Buku Siswa KRH
-
Upload
andi-lalak -
Category
Documents
-
view
66 -
download
6
description
Transcript of Buku Siswa KRH
1
TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Mendeskripsikan konsep keanekaragaman
gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keseragaman
2. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keberagaman
3. Peserta didik dapat mengemukakan defenisi keanekaragaman gen, jenis & ekosistem
4. Peserta didik dapat menunjukkan contoh berbagai tingkat keanekaragaman di lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman menggambarkan keadaan
bermacam-macam benda, yang dapat terjadi
akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,
warna, rasa, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata “hayati” menunjukkan sesuatu
yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk
hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau
keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi
karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran,
bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-
sifat lainnya.
Keseragaman dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lainnya. Untuk memahami konsep keseragaman dan
keberagaman makhluk hidup, anda dapat mengamati teman dalam kelompok masing-
masing. Anda akan menjumpai persamaan dan perbedaannya.
A. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar
organisme sesama jenis, tetapi perbedaan itu
lebih nampak pada organisme berbeda jenis.
Keanekaragaman dalam satu jenis terjadi
karena perbedaan susunan gen
(keanekaragaman gen).
Catatan Pinggir :
Catatan pinggir:
Tulislah ide-ide atau hal-hal penting pada bacaan atau yang terkait, untuk diingat!
3
Antara individu berbeda jenis (keanekaragaman jenis/spesies) perbedaannya lebih
tampak lagi (lebih mudah dibedakan).
Interaksi antar organisme-organisme di permukaan bumi ini termasuk dengan
lingkungan abiotik, akan membentuk ekosistem. Antar satu ekosistem dengan
ekosistem lainnya tentu terdapat perbedaan (keanekaragaman ekosistem).
1.Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman
hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban
ini, silahkan kerjakan LKS-1 (kegiatan-1).
Keanekaragaman dapat Anda temukan antara
lain pada ukuran buah, rasa, dan warna.
Gambar 1. Contoh keanekaragaman gen pada durian
(sumber: http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=DURIAN&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=)
Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar
penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan
ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada
keturunannya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.
Catatan Pinggir:
4
(sumber: http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=gen&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=)
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami
maupun buatan. Secara alami terjadi akibat
adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu
dengan lingkungan, seperti pada rambutan,
durian, dan kakao (yang tumbuh pada tempat
yang berbeda). Sedangkan secara buatan dapat
terjadi melalui perkawinan silang (hibridisasi),
seperti pada berbagai jenis rambutan, durian,
ataupun kakao yang dikawin silangkan.
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman
gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda,
antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang);
warna kulit (hitam, putih, sawo matang,
kuning); mata (sipit, sedang, lebar), serta
bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Perhatikan
gambar!
Gambar 3 Keanekaragaman pada manusia (dua bersaudara)(Doc pribadi Andil)
Catatan pinggir:
Gambar 2: Gen
5
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda membedakan antara kelapa,
kelapa sawit, sagu, pinang, dan palem? Atau
membedakan jenis kacang-kacangan, seperti
kacang buncis, kacang kapri, dan kacang
panjang? Kelapa, kelapa sawit, sagu, pinang,
dan palem merupakan organisme satu famili.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis pada
tumbuhan, dapat diketahui dengan mengamati,
antara lain ciri-ciri fisiknya.
Misalnya bentuk/ukuran buah, ukuran batang, warna, dan habitat. Untuk
menemukan jawabannya silahkan anda kerjakan LKS-1 kegiatan 2.
Gambar 4 Keanekaragaman pada suku Palmae (Doc. Pribadi Andil)
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat
hidupnya. Lingkungan hidup meliputi
komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis
makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni
seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak
(multi seluler).
Catatan Pinggir :
Catatan Pinggir:
6
Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini
semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti kadar garam
(salinitas), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau
bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen
biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Setiap makhluk hidup yang menyusun ekosistem selalu melakukan hubungan
timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya
atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem. Variasi dan jumlah organisme yang mengalami
interaksi tidak sama antar satu ekosistem dengan ekosistem lainnya. Perbedaan letak
geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem.
Gambar 5: Ekosistem sawah; tambak; bakau, padang rumput (Doc. Pribadi Andil)Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya
7
matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-
jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki
flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam.
Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan
membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat
ekosistem.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen,
keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah
spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian
keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-
komponennya yang mengalami gangguan.
8
PETA KONSEP
Langkah-langkah
1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep
2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut
3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut
4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide
utama tersebut
Keanekaragaman Hayati
Tingkat Keanekaragaman
Hayati
Keanekaragaman Hayati Indonesia
Klasifikasi Krh
9
RANGKUMAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
10
SOAL LATIHAN:
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1. Perbedaan ukuran yang ditemukan di antara sesama rambutan dalam satu kebun disebut ……..
A. evolusi B. adaptasi C. Variasi D. Keseragaman E. adaptasi dan variasi
2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
A. lingkungan B. Induknya C. Jenisnya D. lingkungan dan gen E. gen dan plasma nutfahAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen
berikut ini, kecuali ………….. A. sumber energi primer B. jenis produsennya C. produktifitasnya D. jenis konsumennya E. komponen biotiknya
4. Ayam kampung dan ayam hutan dapat dikawinkan, dan dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena ayam-ayam tersebut ……
A. satu genus B. satu familia C. satu species D. satu ordo E. satu kingdom Alasan: ………………………………………………………………………………
11
5. Hutan bakau di Malangke, hutan tropis di Balebo, dan padang rumput di Masamba, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….
A. genetik B. species C. ekosistem D. populasi E. individu
6. Keanekaragaman rasa pada buah durian merupakan contoh keanekaragaman tingkat ……
A. gen B. genus C. ekosistem D. species E. individu
7. Variasi yang terdapat antara pohon kelapa sawit, sagu, dan kelapa termasuk keanekaragaman tingkat …………..
A. Gen B. jenis C. Kromosom D. Ekosistem E. PopulasiAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………8.
9.
Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman jenis antara lain:A. Gen dan habitatB. Habitat dan makananC. Gen dan lingkunganD. Tingkah laku dan genE. Lingkungan dan tingkah laku
Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah …………
A. Keanekaragaman individu B. keaneragaman jenis C. keanekaragaman genetik D. keanekaragaman daur energi E. keanekaragaman ekosistem
12
Alasan: …………………………………………………………………..…………………………………………………………………………..
10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ……… A. individu B. varietas C. species D. populasi E. Ekosistem
13
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Mengomunikasikan keanekaragaman
hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
1. Peserta didik dapat memberikan contoh keanekaragaman hayati di Luwu Utara
2. Peserta didik dapat memberikan contoh keanekaragaman flora & fauna Indonesia
3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hutan tropis bagi kehidupan
4. Peserta didik dapat menjelaskan nilai keanekaragaman hayati
5. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati
6. peserta didik dapat menjelaskan defenisi in-situ
7. Peserta didik dapat menjelaskan defenisi ex-situ
8. Peserta didik dapat menjelaskan contoh pelestarian secara in-situ
9. Peserta didik dapat menjelaskan contoh pelestarian secara ex-situ
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
“Dan kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan yang indah dipandang mata.Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap
hamba yang kembali (mengingat) Allah).”(QS.Qaaf: 7 -8).
14
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
dengan keunikan tersendiri, yaitu selain
memiliki keanekragaman hayati yang tinggi,
Indonesia juga mempunyai areal tipe
Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental,
Australia, dan peralihannya. Selain itu di
Indonesia terdapat banyak hewan dan
tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan
endemik (penyebaran terbatas).
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia
ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang
ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai,
ekosistem hutan bakau, ekosistem padang
rumput, ekosistem hutan hujan tropis,
ekosistem air tawar, ekosistem air laut,
ekosistem savana, dan lain-lain. Masing-masing
ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati
tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan
Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam,
Catatan pinggir
15
Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia,
Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah,
dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang
memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus),
Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di
Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Gambar 6: Garis Wallacea (Sumber:http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=garis+wallace&gbv=2&aq=0&aqi=g3&aql=&oq=garis+Wallace
Di Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi
sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non–Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki
pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata).
Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.
Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat
Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan
di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng,
harimau, dan badak.
2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan
16
3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis
binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang
(Nyeticebus coucang).
4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat
berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar
nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih
(Mycrohyerax latifrons).
Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi,
Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1. Mamalia berukuran kecil
2. Banyak hewan berkantung (kanguru (Dendrolagus ursinus)), kuskus (Spiloeus
maculatus))
3. Tidak terdapat species kera
4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam (Cenderawasih (Paradiseae
sp))
Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptil terbesar yaitu
komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di
sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis
hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo),
anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
Di Luwu Utara terdapat banyak jenis durian, rambutan, kakao, serta sagu.
Selain itu juga terdapat perkebunan kelapa sawit, langsat, dan kopi.
17
Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia sangat bermanfaat dan
mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati adalah
sebagai berikut:
A. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai
sumber pendapatan (dapat mendatangkan
devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan
baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan.
Bahan baku industri misalnya: kayu jati dan
rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri
minuman, jagung dan padi untuk industri
makanan. Selain itu, terdapat rempah-rempah,
misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Juga
ditemukan pula perkebunan misalnya: kakao,
durian, rambutan dan kelapa sawit.
2. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan
bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2)
pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan,
menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi yang digunakan sebagai bahan
makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh
manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi bahan
anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain
yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).
3. Nilai ekologis
Catatan pinggir
18
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat
penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau
nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a) Merupakan paru-paru bumi.
Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida
(CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat
mencegah efek rumah kaca. b) Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu
mempertahankan suhu dan kelembaban udara.
Gambar 7: Hutan tropis yang mempunyai nilai ekologis yang penting bagi bumihttp://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=hutan+tropis&btnG=Telusuri&oq=hutan+tropis&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=346795l351058l0l24l16l0l
3l3l1l404l3044l0.4.8.0.1
4. Nilai sosial
Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi
atau pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.
19
B. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan
kesehatan
a. Pangan, misalnya: padi, jagung, sagu,
singkong, ikan, daging, durian,
rambutan, sayuran, dan lain-lain.
b. Perumahan, misalnya: jati
c. Kesehatan, misalnya: beberapa jenis
daun untuk obat tradisional.
Gambar 8. Keanakaragaman Hayati sebagai sumber pangan (a) tomat (b) belimbing (c) anggur (d) durian (e) kelapa (f) ayam.
(Sumber: http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&btnG=Telusuri&oq=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=120491l136381l0l54l46l0l31l12l1l303l3278l0.6.8.1)
2. Sebagai sumber pendapatan/devisa
a. bahan baku industri kerajinan, misalnya: kayu, rotan
b. bahan baku industri kosmetik, misalnya: rumput laut
3. Sebagai sumber plasma nutfah/sumber daya genetik. Di hutan masih terdapat
tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan
sebagai sumber plasma nutfah/sumberdaya genetik.
Catatan pinggir:
20
4. Manfaat ekologi. Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia,
keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan
ekosistem
5. Manfaat keilmuan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan
pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat keindahan. Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah
lingkungan
Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berlebihan dapat mengancam
kelestariannya. Setiap tahun jutaan hektar hutan menghilang karena berubah fungsi
untuk berbagai kegiatan manusia. Pembabatan dan pembakaran hutan, reklamasi
pantai dan rawa, pengembangan industri yang tidak dilengkapi pengolahan limbah,
serta pemakaian bahan kimia seperti pupuk dan pestisida secara berlebihan, akan
menurunkan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati perlu dijaga kelestariannya, untuk itu kita harus
memanfaatkannya secara bijaksana, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan
kelestariannya. Tanggung jawab kerusakan keanekaragaman hayati merupakan
tanggung jawab kita bersama.
Adapun usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian
(konservasi) keanekaragaman hayati, yaitu secara in-situ dan ex-situ. sebagai berikut:
Secara in-situ, yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya, sedangkan ex-situ,
adalah pelestarian yang dilakukan d luar habitat aslinya.
Pelestarian In-Situ
1. Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu
baik di darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:
a. Taman Nasional Ujung Kulon. Terletak
di kawasan ujung barat Pulau Jawa.
Taman Nasional ini merupakan habitat
terakhir dari hewan-hewan yang
terancam punah, seperti: badak bercula
Catatan pinggir:
21
satu (Rhinoceros sendaicus), banteng
(Bos sondaicus), harimau loreng
(Panthera tigris), dan surili (Presbytis
aygula).
Gambar 9. Fauna di Taman Nasional Ujung Kulon (a)Banteng (b) Surili (c) Harimau(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=fauna+ujung+kulon&btnG=Telusuri&oq=fauna+ujung+kulon&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=95227l99465l0l17l17l0l10l2l1l309l1626l0.1.5.1)
b. Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai
(Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan
yang dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra,
harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang
Gambar 10: Bunga bangkai(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bunga+bangkai&btnG=Telusuri&oq=bunga+bangkai&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=94420l96912l0l13l10l0l1l1l0l260l1789l0.4.5)
c. Taman Nasional Bantimurung. Terletak di Maros Sulawesi-selatan. Fauna
yang dilindungi adalah berbagai jenis kupu-kupu.
22
d. Taman Nasional Komodo.
Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora
yang dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros
javanica) dan bayur (Pterospermum
diversifolium). Satwa/fauna khas adalah
komodo.
Gambar 11: Komodo (Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=komodo&btnG=Telusuri&oq=komodo&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=100639l103528l0l18l10l0l0l0l2l282l2208l0.3.7)
e. Taman Nasional Kepulauan Seribu. Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI
Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah ekosistem terumbu karang.
(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=128376l132579l0l19l17l0l8l8l2l264l1804l0.5.4)
Gambar 12. Ekosistem Terumbu Karang
2. Cagar alam. kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan
ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.
3. Hutan wisata. kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu
dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu
hutan wisata Pangandaran.
4. Taman laut. merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa ke-
indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang
23
diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Taka Bonerate di
Selayar Sulawesi-Selatan, Bunaken di Manado Sulawesi Utara.
Gambar 13: Taman laut Taka Bonerate Gambar 14: Taman Laut Bunaken(Sumber: http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+taka+bonerate&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+taka+bonerate&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=117788l121236l0l14l14l0l11l1l1l306l718l0.1.1.1http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+bunaken&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+bunaken&aq=f&aqi=g1&aql=&gs_sm=s&gs_upl=45939l48761l0l7l7l0l6l6l0l143l143l0.1)
5. Hutan lindung.
Kawasan hutan alam yang biasanya terletak di
daerah pegunungan yang dikonservasikan untuk
tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan
untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede
Pangrango, Bantimurung di Maros.
Gambar 14: Bantimurung(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bantimurung&btnG=Telusuri&oq=bantimurung&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=74605l76393l0l11l11l0l5l5l0l264l1201l0.3.3)
Pelestarian Ex-Situ
1. Kebun Botani. adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tumbuh-
tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan
24
konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun
Raya Purwodadi.
2. Kebun Binatang, adalah tempat perlindungan dan pemeliharaan binatang-binatang
tertentu. Misalnya: Kebun Binatang Ragunan Jakarta.
(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=ragunang&btnG=Telusuri&oq=ragunang&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=51349l52700l0l8l6l0l2l2l0l294l1044l2-4)
Gambar 15 :Kebun Binatang Ragunan
3. Penangkaran
Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan
pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian
jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk :
a Pengembangbiakan satwa,
b Pembesaran satwa, yang merupakan pembesaran anakan dari telur yang
diambil dari habitat alam yang ditetaskan di dalam lingkungan terkontrol dan
atau dari anakan yang diambil dari alam (ranching/rearing),
c Perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam kondisi yang terkontrol
(artificial propagation). http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=33
(Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar)
(Sumber: http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a& rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=penangkaran+buaya+masamba&btnG=Telusuri&oq=penangkaran+buaya+masamba&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=49693l50806l0l7l7l0l5l0l1l245l490l2—2
25
Gambar 16 Penangkaran Buaya
26
PETA KONSEP
Langkah-langkah
1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep
2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut
3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut
4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide
utama tersebut
Keanekaragaman Hayati
Tingkat keanekaragaman
Klasifikasi KRH
27
28
RANGKUMAN
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
29
SOAL LATIHAN:
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang unik dengan alasan sebagai berikut:a. Memiliki tipe Indomalaya, Oriental, Australia, serta peralihanb. Memiliki banyak hewan langkac. Memiliki banyak tumbuhan langkad. Memiliki hewan dan tumbuhan endemike. Semua jawaban benar
2. Jenis-jenis burung yang memiliki warna yang beragam merupakan ciri fauna khas a. Indonesia bagian baratb. Indonesia bagian tengahc. Indonesia bagian timurd. Peralihane. Indo-Malaya
3. Jenis-jenis flora unggulan yang ada di Luwu Utara adalah …………….a. Durian, rambutan, kakao, dan kelapa sawitb. Durian, rambutan, kakao, dan manggac. Durian, langsat, kakao, dan tehd. Kakao, jeruk manis, kopi, dan tehe. Kakao, jeruk manis, kopi, dan vanily
4. Keanekaragaman hayati dapat menjaga kestabilan iklim global, hal tersebut merupakan nilai ………..A. Ekonomi b. biologi c. ekologis d. sosial e. wisata
5. Nilai keanekaragam hayati di Desa Meli yang dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dengan fanorama alamnya merupakan nilai …………..
a. Sosialb. Ekologisc. Biologisd. Ekonomie. budaya
6. Siswa kelas X SMAN 1 Masamba mengadakan Study Lapang di hutan Sepakat & Pincara. Pemanfaatan keanekaragaman hayati tersebut adalah ……
A. Manfaat devisa b. ekologi c. keindahan d. keilmuan e. wisataAlasan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Hutan merupakan salah satu tempat yang tingkat keanekaragaman hayatinya sangat tinggi, karena di hutan dapat ditemukan berbagai jenis makhluk hidup. Karena itu
30
hutan merupakan gudang: A. Flora B. Fauna C. Mikroorganisme D. Organisme E. plasma nutfah
8. Berikut ini hewan endemik yang ada di Indonesia adalah …………….. A. Anoa di Sulawesi B. Gajah di Papua C. kuda di Sumbawa D. badak bercula satu di Sulawesi E. Kanguru di KalimantanAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………9. Tindakan-tindakan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati adalah A. Penanaman monokultur B. Reboisasi C. Tebang pilih D. Penganekaragaman makanan E. Rotasi tanaman
10. Contoh tempat pelestarian keanekaragaman hayati secara ex situ adalah ……. A. kebun botani dan kebun binatang B. cagar alam dan taman nasional C. taman wisata dan hutan lindung D. kebun raya dan taman nasional E. kebun binatang dan hutan lindungAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………11. Berbagai jenis kupu-kupu merupakan fauna yang dilindungi di kawasan wisata
Taman Nasional …………a. ujung Kulonb. bantimurungc. kepulauan seribud. kerinci Seblaie. taka Bonerate
13. 12. Banyak jenis obat yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Contohnya, obat malaria yang bahan dasarnya berasal dari ………….
A.dapopohon angsana B. biji kapas
31
C. daun lidah buaya D. akar anggrek bulan E. kulit batang kina
13. Beberapa jenis hewan yang ada di Indonesia sudah dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah. Hewan yang terancam punah keberadaannya sebagai akibat kebakaran hutan di Kalimantan ………….
A. Banteng B. badak bercula satu C. orang utan D. beruang madu E. Gajah
14. Daerah yang memiliki tingkat keanekaragaman tertinggi diantara daerah berikut adalah ……………..
A. Taman laut Taka Bonerate B. Pulau Komodo C. Pantai Tanjung Makassar D. Puncak Jayawijaya E. Gunung BromoAlasan: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………15. Penyebab utama Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
adalah …………….. A. terletak di antara 2 benua dan 2 samudera B. memiliki flora fauna yang mirip dengan Oriental dan Australia C. memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi D. merupakan daerah yang di lalui migrasi hewan-hewan E. merupakan daerah kepulauan yang telah terpisah dari daratan benua Asia
16. Jika dipandang dari sudut ekologi, keanekaragaman hayati sangat penting dalam ……………..
A. menjaga kelangsungan hidup suatu populasi B. menjaga keseimbangan dan survival suatu lingkungan C. menyediakan sumber penghidupan bagi manusia D. menyediakan plasma nutfah yang lengkap E. pencarian sumber-sumber tanaman obat bagi penyakit tertentu
17. Berikut adalah hewan-hewan endemik yang terdapat di Indonesia, kecuali A. Badak bercula satu d. Babirussa
32
B. Anoa e. Cendrawasih C. Elang
33
KLASIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Mengkomunikasikan keanekaragaman
hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
1. Siswa dapat menjelaskan tujuan klasifikasi
2. Siswa dapat menjelaskan manfaat klasifikasi
3. Menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi
4. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dapat diamati
5. Siswa dapat menjelaskan cara pemberian nama spesies dengan prinsip Binomial Nomenklatur
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
34
Tujuan Pembelajaran:1. Menjelaskan tujuan klasifikasi2. Menjelaskan manfaat klasifikasi3. Menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi4. Menjelaskan macam-macam sistem klasifikasi5. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri
yang dapat diamati6. Menjelaskan tata cara pemberian nama spesies (Binomial Nomenklatur)
Klasifikasi/pengelompokan makhluk hidup dipelajari dalam cabang ilmu
biologi yang disebut taksonomi. Ilmu ini mencakup pengelompokan dan pemberian
nama makhluk hidup. Takson dimulai dari yang beranggota banyak hingga yang
beranggota paling sedikit. Takson dengan anggota banyak hanya memiliki sedikit
persamaan sifat, sedangkan takson dengan anggota sedikit memiliki banyak
persamaan sifat.
1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli
Biologi bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk
membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah
dikenal
2) mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
ciri-cirinya.
3) mengetahui hubungan kekerabatan antar
makhluk hidup;dan
4) memberi nama makhluk hidup yang belum
memiliki nama
Catatan pinggir
Dan Aku ciptakan kamu dari bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, agar kamu saling kenal mengenal…
Tulislah ide-ide atau hal-hal penting pada bacaan atau yang terkait, untuk diingat!
35
Sedangkan klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung
diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:
1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka
ragam
2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar
makhluk hidup yang satu dengan yang lain
2. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah
pembentukan kelompok-kelompok makhluk
hidup dengan cara mencari keseragaman ciri
atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang
ada pada makhluk hidup tersebut.
Sangat sulit mempelajari makhluk hidup yang sangat beranekaragam. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan atau klasifikasi. Jadi tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah menyederhanakan obyek kajian, sekaligus mempermudah dalam mengenali keanekaragaman makhluk hidup.Sejak zaman prasejarah, manusia sudah
melakukan pengelompokan makhluk hidup.
Ada kelompok hewan berbisa dan tidak
berbisa, kelompok hewan pemangsa dan yang
dimangsa, serta hewan yang berguna dan
merugikan bagi manusia.
Demikian juga tumbuhan, ada tumbuhan obat-obatan, dan tumbuhan penghasil
pangan. Selain itu ada pula tumbuhan sayur-sayuran dan buah-buahan serta umbi-
umbian.
Anda dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup seperti di atas.
Melalui pengamatan di lingkungan sekitar, Anda dapat mengelompokkan hewan
berkaki dua dan berkaki empat, serta hewan pemakan rumput dan pemakan daging.
Catatan pinggir
36
Demikian pula pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan buah-buahan, sayur-sayuran
dan sebagainya.
Pengelompokan makhluk hidup dapat pula kita lihat dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, di pasar ada kelompok sayuran, buah-buahan, hewan ternak dan lain-
lain. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kita memperolehnya serta
memanfaatkannya.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, maka pengelompokan atau klasifikasi
makhluk hidup pada zaman prasejarah, antara lain berdasarkan manfaat bagi
manusia.
Perkembangan selanjutnya, para ilmuwan telah mengembangkan cara
pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan dengan
cara-cara pengelompokan pada zaman prasejarah. Contoh; Aristoteles (384 – 322
SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan pohon. Sedangkan
hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata. John Ray (1627 – 1708),
merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan
konsep tentang jenis dan spesies. Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada
sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Pada
tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima)
kingdom/kerajaan, yaitu Monera (bakteri dan ganggang biru); Protista (ganggang dan
protozoa); Fungi (jamur); Plantae (tumbuhan); dan Animalia (hewan).
37
Gambar 17. Kerajaan makhluk hidup menurut Whittaker(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=kerajaan+makhluk+hidup+menurut+whitaker&btnG=Telusuri&oq=kerajaan+makhluk+hidup+menurut+whitaker&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=685980l697260l0l46l42l0l28l28l1l401l2861l0.8.5.0.1)
Masing-masing kingdom/kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi
Divisio/Divisi untuk tumbuhan dan Phylum/Filum untuk hewan. Setiap Divisi atau
Filum terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Demikian dan
seterusnya.
Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut
Takson. Lahirlah istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hukum), atau juga
disebut sistematika (susunan dalam suatu sistem). Berdasarkan uraian diatas dapat
ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan
banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan anatominya.
Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya.
Makin sedikit persamaannya, makin jauh kekerabatannya. Makhluk hidup
yang memiliki banyak persamaan ciri, dapat saling kawin dan menghasilkan
keturunan yang fertil (subur), maka makhluk ini dimasukkan ke dalam suatu
kelompok (takson) yang disebut spesies atau jenis.
Contohnya: Spesies kucing (Felis domestica)
Spesies harimau (Felis tigris)
Beberapa spesies atau jenis yang berkerabat dekat dapat dikelompokkan de
dalam takson Familia (suku). Familia yang berkerabat dekat membentuk Ordo
(bangsa), dan Ordo-ordo yang berkerabat dekat dikelompokkan ke dalan Classis
(kelas). Kelas-kelas yang berkerabat dikelompokkan ke dalam Phylum (Filum) untuk
hewan, pada tumbuhan disebut Divisio atau Divisi. Semua Filum dan atau Divisi
yang berkerabat membentuk Kingdom atau kerajaan.
Dengan cara demikian maka terbentuklah tingkatan klasifikasi atau tingkatan
takson. Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka semakin sedikit persamaan ciri
tetapi semakin banyak jumlah anggotanya. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan
takson, semakin banyak persamaan ciri, tetapi jumlah anggotanya sedikit.
38
Untuk membantu memahami uraian di atas, perhatikan skema atau bagan berikut!
Gambar 18 . Skema tingkatan takson, spesies (jenis), sampai kingdom (kerajaan)(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=skema+tingkatan+takson&btnG=Telusuri&oq=skema+tingkatan+takson&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=84706l90955l0l26l26l2l
14l14l0l302l2536l0.2.7.1)
Pengelompokkan/klasifikasi makhluk hidup didasarkan atas ciri-ciri
morfologi, anatomi dan fisiologinya.
39
3. Sistem-sistem Klasifikasi
Terdapat 3 (tiga) sistem klasifikasi makhluk hidup,
yaitu Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan
Sistem Filogenetik.
Secara berurutan kita mulai dari klasifikasi makhluk
hidup menurut Sistem Artifisial atau buatan.
a. Sistem Artifisial atau Buatan
Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri pada
makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang
sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan
dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan
perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).
Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Ia pun
membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna serta memanjat.
Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan
berdasarkan alat reproduksinya.
b. Sistem alami
Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de
Lamarck. Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan
morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua,
berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu,
bersisik, berambut dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok
tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.
Catatan pinggir
40
c. Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh
para ahli biologi. Pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.
Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi.
Sistem filogenetik
Sistem filogenetik disususn berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara
takson yang satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan
perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya, sistem ini pun
menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan bio
kimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya pada setiap makhluk
hidup.
Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan
persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang
dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner
sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.
Perhatikan gambar atau diagram pohon filogenetik hewan dan filogenetik
tumbuhan berikut ini yang menunjukkan urutan evolusi pada hewan dan pada
tumbuhan.
41
Gambar 19. Klasifilasi dan evolusi, kerajaan, divisi, anak divisi, dan beberapa kelas, untuk menunjukkan kemungkinan urutan evolusi tumbuhan.
Gambar 20. Pohon Filogenetik, untuk menunjukkan kemungkinan urutan
evolusi hewan(Sumber:http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=urutan+evolusi+hewan+dan+tumbuhan&btnG=Telusuri&oq=urutan+evolusi+hewan+dan+tumbuhan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=62747l62747l0l1l1l0l0l0l0l220l220l2-1)
Contoh sederhana untuk menunjukkan pengelompokkan atau klasifikasi
makhluk hidup menurut sistem filogenetik, Anda dapat amati di kebun binatang. Di
situ Anda akan menemukan kelompok hewan reptilia, amphibia, unggas, dan
mamalia dan sebagainya.
Contoh sederhana untuk menunjukkan pengelompokkan atau klasifikasi
makhluk hidup menurut sistem filogenetik, silahkan anda kerjakan LKS 3.
42
Tata Nama Makhluk Hidup
Dalam kehidupan Anda, mungkin sering menemukan
suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga
dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-
beda, bahkan dalam satu provinsi, misalnya orang
Makassar menyebutnya taipa, orang selayar dan bugis
menyebutnya pao. Agar nama-nama tersebut
dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis
makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan
menggunakan nama latin, sesuai dengan kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan.
Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat
komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-
kadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan
suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar.
Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan,
akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang
meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis. Di samping itu akan dibahas juga
tata nama untuk takson Marga dan Suku.
a. Nama Jenis
Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata
tunggal (mufrad) yang sudah dilatinkan. Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya
(jenis) Zea mays; Durian (Durio zibethinus); Kakao (Theobroma cacao). Burung
merpati nama spesiesnya Columbia livia. Kata pertama merupakan nama marga
(genus), sedangkan kata kedua, merupakan petunjuk spesies atau petunjuk jenis.
Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar, sedangkan
nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil. Selanjutnya setiap nama
Catatan pinggir
43
jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi
agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain.
b. Nama Marga (Genus)
Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan
kata benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf pertamanya ditulis dengan huruf
besar. Contoh, marga tumbuhan Solanum (terong-terongan), marga hewan Felis
(kucing), dan sebagainya.
c. Nama Suku (Famili)
Nama-nama suku pada umumnya merupakan suku kata sifat yang dijadikan
sebagai kata benda berbentuk jamak. Biasanya berasal dari nama marga makhluk
hidup yang bersangkutan. Bila tumbuhan, maka ditambahkan akhiran aceae. Contoh,
nama suku Solanaceae, berasal dari kata Solanum + aceae. Tetapi bila hewan
ditambahkan dengan idea. Contoh, nama suku Felidae, berasal dari kata Felis + idea.
Langkah-langkah1. Identifikasilah ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep2. Identifikasilah ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama tersebut3. Tempatkanlah ide utama di puncak peta tersebut4. Kelompokkanlah ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama
tersebut
44
PETA KONSEP
Keanekaragaman Hayati
Tingkat keanekaragamanKeanekaragaman hayati
Indonesia
45
RANGKUMAN
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
46
SOAL LATIHAN:
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan klasifikasi adalah ….A. mendeskripsikan ciri makhluk hidupB. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan cirinyaC. mengetahui hubungan kekerabatanD. mengetahui evolusi makhluk hidupE. mengetahui sejarah makhluk hidup
2. Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut …A. klasifikasi B. morfologi C. taksonomi D. anatomi E. ekologi
3. Pengelompokan makhluk hidup yang dilakukan oleh Whitakker adalah ….A. sistem 2 kingdom D. sistem 5 kingdomB. sistem 3 kingdom E. sistem 6 kingdomC. sistem 4 kingdom
4. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan atas ………………A. persamaan B. perbedaan C. ukurannya D.tingkah lakunya E. tempat hidupnya
5. Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka ……..A. semakin sedikit persamaannya, semakin banyak anggotanyaB. semakin sedikit persamaannya, semakin sedikit anggotanyaC. semakin banyak persamaannya, semakin banyak anggotanyaD. semakin banyak persamaannya, semakin sedikit anggotanyaE. semakin banyak persamaannya, semakin jauh kekerabatannya
Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Pengelompokan makhluk hidup menjadi animalia dan plantae merupakan klasifikasi sistem …A. Artifisial B. alami C. filogenetik D. kuno E. evolusi
7. Yang bukan merupakan dasar system klasifikasi filogenetik adalah …A. persamaan fenotif C. sifat-sifat makhluk hidup E. ukuran tubuhnyaB. tingkah laku D. evolusinya
47
8. Sistem Klasifikasi Filogenetik dikemukakan oleh …A. M. Adams B. Lamarck C. Aristoteles D. Darwin E. Linnaeus
9. Kelompok tumbuhan berikut yang merupakan tingkatan satu jenis adalah …A. Kelapa, kelapa sawit, saguB. rambutan aceh, rambutan garuda,rambutan lengkengC. Durian, nangka, rambutanD. Langsat, lengkeng, rambutanE. Kelapa hijau, kelapa kuning, kelapa sawit
Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
10. Sagu dan kelapa sawit memiliki banyak persamaan, karena dikelompokkan dalam satu …A. Fylum B. Kelas C. Ordo D. Family E. Genus
11. Dalam klasifikasi, jeruk bali, jeruk manis, jeruk keprok termasuk dalam satu kelompok yaitu …A. Species B. Kelas C. Ordo D. Family E. Genus
Alasan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
12. Penulisan nama ilmiah yang benar adalah …
Nama Penunjuk species Nama GenusA Durio Zibethinus Durio ZibethinusB Durio zibethinus Durio ZibethinusC durio zibethinus Durio ZibethinusD Durio Zibethinus Zibethinus DurioE Durio zibethinus Zibethinus Durio
13. Panthera pardus dan Panthera tigris memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat pada tingkat …
A. species B. genus C. Family D. ordo E. klass
Alasan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
14. Manfaat klasifikasi yang benar berikut ini adalah …
48
a. Memudahkan mempelajari organism yang beragamb. Digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan makhluk hidupc. Mengetahui sejarah makhluk hidupd. A dan b benare. B dan c benar
49
Daftar Pustaka
Aryulina D, dkk, 2007. BIOLOGI I (SMA dan MA untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.
Jati W, 2007. Aktif Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact.
Karmana O, 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Novel S. Sasika, 2010. Rangkuman Bioloi SMA Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Gagasmedia.
Nurhayati N, 2007. Biologi Bilingual untuk SMA Kelas X. Bandung: CV. Yrama Widya.
Pratiwi D.A, dkk, 2007. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono S & Hidayati S, 2007. Sains Biologi Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
Pujianto S, 2007. Menjelajah Dunia Biologi I untuk Kelas X. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sudjadi B & Laila S, 2004. Biologi, Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox- a&rls = org .mozilla % 3 Aen -US % 3A official & h l= id&source =hp&biw =800&bih =417&q =gen&btnG =Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq= (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-&rls =org. mozilla%3 Aen US%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=800&bih=417&q=garis+wallace&gbv=2& aq =0&aqi=g3&aql=&oq=garis+Wallace (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3 Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=hutan+tropis&btnG=Telusuri&oq=hutan+tropis&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=346795l351058l0l24l16l0l3l3l1l404l3044l0.4.8.0.1 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US % 3 Aofficial &biw =800&bih =417&gbv =2&tbm =isch&sa =1&q = keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&btnG=Telusuri&oq=keanekaragaman+hayati+sebagai+sumber+pangan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=120491l136381l0l54l46l0l31l12l1l303l3278l0.6.8.1 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl =id&client =firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q =fauna + ujung +kulon&btnG=Telusuri&oq=fauna+ujung+kulon&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=95227l99465l0l17l17l0l10l2l1l309l1626l0.1.5.1 (diakses 20 Januari 2011)
50
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla %3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bunga+bangkai&btnG=Telusuri&oq=bunga+bangkai&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=94420l96912l0l13l10l0l1l1l0l260l1789l0.4.5 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl =id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=komodo&btnG=Telusuri&oq=komodo&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=100639l103528l0l18l10l0l0l0l2l282l2208l0.3.7 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=128376l132579l0l19l17l0l8l8l2l264l1804l0.5.4 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+taka+bonerate&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+taka+bonerate&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=117788l121236l0l14l14l0l11l1l1l306l718l0.1.1.1 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=terumbu+karang+bunaken&btnG=Telusuri&oq=terumbu+karang+bunaken&aq=f&aqi=g1&aql=&gssm =s&gs_upl=45939l48761l0l7l7l0l6l6l0l143l143l0.1 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=bantimurung&btnG=Telusuri&oq=bantimurung&aq=f&aqi=g5&aql=&gs_sm=s&gs_upl=74605l76393l0l11l11l0l5l5l0l264l1201l0.3.3 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=ragunang&btnG=Telusuri&oq=ragunang&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=51349l52700l0l8l6l0l2l2l0l294l1044l2-4 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=33 (diakses 20 Januari 2011)
http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls =org. mozilla% 3AenUS%3Aofficial&biw=800&bih=417&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=penangkaran+buaya+masamba&btnG=Telusuri&oq=penangkaran+buaya+masamba&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=49693l50806l0l7l7l0l5l0l1l245l490l2-2 (diakses 20 Januari 2011)
51