Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

108
P P E E N N D D I I D D I I K K A A N N L L I I N N G G K K U U N N G G A A N N H H I I D D U U P P Untuk SMP Kelas VII Jilid 1

Transcript of Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

Page 1: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PPEENNDDIIDDIIKKAANN LLIINNGGKKUUNNGGAANN HHIIDDUUPP

Untuk SMP Kelas VII

Jilid 1

Page 2: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

Pendidikan Lingkungan Hidup

Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1

    Tim Penulis: 1. Drs. Rudi Hartono, M.Si. 2. Dr. Sugeng Utaya M.Si. 3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd. 4. Dr. Fathur Rohman, M.Si. 5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si. 6. Neena Zakia, S.Si., M.Si. 7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T.   

    Editor: 1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd. 2. Dr. Sutrisno, M.Si.    

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311 Email: [email protected] • Website: http://www.lemlit.um.ac.id

Kerjasama dengan BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009

Page 3: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Kata Pengantar ii

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan

buku ini.

Buku ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama

atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah

Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1 ini telah dirancang sesuai dengan

kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan

lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara

kebersihan lingkungan, sumber daya alam, air, pencemaran udara, tanah

dan lahan, energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan

danau.

Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus

diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan

berperilaku positif terhadap lingkungan.

Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu menerap-

kan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di

masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan

penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas

Negeri Malang.

Malang, Desember 2009 Tim Penulis

Page 4: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Daftar Isi iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- ii DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------- iii BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN --------------------------------------- 1

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial --------------------------------- 1 B. Pengertian dan Komponen Ekosistem -------------------------- 3 C. Hubungan Timbal Balik Makhluk Hidup dan Lingkungan --- 8 D. Keanekaragaman Hayati-------------------------------------------- 10 E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati ------------------------- 11 F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 14 G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 14

BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN------------------- 15 A. Pengertian Sampah -------------------------------------------------- 15 B. Jenis Sampah --------------------------------------------------------- 16 C. Pengelolaan Sampah------------------------------------------------ 16 D. Kebersihan Lingkungan --------------------------------------------- 19 E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan ----------------------- 21 F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 22 G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 22

BAB III SUMBER DAYA ALAM ------------------------------------------------ 23 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 23 B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui

(Renewable) dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)------------ 24 C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 30 D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 30

BAB IV AIR ------------------------------------------------------------------------- 31 A. Jenis Air ----------------------------------------------------------------- 31 B. Hidrosfer dan Sikulus Hidrologi ----------------------------------- 33 C. Pencemaran Air ------------------------------------------------------- 36 D. Dampak Pencemaran Air ------------------------------------------- 38 E. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 40 F. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 40

Page 5: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Daftar Isi iv

BAB V PENCEMARAN UDARA ----------------------------------------------- 42 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 42 B. Pencemaran Udara--------------------------------------------------- 43 C. Sumber Pencemaran Udara dan Jenis Zat Pencemarnya - 44 D. Kebisingan dan Bau-------------------------------------------------- 47 E. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 50 F. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 50

BAB VI TANAH DAN LAHAN -------------------------------------------------- 51 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 51 B. Pengertian Tanah Longsor ----------------------------------------- 52 C. Jenis-jenis Tanah Longsor ----------------------------------------- 52 D. Pencemaran Tanah -------------------------------------------------- 54 E. Dampak Pencemaran Tanah -------------------------------------- 55 F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 56 G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 56

BAB VII ENERGI ------------------------------------------------------------------- 57 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 57 B. Sumber-sumber Energi---------------------------------------------- 58 C. Pemanfaatan Energi ------------------------------------------------- 60 D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 64 E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 64

BAB VIII HUTAN ------------------------------------------------------------------- 65 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 65 B. Kerusakan Hutan dan Penyebabnya ---------------------------- 66 C. Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan

Kerusakan Hutan ----------------------------------------------------- 67 D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 72 E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 72

BAB IX BENCANA ALAM ------------------------------------------------------- 73 A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam ---------------------------- 73 B. Mitigasi (Upaya Penanganan) Bencana Alam----------------- 83 C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 86 D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 86

Page 6: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Daftar Isi v

BAB X PESISIR DAN LAUT ---------------------------------------------------- 87 A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 87 B. Ekosistem Laut dan Pesisir ---------------------------------------- 88 C. Pengelolaan Pesisir -------------------------------------------------- 90 D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 92 E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 92

BAB XI SUNGAI DAN DANAU------------------------------------------------- 93 A. Ekosistem Sungai dan Danau ------------------------------------- 93 B. Manfaat Sungai dan Danau ---------------------------------------- 96 C. Pencemaran Sungai ------------------------------------------------- 96 D. Pengolahan Limbah-------------------------------------------------- 98 E. Sedimentasi dan Pendangkalan ---------------------------------- 100 F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 101 G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 101

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 102

Page 7: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 1

BAB I

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus

makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk

pribadi, sosial, susila, dan religi harus dikembangkan secara seimbang,

selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti

dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia

mempunyai arti hidup secara layak jika ada di antara manusia lainnya.

Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak

dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.

Standar Kompetensi: Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan ekosistem.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial. 2. Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar manusia. 3. Menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung antar

komponen. 4. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem.

Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk

sosial. 2. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar

manusia. 3. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung

antar komponen. 4. Siswa dapat Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk

hidup dalam pelestarian ekosistem.

Page 8: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 2

Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendi-

dikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Dalam

kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan

pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan

pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.

Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini

merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan

dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi.

Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga

suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam

hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-

konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif

dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia

bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-

tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan

bersama. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang

tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga

mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang

lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia

memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan

berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya

dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan

orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang

khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan

salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant

Page 9: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 3

mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".

Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam

arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil

penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan

bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi

seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa

disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,

manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

B. Pengertian dan Komponen Ekosistem

Konsep Ekosistem

Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham

pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara

makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain

sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada

tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan

hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.

Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan,

organisme mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis.

Menurut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997: Ekosistem adalah tatanan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur

lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Jadi ekosistem adalah

tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menye-

luruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,

stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Semua makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang hidup mandiri.

Setiap makhluk hidup akan bergantung pada makhluk hidup lain dan

lingkungan sekitarnya untuk memperoleh makanan, tumbuh dan

Page 10: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 4

berkembang biak, serta tempat berlindung. Hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan komplek. Setiap

mahluk hidup berada dalam lingkungannya masing-masing, yaitu

lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua

makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme, dan lingkungan

abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban,

cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air,

udara dan lain-lain. Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk

hidup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan

abiotik. Demikian juga makhluk hidup dapat empengaruhi makhluk hidup

yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen

biotik) dengan lingkungan abiotik dikenal dengan istilah ekosistem atau

sistem ekologi.

Komponen-Kompenen Ekosistem

Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen

abiotik dan komponen biotik.

Komponen Biotik Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhluk

hidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai

makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).

a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen

mampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap

nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan

itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan

beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke

dalam produsen.

b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk

menangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau

hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan

dan kegiatan. Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan

Page 11: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 5

pada kemampuan mereka untuk mencerna bahan tanaman dan

hewan:

• Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti seperti rusa

yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga

menggigit daun geranium yang lengket.

• Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang

hitam.

• Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau

barat ular berbisa.

c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energi

dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap

sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa

yang pada gilirannya diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Organisme

yang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri.

Komponen Abiotik Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas

memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah

Iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan faktor-

faktor edafik (tanah).

a. Iklim

Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti

cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu

daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari

ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan apa-

kah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi

keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun

berpengaruh terhadap jenis dan produktivitas tanaman suatu ekosistem.

Page 12: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 6

b. Cahaya Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari

hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah

energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau

daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat

organik dari zat anorganik.

Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan

panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting

dalam satu ekosistem.

Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya merupa-

kan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan

yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.

c. Suhu Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi

pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber

panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu

faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap

penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran

toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.

Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat dipenga-

ruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur

sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari

pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem.

Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan

malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga

Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya

bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati

berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu

musim panas.

Page 13: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 7

Binatang-binatang, dapat dibedakan antara yang ectothermic

("berdarah dingin" atau poikilothermic misalnya katak dan kadal) dan

binatang-binatang yang endotermis ("berdarah panas" atau homothermic

misalnya tikus dan kelinci).

Di padang pasir terjadi perbedaan suhu yang lebih besar antara

siang dan malam dan organisme-organisme mempunyai aktivitas dengan

periode-periode yang terpisah; contohnya banyak kaktus berbunga pada

malam hari dan diserbukkan oleh serangga-serangga pada malam hari.

d. Air Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah

penting bagi makhluk hidup dan semua organisma bergantung padanya

untuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok

menurut keperluan air mereka:

• Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air

misalnya, teratai.

• Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang,

contoh bunga mawar.

• Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkungan-

lingkungan kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan

air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang

banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita.

e. Udara di atmosfer Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan

binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.

• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang

hidup selama pernapasan.

• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau

selama fotosintesis.

• Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung

oleh tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik

Page 14: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 8

(bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari

atmosfer. Tanaman memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-)

atau amonia (NH3). Nitrogen diubah menjadi nitrat atau amonia oleh

bakteri yang tertentu dengan bantuan kilat.

f. Tanah (faktor edafik) Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan

campuran dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen abiotik tanah meliputi tekstur tanah (ukuran partikel tanah),

udara tanah, suhu tanah, air tanah, larutan tanah dan pH. Komponen

biotik tanah yaitu organisma-organisma tanah. Jenis bahan induk di

daerah tertentu mempengaruhi tekstur tanah. Kombinasi tekstur tanah,

aliran air dan kimia menentukan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut. Ukuran dari partikel-partikel tanah bervariasi dari tanah liat dengan

partikel yang mikroskopis sampai pasir dengan partikel-partikel yang lebih

besar. Tanah liat adalah suatu campuran dari partikel-partikel pasir dan

tanah liat. Tanah berpasir mempunyai aerasi yang bagus, air yang

berlebih dialirkan dengan dengan cepat, mengandung sedikit unsur hara

yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan mudah untuk dinanami. Tanah

liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan mineral,

tetapi sirkulasi udaranya jelek.

Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah

menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat

penting bagi organisme tanah. Tanah adalah penghubung yang penting

antara komponen biotik dan abiotik dari ekosistem padang rumput.

C. Hubungan Timbal Balik Mahluk Hidup dan Lingkungannya Keberlangsungan hidup suatu organisme bergantung pada ling-

kungannya. Makhluk hidup mendapatkan materi dan energi dari

lingkungannya. Tumbuhan memerlukan materi (garam-garam mineral, air,

oksigen, karbondioksida), dan cahaya matahari (energi) dari lingkungan.

Tumbuhan mengubah bahan-bahan mentah dengan bantuan energi sinar

Page 15: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 9

matahari menjadi zat gula (karbohidrat). Materi dan energi dari tumbuhan

akan diteruskan ke hewan pemakan tumbuhan. Materi dan energi dari

hewan pemakan tumbuhan diteruskan ke hewan pemakan daging. Materi

dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke

lingkungan abiotik. Tumbuhan bernafas mengambil oksigen dari ling-

kungan abiotik, tumbuhan mengeluarkan air dan karbondioksida ke

lingkungan abiotik. Karbon dioksida dan air yang ada di lingkungan abioik

diambil oleh tanaman lain untuk fotosintesis dengan bantuan energi

matahari. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang

dikembalikan ke lingkungan abiotik. Selanjutnya oksigen yang ada di

lingkungan abiotik dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.

Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa

adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem

gurun pasir, ekosistem hutan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem

padang rumput. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat

ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.

2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.

Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya,

ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang

diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang

banyak, yaitu padi dan kacang.

3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi

lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada

lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan

oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya. Contoh ekosistem

suksesi adalah ekosistem gunung Anak Krakatau.

Padang rumput adalah bagian penting dari bumi yang luasnya

sekitar 25% dari permukaan bumi. Padang rumput menyediakan tanah

yang luas untuk penggembalaan baik hewan liar maupun hewan

Page 16: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 10

peliharaan, serta lahan datar yang cocok untuk bercocok tanam. Padang

rumput terjadi di daerah yang beriklim panas dan curah hujan yang

rendah. Salah satu jenis padang rumput luas yaitu savana.

Savana berada di wilayah yang beriklim tropis terdapat di wilayah

dengan curah hujan 50-130 cm per tahun, tetapi dengan musim kering

yang panjang dan mudah terbakar. Savana yang terluas di dunia terdapat

di Afrika dan di Australia. Tumbuhan yang berupa rerumputan dan pohon-

pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka

jumlah jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di savana ini tidak banyak,

tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropis. Rumput-rumput dari marga

Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi

lingkungan ini, sedangkan pepohonan yang hidup di sana sama sekali

berbeda dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropis. Di Afrika

diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savana. Di Indonesia

padang savana ini dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan

TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

D. Keanekaragaman Hayati

Para ahli biologi mendefinisikan keanekaragaman hayati atau

biodiversitas sebagai keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem suatu

wilayah. Bruce A. Wilcox dalam makalah yang dipresentasikan pada

konferensi tentang Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam untuk Taman

Nasional Dunia di Bali pada tahun 1982 mendefinisikan keanekaragaman

hayati adalah berbagai bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis,

yaitu molekul (gen), organisme, populasi, spesies, dan ekosistem.

Selanjutnya, pada tahun 1992 Peserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan

KTT Bumi di Rio de Janeiro mendefinisikan keanekaragaman hayati

sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber,

termasuk antara ain darat, laut, dan ekosistem perairan. Keanekaragaman

organisme ini termasuk keragaman spesies dalam ekosistem.

Menurut Emil Salim keanekaragaman hayati atau biodiversitas

adalah keadaan beragamnya ekosistem, jenis, dan variabilitas genetika.

Page 17: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 11

Dari berbagai definisi tersebut secara singkat dapat di simpulkan bahwa

keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan di semua tingkat biologi.

Setiap individu mengandung ratusan gen bahkan ribuan gen, dan

spesies terdiri dari banyak individu, sedangkan ekosistem merupakan

kunpulan banyak spesies yang saling berinteraksi satu dengan yang

lainya juga dengan lingkungan fisiknya. Dengan demikian di antara

berbagai macam keanekaragaman hayati terjadi saling keterkaitan.

Selain itu keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi dua

kategori, yaitu: 1) keanekaragaman hayati primer, yaitu kemungkinan

terlestarikannya keanekaragaman hayati di hutan primer alamiah, cagar

alam, dan tanaman suaka/kebun botani, kebun binatang dan sejenisnya,

2) keanekaragaman hayati sekunder adalah keanekaragaman spesies/

jenis yang dibudidayakan oleh manusia yang secara regular di tanam,

dipelihara, dipanen, dibongkar untuk diganti dengan yang baru, baik

spesies yang sama atau spesies lain. Tingkat kelestarian keanekaragam-

an hayati sekunder sangat labil, lebih ditentukan oleh nilai ekonomi, mutu

produk, teknologi yang diharapkan dan budaya manusia pengelolanya.

E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Harus disadari bahwa keberadaan generasi sekarang dan seterus-

nya sangat bergantung pada keberadaan keanekaragaman hayati. Hal ini

disebabakan betapa pentingnya manfaat keanekaragaman hayati bagi

kelangsugan hidup manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati

berbeda-beda sesuai dengan karakteristik sumber keanekaragaman

hayati. Namun secara umum keanekaragaman hayati mempunyai bebera-

pa manfaat sebagai berikut.

1. Keseimbangan Alam Keanekaragaman hayati juga mendukung sejumlah proses-proses

ekosistem alam seperti menjaga stabilitas iklim (mempertahankan

persentase CO2, Oksigen, mencegah erosi, mempertahankan siklus air).

Sejak zaman batu hilangnya spesies telah dipercepat oleh aktivitas

Page 18: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 12

manusia. Laju kepunahan spesies sulit untuk diperkiraan, tapi telah

diperkirakan sekarang laju kepunahan spesies 100 kali lebih cepat

dibanding pada zaman batu. Hutan belantara dengan satwa liar telah

banyak yang berubah menjadi lahan pertanian, pertambangan, dan

perkotaan untuk manusia. Lebih parah lagi banyaknya pestisida untuk

melindungi makanan manusia justru mempercepat hilangnya spesies.

Sebagian besar jenis burung dapat hilang dalam kurun waktu 100 tahun.

Hilangnya sebagian besar hutan dapat menyebabkan erosi dan

berkurangnya oksigen di atmosfer.

2. Pertanian Keanekaragaman gen merupakan sumber plasma nutfah (sumber

genetis) dalam bentuk varietas liar yang hidup secara alamiah di alam.

Keragaman gen sangat penting untuk meningkatkan kualitas tanaman

pangan seperti kentang, padi, gandum dan sebagainya. Peningkatan

produksi tanaman budidaya selama 250 tahun terakhir telah banyak

memanfaatkan keanekaragaman genetik yang berasal dari tanaman liar.

Contoh ketika hama wereng menyerang sawah di Indonesia pada

tahun1970-an, diuji 6,273 varietas padi tahan terhadap hama wereng dan

ditemukan satu varietas padi yang tahan terhadap hama wereng.

Tanaman yang heterogen (keanekaragaman tanaman) dapat mem-

bantu memulihkan system ketika jenis tanaman yang dominan diserang

oleh suatu penyakit. Tanaman monokultur (kurangnya keanekaragaman

hayati), merupakan faktor untuk beberapa bencana dalam sejarah

pertanian. Keanekaragaman hayati yang tinggi dapat mengontrol

penyebaran penyakit tertentu .

Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai sumber

pangan bagi manusia, Manusia menggunakan setidaknya 40.000 jenis

tanaman dan hewan sebagai sumber makanan,tempat tinggal dan

pakaian. Ada potensi yang belum dimanfaatkan untuk meningkatkan

berbagai produk makanan yang cocok untuk dikonsumsi manusia.

Page 19: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 13

3. Kesehatan Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia

menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu

perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi

perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekara-

gaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor

penyakit, kelangkaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman

hayati pertanian dan sumber makanan, dll). Beberapa masalah kesehatan

dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati termasuk kesehatan dan gizi,

penyakit menular, ilmu kedokteran dan obat-obatan, sumber daya, sosial

dan kesehatan psikologis dan kesejahteraan rohani). Keanekaragaman

hayati juga dikenal memiliki peran penting dalam mengurangi risiko

bencana, dan bantuan pasca-bencana dan upaya pemulihan.

Salah satu masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan

keanekaragaman hayati adalah bahwa penemuan obat dan ketersediaan

sumberdaya obat. Bagian penting dari obat-obatan yang diperoleh, secara

langsung atau tidak langsung, dari sumber-sumber biologis; Chivian dan

Bernstein melaporkan bahwa sedikitnya 50% dari senyawa farmasi di

pasar di Amerika Serikat berasal dari senyawa alami yang ditemukan

pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80%

penduduk dunia tergantung pada obat-obatan dari alam (digunakan dalam

baik modern atau tradisional praktek medis) untuk pelayanan kesehatan.

Selain itu, hanya sebagian kecil dari total keragaman spesies liar telah

diselidiki berpotensi sebagai sumber-sumber baru obat-obatan.

Page 20: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 14

F. Rangkuman

Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik. Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekaragaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor penyakit, kelang-kaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman hayati pertanian dan sumber makanan dll). G. Kasus/Permasalahan Terjadinya bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, telah

mengubah kondisi lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Cobalah

untuk mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi terhadap

lingkungan alam dan sosial di Porong, Sidoarjo.

Page 21: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 15

BAB II

MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah

tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang

berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal

dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).

Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu

yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang

umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk

kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.

Standar Kompetensi: Memahami sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Kompetensi Dasar: 1. Mendeskripsikan pengertian sampah. 2. Mengidentifikasi jenis sampah. 3. Menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan manusia. 4. Menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan hidup. 5. Mengidentifikasi jenis sampah B3.

Indikator: 1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian sampah. 2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah. 3. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan

manusia. 4. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan

hidup. 5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah B3. 6. Siswa dapat menjelaskan cara pengelolaan sampah B3.

Page 22: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 16

Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh

manusia. Umumnya sampah dipisahkan menurut jenisnya seperti: sampah

basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga menurut

asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri, sampah rumah

sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah adalah yang paling

penting karena ini akan menentukan sampah itu berbahaya atau tidak.

Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya disebut limbah beracun

(sering disebut bahan beracun berbahaya atau B3) dan mengandung

unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti sampah batu baterai,

limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan sebagainya.

B. Jenis Sampah

Menurut Hidayatullah Adronafis, sampah dipisahkan menurut

jenisnya yaitu:

1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan.

2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang

sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan styrofoam.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri

dari bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan kimia beracun.

4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui

pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan sebagai pupuk.

C. Pengelolaan Sampah

Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan

sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya

berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan

kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.

Page 23: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 17

Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan

Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang

sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung

dan membuat lingkungan tidak sehat?

Sistem Pengelolaan Sampah

Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah. Dengan

cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA,

dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk

sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.

Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?

Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam

tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.

Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?

Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat

mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang

membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.

Bagaimana penanganan sampah di TPA?

TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang

memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang

diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan

tanah di sekitarnya.

Sampah-sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadat-

kan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya hama dan

menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung

sampah selama jangka waktu beberapa tahun.

Page 24: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 18

Apa itu Insinerator?

Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan

bisa mengurangi polusi udara. Insinerator yang baik memiliki sistem

penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap menyebab-

kan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah

sampai 80%nya seusai dibakar.

Prinsip 4R dalam menangani sampah

Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu

menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-

use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).

1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang

yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.

Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah

lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila

berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini

tidak bisa didegradasi secara alami.

2. Reduce (Kurangi sampah!)

Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari

seperti:

a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong

plastik pembungkus barang belanja.

b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada

membeli botol baru setiap kali habis.

c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam

paket yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil untuk

volume yang sama.

Page 25: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 19

3. Reuse (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)

Coba cara-cara ini meliputi:

a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk

pembungkus.

c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan

tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan

lainnya.

4. Recycle (Daur ulang sampah!)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang

dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.

Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :

a. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur

ulang.

b. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.

c. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil

daur ulang.

D. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di

antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis

Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan

oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,

dan bahan kimia berbahaya.

Betapa pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia sebab

banyak penyakit yang bisa ditimbulkan karena kondisi lingkungan hidup

Page 26: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 20

yang tidak bersih. Cobalah tengok tumpukan sampah yang menggunung,

Kira-kira penyakit apakah yang bisa ditimbulkan dari sampah itu?

Pada timbunan sampah biasanya hidup bermacam mikroba dan

bakteri penyebab penyakit. Mikroba dan bakteri ini dapat berpindah ke

mana-mana karena dibawa oleh lalat dan serangga lainya yang sering

ada di tempat sampah. Bakteri dan mikroba dapat menyebabkan sakit

perut atau diare, batuk-batuk dan infeksi saluran napas, penyakit kulit dan

sebagainya. Infeksi saluran pernapasan penularannya melalui percikan

ludah orang yang sudah terkena penyakit itu, maka sebaiknya hindari

sebisa mungkin sumber penularan tersebut. Jadi kalau bersin dan batuk

harus selalu ditutupi mulutnya, agar tak menular ke orang lain. Juga

jangan meludah sembarangan. Kebiasaan meludah sembarangan ini

sangat potensial menularkan beragam penyakit.

Selain dapat menimbulkan penyakit, sampah yang menggunung

juga tidak nyaman untuk dipandang. Dia juga menyebarkan bau busuk,

menyebabkan pencemaran airtanah, udara atau lingkungan di sekitarnya.

Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk

dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara

yang menyenangi nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah

sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi. Untuk

menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap kawasan

wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya.

Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut

akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas

yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan

tersebut. Namun yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah

yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan

wisata alam.

Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman

yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam.

Page 27: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 21

Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial,

seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika

lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos

yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah

di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi penerimaan devisa negara.

E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola

dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan:

Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat

mendorong penularan infeksi. Timbulan sampah dapat menimbulkan

penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan

lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara.

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibat-

kan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah

wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut

menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan

wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun (Sumber: www.shantybio..transdigit.com, diakses Kamis, 3 Desember 2009 jam 09.43).

Page 28: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 22

F. Rangkuman

Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Sampah juga merupakan bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.

G. Kasus/Permasalahan 1. Cobalah sebutkan sampah d sekitar kalian! Termasuk jenis sampah

apakah itu?

2. Dapatkah kalian menjelaskan pengelolaan sampah yang ada di

sekitarmu?

Page 29: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 23

BAB III

SUMBER DAYA ALAM

A. Pendahuluan Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,

dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial

tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung

lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan

semua makhluk hidup.

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya.

Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.

Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak.

Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,

maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan

tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan

Standar Kompetensi: Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan sumber daya alam.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui (renewable)

dan tidak terbarui (nonrenewable). 2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui. 3. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak

terbarui.

Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui

(renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable). 2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan

tidak terbarui. 3. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui

dan tidak terbarui.

Page 30: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 24

hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai

berikut :

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan

hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,

serta pendaurulangan (recycling).

4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara

damai dengan alam.

B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui (Renewable) dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)

Macam-macam Sumber Daya Alam Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan

jenisnya.

1. Berdasarkan sifat Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai

berikut :

a) Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam

yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaat-

kan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air,

dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi

dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b) Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber

daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis,

misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang

lainnya.

c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi

pasang surut, dan energi laut.

Page 31: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 25

2. Berdasarkan potensi Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi

beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang

dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,

serat kapas, rosela, dan sebagainya.

b) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang

dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,

air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan

lain-lain.

c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa

ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:

a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam

fisik, yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati.

Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.

b) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang

berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan

manusia.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali

keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contoh-

nya: air, udara, tanah, hutan, hewan dan tumbuhan.

a) Air Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi

manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:

1. sebagai sarana transportasi

2. sebagai sarana wisata/rekreasi

Page 32: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 26

3. sebagai sarana irigasi/pengairan

4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami

disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan

cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia

disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah

Mungkur di Wonogiri (Jateng).

b) Udara

Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan

udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi

untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh

matahari.

c) Tanah Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari

pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah.

Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam

pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi,

jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan;

dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

d) Hewan Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan

hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan

dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan

serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi

atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan

kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk

kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.

Page 33: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 27

e) Tumbuhan • Hutan

Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka

ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi

dua, yaitu:

1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis

pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.

2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis

pohon/tanaman.

Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai

berikut:

1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi,

banjir dan tanah longsor.

2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan

berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat,

seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.

3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para

wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan man-

canegara.

4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan

melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).

5. Hutan mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi

untuk menghindari daratan dari abrasi.

Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati,

pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengikisan

tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/

penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan

daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi

ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.

• Pertanian

Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan,

antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan

Page 34: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 28

berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar

penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau

bercocok tanam.

• Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet,

cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu.

Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor

(kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa

(tabungan bagi negara ).

Hasil pertanian dan perkebunan antara lain:

Padi Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok

masyarakat Indonesia.

Jagung Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan

pokok daerah tertentu

Karet Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda dan bahan

isolator.

Kapas Bahan baku tekstil

Tembakau Bahan baku rokok dan obat

Kopi Bahan baku pembuatan minuman

Tebu Untuk bahan baku gula pasir

Vanili Untuk penyedap rasa

Agave Bermanfaat untuk pembuatan tali

Page 35: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 29

Rosela Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni

Kina Untuk membuat obat malaria

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-

menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan

bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).

• Batubara

Batubara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta

tahun yang lalu. Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar

untuk keperluan industri dan rumah tangga.

• Minyak Bumi

Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang

telah mati berjuta-juta tahun. Dari minyak bumi dapat dibuat antara

lain:

Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;

Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;

Kerosin untuk bahan baku lampu minyak;

Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;

LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar industri;

Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;

Vaselin ialah salep untuk bahan obat;

Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan

Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

• Emas dan perak untuk perhiasan

• Besi dan timah

Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah,

pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam

yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang

Page 36: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 3 Sumber Daya Alam 30

tersimpan di dalam bumi.Biji Besi digunakan untuk peralatan rumah

tangga, pertanian dan lain-lain

• Tembaga, merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan,

lunak dan mudah ditempa.

• Bauksit sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.

• Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung

• Belerang untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api

• Yodium untuk obat dan peramu garam dapur beryodium

• Nikel untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

• Gas Alam untuk bahan bakar kompor gas

• Mangaan untuk pembuatan pembuatan besi baja

• Grafit bermanfaat untuk membuat isi pensil

C. Rangkuman

D. Kasus/Permasalahan 1. Coba sebutkanlah sumber daya yang dipakai sehari-hari di rumahmu!

2. Termasuk sumber daya apa yang dipakai di rumahmu itu?

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya. Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut : • Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya

alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

• Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis, misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

• Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

Page 37: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 31

BAB IV

A I R

A. Jenis Air

Air, dalam hal ini adalah semua air yang terdapat di atas, maupun

di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air

permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.

Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar kurang lebih 1,4 miliar km3

atau hampir 97,5% air di dunia dalam keadaaan asin. Bila dianggap

Standar Kompetensi: Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaran air.

Kompetensi Dasar: 1. Mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air kotor. 2. Menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di bumi. 3. Menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi kehidupan di bumi. 4. Mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan perundang-

undangan. 5. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air. 6. Menyebutkan dampak pencemaran air terhadap lingkungan hidup. 7. Menyebutkan dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia.

Indikator: 1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air

kotor. 2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di

bumi. 3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi

kehidupan di bumi. 4. Siswa dapat mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan

perundang-undangan. 5. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air. 6. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran air terhadap

lingkungan hidup. 7. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran terhadap

kesehatan manusia.

Page 38: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 32

permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air

sebesar itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km.

Air dalam jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia yang bersifat tawar,

sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di daerah kutub,

sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air

tawar di bumi, sekitar dua pertiga berwujud es di kutub. Sementara

sebagian besar dari sepertiga sisa air tawar berupa air tanah yang berada

pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan tanah.

Dari seluruh air tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan

bumi, sementara kandungan air tawar dalam tubuh makhluk hidup selu-

ruhnya hanya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar

di danau, sungai dan rawa-rawa di bumi kita. Jumlah tersebut relatif kecil

jika dibandingkan dengan seluruh jumlah air di dunia.

Kendati secara harfiah dunia tidak kehabisan air, di berbagai

tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Sekitar 700 juta

penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air

minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dalam 20 tahun, 3

milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut.

Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri,

pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi

masyarakat miskin sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan

mata pencarian. Disekitar kita dapat ditemui air dari sungai yang besar,

sering melimpah pada musim hujan namun kenyataan dalam kehidupan

masyarakat dinyatakan kekurangan air. Keadaan demikian berarti tidak

semua jenis air yang dibutuhkan oleh manusia, manusia membutuhkan air

bersih untuk kebutuhan rumah tangga terutama untuk minum, memasak,

mandi dan kegiatan rumah tangga lainnya.

Air bersih secara fisik dapat dikenali bersifat tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa. Bila disyaratkan lebih rinci air bersih seharusnya

juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi dan biologis.

Sebaliknya air yang tidak mempunyai sifat salah satu parameter

fisika sudah dikategorikan air kotor, tentunya dimungkinkan tidak meme-

Page 39: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 33

nuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna dapat

disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah permukaan

atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan organik oleh

mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau masuknya

bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau menunjuk-

kan adanya bahan-bahan lain yang larut dalam air, misal bahan organik

membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau sengak, air

yang tercampur bahan organik, darah, sisa cucian daging atau ikan akan

menghasilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam air terlarut

bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam sehingga air

tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan

yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam

sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang

berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu

limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya

terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit

dikendalikan.

B. Hidrosfer dan Siklus Hidrologi Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.

Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang

berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,

lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan

udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat

diperbaharui (renewable), bukan berarti air yang habis dapat dibuat air

baru tetapi dapat diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud

serta dapat mengalami perpindahan. Air mempunyai daya regerenasi

dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari

tentang hidrosfer disebut hidrologi.

Page 40: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 34

Siklus Hidrologi Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah

berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui konden-

sasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1). Pemanasan air

laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut

dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh

sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan

salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat

berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian

diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai

tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang

berbeda:

• Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di

tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan

kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)

itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun

(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

• Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam

bentuk embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi

dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu

(hail), atau salju

• Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah

melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka

air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat

bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah

hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

• Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat

dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin

sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.

Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.

Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai

Page 41: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 35

utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah

aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang

(danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan

terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses

perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus

hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air

di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan

tempatnya.

Gambar 4.1 Siklus Hidrologi

Page 42: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 36

C. Pencemaran Air

Gambar 4.2 Pencemaran Air

Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia.

Tanpa air dunia akan menjadi sebuah planet yang tidak bernyawa. 3/4

bagian bumi diliputi oleh air dan lebih 2/3 dari pada berat badan manusia

adalah air. Pada umumnya seorang manusia menggunakan 1.000 liter air

setahun sebagai minuman. Di bumi cukup melimpah air tetapi sering kita

menyaksikan atau mendengar banyak penduduk kekurangan air karena

banyak sumber air yang mengalami penurunan kualitas sehingga tidak

layak dikonsumsi, sering kita mendengar karena terjadi pencemaran air.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat

aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,

badai, gempa bumi, dll. juga mengakibatkan perubahan yang besar

terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pence-

maran Air. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh

Page 43: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 37

kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukan-

nya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki

karakteristik yang berbeda-beda.

• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

• Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan

peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang

mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak

parah terhadap seluruh ekosistem.

• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbah-

nya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan

padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang

dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi

oksigen dalam air.

Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau

kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan

manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi

tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan

pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.

Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda

yang dapat diamati melalui :

adanya perubahan suhu air,

perubahan pH,

perubahan warna, bau dan rasa,

timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut,

adanya mikroorganisme, dan

meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.

Page 44: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 38

(a) (b)

(c) Gambar 4.3 Pencemaran Air; (a) Limbah Industri, (b) Limbah Domestik, dan (c)

Limbah Industri dan Domestik ke Sungai.

D. Dampak Pencemaran Air Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas

lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat

yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk

memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang

sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai

taraf yang irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup

tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang

diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan

prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan

dengan sumberdaya sosial ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan

adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial

serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.

Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok

Kesehatan. Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah

meliputi kesehatan badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan

Page 45: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 39

hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi

ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.

Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang

merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial di dalam suatu

lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu

mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan

hidup.

Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan

hal yang kompleks dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyara-

kat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab secara

rasional, sistematis dan berkelanjutan. Menurut paradigma Blum tentang

kesehatan dari lima faktor lingkungan mempunyai pengaruh dominan.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu

dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan

rekreasi, dan lingkungan kerja.

Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit

menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan

secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah.

Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit-penyakit umpama

penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa.

Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada

rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan

penyakit malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit

terjadi karena interaksi antara manusia dan lingkungan.

Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap

manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan

oleh pencemaran air dapat berupa :

Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal

ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa diguna-

kan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum,

mandi, memasak mencuci dan lain-lain.

Page 46: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 40

Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang

terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau

sebagai air dalam proses industri kimia.

Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk

irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah

tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan

drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan

mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar

oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia

timbul penyakit kulit (rasa gatal).

E. Rangkuman

F. Kasus/Permasalahan 1. Sebutkan sumber-sumber air yang terdapat di sekitarmu!

2. Apakah sumber air di sekitarmu ada yang tercemar! Bila ada, tolong

jelaskan proses pencemarannya !

Pengertian “air” adalah semua air yang terdapat pada di atas, maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat diperbaharui (renewable).

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.

Page 47: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 4 Air 41

Buatlah suatu cerita tentang peristiwa-peristiwa di atas dan buatlah ringkasan tentang dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia dan kehidupan makhluk lain.

Page 48: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 42

BAB V

PENCEMARAN UDARA

A. Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian pencemaran

udara. Selanjutnya juga akan diuraikan bagaimana mengidentifikasi

sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya, selain itu juga

dijelaskan bahwa pencemaran udara dapat timbul karena suara dan bau.

Dalam bab ini juga diuraikan tentang gangguan kesehatan yang

ditimbulkan karena pencemaran yang disebabkan oleh suara (kebisingan)

dan bau.

Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara

merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan

oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan

Standar Kompetensi: Memahami fungsi udara, pencemaran, dan dampak yang ditimbulkan, serta cara pengendaliannya.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan fungsi udara. 2. Menjelaskan pengertian pencemaran udara. 3. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat

pencemarnya. 4. Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari kebisingan

dan bau.

Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi udara. 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara. 3. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis

zat pencemarnya. 4. Siswa dapat menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan

dari kebisingan dan bau.

Page 49: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 43

untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon

untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. Salah satu dampak dari

adanya peningkatan jumlah populasi manusia dan perkembangan

teknologi adalah munculnya masalah lingkungan yaitu pencemaran.

Pencemaran dapat terjadi di lingkungan udara, air, dan tanah.

Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia

adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat menimbulkan

dampak negatif bagai kehidupan di muka bumi. Pencemaran udara tidak

hanya mempengaruhi kesehatan manusia saja, namun juga memberi

dampak pada makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.

B. Pencemaran Udara Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah

proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara

(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara terse-

but. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi polutan

yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang tidak

berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun, apabila

jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi batas

normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa yang

disebut dengan pencemaran. Konsentrasi polutan yang masuk ke

lingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses penguraiannya,

sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.

Pencemaran yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalah

salah satu contoh ketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secara

alami gas karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis oleh

tumbuhan untuk menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen sangat diperlu-

kan oleh manusia dan hewan, karena digunakan untuk proses perna-

fasan. Gas karbondioksida berasal dari berbagai proses pembakaran

yang berlangsung secara sempurna. Jumlah gas karbondioksida yang

dikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses pembakaran

juga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor, kebakaran

Page 50: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 44

(sengaja ataupun tidak), dan banyaknya pabrik yang berproduksi, menye-

babkan jumlah gas karbondioksida semakin meningkat. Peningkatan ini

tidak disertai dengan meningkatnya jumlah tanaman atau tumbuhan yang

dapat mengeliminasi atau mengurangi jumlah karbondioksida di udara.

Akibatnya terjadi ketidakseimbangan alam, jumlah CO2 yang dikeluarkan

lebih besar daripada yang dimanfaatkan oleh tumbuhan, sehingga

terjadilah pencemaran udara.

Pencemaran udara terutama terjadi di kota-kota besar, daerah yang

padat lalu lintasnya, dan kawasan padat industri. Pencemaran dapat

terjadi di mana-mana, di dalam ruang maupun di luar ruangan. Bila

pencemaran terjadi di dalam rumah, ruang sekolah atau perkantoran

maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).

Sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar ruangan disebut dengan

outdoor pollution. Pencemaran dapat terjadi secara lokal (lingkup kecil),

nasional (lingkup yang agak besar), regional (lingkup lebih besar),

ataupun secara global (atau di seluruh permukaan bumi).

Dapatkah kalian menyebutkan satu contoh dari masing-masing

pencemaran yang terjadi baik secara lokal, nasional, regional, atau

global? Diskusikan bersama guru dan teman kalian! Mengapa disebut

pencemaran lokal, nasional, regional, ataupun global? Siapa yang

merasakan dampak dari pencemaran tersebut?

Dampak dari pencemaran udara terutama adalah mengganggu

kesehatan makhluk hidup atau bahkan dapat menyebabkan timbulnya

kematian bagi makhluk di lingkungan udara yang tercemar. Pencemaran

juga menimbulkan dampak kerusakan pada benda-benda yang ada di

lingkungan yang tercemar. Dampak tersebut ada yang tidak langsung

terlihat, namun tidak sedikit dampaknya baru terasa setelah bertahun-

tahun atau bahkan menurun ke anak cucunya.

C. Sumber Pencemaran Udara dan Jenis Zat Pencemarnya Sumber pencemaran udara berasal dari aktivitas alam dan kegiatan

manusia. Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi, pembusukan zat

Page 51: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 45

secara alami, serta kebakaran hutan yang tidak disengaja dapat menim-

bulkan masalah pencemaran udara. Sedangkan aktivitas manusia akan

memberikan sumbangan

terbesar bagi terciptanya

masalah pencemaran u-

dara. Aktivitas manusia

antara lain dari aktivitas

industri, kendaraan ber-

motor, pembakaran sam-

pah, merokok, dan lain-

lain.

Zat atau bahan

yang dapat mengakibat-

kan pencemaran disebut dengan polutan. Sumber pencemar udara dapat

digolongkan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam

misalnya gunung meletus, asap dari penggorengan di dapur, sedangkan

sumber bergerak misalnya kendaraan bermotor. Polutan dapat berpindah

tempat karena bantuan angin dan hujan. Angin menyebabkan pencemar-

an dapat menyebar kemana-mana. Hujan sebenarnya adalah pembersih

alami. Dengan adanya hujan, maka polutan dapat turun ke bumi dan

masuk ke dalam air atau tanah, dan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman

atau ikan di dalam air. Namun, jika dalam udara mengandung kadar

polutan yang sangat tinggi maka hujan membawa polutan yang berbahaya

bagi air, tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.

Sumber pencemar dapat berupa gas dan partikel. Zat pencemar

yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah berupa gas CO2,

CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb. Selain itu, bau dan suara

dapat menimbulkan pencemaran udara.

Gas karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari semua proses

pembakaran yang terjadi secara sempurna. Semakin tahun jumlah gas

CO2 yang dilepaskan ke udara semakin meningkat. Sumbangan terbesar

gas CO2 adalah berasal dari kendaraan bermotor. Gas CO2 sebenarnya

Gambar 5.1 Pembuangan Asap Proses Industri

Page 52: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 46

tidak berpengaruh secara langsung pada kesehatan manusia, namun

dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan gas CO2 memberikan

dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. Gas CO2 dapat meningkat-

kan suhu bumi sehingga dapat menyebabkan pemanasan global. Jika

terjadi secara terus menerus dan tidak ada upaya untuk mengurangi

bertambahnya kadar CO2 yang masuk udara, maka diprediksi akan terjadi

pencairan gunung es, naiknya permukaan air laut, dan terjadinya

perubahan iklim yang ekstrim.

Gas CO (karbonmonoksida) diperoleh dari pembakaran yang tidak

sempurna. Misalnya memanaskan mobil di dalam ruang yang tertutup

dapat menimbulkan gas CO. Apabila keracunan gas CO dapat mengaki-

batkan pusing, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Hal ini

disebabkan gas CO dalam tubuh lebih mudah berikatan dengan

haemoglobin (Hb) dalam darah. Darah di dalam tubuh yang normal

seharusnya mengangkut gas oksigen, namun jika terdapat gas CO maka

darah akan lebih mudah membawa gas CO, sehingga dapat menyebab-

kan kematian apabila tidak segera mendapat pertolongan.

Gas SO2 dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil

seperti minyak, bensin, solar, dan batubara. Keberadaan kedua gas

tersebut di udara dapat menyebabkan hujan yang turun di daerah yang

mengandung kadar SO2 dan NO2 tinggi dapat menyebabkan hujan asam.

Hujan asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup di

dalam tanah mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kuno

seperti candi menjadi cepat rusak. Selain itu, kadar SO2 yang tinggi dapat

menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman seperti menguning-

nya daun dan kerdilnya tanaman.

Partikel debu secara alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering

yang terbawa oleh angin atau dari letusan gunung berapi. Partikel debu

dapat berada di udara melayang-layang dalam waktu yang relatif lama,

sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafas-

an. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia, dan

mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.

Page 53: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 47

Partikel selain debu, dapat berupa asap. Asap berasal dari pembakaran

batubara, proses industri, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan

asap rokok. Bahkan dalam asap rokok tidak hanya mengandung satu jenis

senyawa yang berbahaya, namun dapat mengandung lebih dari dua

senyawa yang berbahaya. Asap rokok justru akan memberikan pengaruh

yang berbahaya terhadap orang yang tidak merokok tetapi langsung

menghirup asap rokok. Orang yang demikian disebut dengan perokok

pasif, sedangkan orang yang melakukan kegiatan merokok disebut

dengan perokok aktif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru,

batuk kronis, bahkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin dalam

kandungannya.

Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam

partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan

bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa

senyawa organik yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan

bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat

menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah,

merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.

D. Kebisingan dan Bau Selain gas dan partikel yang dapat menyebabkan pencemaran

udara, bau dan kebisingan juga dapat menimbulkan masalah pencemaran

udara. Mengapa bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran? Dari

mana asal terjadinya bau dan suara yang dapat menyebabkan udara

menjadi tercemar? Apa dampak dari pencemaran udara yang disebabkan

oleh bau dan suara?

Udara yang bersih atau tidak tercemar bersifat tidak berwarna, tidak

berbau, dan tidak berasa. Udara yang berbau menunjukkan terjadinya

pencemaran udara. Bau dapat berasal dari peristiwa biologis seperti

terjadinya proses pembusukan tumbuhan atau bangkai. Gas yang

dilepaskan dari bau busuk tersebut biasanya mengandung gas H2S atau

gas amoniak (NH3). Selain proses alami, tumpukan sampah juga akan

Page 54: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 48

menyebabkan bau busuk. Apakah pengambilan sampah di lingkungan

sekitar kalian rutin dilakukan? Apa yang terjadi apabila tukang sampah

tidak mengambil tumpukan sampah di sekitar rumahmu selama 1 hingga 2

hari? Bagaimana bau yang timbul di sekitar rumahmu jika hal tersebut

terjadi?

Sampah adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari berbagai

kegiatan manusia, yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Tumpukan

sampah terutama yang berasal dari sampah organik jika dibiarkan lama

kelamaan akan menimbulkan bau busuk. Pernahkah kalian berada di

lokasi penimbunan sampah? Tempat Pembuangan Akhir pastilah banyak

sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Apa yang

terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa yang

terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan?

Bau busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses

biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan

penguraian secara alami untuk mengubah senyawa menjadi zat yang

lebih sederhana. Timbunan sampah selain menghasilkan gas H2S yang

berbau busuk, juga dapat menghasilkan gas metana (CH4). Bau busuk

yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui

udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing,

sesak nafas, dan dapat menimbulkan mual bagi orang yang meng-

hirupnya.

Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika

melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat

yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak

dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu

sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.

Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti

saat menyalakan klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau

banyaknya mobil yang berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga

dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api dan penerbangan.

Page 55: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 49

Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada

kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material,

atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri,

mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music

yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang

memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan. Tahukah kalian

bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan?

Apa dampak yang terjadi karena kebisingan?

Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu

kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah,

yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,

susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam

acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya

pertengkaran antar penonton.

Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat

meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus

dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi

kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas

kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh

terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia,

kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya

dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.

Page 56: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 5 Pencemaran Udara 50

E. Rangkuman

F. Kasus/Permasalahan 1. Apakah kamu pernah mencium bau udara yang tidak sedap pada saat

melewati suatu tempat? Udara dari mana kira-kira asalnya? 2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran

udara!

Udara merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari.

Pencemaran udara adalah proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara tersebut. Sumber pencemaran udara berasal dari aktivitas alam (misal letusan gunung berapi, pembusukan zat secara alami, serta kebakaran hutan yang terjadi secara tidak disengaja) dan kegiatan manusia (antara lain aktivitas industri, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, merokok, dan lain-lain). Zat pencemar yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah berupa gas CO2, CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb. Selain itu, bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran udara.

Page 57: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 51

BAB VI

TANAH DAN LAHAN

A. Pendahuluan

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan

makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula

dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada

tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari

makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah

menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat

Standar Kompetensi: Memahami tanah longsor dan pencemaran tanah.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian tanah longsor. 2. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat menyebabkan tanah

longsor. 3. Mendeskripsikan upaya manusia dalam mencegah tanah longsor. 4. Mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi ekosistem darat. 5. Menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi ekosistem darat. 6. Mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi manusia.

Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tanah longsor. 2. Siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat

menyebabkan tanah longsor. 3. Siswa dapat mendskripsikan upaya manusia dalam mencegah

tanah longsor. 4. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi

ekosistem darat. 5. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi

ekosistem darat. 6. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi

manusia.

Page 58: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 52

mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya

pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan

manusia juga.

B. Pengertian Tanah Longsor Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut landslide, adalah

perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,

tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar

lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut:

air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air

tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai

bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya

akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng sehingga terjadi tanah

longsor.

C. Jenis-jenis Tanah Longsor Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran

rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan

rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di

Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban

jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.

1. Longsoran Translasi

Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada

bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

2. Longsoran Rotasi

Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada

bidang gelincir berbentuk cekung.

Page 59: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 53

3. Pergerakan Blok

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang

gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok

batu.

4. Runtuhan Batu

Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain

bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada

lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-

batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. Rayapan Tanah

Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis

tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir

tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan

ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke

bawah.

6. Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh

air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan

tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang

lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat

bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung

api. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

Gambar 6.1 Mekanisme Terjadinya Tanah Lonsor Jenis Aliran Bahan Rombakan

Page 60: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 54

D. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah

industri, dan limbah pertanian.

Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan

misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat

berupa limbah padat dan cair.

a. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-

tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral,

dsb.

b. Limbah cair berupa: tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap ke dalam

tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh

mikroorganisme di dalam tanah.

Limbah industri

Limbah industri berasal dari pembuangan yang dilakukan oleh

kegiatan industri.

a. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan

industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses

pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas,

rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging, dll.

b. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses

produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan

industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron

adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam

Page 61: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 55

Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyubur-

kan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida, pemberantas hama

tanaman, misalnya DDT.

E. Dampak Pencemaran Tanah

Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat

mengganggu/mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika.

Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak

bisa dimanfaatkan.

Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan

asam sulfida, adanya zat merkuri, khrom dan arsen pada timbunan

sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,

merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida

logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi

racun.

Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang menyebabkan

lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus

air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah

hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang,

akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh

makanan untuk berkembang.

Limbah cair rumah tangga berupa: tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika

meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-

zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-

organisme di dalam tanah.

Page 62: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 6 Tanah dan Lahan 56

F. Rangkuman G. Kasus/Permasalahan 1. Sebutkan jenis-jenis tanah longsor yang terjadi di daerahmu kalau

memang ada!

2. Sebutkan jenis limbah yang dapat mencemari tanah!

Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut landslide, adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Page 63: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 57

BAB VII

E N E R G I A. Pendahuluan

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.

Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita

dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih

banyak untuk menggerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh

kita. Ketika kita bermain sepak bola, kita memerlukan energi lebih banyak

lagi untuk berlari dan menendang bola. Ketika kita bermain bola basket,

kita perlu energi lebih banyak lagi. Makin keras aktivitas kita, makin

banyak energi yang kita perlukan.

Ketika kita berpuasa, kita tidak mampu bermain lebih keras

daripada saat tidak berpuasa. Saat kita berpuasa, kita akan cepat lemas

melakukan aktivitas. Pada saat berpuasa, energi kita sedikit karena kita

tidak makan. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh kita.

Standar Kompetensi: Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian energi terhadap lingkungan.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian energi. 2. Mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk energi. 3. Mendeskripsikan pemanfaatan energi.

Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi. 2. Siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk

energi. 3. Siswa dapat mendeskripsikan pemanfaatan energi.

Page 64: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 58

Sebuah sepeda motor perlu bensin untuk menghidupi mesinnya.

Bensin tersebut dibakar di dalam mesin untuk dapat menggerakkan

toraknya. Gerakan torak tersebut selanjutnya diubah menjadi putaran roda

belakang untuk melaju. Ketika kawat gas ditarik, putaran mesin semakin

cepat. Sepeda motor dapat melaju lebih cepat pula. Saat itu pula

diperlukan lebih banyak bensin.

Sepeda motor pada umumnya tidak mampu mengangkut

segerobak pasir. Kendaaraan yang dirancang untuk mengangkut pasir

adalah truk. Truk memiliki mesin yang lebih besar. Truk biasanya

menggunakan bahan bakar solar. Ruang tempat membakar solar pada

mesin truk jauh lebih besar dari pada ruang tempat membakar bensin

pada mesin sepeda motor. Akibatnya gaya angkut truk lebih besar

daripada sepeda motor. Truk lebih mampu melakukan kerja dibanding

sepeda motor. Atau dengan kata lain energi truk lebih besar daripada

energi sepeda motor. Jadi energi adalah kapasitas atau kemampuan

untuk melakukan usaha.

B. Sumber-sumber Energi Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa

makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi

manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh

darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makanan

dibakar sehingga kita memiliki energi.

Pada mesin sepeda motor, energi didapat dari pembakaran bensin

di ruang bakar mesin. Tanpa bensin sepeda motor tidak dapat hidup. Jadi

bensin adalah sumber energi bagi sepeda motor.

Macam-macam bentuk energi:

1. Energi Panas

Energi panas atau kalor adalah energi yang berasal dari panas yang

terjadi dari sinar energi matahari atau berasal dari nyala api. Energi panas

dapat menyebabkan benda memuai, mencair, menguap atau terbakar.

Page 65: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 59

2. Energi Gerak (kinetik)

Energi gerak atau kinetik adalah energi yang dimiliki benda untuk

bergerak. Contohnya air yang mengalir dan angin yang bertiup.

3. Energi Cahaya

Energi cahaya adalah energi yang ditimbulkan oleh cahaya. Contohnya

cahaya matahari yang dikumpulkan lewat lensa cembung dapat

memanaskan kertas sampai terbakar.

4. Energi Bunyi

Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh bunyi atau suara.

Contohnya bunyi bom, bunyi halilintar, dan bunyi petasan.

5. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda.

Contohnya energi yang terdapat dalam katapel, per atau busur panah

yang terenggang.

6. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa

kimia. Contohnya aki, baterai, dinamo.

7. Energi Atom

Energi atom adalah energi yang timbul pada reaksi atom saat inti atom

dipecah menjadi partikel-partikel lainnya.

8. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang tersimpan dalam atom dari unsur-unsur

nuklir. Contohnya pada ledakan bom atom.

9. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus listrik. Contohnya

pada generator dan dinamo.

Page 66: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 60

10. Makanan

Makanan merupakan sumber energi bagi kita. Makanan menyimpan

energi dalam bentuk zat kimia.

C. Pemanfaatan Energi

Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat berpen-duduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak cukup jauh dari Jawa.

Mobil pertama ciptaan Henry Ford di Amerika sebenarnya tidak

menggunakan bahan bakar fosil. Ketika pada tahun 1896 dia membuat

mobil pertamanya, Thin Lizzie, dia menjejalkan etanol ke tangki bahan

bakar untuk mesin dua silindernya. Tapi Ford akhirnya harus mengakui

bensin menjadi bahan bakar yang jauh lebih murah dan menghasilkan

tenaga lebih besar. Ford akhirnya menggunakan bensin dan industrinya

menjadi salah satu industri mobil terbesar di dunia.

Efisiensi juga menjadi kata kunci ketika Rudolph Diesel akhirnya

juga mengganti bahan bakar minyak kacang untuk mesin berkompresi

pertama yang dibuatnya, yang populer dengan sebutan mesin diesel,

yang diciptakannya tahun 1893. Itu dilakukan karena bahan bakar fosil

lebih murah, lebih bertenaga, dan pasokannya lebih pasti.

Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak terkalahkan

selama dua abad ini. Kini 80 persen dari pasokan energi dunia disumbang

oleh bahan bakar fosil. Enam miliar ton bahan bakar fosil yang kita gali

setiap tahun menghasilkan emisi gas rumah kaca. Emisi rumah kaca ini

membentuk selimut yang begitu tebal di atmosfer sehingga memerangkap

panas matahari di atmosfer dan meningkatkan suhu global.

Page 67: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 61

Gambar 7.1 Skema Efek Rumah Kaca

Jika energi terbarukan yang ramah lingkungan tidak segera

dikembangkan secara global, lima tahun lagi dunia akan membutuhkan 99

juta barrel minyak bumi per hari. Itu artinya, kita akan menambah emisi

rumah kaca, yang sejak tahun 2004 sudah menyemburkan 27 miliar ton

karbon dioksida (CO2) ke atmosfer per tahun.

Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar memang bukan

kendaraan, melainkan kebutuhan manusia akan listrik yang menyumbang

40 persen dari emisi karbon dioksida di dunia. Sebab sebagian besar

pembangkit listrik di dunia menggunakan bahan bakar fosil. Masalahnya,

sedikit sekali negara yang sudah mengembangkan sumber energi lain

seperti tenaga air, angin, panas matahari, panas bumi, bahkan ombak

laut.

Diet karbon

Penghematan listrik baik di rumah, di kantor, di tempat-tempat

umum, maupun industri menjadi hal berarti untuk mengurangi pemanasan

global. Penataan kota yang lebih ramah lingkungan, penghematan listrik di

Page 68: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 62

gedung-gedung, tempat umum, dan perkantoran menjadi hal yang

semakin menjadi tuntutan. ”Kita misalnya harus mulai tahu berapa jejak

karbon kita. Kita harus paham bagaimana memilih peralatan elektronik

yang hemat listrik, mulai dari lampu, alat-alat rumah tangga, AC, televisi,

dan peralatan lainnya. Kita juga sudah harus mengenal konsep tentang

diet karbon,” ujar Ichiro Suganuma, Presiden Direktur PT Panasonic

Indonesia.

Diet karbon sebagai cara menekan emisi rumah kaca bisa

dilakukan anggota keluarga di rumah, misalnya dengan memahami jumlah

emisi dari setiap peralatan rumah tangga yang dipakai. ”Diet karbon bukan

cuma membutuhkan sikap, tapi juga pengetahuan memadai tentang emisi

dari setiap kegiatan kita,” ujar Suryopratomo, Direktur Pemberitaan

MetroTV.

Seandainya kita mengganti satu lampu pijar saja dengan lampu

hemat energi tipe compact fluorescent lamp (CFL) misalnya, kita akan

mengurangi emisi setara dengan pembakaran 23 kilogram batu bara

selama masa pakainya. Kalau hal ini dilakukan seluruh warga Jakarta

misalnya, maka pembakaran jutaan ton batu bara bisa dicegah.

”Penanganan global warming bukan hanya butuh kebijakan pemerintah

dan komitmen dunia usaha, tapi juga prakarsa individual di rumah, kantor,

atau tempat-tempat umum,” ujar Hanny Soema Di Pradja, CEO Delta

Female Indonesia.

Emisi Kendaraan Bermotor Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO2 terbesar adalah asap

dari kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin

transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO2

dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti

karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang

mengerikan.

Page 69: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 63

”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan

energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel

dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa

contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil

humas Pertamina.

Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah

kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia,

produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus

bertambah oleh permintaan yang terus meningkat.

Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak

memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan

adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang

diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak

lebih mahal dibanding mobil konvensional.

Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya,

meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau

saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda

setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu

lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya

parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak

sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin

membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap

ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang

saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan

kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi). Rabu, 25

November 2009 | 03:30 WIB

Page 70: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 7 Energi 64

D. Rangkuman

E. Kasus/Permasalahan 1. Tahukah kamu mengapa di pulau Jawa konsumsi energi lebih besar

dibandingkan dengan pulau-pulau lain di luar Jawa?

2. Energi apakah yang digunakan oleh kompor sewaktu memasak? dan

mengapa lampu-lampu di rumahmu dapat menyala?

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih banyak untuk mengerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh kita.

Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh darah untuk diedarakan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makan dibakar sehingga kita memiliki energi.

Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat berpenduduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak cukup jauh dari Jawa.

Page 71: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 65

BAB VIII

H U T A N

A. Pendahuluan Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah

mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan, penebangan

liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah

cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut

Standar Kompetensi: Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan dan upaya mengatasinya.

Kompetensi Dasar: 1. Mendeskripsikan kerusakan hutan. 2. Mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang menyebabkan

kerusakan hutan.

Indikator: 1. Siswa dapat mendeskripsikan kerusakan hutan. 2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang

menyebabkan kerusakan hutan.

Page 72: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 66

telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Inter-

nasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat

menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun

ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan

lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan

dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan

manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal

yang dapat merusak hutan Indonesia.

B. Kerusakan Hutan dan Penyebabnya Hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, karena hutan memberikan

sumber kehidupan bagi kita semua. Hutan menghasilkan air dan oksigen

sebagai komponen yang yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat

manusia. Demikian juga dengan hasil hutan lainnya memberikan berbagai

manfaat bagi kehidupan masyarakat. Kebutuhan manusia yang semakin

banyak dan berkembang, Kerusakan hutan dipicu oleh sehingga terjadi

hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.

Deskripsi Kerusakan Hutan

Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan

kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan,

karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan

Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu,

meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak

ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.

Kerusakan hutan berdampak negatif dan dan positif. Faktor-faktor

yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain :

a. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja.

b. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan.

c. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.

Page 73: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 67

Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara

dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi

permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan.

Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah

yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus

simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah.

Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan yang

menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya

pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul,

banjir, tanah longsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang

jadi tumpuhan hidup dan kehidupannya tidak berarti lagi serta kesulitan

dalam memenuhi ekonominya.

C. Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan Kerusakan Hutan Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat

menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun

ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas mangrove dan lamun,

gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan

musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia

yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang

dapat merusak hutan Indonesia antara lain:

1. Penebangan hutan tanpa perhitungan dapat mengurangi fungsi hutan

sebagai penahan air.

Akibatnya daya dukung hutan menjadi berkurang. Penebangan

hutan akan berakibat pada kelangsungan daur hidrologi dan menyebab-

kan humus cepat hilang. Dengan demikian kemampuan tanah untuk

menyimpan air berkurang. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan

langsung mengalir, hanya sebagian kecil yang meresap ke dalam tanah.

Tanah hutan yang miring akan tererosi, khususnya pada bagian yang

subur, sehingga menjadi tanah yang tandus. Bila musim penghujan tiba

Page 74: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 68

akan menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi

kering karena tidak ada air tanah.

Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi.

Akibat lainnya adalah harimau, babi hutan, ular dan binatang buas lainnya

menuju ke permukiman manusia. Dampak lain dari penggundulan hutan

yaitu terjadinya pemanasan global. Padahal tanaman sangat berperan

dalam penyerapan karbon dioksida di udara. Jika pohon-pohon telah

ditebangi, maka jumlah karbon dioksida diudara akan semakin meningkat

yang menyebabkan meningkatnya suhu udara.

Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan

hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan

konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti

Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah

kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya

menjadi hutan kembali.

Gambar 8.1 Penebangan Hutan

Page 75: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 69

Walau penebangan hutan dapat dilakukan dalam aturan tertentu

yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan penebangan hutan

di hutan hujan sangat merusak. Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret

sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka membuat para

petani miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Di Afrika para

pekerja penebang hutan menggantungkan diri pada hewan-hewan sekitar

untuk mendapatkan protein. Mereka memburu hewan-hewan liar seperti

gorila, kijang, dan simpanse untuk dimakan.

2. Kebakaran hutan

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah

kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya

menjadi hutan kembali. Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan,

kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah

sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnah-

kan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum terma-

suk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan

pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran

hutan besar. Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan

antara lain sebagai berikut:

a. Musim kemarau yang sangat panjang.

b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.

c. Pembuatan arang di hutan.

d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Page 76: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 70

Gambar 8.2 Kebakaran hutan

Penyebab kebakaran hutan, antara lain:

• Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau

yang panjang.

• Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok

secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.

• Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari

letusan gunung berapi.

• Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan

pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan

vandalisme.

• Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut

yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim

kemarau.

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.

2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena

kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga

dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah

turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.

3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan

dan kekeringan di saat musim kemarau.

Page 77: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 71

4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya

jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di

daerah-daerah terpencil.

5. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih

jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan

terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu

pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.

6. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran

pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa

menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-

anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para

penderita TBC/asma.

3. Penambangan liar

Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan keru-

sakan permanen. Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak

yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah

disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penam-

bangan dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat

merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.

4. Perburuan liar

Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari

spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesies-

spesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Gajah, kijang

kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh

satwa yang sering diburu orang.

Page 78: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 8 Hutan 72

D. Rangkuman E. Kasus/Permasalahan 1. Apakah di sekitar rumahmu terdapat hutan?

2. Sebutkanlah jenis-jenis pohon yang ada di hutan itu?

3. Menurut kamu apakah hutan di sekitarmu masih baik? Jikalau sudah

rusak, sebutkanlah kerusakannya dan apa penyebabnya!

Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupa-kan kegiatan yang merusak kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.

Page 79: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 73

BAB IX

BENCANA ALAM

A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan

bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi dimana-

mana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang

akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami, gempa bumi,

letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir,

kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda

berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik

berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia (Sutikno, 1985).

Apabila diperhatikan ternyata bencana alam terjadi pada

lingkungan yang sangat bervariasi. Lingkungan terjadinya bisa terjadi di

dataran, pegunungan, daerah pantai, ataupun daerah yang subur.

Jenis bencana alam yang pernah melanda Indonesia antara lain:

1. Tsunami Tsunami (bahasa Jepang, secara harafiah berarti "ombak besar di

pelabuhan") adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa

Standar Kompetensi: Memahami bencana alam dan penyebab terjadinya bencana alam.

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

Indikator: Siswa dapat mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

Page 80: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 74

bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.

Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan

kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai,

ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang

tersebut bergerak pada kecepatan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan

efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi

meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah

pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan, erosi dan korban jiwa

pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja

yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban

jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan

pertanian, tanah, dan air bersih. Tsunami dapat terjadi jika terjadi

gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti

letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke

bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam

rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,

misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau, tahun 1883.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut

naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseim-

bangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya

aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang

besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang

tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,

dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila

tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50

km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di

tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa centimeter hingga

beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa

mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat

mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis

Page 81: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 75

pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa

beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.

Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi (tubrukan lempeng

tektonik), dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng

benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api

juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan

tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.

Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan

air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan

benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau

longsor ini cukup besar, dapat terjadi mega-tsunami yang tingginya

mencapai ratusan meter. (Sumber: Maulana, http//:maul4n4.multiply.com/journal/item) Diakses 14 Oktober 2009

jam 09.00.

Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di

Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh dan disusul dengan Tsunami

yang menyerang pesisir barat pulau Sumatera. Provinsi Nangroe Aceh

Darusallam dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara adalah wilayah terparah

yang diporak poranda diterjang air bah. Kerugian material yang diakibat-

kan bencana ini ditaksir hampir ratusan trilyun rupiah. Banyak sarana-

sarana transportasi, komunikasi, dan infrastruktur lainnya hancur ditelan

gelombang air pasang ini. Kota yang dulunya dipadati oleh rumah-rumah

penduduk dan bangunan batu, kini hampir rata dengan tanah. Ratusan

ribu nyawa melayang. Dalam waktu sekejap mayat-mayat bergelimpangan

disepanjang jalan dan dibiarkan membusuk tanpa ada yang merawatnya.

Bencana ini kini tidak saja dirasakan oleh mereka yang terkena langsung,

tetapi dirasakan oleh segenap masyarakat dunia.

Tsunami di Aceh itu terjadi karena gempa bumi pada jam 7:58:53

WIB. Pusat gempa terletak pada 3.316° LU dan 95.854° BT , kurang lebih

160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.

Page 82: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 76

(sumber:http//:id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004), diakses 14

Oktober 2009. Gempa di lepas pantai Aceh itu berkekuatan 9,3 menurut skala

Richter dan dengan merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun

waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara,

Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,

Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa yang

mengakibatkan tsunami itu menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di

8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan

kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan

Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Gambar 9.1 Masjid Terkena Gelombang Laut Tsunami

Gambar 9.2 Hantaman Gelombang Laut ke Daratan karena Tsunami

Page 83: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 77

Gambar 9.3 Lumpur Sisa-sisa Tsunami yang Terbawa ke Daratan

2. Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di per-

mukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi

(lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan

daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun

padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang

terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. (Sumber: wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, http//: id.wikipedia.org/

wiki/Gempa_bumi). Diakses 14 Oktober 2009. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang

terjadi karena pergeseran lempeng tektonik seperti layaknya gelang karet

ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh

tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari

tektonik plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari

beberapa lapisan batuan, sebagian besar daerah dari lapisan kerak itu

akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut

begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama

lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti

pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola

pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam

ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan

Page 84: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 78

postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda

hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan

lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di

Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 pagi hari, pukul 05.54

WIB.

Penyebab terjadinya gempa bumi Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang

dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempeng tektonik yang

bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya

mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi

oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan

tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan

lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam

kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit

kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan

magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi

gejala akan terjadinya letusan gunung berapi (dikenal sebagai gempa

volkanik). Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya

massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia

(gempa seperti ini jarang terjadi), Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga

dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi

(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di

Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari

peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan

memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa

bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga

seismisitas terinduksi.

Page 85: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 79

Gambar 9.4 Gedung Beton Luluh Lantak Terkena Gempa Tektonik

Gambar 9.5 Bangunan Bertingkat Lebih Rawan Hancur Terkena Gempa Kalau

Konstruksinya Tidak Kuat

3. Letusan Gunung Api Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang

dikenal dengan istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api

berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan

batas lempeng tektonik. Pada batas lempeng tektonik inilah terjadi

perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu

melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).

Magma akan mengintrusi/menerobos batuan atau lapisan bahan lain di

sekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati permukaan bumi.

Page 86: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 80

Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari

jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis

produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana

bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan

mematikan.

Bahaya letusan gunung api dibagi menjadi dua berdasarkan waktu

kejadiannya, yaitu:

a) Bahaya Utama (Primer)

1) Awan panas (neuu ardante), merupakan campuran material letusan

antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah lereng

akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh

menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri

lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 – 700º Celcius,

kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung

kemiringan lereng).

2) Lontaran material (berupa bom, lapili, debu pijar), terjadi ketika letusan

berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi

letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi

(>200ºC), ukuran materialnya pun besar dengan diameter > 10 cm

sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan

mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai “bom vulkanik”

3) Hujan abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang

berlangsung. Material yang berukuran halus (abu dan pasir halus)

yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya

tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini

akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, mencemari air tanah,

merusak tumbuh-tumbuhan dan mengandung unsur-unsur kimia yang

bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng

dan mesin pesawat.

4) Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya

cair/liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 1200ºC.

Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan

Page 87: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 81

membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin, maka

wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah yang dilaluinya akan

menjadi ladang batuan beku.

5) Gas racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api

sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-

rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas utama yang biasa-

nya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO. Yang sering

menyebabkan kematian adalah gas CO2. Beberapa gunung api yang

memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunung Api

Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung

Api Papandayan.

6) Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat

letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar

untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang

tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang

yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan

Gunung Krakatau tahun 1883.

b) Bahaya Ikutan (Sekunder)

Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi

setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus

akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan

lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material

tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke

lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.

Page 88: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 82

Gambar 9.6 Aliran Lava Pijar dari Gunungapi

Gambar 9.7 Erupsi Gunungapi di Laut

Gambar 9.8 Awan Pijar (Neuu Ardante) yang Menuruni Lereng Gunungapi

Page 89: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 83

B. Mitigasi (Upaya Penanganan) Bencana Alam Setiap bencana memerlukan tindakan prioritas dan kebutuhan

informasi yang relatif berbeda. Prioritas tindakan dan kebutuhan informasi

pada waktu bencana gempa bumi akan berbeda dengan bencana banjir.

Namun secara umum, informasi yang dibutuhkan pada waktu penanganan

bencana adalah:

(1) wilayah serta lokasi geografis bencana dan perkiraan populasi,

(2) status jalur transportasi dan sisem komunikasi,

(3) ketersediaan air bersih, bahan makanan, fasilitas sanitasi dan tempat

hunian,

(4) jumlah korban,

(5) kerusakan, kondisi pelayanan, ketersediaan obat-obatan, peralatan

medis serta tenaga di fasilitas kesehatan,

(6) lokasi dan jumlah penduduk yang menjadi pengungsi, dan

(7) estimasi jumlah yang meninggal dan hilang.

Pada tahap awal, tindakan kemanusiaan dan pengumpulan

informasi dilakukan secara simultan. Pengumpulan data harus dilakukan

secara cepat untuk menentukan tindakan prioritas yang harus dilakukan

oleh manajemen bencana. Data ini bias diperoleh misalnya dari peta

ataupun citra penginderaan jauh. Misal Peta Rupabumi untuk menentukan

lokasi bencana longsor tanah. Penggunaan Global Positioning Systems

(GPS) berperan penting dalam menentukan lokasi tempat pengungsi

maupun fasilitas kesehatan. Data tersebut dapat digabungkan dengan

data spatial dari satelit. sebagai contoh,pPada awal kejadian tsunami di

Aceh, gambar satelit dari Quick Birds sangat bermanfaat untuk

mengestimasikan cakupan bencana serta perkiraan sarana transportasi

yang rusak. Data spatial tersebut selanjutnya digabungkan dengan

informasi mengenai jumlah maupun distribusi pengungsi, ketersediaan air

bersih serta bahan makanan akan memberikan masukan penting bagi

koordinasi dan manajemen pada fase tanggap darurat.

Page 90: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 84

Gambar 9.9 Peta Rupa Bumi untuk Menentukan Lokasi Longsor Tanah

Mitigasi Bencana Gunung Berapi

Mitigasi bencana gunung berapi ialah upaya memperkecil jumlah

korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi,

tindakan yang perlu dilakukan:

a) Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam mengguna-

kan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan

dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi

SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan

laporan bulanan ke pemda setempat.

b) Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi

peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan

Page 91: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 85

dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi,

melakukan pemeriksaan secara terpadu.

c) Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat

menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan

bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos

penanggulangan bencana.

d) Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika,

dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta

dan dokumen lainya.

e) Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah

serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.

Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda

dan penyuluhan langsung kepada masyarakat. (Sumber: Panduan

Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Set

BAKORNAS PBP; Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunung Api. Direktorat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2006.

Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi

• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman

untuk mengungsi.

• Membuat perencanaan penanganan bencana.

• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

• Mempersiapkan kebutuhan dasar.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi:

• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan

daerah aliran-lahar.

• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.

• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan

panjang, celana panjang, topi dan lainnya.

• Jangan memakai lensa kontak.

• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

Page 92: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 9 Bencana Alam 86

• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan

kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.

• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak

atau meruntuhkan atap bangunan.

• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu

sebab bisa merusak mesin.

C. Rangkuman D. Kasus/Permasalahan 1. Sebutkanlah bencana alam yang pernah terjadi di daerahmu?

2. Bagaimana korban yang yang ditimbulkan?

3. Tindakan apakah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terja-

dinya bencana alam?

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi di mana-mana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir, kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia.

Pada tahap mitigasi bencana alam, tindakan kemanusiaan dan pengumpulan informasi dilakukan secara simultan. Pengumpulan data harus dilakukan secara cepat untuk menentukan tindakan prioritas yang harus dilakukan oleh manajemen bencana. Data ini bias diperoleh misalnya dari peta ataupun citra penginderaan jauh. Misal Peta Rupabumi untuk menentukan lokasi bencana longsor tanah. Penggunaan Global Positioning Systems (GPS) berperan penting dalam menentukan lokasi kamp pengungsi maupun fasilitas kesehatan.

Page 93: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 87

BAB X

PESISIR DAN LAUT

A. Pendahuluan

Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah

peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi

sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya. Namun,

Standar Kompetensi: Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan dampak yang ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem pesisir dan laut

serta perbedaannya. 2. Menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan pesisir dan laut.

Indikator: 1 Siswa dapat menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem

pesisir dan laut serta perbedaannya. 2 Siswa dapat menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan

pesisir dan laut.

Page 94: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 88

karakteristik laut tersebut belum sepenuhnya dipahami dan diintegrasikan

secara terpadu. Kebijakan pemerintah yang sektoral dan bias daratan,

akhirnya menjadikan laut sebagai kolam sampah raksasa. Dari sisi sosial-

ekonomi, pemanfaatan kekayaan laut masih terbatas pada kelompok

pengusaha besar dan pengusaha asing. Nelayan sebagai jumlah terbesar

merupakan kelompok profesi paling miskin di Indonesia.

Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu atau yang lebih di kenal

dengan Integrated Coastal Zone Management atau disingkat ICZM adalah

pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan

yang terdapat di kawasan pesisir dengan cara melakukan penilaian

menyeluruh tentang kawasan pesisir beserta sumberdaya alam dan jasa-

jasa lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan

sasaran pemanfaatan, dan kemudian merencanakan serta mengelola

segenap kegiatan pemanfaatannya guna mencapai pembangunan yang

optimal dan berkelanjutan.

B. Ekosistem Laut dan Pesisir

Gambar 10.1 Wilayah Pesisir

Berdasarkan kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir

adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Dilihat dari

garis pantai, maka wilayah pesisir memiliki dua macam batas yaitu: batas

yang sejajar garis pantai dan batas yang tegak lurus terhadap garis

Page 95: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 89

pantai. Akan tetapi, penetapan batas-batas suatu wilayah pesisir yang

tegak lurus terhadap garis pantai, sejauh ini belum ada kesepakatan.

Dengan kata lain batas wilayah pesisir berbeda dari satu negara ke

negara lain karena setiap negara memiliki karakteristik lingkungan,

sumberdaya dan sistem pemerintahan tersendiri.

Menurut kesepakatan internasional terakhir, wilayah pesisir didefini-

sikan sebagai wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat

mencakup daerah yang masih terkena pengaruh dinamika air laut atau

pasang surut dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua. Dalam

hasil rapat kerja nasional proyek MREP di Manado 1994, telah di tetapkan

bahwa batas ke arah laut suatu wilayah pesisir adalah sesuai dengan

batas laut yang terdapat dalam Peta Lingkungan Pantai Indonesia (PLPI)

dengan skala 1:50.000 yang telah diterbitkan oleh Badan Koordinasi

Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Sedangkan batas ke

arah darat adalah mencakup batas administratif seluruh desa pantai yang

termasuk ke dalam wilayah Pesisir.

Dalam suatu wilayah pesisir terdapat satu atau lebih sistem

lingkungan dan sumberdaya pesisir. Ekosistem pesisir dapat bersifat alami

ataupun buatan. Ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir antara

lain adalah: terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, pantai

berpasir, formasi pescaprea, formasi baringtonia, estuaria, laguna, dan

delta. Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa: tambak, sawah

pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan agroindustri

dan kawasan pemukiman.

Sumberdaya di wilayah pesisir terdiri dari sumber daya alam yang

dapat pulih dan tidak dapat pulih, sumberdaya alam yang dapat pulih

seperti: perikanan, rumput laut, padang lamun, hutan mangrove dan

terumbu karang, sedangkan sumberdaya tak dapat pulih antara lain:

minyak dan gas, bijih besi, pasir, timah, bauksit, dan mineral serta bahan

tambang lainnya.

Page 96: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 90

C. Pengelolaan Pesisir Secara normatif, kekayaan sumberdaya pesisir dikuasai oleh

negara untuk dikelola sedemikian rupa guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengor-

bankan kebutuhan generasi yang akan datang. Ironisnya, sebagian besar

tingkat kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir justru

menempati strata ekonomi yang paling rendah bila dibandingkan dengan

masyarakat darat lainnya.

Selama ini, kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir

hanya dilakukan berdasarkan pendekatan sektoral yang didukung UU

tertentu yang menguntungkan instansi sektor dan dunia usaha terkait.

Akibatnya, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil cenderung

eksploitatif, tidak efisien, dan sustainable (berkelanjutan). Banyak faktor-

faktor yang menyebabkan ketidakefektifan pengelolaan sumberdaya

pesisir ini, antara lain ketidakjelasan pemilikan dan penguasaan

sumberdaya, ketidakpastian hukum, serta konflik pengelolaan. Ketidak-

jelasan pemilikan dan penguasaan sumberdaya pesisir masih sering

terjadi di berbagai tempat. Biasanya sumberdaya pesisir dianggap tanpa

pemilik (open access property), tetapi berdasarkan pasal 33 UUD 1945,

dan UU Pokok Perairan No. 6/1996, dinyatakan sebagai milik pemerintah

(state property). Namun, ada indikasi di beberapa wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil terjadi pemilikan pribadi (quasi private proverty). Di

beberapa wilayah pesisir atau pulau masih dipegang teguh sebagai milik

kaum atau masyarakat adat (common property).

Perbedaan penerapan konsep pemilikan dan penguasaan sumber-

daya ini mendorong ketidakjelasan siapa yang berhak untuk mengelo-

lanya. Hal ini mendorong berbagai pemilik modal untuk mengeksploitasi

sumberdaya wilayah pesisir ini secara berlebihan, kalau tidak maka pihak

lain yang akan memanfaatkannya, dan tidak ada insentif untuk melestari-

kannya, sehingga terjadi bencana bersama yang baru.

Pada dasarnya, hampir di seluruh wilayah pesisir Indonesia terjadi

konflik-konflik antara berbagai pihak yang berkepentingan. Masing-masing

Page 97: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 91

mempunyai tujuan, target, dan rencana untuk mengeksploitasi sumber-

daya pesisir. Perbedaan tujuan, sasaran, dan rencana tersebut mendo-

rong terjadinya konflik pemanfaatan dan konflik kewenangan.

Pengelolaan lautan sangat terkait dengan kebijakan nasional yang

mengatur pengelolaan wilayah laut. Adapun batas wilayah lautan dimulai

dari batas yurisdiksi di darat sampai ke laut lepas sejauh klaim Negara

yang bersangkutan. Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS) membe-

rikan dasar hukum bagi negara-negara pantai untuk menentukan batasan

lautan sampai ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan landas kontinen.

Dengan dasar itu, suatu negara memiliki wewenang untuk meng-

eksploitasi sumberdaya yang ada di zona tersebut.

Berbicara masalah kelautan, memang masih ada ketidakjelasan

perbedaan antara wilayah pesisir dengan wilayah lautan. Para ahli

oseanografi dengan persepsi global terhadap masalah kelautan, biasanya

menganggap seluruh area yang ada dalam batas paparan benua sebagai

wilayah pesisir. Sedangkan para pengelola wilayah pesisir biasanya

menganggap seluruh area di luar batas wilayah laut territorial sebagai

wilayah laut.

Dengan demikian yang membedakan antara program pengelolaan

lautan dengan pengelolaan wilayah pesisir adalah pada ruang lingkup

pengelolaannya. Program pengelolaan wilayah pesisir mencakup ka-

wasan daratan sampai laut pesisir, sedangkan pengelolaan lautan hanya

meliputi pengelolaan wilayah laut di luar paparan benua.

Page 98: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 10 Pesisir dan Laut 92

D. Rangkuman E. Kasus/Permasalahan 1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan wilayah pesisir itu !

2. Apakah perbedaan ekosistem pesisir dan daratan?

3. Identifikasi flora dan fauna di pesisir?

4. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak-efektifan penge-

lolaan sumberdaya pesisir? 5. Lembaga apakah Bakorsurtanal itu? 6. Secara normatif siapakah pemilik wilayah pesisir itu dan apa tanggung

jawabnya?

Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya.

Menurut kesepakatan internasional terakhir, wilayah pesisir didefinisikan sebagaiwilayah peralihan antara laut dan daratan, kearah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut dan kearah laut meliputi daerah paparan benua.

Secara normatif, kekayaan sumberdaya pesisir dikuasai oleh negara untuk dikelola sedemikian rupa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.

Page 99: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 93

BAB XI

SUNGAI DAN DANAU

A. Ekosistem Sungai dan Danau

Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic resources),

yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi selu-

ruh rakyat Indonesia dalam segala bidang, sehingga memberikan

implikasi yang relatif pelik dan khas dalam upaya pengelolaan dan

Standar Kompetensi: Mengenal ekosistem sungai dan danau, pencemaran dan dampak yang ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau, serta

perbedaannya. 2. Menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan sungai dan

danau.

Indikator: 1 Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau,

serta perbedaannya. 2 Siswa dapat menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan

sungai dan danau.

Page 100: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 94

pemanfaatannya.

Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merenca-

nakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi

sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya

rusak air agar terciptanya konservasi sumber daya air.

Tujuan pengelolaan sungai, danau dan waduk untuk Konservasi

Sumberdaya Air adalah upaya pencegahan banjir dan kekeringan, pence-

gahan erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran sungai,

pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk menghindari konflik

dan degradasi sumberdaya alam dan lingkungan.

Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan

pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan

dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya

secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersang-

kutan.

Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangun-

nya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, dan berbentuk

pelebaran alur/badan/palung sungai.

Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai

hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai.

Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang

palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah

dalam.

Bangunan sungai adalah bangunan yang berfungsi untuk

perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian sungai.

Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan

sungai.

Suatu daerah aliran sungai (DAS) dibatasi oleh topografi alami

berupa punggung-punggung bukit/gunung, dimana presipitasi yang jatuh

di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya

bermuara ke danau atau laut. Wilayah DAS terdiri dari komponen

Page 101: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 95

sumberdaya biotik, abiotik dan lingkungan lainnya yang saling berinteraksi

membentuk kesatuan ekosistem.

Ekosistem DAS sebagai unit pengelolaan sumberdaya alam terdiri

dari sistem fisik, sistem biologis dan sistem manusia serta masing-masing

komponen dalam sistem dan subsistem-subsistemnya saling berinteraksi.

Wilayah DAS menjadi integrator beragam interaksi komponen

ekosistem, sehingga batas DAS sering dijadikan batas ekologis. Batas

ekologis menjadi sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan yang

menjamin fungsi ekologis dan ekonomi. Aliran sungai yang umumnya

berada di tengah wilayah DAS sering dijadikan batas terluar dari batas

administrasi daerah otonom. Oleh karena itu batas DAS bersifat lintas

lokal melampaui batas-batas kekuasaan politis dan administrasi, sehingga

masalah DAS menyangkut beberapa kabupaten dalam satu atau lebih

provinsi.

Pengaturan dan pengelolaan sumberdaya air dalam DAS

dirasakan semakin kompleks dalam era otonomi daerah dan berpotensi

menimbulkan konflik antar daerah otonom apabila tidak dipahami dengan

menyeluruh. Oleh karena itu strategi pengelolaan DAS secara terpadu,

menyeluruh, fleksibel, efisien dan berkeadilan dalam konteks otonomi

daerah diperlukan untuk menghindari konflik dan degradasi sumberdaya

alam dan lingkungan.

Pengelolaan sungai secara terpadu seperti yang dilakukan

Singapura dengan prinsip "One river, one plan, one management" dapat

menjadi salah satu alternatif program pemerintah dalam mengatasi

masalah air. Selain itu untuk mengatasi limbah, perlu dilakukan pengge-

lontoran. Caranya tiap industri yang berada sepanjang DAS danau dan

waduk sebagai kompensasi harus membuat embung untuk menampung

air hujan. Air dari embung ini selain berfungsi menggelontor dan

menambah cadangan air juga untuk mencegah banjir.

Page 102: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 96

B. Manfaat Sungai dan Danau Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari keberadaan sungai dan

danau. Di Jawa hampir seluruh sungai dimanfaatkan untuk PLTA,

perikanan, pertanian, dan rekreasi. Sungai Brantas di Jawa Timur

misalnya, ada beberapa bendungan untuk PLTA, yaitu Bendungan

Sengguruh di Kepanjen, Bendungan Sutami di Karangkates, dan

Bendungan Wlingi Raya di Blitar. Sedangkan di sungai Konto juga

dibangun Bendungan Selorejo dan di Bojonegoro ada waduk Pacal. Di

Jawa Tengah ada waduk Gajah Mungkur dan di Jawa Barat ada waduk

Citarum. Danau yang juga dimanfaatkan untuk bendungan PLTA adalah

danau Toba melalui Sungai Asahan. Karakteristik sungai di Jawa ini

sangat sesuai dengan tuntutan persyaratan bendungan, yakni airnya

deras dan curam.

Sungai-sungai di Sumatra dan Kalimantan sebagian besar

dimanfaatkan penduduk untuk sarana transportasi. Misalnya di Sumatra

ada sungai Musi dan Batanghari. Sedangkan di Kalimantan ada sungai

Kapuas dan Kahayan. Meskipun akhir-akhir ini banyak dibangun

transportasi darat, tetapi keberadaan transportasi sungai ini masih tetap

ada.

Keberadaan bendungan dan danau juga bermanfaat menjadi

pengendali banjir. Air bah dari hulu dapat dihambat oleh bendungan.

Namun, kelemahan yang terjadi adalah terjadinya sedimentasi.

Bendungan dan danau juga dapat menjadi tempat budidaya perikanan

darat oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan keramba. Hasil

budidaya perikanan ini dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar

danau atau bendungan.

C. Pencemaran Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 mengenai

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa

Pemerintah Provinsi mengkoordinasikan pengelolaan kualitas air dan

melakukan pengendalian pencemaran air pada sumber air yang

Page 103: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 97

merupakan lintas Kabupaten/Kota. Oleh karena itu dalam pengelolaan

dan pengendalian pencemaran air pada sumber air yang lintas kab/kota

diperlukan adanya koordinasi dengan kabupaten/kota serta kerjasama

dengan berbagai sektor terkait lainnya.

Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Pencemaran Air dengan

kabupaten/Kota serta stake holder terkait dilakukan untuk merumuskan

suatu langkah/strategi dalam upaya pengelolaan kualitas air dan

pengendalian pencemaran air serta untuk mensosialisasikan kegiatan/

program pengendalian pencemaran air yang sudah dan sedang

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi maupun oleh Kabupaten/kota,

serta rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun

berikutnya.

Pencemaran air sungai disebabkan oleh banyaknya air limbah yang

masuk ke dalam sungai yang berasal dari berbagai sumber pencemaran

yaitu dari limbah industri, domestik, rumah sakit, peternakan, pertanian

dan sebagainya.

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas

kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah

terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah

tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara

sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke

dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara

berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di

lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena

senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng

gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya

jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh

manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan

karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat

Page 104: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 98

meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat

ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah

industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-

logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan

sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya

pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap

pencemaran yang telah terjadi.

D. Pengolahan Limbah

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan

ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang

disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai

tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat

setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi

untuk keperluan industri sendiri.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis

yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian

diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi

keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur

dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan

sebagai pupuk.

Di Jawa Timur, tingginya tingkat pencemaran domestik di Kali

Brantas, khususnya di Desa Cangkir dan Driyorejo, Kecamatan Driyorejo

Kabupaten Gresik semakin mengkhawatirkan. Direktur Ekesekutif

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah atau Ecoton,

Prigi Arisandi (2009) menyebutkan populasi penduduk di dua desa itu

mencapai 10.000 jiwa dan menyumbangkan limbah cair dan limbah padat

berupa sampah domestik setara dengan limbah industri.

Sementara itu berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Provinsi Jawa Timur, limbah cair industri dan limbah cair domestik

Page 105: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 99

yang dibuang di Kali Brantas mencapai 150 ton per hari dengan komposisi

55 persen berasal dari limbah domestik dan 45 persen limbah industri.

Penanganan limbah industri sekarang sedang digalakkan oleh BLH Jatim

dengan Perum Jasa Tirta 1 Malang melalui patroli sungai.

Hingga kini sudah lebih dari 12 perusahaan yang sedang diberkas

kasusnya oleh Polwiltabes Kota Surabaya, kata Kepala Bidang

Komunikasi Lingkungan dan Peningkatan Peran serta masyarakat BLH

Jatim, Putu Arthagiri, dalam pelatihan 30 kader pengolah sampah dari

Kecamatan Driyorejo. Putu menyatakan BLH Jatim sekarang sedang

menggalakkan penanganan limbah domestik dan pengolahan sampah

dengan melibatkan peran serta masyarakat. Salah satu bentuknya bekerja

sama dengan Ecoton melatih 30 kader pengolah sampah untuk Desa

Cangkir dan Desa Driyorejo sejak 30 Juli hingga 2 Agustus ini. Peserta

dibekali ketrampilan dasar pengolahan sampah dengan metode

composting (pengomposan), metode Pemilahan dan teknik daur ulang

bahan-bahan bekas serta sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah.

BLH Jatim akan mendukung dan memberikan konsultasi serta

bantuan teknis kepada Desa Cangkir dan Driyorejo dengan melihat

kesiapan masing-masing desa untuk melakukan pengolahan sampah.

“Kami tidak ingin, bantuan teknis berupa instalasi pengolah limbah dan

depo-depo kompos nantinya hanya akan menjadi monumen,” ujar Putu

Arthagiri.

Faktor pribadi, orang masih tidak memiliki kepedulian pada

masalah sampah, yang didasari oleh kurangnya informasi dan pendidikan

tentang dampak sampah dan pengolahan sampah. Faktor komunitas,

hilangnya gotong royong dalam masyarakat, tidak adanya mekanisme

punishment (sanksi) dan reward (pengharagaan) terkait pengolahan

sampah dan limbah cair. Selain itu informasi tentang keberhasilan

(success story) pengelolaan sampah masih jarang. Faktor pemerintah,

Page 106: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 100

kurangnya sosialisasi tentang kebijakan pengolahan samp ah dan

kurangnya perhatian pemerintah dalam penyadaran masyarakat.

Rendahnya kepedulian masyarakat pada pengolahan sampah

selain disebabkan oleh rendahnya kesadaran hidup bersih. juga tidak

adanya dorongan dan perhatian dari pemerintah Kabupaten Gresik terkait

pengolahan sampah di Desa Driyorejo, ujar salah seorang peserta,

Mulyono, Kepala Dusun Lopang Desa Driyorejo.

E. Sedimentasi dan Pendangkalan

Masalah pokok yang dihadapi oleh sungai dan danau adalah

sidimentasi dan pendangkalan. Sedimentasi terjadi karena adanya lumpur

yang mengumpul di dasar sungai dan danau. Hal ini terutama disebabkan

oleh adanya banjir yang membawa lumpur dari hulu sungai dan

penambangan pasir liar. Adanya penggundulan hutan merupakan pemicu

timbulnya erosi tanah di hulu.

Sedimentasi ini lama-kelamaan dapat menyebabkan pendangkalan

bendungan. Bendungan Sutami Karangkates yang diperkirakan dapat

berusia 100 tahun, dengan adanya sedimentasi ini dapat turun usianya

menjadi 60 tahun saja. Jika fungsi dari bendungan sebagai PLTA

terganggu maka penyediaan listrik di Jawa-Bali akan juga menurun.

Page 107: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Bab 11 Sungai dan Danau 101

F. Rangkuman

G. Kasus/Permasalahan 1. Jelaskan pengertian sungai, danau, dan waduk/bendungan!

2. Apakah tujuan pengelolaan sungai, danau, dan waduk itu?

3. Sebutkan manfaat utama danau dan sungai?

4. Apakah di sekitar anda terdapat bendungan. Sebutkan dan apa

manfaatnya selama ini?

Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merenca-nakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air.

Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara kebera-daan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

Sungai, waduk dan danau merupakan sumber air yang sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pembangunan nasional, sehingga dalam rangka pemanfaatan dan pelestariannya dipandang perlu melakukan pengaturan mengenai sumber air tersebut yang meliputi perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian dengan Peraturan Pemerintah. Apabila sumberdaya air ini dikelola secara profesional dan penggunaannya proporsional antara kepentingan badan usaha dan kepentingan masyarakat luas, maka akan menambah sumber devisa negara yang pada akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Page 108: Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VII-2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7 SMP

Daftar Pustaka 102

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Panduan

Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunungapi. Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2006).

http://staff.undip.ac.id/ (Online, diakses 15 Oktober 2009) Heny Pagoray. 2003. Lingkunagn Pesisir dan Masalahnya Sebagai

Daerah Buangan Limbah. Makalah Seminar. Program Pascasarjana S3. Bogor: IPB.

Kumar, A.D. 1986. Environmental Chemistry. India: Mohender Singh

Sejwal Manahan, S.B. 1983. Environmental Chemistry. Boston: Willard Grant

Press Maulana, 2009. Tsunami Asia Tenggara.

http//:maul4n4.multiply.com/journal/item) Diakses 14 Oktober 2009 jam 09.00.

Moore, J.W., and Moore, E.A. 1976. Environmental Chemistry. New

York: Academic Press Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001,

Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya: Penerbit Airlangga

Sutikno. 1985. Dampak Bencana Alam Terhadap Lingkungan Fisik. Makalah, disampaikan Dalam Acara Ceramah Ilmiah Lingkungan dalam rangka HUT MAPA GEGAMA Fakultas Geografi UGM. Yogyakarata 1985.