedangkan

nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil. Selanjutnya setiap nama

Catatan pinggir

Page 43: Buku Siswa KRH

43

jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi

agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain.

b. Nama Marga (Genus)

Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan

kata benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf pertamanya ditulis dengan huruf

besar. Contoh, marga tumbuhan Solanum (terong-terongan), marga hewan Felis

(kucing), dan sebagainya.

c. Nama Suku (Famili)

Nama-nama suku pada umumnya merupakan suku kata sifat yang dijadikan

sebagai kata benda berbentuk jamak. Biasanya berasal dari nama marga makhluk

hidup yang bersangkutan. Bila tumbuhan, maka ditambahkan akhiran aceae. Contoh,

nama suku Solanaceae, berasal dari kata Solanum + aceae. Tetapi bila hewan

ditambahkan dengan idea. Contoh, nama suku Felidae, berasal dari kata Felis + idea.

Page 44: Buku Siswa KRH

Langkah-langkah1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama

tersebut

44

PETA KONSEP

Keanekaragaman Hayati

Tingkat keanekaragamanKeanekaragaman hayati

Indonesia

Page 45: Buku Siswa KRH

45

RANGKUMAN

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 46: Buku Siswa KRH

46

SOAL LATIHAN:

Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan klasifikasi adalah ….A. mendeskripsikan ciri makhluk hidupB. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan cirinyaC. mengetahui hubungan kekerabatanD. mengetahui evolusi makhluk hidupE. mengetahui sejarah makhluk hidup

2. Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut …A. klasifikasi B. morfologi C. taksonomi D. anatomi E. ekologi

3. Pengelompokan makhluk hidup yang dilakukan oleh Whitakker adalah ….A. sistem 2 kingdom D. sistem 5 kingdomB. sistem 3 kingdom E. sistem 6 kingdomC. sistem 4 kingdom

4. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan atas ………………A. persamaan B. perbedaan C. ukurannya D.tingkah lakunya E. tempat hidupnya

5. Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka ……..A. semakin sedikit persamaannya, semakin banyak anggotanyaB. semakin sedikit persamaannya, semakin sedikit anggotanyaC. semakin banyak persamaannya, semakin banyak anggotanyaD. semakin banyak persamaannya, semakin sedikit anggotanyaE. semakin banyak persamaannya, semakin jauh kekerabatannya

Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Pengelompokan makhluk hidup menjadi animalia dan plantae merupakan klasifikasi sistem …A. Artifisial B. alami C. filogenetik D. kuno E. evolusi

7. Yang bukan merupakan dasar system klasifikasi filogenetik adalah …A. persamaan fenotif C. sifat-sifat makhluk hidup E. ukuran tubuhnyaB. tingkah laku D. evolusinya

Page 47: Buku Siswa KRH

47

8. Sistem Klasifikasi Filogenetik dikemukakan oleh …A. M. Adams B. Lamarck C. Aristoteles D. Darwin E. Linnaeus

9. Kelompok tumbuhan berikut yang merupakan tingkatan satu jenis adalah …A. Kelapa, kelapa sawit, saguB. rambutan aceh, rambutan garuda,rambutan lengkengC. Durian, nangka, rambutanD. Langsat, lengkeng, rambutanE. Kelapa hijau, kelapa kuning, kelapa sawit

Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

10. Sagu dan kelapa sawit memiliki banyak persamaan, karena dikelompokkan dalam satu …A. Fylum B. Kelas C. Ordo D. Family E. Genus

11. Dalam klasifikasi, jeruk bali, jeruk manis, jeruk keprok termasuk dalam satu kelompok yaitu …A. Species B. Kelas C. Ordo D. Family E. Genus

Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

12. Penulisan nama ilmiah yang benar adalah …

Nama Penunjuk species Nama GenusA Durio Zibethinus Durio ZibethinusB Durio zibethinus Durio ZibethinusC durio zibethinus Durio ZibethinusD Durio Zibethinus Zibethinus DurioE Durio zibethinus Zibethinus Durio

13. Panthera pardus dan Panthera tigris memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat pada tingkat …

A. species B. genus C. Family D. ordo E. klass

Alasan:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

14. Manfaat klasifikasi yang benar berikut ini adalah …

Page 48: Buku Siswa KRH

48

a. Memudahkan mempelajari organism yang beragamb. Digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan makhluk hidupc. Mengetahui sejarah makhluk hidupd. A dan b benare. B dan c benar

Page 49: Buku Siswa KRH

49

Daftar Pustaka

Aryulina D, dkk, 2007. BIOLOGI I (SMA dan MA untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.

Jati W, 2007. Aktif Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact.

Karmana O, 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Novel S. Sasika, 2010. Rangkuman Bioloi SMA Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Gagasmedia.

Nurhayati N, 2007. Biologi Bilingual untuk SMA Kelas X. Bandung: CV. Yrama Widya.

Pratiwi D.A, dkk, 2007. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Prawirohartono S & Hidayati S, 2007. Sains Biologi Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.

Pujianto S, 2007. Menjelajah Dunia Biologi I untuk Kelas X. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sudjadi B & Laila S, 2004. Biologi, Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira.

http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox- a&rls = org .mozilla % 3 Aen -US % 3A official & h l= id&source =hp&biw =800&bih =417&q =gen&btnG =Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq= (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls =org. mozilla%3 Aen US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=garis+wallace&gbv=2& aq =0&aqi=g3&aql=&oq=garis+Wallace (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3 Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=hutan+tropis&btnG=Telusuri&oq=hutan+tropis&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=346795l351058l0l24l16l0l3l3l1l404l3044l0.4.8.0.1 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US % 3 Aofficial &biw =800&bih =417&gbv =2&tbm =isch&sa =1&q = keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&btnG=Telusuri&oq=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=120491l136381l0l54l46l0l31l12l1l303l3278l0.6.8.1 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl =id&client =firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q =fauna + ujung +kulon&btnG=Telusuri&oq=fauna+ujung+kulon&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=95227l99465l0l17l17l0l10l2l1l309l1626l0.1.5.1 (diakses 20 Januari 2011)

Page 50: Buku Siswa KRH

50

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla %3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bunga+bangkai&btnG=Telusuri&oq=bunga+bangkai&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=94420l96912l0l13l10l0l1l1l0l260l1789l0.4.5 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl =id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=komodo&btnG=Telusuri&oq=komodo&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=100639l103528l0l18l10l0l0l0l2l282l2208l0.3.7 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=128376l132579l0l19l17l0l8l8l2l264l1804l0.5.4 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+taka+bonerate&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+taka+bonerate&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=117788l121236l0l14l14l0l11l1l1l306l718l0.1.1.1 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+bunaken&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+bunaken&aq=f&aqi=g1&aql=&gssm =s&gs_upl=45939l48761l0l7l7l0l6l6l0l143l143l0.1 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bantimurung&btnG=Telusuri&oq=bantimurung&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=74605l76393l0l11l11l0l5l5l0l264l1201l0.3.3 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=ragunang&btnG=Telusuri&oq=ragunang&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=51349l52700l0l8l6l0l2l2l0l294l1044l2-4 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=33 (diakses 20 Januari 2011)

http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls =org. mozilla% 3AenUS%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=penangkaran+buaya+masamba&btnG=Telusuri&oq=penangkaran+buaya+masamba&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=49693l50806l0l7l7l0l5l0l1l245l490l2-2 (diakses 20 Januari 2011)

Page 51: Buku Siswa KRH

51