BUKU IPS KELAS X GENAP SMK
-
Upload
gemilang-jaya-toga -
Category
Education
-
view
437 -
download
2
Transcript of BUKU IPS KELAS X GENAP SMK
1
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada
Allah STW, yang karena bimbingannyalah dan motivasi dari guru ekonomi maka kami bisa
menyelesaikan sebuah buku ips
Buku ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. kami mengucapkan terimakasih
kepada ibuk guru yang telah membimbing kami dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam
penyusunan buku ini.
kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada buku ini.
Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita
semua.
i
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
BAB 1 KEBUTUHAN MANUSIA
A. Kebutuhan Manusia
1. Pengertian Kebutuhan ………………….. 1
2. Macam-Macam Kebutuhan …………….. 3
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ………. 4
B. Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas …………….5
C. Masalah Pokok Ekonomi ……. 8
D. Biaya Peluang ……….. 10
E. Sistem Ekonomi ……….. 10
BAB 2 KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
A. Kegiatan Ekonomi ………….. 17
B. Para Pelaku Ekonomi Dan Peran Pelaku Ekonomi ……. 21
BAB 3 IKLAN
1. Pengertian Iklan ……….. 26
2. Fungsi Iklan …………… 27
3. Tujuan Iklan ………….. 28
4. Syarat Iklan Yang Baik …….. 32
BAB 4 PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF EKONOMI
PRINSIP EKONOMI
A. Macam-macam Ekonomi …………. 38
B. Manfaat Prinsip Ekonomi ………… 38
C. Tujuan Prinsip Ekonomi …………… 39
D. Manfaat Prinsip Ekonomi ………….. 39
MOTIF EKONIMI
A. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan ………. 41
B. Motif Mendapatkan Keuntungan ………….. 41
C. Motif Sosial ……………………………….. 42
D. Motif Mendapatkan Penghargaan ………… 42
E. Motif Kekuasaan Ekonomi ……………….. 43
F. Motif Politik ………………………………. 43
ii
3
BAB 5 PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN
EKONOMI
A.Perilaku Konsumen …………… 45
B. Perilaku Produsen ……………. 49
BAB 6 PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A.Permintaan …………….. 55
B. Penawaran ……………… 58
BAB 7 HARGA KESEIMBANGAN DAN PENAWARAN
A.Keseimbangan Harga ……………. 65
B. Penawaran ………………….. 69
BAB 8 PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR
iii
4
Penyusun :
1. Galuh Peramata Sari
2. Tangkas Aji Suryatama
3. Rohmania
4. Nadia Hariska
5. Raihan Sari Afifah
6. Ermita Zulfiana
7. Cindy Angelia Nadya Putri
8. Shoria Bella Agustini
5
BAB 1
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan Manusia
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak
terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak
nyata).
Misalnya : rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka kebutuhan manusia bersifat
tidak terbatas.
6
Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara
lain sebagai berikut :
Makin bertambahnya jumlah penduduk.
Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makin meluaskan lingkungan perguruan.
Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau
lingkungannya.
b. Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala
prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus
didahulukan.
7
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum,
dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah.
Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer
terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi
setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal
lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke
arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan
rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal :
makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk
memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan
musik, dan ibadah.
8
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan
pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan
cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh
kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara
bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan
tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang
lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan
dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini
berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang.
Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain
berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda.
Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal
nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup
ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis
kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat
dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia.
Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat
yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan
pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih
membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
9
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok.
Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah
lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda,
misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang
mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen
dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Kebutuhan Manusia
yang Tidak Terbatas
Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu keinginan yang tidak terbatas
dengan sumber daya atau barang dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus mampu
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat
mengimbangi keinginan yang tidak terbatas.
Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan kebutuhan kita atau alat pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat pemuas kebutuhan
yang berwujud dan memiliki bentuk serta dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat pemuas
kebutuhan yang tidak berwujud dan tak bisa diraba.
Macam-macam barang sebagai alat pemuas kebutuhan :
1. Barang Menurut Cara Memperolehnya
a. Barang ekonomi adalah barang yang memiliki kegunaan sebagai alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
b. Barang bebas/nonekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas
sehingga manusia untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misal
sinar matahari, udara, air di laut/pantai.
Suatu barang adakalanya sebagai barang bebas namun pada saat yang lain sebagai
10
barang ekonomi. Hal tersebut dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu, misalnya air
bagi masyarakat pedesaan merupakan barang bebas dan dapat langsung diambil dari
alam. Namun bagi masyarakat kota air bersih merupakan barang ekonomi karena untuk
mendapatkannya harus membeli.
2. Barang Menurut Kegunaannya
a. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau barang siap
pakai.
Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai berikut.
1) Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan dan
minuman.
2) Barang konsumsi yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya pakaian, perabot
rumah tangga.
b. Barang Produksi
Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang baru.
Barang produksi dibedakan menjadi dua.
1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung terigu
untuk membuat roti.
2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya
mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dapat digunakan secara berulang-ulang
dalam proses produksi.
3. Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
a. Barang subtitusi, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat
menggantikan barang lain. Misalnya beras diganti dengan jagung, minyak tanah diganti
dengan kayu bakar/arang. Namun secara umum barang subtitusi harganya lebih murah.
b. Barang komplementer, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang akan berguna
jika digunakan secara bersama-sama dengan barang lain, misalnya bensin akan berfungsi
jika digunakan bersama-sama dengan kendaraan, listrik akan lebih berfungsi apabila
digunakan dengan lampu atau peralatan rumah tangga.
11
4. Barang Menurut Proses Pembuatannya
a. Barang mentah, yaitu barang yang belum diolah/belum mengalami proses produksi.
Barang mentah ada yang langsung dapat dikonsumsi, misalnya buah apel, papaya, dan
barang mentah yang harus diproses terlebih dahulu untuk dapat dikonsumsi, misalnya
kapas, kayu, dan padi.
b. Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah mengalami produksi, misalnya barang
harus diproses menjadi kain dan baju.
c. Barang jadi, yaitu barang hasil proses produksi dan sudah siap untuk
dikonsumsi/digunakan. Barang jadi merupakan barang akhir yang dihasilkan dari proses
produksi, misalnya pakaian merupakan hasil pemrosesan dari kapas, benang menjadi
pakaian.
5. Barang dari Segi Jaminannya
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bisa dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan
untuk memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek.
b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bisa dipindahkan dan digunakan sebagai
agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek, misalnya tanah dan
gedung.
Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk tujuan tertentu, sehingga
mempunyai nilai guna atau manfaat tertentu. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat
digolongkan sebagai berikut.
1. Kegunaan Dasar (elemeny utility)
Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari benda sebelum mengalami
perubahan, misal pasir sebelum jadi beton.
2. Kegunaan bentuk (farm utility)
Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda karena perubahan bentuknya,
misal kayu dijadikan meja dan kursi.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari suatu benda karena perubahan
tempat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, misal pasir di sungai
bermanfaat untuk bangunan.
12
4. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan karena benda dipakai pada waktu
tertentu. Misalnya paying dipakai waktu hujan.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan adalah peningkatan kegunaan barang atau jasa karena adanya
pelayanan dari pihak tertentu. Misalnya rumah sakit berguna bila ada dokter,
perawat, dan pasien.
6. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Kegunaan kepemilikan adalah peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki
orang yang tepat dalam memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk
petani, buku untuk anak sekolah (pelajar)
Masalah Pokok Ekonomi
Bertambahnya peradaban manusia yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk,
ilmu pengetahuan, perekonomian maka semakin komplek permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Permasalahan yang dihadapi tidak hanya untuk memenuhi kbeutuhan manusia saja,
tetapi juga yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah.
Pada dasarnya masalah ekonomi berada dalam lingkup produksi, konsumsi, dan distribusi.
Ada beberapa masalah pokok dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut.
1. Apa (What)
Barang apa dan jumlah berapa barang yang harus diproduksi? Perusahaan ini mengacu
pada jenis jumlah barang serta jasa yang harus dihasilkan oleh suatu perekonomian. Agar
dapat memecahkan masalah tersebut produsen swasta atau pemerintah harus melakukan
analisis pasar untuk menentukan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Hal
tersebut untuk memperoleh kepastian bahwa barang dan jasa tersebut memang betul-betul
dibutuhkan.
2. Bagaimana (How)
Bagaimana barang harus diproduksi? Produksi dilakukan siap, dengan faktor produksi
yang mana serta tekniknya seperti apa? Untuk memecahkan masalah ini pihak swasta
maupun pemerintah harus menentukan teknik produksi yang efektif dan efisien, selain itu
13
ada pembagian secara jelas pihak-pihak yang akan melakukan produksi. Input produksi
baik cara memperoleh maupun menggunakannya juga harus direncanakan secara tepat.
3. Siapa Pelaku Produksi (Who)
Di zaman modern, banyak pihak yang bisa melakukan produksi. Pihak itu bisa
pemerintah, swasta, atau koperasi. Pertimbangan mengenai pelaku merupakan hal yang
penting karena setiap pihak memiliki kelebihan tertentu yang mungkin melakukan
produksi lebih baik.
4. Untuk Siapa (For Whom)
Untuk siapa barang diproduksi? Siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat
dari adanya barang dan jasa diseluruh negeri atau bagaimana produksi nasional
didistribusikan kepada setiap orang? Dalam hal ini produsen swasta ataupun pemerintah
juga harus melakukan analisis pasar untuk menentukan konsumen yang akan
menggunakan barang atau jasa. Perencanaan produksi dalam organisasi memang harus
ditentukan secara tepat terutama dalam menentukan pihak yang akan menggunakan
barang dan jasa hasil produksi.
Tiga perusahaan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana
menghasilkan, serta untuk siap barang atau jasa itu dihasilkan dan didistribusikan, tidak
akan menjadi masalah ekonomi apabila terpenuhi hal-hal seperti berikut.
a. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas.
b. Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan
kepada setiap orang yang memerlukannya.
c. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi.
d. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah,
sehingga barang dan jasa tersebut dapat diperoleh dimanapun secara mudah.
e. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya. Barang dan
jasa tersebut telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dari keluarga-
keluarga dalam masyarakat untuk jangka waktu cukup lama.
14
Biaya Peluang
Tenaga kerja sebagai faktor produksi yang dapat digunakan secara alternatif dalam suatu
kegiatan produksi, maksudnya jika seornag tenaga kerja telah melakukan suatu kegiatan produksi
tertentu maka tenaga tersebut dalam waktu bersama kehilangan kesempatan untuk melakukan
jenis kegiatan produksi yang lain. Yang dimaksud biaya peluang adalah kesempatan yang hilang
untuk melakukan suatu kegiatan produksi peluang ditentukan oleh nilai tertinggi dari beberapa
peluang atau kesempatan yang hilang. Anto seorang tenaga kerja berpeluang untuk menjadi sales
dengan gaji Rp 700.000/bulan, menjadi karyawan perusahaan dengan gaji Rp 800.000/bulan, dan
berpeluang menjadi satpam dengan gaji Rp 900.000/bulan, apabila Anto memilih untuk
berwiraswasta sehingga ia tidak bekerja sebagai sales, karyawan, dan satpam maka biaya
peluangnya adalah Rp 900.000 yaitu kesempatan terbaik yang hilang.
Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian lain. Sistem
ekonomi yang dipilih dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab
beberapa pertanyaan pokok berikut ini.
a. Barang yang akan diproduksi berapa banyaknya?
b. Bagaimana cara memproduksinya?
c. Untuk siapa barang itu diproduksi?
d. Kapan barang itu diproduksi?
Masing-masing negara berbeda-beda dalam membuat keputusan tentang masalah-
masalah tersebut, tergantung pada sistem ekonomi yang dianutnya. Sistem ekonomi
bertujuan untuk mengatur pertukaran barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang merupakan salah satu tujuan politik nasional, oleh Karen aitu sistem ekonomi
merupakan bagian dari sistem nasional.
Sistem ekonomi atau sistem perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi
antar manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku dan
15
bertindak antara yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang
mempengaruhi orang lain boleh diambil. Sistem ekonomi dianut manusia dan
masyarakat. Secara implicit sistem ekonomi mempunyai hubungan yang erat dengan
sistem politik yang ada.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun mengandalkan alam dan tenaga kerja sesuai dengan
keadaannya yang tradisional. Perekonomiannya pun bersifat tradisional, teknik
produksi dipelajari secara turun temurun. Caranya produksi lebih mengandalkan alam
dan tenaga kerja. Hasil produksinya pun terbatas hanya untuk keluarga dan
kelompok.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya sedikit menggunakan modal
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4) Belum mengenal pembagian kerja
5) Masih terikat dengan tradisi.
6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
1) Setiap individu menjadi produsen.
2) Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran dan usaha-usahanya
tidak mencari laba.
3) Pertukaran secara barter memungkinkan individu untuk menjalin kekurangan
yang erat dengan individu yang lain.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional
16
1) Sulitnya menetapkan ukuran atau satuan barang yang ditukarkan.
2) Sulitnya mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan.
3) Kadang-kadang masalah kepuasan sering diabaikan.
b. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem ekonomi pasar,
pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan
dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi pasar sesuai dengan ajaran yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam bukunya Adam Smith menganjurkan agar
kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat menentukan jenis
kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemakmuran. Jika setiap individu
makmur, maka negarapun akan makmur. Dalam ekonomi pasar pihak swasta
menguasai alat-alat produksi, akibatnya pemilikan tidak terbatas. Setiap individu
berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya untuk menguasai sector
ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju.
Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat peraturan dan
mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ekonomi pemerintah hanya berhubungan
dengan penyelenggaraan negara saja. Sistem ekonomi pasar juga disebut ekonomi
pertukaran bebas (free exchange economy)
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2) Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
3) Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5) Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6) Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan
ekonomi didorong oleh prinsip bola.
7) Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
17
Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan
bertindak secara efisien.
2) Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan
bakatnya.
3) Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
4) Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil
produksi.
5) Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan
keuntungan.
6) Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan
keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Kelemahan sistem ekonomi pasar.
1) Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
2) Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
3) Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
4) Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
5) Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen
mengabaikan syarat-syarat perubahan.
6) Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
c. Sistem ekonomi berpusat (komando)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah
sangat dominant dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian, dalam sistem
ini peran masyarakat (swasta) sangat kecil. Dalam sistem ini pemerintah menentukan
barang dan jasa apa yang akan diproduksi dengan metode bagaimana barang
diproduksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando
1) Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah / negara
18
2) Jenis-jenis pekerjaan dan pembagiannya dalma suatu negara diatur oleh
pemerintah.
3) Pemerintah menentukan pembatasan yang luar kepada individu dalam melakukan
usaha.
4) Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur/dipegang oleh pemerintah.
5) Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja negara.
6) Sistem harga tidak bebas.
Kebaikan sistem ekonomi komando (terpusat)
1) Perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasan, maka pemerintah lebih
mudah mengendalikan inflasi, dan pengangguran.
2) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan
sehingga pasar dalam negeri berjalan lancer.
3) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Keburukan sistem ekonomi komando
1) Mematikan inisiatif individu untuk maju/berkembang, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat.
2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Masyarakat tidak punya kebebasan dalam memiliki sumber daya.
d. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
1) Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2) Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
3) Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
19
4) Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan
ekonomi.
5) Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya
tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
1) Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.
2) Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
3) Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4) Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat
perburuhan.
5) Penetapan harga lebih terkendali.
6) Hak perorangan secara nyata diakui.
Kelemahan sistem ekonomi campuran
1) Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
2) Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga
swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3) Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.
e. Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam sistem ekonomi kerakyatan pengaturan kehidupan ekonomi melibatkan
seluruh potensi masyarakat dengan berlandaskan pada pemerataan dan keadilan.
Ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang betul-betul berorientasi pada
kepentingan rakyat banyak (masyarakat). Dalam hal ini pemerintah berpihak pada
mereka yang lemah dan miskina.
Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan
20
1) Persaingan pasar secara sehat dan tidak saling merugikan.
2) Pemerintah dominant dalam mengatur mekanisme pasar.
3) Perekonomian berjalan lancar atas kemitraan antara ekonomi rakyat dengan
konglomerat yang lancar.
4) Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai pilar utama pembangunan ekonomi
nasional.
5) Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
21
BAB 2
KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
A. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi yang dilakukan dalam kehidupan ekonomi dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu kegiatan konsumsi, kegiatan produksi, dan kegiatan distribusi.
1. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur
manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.
Ciri-ciri barang konsumsi:
a. Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang
ekonomi)
b. Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
22
c. Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus
atau berangsur-angsur.
Tujuan kegiatan konsumsia. Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
a. Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
b. Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi:
a. Pendapatan
b. Harga Barang dan Jasa.
c. Kebiasaan Konsumen
d. Adat Istiadat.
e. Barang Substitusi.
f. Selera Konsumen.
2. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang
modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal
merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa
tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan guru,
sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.
Tujuan ProduksiTujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setengah jadi guna memenuhi kebutuhan produksi
selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
23
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang
pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
Fungsi Produksi
Merupakan suatu proses yang artinya sebagai suatu cara yang dipergunakan di dalam
pengelolaan bahan baku atau mentah untuk dijadikan barang jadi. Sebelum kegiatan produksi
dilaksanakan, diperlukan suatu perencanaan yang matang, misalnya:
Produk apa yang akan di buat
Berapa banyaknya
Bahan baku apa yang dinilai
Siapa yang mengerjakan
Untuk siapa produk itu dibuat
Fungsi produksi dapat dirinci sebagai berikut:
Sebagai suatu proses
Merupakan jasa-jasa
Suatu perencanaan
Merupakan pengawasan
Proses Produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Proses Produksi Terus Menerus
Proses Produksi Terputus-putus
3. Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen.
Tujuan Distribusi, Tujuan distribusi adalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari
tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
Fungsi Distribusi
a. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen.
b. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.
24
Perantara-perantara dalam Distribusi:
1. Pedagang
Pedagang Besar (Grosir)
Pedagang Eceran (Retailer)
2. Perantara-perantara Khusus
Agen
Makelar
Komisioner
3. Eksportir dan Importir
Eksportir
Importir
4. Lembaga-lembaga Pembantu
Saluran Distribusi :
1. Saluran distribusi barang konsumsi langsung ke konsumen tanpa melalui perantara.
2. Saluran distribusi hasil industry sebagai berikut:
Produsen agen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen agen pemakai hasil industry
Produsen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen pemakai hasil industry . Saluran distribusi hasil pertanian sebagai berikut:
Petani langsung ke pemakai
Petani tengkulak ke pemakai
Petani tengkulak grosir pedagang kecil pemakai
Petani pasar swalayan pemakai
25
B. Para Pelaku Ekonomi dan Peran Pelaku Ekonomi
Para pelaku kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 kelompok besar yaitu:
1. Rumah Tangga
Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga (rumah tangga konsumen), memiliki dua peran.
Sebagai konsumen terhadap barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup. Sebagai penyedia
faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, bahan baku, modal dan pengusaha
(kewirausahaan). Sebagai penyedia bahan baku, misalnya rumah tangga mempunyai ladang yang
ditumbuhi kayu mahoni, kemudian kayunya dijual kepada perusahaan mebel agar diolah menjadi
perabotrumah tangga. Untuk melakukan konsumsi, rumah tangga memerlukan pendapatan
berupa uang. Dari mana pendapatan tersebut diperoleh dan apa saja bentuknya? Pendapatan
rumahtangga umumnya diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Upah atau gaji, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan
tenaga dalam kegiatan produksi. Sewa, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena
telah menyewakan tanah atau bangunan untuk pelaku kegiatan produksi.
b. Bunga, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah meminjamkan sejumlah
uang sebagai modal untuk melakukan kegiatan produksi.
c. Laba, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan pikiran,
tenaga, dan keahliannya untuk mengelola perusahaan sehingga perusahaan mampu
memperoleh laba.
d. Hasil penjualan, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga dari menjual bahan baku
kepada perusahaan.
Dari semua penjelasan di atas diketahui adanya interaksi antara rumah tangga dengan
perusahaan. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya arus uang dan barang serta jasa
antara rumah tangga dan perusahaan.
2. Perusahaan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengetahui ada berbagai macam perusahaan
(rumah tangga produksi). Ada perusahaan yang dimiliki swasta, ada pula perusahaan yang
dimiliki negara. Selain itu, kita mengenal adanya koperasi sebagai salah satu bentuk usaha yang
memiliki peran dalam kegiatan ekonomi. Jika ditinjau dari bentuk hukum, perusahaan dapat
26
dikelompokkan menjadi perusahaan perorangan, firma, CV, dan PT. Perusahaan-perusahaan itu
sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Peran
perusahaan tersebut meliputi hal-hal berikut :
Membeli faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan pengusaha
(kewirausahaan).
Mengelola atau mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan
jasa.
Di sini perusahaan berperan sebagai produsen.
Menjual barang dan jasa yang sudah dihasilkan kepada rumah tangga, pemerintah,
masyarakat luar negeri atau kepada ketiga-tiganya.
Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.
Kesejahteraan dapat ditingkatkan dengan memberikan upah di atas UMR (upah minimum
regional), menjamin keselamatan tenaga kerja, dan menjamin hari tua karyawan. Kesejahteraan
masyarakat sekitar dapat ditingkatkan dengan cara aktif menyumbang pembangunan sarana-
sarana umum, mengurangi atau menghilangkan dampak negatif limbah, membina perusahaan-
perusahaan kecil sebagai bapak angkat, memberikan bea siswa, dan lain-lain.
3. Pemerintah
Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah dapat berperan sebagai produsen, konsumen, dan
pengatur kegiatan ekonomi. Berikut ini uraian mengenai pemerintah. Pemerintah dalam perannya
sebagai produsen memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah, yaitu :
minyak (Pertamina)
semen (PT Semen Cibinong)
baja (PT Krakatau Steel)
listrik (PT PLN Persero)
pesawat terbang (PT Dirgantara Indonesia)
pendidikan (sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri)
kesehatan (puskesmas dan rumah sakit)
hukum dan keamanan (Polisi, TNI, dan peradilan)
pos (PT POS Indonesia), dan lain-lain.
27
4. Masyarakat Luar Negeri
Pengertian masyarakat luar negeri mencakup negara dan masyarakat luar negeri itu
sendiri. Adapun peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Konsumen rumah tangga luar negeri akan membeli barang daan jasa dari
negara lain.
b. Sebagai Produsen
c. Sebagai Investor
Hubungan antara pelaku ekonomi dinyatakan dalam arus barang dan arus uang yang
bertemu di pasar. Hubungan-hubungan tersebut sebagai berikut:
1. Sektor Rumah Tangga
Terdiri dari individu-individu yang bersifat homogen :
a. Hubungan dengan Perusahaan
Rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk kosumen.
rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga,dll dari
perusahaan.
b. Hubungan dengan Pemerintah
rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak.- rumah tangga menerima
penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas , jasa,dll.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Sektor Perusahaan
Gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a. Hubungan dengan Rumah Tangga
- perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
- perusahaan memberikan penghasilah dan keuntungan kepada rumah tangga
barupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga, dsb.
28
b. Hubungan dengan Pemerintah
- perusahaan membayar pajak kepada pemerintah.
- perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negri.
3. Sektor Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain.
- pemerintah
b. Hubungan dengan Perusahaan
- pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
- pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja
yang ada.
4. Sektor Dunia Internasional / Luar Negri
Hubungan ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah
tangga.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan
29
Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Pada dasarnya bagan di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi.
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK)
yang menghasilkan Faktor-Faktor Produksi menjualnya ke pasar faktor produksi.
Sebagai balas jasa akan diterima uang berupa sewa, upah, bunga dan laba. Dari penghasilannya,
RTK akan membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar pajak
kepada pemerintah atau membeli barang impor. Selisih dari penghasilan dengan pengeluarannya
digunakan untuk ditabung.
2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
membeli Faktor-Faktor Produksi dari RTK dan memberikan uang sebagai balas jasa
RTK. Selanjutnya RTP memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau diekspor. Hasil
penjualan tadi yang berupa uang digunakan selain untuk membayar Faktor- Faktor Produksi juga
digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah dan melakukan investasi.
3. Rumah Tangga Pemerintah
memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak pribadi, pajak
usaha, bea masuk dan sumber lain. Pendapatan ini digunakan pemerintah untuk membangun
negara dengan cara belanja barang, membayar gaji pegawai negeri, memberikan subsidi dan
lain-lain.
4. Rumah Tangga Luar Negeri
dalam bidang ekonomi melakukan kegiatan ekspor dan impor
serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap Negara.
30
BAB 3
IKLAN
1. Pengertian iklan
Iklan adalah hal yang wajar untuk kita ketahui, karena seiring berkembangnya
jaman semakin maju kita banyak sekali melihat berbagai macam ragam bentuk dan model
iklan, sehingga jangan sampai kita hanya melihat saja tanpa mengetahui pengertian dari
iklan itu sendiri. Pengertian iklan juga perlu kita pahami agar kita bisa lebih professional
dalam setiap kita melakukan psang iklan. Dengan mengetahui pengertian iklan maka kita
akan bisa menempatkan iklan pada tempatnya.
Mungkin anda sudah sering mendengar kata iklan bahkan mungkin sudah bosan
sekali berhubungan dengan yang namanya iklan. Tapi itulah kenyataan yang harus kita
hadapi dalam perkembangan dunia bisnis dan system pemasaran produk barang atau jasa,
karena tanpa bantuan iklan akan kesulitan sekali dalam melakukan proses manajemen
pemasaran demi kelangsungan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan masyarakat.
Pengertian iklan sebenarnya bukan hal yang sulit di pahami dan kita semua bisa
mendefinisikan iklan sesuai keadaan iklan yag kita jumpai berdasarkan pengertian yang
kita anggap itu cocok.
31
A. Iklan secara bahasa
adalah pariwara atau promosi atau pengenalan produk,informasi barang atau jasa.
banyak sekali pengertian iklan baik di kemukakan oleh orang biasa
maupun para ahli, diantaranya pengertian iklan :
B. Pengertian iklan
“ kegiatan memberitahukan atau menginformasikan suatu hal, barang, atau jasa
melalui media massa baik online maupun ofline. Media yang digunakan, antara
lain televisi, radio, koran, majalah, internet,hp,poster, pamflet, brosur, spanduk
dan sebagainya”.Pengertian iklan juga sering di katakan sebagai sarana untuk
menawarkan barang atau jasa kepada khalayak ramai.
C. sedangkan pengertian iklan menurut para Ahli :
a. Courtland L. Bovee : " Iklan adalah komunikasi nonpersonal informasi
biasanya dibayar dan biasanya persuasif di alam tentang produk, jasa atau ide
oleh sponsor diidentifikasi melalui berbagai media." (Bovee, 1992, hal 7.).
b. Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan
promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran.
c. Rhenald Kasali (1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat
lewat suatu media.
Pengertian Iklan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “berita atau pesan
untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa
yang ditawarkan.”
2. Fungsi iklan
Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial
akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Terence A. Shimp
(2003), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi
perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:
32
a. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-
merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
b. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi
(membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.
c. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat
konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang
mungkin tidak akan dipilihnya.
d. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah
pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul
dari tawaran pesaing.
e. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping
yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat
komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon
dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari
perusahaan.
3. Tujuan Iklan
Ada dua sudut pandang tujuan periklanan, yaitu sudut pandang perusahaan dan sudut
pandang konsumen. Dari sudut pandang perusahaan, menurut Robert V. Zacher, tujuan
periklanan diantaranya adalah :
Menyadarkan komunikan dan memberi informasi tentang suatu barang dan jasa
atau ide.
Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang dan jasa
ataupun ide yang disajikan dengan memberi prefensi kepadanya.
Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan
dan karenanya menggerakkan untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang
atau jasa yang dianjurkan.
33
Sedangkan dari sudut pandang konsumen, iklan dipandang sebagai suatu media
penyedia informasi tentang kemampuan ,harga, fungsi produk maupun atribut
lainnya yang berkaitan dengan suatu produk.Ada iklan yang ditujukan untuk
mengenalkan produk; ada yang bertujuan untuk mengingatkan orang akan sebuah
merk; ataupun ada juga yang membujuk audiens untuk membeli produk yang
ditawarkan.
a. Informing
• Menginformasikan pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru
• Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu
• Menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan
• Menjelaskan cara kerja suatu produk
• Meluruskan kesan yang keliru
• Membangun citra perusahaan
b. Persuading
• Membentuk pilihan produk atau merek
• Mengalihkan pilihan ke produk tertentu
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
• Mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian
c. Reminding
• Mengingatkan pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik
• Mengingatkan pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat
• Membuat pelanggan tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat
Sementara itu perancangan isi atau materi iklan bisa mengacu pada tiga
pendekatan. Tiga jenis pendekatan itu adalah sbb:
d. Rational Appeal (Daya tarik rasional)
• Beorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional
• Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk (ada value addedd yang nyata)
• Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk
• Contoh : iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar
34
e. Emotional Appeal (Daya tarik emosional)
• Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling)
pelanggan
• Mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk diasosiasikan dengan
gengsi tertentu
• Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun kecantikan LUX
f. Moral Appeal (Daya tarik moral)
• Beorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau
bermoral/tidak bermoral
• Sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan
kampanye anti korupsi
Menurut pendapat Kriyantono (2008) berdasarkan tujuan periklanan maka iklan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu iklan informasi, persuasi, dan pengingat. Pembagian
ini tidak bersifat mutually exclusive (terpisah secara jelas). Mungkin dalam sebuah iklan
juga mengandung informasi, sekaligus persuasi dan pengingat.
Secara umum tujuan iklan, antara lain adalah sebagai berikut :
D. Iklan Informatif
Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan
memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk,
memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk,
pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli
dan membangun citra perusahaan. Bisaanya dilakukan besar-besaran pada tahap awal
peluncuran suatu jenis produk.
35
E. Iklan Persuasif
Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu dan
dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih
merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk
membeli sekarang, serta membujuk pembeli menerima, mencoba, atau mensimulasikan
produk.
F. Iklan Pengingat
Iklan pengingat bertujuan untuk mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan
bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli di
mana mereka dapat membelinya, dan mempertahankan kesadaran puncak
G. Iklan Penambah Nilai
Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai serta merek pada persepsi
konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi
konsumen.
H. Iklan Bantuan Aktivitas Lain
Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan
dalam proses komunikasi pemasaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka suatu perusahaan dapat melakukan kegiatan iklan
berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya atau yang dikehendaki. Misalnya iklan
informatif, iklan persuasif, atau iklan pengingat.
Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka
Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand
awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat.
Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan
sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu
merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk
dibanding produk lain.
36
Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya,
agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.
Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye
periklanan
Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek.
Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga
perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan
Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat
menjadi pembeli potensial
Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari
adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak
hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasara n
lainnya.
4. SYARAT IKLAN YANG BAIK
I. Iklan yang Baik Menurut Teori AIDCA
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali (1995: 83:86)
iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu
merupakan singkatan dari dari elemen-elemen:
Attention (perhatian)
Interest (minat)
Desire (kebutuhan)
Conviction (keinginan)
Action (tindakan)
Dalam elemen Attention, iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran.
Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak, atau suara-
suara khusus. Untuk elemen Interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen
berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang
agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Selain
37
itu, iklan juga harus memiliki komponen Desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan
orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen Conviction, yang artinya iklan
harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan
emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, elemen Action
berusaha membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, bunakan,
dan lain-lain.
Namun demikian, dalam era yang serba over comunication iklan ini, penulis iklan
harus cukup hati-hati. Banyak kalangan yang merasa alergi melihat iklan. Salah satu di
antaranya karena iklan tersebut membosankan atau terlalu terkesan memaksa, seperti
iklan berikut.
Tje Fuk
Disisi lain kita juga perlu memperhatikan rencana strategi pemasaran secara
umum. Tentu saja target iklan untuk produk baru, akan sangat berbeda dengan iklan
untuk produk yang sudah lama melekat dalam benak konsumen.
Begitu juga golongan target audience atau calon konsumen dan ciri fungsi produk
dari iklan -- mempengaruhi pemakaian kata-kata yang akan dipakai. Bahasa yang dipakai
untuk iklan yang target audience-nya anak-anak tentu berbeda dengan iklan yang target
audience-nya orang dewasa laki- laki .Bahasa yang dipakai untuk iklan rokok tentu
berbeda dengan iklan yang dipakai untuk iklan obat masuk angin. Untuk iklan obat
masuk angin copywriter dapat menggunakan kata "segeralah minum obat X", namun
untuk iklan rokok kata-kata itu tidak dapat digunakan. Di sini yang membedakan adalah
ciri fungsi iklan. Obat masuk angin dipakai langsung untuk mengobati penyakit yang
sering diidap oleh masyarakat. Sementara rokok digunakan konsumen untuk kenikmatan
dan gaya hidup.
38
Oleh karena itu, rumus AIDCA sebagai syarat untuk iklan yang baik, tidak begitu
relevan untuk saat ini. Hakim (2006: 49-63), menawarkan rumus iklan baik yang disebut
dengan SUPER "A"
J. Iklan Baik: SUPER "A"
Rumus iklan SUPER "A" selain sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang
over comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, golongan konsumen,
serta ciri fungsi produk. Rumus SUPER "A" merupakan singkatan dari elemen-elemen
berikut ini
Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaaan ini dipahami sebagai
"dapat dimengerti sekali lihat". Contohnya Iklan Kit Kat dengan slogannya "ada break
ada Kit Kat." Slogan ini dengan mudah masuk dalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah
makanan ringan untuk waktu istirahat.
Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang kita lihat
setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan
kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the
top of mind, paling tidak dalam segmentnya.
Persuasive (P)
Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai kemampuan
menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang berpersuasif mampu menggerakkan
konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
Jangan lupa, daya persuasif sebuah iklan harus diarahkan pada brand. Sasarannya
adalah konsumen tertarik kepada brand dari sebuah produk. Jangan sampai yang menjadi
top of the Mind konsumen adalah iklan, bukan brand itu sendiri.
Jadi, benarlah adanya bahwa brand adalah hero (Hakim: 2006:57), brand adalah
panglima (Dewi, 662005).
39
Entertaining (E)
Pernahkah Anda merasa kesal menonton iklan? Ataukah Anda merasa seperti
dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu Anda sia-sia untuk melihat iklan? Atau sebaliknya,
Anda merasa terhibur ketika melihat sebuah iklan, berdecak melihatnya, dan ingin
melihat lagi gambar atau tayangan iklan tersebut?
Dalam era yang sudah over comunication dan juga over iklan ini, pembuat iklan
harus kreatif. Jangan sampai pesan yang kita sampaikan dalam iklan, menjadi tidak
tersampaikan karena konsumen merasa kesal melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi,
jika kita menginginkan iklan yang kita buat teringat di benak konsumen.
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun iklan itu
juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan yang baik akan
tertanam di benak konsumen. Iklan -iklan tersebut mengandung unsur hiburan.
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi konsumen
untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti itu mampu
mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan.
Relevevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak harus lugas
menunjukkan persuafif agar konsumen segera menggunakan iklan yang kita tawarkan.
Iklan yang baik harus memnggunakan berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi,
hiperbola, metafora, dan lain- lain. Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur
kemana-mana, dengan syarat harus relevan. Iklan yang baik harus dapat
dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan
brand dari produk yang kita iklankan.Iklan harus relevan dgn brand, baik brand
positioning, maupun brand personality. Eksekusi (produksi) dari iklan harus
diperuntukkan untuk brand. Sekali lagi brand adalah hero, brand adalah panglima. Dan,
iklan harus relevan dengan brand.
40
Acceptable (A)
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku
di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk kompetitor dengan produk yang
kita iklankan, dirasa tidak dapat di terima oleh masyarakat. Begitu juga dengan iklan
yang menampilkan kekerasan.
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan
nilai budaya setempat. Kode Etik Periklanan dan Undang-undang tentang
perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang memcerminkan kepentingan
masyarakat. Janganlah iklan melanggarnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa
bagian dari kesepakatan itu yang bersifat grey area, sehingga susah dijadikan
pegangan. Untuk itu, berpeganglah pada hati nurani. Kita dianugerahi Tuhan sebuah
hati nurani yang mampu menuntun kita untuk menilai apakah iklan yang kita buat,
sesuai atau tidak dengan nilai-nilai budaya di masysrakat.
Tentu kita tetap menginginkan iklan yang kita buat menjadi the top of the
Mind , sekaligus menjadi pendongkrak penjualan. Untuk itu, iklan yang baik haruslah
dapat diterima oleh masyarakat.
Contoh gambar iklan
41
42
BAB 4
PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF EKONOMI
PRINSIP EKONOMI
Harga yang terus meningkat membuat para
ibu rumah tangga bingung untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari seperti
minyak goreng, beras, sayur mayur, lauk pauk. Dengan kebutuhan yang banyak tersebut, mereka
harus pintar memilih barang-barang yang mana yang sesuai dengan keadaan keuangannya.
Mereka harus bertindak rasional dalam pengertian dengan uang yang ada mereka mendapatkan
43
barang-barang yang sesuai dengan keinginannya dan keluarganya. Prinsip yang mendasari
tindakan yang dilakukan para ibu tersebut yang dinamakan prinsip ekonomi.
A. Macam-macam Prinsip Ekonomi
1. Prinsip Ekonomi Produsen
Menghasilkan barang yang berkualitas
Menekan biaya produksi serendah mungkin
Mencari keuntungan maksimal
Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen
2. Prinsip Ekonomi Distributor
Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu
Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan
Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak
3. Prinsip Ekonomi Konsumen
Mendapatkan kepuasan semaksimall mungkin
Terpenuhinya kebutuhan hidup
Terhindar dari sifat konsumtif
Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah
Terjadinya penghematan atau tidak
B. Manfaat prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
1. Hemat
44
2. Cermat
3. Bijak Dalam Mengatur Keuangan
C. Tujuan Prinsip Ekonomi
Tujuan seseorang dalam memegang prinsip ekonomi yaitu :
a. Mendapatkan hasil atau keuntungan yang lebih maksimal.
b. Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan yang dimilikinya.
c. Menghindari keinginan dan memperkecil segala resiko kerugian.
d. Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan yang dimiliki
e. Prinsip ekonomi tersebut lebih bersifat teori yang dari sisi duniawinya
D. Manfaat Prinsip Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
Manfaat prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
a) Dapat mencapai tingkat kepuasan maksimal
b) Dapat bekerja dengan hemat, cermat, efisien, dan efektif
45
c) Dapat memperkecil resiko kerugian
d) Dapat menyusun skala prioritas kebutuhan
e) Dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada
f) Dapat memperolah keuntungan yang maksimal
g) hasil produksi yang berkualitas dengan harga terjangkau
MOTIF EKONOM
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin yang
dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan langkah-langkah dan tindakan.
Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat dikatakan sebagai
tindakan ekonomi. Tindakan yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan yang jelas atau
karena ada dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong
seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh
keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya.
Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas
kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada
prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi,
tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi.
Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri manusia
untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan seperti seorang
pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan menjadi orang yang
pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu
berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi.
1. Macam-macam Motif Ekonomi
A. Motif untuk memenuhi kebutuhan
46
Seseorang mau melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi untuk satu tujuan yaitu memenuhi
kebutuhan hidup.
B. Motif mendapatkan keuntungan
Tujuan seorang pedagang menjual barangnya adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
C. Motif Sosial
47
Tingkat kemiskinan di Indonesia makin bertambah. Karena itu sebagai makhluk sosial
harus saling membantu. Keinginan untuk membantu sesama ini dapat digolongkan dalam
perbuatan yang berlandaskan motif sosial.
D. Motif mendapatkan penghargaan
Pengusaha yang telah mendapatkan keuntungan/laba yang tinggi berusaha mendapatkan
kepuasan yang lain selain laba yaitu pengakuan dari konsumen bahwa produknya diterima
dengan baik.
E. Motif Kekuasaan Ekonomi
48
Tidak sedikit para pengusaha yang telah memiliki beberapa cabang perusahaan mereka
terus mengembangkan usahanya dan tidak takut ancaman pesaing. Karena berkeinginan untuk
menguasai pasar contohnya Carefour atau Giant.
F. Motif Politik
Alasan seorang pejabat melakukan kampanye politik adalah agar mereka dapat
menduduki jabatan penting di Lemabaga DPR/MPR. Segala cara mereka lakukan untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
2. Contoh motif dalam ekonomi :
a. Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
b. Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
c. Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
d. Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat menguasai kekayaan alamnya.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
Motif memenuhi kebutuhan
Motif memperoleh keuntungan
Motif memperoleh penghargaan
Motif memperoleh kekuasaan
Motif sosial / menolong sesame.
49
BAB 5
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
DALAM KEGIATAN EKONOMI
A. Prilaku Konsumen
Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi
Anda. Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah maupun dilingkungan masyarakat
selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda, apakah benar jika konsumsi diartikan
sebagai proses makan dan minum?
a. Pengertian Konsumsi
Kata konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti hingga habis atau
menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi.
Namun kegiatan konsumsi bukanlah hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga
berkenaan dengan kebutuhan pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena
kebutuhan manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian, kita harus berhati-hati
dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk
kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau
produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi berikut.
Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar
50
matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi karena benda itu didapat secara
gratis.
Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan ge
rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah
benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
1. Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-
angsur.
a. Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur.
Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b. Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus.
Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV, atau piknik ke
pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian
adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Kedua
jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda konsumsi. Artinya, benda
konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia pada umumnya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan. Selain untuk
tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya), suatu benda juga dipergunakan sebagai benda
produksi. Sebagai contoh, Pak Amir memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil
tersebut dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari
Sabtu dan Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti
berbelanja ke pasar, piknik, atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut
digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai
dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan
berperan sebagai benda produksi.
3. Pola Perilaku Konsumen
51
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu dengan
lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi
kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan, yaitu
setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu
barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk ataujasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari
individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi(Hanna & Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih
suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan dibatasi oleh
pendapatan dan harga barang.
Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen,
yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
4. Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal
Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal utility. Pendekatan Kardinal
dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti
uang, jumlah atau buah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan
konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan kepuasaannya dengan
pendapatan yang dimilikinya.
Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai guna.
Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna total (Total
Utility) dan nilai guna marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung dalam Hukum Gossen I dan
Hukum Gossen II.
52
Hukum Gossen I
Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan kebutuhan Akan suatu barang
dilakukan secara terus menerus, kenikmatan dari mengkonsumsi barang tersebut mula-mula
semakin tinggi, namun setiap tambahan satu unit barang akan membuat
tambahan kenikmatan menurun sampai akhirnya akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol).
Hukum Gossen II
Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer akan lebih tinggi
tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder. Demikian pula pemenuhan
kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah
atau kebutuhan tersier.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-
urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya
tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan
analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik
kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen
dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam
bentuk peta indiferensi.
Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
5. Karakteristik Kurva Indiferensi
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah
barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin
terjadi.
Cembung terhadap titik nol
53
B. Perilaku Produsen
Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang berarti. Hal ini
dapat berlangsung karena barang yang tersedia jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada
zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya
perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa barang yang
mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang
mereka butuhkan dari alam tidak dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui
proses produksi. Jadi, apakah yang dimaksud dengan produksi?
1. Pengertian Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah seseorang
membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat penghasilan dari salonnya
tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu yang berkaitan dengan penambahan
nilai guna suatu objek. Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana
sebuah rumah tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
2. Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi:
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Memperoleh keuntungan sebesar - besarnya.
Memperluas lapangan usaha.
Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta
penduduk yang semakin meningkat.
Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
54
Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga manusia, modal, dan
kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor produksi. Jadi,Faktor produksi
adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang
dan jasa.
4. Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam disini meliputi segala
sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:
Tanah
Tumbuhan
Hewan
Air
Dsb
5. Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
Tenaga kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia termasuk kemampuan
fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat disumbangkan untuk memngkinkan
dilakukannnya proses produksi barang atau jasa. Tenaga kerja menurut kemampuannya di
bedakan menjadi:
- Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)
Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.
- Tenaga kerja terlatih (Trained labour)
Adalah tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian. Contohnya
sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
55
Adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani daripada pendidikan dan
pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung, buruh tani, buruh kasar dan
pesuruh.
6. Faktor Produksi Modal (Capital)
Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang dimaksudkan disini
adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan untuk memproduksi barang lebih
lanjut.
Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang dapat
digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan. Jadi, terbukti bahwa
selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa yang dinamakan barang – barang
modal.
7. Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini disebabkan karena
walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja lengkap dan siap
melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang
yang ahli dan berpengalaman maka apa yang direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu,
seorang pengusaha harus memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.
Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk mengatur
dan mengkombinasikan faktor - faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang
atau jasa secara efektif dan efisien.
Sebagai contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang sama (SDA,
tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya berproduksi lebih baik karena ia
memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih baik daripada Negara yang lain.
8. Pola Perilaku Produsen
a. Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap sedangkan
faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini jangka pendek dan
jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi suatu
barang, tetapi lebih kepada sifat factor produksi yang digunakan.
56
1. Fungsi Produksi
Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang dihasilkan
dalam proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung pada
faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Hubungan antara faktor produksi
dengan produk dapat digambarkan sebagai berikut :
Input:
a. SDA
b. SDM
c. Modal
d. Pengusaha
Output :
- Barang dan Jasa
Apabila salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan, maka output akan
berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi yang bersangkutan terhadap
outputnya.
2. Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)
Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah jumlahnya
misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total
akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi
tambahan akan makin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Ini menyebabkan
pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum
kemudian menurun.
Dalam produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap, sedangkan fakor
produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan dijumpai kenaikan produksi total yang akan
berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi variable ditambah secara terus menerus.
Faktor Produksi
Tetap (Tanah )
Faktor
ProduksiVariabel
(Tenaga Kerja)
Produksi
Total Padi
Tambahan Hasil
( Produksi
Marginal )
1 0 0 -
57
1 1 8 8
1 2 18 10
1 3 30 12
1 4 45 15
1 5 55 10
1 6 63 8
1 7 70 7
1 8 70 0
1 9 60 - 10
1 10 50 - 10
Tabel 1. Tambahan hasil produksi padi
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pertambahan produksi total ini
semakin sedikit seiring terus terjadinya pertambahan tenagan kerja. Namun, jumlah pertambahan
produksi total (produksi marginal) ini semakin sedikit. Pada saat ada satu tenaga kerja, produksi
total yang dihasilkan adalah delapan. Jika tenaga kerja ditambah menjadi dua orang, produksi
total meningkat menjadi 18, berarti produksi marginal sebanyak 10.
Tambahan produksi ini biasa disebut produksi marginal tenaga kerja, yaitu tambhan
produksi akibat bertambahnya satu satuan tenaga kerja. Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa
sifat dari produksi marginal adalah pada awalnya meningkat sejalan dengan meningkatnya
produksi total dan mencapai puncaknya saat produksi total mencapai titik maksimum. Setelah
mencapai puncaknya, produksi marginal akan terus menurun bahkan bisa mencapai angka
negatif
b. Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan
waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam artian ini adalah semua variable
yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.
1. Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
58
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika para pelaku
bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu menanamkan kepercayaan kepada
pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan
pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional Tanah Abang. Untuk
mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi
baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.
59
BAB 6
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Permintaan
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya:
a. Harga barang tersebut
b. Harga barang lain
c. Pendapatan Konsumen
d. Selera konsumen
e. ¨ Iklim
f. Jumlah Penduduk
g. Ramalan kebutuhan di masa yang akan datan.
2. Hukum Permintaan
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana
hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah
barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang
meningkat.”Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah
barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi.
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.”
60
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor- faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).
3. Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka
tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia
menggambarkan besarnya permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga.
4. Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan
bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah
yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik
5. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu
barang yang diminta dengan faktor- faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan
adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen
dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu
barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila
harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan
antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga
gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a - bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
61
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0
untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak 1000Kg,
tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan jeruk
menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis
melalui dua titik, yakni :
y - y1 x - x1
------ = --------
y2 - y1 x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1 Q - Q1
------- = --------
P2 - P1 Q2 - Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
P - 5.000 Q - 1000
----------------------- = ----------------
62
7.000 - 5.000 600 – 1000
P - 5.000 Q – 1000
----------------------- = ----------------
2.000 -400
P - 5.000 (-400) = 2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P
A. penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual
pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
a. Harga barang itu sendiri.
b. Harga sumber produksi.
c. Tingkat produksi.
d. Ekspektasi/perkiraan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
a. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang
yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
b. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan
sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila
63
harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau
sebaliknya.
c. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya
lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba
perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan
berkurangnya penwaran barang.
d. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi
meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran
barang berkurang.
e. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-
barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
f. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
g. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya
tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara
malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimum.
h. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan
keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan
penawaran.
7. Macam-macam penawaran
a. Penawaran Sub Marginal : Penawaran sub marginal adalah penawaran yang dilakukan
oleh penjual yang mampu menjual dibawah harga pasar.
b. Penawaran marginal: Penawaran marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual
c. yang mampu menjual sama dengan harga pasar.
d. Penawaran Super Marginal: Penawaran super marginal adalah penawaran yang dilakukan
oleh penjual yang menjual produknya diatas harga pasar
64
e. Penawaran Individu: Penawaran individu adalah penawaran yang dilakukan oleh satu
individu
f. Penawaran Pasar: Penawaran pasar adalah penawaran yang dilakukan oleh banyak
penjual dipasar.
8. Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan
demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor- faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).
9. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan
diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris
paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga
menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang
ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran
selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
65
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi
penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan lineara:
P - P1 Q - Q1
-------- = ---------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 3.000 Q – 100
-------------- = -------------
4.000 - 3.000 200 – 100
P - 3.000 Q - 100
-------------- = ------------
1.000 100
(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000 = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
66
10. elastisitas penawaran
didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga
barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah
penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga
sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas
permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang
yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua
produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual
dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam
jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang
yang diproduksi.
Contoh gambar
C
67
68
69
BAB 7
HARGA KESEIMBANGAN DAN
PENAWARAN
A.KESEIMBANGAN HARGA
Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang
murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka
akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga
yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.
Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangka n
permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi
titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan
jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan. Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan
jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
70
Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ ditawarkan
7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang
diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga
dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu
pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta,
sebesar 5.000 unit.
Sekarang coba buatlah kurva harga keseimbangan dengan data sebagai berikut:
Tabel Permintaan dan Penawaran
2. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga
pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas
harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah
harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di
bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan
harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas
harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
71
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki kemampuan
membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang
memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan
premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang me miliki
kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan
harga pokok di atas harga pasar.
c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh keuntungan
dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama
dengan harga pasar.
3. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya
akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan
harga akan naik.Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah
permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E
akan berubah menjadi E1.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.
Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi
30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
72
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun.
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah
menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang
menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.
Agar Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik keseimbangan akibat
pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40unit. Jumlah permintaan meningkat menjad i 50 unit,
harga naik menjadi Rp.45,00.Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi
25,00.P
Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan jumlah
penawaran dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi 50 unit, harga
turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30 unit, harga naik menjadi 40,00
73
B.Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat
harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan
dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga
barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun. Hukum
penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris
paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1. Biaya produksi(input) Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang
pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
2. Teknologi Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah
yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
3. Harapan keuntungan Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga
jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
4. Kebutuhan akan uang tunai Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
5. Harapan harga masa yang akan dating Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual
pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
74
B. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah
barang/jasa yang ditawarkan.Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang
menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah
yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
Tabel Penawaran
Harga Jumlah yang ditawarkan
Rp. 100,00 200 unit
Rp. 200,00 300 unit
Rp. 300,00 400 unit
Rp. 400,00 500 unit
Rp. 500,00 600 unit
Setelah Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran, cobalah
selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva permintaan.
Data Permintaan dan Penawaran
Harga Jumlah permintaan Jumlah penawaran
Rp. 200,00 900 unit 300 unit
Rp. 300,00 800 unit 400 unit
Rp. 400,00 700 unit 500 unit
Rp. 500,00 600 unit 600 unit
Rp. 600,00 500 unit 700 unit
75
Rp. 700,00 400 unit 800 unit
C. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke
kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi 60
unit,kurva bergeser ke kanan
.- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi 25
unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
No. Harga Jumlah penawaran
1 Rp. 25,00 500 unit
2 Rp. 35,00 650 unit
3 Rp. 20,00 400 unit
76
BAB 8
PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR
Dalam kehidupan sehari-hari, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli dan
penjual. Pengertian pasar tersebut adalah pengertian pasar secara konkret. Sedangkan menurut
ilmu ekonomi, pengertian pasar tidak dikaitkan dengan masalah tempat, akan tetapi pengertian
pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan. Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi tersebut
disebut pasar abstrak.
Syarat-syarat pasar yaitu:
1. adanya penjual,
2. adanya pembeli,
3. tersedianya barang yang diperjualbelikan,
4. terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Fungsi pasar dalam kegiatan ada tiga macam, yaitu:
1. Fungsi Distribusi
Pasar memiliki fungsi distribusi menyalurkan barang-barang hasil produksi kepada konsumen.
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Melalui transaksi jual beli, produsen dapat memasarkan barang hasil
produksinya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada konsumen atau kepada
pedagang perantara lainnya.
2. Fungsi Pembentukan Harga
Sebelum terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu dilakukan tawar menawar, sehingga diperoleh
kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Dalam proses tawar menawar itulah keinginan
77
kedua belah pihak (antara pembeli dan penjual) digabungkan untuk menentukan kesepakatan
harga, atau disebut harga pasar.
3. Fungsi Promosi
Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memasang spanduk,
membagikan leaflet atau brosur penawaran, membagikan sampel atau contoh produk kepada
calon pembeli, dan sebagainya.
BENTUK-BENTUK PASAR
1. Bentuk Pasar menurut Sifat/Wujud Barang dan Cara Penyerahannya
a. Pasar konkret
Pasar konkret adalah pasar di mana barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual
dan pembeli bertemu langsung. Contoh dari pasar konkret adalah pasar tradisional, minimarket,
dan mall.
Ciri-ciri pasar konkret:
1) transaksi dilakukan secara tunai,
2) barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,
3) barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
4) penjual dan pembeli bertemu langsung.
b. Pasar abstrak
Pasar abstrak, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung
dan antara penjual dan pembelinya tidak bertemu secara langsung. Contoh pasar abstrak adalah
pasar bursa saham dan pasar on-line.
Ciri-ciri pasar abstrak:
1) penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan jaraknya,
2) transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,
3) barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya contoh saja,
78
4) transaksi dilakukan dalam partai besar.
2. Bentuk Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
a. Pasar lokal
Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, dan pada
umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar
Klewer di Solo yang menyediakan berbagai jenis kain batik, karena masyarakat di Solo dan
sekitarnya banyak yang mengenakan batik.
b. Pasar nasional
Pasar nasional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara. Pasar ini
menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat negara tersebut.
c. Pasar regional
Pasar regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah
tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah kerja sama regional, misalnya di kawasan
Asia Tenggara dibentuk AFTA.
d. Pasar internasional
Pasar internasional adala pasar yang daerah pemasarannya mencakup seluruh kawasan dunia.
Pasar ini juga disebut pasar dunia, karena menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh semua
masyarakat dunia, misalnya pasar kopi di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
3. Menurut Waktu Penyelenggaraannya
a. Pasar harian
Pasar harian adalah pasar yang dilakukan setiap hari. Contohnya pasar-pasar tradisional di
lingkungan rumah yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, pasar induk, di jakarta,
79
dan lain-lain.
b. Pasar mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang dilakukan hanya setiap seminggu sekali. Biasanya nama pasar
ini diambil dari nama hari pelaksanaan, contohnya Pasar Senin, Pasar Minggu,
Pasar Rebo, dan lain-lain.
c. Pasar bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang dilakukan sebulan sekali. Pasar bulanan biasanya terdapat di
sekitar pabrik dan dibuka setiap kali karyawan pabrik tersebut menerima gaji.
d. Pasar tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang dilakukan setahun sekali. Pasar ini diselenggarakan berkaitan
dengan acara atau kegiatan dan sering digunakan sebagai ajang pameran atau promosi.
Contohnya Pekan Raya Jakarta (PRJ), Pasar Sekaten di Jogjakarta dan Solo.
4. Menurut Jenis Barang yang Diperjualbelikan
a. Pasar barang produksi
Pasar barang distribusi adalah pasar yang menjual faktorfaktor produksi. Misalnya bursa tenaga
kerja, pasar modal, pasar mesin-mesin produksi, dan lain-lain.
b. Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barangbarang yang secara langsung dapat
dikonsumsi/dipakai. Contohnya pasar buah, pasar ikan, pasar pakaian, dan lain-lain.
80
5. Bentuk Pasar menurut Organisasi Pasar atau Hubungan antara Pembeli dan Penjual
Pasar persaingan sempurna
• Definisi
• Ciri-ciri / karakteristik
• Permintaan dan penerimaan
• Keseimbangan jangka pendek
• Keseimbangan jangka panjang
• Penawaran perusahaan
• Kekuatan dan kelemahan
Difinisi pasar persaingan sempurna
Yang disebut pasar persaingan sempurna adalah jika dalam suatu pasar terdapat banyak
perusahaan dan tidak terdapat kemampuan setiap perusahaan untuk mempengaruhi pasar
a. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli,
sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu:
• 1) penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan,
• 2) pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna,
81
• 3) penjual dan pembeli banyak,
• 4) barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
• 5)Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
• 6)Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna (perfect
knowledge)
• 7)Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
• 8)Output sebuah perusahaan relatif kecil dibandingkan output pasar (small relatifely
output)
• 9)Semua perusahaan bebas keluar dan masuk pasar (free entry and exit)
Permintaan dalam pasar persaingan sempurna
• Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran
• Konsekuensinya kurva permintaan satu perusahaan berbentuk garis lurus horizontal
sejajar sumbu jumlah artinya secara hipotetis perusahaan bisa menjual dalam jumlah
berapapun pada harga yang telah ditentukan pasar
• Kurva
Penerimaan perusahaan
• Penerimaan total (total revenue/TR) perusahaan sama dengan jumlah output(Q) dikali
harga jual (P)
• Karena harganya tetap maka penerimaan rata-rata (AR) dan penerimaan marjinal (MR)
sama dengan harganya
• Kurva penerimaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif bergerak
dari koordinat (0,0)
Keseimbangan jangka pendek
Dua syarat keseimbangan jangka pendek
82
1. Perusahaan hanya berproduksi paling tidak bila biaya variabel sama dengan penerimaan
total atau biaya variabel rata-rata sama dengan harga
2. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar memperoleh laba maksimum atau
menderita kerugian minimal
3. Kurva
Menentukan laba maksimum
1. Pendekatan total (total approach), yaitu menemukan selisih positif terbesar antara TR
dengan TC yakni pada penjualan 6 unit dengan TR (60) TC (51) sehingga laba sebesar 9
2. Pendekatan marjinal (marginal approach) yaitu terpenuhinya syarat MR = MC, jika syarat
ini tidak terpenuhi maka harus memenuhi syarat MR – MC = positif terkecil dalam hal ini
juga pada penjualan 6 unit dengan laba Rp. 9
3. Kurva
b. Pasar persaingan tak sempurna (imperfect competition market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa
penjual saja.
Ciri-cirinya pasar persaingan tidak sempurna yaitu:
1) terdapat hambatan untuk memasuki pasar,
2) pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas,
83
3) jumlah penjual sedikit,
4) barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.
Bentuk pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna, di antaranya:
a. Pasar monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual.
Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia memonopoli penjualan benda-
benda pos di Indonesia.
Ciri-ciri pasar monopoli, antara lain:
1) terdapat satu penjual dan banyak pembeli,
2) harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,
3) tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang dijualbelikan dengan sempurna,
4) ada halangan yang kuat bagi penjual baru untuk masuk dalam pasar.
Hambatan-hambatan yang sering terjadi pada pasar monopoli antara lain:
1) penetapan harga serendah mungkin,
2) adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif,
3) pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran dan distributor,
4) adanya skala ekonomis yang sangat besar,
5) memiliki sumber daya yang unik.
b. Pasar duopoli
Pasar duopoli, yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
1) terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2) harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual.
c. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai penawaran satu jenis barang.
Beberapa perusahaan yang menguasai pasar ini saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini
84
menyebabkan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam mengubah
harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik produksi. Contoh: penawaran sepeda
bermotor yang dikuasai oleh beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan
Kawasaki.
Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:
1) terdapat banyak pembeli di pasar,
2) hanya ada beberapa penjual,
3) produk yang dijual bersifat,
4) terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru,
5) adanya saling ketergantungan,
6) penggunaan iklan sangat intensif.
d. Pasar monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu struktur pasar di mana terdapat banyak produsen yang menjual
produk yang sama, tetapi dengan berbagai macam variasi. Contoh: produsen elektronik seperti
handphone, smartphone, atau laptop.
Ciri-ciri pasar monopolistik
1) Terdapat banyak produsen.
2) Produk yang dijualbelikan sama (homogen), tetapi dengan berbagai macam variasi.
Tiga kemungkinan posisi kegiatan perusahaan jangka pendek
1. Mendapatkan keuntungan normal atau lebih normal yaitu jika harga yang mereka terima
lebih besar atau sama dengan biaya rata-rata yang ditanggung (P lebih besar atau sama
dengan AC)
2. Perusahaan bisa melanjutkan usaha
Mengalami kerugian dan melanjutkan usaha
85
1. Yaitu jika harga yang mereka terima lebih rendah dari biaya rata-rata yang ditanggung
tetapi lebih tinggi dari biaya variabel rata-rata yang ditanggung (AC >P>AVC)
Dalam jangka pendek perusahaan dibenarkan untuk melanjutkan usahanya
Mengalami kerugian dan menghentikan usahanya (shut down point)
• Yaitu apabila harga yang diterima perusahaan sudah lebih rendah dari biaya variabel
setiap unitnya sehingga jumlah penerimaan jangankan untuk menutup seluruh biaya
bahkan untuk menutup biaya variabelpun tidak mencukupi (P<AVC<AC)
Dalam jangka pendek perusahaan lebih baik menghentikan kegiatan usahanya (shut down point).
Industri dengan biaya konstan
• Terjadi jika masuknya perusahaan baru tidak meyebabkan naiknya harga input.
Penambahan permintaan akan mengakibatkan industri menikmati laba super normal
sehingga mengundang perusahaan lain memasuki industri ini. Akibatnya ha rga turun
kembali ke posisi seperti sebelum terjadinya perubahan dan dalam jangka panjang kurva
penawaran akan berbentuk horizontal
Industri dengan biaya meningkat
• Terjadi jika masuknya perusahaan baru membuat harga faktor produksi meningkat dan
membuat struktur biaya dalam industri menjadi lebih tinggi. Peningkatan permintaan dan
penawaran tidak mampu mengembalikan harga kembali ke posisi sebelum terjadinya
perubahan sehingga dalam jangka panjang kurva penawaran akan menuju kanan atas
artinya harga keseimbangan semakin tinggi
Industri dengan biaya menurun
• Terjadi jika masuknya perusahaan lain justru justru akan menurunkan harga faktor
produksi karena efisiensi skala besar. Naiknya permintaan memang akan meningkatkan
harga tetapi akan segera dikoreksi dengan bertambahnya penawaran sehingga dalam
86
jangka panjang kurva penawaran akan bergerak menuju ke kanan bawah artinya harga
keseimbangan semakin rendah
Keburukan pasar persaingan sempurna
1. Kelemahan dalam kesesuaian asumsi dengan fakta
2. Perolehan laba yang hanya sebatas laba normal membuat perusahaan tidak memiliki dana
untuk melakukan riset dan pengembangan sehingga inovasi menjadi tidak dilakukan
3. Konflik efisiensi dan keadilan. Jika persaingan terjadi antar negara maka perusahaan dari
negara maju akan memenangkan persaingan karena mereka pasti beroperasi lebih efisien
87
DAFTAR PUSTAKA
Bab1https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl.
Bab2https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=k
egiatan+ekonomi+dan+pelakunya.
Bab3https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=ik
lan.
Bab4https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=p
rinsip+ekonomi+dan+motif+ekonomi.
Bab5https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=p
erilaku+konsemen+dan+produsen+dalam+kegiatan+ekonomi.
Bab6https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=p
ermintaan+dan+penawaran.
Bab7https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=h
arga+keseimbangan+dan+penawaran.
Bab8https://www.google.co.id/search?q=kebutuhan+manusia&hl=id&gws_rd=ssl#hl=id&q=p
engertian+dan+fungsi+pasar.