STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

114
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA TBK 2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Transcript of STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Page 1: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA TBK

2014

LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT

STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Page 2: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

03. TINjAUAN KEUANGAN Ikhtisar Keuangan

Ikhtisar Saham

Struktur Pemegang Saham

Pembahasan dan Analisa Manajemen

62

64

65

66

FINANCIAL REvIEw Financial Highlights

Share Trading Highlights

Shareholders’ Structure

Management Discussion and Analysis

04. TATA KELOLA PERUSAHAAN Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Profil Komite Audit

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Laporan Keuangan danLaporan Tahunan

76

87

88

92

CORPORATE GOvERNANCE Good Corporate Governance

Audit Committee Profile

Corporate Social Responsibility

Responsibility for Financial Statements and The Annual Report

05. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 201494 AUDITED FINANCIAL REPORT Consolidated Financial Statements for The Year 2014

Daftar Isi

01. LAPORAN MANAjEMEN MANAGEMENT REPORT

02. PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Sekilas CP Prima

Produk CP Prima

42CP Prima in Brief

Products of CP Prima

Table of Contents

Lokasi Kegiatan Usaha Perusahaan48Operation Locations

44

Struktur Organisasi50Organization Structure

Struktur Perusahaan52Company Structure

Informasi Perusahaan51Company Information

Laporan Presiden KomisarisLetter from the President Commissioner

Profil Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Profile

Laporan Presiden Direktur

Letter from the President Director

Profil Dewan Direksi

Board of Directors’ Profile

20

24

26

36

Akreditasi Perusahaan

Company Accreditations

54

Page 3: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 54

Misi kami adalah untuk terus menerus meningkatkan kekuatan di bidang

akuakultur dan mengutamakan efisiensi melalui sistem manajemen yang inovatif

serta teknologi terkini dalam rangka memastikan keberhasilan dari para petambak

serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Secara konsisten kami

mengevaluasi kinerja CP Prima dan kontribusi di bidang sosial, selain juga

menetapkan praktek yang ramah lingkungan di seluruh proses operasional.

To continue leveraging our competitive strengths in aquaculture and drive efficiency through innovative management and new technologies to ensure the sucess of our farmers and the highest quality of our products. We will continue to consistently evaluate our social contribution and our company performance while adhering to environmentally friendly practices across all of our operations.

Our MissionMenjadi perusahaan akuakultur terbesar dan terdepan

yang terintegrasi secara vertikal di dunia.

To be the largest and most advanced vertically integrated aquaculture company in the world.

Our vision

Page 4: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 76

Japan

China

India

Australia

Germany

BelgiumUK

USA

CanadaNetherlands

France

Indonesia

Russia

CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjual benur, pakan, probiotik dan produk udang. CP Prima berkiprah di pasar internasional melalui ekspor produk udang; dan bersaing di pasar dalam negeri melalui penjualan produk makanan olahan, pakan, benur dan produk probiotik.

CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products. The Company competes in global shrimp market primarily through shrimp products export; and in domestic food, feed and aquaculture market through food product, feed, fry and probiotic sales.

Quality ExcellenceGlobal Reach

NEWMARKET

NEWMARKET

NEWMARKET

NEWMARKET

Page 5: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 98

Page 6: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 1110

Model Usaha CP Prima

Business Model

Japan

China

India

Australia

Germany

BelgiumUK

USA

CanadaNetherlands

France

Indonesia

RussiaNEW

MARKET

NEWMARKET

NEWMARKET

NEWMARKET

Page 7: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 1312

Mangrove Cultivation

Sebagai bentuk kepedulian CP Prima melakukan penghijauan lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon mangrove di area sekitar tambak. Kegiatan ini dilakukan dengan puluhan pelajar sekolah dasar di area operasional perusahaan. Dengan penanaman mangrove kualitas ekosistem air di areal tambak dapat terjaga dengan baik.

teCHniCal training oF CatFiSH Cultivation

CP Prima bersama Polinela memberikan pelatihan kepada kelompok tani di Kabupaten Pringsewu, tentang pengolahan daging ikan lele sebagai bahan membuat abon untuk memajukan kreatifitas dan ekonomi pada masyarakat sekitar.

SeKala SelaMPung

Berkolaborasi dengan masyarakat lampung, Sekala Selampung bertakjub Ketunggalikaan dalam Bhineka tunggal ika diadakan dengan mengundang tokoh-tokoh dan pemuka agama.

CooKing DeMo witH CHeF arnolD

Mengajak ibu-ibu untuk memasak seafood dengan cara yang praktis dan sehat. Fiesta Seafood dapat dipadu dengan bahan lain untuk memberikan inspirasi kreasi masakan Fiesta Seafood dengan dipandu oleh chef profesional. Fiesta Seafood mengeluarkan produk wonton (pangsit) dengan dua varian yaitu kuah dan goreng. Pada tahun 2014 produk fiesta seafood sudah mencapai 31 varian.

worlD SeaFooD SHowS

CP Prima menjadi salah satu wakil indonesia untuk memenuhi kebutuhan seafood dunia. Setiap tahun CP Prima mengikuti acara ini dan mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Seafood Shows di tokyo dan Melbourne. CP Prima terus melakukan ekspansi dan pasar seafood diberbagai belahan dunia.

aquaCulture SyMPoSiuM

CP Prima berkontribusi untuk terus memajukan industri budidaya, dengan melaksanakan simposium setiap tahunnya dengan tema Praktek Budidaya terbaik untuk tahun 2015. Dihadiri oleh para pelaku budidaya dari seluruh wilayah di indonesia, perwakilan instansi pemerintah, akademisi, serta jajaran para ahli di bidang budidaya.

2014 Key Events

1 SHriMP FeeD eXPort to inDia

CP Prima telah melakukan ekspor pakan perdana ke india, membuktikan bahwa kualitas pakan kami dipadukan dengan bimbingan teknis yang diberikan kepada pembudidaya setempat agar mampu berkompetisi secara regional dan memberikan manfaat kepada petambak dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan.

2

3

5 6

7 8

21 5

Hr eXCellenCe awarD 2014

CP Prima mendapatkan Hr excellence award dari majalah Swa yang bekerjasama dengan lembaga manajemen fakultas ekonomi universitas indonesia. Dengan kategori recruitment dan attraction.

4

4 7

6

3 8

Page 8: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 1514

executive gathering 2014

new export Destination

executive gathering

Sekala Selampung with Cak nun

Cooking Competition

new export Destination

Hr training

Sekala Selampung

Page 9: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 1716

aquaculture Symposiumaccounting team

export team

Finance team

Hr team

Feed Marketing team

Procurement team

Domestic Food Marketing team

CP Prima Spirit : CPP TOP

Comdiv

PDC, it, Probiotik, Corpsec dan Corcom

Page 10: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

LaporanManajemenManagementReport

Chapter 01

Page 11: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 2120

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Pertama-tama, kami mengucapkan syukur dan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak bagi kemajuan CP Prima selama ini. Tahun 2014 lalu adalah tahun perjalanan bisnis yang mengesankan untuk CP Prima. Kami dengan bangga menyatakan bahwa dalam tahun lalu itu tim manajemen CP Prima berhasil memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan profitabilitas di tengah tantangan yang semakin berat. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras dari setiap insan CP Prima, baik anggota manajemen, para karyawan dan pemegang kepentingan lainnya atas pencapaian di tahun 2014.

Prospek Bisnis

Di tahun 2014, kami telah berhasil meningkatkan kontribusi sebagai perusahaan budidaya berskala global. Perusahaan telah memperluas jangkauan pemasaran produk baik di dalam maupun di luar negeri; dan mengembangkan kerjasama teknis baru dengan para pembudidaya; serta senantiasa melakukan prosedur budidaya yang ramah lingkungan.

Pada saat yang sama, kami juga meningkatkan daya saing produk kami dengan melakukan perbaikan di sisi mata rantai logistik, mempersingkat waktu pengembangan produk baru tanpa mengurangi kualitas, menyelaraskan waktu hasil produksi dengan keadaan pasar, dan mengatur operasi bisnis untuk menghasilkan efisiensi yang optimal.

Untuk tahun 2015 kami lebih optimis karena perubahan kepemimpinan bangsa Indonesia membawa angin segar di sektor maritim yang sudah lama kami idamkan dalam beberapa dasawarsa terakhir. Penekanan terhadap aspek pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari upaya peningkatan konsumsi seafood dan pengembangan kemampuan untuk menghasilkan produk bernilai tambah

Dear Valued Shareholders,

First and foremost, we would like to express our gratitude for your continuing support to create a better CP Prima. The year of 2014 was a remarkable journey for all of us at CP Prima. We are pleased to report that our management team succeeded to improve our business and increase profit despite rising challenges posed by market dynamics. The Board of Commissioners thank all of CP Prima management, staff and stakeholders for their hard work and support throughout the year.

Business Outlook

In 2014, we succeeded in increasing our contribution as a global aquaculture company. We expanded our market reach domestically and internationally; developed new technical partnerships with cultivators; and continuously implement sustainability aquaculture practices.

At the same time, we fortify our competitive advantages by solidifying our supply chain, accelerating product development without compromising quality, aligning production schedule with market fundamentals and managing business processes at optimum efficiency.

We are enthusiastic about 2015 since recent development of Indonesia’s leadership generated market conditions we have not witnessed in decades. The focus in sustainability as an integral part of increasing seafood consumption and improving domestic value-add processing capability presents impeccable investment opportunities in aquaculture sector, especially for companies

Laporan Presiden KomisarisLetter From The President Commissioner

01.1

CP Prima saat ini adalah kulminasi dari upaya kami untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen seafood nomor

CP Prima today is the culmination of our dedicated efforts to put Indonesia as the #1 seafood producer in the world.

satu di dunia.

Page 12: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 2322

Hormat kamiRespectfully yours,

JenDral tni (Purn) FaCHrul raZiPresiden Komisaris Independen

Independent President Commissioner

Komisaris juga terus memperbaiki kualitas pengawasan sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku; serta memberi masukan dan koreksi yang diperlukan, termasuk yang terkait dengan perkembangan ekonomi mikro maupun ekonomi makro dalam melaksanakan manajemen kehati-hatian di berbagai bidang. Tim Komite Audit telah memenuhi tugas untuk tetap terpeliharanya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam operasi Perusahaan.

Di tahun 2015, motto Perusahaan adalah “Tahun Untuk Melampaui Target”. Dengan demikian, Dewan Komisaris mengharapkan komitmen yang teguh dari setiap insan CP Prima untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya serta bekerja sama untuk melampaui target yang kita tetapkan bersama.

Sebagai penutup, kami yakin bahwa Perusahaan CP Prima akan terus maju dan berkembang di bisnis budidaya perikanan dan selalu menghasilkan produk berkualitas prima.

Atas nama CP Prima, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan anda.

quality of supervision function in accordance with the laws and regulations; and strives to provide robust examination on micro and macro financial parameters to ensure sustainable growth by providing guidance to the company’s leadership team in terms of prudent management in all areas. The audit committee fulfilled their duties in maintaining proper implementation of good corporate governance principles in operations.

The Company’s goal statement for 2015 is “The Year of Acceleration to Exceed Target”. Given this purpose, the Board of Commissioners expects strong commitment from management and all staff of the Company to carry out their duties to the best of their abilities and to work harmoniously to exceed predetermined target.

In closing, we are confident that our management team will continue to lead CP Prima to maintain momentum to achieve sustainable growth by offering the highest standard of product quality.

On behalf of CP Prima colleagues, thank you for your ongoing support and trust.

menjadikan saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk berinvestasi di bidang budidaya perikanan, apalagi bagi perusahaan yang sudah menerapkan prinsip budidaya perikanan yang ramah lingkungan, seperti CP Prima. Dengan adanya sertifikasi global terhadap produk CP Prima, berarti komitmen CP Prima tentang implementasi dan sosialisasi tehnik budidaya yang ramah lingkungan sudah diakui oleh badan internasional. Kami yakin bahwa CP Prima akan terus memimpin dalam memberikan produk budidaya berkualitas terbaik dengan teknologi dan terobosan terbaru.

Tata Kelola Perusahaan

Kami terus menerus melakukan pengawasan terhadap Dewan Direksi dalam menjalankan fungsinya agar senantiasa menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dewan

with in-depth, first-hand knowledge of sustainable aquaculture practices, such as CP Prima. CP Prima’s consistent delivery of our commitment in implementing and promoting sustainable aquaculture practices were part of stringent global certification process required by aquaculture governing bodies. We are confident that the company can maintain the leading position by delivering the best quality aquaculture products with new technology and innovations.

Corporate Governance

We have supervised the management team to ensure continuous compliance to principles of Good Corporate Governance. The Board of Commissioners also continuously improves the

tanjung Bintang Feed Mill

Page 13: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 2524

Djoko Muhammad BasoekiKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso,

tanggal 7 Agustus 1942. Meraih gelar Sarjana

Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun

1965 dan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun

1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai

Manajer PT Mega Mendung Mixed Farm pada

tahun 1967 – 1971, dan bergabung dengan PT

Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1972

sebagai seorang Supervisor. Semenjak itu, beliau

telah menjabat berbagai posisi kunci pada Charoen

Pokphand Group termasuk posisi Direksi.

Indonesian citizen, born in Bondowoso on August

7, 1942. He graduated with Bachelor’s degree in

Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in

1965 and Institute Pertanian Bogor in 1975. He

previously held the position of Manager of PT

Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and

joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 as a

supervisor. Since then, he held several key positions

at Charoen Pokphand Group, including a Director

Position.

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile

01.2

Warga negara Indonesia, lahir di Banda Aceh, 26

Juli 1947. Beliau lulus dari AKABRI pada tahun 1970

dan telah menjabat berbagai jabatan dan area

penugasan militer. Pangkat militer aktif tertinggi

adalah Jenderal TNI dengan jabatan militer terakhir

sebagai Wakil Panglima TNI. Sejak tahun 2012,

beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris

Independen di PT Central Proteina Prima Tbk.

Indonesian citizen, born in Banda Aceh on July

26, 1947. He graduated from AKABRI in 1970

and held numerous positions in various military

deployment during his active military career. His

highest rank is TNI General and formerly served as

a Deputy Commander-in-Chief of Indonesian Armed

Forces. He became the President Independent

Commissioner in 2012.

Warga negara Indonesia, lahir di Donggala, tanggal

1 Oktober 1951, dengan pendidikan terakhir di

fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan,

Bandung. Beliau bergabung dengan PT Charoen

Pokphand Indonesia pada tahun 1971 dan telah

menjabat berbagai posisi kunci manajerial,

dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama

pada tahun 2004-2008. Selain menjabat sebagai

Wakil Komisaris Utama Perusahaan, beliau sejak

tahun 2006 juga menjabat antara lain di PT

Centralpertiwi Bahari sebagai Komisaris Utama,

di PT Centralwindu Sejati sebagai Direktur, di PT

Central Agromina sebagai Direktur Utama dan PT

Central Windupertala sebagai Komisaris.

Indonesian citizen, born in Donggala on October 1,

1951. He attended Civil Engineering at Universitas

Parahyangan, Bandung. He joined PT Charoen

Pokphand Indonesia in 1971 and held various key

positions in the management team, culminating

in 2004-2008 where he held the position of

President Director. In addition to being the Vice

President Commissioner, since 2006 he had served

as President Commissioner of PT Centralpertiwi

Bahari, Director of PT Centralwindu Sejati, President

Director of PT Central Agromina and Commissioner

of PT Central Windupertala.

Jenderal (Purn) Fachrul RaziPresiden Komisaris IndependenIndependent President Commissioner

Franciscus AffandyWakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

Page 14: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 2726

Laporan Presiden DirekturLetter From The President Director

01.3

CP Prima selain dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas terbaik, unggul dalam teknologi dan memiliki integritas tinggi, juga harus dikenal sebagai mitra yang memberikan kemampuan kepada para pembudidaya untuk menghasilkan panen secara efisien dan menguntungkan. Dalam melakukan ekpansi bisnis di sektor hulu, pada saat yang bersamaan kami membangun sektor hilir dengan mengembangkan produk makanan berbasis udang dan ikan.

CP Prima is not only known as an aquaculture company that produces highest quality products, superior in technology and possess high integrity, but it is also regarded as the preferred partner for aquaculture farmers to produce efficient and profitable harvest. In parallel to expanding our upstream business, CP Prima is extending downstream by developing seafood products.

Para Pemegang Saham PT Central Proteina

Prima Tbk. yang Terhormat,

Kinerja Perusahaan tahun 2014 menunjukkan tren perbaikan seperti terus terlihat di beberapa tahun terakhir. Dibandingkan dengan tahun 2013, pendapatan meningkat 23,1% menjadi Rp Rp9,45 triliun, laba bruto meningkat 27,3% menjadi Rp 1,46 triliun, dan EBITDA meningkat 29,8% menjadi hampir Rp511 miliar. Laba usaha tahun 2014 adalah Rp166,7 miliar meningkat dari sebelumnya rugi sebesar Rp794,4 miliar di tahun 2013. Persentasi biaya operasional terhadap pendapatan turun menjadi 12,8% di tahun 2014, dari 13,8% di tahun 2013.

Namun, setelah perhitungan atas beban biaya keuangan, amortisasi obligasi yang direstrukturisasi, dan rugi selisih kurs, yang sebagian besar bersifat pencatatan akuntansi, Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp389,9 miliar.

Dinamika Usaha di Tahun 2014

Beberapa faktor eksternal yang berpengaruh dan berdampak terhadap kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain adalah: kondisi perekonomian global, fluktuasi harga internasional produk udang, volume produksi udang global, permintaan sertifikasi, fluktuasi harga bahan baku dan minyak dunia, perkembangan nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah, dan kebijakan harga listrik serta renumerasi regional.

Harga produk udang global berada di level yang tinggi di awal tahun 2014 tetapi menurun pada semester pertama dan mendekati akhir tahun 2014. Kondisi ekonomi Eropa, pelemahan Euro terhadap Dolar Amerika, keterbatasan daya beli masyarakat di Eropa, selain daripada harga beli produk udang konsumen yang tinggi di awal tahun 2014, telah membatasi konsumsi produk udang Eropa. Selain itu, permintaan produk udang dari Jepang juga tertahan, terutama disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Yen terhadap Dolar Amerika, yang merupakan mata uang standar perdagangan udang di pasar internasional.

Dear Valued Shareholders of PT Central

Proteina Prima,

Our recovery is on track as our financial performance continues to improve in the past several years. Compared to 2013, Net Income increased by 23.1% to Rp9.45 trillion, Gross Profit increased by 27.3% to Rp1.46 trillion, and EBITDA increased by 29.8% to approximately Rp511 billion in 2014. The Operating Income was Rp166.7 billion, an increase from a loss of Rp794.4 billion in 2013. Operational expenditures to Net Income ratio improved to 12.8% in 2014 from 13.8% in 2013.

However, by including finance costs, amortization of restructured bond and foreign exchange loss, which mainly were non-cash accounting charges, the Company booked a net loss of Rp389.9 billion.

Business Dynamics in 2014

A number of external factors affected the Company’s performance in 2014, such as: world economic condition, fluctuation of global shrimp prices, worldwide shrimp production volume, demand of aquaculture certification, price fluctuation of raw material and oil prices, change of US Dollar exchange rate towards Rupiah, and government policy on electricity prices and regional wage.

Price of global shrimp products was high in the beginning of 2014, but declining in the first semester and at the end of 2014. Economic condition in Europe, the weakening of Euro against US Dollar, reduced European buying power, in addition to high shrimp prices in the beginning of 2014, had curbed shrimp products consumption in Europe. In Japan, demand for shrimp products also decreased mainly due to high US Dollar to Yen exchange rate. US Dollar is the standard shrimp trading currency in the international market.

Page 15: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 2928

Walaupun produksi di beberapa negara utama penghasil udang masih belum pulih terkendala penyakit Early Mortality Syndrome (EMS), produksi udang di negara Indonesia, India dan Ekuador meningkat terutama didorong animo pembudidaya yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang baik.

Permintaan sertifikasi keseluruhan proses produksi dan proses pendukung usaha telah menjadi syarat mutlak di pasar-pasar ekspor. Kami tetap berkomitmen untuk tetap menjaga dan meningkatkan status sertifikasi yang dimiliki Perusahaan, seperti BAP, ASC, GLOBALGAP, BRC, HACCP, dan SNI. Pada tahun 2014, CP Prima menjadi Perusahaan pertama di Indonesia yang lolos uji sertifikasi ASC (Aquaculture Stewardship Council ) yang berkembang menjadi syarat utama di beberapa pasar tujuan ekspor Perusahaan. Sertifikasi ASC ini membuktikan bahwa proses budidaya untuk menghasilkan produk udang CP Prima telah memenuhi standar budidaya internasional dalam kriteria ramah lingkungan dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.

Formulasi pakan udang dan pakan ikan menggunakan beberapa bahan baku komoditas yang sebagian masih perlu diimpor. Harga-harga komoditas bahan baku di pasar internasional cenderung menurun sepanjang semester kedua tahun 2014. Namun, penurunan harga bahan baku dalam mata uang Dolar Amerika tersebut tidak berdampak kepada penurunan dalam formulasi pakan Perusahaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah dan kenaikan biaya transportasi seiring kebijakan pemerintah memberlakukan kenaikan harga BBM. Tim riset dan teknologi pakan kami selalu berupaya meningkatkan penggunaan bahan baku yang dapat diproduksi di dalam negeri sehingga ketergantungan akan bahan baku impor dapat dikurangi tanpa mempengaruhi kualitas.

Dari sisi biaya penjualan dan beban umum dan administrasi, kebijakan pemerintah menaikkan harga listrik dan renumerasi menjadi faktor penting yang mempengaruhi peningkatan biaya. Peraturan Kementrian Sumber Daya Alam no.9 tahun 2014 memberi mandat kepada PLN untuk menaikkan tarif listrik pelanggan kategori I-3 untuk emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Mei, Juli, September, dan November 2014. Rata-rata peningkatan

renumerasi minimum untuk tahun 2014 di wilayah-wilayah operasi Perusahaan berkisar antara 11,0% di DKI Jakarta, 17,8% di Sumatera Selatan, 19,3% di Jawa Barat, 20,1% di Sumatera Utara, 21.3% di Lampung, dan 27,9% di Jawa Timur.

Peningkatan biaya lainnya, terkait dengan upaya Perusahaan mengembangkan pasar makanan olahan (frozen seafood ) di dalam negeri, membutuhkan biaya brand marketing dan pengembangan jaringan distribusi yang memadai. Kami meyakini biaya-biaya tersebut adalah investasi strategis untuk pasar penting di masa mendatang.

Strategi dan Pengembangan Usaha

Manajemen senantiasa berupaya memperkuat fundamental Perusahaan untuk memberikan pertumbuhan yang berkesinambungan. Adaptasi dalam implementasi strategi usaha mutlak dilakukan sebagai konsekuensi perkembangan sektor industri dan target market yang kita tentukan.

• Pengembangan Pasar Dalam Negeri

Pengembangan usaha dan pasar di dalam negeri kami fokuskan kepada upaya-upaya meningkatkan penjualan sarana produksi tambak utama, seperti pakan, benih, dan probiotik, serta upaya-upaya mengembangkan dan melakukan penetrasi pasar produk makanan olahan yang menggunakan hasil budidaya perikanan dan seafood sebagai bahan baku dasarnya.

Although production level in several major shrimp producing countries has not fully recovered from the outbreak of Early Mortality Syndrome (EMS), the shrimp production in Indonesia, India and Ecuador has increased mainly due to strong interest from cultivators to increase profit.

Provision of aquaculture certifications on the whole production processes and supporting activities became mandatory requirement in export markets. We are committed to maintain and improve the Company’s certifications status, such as BAP, ASC, GLOBALGAP, BRC, HACCP and SNI. In 2014, CP Prima became the first company in Indonesia to obtain ASC (Aquaculture Stewardship Council) certification, which is the primary certification required in several export markets. This proves CP Prima aquaculture processes are in compliance with ASC Standards for socially responsible and environmentally sustainable aquaculture operation.

Current formulation of shrimp and fish feed uses some imported raw material commodities. Prices of some of these commodities declined in the second semester of 2014. However, the drop in raw material prices in US Dollar did not reduce the cost of the formula, because the weakened Rupiah exchange rate and the increase of transportation costs resulting from government policy to increase domestic fuel prices. Our feed research and technology teams have made efforts to increase the use of local raw materials to reduce our dependency on imported raw materials without compromising the quality.

In terms of Selling, General and Administrative Expenses, the government policies to increase electricity price and minimum wage were important factors affecting the increase of these expenses. The Natural Resources Ministry Regulation No. 9 Year 2014 granted mandate to PLN to increase electricity rate for I-3 customer category (listed Companies registered in Indonesia Stock Exchange) in the month of May, July, September and November 2014. The average increase of minimum wage

in 2014 within the Company’s operating areas varies from 11% in DKI Jakarta, 17.8% in South Sumatera, 19.3% in West Java, 20.1% in North Sumatera, 21.3% in Lampung, to 27.9% in East Java.

Increase in other expenses was related to the Company’s strategy to expand domestic frozen seafood market, which required brand marketing expenses and development of distribution network. We are confident that these expenses were strategic investments for future growth.

Strategy and Business Development

The management is continuously reinforcing the Company’s fundamentals to achieve sustainable growth. Adaptation during implementation of business strategies is essential to develop the industry and our defined target markets.

• Domestic Market Development

Expansion of our domestic revenue is concentrated on our efforts to increase sales of aquaculture products, such as feed, fry and probiotic, together with our efforts to develop and penetrate domestic food market using farmed seafood as the basic raw materials.

Page 16: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 3130

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap pakan udang dan ikan berkualitas tetap bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan konsumsi protein yang lebih sehat di dalam negeri dan permintaan produk udang di pasar ekspor. Pendapatan dari penjualan pakan dan benih rata-rata bertumbuh sekitar 12.2% dalam dua tahun terakhir.

Perusahaan, melalui ratusan tenaga teknisi kami, secara aktif membantu petambak dan calon petambak mengembangkan dan merintis usaha budidaya serta memberikan bimbingan agar proses budidaya lebih mudah dimengerti, semakin menarik, dan menguntungkan. Di tahun 2014, kami terus menggalang kerjasama dengan para pembudidaya udang di Pulau Jawa, Aceh, Sulawesi Selatan dan daerah-daerah budidaya lainnya.

Untuk mengantisipasi kelanjutan dari tren peningkatan permintaan pakan ikan, kami menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik pakan ikan yang baru. Di tahun 2013, pabrik pakan ikan di Lampung telah mulai beroperasi yang sebagian besar kapasitasnya telah terserap untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan di daerah Sumatera bagian selatan. Pada tahun 2014, kami membangun satu pabrik pakan ikan tambahan yang akan beroperasi di akhir tahun 2015. Hasil produksi pabrik baru tersebut digunakan untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar pakan di Indonesia bagian timur.

Dengan meningkatnya masyarakat kelas menengah di Indonesia, maka jumlah para pecinta binatang peliharaan akan meningkat. Perusahaan mengantisipasi tren ini dengan menggunakan kapasitas produksi pabrik pakan yang ada untuk menghasilkan makanan binatang peliharaan. San Koi, Sakura dan Takari adalah merek-merek yang telah dikenal luas oleh komunitas ikan hias di Nusantara.

Kami juga mengembangkan produk makanan olahan untuk pasar domestik yang dipasarkan dengan merk Fiesta Seafood, Champ Seafood, Shifudo dan Frosh yang dibuat sesuai dengan cita rasa konsumen Indonesia. Di akhir tahun 2014, produk makanan domestik telah mencapai 31 jenis didistribusikan melalui tujuh kantor cabang pemasaran yang melayani lebih

dari 5.500 retail outlet. Selain melalui jaringan retail, kami juga melakukan penjualan kepada pelanggan institusi seperti jaringan restoran, catering, hotel dan lain sebagainya

• Pengembangan Pasar Regional dan

Global

Sebagai Perusahaan budidaya perikanan yang berkiprah di pasar global, kami menyadari bahwa pendapatan dalam mata uang asing, terutama dalam Dolar Amerika, harus meningkat untuk mengimbangi kenaikan biaya bahan baku dan produksi dalam negeri yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.

Pengembangan usaha dan pasar regional dan global kami fokuskan kepada upaya-upaya meningkatkan penjualan produk makanan olahan, pakan dan probiotik ke negara-negara tujuan ekspor baru. Selera dan syarat konsumen akan makanan olahan yang tidak hanya aman dikonsumsi dan bernutrisi tinggi, namun juga peduli terhadap aspek sosial dan lingkungan hidup telah menjadi syarat utama produk makanan untuk dapat di pasarkan di seluruh dunia.

Produk CP Prima di China

In recent years, demand for high quality shrimp and fish feed continue to increase in line with increase in domestic demand and consumption of healthy protein, and increase of shrimp products demand in export market. Income from feed and fry sales increased on average of approximately 12.2% in the past two years.

The Company, through hundreds of our aquaculture technicians, is actively assisting farmers and would-be farmers in developing and starting their aquaculture business, providing guidance to make aquaculture processes easier to understand, attractive and more rewarding. In 2014, we expanded regional partnerships with shrimp farmers throughout Java, Aceh, South Sulawesi and other aquaculture production centers.

In response to strong demand for fish feed, we increased our production capacity by building new fish feed mills. In 2013, our Lampung fish feed mill started production and most of its feed production capacity was absorbed to supply fish farmers in southern Sumatera. In 2014, we started building another fish feed mill which will be operational by end of 2015. This new feed mill production will be used to supply growing demand for fish feed in eastern Indonesia.

As Indonesia’s middle class population grows, we believe the number of pet lovers will increase accordingly. The company anticipated this trend by utilizing the production capacity of existing feed mills to produce pet food. San Koi, Sakura and Takari are some of our pet food brands which are highly popular among communities of ornamental fish lovers’ in Indonesia.

We expanded sales of our food products by establishing brands such as Fiesta Seafood, Champ Seafood, Shifudo and Frosh, which are produced specially to cater to the Indonesian taste. As per 2014, the Company’s domestic food products had expanded to 31 product variants, which were distributed through seven marketing branches and sold through more

than 5,500 retail outlets. In addition to retail networks, our food products were also sold to institutional customers, such as restaurant chains, caterers, hotels and others.

• Regional and Global Market

Development

As a global aquaculture company, income from export proceeds, especially in US Dollars, need to increase in order to offset the increase in prices of raw materials and production costs items which are strongly related to US Dollar to Rupiah exchange rate.

To further develop regional and global markets, we are focussing our efforts to increase the sales of food products, feed and probiotic to new export destination. Fulfilling customers’ specific taste, and demands for certified, nutritious and safe-to-eat food products produced in socially responsible and environmentally friendly practices, are the current primary prerequisites of food products sales in worldwide markets.

Page 17: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 3332

Berbekal dengan sertifikasi ASC, kami membidik pasar ekspor di negara-negara Eropa Utara. Hasil tangkapan udang laut (coldwater shrimps ) yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir telah membuka peluang bagi Perusahaan untuk meningkatkan ekspor produk udang ke wilayah tersebut. Kami juga menjajaki peluang ekpansi ekspor produk makanan olahan ke negara-negara Asia melalui produk-produk makanan olahan yang memenuhi cita rasa konsumen di masing-masing pasar tujuan ekspor yang kami yakini dapat diracik dan diproduksi oleh tim kami yang sudah berpengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam meningkatkan geographical coverage di Cina, ekspor makanan olahan ke Cina merupakan ekspor perdana Perusahaan dengan menggunakan brand sendiri.

Selain mencari peluang pasar baru untuk produk udang dan makanan olahan, kami juga mencari peluang pasar ekspor sarana budidaya tambak, terutama pakan dan probiotik. Di penghujung tahun 2014, CP Prima telah mulai melakukan ekspor pakan ke India, bukti bahwa kualitas pakan kami dipadukan dengan bimbingan teknis yang diberikan kepada para pembudidaya setempat mampu berkompetisi secara regional dan memberikan manfaat kepada petambak dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Perusahaan juga melakukan ekspor probiotik yang digunakan pembudidaya untuk menjaga stabilitas dan kualitas air untuk mengurangi

resiko penyakit selama proses budidaya.

Pengembangan Riset dan Teknologi

Budidaya

Penguasaan dan keunggulan teknologi dalam setiap proses yang kait mengait pada seluruh segmen kegiatan kami, merupakan kunci keberhasilan dan perkembangan Perusahaan. Kami mempunyai organisasi

Product Development Center (PDC) untuk pengembangan produk-produk makanan olahan baru untuk pasar ekspor maupun domestik dan juga secara terus menerus melakukan penyempurnaan terhadap produk-produk makanan yang sudah ada di pasar. Sebelum setiap produk baru diluncurkan, in-house chefs dan para ahli nutrisi di PDC bertanggung jawab untuk kualitas formulasi, harga, penampilan dan segi-segi lainnya sehingga menghasilkan margin dan volume yang diharapkan. Di sisi lain, PDC juga selalu dituntut untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam bahan baku maupun ramuan yang lebih baik dengan harga yang terjangkau.

Riset tehnik budidaya alternatif seperti polyculture dan spesies akuakultur alternatif kami kembangkan menjadi salah satu kegiatan budidaya yang dapat diterapkan di

ekspor pakan ke india

ASC certification allows us to extend our reach to southern European countries. The decrease of wild-caught coldwater shrimps in the past several years presented new opportunities for the Company to export shrimp products to this region. We also continually seek opportunities in regional market to export food products to Asian countries by catering to local customers’ taste in each target market, cooked and prepared by our experienced team. We decided to use our own brand to expand geographical coverage to grow the sales of our seafood products in China.

In addition to new market opportunities for food products, we also look for market opportunities to export aquaculture products, namely feed and probiotic. Towards the end of 2014, CP Prima started feed exports to India, which has proven that our feed quality and technical guidance, assisted local farmers to compete regionally and produce efficient and profitable harvest. The Company also started exporting probiotic to help cultivators maintain water quality and stability to reduce the risk of disease outbreak during shrimp production.

Aquaculture Research and Technology

Development

Technology comprehension, evaluation and expertise that are applied on every process in all business segments are the key to the Company’s long term growth and success. Our Product Development Center (PDC) is responsible for developing new food products for export and domestic markets as well as improving our existing food products portfolio. Prior to new product launch, in-house chefs and nutritionists at PDC are in charge to formulate the quality, pricing and packaging requirement in accordance to the respective margin and volume targets. In addition, PDC continues to research methods to improve product quality and cost efficiency to keep prices affordable.

Aquaculture development team continuously conducts research on alternative farming techniques, such as polyculture and other aquaculture species, to develop commercially

Page 18: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 3534

Hormat kamirespectfully yours,

MaHar atanta SeMBiringPresiden DirekturPresident Director

kemudian hari secara luas. Tim riset CP Prima juga telah menemukan teknologi komposisi minyak ekstrak tumbuh-tumbuhan alami yang dalam uji laboratorium mengurangi resiko terjangkitnya penyakit pada produksi budidaya tanpa mengurangi kualitas pakan.

Walaupun penyakit EMS tidak ada di Indonesia, kami berinisiatif untuk mengirim tim peneliti dan ahli budidaya udang untuk melakukan analisa terhadap penyakit EMS di Vietnam dan Thailand. Analisa dan penelitian digunakan untuk memperoleh pemahaman maksimal mengenai cara penularan dan penyebaran EMS untuk mengembangkan metode maupun produk tertentu yang dapat digunakan dalam mengatasi resiko tersebut.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Kemampuan Organisasi

CP Prima adalah perusahaan padat karya yang berkiprah di pasar global. Salah satu tantangan yang dihadapi untuk menjadi perusahaan global yang handal adalah membangun kapabilitas organisasi secara terencana dan terpadu. Untuk mencapai tujuan ini kita telah membangun blueprint pembangunan kemampuan organisasi dan kinerja karyawan dengan diluncurkannya

“House of ACCORD” (Aquaculture Corporate Centre Of Recruitment and Reward, Development and Deployment). Secara rinci House of ACCORD dibangun dengan fondasi budaya Perusahaan berlandaskan kepada enam nilai dasar FIRE-UP (Focus on customer, Integrity in all actions, Responsibility to deliver results, Entrepreneurships in ways of working, Un-challenged target, and People development). Setiap karyawan harus mengutamakan pelayanan pelanggan, integritas, tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja, jiwa wirausaha tanggap biaya, pencanangan target kerja yang menantang, dan pengembangan karyawan. Semuanya dilakukan agar pilar yang dijelaskan sebelumnya dapat menyangga CPP TOP (Competency, Passion, Performance, Trust, Ownership, and Partnership) sebagai atap yang menjamin keberhasilan keseluruhan House of ACCORD.

Sebagai benang merah adalah upaya kami membentuk budaya Perusahaan yang kokoh dengan nilai-nilai FIRE UP melalui pembangunan pilar-pilar yang kuat dalam sistem Recruitment (perekrutan karyawan), Reward (kompensasi), Development (pelatihan dan pengembangan) dan Deployment (pengerahan dan penugasan karyawan). Semuanya untuk membangun kompetensi dan semangat untuk mencapai kinerja dengan mengutamakan kepercayaan, rasa memiliki dan kerjasama yang baik.

Tata Kelola Perusahaan

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan dan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diawasi oleh Dewan Komisaris dan dibantu oleh Komite Audit. Dengan petunjuk dari Dewan Komisaris dan Komite Audit, Direksi telah memenuhi standar yang ditetapkan untuk pada tahun 2014.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan seluruh karyawan dan kepercayaan yang telah diberikan rekan bisnis, institusi keuangan, para pemegang saham dan obligasi, badan regulator dan pihak-pihak lainnya untuk menciptakan CP Prima yang lebih baik lagi.

viable farming species in the future. CP Prima reseach team has also invented technology composition of mixture of plant extract oils, which during laboratory testing successfully reduced risk of disease outbreak without decreasing feed quality.

Although EMS did not exist in Indonesia, we took initiatives by sending members of our research team and shrimp farming experts to analyze EMS in Vietnam and Thailand. The research and analysis were utilized to gain knowledge of EMS and method of infections in order to develop products or techniques to alleviate the risk of disease occurrences.

Human Resources and Organizational Skills

Development

CP Prima is a labor intensive, aquaculture company who competes globally. One of the key challenges to become an agile global company is to develop structured and integrated organizational capabilities. Therefore, we created the blueprint of organizational skills and employees performance development and introduced “House of ACCORD” (Aquaculture Corporate Center of Recruitment and Reward, Development and Deployment). In details, House of ACCORD is embedded with the Company’s culture as the foundation and was based on 6 FIRE-UP values (Focus on customer, Integrity in all actions, Responsibility to deliver results, Entrepreneurship in ways of working, Un-challenged target, and People development). Every employee must focus on providing best service to customers, integrity, responsibility towards delivering results, entrepreneur way in managing costs, challenging targets and employee development. All must be implemented to support CPP TOP (Competency, Passion, Performance, Trust, Ownership, and Partnership) as the roof to ensure overall success of House of ACCORD.

Essentially, our pledge to create a strong culture with FIRE UP values is achieved through developing appropriate procedures in the employees’ recruitment, reward, development and deployment. These are required in building competencies and passion to achieve which focuses on trust, ownership and strong teamwork.

Corporate Governance

As a publicly listed company, the Company is committed to continue to implement and improve application of Good Corporate Governance through its entire business activities. The implementations of Corporate Governance were reviewed by the Board of Commissioners and the Audit Committee. The Board of Directors was in compliance with recommendations given from the Board of Commissioners and the Audit Committee and achieved the target for 2014.

In closing, we would like to extend our sincere gratitude to our employees, business partners, financial institutions, shareholders and bondholders, regulatory bodies and other stakeholders for their support and trust to develop a better CP Prima.

Page 19: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 3736

Profil Dewan DireksiBoard of Directors Profile

01.4

Warga negara Indonesia, lahir di Medan, tanggal 21 Januari

1974. Meraih gelar Bachelor of Science dari Syracuse University,

New York, USA pada tahun 1995 dan meraih gelar Master of

Engineering dari Cornell University, New York, USA pada tahun

1996, serta Master of Science dari Stanford University, California,

USA pada tahun 1997. Beliau pernah berkiprah sebagai Senior

Consultant di Booz Allen & Hamilton, Jakarta pada tahun 1997

– 2000, partner di Daaz Partners, Jakarta pada tahun 2000 –

2003 dan partner di Malacca eL@b, Jakarta pada tahun 2002

– 2003. Tahun 2003 beliau bergabung dengan PT Charoen

Phokpand Indonesia Tbk sebagai Wakil President Strategic

Planning Group & Marketing. Pada tahun 2006 beliau bergabung

di CP Prima sebagai Wakil Presiden Direktur dan menjabat

sebagai President Direktur sejak tahun 2011.

Indonesian citizen born in Medan on January 21, 1974. He

graduated with a Bachelor of Science degree from Syracuse

University, New York 1995, Master of Engineering from Cornell

University, New York in 1996 and Master of Science from Stanford

University, California in 1997. Previously a Senior Consultant with

Booz Allen & Hamilton, Jakarta 1997 – 2000, a Partner in Daaz

Partners, Jakarta 2000 – 2003 and Principal/Partner in Malacca

eL@b, Jakarta 2002 – 2003, Mr. Sembiring joined PT Charoen

Pokphand Indonesia Tbk. in 2003 as Vice President in the

Strategic Planning Group & Marketing. In 2006, he was the Vice

President Director and the Director of the Integrated Aquaculture

Operations of CPP. He started serving as the President Director

of CP Prima in 2011.

Mahar Atanta SembiringPresiden DirekturPresident Director

Warga negara Indonesia, lahir di Medan, Sumatera Utara tanggal

26 Januari 1952. Bergabung dengan Charoen Pokphand Grup

pada tahun 1972 dan semenjak itu telah memegang berbagai

posisi manajerial di berbagai unit usaha Charoen Pokphand

Grup. Sejak tahun 2011, beliau menjabat sebagai Wakil Direktur

Utama PT Central Proteina Prima Tbk.

Indonesia citizen, born in Medan, North Sumatra on January 26,

1952. He joined the Charoen Pokphand Group in 1972 and has

worked in several managerial positions under various business

lines of the Charoen Pokphand Group. He started serving as the

Vice President Director of CP Prima in 2011.

mRT. Jimmy JoengWakil Presiden DirecturVice President Director

Warga negara Indonesia, lahir di Manado pada tanggal 31

Desember 1967. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang teknik

mesin dari ITB pada tahun 1991 dan gelar Master of Business

Administration dari University of Hawaii pada tahun 1999.

Pada tahun 2002 beliau menyelesaikan pelatihan spesialisasi

teknologi pabrik pakan dari Institute Teknologi Swiss. Sejak

tahun 1992, beliau menjabat berbagai posisi sebelum bergabung

Charoen Pokphand Grup di tahun 2001. Sejak tahun 2011, beliau

menjabat sebagai Direktur Operasi Pabrik Pakan di PT Central

Proteina Prima Tbk.

Indonesian citizen, born in Manado on December 31, 1967.

He graduated with a Bachelor of Mechanical Engineering

from Bandung Institute of Technology in 1991 and a Master of

Business Administration from University of Hawaii in 1999.He also

completed a specialized course in feed manufacturing technology

from the Swiss Institute of Technology Switzerland in 2002. From

1992, he worked for various companies before joining Charoen

Pokphand Group in 2001. He started serving as the Feedmill

Operation Director of CP Prima in 2012.

SalehDirekturDirector

Warga negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 11 Januari

1969, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari HKBP Universitas

Nommensen, Medan pada tahun 1994. Beliau memulai karir di PT

Charoen Pokphand Grup di Medan dan terus berkiprah dengan

Charoen Pokphand sampai tahun 2004. Sejak tahun 2012, beliau

menjabat sebagai Direktur Keuangan CP Prima.

Indonesian citizen, born in Medan on January 11, 1969 graduated

with a Bachelor’s degree in Economics from HKBP Nommensen

University, Medan in 1994. He started his career in PT Charoen

Pokphand Indonesia Medan branch and has worked in several

subsidiaries of PT Charoen Pokphand Indonesia until 2004. He

started serving as the Financial Director of CP Prima in 2012.

Fredy robin SumendapDirekturDirector

Page 20: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 3938

Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 13

Februari 1960. Meraih gelar sarjana dari Universitas Sebelas

Maret pada tahun 1983, dan meraih gelar Master of Science

pada tahun 1989 dari Universitas Indiana dan Master of Business

Administration dari Monash University pada tahun 2000, beliau

meraih gelar Doktor dari Institute Pertanian Bogor pada tahun

2012. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di ICI/Akzo Nobel

Indonesia, Nestle dan Nabisco Food, serta menjadi training

manager di Indofood Sukses Makmur dan peneliti di Kementrian

Pendidikan Nasional sebelum bergabung di CP Prima di tahun

2011. Beliau menjabat sebagai Direktur SDM dan Bagian Umum.

Indonesian citizen, born in Yogyakarta on Februari 13, 1960 He

graduated with a Bachelor’s degree in social education from

Sebelas Maret University in 1983, and obtained a master’s degree

in Instructional System Technology from Indiana University in 1989,

a Master of Business Administration degree from Monash University

in 2000, and a doctorate degree from Institute Pertanian Bogor

in 2012. He worked as a Director of ICI/ Akzo, Nestle and Nabisco

Food. He also served as Training Manager in Indofood Sukses

Makmur and Researcher in Department of National Education

before joining CP Prima. He started serving as a Director of Human

Capital and General Affairs of CP Prima since 2012

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 13

November 1972. Meraih gelar sarjana dari Boston University di

Amerika pada tahun 1994, dan meraih gelar Master of Science

dari Stanford University di Amerika pada tahun 1995 serta

Master of Business Administration dari Northwestern University

di Amerika pada tahun 1999. Dalam periode tahun 1996

sampai 2006, Beliau aktif di Boston Consulting Group sebelum

bergabung di Perusahaan sejak tahun 2007. Sejak tahun 2011,

beliau mulai menjabat sebagai Direktur Marketing Ekspor dan

Shrimp Processing Plants in PT Central Proteina Prima Tbk.

Indonesian citizen, born in Jakarta on November 13, 1972. He

graduated with a Bachelor of Science’s degree in engineering

from Boston University in the US in 1994, a Master of Science

degree in engineering from Stanford University in the US in 1995

and a Master of Business Administration’s degree in Northwestern

University in the US in 1999. From 1996 – 2006, he was with The

Boston Consulting Group. He joined PT Central ProteinaprimaTbk.

in 2007. He started serving as the Export Marketing and Shrimp

Processing Plants Director of CP Prima in 2011.

Sutanto SurjadjajaDirekturDirector

aris wijayantoDirekturDirector

Warga negara Indonesia, lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, tanggal 28

Agustus 1956. Meraih gelar Sarjana Administrasi dari Universitas

Waskita Darma, Malang, Jawa Timur pada tahun 1996. Beliau

bergabung dengan Charoen Pokphand Grup sejak tahun 1977

dan semenjak itu telah memegang berbagai posisi manajerial,

termasuk pada bisnis unit akuakultur yang dimulai dari PT

Centralpertiwi Bahari pada tahun 1998. Beliau menjabat sebagai

Direktur Hubungan Kemasyarakatan dan Komunikasi PT Central

Proteina Prima Tbk.

Indonesian citizen, born in Sidoarjo, East Java on August 28, 1956.

He graduated with a Bachelor’s degree in Administration from

Universitas Waskita Darma, Malang, East Java in 1996. He joined

the Charoen Pokphand Group since 1977 and has worked in several

managerial positions, including the aquaculture business unit, starting

in PT Centralpertiwi Bahari in 1998. He served as the Community

Development and Relations PT Central Proteina Prima Tbk.

Warga negara Indonesia, lahir di Probolinggo, tanggal 16 Agustus

1965. Meraih gelar Sarjana Perikanan dari Universitas Brawijaya,

Malang pada tahun 1989. Bergabung dengan Charoen Pokphand

Grup pada tahun 1990 dan bekerja di tambak udang Paiton untuk

PT Sumberbahari Prima sampai dengan tahun 1992. Pada tahun

1997-2006, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuakultur

PT Centralpertiwi Bahari. Sejak tahun 2006, beliau menjabat

sebagai Direktur Tidak Terafiliasi PT Central Proteina Prima Tbk.

Indonesia citizen, born in Probolinggo on August 16, 1965. He

graduated with Bachelor’s degree in Fishery from Universitas

Brawijaya, Malang in 1989. He joined the Charoen Pokphand

Group in 1990 and worked at the Paiton Pond Site for PT

Sumberbahari Prima until 1992. From 1997 – 2006, he held the

position of Head of the Aquaculture Division of PT Centralpertiwi

Bahari. He started serving as the Unaffiliated Director of CP Prima

in 2006.

Achmad WahyudiDirektur Tidak TerafiliasiUnaffiliated Director

Drs. isman HariyantoDirekturDirector

Page 21: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 4140

ProfilePerusahaanCompanyProfile

Chapter 02

Page 22: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 4342

CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjual benur, pakan, probiotik dan produk udang. Perusahaan berkiprah di pasar internasional melalui ekspor produk udang; dan bersaing di pasar dalam negeri melalui penjualan produk makanan olahan, pakan, benur dan produk probiotik.

Sejarah Singkat

PT Central Proteina Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.

CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products. The Company competes in global shrimp market primarily through shrimp products export; and in domestic, market through food product, feed, fry and probiotic sales.

Brief History

PT Central Proteina Prima Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on April 30, 1980 based on the Republic of Indonesia Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated May 21, 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated February 9, 1990, Supplement No. 494.

Sekilas CP PrimaCP Prima in Brief

02.1

The most recent amendment to the Company’s Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 134 dated June 25, 2014 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute notary for Yulia, S.H., regarding changes of the Company’s name from PT Central Proteinaprima Tbk became PT Central Proteina Prima Tbk. The said amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-04581.40.20.2014. Year 2014 dated June 25, 2014.

The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp, fish and other livestock feeds; and equity investment in other companies. The Company’s head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Central Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo, Medan and Lampung.

The Company started its commercial operations on August 18, 1980.

Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 134 tanggal 25 Juni 2014 oleh Ardi Kristiar, S.H., MBA, notaris pengganti Yulia, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Central Proteinaprima Tbk menjadi PT Central Proteina Prima Tbk. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-04581.40.20.2014. Tahun 2014 tanggal 25 Juni 2014.

Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan dan pakan ternak lainnya; serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan Lampung.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1980.

Page 23: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 4544

Produk Makanan | Food Products

Produk CP PrimaProducts of CP Prima

02.2

NEWPRODUCT

NEWPRODUCT

NEWPRODUCT

Page 24: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 4746

Produk Probiotik | Probiotic ProductsProduk Pakan | Feed Products

Page 25: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 4948

Pabrik Pakan ikanFish Feedmill

Pembibitan ikanFish Hatchery

Kantor Cabang CP PrimaCP Prima Branch office

Pabrik Pengolahan MakananFood Processing Plant / Cold Storage

SOUTH SULAWESI

Kantor Pusat CP PrimaCP Prima Headquarters

tambak udangShrimp Farm

Pabrik Pakan udangShrimp Feedmill

unit Penetasan udangShrimp Hatchery

LAMPUNGWEST JAVA

CENTRALJAVA

BANTEN

EAST JAVA

LOMBOK

Lokasi Kegiatan Usaha PerusahaanOperation Locations

02.3

NORTH SUMATERA

SOUTH SUMATERA

Page 26: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 5150

Komposisi KaryawanEmployee Composition

universitas & Pendidikan Strata

Slta & Pendidikan Setara

Diploma

lain - lain

PendidikanEducation

18 - 30

31 - 40

41 - 50

> 50

UsiaAge

JabatanRank Position

Staff

Supervisor

Manager

general Manager

vice President

Management

<1%1%

2%8%

20%

68%

21%

37%

38%

4%

Struktur OrganisasiOrganization Structure

02.4Informasi PerusahaanCompany Information

02.5

Pembentukan PerusahaanFounded

30 - 04 – 1980

Kode SahamTicker Code

IDX : CPRO

Food Product

E-mail : fiestaseafood.sales@cpp .co.idPhone : 021-5785 1808

Biro Administrasi EfekShare Registrar

PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower,Lantai 10 Suite 02 B,Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28,Jakarta 12920 - IndonesiaPhone : (+62 21) 521 2316, 521 2317Facsimile : (+62 21) 521 2320

Export Inquiries

E-mail : [email protected] : 021-5785 1788

Keagenan Pakan Ikan & Udang

E-mail : [email protected] : 031-5316667 / 0721-37477701

Probiotics

E-mail : [email protected] : 021-5251289

Pet Food

E-mail : [email protected] : 021-5251289 ext. 209/216/207

Career

E-mail : [email protected] : 021-57851788 ext. 304

Alamat PerusahaanCompany’s Address

Wisma GKBI, Floor 19, Jl. Jend. Sudirman No. 28,Jakarta 10210 - IndonesiaPhone : (+62 21) 5785 1788 Facsimile : (+62 21) 5785 1808 Website : www.cpp.co.id

Departemen KomunikasiCorporate CommunicationE-mail : [email protected]

Kantor Akuntan Publik (KAP)Public Accountant Firm

Purwantono, Suherman & SurjaErnst & Young GlobalIDX Building Tower 2, Lantai 7JL. Jendral Sudirman Kav. 52-53,Jakarta 12190, IndonesiaPhone : (+62 21) 5289 5000Facsimile : (+62 21) 5289 4100

Hubungan InvestorInvestor Relations

E-mail : [email protected]

7%11%

58%

25%

Page 27: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 5352

Struktur PerusahaanCompany Structure

02.6

Kronologi Pencatatan Saham

Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJ-PSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004.

Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006. Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.

Chronology of Share Listing

On November 5, 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S-1671/BEJ-PSR/11-2004 has approved the delisting of the Company’s shares on IDX effective on December 13, 2004.

On November 28, 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006. On November 28, 2008, the Company conducted Limited Public Offering 1 with Pre-emptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated November 27, 2008.

Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering II with Pre-emptive RightsPenerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new sharesPerubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) / Change in par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive 3 new shares Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights Pembagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham /Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders and change in par value of shares to Rp100 (full amount) per share Penerbitan 8,8 miliar saham baru/Issuance of 8.8 billion new shares Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran / Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrantsKonversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar saham / Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham / Warrant Series I, II and III conversion for the year ended December 31, 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares, respectively Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 17.226.522.070 lembar saham / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 17,226,522,070 shares Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham / Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended December 31, 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares, respectively

1991

1993

1994

1995

1996

1997

2002

2006

2007

2008

2009

TahunYear

KeteranganDescription

Total Saham yangBeredar Setelah Transaksi/

Outstanding SharesAfter the Transaction

9.600.000

38.400.000

153.600.000

307.200.000

322.560.000

516.096.000

1.032.192.000

6.515.840.00015.315.840.000

18.315.840.000

18.347.722.084

22.372.106.584

39.598.628.654

40.470.734.746

Page 28: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 5554

ASC (Aquaculture Stewardship Council)

ASC adalah program sertifikasi dan pelabelan untuk budidaya perikanan dengan menitikberatkan kepada sisi tanggung jawab sosial dan praktek budidaya yang berkesinambungan (responsible & sustainable farmed seafood). Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat utama oleh pembeli dari benua Eropa. Dengan sertifikat ini, CP Prima termasuk sebagai produsen seafood global yang memegang teguh prinsip tanggung jawab sosial dan menerapkan proses budidaya yang ramah lingkungan (responsible & sustainable farming operation) dalam proses produksinya.

ASC is a certification and compliance program for aquaculture operations to adhere the principles of social responsibility and sustainability (responsible and sustainable farmed seafood). ASC is one of the major requirements by European buyers. This certificate establish CP Prima as one of global aquaculture companies who applies the principles of responsible and sustainable farming in its production process.

BAP (Best Aquaculture Practices)

Merupakan sertifikasi oleh Global Aquaculture Alliance (GAA) dan menjadi salah satu persyaratan utama dari pembeli produk udang di Amerika. BAP merupakan standard yang lengkap untuk budidaya perikanan, meliputi fasilitas pembibitan, pertambakan, pabrik pakan dan pabrik pengolahan makanan. Saat ini CP Prima telah mengantongi sertifikat BAP untuk fasilitas pembibitan, pertambakan dan pabrik pengolahan makanan.

This is a certification issued by the Global Aquaculture Alliance (GAA) and is one major requirement from US buyers. BAP is a complete aquaculture standard applicable to hatchery, farm, feedmill, and processing plant units. CP Prima has acquired BAP certificates for hatchery, farming and food processing plant.

Akreditasi PerusahaanCompany Accreditation

02.7

Page 29: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 5756

GLOBALGAP

GLOBALG.A.P. (sebelumnya EUREPGAP), adalah sebuah lembaga independen yang dibentuk atas inisiatif dari para retailer di Eropa untuk menjaga keamanan produk, dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja, serta kesejahteraan hewan dalam rantai proses produksi budidaya. Sertifikasi ini adalah salah satu syarat oleh pembeli dari benua Eropa. CP Prima telah mendapatkan sertifikat GlobalG.A.P. untuk fasilitas pembibitan, pabrik pakan, pertambakan dan pabrik pengolahan makanan.

BRC - Global Standard for Food Safety (GSFS).

BRC ( British Retail Consortium ) adalah lembaga yang dibentuk atasinisiatif dari para retailer di Inggris untuk menjamin bahwa produk makanan yang dipasarkan telah memenuhi standard keamanan pangan dan berkualitas baik. Sertifikasi ini pada awalnya menjadi syarat utama oleh para pembeli dari Inggris namun saat ini telah diakui oleh negara-negara lain.

GLOBALG.A.P.(formerly EUREPGAP) is an independent organization established from the initiative of European retailers, to ensure product safety, environmental and health impact, safety and welfare of workers, as well as animal welfare in the chain process of cultivation production. This certification has become one of the requirements by European buyers. Currently CP Prima has been certified from GLOBALG.A.P. for its hatchery, farm, feedmill and food processing plant.

BRC (British Retail Consortium) was an organization set up by the initiative of the retailers in the UK to ensure they source food products from producer who meets the standards of food safety and quality. Initially, this certification was required by buyers in the UK, but is now widely recognized and applied by other countries.

PROPER

PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) merupakan program yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup bagi perubahan dalam pengelolaan lingkungan. Kami telah mendapatkan peringkat PROPER BIRU untuk pabrik pakan di Lampung, menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan yang baik.

PROPER (Performance Ranking of Companies) is a program issued by the Ministry Of Environment for managing environmental impact of the company’s operation. CP Prima acquired Blue PROPER rank for our feedmill in Lampung, showing that the company fulfilled the requirements to manage the environmental aspect of its operation.

Page 30: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 5958

CPIB

Sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan Yang Baik / Good Hatchery Practices) merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pembenihan ikan (perikanan) yang telah memenuhi standar cara pembenihan yang baik.

A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for hatchery facilities that meet the standard of Good Hatchery Practices.

CBIB

Sertifikat CBIB (Cara Budidaya Ikan Yang Baik / Good Hatchery Practices) merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pembudidayaan ikan (perikanan) yang telah memenuhi standar metode budidaya yang baik.

A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for aquaculture facilities that meet the standard of Good Aquaculture Practices.

HACCP

Merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pengolahan perikanan yang telah mengaplikasikan prinsip HACCP dalam proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

SKP (Sertifikat Kelayakan Pengolahan)

Merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pengolahan hasil perikanan yang memenuhi standard Good Manufacturing Practices. Sertifikat ini menjadi prasyarat bagi industri untuk mengolah dan mengekspor produk hasil perikanan.

A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for aquaculture processing facilities that meet the standards of Good Manufacturing Practices. This certificate is a prerequisite for companies to process and export aquaculture products.

A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for processing facilities that applies the principles of HACCP in its production process.

SNI (Standar Nasional Indonesia)

Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah badan yang mengeluarkan acuan standar teknis di Indonesia. Produk pakan udang dan pakan ikan CP Prima sudah terdaftar di badan SNI dan diakui di seluruh Indonesia.

Indonesian National Standard (SNI) is the main institution that issues and establish technical standards in Indonesia. Shrimp feed and fish feed products of CP Prima has been registered through SNI and recognized throughout Indonesia.

HALAL

Sertifikasi Halal penting dibutuhkan untuk memasarkan produk pangan untuk pasar ekspor dan di Indonesia, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia adalah Muslim.

Halal certification is very important to market food products for export and in Indonesia, since the majority of Indonesia’s population are Muslims.

Page 31: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 6160

TinjauanKeuanganFinancialReview

Chapter 03

Page 32: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 6362

Disajikan Dalam Jutaan rupiah expressed in Million of rupiah

2014 2013 2012Deskripsi Description

• Aset Lancar

• Aset Tetap

• Aset Tidak Lancar Lainnya

• Jumlah Aset

• Liabilitas Jangka Pendek

• Liabilitas Jangka Panjang

• Jumlah Liabilitas

• Jumlah Ekuitas

• Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

• Laba (rugi) per saham dasar yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rp)

• Pertumbuhan Penjualan

• Marjin Laba Kotor

• Marjin Laba (Rugi) Usaha

• Marjin Laba (Rugi) Bersih

• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Aset

• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Ekuitas

• Rasio Lancar

• Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas

• Rasio Liabilitas terhadap Aset

• Modal Kerja Bersih

• Current Assets

• Property, Plant and Equipment

• Other Non-Current Assets

•Total Assets

• Current Liabilities

• Non-current Liabilities

•Total Liabilities

•Total Equity

•Total Liabilities and Equity

•Basic earnings (loss) per share

attributable to owners of the parent (Rp)

• Sales Growth

• Gross Profit Margin

• Operating Profit (Loss) Margin

• Net Profit (Loss) Margin

• Return on Asset

• Return on Equity

• Current Ratio

• Debt to Equity Ratio

• Debt to Assets Ratio

• Net Working Capital

1,198,037

3.450.428

2.415.055

1.313.904

7.179.387

3.111.016

2.760.749

5.871.765

1.307.622

7.179.387

29.7

12.32%

14,91%

1,09%

15,60%

16,69%

91,62%

1.21

4.49

0.82

339.412

(436,329)

3.458.201

2.513.198

1.157.471

7.128.870

6.572.424

446.861

7.019.285

109.585

7.128.870

(10.8)

-9.21%

14,13%

-0,12%

-6,38%

-6,12%

-397,85%

0.58

64.05

0.98

(3.114.223)

NERACA KEUANGAN BALANCE SHEET

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS

• Penjualan Neto

• Beban Pokok Penjualan

• Laba Bruto

• Beban penjualan

• Beban umum dan administrasi

• Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak

• PendapatanSebelumBunga,PajakdanDepresiasi

• Pendapatan Operasi Lain

• Beban operasi lain

• Laba (rugi) usaha

• Pendapatan Keuangan

• Biaya Keuangan

• Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi

• Rugi Selisih kurs atas Obligasi

• Pendapatan Lainnya

• Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

• Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto

• Laba (rugi) tahun berjalan

• Pendapatan komprehensif lainnya

•Total laba (rugi) komprehensif

• Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :

• Pemilik entitas induk

• Kepentingan non-pengendali

•Total

•Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada :

• Pemilik entitas induk

• Kepentingan non-pengendali

• Net Sales

• Cost of Goods Sold

•Gross Profit

• Selling Expense

• General and Administrative Expense

• EBIT

• EBITDA

• Other operating income

• Other Operating Expenses

• Income (loss) from operation

• Finance Income

• Finance Costs

• Amortization of restructured bonds

• Foreign Exchange Loss of Bonds

• Other Income

• Income (Loss) before income tax

• Income Tax benefit (expense) - net

• Income (Loss) for the year

• Other comprehensive income

•Total comprehensive income (loss)

• Income (loss) for the year attributable to :

• Owners of the parent

• Non-controlling interest

•Total

•Total comprehensive income (loss) for the year

attributable to :

• Owners of the parent

• Non-controlling interests

7.677.823

(6.532.953)

1.144.870

(457.658)

(603.243)

83.969

393.665

31.411

(909.795)

(794.415)

2.273

(197.557)

(75.200)

(500.977)

2.522.839

956.963

241.074

1.198.037

-

1.198.037

1.200.315

(2.278)

1.198.037

1.200.315

(2.278)

6.835.813

(5.870.040)

965.773

(430.626)

(543.407)

(8.260)

269.734

248.347

(100.524)

139.563

2.985

(300.082)

-

(195.650)

-

(353.184)

(82.797)

(435.981)

(348)

(436.329)

(435.894)

(87)

(435.981)

(436.242)

(87)

Disajikan Dalam Jutaan rupiah expressed in Million of rupiah

2014 2013 2012Deskripsi Description

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

03.1

LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENT

9.454.661

(7.996.894)

1.457.767

(552.752)

(654.187)

250.828

510.899

131.313

(215.443)

166.698

2.201

(217.867)

(220.346)

(100.902)

(372.216)

(17.691)

(389.907)

-

(389.907)

(389,410)

(497)

(389.907)

(389.410)

(497)

3.403.663

2.372.953

1.309.501

7.086.117

3.004.126

3.164.276

6.168.402

917.715

7.086.117

(9.6)

23.14%

15,42%

2,65%

-4,12%

-5,50%

42,49%

1.13

6.72

0.87

399.537

Page 33: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 6564

Masyarakat

Pt Surya Hidup Satwa

uBS ag SingaPore

red Dragon group Pte.,ltd.

Sutanto Surjadjaja (*)

Drs. isman Hariyanto (*)

Fredy robin Sumendap (*)

total

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jumlah Sahamtotal Share

Persentasi KepemilikanPercentage of ownership

Pemegang SahamShareholders

51,40%32,53%

6,59%

< 0.01%

< 0.01%

< 0.01%

100,00%

20.802.902.526

13.163.891.970

3.835.200.000

2.666.621.250

1.000.000

628.000

500.000

40.470.734.746

(*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap dan Drs. Isman Hariyanto masing-masing adalah Direktur Perusahaan dengan kepemilikan dibawah 0,01%.(*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap and Drs. Isman Hariyanto are Directors of the Company, with equity ownership below 0,01% each.

Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2014Shareholders Structure as of 31 December 2014

03.3

9,48%

1

2

3 4

Kode Saham PT Central Proteina Prima Tbk. di BEI adalah : CPROticker Symbol of Pt Central Proteina Prima tbk. at iDX is : CPro

Data Perdagangan Saham tahunan di pasar reguler Bursa efek indonesia (Bei)annualy traded Shares Data in regular Market of indonesia Stock exchange (iDX)

Periode

*Kwartal 1

*Kwartal 2

Kwartal 3

Kwartal 4

total

tertinggiHighest

*53

*53

62

52

terendahlowest

*53

*53

50

50

PenutupanClosing

*53

*53

50

50

tertinggiHighest

50

53

50

116

terendahlowest

50

50

50

50

PenutupanClosing

50

50

50

99

volume

3.903.621.200

4.135.062.753

111.694.600

20.336.753.550

28.487.132.103

2013 2014

* Tidak ada perdagangan saham di pasar Regular BEI pada tahun 2013 / *No shares were traded in regular market of IDX in 2013

Ikhtisar SahamStock Highlights

03.2

volume

1.343.145.000

30.595.500

1.373.740.500

Note:Berdasarkan surat BEI No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, perdagangan saham Perusahaan dilaksanakan diseluruh pasar saham terhitung sejak tanggal 2 Juli 2013.

Based on IDX Letter No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, company’s shares are allowed to trade in all markets effective July 2, 2013.

grafik Harga Saham Penutupan Kwartal 4 2014Chart of Closing Share Prices in 4th quarter 2014

50

60

70

80

dala

m R

upia

h / i

n Ru

piah

90

100

110

120

Okt Nov Desoktober 2014 november 2014 Desember 2014

Page 34: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 6766

Pakan CP Prima dipasarkan terutama untuk pasar dalam negeri, walaupun perusahaan tetap mencari peluang untuk melakukan ekspor pakan dimulai dengan India di akhir tahun 2014 Penjualan pakan udang berkontribusi sebesar 40,3% dari penjualan pakan atau 21,0% dari total penjualan bersih di tahun 2014. Pakan ikan berkontribusi sebesar 59,7% dari penjualan pakan atau 31,1% dari total penjualan bersih di tahun 2014.

Di tahun 2014, produk pakan CP Prima telah didistribusikan melalui sekitar 1200 agen, sub-agen dan pembudidaya yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Sebagai bagian dari bisnis pakan, CP Prima juga menugaskan teknisi budidaya secara teratur untuk memberikan bantuan konsultasi langsung di lapangan agar para pembudidaya dapat meraih hasil panen yang optimal.

Penjualan Bersih

Penjualan bersih di tahun 2014 naik sebesar 23,1% menjadi Rp9.454,6 miliar dari tahun 2013. Peningkatan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan produk udang dan pakan.

CP Prima primarily markets its feed for domestic markets, although the Company continue to explore potential markets for feed export, such as India. Shrimp feed sales contributed 40.3% of feed sales or 21.0% of total revenue in 2014. Fish feed sales contributed 59.7% of feed sales or 31.1% of total revenue in 2014.

As of 2014, CP Prima feed products were distributed through approximately 1200 agents, sub agents and cultivators in all Indonesian provinces. As part of its standard business practices, CP Prima also regularly assigns technical consultants to provide in-field assistance for cultivators to reach optimal harvest results.

Net Sales

Net sales in 2014 rose 23.1% to Rp9,454.6 billion from 2013. This was driven primarily by increases in net sales of shrimp products and feed.

CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjualbenur, pakan, probiotik dan produk udang.

Kondisi Bisnis

Sumber pendapatan utama CP Prima berasal dari penjualan penjualan pakan dan produk udang. Penjualan pakan dan produk udang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 52,2% dan 36,5% dari total penjualan bersih 2014.

CP Prima menjual produk udang baik untuk pasar ekspor dan konsumsi dalam negeri. Perusahaan melakukan ekspor dengan tujuan utama yaitu Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Pendapatan hasil ekspor mencapai 93,1% dari penjualan produk udang atau 34,0% dari jumlah total penjualan bersih Perusahaan di tahun 2014.

Kemampuan Perusahaan untuk mengolah produk makanan yang bernilai tambah telah ditingkatkan secara bertahap. Sebagai hasil awal dari investasi tersebut, Perusahaan mulai merintis penjualan produk makanan olahan untuk ekspor, dimulai dengan Cina di semester kedua tahun 2014.

Dalam memperluas jalur distribusi di dalam negeri, Perusahaan menambah kantor cabang di lokasi potensial yang mempunyai sirkulasi bisnis tinggi. Di tahun 2014, jumlah kantor cabang untuk penjualan produk makanan olahan telah bertambah menjadi tujuh dibandingkan lima dari tahun sebelumnya, yang kini melayani lebih dari 5500 outlet. Pada saat yang sama, Perusahaan telah mengembangkan enam jenis produk makanan olahan baru untuk pasar dalam negeri, sehingga total produk makanan olahan dalam negeri menjadi 31 di tahun 2014.

CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products.

Business Overview

Main revenue contributors for CP Prima are feed sales and shrimp products sales. Feed sales and shrimp product sales accounted for 52.2% and 36.5% of 2014 net sales, respectively.

CP Prima markets its shrimp products for export and domestic markets. The company regularly exports shrimp products to United States of America, Europe and Japan. Export revenue accounted for 93.1% of shrimp product net sales or 34.0% of total net sales in 2014.

The Company has gradually built capability to produce more value added and food products to improve profitability. As a result, the Company was able to begin exporting food products to other countries, starting with China in the 2nd semester of 2014.

Domestically, the Company also continues to increase its footprint by building distribution network through establishment of branch offices in high-potential vicinities. In 2014, the Company domestic food branch offices increased to seven from five in previous year, serving over 5500 general and modern trade outlet. The Company also developed six more varieties of domestic offerings, totaling 31 distinctively catered food products in 2014.

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

03.4

NET SALES

2012 2013 2014

6,8 7,7 9,5

52,2%

36,5%

7,9%

3,5%

Shrimp Products

Feed

Others

Fry

2014 SALES COMPOSITION( In trillion rupiah )

Page 35: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 6968

Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan meningkat 22,4% dari tahun dari tahun sebelumnya menjadi Rp7.996,9 miliar. Peningkatan beban pokok penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan.

Laba Bruto

Laba bruto meningkat 27,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp1,457.8 miliar. Peningkatan laba bruto disebabkan

oleh peningkatan pendapatan, terutama pendapatan dari penjualan produk udang dan pakan.

Beban Penjualan

Beban Penjualan meningkat 20,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp552,8 miliar. Komposisi beban penjualan terhadap Penjualan Bersih menurun menjadi 5,8% di tahun 2014, dari 6,0% di tahun 2013. Perusahaan juga sedang mengembangkan pasar makanan olahan (frozen seafood ) di dalam negeri yang membutuhkan biaya brand marketing dan investasi berupa pengembangan jaringan distribusi yang memadai.

Cost of Goods Sold

Cost of Goods Sold rose 22.4% to Rp7,996.9 billion from previous year. This was driven primarily by increase in net sales.

Gross Profit

Gross profit increased by 27.3% to Rp Rp1.457,8 billion from previous year. This was driven by increased in overall sales, especially shrimp

products and feed sales.

Selling Expenses

Selling expenses increased by 20.8% to Rp552.8 billion from previous year. Ratio of Selling Expenses to Net Income decreased to 5.8% in 2014, compared to 6.0% in 2013.The Company was in the process of expanding frozen seafood products distribution in domestic markets which required brand marketing and investment to increase distribution geographical coverage.

Penjualan bersih produk udang meningkat 31,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp3.450,6 miliar. Peningkatan penjualan bersih produk udang terutama disebabkan oleh peningkatan produksi udang dan peningkatan penjualan produk udang bernilai tambah (value-added ) perusahaan. Selain itu, kondisi pasar udang global di awal tahun 2014 juga membantu meningkatkan kontribusi penjualan bersih produk udang CP Prima.

Penjualan bersih pakan meningkat 12,6% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4.932,2 miliar. Peningkatan penjualan bersih pakan terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan pakan dalam negeri dan penjajakan ekspor pakan.

Penjualan bersih benur udang meningkat 30,9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp328,9 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan produksi dari para pembudidaya.

Pendapatan lain-lain meningkat 73,2% dari tahun lalu menjadi Rp 742,8 miliar. Peningkatan penjualan bersih kategori ini terutama disebabkan karena peningkatan penjualan sarana produksi tambak terkait dengan peningkatan produksi udang di tambak integrasi.

Shrimp products net sales increased by 31.8% from previous year to Rp3,450.6 billion. Shrimp products net sales increase was primarily due to increased harvest production and increase of value added shrimp products. Global shrimp market condition in the beginning of 2014 also contributed to strong shrimp product sales.

Feed net sales increased by 12.6% from previous year to Rp4,932.2 billion. This was primarily due to increase of domestic feed sales and exploration of new export market.

Shrimp fry net sales increased by 30.9% to Rp328.9 billion from previous year. This was driven by production increase from strong demand from shrimp farmers.

Others net sales increased by 73.2% to Rp742.8 billion from previous year. This was primarily due to increased sales of services and utilities related to increased cultivation activities from the integrated farming operation.

FEED SALES

2012 2013 2014

3.9

4.4

4.9SHRIMP PRODUCTS SALES

3.5

20132012 2014

2.6

2.2

EBITDA GROSS PROFIT

511

20132012 2014

394270

1.458

20132012 2014

1.145

966

( In trillion rupiah ) ( In trillion rupiah ) ( In billion rupiah ) ( In billion rupiah )

Page 36: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 7170

Beban Operasi Lain

Beban Operasi Lain menurun 76,3% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp215,4 miliar. Beban Operasi Lain pada tahun 2014 terutama terdiri atas penghapusan persediaan dari sarana budidaya yang tidak digunakan, rugi selisih kurs atas aktivitas operasi dan cadangan atas penurunan nilai piutang usaha.

Laba Usaha

Laba usaha meningkat sebesar 121,0% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 166,7 miliar. Peningkatan laba usaha terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dan efisiensi operasional.

Amortisasi Obligasi Yang Telah Direstrukturisasi

Hutang obligasi yang direstrukturisasi telah dicatat berdasarkan nilai wajar tertanggal 17 Juni 2013. Perbedaan antara nilai wajar dan nilai nominal hutang obligasi ini akan mengalami proses amortisasi dengan rata-rata sekitar AS$ 20 juta setiap tahun hingga masa jatuh tempo.

Other Operating Expenses

Other Operating Expenses decreased by 76.3% to Rp215.4 billion from previous year. Other operating expenses mainly consisted of inventory write off, loss on foreign exchange related to operating activities and allowance for trade account receivable impairment.

Income from Operations

Income from Operations increased by 121.0% to Rp166.7 billion from previous year. This was primarily driven by increased sales and improved operation efficiency.

Amortization of Restructured Bonds

The restructured bond was recognized at fair value as of June 17, 2013. The difference between fair value and nominal value will be amortized every year until due date. This constitutes an annual amortization average of approximately US$ 20 million until bond maturity.

Beban Umum dan Administrasi

Beban Umum dan Administrasi meningkat 8,4% dari tahun sebelumnya menjadi Rp654,2 miliar. Peningkatan Beban Umum dan Administrasi terutama disebabkan oleh ekspansi distribusi produk makanan olahan (frozen seafood ). Komposisi Beban Umum dan Administrasi terhadap Penjualan Bersih menurun menjadi 6,9% di tahun 2014, dari 7,9% di tahun 2013.

Laba Usaha Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi

Laba usaha sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) meningkat 29,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp510,9 miliar. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan penjualan dan efisiensi operasional Perusahaan.

Pendapatan Operasi Lain

Pendapatan Operasi Lain meningkat 318,0% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 131,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pemulihan aset tetap dan cadangan piutang usaha karena meningkatnya aktivitas budidaya di tambak integrasi.

General and Administrative Expenses

General and Administrative Expenses increased by 8.4% to Rp654.2 billion from previous year. This was primarily driven by expenditures related to the expansion of frozen seafood products distribution. Ratio of General and Administrative Expenses to Net Income decreased to 6.9% in 2014, compared to 7.9% in 2013.

Earnings Before Interest and Taxes and Depreciation

Earnings Before Interest and Tax (EBITDA) increased by 29.8% to Rp510.9 billion from previous year. This was primarily driven by increased sales and improved operation efficiency.

Other Operating Income

Other Operating Income increased by 318.0% to Rp131.3 billion from previous year. This was primarily driven by increased cultivaction activities in the integrated farming operation leading to recovery of impairment of fixed assets and trade receivables allowance.

FEED PRODUCTION CAPACITY

800.000

760.000

780.000

2013

2012

2014

( In metric ton per annum )

tanjung Bintang Feed Mill

Page 37: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 7372

Total Rugi Komprehensif

Laba usaha komprehensif Perusahaan menurun 132,5% dari tahun sebelumnya menjadi rugi Rp 389,9 miliar. Hal ini disebabkan karena beban biaya keuangan, amortisasi obligasi yang direstrukturisasi, dan rugi selisih kurs, yang sebagian besar bersifat pencatatan akuntansi. Di tahun 2013 terdapat pendapatan non-kas terkait tuntasnya proses restrukturisasi obligasi.

Aset

Total aset Perusahaan per 31 Desember 2014 relatif tidak berubah dari tahun sebelumnya, karena hanya mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi Rp7.086,1 miliar.

Liabilitas

Total Liabilitas meningkat 5,1% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 6.168,4 miliar.Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo utang obligasi akibat amortisasi perbedaan antara nilai wajar dan nilai nominal hutang obligasi yang direstrukturisasi dan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS.

Ekuitas

Ekuitas Perusahaan berkurang sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp917.7 miliar. Hal ini terutama disebabkan karena adanya kerugian komprehensif tahun 2014.

Total Comprehensive Loss

Total Comprehensive Loss was Rp 389.9 billion, a 132.5% decrease from previous year. This was due to finance cost, amortization of restructured obligation, and foreign exchange hit, mainly attributed to accounting journal practices. In 2013, there was a one-time, non-cash recording as a result of successful bond restructuring process.

Assets

Total Assets was relatively unchanged, decreased only by 1.3% to Rp 7,086.1 billion from previous year.

Liabilities

Total Liabilities increased by 5.1% to Rp6,168.4 billion from previous year. This was primarily due to the increase of outstanding bonds payable caused by accumulation of annual amortization of the difference between the restructured bond’s face value and its nominal value and weakening rupiah exchange rate against US dollar.

Equity

Equity decreased by 30% to Rp917,7 billion from previous year. This was primarily due to comprehensive loss incurred during 2014.

Page 38: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 7574

Tata KelolaPerusahaanCorporateGovernance

Chapter 04

Page 39: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 7776

Kelima prinsip dasar GCG tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

• Transparansi dilakukan melalui keterbukaan informasi atas hal-hal material dan relevan yang berhubungan dengan CP Prima untuk kepentingan pemegang saham.

• Kemandirian, dilakukan untuk memastikan bahwa CP Prima dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktik usaha yang tidak sehat.

• Akuntabilitas yang mengacu pada pemisahan peran dan tanggung jawab antara Komisaris dan Direksi.

• Pertanggungjawaban ditunjukkan dengan penerapan manajemen risiko yang memberikan peringatan dini dalam melakukan kegiatan usaha, serta tanggung-jawab terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan pembangunan.

• Kewajaran dalam hal ini mengacu pada konsistensi dalam memperhatikan keadilan dan kesetaraan untuk memenuhi hak-hak para pemegang saham yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The details of GCG five basic principles are as follows:

• Transparency refers to openness in terms of disseminating Company general information to serve the interest of the shareholders.

• Independence seeks to ensure that the Company is professionally managed and free from conflicts of interest or interference or influence from any party that are not in accordance with rules and practices.

• Accountability refers to the clear separation of the Commissioners’ and Directors’ role and responsibilities.

• Responsibility is evident with adoption of risk management that provides early warning system throughout the Company’s activities as well as responsibility for social, environmental and development issues.

• Fairness refers to consistently striving to be fair and balanced in accomplishing the shareholders rights based on prevailing rules and regulations.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

04.1

Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di CP Prima dilandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran.

CP Prima senantiasa berusaha menerapkan seluruh prinsip dasar GCG ke setiap kegiatan usaha untuk mendapatkan imbal hasil yang seimbang untuk memenuhi kepentingan pemegang saham.

Application of Good Corporate Governance (GCG) within the Company was based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.

The Company strives to apply these basic principles throughout all activities for the best interest of shareholders.

Page 40: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 7978

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban mengawasi, memberikan saran dan arahan kepada Direksi apabila diperlukan untuk menjaga kegiatan CP Prima agar tetap berada pada jalur yang benar dan memenuhi harapan dari seluruh pemegang saham. Segenap tugas dan tanggung jawab pokok Dewan Komisaris secara umum ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima, di antaranya adalah:

• Melakukan pengawasan atas jalannya kepengurusan CP Prima oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.

• Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan / atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

Per tanggal 31 Desember 2014, Dewan Komisaris CP Prima beranggotakan tiga orang, yang terdiri dari Presiden Komisaris Independen, Wakil Komisaris dan Komisaris Independen.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners is responsible for and mandated to monitor, recommend, and advise (as required) the Directors so as to ensure that the Company’s activities are in accordance with the Company’s Articles of Association, prevailing law and shareholders’ expectations. The main tasks and responsibilities of the Board of Commissioners, as specified within the Company’s Articles of Association, are as follows:

• To monitor the Directors’ management and direction of the Company and provide advice to the Board of Directors.

• To perform tasks specifically allocated to the Board of Commissioners that are in accordance with the Articles of Association, prevailing government rules and regulations based on the decision of the General Shareholders Meeting.

• Research and analyze the annual reports prepared by the Board of Directors.

As of 31 December 2014, the Company’s Board of Commissioners had three members comprised of the Independent President Commissioner, Vice President Commissioner and an Independent Commissioner.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Di tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah memberikan tanggapan kepada masyarakat atas permintaan penjelasan dan pertanyaan yang ditujukan kepada Perusahaan, baik oleh pihak regulator, masyarakat, maupun institusi lainnya.

Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga telah menyampaikan Laporan Keuangan Auditan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Kwartal kepada pihak regulator secara tepat waktu.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CP Prima telah diadakan pada tanggal 13 Juni 2014 di Ballroom Hotel Kempinski Indonesia, yang dihadiri oleh 68,97% dari jumlah total saham.

Ringkasan hasil RUPS Tahunan:

1. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013;

2. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014;

3. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.

Ringkasan hasil RUPS Luar Biasa:

1. Merubah nama Perseroan menjadi PT CENTRAL PROTEINA PRIMA,Tbk.

Selain penyelenggaraan RUPS, Paparan Publik Perusahaan juga diadakan pada tanggal yang sama setelah penyelenggaraan RUPS.

GENERAL MEETINGS

During the year, Corporate Secretary provided official responses to inquiries from regulator, public, investors and other institutions.

The Company has successfully submitted Audited Financial Report, Mid-year Financial Report and Quarterly Financial Report to regulators on time.

General Shareholders Meeting was held on June 13, 2014 at Ballroom Hotel Kempinski Indonesia and was attended by 68.97% of total shares outstanding.

Summary of General Shareholders Meeting Results:

1. Granted approval of the Company’s Annual Report for the year ended December 31, 2013.

2. Granted the rights to the Board of Directors to appoint Public Accountant Office to perform audit on the Company’s Financial Statements for 2014.

3. Granted the rights to manage and determine compensation package for the Board of Commisioners and Board of Directors for 2014.

Summary of Extraodinary General Shareholders Meeting Results:

1. Granted approval to change the Company’s name to PT CENTRAL PROTEINA PRIMA,Tbk.

Public Expose event was held at the same day and at the same location after General Sharesholders Meeting concluded.

Page 41: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 8180

Audit Internal diatur oleh anggaran dasar internal audit yang menetapkan struktur organisasi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab, kualifikasi serta kode etik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Direktur Keuangan Perusahaan adalah Bapak Saleh Yu. Dia dibantu oleh dua Kepala Divisi Audit Internal. Berikut adalah profil singkat para Kepala Divisi Audit Internal.

Hanwie LaiKepala Divisi Internal Audit Free Market

Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2003. Beliau Lulus dari Universitas Dharma Agung Medan pada tahun 1995 dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan memiliki sertifikat brevet negara Dirjen Pajak Departemen Keuangan pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya sebagai Finance Manager.

The Internal Audit is governed bythe Internal Audit Charter which sets out its structure and organization,authority, duties and responsibilities, qualifications, and code of ethics. As of December 31, 2014, the Company’s Finance Director was Mr. Saleh Yu. He is supported by two Internal Audit Division Heads. The following are brief credentials of the Internal Audit Division Heads.

Hanwie LaiHead of Internal Audit Free Market

An Indonesian Citizen, who joined the Company in 2003. He graduated from Universitas of Dharma Agung Medan in 1995 and received of brevet of tax certification from Revenue Department – Ministry of Finance in 1997.Prior to joining the Company he worked for several companies, including PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya as Finance Manager.

REMUNERASI

Di tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan wewenang dan kuasa dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk menentukan besarnya remunerasi mencakup gaji, bonus dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Di tahun 2014, realisasi gaji dan tunjangan lainnya yang dialokasikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan dan anak-anak perusahaannya berjumlah total Rp 32 miliar. Jumlah numerasi telah disesuaikan melalui berbagai faktor utama, yaitu kinerja perusahaan pada tahun tersebut, masa jabatan tiap anggota, performa divisi dan bisnis unit terkait, dan kinerja maupun kontribusi terhadap kemajuan perusahaan.

DEWAN DIREKSI

Dewan Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola CP Prima secara keseluruhan dengan penuh kehati-hatian dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam upaya pencapaian sasaran CP Prima.

Tugas dan tanggung jawab Direksi ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima. Tugas pokok Direksi adalah:

• Mengatur CP Prima untuk kepentingan dan tujuan CP Prima dan bertindak selaku pimpinan dalam kepengurusan tersebut.

• Memelihara dan mengurus kekayaan CP Prima. Pada tanggal 31 Desember 2014, Direksi terdiri dari sembilan orang,termasuk Presiden Direktur, satu orang Wakil Presiden Direktur, seorang Direktur tidak Terafiliasi dan enam Direktur.

INTERNAL AUDIT

Divisi Audit Internal memberikan jaminan secara objektif dan independen kepada manajemen mengenai kecukupan dan keefektifan dari pengendalian internal dan risiko lain atas aktivitas manajemen Perseroan dan anak perusahaannya. Divisi Audit Internal melapor langsung kepada Direktur Keuangan Perusahaan.

REMUNERATION

Members of the Board of Commissioners and Board of Directors received consent from General Shareholders Meeting to determine remuneration package for members of the Board of Commissioners and Board of Directors consisted of salaries, bonuses and other benefits. In 2014, salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s and Subsidiaries’ Commissioners and Directors amounted to Rp 32 billion. The numeration package depends on several key factors, such as, performance of the company during the year, the term of head business member, the performance of business units and related divisions and the performance contributed to the achievement of the company.

BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors are responsible for fully and prudently managing the Company on the basis of the prevailing rules needed to achieve the Company’s objectives.

The task and responsibility of the Director are specified in detail within the Company’s Articles of Association. The Board of Director’s main tasks are as follows:

• Manage the Company to pursue interests and goals while serving to lead the Company.

• Maintain and manage the Company’s assets. As of 31 December 2014, the Board of Directors comprise of nine members consisted of President Director, Vice President Director, a unfiliated Director and six Directors.

INTERNAL AUDIT

The Internal Audit Division provides an independent and objective assuranceto the management about the adequacy and effectiveness of internal controls and other risk management activities of the Company and its subsidiaries. The Internal Audit Division reports directly to the Finance Director of the Company.

Page 42: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 8382

pengendalian internal, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola Perusahaan. Rekomendasi laporan internal dan eksternal audit atas hasil pemeriksaannya termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efisiensi Perusahaan secara berkelanjutan dapat lebih dioptimalkan.

2. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

3. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.

4. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan dinyatakan bahwa Perusahaan telah melakukan paket tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT KOMITE AUDIT

Pada tahun 2014, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit, untuk membahas strategi bersama Auditor internal maupun eksternal, untuk memastikan bahwa penunjukkan dan Auditor eksternal tidak mengandung kemungkinan benturan kepentingan terhadap tujuan audit. Sampai dengan akhir Desember 2014, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Djoko Muhammad Basoeki

Anggota : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM

internal audit, management policies and the implementation of good corporate governance. The recommendations laid in the internal and external report on these results, included the operational audit plan to evaluate the management policies and promote Company’s efficiency and effectiveness in executing business plan through sustainable means, stated that these activities should be optimized.

2. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance with all prevailing capital market and related regulations.

3. The Audit Committee has conducted meetings with the Commissioners and the Board of Directors to discuss the published financial report.

4. The Audit Committee has reviewed the implementation of the total remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors and has concluded that the procedures were in accordance with the Annual General Meeting of Shareholders.

AUDIT COMMITTEE MEETINGS

In 2014, the Audit Committee met 12 times and attended by all members of the Audit Committee to discuss audit goals and strategies with the Company’s internal and external Auditors, and ascertain that the assignment and work of the external Auditors do not harbor any potential conflict of interest with the audit objective. As of December 31, 2014, the composition of the Audit Committee was as follows:

Chairman : Djoko Muhammad Basoeki

Member : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM

Hanugraha LimantaKepala Divisi Internal Audit Integrasi

Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1992. Beliau Lulus dari STIE Mahardhika Surabaya dengan jurusan akuntansi pada tahun 1991. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT. Sumberbahari Prima Surabaya dan CV. Arga Kencana Surabaya sebagai Kepala Logistik & Pengadaan.

KOMITE AUDIT

CP Prima telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi serta memastikan bahwa pelaksanaan audit internal maupun eksternal terhadap CP Prima dijalankan sesuai rencana dan berpedoman pada standar acuan terbaik. Komite Audit mendorong manajemen Perusahaan dalam meningkatkan kesadaran akan Tata Kelola Perusahaan. Atas dasar tersebut telah dibuat panduan kerja komite audit sebagai pedoman pelaksanaan kerja yang disebut Piagam Audit.

Laporan Komite Audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

1. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau

executive

Manager

Staff

Focusing on Customers

Create Customer

value

enhance Customer

experience

Delight your Customer

integrity in our actions

influence and inspire

lead By example

Demonstrate integrity

responsibility to Deliver

result

leverage organizational capability to deliver result

Plans, Controls and review work

team activities

Commits to Deliver results

entreprenershipon Doing Business

CreateStrategic

value

Drive Commercial

Success

understand how businesses

work

unchallenged target

Set Priorities to succeed

align target

Set target

People Development

Develop organizational

Capability

Developyour team

Develop yourself

Hanugraha LimantaHead of Internal Audit Integration

An Indonesian Citizen, who joined the Company in 1992. He graduated from STIE Mahardhika Surabaya in 1991 majoring in accounting. Prior to joining the Company he worked for several other companies, including PT. Sumberbahari Prima Surabaya and CV. Arga Kencana Surabaya as Head of Logistics and Procurement.

THE AUDIT COMMITTEE

The Company has formed the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in evaluating and ensuring that the Company’s internal and external audit processes are carried out according to plan and conform to best practice standards. Audit Committee suggested that the management continue to employ good corporate governance practices. Based on this recommendation, Committee Audit Charter developed a working guidance for Audit Committee called Audit Placard.

The Audit Committee report for the year ended on December 31, 2014 was as follows:

1. The Audit Committee has performed its duties to fully monitor the Company’s

CP Prima Fire uP Culture

Page 43: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 8584

2. Kode Etik Dalam Menjalin Hubungan Kerja a. Penghargaan terhadap Individu b. Penggunaan sistem Informasi dan Teknologi c. Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja d. Menyuarakan Kebenaran 3. Kode Etik dalam Berinteraksi Sosial dan Lingkungan Hidup a. Kepedulian Sosial b. Pelestarian lingkungan hidup

B. SOSIALISASI DAN PENEGAKAN KODE ETIK 1. Pembentukan Komite Etik 2. Tugas dan Tanggungjawab Komite Etik 3. Sosialisasi Kode Etik Perusahaan ke semua karyawan 4. Penanganan Pelanggaran Kode Etik

Perusahaan mengembangkan Kompetensi dengan menanamkan nilai-nilai dalam FIRE UP, dimana ada 3 area yang dikembangkan yaitu kompetensi managerial, kompetensi fungsional, dan kompetensi keilmuan/teknologi. Masing-masing area kompetensi ini dikembangkan dengan program yang berbeda sesuai dengan tantangan bisnis di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2014, CP Prima memiliki karyawan sebanyak 5.733 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Lampung, Jawa, Bali dan Sulawesi. Kami menyadari betapa pentingnya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawan terbaik dalam bidangnya masing-masing.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang perlu diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.

AUDITOR EKSTERNAL

CP Prima telah menunjuk Purwantono, Suherman & Surja sebagai Auditor eksternal atas laporan keuangan CP Prima untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Auditor eksternal bekerja secara independen serta melaksanakan tugasnya berdasarkan standar profesi dan etika yang baku.

2. Codes of Ethics in Employment Relationship a. Appreciation for every individual b. Usage of Information Systems and Technology c. Security, Health, and Safety d. Speak the truth 3. Codes of Conduct in Social and Environment Interaction a. Social Awareness b. The Environmental Protection

B. SOCIALIZATION OF RULES ETHIC 1. Establishment of Ethics Committee 2. Duties and Responsibilities of the Ethics Committee 3. Socialization Code of Conduct to all Employees 4. Handling of Code Infringement

The company planned to infuse value of FIRE UP in concentrating in 3 areas: development of managerial excellence, functional excellence and science/technology excellence. Each competency area was developed with different programs based on business challenges in the future. As of 31 Desember 2014, CP Prima had 5,733 employees stationed throughout Indonesia, mostly in Lampung, Java, Bali and Sulawesi. We seeked to reward outstanding employees in their respective business units.

SIGNICANTS EVENTS AFTER THE DATE OF INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

There are no significant events after the date of the Independent Auditor’s Report requiring disclosure in this Annual Report.

EXTERNAL AUDITORS

The Company appointed Purwantono, Suherman & Surja as the external auditors for the Company’s financial statements for the year ending 31 December 2014. The external auditors independently perform their tasks based on the prevailing professional and ethical standards.

Profil dari Komite Audit juga disajikan di laporan tahunan ini dalam bagian tersendiri.

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Dalam rangka mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu yang berkenaan dengan perkembangan bisnis dan operasi CP Prima, Dewan Komisaris dan Direksi selalu mengadakan pertemuan bulanan secara berkala. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah melangsungkan pertemuan bulanan secara teratur untuk membahas perkembangan bisnis dan operasi perusahaan yang dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.

BUDAYA FIRE UP CP PRIMA

Sebagai salah satu bentuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, kami merumuskan budaya Fire Up untuk mengembangkan sumber daya manusia seiring dengan perkembangan bisnis. Budaya CP Prima Fire Up menanamkan nilai-nilai budaya yang meliputi :

I. BUDAYA CP PRIMA

1. Fokus kepada Pelanggan Internal dan Eksternal

2. Integritas dalam semua kegiatan3. Bertanggungjawab terhadap pencapaian

hasil kerja4. Berjiwa wirausaha dalam bekerja5. Target Kerja yang tinggi6. Pengembangan Karyawan7. Pengamalan nilai-nilai Utama untuk

setiap Level Karyawan

II. KODE ETIK CP PRIMA & SOSIALISASI PENEGAKAN KODE ETIK

A. KODE ETIK CP PRIMA 1. Kode Etik Dalam Memajukan Perusahaan a. Kepatuhan Pada Hukum dan Undang-undang b. Kerahasiaan Perusahaan c. Konflik Kepentingan d. Jamuan e. Pembayaran Fasilitas f. Aset Perusahaan g. Praktek bisnis yang adil

The Audit Committee profile was presented in a separate section in this report.

MEETING FOR BOARD OF

COMMISSIONERS AND DIRECTORS

The Board of Commissioners and the Board of Directors convenes in monthly board meetings to evaluate targets and discuss issues related with the Company’s business. In 2014, The Board of Commissioners and Directors had regular monthly meetings attended by the majority members of the Board of Commissioners and Directors.

FIRE UP CULTURE

Application of Good Corporate Governance was evident in our formulation of company culture. In order to develop manpower capabilities, the company elected to implement the following:

I. CP PRIMA CULTURE

1. Focus on customers 2. Integrity in our actions3. Responsibility to deliver result4. Entrepreneurship of doing business5. Unchallenged Target 6. People Development7. The practice of key values for each level

of employees

II. CP PRIMA ETHIC CODES AND SOCIALIZATION OF RULES

A. CP PRIMA ETHIC CODES 1. The Code of Conduct in Advancing the Company a. Adherence to Law and Legislation b. Company confidential c. Conflicts of interest d. Entertainment e. Payment facilities f. Company Assets g. Fair business practices

Page 44: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 8786

Hendra Nur SalmanAnggota / Member

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 22 May 1963. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 1988 dan kemudian meraih gelar Magister Manajemen dari PPM Graduate School of Management, Jakarta di tahun 1999. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau sempat menjabat sebagai Auditor Senior di Kantor Akuntan Publik Drs. Dharmawan & Co, sejak 1987 – 1989, Akuntan di Divisi Controller Deutsche Bank AG sejak 1990 – 1993, Koordinator Keuangan Fdi Angsana Resort, Spa & Golf - Bintan Riau, Group Banyan Tree Resort dari 1999 – 2001 dan General Manager Keuangan PT M2M Indonesia sejak 2001-2004.

Indonesian citizen, born in Jakarta on May 22, 1963. He obtained a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia in 1988 and a Masters degree in Management from the PPM Graduate School of Management, Jakarta, 1999. Prior to joining CP Prima, he was one of the Senior Auditor of Public Accountant Firm of Drs. Dharmawan & Co, 1987 – 1989, Accounting Officer - Controller Division Deutsche Bank AG from 1990 – 1993, Financial Controller Angsana Resort,Spa & Golf - Bintan Riau,Group Banyan Tree Resort from 1999 – 2001 and General Manager Finance at PT M2M Indonesia from 2001-2004.

Djoko Muhammad BasoekiKetua / Chairman

Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso, tanggal 7 Agustus 1942. Meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1965 dan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer PT Mega Mendung Mixed Farm pada tahun 1967 – 1971, dan bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1972 sebagai supervisor. Semenjak itu, beliau telah menjabat berbagai posisi kunci pada Charoen Pokphand Grup termasuk posisi Direksi.

Profil Komite AuditAudit Committee Profile

04.2

Indonesian citizen, born in Bondowoso on August 7, 1942. He obtained a Bachelor’s degree in Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in 1965 and Institut Pertanian Bogor in 1975. He previously held the position of Manager of PT Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 with as a supervisor. Since then, he has held several key positions at Charoen Pokphand Group, including a Director Position.

Dr. Suroso, Ak.Anggota / Member

Warga negara Indonesia, lahir di Tangerang pada tanggal 1 Juni 1954. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia YAI. Sebelumnya beliau sempat menjadi Commercial Partner untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Suryanto Gunawan sejak 1992 – Desember 2003 dan KAP Dedy Zeinirwan Santosa sejak tahun 2004 – 2007. Di saat yang bersamaan, beliau juga merupakan Direktur Utama SR Management Consultant sejak 1992, anggota komite audit PT Intraco Penta Tbk. sejak tahun 2001, Dosen di Universitas Surapati sejak 2006 dan Associate Partner untuk KAP. Liasta Subakti & Partner sejak tahun 2007.

Indonesian citizen, born in Tangerang on June 1, 1954. He obtained a Bachelor’s degree in Economy from University of Indonesia, Jakarta, and a Masters degree in Management from Persada Indonesia YAI University. Previously held positions as Commercial Partner of the Public Accountant Firm Drs. Suryanto Gunawan from 1992 – December 2003 and KAP Dedy Zeinirwan Santosa since 2004 – 2007. He concurrently served as Chairman of SR Management Consultant since 1992, a member of the audit committee of PT Intraco Penta Tbk. since 2001, a Lecturer in Surapati University since 2006 and Associate Partner in KAP Liasta Subakti & Partner since 2007.

KETENTUAN SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai dengan Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, tugas Sekretaris Perusahaan adalah

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap infomarsi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;

c. Memberikan masukan kepada direksi perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang no.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

d. Sebagai penguhubung atau contact

person antara perusahaan dengan OJK dan masyarakat.

Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan di dalam peraturan pasar modal.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab kepada Dewan Direksi atas penyampaian informasi mengenai Perusahaan, terutama mengenai informasi yang bersifat material dan rencana korporasi kepada pemegang saham, institusi otoritas pasar modal, media masa dan pihak lainnya. Fungsi utama Sekretaris Perusahaan adalah menjadi jendela informasi mengenai bisnis CP Prima bagi masyarakat dan memberikan masukan mengenai peraturan pasar modal kepada Direksi berkaitan dengan operasional dan pengembangan usaha perusahaan

Sejak tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan menunjuk Armand Ardika sebagai Sekretaris Perusahaan. Beliau adalah warga negara Indonesia dengan pendidikan terakhir meraih gelar Master of Science pada tahun 2001 dari University of Wisconsin, Madison di Amerika dengan jurusan Teknik Industri. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau telah meniti karir di berbagai perusahaan, di antaranya adalah American Appraisal Associates dan AMB Property Corporation.

REGULATION OF CORPORATE SECRETARY

Pursuant to Regulation OJK No.35/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning The Corporate Secretary of Listed Companies; the duties of a Corporate Secretary are as follows

a. To follow the development of Capital Market issues, specifically Capital Market regulations;

b. To provide services to the public regarding information required by investors relating to the condition of the Company;

c. To provide input to the Directors of the Company to comply with Law No.8 of 1995 on Capital Markets and its implementing regulations;

d. To act as liaison or contact person

between the Company, OJK and the public.

Throughout 2014, the Corporate Secretary conducted activites in line with capital market regulation.

CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary reports to the Board of Directors and is responsible for disseminating information about the Company, including material information and corporate actions to shareholders, regulators, media and other stakeholders. In addition to its role as a point of public information provider, the Corporate Secretary is also responsible for providing relevant capital market regulations based on operational and development needs of the Company to the Board of Directors.

The Company appointed Armand Ardika as the Company’s Corporate Secretary on June 1, 2011. He is an Indonesian citizen, graduated with Master of Science in Industrial Engineering from University of Wisconsin, Madison in 2001. Prior to joining CP Prima, he worked for numerous companies, such as American Appraisal Associates and AMB Property Corporation.

Page 45: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 8988

Pada tahun 2014 CP Prima mendapatkan penghargaan dari acara “Rakyat Lampung Award 2014” sebagai perusahaan yang peduli perempuan. Selain itu, CP Prima juga mendapatkan penghargaan sebagai “Penyuluh Budidaya Swasta Terbaik” oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dengan mendapatkan penghargaan ini CP Prima terus termotivasi untuk memajukan pengetahuan dan industri budidaya perikanan Indonesia. CP Prima selalu menyertakan nilai dan manfaat tanggung jawab sosial Perusahaan sebagai bagian dari keseluruhan proses operasional Perusahaan.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang diadakan oleh CP Prima selama tahun 2014:

Pembuatan Kolam Air DerasDi tahun 2014, CP Prima membantu merancang dan membuat kolam air deras milik pembudidaya di Jatiwangi, Lampung Barat. Proses budidaya di kolam air deras memang berbeda dengan proses budidaya di kolam biasa. Bantuan CP Prima disalurkan dengan kegiatan merancang kolam, membantu penyediaan pakan berkualitas, bibit unggul, dan bimbingan teknis dalam hal berbudidaya di kolam tersebut.

Pengolahan Daging LeleSelain itu, CP Prima menggandeng Polinela memberikan pelatihan kepada kelompok tani Pagelaran Kabupaten Pringsewu tentang cara mengolah daging ikan lele. CP Prima mengharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini, kegiatan ekonomi masyarakat sekitar dapat ditingkatkan untuk menghasilkan produk bernilai tambah.

Sekala Selampung IIAcara Sekala Lampung II 2015 diadakan di Menggala, Tulang Bawang. Forum silaturahmi ini diselenggarakan untuk menjadi wadah katalisator masyarakat untuk mencari solusi

In 2014, CP Prima receives an award from “Lampung People Award 2014” as a company who cares about women and equalities. CP Prima was also awarded as the “Best Private Aquaculture Mentor” by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. This recognition motivates CP Prima to contribute further to development of aquaculture industries in Indonesia. CP Prima always strives to include CSR values and benefits as an integral part of the overall operations.

The Company held the following events in 2014:

Strong Current PondsIn 2014, CP Prima helped in designing and constructing strong current ponds owned by cultivators in Jatiwangi, Lampung Barat. Cultivation in strong current ponds differs from normal cultivation in regular ponds. In addition to providing technical expertise, the Company also provided quality seed and feed suitable for cultivation process in those ponds.

Catfish Processing CP Prima worked with Polinela to provide training sessions to group of cultivators in Pringsewu District to process catfish. It was hoped that the skills obtained from the training sessions would enhance the economic activities of local communities by producing value added products.

2nd Sekala SelampungThe 2nd Sekala Selampung was an social event held at Menggala, Tulang Bawang. The event was held to serve as a catalyst to start public discussions about social issues. Back by

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

04.3

CP Prima merupakan salah satu Perusahaan budidaya terintegrasi yang mempunyai fasilitas pendukung terlengkap di lokasi usahanya. CP Prima juga memahami bahwa hasil produksi Perusahaan juga dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sejak awal pendiriannya, CP Prima menyadari bahwa keberhasilan dalam membangun bisnis dapat terwujud apabila keberadaan bisnis tersebut didukung oleh masyarakat. Maka dari itu, seluruh keputusan dan kebijakan Perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan sosial dibuat berdasarkan praktek-praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).

CP Prima is one of the prominent aquaculture companies with comprehensive support facilities on premises. The Company also recognized the importance of its role as an aquaculture enabler to advance neighbouring communities by improving income and fostering economic growth. Since its establishment, CP Prima understood that the long term success of its operations depends on the support from communities. Therefore, management decisions and policies made in conducting our social activities were largely based on Corporate Social Responsibility (CSR) values and practices.

Page 46: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 9190

CorPorate SoCial@lampung Penanaman Mangrove dilakukan di sekitar area tambak untuk menjaga ekosistem air dan penghijauan. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan puluhan pelajar sekolah dasar yang berasal dari area operasional Perusahaan.

roaD iMProveMent@lampung tengah Bentuk kepedulian CP Prima melakukan perbaikan jalan sepanjang 20 km di jalan daerah Kampung Cabang, Seputih Surabaya, gaya Baru, Kabupaten lampung tengah.

SyMPoSiuM aquaCulture@Surabaya Simposium budidaya ke-2 yang diadakan oleh CP Prima diselenggarakan di Surabaya. Simposium ini dihadiri oleh para pelaku budidaya dan pejabat instansi pemerintah.

CPB anniverSary@lampung Dalam memperingati 20 tahun berdirinya CPB, Perusahaan menggelar berbagai acara yang dimeriahkan dengan ajang pentas musik dan kelulusan pengajian al-qur’an bagi anak-anak sekolah dasar di sekitar daerah operasional Perusahaan.

atas masalah sosial dan aktual yang terjadi di daerah sekitar. Berdasarkan masukan yang diterima, Cak Nun untuk kembali menjadi pembicara utama dalam forum ini.

Cinta dan Wisata MangroveKepedulian CP Prima terhadap tehnik budidaya yang ramah lingkungan juga diterapkan melalui kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon mangrove di sekitar lahan pertambakan terpadu. Kegiatan bertema Cinta dan Wisata Mangrove ini dilakukan bersama-sama dengan puluhan pelajar sekolah dasar di sekitar daerah operasional perusahaan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadikan area penghijauan sebagai Kampung Wisata Mangrove yang kelak akan terkenal karena keindahannya.

Perbaikan InfrastrukturCP Prima ikut berkontribusi dalam memperbaiki ruas jalan Sepanjang 20 km antara Kampung Cabang, Kecamatan Bandar Surabaya, Seputih Surabaya, Gaya Baru Lampung Tengah. Kegiatan tersebut meliputi alokasi batu subbase sebanyak 1,200 meter kubik yang dilakukan secara bertahap di areal ruas jalan yang rusak yang diperbaiki.

Seminar BudidayaCP Prima menyelenggarakan simposium bertajuk “Menyambut 2015 dengan Tehnik Budidaya yang Lebih Baik” dengan mengundang Dr. Chalor Limsuwan dari Thailand sebagai salah satu narasumber untuk berdiskusi mengenai situasi dan tantangan budidaya. Simposium yang diselenggarakan di Surabaya ini juga dihadiri oleh Bapak Arianto Yohan, Dr. Heny Utari, dan Dr. Yuri Sutanto dari CP Prima yang bertindak sebagai narasumber dan presenter di acara tersebut. Simposium ini mengajak para pelaku budidaya, instansi pemerintah, dan akademisi dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukan langkah antisipasi untuk menjaga hasil budidaya agar tetap bebas penyakit.

popular demand, this year event was hosted by Cak Nun, a prominent Indonesian humanist.

Restoration and Love of Mangrove CP Prima’s sustainability efforts included renewing mangrove greenbelt surrounding the integrated farming area. Elementary students from regional schools participated in this event by actively planting the mangrove seed in nearby areas. It was hoped that the mangrove greenbelt would become a Mangrove Ecopark in the future.

Infrastructure Improvement CP Prima took part in a renovation project to restore 20 km of road sections in Kampung Cabang, Bandar Surabaya District, Seputih Surabaya, Gaya Baru Lampung Tengah. 1,200 cubic meters of subbase stone was allocated to repair damaged road sections.

Aquaculture WorkshopCP Prima held an aquaculture workshop themed “Welcoming 2015 with Better Aquaculture Practices” by inviting Dr. Chalor Limsuwan from Thailand as one of the guest speakers. The workshop was hosted by Arianto Yohan, Dr. Heny Utari and Dr. Yuri Sutanto from CP Prima. It was hoped by that cultivators, government regulators and academics can safeguard Indonesian aquaculture industry by formulating steps to avoid disease outbreak.

Page 47: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 9392

aris wijayantoDirekturDirector

SalehDirekturDirector

Drs. isman HariyantoDirekturDirector

achmad wahyudiDirektur Tidak Terafiliasi

Unaffiliated Director

Sutanto SurjadjajaDirekturDirector

Fredy robin SumendapDirekturDirector

mrt. Jimmy JoengWakil Direktur UtamaVice President Director

Mahar atanta SembiringDirektur Utama

President Director

Dewan DireksiBoard of Directors

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas isi Laporan Tahunan PT Central Proteina Prima Tbk. tahun 2014, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan PT Central Proteina Prima Tbk. untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.

The undersign declares that the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the content of the 2014 Annual Report of PT Central Proteina Prima Tbk. which includes the Financial Statement for the year ending on 31 December 2014.

Jenderal tni (Purn) Fachrul raziPresiden Komisaris Independen

Independent President Commissioner

Franciscus affandyWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

Djoko Muhammad BasoekiKomisaris Independen

Independent Commissioner

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Tanggung Jawab Laporan Keuangandan Laporan TahunanResponsibility For Financial Statements and The Annual Report

04.4

Page 48: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT. Central Proteina Prima Tbk. 2014 Annual ReportPT. Central Proteina Prima Tbk. Laporan Tahunan 2014 9594

Laporan Keuangan AuditanAudited Financial Statements

Chapter 05

Page 49: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Halaman ini Sengaja Dikosongkan.This page is intentionally left blank.

Page 50: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Halaman ini Sengaja Dikosongkan.This page is intentionally left blank.

Page 51: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian..................... 1-3 ....... Consolidated Statements of Financial Position Consolidated Statement of Comprehensive Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ........ 4 ............................................................... Income Consolidated Statement of Changes in Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................. 5 ................................................................. Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................. 6-7 .................. Consolidated Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ......... 8-119 .... Notes to the Consolidated Financial Statements

************************

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-7077/PSS/2015

Independent Auditors’ Report Report No. RPC-7077/PSS/2015

Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dan Direksi PT Central Proteina Prima Tbk

The Shareholders and Boards of Commissioners and Directors PT Central Proteina Prima Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Central Proteina Prima Tbk (dahulu PT Central Proteinaprima Tbk) (“Perusahaan”) dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Central Proteina Prima Tbk (formerly PT Central Proteinaprima Tbk) (the “Company”) and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014, and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Management’s responsibility for the financial statements Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

Page 52: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen (lanjutan) Laporan No. RPC-7077/PSS/2015 (lanjutan)

Independent Auditors’ Report (continued) Report No. RPC-7077/PSS/2015 (continued)

Tanggung jawab auditor (lanjutan) Auditors’ responsibility (continued) Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Central Proteina Prima Tbk (dahulu PT Central Proteinaprima Tbk) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Central Proteina Prima Tbk (formerly PT Central Proteinaprima Tbk) and its subsidiaries as of December 31, 2014, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Page 53: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

1

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF

FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014

(Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)

1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ Catatan/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated Notes December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2d,4 164.834 186.762 120.549 Cash and cash equivalents Piutang usaha 5 Account receivables - trade Pihak ketiga - neto 34 1.676.554 1.875.784 1.663.321 Third parties - net Pihak berelasi 2e,33 12.730 1.349 669 Related parties Piutang lain-lain pihak ketiga 6 44.341 40.762 404.256 Other receivables - third parties Persediaan 2g,7,12 1.354.574 1.218.884 1.163.969 Inventories Uang muka 96.609 81.774 46.135 Advances Pajak dibayar di muka 2p,10 2.095 1.047 8.855 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 2h 33.491 15.077 31.288 Prepaid expenses Deposito yang terbatas penggunaannya 38 18.435 28.989 19.159 Restricted deposit TOTAL ASET LANCAR 3.403.663 3.450.428 3.458.201 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang usaha tidak lancar Non-current trade receivables Pihak ketiga - neto 5,34 295.863 309.323 339.462 Third parties - net Piutang pihak berelasi - non usaha 2e,33 14.354 42.091 42.474 Due from related parties Aset pajak tangguhan - neto 2p,30 658.586 672.107 431.656 Deferred tax assets - net Penyertaan saham 2r,8 46.686 46.686 46.686 Investments in shares of stock Aset tetap - neto 2i,9,12 2.372.953 2.415.055 2.513.198 Fixed assets - net Tagihan pajak 2p,10 232.517 184.511 140.355 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya - neto 11 61.495 59.186 156.838 Others non-current assets - net

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 3.682.454 3.728.959 3.670.669 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 7.086.117 7.179.387 7.128.870 TOTAL ASSETS

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

2

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value per Share) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ Catatan/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated Notes December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang obligasi - - 3.142.750 Bonds payable Utang bank jangka pendek 12 1.467.708 1.634.558 1.291.712 Short-term bank loans Utang usaha 13 Account payables - trade Pihak ketiga 880.664 803.748 441.847 Third parties Pihak berelasi 2e,33 26.479 67.476 53.796 Related parties Utang lain-lain - pihak ketiga 14 483.118 443.973 392.604 Other payables - third parties Utang pajak 2p,30 22.145 27.136 43.078 Taxes payable Beban akrual 2l,15 107.178 129.427 1.201.728 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 2m 6.814 4.033 4.057 benefits liability Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Current portion of long-term debt Utang bank 16 10.020 - - Bank loan Utang lain-lain - 665 852 Other payables

TOTAL LIABILITAS TOTAL JANGKA PENDEK 3.004.126 3.111.016 6.572.424 CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang obligasi 17 2.599.415 2.276.168 - Bonds payable Utang pihak berelasi - non usaha 2e,33 187.983 187.964 188.410 Due to related parties Liabilitas pajak tangguhan - neto 2p,30 3.233 18 2.851 Deferred tax liabilities - net Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 2m, 31 342.850 296.599 255.034 benefit liabilities Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh Long-term debts - tempo dalam waktu satu tahun net of current portion Utang bank 16 30.795 - - Bank loan Utang lain-lain - - 566 Other payables

TOTAL LIABILITAS TOTAL JANGKA PANJANG 3.164.276 2.760.749 446.861 NON-CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 6.168.402 5.871.765 7.019.285 TOTAL LIABILITIES

Page 54: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

3

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value per Share)

1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ Catatan/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated Notes December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity Modal saham - nilai nominal Rp100 Share capital - Rp100 par value per saham per share Modal dasar - 80.000.000.000 saham Authorized - 80,000,000,000 share Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 40.470.734.746 saham 1b,19 4.047.073 4.047.073 4.047.073 40,470,734,746 shares Tambahan modal disetor 2f,20 (1.104.136) (1.104.136) 96.922 Additional paid-in capital Selisih transaksi perubahan Difference in equity transactions ekuitas entitas anak 2b 256.316 256.316 256.316 of subsidiaries Selisih nilai transaksi Difference in value of restructuring restrukturisasi entitas transactions of entities sepengendali 2b - - (1.201.058) under common control Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit) Telah ditentukan penggunaannya 100 100 100 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (2.288.205) (1.898.795) (3.099.110) Unappropriated

TOTAL 911.148 1.300.558 100.243 TOTAL

Kepentingan Non-pengendali 2b,18 6.567 7.064 9.342 Non-controlling Interests

TOTAL EKUITAS 917.715 1.307.622 109.585 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 7.086.117 7.179.387 7.128.870 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

4

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014

(Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013

PENJUALAN NETO 9.454.661 21 7.677.823 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 7.996.894 9,22 6.532.953 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 1.457.767 1.144.870 GROSS PROFIT

Beban penjualan (552.752) 9,23 (457.658) Selling expenses Beban umum dan 9 General and administrative administrasi (654.187) 24 (603.243) expenses Pendapatan operasi lain 131.313 25 31.411 Other operating income Beban operasi lain (215.443) 26 (909.795) Other operating expenses

INCOME (LOSS) LABA (RUGI) USAHA 166.698 (794.415) FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 2.201 27 2.273 Finance income Biaya keuangan (217.867) 28 (197.557) Finance costs Amortisasi obligasi Amortization of restructured yang direstrukturisasi (220.346) 17 (75.200) bonds Rugi selisih kurs Foreign exchange atas obligasi (102.902) 17 (500.977) loss of bonds Pendapatan lainnya - 29 2.522.839 Other income

LABA (RUGI) SEBELUM INCOME (LOSS) BEFORE PAJAK PENGHASILAN (372.216) 956.963 INCOME TAX

Manfaat (beban) pajak Income tax benefit penghasilan - neto (17.691) 2p,30 241.074 (expense) - net

LABA (RUGI) INCOME (LOSS) TAHUN BERJALAN (389.907) 1.198.037 FOR THE YEAR

Pendapatan Other comprehensive komprehensif lainnya - - income

TOTAL LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF (389.907) 1.198.037 INCOME (LOSS)

Laba (rugi) tahun berjalan yang Income (loss) for the year dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk (389.410) 1.200.315 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (497) 2b,18 (2.278) Non-controlling interests

Total (389.907) 1.198.037 Total

Total laba (rugi) komprehensif Total comprehensive tahun berjalan yang dapat income (loss) for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk (389.410) 1.200.315 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (497) 18 (2.278) Non-controlling interests

Total (389.907) 1.198.037 Total

LABA (RUGI) PER SAHAM EARNINGS (LOSS) PER YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SHARE ATTRIBUTABLE TO KEPADA PEMILIK ENTITAS OWNERS OF THE INDUK (ANGKA PENUH) (9,6) 2r,32 29,7 PARENT (FULL AMOUNT)

Page 55: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

5

PT C

ENTR

AL

PRO

TEIN

A P

RIM

A T

bk

(DA

HU

LU P

T C

ENTR

AL

PRO

TEIN

APR

IMA

Tbk

) D

AN

EN

TITA

S A

NA

KN

YA

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SIA

N

Unt

uk T

ahun

yan

g B

erak

hir p

ada

Tang

gal

31 D

esem

ber 2

014

(Dis

ajik

an d

alam

Jut

aan

Rup

iah)

PT

CEN

TRA

L PR

OTE

INA

PR

IMA

Tbk

(F

OR

MER

LY P

T C

ENTR

AL

PRO

TEIN

APR

IMA

Tbk

) A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

T O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Fo

r the

Yea

r End

ed

Dec

embe

r 31,

201

4 (E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah)

Ek

uita

s ya

ng D

apat

Dia

trib

usik

an k

epad

a Pe

mili

k En

titas

Indu

k/

Eq

uity

Attr

ibut

able

to O

wne

rs o

f the

Par

ent

Selis

ih T

rans

aksi

Mod

al S

aham

Ta

mba

han

P

erub

ahan

Eku

itas

Se

lisih

Nila

i

Sald

o La

ba (D

efis

it)/

D

item

patk

an d

an

Mod

al D

iset

or

Entit

as A

nak/

Tr

ansa

ksi R

estr

uktu

risas

i

R

etai

ned

Earn

ings

(Def

icit)

D

iset

or P

enuh

/

B

ersi

h/

Diff

eren

ce

En

titas

Sep

enge

ndal

i/

K

epen

tinga

n no

n -

Is

sued

and

A

dditi

onal

in

Equ

ity

D

iffer

ence

in V

alue

of

Tela

h D

itent

ukan

Bel

um D

itent

ukan

peng

enda

li/

C

atat

an/

Fu

lly P

aid

Paid

-in

Tran

sact

ions

Res

truc

turin

g Tr

ansa

ctio

ns o

f

Pe

nggu

naan

nya/

Pen

ggun

aann

ya/

Subt

otal

/

N

on -

cont

rolli

ng

Tota

l Eku

itas/

Not

es

Shar

e C

apita

l

C

apita

l, N

et

of S

ubsi

diar

ies

Entit

ies

unde

r Com

mon

Con

trol

A

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Subt

otal

in

tere

st

Tota

l Equ

ity

Sal

do 1

Jan

uari

2013

/

Bal

ance

Jan

uary

1, 2

013/

31 D

esem

ber 2

012

4.04

7.07

3

96

.922

256.

316

(1.2

01.0

58)

100

(3.0

99.1

10)

10

0.24

3

9.

342

109.

585

D

ecem

ber 3

1, 2

012

Pen

erap

an P

erny

ataa

n S

tand

ar

A

pply

ing

Sta

tem

ent o

f Fin

anci

al A

ccou

ntin

g

Aku

ntan

si K

euan

gan

(“PS

AK

”)

S

tand

ard

(“P

SA

K”)

No.

38

(Rev

ised

201

2),

N

o. 3

8 (R

evis

i 201

2), “

Kom

bina

si

“Bus

ines

s C

ombi

natio

n of

ent

ities

Bis

nis

Ent

itas

Sep

enge

ndal

i” 2f

-

(1

.201

.058

)

-

1.20

1.05

8

-

-

-

-

-

Und

er C

omm

on C

ontro

l” To

tal l

aba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

-

-

-

-

-

1.

200.

315

1.20

0.31

5

(2

.278

)

1.19

8.03

7

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e fo

r the

yea

r

Sald

o, 3

1 D

esem

ber 2

013

19,2

0

4.04

7.07

3

(1

.104

.136

)

256.

316

-

100

(1

.898

.795

)

1.30

0.55

8

7.

064

1.30

7.62

2

Bal

ance

, Dec

embe

r 31,

201

3

Tota

l rug

i kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

-

-

-

-

-

(3

89.4

10)

(3

89.4

10)

(4

97)

(3

89.9

07)

Tota

l com

preh

ensi

ve lo

ss fo

r the

yea

r

Sald

o, 3

1 D

esem

ber 2

014

19

,20

4.04

7.07

3

(1

.104

.136

)

256.

316

-

100

(2.2

88.2

05)

91

1.14

8

6.

567

917.

715

B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

014

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an.

Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l st

atem

ents

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fin

anci

al s

tate

men

t tak

en a

s a

who

le.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

6

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

For the Year Ended December 31, 2014

(Expressed in Millions of Rupiah)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 9.464.530 7.379.721 Cash receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (8.025.041) (6.123.554) Payments made to suppliers Pembayaran kas untuk Cash payments for beban usaha (637.854) (547.328) operating expenses Pembayaran kepada karyawan (564.514) (491.938) Payments made to employees

Kas yang diperoleh dari Cash provided by aktivitas operasi 237.121 216.901 operating activities Penerimaan dari (pembayaran untuk): Receipts from (payments for): Pendapatan keuangan 2.201 27 2.273 Finance income Pajak penghasilan (29.971) (55.721) Income tax Tagihan pajak 17.070 24.132 Claims for tax refund Biaya keuangan (218.192) (153.885) Financing cost Kegiatan operasional lainnya 14.134 20.379 Other operating activities

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Operasi 22.363 54.079 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari hasil penjualan Proceeds from sale of aset tetap 2.130 9 7.826 fixed assets Acquisitions of Perolehan aset tetap (151.573) 9 (199.561) fixed assets Perolehan tambahan saham Acquisition of subsidiary’s entitas anak - 17 (1.986) additional share

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (149.443) (193.721) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari: Proceeds from: Utang bank jangka pendek 888.405 523.781 Short-term bank loans Utang bank jangka panjang 50.000 16 - Long-term bank loan Pihak berelasi 34.837 15.096 Related parties Pembayaran untuk: Payments for: Utang bank jangka pendek (864.140) (336.179) Short-term bank loans Utang bank jangka panjang (9.185) 16 - Long-term bank loan Pihak berelasi (7.059) (15.160) Related parties Utang jangka panjang lain-lain (665) 16 (753) Long-term debts - others Penempatan deposito yang Placement of dibatasi penggunaannya 10.554 11.618 restricted deposit

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan 102.747 198.403 Financing Activities

Page 56: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

7

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

(continued) For the Year Ended December 31, 2014

(Expressed in Millions of Rupiah)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS NET INCREASE (DECREASE) IN DAN SETARA KAS (24.333) 58.761 CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECTS OF CHANGES IN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN EXCHANGE RATES ON CASH SETARA KAS 2.405 7.452 AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 186.762 120.549 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 164.834 4 186.762 AT END OF YEAR

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment of the Company and General

Information

PT Central Proteina Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.

PT Central Proteina Prima Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on April 30, 1980 based on the Republic of Indonesia Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated May 21, 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated February 9, 1990, Supplement No. 494.

Berdasarkan Surat Persetujuan Kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, pada tanggal 28 September 2004, Perusahaan mengubah statusnya dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Berdasarkan Akta Notaris No. 61 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., tanggal 27 April 2006, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan mengubah status dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka.

Based on approval letter from Investment Coordinating Board (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, dated September 28, 2004, the Company changed its status from domestic investment company into foreign investment company. Based on Notarial Deed No. 61 of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., on April 27, 2006, which was approved by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 dated May 12, 2006, the Company changed its status from private company into public company.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 73 tanggal 29 Mei 2008 oleh Yulia S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-31339.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan telah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan diubah dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 9 Desember 2008 oleh Yulia, S.H. sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-25165 tanggal 12 Desember 2008.

Based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 73 dated May 29, 2008 of Yulia, S.H., which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-31339.AH.01.02. Year 2008 dated June 9, 2008, the Company has changed its Articles of Association to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. Subsequently the Company’s Articles of Association was amended by Notarial Deed No. 20 dated December 9, 2008 of Yulia S.H in relation with amendment of the whole Articles of Association to comply with Bapepam-LK Regulation No.IX.J.1 which has already been received and recorded in Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-25165 dated December 12, 2008.

Page 57: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

a. Establishment of the Company and General Information (continued)

Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar

Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 134 tanggal 25 Juni 2014 oleh Ardi Kristiar, S.H., MBA, notaris pengganti Yulia, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Central Proteinaprima Tbk menjadi PT Central Proteina Prima Tbk. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-04581.40.20.2014. Tahun 2014 tanggal 25 Juni 2014.

The most recent amendment to the Company’s Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 134 dated June 25, 2014 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute notary for Yulia, S.H., regarding changes of the Company’s name from PT Central Proteinaprima Tbk became PT Central Proteina Prima Tbk. The said amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-04581.40.20.2014. Year 2014 dated June 25, 2014.

Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang

pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan dan pakan ternak lainnya; serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan Lampung.

The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp, fish and other livestock feeds; and equity investment in other companies. The Company’s head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Central Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo, Medan and Lampung.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial

pada tanggal 18 Agustus 1980. The Company started its commercial

operations on August 18, 1980.

Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. merupakan entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”).

Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. is the ultimate parent entity of the Company and subsidiaries (collectively referred to as “The Group”).

b. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang

Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

b. Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan

penawaran umum perdana atas 1 juta sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan harga penawaran sebesar Rp4.000 (Rupiah penuh) per saham. Berikut transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini:

In 1990, the Company offered 1 million of its shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share to the public through the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) at the offering price of Rp4,000 (full amount) per share. Since then, the Company has conducted the following share capital transactions:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)

b. Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)

Tahun/ Year

Keterangan/ Description

Total Saham yang Beredar Setelah

Transaksi/ Outstanding Shares

After the Transaction

1991 Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights

9.600.000

1993 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights

38.400.000

1994 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new shares

153.600.000 1995 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi

Rp500 (Rupiah penuh)/Change in par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share

307.200.000 1996 Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu/Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights

322.560.000 1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk

memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive 3 new shares

516.096.000 2002 Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu/Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights

1.032.192.000 2006 Pembagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh

pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham/Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders and change in par value of shares to Rp100 (full amount) per share

6.515.840.000 Penerbitan 8,8 miliar saham baru/Issuance of 8.8 billion new shares 15.315.840.000 Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal

Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran/Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrants

18.315.840.000 2007 Konversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar

saham/Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares

18.347.722.084 2008 Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham/Warrant Series I, II and III conversion for the year ended December 31, 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares, respectively

22.372.106.584 Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

sebanyak 17.226.522.070 lembar saham/Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 17,226,522,070 shares

39.598.628.654 2009 Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham/Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended December 31, 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares, respectively

40.470.734.746

Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJ-PSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004.

On November 5, 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S-1671/BEJ-PSR/11-2004 has approved the delisting of the Company’s shares on IDX effective on December 13, 2004.

Page 58: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Permodalan Perusahaan (lanjutan)

b. Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)

Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.

On November 28, 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.

Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.

On November 28, 2008, the Company conducted Limited Public Offering 1 with Pre-emptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated November 27, 2008.

c. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya c. Key Management and Other Information

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 31 tanggal 14 Januari 2013 oleh Yulia, S.H. adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors based on the Notarial Deed No. 31 dated January 14, 2013 of Yulia, S.H. were as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama/ President Commissioner/

Komisaris Independen Fachrul Razi Independent Commissioner Wakil Komisaris Utama K.R.T. Franciscus Affandy Vice President Commissioner Komisaris Independen Djoko Muhammad Basoeki Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Mahar Atanta Sembiring President Director

Wakil Direktur Utama mRT. Jimmy Joeng Vice President Director Direktur Tidak Terafiliasi Achmad Wahyudi Non Affiliated Director Direktur Drs. Isman Hariyanto Director Direktur Sutanto Surjadjaja Director Direktur Fredy Robin Sumendap Director Direktur Aris Wijayanto Director Direktur Saleh Director

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s audit committee are as follows:

Komite Audit Audit Committee

Ketua Djoko Muhammad Basoeki Chairman Anggota Drs. Suroso, Ak. Member Anggota Hendra Nur Salman, S.E., M.M. Member

Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.

The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.

Perusahaan dan entitas anak memiliki 5.733

dan 5.819 orang karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).

The Company and subsidiaries had 5,733 and 5,819 permanent employee as of December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Struktur Grup d. Group Structure

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries, with share ownership of more than 50%, directly or indirectly, as follows:

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Total Aset (dalam Miliar Rupiah)/

Total Assets (in Billions of Rupiah)

Entitas Anak/ Subsidiaries

Kegiatan Utama/ Principal Activity

Tempat Kedudukan/

Domicile

Mulai Beroperasi/ Start of

Commercial Operations

Tahun Pendirian/

Year of Incorporation

31 Des 2014/

Dec 31, 2014

31 Des 2013/

Dec 31, 2013

31 Des 2014/

Dec 31, 2014

31 Des 2013/

Dec 31, 2013

Pemilikan langsung/ Direct Ownership

PT Centralpertiwi Bahari (CPB)

Industri pertambakan udang terpadu/ Integrated shrimp farming

Menggala, Tulang Bawang

1995 1994 99,37 99,37 3.147,65 3.159,92

PT Central Panganpertiwi (CPgP)

Pertambakan, produksi dan perdagangan pakan serta bibit ikan/ Fish farming, manufacture and trade of fish feeds and fries

Karawang 1991 1982 99,99 99,99 548,22 568,36

PT Centralwindu Sejati (CWS)*

Pemrosesan, pembekuan dan perdagangan udang beku/ Processing, cold storage and trading of frozen shrimp

Sidoarjo 1993 1968 99,99 99,99 233,67 226,07

PT Marindolab Pratama (MLP)

Obat-obatan untuk udang dan ikan/ Medicines for shrimp and fish

Serang 1995 1995 90,00 90,00 18,87 15,50

Blue Ocean Resources Pte Ltd (BOR)

Perusahaan investasi dan usaha perdagangan/ Investment holding and trading business

Singapura/ Singapore

2006 2006 100,00 100,00 3.892,57 4.061,34

PT Central Bali Bahari (CBB)

Pembibitan udang serta industri pembekuan udang dan makanan ternak/ Shrimp hatchery, cold storage and feed

Lampung Selatan

2006 2006 99,00 99,99 14,02 12,71

CPP Intertrade Pte. Ltd. Perusahaan investasi/ Investment holding

Singapura/ Singapore

2012 2012 100,00 100,00 0,00 0,00

CP Prima Aquaculture (India) Private Limited

Produksi dan usaha perdagangan produk aquaculture/ Production and business trading of aquaculture product

India - 2014 99,00 - - -

Pemilikan tidak langsung melalui CWS/ Indirect ownership through CWS

PT Andalas Windumurni (AWM)**

Pembibitan ikan/ Fish hatchery

Secanggang, Kabupaten Langkat

1992 1992 99,99 99,99 1,22 5,34

PT Windusejati Pertiwi (WSP)*

Pertambakan udang/ Shrimp farming

Secanggang, Kabupaten Langkat

1992 1992 99,99 99,99 3,93 3,40

PT Citra Windupertala (CWP)*

Pertambakan udang/ Shrimp farming

Secanggang, Kabupaten Langkat

1992 1992 99,99 99,99 15,02 14,98

PT Suryawindu Pertiwi (SWP)

Pembibitan udang/ Shrimp hatchery

Secanggang, Kabupaten Langkat

1993 1992 99,99 99,99 59,10 47,52

*kegiatan operasional telah dihentikan *operating activites have been ceased **mulai beroperasi kembali tahun 2014 **commence operation in 2014

Page 59: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Struktur Grup (lanjutan) d. Group Structure (continued)

Pada tanggal 24 November 2014, Perusahaan mendirikan CP Prima Aquaculture (India) Private Limited (CPP India) di Chennai, India dengan kepemilikan 99,00%. Pada tanggal 20 Januari 2015, Perusahaan telah menyetor AS$495.000 untuk kepemilikannya di CPP India.

On November 24, 2014, the Company established CP Prima Aquaculture (India) Private Limited (CPP India) in Chennai, India with 99.00% ownership. On January 20, 2015 the Company has already paid US$495,000 for its ownership in CPP India.

e. Penerbitan Laporan Keuangan

Konsolidasian e. Issuance of Consolidated Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit sesuai dengan keputusan direksi pada tanggal 27 Maret 2015.

The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized to be issued in accordance with a resolution of the directors dated March 27, 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat No.KEP-347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuer or Public Companies”, as attached in letter No. KEP-347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the period ended December 31, 2013.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and certin accounts which are meansured on the basis, except as disclosed in the relevant notes herein.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Presentation of Consolidated

Financial Statements (continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Tahun buku Kelompok Usaha adalah tanggal

1 Januari sampai dengan 31 Desember. The financial reporting period of the Group is

January 1 to December 31.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing entitas anak.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company and each of its subsidiaries’ functional currency.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.

The consolidated financial statements comprise of financial statements of the Company and those of its subsidiaries as mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and which are controlled by the Company.

Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan

yang material, termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha.

All significant intercompany account balances and transactions, including any unrealized profit or loss, have been eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Group as a single business entity.

Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara

penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control until the date of such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through subsidiaries more than half of the voting power of an entity.

Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki

secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali (”KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance.

Page 60: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Kelompok Usaha dan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan tersebut diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Group’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group and non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan;

menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.

If it loses control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including

goodwill)and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any

NCI; derecognizes the cumulative translation

differences recorded in equity, if any;

recognizes the fair value of the consideration received;

recognizes the fair value of any investment retained;

recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

reclassifies the parent’s share of

components previously recognized as other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi

dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries that is not directly or indirectly attributable to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the portion attributable to owners of the parent.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combination

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Kelompok Usaha melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Kelompok Usaha menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Kelompok Usaha menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.

Page 61: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

If the business combination is carried out in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. If classified as equity, the contingent consideration are not restated and finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit and loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combination (continued)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combination (continued)

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

If goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured on the basis of the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan laporan posisi keuangan

konsolidasian, kas dan setara kas merupakan kas dan bank, deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.

For the purpose of the consolidated statements of financial position, cash and cash equivalents are cash on hand and in banks, deposits on call and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

Transactions with related parties are made based on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements herein.

Seluruh sifat dan transaksi signifikan dengan

pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33.

The full nature of the relationship and significant transactions with related parties are disclosed in Note 33.

f. Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali f. Restructuring Transactions of Entities

under Common Control

Pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

Transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and does not result in gain or loss to the group or to the individual entity within the group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book value as a business combination using the pooling-of-interests method.

Page 62: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali (lanjutan) f. Restructuring Transactions of Entities

under Common Control (continued)

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal awal penerapan pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor.

In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring had already happened from the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital”. The difference in value of restructuring transactions of entities under common control based on PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control” on the beginning of the adoption date of this standard was presented under the account “Additional Paid-in Capital” in equity.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah

antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Cadangan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated costs necessary for a sale to be made. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for any decline in the value of inventories is provided through a review of the condition of the inventories at the end of the year.

h. Biaya Dibayar Di muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan

dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of the prepaid expenses is presented as “Other Non-Current Assets” account in the consolidated statements of financial position.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar

biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud Manajemen.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises acquisition costs and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by Management.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets, except for land, are carried at cost less any accumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:

Tahun/Year

Prasarana tanah dan bangunan 5 - 20 Land and buildings improvements Bangunan 10 - 20 Buildings Mesin dan peralatan 5 - 20 Machinery and equipment Peralatan transportasi 2 - 20 Transportation equipment Peralatan dan perabot kantor 5 Furniture, fixtures and office equipment Instalasi listrik dan air 5 - 10 Electrical and water installation Peralatan laboratorium 5 Laboratory equipment

Jumlah tercatat komponen dari suatu aset

tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assetsis derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss for the year in which the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan aset dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.

The asset residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan

dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not depreciated. Legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ of legal life or land’s economic life.

Page 63: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued) Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar

biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of said assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and ready for use. Assets under construction are not depreciated as they are not yet available for use.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.

Repair and maintenance is charged to operation when incurred. The cost of major renovation and restoration is capitalized to the carrying amount of the related fixed assets if recognition criteria are satisfied.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa

berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and based on the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to profit or loss.

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful lives of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.

Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa j. Leases

Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa

berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and based on the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to profit or loss.

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful lives of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.

Sewa di mana Kelompok Usaha tidak

mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group will assess each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group make a formal estimate of the asset’s recoverable amount.

Page 64: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

k. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if information on such is available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang

berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited, so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Penjualan Barang Sale of Goods

Pendapatan dari penjualan luar negeri

(ekspor) diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point), sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri (domestik) diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan karung bekas dan bahan baku dicatat sebesar hasil penjualan neto dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point), and revenue from domestic sales is recognized upon delivery of the goods to the customers. Income from sales of used sacks and raw materials are recognized net of the related expenses incurred, and is presented as “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 65: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) l. Revenue and Expense Recognition

(continued)

Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar

akrual). Expenses are recognized when incurred

(accrual basis).

m. Liabilitas Imbalan Kerja m. Employee Benefit Liabilities

Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.

The Group made additional provision for employee benefit and other long-term employee benefit to qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.

Kelompok Usaha mencatat beban gaji, bonus,

jamsostek dan honorarium yang masih harus dibayar sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group recorded accrued salary, bonus, jamsostek and honorarium expenses as “Short-term Employee Benefits Liability” in the consolidated statements of financial position.

Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan

dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.

Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations. The actuarial gains or losses in excess of mentioned 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) m. Employee Benefit Liabilities (continued)

Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari

kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

The Group recognizes gains or losses on curtailment when the curtailment occurs. Curtailment gain or loss consists of any change in the present value of obligations and any related actuarial gains and losses and past service costs that had not previously been recognized.

n. Instrumen Keuangan n. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value. Financial assets that are not measured at fair value through profit or loss, are measured at fair value with the addition of directly attributable transaction costs.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (”SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective EIR method, and the related gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 66: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, piutang usaha lancar, piutang lain-lain, piutang usaha tidak lancar dan piutang pihak berelasi - non usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets including cash and cash equivalents, current account receivables - trade, other receivables, non-current trade receivables and due form related parties are classified as loans and receivables.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

Kelompok Usaha mentransfer hak

kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

The Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.

Page 67: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai Impairment Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicates that there is a measurable decrease in estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued) Aset Keuangan yang Dicatat pada

Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Assets Carried at Amortized

Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.

Page 68: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada

Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Financial Assets Carried at Amortized

Cost (continued)

Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of events occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada

Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Financial Assets Carried at Amortized

Cost (continued)

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities than those classified as financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities upon initial recognition.

Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities in the form of financial liabilities at amortized cost are initially measured at their fair values plus directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain - pihak ketiga, beban akrual, utang pihak berelasi - non usaha, utang obligasi dan utang jangka panjang.

The Group’s principal financial liabilities include short-term bank loans, account payables - trade, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties, bonds payable and long-term debts.

Page 69: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement Utang Payables

Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts).

Utang dan Pinjaman Jangka Panjang

yang Dikenakan Bunga Long-term Interest-bearing Loans and

Borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized cost using the EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings in the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai biaya keuangan dalam laba rugi.

Amortized costs are calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of EIR. The EIR amortization is recorded as a finance cost in profit or loss.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amounts reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang

Asing o. Foreign Currency Transactions and

Balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke

dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun kini.

Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange as published by Bank Indonesia, prevailing at the last banking transaction date of the year/period, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Page 70: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang

Asing (lanjutan) o. Foreign Currency Transactions and

Balances (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

kurs yang digunakan sebagai berikut (Rupiah penuh):

As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rates used were as follows (full amounts):

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

1 Pound Sterling Inggris 19.370 20.097 Great Britain Pound Sterling 1 1 Euro 15.133 16.821 Euro 1 1 Dolar Amerika Serikat 12.440 12.189 United States Dollar 1 1 Dolar Australia 10.218 10.876 Australian Dollar 1 1 Dolar Singapura 9.422 9.628 Singapore Dollar 1 1 Yen Jepang 104 116 Japanese Yen 1

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted as the reporting dates.

Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to the taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan

metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pajak Penghasilan (lanjutan) p. Income Tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.

Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak

tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.

Deferred tax liabilities and assets are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan akan besar akan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur

berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates and are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of reporting period.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas

pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Page 71: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pajak Penghasilan (lanjutan) p. Income Tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian

yang diakui di luar laba atau rugi diakui diluar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.

Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak

tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable rights exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

q. Informasi Segmen q. Segment Information

Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated, as part of consolidation process.

r. Laba per Saham r. Earnings per Share

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar). Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Earnings per share is computed on the basis of the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock). The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Provisi s. Provision

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode

pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty for these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future reporting periods.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying those of the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, asset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2n.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set out in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.

Page 72: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

39

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of each entity under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill

Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp583.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate purchase prices to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and is subject to annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s goodwill as of December 31, 2014 was Rp583.

Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.

An impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to impairment testing on annual basis and whenever there is an indication of impairment. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions relating to future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

40

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

a. Evaluasi Individual a. Individual Assessment

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan atas penurunan nilai piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group exercises its judgment, based on the available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due in an effort to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.

b. Evaluasi Kolektif b. Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa

tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, the Group includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to settle in full amounts due.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadangan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.714.920 dan Rp2.940.650. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.

The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2014 and 2013 were Rp2,714,920 and Rp2,940,650, respectively. Further details are disclosed in Note 5.

Page 73: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

41

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Imbalan Kerja Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai laba rugi apabila akumulasi neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the Group’s obligations and long-term employee benefit expenses is dependent on its selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains and losses are recognized as profit or loss when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the current defined benefit obligation at that date. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and long-term employee benefit expenses.

Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp342.850 dan Rp296.599. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 31.

The carrying amounts of the Group’s long-term employee benefit liabilities as of December 31, 2014 and 2013 were Rp342,850 and Rp296,599. Further details are disclosed in Note 31.

Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap Depreciation and Impairment of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai residunya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets, except land, are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives after taking into account the residual values at a certain percentage of the carrying values, except for land improvements which have no salvage value. Management estimates the useful lives of such fixed assets to be from 2 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological developments could affect the economic useful lives and the residual values of these assets, necessitating revision of future depreciation charges.

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

42

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap (lanjutan)

Depreciation and Impairment of Fixed Assets (continued)

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.372.953 dan Rp2.415.055. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.

The net carrying amounts of the Group’s fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 were Rp2,372,953 and Rp2,415,055, respectively. Further details are disclosed in Note 9.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain in the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates as to whether additional corporate income tax will be due.

Selama tahun 2014, Kelompok Usaha yang menjadi subjek pemeriksaan pajak adalah Perusahaan dan CPB untuk tahun pajak 2013 dan 2012, CPgP untuk tahun pajak 2011 dan MLP untuk tahun pajak 2009.

During 2014, Group’s that is subjected for tax audit were the Company and CPB for fiscal years 2013 and 2012, CPgP for fiscal year 2011 and MLP for fiscal year 2009.

Nilai tercatat atas utang pajak penghasilan pasal 29 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp27 dan Rp11. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.

The carrying amount of income tax payable article 29 as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp27 and Rp11, respectively. Further details are disclosed in Note 30.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Income Tax Assets

Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp658.586 dan Rp672.107. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.

The Group reviews the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment of the recognition of deferred income tax assets for deductible temporary differences is based on the level and timing of forecast taxable income for the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations as to revenues and expenses as well as future tax planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, deferred tax assets amounted to Rp658,586 and Rp672,107, respectively. Further details are disclosed in Note 30.

Page 74: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

43

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Values of Inventories Cadangan penurunan nilai pasar persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum cadangan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.363.722 dan Rp1.228.237. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

Allowance for decline in market values of inventories is estimated on the basis of the best available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of the inventories, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. The carrying amounts of the Group’s inventories before allowance for decline in values of Inventories as of December 31, 2014 and 2013 were Rp1,363,722 and Rp1,228,237, respectively. Further details are disclosed in Note 7.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Akun ini terdiri dari: This account consist of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Kas 2.698 2.760 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 52.237 34.808 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 11.743 5.673 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.585 7.730 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 6.464 8.026 Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.506 2.103 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.672 1.101 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia Eximbank 1.577 321 Indonesia Eximbank PT Bank DBS Indonesia 1.495 446 PT Bank DBS Indonesia Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 140 6 Other banks (below Rp1,000, each)

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Sumitomo Mitsui Banking (AS$1.008.009 pada tahun Corporation, Singapore 2014 dan AS$3.557.836 pada (US$1,008,009 in 2014 tahun 2013) 12.540 43.366 and US$3,557,836 in 2013) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (AS$769.242 pada tahun Agroniaga Tbk 2014 dan AS$1.019.154 (US$769,242 in 2014 and pada tahun 2013) 9.570 12.422 US$1,019,154 in 2013) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (AS$625.694 pada tahun PT Bank CIMB Niaga Tbk 2014 dan AS$790.717 (US$625,694 in 2014 and pada tahun 2013) 7.784 9.638 US$790,717 in 2013)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

44

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Bank (lanjutan) Cash in banks (continued) Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued) Dolar Amerika Serikat (lanjutan) United States Dollar (continued) PT Bank Central Asia Tbk (AS$342.937 pada tahun PT Bank Central Asia Tbk 2014 dan AS$94.338 (US$342,937 in 2014 and

pada tahun 2013) 4.266 1.150 US$94,338 in 2013) PT Bank DBS Indonesia (AS$198.398 pada tahun PT Bank DBS Indonesia 2014 dan AS$532.963 (US$198,398 in 2014 and pada tahun 2013) 2.468 6.496 US$532,963 in 2013) Indonesia Eximbank (AS$96.814 pada tahun Indonesia Eximbank 2014 dan AS$309.280 (US$96,814 in 2014 and pada tahun 2013) 1.204 3.770 US$309,280 in 2013) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (AS$52.184 pada tahun (Persero) Tbk 2014 dan AS$1.089.257 (US$52,184 in 2014 pada tahun 2013) 649 13.277 and US$1,089,257 in 2013) Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 1.112 259 Other banks (below Rp1,000 each)

Dolar Singapura Singapore Dollar Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Sumitomo Mitsui Banking (SGD163.629 pada tahun Corporation, Singapore 2014 dan SGD73.567 (SG$163,629 in 2014 and pada tahun 2013) 1.542 708 SG$73,567 in 2013) Pihak berelasi (Catatan 33) Related party (Note 33) PT Bank Agris Tbk PT Bank Agris Tbk Rupiah 24.005 14.594 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar (AS$872.300 pada tahun 2014 dan AS$1.360.444 (US$872,300 in 2014 and pada tahun 2013) 10.851 16.582 US$1,360,444 in 2013)

Deposito Time deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 700 500 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 200 200 PT Bank Central Asia Tbk

Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah PT Bank Agris Tbk 826 826 PT Bank Agris Tbk

Total 164.834 186.762 Total

Tingkat suku bunga tahunan deposito masing-

masing sebesar 6,00% - 7,75% dan 4,00% - 5,00% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The annual interest rate of time deposits are 6.00% - 7.75% and 4.00% - 5.00% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.

Page 75: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

45

5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNT RECEIVABLES – TRADE Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of account receivables - trade are as

follows: a. Berdasarkan pelanggan: a. Based on customer:

1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga: Third parties: Piutang plasma 786.960 847.085 960.017 Farmer receivables Piutang non plasma Non-farmer receivables Golden Harvest Inc., AS 60.462 52.604 59.453 Golden Harvest Inc., USA Amerin Inc., AS 58.301 62.870 51.558 Amerin Inc., USA Heiploeg International Heiploeg International BV, Belanda 44.299 216.071 12.558 BV, Netherlands Inter Ocean Seafood Inter Ocean Seafood Trader, AS 34.601 13.232 5.504 Trader, USA Lyons Seafood Limited, UK 13.440 83.604 2.537 Lyons Seafood Limited, UK Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) 684.266 606.093 572.226 Others (below Rp30,000 each)

Total 1.682.329 1.881.559 1.663.853 Total Cadangan penurunan nilai (5.775) (5.775) (532) Allowance for impairment

Piutang usaha Trade receivables pihak ketiga - neto 1.676.554 1.875.784 1.663.321 third parties - net

Pihak berelasi (Catatan 33) 12.730 1.349 669 Related parties (Note 33)

Piutang usaha tidak lancar: Non-current trade receivables: Plasma-estimasi pelunasan Farmers-estimated payment lebih dari satu tahun 1.031.961 1.059.091 926.424 over one year Cadangan penurunan nilai (736.098) (749.768) (586.962) Allowance for impairment

Neto 295.863 309.323 339.462 Net

Piutang Plasma Farmers’ Receivables

Piutang plasma timbul dari penjualan tambak udang, pakan udang, benur, obat-obatan dan bahan kimia, listrik dan air, serta perlengkapan tambak lainnya kepada plasma. Piutang plasma juga termasuk pemberian pinjaman oleh Perusahaan dan CPB kepada plasma untuk biaya hidup, revitalisasi tambak dan operasional plasma (Catatan 34a). Pembiayaan untuk budidaya udang ini diperoleh dari pinjaman bank (Catatan 34b). Plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil panen udang pada Perusahaan dan CPB.

Farmers’ receivables arose from sales of shrimp ponds, shrimp feeds, shrimp fries, medicines and chemical goods, electricity and water, and other shrimp ponds supplies to farmers. Farmers’ receivables also include loans given by the Company and CPB to the farmers for their cost of living, shrimp farms revitalization and operations (Note 34a). The financing of these shrimp farmings are provided by the banks (Note 34b). The farmers are obliged to sell all the harvest to the Company and CPB.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

46

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. ACCOUNT RECEIVABLES - TRADE (continued) a. Berdasarkan pelanggan (lanjutan): a. Based on customer (continued):

Piutang Plasma (lanjutan) Farmers’ Receivables (continued)

Hasil panen tersebut akan digunakan untuk melunasi kewajiban (pokok dan bunga) kepada bank terlebih dahulu dan sisanya digunakan untuk melunasi piutang kepada Perusahaan dan CPB. Satu periode masa budidaya udang memerlukan waktu berkisar antara 4 sampai dengan 6 bulan. Perusahaan dan CPB juga memberikan pinjaman kepada plasma untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman bank karena hasil panen belum cukup untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran tersebut diatas. Pinjaman tersebut akan dilunasi oleh masing-masing plasma pada saat hasil panen mereka sudah menghasilkan arus kas neto yang positif.

The proceed from harvest shall be used to repay the obligations (principal and interest) to the banks first and the remaining will be used to settle receivable from the Company and CPB. One cycle of shrimp farming is about 4 months to 6 months. The Company and CPB also provide loan to farmer to repay the loan installments and its interest charges to each banks, since the result from the harvests still not sufficient to cover the above mentioned expenditures. This loan will be repaid by each farmer once their harvest are already providing positive net cash flows.

Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing (AS$) dengan perincian sebagai berikut (disajikan dalam jumlah penuh):

The above trade receivables include receivables denominated in foreign currencies (US$) with details as follows (stated in full amount):

1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) 39.300.682 66.429.570 29.698.445 United States Dollar (Note 38)

b. Berdasarkan umur piutang: b. Based on aging receivables:

Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging analysis of account receivables - trade based on invoice date is as follows:

1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)

Pihak ketiga: Third parties Kurang dari 31 hari 724.954 709.225 449.962 Less than 31 days 31 - 60 hari 229.669 279.686 144.503 31 - 60 days

61 - 90 hari 86.803 135.672 120.664 61 - 90 days 91 - 180 hari 104.985 109.437 408.796 91 - 180 days Di atas 180 hari 1.567.879 1.706.630 1.466.352 Over 180 days

Total 2.714.290 2.940.650 2.590.277 Total Cadangan atas penurunan nilai (741.873) (755.543 ) (587.494) Allowance for impairment

Pihak ketiga- neto 1.972.417 2.185.107 2.002.783 Third parties - net

Pihak berelasi (Catatan 33): Related parties (Note 33): Kurang dari 31 hari 12.730 1.349 669 Less than 31 days

Page 76: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

47

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. ACCOUNT RECEIVABLES - TRADE (continued) Mutasi cadangan atas penurunan nilai piutang plasma dan non plasma adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment of farmers and non farmers receivable are as follows:

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Individual/Individual Kolektif/Collective Total/Total ____

Saldo awal 688.353 67.190 755.543 Beginning balance Penyisihan selama tahun Provision during the year berjalan (Catatan 26) 27.216 - 27.216 (Note 26) Pemulihan cadangan Recovery of allowance (Catatan 25) - (40.886) (40.886) (Note 25)

Saldo akhir 715.569 26.304 741.873 Ending balance

31 Desember 2013/ December 31, 2013

Individual/Individual Kolektif/Collective Total/Total ____

Saldo awal 584.009 3.485 587.494 Beginning balance Penyisihan selama tahun Provision during the year berjalan (Catatan 26) 111.246 63.705 174.951 (Note 26) Pemulihan cadangan Recovery of allowance (Catatan 25) (6.902) - (6.902) (Notes 25)

Saldo akhir 688.353 67.190 755.543 Ending balance

Cadangan atas penurunan nilai dilakukan untuk menutup kemungkinan kerugian adanya penurunan nilai.

The impairment allowance is provided to cover possible losses from impairment.

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012,

saldo penyisihan penurunan nilai piutang plasma terutama merupakan penurunan nilai atas piutang plasma sehubungan dengan dihentikannya operasi budidaya udang di lokasi tertentu milik Perusahaan pada tahun 2011 dan pengunduran diri sebagian plasma CPB pada tahun 2013.

As of December 31, 2014, 2013 dan 2012, the balance of allowance for impairment mainly represents impairment of farmers’ receivable in relation with the cessation of certain location shrimp farming owned by the Company in 2011 and the resignation of some CPB’s farmers in 2013.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya

penurunan nilai piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa jumlah cadangan atas penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the results of the review for impairment of receivable accounts at the end of the year, the Company and subsidiaries’ management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from the uncollectible account receivables - trade.

Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha

tertentu dijadikan jaminan untuk pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) sebesar Rp100.000.

As of December 31, 2013, certain receivables are used as collateral for loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) amounting to Rp100,000.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

48

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 6. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES

Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other receivables are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti Aruna Wijaya Sakti Group (Catatan 39)* 673.136 676.638 (Note 39)* Lain-lain 47.307 40.226 Others

Total 720.443 716.864 Total Cadangan atas penurunan nilai (676.102) (676.102) Allowance for impairment

Neto 44.341 40.762 Net

* Pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk kegiatan operasional Kelompok Usaha Aruna Wijaya Sakti sejak tahun 2007

* Loan given by the Company for operational activities of Aruna Wijaya Sakti Group since 2007

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Based on the review of the status of other receivables at the end of the year, the Group’s management believes that the allowance for impariment is adequate to cover possible losses from the non-collection of other receivables.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Akun ini merupakan persediaan berdasarkan

segmen usaha sebagai berikut: This account represents inventories based on

business segments as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Pertambakan udang terpadu 722.859 581.754 Integrated shrimp farming Produksi pakan 614.546 637.514 Feeds production Lain - lain 26.317 8.969 Others

Total 1.363.722 1.228.237 Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai (9.148) (9.353) Less allowance for impairment

Neto 1.354.574 1.218.884 Net

Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movement of allowance for impairment is as follows:

2014 2013

Saldo pada awal tahun (9.353) (12.046) Beginning balance Penyesuaian pencadangan 205 2.693 Allowance adjustment

Saldo akhir (9.148) (9.353) Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.019.994 dan Rp744.159. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, the above inventories are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of Rp1,019,994 and Rp744,159. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Page 77: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

49

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

persediaan tertentu dijadikan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek (Catatan 12) dan utang bank jangka panjang (Catatan 16).

As of December 31, 2014 and 2013, certain inventories are used as collateral for short-term bank loans (Note 12) and long-term bank loan (Note 16).

Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi

persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.

Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses from the decline in value of these inventories.

8. PENYERTAAN SAHAM 8. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: Details of investments in shares of stock are as

follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

CP Aquaculture (India) Private Limited 45.796 45.796 CP Aquaculture (India) Private Limited Lain-lain 890 890 Others

Total 46.686 46.686 Total

Penyertaan di CP Aquaculture (India) Private

Limited (CP India) adalah sebesar 25%. Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan di CP India karena Perusahaan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di CP India. Sehubungan dengan hal tersebut, maka jumlah investasi yang terbawa diperlakukan dengan metode biaya perolehan (at cost). Ringkasan informasi keuangan dari CP India adalah sebagai berikut:

Investment in CP Aquaculture (India) Private Limited (CP India) represents 25% ownership interest. The Company does not exert significant influence in CP India because the Company does not involve in the decision making in CP India. In relation to these matters above, the carrying value of investment in the associated company is treated as cost. Summary of financial information of CP India is as follow:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Aset bersih 840.205 753.187 Net Assets Penjualan 2.593.108 1.623.185 Sales Laba bersih 89.854 97.542 Net Income

Penyertaan lain-lain merupakan penyertaan pada

berbagai investasi saham dengan kepemilikan di bawah 20%, dan dinyatakan berdasarkan harga perolehan.

Investments in shares of stock-others, consist of investments in stocks with ownership interest less than 20%, and are stated at cost.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

50

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows: 2014

Saldo awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassification Balance

Harga Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 339.067 1.166 - - 340.233 Land Prasarana tanah Land and buildings dan bangunan 2.264.912 154 405 7.245 2.271.906 improvements Bangunan 542.872 3.726 39 23.362 569.921 Buildings Mesin dan peralatan 1.274.120 29.924 2.387 39.820 1.341.477 Machinery and equipment Peralatan transportasi 165.575 89 4.387 1.031 162.308 Transportation equipment Furniture, fixtures and Peralatan dan perabotan kantor 85.335 6.221 331 59 91.284 office equipment Instalasi listrik dan air 199.186 2.220 294 15.541 216.653 Electrical and water installation Peralatan laboratorium 16.492 5.444 164 23 21.795 Laboratory equipment

Total 4.887.559 48.944 8.007 87.081 5.015.577 Total

Aset dalam Penyelesaian Construction in progress Bangunan dan Land and buildings prasarana 12.859 22.726 318 (8.635) 26.632 improvements Mesin dan peralatan 44.182 58.447 - (62.050) 40.579 Machinery and equipment Lain-lain 8.194 21.456 12 (15.357) 14.281 Others

Total 65.235 102.629 330 (86.042) 81.492 Total

Aset Sewa Pembiayaan 1.399 - - (1.039) 360 Leased Assets

Total Harga Perolehan 4.954.193 151.573 8.337 - 5.097.429 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Prasarana tanah dan Land and buildings bangunan 855.877 152.586 401 - 1.008.062 improvements Bangunan 181.535 20.301 31 - 201.805 Buildings Mesin dan peralatan 618.227 65.216 768 37.429 720.104 Machinery and equipment Peralatan transportasi 84.964 4.421 3.930 1.117 86.572 Transportation equipment Furniture, fixtures and Peralatan dan perabotan kantor 63.934 3.228 94 213 67.281 office equipment Instalasi listrik dan air 125.568 12.629 159 286 138.324 Electrical and water installation Peralatan laboratorium 10.225 1.600 143 121 11.803 Laboratory equipment

Total 1.940.330 259.981 5.526 39.166 2.233.951 Total

Aset Sewa Pembiayaan 1.108 90 - (997) 201 Leased Assets

Total Akumulasi Penyusutan 1.941.438 260.071 5.526 38.169 2.234.152 Total Accumulated Depreciation

Dikurangi rugi penurunan Less allowance on impairment nilai (597.700) - 69.207 38.169 (490.324) in value

Nilai Buku Neto 2.415.055 2.372.953 Net Book Value

Page 78: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

51

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) 2013

Saldo awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassification Balance

Harga Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 336.578 1.100 - 1.389 339.067 Land Prasarana tanah Land and buildings dan bangunan 2.106.509 8.017 - 150.386 2.264.912 improvements Bangunan 500.797 9 - 42.066 542.872 Buildings Mesin dan peralatan 1.193.084 15.567 3.702 69.171 1.274.120 Machinery and equipment Peralatan transportasi 173.975 1.649 11.233 1.184 165.575 Transportation equipment Furniture, fixtures and Peralatan dan perabotan kantor 82.150 2.468 161 878 85.335 office equipment Instalasi listrik dan air 189.444 414 514 9.842 199.186 Electrical and water installation Peralatan laboratorium 14.173 1.720 477 1.076 16.492 Laboratory equipment

Total 4.596.710 30.944 16.087 275.992 4.887.559 Total

Aset dalam Penyelesaian Construction in progress Bangunan dan Land and buildings prasarana 38.990 85.118 1.160 (110.089) 12.859 improvements Mesin dan peralatan 38.514 75.714 6 (70.040) 44.182 Machinery and equipment Lain-lain 15.709 7.785 16 (15.284) 8.194 Others

Total 93.213 168.617 1.182 (195.413) 65.235 Total

Aset Sewa Pembiayaan 2.167 - - (768) 1.399 Leased Assets

Total Harga Perolehan 4.692.090 199.561 17.269 79.811 4.954.193 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Prasarana tanah dan Land and buildings bangunan 667.055 182.406 - 6.416 855.877 improvements Bangunan 154.354 24.975 - 2.206 181.535 Buildings Mesin dan peralatan 554.773 66.520 3.198 132 618.227 Machinery and equipment Peralatan transportasi 79.671 12.205 7.200 288 84.964 Transportation equipment Furniture, fixtures and Peralatan dan perabotan kantor 60.607 3.408 128 47 63.934 office equipment Instalasi listrik dan air 107.114 18.057 504 901 125.568 Electrical and water installation Peralatan laboratorium 8.873 1.779 427 - 10.225 Laboratory equipment

Total 1.632.447 309.350 11.457 9.990 1.940.330 Total

Aset Sewa Pembiayaan 762 346 - - 1.108 Leased Assets

Total Akumulasi Penyusutan 1.633.209 309.696 11.457 9.990 1.941.438 Total Accumulated Depreciation

Dikurangi rugi penurunan Less allowance on impairment nilai (545.683) (54.581) 2.564 - (597.700) in value

Nilai Buku Neto 2.513.198 2.415.055 Net Book Value

a. Pembebanan penyusutan adalah sebagai

berikut: a. Depreciation expenses is charged as follows:

2014 2013

Beban pokok penjualan Cost of goods sold dan udang dalam pertumbuhan 128.822 158.234 and shrimp pond growing Beban penjualan (Catatan 23) 57.554 61.665 Selling expenses (Note 23) Beban umum dan administrasi General and administrative expenses (Catatan 24) 73.695 89.797 (Note 24)

Total 260.071 309.696 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

52

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

(b) Keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

(b) The computation of gain on sale of fixed assets is as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Hasil penjualan aset tetap 2.130 7.826 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku 780 1.684 Book value

Laba atas penjualan Gain on sale of aset tetap - neto (Catatan 25) 1.350 6.142 fixed assets - net (Note 25)

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gain on sales of fixed assets are presented as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income.

(c) Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap (kecuali tanah dan peralatan transportasi), diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$374.716.249, SGD120.000 dan Rp17.222 (setara dengan Rp4.679.823). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

(c) As of December 31, 2014, fixed assets (except land and transportation equipment), are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of US$374,716,249, SG$120,000 and Rp17,222 (equivalent to Rp4,679,823). The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

(d) Penambahan aset tetap dan aset dalam

penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terutama sehubungan dengan pembangunan pabrik, gudang, laboratorium baru dan infrastruktur budi daya, perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak. Sedangkan penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 terutama sehubungan dengan pembangunan pabrik dan laboratorium baru, perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak.

(d) Additions of fixed assets and construction in progress for the year ended December 31, 2014 are mainly due to construction of new plant, warehouse, laboratory and aquaculture infrastructure, significant repairs and addition of the Company and subsidiary’s installed capacity. Meanwhile additions of fixed assets and construction in progress for the year ended December 31, 2013 are mainly due to construction of new plant and laboratory, significant repairs and addition of the Company and subsidiary’s installed capacity.

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dalam

penyelesaian diperkirakan akan selesai antara Februari 2015 dan November 2015 dengan persentase penyelesaian hingga saat ini berkisar antara 1,0% - 99,0%.

As of December 31, 2014, construction in progress are estimated to be completed between February 2015 and November 2015 with current percentages of completion between 1.0% - 99.0%.

Page 79: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

53

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

(e) Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan pemulihan penurunan nilai aset tetap sehubungan dengan peningkatan nilai terpulihkan dibandingkan dengan nilai tercatat sebesar Rp69.207 serta penggunaan kembali aset tetap tertentu sejumlah Rp38.169. Peningkatan nilai terpulihkan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 25).

(e) In 2014, the Company conducted a reversal impairments in value of fixed assets in relation with an increase in recoverable amount compare with the carrying value amounting to Rp69,207 and reused certain fixed assets amounting to Rp38,169. The recovery of fixed assets was presented presented as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 25).

(f) Aset tetap dalam bentuk tanah dengan status

Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha dan Hak Pakai terletak di beberapa lokasi di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 190.788.401 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2045. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

(f) Land under “Building Usage Right”, “Business Usage Right” and “Usage Right” are located in several locations in Indonesia with a total area of 190,788,401 square meters. The related landrights will expire on various dates between 2016 and 2045. Management believes that these rights are renewable upon their expiry.

(g) Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap

tertentu digunakan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan nilai buku senilai Rp1.431.913 (Catatan 12).

(g) As of December 31, 2014, certain fixed assets are used as collateral for short-term and long-term bank loans with book value of Rp1,431,913 (Note 12).

(h) Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal

pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan, kecuali aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp298.694.

(h) All of the fixed assets as of the reporting date are fully used to support the Company’s operation activities, except for fixed assets with net book value of Rp298,694.

(i) Manajemen berkeyakinan bahwa nilai yang

dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatatnya.

(i) Management believes that the recoverable amount is more than the carrying amount.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

54

10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK

10. PREPAID TAXES AND CLAIMS FOR TAX REFUND

Pajak dibayar di muka terdiri dari: Prepaid tax consists of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Pajak Pertambahan Nilai 2.095 1.047 Value Added Tax

Tagihan pajak terdiri dari: Claim for tax refund consist of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Perusahaan Company Lebih bayar Pajak Penghasilan Overpayment of Income Tax

2014 18.668 - 2014 2013 19.246 19.246 2013 2012 - 13.704 2012

Pajak Pertambahan Nilai 138.754 102.835 Value Added Tax Entitas Anak Subsidiaries Lebih bayar Pajak Penghasilan Overpayment of Income Tax

2014 9.989 - 2014 2013 10.335 10.335 2013 2012 - 3.366 2012 2007 - 162 2007 2006 17.082 14.746 2006

Pajak Pertambahan Nilai 18.443 20.117 Value Added Tax

Total 232.517 184.511 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan

mencatat lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp138.754. Jumlah tersebut merupakan akumulasi PPN tahun pajak 2011 sebesar Rp43.399, tahun pajak 2012 sebesar Rp27.866, tahun pajak 2013 sebesar Rp31.570, dan tahun pajak 2014 sebesar Rp35.919.

As of December 31, 2014, the Company recorded Value Added Tax (VAT) overpayment amounting Rp138,754. This amount is accumulation of VAT overpayment from 2011 fiscal year amounting Rp43,399, 2012 fiscal year amounting Rp27,866, 2013 fiscal year amounting Rp31,570, and 2014 fiscal year amounting Rp35,919.

Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp13.704 dan rugi fiskal yang disetujui sebesar Rp225.150. Tagihan pajak tersebut diterima Perusahaan pada bulan Mei 2014.

In April 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) of Corporate Income Tax for fiscal year 2012 amounting to Rp13,704 and the approved fiscal loss amounting to Rp225,150. The claim for tax refund was received by the Company in May 2014.

Pada bulan Agustus 2014, CPB menerima SKPLB

atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp3.366. Tagihan pajak tersebut diterima CPB pada bulan September 2014.

In August 2014, CPB received SKPLB of Corporate Income Tax for fiscal year 2012 amounting to Rp3,366. The claim for tax refund was received by CPB in September 2014.

Page 80: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

55

10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK (lanjutan)

10. PREPAID TAX AND CLAIMS FOR TAX REFUND (continued)

Pada tahun 2013, Perusahaan menerima SKPLB

atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp15.899.

In 2013, the Company received SKPLB of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp15,899.

Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima

SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp8.233.

In 2013, certain subsidiary received SKPLB of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp8,233.

Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1.798 dan dibebankan pada akun “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In 2013, certain subsidiary received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate Income Tax for 2007 fiscal year amounting to Rp1,798 and charged to “Income Tax Expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - NETO 11. OTHERS NON-CURRENT ASSETS - NET Rincian aset tidak lancar lainnya - neto terdiri dari: Details of other non-current assets - net are as

follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Tanah dan aset lain yang tidak Land and other assets not digunakan dalam usaha 51.120 51.120 used in operations

Lain-lain 10.375 8.066 Others

Total 61.495 59.186 Total

Tanah dan Aset Lain yang Tidak Digunakan

dalam Usaha Land and Other Assets Not Used in Operations

Tanah yang tidak digunakan dalam usaha

sebagian besar terletak di Lampung dan Bali. Lands which are not used in operations are located

mostly in Lampung and Bali. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai yang dapat

diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatatnya. Management believes that the recoverable amount

is more than the carrying amount.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

56

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOANS Akun ini merupakan saldo atas pinjaman revolving

dan pinjaman impor yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu sebagai berikut:

This account represents revolving loan and import loan obtained by the Company and certain subsidiaries as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Pinjaman revolving Revolving loan Dolar Amerika Serikat US Dollar PT QNB Kesawan Tbk PT QNB Kesawan Tbk (AS$12.000.000) 149.280 - (US$12,000,000) Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank (AS$10.000.000) 124.400 - (US$10,000,000) PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk (AS$6.425.000) - 78.314 (US$6,425,000)

Rupiah Rupiah Indonesia Eximbank 100.000 100.000 Indonesia Eximbank PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 47.670 49.238 Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 98.260 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 34b) - 19.650 (Persero) Tbk (Note 34b)

Pinjaman impor (Trust Receipt) Import loan (Trust Receipt) Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$23.452.480 pada tahun 2014 dan (US$23,452,480 in 2014 and AS$28.384.501 pada tahun 2013) 291.749 345.979 US$28,384,501 in 2013) PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia (AS$15.336.817 pada tahun 2014 dan (US$15,336,817 in 2014 and AS$16.801.997 pada tahun 2013) 190.790 204.800 US$16,801,997 in 2013) Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank (AS$11.457.089 pada tahun 2014 dan (US$11,457,089 in 2014 and AS$269.218 pada tahun 2013) 142.526 3.281 US$269,218 in 2013) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Agroniaga Tbk

(AS$1.541.524) 19.177 - (US$1,541,524) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (cabang Singapura) (Singapore branch) (AS$17.522.270) - 213.579 (US$17,522,270) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$11.182.747) - 136.307 (US$11,182,747) Rupiah Rupiah Indonesia Eximbank 217.841 54.519 Indonesia Eximbank PT Bank CIMB Niaga Tbk 152.541 153.239 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia 31.734 33.078 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 144.314 (Persero) Tbk

Total 1.467.708 1.634.558 Total

Page 81: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

57

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk CPB CPB Kredit Modal Kerja (KMK) Working Capital Loan (KMK) Pada tanggal 21 September 2006, CPB

menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) seperti dimuat dalam Akta Notaris Surjadi, S.H., No. 17, dimana BNI memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$20.000.000. Fasilitas Kredit tersebut telah mengalami beberapa perubahan, terakhir pada tanggal 27 Mei 2013. Berdasarkan perubahan tersebut, fasilitas KMK dalam mata uang asing dikonversi menjadi Rupiah sebesar Rp98.260 dan fasilitas L/C SKBDN dan TR sebesar AS$10.000.000.

On September 21, 2006, CPB entered into an agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) as notarized by Notarial Deed No. 17 of Surjadi, S.H., whereby BNI will provide Working Capital Loan (KMK) with credit limit of US$20,000,000. The credit facility has been amended several times, with the latest on May 27, 2013. Based on the amendment, KMK facility in foreign currency converted to IDR amounting to Rp98,260 and L/C SKBDN and TR facility amounting to US$10,000,000.

Fasilitas L/C L/C Facility

Pada tanggal 21 September 2006, CPB juga

mendapatkan fasilitas L/C (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) dari BNI, yang perjanjiannya dimuat dalam Akta No. 18, dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H. Fasilitas L/C tersebut mempunyai pagu kredit sebesar AS$5.000.000.

On September 21, 2006, CPB also obtained Letter of Credit (L/C) facility from BNI as notarized in Notarial Deed No. 18 of Surjadi, S.H. This L/C facility has a maximum limit of US$5,000,000.

Pada tanggal 16 Juli 2007, CPB menandatangani

Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan L/C Impor / SKBDN dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan perjanjian No. (1) 18 tentang perubahan sight L/C yang jatuh tempo dapat diteruskan menjadi Trust Receipt (T/R) / post financing dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui. Penggunaan seluruh fasilitas keuangan tersebut tidak boleh melebihi AS$5.000.000.

On July 16, 2007, CPB signed an Amended Opening Import L/C / SKBDN Facilities Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) under agreement No. (1) 18 regarding the amendment on due sight L/C to be carried forward as Trust Receipt (T/R) / post financing facility with the agreed terms and conditions. Total usage of these facilities should not exceed US$5,000,000.

Fasilitas L/C dan KMK dijamin dengan tanah yang

terletak di Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung dan persediaan bahan baku senilai 125% dari fasilitas.

L/C and Working Capital Loan facility is secured by land located in Bratasena Village, Menggala District, Tulang Bawang Regency, Lampung and raw materials with total value of 125% of the facility.

Pada tanggal 25 Juni 2014, berdasarkan Surat

Keputusan Kredit No. LMC 2/2.4/319/R, fasilitas KMK dan L/C ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juli 2014.

On June 25, 2014, based on Credit Decision Letter No. LMC 2/2.4/319/R, KMK and L/C facilities are extended up to July 22, 2014.

CPB telah melunasi seluruh fasilitas kredit dari BNI

pada tanggal 21 Juli 2014. CPB has settled all loan facilities from BNI on July

21, 2014.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

58

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(continued)

Perusahaan The Company Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor / SKBDN dengan BNI seperti dimuat dalam Akta No. 33 yang dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H., dimana BNI memberikan fasilitas pembukaan L/C Impor dalam bentuk Irrevocable Sight L/C dan/atau Usance L/C dan dapat dipergunakan untuk pembukaan SKBDN dalam bentuk Irrevocable Sight atau Usance SKBDN, dengan batas maksimum sebesar Rp185.000 atau AS$20.000.000.

On June 23, 2008, the Company entered into Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement with BNI as notarized by Notarial Deed No. 33 of Surjadi, S.H., whereby BNI provides L/C opening facility in the form of Irrevocable Sight L/C and/or Usance L/C which can also be used to open SKBDN in the form of Irrevocable Sight or Usance SKBDN, with credit limit of Rp185,000 or US$20,000,000.

Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan dan

mesin milik CPB yang berlokasi di Desa Bratasena Adiwarna, Lampung, serta persediaan dan piutang usaha yang telah diikat dengan fidusia senilai masing-masing Rp100.000.

These facilities are secured by land, building and machineries owned by CPB located in Bratasena Adiwarna Village, Lampung, and fiduciary security over inventories and trade receivables which amounting to Rp100,000, respectively.

Pada tanggal 25 Juni 2014, berdasarkan Surat

Keputusan Kredit No. LMC 2/2.4/318/R, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juli 2014.

On June 25, 2014, based on Credit Decision Letter No. LMC 2/2.4/318/R, these credit facilities are extended up to July 22, 2014.

Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas kredit

dari BNI pada tanggal 21 Juli 2014. The Company has settled all loan facilities from

BNI on July 21, 2014. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(cabang Singapura) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Singapore branch) Pada tanggal 31 Desember 2013, BOR telah

menggunakan fasilitas diskonto wesel ekspor melalui kesepakatan anjak piutang usaha sebesar AS$17.367.270 (setelah dikurangi bunga yang dibebankan sebesar AS$155.000). BOR menjamin untuk mengembalikan pinjaman dalam kondisi pelanggan tidak melakukan pembayaran. Tingkat suku bunga efektif atas fasilitas ini sebesar 3,24% - 3,28% per tahun.

As of December 31, 2013, BOR has used discounted export note through trade receivables factoring arrangements amounting to US$17,367,270 (net of interest charged of US$155,000). BOR undertakes to refund the amount in the event on non-payment from the customers. The effective interest rate charged for this facility was 3.24% – 3.28% per annum.

BOR telah melunasi seluruh fasilitas kredit dari BNI

pada tanggal 21 Juli 2014. BOR has settled all loan facilities from BNI on July

21, 2014.

Page 82: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

59

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk Pada tanggal 11 Nopember 2009, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Capital (Capital) dimana Capital memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$7.425.000.

On November 11, 2009, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Capital (Capital) whereby Capital will provide Working Capital Loan (KMK) facility with credit limit of US$7,425,000.

Berdasarkan Perjanjian Addendum Perjanjian

Pemberian Fasilitas Perbankan tanggal 16 Nopember 2010, Capital setuju untuk meningkatkan pagu fasilitas KMK menjadi sebesar AS$6.425.000.

Based on the Addendum to Banking Facility Agreement dated November 16, 2010, Capital agreed to increase KMK loan facility credit limit to US$6,425,000.

Fasilitas ini dijamin dengan Hak Tanggungan No.

26, 27, 29 dan 30 dan beberapa bidang tanah beserta isinya milik CPgP yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

The facility is secured by Land Mortgage No. 26, 27, 29 and 30 and several pieces of land and related facilities owned by CPgP located in Karawang Regency, West Java.

Berdasarkan Addendum Kelima Perjanjian

Penegasan Kembali dan Pemberian Fasilitas Perbankan tanggal 23 Mei 2013, jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan 16 Mei 2014.

Based on the Fifth Addendum to Banking Facility Agreement dated May 23, 2013, the credit facility period is extended until May 16, 2014.

Perusahaan telah melunasi fasilitas kredit dari

Capital pada tanggal 10 Februari 2014. The Company has settled the loan facility from

Capital on February 10, 2014.

Indonesia Eximbank

Indonesia Eximbank

Pada tanggal 29 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 94 yang dibuat oleh Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dibawah ini kepada Perusahaan:

On May 29, 2008, based on Notarial Deed No. 94 of Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) agreed to provide the following credit facilities to the Company:

- Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau Pembiayaan L/C Impor sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000.

- Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and/or Financing Import L/C with credit limit of US$10,000,000.

- Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional sampai jumlah sebesar Rp100.000.

- Transactional Export Working Capital Loan Facility with credit limit of Rp100,000.

Berdasarkan Perubahan Keduabelas Perjanjian

Kredit Modal Kerja Ekspor tanggal 27 Maret 2013, fasilitas kredit yang diberikan oleh Eximbank adalah:

Based on Twelfth Amended of Working Capital Credit Export Agreement dated March 27, 2013, Eximbank provided credit facilities with details as follows:

- Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau Pembiayaan L/C Impor sampai jumlah pokok sebesar AS$7.000.000.

- Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and/or Financing Import L/C with credit limit of US$7,000,000.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

60

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Indonesia Eximbank (lanjutan) Indonesia Eximbank (continued)

- Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional sampai jumlah sebesar Rp100.000.

- Transactional Export Working Capital Loan Facility with credit limit of Rp100,000.

Fasilitas kredit tersebut di atas dijamin oleh: - Jaminan tunai yang mewakili 15% dari nilai per

penerbitan L/C. - Fidusia atas persediaan barang yang diimpor

dengan nilai penjaminan setara 125% dari nilai Outstanding L/C.

- Hak tanggungan atas tanah, bangunan berikut sarana dan mesin milik Perusahaan yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat.

The above credit facilities are secured by: - Cash collateral representing 15% of the value

of a publishing L/C. - Fiduciary over imported inventories equivalent

to 125% of the Outstanding L/C.

- Land mortgage, building, facilities and machineries owned by the Company located in several areas in East and West Java.

Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan, terakhir pada tanggal 23 September 2013.

These credit facilities have been amended several times, with the latest on September 23, 2013.

Pada 26 Mei 2014, perjanjian ini telah dihentikan dan digantikan dengan beberapa perjanjian sebagai berikut:

On May 26, 2014, these agreements have already been terminated and replaced by several agreements as follows:

- Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 16 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada Perusahaan dengan fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional dan/atau L/C Sight / Usance / SKBDN sebesar AS$30.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2015.

- Based on the Working Capital Credit Export Agreement No. 16 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide the Company with Working Capital Credit amounting to Rp100,000 and Transactional Export Working Capital Credit and/or L/C Sight / Usance / SKBDN facility amounting to US$30,000,000. These facilities will expire on May 26, 2015.

- Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 17 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada CPB Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar AS$10.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional dan/atau L/C Sight / Usance / SKBDN sebesar AS$15.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2015.

- Based on the Working Capital Credit Export Agreement No. 17 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide CPB with Working Capital Credit amounting to US$10,000,000 and Transactional Export Working Capital Credit and/or L/C Sight / Usance / SKBDN facility amounting to US$15,000,000. This facility will expire on May 26, 2015.

- Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 18 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada CPB Fasilitas Kredit Investasi Ekspor sebesar AS$3.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2019.

- Based on the Export Investment Credit Agreement No. 18 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide CPB with Export Investment Credit Facility amounting to US$3,000,000. This facility will expire on May 26, 2019.

Page 83: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

61

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Indonesia Eximbank (lanjutan) Indonesia Eximbank (continued) Perusahaan dan CPB menyetujui untuk

memberikan jaminan untuk fasilitas tersebut di atas dengan rincian sebagai berikut: - Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah,

bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan milik CPB yang terletak di Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung.

- Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah, bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan milik Perusahaan yang terletak di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur) serta Kabupaten Karawang dan Kabupaten Tangerang (Jawa Barat).

- Fidusia atas persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar AS$33.000.000.

- Fidusia atas persediaan yang dimiliki oleh CPB dengan nilai penjaminan sebesar AS$16.500.000.

The Company and CPB agreed to provide collaterals for the above facility with details as follows: - First ranked mortgage over land, building,

building improvement, machineries and equipment owned by CPB located in Tulang Bawang Regency, Lampung.

- First ranked mortgage over land, building,

building improvement, machineries and equipment owned by the Company located in Sidoarjo and Pasuruan Regency (East Java) and Karawang and Tangerang Regency (West Java).

- Fiduciary over inventories owned by the Company for the amount of US$33,000,000.

- Fiduciary over inventories owned by CPB for

the amount of US$16,500,000.

Fasilitas ini akan digunakan untuk pelunasan fasilitas Eximbank sebelumnya, pengambilalihan fasilitas pinjaman BNI, pembiayaan modal kerja serta pembelian bahan baku.

These facilities will be used to settle previous Eximbank facility, to take over BNI credit facility, and for the financing of working capital and purchases of raw materials.

Perusahaan dan CPB diwajibkan untuk memenuhi

Interest Service Ratio minimum 2x dan Current Ratio minimum 1x.

The Company and CPB are required to comply with a maximum Interest Service Ratio of 2x and a minimum Current Ratio of 1x.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

Dahulu PT Bank Niaga Tbk Formerly PT Bank Niaga Tbk

Perusahaan The Company Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan

menandatangani perjanjian dengan PT Bank Niaga Tbk (Bank Niaga), dimana Bank Niaga menyediakan fasilitas pembukaan Letter of Credit Import dan / atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (L/C Impor - SKBDN), Pinjaman Transaksi Khusus (Fasilitas PTK) dan Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Fasilitas NWE) dengan jangka waktu 12 bulan. Pagu kredit gabungan adalah sebesar AS$10.000.000.

On November 30, 2007, the Company entered into agreements with PT Bank Niaga Tbk (Bank Niaga), whereby Bank Niaga provides Import and / or SKBDN Letter of Credit (Import L/C - SKBDN) facility, Special Transaction Loan (PTK Facility) and Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents Facility) for a period of 12 months. These combined credit limits are US$10,000,000.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

62

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(continued)

Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan) Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pada tanggal 18 Juni 2009, fasilitas-fasilitas

pinjaman tersebut telah diubah dengan perjanjian No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 262/AMD/CBG/JKT/09, dimana antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan pagu kredit fasilitas L/C Impor menjadi sebesar AS$12.649.015 dan Rp84.272.

On June 18, 2009, the credit facilities were amended with agreements No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 and No. 262/AMD/CBG/JKT/09 whereby among others, Bank Niaga agreed to amend the credit limit of Import L/C facility to US$12,649,015 and Rp84,272.

Fasilitas tersebut dijamin dengan: These Facilities are secured by:

a. Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp5.000 dan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp2.300 atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Suak Lampung.

a. Second ranked mortgage over land and building of CPB for the amount of Rp5,000 and third ranked mortgage for the amount of Rp2,300 located at Suak Village, Lampung.

b. Hak Tanggungan Peringkat II dan III masing-masing sebesar Rp5.000 atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Sindangsari.

b. Second ranked and third ranked mortgage over land of CPB, each for the amount of Rp5,000 located at Sindangsari Village.

c. Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp106.250 atas tanah milik Perusahaan yang terletak di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung.

c. First ranked mortgage over land of the Company for the amount of Rp106,250 located at Merak Belantung Village, Kalianda District, South Lampung Regency, Lampung Province.

d. Fidusia atas barang yang dibeli dengan fasilitas dari Bank Niaga dengan nilai penjaminan AS$20.000.000.

d. Fiduciary over goods purchased with the facility from Bank Niaga for the amount of US$20,000,000.

Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali,

terakhir pada tanggal 2 Oktober 2014. Berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 297/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.

These facilities have been extended several time, the latest is on October 2, 2014. Based on the Letter of Extension Credit Agreement No. 297/AMD/CB/JKT/2014, these facilities have been extended to June 21, 2015.

Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Interest

Service Coverage Ratio atau Fixed Charge Coverage Ratio minimum 2x.

The Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio or Fixed Charge Coverage Ratio of 2x.

CPB CPB

Pada tanggal 19 Oktober 2006, CPB

menandatangani perjanjian dengan Bank Niaga dengan perjanjian No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 dan No. 391/CBG/JKT/2006, dimana Bank Niaga akan menyediakan fasilitas Pembukaan Letter of Credit Import (L/C Impor), Pinjaman Transaksi Khusus Impor (PTK-Impor) dan fasilitas Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (NWE) dengan jangka waktu 12 bulan (19 Oktober 2006 - 19 Oktober 2007). Fasilitas-fasilitas kredit ini mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$8.000.000.

On October 19, 2006, CPB entered into agreements with Bank Niaga under agreements No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 and No. 391/CBG/JKT/2006, whereby Bank Niaga will provide Import Letter of Credit (Import L/C) facility, Special Transaction Loan - Import Loan Facility (PTK-Import) and Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents facility - NWE). These facilities are valid for 12 months (October 19, 2006 - October 19, 2007) with maximum combined limit of US$8,000,000.

Page 84: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

63

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(continued)

Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan) Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)

CPB (lanjutan) CPB (continued) Fasilitas PTK-Impor dijamin dengan: The Special Transaction Import Loan Facility (PTK-

Import) is secured by: - hak tanggungan peringkat pertama atas tanah,

dan bangunan, milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 123,71 ha yang terletak di Desa Suak, Lampung.

- first ranked mortgage over land and building with areas of 123.71 ha owned by CPB located in Suak Village, Lampung.

- hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, bangunan, mesin-mesin serta peralatan milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 70.875 meter persegi dan 38.855 meter persegi yang terletak di Desa Sindangsari, Lampung.

- first ranked mortgage over land, building, machineries and equipment with areas of 70,875 square metres and 38,855 square metres owned by CPB in Sindangsari Village, Lampung.

- jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor, dengan nilai jaminan minimal sebesar Rp80.000.

- fiduciary securities over inventories purchased under the L/C import facility, with minimum collateral value of Rp80,000.

Fasilitas Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor

dijaminkan dengan proceed/dana hasil pembayaran Letter of Credit ekspor di rekening CPB yang ada pada bank.

The Negotiated Line for Export Documents is secured by the proceeds from Letter of Credit export payment on CPB bank account.

Pada tanggal 18 Agustus 2009, berdasarkan

perjanjian No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 313/AMD/CBG/ JKT/09, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan mata uang dan pagu kredit fasilitas L/C Impor dari AS$13.800.000 dan Rp25.341 menjadi sebesar AS$9.920.000 dan Rp68.991 untuk fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Impor dan L/C Impor dan/atau SKBDN serta sebesar AS$9.920.000 dan Rp46.070 untuk Perjanjian Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor.

On August 18, 2009, based on agreements No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/ JKT/09 and No. 313/AMD/CBG/JKT/09, Bank Niaga agreed to amend the currency and the limit of Import L/C facility from US$13,800,000 and Rp25,341 to US$9,920,000 and Rp68,991 for Import L/C Facility and Special Transaction Loan - Import Loan Facility (PTK-Import) as well as US$9,920,000 and Rp46,070 for Negotiated Line for Export Documents Facility.

Pada tanggal 29 Desember 2009, berdasarkan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/ JKT/09, No. 738/AMD/CBG/JKT/09 Bank Niaga dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan tambahan tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Seluruh jaminan yang terletak di Desa Merak Belantung, Desa Suak dan Desa Sindangsari, Lampung terikat secara ”cross collateralized” terhadap fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Niaga kepada CPB dan Perusahaan.

On December 29 2009, based on the Amendment of Credit Agreement No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/JKT/09, No. 738/AMD/CBG/ JKT/09 Bank Niaga and CPB agreed to pledge additional collateral in form of land and/or building owned by the Company located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung Selatan. All of pledged collateral assets located in Merak Belantung Village, Suak Village and Sindangsari Village, Lampung are cross collateralized with other credit facilities given by Bank Niaga to CPB and the Company.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

64

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

(continued)

Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan) Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)

CPB (lanjutan) CPB (continued) Pada tanggal 2 Oktober 2014, berdasarkan Surat

Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 299/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas pinjaman CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.

On October 2, 2014, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 299/AMD/CB/JKT/2014, CPB’s credit facilities have been extended to June 21, 2015.

CPB diwajibkan untuk memenuhi Leverage Ratio

maksimum 3x dan Current Ratio minimum 1x. CPB is required to comply with maximum Leverage

Ratio of 3x and minimum Current Ratio of 1x.

Dahulu PT Bank Lippo Tbk Formerly PT Bank Lippo Tbk Pada tanggal 5 Juni 2006, Perusahaan dan CPB

memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) dengan pagu kredit masing-masing sebesar AS$5.000.000. Fasilitas ini dijaminkan oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C dan persediaan yang mewakili 125% dari pinjaman serta tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung.

On June 5, 2006, the Company and CPB obtained Letters of Credit (L/C) facilities from PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) with credit limit of US$5,000,000, each. These facilities are secured by cash collateral representing 15% of opening L/C and inventories representing 125% of the loan as well as land and/or building owned by the Company, which located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung.

Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Interest

Service Coverage Ratio minimum 2x, Current Ratio minimum 1x, dan Leverage Ratio maksimum 3,75x.

The Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio of 2x, minimum Current Ratio of 1x, and maximum Leverage Ratio of 3.75x.

Pada tanggal 2 Oktober 2014, berdasarkan

Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 298/AMD/CB/JKT/2014 dan No. 300/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas pinjaman masing-masing untuk Perusahaan dan CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.

On October 2, 2014, based on Letter of Extension

Credit Agreement No. 298/AMD/CB/JKT/2014 and No. 300/AMD/CB/JKT/2014, loan facilities for the Company and CPB have been extended to June 21, 2015 respectively.

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Perusahaan, CPB

and CPgP menandatangani Akta Banking Facility Agreement No. 12 dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) yang diaktakan oleh Notaris Putut Mahendra, S.H., dimana DBS akan menyediakan fasilitas L/C Impor dengan pagu maksimum sebesar AS$20.000.000 atau setara dalam mata uang lainnya yang disetujui oleh DBS.

On October 23, 2008, the Company, CPB and CPgP entered into a Banking Facility Agreement No. 12 with PT Bank DBS Indonesia (DBS) which was notarized by Notary Putut Mahendra, S.H., whereby DBS provides Import L/C facilities with credit limit of US$20,000,000 or its equivalent in any other currency approved by DBS.

Page 85: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

65

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (continued) Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan dan

mesin milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Utara, serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Selatan. Fasilitas ini dijamin juga oleh jaminan cash margin yang mewakili 15% dari pembukaan L/C serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor melalui fasilitas DBS dengan nilai penjaminan setara 100% dari fasilitas yang digunakan.

The facility is secured by land, building and machineries owned by the Company located in North Sumatera, together with land and building owned by the Company located in South Sumatera. The facility is secured by cash margin representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer over imported inventories through DBS facilities at value equivalent to 100% of the used facility.

Pada tanggal 4 Juli 2014 berdasarkan Perubahan Kesembilan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 374/PFPA-DBSI/VII/2014, fasilitas kredit Perusahaan, CPB, dan CPgP telah diperpanjang sampai dengan 23 April 2015.

On July 4, 2014 based on the Ninth Amendment to the Banking Facility Agreement No. 374/PFPA-DBSI/VII/2014, credit facilities for the Company, CPB, and CPgP are extended up to April 23, 2015.

Perusahaan dan entitas anak diwajibkan untuk

memenuhi EBITDA/Interest Expense Ratio minimum 1,5x dan Total Debt/Networth Ratio maksimum 3x pada setiap semester.

The Company and subsidiaries are required to comply with EBITDA/Interest Expense Ratio minimum 1.5x and Total Debt/Networth Ratio maximum 3x at each semester.

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

Berdasarkan Akta perjanjian Kredit Modal Kerja

No. 68 dan 69 tanggal 21 Mei 2013, yang keduanya dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, CPgP telah memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) berupa fasilitas KMK - Pinjaman Rekening Koran (KMK - PRK) maksimum sebesar Rp10.000 dan fasilitas KMK - Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) maksimum sebesar Rp40.000.

Based on Working Capital Credit Agreement Deed No. 68 and 69 dated May 21, 2013, both notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, CPgP has obtained a loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) in the form of KMK - Loan Account (KMK - PRK) with maximum limit of Rp10,000 and KMK - Regular Fixed Loan (KMK - PTR) with a maximum limit of Rp40,000.

Pada tanggal 4 Maret 2015, berdasarkan Akta No. 9 dan 10, yang keduanya dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Mei 2016.

On March 4, 2015, based on the Notarial Deed No. 9 and 10, both notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, these credit facilities are extended up to May 21, 2016.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 7 dan Akta Perjanjian Penangguhan Jaminan Impor/Kredit Modal Kerja Impor No. 8 tanggal 6 Februari 2014 yang dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, BRI Agro menyetujui peningkatan plafon Kredit Investasi (KI) sejumlah Rp50.000 (Catatan 16) dan fasilitas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) sejumlah AS$6.000.000.

Based on the Deed of Investment Facility Agreement No. 7 and Deed of Rearrangement of Working Capital Credit Import Guarantee No. 8 dated February 6, 2014, notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, BRI Agro agreed to increase plafond of Investment Facility (KI) amounting to Rp50,000 (Note 16) and Import Working Capital Loan facility (KMKI) amounting to US$6,000,000.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

66

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (continued)

CPgP telah melakukan penarikan fasilitas kredit investasi. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah selama 60 (enam puluh) bulan, yang akan dilunasi dengan cicilan dari bulan pertama hingga bulan ke 59 sebesar Rp835/bulan, dan cicilan terakhir sebesar Rp735 (Catatan 16).

CPgP has drawdown the investment credit facility. The credit facility period is 60 (sixty) months, which will be settled by installment from 1st until 59th month amounting to Rp835/month, and the last installment amounting to Rp735 (Note 16).

Pada tanggal 4 Maret 2015 berdasarkan Akta

Perpanjangan dan Penambahan Maksimum Penangguhan Jaminan Impor/Kredit Modal Kerja Impor No. 11, fasilitas ini berubah menjadi AS$6.600.000.

On March 4, 2015 based on the Deed of Extension and Maximum Additional of Rearrangement of Working Capital Credit Import No.11, this facility is amended to US$6,600,000.

Fasilitas KMK-PRK dan KMK-PTK dijamin oleh

persediaan senilai Rp62.500, tanah dan bangunan milik entitas anak yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali. Fasilitas KMKI dan KI dijamin oleh persediaan senilai 125% dari fasilitas yang terpakai atau hingga Rp90.608, tanah, bangunan dan mesin yang berlokasi di desa Purwasari, Karawang sebesar Rp160.000.

Working Capital facility PRK and working capital facility PTK are secured by inventories amounting to Rp62,500, land and building of subsidiaries located in several areas in West Java, South Sulawesi and Bali. KMKI and KI facilities are secured by inventories amounting to 125% from facility being used or up to Rp90,608, land, building and machinaries located in Purwasari Village, Karawang amounted to Rp160,000.

CPgP diwajibkan untuk memenuhi Debt to Equity

Ratio maksimal 4x dan Current Ratio minimum 1,5x.

CPgP is required to comply with Debt to Equity Ratio maximum 4x and Current Ratio minimum 1.5x.

PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk

Pada tanggal 9 September 2014, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 5 yang dibuat oleh Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, PT Bank QNB Indonesia (QNB) menyetujui untuk memberikan fasilitas umum perbankan (General Banking Facility) kepada Perusahaan berupa:

On September 9, 2014, based on the Deed of Credit Facility No. 5, notarized by Rismalena Kasri, S.H., notary in Jakarta, PT Bank QNB Indonesia (QNB) agreed to provide General Banking Facility to the Company, consisting of the following:

- Fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C)

dan/atau Acceptance Against Trust Receipt (ACLC/ACTRLC) dan/atau Loan Against Trust Receipt (LATR) sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000.

- Facility for Sight/Usance Letter of Credit (L/C) and/or Acceptance Against Trust Receipt (ACLC/ACTRLC) and/or Loan Against Trust Receipt (LATR) with credit limit of US$10,000,000.

- Fasilitas Shipping Guarantee sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000.

- Facility for Shipping Guarantee with credit limit of US$10,000,000.

- Fasilitas Bond dan Bank Garansi sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000.

- Facility for Bond and Bank Guarantee with credit limit of US$10,000,000.

- Fasilitas Ordinary Revolving Loan sampai jumlah pokok sebesar AS$12.000.000.

- Facility for Ordinary Revolving Loan with credit limit of US$12,000,000.

Page 86: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

67

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) (lanjutan)

PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) (continued)

Maksimum penggunaan seluruh fasilitas di atas adalah sebesar AS$12.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 9 September 2015.

The maximum usage of all above facilities is up to US$12,000,000. These facilities will expire on September 9, 2015.

Perusahaan menyetujui untuk memberikan jaminan

untuk fasilitas tersebut di atas sebagai berikut: - Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah dan

bangunan yang terletak di Serang (Banten). - Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah dan

bangunan yang terletak di Dupak Rukun (Surabaya).

- Fidusia atas persediaan berupa udang beku yang dimiliki oleh CPB dengan nilai penjaminan sebesar AS$12.000.000.

- Fidusia atas mesin-mesin dan peralatan yang terletak di Serang (Banten) dan Dupak Rukun (Surabaya) dengan nilai penjaminan sebesar Rp11.796.

The Company agreed to provide collaterals for the above facilities as follow: - First ranked mortgage over land and building,

located in Serang (Banten). - First ranked mortgage over land and building

located in Dupak Rukun (Surabaya). - Fiduciary over inventory of frozen shrimp

owned by CPB for the amount of US$12,000,000.

- Fiduciary over machineries and equipments located in Serang (Banten) and Dupak Rukun (Surabaya) amounted of Rp11,796.

Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Debt

Service Coverage Ratio minimum 1,2x, Current Ratio minimum 1x dan Debt to Equity Ratio maksimum 3x (Definisi Debt menurut perjanjian pinjaman adalah Total Utang Bank).

The Company is required to comply Debt Service Coverage Ratio minimum 1.2x, Current Ratio minimum 1x and Debt to Equity Ratio maximum 3x (Definition of Debt based on loan agreement is Total Bank Loan).

Perusahaan dan entitas anak telah memenuhi

persyaratan rasio keuangan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman bank, kecuali untuk Leverage Ratio yang diwajibkan oleh Bank Niaga dan Total Debt/Networth Ratio yang diwajibkan oleh DBS kepada Perusahaan, serta Current Ratio yang diwajibkan oleh Bank Niaga kepada CPB. Perusahaan telah menerima waiver dari Bank Niaga dan DBS atas tidak terpenuhinya rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2014.

The Company and subsidiaries have comply with the required financial ratios under the bank loan agreements, except for required Leverage Ratio from Bank Niaga and required Total Debt/Networth Ratio from DBS to the Company, and required Current Ratio from Bank Niaga to CPB. The Company has received waivers from Bank Niaga and DBS for the incompliances on the financial ratios as of December 31, 2014.

Tingkat Suku Bunga Tahunan The Annual Interest Rates Tingkat suku bunga tahunan pada pinjaman

revolving dan pinjaman impor adalah sebagai berikut:

The annual interest rates of the revolving loan and import loan are as follows:

Mata Uang 2014 2013 Currency Denomination

Rupiah 11,0% -14,8% 11,0% -15,3% Rupiah Dolar AS 4,7% - 8,0% 6,9% - 9,3% US Dollar

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

68

13. UTANG USAHA 13. ACCOUNT PAYABLES – TRADE Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of account payables - trade are as

follows: a. Berdasarkan pemasok: a. Based on supplier:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Pihak ketiga: Third parties: Pemasok dalam negeri: Local suppliers: Plasma 206.310 195.325 Farmers PT FKS Multi Agro Tbk 154.055 157.043 PT FKS Multi Agro Tbk CV Bumi Indo 96.633 35.435 CV Bumi Indo Intan Anugra 20.675 20.441 Intan Anugra UD Mutiara Samudra 17.169 - UD Mutiara Samudra PT Fugui Flour & Grain Indonesia 6.699 28.429 PT Fugui Flour & Grain Indonesia CV Lancar Arta Niaga - 64.216 CV Lancar Arta Niaga Intan Bahari - 11.604 Intan Bahari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 164.884 188.118 Others (below Rp10,000 each)

Sub-total pemasok dalam negeri 666.425 700.611 Sub-total local suppliers

Pemasok luar negeri: Foreign suppliers: Prostar International Prostar International Services Ltd., Taiwan 16.090 7.664 Services Ltd., Taiwan Pesquera Exalmar, Peru 11.336 9.149 Pesquera Exalmar, Peru Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 186.813 86.324 Others (below Rp10,000 each)

Sub-total pemasok luar negeri 214.239 103.137 Sub-total foreign suppliers Total pihak ketiga 880.664 803.748 Total third parties

Pihak berelasi (Catatan 33b) 26.479 67.476 Related parties (Note 33b)

b. Berdasarkan mata uang: b. Based on currency:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Rupiah 534.574 768.087 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) 372.569 98.158 United States Dollar (Note 38) Euro Eropa (Catatan 38) - 3.914 European Euro (Note 38) Dolar Singapura (Catatan 38) - 861 Singapore Dollar (Note 38) Yen Jepang (Catatan 38) - 204 Japanese Yen (Note 38)

Total 907.143 871.224 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

tidak ada jaminan yang diberikan oleh, dan diminta dari, Kelompok Usaha atas utang usaha di atas.

As of December 31, 2014 and 2013, there were no guarantees provided by, or required from, the Group for the above payables.

Page 87: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

69

14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 14. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES

Utang lain-lain - pihak ketiga merupakan utang atas:

Other payables - third parties represents payables for:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

PT Central Daya Energi (Catatan 34c) 255.879 224.927 PT Central Daya Energi (Note 34c) Lain-lain 227.239 219.046 Others

Total 483.118 443.973 Total

15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Jasa profesional 21.846 13.185 Professional fees Sewa 14.550 9.321 Rent Beban angkut 11.732 8.808 Freight Biaya promosi 10.570 8.320 Promotion Kewajiban pembayaran kembali Provision for repayment of kredit plasma (Catatan 34b) - 50.421 farmer’s loan (Note 34b) Lain-lain 48.480 39.372 Others

Total 107.178 129.427 Total

16. PINJAMAN JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM DEBTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Utang bank - PT Bank Rakyat Indonesia Bank loan - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (Catatan 12) 40.815 - Agroniaga Tbk (Note 12) Utang lain-lain - 665 Other payables Total utang jangka panjang 40.815 665 Total long-term debts Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Less current portion of Utang bank 10.020 - Bank loan Utang lain-lain - 665 Other payables

Total bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 10.020 665 Total current portion

Total bagian jangka panjang 30.795 - Total long-term portion

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

70

17. UTANG OBLIGASI 17. BONDS PAYABLE

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Obligasi yang Direstrukturisasi Restructured Bonds (AS$205.707.170 pada tahun 2014 (US$205,707,170 in 2014 dan AS$183.490.433 pada tahun 2013 2.558.997 2.236.565 and US$183,490,433 in 2013)

Bunga yang ditangguhkan (AS$3.249.052) 40.418 39.603 Deferred interest (US$3,249,052)

Total 2.599.415 2.276.168 Total

Obligasi Awal Original Bonds

Pada tanggal 28 Juni 2007, BOR menerbitkan obligasi sejumlah AS$325.000.000 yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 (Obligasi) dengan denominasi minimal AS$100.000 dan kelipatan AS$1.000 untuk kelebihan selanjutnya. Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan entitas anak tertentu (Entitas Anak Penjamin) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP. Penjaminan Obligasi ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 27 Juni 2007 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.

On June 28, 2007, BOR issued US$325,000,000 guaranteed senior secured notes due in 2012 (the Bonds) in minimum denominations of US$100,000 and integral multiples of US$1,000 in excess thereof. The Bonds are guaranteed by the Company and certain subsidiaries (the Subsidiary Guarantors) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP. This guarantee on the Bonds has been approved by the Company’s Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized in Notarial Deed No. 67 dated June 27, 2007 by Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.

Tingkat bunga Obligasi adalah sebesar 11% per

tahun. Bunga Obligasi terutang setiap tanggal 28 Juni dan 28 Desember tiap tahunnya, dimulai pada tanggal 28 Desember 2007. Obligasi jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2012.

The Bonds bear interest at the rate of 11% per year. Interest on the Bonds is payable on June 28, and December 28, of each year, beginning on December 28, 2007. The Bonds mature on June 28, 2012.

Obligasi ini dijamin oleh: The Bonds were secured by:

i. seluruh aset pada saat ini dan masa yang akan datang dari BOR, termasuk Collection Account dan Interest Reserve Account serta Bunga dan hak atas Advance Purchase Agreement.

i. a fixed and floating charge over all of the existing and future assets of BOR, including the Collection Account and the Interest Reserve Account as well as its interest and rights under the Advanced Purchase Agreement

ii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin.

ii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.

Page 88: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

71

17. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi Awal (lanjutan) Original Bonds (continued) Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange

Securities Trading Limited (SGX - ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York.

The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) with Bank of New York as the Trustee.

Jumlah perolehan bersih dari penerbitan Obligasi,

setelah dikurangi komisi penjamin efek, jasa dan biaya lainnya sehubungan dengan penawaran Obligasi, adalah sebesar AS$317.100.000. Hasil dari obligasi ini digunakan sebagai berikut:

The total net proceeds from the sales of the Bonds, after deduction for underwriting commissions, fees and other expenses relating to the Offering, was US$317,100,000. The proceeds were utilized as follows:

AS$200.000.000 digunakan untuk membayar seluruh pinjaman sindikasi Barclays.

US$200,000,000 was used to repay the Barclays Loan in full.

AS$17.875.000 disisihkan di dalam Interest Reserve Account untuk membayar cicilan bunga tengah tahunan yang pertama; dan

US$17,875,000 was set aside in the Interest Reserve Account to pay the first scheduled semi-annual interest payment; and

AS$99.225.000 ditempatkan di Escrow Account yang hanya dapat ditarik jika sudah ada persetujuan Akuisisi Aset Dipasena dari mayoritas pemegang saham Perusahaan. Dana yang berada di Escrow Account, digunakan oleh Perusahaan untuk mendanai modal kerja dan keperluan pendanaan lainnya dalam kegiatan operasional Kelompok Usaha Dipasena. Setelah persetujuan pemegang saham atas akuisisi Aset Dipasena melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Juli 2007, dana Escrow Account ini telah ditarik dan digunakan.

US$99,225,000 were placed in an Escrow Account, which may be withdrawn only upon approval of the Dipasena Asset Acquisition by a majority of shareholders of the Company. The escrow funds, when released, will be used by the Company to fund working capital and other funding requirements of the assets that constitute the Dipasena Group’s operations. Following the shareholders’ approval of the Dipasena Asset’s acquisition through Extraordinary Shareholders’ General Meeting dated July 6, 2007, the Escrow fund was withdrawn and used.

Rating terakhir dari Obligasi ini adalah “C” dari

Fitch pada tanggal 19 Februari 2010. Latest rating for the Bonds are “C” by Fitch in

February 19, 2010. Sehubungan dengan memburuknya kondisi

keuangan BOR dan Perusahaan sebagai penjamin yang diakibatkan oleh berjangkitnya virus di tambak udang CPB sejak kuartal kedua tahun 2009, pembayaran pokok sebesar AS$325.000.000 dan bunga obligasi tengah tahunan sejak 28 Desember 2009 sampai dengan tanggal obligasi jatuh tempo sebesar AS$107.250.000 belum dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2012.

Due to weakened financial condition of BOR and the Company as Guarantor, as a result of virus spread in CPB’s ponds since second quarter 2009, repayment of the principal of US$325,000,000 and semi annual interest from December 28, 2009 until the Bonds’ mature date amounting US$107,250,000 had not been made on June 28, 2012.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

72

17. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi yang Direstrukturisasi Restructured Bonds Berdasarkan Akta Notaris No. 69 tanggal

28 September 2012 oleh Yulia S.H., para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi Obligasi.

Based on Notarial Deed No. 69 dated September 28, 2012 of Yulia S.H., the shareholders have approved to restructure the Bonds.

Pada tanggal 18 Januari 2013 BOR telah

mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan pertemuan dengan para pemegang obligasi dalam rangka pengesahan proses Scheme of Arrangement (“SOA”). Setelah SOA ini disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura, maka SOA dapat segera berlaku efektif.

On January 18, 2013, BOR has submitted an application to the High Court of Singapore for a meeting with the Noteholders in relation to the legalisation process of Scheme of Arrangement (“SOA”). Upon the legalisation of SOA by the High Court of Singapore, SOA can soon be valid effectively.

BOR telah mengadakan pertemuan dan

pengambilan suara oleh para pemegang obligasi yang dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013 di Singapura (Rapat). Rapat dihadiri oleh kurang lebih 90% pemegang obligasi dari seluruh total obligasi sejumlah AS$325.000.000 dan 100% dari seluruh pemegang obligasi yang hadir dalam Rapat tersebut telah menyetujui proposal skema restrukturisasi Obligasi yaitu melalui perpanjangan waktu jatuh tempo Obligasi dan pengubahan jadwal pembayaran bunga dan pokok Obligasi. Pada tanggal 14 Mei 2013, SOA telah disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura dengan perintah pengadilan tertanggal 14 Mei 2013.

BOR was held a meeting and voting by the bondholders which have been executed on April 18, 2013 in Singapore (Meeting). The Meeting was attended by approximately 90% of the total bondholders amounted US$325,000,000 and 100% of the bondholders presented in the Meeting has approved the proposal of scheme restructuring of the Bonds which are to extend the maturity date of the Bonds and to amend the schedule of the interest and principal payment of the Bonds. On May 14, 2013, SOA was sanctioned by the High Court of the Republic of Singapore pursuant to an Order of Court dated May 14, 2013.

Pada tanggal 17 Juni 2013, BOR, Perusahaan dan

pemegang obligasi menyetujui untuk restrukturisasi obligasi berdasarkan the Amended and Restated Indenture sebagai berikut:

(a) Obligasi yang Direstrukturisasi sebesar AS$325.000.000 akan dilunasi dengan cicilan setengah tahunan sebesar AS$16.250.000 mulai 30 Juni 2018 sampai 30 Juni 2020 dan sisa hutang pokok sebesar AS$243.750.000 (ditambah bunga yang ditangguhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku) akan dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020. Utang obligasi yang direstrukturisasi dikenakan bunga sebesar 2% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 4% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 6% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 8% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Pembayaran bunga dilaksanakan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.

On June 17, 2013, BOR, the Company and the bondholders agreed to restructure the bonds based on the Amended and Restated Indenture as follows:

(a) The Restructured Bonds payable of US$325,000,000 will be settled by semi-annual installments of US$16,250,000 starting from June 30, 2018 until June 30, 2020, and the remaining balance of principal of US$243,750,000 (plus deferred interest in accordance with the terms) will be settled on December 31, 2020. The restructured bonds bear interest rate of 2% per year for the interest periods ended December 31, 2014, 4% per year for the interest periods ended December 31, 2017, 6% per year for the interest periods ended. December 31, 2018 and 8% per year for the interest periods ended December 31, 2020. Interest payment will be made twice a year, every June 30 and December 31.

Page 89: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

73

17. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan) Restructured Bonds (continued)

(b) Saldo utang bunga Obligasi Awal yang masih harus dibayar sebesar AS$107.250.000 (setara dengan Rp1.063.705) diselesaikan dengan penerbitan 5.000 saham baru BOR, yang diambil seluruhnya oleh Whitemyer Corp., pihak ketiga.

(b) The outstanding accrued interest from the Original Bonds of US$107,250,000 (equivalent to Rp1,063,705) was settled through issuance of 5,000 new shares of BOR, which has been taken up in full by Whitemyer Corp., a third party entity.

Obligasi yang Direstrukturisasi ini dijamin oleh

Perusahaan dan entitas anak tertentu (“Entitas Anak Penjamin”) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP serta dijamin dengan:

The Restructured Bonds were guaranted by the Company and certain subsidiaries (Guaranteeing Subsidiaries) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP, and secured by:

i. prioritas pertama atas seluruh aset BOR, termasuk Collection Account dan Advance Purchase Agreement.

i. a first priority of all of the assets of BOR, including the Collection Account and the Advanced Purchase Agreement.

ii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di BOR.

ii. a first priority pledged of all of the Company’s capital stock in BOR.

iii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin.

iii. a first priority pledged of all of the Company’s capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.

Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange

Securities Trading Limited (SGX - ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York Mellon (“BoNY”) (dahulu Bank of New York).

The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) with Bank of New York Mellon (“BoNY”) (formerly Bank of New York) as the Trustee.

Berdasarkan the Amended and Restated

Indenture, apabila aktual EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) konsolidasian tidak mencapai proyeksi EBITDA konsolidasian pada tahun pertama sampai tahun ketiga, maka Perusahaan dapat menangguhkan pembayaran bunga sebesar setengah dari bunga yang berlaku. Bunga yang ditangguhkan akan dikapitalisasi dan ditambahkan ke dalam nilai pokok Obligasi serta akan dibayarkan secara tunai pada saat jatuh tempo pada tahun 2020. Sebaliknya apabila aktual EBITDA konsolidasian melebihi proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar AS$15.000.000 pada tahun pertama sampai tahun ketiga atau melebihi AS$10.000.000 pada setiap relevant redemption period, maka terdapat mekanisme yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali obligasi melalui proses lelang. Pada tanggal pembayaran bunga 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2013, BOR telah memperoleh persetujuan dari BoNY atas penangguhan setengah pembayaran bunga masing-masing sebesar AS$1.615.973 dan AS$1.633.079.

Based on the Amended and Restated Indenture, if the actual consolidated EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) does not achieve projected consolidated EBITDA in the first until third year, the Company can defer half of the total interest payment. Deferred interest will be capitalized and added to the principal amount of the Bonds and will be paid in cash on maturity date in 2020. On the other hand, if the actual consolidated EBITDA exceeds projected consolidated EBITDA by more than US$15,000,000 in the first until third year or by more than US$10,000,000 on relevant redemption period, there is mechanism which allows the Company to buy back the Bonds through auction process. On the interest payment dates on June 30, 2013 and December 31, 2013, BOR obtained approval from BoNY to defer half of the interest payment amounting to US$1,615,973 and US$1,633,079.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

74

17. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan) Restructured Bonds (continued) Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan dan

Whitemyer Corp menandatangani Perjanjian Jual Beli, dimana Whitemyer Corp mengalihkan kepemilikan 5.000 saham BOR kepada Perusahaan dengan harga pembelian sebesar AS$200.000 (setara dengan Rp1.986). Oleh karena itu, BOR mengakui keuntungan atas penyelesaian bunga yang masih harus dibayar sebesar AS$107.050.000 (setara dengan Rp1.061.722) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba rugi kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 29).

On June 19, 2013, the Company and Whitemyer Corp entered into a Sales and Purchase Agreement, whereby Whitemyer Corp transferred its 5,000 shares in BOR to the Company with a purchase consideration of US$200,000 (equivalent to Rp1,986). Accordingly, BOR recognised gain on settlement of accrued interest amounting to US$107,050,000 (equivalent to Rp1,061,722) which has been recognised in the “Other income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 29).

Obligasi yang Direstrukturisasi dicatat sebesar nilai

wajarnya pada pengakuan awal tanggal 17 Juni 2013, yang kemudian akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tingkat bunga efektif Obligasi yang Direstrukturisasi adalah sebesar 14,98% dengan nilai wajar sebesar AS$177.680.243 (setara dengan Rp1.762.233) pada tanggal 17 Juni 2013. Oleh karena itu, BOR telah mencatat keuntungan atas pengakhiran Obligasi Awal sebesar US$147.319.757 (setara dengan Rp1.461.117) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba rugi kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 29).

The Restructured Bonds has been recognized at fair value as at the date of inception, June 17, 2013, to be subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. The effective interest rate of the Restructured Bonds has been determined to be 14.98%, with a fair value of US$177,680,243 (equivalent to Rp1,762,233) as at June 17, 2013. Accordingly, BOR has recorded gain on derecognition of Original Bonds of US$147,319,757 (equivalent to Rp1,461,117) which has been recognised in the “Other income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 29).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, BOR

telah mencatat amortisasi atas nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi masing-masing sebesar AS$22.216.736 (setara dengan Rp220.346) dan AS$7.582.252 (setara dengan Rp75.200). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo unamortized nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi masing-masing sebesar AS$119.292.830 dan AS$141.509.567.

As of December 31, 2014 and 2013, BOR has recognized an amortization of the fair value on the Restructured Bonds amounting to US$22,216,736 (equivalent to Rp220,346) and US$7,582,252 (equivalent to Rp75,200), respectively. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of unamortized fair value of Restructured Bonds amounting to US$119,292,830 and US$141,509,567, respectively.

Dengan pengecualian-pengecualian tertentu dalam syarat-syarat obligasi, Perusahaan dan Entitas Anak Penjamin mempunyai pembatasan untuk transaksi sebagai berikut:

With certain exceptions specified in the terms and conditions of the bonds, the Company and the Subsidiary Guarantors have a limitation for the following transactions:

menjamin utang; guarantee indebtedness; membebankan penjaminan atas aset; create any liens; melakukan merger atau konsolidasi; affect a merger or consolidation; terlibat di dalam transaksi penjualan dan

penyewaan kembali; enter into sale and leaseback transactions;

terlibat transaksi tertentu dengan afiliasi. enter into certain transactions with affiliates. Perusahaan dan entitas anaknya diharuskan

mematuhi semua undang-undang, peraturan, aturan dan regulasi.

The Company and its subsidiaries must comply with all applicable statutes, rules and regulations.

Page 90: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

75

17. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 17. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan) Restructured Bonds (continued)

penambahan utang untuk tujuan modal kerja dengan total pokok pinjaman tidak melebihi (1) Rp250.000, atau (2) dari tanggal 1 Januari 2015, selama aktual EBITDA konsolidasian untuk empat kwartal terakhir sama atau lebih besar dari proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar Rp450.000.

additional indebtedness incurred for working capital, not to exceed: (1) Rp250,000, or (2) from January 1, 2015, provided that, Actual Consolidated EBITDA for the four-quarterly period ending is equal to or greater than Projected Consolidated EBITDA of Rp450,000.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak boleh mengumumkan dan membayar dividen kecuali bila pada tanggal pengumuman (1) mempertahankan rasio Fixed Charged

Coverage Ratio melebihi 10:1 untuk empat kwartal terakhir.

(2) mempertahankan Total Indebtedness to Consolidated EBITDA Ratio 1:1 untuk empat kwartal terakhir.

(3) tidak melebihi lima persen (5%) dari laba bersih konsolidasian untuk empat kwartal terakhir.

The Company and its subsidiaries shall not declare or pay dividends unless on the date of declaration: (1) maintained a Fixed Charge Coverage

Ratio in excess of 10:1 for the most recent four quarter period.

(2) maintained a total Indebtedness to Consolidated EBITDA ratio of 1:1 for the most recent four quarter period.

(3) do not exceed five percent (5%) of Consolidated Net Income for the most recent four quarter period.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan entitas anaknya telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan the Amended and Restated Indenture.

As of December 31, 2014, the Company and its subsidiaries have complied with all the requirement and restrictions in accordance with the Amended and Restated Indenture.

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 18. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Non-controlling interests in net assets of consolidated subsidiaries are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

PT Centralpertiwi Bahari 5.195 5.854 PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama 1.372 1.210 PT Marindolab Pratama

Total 6.567 7.064 Total

Kepentingan non-pengendali atas laba (rugi) komprehensif entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Non-controlling interests in total comprehensive income (loss) of consolidated subsidiaries are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

PT Centralpertiwi Bahari (659) (2.449) PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama 162 171 PT Marindolab Pratama

Total (497) (2.278) Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

76

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Susunan pemilikan saham Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The composition of share ownership of the Company as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014

Total Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Total/ Pemegang saham and Fully Paid Ownership Total Shareholders

Saham biasa dengan nilai nominal Ordinary share with par value of Rp100 (angka penuh) per saham Rp100 (full amount) per share PT Surya Hidup Satwa 13.163.891.970 32,53 1.316.389 PT Surya Hidup Satwa UBS AG Singapore 3.835.200.000 9,48 383.520 UBS AG Singapore Red Dragon Group Pte. Ltd. 2.666.621.250 6,59 266.662 Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) 1.000.000 0,00 100 Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) 628.000 0,00 63 Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) 500.000 0,00 50 Fredy Robin Sumendap*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 20.802.893.526 51,40 2.080.289 Public (below 5% ownership each)

Total 40.470.734.746 100,00 4.047.073 Total

2013

Total Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Total/ Pemegang saham and Fully Paid Ownership Total Shareholders

Saham biasa dengan nilai nominal Ordinary share with par value of Rp100 (angka penuh) per saham Rp100 (full amount) per share PT Surya Hidup Satwa 13.163.891.970 32,53 1.316.389 PT Surya Hidup Satwa Red Dragon Group Pte. Ltd. 2.666.621.250 6,59 266.662 Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) 1.000.000 0,00 100 Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) 628.000 0,00 63 Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) 500.000 0,00 50 Fredy Robin Sumendap*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 24.638.093.526 60,88 2.463.809 Public (below 5% ownership each)

Total 40.470.734.746 100,00 4.047.073 Total

*) Sutanto Surjadjaja, Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap masing - masing adalah Direktur Perusahaan, dengan kepemilikan masing - masing dibawah 0,01%/

Sutanto Surjadjaja, Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap are Director of the Company, with equity ownership below 0.01% each.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan

telah mencatatkan seluruh sahamnya yang beredar pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 40.470.734.746 lembar saham.

As of December 31, 2014, the Company has listed all its autstanding shares on the Indonesia Stock Exchange totaling 40,470,734,746 shares.

Page 91: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

77

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Selisih lebih penerimaan di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan Excess of proceeds over par value biaya emisi efek ekuitas dan biaya net of share issuance costs and konversi waran 96.922 96.922 warrant conversion costs Difference in value of Selisih nilai transaksi dengan transactions of entities under entitas sepengendali (1.201.058) (1.201.058) common control

Total (1.104.136) (1.104.136) Total

Pada tahun 2006, Perusahaan dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham pengendali Perusahaan, telah merestrukturisasi unit usaha agrobisnis dan budi daya perairan (aquaculture) yang mengakibatkan Perusahaan menjadi perusahaan pengendali untuk usaha budi daya perairan (aquaculture). Transaksi restrukturisasi ini dilakukan dengan entitas sepengendali maupun pihak ketiga dan berlanjut sampai Mei 2007.

In 2006, the Company and PT Surya Hidup Satwa (SHS), the Company’s controlling shareholder, restructured their agrobusiness and aquaculture business whereby the Company became the holding company for aquaculture business. The restructuring transactions were conducted with entities under common control as well as third parties, and continued until May 2007.

Ringkasan dari transaksi-transaksi restrukturisasi

tersebut adalah sebagai berikut: Summary of the restructuring transactions is as

follows: Entitas Sepengendali Entities under common control

Selisih nilai transaksi Harga restrukturisasi pembelian/ Nilai entitas penjualan Jumlah Transaksi sepengendali per saham saham pembelian Nilai (jutaan Rupiah)/ (angka yang (jutaan buku Difference in penuh)/ dibeli Rupiah)/ (jutaan value of Purchase/ (lembar)/ Total value Rupiah)/ restructuring Perjanjian Selling Number of of Book transactions jual beli Tanggal price shares transaction Value under common saham/ transaksi/ per share purchased/ (millions (millions control Shares sale and/or Transaksi/ Date of (full sold of of (millions of purchase Transaction transaction amount) (shares) Rupiah) Rupiah) Rupiah) agreement

Kepemilikan Langsung/ Direct ownership Penjualan/Divestment PT Charoen Pokphand 12 Mei 400 779.068.750 311.628 395.013 (83.385) Perjanjian jual beli Indonesia Tbk 2006/ saham bersyarat dengan May 12, SHS tanggal 12 Mei 2006/ 2006 Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 12, 2006 PT Central Agromina 24 Mei 2.300 22.395.720 51.510 91.741 (40.231) Perjanjian jual beli 2007/ saham bersyarat dengan May 24, SHS tanggal 24 Mei 2007/ 2007 Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 24, 2007 Pembelian/Acquisition PT Centralpertiwi Bahari 12 Mei 572 2.878.526.958 1.645.575 575.799 (1.069.776) Perjanjian pembelian saham 2006/ dengan RBOC & Splendid May 12, tanggal 12 Mei 2006/ 2006 Share purchase agreement with RBOC & Splendid, dated May 12, 2006 PT Centralwindu Sejati 12 April 542.564 110.586 60.000 52.334 (7.666) Perjanjian jual beli saham 2006/ bersyarat dengan SHS April 12, tanggal 12 April 2006/ 2006 Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated April 12, 2006

Total/Total (1.201.058)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

78

21. PENJUALAN NETO 21. NET SALES Rincian penjualan neto berdasarkan segmen usaha

adalah sebagai berikut: The details of net sales based on business

segments are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Produk udang 3.450.642 2.617.797 Shrimp products Pakan 4.932.299 4.379.745 Feeds Benur 328.875 251.310 Shrimp fries Lain-lain 742.845 428.971 Others

Total 9.454.661 7.677.823 Total

Tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan

dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

There were no sales transactions with any single customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales for the periods ended December 31, 2014 and 2013.

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok

Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 33.

The nature of relationships and transactions of the Group with related parties is explained in Notes 2e and 33.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai

berikut: The details of cost of goods sold are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Bahan baku yang digunakan 4.746.097 3.633.693 Raw material used Upah buruh langsung 154.963 117.222 Direct labor Beban pabrikasi 1.398.347 1.089.493 Manufacturing overhead

Total biaya produksi 6.299.407 4.840.408 Total manufacturing costs Saldo barang dalam proses Work in process Awal tahun 282.548 223.997 Balance at beginning of year Akhir tahun (242.407) (282.548) Balance at end of year

Beban pokok produksi 6.339.548 4.781.857 Cost of goods manufactured Saldo barang jadi Finished goods Awal tahun 346.113 259.279 Balance at beginning of year Pembelian 1.807.811 1.837.930 Purchases Akhir tahun (496.578) (346.113) Balance at end of year

Beban pokok penjualan 7.996.894 6.532.953 Cost of goods sold

Transaksi pembelian dengan total pembelian

kumulatif selama satu tahun yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 adalah transaksi dengan PT FKS Multi Agro Tbk.

Purchases transaction with annual cumulative purchases exceeding 10% of consolidated net sales on December 31, 2014 was transaction with PT FKS Multi Agro Tbk.

Page 92: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

79

23. BEBAN PENJUALAN 23. SELLING EXPENSES Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Gaji, upah, kesejahteraan karyawan 149.962 134.654 Salaries, wages, employees’ benefits Pengangkutan 114.588 97.845 Freight-out Iklan, promosi dan Advertising, promotion sarana penunjang lainnya 62.508 32.332 and supporting facilities Penyusutan (Catatan 9) 57.554 61.665 Depreciation (Note 9) Sewa 32.988 31.250 Rental Perjalanan dinas dan transportasi 29.263 19.403 Travel and transportation Insentif penjualan dan komisi 26.808 21.892 Sales incentive and commission Perbaikan dan pemeliharaan 23.432 13.059 Repairs and maintenance Biaya profesional 20.807 17.647 Professional fees Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 34.842 27.911 Others (below Rp10,000 each)

Total beban penjualan 552.752 457.658 Total selling expenses

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The details of general and administrative expenses

are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Gaji, upah, kesejahteraan karyawan 306.468 281.619 Salaries, wages, employees’ benefits Penyusutan (Catatan 9) 73.695 89.797 Depreciation (Note 9) Telepon, listrik dan air 53.347 41.469 Telephone, electricity and water Biaya profesional 52.079 36.442 Professional fees Perjalanan dinas dan transportasi 49.464 45.664 Travel and transportation Sewa 38.757 31.935 Rental Perbaikan dan pemeliharaan 19.211 18.549 Repairs and maintenance Pajak, denda dan Taxes, penalties, legal and perijinan 12.467 8.973 permit Perlengkapan kantor, alat tulis dan Office supplies, stationery and fotokopi 9.471 11.267 photocopies Fasilitas perumahan 8.807 12.593 Housing expenses Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 30.421 24.935 Others below (Rp10,000 each)

Total beban umum Total general and administrative dan administrasi 654.187 603.243 expenses

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

80

25. PENDAPATAN OPERASI LAIN 25. OTHER OPERATING INCOME Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai

berikut: The details of other operating income are as

follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Pemulihan atas penurunan nilai Recovery of impairment aset tetap (Catatan 9) 69.207 - fixed assets (Note 9) Pemulihan cadangan piutang usaha Recovery of trade receivables allowance (Catatan 5) 40.886 6.902 (Note 5) Laba neto atas penjualan barang sisa 5.872 11.866 Net gain on sale of waste product Laba atas penjualan aset tetap (Catatan 9) 1.350 6.142 Gain on sale of fixed assets (Note 9) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) 13.998 6.501 Others (below Rp5,000 each)

Total 131.313 31.411 Total

26. BEBAN OPERASI LAIN 26. OTHER OPERATING EXPENSES Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: The details of other operating expenses are as

follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Penghapusan persediaan 152.170 20.468 Write off inventory Rugi selisih kurs Loss on foreign exchange atas aktivitas operasi 33.384 133.079 operating activities Cadangan atas penurunan nilai Allowance for impairment piutang usaha (Catatan 5) 27.216 174.951 account receivable - Trade (Note 5) Cadangan atas penurunan nilai Allowance for impairment of piutang lain-lain (Catatan 6) - 337.561 others receivables (Note 6) Rugi sehubungan aktivitas Loss from shrimp cultivation budidaya udang - 184.928 activity Penurunan nilai aset tetap (Catatan 9) - 54.581 Impairment in value of fixed assets (Note 9) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) 2.673 4.227 Others (below Rp5,000 each)

Total 215.443 909.795 Total

27. PENDAPATAN KEUANGAN 27. FINANCE INCOME Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai

berikut: The details of finance income are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Penghasilan bunga: Interest income: Jasa giro 1.978 2.016 Current accounts Deposito on call dan deposito Deposit on call berjangka 223 257 and time deposit

Total 2.201 2.273 Total

Page 93: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

81

28. BIAYA KEUANGAN 28. FINANCE COSTS Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: The details of finance costs are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Beban bunga dari: Interest expenses from: Utang bank dan biaya bank 139.950 127.276 Bank loans and bank charges Obligasi 77.917 70.281 Bonds

Total 217.867 197.557 Total

29. PENDAPATAN LAINNYA 29. OTHER INCOME

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Keuntungan pengakhiran Obligasi Awal Gain on derecognition of Original Bonds (AS$147.319.757) - 1.461.117 (US$147,319,757) Keuntungan atas penyelesaian biaya bunga yang masih Gain on settlement of accrued interest harus dibayar atas Obligasi of Original Bonds Awal (AS$107.050.000) - 1.061.722 (US$107,050,000)

Total - 2.522.839 Total

30. PERPAJAKAN 30. TAXATION

Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of :

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Perusahaan Company Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4 79 164 Article 4 Pasal 21 2.212 2.733 Article 21 Pasal 23 107 199 Article 23 Pasal 26 17 7 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai 18.076 20.592 Value-Added Tax

Total Perusahaan 20.491 23.695 Total Company

Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4 83 111 Article 4 Pasal 15 17 90 Article 15 Pasal 21 1.329 2.459 Article 21 Pasal 23 125 163 Article 23 Pasal 25 40 393 Article 25 Pasal 29 27 11 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 33 214 Value-Added Tax

Total Entitas Anak 1.654 3.441 Total Subsidiaries

Total 22.145 27.136 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

82

30. PERPAJAKAN (lanjutan) 30. TAXATION (continued) Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: Income tax benefit (expense) consists of:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Perusahaan Company Pajak tangguhan (12.589) 111.708 Deferred tax

Entitas Anak Subsidiaries Pajak kini dari: Current tax of: Tahun berjalan (559) (485) Current year Pemeriksaan pajak periode lalu (418) (1.715) Previous period tax audit Pajak tangguhan (4.125) 131.566 Deferred tax

Total - Entitas Anak (5.102) 129.366 Total - Subsidiaries

Neto (17.691) 241.074 Net

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The reconciliations between loss before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Income (loss) before income tax per menurut laporan laba rugi consolidated statements of

komprehensif konsolidasian (372.216) 956.963 comprehensive income Dikurangi: Deduct: Rugi (Laba) entitas anak sebelum Loss (Income) of subsidiaries before

pajak penghasilan 365.471 (2.119.418) income tax

Rugi Perusahaan sebelum pajak Loss before income tax penghasilan (6.745) (1.162.455) attributable to the Company

Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto 28.975 28.312 Provision for employees’ benefits - net

Pemulihan penurunan nilai persediaan (40) (2.515) Recovery of impairment of inventories Kerugian penurunan nilai piutang (3.327) 348.062 Impairment loss on receivable value Penyusutan (5.205) 13.649 Depreciation Kerugian penurunan nilai aset tetap (69.207) 52.017 Impairment loss on fixed assets

Beda permanen: Permanent differences: Hadiah dan sumbangan 731 1.280 Gifts and donations Denda pajak - 1.177 Tax penalties Penghapusan cadangan piutang Write off of allowance tidak tertagih - 28 for doubtful accounts Penghasilan yang pajaknya bersifat final : Income subject to final tax:

Bunga (1.438) (1.500 ) Interest Sewa (405) (841) Rent

Rugi fiskal Perusahaan Fiscal loss of the Company sebelum kompensasi rugi fiskal (56.661) (722.786) before compensation of fiscal loss

Page 94: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

83

30. PERPAJAKAN (lanjutan) 30. TAXATION (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Kompensasi rugi fiskal Compensation of fiscal loss Tahun 2010 159.850 159.850 Year 2010 Tahun 2011 298.213 298.213 Year 2011 Tahun 2012 225.150 304.316 Year 2012 Tahun 2013 722.786 722.786 Year 2013 Tahun 2014 56.661 - Year 2014

Akumulasi rugi fiskal 1.462.660 1.485.165 Accumulated fiscal loss

Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2014.

The Company’s taxable income for the year ended December 31, 2013 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2014 will be reported in the 2014 SPT.

Perhitungan tagihan (utang) pajak penghasilan

adalah sebagai berikut: The computation of claims for tax refund (income

tax payable) is as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax - current Perusahaan - - Company

Entitas anak 559 485 Subsidiaries

Total 559 485 Total

Pembayaran di muka pajak penghasilan Prepayments of income tax Perusahaan 18.668 19.246 Company Entitas anak 10.512 10.809 Subsidiaries

Total 29.180 30.055 Total

Tagihan pajak penghasilan Claim for tax refund Perusahaan 18.668 19.246 Company

Entitas anak Subsidiaries Tagihan pajak penghasilan 9.989 10.335 Claims for tax refund

Utang pajak penghasilan Income tax payable Pasal 4 (9) - Article 4 Pasal 29 (27) (11) Article 29

Pajak Tangguhan Deferred Tax

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Manfaat (beban) pajak - tangguhan Income tax benefit (expense) - deferred (tarif 25%) (tax rate at 25%)

Perusahaan Company Kerugian penurunan nilai piutang (832) 87.015 Impairment loss on receivable value Kerugian penurunan nilai aset tetap (17.302) 13.004 Impairment loss on fixed assets

Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto 7.244 7.078 Provision for employees’ benefits - net

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

84

30. PERPAJAKAN (lanjutan) 30. TAXATION (continued) Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Penyusutan (1.301) 3.412 Depreciation Pemulihan penurunan nilai persediaan (10) (629) Recovery impairment inventories Lainnya (388) 1.828 Others

Total (12.589) 111.708 Total Entitas Anak (4.125) 131.566 Subsidiaries

Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto (16.714) 243.274 Income tax benefit (expense) - net

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan berdasarkan metode perolehan dan manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:

Reconciliations between income tax benefit (expense) calculated by applying the applicable tax rate to the Company’s income before income tax based on cost method and the income tax benefit (expense) shown in the consolidated statements of income for the periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Rugi sebelum pajak penghasilan - Loss before income tax - Perusahaan berdasarkan metode Company based on cost perolehan 6.745 1.162.455 method

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 1.686 290.614 Income tax at applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda permanen: Tax effect on permanent differences: Penghasilan yang pajaknya

bersifat final Income already subject to final tax Bunga 359 375 Interest Sewa 101 210 Rent

Hadiah dan sumbangan (183) (320) Gifts and donation Denda pajak - (294) Tax penalties Penghapusan cadangan piutang Write off allowance tak tertagih - (7) for doubtful account Penyisihan aset Valuation allowance

pajak tangguhan (14.552) (178.870) for deferred tax assets

Manfaat (beban) pajak menurut Income tax benefit (expense) per laporan laba rugi konsolidasian consolidated statements of income Perusahaan (12.589) 111.708 Company Entitas Anak (5.102) 129.366 Subsidiaries

Manfaat (beban) pajak Income tax benefit (expense) penghasilan per laporan per consolidated statements laba rugi komprehensif konsolidasian (17.691) 241.074 of comprehensive income

Page 95: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

85

30. PERPAJAKAN (lanjutan) 30. TAXATION (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset

dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:

The deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Perusahaan Company Piutang 316.477 317.693 Account receivables Aset tetap 125.588 144.191 Fixed assets Liabilitas imbalan kerja karyawan 43.921 35.818 Employee benefit liabilities Persediaan 3.510 3.522 Inventories

489.496 501.224 Entitas Anak - neto Subsidiaries - net

Aset pajak tangguhan 169.090 170.883 Deferred tax assets Kewajiban pajak tangguhan – Bersih (3.233) (18) Deferred tax liabilities

Aset Pajak Tangguhan - neto 658.586 672.107 Deferred Tax Assets - net

Liabilitas Pajak Tangguhan - neto (3.233) (18) Deferred Tax Liabilities - net

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak

tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

The Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.

For purposes of presentation in the consolidated statements of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) per entity basis.

Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas

dasar perhitungan sendiri. Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2014.

The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2008 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2014.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

86

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Kelompok Usaha menyediakan imbalan manfaat

pasti yang tidak didanai untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”) dan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

The Group provides a defined benefit which is not funded, for those employees reaching the retirement age of 55 in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”) and recognizes the liabilities for these employee benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.These benefits are not funded.

Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia (dahulu PT Eldridge Gunaprima Solution), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 11 Maret 2015 dan 14 Maret 2014 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

Employee benefit liabilities as of December 31, 2014 and 2013 were determined on the basis of actuarial valuations performed by PT Milliman Indonesia (formerly PT Eldridge Gunaprima Solution), an independent actuary, in its reports dated March 11, 2015 and March 14, 2014 using the “Projected Unit Credit” method.

Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang

digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

The significant assumptions used in the valuations are as follows:

2014 2013

Tingkat bunga 8,0% per tahun/year 9,0% per tahun/year Interest rate Tingkat kenaikan gaji (upah) 7,5% per tahun/year 7,5% per tahun/year Salary (wage) increase rate Usia pensiun 55 tahun/year 55 tahun/year Pension age Pensiun dini/pengunduran diri 2,5% sampai usia 45 tahun Early retirement/resignation dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 2,5% to age 45 years then decrease linearly to 0% at age 55 years Tingkat kematian TMI III TMI III Mortality rate Tingkat cacat 10% dari tingkat kematian/10% of mortality rate Disability rate

Rincian beban imbalan kerja yang diakui pada

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of employee benefit expenses recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Biaya jasa kini 35.645 45.541 Current service cost Biaya bunga 26.451 24.421 Interest cost Amortisasi atas biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized past belum diakui 511 511 service cost Amortisasi atas keuntungan (kerugian) Amortization of unrecognized aktuarial yang belum diakui (270) 458 actuarial gains (losses) Pengakuan segera atas Immediate recognition of biaya jasa lalu (1.872) - past service cost Biaya transfer karyawan Cost of transferred ke perusahaan lainnya (310) - employee to other companies

Beban imbalan kerja karyawan Employee benefit expenses tahun berjalan 60.155 70.931 for the year

Page 96: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

87

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Rincian liabilitas imbalan pascakerja yang diakui

pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Nilai kini kewajiban sebelum Present value of benefit obligations mutasi karyawan 355.007 300.765 before employee transfer Liabilitas atas karyawan yang dimutasi Liability for transferred employees - neto (87) 40 - net

Present value of deferred Nilai kini kewajiban setelah 354.920 300.805 benefits obligation mutasi karyawan after employee transfer Biaya jasa lalu yang belum diakui (1.644) (2.155) Unrecognized past service costs Rugi aktuarial yang belum diakui (10.426) (2.051) Unrecognized actuarial losses

Liabilitas imbalan pascakerja 342.850 296.599 Employee benefit liabilities

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai

berikut: The movements of the employee benefit liabilities

are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Saldo pada awal tahun 296.599 255.034 Balance at beginning of year Penyisihan tahun berjalan 60.155 70.931 Provisions during the year

356.754 325.965 Liabilitas atas karyawan yang dimutasi Liability for transferred employees - neto (87) 40 - net Pembayaran tahun berjalan (13.817) (29.406) Payments during the year

Saldo pada akhir tahun 342.850 296.599 Balance at end of year

Liabilitas atas karyawan yang dimutasi merupakan

liabilitas imbalan kerja neto atas beberapa karyawan yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi.

Liability for transferred employees represents the net benefit obligations of certain employees that were transferred from or to the other affiliated companies that are not consolidated.

Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: The movements of present value of benefit

obligation are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013

Saldo pada awal tahun 300.805 288.898 Balance at beginning of year Biaya jasa lalu (1.872) - Past service cost Biaya bunga 26.451 24.421 Interest cost Biaya jasa kini 35.645 45.541 Current service cost

Imbalan yang dibayar (13.817) (29.405) Benefit payment Dampak perubahan asumsi aktuaria 26.525 (41.660) Effect of changes in actuarial assumptions Liabilitas atas karyawan yang dimutasi Liability for transferred employees - neto (87) 40 - net Liabilitas atas karyawan yang dimutasi Liability for transferred employees ke perusahaan lainnya - neto (310) - to other companies - net (Laba) rugi aktuarial atas kewajiban (18.420) 12.970 Actuarial (gain) loss on obligation

Saldo pada akhir tahun 354.920 300.805 Balance at end of year

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

88

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Jumlah nilai kini kewajiban dan penyesuaian yang

timbul pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

The total amounts of present value of defined benefit obligation and experience adjustments in the plan liabilities for the year ended December 31, 2014 and the previous four annual periods of employee benefits are as follows:

31 Desember/December 31, 2014 2013 2012 2011 2010

Nilai kini Present value of defined kewajiban 354.920 300.805 288.898 239.970 237.329 benefit obligation Penyesuaian Experience adjustment liabilitas 18.420 (12.970) (313) 40.412 22.504 on obligation

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:

A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:

Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease

Dampak pada agregat biaya jasa kini Effect on the aggregate current dan biaya bunga - - service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti 26.676 30.118 Effect on the defined benefit obligation

32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE Perhitungan laba per saham adalah sebagai

berikut: The computation of earnings per share is as

follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Laba (rugi) periode berjalan Income (loss) for the period yang dapat diatribusikan attributable to kepada pemilik entitas induk (389.410) 1.200.315 owners of the parent Rata-rata tertimbang total saham Weighted-average number of yang beredar 40.470.734.746 40.470.734.746 shares outstanding Laba (rugi) per Earnings (loss) saham (angka penuh) (9,6) 29,7 per share (full amount) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI 33. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Dalam kondisi usaha yang normal, Kelompok

Usaha melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

In the normal course of business, the Group conducts transactions with prices, terms and conditions agreed upon with the related parties through equity ownership, either direct or indirect, and/or common control, and/or common key management. The details of the transactions are as follows:

Page 97: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

89

33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

33. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

(a) Penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

(a) Sales to related parties for periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Persentase Terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasian/ Total/ Percentage to Total Consolidated Total Net Sales

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

Penjualan neto Net sales PT Surya Hidup Satwa 22.904 9.268 0,24 0,12 PT Surya Hidup Satwa PT Sinar Hidup Satwa 2.261 530 0,02 0,01 PT Sinar Hidup Satwa PT Primafood International - 1.813 - 0,02 PT Primafood International PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk - 701 - 0,01 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Total 25.165 12.312 0,26 0,16 Total

Penjualan bahan baku dan lain-lain Sales of raw materials and others Sales of raw materials PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 7.583 6.879 0,08 0,09 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 5a) adalah sebagai berikut:

The balance of trade receivables from related parties as presented in the “Account Receivables - Trade - Related Parties” account (Note 5a) is as follows:

Persentase Terhadap Total Aset Konsolidasian/ Total/ Percentage to Consolidated Total Total Assets

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

PT Surya Hidup Satwa 7.815 - 0,11 - PT Surya Hidup Satwa PT Primafood International 3.214 1.070 0,05 0,01 PT Primafood International PT Sinar Hidup Satwa 1.701 279 0,02 0,00 PT Sinar Hidup Satwa

Total 12.730 1.349 0,18 0,01 Total

(b) Pembelian kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

(b) Purchases of goods from related parties for periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Persentase Terhadap Total Beban yang Bersangkutan Konsolidasian/ Total/ Percentage to Consolidated Total Total Related Expenses

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

Pembelian bahan baku dan lain-lain Purchase of raw materials and others PT Tanindo Intertraco 22.710 21.706 0,28 0,33 PT Tanindo Intertraco PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 9.543 53.571 0,12 0,83 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT SHS International 3.653 7.035 0,05 0,11 PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi 3.651 2.077 - 0,03 PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa 2.241 1.991 0,03 0,03 PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima - 17 - 0,00 PT Tanindo Subur Prima

Total 41.798 86.397 0,49 1,33 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

90

33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

33. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo utang usaha dari transaksi tersebut

disajikan dalam akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 13a) sebagai berikut:

The balance of trade payables to related parties as presented in the “Account Payables - Trade - Related Parties” account (Note 13a) is as follows:

Persentase Terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Total/ Percentage to Consolidated Total Total Liabilities

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 18.502 52.070 0,30 0,89 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Tanindo Intertraco 5.590 7.464 0,09 0,13 PT Tanindo Intertraco PT Indovetraco Makmur Abadi 1.550 510 0,03 0,01 PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa - 6.406 - 0,11 PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 837 1.026 0,01 0,02 Others (below Rp1,000 each)

Total 26.479 67.476 0,43 1,16 Total

(c) Saldo di luar usaha pokok Kelompok Usaha

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

(c) The balance with related parties outside the main line of business of the Group is as follows:

Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Assets

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

Kas dan setara kas (Catatan 4) Cash and cash equivalents (Note 4) PT Bank Agris Tbk 35.682 32.002 0,50 0,45 PT Bank Agris Tbk

Piutang pihak berelasi - non usaha Due from related parties: PT Surya Hidup Satwa 13.868 42.066 0,19 0,59 PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing

di bawahRp1.000) 486 25 0,01 0,00 Others (below Rp1,000 each)

Total 14.354 42.091 0,20 0,59 Total

Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total/Total Total Liabilities

31 Des 2014/ 31 Des 2013/ 31 Des 2014/ 31 Dec 2013/ Dec 31, 2014 Dec 31, 2013 Dec 31, 2014 Dec 31, 2013

Utang pihak berelasi - non usaha Due to related parties: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 187.981 187.901 3,05 3,20 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing

di bawahRp1.000) 2 63 0,00 0,00 Others (below Rp1,000 each )

Total 187.983 187.964 3,05 3,20 Total

Page 98: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

91

Kompensasi manajemen kunci Key management position

Manajemen kunci termasuk direksi dan komisaris. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa kerja adalah sebagai berikut:

Key management includes directors and commissioners. The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended December 31

2014 2013

Imbalan kerja jangka pendek 32.047 32.730 Short-term employee benefits Imbalan pascakerja 3.195 4.007 Post-employment benefits Imbalan terminasi - 2.763 Termination benefits

Total 35.242 39.500 Total

Sifat Relasi Nature of relationship

Sifat hubungan Kelompok Usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship of the Group with related parties is as follows:

Pihak-pihak Berelasi/

Related Parties Sifat Berelasi/

Nature of Relationship Transaksi/

Transaction

PT Surya Hidup Satwa Entitas induk/ Parent company

Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates

PT Indovetraco Makmur Abadi

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials

PT Tanindo Subur Prima

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials

PT Tanindo Intertraco

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials

PT Bank Agris Tbk

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Transaksi perbankan/ Banking transaction

PT SHS International

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials

PT Primafood International

Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Penjualan barang jadi/ Sales of finished goods

PT Sinar Hidup Satwa Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group

Penjualan barang jadi/ Sales of finished goods

33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

33. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

92

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi

yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014: The significant agreements, commitments and

contingencies as of December 31, 2014 are as follows:

a. Perjanjian Kerjasama dengan Plasma a. Cooperation Agreements with Shrimp

Farmers

Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan para plasma yang membeli dan mengelola tambak udang dalam kawasan proyek tambak udang terpadu yang dibangun Perusahaan dan oleh CPB. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPB akan membantu plasma dengan cara:

The Company and CPB have cooperation agreements with individual farmers, who purchased and manage the shrimp ponds for the integrated shrimp farming project area constructed by the Company and CPB. Under these agreements, the Company and CPB with its best effort assist the farmers to:

- Melakukan koordinasi dengan pihak

pemberi pinjaman (Catatan 12) sehingga plasma dapat memperoleh fasilitas kredit investasi dan modal kerja; dan

- Coordinate with the lenders (Note 12) so that the farmers could obtain investment and working capital credit facilities; and

- Membantu kebutuhan operasional plasma.

- Assist in the operational requirements of the farmers.

Sebaliknya, plasma mempunyai komitmen

untuk menjual seluruh hasil panennya kepada Perusahaan dan CPB.

In return, the farmers are committed to sell all their harvests to the Company and CPB.

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman b. Cooperation Agreements with Lenders

Untuk membiayai kebutuhan kredit investasi

dan modal kerja para plasma, Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Niaga Tbk.), PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).

To facilitate the investment and working capital requirements of the farmers, the Company and CPB entered into cooperation agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk. (formerly PT Bank Niaga Tbk.), PT Bank CIMB Niaga Syariah (formerly PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank

Niaga Tbk.) (BN) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (formerly PT Bank

Niaga Tbk.) (BN)

Pada tanggal 21 September 2001, CPB telah memperoleh persetujuan dari BN atas restrukturisasi saldo pinjaman 826 plasma sebesar Rp86.670. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tanggal 30 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito satu bulan pada BN ditambah dengan marjin 2% per tahun dengan suku bunga maksimum sebesar 18% per tahun. Pada bulan Desember 2014, CPB telah melunasi seluruh pokok pinjaman plasma.

On September 21, 2001, CPB obtained an approval from BN to restructure the 826 farmers’ loans of Rp86,670. Based on this agreement, the farmers’ loans will mature on December 30, 2014, and the interest rate charged is based on 1 month time deposit interest at BN plus margin of 2% p.a with maximum interest rate of 18% p.a. In December 2014, CPB has settled all farmers’ loan principal.

Page 99: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

93

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank

Niaga Syariah) PT Bank CIMB Niaga Syariah (formerly

PT Bank Niaga Syariah)

Pada tanggal 23 Nopember 2007, CPB dan Niaga Syariah telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dari Achmad Bajumi, S.H. dimana Niaga Syariah telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Murabahah (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.000 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp160.000. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 24 bulan.

On November 23, 2007, CPB dan Niaga Syariah entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 40 of Achmad Bajumi, S.H. whereby Niaga Syariah agreed to provide working capital loan Murabahah (Working Capital Facility) to 1,000 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp160,000. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24 month revolving facility.

Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan

tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007, CPB dan Niaga Syariah menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Achmad Bajumi, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah terbatas pada jumlah sebesar Rp160.000 ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya.

Perjanjian ini telah dirubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 Oktober 2012. Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kerjasama, Niaga Syariah dan CPB menyetujui untuk melakukan perpanjangan fasilitas kepada 962 plasma dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 66 bulan sejak perjanjian ditandatangani.

In relation to this Working Capital Facility, on December 3, 2007, CPB and Niaga Syariah signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 1 of Achmad Bajumi, S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp160,000 plus any interests, commissions and other expenses thereof.

This agreement was amended several times, the latest on October 15, 2012. Based on the Third Amended Cooperation Agreement, Niaga Syariah and CPB agreed to extend the Working Capital Facility for 962 shrimp farmer with maximum period for 66 months since the agreement signing date.

Pada tanggal 16 Agustus 2011, berdasarkan

Akta Notaris No.14, CPB dan Niaga Syariah menyetujui Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja-Murabahah untuk membiayai 189 plasma CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp30.240. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 30 bulan. CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah sebesar Rp30.240 atau sebesar plafon pembiayaan untuk keseluruhan plasma yang dibiayai.

On August 16, 2011, based on Notarial Deed No.14, CPB and Niaga Syariah agreed on Working Capital Financing Facility Murabahah to finance 189 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp30,240. This is a 30-month revolving facility. CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp30,240 or as much as credit limit provided for farmers.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

94

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah) (lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga Syariah (formerly PT Bank Niaga Syariah) (continued)

Pada tanggal 1 Agustus 2013, berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kerjasama, CPB dan Niaga Syariah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas atas 189 plasma CPB dari maksimum 30 bulan menjadi maksimum 66 bulan.

On August 1, 2013, based on First Amendment of Cooperation Agreement, CPB and Niaga Syariah agreed to extend facility period for 189 CPB’s shrimp farmers from maximum period 30 months to 66 months.

PT Bahana Artha Ventura (BAV) PT Bahana Artha Ventura (BAV)

Pada tanggal 3 Agustus 2004, CPB

memperoleh persetujuan dari BAV atas restrukturisasi saldo pinjaman 94 plasma sebesar Rp11.146. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tahun 2014. Atas pinjaman tersebut, plasma diwajibkan membayar imbalan jasa bagi hasil sebesar 8,5% per tahun. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan akhir tahun 2014, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada BAV.

On August 3, 2004, CPB obtained an approval from BAV to restructure the 94 farmers’ loans of Rp11,146. Based on the restructuring, the loans are payable up until 2014. The farmers are obliged to pay service fee in the form of profit sharing at 8.5% p.a. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to BAV if the farmers are unable to pay their loans by the end of 2014.

Pada bulan Desember 2014, CPB telah melunasi seluruh pokok pinjaman plasma.

In December 2014, CPB has settled all farmers’ loan principal.

PT Reksa Finance (RF) PT Reksa Finance (RF)

Pada tanggal 15 Agustus 2005, CPB

memperoleh persetujuan dari New Age World Limited (NAW) untuk merestrukturisasi saldo pinjaman 87 plasma sebesar Rp20.755. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu terutang pinjaman menjadi sampai dengan 31 Januari 2016. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada NAW. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.

On August 15, 2005, CPB obtained an approval from New Age World Limited (NAW) to restructure the 87 farmers’ loans of Rp20,755. Based on the restructuring, the loans are payable up until January 31, 2016. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to NAW if the farmers are unable to pay by January 31, 2016. The loans bear interest rate at 8.5% p.a.

Page 100: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

95

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Reksa Finance (RF) (lanjutan) PT Reksa Finance (RF) (continued)

Pada tanggal 30 Januari 2006, berdasarkan Pengalihan Perjanjian Pembiayaan tertanggal 30 Januari 2006, NAW menyetujui untuk menjual dan mengalihkan hak atas piutang plasma kepada RF. Dengan demikian, jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada RF.

On January 30, 2006, based on the Deed of Assignment of Financing Agreements dated January 30, 2006, NAW agreed to sell and transfer its right on the farmers’ receivables to RF. Therefore, CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to RF if the farmers are unable to pay their loans to RF by January 31, 2016.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)

BRI dan CPB BRI and CPB

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 26 dari Teddy Anwar, S.H. pada tanggal 13 Maret 2008, BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.050 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp168.000. CPB setuju untuk bertindak sebagai penjamin kelancaran pengelolaan budidaya tambak dan kelancaran pembayaran kembali utang plasma kepada BRI.

Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 26 of Teddy Anwar, S.H. on March 13, 2008, BRI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 1,050 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp168,000. CPB agreed to act as a guarantor of the shrimp farming continuity and the repayment of the farmers’ loan to BRI.

Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 13 Maret 2008, CPB dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Teddy Anwar, S.H.

The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-month revolving facility. In relation to this Financing Facility, on March 13, 2008, CPB and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 27 of Teddy Anwar, S.H.

Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 April 2014. Berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara CPB dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 39 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) kepada 1.127 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp180.320. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2015.

This agreement has been amended several times, the latest on April 21, 2014. Based on Amendment of Cooperation Agreement between CPB and BRI as notarized by Notarial Deed No. 39 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) to 1,127 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp180,320. The facility is valid until December 31, 2015.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

96

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)

BRI dan Perusahaan BRI and the Company

Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.614 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp248.556. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 60 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.

On February 9, 2009, the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 8 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,614 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp248,556. This is a revolving facility. The maximum facility period for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 60 months. In relation to this Credit Facility, on February 9, 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 9 of Teddy Anwar, S.H.

Pada tanggal 27 Maret 2012, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 45 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.530 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp189.720.

On March 27, 2012, based on Amendment of Cooperation Agreement between the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI as notarized by Notarial Deed No. 45 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,530 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp189,720.

Pada tanggal 21 April 2014, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2015.

On April 21, 2014, based on Amendment of Cooperation Agreement between the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI as notarized by Notarial Deed No. 40 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to extend the term of the facility until December 31, 2015.

Page 101: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

97

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)

BRI dan Perusahaan (lanjutan) BRI and the Company (continued)

Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Aruna Wijaya Sakti (AWS) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 10 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 5.000 petambak plasma tambak udang AWS dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp634.000. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 72 bulan dengan grace period selama 12 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.

On February 9, 2009, the Company, Aruna Wijaya Sakti (AWS) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 10 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Loan Facility (KI) to 5,000 AWS’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp634,000. This is a revolving facility. The maximum facility for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 72 months with 12 months grace period. In relation to this Credit Facility, on February 9, 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 11 of Teddy Anwar, S.H.

Pada bulan Mei 2011 Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Desember 2011 Perusahaan dan BRI menandatangani Akta Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 61 oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn., mengenai kewajiban pembayaran kembali kredit 1.417 plasma AWS kepada BRI yang belum terselesaikan sebesar Rp163.841. Perusahaan menyatakan kesanggupan untuk melunasi liabilitas plasma kepada BRI tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati dalam Akta. Saldo liabilitas tersebut dicatat sebagai utang bank jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cease of operational activity is caused by the unfavorable investment and business climate in the area. As a result, on December 20, 2011 the Company and BRI signed Deed of Liability Acknowledgement Guarantee No .61 by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn., regarding the unsettled credit facilities of 1,417 AWS’s shrimp farmers to BRI amounted Rp163,841. The Company agreed to settle farmers liabilities to BRI in accordance with the requirement in the Deed. The liabilities has been recorded as short-term bank loan in the consolidated statements of financial position.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

98

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)

BRI dan Perusahaan (lanjutan) BRI and the Company (continued)

Berdasarkan Akta Addendum Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 1 yang diaktakan oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn. pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan telah menyetujui untuk melunasi kewajiban kepada BRI secara bertahap dengan batas waktu bulan Maret 2014. Pada tanggal 31 Maret 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban kepada BRI.

Based on Deed of Addendum Liability Acknowledgement Guarantee No. 1 as notarized by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn. on March 1, 2013, the Company agreed to settle liabilities to BRI in installments latest by March 2014. As of March 31, 2014, the Company has settled all liabilities to BRI.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 11 April 2008, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 493 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp75.000. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan (KMK) dan 60 bulan (KI). Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit antara BNI dengan masing-masing plasma, kedua belah pihak menyetujui perpanjangan jangka waktu Fasilitas Modal Kerja sampai dengan tanggal 23 April 2012.

Based on Cooperation Agreement on April 11, 2008, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 493 Wahyuni Mandira (WM)’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp75,000. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. This is a revolving facility with 24 months facility period (KMK) and 60 months facility period (KI). Based on Amendment of Credit Agreement between BNI and each farmer, both parties agreed to extend Working Capital Facility up to April 23, 2012.

Page 102: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

99

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (continued)

Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Dalam Rangka Pelunasan KMK Plasma WM pada tanggal 14 Februari 2012, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 492 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp60.000. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 23 April 2014. Berdasarkan surat BNI No. CNS/3/1411, BNI telah menyetujui penyelesaian kewajiban plasma WM akan diangsur selama 3 (tiga) bulan sejak bulan Juli sampai dengan September 2014. Pada bulan Oktober 2014, plasma WM telah melunasi seluruh kewajiban kepada BNI.

Based on Letter of Extension Agreement for Working Capital Facility for WM Farmers on February 14, 2012, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 492 Wahyuni Mandira (WM)’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp60,000. This facility is extended until April 23, 2014. Based on BNI’s letter No. CNS/3/1411, BNI has approved the settlement of WM’s farmer liability which will be installed over 3 (three) months from July to September 2014. On October 2014, WM’s farmer has settled all liabilities to BNI.

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama di bulan Juli 2009, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) kepada 1.121 plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp170.392. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas KMK bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah 60 bulan.

Based on Cooperation Agreement in July 2009, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Credit Facility (KI) to 1,121 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp170,392. The Company agreed to provide corporate guarantee for the credit facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. KMK is a revolving facility with facility period 24 months, while facility period for KI is 60 months.

Pada tanggal 29 April 2010 berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara BNI, Perusahaan, WM dan AWS telah menyetujui agar fasilitas pinjaman yang disediakan BNI tersebut di atas selain dapat dipergunakan untuk petambak plasma WM, dapat pula dipergunakan untuk petambak plasma AWS.

On April 29, 2010, based on Addendum of Cooperation Agreement between BNI, the Company, WM and AWS has agreed that credit facility provided by BNI above, which are used by WM farmers, also can be exercised by AWS farmers.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

100

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi

Pinjaman (lanjutan) b. Cooperation Agreements with Lenders

(continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (continued)

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 24 Nopember 2010, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) dan Fasilitas Kredit Investasi kepada plasma tambak udang AWS dan WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp150.000. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma AWS dan WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan untuk Fasilitas Modal Kerja dan 60 bulan untuk Fasilitas Kredit Investasi.

Based on Cooperation Agreement on November 24, 2010, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) and Investment Credit Facility to AWS and WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp150,000. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to AWS and WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. This is a revolving facility with facility period 24 months for Working Capital Loan Facility and 60 months for Investment Credit Facility.

Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Fasilitas pinjaman dari BNI kepada petambak plasma udang AWS telah dicatat sebagai beban masih harus dibayar pada posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan Surat BNI tanggal 19 September 2012, BNI meminta Perusahaan untuk membayar secara bertahap Fasilitas Modal Kerja Plasma dan Fasilitas Kredit Investasi kepada para petambak plasma AWS tersebut di atas mulai bulan Oktober 2012 dengan batas waktu pembayaran sampai dengan Desember 2015.

On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. The outstanding facilities from BNI to AWS’s shrimp farmers have been recorded as accrued expenses in the consolidated statements of financial position. Based on Letter from BNI dated September 19, 2012, BNI requests the Company to pay AWS shrimp farmers’ Working Capital Facility and Investment Credit Facility above in installments starting from October 2012 until December 2015.

Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban plasma AWS kepada BNI.

As of December 24, 2014, the Company has settled all AWS shrimp farmers’ liabilities to BNI.

Page 103: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

101

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Perjanjian Penyediaan Energi Listrik antara

Perusahaan dan PT Central Daya Energi (CDE)

c. Energy Supply Agreement between the Company and PT Central Daya Energi (CDE)

Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penyediaan Energi dengan CDE, dimana CDE melalui fasilitas pembangkit listriknya akan menyediakan listrik untuk Perusahaan di Kabupaten Ogan Komering, Palembang, Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Utara, Desa Bumi Dipasena Agung, Lampung. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir tercantum dalam perjanjian tanggal 2 Januari 2012. Perusahaan akan membayar sesuai dengan energi yang dipakai, termasuk pembayaran energi minimum. Dalam hal terjadi kegagalan penyediaan energi oleh CDE, Perusahaan tidak berkewajiban membayar biaya energi minimum. Perjanjian ini berakhir dalam waktu 10 tahun.

On December 11, 2007, the Company has entered into Energy Supply Agreements with CDE, whereby CDE will provide electricity to the Company through its power plant facilities in Ogan District Komering, Palembang, South Sumatera and North Lampung District, Bumi Dipasena Agung Village, Lampung. The Agreement has been amended for several times and the last amendment is dated January 2, 2012. The Company will make payments based on the energy used, including the minimum energy payment. In case there is failure in the energy supply by CDE, the Company has no obligation to pay the minimum energy charge. This Agreement will expire in 10 years.

d. Perjanjian Penyediaan Induk Udang d. Broodstock Supply Agreement

Pada tanggal 25 Oktober 2011, Perusahaan, Al-Tareeq Aquaculture Investment Ltd. (Al-Tareeq) dan Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) menyetujui Perjanjian Penyediaan Induk Udang dimana SIS Group akan menyediakan induk udang untuk menjaga ketersediaan induk udang serta untuk memenuhi kebutuhan produksi Perusahaan sampai dengan tahun 2016.

On October 25, 2011, the Company, Al-Tareeq Aquaculture Investment Ltd. (Al-Tareeq) and Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) entered into Broodstock Supply Agreement whereas SIS Group will supply broodstock to ensure the availability of broodstock and to meet the Company production requirement until 2016.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

102

35. INFORMASI SEGMEN 35. SEGMENT REPORTING Kelompok Usaha mengelompokkan pelaporan

segmen operasi yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kegiatan usaha, terdiri dari produksi pakan, pertambakan udang terpadu, dan lain-lain. Informasi yang menyangkut segmen operasi Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The Group classify their segment reporting into operating segment which is classified based on type of operating activity, which consists of feeds production, integrated shrimp farming, and others. The information concerning the Company and subsidiaries’ operating segments are as follows:

a. Laba (rugi) segmen a. Segment income (loss)

2014

Pertambakan Udang Produksi Terpadu/ Pakan/ Integrated Feeds Shrimp Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Production Farming Others Elimination Consolidated

Informasi Segmen Usaha Business Segment Penjualan segmen Segment Sales Penjualan eksternal 4.171.904 5.166.311 116.446 - 9.454.661 External sales Penjualan antar segmen 4.855 216.096 10.124 (231.075) - Inter-segment sales

Total penjualan segmen 4.176.759 5.382.407 126.570 (231.075) 9.454.661 Total segment sales

Laba bruto 598.272 837.588 21.907 - 1.457.767 Gross profit

Beban penjualan (146.197) (330.914) (75.641) - (552.752) Selling expenses General and Beban umum dan administrasi (251.018) (400.189) (2.980) - (654.187) administrative expenses Pendapatan operasi lain yang tidak Unallocated other operating dapat dialokasikan 131.313 income Beban operasi lain yang tidak Unallocated other operating dapat dialokasikan (215.443) expenses

Laba usaha 166.698 Income from operations

Rugi selisih kurs atas obligasi yang Unallocated foreign tidak dapat dialokasikan (102.902) exchange loss of bonds Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan 2.201 Unallocated finance income Biaya keuangan yang tidak Unallocated dapat dialokasikan (217.867) finance cost Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi Unallocated amortization yang tidak dapat dialokasikan (220.346) of restructured bonds

Rugi sebelum pajak penghasilan (372.216) Loss before income tax Beban pajak penghasilan - neto (17.691) Income tax expense - net

Rugi tahun berjalan (389.907) Loss for the year

Page 104: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

103

35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

a. Laba (rugi) segmen (lanjutan) a. Segment income (loss) (continued)

2013

Pertambakan Udang Produksi Terpadu/ Pakan/ Integrated Feeds Shrimp Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Production Farming Others Elimination Consolidated

Informasi Segmen Usaha Business Segment Penjualan segmen Segment Sales Penjualan eksternal 3.756.062 3.852.448 69.313 - 7.677.823 External sales Penjualan antar segmen 3.496 156.620 5.431 (165.547) - Inter-segment sales

Total penjualan segmen 3.759.558 4.009.068 74.744 (165.547) 7.677.823 Total segment sales

Laba bruto 546.153 586.018 12.699 - 1.144.870 Gross profit

Beban penjualan (125.413) (303.342) (28.903) - (457.658) Selling expenses General and Beban umum dan administrasi (221.181) (380.254) (1.808) - (603.243) administrative expenses Pendapatan operasi lain yang tidak Unallocated other operating dapat dialokasikan 31.411 income Beban operasi lain yang tidak Unallocated other operating dapat dialokasikan (909.795) expenses

Rugi usaha (794.415) Loss from operations

Rugi selisih kurs atas obligasi yang Unallocated foreign tidak dapat dialokasikan (500.977) exchange loss of bonds Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan 2.273 Unallocated finance income Biaya keuangan yang tidak Unallocated finance dapat dialokasikan (197.557) cost Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi Unallocated amortization yang tidak dapat dialokasikan (75.200) of restructured bonds Pendapatan lainnya 2.522.839 Other income

Laba sebelum pajak penghasilan 956.963 Income before income tax Manfaat pajak penghasilan – neto 241.074 Income tax benefit - net

Laba tahun berjalan 1.198.037 Income for the year

b. Aset dan liabilitas segmen b. Segment assets and liabilities

2014

Pertambakan Udang Produksi Terpadu2)/ Pakan1)/ Integrated Feeds Shrimp Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Production1) Farming2) Others Elimination Consolidated

Aset segmen 1.669.013 4.912.890 76.870 (571.973) 6.086.800 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 999.317 Unallocated assets

Total aset 7.086.117 Total assets

Liabilitas segmen 2.148.620 4.224.681 20.954 (571.973) 5.822.282 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 346.120 Unallocated liabilities

Total liabilitas 6.168.402 Total liabilities

Pengeluaran barang modal 60.025 90.551 997 - 151.573 Capital expenditures Penyusutan 42.701 216.826 544 - 260.071 Depreciation

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

104

35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

b. Aset dan liabilitas segmen (lanjutan) b. Segment assets and liabilities (continued) 2013

Pertambakan Udang Produksi Terpadu2)/ Pakan1)/ Integrated Feeds Shrimp Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Production1) Farming2) Others Elimination Consolidated

Aset segmen 1.599.197 5.145.125 36.413 (563.859) 6.216.876 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 962.511 Unallocated assets

Total aset 7.179.387 Total assets

Liabilitas segmen 2.131.445 3.991.065 16.428 (563.859) 5.575.079 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 296.686 Unallocated liabilities

Total liabilitas 5.871.765 Total liabilities

Pengeluaran barang modal 56.641 142.811 109 - 199.561 Capital expenditures Penyusutan 34.223 275.092 381 - 309.696 Depreciation 1) Produksi pakan terdiri dari pakan ikan, pakan udang dan pakan

lainnya 1) Feeds production consist of fish, shrimp and other feeds.

2) Pertambakan udang terpadu terdiri dari udang beku, pakan udang, bibit udang, benur, obat-obatan, bahan-bahan kimia dan tambak

2) Integrated shrimp farming consists of frozen shrimp, shrimp feeds, shrimp broodstock, shrimp fries, medicines, chemical goods and shrimp ponds.

36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan nilai wajar yang mendekati nilai tercatatnya dari aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The following tables present fair values of financial assets and financial liabilities of the Group as of December 31, 2014 and 2013, which approximate the carrying amounts:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 164.834 186.762 Cash and cash equivalents Piutang usaha lancar 1.689.284 1.877.133 Current account receivables - trade Piutang lain-lain - pihak ketiga 44.341 40.762 Other receivables - third parties Piutang usaha tidak lancar - pihak ketiga 295.863 309.323 Non-current trade receivables third parties Piutang pihak berelasi - non usaha 14.354 42.091 Due from related parties

Total 2.208.676 2.456.071 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan diukur dengan Financial liabilities biaya diamortisasi at amortized cost Utang bank jangka pendek 1.467.708 1.634.558 Short-term bank loans Utang usaha 907.143 871.224 Account payables - trade Utang lain-lain - pihak ketiga 483.118 443.973 Other payables - third parties Beban akrual 107.178 129.427 Accrued expenses Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Current portion of long-term debt Utang bank 10.020 - Bank loan Utang lain-lain - 665 Other payables Utang obligasi 2.599.415 2.276.168 Bonds payable Utang pihak berelasi - non usaha 187.983 187.964 Due to related parties Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh Long-term debts - tempo dalam waktu satu tahun net of current portion Utang bank 30.795 - Bank loan

Total 5.793.360 5.548.012 Total

Page 105: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

105

36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow models.

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair values of each class of financial instruments:

a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai

wajar atau biaya perolehan diamortisasi a. Financial instruments carried at fair value or

amortized cost

Pinjaman jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif adalah 14,98% per tahun.

Long-term loans are carried at amortized cost using EIR, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of loans. The effective interest rates is 14.98% per annum.

b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat

yang mendekati nilai wajarnya b. Financial instruments with carrying amounts

that approximate their fair values

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, account receivables - trade, other receivables, short-term bank loans, account payables - trade, other payables, accrued expenses and long-term debt approximate their carrying values in view of their short-term nature.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha tidak memiliki instrument yang disajikan pada nilai wajar sehingga dengan demikian tidak mengungkapkan hierarki nilai wajar.

On December 31, 2014 and 2013, the Group does not have financial instrument which is stated fair value therefore did not present fair value hierarchy disclosure.

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

a. Manajemen Risiko a. Risk Management

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang dan risiko harga komoditas) dan risiko suku bunga. Penelaahan Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola risiko-risiko dirangkum sebagai berikut:

The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk (including foreign exchange rate risk and commodity price risk) and interest rate risk. The Directors review and approve policies to manage these risk which:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

106

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko kredit timbul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. Kelompok Usaha mengelola dan mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Credit risk arises as a result of the sale of products to customers. The Group manages and controls this risk by setting acceptable risk limits and monitoring the exposure related to such limits.

Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk.

Kelompok Usaha menetapkan sejumlah

kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan melakukan survei atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas. Kesepakatan dengan pelanggan ini dituangkan dalam suatu surat yang disebut KUL (Kondisi Untuk Langganan) dan Surat Perjanjian Jual Beli. Kelompok Usaha juga menetapkan kebijakan jangka waktu kredit yang relatif pendek, yaitu 30 sampai dengan 60 hari. Peningkatan kredit limit dan perpanjangan jangka waktu kredit akan diberikan setelah melalui proses verifikasi. Atas piutang yang telah jatuh tempo, akan dipantau secara terus menerus dan sedapat mungkin akan dimintakan jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.

The Group has adopted a number of policies prior to providing credit to new customers, such as customer surveys and setting of strict credit limits. The agreement with customers is outlined in a document entitled KUL (Conditions for Customer) and in the sales and purchase agreements. The Group also sets a credit period which is relatively short, from 30 up to 60 days. Raising of the credit limit and extension of the credit term are only provided after a process of verification. Overdue receivables are monitored continuously and where possible collateral is sought with termination of customer credit and restriction to cash basis transactions being other possible measures. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible.

Kolektabilitas piutang plasma tergantung dari keberhasilan panen dari plasma yang bersangkutan. Perusahaan selalu memonitor kinerja plasma dan kolektabilitas dari pelanggannya untuk memastikan agar kerugian yang mungkin timbul dari tidak terbayarnya kredit yang diberikan menjadi seminimal mungkin.

Collectability of the farmers receivables depend on the successof farmers’ harvesting. Company always monitors farmers’ performance and collection from each customer to ensure that loss possibility from the uncollectible credit given is minimum as possible.

Page 106: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

107

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi jika

posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that occurs when the cash flows position indicates that short-term revenue is insufficient to cover short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara

historis timbul akibat kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal, sedangkan untuk biaya operasional dapat dipenuhi dari arus kas Kelompok Usaha. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajemen selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha, sedangkan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, diatasi dengan ketersediaan fasilitas utang bank.

The liquidity requirements of the Group have historically arisen from the need for investment funding and capital expenditure, while operational expenses can be met from the Group’s cash flows. In the handling of liquidity risk, Management always maintains cash and cash equivalents at adequate levels to finance the operations of the Group, while the effects of cash flow fluctuation can be overcome by the availability of bank loan facilities.

Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi

proyeksi arus kas termasuk jadwal jatuh tempo jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiasi penggalangan dana baik melalui pinjaman bank maupun pasar modal.

The Group evaluates its cash flow projections regularly including the long-term maturity schedule and continuously assesses the condition of financial markets for opportunities to pursue fund raising initiatives, either through bank loans or the equity market.

Tabel berikut menunjukkan jadwal jatuh tempo

liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual:

The following table represents the maturity schedules of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments:

Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014/

Expected maturity as of December 31, 2014 Lebih dari

1 tahun sampai Sampai dengan dengan 8 tahun/ 1 tahun/ More than 1 year Total/ Up to 1 year up to 8 years Total

Utang bank jangka pendek 1.467.708 - 1.467.708 Short-term bank loans Utang usaha Account payables - trade Pihak ketiga 880.664 - 880.664 Third parties Pihak berelasi 26.479 - 26.479 Related parties Utang lain-lain - pihak ketiga 483.118 - 483.118 Other payables - third parties Beban akrual 107.178 - 107.178 Accrued expenses Liabilitas imbalan Short-term employee kerja jangka pendek 6.814 - 6.814 benefits liability

Utang pihak berelasi - non usaha - 187.983 187.983 Due to related parties Utang obligasi - 4.043.000 4.043.000 Bonds payable Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current portion of long-term waktu satu tahun 10.020 - 10.020 bank loans Utang lain-lain - - - Other payables

Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh Long-term bank loan - tempo dalam waktu satu tahun - 30.795 30.795 net of current portion

Total 2.981.981 4.261.778 7.243.759 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

108

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Resiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013/

Expected maturity as of December 31, 2013 Lebih dari

1 tahun sampai Sampai dengan dengan 8 tahun/ 1 tahun/ More than 1 year Total/ Up to 1 year up to 8 years Total

Utang bank jangka pendek 1.634.558 - 1.634.558 Short-term bank loans Utang usaha Account payables - trade Pihak ketiga 803.748 - 803.748 Third parties Pihak berelasi 67.476 - 67.476 Related parties Utang lain-lain - pihak ketiga 443.973 - 443.973 Other payables - third parties Beban akrual 129.427 - 129.427 Accrued expenses Liabilitas imbalan Short-term employee kerja jangka pendek 4.033 - 4.033 benefits liability

Utang pihak berelasi - non usaha - 187.964 187.964 Due to related parties Utang obligasi - 3.961.425 3.961.425 Bonds payable Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Current portion of long-term debts Utang lain-lain 665 - 665 Other payables

Total 3.083.880 4.149.389 7.233.269 Total

Risiko Pasar Market Risk

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Rate Risk

Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah Indonesia. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atas arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha akibat import bahan baku, utang bank dan utang obligasi.

The reporting currency of the Group is the Indonesian rupiah. The foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate as a result of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the fluctuation of exchange rates primarily arises from trade payables due to import of raw materials, bank loans and bonds payable.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Kelompok Usaha mengupayakan fasilitas utang bank dalam mata uang rangkap, sehingga akan memberikan fleksibilitas dalam mengkonversikan ke mata uang yang akan digunakan dengan memperhatikan keadaan. Untuk risiko nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang usaha, Perusahaan akan mengalihkannya kepada pelanggan dengan melakukan evaluasi harga jual secara berkala.

In managing the foreign exchange rate risk, the Group seeks bank loan facilities in dual currencies offering flexibility in currency conversion in terms of the currency to be used in light of circumstances. For the foreign exchange rate risk which arises from trade payables, the Company will shift this to the customer through periodic evaluation of sales prices.

Page 107: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

109

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Resiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

(lanjutan) Foreign Exchange Rate Risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in the rupiah exchange rate against the United States dollar, with all other variables held constant. The effect on income before income tax is as follows:

Dampak terhadap Perubahan laba sebelum tingkat Rp/ beban pajak/ Change in Effect on income Rp rate before tax expenses

31 Desember 2014 December 31, 2014 Dolar Amerika Serikat 1% (33.678 ) United States dollar Dolar Amerika Serikat -1% 33.678 United States dollar

31 Desember 2013 December 31, 2013 Dolar Amerika Serikat 1% (24.271 ) United States dollar Dolar Amerika Serikat -1% 24.271 United States dollar

Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment.

Dampak tersebut terutama timbul karena sebagian besar bahan baku produksi pakan udang dan ikan yaitu bungkil kacang kedelai, tepung terigu, tepung ikan, tepung tulang dan jagung merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.

Such exposure mainly arises from the fact that most of the raw materials to produce shrimp and fish feed are soybean, wheatflour, fishmeal, meatbone meal, and corn which are commodity goods. Management’s policy to reduce this risk is through use of a formula which makes it possible to use a replacement raw material for commodity goods without reducing the quality of the production goods and through passing on price increases to customers.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

110

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Resiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko Harga Komoditas (lanjutan) Commodity Price Risk (continued)

Di samping itu, Kelompok Usaha secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas.

In addition, the Group continuously monitors the optimal level of inventory by entering into purchase contracts when prices are low, mindful of production plans and raw material requirements to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity prices.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Group’s policy is that no hedging in financial instruments is to be undertaken.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di

mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang terendah.

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates is related to short-term bank loans. The Group manages this risk by selecting the bank that can give the lowest loan interest rate.

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in interest rates on loans. With all other variables held constant, income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows:

Kenaikan/ penurunan Dampak dalam terhadap satuan poin/ laba sebelum Increase/ pajak penghasilan/ decrease Effect on income In basis point before income tax

31 Desember 2014 December 31, 2014 Rupiah +100 (15.085 ) Rupiah Rupiah -100 15.085 Rupiah

31 Desember 2013 December 31, 2013 Rupiah +100 (16.346 ) Rupiah Rupiah -100 16.346 Rupiah

Page 108: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

111

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Manajemen Modal b. Capital Management

Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur

modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which includes maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang Kelompok Usaha

memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.

Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed capital requirements.

Manajemen memantau modal dengan

menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang Debt-to-Equity Ratio (DER).

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio (DER).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s debt-to-equity ratio accounts are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Utang bank jangka pendek 1.467.708 1.634.558 Short-term bank loan Utang bank jangka panjang 40.815 - Long-term bank loan Utang obligasi 2.599.415 2.276.168 Bonds payable

Total utang 4.107.938 3.910.726 Total debt

Total ekuitas 917.715 1.307.622 Total equity

Rasio utang terhadap ekuitas 4,48 2,99 Debt-to-equity ratio

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

112

38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

38. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

Mata Uang Setara dengan Asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah 2014 Currency Equivalent 2014

Aset Assets Kas dan setara kas AS$/US$ 4.054.972 50.444 Cash and cash equivalents SGD/SG$ 164.129 1.546 Deposito yang dibatasi penggunaannya AS$/US$ 475.989 5.921 Restricted deposit Piutang usaha - pihak ketiga AS$/US$ 39.300.682 488.900 Account receivables - trade - third parties

Total 546.811 Total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek AS$/US$ 73.787.910 917.922 Short-term bank loans Utang usaha Account payables - trade Pihak ketiga AS$/US$ 29.949.297 372.569 Third parties Pihak berelasi AS$/US$ 64.230 799 Related parties Utang lain-lain - pihak ketiga AS$/US$ 1.796.688 22.351 Other payables – third parties JPY/JPY 4.690.650 489 EUR/EUR 227.230 3.439 SGD/SG$ 93.179 878 AUD/AUD 3.125 32 GBP/GBP 618 12 Beban akrual SGD/SG$ 134.903 1.271 Accrued expenses Utang obligasi AS$/US$ 208.956.222 2.599.415 Bonds payable

Total 3.919.177 Total

Liabilitas moneter - neto (3.372.366) Monetary liabilities - net

Mata Uang Setara dengan Asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah 2013 Currency Equivalent 2013

Aset Assets Kas dan setara kas AS$/US$ 8.775.268 106.960 Cash and cash equivalents SGD/SG$ 73.833 711 Deposito yang dibatasi penggunaannya AS$/US$ 867.798 10.578 Restricted deposit Piutang usaha - Pihak ketiga AS$/US$ 66.429.570 809.710 Account receivables - Trade - Third parties Piutang lain-lain - Pihak ketiga AS$/US$ 239.755 2.922 Other receivable - Third parties

Total 930.881 Total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek AS$/US$ 80.585.733 982.260 Short-term bank loans Utang usaha - Pihak ketiga AS$/US$ 8.053.027 98.158 Account payables - Trade - Third parties EUR/EUR 232.668 3.914 SGD/SG$ 89.453 861 JPY/JPY 1.755.000 204 Beban akrual AS$/US$ 55.078 671 Accrued expenses Utang obligasi AS$/US$ 186.739.485 2.276.168 Bonds payable

Total 3.362.236 Total

Liabilitas moneter - neto (2.431.355) Monetary liabilities - net

Page 109: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

113

38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

38. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (continued)

Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Maret 2015, maka liabilitas moneter neto akan naik sebesar Rp168.931.

If the Group’s monetary liabilities - net in foreign currencies as of December 31, 2014, were to be converted into rupiah at the Bank Indonesia middle rate of exchange on March 27, 2015, the monetary liabilities - net would increase by Rp168,931.

39. KELANGSUNGAN USAHA 39. GOING CONCERN Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014,

Perusahaan mencatat saldo defisit sebesar Rp2.288.205. Hal ini terutama disebabkan oleh penghentian operasi budidaya udang di lokasi tertentu di Lampung, berjangkitnya virus di tambak utama entitas anak, dan kerugian selisih kurs atas utang obligasi.

As of December 31, 2014, the Company recorded a deficit balance of Rp2,288,205. This was mostly caused by the cessation of the Company’s shrimp farming in certain locations in Lampung; the appearance of virus in subsidiary’s main pond; and foreign exchange losses from bonds payable.

Defisit ini disebabkan antara lain sebagai berikut: The deficit is caused by several reason as follow:

1. Penghentian operasi budidaya udang Perusahaan di lokasi tertentu di Lampung

1. Cessation of the Company’s shrimp farming in certain locations in Lampung

Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di daerah tersebut yang tidak kondusif lagi. Hal tersebut menyebabkan kerugian atas penurunan nilai aset tetap dan piutang usaha.

Since May 2011, the Company ceased its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. These conditions have caused losses on the impairment of fixed assets and trade receivables.

Selain itu, Perusahaan juga telah mencatat penurunan nilai atas piutang lain-lain kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti sehubungan dengan penghentian operasi tersebut di atas sebesar Rp676.102 (Catatan 6).

In addition, the Company has also recorded an impairment of other receivables from the Aruna Wijaya Sakti group in relation to the cessation of the above mentioned operation amounting to Rp676,102 (Note 6).

Manajemen sedang menjajaki alternatif solusi terbaik bagi Perusahaan, plasma dan kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti agar kegiatan operasional dapat berjalan kembali.

Management is considering the best alternative solution to the Company, farmers, and the Aruna Wijaya Sakti group in order for the operational activity to run again.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

114

39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 39. GOING CONCERN (continued)

2. Virus di tambak utama Entitas Anak 2. Virus in Subsidiary’s main ponds Sejak kuartal kedua tahun 2009 sampai dengan

akhir 2012, penjualan dan produksi udang CPB mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berjangkitnya suatu virus jenis baru yang disebut Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) di tambak-tambak udang CPB. Penurunan penjualan udang CPB yang cukup signifikan mengakibatkan kerugian operasi konsolidasian yang berdampak pada kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi.

Since the second quarter of 2009 until the end of 2012, shrimp sales and production of CPB experienced a significant decrease as compared to the previous periods. This decrease was caused by the appearance of the Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) in CPB’s culturing ponds. The significant decrease in revenue from shrimp products of CPB resulted in consolidated operating losses which has affected the Company and Subsidiaries' ability to meet the bond interest payments.

Pada tahun 2013 sehubungan dengan

penanganan virus di tambak CPB, CPB telah menerapkan pola budidaya baru yang telah menunjukkan hasil yang memuaskan dengan hasil panen yang sesuai dengan harapan Perusahaan dan plasma.

In 2013 in relation to overcoming the virus in CPB ponds, CPB has implemented a new shrimp cultivation method, which has shown satisfying results in accordance with the expectations of the Company and farmers.

Selain itu, CPB juga melakukan pengaktifan kembali tambak yang tidak beroperasi melalui rekrutmen dan seleksi plasma baru serta revitalisasi tambak untuk meningkatkan produksi udang.

In addition, CPB is also reactivating unoperational ponds through recruitments and selections of new farmers as well as revitalization of ponds in order to increase the shrimp production.

3. Utang obligasi 3. Bonds payable

Perusahaan dan BOR telah berhasil

menyelesaikan restrukturisasi utang obligasi pada tanggal 17 Juni 2013 yang berdampak positif terhadap: • Penurunan tingkat bunga obligasi dari 11%

per tahun menjadi 2% - 8% per tahun (naik bertahap/step-up).

• Jatuh tempo pembayaran pokok obligasi diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2020. Hal ini memberikan dampak positif untuk arus kas yang lebih baik bagi Kelompok Usaha.

• Bunga obligasi akrual sebesar AS$107.250.000 telah di konversi menjadi 5.000 saham baru BOR. Dengan demikian total Ekuitas Kelompok Usaha menjadi lebih baik.

Namun demikian, hasil usaha Perusahaan

masih sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing yang berasal dari utang obligasi dalam AS$.

The Company and BOR have succesfully restructured the bond obligation on June 17, 2013 which showed positive impacts on: • The decrease of bond interest rates from

11% per year into 2% - 8% per year (gradually increase/step-up).

• The extension of the maturity date of principal payments to December 31, 2020. This will positively impact for a better cash flow for the Group.

• Accrued bond interest of US$107,250,000

has been converted into 5,000 new shares of BOR. Accordingly, the total equity of the Group becomes enhanced.

However, the Company’s operational results are still highly affected by the fluctuation of foreign exchange rates from its US$ bonds payable.

Page 110: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

115

39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 39. GOING CONCERN (continued)

Dalam beberapa tahun mendatang, Kelompok Usaha akan menerapkan beberapa strategi untuk menunjang pertumbuhan Kelompok Usaha antara lain: a. Meningkatkan produksi udang di sentra

produksi yang dimiliki Kelompok Usaha melalui perbaikan dan renovasi fasilitas produksi di Lampung

b. Meningkatkan penjualan produk udang bernilai tambah (value added products) yang memberikan marjin yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional melalui peningkatan kapasitas produksi

c. Mengembangkan produk makanan siap saji (food product) di pasar dalam negeri dan luar negeri melalui pembangunan tambahan prasarana pengolahan makanan siap saji, peluncuran merek dagang Perusahaan untuk pasar luar negeri dan sertifikasi produk

In the next several years, the Group will initiate some strategies to support the Group’s growth, by: a. Increasing shrimp production at the

Group’s production centre by improving and renovating production facilities in Lampung

b. Increasing sales of value-added shrimp products that can deliver higher margins than the conventional products by increasing production capacity

c. Expanding the food products in domestic

and overseas markets by building additional food processing infrastructures and establishing the Company’s own brand for overseas markets and product certification

d. Meningkatkan volume penjualan pakan

udang dan pakan ikan melalui pengembangan program Kampung Vannamei (KaVe) di beberapa propinsi di Indonesia serta mendorong budidaya jenis ikan tertentu (seperti ikan patin dan nila) yang dapat memberikan nilai tambah (dalam bentuk fillet, abon ikan, sate ikan dan lainnya)

e. Menghasilkan pakan yang berkualitas yang dapat membantu proses budidaya udang dan ikan serta dapat meningkatkan daya tahan dari penyakit melalui program riset dan pengembangan yang komprehensif dan berkesinambungan

f. Meningkatkan kapasitas produksi benur udang melalui pendirian tempat pembenuran baru serta renovasi dan revitalisasi tempat pembenuran udang yang ada saat ini

g. Menghasilkan bibit ikan berkualitas yang pertumbuhannya cepat dan memiliki daya tahan terhadap serangan penyakit melalui program riset dan pengembangan yang bersinambungan

h. Membuka tambahan kantor cabang dan distributor untuk mendistribusikan produk makanan siap saji (food product) di Indonesia, meluncurkan produk baru dan meningkatkan kapasitas produksi produk ikan

i. Bekerja sama dengan bank lokal untuk mencari solusi pendanaan transaksi (trade financing) yang lebih efisien dalam rangka mengurangi beban keuangan Kelompok Usaha.

d. Increasing the sales volume of shrimp feed and fish feed by the expansion of Kampung Vannamei (KaVe) program in several provinces in Indonesia as well as enhancing certain fish farming (such as pangasius and tilaphia) which can provide value added products (fillet, shredded fish, fish satay and others)

e. Producing quality feed which can support

shrimp and fish farming as well as improve resistance from diseases through comprehensive and continous research and development program

f. Increasing the production capacity of

shrimp hatchery by establishing new hatchery as well as renovation and revitalization of existing hatchery

g. Producing quality fish fry which can grow

fast and have resistance to diseases through continuous research and development program

h. Opening up additional branch offices and

distributors to distribute food products in Indonesia, to launching new products and increasing the production capacity of fish products

i. Cooperating with local banks to find more

efficient trade financing solution in order to reduce the financial burden on the Group.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

116

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang

telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2014:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for December 31, 2014 consolidated financial statements:

a. PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan,

yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

b. a. PSAK 1 (2013): Presentation of Financial

Statements, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

b. PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri,

yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.

c. b. PSAK 4 (2013): Separate Financial

Statements, effective January 1, 2015. This PSAK prescribesonly the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information.Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.

c. PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

d. c. PSAK 15 (2013): Investments in Associates

and Joint Ventures, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

d. PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang berlaku

efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

e. d. PSAK 24 (2013): Employee Benefits, effective

January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosuresto simple clarifications and disclosures.

e. PSAK 46 (2014): Pajak Penghasilan, yang

berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari property investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.

f. e. PSAK 46 (2014): Income Taxes, effective

January 1, 2015. This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.

Page 111: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

117

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

f. PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, yang

berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap asset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan.

g. f. PSAK 48 (2014): Impairment of Assets,

effective January 1, 2015. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.

g. PSAK 50 (2014): Instrumen Keuangan:

Penyajian, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.

h. g. PSAK 50 (2014): Financial Instruments:

Presentation, effective January 1, 2015. This PSAK provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.

h. PSAK 55 (2014): Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrument lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.

i. h. PSAK 55 (2014): Financial Instruments:

Recognition and Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.

i. PSAK 60 (2014): Instrumen Keuangan:

Pengungkapan, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrument keuangan.

j. i. PSAK 60 (2014): Financial Instruments:

Disclosures, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

118

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

j. PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi,

yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

k. j. PSAK 65: Consolidated Financial Statements,

effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

k. PSAK 66: Pengaturan bersama, yang berlaku

efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan PSAK 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

f. k. PSAK 66: Joint Arrangements, effective

January 1, 2015. This PSAK replaces PSAK 12 (2009) and ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.

l. PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam

Entitas Lain, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

l. PSAK 67: Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2015. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

m. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang

berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

m. PSAK 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

n. ISAK 26 (2014): Penilaian Kembali Derivatif

Melekat, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. ISAK ini memberikan panduan penilaian apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai suatu derifatif.

n. ISAK 26 (2014): Reassessment of Embedded Derivatives, effective January 1, 2015. This ISAK provides guidance on the assessment of whether an embedded derivativeis required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative.

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak

dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi Kelompok Usaha.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

Page 112: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk

(DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk)

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

119

41. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 41. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013

AKTIVITAS YANG TIDAK ACTIVITIES NOT AFFECTING MEMPENGARUHI ARUS KAS CASH FLOW

Reklasifikasi aset tidak lancar Reclassification of others non- lainnya ke aset tetap - 9 79.811 current assets to fixed assets Reclassification of difference Reklasifikasi selisih nilai in value of restructuring transaksi restrukturisasi transactions of entities entitas sepengendali ke under common control to tambahan modal disetor - 2f,19 1.201.058 additional paid-in capital 42. REKLASIFIKASI AKUN 42. RECLASIFICATION OF ACCOUNTS Laporan posisi keuangan konsolidasian pada

tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2014.

The consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 have been reclassified to conform with the presentation in the 2014 financial statements.

Rincian akun adalah sebagai berikut: The detail of account is as follow: Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After Reclassification Reclassification Reclassification

31 Desember 2013 December 31, 2013 Aset lancar Current assets Piutang usaha Account receivables pihak ketiga - neto 2.185.107 (309.323) 1.875.784 trade third parties - net Aset tidak lancar Non-current assets Piutang usaha tidak lancar - Non-current trade receivables - pihak ketiga - neto - 309.323 309.323 third parties - net 31 Desember 2012 December 31, 2012 Aset lancar Current assets Piutang usaha Account receivables pihak ketiga - neto 2.002.783 (339.462) 1.663.321 trade third parties - net Aset tidak lancar Non-current assets Piutang usaha tidak lancar - Non-current trade receivables - pihak ketiga - neto - 339.462 339.462 third parties - net

Halaman ini Sengaja Dikosongkan.This page is intentionally left blank.

Page 113: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

Halaman ini Sengaja Dikosongkan.This page is intentionally left blank.

Page 114: STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE

PT Central Proteina Prima Tbk.

wisma GKBI, Lantai 19Jl. Jenderal Sudirman No. 28Jakarta 10210, Indonesia

T +62 21 5785 1788F +62 21 5785 1808www.cpp.co.id