MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

79
SMK3 Banjarbaru | 1 Penulis : Edwin Rezaldi Editor Materi : Alfi Reza Editor Bahasa : Jumaidi Ilustrasi Sampul : Edwin Rezaldi Desain & Ilustrasi Buku : ahim Hak Cipta © 2015, Smkn 3 Banjarbaru Kata Pengantar Semua hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit. KELOMPOK 3 EDWIN REZALDI M KHAIRIL MAHFIZ IBRAHIM ALFI REZA RAHIMI MUHAMMAD ANDI RIVKY DAWIT JUMAIDI AHMAD JUNAIDI

Transcript of MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

Page 1: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 1

Penulis : Edwin Rezaldi

Editor Materi : Alfi Reza

Editor Bahasa : Jumaidi

Ilustrasi Sampul : Edwin Rezaldi

Desain & Ilustrasi Buku : ahim

Hak Cipta © 2015, Smkn 3 Banjarbaru

Kata Pengantar

Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan

sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara

apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronik

atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain,

seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan

penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak

cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.

KELOMPOK 3

EDWIN REZALDI

M KHAIRIL MAHFIZ

IBRAHIM

ALFI REZA RAHIMI

MUHAMMAD ANDI

RIVKY DAWIT

JUMAIDI

AHMAD JUNAIDI

Page 2: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 2

BAB 1

EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN MANUSIA,

KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI

A. KEBUTUHAN MANUSIA

Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam

usahanya untuk mempertahankan kehidupannya dimana pemuasannya dapat

bersifat jasmani dan rohani. Keinginan merupakan suatu hal yang ingin kita miliki,

namun apabila kita tidak berhasil mendapatkannya maka kelangsungan hidup kita

sebagai manusia tidak akan terancam.

Page 3: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 3

Kebutuhan manusia itu tidak terbatas, baik jumlah maupun macamnya. Hal

ini disebabkan oleh beberapa factor berikut ini yaitu :

1. Karena kodrat manusia

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai sifat yang selalu merasa

kekurangan saja dan semakin meningkatnya sarana yang di miliki semakin banyak

pula kebutuhan yang di rasakan belum terpenuhi.

2. Factor alam dan lingkungan

Struktur alam tempat manusia itu berada mendorong manusia itu untuk bertindak

atau berbuat menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya.

3. Factor lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan factor dominan. Sebagai penyebab tidak

terbatasnya kebutuhan manusia itu.

4. Factor perdagangan internasional

Akibat dari pesatnya perdagangan luar negeri atau internasional, maka semakin

banyaknya barang-barang luar negeri yang masuk ke negeri kita sendiri, yang

menyebabkan kebutuhan dalam negeri baik kebutuhan Negara maupun kebutuhan

masyarakatnya meningkat dengan pesat.

5. Factor demonstrasi effect

Sebagai akibat dari lancarnay perdagangan internasional, bukan hanya barang saja

yang masuk ke dalam negeri namun kebudayaannya pun ikut berperan ke

dalamnya. Yang biasa di sebut dengan Demonstrasi effect yaitu sifat atau

kebiasaan meniru tingkah laku orang lain atau yang di lihatnya. Misalnya mode

pakaian , rambut dan lain-lain.

MACAM – MACAM KEBUTUHAN

Macam-macam kebutuhan dapat di bedakan sebagai berikut :

a. Kebutuhan menurut intesitas kegunaan

Page 4: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 4

1. Kebutuhan primer , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia

yang menginginkan hidup layak. Kata primer berasal dari bahasa latin “primus”

yang berarti pertama, jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pertama atau

utama. Misalnya seperti makanan, minuman, pakaian, kesehatan, pendidikan dan

perumahan.

2. Kebutuhan sekunder, kata sekunder berasal dari bahasa latin “Secundus” yang

artinya keua. Kebutuhan ini berbeda antara orang satu dengan yang lainnya.

Misalnya mobil bagi orang yang penghasilannya tinggi merupakan kebutuhan

sekunder, namun bagi orang yang penghasilannya rendah, itu merupakan barang

yang sangat mewah.

3. Kebutuhan tersier, terseier berasal dari bahasa latin “lertius” yang artinya ketiga.

Jadi tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan utama dan kedua.

4. Kebutuhan kwarter, merupakan kebutuhan yang hanya bisa di penuhi oleh

orang-orang tertentu saja. Contoh perabotan mewah, lukisan mahal, maupun

koleksi alat-alat rumah atngga yang mahal.

b. Kebutuhan menurut waktu pemenuhan

1. Kebutuhan sekarang, merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sekarang juga

dan tidak dapat di tunda, misalnya obat bagi orang yang sakit, makanan bagi anak-

anak yang kelaparan.

2. Kebutuhan masa yang akan datang , merupakan kebutuhan yang pemenuhannya

di lakukan di kemudian hari dan dapat di tunda karena tidak mendesak. Contohnya

menabung.

c. Kebutuhan menurut sifatnya

1. Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik,

yaitu menjaga penampilan dan kesehatan. Misalnya denagn berolah raga,

mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, beristirahat yang cukup dan

lain-lain.

Page 5: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 5

2. Kebutuhan rohani, merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan

jiwa. Antara lain beribadah menurut agama yang di anutnya, bersosialisasi,

rekreasi dan hiburan, menikmati dan melakukan aktivitas seni dan sebagainya.

d. Kebutuhan menurut subjeknya

1. Lebutuhan individual, merupakan kebutuhan perseorangan atau individu.

Kebutuhan ini berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya

seorang sekretaris membutuhkan alat tulis, computer, telepon dan lain-lain.

Sedangkan seorang tukang kayu membutuhkan gergaji, paku, palu dan lain

sebagainya.

2. Kebutuhan kolektif atau kelompok, kebutuhan ini di manfaatkan untuk

kepentingan bersama. Misalnya jalan, jembatan, rumah sakit, tempat rekreasi dan

sebagainya.

e. Kebutuhan menurut social budaya

1. Kebutuhan social, merupakan kebutuhan yang timbul karena menusia harus

hidup bersama dengan manusia lainnya. Misalnya: berpakaian dinas, kendaraan

bermotor dan bersepatu

2. Kebutuhan psikologis, merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan sifat

rohani manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman, di hargai sesame manusia

dan kebutuhan akan ketentraman hati.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN MANUSIA

DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN.

Keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan

factor yang mempengaruhinya. Factor yang mempengaruhi manusia dalam

memenuhi kebutuhannya adalah sebagai berikut :

Page 6: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 6

a. Lingkungan alam, contoh orang yang tinggal di daerah pegunungan akan

memakai pakaian yang tebal

b. Mode.

Bentuk rumah pakaian dan perhiasan di sewakan dengan mode yang sedang

menjadi kegemaran masyarakat sekarang ini

c. Peradaban.

Pada masa awal kemerdekaan, orang tidak membutuhkan telepon seluler , akan

tetapi semacam itu sekarang merupakan suatu kebutuhan.

d. Adat istiadat

Adat istiadat suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Misalnya upacara

perkawinan orang jawa dengan orang bali berlainan

e. Mata pencaharian

Masyarakat petani ingin memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan mata

pencahariannya. Misalnya bajak, cangkul, bibit dan sarana irigasi

f. Pandapatan

Misalnya si “B” karena pendapatannya meningkat, ia ingin membeli mobil . ia

ingin memnuhi kebutuhan atas barang yang semula tidak terbeli olehnya.

g. Kebiasaan konsumen

Contoh, orang yang di daerah Maluku dan irian jaya mempunyai kebiasaan

mengkonsumsi sabu.

BARANG/BENDA SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN

MANUSIA

1. Jenis-jenis dan kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia.

Barang/benda adalah segala sesuatu yang menjadi sarana, baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jasa

adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

Page 7: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 7

manusia yang tidak berwujud. Alat atau jenis pemenuhan kebutuhan manusia yang

berupa barang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

a. Dilihat dari cara memperolehnya

1. Barang ekonomis barang ekonomis dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :

Barang ekonomis yang berwujud, misalnya makanan, pakaian, dan

perumahan.

Barang ekonomis tidak berwujud, misalnya jasa guru, dokter, dan satpam

2. Barang non ekonomis / barang bebas, merupakan barang yang tersedia dalam

jumlah berlimpah, sehingga tidak ada persoalan atas tidak memerlukan

pengorbanan untuk memperolehnya. Misalnya sinar matahari , udara dan angin.

b. Dilihat dari cara pemakaiannya

1. Barang substitusi (oengganti), benda/barang yang dapat menggantikan

barang/benda lain di dalam penggunaannya, misalnya beras diganti dengan jagung

2. Barang komplemeter ( pelengkap), barang/benda yang baru mempunyai nilai

guna , apabila dalam pemakaiannya digabungkan/dipakai bersama. Misalnya jarum

dengan benang

c. Dilihat dari segi sifatnya

1. Barang bergerak, merupakan barang-barang yang karena sifatnya atau karena

penentuan oleh UU di nyatakan sebagai barang bergerak seperti kendaraan,

binatang ( karena sifatnya) dan hak-hak terhadap surat berharga (karena UU).

2. Barang tak bergerak, merupakan barang-barang yang karena sifatnya, tujuannya

atau penetapan UU di nyatakan sebagai barang todak bergerak. Misalnya bangunan

(karena sifatnya ) dan hak hipotok (karena UU).

d. Dilihat dari segi penggunaan

1. Barang konsumsi , merupakan barang yang dapat langsung di gunakan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu

:

Page 8: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 8

Barang konsumsi tidak tahan lama, contoh : makanan

Barang konsumsi tahan lama, misalnya pakaian dapat di gunakan lebih dari satu

kali

2. Barang produksi, merupakan barang yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan manusia secara tidak langsung. Barang produksi dibedakan menjadi 2

yaitu :

Barang produksi tidak tahan lama, misalnya : bahan mentah dan bahan baku

Barang produksi tahan lama, misalnya cangkul, mesin-mesin, peralatan pabrik dan

gedung

e. Dari segi pembuatannya

1. Barang mentah, merupakan barang yang belum bisa digunakan tanpa ada

pengolahan terlebih dahulu. Misalnya bijih besi , dan getah karet

2. Barang setengah jadi , merupakan barang yang bisa digunakan sebagai barang

konsumsi akhir maupun sebagai bahan baku produksi. Misalnya benang dan kertas

3. Barang jadi, merupakan barang yang siap digunakan secara langsung. Misalnya :

pakaian dan sepatu

f. Dari segi kemakmuran rakyat

1. Barang superior

Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat, semakin besar pula permintaan

teradap suatu barang, seperti TV, Video, mobil mewah dan sebagainya

2. Barang interior

3. Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan suatu

barang . misalnya gaplek , jagung.

KEGUNAAN/UTILITY

Kegunaan atas utility yang di timbulkan atau di tambah dalam usaha proses

produksi, dapat di bedakan sebagai berikut :

Page 9: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 9

1. Elementary utility

Usaha untuk mengadakan barang dengan menciptakan kegunaan dasar. Misalnya :

minyak tanah yang masih terpendam di dalam tanah tidak banyak gunanya bagi

kita, untuk meningkatkan kegunaannya maka harus dib or terlebih dahulu

2. Form utility

Suatu benda tertentu hanya dapat memuaskan kebutuhan manusia, jika benda

tersebut mempunyai bentuk tertentu atau ubah bentuknya sesuai dengan keinginan.

Misalnya : bijih emas, akan lebih berguna bagi manusia jika bentuknya di ubah

menjadi pisau, cangkul dan lain-lain

3. Utility of time

Suatu barang akan lebih bermanfaat jika digunakan pada waktu tertentu. Misalnya

: jas hujan baru kan berguna jika pada musim hujan

4. Utiliy of place

Suatu barang akan berguna, jika barang itu harus berada di tempat dimana di

butuhkan tentu hal ini dibutuhkan sarana transfortasi

5. Utility of possession atau service utility

Barang itu harus sewaktu-waktu dapat di pergunakan oleh yang memerlukan usaha

ini menyediakan kegunaan jasa / diselenggarakan oleh pedagang dan produksi

jasa-jasa. Misalnya : rumah untuk pondokan atau kost, yang bukan rumah milik

sendiri, dapat disewa untuk jangka waktu tertentu dengan mengadakan kontrak

sewa membayar uang sewanya

6. Ownership utility

Yaitu suatu barang akan lebih besar kegunaannya apabila sudah kita beli atau disewa.

B. MASALAH KELANGKAAN

Barang yang dibutuhkan untuk hidup atau sumber-sumber daya yang

diperlukan untuk menghasilkan jumlahnya terbatas atau langka. Dalam ilmu

Page 10: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 10

ekonomi kelangkaan sumber daya dapat dirumuskan dengan dua cara sebagai

berikut :

a. Terbatas, bahwa sumber daya tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya

kebutuhan manusia.

b. Terbatas dalam artian manusia harus melakukan pengorbanan untuk

memperolehnya.

Manusia senantiasa berusaha mengatasi kelangkaan dengan alat yang ada

dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Ada 2 cara yang di tempuh yaitu

:

Menggali sumber daya alam yang ada

Memproduksi barang baru dengan alat produksi yang ada

Faktor-faktor penyebab kelangkaan adalah :

1. Kebutuhan manusia terus meningkat

2. Persediaan SDA terbatas

3. Kemampuan manusia mengolah SDA sanagt terbatas

4. SDA yang baru belum di temukan

5. Karena perkembangan IPTEK tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan

yang semakin meningkat mengikuti perkembangan peradaban manusia itu sendiri

Untuk memproduksi suatu barang kerap kali diperlukan suau proses yang

lama dan berbelit-belit. Apabila semua unsure yang ikut serta berperan dalam

proses produksi itu di klasifikasikan ada empat kelompok dasar yang disebut

dengan “factor Produksi atau sumber daya” yaitu :

1. Tenaga kerja

2. Sumber-sumber daya

3. Barang-barang modal

4. Pengusaha/skill

Page 11: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 11

Keterbatasan sumber daya ini dapat dirinci sebagai berikut :

1. Kekurangan dana

Pembangunan nasional merupakan dana yang besar untuk investasi , rendahnya

income perkapita dengan Indonesia menyebabkan masih rendahnya tabungan

masyarakat, sehingga dana untuk investasi masih akan tergantung pada tabungan

pemerintah dan bantuan luar negeri

2. Kekurangan skill

Akibat dari system pendidikan di masa penjajahan dulu , setelah mencapai

kemerdekaan Indonesia sangan kekurangan tenaga ahli. Untuk mengatasi hal

tersebut, jelas di butuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar.

3. Struktur ekonomi yang tidak seimbang

Hal yang terutama adalah perbandingan antara sector pertanian , sector industri ,

dan sector jasa yang masih menunjukkan dominasi sector primer dibandingkan

dengan industry baru sedikit sekali.

C. BIAYA PELUANG

Biaya adalah sesuatu yang kita keluarkan atau kita korbankan untuk

memperoleh sesuatu. Biaya bisa merupakan pengeluaran berbentuk uang atau hal

lain yang berkaitan langsung dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang

disebut biaya langsung.

Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam biaya yaitu :

1. Biaya sehari-hari, merupakan biaya yang dikeluarkan secara rutin untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Biaya sehari-hari

mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

a. Merupakan prioritas pengeluaran

b. Harus di keluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang idak bisa ditunda

c. Apabila perlu mengorbankan kepentingan lain.

Page 12: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 12

2. Biaya peluang, merupakan pengorbanannyang dilakukan seseorang karena

mengambil sebuah pilihan. Mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

a. Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang

b. Memiliki banyak kemungkinan penggunaan

c. Pengambilan kebutuhan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi

inidividu

SISTEM EKONOMI

Salah satu persoalan pokok yang harus dijawab setiap bangsa adalah

bagaimana tata ekonomi yang paling sesuai ? Tata ekonomi menunjukkan

bagaimana suatu masyarakat mengorganisir kehidupan ekonominya. System

ekonomi berarti keseluruhan cara untuk mengkoordinasikan prilaku masyarakat,

yaitu para konsumen, pemerintah dalam dan luar negeri menjalankan kegiatan

ekonomi yaitu produksi, distribusi, konsumsi, investasi sedemikian rupa sehingga

menjadi satu kesatuan teratur dan dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan system ekonomi adalah untuk meningkatkan kemakmuran dan

kesejahtraan masyarakat dalam suatu Negara , meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan kesempatan kerja penuh

tanpa adanya pengangguran.

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI DAN CARANAY DALAM

MEMECAHKAN MASALAH EKONOMI

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah pokok ekonomi disini

diperkenalkan 4 sistem ekonomi yaitu :

1. System ekonomi tradisional

2. System ekonomi komando / terpusat

Page 13: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 13

3. System ekonomi pasar

4. System ekonomi campuran

5. System ekonomi Indonesia

1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL, merupakan system ekonomi yang di

pergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi , seperti kegiatan

produksi, konsumsi, dan distribusi masih di dasarkan pada pola-pola piker yang

bersifat tradisional sesuai dengan kebiasaan yang telah diwariskan oleh nenek

moyang secara terus-menerus dan turun-temurun.

Ciri-ciri ekonomi tradisional :

1. Terbatasnya skill dan kemampuan

2. Belum adanya pembagian pekerjaan yang terorganisir

3. Tukar-menukar masih menggunakan system barter

4. Hasil produksinya untuk memnuhi kebutuhan hidup sendiri

5. Alam merupakan sumber kemakmuran

Kelebihan dari system ekonomi tradisional :

1. Tidak terjadi persaingan yang ketat

2. Kondisi masyarakat sangat aman, karena belum di bebani target-target tertentu

pada anggota masyrakatnya

3. Tekanan jiwa sangat minim terjadi

Kekurangannya adalah :

1. Mereka bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

2. Tidak bertujuan mencari keuntungan

3. Tingkat biaya hidupnya tinggi, mereka kurang mempersoalkan efesiensi dan

mengoptimalkan pemakaian factor-faktor produksi

4. Menganggap tabu terjadinya perubahan

Page 14: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 14

2. SYSTEM EKONOMI TERPUSAT , merupakan system ekonomi dimana

pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis,

laba, dan alikasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan

pemerintah.

Ciri-ciri system ekonomi terpusat :

1. Pemerintah berkuasa terhadap produksi , konsumsi ,dan distribusi

2. Barang modal dan factor produksi milik pemerintah

3. Tidak mengenal hak milik pribadi

4. Tidak ada individu / kelompok yang dapat berusaha dengan bebas

Kelemahan dari system ekonomi terpusat adalah :

1. Pemerintah mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalh ekonomi

lainnya

2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar

3. Pemerintah bisa terlibat dalam pembentukan harga

4. Relative mudah melakukan distribusi pendapatan

Kelemahannya adalah :

1. Mematikan inisiatif individu

2. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki sumber daya ekonomi dan

kekayaan.

3. SISTEM EKONOMI PASAR , merupakan suatu system yang segala sesuatunya

ditentukan oleh pasar.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh system ekonomi pasar adalah :

a. Setiap orang bebas memiliki barang modal

b. Setiap orang bebas menggunakan barang atau jasa yang dimiliki

c. Aktivitas ekonomi dilakukan oleh swasta dan bertujuan mendapatkan laba

d. Pemerintah tidak melakukan investasi

e. Persaingan dilakukan secara bebas

Page 15: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 15

Kebaikan dari system ini adlah :

a. Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat berkembang

b. Individu bebas memiliki sumber daya produksi

c. Muncul barang-barang yang bermutu tinggi

d. Efisiensi dan efektifitas tinggi

Kelemahannya adalah :

a. Sulit melakukan pemerataan pendapatan

b. Orang kaya semakin kaya , orang miskin semakin miskin

c. Terjadi monopoli perusahaan

d. Sering terjadi gejolak perekonomian

4. SISTEM EKONOMI CAMPURAN , merupakan suatu system dimana

pemerintah dan swasta mempunyai peranan yang berimbang dalam kegiatan

ekonomi.

Ciri-ciri dari system ekonomi campuran :

a. Kegiatan produksi vital untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak dikuasai oleh

Negara

b. Factor-faktor produksi dimiliki bersama antara pemerintah dan pihak swasta.

c. Hak milik individu di akui sepenuhnya

d. Kegiatan ekonomi yang tidak vital menyentuh rakyat banyak di serahkan

kepada pihak swasta

Tujuan pokok adanay campur tangan pemerintah ialah untuk menghindari akibat-

akibat negative dari system ekonomi bebas. Campur tangan dalam perekonomian

terdiri dari 3 bentuk yaitu :

a. Mengeluarkan peraturan-peraturan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan

ekonomi agar berjalan normal dan wajar

b. `melakukan kegiatan ekonomi sebagai perilaku bisnis , misalnya keikutsertaan

modal dalam BUMN

Page 16: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 16

c. Melaksanakan kebijaksanaan fiscal melalui pajak dan kebijakan moneter dengan

mengatur dan mengawasi sector keuangan.

5. EKONOMI INDONESIA, merupakan system ekonomi kerakyatan yang

bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan

sehat. Tujuan system ekonomi rakyat adalah menjamin kesempatan yang sama

dalam berusaha dan bekerja , perlindungan hak konsumen serta perlakuan yang

adil bagi seluruh masyarakat. Landasan sitem ekonomi kerakyatan :

a. Landasan idiil : Pancasila

b. Landasan constitutional : UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2 dan 3

Ciri-ciri system ekonomi rakyat :

1. Peranan pemerintah penting, akan tetapi tidak dominan , mengandung maksud

bahwa usaha Negara atau pemerintah

2. System ekonomi didasarkan atas kekeluargaan

3. Produksi di kerjakan oleh semua, untuk semua, dan di bawah pimpinan atau

pengawas anggota masyarakat

4. Negara menguasai bumi ,air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi.

Page 17: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 17

BAB 2

KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA

Page 18: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 18

A. Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi.

Secara garis besar Kegiatan Ekonomi terdiri dari:

1. Produksi

Produksi yaitu kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau

menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Kegiatan menambah faedah dibedakan sebagai berikut:

a. Produksi Barang yaitu kegiatan menambah faedah dengan mengubah sifat dan

bentuknya. Hal ini terdiri dari barang konsumsi dan barang modal. Barang

konsumsi siap untuk dikonsumsi langsung, barang modal digunakan untuk

menghasilkan barang berikutnya.

b. Produksi Jasa yaitu kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah

Page 19: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 19

bentuknya. Terdiri dari jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan, contoh:

film,perawatan dokter, pagelaran music. Jasa yang tidak langsung memenuhi

kebutuhan, contoh: pengangkutan, pergudangan, dan perbankan.

Tujuan Produksi

Secara umum: memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.

Secara khusus: dilihat dari kepentingan pihak produsen dan konsumen.

Dari pihak produsen: untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga

kesinambungan kehidupan perusahaan.

Dari pihak konsumen: untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

Fungsi Produksi

a. Menyediakan kebutuhan masyarakat

b. Meningkatkan keuntungan

c. Sebagai alat pemuas kebutuhan

2. Distribusi

Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari

produsen ke konsumen.

Tujuan Distribusi

Adalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat

pengguna atau pemakai.

Fungsi Distribusi

a. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen.

b. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.

Page 20: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 20

Saluran Distribusi

a. Saluran distribusi barang konsumsi langsung ke konsumen tanpa melalui

perantara.

b. Saluran distribusi hasil industry sebagai berikut:

Produsen agen distributor hasil industry pemakai hasil industry

Produsen agen pemakai hasil industry

Produsen distributor hasil industry pemakai hasil industry

Produsen pemakai hasil industry

c. Saluran distribusi hasil pertanian sebagai berikut:

Petani langsung ke pemakai

Petani tengkulak ke pemakai

Petani tengkulak grosir pedagang kecil pemakai

Petani pasar swalayan pemakai

3. Konsumsi

Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-

angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara

kelangsungan hidupnya.

Tujuan Konsumsi

a. Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Fungsi Konsumsi

a. Menjaga kelangsungan hidup

b. Memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan.

4. Kegiatan Ekonomi ini dilakukan oleh Pelaku Ekonomi yang terdiri

dari:

1. Rumah Tangga Keluarga

Memiliki dua peran:

Page 21: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 21

Pertama sebagai konsumen yaitu dengan membeli barang dan jasa yang

dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kedua sebagai penyedia jasa factor produksi berupa: modal, tenaga kerja, tanah

dan lain-lain.

2. Rumah Tangga Produsen atau Perusahaan

Berupa kesatuan yuridis dan ekonomis dari factor-faktor produksi yang bertujuan

mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Di lihat dari

kepemilikannya dibedakan menjadi BUMN dan BUMS. BUMN menekankan

layanan kepada masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. BUMN dan BUMS

(Persero) hamper sebagian besar bertujuan mencari laba.

3. Pemerintah

Pemerintah sebagai pelaku ekonomi dapat dilihat dari kegiatan produksi dan

konsumsi. Dari kegiatan produksi pemerintah memiliki andil dalam mengelola

segala yang ada di alam ini. Dari kegiatan konsumsi adalah belanja keperluan

Negara, perawatan harta Negara.

4. Masyarakat Luar Negeri

Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:

a. Memperoleh pinjaman untuk pembangunan

b. Eksport hasil produksi

c. Pengiriman tenaga kerja

d. Berbagi perkembangan IPTEK

e. Import barang

5. Peran dan Pola Interaksi Pelaku Ekonomi

Yaitu berupa hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi yang saling berkaitan

satu sama lain. Berikut penggambarannya:

Page 22: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 22

a. Rumah tangga keluarga membeli barang konsumsi atau jasa dari rumah tangga

produsen.

b. Rumah tangga produsen atau prusahaan membutuhkan factor-faktor produksi

dari rumah tangga keluarga.

c. Perusahaan atau masyarakat membayar pajak kepada pemerintah.

d. Pemerintah membangun sarana dan prasarana umum untuk semua pihak

dengan menggunakan uang pajak.

e. Adanya eksport dan import.

BAB 3

IKLAN

Page 23: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 23

DEFINISI IKLAN

1.Iklan adalah:• berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar

tertarik pada barang dan jasa yg ditawarkan• pemberitahuan kpd khalayak

mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang dimedia massa seperti koran dan

majalah, atau di tempat-tempat umum (Kamus besar bhs Indonesia)Sumber :

belajardekavetiga.blogspot.com/2005_12_01

2.Kata iklan (advertising )

berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah’menggiring orang

pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua

bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,atau jasa

secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu…” Secara umum,iklan

berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk,

merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu.

Dengandemikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk

membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang

menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.Sumber :www.nu.or.id

3.Iklan Adalah Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui

suatumedia, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada

sebagian atauseluruh masyarakat.Sumber :www.pppi.or.id

Jenis Jenis Iklan

Pembagian secara umum

Secara teoritik menurut Bittner ada dua jenis Iklan, yaitu:

Page 24: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 24

1. Iklan Standar, yaitu iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan

memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media

periklanan

2. Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bersifat non profit dan berupaya

memperoleh keuntungan sosial dalam masyarakat

Sementara itu menurut Frank Jefkins secara garis besar iklan dapat

digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, antara lain:

1) Iklan Konsumen

Iklan yang mempromosilan produk-produk konsumsi yang umum dibeli oleh

masyarakat

2) Iklan Antarbisnis

Iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya

baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan

3) Iklan Perdagangan

Iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang

besar, agen, dll

4) Iklan Eceran

Iklan-iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan

dan dilancarkan oleh pihak pengecer

5) Iklan Keuangan

Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi.

Sebagai pelengkap terkadang disertakan juga laporan keuangan perusahaan

6) Iklan Langsung

Iklan yang menggunakan medium pos (direct mail)

7) Iklan Lowongan Kerja

Iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja

Pembagian secara khusus

Page 25: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 25

Menurut Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam beberapa

kategori, antara lain:

Berdasarkan khalayak sasaran psikografis .

Berdasarkan khalayak sasaran geografis .

Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal

Berdasarkan penggunaan media .

Iklan media cetak dan media elektronik

Berdasarkan fungsi dan tujuan iklan .

Iklan produk/bukan produk, iklan komersial/bukan komersial, iklan berdampak

langsung/tidak langsung

Sementara itu Alo Liliweri juga telah menyusun pembagian iklannya secara khusus

yang meliputi, antara lain:

Berdasarkan Media yang Digunakan

Secara UMUM dapat dikelompokan menjadi dua kategori besar, yaitu iklan

dalam media above the line dan below the line.

Media above the line memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain;

1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak

2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim

3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.

Contoh media ini antara lain Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Televisi, Radio, dan

Internet?

Sementara itu media below the line adalah iklan yang menggunakan media khusus

seperti antara lain leaflet, poster, spanduk, bus stop, point of purchase (POP),

stiker, shop sign, flyer, baliho? dll

Secara KHUSUS, berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam

beberapa jenis, antara lain:

Iklan Cetak

Page 26: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 26

Iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak. Teknik ini

dapat berupa letterpress, photolitography, sablon, inkjet, laser, dll

Beberapa bentuk iklan cetak ini antara lain iklan cetak surat kabar, majalah, baliho,

poster, stiker, dll

Berdasarkan luas spacenya media cetak surat kabar, majalah, dan tabloid

mengenal tiga bentuk iklan, yaitu:

Iklan baris, biasanya tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari saru

kolom

Iklan kolom, memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dibanding iklan baris

Iklan display, memiliki ukuran lebih luas dibanding iklan kolom

Iklan advertorial, memiliki ukuran luas seperti iklan display namun dengan teknik

penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk seperti sebuah berita

Iklan Elektronik

iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik

iklan elektronik dapat berupa:

Iklan Radio

Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio (suara)

saja.Suara tersebut dapat berupa Voice, suara/kata-kata manusia yang teratur;

Musik, perpaduan bunyi-bunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis;

dan Sound Effect, suara-suara yang tidak beraturan maupun efek suara alam.

Iklan radio terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Ad lib – Disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja.

Biasanya durasinya tidak lebih dari 60 detik

Page 27: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 27

Spot – Disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya, sehingga

membutuhkan naskah terlebih dahulu. Durasinya berkisar antara 15 sampai

dengan 60 detik.

Sponsor Program – Pemberian waktu khusus kepada sponsor untuk

menyampaikan pesan dengan cara membiayai sebuah program acara radio

Iklan Televisi

Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.

Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif

Berdasarkan bentuknya iklan televisi dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis,

yaitu:

Live Action – Video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan

gerak secara bersama

Animation – Iklan yang dibangun berdasarkan gambar-gambar kartun (baik

dua maupun tiga dimensi) baik gambar kartun yang digambar dengan

ketrampilan tangan maupun animasi komputer

Stop Action – Iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live action dan

teknik animasi sehingga memberikan efek dramatik iklan, dimana ilustrasi

yang rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik

Musik – Disampaikan melalui musik sebagai media penyampai pesan.

Artinya pesan iklan dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan

utama pesan iklan

Superimposed – Iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang diperlihatkan

di atas gambar lain, dalam hal ini gambar yang muncul biasanya

diperlihatkan di ujung layar sementara siaran te;evisi tetap berlangsung

Page 28: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 28

Sponsor Program – Iklan televisi dimana pihak pengiklan atau sponsor

membiayai program acara televisi tertentu dan sebagai imbalannya ia dapat

menyampaikan pesan iklan dengan lebih mendominasi.

Running Text – Iklan televisi dimana pesan diperlihatkan muncul masuk

secara perlahan bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada

sebelah kiri layar

Caption – Iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya saja pesan

yang digunakan hanya berupa tulisan. Biasanya digunakan untuk

mendukung iklan property endorsement

Backdrop - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada latar

belakang acara yang diadakan.

Credit Title – Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada bagian

akhir ketika sebuah acara sudah selesai

Ad lib – Iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh

penyiar secara langsung, baik diantara satu acara dengan acara yang lain

maupun disampaikan oleh pembawa program acara tertentu

Property Endorsement – Iklan ini berbentuk dukungan sponsor yang

diperlihatkan pada berbagai hal yang digunakan sebagai kelengkapan

properti siaran maupun berbagai hal yang dikenakan oleh artis atau penyiar

(soft campaign)

Promo ad - Iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk

mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan pemirsa tertarik menonton

acara yang ditayangkan, sehingga program acara tersebut mendapatkan

jumlah pemirsa yang cukup banyak

Iklan Film

Page 29: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 29

Iklan film hadir dalam produk film/cinema. Biasanya jenis iklan yang muncul

adalah iklan property endorsement dan live action yang muncul sebelum film

utama diputar. Seringkali juga sebuah film turut mempromosikan film-film lainnya

sebelum film tersebut diputar (promo ad)

Iklan Media Digital Interaktif (internet)

Perkembangan Iklan interaktif digital sangat terkait dengan perkembangan

teknologi informasi yang menimbulkan information superhighway.

Istilah Information superhighway tersebut mengacu pada jaringan internet yang

mampu meningkatkan kapasitas dan kecepatan perputaran informasi secara

dramatis dan interaktif.

Iklan Interaktif Digital dengan demikian muncul dalam media baru tersebut

melalui cara-cara yang cukup berbeda dengan iklan-iklan konvensional

Jenis-jenis iklan ini antara lain:

1. Website – Iklan ini secara keseluruhan berbentuk website dimana seluruh

fitur dalam situs tersebut adalah iklan. Terkadang sebuah perusahaan juga

menjadikan keseluruhan situs perusahaan mereka sebagai iklan.

2. Banner dan Tombol - Banner disini berupa billboard mini yang tersebar pada

sebuah halaman web. Sementara itu button seringkali berbentuk seperti icon

berukuran kecil. Keduanya, apabila di click akan membawa kita pada situs

dari pengiklan atau halaman tambahan baru.

3. Sponsorship – Pada iklan ini pihak sponsor membiayai penuh seluruh

halaman dari pembuat situs.

4. Search Engine Marketing – Iklan ini muncul saat kita menggunakan search

engine berupa hasil pencarian.

5. Classified Ads – Iklan ini berbentuk seperti iklan baris dalam koran dan

biasanya gratis.

Page 30: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 30

6. E-mail Advertising – Iklan ini dikirimkan melalui e-mail pada para customer

yang memang memintanya. Iklan ini harus dibedakan dengan spam, yaitu

iklan massal dalam e-mail yang dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui

Iklan Luar Ruang (Out-of-Home)

1. Iklan yang termasuk dalam kategori ini adalah iklan dalam media yang

menjangkau audiens-nya diluar rumah.

2. Iklan ini tumbuh dan memisahkan diri dari iklan media cetak setelah

perkembangannya yang dramatis.

Jenis-jenis iklan ini antara lain:

1. Iklan outdoor standar – Iklan ini berupa baliho standar dengan berbagai

ukuran. Apabila berupa tanda elektronik raksasa yang menggabungkan

gerakan, warna, dan gambar bercahaya maka iklan ini disebut sebagai

Spectaculars. Iklan ini bisa berupa gambar dua dimensi cetak atau pun tiga

dimensi yang menembus batas dari struktur iklan itu sendiri.

2. Iklan transit – Iklan ini merupakan bagian dari out-of-home media yang

meliputi iklan pada bis, taxi, terminal, stasiun, dll.

3. Mobile billboard – Iklan yang memadukan antara billboard tradisional dan

transit.

4. Display – Iklan yang terdapat pada layar-layar display luar ruang

Berdasarkan Tujuan

Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Iklan Komersial dan

Iklan non-komersial.

Iklan Komersial/bisnis

Iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan

penjualan.

Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

Page 31: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 31

1. Iklan Konsumen – dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis

dimana pesan iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna

terakhir suatu produk

2. Iklan Bisnis – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan

keuntungan ekonomi dimana sasaran pesan yang dituju adalah seseorang

atau lembaga yang akan mengolah atau menjual produk yang diiklankan

tersebut kepada konsumen akhir

3. Iklan Profesional – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud

mendapatkan keuntungan bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah

segmen khusus, yaitu para profesional

Iklan Layanan Masyarakat

Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik

khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,

melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti penambahan

pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap

masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.

Berdasarkan Bidang Isi Pesan

Berdasarkan isi pesannya iklan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam,

diantaranya adalah:

Iklan Politik

Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan politik (partai

politik, demokrasi, pemilihan pejabat pemerintah, dll)

Iklan Pendidikan

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan dunia pendidikan (Iklan

penerimaan mahasiswa baru, pemberian beasiswa, wisuda, kursus, dll)

Iklan Kesehatan

Page 32: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 32

Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan masalah kesehatan

(pengobatan alternatif, obat-obatan, rumah sakit, dll)

Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah kecantikan dan

perawatan tubuh (kosmetik, pemutih, shampoo, sabun, pasta gigi, dll)

Iklan Pariwisata

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pariwisata (resort wisata,

travelling, hotel, proyek wisata)

Iklan Hiburan

Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan dunia hiburan atau untuk

tujuan hiburan (iklan pertunjukan, pertunjukan drama/film, konser, program

hiburan dll)

Iklan Olah Raga

Iklan yang berisi tentang even olahraga baik yang bersifat massal maupun

perorangan

Iklan Hukum

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah hukum dan dibuat

untuk tujuan yang berkait dengan hukum (iklan bantahan, peringatan hak cipta,

pemanggilan dll)

Iklan Lowongan Pekerjaan/Recruitment

Iklan yang bertujuan memberikan informasi mengenai tersedianya lowongan

pekerjaan pada institusi tertentu atau bertujuan untuk menarik pelamar

Iklan Dukacita/orbituari

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah duka cita, musibah,

atau kesedihan

Iklan Perkawinan

Page 33: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 33

Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pesta pernikahan

(pemberitahuan, tawaran paket pernikahan, dll)

Iklan Makanan/minuman

Iklan Otomotif

Lingkungan Hidup

Iklan Media

Merupakan iklan tentang media itu sendiri. Iklan ini ditujukan bagi masyarakat dan

pemasang iklan (penjualan ganda).

Berdasarkan Komunikatornya

Berdasarkan pihak yang menyampaikan pesan, iklan dapat dibagi dalam:

1. Iklan Personal yaitu iklan yang komunikatornya berasal dari orang per orang

sebagai pribadi (cth: iklan baris)

2. Iklan Keluarga disampaikan oleh keluarga (cth: ucapan selamat atas

perkawinan, wisuda, duka cita, dll)

3. Iklan Institusi disampaikan oleh komunikator yang berbentuk lembaga,

badan, perusahaan atau organisasi, baik yang berorientasi komersial maupun

non komersial semacam departemen pemerintahan, lembaga swadaya

masyarakat, dsb

Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan Dapat dibedakan dalam tiga

jenis, antara lain

1. Iklan Barang yaitu iklan dimana produk yang ditawarkan berupa barang

nyata/berwujud.

2. Iklan Jasa, iklan dimana pesan yang disampaikan berisi informasi dan

tawaran tentang

layanan jasa tertentu.

3. Iklan Barang-jasa, iklan yang menawarkan produk barang maupun jasa

sekaligus.

Page 34: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 34

Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan

1. Iklan untuk Pengguna Akhir, yaitu iklan yang ditujukan kepada khalyak

akhir (konsumen)

2. Iklan untuk Distributor, yaitu iklan yang ditujukan kepada para pedagang

atau pengecer

3. Iklan untuk Pabrik, yaitu iklan yang ditujukan kepada lembaga, badan,

pabrik, atau organisasi dimana produk yang ditawarkan merupakan bahan

mentah untuk diproduksi kembali

Berdasarkan Cakupan/wilayah Sasaran

1. Iklan Lokal, dimana cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada

diwilayah lokal (mis. Desa, kota, kabupaten, dll)

2. Iklan Regional, khalayak sasaran meliputi lebih dari satu wilayah lokal (mis.

Provinsi)

3. Iklan Nasional, target khalayaknya berada di seluruh wilayah suatu negara.

4. Iklan Internasional, iklan yang membidik khalayak sasaran yang

menjangkau lebih dari satu negara (transnasional)

Berdasarkan Fungsinya

1. Iklan Informasi, iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi

untuk khalayaknya

2. Iklan Persuasi, iklan yang menitikberatkan isinya pada upaya

memperngaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana

dikehendaki oleh komunikator

3. Iklan Mendidik, iklan yang menitikberatkan isinya pada tujuan mendidik

khalyak, agar khalayak mengerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan

mampu melakukan sesuatu.

4. Iklan Parodi/hiburan, iklan yang dibuat untuk keperluah hiburan semata.

Page 35: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 35

Fungsi-fungsi ini tidak bisa dibagi secara tegas karena dalam sebuah iklan juga

terkadang terkandung lebih dari satu fungsi. Perbedaan ini hanya melihat

kecenderungannya saja apakah iklan itu lebih mengarah pada fungsi tertentu.

Berdasarkan Teknik Pendekatan Penyampaian Pesan

1. Rational Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar

rasional atau akal sehat

2. Emotional Appeals, teknik penyampaian pesan dengan memasuki ranah

emosi atau perasaan khalayak.

3. Normative/etics Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan

nilai-nilai normatif. Standar normatif ini terkait dengan budaya masyarakat.

Page 36: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 36

BAB 4

Motif dan Prinsip Ekonomi

Definisi Motif Ekonomi

Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal

mungkin yang dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan

langkah-langkah dan tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhannya dapat dikatakan sebagaitindakan ekonomi. Tindakan

yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan yang jelas atau karena ada

dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong

seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi.

Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan,

memperoleh keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap

orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul

kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu,

Page 37: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 37

tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu

dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan

ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip_ekonomi.

Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam

diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita

saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk

mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong

oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi,

maka disebut motif ekonomi.

Macam-macam Motif Ekonomi

Motif untuk memenuhi kebutuhan

Seseorang mau melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi untuk satu tujuan yaitu

memenuhi kebutuhan hidup.

Page 38: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 38

Motif mendapatkan keuntungan

Tujuan seorang pedagang menjual barangnya adalah untuk mendapatkan

keuntungan atau laba.

Motif Sosial

Tingkat kemiskinan di Indonesia makin bertambah. Karena itu sebagai makhluk

sosial harus saling membantu. Keinginan untuk membantu sesama ini dapat

digolongkan dalam perbuatan yang berlandaskan motif sosial.

Page 39: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 39

Motif mendapatkan penghargaan

Pengusaha yang telah mendapatkan keuntungan/laba yang tinggi berusaha

mendapatkan kepuasan yang lain selain laba yaitu pengakuan dari konsumen

bahwa produknya diterima dengan baik.

Motif Kekuasaan Ekonomi

Tidak sedikit para pengusaha yang telah memiliki beberapa cabang perusahaan

mereka terus mengembangkan usahanya dan tidak takut ancaman pesaing. Karena

berkeinginan untuk menguasai pasar contohnya Carefour atau Giant.

Page 40: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 40

Motif Politik

Alasan seorang pejabat melakukan kampanye politik adalah agar mereka dapat

menduduki jabatan penting di Lemabaga DPR/MPR. Segala cara mereka lakukan

untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Prinsip Ekonomi

Harga yang terus meningkat membuat para ibu rumah tangga bingung untuk

membeli berbagai kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, beras, sayur

mayur, lauk pauk. Dengan kebutuhan yang banyak tersebut, mereka harus pintar

Page 41: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 41

memilih barang-barang yang mana yang sesuai dengan keadaan keuangannya.

Mereka harus bertindak rasional dalam pengertian dengan uang yang ada mereka

mendapatkan barang-barang yang sesuai dengan keinginannya dan keluarganya.

Prinsip yang mendasari tindakan yang dilakukan para ibu tersebut yang dinamakan

prinsip ekonomi.

Macam-macam Prinsip Ekonomi

1. Prinsip Ekonomi Produsen

Menghasilkan barang yang berkualitas

Menekan biaya produksi serendah mungkin

Mencari keuntungan maksimal

Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen

2. Prinsip Ekonomi Distributor

Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu

Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan

Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak

3. Prinsip Ekonomi Konsumen

Mendapatkan kepuasan semaksimall mungkin

Terpenuhinya kebutuhan hidup

Terhindar dari sifat konsumtif

Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah

Terjadinya penghematan atau tidak

Page 42: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 42

Manfaat Prinsip Ekonomi

1. Hemat

2. Cermat

3. Bijak dalam mengatur keuangan

Page 43: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 43

BAB 5

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN

EKONOMI

A. Prilaku Konsumen

Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui

terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah

tidak asing lagi bagi Anda. Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah

maupun dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut

anda, apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?

a. Pengertian Konsumsi

Kata konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti

hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat

dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah

hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan

pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan

manusia cenderung bertambah dan beragam.

Page 44: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 44

Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian,

kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam

menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.

Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup

konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-

ciri benda konsumsi berikut.

Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara,

berjemur pada sinar matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi

karena benda itu didapat secara gratis.

Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti

penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya

yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan

konsumsi.

1. Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis

sekaligus atau berangsur-angsur.

a. Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur.

Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi

b. Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus.

Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.

2. Tujuan Kegiatan Konsumsi

Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV,

atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi kebutuhan.

Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara

langsung.

Page 45: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 45

Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan

rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda

konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk

memenuhi kebutuhanmu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia

pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk

memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya),

suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir

memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk

oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan

Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti

berbelanja ke pasar, piknik, atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu

mobil tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil

tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi,

melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.

3. Pola Perilaku Konsumen

Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu

dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda

dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik

itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan

kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.

Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara

langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau

jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–

tindakan tersebut.

Page 46: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 46

Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan

konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan

tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan

barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi

(Hanna & Wozniak, 2001).

Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang

konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan

meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.

Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku

konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.

4. Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal

Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal

utility. Pendekatan Kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi

bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang

dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah atau buah.

Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat

kepuasan konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan

kepuasaannya dengan pendapatan yang dimilikinya.

Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai

guna. Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna

total (Total Utility) dan nilai guna marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung

dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.

Ø Hukum Gossen I

Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan kebutuhan

Akan suatu barang dilakukan secara terus menerus, kenikmatan dari

mengkonsumsi barang tersebut mula-mula semakin tinggi, namun setiap tambahan

Page 47: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 47

satu unit barang akan membuat tambahan kenikmatan menurun sampai akhirnya

akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol).

Ø Hukum Gossen II

Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer akan

lebih tinggi tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder.

Demikian pula pemenuhan kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat

kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah atau kebutuhan tersier.

Ø Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu

meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi

berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara

absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva

indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik

kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan

konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi,

yakni :

ü Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan

dalam bentuk peta indiferensi.

ü Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.

ü Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.

ü Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.

5. Karakteristik Kurva Indiferensi

Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:

ü Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah

barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang

sama.

Page 48: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 48

ü Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin

terjadi.

ü Cembung terhadap titik nol

B. Perilaku Produsen

Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan

pengorbanan yang berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia

jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan

bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.

Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu

banyak terjadinya perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada

kenyataan bahwa barang yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya

alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak

dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi,

apakah yang dimaksud dengan produksi?

1. Pengertian Produksi

Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah

seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat

penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu

yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang

ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya

digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan

pendapatan bagi pemiliknya.

2. Tujuan Produksi

Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan

yang meliputi:

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen

Page 49: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 49

ü Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.

ü Meningkatkan kemakmuran masyarakat.

ü Memperoleh keuntungan sebesar - besarnya.

ü Memperluas lapangan usaha.

ü Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.

ü Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi

Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan

teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.

Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang

pengangguran.

Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.

Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa

Negara.

3. Faktor – faktor Produksi

Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan

dalam proses produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga

manusia, modal, dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan

faktor produksi. Jadi, Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha

penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.

4. Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)

Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan

dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam

disini meliputi segala sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:

ü Tanah

ü Tumbuhan

ü Hewan

Page 50: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 50

ü Air

ü Dsb

5. Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )

Tenaga kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia

termasuk kemampuan fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat

disumbangkan untuk memngkinkan dilakukannnya proses produksi barang atau

jasa. Tenaga kerja menurut kemampuannya di bedakan menjadi:

ü Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)

Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non

formal. Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.

ü Tenaga kerja terlatih (Trained labour)

Adalah tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian.

Contohnya sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu.

ü Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)

Adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani daripada

pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung,

buruh tani, buruh kasar dan pesuruh.

6. Faktor Produksi Modal (Capital)

Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang

dimaksudkan disini adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan

untuk memproduksi barang lebih lanjut.

Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang

dapat digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan.

Jadi, terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa

yang dinamakan barang – barang modal.

Page 51: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 51

7. Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)

Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini

disebabkan karena walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki,

tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika

tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka

apa yang direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu, seorang pengusaha harus

memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.

Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk

mengatur dan mengkombinasikan faktor - faktor produksi dalam rangka

meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Sebagai contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang

sama (SDA, tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya

berproduksi lebih baik karena ia memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih

baik daripada Negara yang lain.

8. Pola Perilaku Produsen

a. Produksi jangka pendek

Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap

sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini

jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang

digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor

produksi yang digunakan.

1. Fungsi Produksi

Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang

dihasilkan dalam proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi

sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi

Page 52: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 52

tersebut. Hubungan antara faktor produksi dengan produk dapat digambarkan

sebagai berikut :

ü Input:

a. SDA

b. SDM

c. Modal

d. Pengusaha

ü Output :

a. Barang dan Jasa

Apabila salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan,

maka output akan berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi

yang bersangkutan terhadap outputnya.

2. Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)

Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah

jumlahnya misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada

mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi

sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi tambahan akan makin berkurang dan

akhirnya mencapai nilai negatif. Ini menyebabkan pertambahan produksi total

semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian

menurun.

Dalam produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap,

sedangkan fakor produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan dijumpai kenaikan

produksi total yang akan berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi

variable ditambah secara terus menerus.

Page 53: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 53

Faktor

Produksi

Tetap (Tanah

)

Faktor

Produksi

Variabel

(Tenaga

Kerja)

Produksi

Total

Padi

Tambahan

Hasil (

Produksi

Marginal )

1 0 0 -

1 1 8 8

1 2 18 10

1 3 30 12

1 4 45 15

1 5 55 10

1 6 63 8

1 7 70 7

1 8 70 0

1 9 60 - 10

1 10 50 - 10

Tabel 1. Tambahan hasil produksi padi

Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pertambahan produksi

total ini semakin sedikit seiring terus terjadinya pertambahan tenagan kerja.

Namun, jumlah pertambahan produksi total (produksi marginal) ini semakin

sedikit. Pada saat ada satu tenaga kerja, produksi total yang dihasilkan adalah

delapan. Jika tenaga kerja ditambah menjadi dua orang, produksi total meningkat

menjadi 18, berarti produksi marginal sebanyak 10.

Page 54: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 54

Tambahan produksi ini biasa disebut produksi marginal tenaga kerja, yaitu

tambhan produksi akibat bertambahnya satu satuan tenaga kerja. Dari tabel

tersebut juga diketahui bahwa sifat dari produksi marginal adalah pada awalnya

meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi total dan mencapai puncaknya

saat produksi total mencapai titik maksimum. Setelah mencapai puncaknya,

produksi marginal akan terus menurun bahkan bisa mencapai angka negatif

b. Produksi Jangka Panjang

Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan

membutuhkan waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam

artian ini adalah semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.

1. Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat

Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika

para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu

menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :

Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak

mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional

Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya

yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.

Page 55: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 55

BAB 6

A. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau

dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.

Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:

1. Permintaan absolut (absolut demand).

Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang

bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.

2. Permintaan efektif (effective demand)

Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai

kemampuan membeli.

B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)

Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam

keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan

Page 56: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 56

“apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan

naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah

permintaan akan turun/berkurang”.

Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.

Contoh:

Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin

banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka

jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-

perubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan adalah:

1. Harga barang itu sendiri

Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya

terhadap jumlah barang yang diminta.

2. Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya

pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas

permintaan.

3. Intensitas kebutuhan

Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/

jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting

dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding

tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.

4. Distribusi Pendapatan

Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,

Page 57: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 57

sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu,

maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.

5. Pertambahan penduduk

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak

penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

6 Selera (Taste)

Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera

masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.

7. Barang pengganti (substitusi)

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat

harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan

dipengaruhinya.

Contoh:

1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan

beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.

2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi, maka

masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan kertas koran.

D. Kurva Permintaan

Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang

yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa

makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa

demikian, karena:

Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka

menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.

Page 58: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 58

Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya,

sekarang menjadi membeli karena mampu.

Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan

jumlah barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:

Harga Jumlah yang dibeli

Rp. 200,00 100 unit

Rp. 300,00 90 unit

Rp. 400,00 80 unit

Rp. 500,00 70 unit

Rp. 600,00 60 unit

Rp. 700,00 50 unit

Rp. 800,00 40 unit

Dari contoh di atas, kerjakan latihan berikut dalam bentuk kurva permintaan!

Harga Jumlah yang dibeli

Rp. 300,00 900 unit

Rp. 400,00 800 unit

Rp. 500,00 700 unit

Rp. 600,00 600 unit

Rp. 700,00 500 unit

Page 59: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 59

E. Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan,

apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan

mengalami perubahan/pergeseran.

Kurva permintaan dapat berubah karena:

1. Perubahan Harga

Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:

a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser

ke kiri.

b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke

kanan.

Contoh 1:

Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.

Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00

jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00,

maka permintaan meningkat menjadi 70 unit.

2. Perubahan Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.

a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan

kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan

kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

Contoh 2:

Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.

Page 60: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 60

Pendapatan masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit.

Pendapatan meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit.

Pendapatan turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.

Dari data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya.

Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik

menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat

harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi

1.300 unit.

F. Hukum Penawaran (The Law Of Supply)

Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada

berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya penawaran

sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan

permintaan tidak dapat dipisahkan.

Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan

meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang

ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga

barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian

terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan

Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:

1. Biaya produksi (input)

Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada

akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.

Page 61: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 61

2. Teknologi

Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah

penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi

murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.

3. Harapan keuntungan

Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.

Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah

penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.

4. Kebutuhan akan uang tunai

Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh

kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.

5. Harapan harga masa yang akan datang

Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga

dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga

mempengaruhi jumlah penawaran.

H. Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga

dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.

Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan

bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah

yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.

Page 62: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 62

Tabel Penawaran

Harga Jumlah yang ditawarkan

Rp. 100,00 200 unit

Rp. 200,00 300 unit

Rp. 300,00 400 unit

Rp. 400,00 500 unit

Rp. 500,00 600 unit

Setelah Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran,

cobalah selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva permintaan.

Data Permintaan dan Penawaran

Harga Jumlah permintaan Jumlah penawaran

Rp. 200,00 900 unit 300 unit

Rp. 300,00 800 unit 400 unit

Rp. 400,00 700 unit 500 unit

Rp. 500,00 600 unit 600 unit

Rp. 600,00 500 unit 700 unit

Rp. 700,00 400 unit 800 unit

H. Pergeseran Kurva Penawaran

Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang

mempengaruhinya.

Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva

bergeser ke kanan.

Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser

ke kiri.

Page 63: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 63

Contoh:

Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.

- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.

- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan

meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.

- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang

menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.

No. Harga Jumlah penawaran

1 Rp. 25,00 500 unit

2 Rp. 35,00 650 unit

3 Rp. 20,00 400 unit

Cobalah buat kurva penawaran dengan data-data di atas!

Q

Setelah mempelajari kegiatan ini, siswa dapat:

1. menjelaskan arti harga keseimbangan;

2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;

3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;

4. menyebutkan golongan pembeli;

5. menyebutkan golongan penjual;

6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan

7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.

Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan

harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan

keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar

antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut

keseimbangan harga.

Page 64: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 64

2. Pengertian Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya

tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan

konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran

bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia

membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara

kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.

Proses terbentuknya Harga Pasar

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan

bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya

permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga

keseimbangan. Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.

P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S)

sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.

Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/

ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan

jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka

penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran,

demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan

jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000

unit.

Sekarang coba buatlah kurva harga keseimbangan dengan data sebagai berikut:

Tabel Permintaan dan Penawaran

Page 65: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 65

3. Penggolongan Pembeli dan Penjual

Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga

pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi

konsumen/ pembeli.

Pembeli dan penjual dapat digolongkan:

a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan

membeli di atas harga pasar.

b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama

dengan harga pasar.

c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan

membeli di bawah harga pasar.

d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga

pokok di bawah harga pasar.

e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok

sama dengan harga pasar.

f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga

pokok di atas harga pasar.

Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:

a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki

kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi

konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar

(penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.

b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang

memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang

memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.

Page 66: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 66

c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh

keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta

kemampuan membeli sama dengan harga pasar.

4. Pergeseran Titik Keseimbangan

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari

naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.

1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah

permintaan.

Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap,

maka ada kecenderungan harga akan naik.

Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan

meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik:

E akan berubah menjadi E1.

2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah

permintaan.

Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka

harga akan turun.

Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan

turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.

3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah

penawaran.

Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap,

maka harga akan turun.

Page 67: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 67

Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran

bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.

4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah

penawaran.

Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap,

maka harga akan naik.

Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran

berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.

Agar Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik

keseimbangan akibat pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam satu

gambar.

Kasus:

Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.

Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.

Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P

Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan

jumlah penawaran dalam satu gambar.

Kasus:

Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi

50 unit, harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30

unit, harga naik menjadi 40,00.

Page 68: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 68

BAB 7

I. HARGA KESEIMBANGAN

1. Pengertian Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi

rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara

produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga

keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan

permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga

keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran,

yang disebut Equilibrium Price. Interaksi permintaan dan penawaran terjadi di

pasar, maka harga keseimbangan disebut juga harga pasar.

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah

harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva

penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar

merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual

(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.

Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan

bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam

menentukan harga. Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana

baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau

mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan

penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan

permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi

berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi

Page 69: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 69

kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan

menurun.

Secara grafis harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva

permintaan dengan kurva penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik

temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami

mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan

barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual

berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari

tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan

tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.

2. Proses terbentuknya Harga Pasar

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat

menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan

bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya

tingkat harga keseimbangan. Untuk mengetahui harga dan jumlah

keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara matematis, dan cara

kurva.

1. Cara Tabel

Harga Permintaan Penawaran

Rp200,00 7.000 unit 3.000 unit

Rp300,00 6.000 unit 4.000 unit

Rp400,00 5.000 unit 5.000 unit

Rp500,00 4.000 unit 6.000 unit

Rp600,00 3.000 unit 7.000 unit

Page 70: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 70

Perhatikan tabel diatas dan amati perubahannya :

P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S)

sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual

menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang

terjual/ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga

Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi

kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha

menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada

harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah

yang diminta, sebesar 5.000 unit.

2. Cara Matematis

Proses terbentuknya keseimbangan harga atau harga pasar dapat pula dicari

dengan mengetahui fungsi permintaan dan juga fungsi penawaran. Seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya, harga keseimbangan terjadi apabila jumlah

permintaan sama dengan jumlah yang ditawarkan. Secara matematis hal ini

ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs.

Contoh :

Dalam suatu pasar diketahui fungsi penawaran beras adalah QS = 50 P dan fungsi

permintaannya adalah Qd = 400.000 – 50P. Berapa harga keseimbangan fungsi –

fungsi tersebut ?

Page 71: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 71

Penyelesaian :

b) Mencari harga keseimbangan dalam pasar

Harga keseimbangan terjadi jika penawaran = permintaan

Qd = Qs

400.000 – 50 P = 50 P

400.000 = 100 P

PE = Rp 4.000,00/Kg

c) Mencari fungsi kuantitas pada fungsi permintaan Qd = 400.000 – 50P

Pada tingkat harga Rp 4.000,00/kg maka kuantitasnya adalah

Qd = 400.000 – 50P

= 400.000 – 50(4000)

= 400.000 – 200.000

=200.000

d) Mencari kuantitas pada fungsi penawaran Qs = 50P

Pada tingkat harga 4.000 maka kuantitasnya adalah:

Qs = 50(4.000)

= 200.000

3. Penggolongan Pembeli dan Penjual

Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam pasar terdapat pembeli dan

penjual. Pembeli yang tidak mampu membeli barang dikatakan daya belinya

rendah. Di pihak lain ada penjual yang tidak dapat menjual barangnya, karena

jika mengikuti harga pasar akan merugi. Pembeli dan penjual dapat

digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok

bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/pembeli. Oleh

karena itu, pembeli dan penjual dapat digolongkan menjadi tiga.

Page 72: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 72

1) Golongan pembeli :

a) Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki

kemampuan membeli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan

kesediaan untuk membeyar harga barang yang ada di pasar atau mereka

yang menerima premi konsumen (Consumer’s rent). Mereka memiliki

daya beli tinggi dibanding dengan harga pasar. Pembeli ini akan

memperoleh surplus lebih besar

b) Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan

sama dengan harga pasar.

c) Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai

kemampuan membeli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut

serta membeli barang karene tidak memiliki kemampuan untuk membeli

barang tersebut.

2) Golongan Penjual

a) Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki

perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. Penjual ini mendapat

keuntungan yang disebut keuntungan produsen (Producer’s Rent).

b) Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan

harga pokok sama dengan harga pasar. Penjual ini memperoleh

keuntungan dari pergeseran harga jangka pendek apabila terjadi kenaikan

harga.

c) Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki

perhitungan harga pokok di atas harga pasar. Penjual ini tidak dapat ikut

serta menjual barang, kecuali apabila terjadi kenaikan harga barang.

Page 73: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 73

3) Golongan pembeli :

a) Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki

kemampuan membeli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan

kesediaan untuk membeyar harga barang yang ada di pasar atau mereka

yang menerima premi konsumen (Consumer’s rent). Mereka memiliki

daya beli tinggi dibanding dengan harga pasar. Pembeli ini akan

memperoleh surplus lebih besar

b) Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan

sama dengan harga pasar.

c) Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai

kemampuan membeli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut

serta membeli barang karene tidak memiliki kemampuan untuk membeli

barang tersebut.

4) Golongan Penjual

a) Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki

perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. Penjual ini mendapat

keuntungan yang disebut keuntungan produsen (Producer’s Rent).

b) Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan

harga pokok sama dengan harga pasar. Penjual ini memperoleh

keuntungan dari pergeseran harga jangka pendek apabila terjadi kenaikan

harga.

c) Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki

perhitungan harga pokok di atas harga pasar. Penjual ini tidak dapat ikut

serta menjual barang, kecuali apabila terjadi kenaikan harga barang.

Page 74: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 74

4. Pergeseran Titik Keseimbangan

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat

dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.

1) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah

permintaan.

Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran

tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga

Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40

unit, maka harga akan naik menjadi Rp.50,00. Perhatikan di grafik: E akan

berubah menjadi E1.

2) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya

jumlahpermintaan.

Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap,

maka harga akan turun. Misalnya harga Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit.

Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun

menjadi Rp.20,00.

3) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah

penawaran.

Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan

tetap, maka harga akan turun. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah

penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berubah menjadi 20 unit, maka

harga akan turun menjadi Rp.50,00.

Page 75: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 75

4) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah

penawaran.

Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan

tetap, maka harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah

penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 40 unit, maka

harga akan naik menjadi Rp.30,00.

5) Permintaan dan Penawaran Berubah Searah

Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penawaran terhadap

keseimbangan pasar . Misalkan, harga keseimbangan berada pada titik harga

Rp 40,00 dan kuantitas 30 dan setelah terjadi perubahan permintaan dan

penawaran yang searah maka titik keseimbangan berubah menjadi Rp 43,00

dan kuantitas 59.

6) Permintaan dan Penawaran Berubah Tidak Searah

Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penurunan penawaran

terhadap keseimbangan pasar. Misalkan, harga keseimbangan berada pada

titik harga Rp 40,00 dan kuantitas 30. Kemudian terjadi perubahan sehingga

titik keseimbangannya berubah menjadi P Rp 60,00 dan Q 25.

Page 76: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 76

BAB 8

BENTUK BENTUK PASAR

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan

pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang

diperjualbelikan.

Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana

saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan

yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.

2. Syarat Pasar

a. Ada penjual

Page 77: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 77

b. Ada pembeli

c. Ada uang

d. Ada barang

e. Ada tempat

3. Fungsi Pasar

Fungsi Distribusi

Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan

jasa dari produsen ke konsumen.

A) b. Fungsi Pembentukan Harga

Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan

harga antara penjual dan pembeli.

c. Fungsi Promosi

Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen

untuk membeli barang/jasa tertentu.

5. Macam-macam Pasar

a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Pasar Barang Konsumsi

Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya :

barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.

2) Pasar Barang Produksi

Page 78: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 78

Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya :

mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.

6. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :

a. Pasar Setempat

Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi

suatu daerah kecil tertentu.

b. Pasar Daerah

Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota

kabupaten.

c. Pasar Nasional

Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.

d. Pasar Internasional

Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan

pembelinya meliputi seluruh dunia.

7. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan

menjadi :

a. Pasar Harian

Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.

b. Pasar Mingguan

Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.

Page 79: MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN

SMK3 Banjarbaru | 79

c. Pasar Bulanan

Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.

d. Pasar Tahunan

Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional bahkan

internasional.

8. Menurut sifatnya, pasar dibedakan menjadi :

a. Pasar Konkret / Nyata

Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan barang

yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.

b. Pasar Abstrak

Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan

pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang

akan diperjualbelikan.

9. Menurut hubungan proses pasar :

a. Pasar Input (faktor-faktor produk)

b. Pasar Output (hasil produk)