BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan...

58
BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR AKUAKULTUR NAMA : NIA PUSPITASARI (CONTOH) NIM : 185080501111006 KELOMPOK : 3 ASISTEN : DIAN RAMADHANI WIBOWO FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2020

Transcript of BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan...

Page 1: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017

BUKU KERJA PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AKUAKULTUR

NAMA : NIA PUSPITASARI (CONTOH)

NIM : 185080501111006

KELOMPOK : 3

ASISTEN : DIAN RAMADHANI WIBOWO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020

Page 2: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

i

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan boleh mengikuti praktikum apabila sudah memenuhi syarat

administrasi.

2. Praktikan harus datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.

3. Praktikan harus selalu membawa buku panduan praktikum.

4. Praktikan harus mengikuti pre-test sebelum dimulai dan wajib mengikuti

seluruh materi praktikum.

5. Praktikan yang tidak mengikuti satu atau lebih materi praktikum tidak

diperbolehkan mengikuti ujian praktikum.

6. Selama pelaksanaan praktikum di laboratorium, praktikan:

a. Diwajibkan memakai jas laboratorium rapi dan lengkap sesuai dengan

nama masing-masing praktikan

b. Dilarang membuat gaduh

c. Praktikan harus menjaga keamanan peralatan yang digunakan

d. Dilarang makan, minum (tanpa seizin asisten) dan merokok saat

praktikum berlangsung

e. Dilarang menggunakan alat-alat elektronik (handphone, dll.) selama

pelaksanaan praktikum kecuali atas izin asisten

7. Test (Pre-Test dan Post-Test) diadakan sebelum dan sesudah praktikum

8. Kerusakan alat yang digunakan karena kelalaian menjadi tanggung jawab

praktikan secara berkelompok atau pribadi.

9. Setiap selesai melaksanakan praktikum, alat-alat yang digunakan dan

meja harus dibersihkan kembali.

10. Setiap selesai praktikum, praktikan wajib meminta tanda tangan asisten

pada kartu kendali.

11. Laporan dikerjakan individu, dan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan.

12. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum dikarenakan sakit, harus

menyerahkan surat keterangan dokter maksimal 1 minggu setelah jadwal

praktikum.

13. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum dikarenakan ada kegiatan

lain (praktikum, dll) harus menyerahkan surat keterangan maksimal 3 hari

sebelum jadwal praktikum

14. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum, wajib mengikuti praktikum

susulan (inhold) dengan biaya sendiri.

15. Bagi mahasiswa yang mengulang mata kuliah wajib menunjukkan kartu

puas untuk bebas praktikum.

16. Tata tertib yang telah ditetapkan wajib dipatuhi dan dilaksanakan.

Page 3: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga tim penyusun dapat

mengerjakan dan menyelesaikan penulisan buku panduan Dasar-Dasar

Akuakultur. Buku panduan ini disusun dengan tujuan untuk membantu

mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Dasar-Dasar Akuakultur baik di

lapang maupun di laboratorium.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna,

maka dari itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya. Semoga buku panduan ini

dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan pada praktikum Dasar-Dasar

Akuakultur.

Malang, Januari 2020

Tim Dosen dan Tim Asisten

Page 4: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 dari wilayahnya

tertutup air. Untuk itu, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam

sektor perikanan. Penambahan jumlah penduduk berpengaruh juga diberbagai

segi kehidupan manusia. Kenaikan jumlah penduduk tidak hanya menuntut

peningkatan penyediaan bahan pangan, tapi juga peningkatan dibidang gizi.

Salah satu cara memenuhi kebutuhan gizi adalah melalui pengembangan usaha

budidaya ikan.

Budidaya merupakan salah satu bidang perikanan yang sangat penting

dalam penyediaan benih dan bibit ikan. Dalam dunia perikanan memegang

peranan yang sangat penting karena bergerak dalam sektor melestarikan hasil-

hasil perikanan yang sangat kaya akan kandungan protein dan sangat

bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari diadakannya praktikum dasar-dasar akuakultur ini adalah

mengetahui pokok-pokok dasar budidaya/akuakultur ikan serta proses-proses

budidaya yang terjadi pada organisme air.

Tujuan dari praktikum Dasar-Dasar Akuakultur adalah mengaplikasikan

materi yang diperoleh pada saat mata kuliah dasar-dasar akuakultur

berlangsung di lingkungan, menerapkan prinsip dasar akuakultur, mempelajari

survival rate, growth rate, dan food convertion ratio, mengetahui jumlah produksi

dari organisme yang dibudidayakan, serta mengetahui kualitas air selama

proses pemeliharaan.

Page 5: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

2

2. MATERI

2.1 Akuakultur

2.1.1 Pengertian Akuakultur

Budidaya air (Aquaculture) adalah kegiatan mengembang-biakkan

organisme air dalam keadaan terkontrol maupun semi-terkontrol untuk

mendapatkan keuntungan. Kegiatan budidaya organisme air meliputi:

1. Pengadaan penyediaan benih (Breeding)

2. Penebaran (Stocking)

3. Peningkatan produksi makanan alami

4. Pemberian makanan (Artifical Breeding)

5. Mengontrol parasit dan penyakit

6. Pemberantasan hama

7. Pemanenan (Harvesting)

8. Pemasaran (Marketing)

Ada dua macam budidaya dalam dunia perikanan yaitu monokultur dan

polikultur. Monokultur adalah budidaya yang dilakukan dengan memelihara

(stocking) satu spesies ikan di dalam sebuah kolam. Sistem ini biasa digunakan

dalam budidaya intensif, karena padat penebarannya sangat tinggi serta

tergantung pada pakan tambahan. Selain itu perlu adanya aerasi tambahan dan

pergantian serta sirkulasi air yang teratur.

Polikultur merupakan salah satu jenis budidaya dengan cara memelihara

lebih dari satu jenis ikan dalam satu media yang sama dan dalam waktu yang

bersamaan. Penebaran ikan dilakukan dengan cara pemilihan spesies yang

mempunyai kebiasaan makan serta menempati ruang hidup yang berbeda.

Polikultur ditujukan untuk meningkatkan produksi dengan cara pemanfaatan

pakan alami yang lebih baik.

Sistem budidaya dibagi menjadi 3 yaitu: intensif, semi intensif dan ekstensif.

Untuk memudahkan pembedaan sistem-sistem kolam, dapat dibuat gambar

berikut:

Pakan alami

Sistem tradisional/ekstensif

Sistem semi-intensif

Sistem intensif

Padat tebar Pakan buatan

Page 6: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

3

2.1.2 Persiapan kolam

Persiapan kolam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memulai

kegiatan budidaya. Persiapan kolam dalam budidaya perikanan meliputi berbagai

macam kegiatan diantaranya pengeringan kolam, pembalikan tanah, perbaikan

pematang, pengapuran, pemupukan, hingga pengisian air sebelum dilakukan

penebaran benih. Sistem budidaya, dalam pengolahan tanah merupakan suatu

hal yang penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur

tanah agar lebih gembur sehingga memudahkan untuk ditembus oleh akar

tanaman dan menambah unsur hara melalui pemupukan. Proses budidaya akan

mempengaruhi komposisi bahan organik dan bahan mineral.

Cara kerja:

1. Kolam Tradisional (Tanah):

Keringkan kolam untuk menguapkan gas-gas beracun.

Bersihkan vegetasi yang mengganggu dengan menggunakan sabit.

Tanah dibalik dengan cara di cangkul.

Dilakukan pengapuran (100 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-injak agar

merata.

Diberi pupuk kandang (200 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-injak agar

merata.

Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.

2. Kolam Beton

Bersihkan dinding dan dasar kolam dengan cara disikat.

Bilas dengan air hingga bersih.

Tutup lubang pembuangan kolam.

Kolam dikapur (100 gr/m2) dengan cara diratakan pada dinding dan dasar kolam.

Pupuk dimasukan kedalam karung diikat pada ujung karung dan dilubangi,

setelah itu diletakan pada inlet kolam.

Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.

2.1.3 Pengolahan Kolam

Pengolahan tanah dasar terdiri dari pencangkulan dan perataan. Dinding

kolam dan tanggul dilakukan perbaikan untuk mencegah kebocoran serta

kerusakan. Pembuatan kamalir sebagai tempat berlindung ikan atau benih

sekaligus mempermudah pemanenan.

Ada 5 langkah yang penting dalam melakukan pengolahan kolam budidaya

perikanan, yaitu:

Page 7: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

4

1. Pengeringan, bertujuan untuk menguapkan gas beracun dalam tanah,

mengembalikan unsur hara, tanah, memperbaiki struktur tanah dasar kolam

dan membunuh hama dan penyakit.

2. Pengapuran, bertujuan untuk meningkatkan derajat keasaman (pH).

3. Pemupukan, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami yang

berupa plankton, klekap dan lumut.

4. Pengisian air, sebagai media hidup pakan alami dan ikan.

5. Aerasi, suatu usaha untuk mensuplai oksigen di dalam air dengan

menggunakan suatu alat aerator.

2.1.4 Tanah yang Baik untuk Budidaya

Tanah yang baik untuk budidaya adalah tanah liat berpasir sebab tanah

yang demikian dapat menahan air lebih lama dan mudah untuk dibuat pematang

yang kokoh. Apabila tanah pematang kokoh, hal tersebut dapat menahan

genangan air setidaknya selama 5 hingga 6 bulan. Selama waktu tersebut

merupakan waktu yang cukup untuk proses budidaya ikan.

Pengolahan tanah dalam sistem budidaya merupakan suatu hal yang

penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah agar

lebih gembur dan menambah unsur hara melalui pemupukan. Proses budidaya

terus menerus akan mempengaruhi komposisi bahan organik dan bahan mineral.

2.1.5 Pengapuran

Kolam pemeliharaan ikan idealnya memiliki pH netral, yakni antara 6,5 -

7,5. Pengukuran besarnya pH dapat digunakan pH paper atau pH meter.

Perlakuan pH agar tidak asam dapat dilakukan dengan cara penambahan kapur

(CaCO3). Setiap kali penambahan bahan dilakukan, pengukuran pH juga harus

dilakukan. Apabila pH suatu perairan di bawah 6,5 perairan dikatakan terlalu

asam, dan lebih dari 7,5 dapat dikatakan basa. Kebutuhan kapur untuk setiap

kolam berbeda-beda tergantung dengan luasan wadah dan keasaman kolam.

Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa

macam, yaitu:

a. Kapur pertanian/kapur karbonat ( CaCO3), kapur yang bahannya dari batuan

kapur tanpa lewat proses pembakaran tanpa langsung digiling.

b. Kapur perikanan (Tohor: CaO), yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur

yang melalui proses pembakaran.

c. Kapur Mati (Ca(OH) 2)

d. Kapur Dolomite (CaMg(CO3)2)

Page 8: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

5

2.1.6 Pemupukan

Pupuk adalah bahan yang mengandung suatu unsur hara atau nutrisi bagi

tanah. Bahan tersebut berupa mineral atau bahan organik, dihasilkan d a r i

proses alamiah atau secara buatan (pupuk produksi pabrik). Unsur hara yang

diperlukan oleh tanah adalah C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah) N,

P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman <100 ppm). Tujuan utama

pemupukan adalah menambah unsur nutrisi yang digunakan oleh tanaman,

memperbaiki atau memelihara konsistensi kondisi tanah, dan sebagai pemicu

munculnya plankton sebagai pakan alami bagi ikan. Guna mencapai tujuan di

atas pemupukan harus mengikuti prinsip enam tepat, yaitu: tepat jumlah, jenis,

cara, tempat, waktu dan disesuaikan dengan sifat atau jenis tanah. Pembagian

pupuk:

1. Pupuk Alami

a. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak

yang telah mengalami pengolahan. Pupuk ini digolongkan menjadi:

Pupuk panas: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat

sehingga terbentuk panas. Kelemahan dari pupuk panas ialah mudah

menguap karena bahan organiknya tidak terurai secara sempurna

sehingga banyak yang berubah menjadi gas. Contoh: kotoran ayam.

Pupuk dingin: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat

sehingga tidak terbentuk panas. Contoh: kotoran sapi.

b. Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian

tanaman yang dipendam didalam tanah. Bagian tanaman yang sering

digunakan yaitu daun, tangkai, dan batang yang masih muda.

2. Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Pupuk buatan memiliki

kandungan yang spesifik dan terukur. Kekurangan pupuk buatan dapat

menimbulkan residu dan berpotensi merusak lingkungan dalam dosis yang

berlebih. Pupuk buatan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari penggunaan,

tujuan dan kandungan. Contoh dari pupuk buatan, misalnya TSP, Urea dan NPK.

Page 9: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

6

2.2 Kualitas Air

Kegitan akuakultur tidak akan pernah terlepas dari peranan air sebagai

media hidup ikan. Air memiliki kapasitas besar dalam menjaga tingkat kelulusan

hidup ikan. Akan tetapi, pada hakikatnya air bersifat universal solvent sehingga

air memiliki peluang untuk tercemar dalam jangka waktu yang cepat. Hal tersebut

dapat mempengaruhi kualitas air dalam kegiatan budidaya.

Parameter kualitas air dibedakan menjadi 3, yaitu parameter kualitas air

fisika, kimia dan biologi. Contoh parameter fisika dapat berupa suhu dan

kecerahan. Contoh parameter kimia dapat berupa pH, Dissolved Oxygen, dan

CO2. Contoh parameter biologi dapat berupa plankton dan bentos. Ketiga

parameter kualitas air tersebut saling berhubungan dan dapat mempengaruhi

satu sama lain. Kualitas air untuk budidaya ditentukan oleh ketiga parameter

tersebut. Setiap parameter kualitas air dapat saling berinteraksi dengan

parameter lain, sehingga dapat menyebabkan adanya perubahan terhadap

kondisi air. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan monitoring terhadap kualitas

air secara berkesinambungan karena tidak hanya sekedar berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangbiakan (reproduksi) tetapi juga kelangsungan hidup

ikan.

Kadar parameter kualitas air yang tidak optimal akan mempengaruhi kondisi

ikan. Setiap parameter kualitas air yang tidak optimal dapat menyebabkan

perbedaan kondisi pada air hingga dapat mematikan ikan. Pentingnya monitoring

kualitas air secara intensif selama masa pemeliharaan dan metode yang

digunakan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya fluktuasi parameter air

yang dapat menimbulkan dampak merugikan bagi budidaya. Kualitas air tidak

hanya menentukan seberapa optimal pertumbuhan ikan dalam budidaya, tetapi

juga dapat berpengaruh kepada kualitas lingkungan suatu perairan dan

organisme selain ikan dalam budidaya. Kualitas air akan secara langsung

mempengaruhi proses fisiologis pada tubuh ikan.

2.2.1 Parameter Kualitas Air

1. Parameter Fisika

a. Suhu Perairan

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu perairan. Suhu adalah

salah satu faktor penting untuk kelangsungan hidup ikan. Nilai batas optimal

dan toleransi suhu perairan pada tiap ikan berbeda. Sebagian besar ikan

merupakan hewan poikiloterm yaitu suhu tubuh yang selalu menyesuaikan

dengan suhu lingkungan. Suhu optimum pada perairan berkisar 28-32 0C.

Page 10: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

7

Cara kerja:

Siapkan thermometer Hg

Masukkan thermometer ke dalam perairan selama kurang lebih 2-3 menit

(usahakan pengukuran membelakangi matahari dan thermometer tidak

bersentuhan langsung dengan tangan pengukur)

Angkat dan baca nilai suhu pada skala thermometer (thermometer tetap

berada di dalam air)

b. Kecerahan

Kecerahan perairan adalah kemampuan cahaya untuk menembus

lapisan air pada kedalaman tertentu. Kecerahan di perairan alami sangat

penting karena berkaitan dengan aktivitas fotosintesis dan produksi primer

suatu perairan. Besarnya penetrasi cahaya yang masuk kedalam perairan

menjadi sebuah indikator kesuburan perairan karena cahaya merupakan faktor

utama dalam proses fotosintesis tumbuhan fitoplankton. Kisaran optimal

kecerahan didalam kolam berkisar 20-40 cm. Pengukuran kecerahan dalam

perairan dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan atau biasa disebut

kepingan Secchi disk.

Cara kerja:

Ambil secchi disk dan masukkan secchi disk ke dalam kolam sampai tidak

tampak.

Kemudian tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi

disk dan ditandai sebagai D1.

Selanjutnya masukkan secchi disk kedalam kolam sampai tidak tampak

lalu angkat secchi disk sampai tampak pertama kali.

Setelah itu tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi

disk dan ditandai sebagai D2.

Terakhir, hitung kecerahan kolam dengan rumus:

Keterangan:

D1 : Kedalaman ketika secchi disk buram pertama kali

D2 : Kedalaman ketika secchi disk terlihat pertama kali

Kecerahan =

Page 11: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

8

2. Parameter Kimia

a. Derajat Keasaman (pH)

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Koefisien aktivitas

ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya

didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut.

Kisaran pH optimum di perairan 6,5–7,5.

Cara kerja:

Siapkan pH paper kemudian masukkan pH paper ke dalam kolam

Kemudian pH paper diangkat dan dikibas-kibaskan sampai setengah

kering

Setelah itu cocokkan pH paper dengan kotak standart pH

b. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut di dalam perairan.

Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah mg

oksigen dalam satu liter air atau dalam satuan internasional dinyatakan

sebagai ppm (part per million). Kadar optimum DO yaitu 8 ppm.

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) digunakan untuk respirasi, proses

metabolisme dan perkembangbiakan (reproduksi) pada ikan. Oksigen

mengandung peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena

oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik.

Cara kerja:

Catat volume botol DO

Masukkan botol DO ke dalam air perlahan dengan kemiringan 45º, pastikan

tidak terdapat gelembung ketika memasukan air kedalam botol

Tutup botol setelah terisi penuh dan angkat dari perairan

Buka tutup botol yang berisi sampel dan tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2

ml NaOH + KI pekat lalu dihomogenkan dan endapkan hingga membentuk

endapan coklat

Buang air yang bening diatas endapan, kemudian endapan yang sisa

diberi 1–2 ml H2SO4 pekat lalu homogenkan sampai endapan larut

Selanjutnya beri 2–4 tetes amilum kemudian dititrasi dengan 0,025 N Na

Thiosulfat sampai air jernih tidak berwarna

Dicatat ml Na–Thiosulfat yang dipakai dan dimasukkan rumus:

Page 12: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

9

Keterangan :

V titran : Volume titran (ml)

N titran : Konsentrasi titran (0.025 N)

8 : 1/2 dari Mr Oksigen

1000 : Konversi liter ke ml

V botol DO : Volume botol DO

4 : Estimasi Air tumpah (2ml MnSO4 + 2ml NaOH+KI)

c. Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida adalah gas yang tersusun atas satu atom karbon dan dua

atom oksigen. Sumber karbondioksida utama di perairan berasal dari hasil

respirasi ikan dan difusi dari udara. Kadar CO2 bebas di perairan tidak boleh

mencapai batas yang mematikan. Kandungan CO2 yang baik untuk ikan nila

minimal 4 mg/L. Jumlah CO2 dalam air yang bertambah akan menekan aktivitas

pernapasan ikan serta menghambat pengikatan oksigen oleh hemoglobin

sehingga dapat membuat ikan menjadi stres. CO2 dalam air untuk

pembesaran ikan nila sebaiknya kurang dari 15 mg/L.

Cara kerja:

Ambil 25 ml air sampel ke dalam Erlenmeyer

Tambahkan 1–2 tetes indikator PP

Kemudian dihomogenkan dan diamati

Apabila sampel berwarna pink maka tidak terdapat CO2

Apabila sampel berwarna bening dilanjutkan dengan titrasi

Dititrasi dengan Na2CO3 (0,045 N) sampai berubah warna pink. Dihitung dengan

rumus:

Keterangan :

V titran : Volume titran (ml)

N titran : Konsentrasi titran (0.0454 N)

22 : 1/2 dari Mr CO

1000 : Konversi liter ke ml

V air sampel : Volume air sampel yang digunakan (ml)

Page 13: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

10

d. Ammonia

Amonia merupakan hasil perombakan asam-asam amino oleh berbagai

jenis bakteri aerob dan anaerob, amonia dalam perairan tidak terlalu

berbahaya jika air itu diberi klor. Peningkatan kadar amonia (NH3) dalam

perairan dipicu oleh tingginya proses perombakan protein yang dilakukan oleh

bakteri dan akan menghasilkan nitrat. Kadar amonia ini juga dipicu oleh tinggi

rendahnya suhu dalam perairan tersebut karena dengan adanya fluktuasi suhu

dalam perairan akan menyebabkan perbedaan tingkat respirasi bakteri yang

akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan.

Amonia sangat mudah larut dalam air dan bereaksi menjadi

amonium dan ion hidroksil. Oksidasi amonia juga berjalan dengan cepat

sehingga substansi ini menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan

bantuan-bantuan bakteri pengikat nitrogen.

Cara kerja:

Diambil air sampel sebanyak 25 ml

Kemudian ditambahkan larutan nessler sebanyak 1 ml

Lalu homogenkan dan diendapkan

Setelah itu diambil larutan bening

Masukkan larutan bening ke dalam cuvet dan hitung kadar amonia dengan

spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 nm

e. Nitrat Nitrogen

Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk

dapat tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik

yang dapat mematikan organisma air. Secara alamia, kadar nitrat ditemukan

dalam jumlah yang rendah, namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi apabila

dilakukan pemberian pupuk melebihi batas normal dosis yang digunakan.

Nitrogen yang terdapat dalam perairan dapat berbentuk gas N2, NO2, NO3,

NH3 dan NH4 serta sejumlah N yang berikatan dalam organik kompleks.

Sumber nitrogen terbesar berasal dari udara, sekitar 80% dalam bentuk

nitrogen bebas yang masuk melalui sistem fiksasi biologis dalam kondisi

aerobik.

Nitrat merupakan produk akhir dari oksidasi amonia, nitrat ini merupakan

substansi yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan ikan sehingga

keberadaannya dapat diabaikan. Nitrat dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan

Page 14: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

11

alga karena berfungsi sebagai bahan nutrisi yang akan diproses untuk

pertumbuhannya.

Cara kerja:

Pertama, ambil air sampel sebanyak 25 ml dan tuangkan ke dalam cawan

porselen

Panaskan air sampel di atas hot plate sampai kering dan membentuk

kerak

Kemudian dinginkan dan tambahkan 2 ml asam fenol disulfonik

Homogenkan menggunakan spatula

Lalu diencerkan dengan aquades sebanyak 10 ml

Tambahkan NH4OH sebanyak 10 tetes sampai terbentuk warna

Dihitung kadar nitrat dengan spektrofotometer dengan panjang

gelombang 410 nm dengan nomor method 353.

f. Orthofosfat

Orthofosfat adalah bentuk fosfat paling sederhana yang terlarut di

perairan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton.

Orthofosfat juga merupakan nutrisi yang paling penting dalam menentukan

produktivitas perairan. Keberadaan fosfat di perairan dapat digunakan dan

diserap oleh bakteri, fitoplankton dan makrofita. Kadar optimal 0,01-0,03 ppm.

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai

elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik terlarut dan senyawa

organik yang berupa partikular. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi

dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak terlarut dan mengendap pada

sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh alga akuatik.

Cara kerja:

Tuang air sampel sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer

Page 15: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

12

Tambahkan ammonium molybdate sebanyak 1 ml, lalu homogenkan

Setelah itu, tambahkan 5 tetes larutan SnCl2, lalu homogenkan

Kemudian atur panjang gelombang pada spektrofotometer 690 nm

dan nomor method 490.

2.2.2 Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai arbsorbansi

dengan prinsip melewatkan cahaya menggunakan panjang gelombang tertentu pada

suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut cuvet.

Cara kerja:

1. Pasang kabel pada stop kontak

2. Tekan “power”, ditunggu 15 detik hingga muncul “method”

3. Tekan nomor program dan panjang gelombang

4. Masukkan larutan blanko dan tekan zero

5. Kemudian ambil larutan blanko dan masukkan cuvet berisi sampel

6. Tekan enter.

2.3 Penebaran Benih

Padat penebaran merupakan faktor penting karena terkait dengan sistem

pengelolaan. Semakin tinggi padat penebaran, semakin banyak pula kegiatan

yang dilakukan oleh pengelolaannya. Peningkatan padat penebaran dimaksudkan

untuk meningkatkan produksi dan pemanfaatan lahan secara optimal. Padat

tebar merupakan jumlah kepadatan ikan setiap meter persegi (m2). Padat

tebar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada

kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar

kolam tidak terlalu besar. Jika perbedaan suhu air wadah benih dan air kolam

tebar cukup signifikan, maka perlu dilakukan upaya penyesuaian suhu air wadah

benih secara bertahap terlebih dahulu agar benih tidak stres saat ditebarkan

(aklimatisasi).

Kedalaman air kolam tebar pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan

ukuran benih. Sedapat mungkin hindari penebaran benih pada kondisi terik

matahari secara langsung. Sebaiknya benih ikan tidak ditebar langsung dari

wadah ke kolam. Cara yang sering dilakukan adalah menenggelamkan sekaligus

Page 16: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

13

wadah dan benih ikan ke dalam kolam tebar secara hati-hati, perlahan dan

bertahap. Benih ikan akan mendapat kesempatan beradaptasi (walau sebentar)

dengan lingkungan air kolam tebar sedini mungkin meskipun masih berada dalam

wadahnya. Kemudian benih ikan dibiarkan hingga keluar dengan sendirinya dari

wadah secara bertahap menuju lingkungan air kolam tebar yang sesungguhnya.

Cara kerja:

Timbang ikan nila menggunakan timbangan digital

Setelah itu, pindahkan pada timba yang sudah berisi air

Selanjutnya, lakukan aklimatisasi pada air kolam selama 5 menit hingga

ikan keluar dengan sendirinya ke kolam

2.4 Konversi Pakan

Dalam kegiatan budidaya, pakan merupakan salah satu faktor utama yang

tidak bisa diabaikan atau dimarjinalkan begitu saja. Karena pakan dalam budidaya

ini akan memberikan kontribusi terbesar pada production cost atau biaya

produksi yang terus melambung. Menurut Handajani dan Widodo (2010), dalam

budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi

kebutuhan ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 60% dari biaya produksi.

Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi

bagi ikan budidaya, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum. Produksi

limbah pakan harus minimumkan dan efisiensi dalam pemberiannya perlu

dimaksimalkan untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Pakan yang berkualitas

dengan fisik dan kandungan gizi yang baik merupakan kunci untuk mencapai

tujuan optimal produksi dan bernilai ekonomis dalam budidaya ikan. Pengetahuan

tentang gizi dan pakan ikan berperan penting dalam mendukung pengembangan

budidaya ikan (aquaculture) untuk mencapai suatu tujuan.

2.4.1 FCR (Feed Convertion Ratio)

FCR (Feed Convertion Ratio) adalah perbandingan jumlah pakan kumulatif

yang telah diberikan dengan biomass yang dihasilkan dalam waktu tertentu.

Biasa disebut rasio konversi pakan atau biasa disingkat RKP (Marindro, 2011).

FCR merupakan kepanjangan dari Feed Convertion Ratio yaitu rasio antara

pakan yang diberikan selama budidaya dengan berat total ikan waktu

pemanenan. Definisi lain dari FCR adalah beberapa banyak pakan (kg) yang

dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan (Sunarma, 2008). Adapun

rumus dari perhitungan FCR yaitu:

Page 17: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

14

Keterangan :

Wt : berat ikan saat panen (g)

Wo : berat ikan saat tebar (g)

2.4.2 FR (Feeding Rate)

FR (Feeding Rate) adalah jumlah pakan ikan yang diberikan setiap hari pada ikan

yang dibudidayakan dan biasanya diekspresikan dalam persen biomass ikan. Feeding

rate pada pemberian pakan ikan berkisar antara 3-10 % untuk ikan kecil dan 1-2 % untuk

yang lebih besar (Pter dan Swar, 2002).

Jumlah pakan yang diberikan setiap hari pada ikan yang berukuran besar semakin

sedikit dan semakin kecil ukuran ikan maka jumlah pakan yang diberikan semakin

banyak. Hal ini karena ikan yang berukuran kecil mempunyai masa pertumbuhan yang

lebih besar dan cepat dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar (Cholik, et al.,

2005). Adapun rumus dari jumlah pemberian pakan per hari adalah sebagai berikut:

2.5 Pertumbuhan

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,

ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan

berat, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolik. Perkembangan

adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang

lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil proses

pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi

fungsinya termasuk juga tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkunganya.

2.5.1 SR (Survival Rate)

Istilah ini menunjukkan tingkat kehidupan organisme dalam satu periode

tertentu dibandingkan dengan padat penebaran pada saat tebar, variabelnya

diperoleh melalui kegiatan populasi secara periodik (Marindro, 2011).

Survival Rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan budidaya

merupakan indeks kelulushidupan suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya

dari mulai awal ikan ditebar hingga dipanen. Apabila jumlah ikan yang hidup saat

Page 18: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Aquaculture Aquaculture

15

panen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang mati maka nilai SR akan

tinggi. Namun sebaliknya, apabila jumlah ikan yang mati saat dipanen lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah yang hidup maka nilai SR akan rendah. Nilai

SR ini dihitung dalam bentuk angka presentase, mulai dari 0-100%, dengan

rumus:

2.5.2 GR (Growth Rate)

Growth Rate (GR) adalah pertambahan bobot rata-rata tiap hari. Growth

Rate dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal meliputi sifat keturunan, ketahanan terhadap penyakit dan kemampuan

memanfaatkan pakan. Sedang faktor eksternal meliputi sifat fisika kimia dan

biologi perairan. Rumus dari Growth Rate yaitu:

Keterangan :

GR : Pertumbuhan mutlak (gram/hari)

Wt : Berat rata-rata ikan pada hari ke-t (gram)

Wo : Berat rata-rata ikan pada hari ke-0 (gram)

t : waktu pemeliharaan (hari)

2.5.3 Produksi

Produksi adalah jumlah berat ikan yang dihasilkan dalam 1 m2 / hari. Dalam

proses produksi tentunya membutuhkan faktor-faktor penting dalam kegiatan

budidaya diantaranya: tanah (media), modal dan keahlian. Cara meningkatkan

produksi dalam budidaya perlu dilakukan dengan sistem intensif. Untuk

memperoleh hasil yang optimal, peningkatan kepadatan harus diikuti dengan

peningkatan jumlah pakan.

Menurut Jauhari dan Fadholi (2010), rumus perhitungan produksi dalam

kegiatan budidaya adalah:

Produksi (gr/m2/hari) = GR x Density

Keterangan:

Produksi : Jumlah produksi (gr/m2/hari)

GR : pertambahan bobot rata-rata tiap hari (gram/hari)

Density : Kepadatan ikan dalam kolam (ekor/ m2)

Page 19: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Pengolahan Kolam

a. Alat dan Fungsi

- Cangkul : Untuk membalikkan tanah

- Sabit : Untuk membersihkan vegatsi disekitar kolam

- Sikat : Untuk membersihkan lumut dan kotoran di kolam beton

- Cetok : Untuk mengambil pupuk dan kapur

- Timba : Untuk tempat/wadah pupuk dan kapur

- Kamera : Untuk dokumentasi kegiatan selama praktikum

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan Nila (Oreochromis niloticus)

dengan ketelitian 10-2

b. Bahan dan Fungsi

- Pupuk kandang : Sebagai penumbuh pakan alami pada media kolam

- Kapur : Sebagai peningakat pH dan membunuh agen penyakit

- Air : Sebagai media hidup ikan budidaya

- Trashbag : Sebagai wadah hasil proses pembersihan vegetasi

3.1.2 Penebaran Benih

a. Alat dan Fungsi

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan dengan ketelitian 10-2

- Timba : Untuk tempat benih ikan budidaya yang akan ditebar

- Jaring : Untuk mengambil ikan budidaya

- Kamera : Untuk dokumentasi selama kegiatan praktikum

- Beaker glass : Untuk wadah penimbangan ikan sampling

b. Bahan dan Fungsi

- Ikan Nila (O. niloticus) : Sebagai benih ikan yang ditebar

- Air : Sebagai media hidup ikan dan pakan alami

3.1.3 Pemanenan

a. Alat dan Fungsi

- Seser : Untuk menangkap ikan hasil budidaya

- Timba : Untuk wadah ikan hasil pemanenan

- Timbangan digital : Untuk menimbang benih ikan Nila

(Oreochromis niloticus) dengan ketelitian 10-2

- Kamera : Untuk dokumentasi selama kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

Page 20: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

- Ikan Nila : Sebagai hasil ikan yang telah dibudidayakan

(Oreochromis niloticus)

- Air : Sebagai media hidup ikan

3.1.4 Suhu

a. Alat dan Fungsi

- Termometer hg : Untuk mengukur suhu perairan

- Nampan : Untuk tempat alat dan bahan

- Kamera : Untuk dokumentasi selama kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

- Air Kolam : Sebagai sampel yang akan diukur suhunya

3.1.5 Kecerahan

a. Alat dan Fungsi

- Secchi disk : Untuk mengukur kecerahan perairan

- Penggaris : Untuk mengukur panjang tali yang ditandai pada secchidisk

- Nampan : Untuk tempat alat dan bahan

- Kamera : Untuk dokumentasi selama kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai bahan yang akan diukur kecerahannya

- Karet gelang : Sebagai penanda kecerahan pada tali

3.1.6 Oksigen Terlarut

a. Alat dan Fungsi

- Botol DO : Untuk wadah sampel yang akan di ukur kadar Oksigen

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Buret : Untuk tempat larutan titrasi

- Statif : Untuk penyangga buret

- Corong : Untuk memudahkan memindahkan larutan ke buret

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur kadar Oksigen terlarut

- MnSO4 : Sebagai pengikat oksigen bebas

- NaOH + KI : Sebagai pelepas I2 (iodin) dan membentuk endapan coklat

- H2SO4 : Sebagai pengondisian asam dan pelarut endapan coklat

- Amilum : Sebagai indikator warna ungu dan pengondisian basa

- Na2S2O3 : Sebagai larutan titrasi

Page 21: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

3.1.7 Karbondioksida

a. Alat dan Fungsi

- Erlenmeyer 50 ml : Untuk wadah mereaksikan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Statif : Untuk penyangga buret

- Buret : Untuk tempat larutan titrasi (Na2CO3)

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Botol 600 ml : Untuk tempat air sampel

- Gelas ukur : Untuk mengukur volume air sampel

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Corong : Untuk memudahkan memindahkan larutan ke

Buret

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur CO2 nya

- Indikator PP : Sebagai indikator warna pink

- Larutan Na2CO3 : Sebagai larutan titrasi

- Tisu : Sebagai pembersih/pengering alat yang dipakai

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

3.1.8 Ph (Potential Hydrogen)

a. Alat dan Fungsi

- Kotak standard pH : Untuk mencocokan nilai pH

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur pHnya

- pH paper : Sebagai pengukur pH dari air kolam

3.1.9 Nitrat Nitrogen

a. Alat dan Fungsi

- Gelas ukur 100 ml : Untuk mengukur air sampel

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Spektrofotometer : Untuk mengukur nitrat dengan Panjang gelombang 410 nm

nomor method 353

- Cuvet : Untuk wadah sampel yang akan diukur di spektrofotometer

- Spatula : Untuk menghomogenkan larutan

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

Page 22: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Curve porselen : Untuk wadah membuat kerak nitrat

- Hot plate : Untuk proses pemanasan air sampel dan

membuat kerak

- Crushtable tang : Untuk mengambil crush porselen pada hot plate

- Botol 600 ml : Untuk wadah saat mengambil air sampel

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai air sampel

- Asam fenoldisulfonik : Sebagai pelarut kerak nitrat dan pengondisian asam

- NH4OH : Sebagai indikator warna kuning dan pengondisian basa

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

- Tissue : Sebagai pembersih pengering alat yang dipakai

3.1.10 Amonia

a. Alat dan Fungsi

- Beaker glass 50 ml : Untuk wadah untuk menghomogenkan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Spatula : Untuk menghomogenkan larutan

- Cuvet : Untuk wadah larutan hasil perlakuan larutan

- Spektrofotometer : Untuk menghitung kadar ammonia dengan panjang

gelombang 425 nm nomor method 380

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Gelas ukur 50 ml : Untuk mengukur jumlah larutan yang akan

digunakan

- Washing bottle : Untuk wadah larutan aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Botol 600 ml : Untuk wadah air sampel

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai air sampel

- Nessler : Sebagai pengikat ammonia bebas

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Tissue : Sebagai pembersih pengering alat yang dipakai

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

3.1.11 Orthofosfat

a. Alat dan Fungsi

- Gelas ukur 50 ml : Untuk mengukur volume air sampel

Page 23: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

- Erlenmeyer 25 ml : Untuk menghomogenkan larutan

- Pipet tetes : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil

- Cuvet : Untuk meletakan larutan yang akan di ukur di

spektrofotometer

- Nampan : Untuk wadah alat dan bahan

- Spektrofotometer : Untuk mengukur kadar orthofosfat dengan panjang

gelombang 690 nm nomor method 490

- Washing bottle : Untuk tempat aquades

- Botol film : Untuk menyimpan sampel sementara

- Kamera : Untuk mengambil dokumentasi kegiatan praktikum

- Botol 600 ml : Untuk wadah air sampel

b. Bahan dan Fungsi

- Air kolam : Sebagai sampel yang akan diukur orthofosfatnya

- Amonuim molybdate : Sebagai pengikat orthofosfat dan mengubahnya

menjadi ammonium fosfomolybdate

- SnCl2 : Sebagai indikator warna biru dan pengondisian

basa

- Aquades : Sebagai pengkalibrasi alat

- Tissue : Sebagai pembersih/pengering alat yang dipakai

- Kertas label : Sebagai penanda alat dan bahan

Page 24: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

Page 25: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

3.2 Analisis Prosedur

3.2.1 Pengolahan Tanah

a. Kolam Semi-Tradisional

Page 26: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

b. Kolam Beton

Page 27: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

c. Pengambilan Benih

Page 28: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

d. Penimbangan Benih

Page 29: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

e. Penebaran Benih

Page 30: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

3.2.2 Pemanenan

a. Kolam Semi-Tradisional

Page 31: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

b. Kolam Beton

Page 32: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

3.2.3 Pengukuran Kualitas Air

a. Suhu

Page 33: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

b. Kecerahan

Page 34: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

c. pH

Page 35: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

d. Oksigen Terlarut

Page 36: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

e. Karbondioksida

Page 37: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

f. Nitrat Nitrogen

Page 38: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

g. Amonia

Page 39: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

h. Orthofosfat

Page 40: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil

a. Suhu

Page 41: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

b. Kecerahan

Page 42: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

c. pH

Page 43: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

d. Oksigen Terlarut

Page 44: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

e. Karbondioksida

Page 45: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

f. Nitrat Nitrogen

Page 46: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

g. Ammonia

Page 47: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

h. Orthofosfat

Page 48: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

i. FCR (Feed Convertion Ratio)

Page 49: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

j. SR (Survival Rate)

Page 50: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

k. GR (Growth Rate)

Page 51: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

l. Produksi

Page 52: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Page 53: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

5.2 Saran

Page 54: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

DAFTAR PUSTAKA

Page 55: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020

KARTU KENDALI PRAKTIKUM

NAMA : NIA PUSPITASARI (CONTOH)

NIM : 185080501111006

PRODI : BUDIDAYA PERAIRAN

KELOMPOK : 3

No. Tanggal/Asisten Materi Praktikum Nilai TTD

1.

Tanggal :

Asisten :

PERSIAPAN KOLAM

- Pengolahan Tanah - Pengapuran Kolam - Pemupukan Kolam

2.

Tanggal :

Asisten :

PENEBARAN BENIH

3.

Tanggal :

Asisten :

KUALITAS AIR

4.

Tanggal :

Asisten :

PEMANENAN

Malang,

Koordinator Asisten

Akhsan Fikrillah P. NIM. 175080500111036

PAS FOTO DOFF 3X4

Berjas Almamater

Background Biru

FOTO NO EDIT

Page 56: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR

DAFTAR NAMA ASISTEN

DASAR-DASAR AKUAKULTUR 2020

Aquaculture Aquaculture

No Nama NIM No. HP

1 Akhsan Fikrillah P. 175080500111036 089682339836

2 Nurhabibah Meriana 175080501111001 082334389400

3 Mochamad Ridwan Irvanda 175080501111005 085736385744

4 Lusi Ristiani 175080501111012 081226990696

5 Elisa Qotrunada 175080501111023 089515776986

6 M. Fathulariq A. 175080500111021 081555322600

7 Muchammad Balqis Isna Z. 175080500111027 081333478937

8 Habib Huda Prasetya 175080500111030 083111978033

9 Dian Ramadhani Wibowo 175080507111019 085655609501

10 Ahlan Ihza Mahendra 175080507111013 082123502342

11 Muhammad Jusril Arief P. 175080518113001 082144392320

12 Khoirul Latifah 175080518113004 085608819503

13 Tuwiki Tri Amanda 175080518113007 085859791680

14 Nia Puspitasari 185080501111006 089658177966

15 Moh. Nurul Ikhsanul K. 185080501111005 089613447965

16 Bailan 185080501111032 082373467830

17 Nadiatul Ramadhani Irda P. 185080500111040 081511727691

18 Reyhan Gozali 185080500111005 081386073456

19 Bela Fatma Hani Ayu L. 185080500111035 085806776639

20 Jely Nova 185080500111048 085261154561

21 Zainul Milal 185080507111003 082331038646

22 Muhamad Raihan Akbar 185080507111019 0895322355788

23 Aliftia Rizky Fatihah 185080507111025 089662472605

Page 57: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR
Page 58: BUKU KERJA PRAKTIKUM DASAR-DASAR …uptairtawar.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/...Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2020 Aquaculture Aquaculture ii KATA PENGANTAR