Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk CD - OKE

117

Transcript of Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk CD - OKE

  • Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik IndonesiaGedung BNN

    Jl. MT. Haryono No. 11 CawangJakarta Timur - INDONESIA

    Telp. 021 80871566, 80871567Fax. 021 80885225, 80871591, 80871522

    email : [email protected] : www.bnn.go.id

    PenyusunTIM AHLI

    Penanggung JawabDeputi Bidang Pencegahan

    Diseminasi Informasi2010

    BAHAYANARKOTIKA

    danMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswaaaaaMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswaaaaaBAHAYA

    NARKOTIKA

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA SAMBUTAN

    Dengan mengucap syukur Kehadirat Tuhan YangMaha Esa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sertaatas kerjasama dari berbagai pihak, BadanNarkotika Nasional telah berhasil menerbitkan bukuMahasiswa dan Bahaya Narkotika.

    Saat ini penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudahmerajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknyapengguna narkotika dari semua kalangan dan peredarannarkotika yang terus meningkat. Namun yang lebihmemprihatinkan, penyalahgunaan narkotika saat ini justrubanyak dari kalangan generasi muda termasuk di dalamnyapara mahasiswa. Padahal mereka merupakan generasipenerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin di negeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasayang akan datang, apabila generasi penerusnya saat inisudah merusak dirinya dengan menyalahgunakan narkotika.

    Melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnyayang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semuaelemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegakhukum, institusi pendidikan, dan seluruh masyarakat, harusterus menerus melakukan gerakan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga upayapencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan

    SAMBUTAN

    i

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKASAMBUTAN

    peredaran gelap narkotika dapat berjalan dengan efektif.Institusi pendidikan tinggi merupakan salah satu pihak

    yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upayapencegahan penyalahgunaan narkotika dikalanganmahasiswa. Karena mahasiswa merupakan objek yang secaraemosional masih labil, sehingga sangat rentan untukmenyalahgunakan narkotika. Mulai dari rasa ingin tahu, maucoba-coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas group yangkuat dan memilih lingkungan yang salah sampai denganfaktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain.Disamping dari objek sasarannya yang labil, kampus menjaditempat yang rentan untuk peredaran narkotika.

    Buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika ini dimaksudkanuntuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentangbahaya penyalahgunaan narkotika dan upaya pencegahanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kalanganmahasiswa.

    Kepada segenap Tim Penyusun, Panitia, Pengarah, danNarasumber serta semua pihak yang telah membantu , sayasampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. SemogaTuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjukkepada kita sekalian dalam mewujudkan Indonesia bebasNarkotika.

    Jakarta, Desember 2010Kepala Badan Narkotika Nasional

    Drs. GORIES MERE

    ii

  • KATA PENGANTARMAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

    Kejahatan yang ditimbulkan oleh penyalahgunaannarkotika dari tahun ke tahun terusmenunjukkan peningkatan. Situasi peredaranshabu (methamphetamine) terus meningkat sejak tahun2006. Hal tersebut terlihat dari bertambahnya jumlah kasusdan tersangka penyalahguna narkotika, yang mencapai leveltertinggi pada tahun 2009 yaitu 10.742 kasus dengan 10.183tersangka. Berdasarkan hasil survei Badan NarkotikaNasional tahun 2009 diperoleh data bahwa prevalensipenyalahguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswasebanyak 4,7 persen atau sekitar 921.695 orang. Dari jumlahtersebut sebanyak 61 persen menggunakan narkoba jenisanalgenik, dan 39 persen menggunakan jenis ganja,amphetamine, ekstasi dan lem.

    Angka angka tersebut menggambarkan bahwagenerasi muda, terutama kalangan mahasiswa merupakantarget dan sasaran dalam peredaran dan penyalahgunaannarkotika, hal ini merupakan bahan renungan kita semuauntuk saling bekerjasama terutama bagi lingkunganmahasiswa dan warga kampus dalam membentengi danmenyelamatkan kampus dari ancaman bahayapenyalahgunaan narkotika. Untuk mewujudkan lingkungan

    KATA PENGANTAR

    iii

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

    kampus yang immune terhadap penyalahgunaan narkotikatersebut, tidak saja menjadi tanggung jawab warga kampustetapi juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat dilingkungan sekitar kampus.

    Kampus adalah tempat untuk menggembleng generasipenerus bangsa yang cerdas, kaya pengetahuan danberdisiplin tinggi, adalah wajar jika cita-cita mulia untukkepentingan bangsa dan negara itu harus mendapatperhatian serius demi menyelamatkan mahasiswa daripengaruh dan bahaya narkotika.

    Untuk itu diharapkan kepada para aktivis di lingkungankampus, lebih meningkatkan perannya dalam memerangipenyalahgunaan narkotika melalui kegiatan dan aktivitasantara lain dengan membentuk kelompok-kelompokpendidik sebaya yang bertugas membantu mensosiali-sasikan bahaya penyalahgunaan narkotika dan mendorongterbentuknya aktif itas dalam kampus, seperti halnyapengembangan pusat informasi dan konseling masalahpenyalahgunaan narkotika. Semua itu diupayakan dalamrangka menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancamankehancuran akibat narkotika.

    Lingkungan kampus sebagai tempat berkumpulnya paramahasiswa, merupakan lembaga yang potensial dalammempengaruhi dan mewarnai kehidupan mahasiswa. Dalamkaitannya dengan penyalahgunaan narkotika pergaulandengan kelompok sebaya di lingkungan kampus juga tidakmenutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai ajangpertukaran informasi, pembagian, jual beli serta perkenalanterhadap penyalahgunaan narkotika yang cukup efektif.Oleh karena itu seluruh warga kampus dan stakeholders

    iv

  • vKATA PENGANTARMAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

    harus saling bahu-membahu dan terlibat aktif dalammelakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotikasecara terus-menerus melalui aksi nyata.

    Dalam menghadapi berbagai permasalahanpenyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa,bukanlah aturan-aturan terhadap mereka yang memakaiatau pengedar, tetapi lebih ke arah pembinaan mentalmahasiswa. Untuk itu peran pendidik sangat penting dansentral, disamping peran keluarga dan masyarakat.

    Pencegahan penggunaan dan penyalahgunaan narkotikaharus dilakukan sedini mungkin dan harusberkesinambungan. Pencegahan bukan semata-matainformasi mengenai bahaya narkotika, tetapi lebihmenekankan pemberian keterampilan psikososial kepadamahasiswa untuk bersikap dan berperilaku positif. Informasimengenai bahaya narkotika kepada mahasiswa tanpa adausaha untuk mengubah perilakunya dengan memberikanketerampilan yang diperlukan, kurang bermanfaat. Bahkan,dikhawatirkan terjadi efek paradoksal, yaitu meningkatnyakeingintahuan atau keinginan mencoba pada mahasiswa.

    Kampus ibarat sangkar ayam yang diintai musang.Waspadalah, karena para pengedar narkotika berniatmenculik para mahasiswa dan memasukannya ke dalamsindikat narkotika yang penuh siksa. Ribuan mahasiswasudah menjadi korban. Untuk itu, upaya sungguh-sungguhuntuk mengikis peredaran narkotika yang membahayakanpara mahasiswa, harus terus menerus dilakukan.

    Mari kita beri atensi khusus pada kampus-kampus, karenakompleksitas permasalahan dan kerasnya kehidupanmembuat semakin subur dan berkembangnya kejahatan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

    vi

    Jakarta, Desember 2010Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional

    Yappi Manafe

    yang berkaitan dengan narkotika. Oleh karena itu, mari kitacegah. Mari kita berantas. Mari kita selamatkan paramahasiswa dari ancaman narkotika.

    Penerbitan Buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika inidapat memberikan pemahaman tentang bahayapenyalahgunaan narkotika serta dampaknya, sehingga paramahasiswa akan berpikir panjang untuk menyalahgunakannarkotika karena mengetahui resiko yang akanditanggungnya.

    Kepada Tim Penyusun, Panitia, Pengarah dan Narasumberserta semua pihak yang telah membantu demi terbitnya bukuini, saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikanpetunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalammewujudkan Indonesia bebas dari narkotika.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

    vii

    Assalamualaikum, Wr. Wb.

    Puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmatdan Ridho-Nya sehingga Badan Narkotika NasionalRepublik Indonesia (BNN RI) telah dapatmenerbitkan buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika.

    Diharapkan buku ini dapat membantu masyarakat,orangtua dan semua pihak yang mempunyai kontribusidalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan PrekusorNarkotika.

    Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelapnarkotika/prekusor narkotika serta bahan/zat-zat adiktifberbahaya lainnya, pada saat ini telah menunjukkan trendpeningkatan yang cukup mengkhawatirkan, sehinggamemerlukan perhatian dan penanganan dari berbagai pihak,baik pemerintah serta departemen terkait, orangtuamaupun seluruh lapisan masyarakat secaraberkesinambungan.

    Semoga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai referensibagi para orangtua dan masyarakat dalam rangka membinakeluarga serta para remajanya, sehingga pelajar/remaja

    KATA PENGANTAR

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

    viii

    sebagai penerus bangsa dapat terlepas dari pengaruh burukNarkotika dan Preskusor Narkotika termasuk bahan/zat-zatadiktif berbahaya lainnya.

    Ucapan terimakasih kepada tim Direktorat DiseminfoDeputi Pencegahan BNN RI atas jerih payahnya menyusundan menyajikan buku panduan ini.

    Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua usaha kitabersama.

    Jakarta, Desember 2010Direktur Diseminfo

    Deputi Bidang PencegahanBadan Narkotika Nasional

    Drs. HRM. Kurniawan, SH.MH

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA DAFTAR ISI

    ix

    SAMBUTAN..... iKATA PENGANTAR. ivDAFTAR ISI. ixBAB I : PENDAHULUAN 1BAB II : JENIS NARKOTIKA DAN

    DAMPAK PENYALAHGUNAANNYA........................ 9A. Jenis Narkotika.......... 9B. Penyalahgunaan Narkotika..........13C. Dampak Penyalahgunaan Narkotika........14D. Mahasiswa Target Bandar Narkotika...... 17E. Narkotika yang Sering Disalahgunakan.......... 19

    BAB III : PENYEBAB UTAMA MAHASISWAMENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA .. 35

    1. Faktor Narkotika............. 352. Faktor Individu...............363.Faktor Lingkungan .......... 384. Dampak Umum MahasiswaMenyalahgunakan Narkotika........................................... 41

    BAB IV : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KAMPUS BEBAS NARKOTIKA ........................... 47

    1. Rektorat..................... 472. Dekan/Dosen............................. 48

    DAFTAR ISI

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKADAFTAR ISI

    x

    3. Penjaga/Keamanan Kampus.. 494. Organisasi Mahasiswa Anti Narkotika......... 495. Mahasiswa........................... 506. Kampanye Anti Narkotika di Lingkungan Kampus.... 51

    1. Tahap Persiapan...... 512. Penyebaran Informasi......... 523. Pendekatan Pendidikan..... 534. Kegiatan Alternatif. 545. Rencana Kerja Pencegahan. 55

    1. Berbasis Kampus........ 552. Contoh Kebijakan Kampus Bebas Narkotika...... 56

    BAB V : OPTIMALKAN PERAN UKM ANTI NARKOTIKA DI KAMPUS......................... 59

    1. Unit Kegiatan Mahasiswa.................592. Kegiatan UKM dan Pengembangan Kebiasaan Positif................... 61

    A. Mengembangkan Rasa Percaya Diri.......... 61B. Mengembangkan Ketrampilan Mahasiswa.. 62

    3. UKM Anti Narkotika........ 66BAB VI : HIDUP SEHAT TANPA NARKOTIKA. 71

    1. Mahasiswa Kader Anti Narkotika...... 712. Menanggulangi Tekanan dari Teman Sebaya. 753. Belajar Melindungi Diri Sendiri......... 774. Membangun Hubungan yang Harmonis... 83

    BAB VII : ANCAMAN HUKUMAN 89BAB VIII : ISTILAH NARKOTIKAYANG SERING DIGUNAKAN................................................ 94BAB IX : PENUTUP99DAFTAR PUSTAKA............................102

  • Wakil Presiden Budiono saat menghadiripuncak peringatan HANI 2010 di Monas,bersama sejumlah Menteri dan pejabat dilingkungan Polri, diantaranya AndiMalarangeng, Linda Agum Gumelar, ZulkifliHasan, Yusuf Manggabarani dan TimurPradopo.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB I

    2

    Ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika diIndonesia kian meningkat dan mengarah padagenerasi muda, bahkan sudah memasukikalangan civitas akademika yakni mahasiswa. Kelompok usiamuda sangat rawan terhadap penyalahgunaan danperedaran gelap narkotika. Berdasarkan hasil survei BadanNarkotika Nasional tahun 2009 diperoleh data bahwa rata-rata usia pertama kali menyalahgunakan narkotika pada usiayang sangat muda yaitu 12 - 15 tahun.

    Angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar danmahasiswa untuk pernah pakai sebesar 7,5 persen dansetahun pakai sebesar 4,7 persen. Angka penyalahgunaannarkotika ini juga berbeda menurut jenis kelamin, usia danjenjang pendidikan. Angka penyalahguna pada kelompoklaki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Semakin tinggikelompok usia, semakin tinggi angka penyalahgunaan

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • narkotikanya. Serta semakin tinggi jenjang pendidikan makasemakin besar angka kejadian penyalahgunaan narkotika.Hasil survei tahun 2006 dan 2009 menunjukkan pola yangsama bahwa angka penyalahgunaan narkotika lebih tinggipada sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri danagama.

    Kejadian penyalahgunaan narkotika di kota relatif tinggidibandingkan di kabupaten. Hal ini mengindikasikan bahwaperedaran narkotika jauh lebih marak di kota-kota besardibandingkan di kabupaten dalam setahun terakhir.

    Hal tersebut menggambarkan bahwa generasi muda,terutama kalangan civitas academika yakni mahasiswa yangberada di kota-koba besar, merupakan target dan sasarandalam peredaran dan penyalahgunaan narkotika, hal inimerupakan bahan renungan kita semua untuk salingbekerjasama terutama bagi lingkungan mahasiswa danwarga kampus dalam membentengi dan menyelamatkankampus dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika.Untuk mewujudkan lingkungan kampus yang immuneterhadap penyalahgunaan narkotika tersebut, tidak sajamenjadi tanggung jawab warga kampus tetapi jugamembutuhkan peran aktif dari masyarakat di lingkungansekitar kampus.

    Kampus adalah tempat untuk menggembleng generasipenerus bangsa yang cerdas, kaya pengetahuan danberdisiplin tinggi, adalah wajar jika cita-cita mulia untukkepentingan bangsa dan negara itu harus mendapatperhatian serius demi menyelamatkan mahasiswa daripengaruh dan bahaya narkotika.

    Lingkungan kampus sebagai tempat berkumpulnya

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB I

    3

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB I

    kalangan civitas academika yakni mahasiswa, merupakanlembaga yang potensial dalam mempengaruhi danmewarnai kehidupan mahasiswa. Dalam kaitannya denganpenyalahgunaan narkotika pergaulan dengan kelompoksebaya di lingkungan kampus juga tidak menutupkemungkinan dapat dijadikan sebagai ajang pertukaraninformasi, pembagian, jual beli serta perkenalan terhadappenyalahgunaan narkotika yang cukup efektif. Oleh karenaitu seluruh warga kampus dan stakeholders harus salingbahu-membahu dan terlibat aktif dalam melakukan upayapencegahan penyalahgunaan narkotika secara terus-menerus melalui aksi nyata.Tempat pendidikan atau sekolahmulai dari Tingkat SD, SLTP, SLTA sampai ke TingkatPerguruan Tinggi, pada dasarnya memainkan peran yangsangat penting dalam menekan terjadinya penyalahgunaannarkotika. Sistim pendidikan formal sesungguhnyamerupakan alat yang sangat efektif dalam membentukkarakter warga belajarnya (mahasiswa) agar mampumenghindari bahaya akibat penyalahgunaan narkotika.

    Tujuan utama dari penerbitan buku ini adalah sebagaisarana informasi dan penyuluhan pencegahan bahayapenyalahgunaan narkotik, agar para mahasiswa memilikiketrampilan, sebagai bagian dari pengetahuan untukmembentuk kepribadian yang dapat melindungi mahasiswadari keinginan, tekanan, ataupun pengaruh untukmenyalahgunaan narkotika. Secara garis besar kampusmempunyai tanggung jawab untuk menyusun,mengajarkan, dan mengimplementasikan bahan dan materipengajaran yang berkaitan dengan pesan-pesan penyuluhanpencegahan bahaya penyalahgunaan narkotika. Dalam

    4

  • menindaklanjuti hal tersebut, ingkungan kampus perlumengembangkan berbagai materi dan pesan yang berkaitandengan koordinasi dan kolaborasi dengan petugas penyuluhdari berbagai sector dalam upaya menciptakan iklim yangkondusif untuk memberikan perlindungan dan peningkatankualitas hasil akhir dari pendidikan.

    Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinyapenyalahgunaan narkotika pada seseorang, sangatdipengaruhi adanya interaksi serangkaian faktor resiko (riskfactors) dan faktor pelindung (protective factors) yangterdapat pada individu itu sendiri seperti misalnya : keadaankeluarga/rumah, teman sebaya, lingkungan kampus,lingkungan sekitar, dan lingkungan masyarakat.

    Faktor resiko adalah setiap kondisi negative yang terdapatdalam diri seseorang yang berpotensi untuk memunculkankeinginan menyalahgunakan narkotika, sedangkan faktorpelindung adalah setiap kondisi positif yang terdapat dalamdiri seseorang yang berpotensi untuk menekan keinginanmenyalahgunakan narkotika. Keseimbangan dari keduafaktor positif dan negative inilah yang mampu menekan ataumemunculkan keinginan seseorang untuk menyalah-gunakan narkotika.

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukanpenelitian di hampir 50 negara terhadap faktor resiko danfaktor pelindung tersebut dan menyimpulkan bahwapengaruh yang paling dominan untuk terjadinya penolakanterhadap penyalahgunaan narkotika antara lain meliputi :

    a. Hubungan yang baik (positif) dengan Orangtuab. Orangtua yang mampu menciptakan keluarga dengan

    aturan-aturan yang baik.

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB I

    5

  • c. Lingkungan kampus yang positif dan baikd. Terdapatnya keimanan dan keyakinan secara spriritual

    yang tinggiProses pendidikan pencegahan penyalahgunaan

    narkotika di lingkungan kampus merupakan upayapeningkatan potensi mahasiswa, baik secara kognitif(pengetahuan), afektif (emosional), konatif (kemauan) danpsiko motorik (keterampilan), yang diarahkan padapembentukan perilaku menolak terhadap penyalahgunaannarkotika, melalui berbgai kegiatan alternatif yang positif.

    Dalam rangka membentuk perilaku anti narkotikatersebut, maka pemberian informasi tentang bahaya dandampak buruk dari penyalahgunaan narkotika dengansumber yang dapat dipercaya/kompeten tetap diperlukanasalkan dalam kerangka program yang menyeluruh dantidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi sebagaiinformasi yang aktual, ilmiah dan obyektif yang dapatdisinergikan dengan program di kampus. Informasi yangfaktual dan ilmiah tentang tanda-tanda seseorang maupunlingkungan yang menyalahgunakan narkotika, akanmembantu para mahasiswa dalam mendeteksi dini terhadapupaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungankampus.

    6

  • Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs.Gories Mere, bersama para pejabat dilingkungan BNN menghadiri malam renungandi Tugu Proklamasi dalam rangkaianperingatan HANI 2010.

  • Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs.Gories Mere, menjelaskan semakin maraknyaperedaran narkotika di Indonesia dihadapan para mahasiswa, beliau berpesan,sebagai calon intelektual mahasiswa haruswaspada dan menjaga dirinya danlingkungannya dari pengaruh narkoba.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    9

    PENYALAHGUNAANNYA

    JENIS NARKOTIKADAN DAMPAK

    A. Jenis Narkotika

    D alam undang-undang No. 35 Tahun 2009tentang Narkotika, disebutkan bahwaNarkotika adalah zat atau obat yang berasaldari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atauperubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampaimenghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkanketergantungan, yang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :

    I. Narkotika Golongan SatuII. Narkotika Golongan DuaIII. Narkotika Golongan Tiga

    I. Narkotika Golongan Satu :1. Tanaman papaver Somniferum2. Opium Mentah

  • 3. Opium Masak seperti candu, jicing, dan jicingko4. Tanaman Koka5. Daun Koka6. Kokain Mentah7. Kokaina8. Tanaman Ganja9. Tetrahydrocannabinol10. Delta 9 tetrahydrocannabinol11. Asetorfina12. Acetil - alfa-metil-fentanil13. Alfa-metilfentanil14. Alfa-mentiltiofentanil15. Beta-hidroksifentanil16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil17. Desmorfina18. Etorfina19. Heroina20. Ketobemidona21. 3-metilfentanil22. 3-metiltiofentanil23. MPPP24. Para-fluorofentanil25. PEPAP26. Tiofentanil27. BROLAMFETAMINA28. DET29. DMA30. DMHP31. DMT32. DOET33. ETISIKLIDINA

    II. Narkotika Golongan Dua :1. Alfasetilmetadol2. Alfameprodina3. Alfametadol4. Alfaprodina5. Alfentanil6. Allilprodina7. Anileridina8. Asetilmetadol9. Benzetidin

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    10

    41. MMDA42. N-etil MDA43. N-hidroksi MDA44. paraheksil45. PMA46. psilosina, psilotsin47. PSILOSIBINA48. ROLISIKLIDINA49. STP, DOM50. TENAMFETAMINA51. TENOSIKLIDINA52. TMA53. AMFETAMINA54. DEKSAMFETAMINA55. FENETILINA56. FENMETRAZINA57. FENSIKLIDINA58. LEVAMFETAMINA59. levometamfetamina60. MEKLOKUALON61. METAMFETAMINA62. METAKUALON63. ZIPEPPROL64. Opium Obat65. Campuran atau Sediaan

    Opium Obat.

    34. ETRIPTAMINA35. KATINONA36. (+)-LISERGIDA37. MDMA38. meskalina39. METKATINONA40. 4-metilaminoreks

  • 10. Benzilmorfina11. Betameprodina12. Betametadol13. Betaprodina14. Betasetilmetadol15. Bezitramida16. Dekstromoramida17. Diampromida18. Dietiltiambutena19. Difenoksilat20. Difenoksin21. Dihidromorfina22. Dimefheptanol23. Dimenoksadol24. Dimetiltiambutena25. Dioksafetil butirat26. Dipipanona27. Drotebanol28. Ekgonina29. Etilmetiltiambutena30. Etokseridina31. Etonitazena32. Furetidina33. Hidrokodona34. Hidroksipetidina35. Hidromorfinol36. Hidromorfona37. Isometadona38. Fenadoksona39. Fenampromida40. Fenazosina41. Fenomorfan42. Fenoperidina43. Fentanil44. Klonitazena45. Kodoksima

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    11

    46. Levofenasilmorfan47. Levomoramida48. Levometorfan49. Levorfanol50. Metadona51. Metadona intermediat52. Metazosina53. Metildesorfina54. Metildihidromorfina55. Metopon56. Mirofina57. Moramida intermediat58. Morferidina59. Morfina-N-oksida60. Morfin metobromida61. Morfina62. Nikomorfina63. Norasimetadol64. Norlevorfanol65. Normetadona66. Normorfina67. Norpipanona68. Oksikodona69. Oksimorfona70. Petidina intermediat A71. Petidina intermediat B72. Petidina intermediat C73. Petidina74. Piminodina75. Piritramida76. Proheptasina77. Properidina78. Rasemetorfan79. Rasemoradina80. Rasemorfan81. Sufentanil82. Tebaina83. Tebakon84. Tilidina85. Trimeperidina86.Garam-garam dari Narkotika dalam golongan

    tersebut di atas.

  • III. Narkotika Golongan Tiga :1. Asetildihidrokodeina2. Dekstropropoksifena3. Dihidrokodeina4. Etilmorfina5. Kodeina6. Nikodikodina7. Nikokodina8. Norkodeina9. Polkodina10. Propiram11. Buprenorfina12. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika13. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan

    narkotika Dari gambaran Narkotika dalam Undang-Undang

    Tentang Narkotika No.35 Tahun 2009 ini juga menyebutPrekursor Narkotika. Prekursor Narkotika Adalah zat ataubahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakandalam pembuatan narkotika.

    GOLONGAN DAN JENIS PREKURSOR

    TABEL I1. Acetic Anhydride2. N-Acetylanthranilic Acid3. Ephedrine4. Ergometrine5. Ergotamine6. Isosafrole7. Lyrsegic Acid8. 3,4-Methylenedioxyphenyl9. Norephedrine10. 1-Phenyl-2-Propanone11. Piperonal12. Potassium Permanganat13. Pseudoephedrine14. Safrole

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    12

    TABEL II1. Acetone2. Anthrallinic Acid3. Ethyl Ether4. Hydrochloric Acid5. Methyl Ethyl Ketone6. Phenylacetic Acid7. Piperidine8. Sulphuric Acid9. Toluene

  • B. Penyalahgunaan NarkotikaDari dampaknya, narkotika bisa dibedakan menjadi tiga:1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan

    mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakaimerasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dantak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkankematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, danberbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contohyang populer sekarang adalah Putaw.

    2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkankegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain,Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalahShabu dan Ekstasi.

    3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubahdaya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogenkebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline darikaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyakdipakai adalah marijuana atau ganja.

    Kebanyakan zat dalam narkotika sebenarnya digunakanuntuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagaialasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll.- maka narkotika kemudian disalahgunakan. Penggunaanterus menerus dan berlanjut akan menyebabkanketergantungan atau dependensi atau kecanduan.

    Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:1. Coba-coba2. Senang-senang3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    13

  • 4. Penyalahgunaan 5. Ketergantungan

    C. Dampak penyalahgunaan Narkotika

    Bila narkotika digunakan secara terus menerus ataumelebihi takaran yang telah ditentukan akanmengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan ataukecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisikdan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistemsyaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,paru-paru, hati dan ginjal.

    Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorangsangat tergantung pada jenis narkotika yang dipakai,kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihatpada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

    Dampak Fisik :1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:

    kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,kerusakan syaraf tepi

    2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,gangguan peredaran darah

    3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti:penanahan (abses), alergi, eksim

    4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,pengerasan jaringan paru-paru

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    14

  • 5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus,suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

    6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalahgangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsihormon reproduksi (estrogen, progesteron,testosteron), serta gangguan fungsi seksual

    7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remajaperempuan antara lain perubahan periode menstruasi,ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

    8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian,resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

    9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketikaterjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkotika melebihikemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosisbisa menyebabkan kematian

    Dampak Psikis :1. Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan

    bunuh diri

    Dampak Sosial:1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh

    lingkungan2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    15

  • 3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suramDampak f isik, psikis dan sosial berhubungan erat.

    Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yangluar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidakmengkonsumsi obat pada waktunya) dan doronganpsikologis berupa keinginan sangat kuat untukmengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik danpsikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial sepertidorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri,pemarah, manipulatif, dll.

    D. Mahasiswa Target Bandar Narkotika

    Masa muda termasuk mahasiswa, merupakan suatu faseperubahan dari masa remaja dan masa dewasa. Pertumbuhanseseorang dalam masa remaja menjadi dewasa akanmembentuk karakter dan perilaku. Karena itulah bila masaremaja sudah rusak karena narkotika, maka suram atau bahkanhancurlah masa depannya.

    Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba,mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senangbesar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan paramahasiswa untuk terdorong menyalahgunakan narkotika.Ini yang mendorong para bandar narkotika membidik paramahasiswa untuk menjadi target pemasarannya. Datamenunjukkan bahwa jumlah pengguna narkotika yangpaling banyak adalah kelompok usia remaja.

    Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaannarkotika, para mahasiswa tertular dan menularkan HIV/

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    16

  • AIDS di kalangan mereka. Hal ini telah terbukti daripemakaian narkotika melalui jarum suntik secara bergantian.Jika masalah ini tidak kita cegah, bangsa kita akan kehilangangenerasi yang sangat banyak akibat penyalahgunaannarkotika dan merebaknya penyakit yang mematikan yakniHIV/AIDS, dan hingga kini belum ditemukan obatnya.Kehilangan generasi muda sama dengan kehilangan sumberdaya manusia bagi bangsa.

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    17

    E. Narkotika yang SeringDisalahgunakan

    CannabisCannabis

    1. Apakah yang Dimaksud Cannabis?Cannabis adalah zat tembakau agak kehijau-hijauan atau

    kecoklat-coklatan dibuat dari bagian atas tanamantembakau yang berbunga kering dan terpisah dari tanamancannabis (rami). Damar cannabis atau hasis adalah prosespengeluaran cairan hitam atau coklat yang kering dari bagian

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    18

    atas tanaman cannabis yang berbunga, yang dibuat menjadibubuk atau ditekan menjadi berbentuk irisan papan ataukue. Minyak cannabis atau minyak hasis merupakan cairanyang diperas dari salah satu zat atau damar tanaman yangdikeringkan.Bagaimana Cannabis Itu Digunakan?

    Semua bentuk cannabis biasanya dihisap. Damar danminyak cannabis juga dapat ditelan, direbus dalam teh.Bagaimana Cannabis Mempengaruhi ParaPemakai?

    Cannabis dapat membuat para pemakai merasa santaidengan tenang dan terkadang sangat gembira. Parapemakai mungkin juga mengalami sebuah perasaanpandangan, penciuman, dan pendengaran yang lebih hidup.Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan DenganPenggunaan Cannabis?

    Dalam jangka waktu pendek, para pemakai mengalamipeningkatan rata-rata nafsu makan dan denyut nadi. Parapemakai juga mempunyai masalah-masalah untukmelakukan pekerjaan-pekerjaan fisik dan pemikiran sepertimengendarai sebuah mobil dan berpikir secara logis. Dengandosis yang tinggi, kesadaran para pemakai terhadap suaradan warna mungkin dipertajam, sementara itu cara berpikirmereka menjadi lambat dan bingung. Apabila dosis ini sangatbesar, pengaruh-pengaruh cannabis serupa denganpengaruh halusinogen (zat penyebab halusinasi) dan dapatmenyebabkan kegelisahan, kepanikan dan bahkan peristiwa-peristiwa kegilaan. Para pemakai cannabis yang teraturmengambil resiko pengembangan ketergantungankejiwaan hingga waktu dimana mereka kehilangan minatdalam semua kegiatan yang lain, seperti hubungan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    19

    pekerjaan dan pribadi. Studi baru-baru ini di Inggrismemperlihatkan sebuah hubungan antara penggunaancannabis dan peningkatan dalam schizofrenia (penyakit jiwaberupa suka mengasingkan diri).Resiko-Resiko yang Lain

    Asap cannabis mengandung 50 persen lebih banyak tardaripada rokok dengan tar yang tinggi, yang manamenempatkan pemakai dengan meningkatkan sebuahresiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasanyang lain.

    Kokain Kokain

    Apa Yang Dimaksud Kokain?Kokain adalah bubuk halus berwarna putih atau putih

    agak abu-abu dan kuning yang dipergunakan sebagai obatperangsang yang kuat. Kokain disadap dari sisa-sisa tanamancoca. Di jalanan, kokain dapat dilarutkan atau dikurangidengan zat-zat yang lain untuk meningkatkan jumlah. Crackadalah kokain yang sudah diproses lebih lanjut dengan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    20

    amonia atau sodium bicarbonate (baking soda) dan nampakseperti kepingan-kepingan atau batuan-batuan yang kecil.Bagaimana Kokain Itu Digunakan?

    Kokain biasanya diendus/didengus atau disuntik,sedangkan crack dihisap.Bagaimana Kokain Mempengaruhi ParaPemakai?

    Kokain dapat membuat para pemakai merasa bergairahdan gembira sekali. Di samping itu, para pemakai seringkalimengalami sebuah peningkatan stamina sementara dantahan rasa lapar serta kelelahan.Apakah Resiko-Resiko Yang BerhubunganDengan Penggunaan Kokain?

    Pengaruh jangka pendek mencakup kehilangan nafsumakan, pernafasan lebih cepat, meningkatkan suhu tubuhdan rata-rata denyut jantung. Para pemakai bertingkah lakuaneh sekali, tidak menentu dan terkadang berbuat kasar.Dosis kokain yang berlebihan menyebabkan kekejangan,pembekuan, stroke, cerebral haemorhage atau gagaljantung. Penggunaan kokain dalam jangka panjangmempunyai resiko masalah kesehatan, beberapadiantaranya bergantung pada bagaimana merekamenggunakan obat. Mengendus kokain sangatmembahayakan jaringan alat penciuman, menghisap dapatmenyebabkan masalah pernafasan, sedang penyuntikandapat menyebabkan penyakit-penyakit luka yang bernanahatau infeksi.

    Resiko-resiko lain, tanpa memperhatikan bagaimana obatitu digunakan, meliputi ketergantungan psikologi yang kuat,kekurangan gizi, menurunnya berat badan, ketidaktahuanarah, ketidakpedulian dan keadaan yang serupa dengan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    21

    psikosis paranoid.Resiko-Resiko yang Lain

    Mencampurkan kokain dengan alkohol merupakansebuah koktail yang berbahaya dan dapat meningkatkankemungkinan kematian tiba-tiba.

    Ecstasi

    Apakah Yang Dimaksud Ekstasi?Ekstasi merupakan perangsang psikoaktif, biasanya

    dibuat dalam laboratorium yang tidak sah.Sebenarnya istilah ekstasi telah berkembang dan tidak

    lagi mengacu pada sebuah zat tunggal yang samapengaruhnya pada para pemakai. Seringkali, setiap tabletdengan sebuah logo sekarang disebut sebagai ekstasitanpa memperhatikan komposisi bahan kimianya.Sementara obat ini biasanya diedarkan/dipasarkan berupatablet, serbuk atau kapsul dalam berbagai bentuk danukuran.Bagaimana Ekstasi Digunakan?

    Biasanya ekstasi ditelan tapi dapat juga didengus atau

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    22

    disuntikan.Bagaimana Ekstasi Mempengaruhi ParaPemakai ?

    Ekstasi dapat mempertinggi tingkat perasaan emosi parapemakai dan menyebabkan perasaan kedekatan padaorang-orang di sekitar mereka. Ekstasi juga dapat membuatpemakai merasa lebih mudah bergaul dan penuh semangat.Apa Resiko-Resiko yang Berkaitan DenganPenggunaan Ekstasi ?

    Dalam jangka pendek, ekstasi dapat membuat tubuhmengabaikan tanda-tanda kesedihan seperti dehidrasi, sakitkepala dan keletihan dan ekstasi dapat mengganggukemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Lagi pula ekstasidapat merusak organ-organ dengan parah seperti hati danginjal.

    Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan penyakit sawandan gagal jantung. Dosis besar ekstasi juga menyebabkankegelisahan, rasa cemas dan halusinasi yang parah.Penggunaan ekstasi dalam jangka panjang dapat merusakbagian-bagian tertentu dari otak yang mengakibatkandepresi yang parah dan hilangnya daya ingat.Resiko-Resiko yang Lain

    Tablet-tablet atau pil yang dijual sebagai ekstasi dapatmengandung zat-zat yang mungkin

    berbahaya dan dapat berubah-ubah pada kekuatan danakibat-akibatnya.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    23

    Heroin

    Apa Heroin Itu?Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa

    sakit yang diproses dari morfen, sebuah zat yang terjadisecara alami dari tanaman opium poppy. Heroin murni adalahserbuk berwarna putih. Heroin-heroin yang ada di jalanbiasanya berwarna putih kecoklatan karena sudah dicairkanatau dikurangi dengan kotoran-kotoran yang berarti tiap-tiap dosisnya berbeda.Bagaimana Heroin Digunakan?

    Heroin biasanya disuntikan tapi dapat juga didengus,dihisap atau dihirup.Bagaimana Heroin Itu Mempengaruhi ParaPemakai?

    Heroin dapat melegakan ketegangan, kegelisahan dandepresi, merasa terlepas dari kesedihan emosional dan fisikatau rasa sakit. Dengan dosis yang tinggi, dapat mengalamiperasaan gembira, tetapi hanya sementara.Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan DenganPenggunaan Heroin?

    Pengaruh jangka pendek meliputi pupil yang mengecil,rasa mual, muntah, ngantuk, ketidakmampuan untuk

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    24

    berkonsentrasi dan ketidakpedulian. Heroin sangat adiktifdan para pemakai dapat dengan cepat mengembangkanketergantungan secara fisik dan psikologi. Mereka jugaberesiko menjadi tahan terhadap obat bius, yang berartimereka membutuhkan dosis yang lebih terus menerusuntuk mencapai pengaruh yang mereka inginkan.Penggunaan heroin jangka panjang mempunyai berbagaipengaruh kesehatan yang parah. Diantara zat-zat yang lain,heroin dapat menyebabkan kehilangan berat badan dalamjumlah banyak, kekurangan gizi dan sembelit. Heroin jugadapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi,pemberian obat penenang dan ketidakpedulian yang kronis.Menghentikan penggunaan heroin secara tiba-tibamenyebabkan gejala-gejala penarikan yang dapat menjadiparah seperti kejang-kejang, diare, gemetaran, kepanikan,ingusan, kedinginan dan keringat.Resiko-Resiko yang Lain

    Para pemakai mengambil resiko menggunakan heroindengan dosis berlebih, yang dapat menyebabkan koma dankematian melalui depresi pernafasan.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    25

    LSD

    LSD adalah salah satu obat untuk menimbulkanhalusinasi (hallucinogen) yang paling kuat ataupsychedelics. Ini adalah obat-obatan yang merubahkeadaan kesadaran pengguna dan menghasilkan berbagaimacam halusinasi. Hallucinogen yang lain adalahphenycyclidine (PCP), hallucinogenic amphetamines,mescalinedan jamur psilocybe.Apakah LSD Itu?

    LSD obat setengah sintetis yang berasal dari asam lisergis,ditemukan dalam cendawan yang tumbuh pada gandumhitam atau biji-bijian lain. LSD umumnya disebut sebagaiasam biasanya dijual di jalan seperti kertas penyedot kecildengan bentuk empat persegi dengan tetes yang berisi obatitu. LSD dapat juga dijual sebagai tablet, kapsul atau kadangkadang dalam bentuk cair. LSD ini adalah bahan tidakberwarna dengan rasa yang sedikit pahit.Bagaimana LSD Digunakan?

    LSD biasanya ditelan.

    LSD Apakah itu?

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    26

    Bagaimana LSD Mempengaruhi Pemakai?Penggunaan LSD dapat menyebabkan perubahan yang

    kuat dalam pikiran, keadaan jiwa dan perasaan selainperasaan tegas (empati) dan keramahan. Namun, pengaruhLSD yang sebenarnya berubah-ubah bergantung padakeadaan mental penggunanya dan lingkungan ketikamenggunakan obat ini.Apa Resiko-Resiko Yang Berkaitan DenganPenggunaan LSD?

    Dalam jangka pendek, LSD menghasilkan khayalan danpersepsi yang menyimpang. Perasaan pengguna yangmendalam, perubahan waktu dan warna, suara dansentuhan nampaknya lebih kuat. Beberapa pengguna LSDmengalami cara berpikir yang berat dan mengerikan danperasaan-perasaan seperti ketakutan kehilangan kendali,ketakutan terhadap penyakit gila dan kematian dankeputus-asaan. Pengaruh-pengaruh pada fisik kecil saja,dibandingkan dengan pengaruh kejiwaan dan emosi.Pengaruh-pengaruh itu biji mata yang membesar, lajujantung yang meningkat dan tekanan darah, hilangnya nafsumakan, keadaan tidak dapat tidur, mulut kering dan rasagemetar.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    27

    Metamfetamin

    Apakah Metamfetamin Itu?Metamfetamin adalah bagian dari kelompok obat-obatan

    yang dinamakan obat perangsang tipe amfetamin.Metamfetamin adalah obat sintesis yang biasanya dibuat didalam laboratorium yang tidak sah secara hukum,Metamfetamin terdapat dalam bentuk bubuk, tablet atausebagai Kristal yang tampak seperti pecahan kaca.

    Bagaimana Metamfetamin Digunakan?Metamfetamin dapat ditelan, dihirup/didengus,dihisap

    atau disuntikan.Bagaimana Metamfetamin Mempengaruhi Para

    Pemakai?Metamfetamin merangsang perasaan kesehatan fisik

    dan mental dan juga gelora perasaan gembira dankegirangan. Para pemakai mengalami peningkatan energisementara, seringkali dirasa dapat memperbaiki kinerjamereka pada tugas manual atau dengan kecerdasan. Parapemakai juga mengalami keterlambatan rasa lapar dan rasalelah.Apa Resiko-Resiko yang Berkaitan DenganPenggunaan Metamfetamin?

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    28

    Dalam jangka pendek, para pemakai dapat kehilangannafsu makan dan mulai bernafas dengan lebih cepat. Lajujantung dan tekanan darah mereka dapat meningkat dansuhu badan mereka dapat bertambah dan timbullahkeringat. Dengan dosis yang besar, para pemakai dapatmerasa gelisah dan lekas marah dan dapat mengalamiserangan panik, Dosis berlebihan dari metamfetamin dapatmenyebabkan penyakit sawan serangan dan kematiankarena gagal pernapasan, stroke atau gagal jantung.Penggunaan metamfetamin dalam jangka panjang dapatmenyebabkan kekurangan gizi (salah makan) hilangnyaberat badan dan perkembangan ketergantungan kejiwaan.Apabila pengguna yang kronis berhenti menggunakanmetamfetamin, biasanya akan diikuti dengan tidur dalamjangka lama dan kemudian depresi.Resiko-Resiko Lain

    Penggunaan metamfetamin kadang-kadang memicuperilaku yang agressif, keras dan aneh diantara pengguna.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

    29

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

    30

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saatmenghadiri puncak peringatan HANI 2009 diStadion Gelora Bung Karno, Senanyan. Dalamkesempatan itu, Presiden menyerahkanpenghargaan kepada sejumlah tokoh yangberjasa dalam pencegahan dan pemberantasannarkoba.

  • Direktur Diseminfo, BadanNarkotika Nasional, Drs.Kurniawan, SH.MH, saat

    menghadiri kegiatanpembentukan kader

    penyuluh P4GN dilingkungan mahasiswa.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

    31

    Penyalahgunaan dan ketergantungan narkotikaterjadi akibat interaksi 3 faktor yaitu :1. Faktor narkotika2. Faktor individu,3. Faktor lingkungan

    1. Faktor NarkotikaSemua jenis Narkotika bekerja pada bagian otak yang

    menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasiseksual. Oleh karena itu penggunaan Narkotika ingindiulangi lagi untuk mendapatkan kenikmatan yangdiinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya.

    Potensi setiap jenis Narkotika untuk menimbulkanketergantungan tidak sama besar. Makin luas pusatpenghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh Narkotika,makin kuat potensi Narkotika untuk menimbulkanketergantungan.

    PENYEBAB UTAMAMAHASISWA

    MENYALAHGUNAKANNARKOTIKA

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

    32

    2. Faktor IndividuKebanyakan penyalahgunaan Narkotika dimulai atau terdapat

    pada remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahanbiologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individuyang rentan untuk menyalahgunakan Narkotika.a. Perubahan Biologik

    Pada awal masa remaja tinggi badan dan berat badanbertambah cepat. Postur badan juga berubah, mulai sepertipostur badan orang dewasa dan ciri-ciri seksual sekundermulai nampak.

    Perubahan yang cepat pada masa peralihan ini seringmenimbulkan kebingungan dan keresahan. Disatu pihakbadannya telah besar sehingga lebih pantas bergaul dengananak yang sudah lebih tua. Disisi lain secara psikologismungkin ia belum siap untuk bergaul dengan anak yang lebihtua, karena masih ingin bermain seperti pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila orangtuanya tidakkonsisten. Bila ia menuntut suatu hak atau kebebasan, iadibilang masih kecil. Sebaliknya bila ia memperlihatkan sikapkurang bertanggung jawab, ia dikatakan sudah dewasa.Kebingungan, keresahan, dan bahkan depresi akibatperubahan tersebut di atas dapat mendorong anak untukmenyalahgunakan Narkotika.b. Perubahan Psikologik

    Pada masa remaja, individu mulai melepaskan ikatanemosional dengan orangtuanya dalam rangka membentukidentitas diri. Di sisi lain, secara finansial ia masih bergantungpada orangtuanya. Demikian pula bila menghadapi kesulitania masih membutuhkan bantuan orangtua.

    Pada masa remaja kemampuan intelektualnya juga

  • bertambah. Daya abstraksi, kemampuan konseptual,kemampuan memahami suatu persoalan jadi berkembang,idealismenya masih tinggi dan keingintahuan terhadap duniasekitarnya bertambah kuat, ia ingin mengetahui berbagaimasalah di sekitarnya, termasuk mencari pengalamanseksual dan mencoba Narkotika, mulai dari merokok,minuman keras beralkohol dan lain-lain. Merokok atauminum minuman beralkohol sering dipandang sebagailambang kedewasaan.

    Pada remaja seusia 15-16 tahun sering terdapat keyakinanbahwa dirinya lain dari orang lain (personal fable). Ia yakinbahwa bila Narkotika merugikan orang lain, Narkotika tidakakan merugikan dirinya dan bahwa ia yakin dapatmengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataanmenunjukkan yang sebaliknya.c. Perubahan Sosial

    Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orangtua,remaja membutuhkan teman sebaya. Minat terhadap lawanjenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalamkelompok merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorangremaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok iaharus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bilakelompok tersebut merokok, iapun tak keberatan akanmerokok pula.

    Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi aturandan larangan, remaja akan menunjukkan sikap memberontak,antara lain dengan menggunakan Narkotika yang pastimerupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh orangtua.

    Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyairisiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna Narkotika.

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

    33

  • Penyalahgunaan Narkotika sering terdapat bersama-sama gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi,ansietas atau gangguan kepribadian anti sosial.3. Faktor Lingkungan

    Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga danlingkungan pergaulan, baik pergaulan di sekitar rumah, dikampus maupun di tempat-tempat umum.a. Lingkungan Keluarga

    Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang seringikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadipenyalahguna Narkotika antara lain :

    Orangtua yang kurang komunikatif dengan anaknya Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau

    selalu menuruti kehendak anak (permisif) Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak

    berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya,misalnya dalam hal memilih jurusan.

    Disiplin orangtua yang tidak konsisten Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam

    hal pendidikan anak Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi

    perhatian kepada anaknya Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar,

    orangtua berselingkuh Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan norma-

    norma, nilai-nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidakboleh dilakukan.

    Orangtua atau salah satu anggota keluarga yangmenjadi penyalahguna Narkotika.

    b. Lingkungan Kampus

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

    34

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

    35

    Lingkungan kampus yang sering ikut mendorongterjadinya penyalahgunaan Narkotika antara lain :

    - Kampus yang kurang disiplin, tidak tertib - Sering tidak ada kuliah pada jam kuliah Kuliah yang membosankan Dosen yang kurang pandai mengajar Dosen/pejabat di kampus yang kurang komunikatif

    dengan mahasiswa Kampus yang kurang mempunyai fasilitas untuk

    menampung atau menyalurkan kreativitasmahasiswanya.

    c. Lingkungan MasyarakatMahasiswa tidak hanya hidup di dalam lingkungan

    keluarga dan di kampus saja, melainkan juga dalammasyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi dalam masyarakatjuga mempengaruhi perilaku mahasiswa, termasuk perilakuyang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkotika.

    Faktor-faktor itu antara lain : Mudah diperolehnya Narkotika Harga Narkotika makin murah Kehidupan sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang

    tidak menentu menyebabkan terjadinya perubahannilai dan norma, antara lain sikap yang permisif(membolehkan)

    Faktor-faktor tersebut memang tidak selalumenyebabkan seseorang akan menjadi penyalahgunaNarkotika . Akan tetapi makin banyak faktor tersebutditemukan pada seorang mahasiswa, makin besarkemungkinan mahasiswa itu menjadi penyalahgunaNarkotika.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

    Penyalahgunaan Narkotika harus dipelajari kasus demikasus. Faktor individu, faktor keluarga , dan faktor pergaulantidak selalu berperan sama besarnya dalam menyebabkanseseorang menyalahgunakan Narkotika. Karena faktorpergaulan, bisa saja seorang mahasiswa yang berasal darikeluarga yang harmonis dan cukup komunikatif, menjadipenyalahguna Narkotika.

    Dampak Umum MahasiswaMenyalahgunakan Narkotika

    Dampak penyalahgunaan Narkotika sangat luas, tidak sajaterhadap kesehatan f isik dan mental penyalahgunaNarkotika, akan tetapi juga berdampak pada ketenangankehidupan dalam keluarga, meresahkan masyarakat, danterjadinya pelanggaran hukum.a. Komplikasi Medik

    Komplikasi medik akibat penyalahgunaan Narkotikasangat bervariasi tergantung jenis Narkotika yang dipakai,jumlah, cara memakai, lama memakai dan zat pencampuryang digunakan.

    Putauw yang berisi heroin sering dicampur dengan tepungjagung atau terigu, gula, gula merah, kina bahkan tawas.

    Komplikasi medik dapat disebabkan antara lain karena : Sifat Narkotika itu sendiri Bahan pencampurnya Cara menyuntik yang tidak steril Pola hidup yang tidak sehat ( kurang memperhatikan

    mutu makanan, malas mandi, sering begadang, keluarrumah malam hari, tidak tidur dan sebagainya)

    Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai antara lain :

    36

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

    37

    - Penyalahgunaan Heroin/ Putauw melalui suntikan dapatmenyebabkan tertular Hepatitis B atau C, Infeksi HIV /AIDS,Endokarditis (infeksi jantung), Infeksi darah ( septisemia).

    Penyalahgunaan psikostimulansia ( ekstasi, shabu,kokain) dapat menyebabkan hipertensi, gangguanpada jantung, Pendarahan otak, Gangguan jiwa beratseperti Psikosis dan Depresi serta Penyakit Parkinson.

    Penyalahgunaan alkohol, obat penenang dan obat tidurdapat menyebabkan seseorang menjadi agresifsehingga mudah terlibat perkelahian yang dapatmengakibatkan luka tusuk, luka iris, gegar otak ataupendarahan otak dapat pula disebabkan karenakecelakaan lalu lintas akibat sembrono atau mengamuk.

    Mahasiswi yang minum minuman beralkohol, akanmengalami gangguan saat mentruasi.

    Penyalahgunaan ganja atau tembakau dapat menye-babkan rangsangan pada saluran nafas.

    Tembakau adalah penyebab utama kanker paru danorgan tubuh lain seperti hati. Dapat pula terjadi kankerpada perokok pasif ( menghisap asap rokok orang lain)

    Mahasiswi yang merokok akan mengakibatkan beratbadannya berkurang dan kulit menjadi kering serta keriput.

    b. Akibat sosialPenyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan antara lain : Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik Sering merongrong orangtua, meminta uang dengan

    berbagai alasan yang pada akhirnya sebetulnya untukmembeli Narkotika lagi

    Bagi penyalahguna Narkotika yang sudah berkeluargadapat mengakibatkan perceraian dan bagi yang sudah

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

    38

    mempunyai anak dapat menyebabkan terlantarnya anak. Pasangan hidup atau anaknya ikut-ikutan menjadi

    penyalahguna Narkotika Bagi yang sedang berpacaran dapat menyebabkan

    pacarnya ikut menyalahgunakan Narkotika atau putushubungan mereka karena pacar tidak mau mempunyaicalon pasangan hidup yang menyalahgunakan Narkotika

    Prestasi akademiknya menjadi buruk dan dapatdikeluarkan dari kampus. Karena melanggar peraturantata tertib di kampus, penyalahguna Narkotika jugadapat dikeluarkan dari kampus.

    Bagi yang sudah bekerja, karena prestasi kerjanya yangburuk dapat pula diberhentikan dari pekerjaannya.Semua itu mengakibatkan terjadinya penganggurandengan segala akibatnya.

    Akibat f inansial, sebab biaya pengobatan danrehabilitasi penyalahguna Narkotika mahal.

    c. Pelanggaran HukumAkibat tidak kuliah dan tidak bekerja, sementara

    kebutuhan Narkotika makin meningkat akibat toleransi,maka terpaksa penyalahguna Narkotika melakukan tindakkriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeliNarkotika, termasuk menjadi pengedar Narkotika/melakukan pelanggaran hukum.

    Orang yang menyalahgunakan dan ketergantunganNarkotika, berdasarkan Ilmu Kedokteran adalah orang yangmenderita sakit (penderita), namun mereka juga dijatuhihukuman karena melanggar Undang-undang yang berlaku.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

    39

    Direktur Diseminfo Badan NarkotikaNasional, Drs. Kurniawan, SH.MH, saatmenghadiri workshop penyuluh P4GN dilingkungan mahasiswa, di Jakarta.Para mahasiswa harus ditumbuhkansemangatnya untuk berperang melawanpenyalahgunaan narkoba.

  • 40

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

    41

    Untuk menciptakan lingkungan Kampus yangBebas narkotika, seluruh warga kampus harusbahu-membahu dan secara terus-menerusmembentengi lingkungannya dari ancaman penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika berdasarkan kewenangannyamasing-masing. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakandalam mewujudkan kampus bebas narkotika adalah:1. Rektorat

    a. Menetapkan kebijakan (peraturan, tata tertib) danmemberikan dukungan kegiatan dalam upayamenghindarkan lingkungan kampus dari bahayapenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

    b. Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaankebijakan.

    c. Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan,keagamaan, penegakan hukum dan Badan NarkotikaNasional Pusat/ Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.

    d. Membuat jejaring dengan warga masyarakat di

    MENCIPTAKANLINGKUNGAN KAMPUS

    BEBAS NARKOTIKA

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

    42

    lingkungan sekitar kampus dengan membentuk Tim/Satuan Tugas Anti Narkotika di lingkungan kampus.

    2. Dekan/Dosena. Mensinergikan pendidikan pencegahan penyalahgunaan

    narkotika ke dalam mata kuliah ekstra kurikuler.b. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Pusat/

    Propinsi/Kabupaten/Kota setempat mengadakanpelatihan konselor sebaya bagi para mahasiswa.

    c. Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tuamahasiswa dan pihak kampus dalam menyusunprogram, melaksanakan kegiatan dan melaksanakanpengawasan terhadap program kegiatan pencegahanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dilingkungan kampus.

    d. Mendata mahasiswa yang terindikasi beresiko tinggiterhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

    e. Memberikan konseling pada mahasiswa yangterindikasi menyalahgunakan narkotika.

    f. Mengadakan pendataan kasus penyalahgunaannarkotika di lingkungan kampus.

    g. Merujuk mahasiswa yang menjadi korbanpenyalahgunaan narkotika ke tempat-tempatrehabilitasi.

    3. Penjaga/keamanan Kampusa. Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan kuliah.b. Melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan

    kampus yang mencurigakan termasuk aktivitaspedagang kaki lima dan petugas parkir di sekitar kampus.

    c. Melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepadaRektorat.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

    43

    d. Menjaga pengamanan intern di lingkungan kampus.4. Organisasi Mahasiswa Anti Narkotika

    a. Berkonsultasi dengan Rektorat, menyusunperencanaan Program Penyuluhan PencegahanPenyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotikasecara berkala, baik tahunan, semesteran, tri wulanmaupun bulanan, yang disesuaikan dengan kebutuhandan situasi serta kondisi kampus setempat.

    b. Mendukung dan melaksanakan program-program dalammewujudkan lingkungan kampus bersih dari narkotika.

    5. Mahasiswaa. Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkotika dan

    mengembangkan potensi dirinya dalam upaya menghin-darkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkotika.

    b. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatanpencegahan penyalahgunaan narkotika yangdilaksanakan di lingkungan Kampus.

    c. Melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran ataupenyalahgunaan narkotika yang terjadi di lingkunganKampus kepada Kader Anti Narkotika di Kampusnya.

    d. Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan, seminar,workshop tentang pencegahan penyalahgunaannarkotika baik yang dilaksanakan oleh pihak kampusmaupun di luar kampus.

    e. Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh P4GNbagi juniornya dan anggota Satgas Gerakan KeamananKampus bersih narkotika di lingkungan kampusnya.

    f. Menjalin komunikasi yang baik dengan teman sebayadan warga kampus lainnya (Rektor, Dekan, Dosen,Orangtua dan Petugas Keamanan Kampus).

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

    44

    6. Kampanye Anti Narkotika di Lingkungan KampusUntuk menciptakan Lingkungan Kampus bebas narkotika,

    perlu juga menggencarkan kampanye anti narkotika dengankegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam PenerapanProgram Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba melaluiUnit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus.1. Tahap Persiapan

    a. Meningkatkan kesadaran dan dukungan dari TimPembina UKM dari tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan, warga kampus, BNNP/BNNKtentang Program Pencegahan PenyalahgunaanNarkoba melalui UKM.

    b. Meningkatkan partisipasi mahasiswa untukmendukung program pencegahan berbasis kampustentang informasi bahaya penyalahgunaan narkotikaserta cara pencegahannya.

    c. Membantu mahasiswa yang berisiko tinggi terhadappenyalahgunaan narkotika melalui layanan konsultasi/konseling

    d. Meningkatkan program bantuan /pendukung/ kegiatanalternatif yang positif bagi mahasiswa di Kampus.

    e. Memberikan Kegiatan Intervensi bagi mahasiswa di kampus.f. Meningkatkan pengawasan penyalahgunaan narkotika

    di kampus dan sekitarnya.g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para

    orangtua mahasiswa dalam pencegahanpenyalahgunaan narkotika. Caranya, denganmelakukan penyuluhan dan penyebarluasan informasi/materi tentang pencegahan penyalahgunaan

  • narkotika dalam keluarga.2. Penyebaran Informasi

    Penyebaran informasi adalah upaya pencegahanpenyalahgunaan narkotika yang dilakukan melaluiberbagai bentuk media seperti media elektronik (radio,televisi, internet), media cetak (surat kabar, majalah,brosur, leaflet, buku, spanduk, billboard) dan mediatatap muka (seminar, penataran, rapat, diskusikelompok, pelatihan,dialog dll).

    Informasi yang tepat dapat membantu seseoranguntuk mengambil keputusan yang benar.

    Tips Penyebaran Informasi Perlu pemberian informasi yang tepat, akurat,

    terpercaya berdasarkan fakta dan ilmu pengetahuan. Materi informasi atau penyuluhan tidak menggunakan

    gambar atau ilustrasi yang dapat mengajarkan orangcara memperoleh, menyiapkan dan menggunakannarkotika.

    Materi informasi tidak seharusnya selalu meliputi jenis-jenis narkotika, sejarah, serta akibatnya. Lebih baikmenitikberatkan pada peningkatan keterampilansosial (cara mengatasi permasalahan komunikasi,mengatasi stress, dan menolak narkotika).

    Materi pencegahan untuk mahasiswa seharusnya tidakmemakai mantan korban narkotika sebagai penyampaipesan. Cara ini dapat menimbulkan efek negatif dimanapeserta tidak takut menyalahgunakan narkotika.

    Perlu berhati-hati dalam pemberian informasi padagenerasi muda. Jangan membuat sensasi mengenaiefek narkotika, sebab mahasiswa yang menyukai

    45

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

  • bahaya atau membanggakan keberaniannya akanmakin tertarik pada narkotika.

    3. Pendekatan Pendidikan Pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkotika

    adalah suatu proses dua arah dimana pengembangankemampuan belajar dan pendewasaan adalah lebihpenting dari pada pemberian fakta atau informasi.

    Kegiatan-kegiatan pendidikan pencegahan narkotikadilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti : Penjernihan nilai-nilai. Peningkatan keterampilan berkomunikasi. Peningkatan keterampilan mengambil keputusan. Peningkatan keterampilan menolak tekanan

    kelompok sebaya. Para mahasiswa perlu dilatih ketrampilan mengelola

    kehidupan sehari-hari atau kemampuan sosial (LifeSkills) khususnya mengenai peningkatan keterampilanberkomunikasi, keterampilan mengambil keputusan,dan keterampilan menolak tekanan kelompok sebaya, supaya berhasil menolak narkotika.

    4. Kegiatan Alternatif Pemberian kegiatan alternatif berupa kegiatan atau

    pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswaserta dapat memberikan kepuasan dapat membantumencegah mahasiswa dari penyalahgunaan narkotika.

    Kegiatan alternatif dapat berupa berbagai bentuk kesenian,olahraga, kegiatan sosial, kekaryaan dan lain-lain.

    Kegiatan Intervensi Kegiatan ini adalah untuk menolong seseorang yang

    sedang bermasalah atau berisiko tinggi terhadap

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

    46

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

    47

    penyalahgunaan narkotika. Intervensi meliputi kegiatan-kegiatan yang dapat

    memberi jalan keluar bagi mereka yang rawanterhadap masalah penyalahgunaan narkotika ataumereka yang sudah pernah mencoba-coba, supayaterhindar dari keinginan mereka untuk melanjutkanmenyalahgunakan narkotika.

    Contoh kegiatan intervensi antara lain adalah: kegiatankonseling. hotlines, call center peer konseling,bimbingan karir dsb.

    5. Rencana Kerja Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika

    1. Berbasis Kampus Penyusunan kebijakan Kampus bebas narkotika. Pembentukan kelompok mahasiswa anti narkotika. Pembentukan pendidikan sebaya/konselor sebaya. Kampanye anti narkoba di kampus. Penyuluhan sadar narkotika (KIE) secara masal maupun

    secara kelompok (peer group education) baik olehpendidik sebaya maupun kerjasama dengan pihak lainyang berkompeten.

    Penyediaan hotline yaitu saluran telepon khusus bagimahasiswa yang memerlukan layanan informasisekaligus konsultasi masalah narkotika.

    Penetapan call number atau SMS number yangberfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi khususdengan aparat kepolisian juga sebagai sarana untukmenyampaikan laporan kepada petugas tentangadanya penyalahgunaan atau peredaran gelapnarkotika di sekitar kampus.

  • 48

    Penyelenggaraan kuliah kesehatan yang meliputipencegahan penyalahgunaan narkotika melalui UKM.

    Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di kampus. Kerjasama antar mahasiswa di kampus dan masyarakat

    sekitar kampus dalam pencegahan penyalahgunaandan pemberantasan peredaran gelap narkotika.

    2. Contoh Kebijakan Kampus Bebas NarkobaKebijakan Rektorat yang dilaksanakan secara konsisten

    dan tegas menyampaikan pesan yang kuat bahwapenyalahgunaan narkotika di kampus tidak dapatdibenarkan, yang berlaku baik bagi mahasiswa maupunsemua warga kampus. Kebijakan Anti Narkotika meliputi :

    Tindakan pelanggaran yang mencakup: Jenis-jenis narkotika dan perangkat penggunaannya. Barang-barang yang dilarang dibawa ke kampus

    termasuk narkotika dan peralatan obat-obatan. Jenis pelanggaran seperti penggunaan, pemilikan,

    jual beli dan lainnya. Tindakan pelanggaran kebijakan kampus pertama kali

    Perjanjian tertulis dengan orangtua mengenaihukuman, terapi yang harus dijalankan mahasiswa.

    Diskors sementara dari kampus. Prosedur pelaksanaan tindakan meliputi :

    Pelanggaran hukum dan tindakan pelanggaran. Tanggung jawab dan prosedur pelaporan. Prosedur pemberitahuan kepada orang tua. Prosedur pemberitahuan kepada polisi.

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

    49

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

    50

    Para mahasiswa kader penyuluhP4GN serius melakukan diskusi,berkaitan dengan pola danstrategi pencegahanpenyalahgunaan narkoba dilingkungan kampus, danmembentengi kampus daripengaruh dan peredaran narkoba.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

    51

    1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

    Selama ini keberadaan Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM)di setiap kampus, memberi kesanmahasiswa terkotak-kotak sesuai denganminatnya. Namun sebenarnya UKM justru dapatmeningkatkan kerja sama antar mahasiswa dengan minatyang berbeda. Para mahasiswa dapat menjadikan UKMsebagai sarana untuk menuangkan kreativitas danketerampilannya dalam menciptakan lingkungan yangsehat, baik fisik dan mental.

    Para Rektor, Dekan dan Dosen serta mahasiswa dapatmendorong untuk menjadikan UKM sebagai sarana aktivitasmahasiswa yang positif di kampus sehingga memotivasimahasiswa lain untuk aktif dalam kegiatan UKM. Dengandemikian akan semakin banyak mahasiswa yang ingin

    OPTIMALKAN PERANUKM ANTI NARKOTIKA

    di KAMPUS

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

    52

    terlibat karena melihat hasil positif denganmengoptimalkan keberadaan UKM.

    UKM bisa menambah kecerdasan mahasiswa di luar ruangkuliah tanpa meninggalkan prestasi akademis mahasiswa,dan bisa dijadikan sarana mempersatukan mahasiswadengan keragaman aktivitasnya. Bukan sebaliknyamengkotak-kotakan mereka. Oleh karena itu, perlu adakoordinasi yang menyeluruh terhadap kegiatan UKM ini.UKM harus memiliki unsur yang bersifat :

    a. Menerapkan pola pengembangan mahasiswa yangmampu menampung keragaman latar belakang,bentuk dan kondisi di perguruan tinggi.

    b. Antara kegiatan bidang kurikuler dan bidangekstrakulikuler memiliki proporsional yang seimbang.

    c. Mampu melibatkan mahasiswa dalam pengembangandan aktualisasi diri serta meningkatkan daya saingmahasiswa di lingkungan masyarakat.

    d. Adanya komunikasi dialogis antara pimpinan, dosen,pengurus UKM untuk mengatasi masalah yang terjadidi lingkungan kampus.

    e. Adanya koordinasi, sinkronisasi dan kerja sama antarunit kegiatan di dalam melaksanakan danmengembangkan UKM.

    f. Adanya sejumlah dana untuk menunjang keberadaanUKM sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan secaraterencana, terarah, dan berkesinambungan.

    Melalui aspek-aspek tersebut diharapkan UKM sanggupmenciptakan kondisi mahasiswa yang memiliki daya saingglobal.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

    53

    2. Kegiatan UKM dan Pengembangan Kebiasaan Positif Mahasiswa

    Berbagai kegiatan UKM dapat dilaksanakan di kampus-kampus, kegiatan ini harus mampu mengakomodir potensiyang ada pada mahasiswa. Syarat kegiatan UKM harusmampu:

    A. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa

    UKM harus mampu membangun pengertian padamahasiswa bahwa masalah bukanlah berupa beban yangharus ditakuti. Mahasiswa tak boleh memandang rendahkemampuan diri sendiri. Seburuk atau sesulit apapun kondisiyang dihadapi, dia masih memiliki kekuatan dan kemampuanmengatasinya. Setiap masalah pasti memiliki carapenyelesaian ataupun jalan keluarnya. Melalui UKM,mahasiswa dapat lebih kreatif dan fleksibel dalammemecahkan masalah yang dihadapinya.

    Dalam kegiatannya harus mampu menanamkankeyakinan bahwa mereka mampu menyelesaikan segalabentuk hambatan, mengembangkan kreativitas berpikirdalam memecahkan suatu masalah.

    Kegiatan UKM mampu meningkatkan teknik pemecahanmasalah atau problem solving mahasiswa denganmempergunakan keterampilan teknis yang ada pada UKM.Dengan demikian, mahasiswa tidak mudah putus asa dalammenghadapi masalah. Mereka akan lebih optimis dalammenghadapi berbagai kesulitan hidup di masa yang akandatang.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

    54

    B.Mengembangkan keterampilan mahasiswa untuk mengatasi masalah

    Kegiatan UKM hendaknya dapat melatih keterampilanmahasiswa untuk menurunkan stres atau tekananemosional, dan menghadapi berbagai masalah. KegiatanUKM yang mampu melatih ketrampilan dapat berupa:

    1). Kegiatan Olahraga di KampusDengan melakukan gerakan-gerakan olahraga, dapat

    mengeluarkan zat-zat kimia dalam tubuh pemicuketegangan emosional, sehingga tubuh terasa nyaman.Begitu juga, dengan gerakan olahraga tersebut merangsangzat endorphine alami dalam tubuh yang membuat tubuhterasa segar. Zat endorphine alami dalam tubuh initergolong zat yang bersahabat buat otak dan juga dapatmenghilangkan rasa sakit. Zat endorphine membuat orangyang senang olahraga menjadi kelihatan segar dan gembira.

    2). Tertawa riangLingkungan di UKM diciptakan untuk membuat

    mahasiswa dapat tertawa riang. Tertawa sangat efektifuntuk mengatasi dan mengurangi ketegangan emosionalatau stres. Terapi tertawa dapat dilakukan secara bersama-sama di dalam kegiatan mahasiswa dengan menonton acara-acara humor seperti lawak atau komedi bahkan bercandadengan sesama mahasiswa dan membentuk grup lawakmisalnya.

    3). RelaksasiRelaksasi mengendurkan pikiran dengan mengalihkan

    pikiran pada hal-hal yang menyegarkan, dapat melalui pikiranseperti membayangkan suasana pantai, pegunungan,hutan, taman, maupun memanjakan mata langsung pada

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

    55

    alam yang sesungguhnya, menonton film, televisi, pentasseni, ke tempat rekreasi dan lain-lain. Dapat juga relaksasiotot dengan cara melakukan peregangan danmengendurkan otot-otot melalui berbagai gerakan. Bentukkegiatan UKM dapat berupa: yoga, senam pernapasan.

    4). Olahraga AirMahasiswa dapat merancang kegiatannya dalam bentuk

    renang, berendam dalam air yang dapat membuat tubuhterasa rileks karena aliran darah dapat diperlancar.

    5). Berlatih berpikir positifPerasaan-perasaan tertekan pada umumnya berkembang

    dari pikiran negatif. Apa yang dipikirkan akan mempengaruhiperasaan. Maka, untuk mengubah perasaan yang tidaknyaman, mahasiswa dapat melakukan dengan caramengubah isi pikiran negatif menjadi pikiran yang positif.Misalnya, mahasiswa membiasakan diri untuk mengingathal-hal yang menyenangkan saja. Menghembuskanperasaan senang dalam hati, tersenyum danmenggelembungkan dada dengan udara, lalumengeluarkannya secara perlahan-lahan. Hal ini jikadilakukan berulang-ulang secara kelompok dapatmembentuk grup yang gembira dan optimis sehingga tidaktergoda narkotika.

    6). CurhatKegiatan curhat dapat mengurangi beban perasaan,

    melalui kegiatan UKM, mahasiswa dapat membentukkelompok untuk berbagi perasaan dengan orang yangdipercaya. Dosen atau rekan seniornya dapat menjadipembimbing acara ini. Jika mahasiswa-mahasiswa memilihteman curhat yang kurang tepat, kadang akan menjerumus

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

    56

    ke hal-hal yang destruktif, seperti pelanggaran hukum ataumalah menyalahgunakan narkotika.

    7). Mengembangkan HobiUKM dapat dibentuk berdasarkan hobi sehingga dapat

    menciptakan perasaan gembira dan rileks. Melakukan hobimerangsang kreativitas dan dapat membuat perasaan lega.Misalnya, memainlan gitar, bernyanyi, membuat kerajinan,melukis dan sebagainya.

    8). MenulisMenuangkan ide dan kreativitas melalui tulisan. Menulis

    dapat melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi emosiyang dirasakannya dan diekpresikan dalam bentuk tulisanbebas, tidak perlu berpikir. Mahasiswa dapat menulis semuaapa yang dirasakannya dengan bebas, tak perlu berpikir.Selain dapat menyalurkan aspirasi, menulis juga dapatmembantu mengeluarkan beban di hati, tetapi jugamembantu mahasiswa mengenali diri sendiri. Dari hasiltulisan, mahasiswa dapat menelaah alternatif-alternatif yangmenjadi solusi untuk mengatasi masalah.

    9). Drama atau TeaterKegiatan teater memungkinkan mahasiswa dapat bebas

    untuk tertawa atau bahkan menangis sesuai perannya.Dengan menangis, zat-zat yang tidak baik untuk otak sepertiadrenin yang menyebabkan ketegangan emosional dankecemasan ikut larut keluar bersama air mata, sehingga adaperasaan lebih tentram.

    10). Kegiatan ReligiKegiatan religi dalam UKM dapat berupa Pengajian

    bersama, Kebaktian bersama atau kegiatan lain yang sifatnyamendekatkan diri kepada Tuhan. Perasaan dekat dengan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

    57

    Tuhan dapat meredakan ketegangan emosional. Kebiasaanuntuk memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT, baikdalam menjalankan ibadah maupun dalam berbagaikegiatan akan membuat mahasiswa merasa mantap dalammenjalankan aktivitasnya.

    Dari berbagai jenis kegiatan UKM di atas, diharapkanmahasiswa mampu menjadi pemecah masalah dan terlatihuntuk membedakan antara masalah yang merupakan eksesemosional dan hal-hal yang menjadi substansialnya.3. UKM Anti Narkotika

    Informasi-informasi yang diberikan melalui UKM AntiNarkotika untuk mencegah penyalahgunaan narkotika dikalangan mahasiswa dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:

    A. Menjelaskan pengaruh jangka panjang pemakaiannarkotika yang dapat menyebabkan penurunanprestasi akademis, gagal melanjutkan pendidikan,terancam dikeluarkan dari kuliah, gagal mengikuti tesuntuk masuk ke kantor-kantor bergengsi.

    B. Menekankan pentingnya keteladanan mahasiswa bagijuniornya.

    C. Melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan UKMAnti Narkotika dengan diskusi isu-isu tentangnarkotika, menonton film edukasi anti narkotika,membersihkan lingkungan kampus dari pengaruhnarkotika, berkunjung ke Badan Narkotika Nasional,Direktur IV Narkotika Mabes Polri atau ke Polda, untukmengetahui lebih detail fakta penyalahgunaannarkotika dan dampaknya.

    D. Menetapkan cara mengisi kegiatan di akademik diluarkurikuler. Waktu antara pukul 3-6 sore sangat rawan

  • terhadap penyalahgunaan narkotika secaraeksperimental (coba-coba) sehingga mahasiswa jugaperlu terlibat aktif mengawasi para mahasiswa lainnya.

    E. Mendorong para mahasiswa agar aktif mengikutiprogram pencegahan narkotika di kampus ataulingkungan sekitarnya.

    F. Mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai jenisektrakulikuler kemahasiswaan, seperti olahraga,kesenian, keagamaan dan kegiatan alternative lainnya.

    G. Mendukung upaya pencegahan dan penanggulanganpenyalahgunaan narkotika di lingkungan sekitarkampus (RT/RW/Kelurahan) termasuk berbagaikegiatan pengisi waktu luang bagi mahasiswa.

    Diharapkan melalui kegiatan UKM Anti Narkotika dapatmembantu mencegah penyalahgunaan dan peredarangelap narkotika di lingkungan Kampus.

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

  • Direktur Diseminfo BadanNarkotika Nasional,Drs. Kurniawan, SH.MH,menyematkan rompi antinarkoba, kepada peserta, dalamtemu kader penyuluh P4GN, dilingkungan mahasiswa.Kegiatan ini harus terusdigalakkan untuk memberikanpemahaman kepada mahasiswabetapa pentingnya peranmahasiswa dalam upayapencegahan penyalahgunaan danperedaran gelap narkoba.

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

    1. Mahasiswa Kader Anti Narkotika

    M araknya peredaran narkotika dikalanganmahasiswa akhir-akhir ini sangatmengkhawatirkan semua pihak. Sekarangmahasiswa tidak hanya sebagai pemakai, tetapi sudahbanyak yang menjadi pengedar.

    Peredaran narkotika akan sulit dibendung kalau tidak adakerjasama dari semua pihak. Karena kebiasaan memakainarkotika seperti kebiasaan merokok. Walaupunkebanyakan orang sudah tahu akan bahayanya, tetapimereka tetap mengkonsumsi.

    Jaringan peredaran narkotika bukan seperti jaringanpengedar togel. Mereka lebih terorganisir, bahkanmelibatkan orang-orang yang berkuasa dan berkedudukan.Sekarang ini Indonesia sudah menjadi basis peredaran danproduksi narkotika. Indikatornya banyak terungkap pabrik-pabrik narkotika illegal.

    Untuk menghadapi berbagai permasalahan penyalah

    HIDUP SEHATTANPA NARKOTIKA

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

    62

    gunaan narkotika di kalangan mahasiswa, bukanlahaturan-aturan terhadap mereka yang memakai ataupengedar, tetapi lebih ke arah pembinaan mental paramahasiswa. Untuk itu peran dosen sangat penting dansentral, disamping peran keluarga dan masyarakat.

    Mahasiswa perlu dilibatkan dalam aksi antipenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika karenakampus telah menjadi sasaran peredaran obat terlarang itu.Salah satu cara untuk membentengi kampus adalah denganmerekrut mahasiswa untuk menjadi kader anti narkotika.

    Sebagai teman sepergaulan, diharapkan sesamamahasiswa dapat share mengenai bahaya penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika. Karena itu, kalanganmahasiswa tersebut diberikan pendidikan dan pelatihansupaya memiliki kemampuan dan semangat kemandiriandalam memberantas narkotika di kalangan perguruan tinggi.Dalam pelatihan itu, mahasiswa-mahasiswa tersebutdiberikan pendidikan tentang cara mencegah danmemberikan penjelasan tentang bahaya narkotika,termasuk dalam melaporkan tindak kejahatan narkotikayang ditemukan di kampus.

    Meski terdiri dari kalangan terdidik, tetapi kalangankampus tidak tertutup kemungkinan untuk terlibat danmenjadi korban dalam penyalahgunaan dan peredarangelap narkotika. Berdasarkan data di BNN, terdapat sekitar5.000 kalangan perguruan tinggi di tanah air yang terlibatdalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.Kasus itu paling banyak terjadi di Jakarta, disusul Yogyakartadan Sumut. Jenis narkotika yang disalahgunakan bermacam-macam. Namun yang paling banyak disalahgunakan adalah

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

    63

    shabu, ekstasi dan ganja.Upaya pencegahan

    Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkotika dikalangan kampus, mahasiswa yang menjadi kader antinarkotika harus mampu bekerjasama dengan semua pihaktermasuk orang tua, dosen, dan masyarakat untuk turutberperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkotika dilingkungan kampus.

    Adapun upaya-upaya kongkret yang dapat dilakukanadalah bekerjasama dengan pihak yang berwenang untukmelakukan penyuluhan tentang bahaya narkotika, ataudengan mengadakan razia mendadak secara rutin dilingkungan kampus.

    Kemudian mengajak para orangtua mahasiswa untukmelakukan pendampingan dengan memberikan perhatiandan kasih sayang.

    Pihak Rektorat harus melakukan pengawasan yang ketatterhadap gerak-gerik mahasiswanya, karena biasanyapenyebaran (transaksi) narkotika sering terjadi di sekitarlingkungan kampus.

    Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dankeagamaan harus lebih ditekankan kepada mahasiswa.

    Karena salah satu penyebab terjerumusnya paramahasiswa ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnyapendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya merekajalani.

    Oleh sebab itu, semua pihak harus sigap dan waspada,akan bahaya narkotika yang sewaktu-waktu dapat menjeratpara mahasiswa. Dengan berbagai upaya tersebut, mari kita

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

    64

    jaga dan awasi para mahasiswa dari bahaya narkotika,sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yangcerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapatterealisasi dengan baik.

    Pertama-tama, kamu tidaklah sendirian.Kamumungkin berpikir kamu adalah satu-satunya yangtidak mencoba obat-obatan, Pada kenyataannyakebanyakan mahasiswa tidak menggunakan obat-obatan.Pikirkanlah apabila kamu bergantung pada masalah-masalahseperti seks, obat-obat dan alkohol. Persiapkanlah denganmemikirkan melalui bagaimana kamu ingin menanggapi danberperilaku dalam keadaan itu.

    Tidak seorangpun harus membenarkan sebuah keputusanuntuk tidak menggunakan obat-obatan. Apakah kamumempunyai komitmen pribadi yang kuat atau hanya tidak inginobat itu saat ini, pilihan kamu adalah urusan kamu sendiri.

    Kalau kamu ditawari obat-obatan yang tidak kamuinginkan, katakan tidak dengan tegas dan jelas serta janganmelakukan jual-beli mengenai obat-obatan itu. Kalau merekamencoba membujuk kamu, humor dapat menjadi cara yangefektif untuk menghadapi situasi itu.

    Bersikap tegar untuk mengatakan tidak bisa menjadihal yang suiit. Namun adalah juga baik untuk tetapmerasa yakin. Menjelaskan kepada orang-orangdengan cara yang tenang kenapa kamu tidak ingin

    2. Menanggulangi Tekanan dariTeman Sebaya

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

    65

    menjadi bagian dari sesuatu yang dapat memberikankepada kamu rasa hormat dari orang lain.

    Mencari tahu mengenai berbagai obat-obatan, daripengaruhnya hingga resiko-resiko yang terkait, dapatmembantu kamu melawan tekanan. Karena kamusemakin memahami, maka kamu semakin yakin.

    Adalah wajar untuk merasa cocok dengan teman-teman.Lagipula tidak seorangpun ingin menonjol darikelompoknya karena alasan-alasan yang salah. Kita perlumerasa bahwa kita adalah bagian dari kelompok itu. Tetapi,walaupun mereka tidak menunjukkan hal itu dengansegera, teman-teman kamu akan lebih menghormati kamujika kamu menyatakan dengan jelas apa yang kamuinginkan untuk dilakukan dan apa yang tidak.

    Mungkin tampaknya tidak seperti itu, tetapi kamubukanlah satu-satunya orang yang khawatir mengenaiapa yang orang lain pikirkan mengenai diri kamu.Cobalah untuk fokus pada pendapat kamu sendirimengenai diri kamu pada akhirnya, itu saja masalahnya.

    Tekanan dari teman sebaya sering menjadi suatu carabagi orang-orang untuk meminta persetujuan untukperilaku mereka sendiri. Apakah kamu benar-benaringin terlibat untuk membantu membenarkanpenggunaan obat oleh orang lain ?

    3. Belajar Melindungi Diri Sendiri

    Kaum muda atau mahasiswa mudah percayadan dipengaruhi oleh orang dewasa, Dosendapat menjadi panutan untuk para mahasiswadan mempengaruhi mereka untuk tidak menggunakan

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

    66

    obat-obatan atau narkotika, hal ini menjadi sangat pentingketika para mahasiswa tidak memiliki keluarga yang suportifuntuk membimbing mereka. Kemungkinan para mahasiswaharus menyesuaikan diri dengan tekanan yang diasosiasikansebagai sebuah eksperimen dan dengan kehidupan dimasyarakat yang penuh tuntutan dan kompleks.Penggunaan obat-obatan terlarang pada dasarnyamerupakan mekanisme untuk menyesuaikan diri dengan/atau melarikan diri dari rasa tidak aman. Para Dosendiharapkan untuk membantu mahasiswanya menyadaribahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantanganini dan bahwa masih banyak cara sehat lainnya untukmenghadapi situasi tersebut.

    Memerlukan rasa percaya diri yang tinggi pada diriseseorang untuk mengatakan tidak pada narkotika. Dosendapat membantu rasa percaya diri mahasiswa danmemperkuat hubungan inter-personalnya. Mengajarkantoleransi sehingga terpancar dari sinar matanya,mengajarkan rasa percaya diri dengan cara mengajarkanmahasiswa untuk dapat menerima dirinya sendiri,membantu mereka untuk membedakan antara efek yangmembantu dari obat-obatan dan konsekuensi berbahayaketika mengkonsumsi narkotika. Namun selain daripada itu,sangat penting untuk mengajarkan para mahasiswa teknikpenolakan dengan cara mengajarkan bahwa tidak apa-apajika kita mengatakan tidak.

    Mengajarkan Mahasiswa untuk Mengek-spresikan Kreatifitasnya

    Mengkoordinir lomba seni dengan memberikan tema

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

    67

    hindari narkotika. Mengajarkan olahraga sebagai pilihan yang sehat bagi

    para mahasiswa. Mendesain kaos dengan slogan mencegah narkotika

    dan HIV/AIDS. Mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial untuk

    membantu anak jalanan yang menggunakannarkotika.

    Berbagi pengetahuan yang disertai dengan permainaninteraktif dan drama/role playing.

    Mengenali Tanda-tanda BahayaAda beberapa tanda-tanda awal yang terlihat jika

    mencurigai seorang mahasiswa menggunakan obat-obatanberbahaya namun pastikan bahwa tanda-tanda ini bisa akibatdari sebab lain. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan bahwaseorang mahasiswa menggunakan narkotika.

    Tanda-Tanda/Perubahan Emosional Perubahan mood yang drastis, dari perasaan senang

    berubah menjadi depresi dan penarikan diri secara tiba-tiba.

    Marah tanpa alasan yang jelas. Ketidaktertarikan pada kuliah atau kegiatan

    ekstrakurikuler lainnya. Kesulitan berhubungan baik dengan orang lain. Bermain peran. Nilai-nilai menurun dan kemampuan akademik yang

    buruk. Kesulitan fokus pada sesuatu hal/member perhatian

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

    68

    sedikit pada sesuatu.

    Tanda-Tanda/Perubahan Fisik Mata merah. Kecenderungan tertidur di dalam ruang kuliah. Bicara yang tidak jelas. Tidak adanya perhatian di dalam ruang kuliah. Mudah lupa. Menolak memperhatikan kebersihan diri dan

    penampilan pribadi, Gemetaran dan gerakan tubuh yang tidak terkoordinasi

    Mengajarkan Kepada Anak Tentang Obat-Obatan Terlarang dan Efeknya

    Usia 5-7: Anak harus memiliki kemampuan pengambilankeputusan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaansehat lainnya. Mereka juga harus mampu untuk merinci ataumengenal efek negatif atas resiko mengkonsumsi narkotikadan membedakan satu dengan lainnya.

    Usia 8-9: Anak harus dapat menyebutkan danmengidentifikasi obat-obatan yang pernah mereka dengardan bahaya akan penggunaan obat-obat terlarang. Merekajuga harus mampu mengemukakan mengenai bagaimanapengunaan obat-obatan dirumah dan di masyarakat dapatmempengaruhi mereka. Murid juga harus mampu untukmengetahui dimana seseorang bisa mendapatkanpertolongan dari para pengguna narkotika.

    Usia 10-12: Anak harus mampu mengidentifikasi alasanmengapa seseorang menggunakan narkotika danmembedakan antara situasi pengguna yang bereksperimen,

  • pengguna sesekali, pengguna regular dan pengguna yangberat. Murid juga harus belajar mengenai hubungan antaraHIV/AIDS dan penggunaaan obat-obatan terlarang dengansituasi yang membuat pengguna terekspose terhadap haltersebut.

    Kurikulum yang disarankanMateri 1 : Apa yang disebut dengan narkotika? Apa yang

    dimaksud dengan pecandu? Apakah akibatnya terhadap diridan masyarakat?

    Materi 2 : Apa yang disebut dengan obat-obatan alami(Cannabis, Opium dan COCA), efek sampingnya dan apa yangharus dilakukan untuk mencegahnya?

    Materi 3 : Apa yang disebut dengan obat-obatan semi-sintetis (morfin, heroin,kokain dan crack), efek sampingnyadan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Apayang dilakukan oleh korban jika mengalami overdosis?

    Materi 4 : Apa yang disebut dengan obat-obatan sintetis?(amphetamines, ekstasi, LSD, hypnotic sedative) apa efeksamping dan obat-obatan ini pada otak dan kepribadianseseorang?

    Materi 5 : Apa hubungan antara penggunaan narkotikadengan HIV/AIDS? Bagaimana caranya mencegah HIV/AIDS ?

    Materi 6 : Apakan faktor-faktor resiko dari narkotika? Halini termasuk didalamnya, kemampuan akademik, disfungsikeluarga dan kemudahan penggunaan narkotika. Apa sajafaktor-faktor yang dapat melindungi diri kita dari haltersebut? Hal ini termasuk didalamnya, dukungan keluargadan masyarakat, perbaikan materi dan edukasi tentangnarkotika di kampus. Bagaimana caranya seorang pemimpin

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

  • masyarakat berkontribusi terhadap hal ini?Materi 7 : Aktif itas keterampilan hidup termasuk

    didalamnya proses pembelajaran dalam menilai sesuatu,beradaptasi dengan tekanan iingkungan kelompok sebaya,belajar berkata tidak pada narkotika, langkah-langkah yangdiperlukan untuk memastikan seseorang agar tidak jatuhdalam jebakan bandar narkotika dan langkah-langkahberkomitmen untuk berhenti menggunakan narkotika.

    4. Membangun Hubungan yang Harmonis

    Mulailah dengan membangun hubungan yngharmonis antara anak dengan orang.Tunjukkan kepada mereka bahwa Andamenyayangi dan tertarik untuk terlibat dalam kehidupanmereka. Bicaralah kepada mereka sebagai sahabat bukandengan cara menceramahinya dan buatlah komunikasi yangterbuka. Beri perhatian atas apa yang mereka bicarakan.Kemungkinan Anda tidak akan selalu memiliki jawaban,Jangan merendahkan mereka Anda akan terkejutmengetahui berapa banyak yang mereka ketahui megenaikehidupan dan obat-obatan terlarang.

    Komunikasi, Komunikasi, KomunikasiTetaplah waspada, beri perhatian terhadap bahasa

    tubuhnya. Anak yang santai akan banyak tersenyum,melihat mata Anda ketika berkomunikasi dan tidak akanmenunjukkan tanda-tanda jelas akan kegugupan. Tanda-tanda kegugupan bisa saja berupa kaki yang gemetaran dan

    MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

  • MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

    71

    mengetuk-ketukkan kaki ke lantai, jari-jari yang diketukkanda